PKM legal

37
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK ROKOK GUDANG GARAM TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi Pada Masyarakat Kota Malang) BIDANG KEGIATAN PKM Penelitian (PKM-P) Diusulkan Oleh: Faisal Legal 0810220089 Rakhmat Affandi 0810220162 Rutben Kristian 0810220174 Crisna Martzein N. 0910220074

Transcript of PKM legal

Page 1: PKM legal

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK ROKOK GUDANG

GARAM TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

(Studi Pada Masyarakat Kota Malang)

BIDANG KEGIATAN

PKM Penelitian (PKM-P)

Diusulkan Oleh:

Faisal Legal 0810220089

Rakhmat Affandi 0810220162

Rutben Kristian 0810220174

Crisna Martzein N. 0910220074

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2010

Page 2: PKM legal

HALAMAN PENGESAHAN

USUL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : “Pengaruh Diferensiasi Produk Rokok Gudang Garam Terhadap Loyalitas Konsumen (Study Pada Masyarakat Kota Malang)”

2. Bidang Kegiatan : (V) PKMP ( ) PKMK ( ) PKMT ( ) PKMM

3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa

(v) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Faisal Legalb. NIM : 0810220089c. Jurusan : Manajemend. Universitas : Universitas Brawijaya Malange. Alamat : Pondok Harapan Indah D157 Malangf. No. Handphone : 085645843985

5. Anggota Pelaksana : 3 orang6. Dosen Pendamping

a. Nama : Ikhtiara Kaideni Isharina, SE, MMb. NIP : 198109182 00812 2 002c. Alamat : Jl. Terusan Cikampek No. 9 Malangd. No Handphone : 08125272035

Malang, 25 Oktober 2010

Menyetujui,

Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi Ketua Pelaksana Kegiatan

Nanang Suryadi, SE, MM Faisal Legal

NIP. 19730708 199702 1001 NIM. 0810220089

Mengetahui,

Pembantu Rektor III

Universitas Brawijaya Dosen Pendamping

DR. Fatchur Rohman, SE, M.Si Ikhtiara Kaideni Isharina, SE, MM

NIP. 19610121 198601 1 002 NIP. 198109182 00812 2 002

Page 3: PKM legal

A. JUDUL PROGRAM

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK ROKOK GUDANG GARAM

TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

(Studi Pada Masyarakat Kota Malang)

B. LATAR BELAKANG

Kisah kretek bermula dari kota Kudus. Tak jelas memang asal usul yang

akurat tentang rokok kretek. menurut kisah yang hidup dikalangan para

pekerja pabrik rokok, riwayat kretek bermula dari penemuan Haji Djamari

pada kurun waktu sekitar 1870-1880-an. Awalnya, penduduk asli kudus ini

merasa sakit pada bagian dada. Ia lalu mengoleskan minyak cengkeh.

Sakitnya reda. Djamari lantas bereksperimen merajang cengkeh dan

mencampurnya dengan tembakau untuk dilinting menjadi rokok.

Kala itu melinting rokok sudah menjadi kebiasaan kaum pria. Djamari

melakukan modifikasi dengan mencampur cengkeh. Setelah rutin menghisap

rokok ciptaannya. Djamari merasa sakitnya hilang. Ia mewartakan penemuan

ini kepada kerabat dekatnya. Berita ini menyebar cepat. Permintaan “rokok

obat” ini pun mengalir.

Djamari melayani banyak permintaan rokok cengkeh. Lantaran ketika

dihisap, cengkeh yang terbakar mengeluarkan bunyi “kemeretek”, maka

rokok temuan Djamari ini dikenal dengan “rokok kretek”. Awalnya, kretek

ini dibungkus “klobot” atau daun jagung kering. Dijual per ikat dimana setiap

ikat terdiri dari 10 , tanpa selubung kemasan sama sekali.

Page 4: PKM legal

Rokok kretek kian dikenal. Namun tak begitu dengan penemunya Djamari

diketahui meninggal pada 1890. Siapa dia dan asal-usulnya hingga kini masih

remang-remang. Hanya temuannya itu yang terus berkembang. Sepuluh tahun

kemudian, penemuan Djamari menjadi dagangan memikat di tangan

Nitisemito, perintis industri rokok di Kudus.

Bisnis rokok dimulai oleh Nitisemito pada 1906 dan pada 1908 usahanya

resmi terdaftar dengan merek “Tjap Bal Tiga”. Bisa dikatakan langkah

Nitisemito itu menjadi tonggak tumbuhnya industri rokok kretek di Indonesia.

Pertumbuhan bisnis rokok sangat pesat di Indonesia. Perizinan pendirian

tempat produksi rokok memang relatif mudah. Kini kita punya sedikitnya

3.800 pabrik rokok, termasuk kelas rumahan. Jumlah itu terbesar di seluruh

dunia, kata Direktur Cukai, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Frans Rupang

di Denpasar, Kamis (14/1/2010),

PT.Gudang Garam didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie atau

Surya Wonowidjojo. perusahaan ini merupakan pemimpin dalam produksi

rokok kretek. Perusahaan ini memiliki kompleks tembakau sebesar 514 are di

Kediri, Jawa Timur. Pemimpin umumnya adalah Rachman Halim. Disaat

berumur sekitar dua puluh tahun, Ing Hwie mendapat tawaran bekerja dari

pamannya di pabrik rokok Cap 93. Pabrik rokok Cap 93 adalah salah satu

pabrik rokok terkenal di Jawa timur pada waktu itu. Berkat kerja keras dan

kerajinannya dia mendapatkan promosi dan akhirnya direktur di perusahaan

itu. Pada tahun 1956 Ing Hwie meninggalkan Cap 93. Dia membeli tanah di

Kediri dan segera memulai memproduksi rokok, diawali dengan

memproduksi kretek dari klobot dibawah merk Inghwie. Setelah dua tahun

Page 5: PKM legal

berjalan Ing Hwie mengganti nama perusahaannya menjadi Pabrik Rokok

Tjap Gudang Garam dan inilah awal dari segalanya.

PT Gudang Garam Tbk merupakan salah satu produsen rokok terkemuka

yang akan mengamankan pengiriman pasar terbesar di Indonesia, diproduksi

lebih dari 70 miliar batang pada tahun 2001 dan dikenal dengan kualitas

tinggi Kretek produsen rokok. Diukur oleh aset dikontrol, penjualan produk,

bea dan pajak yang dibayarkan kepada pemerintah Indonesia dan dengan total

jumlah karyawan, PT Gudang Garam, Tbk. adalah perusahaan terbesar di

Indonesia yang terlibat dalam industri rokok Kretek. 'Tbk' menandakan

bahwa perusahaan bagian dari daftar saham di Bursa Efek.

Penjualan PT. Gudang Garam Tbk pada tahun 2008 sebesar Rp 23,579

triliun, naik 8,19 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 21,793 triliun. PT

Gudang Garam Tbk meraup laba bersih sebesar Rp 1,504 triliun hingga

triwulan III tahun ini. Angka itu menunjukkan kenaikkan 23,58 persen dari

pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,217 triliun.

PT. Gudang Garam Tbk. memproduksi berbagai jenis rokok yaitu dengan

klasifikasi :

1. Sigaret Kretek Klobot Manis

Sigaret Kretek Klobot Manis adalah jenis rokok Gudang Garam yang

dihasilkan oleh perusahaan di awal tahun. Keunikan tembakau asli dan

cengkeh dibungkus dengan kulit ari jagung masih diawetkan sebagai

simbol yang asli Indonesia Kretek rokok. Jagung ini mengupas rokok

saat ini tersedia dalam dua rasa, dan Sweet Plain. Kemasan berisi enam

rokok.

Page 6: PKM legal

2. Sigaret Kretek Klobot Tawar

Sigaret Kretek Klobot Tawar tersedia dalam 6-rokok dan 12-kemasan

rokok.

3. Taman Sriwedari Biru Lurik

Taman Sriwedari tersedia dalam dua rasa, Taman Sriwedari Lurik dan

Taman Sriwedari Biru Lurik. Keduanya tersedia dalam 12-kemasan

rokok

4. GG Merah King Size (Soft Pack)

Ini buatan tangan rokok Kretek memiliki volume penjualan terbesar di

Indonesia. Campuran yang tajam cengkeh dan tembakau khusus

membuat rasa asli dan rasa dibandingkan lainnya rokok di kelasnya.

Secara luas dikenal sebagai Gudang Garam Merah (merah = red),

merek ini tersedia di 12 dan 16-rokok-rokok kemasan. Kemasan, baik

yang dibuat dari kertas tebal atau tipis, tersedia untuk mensuplai

kebutuhan pasar yang khas. Rokok ini dibuat untuk mereka yang dapat

menghargai seni asli Indonesia yang merokok Kretek rokok.

5. GG Merah King Size (Hard Pack)

Hard-pack Raja Ukuran Kretek rokok berisi 12 batang.

6. GG Djaja

Ini buatan tangan Kretek adalah rokok yang dibuat khusus untuk

perokok yang tinggal di iklim tropis seperti Indonesia. Rokok ini

Page 7: PKM legal

sangat populer sebagai Djaja Hijau (hijau = hijau) yang merujuk pada

kemasan, 12-tersedia dalam kemasan rokok.

7. GG Tanda Mata

Gudang Garam Tanda Mata adalah buatan tangan rokok Kretek dibuat

dengan ukuran yang unik dan kemasan rokok. Ini tersedia dalam 12-

kemasan rokok

8. GG Merah King Size (Hard Pack)

Hard-pack Raja Ukuran Kretek rokok berisi 16 batang.

9. GG Filter International Coklat

Rokok Kretek ini tersedia dalam kemasan 12-rokok

10. Taman Sriwedari Lurik

Memiliki bentuk yang unik dan pak rokok, ini buatan tangan Kretek

adalah rokok khas Gudang Garam produk. Walaupun Taman Sriwedari

Lurik tidak menanggung merek Gudang Garam, ia benar-benar

memiliki rasa dan aroma asli dari semua produk Gudang Garam.

11. Khusus GG de Luxe

Khusus ini de Luxe Kretek rokok merupakan cerminan dari premi

kualitas buatan tangan rokok kepada perokok yang lebih suka cita rasa

tersendiri. Dikemas dalam 16-rata rokok, kemasan emas yang eksklusif

memperkuat kinerja.

12. GG Filter Surya

GG Filter Surya adalah filter rokok diciptakan untuk mencerminkan

semangat kaum muda yang dinamis, yang penuh semangat dan suka

Page 8: PKM legal

tantangan hidup. Hal ini tidak mengherankan Surya 12 bearing slogan

Selera Pemberani (The Taste of Gallant) telah diakui sebagai salah satu

utama rokok di Indonesia dan dunia. Rasa yang halus campuran

tembakau dan cengkeh dalam kemasan modern merupakan refleksi

dari perokok 'gaya hidup. Surya 12 tersedia dalam 12-kemasan rokok.

13. GG Filter International Merah

GG Filter International Merah, Kretek filter rokok, adalah atas

penjualan rokok dibandingkan dengan rokok Kretek lainnya di dunia.

Ini paling populer adalah rokok merek Gudang Garam bukti dari

produk-produk berkualitas tinggi. Its excellent rasa dan rasa adalah

hasil dari pemilihan bahan ahli dan teliti pemrosesan - dinyatakan

sebagai karakter dari Gudang Garam International: Pria Punya Selera

( "Man, Rasakanlah s"). Sejalan dengan konsep ini, rokok ini dibuat

untuk orang-orang yang memiliki kepribadian kuat, gaya modern dan

apresiasi seni yang nyata dari merokok. Rokok Kretek ini tersedia

dalam 12-rokok dan 50-kemasan rokok.

14. GG Filter Surya Profesional

16 sticks - Distributed di Singapura, Malaysia, Lengkawi, Brunei

Darussalam, Taiwan, Korea Selatan, Arab Saudi, Perancis, Jerman dan

Belanda.

15. GG Filter International Merah

Penyaring ini pak rokok Kretek menggunakan 50-eksklusif dapat

rokok.

16. GG Filter Surya

Page 9: PKM legal

GG Filter Surya adalah yang paling berhasil premi penyaring rokok di

kelasnya. Gambar yang eksklusif Surya 16 adalah refleksi dari kualitas

baik bahan, keahlian campuran, gengsi dan seni merokok. Tersedia

dalam kemasan dari 16 rokok.

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan di atas, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Diferensiasi Produk

Rokok Gudang Garam Terhadap Loyalitas Kosumen (Study Pada Masyarakat

Kota Malang)”.

C. PERUMUSAN MASALAH

Bedasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka peneliti

merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh Diferensiasi produk rokok Gudang Garam

terhadap Loyalitas Konsumen ?

2. Produk rokok Gudang Garam manakah yang perpengaruh dominan

terhadap Loyalitas Konsumen ?

D. TUJUAN

Berdasarkan perumusan masalah yang ingin di teliti oleh peneliti maka

yang menjadi tujuan dari penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk rokok Gudang Garam

terhadap Loyalitas Konsumen.

2. Untuk mengetahui produk rokok Gudang Garam manakah yang

perpengaruh dominan terhadap Loyalitas Konsumen.

Page 10: PKM legal

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Dengan adanya penelitian yang berjudul: “Pengaruh Diferensiasi Produk

Rokok Gudang Garam Terhadap Loyalitas Kosumen (Study Pada Masyarakat

Kota Malang).” diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi

para pembaca bahwa ada pengaruh antara diferensiasi produk rokok Gudang

Garam terhadap loyalitas konsumen.

F. KEGUNAAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis

Sebagai implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi dan menambah khazanah pengetahuan tentang Pengaruh

Diferensiasi Produk Rokok Gudang Garam Terhadap Loyalitas

Kosumen (Study Pada Masyarakat Kota Malang).

2. Manfaat Teoritis

Di kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan konseptual terhadap teori bagaimana diferensiasi produk

rokok Gudang Garam berpengaruh terhadap loyalitas konsumen sehingga

dari tulisan ini dapat dijadikan pedoman bagi penyempurnaan dan

perbaikan bagi teori maupun data berikutnya.

Page 11: PKM legal

G. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Produk

Menurut produk Siswanto Sutojo (2005:78) produk adalah segala

sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan

atau kebutuhan . Segala sesuatu yang termasuk ke dalamnya adalah

barang berwujud, jasa, events, tempat, organisasi, ide atau pun kombinasi

antara hal-hal yang baru saja disebutkan.

Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996:274) produk adalah

segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,

dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau

kebutuhan konsumen.

Menurut Stanton, (1996:222)uatu produk adalah kumpulan dari

atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya

kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan

reputasi penjualannya.

Tjiptono (1999:95) secara konseptual produk adalah pemahaman

subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai

usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan

dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas

organisasi serta daya beli.

2. Pengertian Diferensiasi Produk

Menurut Hermawan Kertajaya, definisi diferensiasi adalah sebagai

berikut : “Semua upaya yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan

Page 12: PKM legal

perbedaan diantara pesaing dengan tujuan memberikan nilai yang terbaik

untuk konsumen“.

Menurut Kotler dan Amstrong, (2001) Diferensiasi merupakan

suatu upaya mrek atau perusahaan untuk menciptakan perbedaan di antara

para pesaing untuk memberikan value terbaik kepada pelanggan.

Perusahaan perlu memahami tiga hal penting yang terkait dengan upaya

diferensiasi yaitu mengetahui dengan tepat value produk yang ditawarkan

(what to offer), bagaimana cara penawarannya (how to offer), dan

mengetahui perangkat infrastruktur yang digunakan (enabler). Terdapat

hal penting yang perlu ditekankan dari pelaksanaan diferensiasi, yaitu

penawaran produk yang unik dan sulit ditiru pesaing atau disebut dengan

core differntiation. Selain itu juga perlu memperhatikan customer focused

dan mampu memenuhi needs, wants, dan expectations dari setiap

pelanggan yang ada dengan menciptakan excellent value produk.

Strategi diferensiasi adalah suatu strategi yang dapat memelihara

loyalitas pelanggan dimana dengan menggunakan strategi diferensiasi,

konsumen mendapat nilai lebih dibandingkan dengan produk lainnya.

Strategi ini juga membuat konsumen menjadi tidak sensitif terhadap harga

yang ditawarkan. Beberapa peneliti seperti Day dan Wensley (1988),

Song dan Perry (1997), MacMillan dan McGrath (1997), Irmen dan

Thisse (1998), dan Dodds, Menroe, dan Grewal (1991) mengemukakan

atribut-atribut diferensiasi dapat menarik minat konsumen untuk membeli.

Menurut Porter (1996), strategi diferensiasi menjadikan suatu

produk yang dimengerti oleh konsumen sebagai sesuatu yang unik.

Page 13: PKM legal

Strategi diferensiasi memberikan kepuasan kepada pelanggan dan

memelihara loyalitas mereka.

Day dan Wensley (1988), Song dan Perry (1997), MacMillan dan

McGrath (1997), Irmen dan Thisse (1998) mengemukakan bahwa

konsumen percaya akan memperoleh sebuah produk yang unik yang tidak

dapat dengan mudah diperoleh dari perusahaan pesaing atau

kompetitornya.

Strategi diferensial dapat membuat konsumen menjadi tidak

sensitive terhadap harga, karena produk tersebut mempunyai nilai lebih

dibandingkan dengan produk pesaing dan mempunyai keunikan

tersendiri. Sehingga konsumen tidak memperdulikan harga yang mereka

bayarkan untuk membeli produk tersebut, Irmen dan Thisse (1998).

3. Pengertian Loyalitas Konsumen

Loyalitas pelanggan adalah persepsi penjual atas siikap positif

konsumen terhadap produk yang dimanifestasikan dengan pembelian

yang berulang (kunoe 1994 dalam Hougaard dan Bjerre, 2002 :109).

Menurut Poiesz dan Raaij (2007), aspek penting dari loyalitas

adalah bahwa konsumen tidak mempertimbangkan setiap keputusan

apakah merek tersebut telah dibeli dimasa lalu atau merek tersebut

dominan. Konsumen melakukan pembelian tanpa perbandingan.

Sedangkan menurut Tucker dan Lawrence dalam Assel (1984:72),

pengukuran perilaku dapat mengartikan loyalitas yaitu dengan siklus

pembelian, contohnya membeli merek A lima kali berturut-turut.

Loyalitas juga dikatakan jika terjadi atas tiga pembelian atau empat kali.

Page 14: PKM legal

Reichheld (2001:5), menyatakan bahwa loyalitas secara jelas

mendatangkan keuntugan yang besar. Loyalitas dapat mendatangkan

keuntungan ketika perusahaan menempatkan kesejahteraan pelanggan dan

rekan kerja mereka diatas keterterikan atau harapan mereka. Loyalitas

adalah standar emas untuk mengukur kualitas dari suatu hubungan.

Loyalitas sejati bertahan melalui waktu-waktu terbaik atau terburuk dan

menggabungkan ketertarikan yang timbal balik dalam tujuan bersama.

Menurut Hougaard dan Bjerre (2002:109), terdapat banyak cara

dalam mengklasifikasikan perilaku konsumen yang loyal dan non loyal.

Salah satunya ada tiga hal yang memperlihatkan perilaku pembelian

berulang yang dilakukan konsumen yaitu :

1. Switching behavior. Ketika pembelian dilihat sebagai dan/atau

keputusan, baik bertahannya pelanggan tetap dengan produk tertentu

(loyalitas) maupun tidak dengan produk tersebut (Switching).

2. Prosmiscuous behavior. Juga dalam siatuasi antara bahwa konsumen

akan loyal atau masih menggunakan beberapa alternatif.

3. Polygamous behavior. Konsumen melakukan pembelian terpola,

tetapi loyalitas berada diantara jumlah produk. Konsumen masih

lebih atau kurang loyal kepada merek atau kepada lainnya.

H. METODE PENELITIAN

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antar variable melalui

pengujian hipotesis, kemudian melakukan explanasi/penjelasan terhadap

Page 15: PKM legal

beberapa variable. Penjelasan dilengkapi uraian secara deskriptif terutama

berkaitan dengan bagaimana menginterpretasikan hasil dari pengujian data

secara kuantitatif.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kota Malang.

3. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data yang digunakan adalah :

Data kuantitatif yang dikuantitaskan, merupakan hasil jawaban responden

yaitu konsumen dari rokok ”Gudang Garam”.

Sumber data yang didapat adalah :

Data yang digunakan adalah data primer. Menurut Hariwijaya data primer

adalah data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu seperti

hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuisioner.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah penting karena data yang

terkumpul akan digunakan sebagai bahan informasi yang valid dan

resfresentatif untuk memecahkan masalah penelitian. Adapun

pengumpulan data untuk kebutuhan penelitian :

Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara mengamati dan melakukan

peninjauan secara langsung pada objek penelitian.

Kuesioner

Teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang diajukan kepada

objek yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan diteliti dan

Page 16: PKM legal

diisi oleh respondennya sendiri. Jenis kuisioner yang digunakan adalah

kuisioner semi terbuka.

Wawancara

Dilakukan untuk menghimpun data sekunder melalui pihak konsumen atau

masyarakat yang dapat menggambarkan tentang loyalitas terhadap

penggunaan produk.

5. Definisi Operasional Variabel

Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka variabel-variabel

yang akan di analsis secara umum dapat diklasifikasikan dalam dua

kelompok, yaitu :

Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah diferensiasi produk rokok

Gudang Garam.

Variable Terikat

Variable terikat dalam penelitian ini adalah loyalitas konsumen.

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Sebelum kuisioner dibagikan kepada responden, maka terlebih dahulu

harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu.

Menurut Singarimbun (1995 ; 124), uji validitas menunjukkan sejauh

mana suatu alat ukur agar dapat mengukur apa yang akan diukur.

Sekiranya penelitian menggunakan kuesioner di dalam data penelitian,

maka kuesioner yang disusun harus mengukur apa yang ingin diukurnya.

Sedangkan reliabilitas adalah apabila suatu alat pengukur sudah

dinyatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari

Page 17: PKM legal

alat. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik.

6. Teknik Analisis Data

Ada dua jenis teknik analisi data yang digunakan, yaitu :

- untuk menganalisis pengaruh indicator – indicator yang ada terhadap

promosi penjualan, dilakukan dengan analisis factor.

Analisis faktor berguna untuk menganalisis sejumlah variabel dari suatu

pengamatan yang dititikberatkan dari teori dan kenyataan yang sebenarnya

dan menganalisis interkorelasi (hubungan) antarvariabel tersebut untuk

menetapkan apakah variasi-variasi yang tampak dalam variabel tersebut

berasal atau berdasarkan sejumlah faktor dasar yang jumlahnya lebih

sedikit dari jumlah variasi yang ada di dalam variabel. Analisis faktor

menyederhanakan hubungan yang beragam dan kompleks pada set

data/variabel amatan dengan menyatukan faktor atau dimensi yang saling

berhubungan/mempunyai korelasi pada suatu struktur data yang baru yang

mempunyai set faktor yang lebih kecil (Wibisono, 2003, hal. 235). Semua

variabel di dalam analisis faktor adalah berstatus sama, tidak ada variabel

independen yang menjadi prediktor bagi variabel dependen seperti

terdapat di dalam analisis regresi. Analisis faktor tergolong kepada metode

interdependence, sama halnya dengan cluster analisys dan multidimension

scaling (Simamora, 2005, hal. 105).

- Untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap peningkatan volume

penjualan, dilakukan dengan liniear multiple regression (regresi linear

Page 18: PKM legal

berganda). Penggunaan teknik regresi liniear berganda ini berdasarkan

pertimbangan sebagai berikut :

Disesuaikan dengan apa yang terdapat pada kerangka pemikiran yang

mencakup adanya paradigma ganda dengan dua atau lebih variabel

independen yaitu, pemberian potongan harga, pemberian bonus, dan

pemberian undian

Untuk mengukur pengaruh ataupun hubungan kasual yang terjadi

antara variabel dan variabel terikat, meliputi:

Y = loyalitas konsumen

X1 = diferensiasi produk rokok Gudang Garam

Page 19: PKM legal

I. JADWAL KEGIATAN

N

o

Keterangan bulan ke 1 bulan ke 2 bulan ke 3 bulan ke 4

Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan awal

Studi literatur  

Survey lapangan

dan mewawancara

pemilik usaha

 

konsultasi dengan

dosen

 

pembuatan

proposal

 

2 Pelaksanaan

kegiatan

Persiapan

penyebaran

kuesioner

                   

Penyebaran

kuesioner

                         

3 Analisis data          

4 Penyusunan

laporan akhir

Page 20: PKM legal

J. ANGGARAN BIAYA

1. Bahan Habis Pakai

No. Spesifikasi Jumlah

Satuan

Harga satuan (Rp.)

Jumlah harga (Rp.)

1 Kertas 5 rim 52.000 260.000

2 Tinta print hitam 3 35.000 105.000

3 Tinta print warna 2 42.000 84.000

4 Map 15 3.000 45.0005 Kertas foto 20 3.000 60.000

6 Jilid 9 4.000 36.000

7. Plastik 20 1.000 20.000

Jumlah = 610.000,-

2. Biaya Perjalanan

Perjalanan keliling kota Malang dan kabupaten Malang selama 2 bulan

menggunakan 2 motor. Dalam satu bulan, observasi dilakukan seminggu

empat kali.

Biaya 2 motor x 4 kali perminggu x 8 minggu x Rp. 40.000,- = Rp.

2.560.000,-

3. Lain-lain

a. Fotokopi Rp. 150.000,-

b. ATK Rp. 130.000,-

c. Dokumentasi Rp. 350.000,-

d. Biaya Pengetikan Rp. 300.000,-

e. Komunikasi Rp. 850.000,-

Page 21: PKM legal

total biaya lain – lain = Rp. 1.880.000,-

Total pengeluaran seluruhnya

- Biaya habis pakai + biaya perjalanan + biaya lain – lain = Rp.

5.050.000,-

K. DAFTAR PUSTAKA

Peter, J. Paul and Olson, Jerry C. 1999. CONSUMER BEHAVIOR: Perilaku

Konsumen dan Strategi Pemasaran, diterjemahkan oleh Damos Sihombing.

Jakarta: Erlangga.

The changing dynamic of consumer behavior implications for cross-cultural

research, Susan P. Douglas and C. Samuel Craig. 1998

Data penjualan Gudang Garam. Diakses pada 118 februari

2009.www.PT.GudangGaram.Tbk.com

Reichheld, Frederick F 2001. Loyality Rules. Harvard business school press.

Boston.

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/loyalitas kosumen.html

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2007/08/diferensiasi produk.html

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/hubungan diferensiasi produk dengan

loyalitas.html

Day dan Wensley (1988) consumer loyality. diakses pada tanggal 6oktober

2010.www.sciencedirect.com

Song dan Perry (1997) diferensiasi produck with consumer loyality consumer

loyality. diakses pada tanggal 6oktober 2010.www.sciencedirect.com

MacMillan dan McGrath (1997) consumer loyality. diakses pada tanggal 6oktober

Page 22: PKM legal

2010 www.sciencedirect.com

Irmen dan Thisse (1998), dan Dodds. Produck with consumer loyality. diakses

pada tanggal 6oktober 2010www.sciencedirect.com

Menroe, dan Grewal (1991) the produck and consumer loyality relationship

www.sciencedirect.com

L. LAMPIRAN

NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK

Ketua

a. Nama lengkap : Faisal Legal

b. NIM : 0810220089

c. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen

d. Perguruan tinggi : Universitas Brawijaya Malang

e. Alamat : Pondok Harapan Indah D157 Malang

Anggota 1

a. Nama lengkap : Rakhmat Affandi

b. NIM : 0810220162

c. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen

d. Perguruan tinggi : Universitas Brawijaya Malang

e. Alamat : Jl. Gatot Subroto 1/18 RT 22 RW 07 Turen

Malang

Anggota 2

Page 23: PKM legal

a. Nama lengkap : Rutben Kristian

b. NIM : 0810220172

c. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen

d. Perguruan tinggi : Universitas Brawijaya Malang

e. Alamat : Jl. Lesti I Blok D no.1 Blimbing Malang

Anggota 3

a. Nama lengkap : Crisna Martzein nizamudin

b. NIM : 0910220074

c. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen

d. Perguruan tinggi : Universitas Brawijaya Malang

e. Alamat : Jl. Terusan Cikampek Kav 13A Malang

Biodata Dosen Pembimbing

a. Nama lengkap : Ikhtiara Kaideni Isharina, SE, MM

b. NIP : 198109182 00812 2 002

c. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen

d. Perguruan tinggi : Universitas Brawijaya Malang

e. Alamat : Jl. Terusan Cikampek No. 9 Malang