PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK ROKOK GUDANG
GARAM TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN
(Studi Pada Masyarakat Kota Malang)
BIDANG KEGIATAN
PKM Penelitian (PKM-P)
Diusulkan Oleh:
Faisal Legal 0810220089
Rakhmat Affandi 0810220162
Rutben Kristian 0810220174
Crisna Martzein N. 0910220074
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : “Pengaruh Diferensiasi Produk Rokok Gudang Garam Terhadap Loyalitas Konsumen (Study Pada Masyarakat Kota Malang)”
2. Bidang Kegiatan : (V) PKMP ( ) PKMK ( ) PKMT ( ) PKMM
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
(v) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Faisal Legalb. NIM : 0810220089c. Jurusan : Manajemend. Universitas : Universitas Brawijaya Malange. Alamat : Pondok Harapan Indah D157 Malangf. No. Handphone : 085645843985
5. Anggota Pelaksana : 3 orang6. Dosen Pendamping
a. Nama : Ikhtiara Kaideni Isharina, SE, MMb. NIP : 198109182 00812 2 002c. Alamat : Jl. Terusan Cikampek No. 9 Malangd. No Handphone : 08125272035
Malang, 25 Oktober 2010
Menyetujui,
Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi Ketua Pelaksana Kegiatan
Nanang Suryadi, SE, MM Faisal Legal
NIP. 19730708 199702 1001 NIM. 0810220089
Mengetahui,
Pembantu Rektor III
Universitas Brawijaya Dosen Pendamping
DR. Fatchur Rohman, SE, M.Si Ikhtiara Kaideni Isharina, SE, MM
NIP. 19610121 198601 1 002 NIP. 198109182 00812 2 002
A. JUDUL PROGRAM
PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK ROKOK GUDANG GARAM
TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN
(Studi Pada Masyarakat Kota Malang)
B. LATAR BELAKANG
Kisah kretek bermula dari kota Kudus. Tak jelas memang asal usul yang
akurat tentang rokok kretek. menurut kisah yang hidup dikalangan para
pekerja pabrik rokok, riwayat kretek bermula dari penemuan Haji Djamari
pada kurun waktu sekitar 1870-1880-an. Awalnya, penduduk asli kudus ini
merasa sakit pada bagian dada. Ia lalu mengoleskan minyak cengkeh.
Sakitnya reda. Djamari lantas bereksperimen merajang cengkeh dan
mencampurnya dengan tembakau untuk dilinting menjadi rokok.
Kala itu melinting rokok sudah menjadi kebiasaan kaum pria. Djamari
melakukan modifikasi dengan mencampur cengkeh. Setelah rutin menghisap
rokok ciptaannya. Djamari merasa sakitnya hilang. Ia mewartakan penemuan
ini kepada kerabat dekatnya. Berita ini menyebar cepat. Permintaan “rokok
obat” ini pun mengalir.
Djamari melayani banyak permintaan rokok cengkeh. Lantaran ketika
dihisap, cengkeh yang terbakar mengeluarkan bunyi “kemeretek”, maka
rokok temuan Djamari ini dikenal dengan “rokok kretek”. Awalnya, kretek
ini dibungkus “klobot” atau daun jagung kering. Dijual per ikat dimana setiap
ikat terdiri dari 10 , tanpa selubung kemasan sama sekali.
Rokok kretek kian dikenal. Namun tak begitu dengan penemunya Djamari
diketahui meninggal pada 1890. Siapa dia dan asal-usulnya hingga kini masih
remang-remang. Hanya temuannya itu yang terus berkembang. Sepuluh tahun
kemudian, penemuan Djamari menjadi dagangan memikat di tangan
Nitisemito, perintis industri rokok di Kudus.
Bisnis rokok dimulai oleh Nitisemito pada 1906 dan pada 1908 usahanya
resmi terdaftar dengan merek “Tjap Bal Tiga”. Bisa dikatakan langkah
Nitisemito itu menjadi tonggak tumbuhnya industri rokok kretek di Indonesia.
Pertumbuhan bisnis rokok sangat pesat di Indonesia. Perizinan pendirian
tempat produksi rokok memang relatif mudah. Kini kita punya sedikitnya
3.800 pabrik rokok, termasuk kelas rumahan. Jumlah itu terbesar di seluruh
dunia, kata Direktur Cukai, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Frans Rupang
di Denpasar, Kamis (14/1/2010),
PT.Gudang Garam didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie atau
Surya Wonowidjojo. perusahaan ini merupakan pemimpin dalam produksi
rokok kretek. Perusahaan ini memiliki kompleks tembakau sebesar 514 are di
Kediri, Jawa Timur. Pemimpin umumnya adalah Rachman Halim. Disaat
berumur sekitar dua puluh tahun, Ing Hwie mendapat tawaran bekerja dari
pamannya di pabrik rokok Cap 93. Pabrik rokok Cap 93 adalah salah satu
pabrik rokok terkenal di Jawa timur pada waktu itu. Berkat kerja keras dan
kerajinannya dia mendapatkan promosi dan akhirnya direktur di perusahaan
itu. Pada tahun 1956 Ing Hwie meninggalkan Cap 93. Dia membeli tanah di
Kediri dan segera memulai memproduksi rokok, diawali dengan
memproduksi kretek dari klobot dibawah merk Inghwie. Setelah dua tahun
berjalan Ing Hwie mengganti nama perusahaannya menjadi Pabrik Rokok
Tjap Gudang Garam dan inilah awal dari segalanya.
PT Gudang Garam Tbk merupakan salah satu produsen rokok terkemuka
yang akan mengamankan pengiriman pasar terbesar di Indonesia, diproduksi
lebih dari 70 miliar batang pada tahun 2001 dan dikenal dengan kualitas
tinggi Kretek produsen rokok. Diukur oleh aset dikontrol, penjualan produk,
bea dan pajak yang dibayarkan kepada pemerintah Indonesia dan dengan total
jumlah karyawan, PT Gudang Garam, Tbk. adalah perusahaan terbesar di
Indonesia yang terlibat dalam industri rokok Kretek. 'Tbk' menandakan
bahwa perusahaan bagian dari daftar saham di Bursa Efek.
Penjualan PT. Gudang Garam Tbk pada tahun 2008 sebesar Rp 23,579
triliun, naik 8,19 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 21,793 triliun. PT
Gudang Garam Tbk meraup laba bersih sebesar Rp 1,504 triliun hingga
triwulan III tahun ini. Angka itu menunjukkan kenaikkan 23,58 persen dari
pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,217 triliun.
PT. Gudang Garam Tbk. memproduksi berbagai jenis rokok yaitu dengan
klasifikasi :
1. Sigaret Kretek Klobot Manis
Sigaret Kretek Klobot Manis adalah jenis rokok Gudang Garam yang
dihasilkan oleh perusahaan di awal tahun. Keunikan tembakau asli dan
cengkeh dibungkus dengan kulit ari jagung masih diawetkan sebagai
simbol yang asli Indonesia Kretek rokok. Jagung ini mengupas rokok
saat ini tersedia dalam dua rasa, dan Sweet Plain. Kemasan berisi enam
rokok.
2. Sigaret Kretek Klobot Tawar
Sigaret Kretek Klobot Tawar tersedia dalam 6-rokok dan 12-kemasan
rokok.
3. Taman Sriwedari Biru Lurik
Taman Sriwedari tersedia dalam dua rasa, Taman Sriwedari Lurik dan
Taman Sriwedari Biru Lurik. Keduanya tersedia dalam 12-kemasan
rokok
4. GG Merah King Size (Soft Pack)
Ini buatan tangan rokok Kretek memiliki volume penjualan terbesar di
Indonesia. Campuran yang tajam cengkeh dan tembakau khusus
membuat rasa asli dan rasa dibandingkan lainnya rokok di kelasnya.
Secara luas dikenal sebagai Gudang Garam Merah (merah = red),
merek ini tersedia di 12 dan 16-rokok-rokok kemasan. Kemasan, baik
yang dibuat dari kertas tebal atau tipis, tersedia untuk mensuplai
kebutuhan pasar yang khas. Rokok ini dibuat untuk mereka yang dapat
menghargai seni asli Indonesia yang merokok Kretek rokok.
5. GG Merah King Size (Hard Pack)
Hard-pack Raja Ukuran Kretek rokok berisi 12 batang.
6. GG Djaja
Ini buatan tangan Kretek adalah rokok yang dibuat khusus untuk
perokok yang tinggal di iklim tropis seperti Indonesia. Rokok ini
sangat populer sebagai Djaja Hijau (hijau = hijau) yang merujuk pada
kemasan, 12-tersedia dalam kemasan rokok.
7. GG Tanda Mata
Gudang Garam Tanda Mata adalah buatan tangan rokok Kretek dibuat
dengan ukuran yang unik dan kemasan rokok. Ini tersedia dalam 12-
kemasan rokok
8. GG Merah King Size (Hard Pack)
Hard-pack Raja Ukuran Kretek rokok berisi 16 batang.
9. GG Filter International Coklat
Rokok Kretek ini tersedia dalam kemasan 12-rokok
10. Taman Sriwedari Lurik
Memiliki bentuk yang unik dan pak rokok, ini buatan tangan Kretek
adalah rokok khas Gudang Garam produk. Walaupun Taman Sriwedari
Lurik tidak menanggung merek Gudang Garam, ia benar-benar
memiliki rasa dan aroma asli dari semua produk Gudang Garam.
11. Khusus GG de Luxe
Khusus ini de Luxe Kretek rokok merupakan cerminan dari premi
kualitas buatan tangan rokok kepada perokok yang lebih suka cita rasa
tersendiri. Dikemas dalam 16-rata rokok, kemasan emas yang eksklusif
memperkuat kinerja.
12. GG Filter Surya
GG Filter Surya adalah filter rokok diciptakan untuk mencerminkan
semangat kaum muda yang dinamis, yang penuh semangat dan suka
tantangan hidup. Hal ini tidak mengherankan Surya 12 bearing slogan
Selera Pemberani (The Taste of Gallant) telah diakui sebagai salah satu
utama rokok di Indonesia dan dunia. Rasa yang halus campuran
tembakau dan cengkeh dalam kemasan modern merupakan refleksi
dari perokok 'gaya hidup. Surya 12 tersedia dalam 12-kemasan rokok.
13. GG Filter International Merah
GG Filter International Merah, Kretek filter rokok, adalah atas
penjualan rokok dibandingkan dengan rokok Kretek lainnya di dunia.
Ini paling populer adalah rokok merek Gudang Garam bukti dari
produk-produk berkualitas tinggi. Its excellent rasa dan rasa adalah
hasil dari pemilihan bahan ahli dan teliti pemrosesan - dinyatakan
sebagai karakter dari Gudang Garam International: Pria Punya Selera
( "Man, Rasakanlah s"). Sejalan dengan konsep ini, rokok ini dibuat
untuk orang-orang yang memiliki kepribadian kuat, gaya modern dan
apresiasi seni yang nyata dari merokok. Rokok Kretek ini tersedia
dalam 12-rokok dan 50-kemasan rokok.
14. GG Filter Surya Profesional
16 sticks - Distributed di Singapura, Malaysia, Lengkawi, Brunei
Darussalam, Taiwan, Korea Selatan, Arab Saudi, Perancis, Jerman dan
Belanda.
15. GG Filter International Merah
Penyaring ini pak rokok Kretek menggunakan 50-eksklusif dapat
rokok.
16. GG Filter Surya
GG Filter Surya adalah yang paling berhasil premi penyaring rokok di
kelasnya. Gambar yang eksklusif Surya 16 adalah refleksi dari kualitas
baik bahan, keahlian campuran, gengsi dan seni merokok. Tersedia
dalam kemasan dari 16 rokok.
Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Diferensiasi Produk
Rokok Gudang Garam Terhadap Loyalitas Kosumen (Study Pada Masyarakat
Kota Malang)”.
C. PERUMUSAN MASALAH
Bedasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka peneliti
merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh Diferensiasi produk rokok Gudang Garam
terhadap Loyalitas Konsumen ?
2. Produk rokok Gudang Garam manakah yang perpengaruh dominan
terhadap Loyalitas Konsumen ?
D. TUJUAN
Berdasarkan perumusan masalah yang ingin di teliti oleh peneliti maka
yang menjadi tujuan dari penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk rokok Gudang Garam
terhadap Loyalitas Konsumen.
2. Untuk mengetahui produk rokok Gudang Garam manakah yang
perpengaruh dominan terhadap Loyalitas Konsumen.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Dengan adanya penelitian yang berjudul: “Pengaruh Diferensiasi Produk
Rokok Gudang Garam Terhadap Loyalitas Kosumen (Study Pada Masyarakat
Kota Malang).” diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi
para pembaca bahwa ada pengaruh antara diferensiasi produk rokok Gudang
Garam terhadap loyalitas konsumen.
F. KEGUNAAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
Sebagai implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi dan menambah khazanah pengetahuan tentang Pengaruh
Diferensiasi Produk Rokok Gudang Garam Terhadap Loyalitas
Kosumen (Study Pada Masyarakat Kota Malang).
2. Manfaat Teoritis
Di kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan konseptual terhadap teori bagaimana diferensiasi produk
rokok Gudang Garam berpengaruh terhadap loyalitas konsumen sehingga
dari tulisan ini dapat dijadikan pedoman bagi penyempurnaan dan
perbaikan bagi teori maupun data berikutnya.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Produk
Menurut produk Siswanto Sutojo (2005:78) produk adalah segala
sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan
atau kebutuhan . Segala sesuatu yang termasuk ke dalamnya adalah
barang berwujud, jasa, events, tempat, organisasi, ide atau pun kombinasi
antara hal-hal yang baru saja disebutkan.
Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996:274) produk adalah
segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,
dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan konsumen.
Menurut Stanton, (1996:222)uatu produk adalah kumpulan dari
atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya
kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan
reputasi penjualannya.
Tjiptono (1999:95) secara konseptual produk adalah pemahaman
subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai
usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan
dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas
organisasi serta daya beli.
2. Pengertian Diferensiasi Produk
Menurut Hermawan Kertajaya, definisi diferensiasi adalah sebagai
berikut : “Semua upaya yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan
perbedaan diantara pesaing dengan tujuan memberikan nilai yang terbaik
untuk konsumen“.
Menurut Kotler dan Amstrong, (2001) Diferensiasi merupakan
suatu upaya mrek atau perusahaan untuk menciptakan perbedaan di antara
para pesaing untuk memberikan value terbaik kepada pelanggan.
Perusahaan perlu memahami tiga hal penting yang terkait dengan upaya
diferensiasi yaitu mengetahui dengan tepat value produk yang ditawarkan
(what to offer), bagaimana cara penawarannya (how to offer), dan
mengetahui perangkat infrastruktur yang digunakan (enabler). Terdapat
hal penting yang perlu ditekankan dari pelaksanaan diferensiasi, yaitu
penawaran produk yang unik dan sulit ditiru pesaing atau disebut dengan
core differntiation. Selain itu juga perlu memperhatikan customer focused
dan mampu memenuhi needs, wants, dan expectations dari setiap
pelanggan yang ada dengan menciptakan excellent value produk.
Strategi diferensiasi adalah suatu strategi yang dapat memelihara
loyalitas pelanggan dimana dengan menggunakan strategi diferensiasi,
konsumen mendapat nilai lebih dibandingkan dengan produk lainnya.
Strategi ini juga membuat konsumen menjadi tidak sensitif terhadap harga
yang ditawarkan. Beberapa peneliti seperti Day dan Wensley (1988),
Song dan Perry (1997), MacMillan dan McGrath (1997), Irmen dan
Thisse (1998), dan Dodds, Menroe, dan Grewal (1991) mengemukakan
atribut-atribut diferensiasi dapat menarik minat konsumen untuk membeli.
Menurut Porter (1996), strategi diferensiasi menjadikan suatu
produk yang dimengerti oleh konsumen sebagai sesuatu yang unik.
Strategi diferensiasi memberikan kepuasan kepada pelanggan dan
memelihara loyalitas mereka.
Day dan Wensley (1988), Song dan Perry (1997), MacMillan dan
McGrath (1997), Irmen dan Thisse (1998) mengemukakan bahwa
konsumen percaya akan memperoleh sebuah produk yang unik yang tidak
dapat dengan mudah diperoleh dari perusahaan pesaing atau
kompetitornya.
Strategi diferensial dapat membuat konsumen menjadi tidak
sensitive terhadap harga, karena produk tersebut mempunyai nilai lebih
dibandingkan dengan produk pesaing dan mempunyai keunikan
tersendiri. Sehingga konsumen tidak memperdulikan harga yang mereka
bayarkan untuk membeli produk tersebut, Irmen dan Thisse (1998).
3. Pengertian Loyalitas Konsumen
Loyalitas pelanggan adalah persepsi penjual atas siikap positif
konsumen terhadap produk yang dimanifestasikan dengan pembelian
yang berulang (kunoe 1994 dalam Hougaard dan Bjerre, 2002 :109).
Menurut Poiesz dan Raaij (2007), aspek penting dari loyalitas
adalah bahwa konsumen tidak mempertimbangkan setiap keputusan
apakah merek tersebut telah dibeli dimasa lalu atau merek tersebut
dominan. Konsumen melakukan pembelian tanpa perbandingan.
Sedangkan menurut Tucker dan Lawrence dalam Assel (1984:72),
pengukuran perilaku dapat mengartikan loyalitas yaitu dengan siklus
pembelian, contohnya membeli merek A lima kali berturut-turut.
Loyalitas juga dikatakan jika terjadi atas tiga pembelian atau empat kali.
Reichheld (2001:5), menyatakan bahwa loyalitas secara jelas
mendatangkan keuntugan yang besar. Loyalitas dapat mendatangkan
keuntungan ketika perusahaan menempatkan kesejahteraan pelanggan dan
rekan kerja mereka diatas keterterikan atau harapan mereka. Loyalitas
adalah standar emas untuk mengukur kualitas dari suatu hubungan.
Loyalitas sejati bertahan melalui waktu-waktu terbaik atau terburuk dan
menggabungkan ketertarikan yang timbal balik dalam tujuan bersama.
Menurut Hougaard dan Bjerre (2002:109), terdapat banyak cara
dalam mengklasifikasikan perilaku konsumen yang loyal dan non loyal.
Salah satunya ada tiga hal yang memperlihatkan perilaku pembelian
berulang yang dilakukan konsumen yaitu :
1. Switching behavior. Ketika pembelian dilihat sebagai dan/atau
keputusan, baik bertahannya pelanggan tetap dengan produk tertentu
(loyalitas) maupun tidak dengan produk tersebut (Switching).
2. Prosmiscuous behavior. Juga dalam siatuasi antara bahwa konsumen
akan loyal atau masih menggunakan beberapa alternatif.
3. Polygamous behavior. Konsumen melakukan pembelian terpola,
tetapi loyalitas berada diantara jumlah produk. Konsumen masih
lebih atau kurang loyal kepada merek atau kepada lainnya.
H. METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antar variable melalui
pengujian hipotesis, kemudian melakukan explanasi/penjelasan terhadap
beberapa variable. Penjelasan dilengkapi uraian secara deskriptif terutama
berkaitan dengan bagaimana menginterpretasikan hasil dari pengujian data
secara kuantitatif.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kota Malang.
3. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis data yang digunakan adalah :
Data kuantitatif yang dikuantitaskan, merupakan hasil jawaban responden
yaitu konsumen dari rokok ”Gudang Garam”.
Sumber data yang didapat adalah :
Data yang digunakan adalah data primer. Menurut Hariwijaya data primer
adalah data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu seperti
hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuisioner.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah penting karena data yang
terkumpul akan digunakan sebagai bahan informasi yang valid dan
resfresentatif untuk memecahkan masalah penelitian. Adapun
pengumpulan data untuk kebutuhan penelitian :
Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara mengamati dan melakukan
peninjauan secara langsung pada objek penelitian.
Kuesioner
Teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang diajukan kepada
objek yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan diteliti dan
diisi oleh respondennya sendiri. Jenis kuisioner yang digunakan adalah
kuisioner semi terbuka.
Wawancara
Dilakukan untuk menghimpun data sekunder melalui pihak konsumen atau
masyarakat yang dapat menggambarkan tentang loyalitas terhadap
penggunaan produk.
5. Definisi Operasional Variabel
Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka variabel-variabel
yang akan di analsis secara umum dapat diklasifikasikan dalam dua
kelompok, yaitu :
Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah diferensiasi produk rokok
Gudang Garam.
Variable Terikat
Variable terikat dalam penelitian ini adalah loyalitas konsumen.
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Sebelum kuisioner dibagikan kepada responden, maka terlebih dahulu
harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu.
Menurut Singarimbun (1995 ; 124), uji validitas menunjukkan sejauh
mana suatu alat ukur agar dapat mengukur apa yang akan diukur.
Sekiranya penelitian menggunakan kuesioner di dalam data penelitian,
maka kuesioner yang disusun harus mengukur apa yang ingin diukurnya.
Sedangkan reliabilitas adalah apabila suatu alat pengukur sudah
dinyatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari
alat. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik.
6. Teknik Analisis Data
Ada dua jenis teknik analisi data yang digunakan, yaitu :
- untuk menganalisis pengaruh indicator – indicator yang ada terhadap
promosi penjualan, dilakukan dengan analisis factor.
Analisis faktor berguna untuk menganalisis sejumlah variabel dari suatu
pengamatan yang dititikberatkan dari teori dan kenyataan yang sebenarnya
dan menganalisis interkorelasi (hubungan) antarvariabel tersebut untuk
menetapkan apakah variasi-variasi yang tampak dalam variabel tersebut
berasal atau berdasarkan sejumlah faktor dasar yang jumlahnya lebih
sedikit dari jumlah variasi yang ada di dalam variabel. Analisis faktor
menyederhanakan hubungan yang beragam dan kompleks pada set
data/variabel amatan dengan menyatukan faktor atau dimensi yang saling
berhubungan/mempunyai korelasi pada suatu struktur data yang baru yang
mempunyai set faktor yang lebih kecil (Wibisono, 2003, hal. 235). Semua
variabel di dalam analisis faktor adalah berstatus sama, tidak ada variabel
independen yang menjadi prediktor bagi variabel dependen seperti
terdapat di dalam analisis regresi. Analisis faktor tergolong kepada metode
interdependence, sama halnya dengan cluster analisys dan multidimension
scaling (Simamora, 2005, hal. 105).
- Untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap peningkatan volume
penjualan, dilakukan dengan liniear multiple regression (regresi linear
berganda). Penggunaan teknik regresi liniear berganda ini berdasarkan
pertimbangan sebagai berikut :
Disesuaikan dengan apa yang terdapat pada kerangka pemikiran yang
mencakup adanya paradigma ganda dengan dua atau lebih variabel
independen yaitu, pemberian potongan harga, pemberian bonus, dan
pemberian undian
Untuk mengukur pengaruh ataupun hubungan kasual yang terjadi
antara variabel dan variabel terikat, meliputi:
Y = loyalitas konsumen
X1 = diferensiasi produk rokok Gudang Garam
I. JADWAL KEGIATAN
N
o
Keterangan bulan ke 1 bulan ke 2 bulan ke 3 bulan ke 4
Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan awal
Studi literatur
Survey lapangan
dan mewawancara
pemilik usaha
konsultasi dengan
dosen
pembuatan
proposal
2 Pelaksanaan
kegiatan
Persiapan
penyebaran
kuesioner
Penyebaran
kuesioner
3 Analisis data
4 Penyusunan
laporan akhir
J. ANGGARAN BIAYA
1. Bahan Habis Pakai
No. Spesifikasi Jumlah
Satuan
Harga satuan (Rp.)
Jumlah harga (Rp.)
1 Kertas 5 rim 52.000 260.000
2 Tinta print hitam 3 35.000 105.000
3 Tinta print warna 2 42.000 84.000
4 Map 15 3.000 45.0005 Kertas foto 20 3.000 60.000
6 Jilid 9 4.000 36.000
7. Plastik 20 1.000 20.000
Jumlah = 610.000,-
2. Biaya Perjalanan
Perjalanan keliling kota Malang dan kabupaten Malang selama 2 bulan
menggunakan 2 motor. Dalam satu bulan, observasi dilakukan seminggu
empat kali.
Biaya 2 motor x 4 kali perminggu x 8 minggu x Rp. 40.000,- = Rp.
2.560.000,-
3. Lain-lain
a. Fotokopi Rp. 150.000,-
b. ATK Rp. 130.000,-
c. Dokumentasi Rp. 350.000,-
d. Biaya Pengetikan Rp. 300.000,-
e. Komunikasi Rp. 850.000,-
total biaya lain – lain = Rp. 1.880.000,-
Total pengeluaran seluruhnya
- Biaya habis pakai + biaya perjalanan + biaya lain – lain = Rp.
5.050.000,-
K. DAFTAR PUSTAKA
Peter, J. Paul and Olson, Jerry C. 1999. CONSUMER BEHAVIOR: Perilaku
Konsumen dan Strategi Pemasaran, diterjemahkan oleh Damos Sihombing.
Jakarta: Erlangga.
The changing dynamic of consumer behavior implications for cross-cultural
research, Susan P. Douglas and C. Samuel Craig. 1998
Data penjualan Gudang Garam. Diakses pada 118 februari
2009.www.PT.GudangGaram.Tbk.com
Reichheld, Frederick F 2001. Loyality Rules. Harvard business school press.
Boston.
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/loyalitas kosumen.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2007/08/diferensiasi produk.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/hubungan diferensiasi produk dengan
loyalitas.html
Day dan Wensley (1988) consumer loyality. diakses pada tanggal 6oktober
2010.www.sciencedirect.com
Song dan Perry (1997) diferensiasi produck with consumer loyality consumer
loyality. diakses pada tanggal 6oktober 2010.www.sciencedirect.com
MacMillan dan McGrath (1997) consumer loyality. diakses pada tanggal 6oktober
2010 www.sciencedirect.com
Irmen dan Thisse (1998), dan Dodds. Produck with consumer loyality. diakses
pada tanggal 6oktober 2010www.sciencedirect.com
Menroe, dan Grewal (1991) the produck and consumer loyality relationship
www.sciencedirect.com
L. LAMPIRAN
NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK
Ketua
a. Nama lengkap : Faisal Legal
b. NIM : 0810220089
c. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen
d. Perguruan tinggi : Universitas Brawijaya Malang
e. Alamat : Pondok Harapan Indah D157 Malang
Anggota 1
a. Nama lengkap : Rakhmat Affandi
b. NIM : 0810220162
c. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen
d. Perguruan tinggi : Universitas Brawijaya Malang
e. Alamat : Jl. Gatot Subroto 1/18 RT 22 RW 07 Turen
Malang
Anggota 2
a. Nama lengkap : Rutben Kristian
b. NIM : 0810220172
c. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen
d. Perguruan tinggi : Universitas Brawijaya Malang
e. Alamat : Jl. Lesti I Blok D no.1 Blimbing Malang
Anggota 3
a. Nama lengkap : Crisna Martzein nizamudin
b. NIM : 0910220074
c. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen
d. Perguruan tinggi : Universitas Brawijaya Malang
e. Alamat : Jl. Terusan Cikampek Kav 13A Malang
Biodata Dosen Pembimbing
a. Nama lengkap : Ikhtiara Kaideni Isharina, SE, MM
b. NIP : 198109182 00812 2 002
c. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen
d. Perguruan tinggi : Universitas Brawijaya Malang
e. Alamat : Jl. Terusan Cikampek No. 9 Malang
Top Related