Anastesi Mastoiditis Kronis

download Anastesi Mastoiditis Kronis

of 21

Transcript of Anastesi Mastoiditis Kronis

  • 8/13/2019 Anastesi Mastoiditis Kronis

    1/21

    Mastoiditis Kronis

    MASTOIDITIS KRONIS

    PENDAHULUAN

    Rongga telinga tengah dan rongga mastoid berhubungan langsung melalui

    aditus ad antrum. Infeksi rongga mastoid dikenal dengan mastoiditis. Beberapa ahli

    menggolongkan mastoiditis kedalam komplikasi OMSK.(1)

    Mastoiditis merupakan suatu penyakit yang sudah arang ditemukan pada saat

    ini. !amun demikian hal ini masih terdapat pada beberapa negara sebagai akibat

    terapi otitis media supuratif yang tidak adekuat dan biasanya diumpai pada anak"

    anak. Mastoiditis dapat teradi pada pasien"pasien imunosupresif atau mereka yang

    mengabaikan penyakit otitis media akut yang dideritanya. #enyakit ini agak berkaitan

    dengan sistem imun personal$ anatomi tulang temporal dan %irulensi dari orgamnisme

    penyebab.(&$')

    ANATOMI

    Rongga mastoid berbentuk seperti pyramid dengan punak mengarah ke

    audal. tap mastoid adalah fossa kranii media. *inding medial adalah dinding

    lateral kranii posterior. #ada dinding anterior mastoid terdapat aditus ad antrum.

    *iba+ah kedua patokan ini beralan saraf faialis dalam kanalis tulangnya untuk

    keluar dari tulang temporal melalui foramen stilomastoideus diuung anterior Krista

    yang terbentuk oleh insersio otot digrastikus. *inding lateral mastoid adalah tulang

    subkutan yang dengan mudah dapat dipalpasi diposterior aurikula.(')

    KKS SMF Anestesi RSU. Dr. Pirngadi Medan Halaman Oktober 2004

    1

  • 8/13/2019 Anastesi Mastoiditis Kronis

    2/21

    Mastoiditis Kronis

    *ari ka%um timpani ada hubungan melalui aditus ad antrum ke antrum

    mastoideum ialah ruangan pertama dan terbesar dari sel"sel mastoideus. ntrum

    mastoideum ini sudah terdapat seak +aktu lahir. Sel"sel di mastoid (pneumatisasi)

    baru teradi sesudah lahir pada tahun pertama. Sel"sel ini berhubungan satu sama

    lainnya pneumatisasi mastoid pada setiap orang tidak sama.

    #ada pneumatisasi yang ekstrim selain pada prosessus mastoideus$ dapat pula

    sampai ke bagian tulang temporal lainnya. ,ang biasanya hanya terdiri dari tulang

    kompakta atau spongiosa$ misalnya pada prosessua -igomatikus$ sekitar labirin dan

    uung tulang petrosa. uasnya pneumatisasi tergantung pada faktor herediter

    konstitusional dan faktor peradangan pada usia muda. Bila ada gangguan mukosa

    maka daya pneumatisasi hilang atau berkurang. Ini uga teradi bila radang pada

    telinga$ maka dapat dilihat pneumatisasi yang terhenti (arrested pneumati-ation) atau

    pneumatisasi yang tidak ada sama sekali$ misalnya terdapat radang yang menahun

    (teori dar /ittmak). Oleh karena itu pneumatisasi prosessus mastoideus dibagi

    dalam 0

    1. #rosessus mastoideus kompakta (sklerotis) dimana tidak ditemui sel"sel.

    &. #rosessus mastoideus spongiosa (diploik) dimana terdapat sel"sel keil saa.

    '. #rosessus mastoideus dengan pneumatisasi yang luas dimana sel"sel disini

    membesar.

    Selulae mastoideus seluruhnya berhubungan ka%um timpani. *ekat antrum

    sel"selnya keil$ makin ke perifer sel"selnya bertambah besar oleh karena itu bila

    teradi radang pada sel"sel mastoid$ drainase tidak begitu baik hingga mudah teradi

    radang pada mastoid (mastoiditis).()

    KKS SMF Anestesi RSU. Dr. Pirngadi Medan Halaman Oktober 2004

    &

  • 8/13/2019 Anastesi Mastoiditis Kronis

    3/21

    Mastoiditis Kronis

    DEFINISI

    Mastoiditis kronis adalah suatu proses inflamasi (peradangan) yang teradi

    pada sel"sel udara mastoid didalam os temporalis. #enyakit ini bersifat merusak

    karena mengakibatkan destruksi prosessus mastoideus.

    Mastoiditis kronis paling banyak berhubungan dengan otiti media supuratif

    kronis dengan pembentukan kolesteatoma.(&$2)

    ETIOLOGI

    Mastoiditis kronis dapat disebabkan oleh kuman"kuman pseudomonas spp$

    streptoous spp$ staphyloous spp$ esheriia oli dan anaerob.(2)

    PATOLOGI

    #neumatisasi mastoid paling aktif teradi antara 2 3 14 tahun. #roses

    pneumatisasi ini sering terhenti atau mundur oleh otitis media yang teradi pada usia

    tersebut atau lebih muda.

    5ergantung pada %irulensi dan maam kuman serta resistensi dari berbagai

    maam kuman$ kemungkinan antrum tertutup oleh radang hingga teradi edema pada

    mukosa mastoid hingga drainase dari pus terganggu. *inding"dinding sel mastoid

    (trabekel) menadi nekrotis hingga sel"sel berhubungan satu sama lain.

    Bila infeksi kronis terus berlanut$ mastoid mengalami proses sklerotik

    sehingga ukuran prosessus berkurang. ntrum menadi lebih keil dan pneumatisasi

    terbatas$ hanya sedikit udara saa disekitar antrum. Radiografi sangat sering

    menunukkan perubahan sel"sel mastoid ini$ sehingga biasanya diagnosis radiologik

    KKS SMF Anestesi RSU. Dr. Pirngadi Medan Halaman Oktober 2004

    '

  • 8/13/2019 Anastesi Mastoiditis Kronis

    4/21

    Mastoiditis Kronis

    mastoiditis kronis sinonim dengan gambaran mastoid yang keil$ padat dan sklerotik.

    ($6)

    GAMBARAN KLINIS

    Mastoiditis kronis memberikan gambaran klinis sebagai berikut 0

    1. !yeri atau rasa tidak nyaman pada telinga.

    &. Ottorhoea.

    '. Makin berkurangnya pendengaran.

    . *emam dan sakit kepala.

    2. nyeri tekan pada daerah mastoid.

    6. #rosessus mastoid edem$ +arna kulit hiperemis$ lambat laun menadi abses.

    7. Memebran timpani menonol keluar dan teradi pengeluaran airan yang

    kontinu dan semakin banyak lubang perforasi gendang.

    DIAGNOSIS

    *iagnosis mastoiditis ditegakkan berdasarkan 0(2)

    1. geala dan tanda klinis (telah dielaskan pada gambaran klinis).

    &. Mikrobiologi.

    #engambilan sekret8 nanah$ untuk pemeriksaan kultur dan sensitifitas

    antibiotik.

    KKS SMF Anestesi RSU. Dr. Pirngadi Medan Halaman Oktober 2004

  • 8/13/2019 Anastesi Mastoiditis Kronis

    5/21

    Mastoiditis Kronis

    '. 9oto rontgen dan :5 San.

    #ada mastoiditis kronis akan menunukkan perkabutan difus sel"sel mastoid

    dan hilangnya septa antara selulae$ adanya erosi tulang$ terutama pada daerah

    atti (kehilangan skutum)$ memberik kesan kolesteatoma.

    PENATALAKSANAAN(1,2,3,4,5,6,7)

    #asien diberikan antibiotik yang didasarkan dari hasil kultur. #emberian

    dilakukan selama & 3 ' minggu seara oral. Selama pemberian antibiotik$ pasien

    harus diobser%asi untuk memonitor tanda kekambuhan. Bila terdapat perbaikan atau

    ditemukan kolesteatoma perlu dilakukan pembedahan.

    da beberapa enis pembedahan atau teknik operasi yang dapat dilakukan

    pada mastoiditis kronis antara lain 0

    1. Mastoidektomi sederhana.

    Operasi ini dilakukan pada OMSK tipe benigna yang dengan pengobatan

    konser%atif tidak sembuh. *engan tindakan operasi ini dilakukan pembersihan

    ruang mastoid dari aringan patologik.

    5uuannya ialah supaya infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi. #ada

    operasi ini fungsi pendengaran tidak diperbaiki.

    &. Mastoidektomi radikal.

    Operasi ini dilakukan pada OMSK maligna dengan infeksi atau kolesteatoma

    yang sudah meluas. #ada operasi ini rongga mastoid dan ka%um mastoid

    dibersihkan dari semua aringan patologik. *inding batas antara liang telinga

    KKS SMF Anestesi RSU. Dr. Pirngadi Medan Halaman Oktober 2004

    2

  • 8/13/2019 Anastesi Mastoiditis Kronis

    6/21

    Mastoiditis Kronis

    luar dan telinga tengah dengan rongga mastoid diruntuhkan$ sehingga ketiga

    daerah anatomi tersebut menadi satu ruangan.

    5uuan operasi ini ialah untuk membuang semua aringan patollogik dan

    menegah komplikasi ke intrakranial. 9ungsi pendengaran tidak diperbaiki.

    Kerugian operasi ini ialah pasien tidak diperbolehkan berenang seumur

    hidupnya. #asien harus datang dengan teratur untuk kontrol$ supaya tidak

    teradi infeksi kembali. #endengaran berkurang sekali$ sehingga dapat

    menghambat pendidikan atau karier pasien.

    Modifikasi operasi ini ialah dengan memasang tandur (graf) pada rongga

    operasi serta membuat meatal"plasty yang lebar$ sehingga rongga operasi

    kering permanen$ tetapi terdapat aat anatomi$ yaitu meatus luar liang telinga

    menadi lebar.

    '. Mastoidektomi radikal dengan modifikasi ;operasi bondy).

    Operasi ini dilakukan pada OMSK dengan kolesteatoma didaerah atik$ tetapi

    belum merusak ka%um timpani. Seluruh rongga mastoid dibersihkan dan

    dinding posterior liang telinga direndahkan.

    5uuan operasi ialah untuk membuang semua aringan patologik dari rongga

    mastoid$ dan mempertahankan pendengaran yang masih ada.

    . Miringoplasti.

    Operasi ini merupakan enis timpanoplasti yang paling ringan$ dikenal uga

    dengan nama timpanoplasti tipe I. Rekonstruksi hanya dilakukan pada

    membran timpani.

    KKS SMF Anestesi RSU. Dr. Pirngadi Medan Halaman Oktober 2004

    6

  • 8/13/2019 Anastesi Mastoiditis Kronis

    7/21

    Mastoiditis Kronis

    5uuan operasi ialah untuk menegah berulangnya infeksi telinga tengah pada

    OMSK tipe benigna dengan perforasi yang menetap.

    Operasi ini dilakukan pada OMSK tipe benigna yang sudah tenang dengan

    ketulian ringan yang hanya disebabkan oleh perforasi membran timpani.

    2. 5impanoplasti.

    Operasi ini dikerakan pada OMSK tipe benigna dengan kerusakan yang lebih

    berat atau OMSK tipe benigna yang tidak bisa ditenangkan dengan

    pengobatan medikamentosa.

    5uuan operasi ini ialah untuk menyembuhkan penyakit serta memperbaiki

    pendengaran.

    #ada operasi ini selain rekonstruksi membran timpani seringkali harus

    dilakukan uga rekostruksi tulang pendengaran. Berdasarkan bentuk

    rekonstruksi tulang pendengaran yang dilakukan maka dikenal istilah

    timpanoplasti tipe II$ III$ I< dan

  • 8/13/2019 Anastesi Mastoiditis Kronis

    8/21

    Mastoiditis Kronis

    Membersihkan kolesteatoma dan aringan granulasi dika%um timpani

    (ombined approah) yaitu melalui liang telinga dan rongga mastoid dengan

    melakukan timpanotomi posterior. 5eknik operasi ini pada OMSK tipe

    maligna belum disepakati oleh para ahli$ oleh karena sering teradi

    kambuhnya kolesteatoma kembali.

    KESIMPULAN

    Mastoiditis merupakan suatu penyakit yang sudah arang ditemukan pada saat

    ini$ namun masih dapat ditemukan akibat pengobatan otitis media supuratif

    yang tidak adekuat.

    Mastoiditis kronis paling banyak berhubungan dengan otitis media supuratif

    kronis dengan pembentukan kolesteatoma.

    5anda klinis dari mastoiditis anatar lain 0 nyeri telinga$ keluarnya airan yang

    menetap dan gangguan pendengaran.

    *iagnosis ditegakkan berdasarkan geala klinis$ pemeriksaan mikrobiologi$

    foto rontgen dan :5 San.

    #enatalaksanaan dilakukan dengan pemberian antibiotik dan pembedahan.

    5indakan bedah yang dilakukan antara lain 0 mastoidektomi sederhana$

    mastoidektomi radikal$ mastoidektomi radikal dengan modifikasi (operasi

    bondi)$ miringoplasti$ timpanoplasti$ dan timapnoplasti dengan pendekatan

    ganda (ombined approah timpanoplasty).

    KKS SMF Anestesi RSU. Dr. Pirngadi Medan Halaman Oktober 2004

    =

  • 8/13/2019 Anastesi Mastoiditis Kronis

    9/21

    Mastoiditis Kronis

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Soepardi >$ Iskandar !$ Buku ar Ilmu #enyakit 5elinga ?idung

    5enggorok$ >disi ke"1$ @akarta$ gaya Baru$ 9K"AI$ &441 0 2"64.

    &. anonymous 0 >erpt from mastoiditis$ %ailable at 0

    http088+++.emediine.om

    '. dam C$ Boies R$ ?igler #$ lih Bahasa /iaya$ :aroline$ Buku ara

    #enyakit 5?5$ >disi ke"6$ @akarta$ >C:$ 1;; 0 '&$ ;2"11&.

    . denan $ Kumpulan Kuliah 5elinga$ 9K"ASA$ Medan 0;"14$2"6'.

    2. nonymous 0 Mastoiditis$ %ailable at 0

    http088+++.bsa.org.uk8pyis8?eadand!ekinfetions8mastoiditis

    6. Balenger @@$ Ilmu #enyakit 5elinga ?idung 5enggorok Kepala dan eher$

    @ilid II$ edisi ke"1'$ @akarta$ Binarupa ksara$ 1;; 0 42"'4.

    7. Samsuhidaat R$ *e @ong /$ Buku aar Ilmu Bedah$ edisi Re%isi $@akarta$

    >C:$ 1;;7 076.

    KKS SMF Anestesi RSU. Dr. Pirngadi Medan Halaman Oktober 2004

    ;

    http://www.emedicine.com/http://www.bsac.org.uk/pyxis/HeadandNeckinfections/mastoiditishttp://www.emedicine.com/http://www.bsac.org.uk/pyxis/HeadandNeckinfections/mastoiditis
  • 8/13/2019 Anastesi Mastoiditis Kronis

    10/21

    Mastoiditis Kronis

    STATUS ORANG SAKIT

    1.An!n"# $%&'&

    !ama 0 Kristina

    Amur 0 17 tahun

    @enis kelamin 0 #erempuan

    lamat 0 @l. #arang Caruda no. ; Medan

    gama 0 Kristen

    Berat badan 0 2 kg

    5gl masuk 0 14 Oktober &44

    2. K"n $"n*&+

    Keluhan utama 0 Keluar airan ditelinga kanan.

    5elaah 0" ?al ini dialami os seak & tahun yang lalu$ :airan

    ber+arna kuning$ berbau bususk. :airan keluar terus"

    menerus.

    " #endengaran berkurang$ berdengung (D).

    " !yeri dibelakang telinga (D).

    " Mual(")$ muntah (").

    " BB (D) !$ BK (D) !.

    R#5 0 5idak elas

    R#O 0 5idak elas

    KKS SMF Anestesi RSU. Dr. Pirngadi Medan Halaman Oktober 2004

    14

  • 8/13/2019 Anastesi Mastoiditis Kronis

    11/21

    Mastoiditis Kronis

    3. K"n $% '"

    1. #++-# $%"#"n+

    sensorium 0 :ompos mentis nemia 0 "

    5* 0 1&48=4 mm?g Ikterus 0 "

    ?R 0 ;4 8mnt *yspneu 0 "

    RR 0 &4 8mnt Sianosis 0 "

    5emperature 0 '6$= o: Oedema 0 "

    KA8 K#8 KC 0 sedang8 sedang8 baik

    2. S++-# "n"%/+

    a. Kepala

    Mata 0 Konungti%a palpebra inferior puat (")$ pupil isokor$

    refleks ahaya (D)

    ?idung 0 5idak ada kelainan

    5elinga 0

    " *aun telinga 0 5.a.k

    " iang telinga0 :airan nanah berbau busuk

    " Membran timpani 0 perforasi.

    " #rosessus mastoideus edem$ hiperemis dan nyeri tekan.

    Mulut 0 5idak ada kelainan

    eher 0 5idak ada kelainan

    KKS SMF Anestesi RSU. Dr. Pirngadi Medan Halaman Oktober 2004

    11

  • 8/13/2019 Anastesi Mastoiditis Kronis

    12/21

    Mastoiditis Kronis

    b. 5hora depan

    Inspeksi 0 Simetris fusiform.

    #alpasi 0 Stem fremitus kanan E kiri$ kesan normal.

    #erkusi 0 Sonor pada kedua lapangan paru.

    uskultasi 0 Suara pernafasan %esikuler$ suara tambahan (").

    5hora belakang

    Inspeksi 0 Simetris fusiform.

    #alpasi 0 Stem fremitus kananEkiri$ kesan normal.

    #erkusi 0 Sonor pada kedua lapangan paru.

    uskultasi 0 Suara pernafasan %esikuler$ suara tambahan (").

    . bdomen

    Inspeksi 0 Simetris.

    #alpasi 0 Soepel

    #erkusi 0 5ympani

    uskultasi 0 #eristaltik (D) !

    d. >kstremitas 0 Superior 0 5idak ada kelainan.

    Inferior 0 5idak ada kelainan.

    I0. P"!"%&*#n /'%+%&-! +/. S"$+"!'"% 24

    ?b 0 1'$& grF

    >* 0 ';$; mm8 am

    eukosit 0 ;4448 mm'

    Bilirubin total 0 4$=1 mg8 dl

    KKS SMF Anestesi RSU. Dr. Pirngadi Medan Halaman Oktober 2004

    1&

  • 8/13/2019 Anastesi Mastoiditis Kronis

    13/21

    Mastoiditis Kronis

    Bilirubin direk0 4$1 mg8 dl

    SCO5 0 &' A8

    SC#5 0 && A8

    P"%#&$n An#+"#&

    B1( '%"+ )

    #ernafasan 0 Spontan

    9rekuensi nafas 0 &4 8mnt

    Suara pernafasan 0

  • 8/13/2019 Anastesi Mastoiditis Kronis

    14/21

    Mastoiditis Kronis

    B4 ( '/"%)

    Arine 0 !ormal

    /arna 0 Kuning

    Areum 0 1; mg8 dl

    Kreatinin 0 1$41 mg8 dl

    B5 ( '"/ )

    BB 0 (D) !

    Mual 0 "

    Muntah 0 "

    B6 ( 'n" ) 0 5idak ada kelainan.

    D&n# 0 Mastoiditis kronis aurikula detra.

    S++-# &* 0 S I

    R"nn n#+"#& 0 Ceneral anasthesi

    R"nn $"%#& 0 Mastoidektomi.

    P"%#&$n $% n#+"#&

    1. P"%#&$n $#&"n

    #enyediaan aboath !o.1= dan infus ringer laktat

    KKS SMF Anestesi RSU. Dr. Pirngadi Medan Halaman Oktober 2004

    1

  • 8/13/2019 Anastesi Mastoiditis Kronis

    15/21

    Mastoiditis Kronis

    2. P"%#&$n /+

    Mea operasi dan alat operasi

    Mesin anastesi dan perangkat anastesi umum

    Instrumen anestesi

    Monitor$ stetoskop

    Sphygmomanometer

    Spuit

    *uk steril

    Sustion set

    #lester

    O'+'+n n &$*&

    OBAT DOSIS 8AKTU#remedikasi0 #ethidin &2 mg 4;.12

    Medikasi 0 5rarium

    tropin

    #ethidin

    5rarium

    5rarium

    5ransamin

    '4 mg

    &2 mg

    &2 mg

    14 mg

    14 mg

    244 mg

    4;.&4

    4;.4

    4;.2

    4;.24

    14.42

    14.&2

    P"n+/*#nn n#+"#&

    KKS SMF Anestesi RSU. Dr. Pirngadi Medan Halaman Oktober 2004

    12

  • 8/13/2019 Anastesi Mastoiditis Kronis

    16/21

    Mastoiditis Kronis

    1. S"'"/-! &n-*#&

    #asien dibaringkan dimea operasi

    #emasangan infus ditangan kiri

    #engukuran nadi dan frekuensi pernafasan

    #emasangan alat sphygmomanometer pada kaki kanan

    2. An#+"#&

    nasthesi dengan general anasthesi

    5eknik anasthesi semi lose anasth+si D intubasi dengan >55 7$2 mm

    3. D-%n+" $"%#&

    Mempertahankan dan memonitir airan infus.

    Memonitor tekanan darah$ nadi$ frekuensi nafas setiap 12 menit.

    Memonitor pernafasan.

    Maintenane !&

    O E O&

    T'"/ !n&+%&n +"*nn %, n& n %"*-"n#& n#

    9! T"*nn % N& F%"*-"n#& n#

    4;.&4 14 mm?g 114 8mnt & 8mnt

    4;.'2 1&4 mm?g 144 8mnt & 8mnt

    4;.24 1&4 mm?g 144 8mnt & 8mnt

    14.42 1&4 mm?g 144 8mnt & 8mnt

    14.&4 14 mm?g 144 8mnt & 8mnt

    14.'2 1'4 mm?g ;4 8mnt & 8mnt

    P"%&+-nn &%n

    KKS SMF Anestesi RSU. Dr. Pirngadi Medan Halaman Oktober 2004

    16

  • 8/13/2019 Anastesi Mastoiditis Kronis

    17/21

    Mastoiditis Kronis

    *iagnosa prabedah 0 Mastoiditis kronis aurikula detra.

    @enis pembedahan 0 Mastoidektomi

    ama anastesi 0 4;.&4 3 14.'2 +ib

    ama operasi 0 4;.&2 3 14.'4 +ib

    Colongan operasi 0 Sedang

    BB pasien 0 2 kg

    ama puasa 0 = am

    :&%n $"nn+& $-# E & BB lama puasa

    E & 2 = am

    E 7&4

    K"'-+-n &%n #"/! $"%#&0 E 4$2 BB lama operasi

    E 4$2 2 1$4= am E &$'

    K"'-+-n &%n +%-! ;%&nn

    E Colongan operasi kebutuhan airan selama operasi

    E &$' E ;7$& 8am

    P"%%n0

    @umlah kasa E 7 2 E '2

    KKS SMF Anestesi RSU. Dr. Pirngadi Medan Halaman Oktober 2004

    17

  • 8/13/2019 Anastesi Mastoiditis Kronis

    18/21

    Mastoiditis Kronis

    EB0E 74 BB

    E 74 2 E '124

    P"n-$n

    Colongan operasi BB ama operasi

    E 2 1$42 E 1=;

    < P"%%n0 5otal perdarahan 144 F

    >B!C!5R ..................................................................................... i

    *95R ISI.................................................................................................... ii

    #>!*?AA!............................................................................................ 1

    !5OMI....................................................................................................... 1

    *>9I!ISI.......................................................................................................... '

    >5IOOCI........................................................................................................ '

    #5OOCI...................................................................................................... '

    CMBR! KI!IS.....................................................................................

    *IC!OSIS.....................................................................................................

    #>!5KS!!.................................................................................. 2

    K>SIM#A!................................................................................................. =

    *95R #AS5K....................................................................................... ;

    S55AS OR!C SKI5............................................................................... 14

    KKS SMF Anestesi RSU. Dr. Pirngadi Medan HalamanOktober 2004

    &1