Teknik Operasi Pterigium
-
Upload
wiraoktavia -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of Teknik Operasi Pterigium
-
8/18/2019 Teknik Operasi Pterigium
1/6
PENATALAKSANAAN
1. Konservatif
Pada pterigium yang ringan tidak perlu di obati. Untuk pterigium derajat
1-2 yang mengalami inflamasi, pasien dapat diberikan obat tetes mata
kombinasi antibiotik dan steroid 3 kali sehari selama 5-7 hari.
iperhatikan juga bah!a penggunaan kortikosteroid tidak dibenarkan
pada penderita dengan tekanan intraokular tinggi atau mengalami kelainan
pada kornea.1
2. Bedah
Pada pterigium derajat 3-" dilakukan tindakan bedah berupa a#ulsi
pterigium. $edapat mungkin setelah a#ulsi pterigium maka bagian
konjungti#a bekas pterigium tersebut ditutupi dengan %angkok
konjungti#a yang diambil dari konjugnti#a bagian superior untuk
menurunkan angka kekambuhan. &ujuan utama pengangkatan pterigium
yaitu memberikan hasil yang baik se%ara kosmetik, mengupayakan
komplikasi seminimal mungkin, angka kekambuhan yang rendah.
Penggunaan 'itomy%in ( )''(* sebaiknya hanya pada kasus pterigium
yang rekuren, mengingat komplikasi dari pemakaian ''( juga %ukup
berat.1
+dapun ndikasi perasi pada ptirigium adalah sebagai berikut
1. Pterigium yang menjalar ke kornea sampai lebih 3 mm dari limbus
2. Pterigium men%apai jarak lebih dari separuh antara limbus dan tepi
pupil
3. Pterigium yang sering memberikan keluhan mata merah, berair dan
silau karena astigmatismus". /osmetik, terutama untuk penderita !anita.2
+dapun &eknik Pembedahan yang dapat dilakukan pada pterigium adalah
sebagai berikut
1. 0ksisi dengan bare sclera
Pada teknik operasi ini dilakukan eksisi kepala dan badan pterygium
sedangkan sklera dibiarkan terbuka untuk mengalami epitelisasi kembali. &ingkat
kekambuhan pada teknik ini tinggi, yaitu antara 2" sampai , dan telah
-
8/18/2019 Teknik Operasi Pterigium
2/6
didokumentasikan dalam berbagai laporan. &eknik operasi menggunakan
mikroskop yang dilakukan di ba!ah anastesi lokal. ilakukan eksisi badan
pterygium mulai dari pun%aknya di kornea sampai pinggir limbus, kemudian
pterygium diekstirpasi bersama dengan jaringan tendon di ba!ah badannya
dengan menggunakan gunting.3,"
2. &ransplantasi membran amnion )amniotic membrane transplantation*
&eknik operasi ini berupa grafting dengan menggunakan membran
amnion, yang merupakan lapisan paling dalam dari plasenta yang mengandung
membrana basalis yang tebal dan matriks stromal a#askular. alam dunia
oftalmologi, membran amnion ini digunakan sebagai draft dan dressing untuk
infeksi kornea, sterile melts, dan untuk merekonstruksi permukaan okuler untuk berbagai ma%am prosedur. okumentasi pertama penggunaan membran amnion
ini yaitu yang dilakukan oleh e 4otth pada tahun 1" untuk rekonstruksi
konjungti#a. engan angka kesuksesan yang rendah. $orsby pada tahun 1"6 dan
1"7. +da juga /im dan &seng yang memperkenalkan kembali ide ini dan
mempopulerkannya.5
(ara kerja teknik ini adalah dimana komponen membran basalis dari
membran amnion ini serupa dengan komposisi dalam konjungti#a. Untuk alasan
inilah teori terkini menyatakan bah!a membran amniotik memperbesar support
untuk limbal stem cells dan cornea transient amplifying cells. /lonogenisitas
dipelihara dengan meningkatkan diferensiasi sel goblet dan non goblet . lebih
jauh lagi, hal tersebut dapat menekan diferensiasi miofibroblast dari fibroblas
normal untuk mengurangi scar dan pembentukan #askuler. 'ekanisme ini
membantu penyembuhan untuk rekonstruksi konjungti#a, defek epitel, dan
ulserasi stromal.
$etelah dilakukan pengangkatan konjungti#a luas dilakukan transplantasimembran amnion.'embran amnion diletakkan diatas defek dan dijahitkan ke
sklera. &ransplantasi membran amnion telah terbukti dapat mengurangi pterigium
rekuren karena membran amnion dapat menekan signal &8-9 di konjungti#a
sehingga reaksi pembentukan fibroblastik dan jaringan parut dapat dikurangi.",5
3. &eknik +utograft /onjungti#a
-
8/18/2019 Teknik Operasi Pterigium
3/6
'emiliki tingkat kekambuhan dilaporkan serendah 2 persen dan setinggi
" persen pada beberapa studi prospektif. Prosedur ini melibatkan pengambilan
autograft, biasanya dari konjungti#a bulbar superotemporal, dan dijahit di atas
s%lera yang telah di eksisi pterygium tersebut. /omplikasi jarang terjadi, dan
untuk hasil yang optimal ditekankan pentingnya pembedahan se%ara hati-hati
jaringan &enon:s dari graft konjungti#a dan penerima, manipulasi minimal
jaringan dan orientasi akurat dari grafttersebut. ;a!ren%e
-
8/18/2019 Teknik Operasi Pterigium
4/6
Pterigium dapat menyebabkan komplikasi seperti scar )jaringan parut*
pada konjungti#a dan kornea, distorsi dan penglihatan sentral berkurang, s%ar
pada rektus medial dapat menyebabkan diplopia.
/omplikasi post eksisi pterigium, yaitu
nfeksi, reaksi benang, diplopia, s%ar kornea, conjungtiva graft longgar,
dan komplikasi yang jarang termasuk perforasi bola mata, #itreous
hemorrhage atau retinal deta%hment
Penggunaan mytomi%in ( post dapat menyebabkan ectasia atau melting
pada sklera dan kornea
/omplikasi yang terbanyak pada eksisi pterigium adalah rekuren
pterigium post operasi. $imple eksisi mempunyai tingkat rekuren yang
tinggi kira-kira 5- . apat dikurangi dengan teknik conjungtiva
autograft atau amnion graft.
/omplikasi yang jarang adalah malignant degenerasi pada jaringan
epitel di atas pterigium.1
5. Prognosis
Penglihatan dan kosmetik pasien setelah dieksisi adalah baik. 4asa
tidak nyaman pada hari pertama postoperasi dapat ditoleransi, kebanyakan
pasien setelah 2" jam postop dapat berakti#itas kembali. Pasien dengan
rekuren pterigium dapat dilakukan eksisi ulang dan graft dengan autograft
atau transplantasi membran amnion.
DATA! P"STAKA
1. ondho!iardjo &jahjono, $imanjuntak
-
8/18/2019 Teknik Operasi Pterigium
5/6
3. $idharta, lyas. lmu Penyakit 'ata 0disi 3. BakartaD 8/U. 21
". +minlari +, dkk. 'anagement of Pterygium.0yenetD pthalmi% Pearls
(ornea. EonlineF 21. E%ited 21" $eptember 23F +#ailable from
http??!!!.aao.org?publi%ations?eyenet?2111?upload?Pearls-Go#-e%-
21.pdf
5. (ason, Bohn >. +mnioti% 'embrane &ransplantation. EonlineF 27. E%ited
21" $eptember 23F +#ailable from http??eye!iki.aao.org?+mnioti%H
'embraneH&ransplant
6. +minlari +, $ingh 4, ;iang . 'anagement of Pterygium. +meri%an
+%ademy of pthalmology Eserial on the internetF. 21 esember E%ited
21" september 23F. +#ailable from
http??!!!.aao.org?publi%ations?eyenet?2111?pearls.%fm 7. 8orbes B, (ollin 4, art B. $plit thi%kness bu%%al mu%ous membrane grafts
and 9 irradiation in the treatment of re%urrent pterygium. >r B phthalmol
Eserial on the internetF. 1 juni 1 E%ited 21" september 2"FD 21"2C23.
+#ailable from http??bjo.bmj.%om?%ontent?2?12?1"2.full.pdfIhtml
. $adiJ 'n, +rif +s, Baffar $, >hatia B. Use f $upero-&emporal 8ree
(onjun%ti#oC;imbal +utograft n &he $urgi%al 'anagement f Pterygium
ur &e%hniJue +nd 4esults. B +yub 'ed (oll +bbottabad Eserial on the
internetF. 2 E%ited 21" september 22FD 21 )"*. +#ailable from
http??ayubmed.edu.pk?B+'(?P+$&?21-"?GaJaish.pdf
. erome P 8isher. Pterygium. 2. +#ailable from
http??emedi%ine.meds%ape.%om?arti%le?112527-follo!up
/eluhan fotofobia dan mata merah dari pterigium ringan sering ditangani
dengan menghindari asap dan debu. >eberapa obat topikal seperti lubrikans,
#asokonstriktor dan kortikosteroid digunakan untuk menghilangkan gejala
terutama pada derajat 1 dan derajat 2. Untuk men%egah progresifitas, beberapa
peneliti menganjurkan penggunaan ka%amata pelindung ultra#iolet.
http://eyewiki.aao.org/Amniotic_Membrane_Transplanthttp://eyewiki.aao.org/Amniotic_Membrane_Transplanthttp://www.aao.org/publications/eyenet/201011/pearls.cfmhttp://www.aao.org/publications/eyenet/201011/pearls.cfmhttp://bjo.bmj.com/content/82/12/1420.full.pdf+htmlhttp://ayubmed.edu.pk/JAMC/PAST/21-4/Naqaish.pdfhttp://emedicine.medscape.com/article/1192527-followuphttp://emedicine.medscape.com/article/1192527-followuphttp://www.aao.org/publications/eyenet/201011/pearls.cfmhttp://bjo.bmj.com/content/82/12/1420.full.pdf+htmlhttp://ayubmed.edu.pk/JAMC/PAST/21-4/Naqaish.pdfhttp://emedicine.medscape.com/article/1192527-followuphttp://eyewiki.aao.org/Amniotic_Membrane_Transplanthttp://eyewiki.aao.org/Amniotic_Membrane_Transplant
-
8/18/2019 Teknik Operasi Pterigium
6/6
ndikasi eksisi pterigium sangat ber#ariasi. 0ksisi dilakukan pada kondisi
adanya ketidaknyamanan yang menetap, gangguan penglihatan bila ukuran 3-"
mm dan pertumbuhan yang progresif ke tengah kornea atau aksis #isual, adanya
gangguan pergerakan bola mata.
0ksisi pterigium bertujuan untuk men%apai gambaran permukaan mata
yang li%in. $uatu tehnik yang sering digunakan untuk mengangkat pterigium
dengan menggunakan pisau yang datar untuk mendiseksi pterigium kearah
limbus. 'emisahkan pterigium kearah ba!ah pada limbus lebih disukai, kadang-
kadang dapat timbul perdarahan oleh karena trauma jaringan sekitar otot. $etelah
eksisi, kauter sering digunakan untuk mengontrol perdarahan.
>eberapa tehnik operasi yang dapat menjadi pilihan yaitu
1. Bare sclera tidak ada jahitan atau jahitan, benang absorbable digunakan
untuk melekatkan konjungti#a ke sklera di depan insersi tendon rektus.
'eninggalkan suatu daerah sklera yang terbuka.
2. Simple closure tepi konjungti#a yang bebas dijahit bersama )efektif jika
hanya defek konjungti#a sangat ke%il*.
3. Sliding flaps suatu insisi bentuk ; dibuat sekitar luka kemudian flap
konjungti#a digeser untuk menutupi defek.
". Rotational flap insisi bentuk U dibuat sekitar luka untuk membentuk lidah
konjungti#a yang dirotasi pada tempatnya.
5. Conjunctival graft suatu free graft biasanya dari konjungti#a superior,
dieksisi sesuai dengan besar luka dan kemudian dipindahkan dan dijahit.
6. Amnion membrane transplantation mengurangi frekuensi rekuren pterigium,
mengurangi fibrosis atau skar pada permukaan bola mata dan penelitian baru
mengungkapkan menekan &8-9 pada konjungti#a dan fibroblast pterigium.Pemberian mytomi%in ( dan beta irradiation dapat diberikan untuk
mengurangi rekuren tetapi jarang digunakan.
7. Lamellar keratoplasty, ecimer laser phototherapeutic keratectomy dan terapi
baru dengan menggunakan gabungan angiostatik dan steroid.1