Oktober 2013

48
1 MEDIAKEUANGAN Vol. VIII | No. 74 / Oktober 2013 ISSN 1907-6320 VOLUME VIII | NO. 74 / OKTOBER 2013

description

majalah media keuangan edisi oktober 2013

Transcript of Oktober 2013

  • 1MediaKeuangan

    Vol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    T R A N S P A R A N S I I N F O R M A S I K E B I J A K A N F I S K A L

    MEDIAKEUANGAN

    ISSN 1907-6320

    VOLUME VIII | NO. 74 / OKTOBER 2013

  • .FOUFSJ,FVBOHBO$IBUJC#BTSJNFOKBEJQFNCJDBSBQBEBTFTJLFUJHBSBOHLBJBOLFHJBUBO"1&$$&04VNNJUZBOHCFSMBOHTVOHEJ/VTB%VB#BMJ.JOHHV1BEBTFTJZBOHCFSUFNBF0VUMPPLGPS(MPCBM(SPXUI&WBMVBUJOH'VUVSF1SPTQFDUTJUV.FOLFVUBNQJMCFSTBNB1SFTJEFO$IJMF4FCBTUJBO1JOFSB$&04BOP$ISJT7JFICBDIFSEBO,FUVB%FXBO1FOHBXBT#BTJD&MFNFOU$P$PNQBOZ0MFH%FSJQBTLB

    Foto: Anas Nur Huda

    MediaKeuanganVol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    2

  • daftar isiLINTAS PERISTIWA (6-7)

    WAWANCARA9 Pelayanan Prima Budaya Kita

    REPORTASE11 Jemput Bola di Tanah Minang

    14 Si SINTAL di Pelabuhan Panjang

    17 Tulus Melayani Tanpa Gratifikasi

    20 Berkarya Setulus Hati, Terus Inovasi

    23 Berkarya dan Berprestasi dengan

    Semangat Batikku

    26 KPP Pratama Purwokerto, Jagoan dari

    Kota Satria

    29 Nasib Rp65 Triliun di Tangan 59

    Orang

    32 Melayani dengan CeRMAT

    Berkarakter

    35 One Stop Service untuk Stakeholders

    38 Mencuri Hati Stakeholders

    41 Inspirasi dari Celebes

    BUNG PISKAL (47)

    Ilustrasi CoverDewi Rusmayanti

    3MediaKeuangan

    Vol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    T R A N S P A R A N S I I N F O R M A S I K E B I J A K A N F I S K A L

    MEDIAKEUANGAN

    ISSN 1907-6320

    VOLUME VIII | NO. 74 / OKTOBER 2013

  • MediaKeuanganVol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    4

  • Diterbitkan oleh: Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan. Pelindung: Menkeu RI Muhamad Chatib Basri. Ketua Pengarah: Sekjen Kemenkeu Kiagus Ahmad Badaruddin. Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: Kabiro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Yudi Pramadi. Pemimpin Redaksi: Herry Siswanto. Redaktur Pelaksana: Yeti Wulandari. Dewan Redaksi: Supriyatno, Rizwan Pribhakti, Agung Ardhianto, Fery Gunawan, Makmun Syadullah. Redaktur Unit Eselon I: Sri Moedji Sampurnanto (DJA), Adya Asmara Muda (BKF), Windraty Ariane Siallagan (Ditjen PBN), Henny (DJP), Rinto Setiawan (DJBC), Octa Dwinanda (DJKN), Wawan Ismawandi (BPPK), Budi Prayitno (Itjen), Syahruddin (DJPU), Fachroedy Junianto (DJPK) Tim Redaksi: Rahmat Widiana, Hadi Siswanto, Titi Susanti, Alphani N, Bagus Wijaya, Langgeng Wahyu P, Iin Kurniati, Dwinanda Ardhi, Arfindo Briyan, Eva Lisbeth, Syahrul R, Hega S Desain Grafis dan Layout: Wardah Adina, Dewi Rusmayanti, Dianita Suliastuti. Alamat Redaksi: Gedung Djuanda (Gedung E) Lantai 12, Jl. Dr. Wahidin No. 1, Jakarta Telp : (021) 3849605, 3449230 pst. 6328. e-mail: [email protected] menerima kontribusi tulisan dan artikel yang sesuai dengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisan tanpa mengubah maksud dan substansi. Bagi tulisan atau artikel yang dimuat akan mendapatkan imbalan sepantasnya.

    Kementerian Keuangan Republik Indonesia

    @KemenkeuRI

    www.kemenkeu.go.id

    Pelayanan Prima yang Membudaya

    Kabar baik datang dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Mereka baru saja meraih penghargaan Indonesia Brand Champion Award 2013 peringkat Bronze sebagai Most Trusted Public Institution kategori Kementerian oleh Lembaga Independen MarkPlus Insight. Penghargaan bergengsi tersebut diberikan berdasarkan hasil survei terhadap instansi Layanan Publik di Indonesia yang diadakan oleh MarkPlus Insight bersama Marketeers pada medio September 2013.

    Responden survei adalah masyarakat umum di enam kota besar, yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, dan Makassar. Para responden percaya bahwa DJP terpercaya dalam mengumpulkan dan mengadministrasikan uang pajak. Kepercayaan itu menjadi amat penting bagi DJP, pada khususnya, dan Kementerian Keuangan, pada umumnya, dalam memberikan pelayanan prima yang membudaya kepada masyarakat.

    Menjadikan pelayanan prima sebagai budaya adalah tekad seluruh unit eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan yang lain. Bukan hanya di kantor pusat, tekad itu menjalar hingga ke kantor-kantor vertikal di seluruh wilayah Indonesia. Setidaknya hal itulah yang tampak ketika Tim Penilai Kantor Pelayanan Percontohan (KPPc) Tahun 2013 mengunjungi 12 kantor vertikal terpilih dari DJP, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan sepanjang bulan Juli-September lalu.

    Selain membudayakan pelayanan yang prima, kegiatan tahunan penilaian KPPc memiliki tujuan-tujuan lain yang sama penting. Kegiatan ini

    dapat memicu jajaran kantor vertikal untuk terus membangun semangat dalam mengabdi kepada ibu pertiwi, mendorong kreativitas pelayanan, dan menumbuhkan prinsip akuntabilitas serta transparansi. Sejak pertama kali digelar pada tahun 1999, kegiatan penilaian KPPc telah melahirkan model-model kantor pelayanan yang profesional, efektif, efisien, bertanggung jawab, dan dapat dicontoh oleh kantor pelayanan lain. Bagi jajaran pimpinan Kemenkeu, kegiatan ini juga dapat menjadi feed back (umpan balik) dan kerangka acuan dalam menentukan berbagai kebijakan untuk kemajuan di tahun-tahun yang akan datang.

    Penganugerahan penghargaan bagi pemenang penilaian KPPc akan dilakukan pada saat upacara peringatan Hari Oeang pada tanggal 30 Oktober. Menteri Keuangan secara langsung akan menyerahkan plakat dan hadiah kepada kepala kantor terbaik. Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras seluruh kepala dan jajaran kantor pelayanan yang terpilih, Media Keuangan membuat edisi khusus Profil Kantor Pelayanan Percontohan 2013. Semoga kedua belas profil kantor pada edisi ini dapat menginspirasi kepala dan jajaran pegawai kantor-kantor vertikal lainnya dan juga tentunya para pembaca.

    Selamat membaca!

    Redaksi

    5MediaKeuangan

    Vol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

  • Lintas Peristiwa

    1 /10 Presiden Republlik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono melantik Mahendra Siregar sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Bambang Brodjonegoro sebagai Wakil Menteri Keuangan. Pelantikan yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta ini diawali pembacaan surat keputusan presiden terkait pengangkatan kedua pejabat tersebut. Selanjutnya, dilakukan acara inti yakni pengambilan sumpah yang dipandu oleh Presiden RI. Sebelumnya, Kepala BKPM dijabat Chatib Basri yang kini menjabat Menteri Keuangan. Adapun Bambang sebelumnya menjabat Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Sementara, Mahendra sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan

    Presiden RI Lantik Wamenkeu Baru

    26 /9 Kementerian Keuangan bekerja sama dengan International Monetary Fund (IMF) dan Government Partnership Fund (GPF) menyelenggarakan Lokakarya GFS (Government Finance Statistics/Statistik Keuangan Pemerintah) di Bali. Lokakarya yang dihadiri oleh 112 orang perwakilan stakeholders statistik keuangan pemerintah ini memiliki beberapa tujuan. Pertama, mewujudkan harmonisasi akuntansi berbasis akrual dengan GFS. Kedua, memperkenalkan implementasi GFS di Indonesia. Ketiga, mengidentifikasi tantangan dan mencari solusi atas permasalahaan yang timbul dalam praktik penyusunan Laporan GFS di Indonesia. Terakhir, meningkatkan pemahaman mengenai konsep dan aspek praktis penerapan GFS di Indonesia.

    ASEAN dan Australia Tingkatkan Pemahaman Statistik Keuangan Pemerintah

    TeksNovita Hapsari

    TeksIin Kurniati

    MediaKeuanganVol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    6

  • 2 /10Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara mengadakan Rapat Kerja Terbatas Bidang Penilaian tahun 2013 di Jakarta. Menteri Keuangan, Chatib Basri yang membuka acara tersebut, menekankan pentingnya peran penilai pemerintah yang dapat memberikan opini nilai wajar atas aset. Nantinya ke depan, opini tersebut dapat dijadikan dasar bagi stakeholders untuk pengambilan keputusan. Menurutnya, melalui peningkatan kapasitas penilai pemerintah diharapkan dapat mewujudkan tata kelola pemerintah yang lebih baik, efektif dan efisien.

    Pentingnya Peran Penilai Pemerintah

    TeksHanip Ibrahim

    4 /10

    7 /10

    Menteri Keuangan meresmikan tempat layanan VAT (Value Added Tax) Refund for Tourist di Bali. Pembukaan tempat layanan VAT ini ditujukan untuk memudahkan turis asing dalam pengembalian (refund) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) barang yang dimanfaatkan di luar negeri. Layanan ini diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) terkait penerapan international fairness practice pajak atas konsumsi. Melalui layanan VAT Refund for Tourist diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara, serta mampu mendukung peningkatan perdagangan internasional

    Menkeu Resmikan Layanan VAT Refund for Tourist di Bali

    Menteri Keuangan Indonesia, Chatib Basri berkesempatan menjadi satu dari tiga pembicara pada dialog sesi ketiga dalam APEC CEO Summit 2013. Ketiga pembicara lainnya yakni Presiden Chile Sebastian Pinera, CEO Sanofi Chris Viehbacher, dan Ketua Dewan Pengawas Basic Element Company Oleg Deripaska. Dalam acara yang berlangsung lalu di Nusa Dua, Bali ini mengambil tema The Outlook for Global Growth: Evaluating Future. Dalam dialog tersebut, Menkeu menyatakan bahwa Indonesia memiliki profil yang bagus; new consuming class; serta banyaknya business opportunity.

    Menkeu Jadi Pembicara dalam APEC

    TeksAnas Nur Huda

    TeksAnas Bur Huda

    7MediaKeuangan

    Vol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

  • MediaKeuanganVol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    8

  • 9MediaKeuangan

    Vol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Charmeida Tjokrosuwarno mengungkapkan bahwa Kementerian Keuangan perlu membuat standardisasi pelayanan di kantor vertikal. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan dilaksanakannya kembali Penilaian Kantor Penilaian Percontohan (KPPc). Ditemui Media Keuangan di ruang kerjanya, Ketua Tim Penilai KPPc 2013 itu menceritakan bagaimana proses penilaian ini sejak awal pembentukan tim, hingga

    Pelayanan Prima Budaya Kitapengalaman-pengalaman menarik yang ditemui saat melakukan penilaian ke beberapa daerah. Berikut petikan perbincangan selengkapnya.

    Apa perbedaan penyelenggaraan kegiatan penilaian KPPc tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya?

    Secara regulation, aturannya memang ada perubahan. Ini merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan-RB) nomor 27 tahun 2010. Kemudian peraturan tersebut diubah lagi dengan Permenpan-RB Nomor 38 tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Pelayanan Publik. Kita sebagai Kementerian perlu menerjemahkan dan mengimplementasikannya dalam petunjuk atau pedoman penilaian Kantor Pelayanan Percontohan (KPPc). Implementasi tersebut ada di dalam KMK 128 tahun 2013 tentang Pedoman Penilaian Kantor Pelayanan Percontohan di Lingkungan Kementerian Keuangan, supaya selaras dan sejalan dengan aturan Kemenpan-RB tadi.

    Kemudian Kementerian Keuangan ini kan role-nya mengelola keuangan negara. Di balik itu sebenarnya kita juga punya peran yang tidak secara eksplisit yaitu membantu dalam konteks NKRI dan juga dalam konteks representasi Kementerian Keuangan di daerah: menjadi jendelanya Kementerian Keuangan di daerah. Ketika kita berbicara perbendaharaan misalnya. Fungsi KPPN di daerah itu bukan hanya sekedar mempermudah dan mempercepat pencairan DIPA di daerah, bukan itu saja. Wujudnya memang seperti itu tapi di sisi lain ini menunjukkan bahwa Kemenkeu itu bukan hanya membagi uang saja, tapi memastikan dana ituyang setiap rupiahnya kita kumpulkan dari pajaksampai ke masyarakat. Ini menunjukkan penilaian kantor percontohan dan betul-betul mempunyai sebuah kerangka berfikir tidak hanya mengikuti aturan Kemempan-

    RB, tapi kita jalankan dengan semangat seperti itu. Sehingga ketika kita menilai, penilainya harus Eselon II dan jumlahnya harus ganjil.

    Tahun ini ada beberapa kantor yang tergolong jauh dari kota besar dan masuk kedalam 12 Kantor yang dinilai. Bagaimana Anda melihat hal ini?

    Dalam proses seleksi, kita mengombinasikan metode top down dan bottom up. Top down kita pakai dalam konteks kerangka penilaian beserta seluruh parameternya. Bottom up-nya digunakan dalam dalam hal kami meminta unit-unit Eselon 1 memilih atau mengusulkan 3 kantor. Jadi tiga itu sudah hasil seleksi dari masing-masing unit.

    Berdasarkan seleksi oleh masing-masing unit tadi, tahun ini ada kantor di kota Bangko, Tembilahan, Purwokerto, Bojonegoro. Unit-unit berfikir bahwa ini tidak terbatas pada dimensi kalau di kota itu selalu lebih bagus. Ini adalah salah satu dorongan kepada teman-teman di daerah bahwa mereka bisa bersaing dan bisa lebih baik dari yang di kota. Jadi semua kantor memiliki kesempatan untuk berkompetisi.

    Apa saja instrumen penilaian yang digunakan pada tahun ini?

    Kita, tim penilai, sebenarnya tidak sepenuhnya menilai dalam arti yang riil. Kita panggil stakeholders masing-masing kantor, baik personal maupun korporasi. Kita tanyai mereka satu-satu dan terbuka. Contohnya saat saya melakukan penilaian di salah satu KPPN, salah satu stakeholders-nya kan ada bank. waktu itu Bank Mandiri saya tanya, Kalau saya kasih skala 0-100, kalau bank mandiri pelayanannya 100, kalo di KPPN tersebut berapa? Mereka jawab 100. Jadi standar kita sudah sama. Misalnya mereka menilai set up ruangannya atau fasilitasnya. Ada juga kan kantor yang menyediakan air minum. Mereka juga bilang kalau pun harus beli mereka juga nggak masalah. Kembali

    Pelayanan yang prima itu bukan tujuan, namun harus menjadi budaya kita sehari-hari.

    Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Jenderal, Charmeida Tjokrosuwarno

  • MediaKeuanganVol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    10

    ke pertanyaan tadi, jadi secara penilaian juga berbeda. Bukan hanya elemen-elemen yang sesuai dengan petunjuk Kemenpan-RB, di balik itu, kita menilai transparansi kita, akuntabilitas kita, juga service excellence.

    Memang sebagian besar adalah guidance dari Kemenpan-RB. Tapi dalam perjalanan penilaian kita berfikir di luar yaitu inovasi dan kreatifitas. Kemudian di elemen tertentu ini melibatkan kearifan lokal, misalnya kultur atau budaya. Itu penting karena temen-temen yang ada di daerah juga merasa menjadi bagian dari daerah itu, sementara masyarakat di daerah itu juga merasa bahwa Kemenkeu ini milik mereka. Beberapa kantor mengakomodasi kultur kearifan lokal, misalkan di KPP Madya Makasar memakai slogan The Spirit of Celebes. Di KPPN Bangko kemarin juga kami berpantun ria pada saat penilaian.

    Sampai sejauh mana proses penilaian KPPc?

    Sebenarnya sudah pleno, kita sudah bahas siapa yang terbaik. Dulunya saya berfikir bahwa dari masing-masing terbaik empat unit ituDJP, DJBC, Ditjen Perben, DJKNkita kompetisikan lagi untuk mencari best of the best. Tapi ternyata nggak bisa apple to apple. Misalkan DJBC, mereka lingkupnya internasional sedangkan Ditjen Perbendaharaan sebatas Kementerian/Lembaga (K/L). Di dalam elemennya juga DJBC bisa dapat iso dan itu penting. Sementara KPPN tidak harus.

    Bagaimana antusiasme para Kepala Kantor yang dinilai?

    Sangat antusias. Penilaian ini juga membuat mereka merasa selalu menjadi bagian dari Kemenkeu. Walupun secara fisik jauh, tetapi paling tidak jarak itu tidak membuat jauh di hati.

    Apa saja hal-hal menarik yang ditemui Tim Penilai sepanjang melakukan proses penilaian KPPc?

    Inovasi tadi, menurut saya itu menarik sekali. Ternyata kita di pusat ini harus banyak belajar dari teman-teman di daerah di

    banyak hal. Misalnya kreatifitas dan inovasi. Di padang kemarin mobil yang harusnya di hapus bukukan, selama menunggu proses hapus buku yang memakan waktu lama, itu dalam keadaan yang desperate malah timbul kreativitas. Jadi akhirnya mobil tersebut dimanfaatkan jadi mobil service keliling.

    Kemudian kebersamaan dan semangat melayani di kantor-kantor daerah. Di Purwokerto jumlahnya 90-an kan cukup banyak. Dengan jumlah yang besar ini ternyata mereka juga bisa membangun kebersamaan. Teamwork-nya bagus. Setiap minggu kumpul. Dan sebagainya. Berbeda dengan kita di pusat ini. Coba saja di lift, bisa saja saya lupa sama mbak-masnya. Kita merasa berada di comfort zone malah nggak kreatif. Itu beberapa catatan ya selain tadi kultur, kreatifitas, mengkombinasikan nilai-nilai budaya dalam pelayanan. Ini kan memberi nilai kepada Kemenkeu kepada masyarakat di daerah.

    Ada ketimpangan nggak di daerah, kota besar?

    Secara fisik tidak ada. Fasilitas juga lengkap. Di KPPN Bangko contohnya, ada fasilitas wifi untuk stakeholders. Pelayanan via sms juga ada. Misalnya K/L memasukkan berkas SP2D bisa ditinggal. Nanti kalau sudah selesai bisa di sms. Kalo mengandalkan surat menyurat bisa mingguan itu, tapi dengan adanya sms jadi cepat sekali. Saya rasa nggak ada perbedaan. Secara semangat juga tidak ada perbedaan.

    Apakah ada kendala yang dihadapi oleh Tim Penilai?

    Kendalanya ada di kita, tim penilai. Di awal kita sudah membuat perencanaan mengundang semua tim penilai. Kita bicarakan jadwalnya. Kendalanya adalah kesibukan di luar penilaian ini. Jadwal yang sudah diplot sejak awal, di last minute tiba-tiba batal karena ada agenda mendadak, situasinya nggak memungkinkan karena pekerjaan lain.

    Tapi kalau secara general, kita sudah berjalan sesuai aturan yaitu penilai minimal eselon II. Parameter juga jadi kendala. Alat ukur yang

    diberikan oleh Menpan sebenarnya sudah cukup. Walaupun kita harus mendalami sendiri ya. Tapi kadang kita kembangkan sendiri. Misalnya saya memberi pertanyaan kepada salah satu pegawai paling muda, paling baru. Saya beri pertanyaan ternyata jawabannya bagus sekali. Ibaratnya kan dia paling sedikit pengalaman di situ tetapi sudah bagus sekali, apalagi yang senior.

    Idealnya tim penilai yang terdiri dari 3 orang itu sudah fix orangnya dan melakukan penilaian terhadap 3 kantor dari 1 unit yang sama. Misalnya saya menilai pajak semua. Kita lebih bisa membandingkan dari tiga ini yang terbaik yang mana.

    Bagaimana harapan Anda ke depan dengan adanya program ini?

    Idealnya kan semua kantor Pelayanan Kementerian Keuangan mempunyai standar pelayanan yang sama. Karena baik secara kultur, secara standar pelayananya, serta service level agreement-nya itu juga sama. Saat penilaian itu kan menurut saya moment of truth seperti saat kita ujian. Kalau pas ujian kita sehat hasilnya akan berbeda kalau saat ujian kita sedang sakit atau capek, bahkan mengantuk.

    Tapi pertanyaannya apakah ketika momen itu tidak bagus akan menunjukkan bahwa seluruh kerja kita selama ini tidak bagus, kan tidak kan? Makanya ini kualitas pelayanan itu harus di maintain setiap tahun. Jangan sampai mereka membuat mempersiapkan, memperbaiki pelayanan hanya untuk lomba ini saja. Tapi memang pelayanan yang bagus itu menjadi kehidupan sehari-hari kita. Jadi ibaratnya mau dinilai kapan saja tidak ada masalah. Memang tetap bagus.

    Saya berharap Sekretariat Jenderal sebagai prime mover agar kinerja maupun pelayanan khususnya disemua kantor mempunyai standar yang sama. Di semua itu tadi baik di Jakarta, mau di Sorong, mau dimana itu sama. Dan itu menjadi sehari-hari bukan untuk lomba tadi. Mungkin yang terakhir saya sampaikan tadi ya. Intinya adalah Pelayanan yang prima itu bukan tujuan, namun harus menjadi budaya kita sehari-hari.

  • Padang,Sumatera Barat

    Demi melaksanakan tugas mengelola kekayaan negara di seluruh Indonesia, Kementerian Keuangan memiliki unit vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara di daerah. Begitupun di Padang yang menjadi daerah rentan guncangan, DJKN mendirikan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).

    Pada tahun 2006, kantor ini bernama Kantor Pelayanan Pengurusan Piutang Negara (KP3N). Kemudian, KP3N berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara (KP2LN) pada tahun 2002. Baru pada tahun 2007, KP2LN berubah menjadi KPKNL Padang.

    Hari itu 30 September 2009, dilepas pantai Sumatera Barat, sekitar 50 km barat laut kota Padang terjadi gempa berkekuatan 7,6 skala Richter. Retakan yang memanjang pada permukaan tanah, turunnya permukaan tanah hingga mengakibatkan amblas dan miringnya bangunan merupakan pemandangan pertama terlihat saat itu.

    Begitupun dengan KPKNL Padang, rusak berat merupakan dua kata yang paling dapat mendeskripsikan kondisi bangunan itu pasca gempa. Seluruh kegiatan KPNKL seketika terhenti dan tak dapat

    dilanjutkan. Beberapa waktu kemudian diputuskan bahwa segala aktivitas KPKNL Padang terpaksa dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

    Kala itu, KPKNL Padang menempati lantai dua gedung Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Padang. Meskipun belum memiliki kantor sendiri, KPKNL Padang tetap berupaya memberikan pelayanan yang prima kepada stakeholders. Akhirnya, pada tahun 2011, KPKNL Padang mulai menempati gedung baru yang sudah dibangun satu tahun lalu.

    Di mana harga karangan sajakbukan dalam maksud isinya

    dalam bentuk kata nan rancak dicari timbang dengan pilihnya

    Kata rancak dalam puisi karya Sanusi Pane ini mungkin menjadi filosofi tersendiri bagi KPKNL Padang dalam melaksanakan tugasnya. Rancak yang berarti Ramah, Aman, Nyaman, Cerdas, Akurat dan Kesempurnaan merupakan prinsip yang dipegang kantor yang memiliki 11 kota/kabupaten wilayah kerja.

    Kesebelas cakupan kerjanya terdiri dari 4 kota dan 7 kabupaten. Keempat kotanya meliputi Kota Padang, Pariaman, Solok dan Sawah Lunto. Sedangkan ketujuh kabupaten meliputi Kabupaten Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Solok, Solok Selatan, Sijunjung, Dharmasraya dan Kepulauan Mentawai.

    Sejak dimulainya penertiban aset sekitar tahun 2007, KPKNL Padang telah melakukan inventarisasi dan penilaian aset negara di seluruh satker tersebut. Sejak saat itu berbagai usaha telah dilakukan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada stakeholders. Kerja keras KPKNL Padang terbukti dari capaian Nilai Kerja Organisasi (NKO) KPKNL Padang yang tertinggi di antara lima kantor pelayanan. Hasil NKO yang nilainya di atas rata-rata ini merupakan parameter yang mengukur kualitas kinerja KPKNL. Pantaslah rasanya, sekitar tahun 2010 lalu kantor ini dipilih DJKN menjadi kantor teladan.

    Jemput Bola di Tanah MinangBerada di antara pertemuan lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia serta patahan Semangko dan patahan Mentawai, yang merupakan daerah seismik aktif. Inilah alasan, wilayah Sumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Tak terkecuali dengan kota Padang, daerah yang terletak dipantai barat pulau Sumatera ini juga menjadi area rawan gempa.

    11MediaKeuangan

    Vol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

  • Inilah latar belakang dipilihnya KPKNL Padang menjadi kandidat Kantor Pelayanan Percontohan (KPPc) Terbaik Tahun 2013. Ketua Tim Penilai, Ilhamsyah memaparkan bahwa kepuasan masyarakat merupakan tolok ukur pelayanan yang diberikan pemerintah. Dirinya berharap penilaian ini menjadi motivator untuk memberikan pelayanan yang lebih baik.

    Harapan dari penilaian ini adalah memberikan apresiasi kepada kantor pelayanan terkait, memotivasi aparatur untuk terus memperbaiki kinerja pelayanan, dan perbaikan pelayanan publik. Tentunya hal tersebut tidak hanya berhenti pada event ini saja, tapi akan menjadi habit pagi seluruh pegawai Kementerian Keuangan untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, paparnya.

    Selaras dengan Ilhamsyah, Kepala KPKNL Padang, Surya Hadi mengungkapkan bahwa keterpilihan kantornya menjadi KPPc merupakan suatu amanah, kepercayaan, kebanggaan sekaligus tantangan tersendiri. Ini memacu kita karena tentunya kita ingin menunjukkan bahwa memang kita

    bisa memberikan segala-galanya. Baik (sisi) prestasi, budaya kerja dan memberikan pelayanan kepada stakeholders dengan IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) agar kita lebih terpacu, ungkap Surya.

    Surya mengibaratkan bahwa bekerja di kantor bagaikan tinggal dalam satu rumah. Rumah ini sebaiknya dirawat dan dijaga, bukan sekedar dikotori semata. Sama halnya dengan bekerja, jika merasa memiliki maka setiap perkerjaan akan terus dilaksanakan dengan baik. Karenanya, tutur Surya, pihaknya telah menyiapkan sejumlah inovasi untuk memuaskan stakeholders.

    InovasiPenduduk tanah Minang sebagian besar berasal dari etnis Minangkabau. Wajar rasanya bila budaya Minangkabau melekat erat dalam berbagai sisi kehidupan masyarakatnya. Begitu pula dengan KPKNL Padang yang memadukan unsur budaya setempat dengan terobosan di sisi layanan unggulannya.

    Datuk adalah gelar adat yang diberikan kepada seseorang melalui kesepakatan suku Minangkabau dan disetujui sampai ke

    tingkat rapat adat yang disebut Kerapatan Adat Nagari. Gelar yang diberikan pemuka adat ini sangat dihormati dan hanya dipakai oleh kaum lelaki Minang yang akan atau telah menjadi pemangku adat.

    KPKNL Padang mengadopsi istilah Datuk dalam inovasi layanannya, khususnya pada terobosan dibidang sistem teknologi informasi. Datuk atau Data Akses Terpadu KPKNL Padang merupakan aplikasi berbasis web yang menyajikanberbagai data.

    Data tersebut berupa informasi mengenai seluruh layanan KPKNL Padang, visi-misi, Standard Operating Procedure (SOP) unggulan, serta profil dari seluruh pegawai dari masing-masing seksi beserta bidang kerjanya. Melalui aplikasi ini, stakeholders akan mendapatkan informasi dengan mudah, cepat, dan tanpa dipungut biaya.

    Disamping itu, aplikasi Datuk juga memberikan informasi mengenai aktivitas pelelangan, rekonsiliasi Simak BMN dan pelayanan email online. Melalui email online maka stakeholders dapat melakukan konsultasi terkait sertifikat tanah, pelelangan

    MediaKeuanganVol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    12

  • punya core business berbeda. Ibarat pasien, sakit didatangi dokter kan enak sekali. Tidak ada biaya dan tenaga, gratis lagi. Bagaimana bersinergi menggunakan nilai-nilai kementerian keuangan dengan nilai integritas yang tinggi, ujar Surya.

    Surya menerangkan dengan rinci upaya jemput bola yang dilakukan pihaknya. Misalnya mereka mendatangi stakeholders di Kabupaten Dharmasraya yang letaknya berbatasan dengan Jambi dan membutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk menempuhnya. KPKNL Padang menggunakan mobil hijau seperti kantor pos keliling untuk membuka jasa layanan ditempat serta menyediakan meja brosur. Baru setelah sampai dilokasi, KPKNL Padang melakukan sosialisasi seperti sosialisasi penggunaan aplikasi Mantap, penilaian, piutang, penghapusan aset hingga rekonsiliasi Simak BMN.

    Selain itu, KPKNL Padang juga mendatangi stakeholders memiliki catatan khusus, misalnya stakeholders yang belum membuat laporan rekonsiliasi atau memproses sertifikasi tanah. KPKNL akan menanyakan

    kesulitan apa yang dihadapi stakeholders. Kemudian, KPKNL akan membantu menyelesaikan permasalahan tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku saat itu.

    Secara umum, hingga Agustus 2013 seluruh program kerja sudah mencapai target, kecuali lelang. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2013 tentang jenis dan tarif PNBP, akan terjadi kenaikan bea lelang. Kenaikan tarif ini diperuntukkan bagi bea lelang penjual dan bea lelang pembeli khususnya untuk lelang non eksekusi sukarela.

    Hal ini menyebabkan Balai Lelang lebih memilih pejabat lelang kelas II daripada KPKNL dengan biaya lebih murah dan efeknya bagi KPKNL yakni berkurangnya target pendapatan. Untuk itu, KPKNL Padang melakukan penggalian potensi lelang ke sejumlah kalangan seperti penggalian potensi lelang hak tanggungan ke perbankan BUMN/BUMD/swasta. Disamping itu, dilakukan juga penggalian potensi lelang rampasan ke kejaksaan, lelang sitaan ke kepolisian dan pengadilan serta lelang penghapusan ke BUMN/BUMD/swasta/Instansi Pemerintah.

    HarapanKetika ditanya harapan, ke depan Surya berharap KPKNL Padang dapat terus meningkatkan pelayanan kepada stakeholders. Pihaknya juga selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik dilandasi nilai-nilai Kementerian Keuangan. Diakui Surya, KPKNL Padang juga rutin berkomunikasi, berdiskusi, meminta arahan dan petunjuk dengan Kantor Wilayah.

    Dukungan koordinasi yang baik dengan Kanwil dan respon positif dari stakeholders, dirinya optimis bahwa KPKNL Padang akan menjadi lebih baik. Kita berharap menjadi yang terbaik dari yang baik, terpacu di sana. Saya selalu mengatakan (bukan) reward itu urusan nanti yang terpenting kita optimal laksanakan (tugas) dan tetap semangat, pungkas Surya.

    atau pengaduan. KPKNL Padang juga menggunakan jasa sosial media seperti skype berbasis voice maupun facebook. Sosial media ini digunakan untuk melakukan komunikasi langsung antara pegawai KPKNL Padang dengan stakeholders di berbagai pelosok daerah.

    Tersebarnya wilayah kerja KPKNL Padang menjadi satu tantangan tersendiri bagi kantor yang hanya memiliki 32 orang pegawai. Menurut Surya, guna mengatasi hal tersebut, pihaknya mengeluarkan inovasi Tim Keliling Terpadu Pelayanan Kekayaan Negara (TKTPKN). Tempat kegiatan TKTPKN dibagi ke dalam tiga cluster pelayanan yang dilaksanakan minimal satu bulan sekali di ketiga cluster tersebut.

    Berkat layanan itu, KPKNL Padang berupaya memberikan pelayanan langsung kepada stakeholders yang memiliki jarak yang jauh dari kantor. Dengan kata lain, KPKNL Padang melakukan usaha jemput bola dengan mendatangi stakeholders.

    KPKNL seperti holding company, kita ada empat seksi operasional, masing-masing

    Tidak hanya berhenti pada event ini saja, tapi akan menjadi habit pagi seluruh pegawai Kementerian Keuangan untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

    Kepala KPKNL Padang, Surya Hadi

    13MediaKeuangan

    Vol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

  • Tembilahan, Riau

    Inovasi Unggulan KPPBC di PedalamanRute penerbangan Jakarta-Pekanbaru yang ditempuh Tim Penilai Kantor Pelayanan Percontohan (KPPc) mesti ditambah dengan delapan jam perjalanan darat untuk bisa mencapai Tembilahan, sebuah kota di Provinsi Riau. Jalanan yang dilewati tak banyak yang rata. Hamparan perkebunan sawit dan rumah-rumah penduduk di daerah rawa bergantian mengisi pandangan mata. Disinilah berdiri salah satu KPPc 2013, yaitu Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Tembilahan.

    Zaki mengungkapkan bahwa persiapan yang dilakukan dalam rangka penilaian KPPc 2013 merupakan kelanjutan dari grand design pembentukan kantor modern sejak tahun 2012.Berawal dari hal tersebut, kami menyempurnakan kantor ini menjadi lebih sesuai dengan visi dan misi DJBC secara aplikatif, kata Zaki. Banyak inovasi yang dilakukan, antara lain dengan mempersiapkan sarana dan prasarana yang mempunyai nilai lebih dan representatif, melakukan training mandiri untuk pegawai, dan juga membuat aplikasi mandiri yang terintegrasi ke setiap unit yang bernama Customs Tembilahan Integrated Application (CTIA).

    CTIA adalah suatu sistem komputerisasi yang dibuat oleh pegawai KPPBC Tembilahan. Tujuannya untuk mendukung pelayanan permohonan, pekerjaan pelaporan, dan evaluasi monitoring GKM. Saat ini CTIA terdiri atas 6 modul aplikasi, yaitu modul penerimaan/ monitoring tata naskah dinas masuk-keluar, modul perizinan bongkar, timbun dan muat, modul monitoring pelayanan kawasan berikat & Kelapa X-Press, modul penerimaan perbendaharaan, modul pemantauan janji layanan (GKM), dan modul analisa keberangkatan & kedatangan sarana pengangkut.

    Kata orang, Tembilahan itu singkatannya Tempat Pembinaan Latihan Harus Tahan, gurau Kepala KPPBC Tembilahan, Zaki Firmansyah, ketika menerima wawancara Media Keuangan awal September lalu. Meskipun sepanjang hari itu mesti melakukan presentasi dan menjawab pertanyaan anggota Tim Penilai KPPcsempat pula terjadi insiden listrik padam di tengah-tengah acara, tak tersirat kelelahan di wajah Zaki. Menurut Zaki, keterpilihan KPPBC Tembilahan sebagai salah satu KPPc Tahun 2013 merupakan sebuah amanah besar sekaligus tantangan yang dipercayakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).Intinya kami selalu berusaha menjaga konsistensi dalam memberikan pelayanan prima kepada stakeholders, ungkap Zaki. Strateginya adalah dengan mengimplementasikan cara kerja yang cepat, efisien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan pengguna jasa.

    MediaKeuanganVol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    14

  • Tempat jauh bukan hambatan Selain terus mencoba berinovasi, KPPBC Tembilahan juga secara aktif menjalankan kegiatan-kegiatan yang selama ini telah ada. Program penyuluhan dan sosialisasi, baik Customs Visit to Customers, Customs Goes to School, Customs Goes to Goverment Agencies, dan Sosialisasi Peraturan dan Prosedur Pelayanan diharapkan dapat membuat segala lapisan masyarakat lebih mengerti tugas dan fungsi kepabeanan dan cukai, khususnya yang dilaksanakan oleh KPPBC Tembilahan. Jika tak sempat berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan di atas, para stakeholders dapat dengan mudah mencari informasi yang dibutuhkan dari website resmi yang secara rutin diperbarui.

    Zaki menekankan bahwa tempat yang jauh dari ibukota provinsi bukan suatu hambatan untuk berbuat dan meningkatkan citra Kementerian Keuangan. Selain melalui serangkaitan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi, KPPBC Tembilahan sehari-hari juga menerapkan sistem manajemen mutu kantor. Kantor ini bahkan menjadi

    kantor vertikal Kemenkeu pertama yang melaksanakan ISO 9001:2008.

    Dengan mengimplementasikan sistem manajemen mutu kantor, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pengguna jasa, menjamin kualitas layanan, meningkatkan kinerja dan citra positif KPPBC Tembilahan. Inovasi menggunakan ISO 9001:2008 mendapat banyak apresiasi. Menurut Zaki, banyak kantor pemerintah di Tembilahan ingin mencontoh pelaksanaan sistem manajemen mutu kantor yang diterapkan di kantor pimpinannya.

    Keunggulan lainTidak berhenti di situ, KPPBC Tembilahan masih memiliki beberapa keunggulan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pelayanan. Pertama adalah sistem pengarsipan yang modern. Di kantor itu, psistem arsip aktif dikelola oleh pencipta arsip di seksi masing-masing. Mulai dari pengklasifikasian arsip, penataan, dan penyimpanan di gedung khusus arsip. Sementara penataan arsip inaktif dilakukan

    mulai dari pemberkasan, penataan, penyimpanan, pemeliharaan, dan penyusutan arsip yang telah memasuki jadwal retensinya dengan sistem BIAWAK Record Center Management System.Penyebutan nama biawak, selain karena di sini banyak terdapat hewan biawak, juga merupakan singkatan Budaya Ingat Arsip Wujud Akuntabiltas Kantor, kata Zaki. Dia bertekad di masa yang akan datang, pengelolaan arsip dapat menjadi budaya yang baik di kantor ini.

    Selain itu, untuk meningkatkan pelayanan dan kecepatan akses pelayanan dari pengguna jasa dan mencegah hambatan dari keunikan geografis, KPPBC Tembilahan juga memberikan pelayanan SKP CEISA untuk penerimaan RKSP dan Manifest di Kantor Bantu Sungai Guntung. Kantor unit pembantu ini berjarak 3-4 jam perjalanan air dari Kota Tembilahan. Pelayanan ini diberi nama TRUST (Tembilahan Remote Area Utility System).

    Zaki mengatakan bahwa TRUST bermanfaat untuk menghilangkan hambatan faktor geografis dan keterbatasan sarana transportasi air terhadap 25 persen pengguna jasa kepabeanan (pengangkut) yang berdomisili di Pulau Guntung (Customs Pro Active). Tantangan menghadirkan pelayanan di kantor unit pembantu bukannya ringan. Pegawai yang bertugas di sana dituntut untuk dapat memberikan pelayanan RKSP & Manifest dengan Standar Pelayanan Publik yang sama dengan kantor induk di Tembilahan. Pelayanan TRUST selalu diwasi dan dievaluasi setiap saat oleh Kasi Perbendaharaan.

    KPPBC Tembilahan juga memperkenalkan pelayanan KELAPA X-PRESS. Pelayanan ini dilakukan untuk memudahkan pengurusan perizinan PKB/PDKB terkait dengan pemasukan barang modal asal LDP selain suku cadang dan peralatan pabrik, dan pemasukan barang modal asal FTZ. Pertimbangan atau manfaat ini, ungkap Zaki, adalah untuk menghilangkan hambatan geografis dan meningkatkan profil perusahaan. Layanan Kelapa X-Press ini khusus diberikan kepada pengusaha Kawasan Berikat dengan mekanisme

    KPPBC Tembilahan menjadi kantor vertikal Kemenkeu pertama yang melaksanakan ISO 9001:2008

    15MediaKeuangan

    Vol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

  • permohonan dilakukan dengan email yang telah terdaftar di KPPBC. Jawaban dari persetujuan pemasukan juga dikirimkan lewat email dan dilakukan pengawasan oleh kepala hanggar yang ditempatkan di kawasan berikat tersebut.

    Dampak positif dari berbagai inovasi yang dilakukan di KPPBC Tembilahan tidak hanya dirasakan oleh para pegawai. Menurut Zaki, Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir dan Kantor Imigrasi Tembilahan adalah contoh dua instansi yang belajar dari KPPBC Tembilahan. Utamanya soal penataan desain pelayanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Standar Prosedur Operasi.

    Struktur organisasiUntuk menjalankan roda organisasi, KPPBC Tembilahan saat ini diperkuat oleh 29 pegawai. Komposisi itu terdiri atas 1 orang pejabat esselon III, 5 orang pejabat esselon IV, 8 orang pejabat esselon V, dan 15 orang pelaksana. Sebagai upaya untuk memberdayakan SDM dan mengurangi tingkat kejenuhan, Zaki menerapkan kebijakan rolling (perputaran tugas) pegawai tiap 3 bulan sekali. Namun demikian, kompetensi tetap menjadi pertimbangan utamanya dalam menempatkan pegawai.Setiap pegawai adalah ujung tombak dan mempunyai arti dalam perjalanan pengembangan kantor, ungkap Zaki.

    Setiap pegawai menjadi aset penting, terutama juga ketika dikaitkan dengan wilayah kerja KPPBC Tembilahan yang begitu luas. Jangkauan pengawasan dan pelayanan kantor ini meliputi wilayah Kabupaten Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu dengan luas sebesar 27.011,23 km. Kondisi geografisnya yang terdiri atas sungaisungai dan rawa tak bisa dikatakan mudah.

    Dengan segala keterbatasan yang ada, Zaki dan jajarannya berkomitmen untuk melayani dengan cepat dan ikhlas, mengawasi dengan kesungguhan serta membina SDM secara profesional untuk mewujudkan visi dan misi kantor. Visi KPPBC Tembilahan tidak main-main. Meskipun berada di wilayah terpencil, mereka berusaha mewujudkan visi Menjadi Administrasi Kepabeanan dan Cukai

    dengan Standar Internasional. Untuk menunjang terwujudnya visi itu, mereka mempunyai misi Mengamankan Hak Keuangan Negara, Memfasilitasi Perdagangan, Mendukung Industri, dan Melindungi Masyarakat.

    TantanganSemangat untuk melakukan berbagai inovasi memang menjadi hal yang menonjol dari KPPBC Tembilahan. Namun demikian, semangat itu juga tampak dalam upaya menghadapi sejumlah tantangan. Menurut Zaki, ada 3 tantangan utama yang dihadapi oleh seluruh jajaran pegawai KPPBC Tembilahan, yaitu budaya masyarakat yang heterogen, kondisi geografis yang karakteristiknya didominasi oleh perairan dan pulau-pulai kecil dataran rendah, dan target penerimaan yang setiap tahunnya mengalami kenaikan.Kami berpandangan bahwa setiap kendala dan tantangan merupakan sebuah keunikan yang harus kami selesaikan dengan strategi dan komitmen yang kami tetapkan, tegas Zaki. Terkait tantangan target penerimaan, KPPBC Tembilahan terus melakukan penggalian potensi penerimaan di lingkungan kerja mereka, baik itu sektor industri, non industri, maupun kawasan berikat.

    HarapanSebagai pimpinan, Zaki menekankan kepada seluruh pegawai KPPBC Tembilahan bahwa bekerja adalah kewajiban. Pelaksanaan kewajiban tersebut harus mempunyai value ibadah sehingga dapat memberikan kemajuan terhadap perkembangan kantor. Dia juga berharap agar para pegawai terus berinovasi.Inovasi dapat mencegah rutinitas yang cenderung akan membuat kita jenuh, ungkap Zaki. Hambatan, lanjutnya, harus dijadikan keunikan dan peluang untuk berkarya demi kemajuan kantor. Terkait harapannya terhadap kegiatan penilaian KPPc, Zaki mengungkapkan bahwa dia dan jajaran pegawai KPPBC Tembilahan tidak pernah berharap ikut atau menang. Hakikat yang terpenting, kata Zaki, adalah keikutsertaan KPPBC Tembilahan dapat memberikan inspirasi, motivasi, dan semangat bagi jajaran pegawai di kantor-kantor vertikal Kementerian Keuangan lain di wilayah pedalaman.

    Setiap pegawai adalah ujung tombak dan mempunyai arti dalam perjalanan pengembangan kantor.

    Kepala KPPBC Tembilahan, Zaki Firmansyah

    MediaKeuanganVol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    16

  • Bangko, Jambi

    17MediaKeuangan

    Vol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    Bangko merupakan sebuah kecamatan yang menjadi Ibu kota Kabupaten Merangin. Dari Jambi, dibutuhkan waktu sekitar lima hingga enam jam perjalanan darat untuk sampai di kabupaten yang biasa dijuluki Bumi Tali Undang Tambang Teliti tersebut. Jaraknya sekitar 260 km. Rute yang berkelok dengan bentangan pohon kelapa sawit di kanan dan kiri jalan akan menemani perjalanan darat tadi. Di kota inilah KPPN Bangko menjalankan tugas sebagai sebagai salah satu kantor vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

    Proses bisnis dan pelayanan yang dilakukan oleh KPPN Bangko tak beda dengan KPPN lain yaitu mengacu kepada keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor KEP-163/PB/2011. Keputusan tersebut berisi tentang perubahan keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor KEP-66/PB/2013 mengenai standar prosedur operasional instansi vertikal Ditjen Perbendaharaan. Kemudian diterbitkan lagi Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor KEP-66/PB/2013 mengenai Standar prosedur operasi seksi pencairan dana dan manajemen satker. Dengan melaksanakan proses bisnis dengan yang selalu mengacu pada aturan tersebut, KPPN Bangko berhasil menjadi salah satu KPPN Percontohan Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Ditemui Media Keuangan di sela kesibukan kantor mempersiapkan penilaian Kantor Pelayanan Percontohan (KPPc) Mediologie memaparkan gambaran umum kantor serta beberapa unggulan dan inovasi-inovasinya. Mediologi mengawali dengan memaparkan

    dengan visi, misi, dan moto yang menjadi pegangan mereka dalam bekerja. Menjadi pelaksana kuasa BUN yang profesional, modern dan akuntabel, guna mendukung terwujudnya masyarakat yang mandiri dan sejahtera ditetapkan menjadi visi dari KPPN Bangko ini. Sedangkan misinya ada tiga. Pertama mewujudkan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Misi kedua adalah mewujudkan pengelolaan kas negara sesuai wewenang secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Terakhihir adalah memberikan pelayanan di bidang perbendaharaan dan informasi keuangan yang cepat, akurat, transparan, akuntabel dan tanpa biaya.

    Kemudian moto kerja kantor ini adalah Tulus melayani tanpa gratifikasi. Kami memberikan semangat dan dorongan kepada seluruh pegawai KPPN Bangko agar selalu bersikap dan berprilaku jujur dengan menggunakan moto tersebut, kata Mediologie yang tiga bulan terakhir dipercayai sebagai Plh. Kepala Kantor.

    KPPN ini mulai beroperasi pada bulan September 2002. Awalnya, kantor ini bernama Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) Bangko sampai dengan tahun 2004 baru berubah nama menjadi KPPN Bangko. Setahun kemudian, pada tahun 2005, KPPN Bangko menempati gedung barugedung yang digunakan hingga saat iniyang diresmikan oleh Direktur Pengelolaan Kas Negara (PKN) saat itu, Tata Suntara. Dalam rentan waktu 11 tahun sejak awal beroperasi, KPPN Bangko terus membuat berbagai inovasi dalam

    Tulus Melayani Tanpa GratifikasiTerletak cukup jauh dari pusat provinsi, tak lantas membuat KPPN Bangko asal-asalan dalam menjalankan tugasnya. Menjadi salah satu ujung tombak fungsi perbendaharaan negara, KPPN Bangko terus berinovasi dan berprestasi. Tujuannya tak lain tak bukan adalah kepuasan mitra kerja.

  • MediaKeuanganVol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    18

    pelayanan kepada stakeholders. Termasuk melengkapi sarana dan prasarana kantor. Gedung lama, tapi kita buat semodern mungkin, ucap Mediologi.

    Jumlah pegawai di KPPN Bangko memang tergolong sedikit. Hingga saat ini, total pegawai di kantor tersebut ada 15 orang. Sedangkan hasil analisis beban kinerja yang dilaksanakan, idelanya kantor ini mempunyai 19 pegawai. Dari jumlah tersebut, kebanyakan adalah pegawai laki-laki yaitu sebanyak 12 orang. Berdasarkan pendidikan, sebanyak 7 orang pegawai bertitel sarjana. Kemudian, sebanyak 6 pegawai adalah lulusan Diploma III, satu orang lulusan diploma II dan, sau orang lagi lulusan SLTA. Menurut Mediologie, dari berbagai layanan serta inovasi-inovasi yang diberikan kepada mitra kerja, ada enam layanan yang dianggap unggulan. Pertama adalah pra-REKON Mandiri. Dengan fasilitas ini satker dapat melakukan rekonsiliasi sendiri pada komputer Pra-REKON yang ada di front office kantor. Kemajuan teknologi juga sangan dimanfaatkan KPPN Bangko dalam rekonsiliasi dengan e-Rekon. Layanan ini

    akan membantu satker yang lokasinya jauh dari KPPN sehingga dapat mengirimkan berkasnya melalui email.

    KPPN Bangko juga memberikan Kartu Ultima (Untuk Layanan Satker Prima) bagi beberapa satker. Tujuannya adalah untuk memotivasi parastakeholders. Kartu ultima sendiri diberikan kepada satker yang dianggap selalu tepat waktu dalam penyerahan berkas. Syarat lainnya adalah dilihat dari tingkat penyerapan anggaran satker.

    Selain itu, layanan unggulan KPPN ini adalah pra-rekon mandiri yaitu pengecekan berkas yang dilakukan oleh stakehorders dengan fasilitas yang disediakan. Hal ini dirasa sangat mengurangi lamanya antrian stakeholders pada saat pengumpulan berkas. Pemberian kartu ultima juga menjadi inovasi kantor ini yang tujuannya adalah memotivasi para stakeholders. Kartu ultima sendiri diberikan satker yang dianggap selalu tepat waktu dalam penyerahan berkas. Syarat lainnya adalah dilihat dari tingkat penyerapan anggaran satker. Di kantor ini juga dilengkapi dengan fasilitas tambahan

    diantaranya loker SP2D dan ruangan khusus untuk pemberian penyuluhan kepada stakeholders. Ya, tujuannya mengurangi antrian petugas satker yang mengambil SP2D. Sangat Membantu, ujar Mediologie.

    Demi kepuasan mitra kerja pula lah KPPN Bangko membuat berbagai layanan pengaduan mulai dari telepon, sms, hingga aplikasi berbasis web. Disediakan pula loker SP2D untuk mempermudah satker saat mengambil berkas-berkas mereka.

    Usaha Mediologie dan rekan kerjanya menjalankan pekerjaan mereka sehari-hari tak lepas dari beragam tantangan. Kebanyakan berasal dari eksternal. Satkernya kurang memahami proses bisnis di KPPN dan bagaimana cara mendapatkan pelayanan di KPPN, aku Mediologie. Tak tinggal diam, KPPN Bangko rutin memberikan pelatihan dan bimbingan kepada satker. Program tersebut diberi nama Pelatihan dan Edukasi Satuan Kerja (PESAT). Biasanya pelatihan dilakukan di Mini TLC (Treasury Learning Center) tempat khusus untuk kegiatan pelatihan dan bimbingan

    KPPN ini mulai beroperasi pada bulan September 2002. Awalnya, kantor ini bernama Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) Bangko sampai dengan tahun 2004 baru berubah nama menjadi KPPN Bangko.

  • 19MediaKeuangan

    Vol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    teknis kepada satker yang terletak di salah satu sudut front office. Di sini ada 3 pelaksana yang telah memiliki sertifikat penyuluh perbendaharaan, ini sangat membantu, lanjut Mediologie.

    Wilayah kerja KPPN Bangko yang luas juga menjadi kendala tersendiri. Pengiriman data dan informasi lambat karena jarak tempuh dari satker ke KPPN. Bahkan ada yang harus menempuh perjalanan hingga 4 jam, ungkap Mediologie. Namun KPPN Bangko menyiasatinya dengan kemajuan teknologi. Mediologie menyampaikan, Email, sms, faksimil, dan telepon sangat membantu.

    Wilayah kerja KPPN Bangko memang cukup luas yaitu mencakup dua kabupaten yaitu Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun. KPPN Bangko memiliki mitra kerja yang terdiri dari 79 Satuan Kerja, 7 bank/Pos Persepsi, 3 Bank Operasional I, 2 Bank Operasional II, dan 2 Bank Operasional III. Dari 79 Satker di atas, sebanyak 39 satker berda di Kabupaten Merangin, dan sisanyan dari kabupaten Sarolangun.

    Dalam hal penyerapan anggaran, tahun ini KPPN Bangko mendapatkan kendala tersendiri ketika DIPA anggaran Kementerian Agama diblokir. Kami terus berkoordinasi dengan Kantor Wilayah (Jambi) untuk Persiapan yang sudah dilakukan antara lain meliputi koordinasi dengan Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan.

    Menjadi 12 besar dalam penilaian Kantor Pelayanan Percontohan (KPPc) 2013 menjadi kebanggaan tersendiri bagi Mediologie. Melanjutkan perjuangan Hemidom, Kepala KPPN Bangko sebelumnya, Mediologie dan rekan-rekannya melakukan serangkaian persiapan dengan sunggung-sungguh. Kami selalu koordinasi dengan Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan dan Kanwil Propinsi Jambi, perbaikan sarana dan prasarana kantor untuk mencapai kenyamanan baik bagi seluruh pegawai maupun kepada mitra kerja, paparnya. Selain itu persiapan SDM dari internal kantor juga terus ia lakukan. Persiapan tersebut diantaranya, Melakukan sosialisasi kepada seluruh pegawai terkait dengan visi, misi, tugas dan fungsi KPPN

    Bangko. Terlepas dari persiapan tersebut, gugus kendali mutu, briefing setiap hari Rabu dan Jumat pagi, serta olah raga bersama merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan di KPPN Bangko ini.

    Torehan prestasi KPPN Bangko cukup membanggakan. Pada tahun 2012, KPPN bangko berhasil melayani sebanyak 84 satker dengan 82 DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) dan 5 SKPA (Surat Kuasa Pengguna Anggaran). Totalnya ada lebih dari Rp326 miliar lebih dikelola dan terserap sebanyak Rp306,7 miliar atau sebesar 94,9 persen. Selama tahun tersebut juga, sebanyak 12.100 SP2D diterbitkan. Rata-rata 49 SP2D per harinya, sambung Mediologie.

    Sedangkan di tahun 2013 KPPN ini melayani sebanyak 79 satker dengan 77 DIPA dan 3 SKPA. Dari total kelolaan dana sekitar Rp302,7 miliar, serapan dana hingga minggu ke tiga bulan September adalah 181,4 miliar lebih 59,94 persen.

    Terakhir, Mediologie menyampaikan harapannya, Kami ingin ke depan KPPN Bangko tetap dipercaya oleh stakeholders sebagai kantor pelayanan terbaik yang ada di Kabupaten Marangin dan Kabupaten Sarolangun. Demi tercapainya harapan tersebut KPPN Bangko terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanan publik. Kami berusaha meningkatkan pelayanan dan melakukan perbaikan perbaikan terhadap hal yang masih belum optimal, dengan maksud agar KPPN Bangko menjadi benchmark Kantor Pelayanan Publik yang ada di sekitar, pungkasnya.

    Kami memberikan semangat dan dorongan kepada seluruh pegawai KPPN Bangko agar selalu bersikap dan berprilaku jujur dengan menggunakan moto tersebut.

    Plh. Kepala KPPN Bangko, Mediologie

  • Bandar Lampung,Lampung

    Posisi KPPBC TMP B Bandar Lampung terletak di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung. Wilayah kerja yang kantor ini mencakup 1 Provinsi, yang membentang seluas 35,5 juta kilometer. Daerah pengawasan seluruh Provinsi Lampung meliputi 15 kabupaten/kota dengan 2 (dua) kantor bantu, yaitu Kota Agung dan Bratasena/Dipasena. Sedangkan Pos Pengawasan yang dimiliki ada 7 Pos Pengawasan, yaitu Bakauheni, Kantor Pos Bandar Lampung, Dipasena, Way Seputih, Bratasena, Bandara Raden Inten dan Seputih Mataram.

    Kekhasan pelayanan bea dan cukai di Lampung adalah menangani ekspor hasil alam seperti minyak CPO, kopi, lada, dan hasil alam lainnya. Pengguna jasa KPPBC TMPB Bandar Lampung hingga saat ini terdiri dari 259 eksportir, 157 importir, 16 pengusaha kawasan berikat, 41 PPJK, dan 14 pengusaha barang kena cukai.

    Pada bulan Januari 2013, awal mula kepemimpinan Muhamad Lukman, visi dan misi KPPBC TMP B Bandar Lampung dirubah. Visi kantor ini juga diperjelas menjadi Kantor Madya Pabean B yang modern dengan pengawasan dan pelayanan terbaik dalam kinerja

    Si SINTAL di Pelabuhan PanjangTerletak di ujung selatan pulau Sumatera membuat Provinsi Lampung menjadi pintu gerbang lalu lintas antara pulau Sumatera dengan pulau Jawa. Selain memiliki wilayah yang relatif luas, provinsi Lampung menyimpan potensi kelautan serta memiliki hasil bumi yang bisa diekspor ke berbagai Negara di dunia. Penyelesaian proses administrasi yang terkait dengan kegiatan ekspor di provinsi Lampung menjadi salah satu tugas Kantor Pengawas dan Pelayanan dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean B (TMP B) Bandar Lampung.

    dan citra. Selain itu, dalam melaksanakan tugasnya, KPPBC TMPB Bandar Lampung membuat motto santun melayani, siaga mengawasi, dan siap mengabdi. Untuk lebih meresap lagi di hati para pegawai, visi dan misi serta moto kantor ini dipampang di setiap ruangan bersama dengan Nilai-Nilai Kementerian Keuangan.

    Sumber Daya ManusiaDi bidang Sumber Daya Manusia, KPPBC TMP B Bandar Lampung berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi setiap pegawai melalui diklat, kegiatan peningkatan pengetahuan dan kemampuan pegawai, rolling pegawai, bimbingan mental, maupun pendekatan pendekatan personal langsung kepada pegawai.

    Program rolling pegawai di KPPBC TMP B Bandar Lampung dilakukan setiap bulan. Sistem rolling di kantor ini cukup adil dengan tidak merubah jabatan di IKU dan grading. Formasinya pun diperhitungkan yaitu kepala sub seksi, pemeriksa dan administrasi. Rolling pegawai dilakukan dengan menukar anggota tim dengan tim lain, sehingga tim tidak pernah sama.

    Program SDM yang lain dari KPPBC TMP B Bandar Lampung yaitu program family visit. Kepala Kantor bersama pejabat dibawahnya datang langsung ke rumah-rumah pegawai untuk mengenal keluarga dan menanamkan Nilai-Nilai Kementerian Keuangan dalam

    MediaKeuanganVol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    20

  • Kedua, Pelayanan Pemberitahuan Ekspor Barang Jalur Hijau (BC 3.0) sampai dengan terbit Nota Persetujuan Ekspor dapat dilakukan dalam 15 Menit. Selanjutnya, Pelayanan Pemberitahuan Impor Barang (BC 2.0) Jalur Hijau sampai terbit SPPB selama 60 Menit. Kemudian, Pelayanan Impor tujuan Kawasan Berikat (BC 2.3) sampai dengan terbit SPPB selama 15 Menit. Untuk mendukung kegiatan di lapangan, KPPBC TMP B Bandar Lampung memanfaatkan Mobil Layanan Mandiri Kepabeanan.

    Dengan kekekhasan Lampung yang mengekspor hasil alam dengan jumlah yang tidak sedikit, KPPBC TMP B Bandar Lampung berinisiatif untuk menjemput bola ke perusahaan. Artinya, kantor ini melakukan pengecekan barang di perusahaan pengguna jasa. Apabila sudah sesuai akan dicek ke pelabuhan dan diangkut. Hal ini mempermudah pengguna jasa karena para pengguna jasa tidak harus membawa hasil alam tersebut ke KPPBC TMP B Bandar Lampung. Program jemput bola ini menjadi salah satu layanan yang diunggulkan.

    Untuk menjaga hubungan dengan para stakeholders KPPBC TMP B Bandar Lampung secara rutin mengundang para stakeholder ke KPPBC TMP B Bandar Lampung untuk bertemu dalam forum coffee morning atau halal bihalal. Hal ini dilakukan untuk mendapat masukan dan memberi solusi jika sekiranya ada masalah yang dihadapi oleh para stakeholder tersebut dalam kegiatan kepabeanan dan cukainya. Secara rutin juga KPPBC TMP B Bandar Lampung melakukan Customs Visit Customer dimana Petugas KPPBC TMP B Bandar Lampung melakukan kunjungan kepada stakeholder untuk melakukan diskusi dan mendapatkan masukan langsung dari para stakeholder.

    Sebagai komitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan, saat ini KPPBC TMP B Bandar Lampung sedang dalam proses sertifikasi ISO 9001:2008 yaitu standarisasi internasional untuk manajemen mutu.

    Selain itu, KPPBC TMP B Bandar Lampung berhasil membanggakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan meraih beberapa

    Layanan UnggulanTak ingin kalah dalam kualitas pelayanan, KPPBC TMP B Bandar Lampung menetapkan Standart Operating Procedure (SOP) untuk setiap kegiatan pelayanan yang disertai norma waktu dan biaya pada setiap layanan. Terkait dengan kualitas unggulan kantor ini juga sudah melakukan survei terkait dengan kepuasan pelanggan, dua tahun terakhir KPPBC TMP B Bandar Lampung mendapatkan predikat terbaik dari survei tersebut. Kemudian dari sisi kepastian layanan juga sudah ditetapkan SOP, baik yang sifatnya nasional maupun yang di layanan mandiri KPPBC TMP B Bandar Lampung. Pada SOP tersebut ditetapkan janji layanan dapat dilakukan dalam berapa

    suasana kekeluargaan. Berbagai kalangan pegawai yang didatangi mulai dari pelaksana senior hingga pegawai yang memiliki keluarga di Lampung. Kegiatan ini dilakukan rutin setiap akhir pekan. Memang hasilnya program SDM tidak seperti IT yang kelihatan, panjang dan butuh waktu, papar Kepala KPPBC TMP B Bandar Lampung.

    hari dan berapa biayanya terkait dengan layanan. Karena kualitas pelayan mengacu pada SOP yang sudah dibuat.

    KPPBC TMP B Bandar Lampung memiliki beberapa Layanan unggulan. Pertama, Penyampaian Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut dilakukan dalam 3 menit.

    Sebagai komitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan, saat ini KPPBC TMP B Bandar Lampung sedang dalam proses sertifikasi ISO 9001:2008 yaitu standarisasi internasional untuk manajemen mutu.

    21MediaKeuangan

    Vol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

  • Memang ini setitik dari yang dilakukan yang lain, paling tidak inilah kerja kami.

    Kepala KPPBC TMP B, Muhamad Lukman

    penghargaan. Kantor ini pernah mendapatkan penghargaan sebagai KPPBC Tipe Madya Pabean dengan penilaian kinerja terbaik di lingkungan Kantor Wilayah DJBC Sumbagsel tahun 2011. Kemudian disusul dengan penghargaan Kantor Pelayanan Terbaik II Dalam Rangka Rekonsiliasi Penerimaan dan Validasi Data Piutang Semester I T.A 2012. Atas kepuasan pelayanan yang diberikan, kantor ini pun mendapat penghargaan Good Services dari PT. Great Giant Pineapple atas Layanan Kepabeanan yang telah diberikan selama Tahun 2012. Selanjutnya mendapatkan penghargaan dari IPC yang diterima pada acara IPC Appreciation Night 2013 dengan tema acara Sinergi untuk Maju . Terakhir dalam event Lampung Fair 2013, KPPBC TMP B Bandar Lampung mendapatkan penghargaan sebagai Stand Instansi Vertikal Terbaik III.

    Inovasi Sistem InformasiDengan cakupan wilayah pengawasan yang luas, kantor ini hanya didukung oleh 116 pegawai. Tentunya jumlah pegawai tersebut sangat tidak memadai untuk melayani stakeholders yang tersebar di seluruh provinsi. Karena wilayah cukup luas dan SDM sedikit, sehingga apabila tidak didukung oleh sistem yang bagus maka akan kesulitan, papar Muhamad Lukman. Menghadapi kendala tersebut, KPPBC TMP B Bandar Lampung membuat inovasi pengawasan berbasis IT.

    SINTAL, begitu sebutan genit untuk Sistem Intelijen Analis Lampung. Sistem informasi pengawasan yang terintegrasi ini menjadi sistem yang diandalkan bagi KPPBC TMP B Bandar Lampung karena fasilitasnya yang memang handal. Sistem Intelijen yang menyajikan database lengkap perusahaan pengguna jasa ini membantu KPPBC TMP B Bandar Lampung untuk dapat mengetahui data setiap container yang tertimbun di masing-masing lokasi penimbunan container yang berada di lapangan Unit Terminal Peti Kemas (UTPK) Panjang. Akses posisi, data pemilik, dan durasi tambat kapal hingga posisi dan nomor container pun dapat diberikan oleh SINTAL baik secara data maupun visual.

    Berkat kerjasama KPPBC TMP B Bandar Lampung yang intensif dengan pihak pelabuhan, kantor ini diperkenankan untuk mengakses data pihak Pelindo dalam membangun fitur monitoring kedatangan dan posisi tambat kapal. Fitur tersebut membantu memantau saat kedatangan dan posisi masing-masing kapal didalam area pengawasan KPPBC TMP B Bandar Lampung.

    Menggunakan fitur ship tracking system pada SINTAL, KPPBC TMP B Bandar Lampung mampu memonitor kapal yang berada di perairan sekitar pelabuhan Panjang maupun di seluruh perairan di wilayah Indonesia. Salah satu fitur SINTAL ini merupakan keunggulan dari KPPBC TMP B yang belum pernah ada di kantor bea cukai lain.

    Masih dengan memanfaatkan SINTAL, KPPBC TMP B Bandar Lampung bersinergi dengan pihak otoritas pelabuhan untuk dapat melihat kegiatan pelabuhan Panjang melalui CCTV. Menurut Muhamad Lukman, inovasi sistem informasi ini merupakan inovasi yang cukup murah karena bekerja sama dengan institusi lain untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan menu ini kami dapat lebih meningkatkan lagi cakupan pengawasan kami karena system CCTV ini menjadi perpanjangan penglihatan kami, ungkap Muhamad Lukman.

    HarapanKetika ditanya harapan, Muhamad Lukman berharap kedepannya KPPBC TMP B Bandar Lampung dapat lebih maju lagi. Sebagai kantor modern, KPPBC TMP B Bandar Lampung dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan profesional, sehingga para stakeholder yang dilayani merasa puas. Kemudian, pegawai KPPBC TMP B Bandar Lampung diharapkan tetap dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan berintegritas, selalu melakukan yang terbaik demi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pada khususnya dan Kementerian Keuangan pada umumnya.

    Pihaknya merasa paling tidak dapat memberikan sumbangsih dalam pelayanan di bidang kepabeanan dan cukai ini. Sehingga, sejarah dapat dapat menceritakan kepada para penerus kelak. Memang ini setitik dari yang dilakukan yang lain, paling tidak inilah kerja kami, pungkas Muhamad Lukman.

    MediaKeuanganVol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    22

  • DKI Jakarta

    23MediaKeuangan

    Vol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta I dipimpin oleh Widhia Arie Prajoga Wijata sebagai kepala kantor, dimana terdapat lima unit Eselon IV dan 53 staf pelaksana. Lima unit esselon IV tersebut adalah Subbagian Umum, Seksi Pencairan Dana, Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal, Seksi Bank, serta Seksi Verifikasi dan Akuntansi. Dari 59 pegawai di KPPN Jakarta I, 38 orang adalah laki-Iaki dan 21 orang Perempuan. Jika dilihat dari golongannya komposisi pegawai di KPPN itu cukup proporsional yaitu 29 orang golongan II, 29 orang golongan III, dan satu orang golongan IV. Sedangkan dari sisi pendidikan, KPPN ini memiliki 5 orang lulusan S2, 22 orang Sarjana dan sarjana muda, 10 orang lulusan D3, 10 orang D1, dan sisanya 7 orang lulusan SLTA.

    Visi KPPN Jakarta I adalah Menjadi pelaksana Kuasa Bendahara Umum Negara di daerah yang profesional, transparan dan akuntabel untuk mewujudkan pelayanan prima. Untuk mencapainya, kantor ini menetapkan beberapa misi yang terus mereka jalankan. Pertama adalah menjamin kelancaran pencairan dana APBN secara tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat jumlah. Misi berikutnya adalah mengelola penerimaan negara secara profesional dan akuntabel. KPPN Jakarta I juga selalu mewujudkan pelaporan pertanggungjawaban APBN yang akurat dan tepat waktu. Terakhir adalah mewujudkan sarana dan prasarana yang aman dan memadai untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok.

    KPPN Jakarta I yang berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda no. 19 Jakarta Pusat ini memiliki sebanyak 468 mitra kerja. Di antaranya adalah 368 Satker, 92 Bank/Pos Persepsi, 4 Bank Operasional I, dan 4 Bank Operasional II. Penyaluran dana APBN melalui KPPN ini tergolong besar yaitu Rp65,57 triliun dari 371 DIPA. Inilah yang menjadi salah satu keistimewaan KPPN Jakarta I. Kami melayani Satker strategis dengan satker tingkat pusat/eselon I, dan tersebar di seluruh

    Nasib Rp65 Triliun di Tangan 59 OrangPoster bertuliskan Kepuasan Anda Reputasi Kami dan Pastikan, Pelayanan kami prima dan bebas biaya terpajang di salah satu sudut ruangan. Dua kalimat itu bukan kalimat sembarangan. Keduanya merupakan moto dan janji layanan yang dipakai oleh KPPN Jakarta I dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Di kantor ini lah, 59 orang pasukan elite Ditjen Perbendaharaan mengelola dana APBN sebesar Rp65 triliun. Bukan perkara mudah tentunya. Walaupun begitu, KPPN Jakarta I tetap berinovasi untuk terus memberikan pelayanan prima.

  • MediaKeuanganVol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    24

    dunia. Diantaranya adalah Satker Istana Negara, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Luar Negeri termasuk 132 Satker Kantor Perwakilan RI di Luar Negeri, paparnya. Dengan jenis satker seperti kantor perwakilan di luar negeri, KPPN Jakarta I memberikan pelayanan dengan regulasi khusus.

    Banyak prestasi yang telah diraih KPPN Jakarta I. Hampir setiap tahun, KPPN ini masuk dalam 10 besar KPPN Percontohan di lingkungan Ditjen Perbendaharaan. Pada tahun 2005 dan 2006 , kantor ini berhasil meraih peringkat ke-dua. Pada tahun 2007 menjadi pemenang harapan I. Pada tahun berikutnya memperoleh peringkat ke 3. Pada tahun 2008 dan 2009 berturut-turut, KPPN Jakarta I ini berhasil menduduki peringkat ke-6 kemudian peringkat ke-4 Nasional Penyusunan LKPP tingkat KPPN.

    Berada di Ibu Kota negara dengan akses yang mudah tak membuat KPPN Jakarta I ini lepas dari berbagai hambatan. Arie dan timnya selalu berusaha mencari segala solusi dari berbagai tantangan yang ditemui. Misalnya ketika ditemui perbedaan pemahaman dan penafsiran terhadap peraturan ketentuan pada petugas front office. Beberapa langkah diupayakan untuk mengurangi berbagai dampak yang dapat timbul akibat perbedaan pemahaman dan penafsiran tersebut. Di antaranya adalah peningkatan intensitas gugus kendali mutu serta melakukan kegiatan briefing pagi secara rutin. Kemudian masalah volume atau beban kerja yang tinggi diatasi dengan mobilisasi pegawai antar seksi secara Insidentil serta program peningkatan kapasitas pegawai.

    Tantangan tak terbatas berasal dari internal kantor. Faktor eksternal pun tak jarang menjadi kendala. Misalnya saja sering kali ditemui kurangnya pemahaman di bidang perbendaharaan oleh satker. Bagaimana solusi yang dilakukan? Peningkatan intensitas sosialisasi dan bimbingan teknis serta pengoptimalkan peran penyuluh perbendaharaan dan fungsi TLC, papar Arie. Fasilitas berupa Helpdesk melalu email, jejaring sosial dan chatting room juga terus dikembangkan untuk meningkatkan pemahaman satker.

    Pembinaan juga diberikan secara tidak langsung kepada mitra kerja. Salah satunya melalui banner-banner yang dipasang di front office. Penyampaian banner pemberitahuan dan informasi terkait layanan yang ditetapkan pada ruang tunggu agar mudah terlihat oleh mitra kerja, papar Arie.

    Kecenderungan penumpukan SPM pada akhir tahun anggaran menjadi tantangan diakui Arie menjadi tantangan tersendiri. Pencegahannya adalah dengan optimalisasi peran cash disbursement plan sebagai alat kontrol penyerapan anggaran. Selain itu juga secara rutin menghimbau dan membimbing satker agar mempercepat penyerapan anggaran.

    Guna meningkatkan pelayanan kepada stakeholders pula KPPN Jakarta I terus melakukan inovasi. Inovasi pelayanan itu juga dilakukan untuk mewujudkan manajemen keuangan pemerintah yang efektif dan efisien, disamping peranan kami sebagai pengelola perbendaharaan/keuangan negara. Salah satu langkah

    Ini sesungguhnya merupakan amanah sekaligus cambuk untuk mempersembahkan karya terbaik sebagai abdi negara.

    Kepala KPPN I Jakarta, Widhia Arie Prajoga Wijata

    yang dilakukan adalah peningkatan sistem, berupa penyediaan informasi di website www.kppn-jktsatu.web.id sejak 31 Juli 2008. Selain itu penggunaan Kartu Identitas Petugas Satker (KIPS), Super Speed Information juga ditingkatkan. Super Speed Information merupakan inovasi berupa pemberian informasi dengan super cepat dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Sarana yang digunakan mulai dari SMS Center 08119505189, Blackberry Messenger (BBM), twitter di akun @kppnjakartasatu, web forum (www.kppn-jakarta-satu.forumid.net). Serta facebook dengan nama KPPN Jakarta I.

    Inovasi terkait dengan sistem aplikasi administrasi pengarsipan (e-filing) dan Layanan KPPN Mobile juga menjadi andalan KPPN ini. KPPN Jakarta I sendiri merupakan pilot project dalam pembentukan KPPN Mobile. KPPN Mobile dibentuk dalam rangka mendekatkan dan memudahkan pelayanan kepada mitra kerja dengan jenis pelayanan yang sama seperti front office KPPN Konvensional, kata Arie.

    Kami memiliki sarana prasarana yang cukup sophisticated, kata Arie menceritakan keunggulan kantornya. Ada mesin antrian untuk satker, imbuhnya. Mesin antrian itu berbeda dengan mesin antrian biasa. Mesin tersebut didesain sedemikian rupa sehingga para satker yang sedang antri pelayanan bisa memperkirakan waktu pelayanan.

    Selain itu KPPN Jakarta I juga hampir setiap saat selalu berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta. Dengan konsultasi dan koordinasi yang rutin dan efektif, serta pembinaan yang

  • 25MediaKeuangan

    Vol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    berkesinambungan segala potensi permasalahan dapat dihindari. Mitigasi resiko juga optimal, akunya. Hubungan dengan para stakeholders pun demikian. Komunikasi efektif selalu dibangun. Tak jarang Arie beserta pegawai lain melakukan rapat koordinasi dengan para satker demi menjaga kelancaran pekerjaan, dan menjaga hubungan baik yang positif.

    Terpilihnya KPPN Jakarta I sebagai salah satu finalis KPPc tahun 2013 ini memiliki arti tersendiri bagi Kepala Kantor Widhia Arie Prajoga Wijata. Ini sesungguhnya merupakan amanah sekaligus cambuk untuk mempersembahkan karya terbaik sebagai abdi negara, katanya. Arie menambahkan bahwa penilaian ini bukan sekadar untuk mencapai pelayanan prima semata. Dengan kepercayaan ini pula Arie ingin membuktikan bahwa KPPN Jakarta I, dengan beban kerja tergolong tinggi, dapat menyajikan pelayanan yang prima dan memberikan berbagai inovasi.

    Untuk membuktikannya, berbagai persiapan terus dilakukan menjelang penilaian. Salah satunya adalah menyempurnakan strategi peningkatan pelayanan yang telah ditetapkan. Di antaranya adalah peningkatan sistem, peningkatan kualitas pelayanan, pengelolaan internal dan mengaktifkan program-program inovasi. Persiapan faktor pendukung seperti sarana prasarana dan lingkungan fisik maupun non fisik tak luput dilakukan. Kemudian

    persiapan yang tidak kalah penting adalah memupuk motovasi pegawai KPPN Jakarta I. Kegiatan ini merupakan momentum berharga untuk menjadi starting point dan memotivasi seluruh jajaran untuk memelihara terus tekad do the best, now and forever, tegas Arie.

    Sama halnya dengan para stakeholders yang hadir dalam acara penilaian KPPc 2013, pelayanan yang terus meningkat juga merupakan harapan yang digantungkan pada KPPN. Beberapa stakeholders KPPN Jakarta I masing-masing memberikan penilaian tersendiri. Taufik, seorang stakeholders dari Kementerian Sekretariat Negara, misalnya, menyatakan bahwa pelayanan yang dilakukan oleh para pegawai KPPN Jakarta I semakin hari semakin meningkat. Apa yang dikatakan benar adanya. Bahkan kami sering konsultasi langsung dan tanggapannya selalu positif, katanya. Sama halnya dengan satker dari Kantor Kepresidenan juga merasakan puas dengan pelayanan dari KPPN Jakarta I, seiring dengan dinamika yang dihadapi di kantor kepresidenan. Dari perwakilan satker Kementerian Luar Negeri juga turut menyampaikan harapannya agar moto kepuasan anda, reputasi kami dapat terus ditingkatkan. Ia juga berharap bahwa otomatisasi birokrasi dapat segera dilakukan. Karena dengan adanya otomatisasi birokrasi, satker dapat memperkecil permasalahan dalam pengurusan di KPPN, sehingga memperkecil pula usaha-usaha untuk melakukan jalan pintas.

    Kepada kantor yang dipimpinnya ini, Arie menaruh harapan besar bahwa KPPN Jakarta I akan selalu ada peningkatan pelayanan dan kinerja. Saya yakin dan optimis, kantor ini akan lebih baik dalam pelayanan dan kinerjanya. Terlebih dengan program SPAN yang Insya Allah dijalankan tahun ini, maka pelayanan kami bisa cepat, akurat, valid, terpercaya dan makes stakeholders satisfied, pungkasnya.

    KPPN Mobile dibentuk dalam rangka mendekatkan dan memudahkan pelayanan kepada mitra kerja dengan jenis pelayanan yang sama seperti front office KPPN Konvensional.

  • Bogor,Jawa Barat

    Kedudukan geografi Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan ibu kota negara,Jakarta, membuatnya strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi baik sektor industri maupun perdagangan. Di kota Bogor itulah, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A (KPPBC TMP A) berada untuk menjalankan tugas dan fungsi pengawasan dan pelayanan bea dan cukai kepada stakeholders.

    Reformasi FisikPerubahan itu kami mulai dari fisik dulu pertama. Kalau fisiknya sudah bagus akan mengikuti yang lainnya karena pengaruh lingkungan tadi, ungkap Tahi Bonar Lumban Raja, Kepala KPPBC TMP A Bogor yang akrab dipanggil Bonar ini.

    Sebuah pemikiran besar memang, tidak selalu sebuah perubahan itu dapat kita

    Berkarya Setulus Hati, Terus InovasiLokasinya yang terletak pada ketinggian 190 sampai 330mdari permukaan laut, membuat udara kota Bogor terasa relatif sejuk, dengan suhu udara rata-rata setiap bulannya sekitar 26C dan kelembaban udaranya kurang lebih 70%.Posisinya yang berada pada kakiGunung SalakdanGunung Gedemembuat hampir setiap hari turun hujan di kota ini, dalam setahun (70%), sehingga dijuluki Kota Hujan.

    MediaKeuanganVol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    26

  • bangun dari mindset, kadang-kadang kita harus memaksakannya secara fisik dengan demikian lama-kelamaan mindset memantaskan diri untuk tampil sejalan dengan fisiknya.

    KPPBC TMP A Bogor terpilih sebagai salah satu Kantor Pelayanan Percontohan di Lingkungan Kementerian Keuangan Tahun 2013. Melalui penilaian internal, kami menilai bahwa KPPBC TMP A Bogor memliki keunggulan dan hasil penilaian yang terbaik, ungkap Kusdirman Iskandar Kepala Kantor Wilayah DJBC Jawa Barat dalam sambutannya pada acara Penilaian Kantor Pelayanan Percontohan tingkat Kementerian Keuangan Tahun 2013 di KPPBC TMP A Bogor, 20 Agustus lalu.

    Prestasi ini tentu tidak didapatkan secara instan. Sejak kedatangan Bonar di bulan Juni Tahun 2012, KPPBC TMP Bogor A telah mengalami reformasi fisik besar-besaran. Wajah kantor dengan disain minimalis modern yang nampak pucat dengan nuansa putih-abu-abu menjadi lebih segar bergelora dengan nuansa hijau-merah. Furnitur dan design interior minimalis pun makin mengesankan modernitas kantor ini.

    Selanjutnya demi merubah mindset pegawai, Kepala KPPBC TMP A ini mulai menerapkan salah satu nilai-nilai Kementerian Keuangan, yakni pelayanan dengan tranparansi dengan membuang sekat-sekat ruangan antar pegawai. Ruangan terlihat lebih rapi dan terbuka dengan cubicle rendah yang memudahkan koordinasi antar pegawai maupun pengawasan dari atasan kepada bawahan. Bahkan ruangan Eselon IV pun hanya dipisahkan sekat setinggi 1,5 m sehingga lebih membumi dengan pelaksana di sekitarnya. Dengan konsep ini diharapkan tercipta sinergi yang baik antar pegawai maupun antara atasan dan bawahan.

    Tidak mudah memang mengubah mindset dengan pemaksaan terhadap perubahan fisik terlebih dahulu. Namun hal itu tetap harus dilakukan demi kebaikan bersama. Pada awalnya sebagian pegawai itu ada yang menolak, karena biasanya dia sendiri di ruangan, sekarang harus terbuka, transparan semua, ujar Bonar.

    Untuk menciptakan sinergisitas terhadap pengguna jasa atau stakeholders, penerapan model kantor modern telah dilakukan dengan menempatkan seluruh unit pelayanan pada satu lantai yakni di lantai satu di samping lobi kantor. Dengan demikian pelayanan terhadap stakeholders menjadi lebih cepat dan efisien.

    Front office lobi kantor dibuat terintegrasi dengan loket pelayanan, display leaflet dan lembar pemeriksaan (checklist) kelengkapan dokumen, pojok layanan mandiri, ruang konsultasi dan pengaduan, layanan informasi, layar office automation, kotak kepuasan dan pengaduan yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang antara lain mesin antrian, display surat kabar, televisi, dispenser, toko koperasi dan toilet. Front Office pun dipercantik dengan taman kecil di tengah ruangan dan sofa empuk di ruang tunggu yang membuat stakeholders bisa menunggu dengan nyaman.

    Merubah MindsetSejalan dengan reformasi fisik, pembaharuan mindset pun mengikuti. Semua ini, bukan hanya fisik tetapi menyangkut mindset pegawai, mindset orang, tidak bisa merubah karakter orang sebentar, hanya untuk penilaian karena itu kelihatan, tapi memang sudah mulai dari awal, jelas Bonar. Oleh karena itu ia langsung mencanangkan transparansi di awal kedatangannya.

    Selain itu, ia juga mengunggulkan nilai integritas dan profesionalisme kepada para pegawai dengan membuat inovasi dan program untuk mengembangkan dan meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM. Program itu antara lain Program Pembinaan Keterampilan Pegawai (P2KP), Pembinaan Mental (BinTal), Pelatihan Service Level Agreement (SLA), dan Capacity Building.

    Semua program itu diadakan demi membentuk mindset integritas dan profesional dari dalam. Itu percuma kalau mindset ini belum berubah, ungkap Bonar. Makanya kebanggaan terhadap Direktorat Bea dan Cukai yang utama. Kalau saya bangga sebagai pegawai Bea dan Cukai apa saja akan saya lakukan dengan tulus, lanjutnya.

    Terus InovasiSesuai dengan moto KPPBC TMP A Bogor Berkarya Setulus Hati, Terus Inovasi setelah reformasi fisik yang diikuti pembaharuan mindset demi melahirkan pegawai yang tulus berkarya, inovasi pun terus menerus dibangun. Untuk memfasilitasi para pegawainya, KPPBC TMP A Bogor membuat inovasi berupa aplikasi Sistem Terintegrasi Kepegawaian, Keuangan, dan Rumah Tangga (SIPAKAR), E-filing Kepegawaian, dan Bogor Customs Award (BCA).

    Sementara itu, untuk memfasilitasi stakeholders dibangun sistem aplikasi pelayanan berbasis teknologi informasi berupa office automation, aplikasi preizinan, aplikasi BC 2.5, SMS Info BC Bogor, Aplikasi Penerimaan Dokumen Secara Elektronik (SIPEDE). Berbagai aplikasi ini menunjukkan keseriusan KPPBC TMP Bogor dalam

    Makanya kebanggaan terhadap Direktorat Bea dan Cukai yang utama. Kalau saya bangga sebagai pegawai Bea dan Cukai apa saja akan saya lakukan dengan tulus.

    Kepala KPPBC TMP A Bogor, Tahi Bonar Lumban Raja

    27MediaKeuangan

    Vol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

  • meningkatkan kinerja dan transparansi pelayanannya.

    Mereka sangat senang dengan keterbukaan kita yang transparasi, dengan transparasi yang kita bangun di kantor ini. Mereka merasa jadi jauh beda dengan yang lama. Yang saya rubah itu transparasinya. Mereka bisa memonitor surat yang dimasukan di mana posisinya tiap detik. Mereka bisa akses aplikasinya di lantai satu. Kalau mereka tidak sempat mengecek ke kantor, mereka bisa sms info Bogor, nomor rekening sekian, mesin akan langsung kasih tahu, jelas Bonar.

    Tidak kalah dengan sistem aplikasi pelayanan yang berbasis teknologi informasi, sarana dan prasana berupa pojok layanan mandiri dan control room disediakan untuk memudahkan stakeholders dalam menggunakan jasa pelayanan KPPBC TMP A Bogor. Pojok layanan mandiri yang disediakan disamping loket pelayanan dilengkapi dengan komputer berakses internet, scanner, printer, faksimili, mesin ketik elektrik, charger telepon seluler berbagai tipe sekaligus buku-buku referensi kepabeanan sehingga stakeholders dapat melakukan pembuatan, perbaikan, pemindaian, pencetakan, dan pengiriman dokumen secara mandiri ke kantor masing-masing tanpa harus kembali ke kantornya terlebih dahulu.

    Untuk memudahkan pengawasan atas lokasi Tempat Penimbunan Berikat (TPB) yang tersebar luas sementara SDM pengawasan terbatas, KPPBC TMP A Bogor telah menerapkan sistem CCTV online di TPB yang dapat diakses langsung pada monitor control room pada unit Penindakan dan Penyelidikan (P2). Dia (petugas kami, red.) harus tau apa yang terjadi disetiap kawasan yang terikat, kata Bonar. Makanya kami luncurkan lagi control room itu yang lantai tiga. Bukan hanya memonitor perusahaannya tetapi juga memonitor pegawai kami yang ada disana juga, apa yang mereka perbuat, lanjutnya.

    Dengan segala inovasi yang memfasilitasi stakeholders tersebut KPPBC TMP A Bogor tetap membuka ruang apresiasi dalam Forum Komunikasi Perusahaan (FKP).

    Dengan Forum ini stakeholders merasa lebih dekat dan terbuka dalam menyampaikan apresiasinya sehingga KPPBC TMP A Bogor dapat melakukan perbaikan terus menerus sesuai kebutuhan stakeholders. Misalnya ada petugas saya yang macem-macem di bawah biasanya mereka takut lapor, nanti saya begini nih. Sekarang tidak, karena merasa dekat dengan saya, dekat dengan forum. Kita tahu apa maunya mereka. Itu apa yang saya bilang kemarin untuk pengguna jasa, kita bisa mendekati keinginan mereka, ungkap Bonar.

    Peningkatan KinerjaSeluruh inovasi telah diciptakan demi membentuk KPPBC TMP A Bogor sebagai kantor modern. KPPBC dengan cakupan wilayah kerja 114 Kawasan Berikat, 11 Gudang Berikat, 22 Pengusaha Barang Kena Cukai (BKC) dan 21 Perusahaan Penerima Fasilitas KITE yang tersebar di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota

    dan Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur ini telah berhasil mencapai target penerimaan Bea Masuk dan Cukai sebesar 72.096.067.959 dari total target penerimaan 107.822.769.000 atau sebesar 80,34% BM dan 58,24% cukai hingga Juli 2013.

    Sebagai gambaran umum, nilai kinerja organisasi KPPBC TMP A Bogor pada tahun 2012 adalah 113,09% dan capaian kinerja pegawai (Kepala KPPBC TMP A Bogor) Semester I tahun 2013 adalah 110,78%, ujar Kusdirman.

    Atas peningkatan kinerja dan berbagai inovasi ini, KPPBC TMP A Bogor berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 dari International Certification Service Management (ICSM) terhadap layanan Perijinan Subkontrak dari Kawasan Berikat ke Kawasan Berikat Lainnya atau Tempat Lain Dalam Daerah Pabean (TLDDP) serta penghargaan sebagai Satuan Kerja Terbaik I dalam rangka Penelaahan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2011 dan Kantor Pelayanan Terbaik II dari Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (KPDJBC).

    September saya akan meningkatkan segala jenis mutu pelayanan yang ada di kantor ini. Kalau kata nilai-nilai Kementerian Keuangan itu adalah kesempurnaan. Tapi buat kami tidak ada yang sempurna. Yang sempurna itu never ending. Jadi terus berkembang tidak selesai sampai disini, pungkas Bonar.

    Atas peningkatan kinerja dan berbagai inovasinya, KPPBC TMP A Bogor berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Kantor Pelayanan Terbaik II dari Kantor Pusat DJBC.

    MediaKeuanganVol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    28

  • Purwokerto, Jawa Tengah

    29MediaKeuangan

    Vol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    Dari kota inilah, Direktorat Jenderal Pajak manjagokan salah satu kantor vertikalnya yaitu Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto (KPP Pratama Purwokerto) untuk mengikuti lomba Kantor Pelayanan Percontohan di lingkungan Kementerian Keuangan tahun 2013. Kantor yang wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah kabupaten Banyumas itu siap bertarung memperebutkan gelar kantor pelayanan percontohan terbaik.

    Tentang KPP Pratama PurwokertoDalam rangka modernisasi administrasi perpajakan, Kantor Pelayanan Pajak

    Purwokerto berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 531/PMK.01/2006 berubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto. Sejak saat itu KPP Pratama Purwokerto dituntut untuk menjadi kantor modern yang wajib memberikan pelayanan prima kepada wajib pajak. KPP Pratama Purwokerto dipimpin oleh Sudarmawan Haris Hartadi atau biasa disapa dengan Haris sejak tahun 2010.

    Sebagaimana julukan kota Purwokerto Satria, julukan itu pula yang menjadi budaya kerja di KPP Pratama Purwokerto ini. SATRIA bagi KPP Pratama Purwokerto

    merupakan singkatan dari senyum dalam melayani, amanah melaksanakan tugas, teguh memegang kode etik, rajin mengembangkan diri, iman dan taqwa menjadi landasan, serta akuntabel menghimpun penerimaan negara.

    Dengan visi menjadi institusi pemerintah penghimpun pajak negara yang terbaik di wilayah Asia Tenggara, KPP Pratama Purwokerto bertekad memberikan pelayanan terbaik, transparan, dan tanpa biaya sesuai dengan janji layanannya. Untuk menepati janji itu, KPP Pratama Purwokerto memilki motto melayani dengan setulus hati.

    KPP Pratama Purwokerto, Jagoan dari Kota SatriaPurwokerto Kota Satria. Demikianlah julukan bagi kota yang terletak di kaki gunung Slamet di wilayah eks karesidenan Banyumas, Jawa tengah ini. Sebuah kota yang tetap asri, meskipun tingkat kegiatan perekonomian di wilayah ini terbilang tinggi. Menjadikannya sebagai wilayah termaju sekaligus menjadi ibukota di Kabupaten Banyumas.

  • MediaKeuanganVol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    30

    Sebagai salah satu unit vertikal Kementerian Keuangan, KPP Pratama Purwokerto memegang teguh nilai-nilai Kementerian Keuangan. Integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan dan kesempurnaan selalu dijunjung tinggi. Di unitnya, Haris menekankan pentingnya sinergi. Menurutnya sumber daya manusia (SDM) di Kementerian Keuangan sudah terjaring dengan ketat, sehingga ia menganggap integritas dan profesionalismenya sudah bisa diandalkan. Yang menurutnya perlu ia lakukan selanjutnya adalah bagaimana membuat mereka bersinergi. Walaupun sudah profesional, integritas dan pintar kalau nggak ada sinergi kita susah menggerakkannya. Inilah yang menjadi urgensi yang penting di KPP Pratama Purwokerto terang Haris.

    Untuk mengupayakan sinergi tersebut, Haris secara rutin mengadakan forum diskusi, exchange knowledge, coffee morning, kegiatan seni, olahraga, studi banding, dan kegiatan lainnya. Selain meningkatkan kekompakan antar pegawai, kegiatan seperti exchange knowledge juga dapat menambah ilmu dan wawasan para pegawai. Kegiatan exchange knowledge secara rutin dilakukan setiap Selasa, Rabu dan Kamis. Untuk kesempurnaan, setiap Senin juga dilakukan konsolidasi dan evaluasi pekerjaan yang sudah dilaksanakan.

    Layanan dan inovasiSesuai tugas dan fungsinya untuk menghimpun penerimaan negara, upaya-upaya dalam mengamankan penerimaan juga secara intensif dilaksanakan. Layanan unggulan selalu dilaksanakan tepat waktu. Pada tahun 2012, KPP Pratama Purwokerto menyelenggarkan 16 layanan unggulan dan semuanya telaksana dengan tepat waktu. Haris mengatakan dalam hal pelayanan mereka memang sangat concern.

    Untuk mendukung layanan unggulan, berbagai inovasi juga dilakukan. Diantara inovasi tersebut yaitu Aplikasi Pelayanan, Aplikasi Pelaporan, Aplikasi Peminjaman Berkas, Aplikasi SMS Reminder. SMS reminder diantaranya untuk mengingatkan Wajib Pajak ketika hampir tiba waktu penyampaian SPT. SMS reminder digunakan juga untuk mengirimkan informasi awal sebelum surat formal dikirimkan. Contohnya, untuk mengingatkan potongan pajak terhadap THR ketika hari raya. Bahkan ketika kami pindah kantor juga menggunakan aplikasi ini. Pokoknya banyak sekali SMS reminder yang bermanfaat untuk pelayanan tegas Haris.

    Inovasi kedua yaitu aplikasi monitoring pelayanan di layanan mandiri. Letaknya di ruang TPT (tempat pelayanan terpadu) yang disana terdapat sebuah komputer

    PC yang terhubung dengan wifi, sehingga jika wajib pajak kurang data bisa berkirim email ke perusahaannya. Ini dimonitoring, masyarakat bisa langsung memantau. Misalnya dia sudah memasukkan NPWP kemudian keluar dan selesai, dia nggak usah tanya kemana-mana di situ cukup memudahkan jelas Haris.

    Kemudian yang ketiga aplikasi peminjaman berkas. Aplikasi ini sangat dibutuhkan terutama oleh Account Representative (AR) dan Pemeriksa. Berkas Wajib Pajak sangat sering digunakan oleh mereka, sehinga sering terjadi pinjam-meminjam. Dengan aplikasi ini akan terlihat dimana posisi berkas-berkas tersebut.

    Dan yang terakhir aplikasi Pelaporan. Sebelumnya KPP Pratama Porwokerto sudah memilki aplikasi ini sendiri, tapi kini dibuat oleh Kanwil dan diberlakukan untuk satu kanwil. Aplikasi ini terhubung dalam jaringan dari KPP ke Kanwil, sehingga data di Kanwil akan terupdate otomatis.

    Selain melaksanakan layanan unggulan dengan tepat waktu dan menerapkan berbagai inovasi, KPP Pratama juga mengadakan kegiatan-kegiatan kehumasan dan peningkatan citra. Diantara kegiatan yang sudah dilakukan misalnya penyuluhan, tax gathering, kampanye simpatik, tax go

    Dengan visi menjadi institusi pemerintah penghimpun pajak negara yang terbaik di wilayah Asia Tenggara, KPP Pratama Purwokerto bertekad memberikan pelayanan terbaik, transparan, dan tanpa biaya sesuai dengan janji layanannya.

  • 31MediaKeuangan

    Vol. VIII | No. 74 / Oktober 2013

    to campus, donor darah, pemberian peta arus mudik lebaran dan jadwal imsakiyah, mentoring lomba cerdas cermat perpajakan, dan santunan. Eksekutif visit juga dilakukan diantaranya dengan bekerjasama dengan pemerintah daerah, perbankan, dan badan usaha di wilayah Banyumas. Haris berharap dengan kegiatan ini kepada Wajib Pajak dan masyarakat pada umumnya, mereka akan lebih peduli kepada pajak, lebih tahu, dan bangga membayar pajak.

    Kinerja dan prestasiBerbagai upaya yang telah dilakukan membuahkan hasil yang manis. Penerimaan negara dari tahun 2010 hingga tahun 2012 selalu mengalami kenaikan. Tahun 2010 realisasi penerimaan mencapai 354,439 milyar rupiah atau 91,05% dari target, tumbuh 11,49% dari tahun sebelumnya. Tahun 2011 realisasi penerimaan mencapai 431,510 milyar rupiah atau 100,12% dari target, tumbuh 21,74% dari tahun 2010. Tahun 2012 realisasi penerimaan mencapai 537,606 milyar rupiah atau 107,46% dari target, tumbuh 24,58% dari tahun 2011.

    Dari segi kepatuhan SPT, kinerja dari tahun ke tahun juga semakin meningkat. Pada tahun 2010 realisasi kepatuhan mencapai 36.568 atau 110% dari target. Tahun 2011 kepatuhan mencapai 57.348 atau 90,54% dari target atau naik 57% dari tahun 2010. Tahun 2012 realisasi kepatuhan 70.409 atau 107,70% dari target atau naik 22,77%.

    Kini, setelah 6 tahun menjadi kantor modern KP