BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Strategi
Strategi mengacu pada suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu
dengan mempertimbangkan keadaan saat ini.
“Strategy is all these—it is perspective, position, plan, and pattern. Strategy is
the bridge between policy or high-order goals on the one hand and tactics or
concrete actions on the other. Strategy and tactics together straddle the gap
between ends and means.” (Nickols, 2006)
Adapun menurut Thompson & Strickland (2005), definisi strategi sendiri adalah
sebagai berikut :
“A company’s strategy consists of the competitive moves and business
approaches that managers employ to attract and please cuasomer, compete
successfully, grow the business, conduct operations, and achieve targeted
objectives.” (Thompson & Strickland, 2005)
Dapat disimpulkan bahwa strategi perusahaan merupakan strategi yang terdiri atas
langkah-langkah kompetitif dan pendekatan-pendekatan bisnis yang digunakan oleh
manajer untuk menarik serta memuaskan pelanggan, memenangkan persaingan dengan
pesaing, mengembangkan bisnis, melaksanakan operasional sehari-hari serta mencapai
tujuan sudah yang ditargetkan sebelumnya.
17
Menurut Thompson and Strickland (2005), Terdapat 4 strategi yang umum
digunakan perusahaan untuk membedakannya dari pesaing serta mencapai keunggulan
kompetitif, yaitu sebagai berikut :
1. Menjadi perusahaan yang menerapkan low cost system sehingga dapat menghemat
biaya perusahaan dan dapat memberikan keuntungan dalam biaya jika
dibandingkan dengan pesaing.
2. Menawarkan produk yang lebih berkualitas, jasa yang lebih baik, pilihan produk
yang lebih banyak, maupun kemampuan teknologi yang lebih baik dibandingkan
dengan pesaing.
3. Lebih fokus terhadap kebutuhan konsumen dengan jumlah pesaing yang lebih
sedikit sehingga berpeluang menjadi market leader pada industri yang sama.
4. Mengembangkan hal-hal unik lebih banyak dari pesaing yang dapat dicirikan
seperti keunggulan kompetitif, keahlian serta kekuatan sumber daya perusahaan.
Gambar 2.1 Identifikasi Strategi Perusahaan [Thompson & Strickland (2005)]
Action to gain sales and market share via lower prices, more performance features, more appealing design, better quality or customer service, wider production selection, etc Actions to respond to changing
market conditions and other external circumstances
Action to enter new geographic or products markets or exit existing one
Action to merge with or acquire rival companies
Effort to pursue new market opportunities and defend against threats to the company’s well being
Actions to strengthen competitive capabilities and correct competitive weaknesses
Action to diversify the company’s revenues and earning by entering new business
Actions and approaches that define how the company manages research and development, production, sales and marketing, finance, and other key activities
The pattern of action and business
approaches that define a company’s strategy
Action to form strategic alliances and collaborative partnership
18
Suatu strategi harus selalu dievaluasi secara periodik atau diubah sesuai dengan
perkembangan pasar, karena saat ini perkembangan bisnis dan teknologi selalu berubah
mengikuti perubahan waktu dan trend yang ada.
2.2 Strategi Bisnis
Menurut Ward & Peppard (2002), strategi bisnis dapat dilihat dalam berbagai
bentuk, antara lain dapat berupa dokumen perusahaan, dokumen strategi dari suatu unit
bisnis bahkan dapat berupa suatu pandangan strategi yang tersimpan didalam pikiran
seseorang. Suatu strategi bisnis biasanya meliputi beberapa hal sebagai berikut :
• Mission, merupakan pernyataan yang memberikan arahan tentang apa yang akan
dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam mencapai visinya.
• Vision, merupakan sebuah pandangan masa depan dari sebuah bisnis yang menjadi
tujuan perusahaan yang berbentuk pencapaian dari sebuah bentuk misi.
• Business driver, merupakan faktor kritis sebagai pendorong perubahan yang dapat
memberikan fokus pada bisnis untuk dapat mencapai target perusahaan.
• Objectives, merupakan target yang harus dicapai oleh misi perusahaan
• Strategies, merupakan kebijakan perusahaan sebagai alat untuk mencapai tujuan
dan misi perusahaan
• Critical success factors (CSFs), merupakan area-area kunci yang harus berjalan
dengan baik sehingga mencapai keberhasilan bisnis perusahaan
• Business area plans, merupakan perencanaan dari berbagai area bisnis yang ada
kaitannya dengan strategi bisnis perusahaan.
19
2.3 Definisi Sistem Informasi (SI)
Suatu sistem secara umum memiliki 3 (tiga) komponen utama yang saling
berhubungan antara satu sama lain, yaitu sebagai berikut :
1. Input, merupakan elemen-elemen yang dapat diproses kedalam sistem
2. Process, merupakan suatu langkah yang mengolah elemen-elemen input
menggunakan metode tertentu
3. Output, merupakan hasil dari elemen-elemen input yang telah selesai diproses
Menurut O’Brien (2005, p5) “Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi atau
gabungan yang terorganisasi dari orang, perangkat keras, piranti lunak, jaringan
komunikasi dan sumber-sumber data yang mengumpulkan, mentransformasikan dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.” Dapat disimpulkan bahwa setiap sistem
informasi mempunyai tiga kegiatan utama yaitu menerima data sebagai masukan,
kemudian diproses dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data dan lain-
lainnya sampai pada akhirnya akan diperoleh suatu informasi sebagai keluarannya. Prinsip
ini berlaku untuk informasi baik komputerisasi ataupun manual.
2.4 Definisi Teknologi Informasi (TI)
Menurut Turban (2003),” TI merupakan kumpulan dari komponen teknologi yang
diorganisir kedalam suatu sistem informasi berbasis komputer”, sedangkan menurut
O’Brien dan Marakas (2003) “TI adalah perangkat keras, perangkat lunak, perangkat
telekomunikasi, manajemen database dan teknologi pengolahan informasi lainnya yang
digunakan dalam sebuah sistem informasi berbasis komputer”.
Adapun strategi teknologi informasi mendefinisikan tindakan pemenuhan yang
mendukung kebutuhan organisasi akan sistem dan informasi oleh teknologi. Hal ini
meliputi kemampuan pengadaan sumber daya teknologi informasi antara lain meliputi
20
perangkat keras, perangkat lunak, perangkat telekomunikasi dan services seperti sistem dan
pengguna sebagai pendukung teknologi.
2.5 Definisi Model Bisnis
Business Model merupakan pendekatan secara rasional tentang bagaimana suatu
perusahaan membuat, menyampaikan dan mengambil atau menangkap sesuatu yang
memiliki nilai. Business Model merupakan tentang bagaimana, bukan tentang apa. Benda
(apa) yang sama bisa melahirkan peluang yang berbeda bila di create – deliver dan capture
dengan cara (bagaimana) yang berbeda.
“A business model describes the rationale of how an organization creates,
delivers, and captures value” (Osterwalder & Pigneur, 2009).
Untuk memulai membuat suatu business model diperlukan suatu kesepahaman
tentang apa model bisnis sebenarnya agar semua fungsi dalam organisasi mengerti konsep
bisnis model, hal ini dilakukan dengan melakukan diskusi didalam organisasi sehingga
dicapai kesepakatan tentang titik awal yang sama dan berbicara hal yang sama. Dibutuhkan
suatu konsep yang sederhana, relevan serta mudah dipahami, meskipun tidak terlalu
menyederhanakan kompleksitas fungsi suatu perusahaan.
Tabel 2.1 Business Model Canvas (Osterwalder & Pigneur, 2009)
Key
Partners
(KP)
Key Activities
(KA)
Value
Propositions
(VP)
Customer
Relationships (CR)
Customer
Segments
(CS)
Key Resources
(KR) Channels (CH)
Cost Structure (C$)
Revenue Streams (R$)
21
Dalam menyusun suatu model bisnis diperlukan beberapa blok bangunan yang perlu
disusun, menurut (Osterwalder & Pigneur, 2009) suatu model bisnis perlu menentukan
blok-blok bangunan sebagai berikut :
1. Customer Segments (CS): merupakan kelompok orang atau organisasi yang menjadi
menggunakan produk atau jasa perusahaan
2. Value Propositions (VP): yaitu menggambarkan produk atau jasa yang menciptakan
nilai bagi CS, VP yang spesifik merupakan alasan mengapa pelanggan beralih
perusahaan yang dapat menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan pelanggan.
3. Channels (CH) : yaitu menggambarkan bagaimana VP disampaikan kepada CS.
Bagaimana dikomunikasikan, didistribusikan dan melalui saluran atau channel seperti
apa. Channel memainkan peran penting dalam mempelajari konsumen.
4. Customer Realtionship (CR) : menggambarkan jenis hubungan perusahaan dengan CS
secara khusus disuatu perusahaan sehingga dapat menggambarkan jenis hubungan
yang ingin dibangun dimasing-masing CS.
5. Revenue Streams (R$) : merupakan hasil yang diperoleh atas VP yang dideliver kepada
CS
6. Key Resources (KR) : menggambarkan aset yang dibutuhkan untuk membuat
bekerjanya sebuah model bisnis, perusahaan untuk menciptakan dan menawarkan VP,
memelihara hubungan dengan CS sehingga memperoleh R$.
7. Key Activities (KA) : menggambarkan perbuatan atau tindakan apa untuk dapat
menghasilkan VP yang dideliver ke CS untuk mendapatkan R$.
8. Key Partnerships (KP) : menggambarkan jaringan pemasok dan partner yang membuat
model bisnis bekerja.
22
9. Cost Structure (C$) : semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengoperasikan
model bisnis, untuk dapat menghasilkan VP yang dieliver ke CS dan untuk
mendapatkan R$.
2.6 Definisi IS/IT strategic planning
Menurut Wedhasmara (2009) “IS/IT strategic planning merupakan proses
identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi
dalam pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya. Perencanaan
strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi
organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis
SI/TI juga menjelaskan berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk
menyelaraskan strategi SI/TI dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru
melalui penerapan teknologi yang inovatif.”
Menurut Cassidy (2006), meskipun alasan setiap perancangan IS/IT strategic
planning itu berbeda, tetapi ada kesamaan dalam manfaat dari IS/IT strategic planning.
Terdapat banyak nilai lebih dan manfaat dalam fungsi IS/IT strategic planning
dibandingkan dengan banyak tanggung jawab IT lainnya, manfaatnya adalah sebagai
berikut :
1. Effective management of an expensive and critical asset of the organization
SI/TI merupakan asset perusahaan yang mahal dan kritikal, oleh karena itu perlu
adanya manajemen yang efektif dan kontinyu sehingga dapat mengoptimalkan fungsi
SI/TI tersebut serta dapat menghindari perusahaan dari kerugian yang dapat
ditimbulkan oleh SI/TI.
2. Improving communication and the relationship between the business and IS
organization
23
Dengan meningkatnya komunikasi antara divisi SI/TI dan manajemen bisnis akan
memperoleh pemahaman yang sangat baik dan dapat dengan mudah mengidentifikasi
bagaimana SI/TI dapat membantu tujuan perusahaan.
3. Aligning the IS direction and priorities to the business direction and priorities
Terbentuknya keselarasan SI/TI dan manajemen bisnis dalam arah dan prioritas yang
sama, sehingga dapat dengan mudah mengidentifikasi tujuan perusahaan yang belum
tercapai.
4. Identifying opportunities to use technology for a competitive advantage and increase
the value to the business
SI/TI itu sendiri tidak memberikan keunggulan kompetitif, tapi mendefinisikan ulang
atau menyelaraskan dengan strategi bisnis dan mengoptimalkan proses bisnis dengan
penggunaan SI/TI sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi
perusahaan.
5. Planning the flow of information and processes
Merancang penyempurnaan dan standarisasi aliran SI/TI serta proses bisnis sehingga
mudah untuk melakukan bisnis jika dilihat dari perspektif konsumen eksternal
6. Efficiently and effectively allocating IS resources
Mengotimalkan sumber daya berwujud dan tidak berwujud, fleksibilitas desain dan
keterampilan sumber ke dalam perencanaan serta dapat menjadi konsultan fokus
pada bisnis yang dapat membantu perusahaan mengoptimalkan semua sumber daya.
7. Reducing the effort and money required throughout the life cycle of systems
Tanpa perencanaan yang tepat, siklus hidup tradisional tidak efisien dan
menghabiskan waktu dan uang. Tinjauan vendor dan proses seleksi memakan waktu
lama karena mungkin tidak jelas persis apa yang sedang perusahaan cari, apa yang
penting, atau masalah apa perusahaan tersebut mencoba untuk dipecahkan.
24
Pada dasarnya IS/IT strategic planning merupakan sebuah perencanaan jangka
panjang dalam bidang SI/TI yang bersifat strategis yang terdiri dari 2 komponen, yaitu
komponen SI dan komponen TI. Untuk melakukan IS/IT strategic planning maka
dibutuhkan perancangan serta perencanaan yang disesuaikan dengan tujuan bisnis
perusahaan, hal tersebut membutuhkan peran serta dari pihak manajemen dan pihak-pihak
terkait sehingga mampu menuangkan maksud dan tujuan dari bisnis perusahaan kedalam
IS/IT strategic planning.
Menurut Ward dan Peppard (2002), model IS/IT strategic planning yang
digunakan dalam perusahaan, yaitu :
Gambar 2.2 IT/IS strategic planning model [Ward & Peppard (2002)]
Dalam model IT/IS strategic planning diatas digambarkan bahwa formulasi dan
perencanaan strategi memiliki input, output dan aktifitas yang saling terhubung.
Komponen dalam model IT/IS strategic planning diatas juga dapat dijadikan metodologi
Output
Proses
Input
IT Strategy
IS/IT Strategy Process
Future Application Portfolio
IS/IT Management Strategy
Business IS Strategies
Business IS Strategies
Business IS Strategies
External Business Environment
Internal Business Environment
External IS/ITEnvironment
Internal IS/ITEnvironment
Current Aplication Portfolio
25
oleh suatu organisasi dalam membuat IT/IS strategic planning. Hal tersebut dapat
dijabarkan kedalam deskripsi sebagai berikut :
1. Input
Dalam komponen input model IT/IS strategic planning membahas kondisi
lingkungan dalam suatu organisasi baik internal maupun eksternal. Input ini akan
diidentifikasi dan dianalisa menjadi suatu nilai utama dalam IT/IS strategic planning,
komponen tersebut terdiri dari :
a. External business environment
Kondisi lingkungan eksternal dalam suatu organisasi dapat diidentifikasi kedalam
beberapa hal, meliputi :
• Kondisi politik dan ekonomi, sosial budaya, hukum dan teknologi terhadap bisnis
suatu organisasi
• Kondisi pangsa pasar yang ada saat ini
b. Internal business environment
Kondisi lingkungan internal dalam suatu organisasi dapat diidentifikasi kedalam
beberapa hal, meliputi :
• Visi dan misi organisasi
• Nilai budaya, keragaman sumber daya, sarana dan prasarana yang ada di organisasi
• Strategi yang ada dan hasil implementasi
• Alur proses dan informasi yang dibutuhkan
• Diagram SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
• Diagram Value chain
c. External IS/IT environment
26
Kondisi lingkungan eksternal di bidang IS/IT dapat diperoleh dengan cara
mengidentifikasi hal-hal dibawah ini :
• Teknologi yang berkembang saat ini didunia
• Teknologi yang digunakan oleh pesaing
• Teknologi yang dipakai untuk mendukung tujuan bisnis perusahaan
d. Internal IS/IT environment
Kondisi lingkungan internal di bidang IS/IT dapat diperoleh dengan cara
mengidentifikasi Portfolio aplikasi dari strategic grid McFarlan, dimana suatu portfolio
aplikasi yang menggambarkan penyebaran dan penempatan aplikasi yang sudah ada
maupun yang akan dikembangkan
2. Proses
Proses merupakan tempat dimana informasi yang diperoleh, hasil analisa yang
diperoleh dari input, akan diolah untuk menghasilkan output berdasarkan metode yang
digunakan.
3. Output
Keluaran atau ouput dari komponen input diatas akan menghasilkan beberapa hal,
antara lain sebagai berikut :
a. Business IS Strategies
Komponen strategi bisnis SI terdiri dari :
• Proses bisnis perusahaan
• Perspektif bisnis dalam lingkungan eksternal dan internal
• Penggunaan teknologi informasi pada area bisnis tertentu
• Sistem informasi yang dibutuhkan organisasi
27
b. IS/IT Management Strategy
IS/IT Management Strategy meliputi unsur-unsur umum strategi yang akan
diterapkan pada perusahaan yang meliputi :
• Bentuk organisasi, berupa sumber daya, alokasi kebijakan dan wewenang atau
tanggung jawab
• Kebijakan investasi yang berupa pengalokasian biaya dalam implementasi strategi
IS/IT
• Kebijakan vendor yang berupa ketentuan yang menjadi panduan pemilihan vendor
berdasarkan kriteria finansial, teknologi dan kesepakatan kedua belah pihak
c. IT Strategy
IT Strategy yang didalamnya terdapat sumber daya dan teknologi yang digunakan
untuk mendukung strategi bisnis antara lain :
• Topologi jaringan
• Alur sistem informasi
• Perangkat lunak, alat telekomunikasi perangkat keras, serta pemeliharaannya
4. Future Application Portfolio
Suatu rincian aplikasi yang berisi aplikasi yang diusulkan dan akan digunakan oleh
perusahaan, untuk mengintegrasikan setiap unit bisnis serta menyesuaikan perkembangan
teknologi dengan kebutuhan perusahaan.
5. Current Application Portfolio
Suatu rincian tentang aplikasi yang sudah diterapkan oleh perusahaan sekarang, hal
ini dilakukan dengan menganalisa manfaat yang didapat dengan menggunakan aplikasi
tersebut serta melihat peran sertanya terhadap kegiatan bisnis perusahaan dan IT strategic
planning untuk mendukung tujuan perusahaan.
28
2.7 Analysis Tools
Menurut Wedhasmara (2009) yang dikutip dari Ward and Peppard (2002),
analysis tools yang digunakan dalam IT Strategic Planning pada metodologi ini
mencakup analisis SWOT, analisis PEST, metode Critical Success Factor, analisis Value
Chain, analisis Five Force Competitive, metode IT Balance Scorecard, dan McFarlan’s
Strategic Grid.
2.7.1 Analisis PEST
Analisis PEST (Political, Economic, Social and Technological)
merupakan analisa yang digunakan untuk mengidentifikasi lingkungan
eksternal perusahaan yang terdiri beberapa faktor lingkungan yaitu politik,
ekonomi, sosial dan teknologi.
“These environmental factors are normally considered together, in the
early stages of strategic thinking, using a PEST (Political, Economic,
Social and Technological) analysis approach (legal factors are
normally included with political factors and ecology with social
factors in a standard PEST analysis). These are important because of
the speed with which they are changing and the effect they have on an
increasingly ‘global’ business marketplace. Careful monitoring of
these factors may lead to significant business opportunities or
identification of potential threats in time to take action to mitigate the
effects. Some examples will serve to illustrate the need for analysis.”
(ward and peppard, 2002)
Menurut Shan & Hua (2009), “Sebagai bagian dari analisis eksternal
dalam riset pasar, yang memberikan gambaran untuk tingkat besar dari faktor
29
makro yang berbeda lingkungan layak dipertimbangkan oleh suatu organisasi.
Faktor-faktor politik fokus pada bidang hukum ketenagakerjaan, peraturan
lingkungan, pembatasan perdagangan, tarif, kebijakan pajak serta stabilitas
politik. Faktor-faktor ekonomi termasuk tingkat pertumbuhan ekonomi, suku
bunga, nilai tukar dan tingkat inflasi. Faktor-faktor sosial biasanya terkait
dengan aspek budaya, terdiri dari kesadaran kesehatan, laju pertumbuhan
populasi, distribusi usia, sikap karir dan penekanannya pada keselamatan.
Faktor-faktor teknologi terdiri dari aspek ekologi dan lingkungan yang
menentukan hambatan untuk masuk pada suatu industri, tingkat produksi yang
minimal efisien dan keputusan untuk outsourcing. Unsur-unsur inti meliputi
kegiatan R&D, otomatisasi, insentif teknologi dan tingkat perubahan
teknologi.”
Faktor-faktor tersebut dianalisa dengan cara sebagai berikut :
[1.] Politik
Politik merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
kondisi suatu negara, hal ini akan berdampak pada kelangsungan hidup
suatu industri. Analisa PEST ini dilakukan dengan mengidentifikasi
peraturan-peraturan pemerintah tentang suatu industri tertentu yang
sesuai dengan suatu organisasi.
[2.] Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu faktor yang memberi efek langsung
tentang kondisi keuangan suatu organisasi terutama untuk organisasi
yang menggunakan mata uang yang berbeda dalam menjalankan
bisnisnya, ancaman seperti inflasi, peraturan pajak atau nilai pasar
uang sangat mempengaruhi kondisi suatu perusahaan.
30
[3.] Sosial
Lingkungan sosial merupakan faktor yang didalamnya terdapat
bagaimana kesejahteraan ataupun kondisi di lingkungan publik, tingkat
populasi dan isu yang sedang berkembang. Analisa ini bertujuan untuk
mengidentifikasi seberapa besar kesempatan organisasi untuk
mengambil peluang dari lingkungan sosial.
[4.] Teknologi
Teknologi merupakan faktor penggunaan teknologi yang sedang tren
didunia dalam suatu industri, hal ini bertujuan untuk melihat apakah
teknologi tersebut dapat digunakan untuk mendukung tujuan
perusahaan dengan menganalisa faktor kebutuhan bisnis dan
operasional organisasi.
2.7.2 Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan Analisis tentang sumber daya internal dan eksternal
perusahaan yang meyediakan gambaran menyeluruh tentang posisi bisnis perusahaan.
Analisa SWOT diperlukan agar usaha untuk pembuatan strategi dapat sesuai dengan
kemampuan sumber daya perusahaan, yang dipisahkan dalam keseimbangan antara
kekuatan (streghts) dan kelemahan (weakness) perusahaan. Pada kondisi eksternal
dipisahkan kedalam kondisi kompetitif industri dimana perusahaan itu ada, kesempatan
(opportunities) yang dimiliki oleh perusahaan serta ancaman (threats) eksternal
terhadap keuntungan perusahaan.
Analisa SWOT perusahaan merupakan hal yang penting dalam pembuatan
strategi bisnis perusahaan supaya potensi yang dimiliki perusahaan bisa dimanfaatkan
31
secara optimal serta mencegah ancaman yang datang atau untuk mengeksekusi
kesempatan yang datang.
Menurut Thompson dan Strickland (2005), SWOT dapat didefinisikan sebagai
berikut
1. Strenght (kekuatan)
Merupakan sesuatu hal yang dapat dilakukan dengan baik dalam perusahaan
atau suatu karakteristik yang dapat meningkatkan kompetensi perusahaan. strenght
dapat menjadi berbagai bentuk seperti :
• Keahlian perusahaan
• Aset-aset fisik yang penting
• Sumber daya manusia
• Aset-aset penting organisasi
• Aset-aset penting lainnya yang tidak dapat dilihat, seperti data perusahaan
• Kemampuan kompetitif perusahaan
• Posisi perusahaan yang menguntungkan dalam pasar
• Kerjasama antar perusahaan
2. Weaknesses (kelemahan)
Adalah kekurangan yang ada pada perusahaan dibandingkan dengan perusahaan
lain atau kondisi yang menempatkan perusahaan pada suatu kerugian. Kelemahan
internal perusahaan dapat berupa :
• Kekurangan dalam kemampuan atau keahlian dalam berkompetisi
• Kurangnya aset-aset penting untuk berkompetisi
• Lemah dalam area-area kunci pada kompetisi
32
3. Opportunities (kesempatan)
Merupakan salah satu faktor penting dalam membentuk strategi perusahaan yang
tergantung pada kondisi perusahaan saat ini, opportunities disini dapat sangat
bervariasi, mulai dari cukup sampai berlebih, dari cukup menarik hingga sangat
menarik. Opportunities yang paling relevan dengan keadaan perusahaan adalah yang
dapat menawarkan keuntungan, dapat meningkatkan sisi kompetitif perusahaan dan
yang sesuai dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.
4. Threats (Ancaman)
Merupakan faktor yang terbentuk dari munculnya faktor eksternal perusahaan
seperti dibawah ini :
• Teknologi baru yang lebih murah atau lebih baik
• Pesaing yang memperkenalkan produk baru
• Masuknya kompetitor baru
• Peraturan yang lebih membebani perusahaan dari pada pesaing
• Kenaikan suku bunga
• Potensi pengambilalihan perusahaan secara paksa
2.7.2.1 Diagram Analisis SWOT
Diagram analisis SWOT merupakan diagram yang berfungsi untuk
mengidentifikasi situasi dan posisi yang dihadapi oleh perusahaan dalam
persaingan bisnis menurut faktor-faktor strategi internal yang dimiliki
perusahaan dan eksternal yang dihadapi perusahaan. diagram SWOT menurut
Rangkuti (2000) adalah sebagai berikut :
33
Kuardran 3 : Mendukung strategi
turn-around
Kuardran 1 : Mendukung strategi
agresif
Kuardran 2 : Mendukung strategi
diversifikasi
Kuardran 4 : Mendukung strategi
defensif
Berbagai Ancaman
Kelemahan Internal Kekuatan Internal
Berbagai Peluang
Gambar 2.3 Diagram SWOT [Rangkuti (2000)]
Analisis SWOT dibagi menjadi 4 kuadran yang mewakili setiap
kondisi, sebagai berikut :
a) Kuadran 1, merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan,
karena perusahaan memiliki peluang serta kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam
kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif
(Growth Oriented Strategy)
b) Kuadran 2, merupakan kondisi yang menghadapi berbagai macam
ancaman, akan tetapi perusahaan yang berada pada kuandran ini tetap
memiliki kekuatan dari sisi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan peluang jangka panjang dengan cara diversifikasi (produk
atau pasar)
c) Kuadran 3, pada kondisi ini perusahaan mempunyai peluang pasar yang
sangat besar, tetapi mempunyai beberapa kendala pada faktor internal.
34
Perusahaan harus menyelesaikan masalah-masalah yang ada disisi internal
sehingga bisa merebut peluang pasar yang lebih baik
d) Kuadran 4, kondisi ini sangat tidak menguntungkan perusahaan, karena
harus menghadapi berbagai ancaman dari faktor eksternal dan kelemahan
internal.
2.7.2.2 Matriks SWOT
Matrik SWOT berfungsi untuk menyusun faktor-faktor strategis
perusahaan yang menggambarkan bagimana peluang dan ancaman eksternal
(EFAS) yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan (IFAS) yang dimilikinya. Cara membuat matrik SWOT adalah
dengan menggunakan faktor-faktor strategi eksternal maupun internal, yaitu
dengan mentransfer peluang dan ancaman dari tabel EFAS serta mentransfer
kekuatan dan kelemahan dari tabel IFAS kedalam sel yang sesuai dalam
matriks SWOT, yang kemudian membandingkan faktor-faktor strategis
tersebut dan dibuatkan 4 set kemungkinan alternatif strategi (SO, ST, WO,
WT) (Rangkuti, 2000), adapun matrik SWOT menurut Rangkuti (2000) adalah
sebagai berikut :
35
Tabel 2.2 Matrik SWOT [Rangkuti (2000)]
IFAS Strenghts (S) Weaknesses (W)
EFAS Daftar faktor kekuatan
internal Daftar faktor kelemahan
internal Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO
Daftar peluang eksternal
ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
Threats (T) Strategi ST Strategi WT Daftar ancaman
eksternal ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
Penjelasan matrik SWOT :
a) Strategi SO : strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh
kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-
besarnya
b) Strategi WO : strategi ini menggunakan pemanfaatan peluang yang
ada dengan cara meminimalisir kelemahan yang ada.
c) Strategi ST : strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman yang muncul
d) Strategi WT : strategi ini bersifat defensif yang berusaha
meminimalisir kelemahan yang ada serta menghindari ancaman yang
muncul.
2.7.3 Analisis IT Balanced Scorecard
Balanced Scorecard (BSC) didefinisikan sebagai suatu alat
manajemen kinerja (performance management tool) yang dapat membantu
organisasi untuk menerjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dengan
36
memanfaatkan sekumpulan indikator finansial dan non finansial yang
kesemuanya terjalin dalam suatu hubungan sebab akibat. (Papasi, Soegoto, &
Suryana, 2008). Konsep IT Balance Scorecard merupakan suatu
pengembangan dari metode balance scorecard yang dikembangkan oleh
Robert S. Kaplan dan David P. Norton (2000), yaitu Balance Scorecard
merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran dan pengendalian secara
cepat, tepat dan komprehensif sehingga bisa memberikan pemahaman untuk
manajer bisnis mengenai kinerja bisnis.
Gambar 2.4 Balance Scorecard Perspektif [Kaplan & Norton (2000)]
Menurut Rusydiawan dan Krisnadi (2011), pengukuran dengan metode
IT Balanced Scorecard dilakukan untuk mengukur kinerja infrastruktur
teknologi informasi yang sudah ada, dengan begitu bisa didapatkan skala
prioritas untuk mengoptimalisasikan infrastruktur teknologi informasi yang
sekarang. IT Balanced Scorecard sendiri mempunyai fungsi yang sama seperti
37
Balance Scorecard yaitu mengukur kinerja, tetapi yang membedakannya
adalah IT Balanced Scorecard mengukur kinerja IT di sebuah perusahaan
dengan memandang 4 (empat) perspektif yaitu perspektif kontribusi pengguna,
orientasi pengguna, penyempurnaan operasional serta orientasi masa depan.
Menurut Harjanto (2007), Metode untuk mengukur efektifitas dan
efisiensi IT dapat menggunakan IT Balanced Scorecard yang memiliki empat
perspektif, yaitu 1) Corporate Contribution, 2) User Orientation, 3)
Operational Excellence, dan 4) Future Orientation . Tiap-tiap perspektif
memiliki ukuran-ukuran dan target yang harus dicapai organisasi IT dan
diturunkan dalam ukuran-ukuran dan target tiap fungsi yang ada di perusahaan.
Jenis ukuran dan target dapat diubah, diperbaiki, atau disempurnakan sesuai
dengan perkembangan dan sasaran perusahaan.
Pengukuran IT Balanced Scorecard dimulai dengan menyelaraskan
visi, misi serta strategi perusahaan dengan visi, misi dan strategi IT di
perusahaan tersebut. kemudian hasil penyelarasan tersebut akan muncul
ukuran dan sasaran strategis yang menjadi target perusahaan berdasarkan 4
(empat) perspektif IT Balanced Scorecard, setelah itu dilakukan pengukuran
terhadap keadaan eksisting di perusahaan berdasarkan sasaran strategis yang
telah ditentukan sebelumnya.
Gambar 2.5 IT Balance Scorecard [Kaplan & Norton (2000)]
Balance Scorecard
Financial
Customer
Internal Business Process
Learning and Growth
IT Balance Scorecard
Corporate Contribution
Customer (user) Orientation
Operational Excellence
Future Orientation
38
Tabel 2.3 Misi dan Sasaran IT Balanced Scorecard [Kaplan & Norton (2000)]
USER ORIENTATION BUSINESS CONTRIBUTION Bagaimana pandangan user terhadap departemen IT ? Misi Menjadi supplier pilihan sistem informasi Sasaran • Pemilihan aplikasi supplier • Pemilihan operasi untuk supplier • Kemitraan dengan user • Kepuasan user
Bagaimana pandangan manajemen terhadap departemen IT ? Misi Memperoleh alasan kontribusi bisnis dari invesment IT Sasaran • Mengontrol pembelanjaan IT • Nilai bisnis dari projek IT • Penyediaan kemampuan bisnis
baru OPERATIONAL EXCELLENCE FUTURE ORIENTATION
Seberapa efektif dan efesien proses IT yang digunakan ? Misi Mendistribusikan aplikasi dan servis yang efektif dan efesien Sasaran • Pembuatan aplikasi yang efektif
dan efesien • Proses operasi yang efektif dan
efesien
Seberapa bagus posisi IT untuk mengakomodasi kebutuhan di masa yang akan datang ? Misi Membuat kemungkinan untuk mengakomodasi tantangan masa depan Sasaran • Pelatihan dan pendidikan staf IT • Keahlian Staf IT • Riset akan teknologi baru • Masa aplikasi portofolio
1. Perspektif kontribusi perusahaan
Perspektif ini fokus tentang bagaimana perusahaan memandang divisi IT
dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif terhadap
investasi IT. Sasarannya adalah pengendalian investasi atas aplikasi yang
akan digunakan, nilai bisnis dari penggunaan proyek IT yang baru dan
sedang berjalan di perusahaan.
2. Perspektif orientasi pengguna
Perspektif ini fokus tentang bagaimana pengguna melihat divisi IT dengan
tujuan pengoptimalan aplikasi SI/TI untuk mendapatkan keuntungan
kompetitif bagi perusahaan, hal ini dapat dilakukan dengan memberi
39
dukungan terhadap IT untuk menyediakan aplikasi yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna aplikasi.
3. Perspektif keunggulan operasional
Perspektif ini fokus tentang seberapa optimal operasional SI/TI dalam
suatu perusahaan, hal ini diukur dengan fokus kepada komputerisasi
dengan misi untuk menyampaikan informasi secara efektif dan efisien
serta kualitas pelayanan yang sesuai dengan tujuan perusahaan.
4. Perspektif orientasi masa depan
Perspektif ini fokus tentang bagaimana infrastruktur atau sumber daya
yang dimiliki perusahaan dapat mendukung tujuan perusahaan, yaitu
dengan mengadakan pelatihan atau pendidikan secara periodik sehingga
dapat meningkatkan skill personil.
2.7.4 Analisis Value Chain
Value chain analysis merupakan suatu metode yang menganalisa dan
mengklasifikasi sumber daya yang ada sampai ke tahap proses sehingga
menjadi suatu produk atau jasa. Porter (1985) membagi aktifitas dalam
organisasi menjadi sembilan aktifitas yang kemudian diklasifikasikan menjadi
dua aktifitas besar yaitu 4 aktifitas utama dan 5 aktifitas pendukung.
1. Aktifitas Utama
Merupakan suatu aktifitas dalam memproduksi produk secara fisik,
menjual dan menyampaikannya kepada konsumen, aktifitas ini juga sampai
bentuk purna jual. Aktifitas utama dibagi menjadi 5 kelompok umum sebagai
berikut:
40
a. Penanganan dan penyimpanan bahan baku (inbound logistic)
b. Operasional (Operations)
c. Penanganan dan penyimpanan bahan jadi (outbound logistic)
d. Penjualan dan pemasaran (marketing and sales)
e. Pelayanan purna jual (service)
2. Aktifitas Pendukung
Merupakan aktifitas penunjang aktifitas utama dengan menyediakan
masukan tentang teknologi, sumber daya, serta berbagai fungsi yang
dibutuhkan oleh perusahaan, antara lain sebagai berikut:
a. Infrastruktur perusahaan (Firm Infrastructure)
b. Manajemen sumber daya manusia (Human Resources Management)
c. Pengembangan teknologi (Technology Development)
d. Pengadaan barang (Procurement)
Menurut Porter (1985), value chain merupakan suatu metode untuk
mencapai keuntungan kompetitif perusahaan, keseluruhan kegiatan tersebut
harus dimiliki dan ditingkatkan oleh perusahaan sehingga dapat lebih efektif
dan efisien. Nilai setiap kegiatan akan membawa kegiatan lainnya dan akan
menambah nilai, kegiatan berikutnya.
41
Value added‐cost = Profit
Gambar 2.6 Value chain analysis Diagram [Ward & Peppard (2002)]
Value chain menunjukan hubungan antara aktifitas dan fungsi yang
ada pada lingkungan internal organisasi. Setiap aktifitas dalam value chain
membutuhkan biaya dan penggunaan aktiva, membebankan biaya operasional
serta aktiva yang digunakan untuk setiap aktifitas, Value chain sendiri
membuat perhitungan biaya antara aktifitas tersebut . Setiap aktifitas dari value
chain harus diubah menjadi kemampuan kompetitif sehingga dapat menjadi
keunggulan kompetitif dan dapat menciptakan hal tersebut dapat lebih bernilai,
maka diperlukan suatu kemampuan serta integrasi pengetahuan dari setiap
individu dalam perusahaan, mengkoordinasikan agar aktifitas value chain
dapat lebih efektif.
2.7.5 Analisis McFarlan Strategic Grid
Menurut John Ward dan Peppard (2002), McFarlan Strategic Grid
digunakan untuk memetakan aplikasi yang ada pada saat ini dan juga
kebutuhan aplikasi dimasa depan dalam mendukung tujuan bisnis organisasi.
Support activities infrastructure - Legal, accounting, financial management
Human-resources management - Personel, pay, recruitment, training, manpower planning, etc
Product and technology development
- Product and process design, production engineering, market testing, R&D, etc
Procurement - Supplier management, funding, subcontracting, specification
INBOUND LOGISTICS For example :
quality control;
receiving; raw material controls; etc
OPERATIONS For example : manufacturing; packaging; production; control; quality control; maintenance; etc
OUTBOND LOGISTICS For example : Finishing goods; order handling; dispatch; delivery; invoicing; etc
SALES & MARKETING For example : Customer management; order taking; promotion; sales analysis; market research; etc
SERVICING For example : Warranty; maintenance; education and training; upgrades; etc
42
McFarlan Strategic Grid diklasifikasikan kedalam 4 (empat) kuadran yaitu
strategic, high potential, key operational, dan support.
Gambar diatas merupakan gambar McFarlan Strategic Grid yang
memetakan aplikasi berdasarkan fungsinya dalam mendukung strategi bisnis
perusahaan, baik saat ini ataupun dimasa depan. Hal tersebut akan dirinci
sebagai berikut :
1. Strategic
Kuadran ini dikelompokan aplikasi-aplikasi yang memiliki pengaruh kritis
bagi keberhasilan perusahaan dimasa depan dengan memberikan
keuntungan bersaing bagi perusahaan, teknologi dan keberhasilan yang
digunakan oleh aplikasi ini juga bersifat strategis.
Degree of dependence of the business on IS/IT application in achieving overal business performance
H
H
L
L
STRATEGIC (Attack) HIGH POTENTIAL (Beware)
KEY OPERATIONAL (Explore) SUPPORT (Save)
Business opportunity driven Competitive / Exploitation focus Complex ‐ Organizational planning, multiple
methods based on goal seeking
IT opportunity driven Inovation / Exploitation focus Federation ‐ Business‐led, decentralized,
enterpreneurial or new technology driven
Backbone‐ Methodical planning,
integrated solutions, centralized control
‐ Current business performance focus
Traditional‐ Evaluation planning, localized
application, decentralized control
‐ Ulitility focus ‐ Efficiency focus
Potential contribution of
IS/IT application to achieving future
business goals
Gambar 2.7 McFarlan Strategic Grid [Ward & Peppard (2002)]
43
2. High Potential
Merupakan kuadran aplikasi-aplikasi yang berpeluang untuk menciptakan
keunggulan bersaing dimasa depan bagi perusahaan, tetapi belum
terealisasi.
3. Key Operational
Kuadran ini dikelompokan aplikasi-aplikasi yang dapat menunjang
kelangsungan bisnis perusahaan, jika ada masalah pada aplikasi ini maka
akan sangat mengganggu bahkan terhentinya proses operasional
perusahaan.
4. Support
Kuadran ini dikelompokan aplikasi-aplikasi yang dikategorikan sebagai
support atau pendukung saja namun tidak memberikan keuntungan
bersaing bagi perusahaan.
Diperlukan sebuah alat untuk melakukan penilaian terhadap aplikasi
yang ada dan mengklasifikasikan sebuah aplikasi kedalam McFarlan Strategic
Grid diatas, menurut ward dan peppard (2002), berikut ini adalah contoh
pertanyaan yang dapat menguji sebuah aplikasi untuk dimasukan kedalam
McFarlan Strategic Grid, sebagai berikut :
Tabel 2.4 Daftar pertanyaan McFarlan Strategic Grid [ward & peppard (2002)]
No. Pertanyaan Ya / Tidak
a. Menciptakan keunggulan bersaing bagi perusahaan ? b. Memungkinkan tercapainya sasaran bisnis yang
spesifik atau critical success factor ?
c. Mengatasi kendala bisnis yang berhubungan dengan pesaing ?
d. Menghindari risiko bisnis di masa depan agar tidak muncul di waktu dekat ?
e. Meningkatkan produktifitas bisnis dan mengurangi
44
biaya jangka panjang? f. Memungkinkan perusahaan memenuhi persyaratan
hukum ?
g. Manfaatnya belum diketahui, tetapi bisa jadi menghasilkan poin (a) atau (b) diatas ?
Untuk setiap jawaban “Ya” dari tabel 2.4 diatas maka dimasukan kedalam
tabel berikut:
Tabel 2.5 Klasifikasi McFarlan Strategic Grid [ward & peppard (2002)]
No. High Potential Strategic Key Operational Support a. Yes (i) b. Yes (i) c. Yes d. Yes e. Yes f. Yes (ii) Yes (ii) g. Yes
Jika didalam penilaian sebuah aplikasi terdapat jawaban “Ya” lebih
dari 2 (dua) kolom, dimana aplikasi tersebut muncul dilebih dari satu kategori
maka aplikasi tersebut dibagi menjadi beberapa bagian yang kemudian diuji
secara terpisah. Dibawah ini adalah daftar pertanyaan tambahan yang
didapatkan untuk memperoleh kejelasan dan kepastian sebagai berikut :
i. Apakah manfaat bisnis dan bagaimana cara pencapaiannya telah jelas ?
Jika jawabannya “Yes” maka masuk ke strategic, jika “No” maka masuk
ke High Potential.
ii. Apakah kegagalan dalam pemenuhan akan menimbulkan risiko yang
signifikan ?
Jika jawabannya “Yes” maka masuk ke Key Operational, jika “No”
maka masuk ke Support.