BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...

29
16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Strategi mengacu pada suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dengan mempertimbangkan keadaan saat ini. Strategy is all these—it is perspective, position, plan, and pattern. Strategy is the bridge between policy or high-order goals on the one hand and tactics or concrete actions on the other. Strategy and tactics together straddle the gap between ends and means.” (Nickols, 2006) Adapun menurut Thompson & Strickland (2005), definisi strategi sendiri adalah sebagai berikut : A company’s strategy consists of the competitive moves and business approaches that managers employ to attract and please cuasomer, compete successfully, grow the business, conduct operations, and achieve targeted objectives.” (Thompson & Strickland, 2005) Dapat disimpulkan bahwa strategi perusahaan merupakan strategi yang terdiri atas langkah-langkah kompetitif dan pendekatan-pendekatan bisnis yang digunakan oleh manajer untuk menarik serta memuaskan pelanggan, memenangkan persaingan dengan pesaing, mengembangkan bisnis, melaksanakan operasional sehari-hari serta mencapai tujuan sudah yang ditargetkan sebelumnya.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...

16 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Strategi

Strategi mengacu pada suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu

dengan mempertimbangkan keadaan saat ini.

“Strategy is all these—it is perspective, position, plan, and pattern. Strategy is

the bridge between policy or high-order goals on the one hand and tactics or

concrete actions on the other. Strategy and tactics together straddle the gap

between ends and means.” (Nickols, 2006)

Adapun menurut Thompson & Strickland (2005), definisi strategi sendiri adalah

sebagai berikut :

“A company’s strategy consists of the competitive moves and business

approaches that managers employ to attract and please cuasomer, compete

successfully, grow the business, conduct operations, and achieve targeted

objectives.” (Thompson & Strickland, 2005)

Dapat disimpulkan bahwa strategi perusahaan merupakan strategi yang terdiri atas

langkah-langkah kompetitif dan pendekatan-pendekatan bisnis yang digunakan oleh

manajer untuk menarik serta memuaskan pelanggan, memenangkan persaingan dengan

pesaing, mengembangkan bisnis, melaksanakan operasional sehari-hari serta mencapai

tujuan sudah yang ditargetkan sebelumnya.

17  

Menurut Thompson and Strickland (2005), Terdapat 4 strategi yang umum

digunakan perusahaan untuk membedakannya dari pesaing serta mencapai keunggulan

kompetitif, yaitu sebagai berikut :

1. Menjadi perusahaan yang menerapkan low cost system sehingga dapat menghemat

biaya perusahaan dan dapat memberikan keuntungan dalam biaya jika

dibandingkan dengan pesaing.

2. Menawarkan produk yang lebih berkualitas, jasa yang lebih baik, pilihan produk

yang lebih banyak, maupun kemampuan teknologi yang lebih baik dibandingkan

dengan pesaing.

3. Lebih fokus terhadap kebutuhan konsumen dengan jumlah pesaing yang lebih

sedikit sehingga berpeluang menjadi market leader pada industri yang sama.

4. Mengembangkan hal-hal unik lebih banyak dari pesaing yang dapat dicirikan

seperti keunggulan kompetitif, keahlian serta kekuatan sumber daya perusahaan.

Gambar 2.1 Identifikasi Strategi Perusahaan [Thompson & Strickland (2005)]

Action to gain sales and market share via lower prices, more performance features, more appealing design, better quality or customer service, wider production selection, etc  Actions to respond to changing 

market conditions and other external circumstances 

Action to enter new geographic or products markets or exit existing one 

Action to merge with or acquire rival companies 

Effort to pursue new market opportunities and defend against threats to the company’s well being 

Actions to strengthen competitive capabilities and correct competitive weaknesses 

Action to diversify the company’s revenues and earning by entering new business 

Actions and approaches that define how the company manages research and development, production, sales and marketing, finance, and other key activities 

The pattern of action and business 

approaches that define a company’s strategy

Action to form strategic alliances and collaborative partnership 

18  

Suatu strategi harus selalu dievaluasi secara periodik atau diubah sesuai dengan

perkembangan pasar, karena saat ini perkembangan bisnis dan teknologi selalu berubah

mengikuti perubahan waktu dan trend yang ada.

2.2 Strategi Bisnis

Menurut Ward & Peppard (2002), strategi bisnis dapat dilihat dalam berbagai

bentuk, antara lain dapat berupa dokumen perusahaan, dokumen strategi dari suatu unit

bisnis bahkan dapat berupa suatu pandangan strategi yang tersimpan didalam pikiran

seseorang. Suatu strategi bisnis biasanya meliputi beberapa hal sebagai berikut :

• Mission, merupakan pernyataan yang memberikan arahan tentang apa yang akan

dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam mencapai visinya.

• Vision, merupakan sebuah pandangan masa depan dari sebuah bisnis yang menjadi

tujuan perusahaan yang berbentuk pencapaian dari sebuah bentuk misi.

• Business driver, merupakan faktor kritis sebagai pendorong perubahan yang dapat

memberikan fokus pada bisnis untuk dapat mencapai target perusahaan.

• Objectives, merupakan target yang harus dicapai oleh misi perusahaan

• Strategies, merupakan kebijakan perusahaan sebagai alat untuk mencapai tujuan

dan misi perusahaan

• Critical success factors (CSFs), merupakan area-area kunci yang harus berjalan

dengan baik sehingga mencapai keberhasilan bisnis perusahaan

• Business area plans, merupakan perencanaan dari berbagai area bisnis yang ada

kaitannya dengan strategi bisnis perusahaan.

19  

2.3 Definisi Sistem Informasi (SI)

Suatu sistem secara umum memiliki 3 (tiga) komponen utama yang saling

berhubungan antara satu sama lain, yaitu sebagai berikut :

1. Input, merupakan elemen-elemen yang dapat diproses kedalam sistem

2. Process, merupakan suatu langkah yang mengolah elemen-elemen input

menggunakan metode tertentu

3. Output, merupakan hasil dari elemen-elemen input yang telah selesai diproses

Menurut O’Brien (2005, p5) “Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi atau

gabungan yang terorganisasi dari orang, perangkat keras, piranti lunak, jaringan

komunikasi dan sumber-sumber data yang mengumpulkan, mentransformasikan dan

menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.” Dapat disimpulkan bahwa setiap sistem

informasi mempunyai tiga kegiatan utama yaitu menerima data sebagai masukan,

kemudian diproses dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data dan lain-

lainnya sampai pada akhirnya akan diperoleh suatu informasi sebagai keluarannya. Prinsip

ini berlaku untuk informasi baik komputerisasi ataupun manual.

2.4 Definisi Teknologi Informasi (TI)

Menurut Turban (2003),” TI merupakan kumpulan dari komponen teknologi yang

diorganisir kedalam suatu sistem informasi berbasis komputer”, sedangkan menurut

O’Brien dan Marakas (2003) “TI adalah perangkat keras, perangkat lunak, perangkat

telekomunikasi, manajemen database dan teknologi pengolahan informasi lainnya yang

digunakan dalam sebuah sistem informasi berbasis komputer”.

Adapun strategi teknologi informasi mendefinisikan tindakan pemenuhan yang

mendukung kebutuhan organisasi akan sistem dan informasi oleh teknologi. Hal ini

meliputi kemampuan pengadaan sumber daya teknologi informasi antara lain meliputi

20  

perangkat keras, perangkat lunak, perangkat telekomunikasi dan services seperti sistem dan

pengguna sebagai pendukung teknologi.

2.5 Definisi Model Bisnis

Business Model merupakan pendekatan secara rasional tentang bagaimana suatu

perusahaan membuat, menyampaikan dan mengambil atau menangkap sesuatu yang

memiliki nilai. Business Model merupakan tentang bagaimana, bukan tentang apa. Benda

(apa) yang sama bisa melahirkan peluang yang berbeda bila di create – deliver dan capture

dengan cara (bagaimana) yang berbeda.

“A business model describes the rationale of how an organization creates,

delivers, and captures value” (Osterwalder & Pigneur, 2009).

Untuk memulai membuat suatu business model diperlukan suatu kesepahaman

tentang apa model bisnis sebenarnya agar semua fungsi dalam organisasi mengerti konsep

bisnis model, hal ini dilakukan dengan melakukan diskusi didalam organisasi sehingga

dicapai kesepakatan tentang titik awal yang sama dan berbicara hal yang sama. Dibutuhkan

suatu konsep yang sederhana, relevan serta mudah dipahami, meskipun tidak terlalu

menyederhanakan kompleksitas fungsi suatu perusahaan.

Tabel 2.1 Business Model Canvas (Osterwalder & Pigneur, 2009)

Key

Partners

(KP)

Key Activities

(KA)

Value

Propositions

(VP)

Customer

Relationships (CR)

Customer

Segments

(CS)

Key Resources

(KR) Channels (CH)

Cost Structure (C$)

Revenue Streams (R$)

21  

Dalam menyusun suatu model bisnis diperlukan beberapa blok bangunan yang perlu

disusun, menurut (Osterwalder & Pigneur, 2009) suatu model bisnis perlu menentukan

blok-blok bangunan sebagai berikut :

1. Customer Segments (CS): merupakan kelompok orang atau organisasi yang menjadi

menggunakan produk atau jasa perusahaan

2. Value Propositions (VP): yaitu menggambarkan produk atau jasa yang menciptakan

nilai bagi CS, VP yang spesifik merupakan alasan mengapa pelanggan beralih

perusahaan yang dapat menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan pelanggan.

3. Channels (CH) : yaitu menggambarkan bagaimana VP disampaikan kepada CS.

Bagaimana dikomunikasikan, didistribusikan dan melalui saluran atau channel seperti

apa. Channel memainkan peran penting dalam mempelajari konsumen.

4. Customer Realtionship (CR) : menggambarkan jenis hubungan perusahaan dengan CS

secara khusus disuatu perusahaan sehingga dapat menggambarkan jenis hubungan

yang ingin dibangun dimasing-masing CS.

5. Revenue Streams (R$) : merupakan hasil yang diperoleh atas VP yang dideliver kepada

CS

6. Key Resources (KR) : menggambarkan aset yang dibutuhkan untuk membuat

bekerjanya sebuah model bisnis, perusahaan untuk menciptakan dan menawarkan VP,

memelihara hubungan dengan CS sehingga memperoleh R$.

7. Key Activities (KA) : menggambarkan perbuatan atau tindakan apa untuk dapat

menghasilkan VP yang dideliver ke CS untuk mendapatkan R$.

8. Key Partnerships (KP) : menggambarkan jaringan pemasok dan partner yang membuat

model bisnis bekerja.

22  

9. Cost Structure (C$) : semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengoperasikan

model bisnis, untuk dapat menghasilkan VP yang dieliver ke CS dan untuk

mendapatkan R$.

2.6 Definisi IS/IT strategic planning

Menurut Wedhasmara (2009) “IS/IT strategic planning merupakan proses

identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi

dalam pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya. Perencanaan

strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi

organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis.  Selain itu, perencanaan strategis

SI/TI juga menjelaskan berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk

menyelaraskan strategi SI/TI dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru

melalui penerapan teknologi yang inovatif.”

Menurut Cassidy (2006), meskipun alasan setiap perancangan IS/IT strategic

planning itu berbeda, tetapi ada kesamaan dalam manfaat dari IS/IT strategic planning.

Terdapat banyak nilai lebih dan manfaat dalam fungsi IS/IT strategic planning

dibandingkan dengan banyak tanggung jawab IT lainnya, manfaatnya adalah sebagai

berikut :

1. Effective management of an expensive and critical asset of the organization

SI/TI merupakan asset perusahaan yang mahal dan kritikal, oleh karena itu perlu

adanya manajemen yang efektif dan kontinyu sehingga dapat mengoptimalkan fungsi

SI/TI tersebut serta dapat menghindari perusahaan dari kerugian yang dapat

ditimbulkan oleh SI/TI.

2. Improving communication and the relationship between the business and IS

organization

23  

Dengan meningkatnya komunikasi antara divisi SI/TI dan manajemen bisnis akan

memperoleh pemahaman yang sangat baik dan dapat dengan mudah mengidentifikasi

bagaimana SI/TI dapat membantu tujuan perusahaan.

3. Aligning the IS direction and priorities to the business direction and priorities

Terbentuknya keselarasan SI/TI dan manajemen bisnis dalam arah dan prioritas yang

sama, sehingga dapat dengan mudah mengidentifikasi tujuan perusahaan yang belum

tercapai.

4. Identifying opportunities to use technology for a competitive advantage and increase

the value to the business

SI/TI itu sendiri tidak memberikan keunggulan kompetitif, tapi mendefinisikan ulang

atau menyelaraskan dengan strategi bisnis dan mengoptimalkan proses bisnis dengan

penggunaan SI/TI sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi

perusahaan.

5. Planning the flow of information and processes

Merancang penyempurnaan dan standarisasi aliran SI/TI serta proses bisnis sehingga

mudah untuk melakukan bisnis jika dilihat dari perspektif konsumen eksternal

6. Efficiently and effectively allocating IS resources

Mengotimalkan sumber daya berwujud dan tidak berwujud, fleksibilitas desain dan

keterampilan sumber ke dalam perencanaan serta dapat menjadi konsultan fokus

pada bisnis yang dapat membantu perusahaan mengoptimalkan semua sumber daya.

7. Reducing the effort and money required throughout the life cycle of systems

Tanpa perencanaan yang tepat, siklus hidup tradisional tidak efisien dan

menghabiskan waktu dan uang. Tinjauan vendor dan proses seleksi memakan waktu

lama karena mungkin tidak jelas persis apa yang sedang perusahaan cari, apa yang

penting, atau masalah apa perusahaan tersebut mencoba untuk dipecahkan.

24  

Pada dasarnya IS/IT strategic planning merupakan sebuah perencanaan jangka

panjang dalam bidang SI/TI yang bersifat strategis yang terdiri dari 2 komponen, yaitu

komponen SI dan komponen TI. Untuk melakukan IS/IT strategic planning maka

dibutuhkan perancangan serta perencanaan yang disesuaikan dengan tujuan bisnis

perusahaan, hal tersebut membutuhkan peran serta dari pihak manajemen dan pihak-pihak

terkait sehingga mampu menuangkan maksud dan tujuan dari bisnis perusahaan kedalam

IS/IT strategic planning.

Menurut Ward dan Peppard (2002), model IS/IT strategic planning yang

digunakan dalam perusahaan, yaitu :

Gambar 2.2 IT/IS strategic planning model [Ward & Peppard (2002)]

Dalam model IT/IS strategic planning diatas digambarkan bahwa formulasi dan

perencanaan strategi memiliki input, output dan aktifitas yang saling terhubung.

Komponen dalam model IT/IS strategic planning diatas juga dapat dijadikan metodologi

Output

Proses

Input

IT Strategy 

IS/IT Strategy Process 

Future Application Portfolio 

IS/IT Management Strategy 

Business IS Strategies 

Business IS Strategies 

Business IS Strategies 

External Business Environment 

Internal Business Environment 

External IS/ITEnvironment 

Internal IS/ITEnvironment 

Current Aplication Portfolio 

25  

oleh suatu organisasi dalam membuat IT/IS strategic planning. Hal tersebut dapat

dijabarkan kedalam deskripsi sebagai berikut :

1. Input

Dalam komponen input model IT/IS strategic planning membahas kondisi

lingkungan dalam suatu organisasi baik internal maupun eksternal. Input ini akan

diidentifikasi dan dianalisa menjadi suatu nilai utama dalam IT/IS strategic planning,

komponen tersebut terdiri dari :

a. External business environment

Kondisi lingkungan eksternal dalam suatu organisasi dapat diidentifikasi kedalam

beberapa hal, meliputi :

• Kondisi politik dan ekonomi, sosial budaya, hukum dan teknologi terhadap bisnis

suatu organisasi

• Kondisi pangsa pasar yang ada saat ini

b. Internal business environment

Kondisi lingkungan internal dalam suatu organisasi dapat diidentifikasi kedalam

beberapa hal, meliputi :

• Visi dan misi organisasi

• Nilai budaya, keragaman sumber daya, sarana dan prasarana yang ada di organisasi

• Strategi yang ada dan hasil implementasi

• Alur proses dan informasi yang dibutuhkan

• Diagram SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)

• Diagram Value chain

c. External IS/IT environment

26  

Kondisi lingkungan eksternal di bidang IS/IT dapat diperoleh dengan cara

mengidentifikasi hal-hal dibawah ini :

• Teknologi yang berkembang saat ini didunia

• Teknologi yang digunakan oleh pesaing

• Teknologi yang dipakai untuk mendukung tujuan bisnis perusahaan

d. Internal IS/IT environment

Kondisi lingkungan internal di bidang IS/IT dapat diperoleh dengan cara

mengidentifikasi Portfolio aplikasi dari strategic grid McFarlan, dimana suatu portfolio

aplikasi yang menggambarkan penyebaran dan penempatan aplikasi yang sudah ada

maupun yang akan dikembangkan

2. Proses

Proses merupakan tempat dimana informasi yang diperoleh, hasil analisa yang

diperoleh dari input, akan diolah untuk menghasilkan output berdasarkan metode yang

digunakan.

3. Output

Keluaran atau ouput dari komponen input diatas akan menghasilkan beberapa hal,

antara lain sebagai berikut :

a. Business IS Strategies

Komponen strategi bisnis SI terdiri dari :

• Proses bisnis perusahaan

• Perspektif bisnis dalam lingkungan eksternal dan internal

• Penggunaan teknologi informasi pada area bisnis tertentu

• Sistem informasi yang dibutuhkan organisasi

27  

b. IS/IT Management Strategy

IS/IT Management Strategy meliputi unsur-unsur umum strategi yang akan

diterapkan pada perusahaan yang meliputi :

• Bentuk organisasi, berupa sumber daya, alokasi kebijakan dan wewenang atau

tanggung jawab

• Kebijakan investasi yang berupa pengalokasian biaya dalam implementasi strategi

IS/IT

• Kebijakan vendor yang berupa ketentuan yang menjadi panduan pemilihan vendor

berdasarkan kriteria finansial, teknologi dan kesepakatan kedua belah pihak

c. IT Strategy

IT Strategy yang didalamnya terdapat sumber daya dan teknologi yang digunakan

untuk mendukung strategi bisnis antara lain :

• Topologi jaringan

• Alur sistem informasi

• Perangkat lunak, alat telekomunikasi perangkat keras, serta pemeliharaannya

4. Future Application Portfolio

Suatu rincian aplikasi yang berisi aplikasi yang diusulkan dan akan digunakan oleh

perusahaan, untuk mengintegrasikan setiap unit bisnis serta menyesuaikan perkembangan

teknologi dengan kebutuhan perusahaan.

5. Current Application Portfolio

Suatu rincian tentang aplikasi yang sudah diterapkan oleh perusahaan sekarang, hal

ini dilakukan dengan menganalisa manfaat yang didapat dengan menggunakan aplikasi

tersebut serta melihat peran sertanya terhadap kegiatan bisnis perusahaan dan IT strategic

planning untuk mendukung tujuan perusahaan.

28  

2.7 Analysis Tools

Menurut Wedhasmara (2009) yang dikutip dari Ward and Peppard (2002),

analysis tools yang digunakan dalam IT Strategic Planning pada metodologi ini

mencakup analisis SWOT, analisis PEST, metode Critical Success Factor, analisis Value

Chain, analisis Five Force Competitive, metode IT Balance Scorecard, dan McFarlan’s

Strategic Grid.

2.7.1 Analisis PEST

Analisis PEST (Political, Economic, Social and Technological)

merupakan analisa yang digunakan untuk mengidentifikasi lingkungan

eksternal perusahaan yang terdiri beberapa faktor lingkungan yaitu politik,

ekonomi, sosial dan teknologi.

“These environmental factors are normally considered together, in the

early stages of strategic thinking, using a PEST (Political, Economic,

Social and Technological) analysis approach (legal factors are

normally included with political factors and ecology with social

factors in a standard PEST analysis). These are important because of

the speed with which they are changing and the effect they have on an

increasingly ‘global’ business marketplace. Careful monitoring of

these factors may lead to significant business opportunities or

identification of potential threats in time to take action to mitigate the

effects. Some examples will serve to illustrate the need for analysis.”

(ward and peppard, 2002)

Menurut Shan & Hua (2009), “Sebagai bagian dari analisis eksternal

dalam riset pasar, yang memberikan gambaran untuk tingkat besar dari faktor

29  

makro yang berbeda lingkungan layak dipertimbangkan oleh suatu organisasi.

Faktor-faktor politik fokus pada bidang hukum ketenagakerjaan, peraturan

lingkungan, pembatasan perdagangan, tarif, kebijakan pajak serta stabilitas

politik. Faktor-faktor ekonomi termasuk tingkat pertumbuhan ekonomi, suku

bunga, nilai tukar dan tingkat inflasi. Faktor-faktor sosial biasanya terkait

dengan aspek budaya, terdiri dari kesadaran kesehatan, laju pertumbuhan

populasi, distribusi usia, sikap karir dan penekanannya pada keselamatan.

Faktor-faktor teknologi terdiri dari aspek ekologi dan lingkungan yang

menentukan hambatan untuk masuk pada suatu industri, tingkat produksi yang

minimal efisien dan keputusan untuk outsourcing. Unsur-unsur inti meliputi

kegiatan R&D, otomatisasi, insentif teknologi dan tingkat perubahan

teknologi.”

Faktor-faktor tersebut dianalisa dengan cara sebagai berikut :

[1.] Politik

Politik merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi

kondisi suatu negara, hal ini akan berdampak pada kelangsungan hidup

suatu industri. Analisa PEST ini dilakukan dengan mengidentifikasi

peraturan-peraturan pemerintah tentang suatu industri tertentu yang

sesuai dengan suatu organisasi.

[2.] Ekonomi

Ekonomi merupakan salah satu faktor yang memberi efek langsung

tentang kondisi keuangan suatu organisasi terutama untuk organisasi

yang menggunakan mata uang yang berbeda dalam menjalankan

bisnisnya, ancaman seperti inflasi, peraturan pajak atau nilai pasar

uang sangat mempengaruhi kondisi suatu perusahaan.

30  

[3.] Sosial

Lingkungan sosial merupakan faktor yang didalamnya terdapat

bagaimana kesejahteraan ataupun kondisi di lingkungan publik, tingkat

populasi dan isu yang sedang berkembang. Analisa ini bertujuan untuk

mengidentifikasi seberapa besar kesempatan organisasi untuk

mengambil peluang dari lingkungan sosial.

[4.] Teknologi

Teknologi merupakan faktor penggunaan teknologi yang sedang tren

didunia dalam suatu industri, hal ini bertujuan untuk melihat apakah

teknologi tersebut dapat digunakan untuk mendukung tujuan

perusahaan dengan menganalisa faktor kebutuhan bisnis dan

operasional organisasi.

2.7.2 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan Analisis tentang sumber daya internal dan eksternal

perusahaan yang meyediakan gambaran menyeluruh tentang posisi bisnis perusahaan.

Analisa SWOT diperlukan agar usaha untuk pembuatan strategi dapat sesuai dengan

kemampuan sumber daya perusahaan, yang dipisahkan dalam keseimbangan antara

kekuatan (streghts) dan kelemahan (weakness) perusahaan. Pada kondisi eksternal

dipisahkan kedalam kondisi kompetitif industri dimana perusahaan itu ada, kesempatan

(opportunities) yang dimiliki oleh perusahaan serta ancaman (threats) eksternal

terhadap keuntungan perusahaan.

Analisa SWOT perusahaan merupakan hal yang penting dalam pembuatan

strategi bisnis perusahaan supaya potensi yang dimiliki perusahaan bisa dimanfaatkan

31  

secara optimal serta mencegah ancaman yang datang atau untuk mengeksekusi

kesempatan yang datang.

Menurut Thompson dan Strickland (2005), SWOT dapat didefinisikan sebagai

berikut

1. Strenght (kekuatan)

Merupakan sesuatu hal yang dapat dilakukan dengan baik dalam perusahaan

atau suatu karakteristik yang dapat meningkatkan kompetensi perusahaan. strenght

dapat menjadi berbagai bentuk seperti :

• Keahlian perusahaan

• Aset-aset fisik yang penting

• Sumber daya manusia

• Aset-aset penting organisasi

• Aset-aset penting lainnya yang tidak dapat dilihat, seperti data perusahaan

• Kemampuan kompetitif perusahaan

• Posisi perusahaan yang menguntungkan dalam pasar

• Kerjasama antar perusahaan

2. Weaknesses (kelemahan)

Adalah kekurangan yang ada pada perusahaan dibandingkan dengan perusahaan

lain atau kondisi yang menempatkan perusahaan pada suatu kerugian. Kelemahan

internal perusahaan dapat berupa :

• Kekurangan dalam kemampuan atau keahlian dalam berkompetisi

• Kurangnya aset-aset penting untuk berkompetisi

• Lemah dalam area-area kunci pada kompetisi

32  

3. Opportunities (kesempatan)

Merupakan salah satu faktor penting dalam membentuk strategi perusahaan yang

tergantung pada kondisi perusahaan saat ini, opportunities disini dapat sangat

bervariasi, mulai dari cukup sampai berlebih, dari cukup menarik hingga sangat

menarik. Opportunities yang paling relevan dengan keadaan perusahaan adalah yang

dapat menawarkan keuntungan, dapat meningkatkan sisi kompetitif perusahaan dan

yang sesuai dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.

4. Threats (Ancaman)

Merupakan faktor yang terbentuk dari munculnya faktor eksternal perusahaan

seperti dibawah ini :

• Teknologi baru yang lebih murah atau lebih baik

• Pesaing yang memperkenalkan produk baru

• Masuknya kompetitor baru

• Peraturan yang lebih membebani perusahaan dari pada pesaing

• Kenaikan suku bunga

• Potensi pengambilalihan perusahaan secara paksa

2.7.2.1 Diagram Analisis SWOT

Diagram analisis SWOT merupakan diagram yang berfungsi untuk

mengidentifikasi situasi dan posisi yang dihadapi oleh perusahaan dalam

persaingan bisnis menurut faktor-faktor strategi internal yang dimiliki

perusahaan dan eksternal yang dihadapi perusahaan. diagram SWOT menurut

Rangkuti (2000) adalah sebagai berikut :

33  

Kuardran 3 : Mendukung strategi

turn-around

Kuardran 1 : Mendukung strategi

agresif

Kuardran 2 : Mendukung strategi

diversifikasi

Kuardran 4 : Mendukung strategi

defensif

Berbagai Ancaman

Kelemahan Internal Kekuatan Internal

Berbagai Peluang

Gambar 2.3 Diagram SWOT [Rangkuti (2000)]

Analisis SWOT dibagi menjadi 4 kuadran yang mewakili setiap

kondisi, sebagai berikut :

a) Kuadran 1, merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan,

karena perusahaan memiliki peluang serta kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam

kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif

(Growth Oriented Strategy)

b) Kuadran 2, merupakan kondisi yang menghadapi berbagai macam

ancaman, akan tetapi perusahaan yang berada pada kuandran ini tetap

memiliki kekuatan dari sisi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan peluang jangka panjang dengan cara diversifikasi (produk

atau pasar)

c) Kuadran 3, pada kondisi ini perusahaan mempunyai peluang pasar yang

sangat besar, tetapi mempunyai beberapa kendala pada faktor internal.

34  

Perusahaan harus menyelesaikan masalah-masalah yang ada disisi internal

sehingga bisa merebut peluang pasar yang lebih baik

d) Kuadran 4, kondisi ini sangat tidak menguntungkan perusahaan, karena

harus menghadapi berbagai ancaman dari faktor eksternal dan kelemahan

internal.

2.7.2.2 Matriks SWOT

Matrik SWOT berfungsi untuk menyusun faktor-faktor strategis

perusahaan yang menggambarkan bagimana peluang dan ancaman eksternal

(EFAS) yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan

kelemahan (IFAS) yang dimilikinya. Cara membuat matrik SWOT adalah

dengan menggunakan faktor-faktor strategi eksternal maupun internal, yaitu

dengan mentransfer peluang dan ancaman dari tabel EFAS serta mentransfer

kekuatan dan kelemahan dari tabel IFAS kedalam sel yang sesuai dalam

matriks SWOT, yang kemudian membandingkan faktor-faktor strategis

tersebut dan dibuatkan 4 set kemungkinan alternatif strategi (SO, ST, WO,

WT) (Rangkuti, 2000), adapun matrik SWOT menurut Rangkuti (2000) adalah

sebagai berikut :

35  

Tabel 2.2 Matrik SWOT [Rangkuti (2000)]

IFAS Strenghts (S) Weaknesses (W)

EFAS Daftar faktor kekuatan

internal Daftar faktor kelemahan

internal Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO

Daftar peluang eksternal

ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

Threats (T) Strategi ST Strategi WT Daftar ancaman

eksternal ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Penjelasan matrik SWOT :

a) Strategi SO : strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh

kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-

besarnya

b) Strategi WO : strategi ini menggunakan pemanfaatan peluang yang

ada dengan cara meminimalisir kelemahan yang ada.

c) Strategi ST : strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman yang muncul

d) Strategi WT : strategi ini bersifat defensif yang berusaha

meminimalisir kelemahan yang ada serta menghindari ancaman yang

muncul.

2.7.3 Analisis IT Balanced Scorecard

Balanced Scorecard (BSC) didefinisikan sebagai suatu alat

manajemen kinerja (performance management tool) yang dapat membantu

organisasi untuk menerjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dengan

36  

memanfaatkan sekumpulan indikator finansial dan non finansial yang

kesemuanya terjalin dalam suatu hubungan sebab akibat. (Papasi, Soegoto, &

Suryana, 2008). Konsep IT Balance Scorecard merupakan suatu

pengembangan dari metode balance scorecard yang dikembangkan oleh

Robert S. Kaplan dan David P. Norton (2000), yaitu Balance Scorecard

merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran dan pengendalian secara

cepat, tepat dan komprehensif sehingga bisa memberikan pemahaman untuk

manajer bisnis mengenai kinerja bisnis.

Gambar 2.4 Balance Scorecard Perspektif [Kaplan & Norton (2000)]

Menurut Rusydiawan dan Krisnadi (2011), pengukuran dengan metode

IT Balanced Scorecard dilakukan untuk mengukur kinerja infrastruktur

teknologi informasi yang sudah ada, dengan begitu bisa didapatkan skala

prioritas untuk mengoptimalisasikan infrastruktur teknologi informasi yang

sekarang. IT Balanced Scorecard sendiri mempunyai fungsi yang sama seperti

37  

Balance Scorecard yaitu mengukur kinerja, tetapi yang membedakannya

adalah IT Balanced Scorecard mengukur kinerja IT di sebuah perusahaan

dengan memandang 4 (empat) perspektif yaitu perspektif kontribusi pengguna,

orientasi pengguna, penyempurnaan operasional serta orientasi masa depan.

Menurut Harjanto (2007), Metode untuk mengukur efektifitas dan

efisiensi IT dapat menggunakan IT Balanced Scorecard yang memiliki empat

perspektif, yaitu 1) Corporate Contribution, 2) User Orientation, 3)

Operational Excellence, dan 4) Future Orientation . Tiap-tiap perspektif

memiliki ukuran-ukuran dan target yang harus dicapai organisasi IT dan

diturunkan dalam ukuran-ukuran dan target tiap fungsi yang ada di perusahaan.

Jenis ukuran dan target dapat diubah, diperbaiki, atau disempurnakan sesuai

dengan perkembangan dan sasaran perusahaan.

Pengukuran IT Balanced Scorecard dimulai dengan menyelaraskan

visi, misi serta strategi perusahaan dengan visi, misi dan strategi IT di

perusahaan tersebut. kemudian hasil penyelarasan tersebut akan muncul

ukuran dan sasaran strategis yang menjadi target perusahaan berdasarkan 4

(empat) perspektif IT Balanced Scorecard, setelah itu dilakukan pengukuran

terhadap keadaan eksisting di perusahaan berdasarkan sasaran strategis yang

telah ditentukan sebelumnya.

Gambar 2.5 IT Balance Scorecard [Kaplan & Norton (2000)]

Balance Scorecard

Financial

Customer

Internal Business Process

Learning and Growth

IT Balance Scorecard

Corporate Contribution

Customer (user) Orientation

Operational Excellence

Future Orientation

38  

Tabel 2.3 Misi dan Sasaran IT Balanced Scorecard [Kaplan & Norton (2000)]

USER ORIENTATION BUSINESS CONTRIBUTION Bagaimana pandangan user terhadap departemen IT ? Misi Menjadi supplier pilihan sistem informasi Sasaran • Pemilihan aplikasi supplier • Pemilihan operasi untuk supplier • Kemitraan dengan user • Kepuasan user

Bagaimana pandangan manajemen terhadap departemen IT ? Misi Memperoleh alasan kontribusi bisnis dari invesment IT Sasaran • Mengontrol pembelanjaan IT • Nilai bisnis dari projek IT • Penyediaan kemampuan bisnis

baru OPERATIONAL EXCELLENCE FUTURE ORIENTATION

Seberapa efektif dan efesien proses IT yang digunakan ? Misi Mendistribusikan aplikasi dan servis yang efektif dan efesien Sasaran • Pembuatan aplikasi yang efektif

dan efesien • Proses operasi yang efektif dan

efesien

Seberapa bagus posisi IT untuk mengakomodasi kebutuhan di masa yang akan datang ? Misi Membuat kemungkinan untuk mengakomodasi tantangan masa depan Sasaran • Pelatihan dan pendidikan staf IT • Keahlian Staf IT • Riset akan teknologi baru • Masa aplikasi portofolio

1. Perspektif kontribusi perusahaan

Perspektif ini fokus tentang bagaimana perusahaan memandang divisi IT

dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif terhadap

investasi IT. Sasarannya adalah pengendalian investasi atas aplikasi yang

akan digunakan, nilai bisnis dari penggunaan proyek IT yang baru dan

sedang berjalan di perusahaan.

2. Perspektif orientasi pengguna

Perspektif ini fokus tentang bagaimana pengguna melihat divisi IT dengan

tujuan pengoptimalan aplikasi SI/TI untuk mendapatkan keuntungan

kompetitif bagi perusahaan, hal ini dapat dilakukan dengan memberi

39  

dukungan terhadap IT untuk menyediakan aplikasi yang sesuai dengan

kebutuhan pengguna aplikasi.

3. Perspektif keunggulan operasional

Perspektif ini fokus tentang seberapa optimal operasional SI/TI dalam

suatu perusahaan, hal ini diukur dengan fokus kepada komputerisasi

dengan misi untuk menyampaikan informasi secara efektif dan efisien

serta kualitas pelayanan yang sesuai dengan tujuan perusahaan.

4. Perspektif orientasi masa depan

Perspektif ini fokus tentang bagaimana infrastruktur atau sumber daya

yang dimiliki perusahaan dapat mendukung tujuan perusahaan, yaitu

dengan mengadakan pelatihan atau pendidikan secara periodik sehingga

dapat meningkatkan skill personil.

2.7.4 Analisis Value Chain

Value chain analysis merupakan suatu metode yang menganalisa dan

mengklasifikasi sumber daya yang ada sampai ke tahap proses sehingga

menjadi suatu produk atau jasa. Porter (1985) membagi aktifitas dalam

organisasi menjadi sembilan aktifitas yang kemudian diklasifikasikan menjadi

dua aktifitas besar yaitu 4 aktifitas utama dan 5 aktifitas pendukung.

1. Aktifitas Utama

Merupakan suatu aktifitas dalam memproduksi produk secara fisik,

menjual dan menyampaikannya kepada konsumen, aktifitas ini juga sampai

bentuk purna jual. Aktifitas utama dibagi menjadi 5 kelompok umum sebagai

berikut:

40  

a. Penanganan dan penyimpanan bahan baku (inbound logistic)

b. Operasional (Operations)

c. Penanganan dan penyimpanan bahan jadi (outbound logistic)

d. Penjualan dan pemasaran (marketing and sales)

e. Pelayanan purna jual (service)

2. Aktifitas Pendukung

Merupakan aktifitas penunjang aktifitas utama dengan menyediakan

masukan tentang teknologi, sumber daya, serta berbagai fungsi yang

dibutuhkan oleh perusahaan, antara lain sebagai berikut:

a. Infrastruktur perusahaan (Firm Infrastructure)

b. Manajemen sumber daya manusia (Human Resources Management)

c. Pengembangan teknologi (Technology Development)

d. Pengadaan barang (Procurement)

Menurut Porter (1985), value chain merupakan suatu metode untuk

mencapai keuntungan kompetitif perusahaan, keseluruhan kegiatan tersebut

harus dimiliki dan ditingkatkan oleh perusahaan sehingga dapat lebih efektif

dan efisien. Nilai setiap kegiatan akan membawa kegiatan lainnya dan akan

menambah nilai, kegiatan berikutnya.

41  

Value added‐cost = Profit 

Gambar 2.6 Value chain analysis Diagram [Ward & Peppard (2002)]

Value chain menunjukan hubungan antara aktifitas dan fungsi yang

ada pada lingkungan internal organisasi. Setiap aktifitas dalam value chain

membutuhkan biaya dan penggunaan aktiva, membebankan biaya operasional

serta aktiva yang digunakan untuk setiap aktifitas, Value chain sendiri

membuat perhitungan biaya antara aktifitas tersebut . Setiap aktifitas dari value

chain harus diubah menjadi kemampuan kompetitif sehingga dapat menjadi

keunggulan kompetitif dan dapat menciptakan hal tersebut dapat lebih bernilai,

maka diperlukan suatu kemampuan serta integrasi pengetahuan dari setiap

individu dalam perusahaan, mengkoordinasikan agar aktifitas value chain

dapat lebih efektif.

2.7.5 Analisis McFarlan Strategic Grid

Menurut John Ward dan Peppard (2002), McFarlan Strategic Grid

digunakan untuk memetakan aplikasi yang ada pada saat ini dan juga

kebutuhan aplikasi dimasa depan dalam mendukung tujuan bisnis organisasi.

Support activities infrastructure - Legal, accounting, financial management

Human-resources management - Personel, pay, recruitment, training, manpower planning, etc

Product and technology development

- Product and process design, production engineering, market testing, R&D, etc

Procurement - Supplier management, funding, subcontracting, specification

INBOUND LOGISTICS For example :

quality control;

receiving; raw material controls; etc

OPERATIONS For example : manufacturing; packaging; production; control; quality control; maintenance; etc

OUTBOND LOGISTICS For example : Finishing goods; order handling; dispatch; delivery; invoicing; etc

SALES & MARKETING For example : Customer management; order taking; promotion; sales analysis; market research; etc

SERVICING For example : Warranty; maintenance; education and training; upgrades; etc

42  

McFarlan Strategic Grid diklasifikasikan kedalam 4 (empat) kuadran yaitu

strategic, high potential, key operational, dan support.

Gambar diatas merupakan gambar McFarlan Strategic Grid yang

memetakan aplikasi berdasarkan fungsinya dalam mendukung strategi bisnis

perusahaan, baik saat ini ataupun dimasa depan. Hal tersebut akan dirinci

sebagai berikut :

1. Strategic

Kuadran ini dikelompokan aplikasi-aplikasi yang memiliki pengaruh kritis

bagi keberhasilan perusahaan dimasa depan dengan memberikan

keuntungan bersaing bagi perusahaan, teknologi dan keberhasilan yang

digunakan oleh aplikasi ini juga bersifat strategis.

Degree of dependence of the business on IS/IT application in achieving overal business performance

H

L

STRATEGIC (Attack) HIGH POTENTIAL (Beware) 

KEY OPERATIONAL (Explore) SUPPORT (Save) 

Business opportunity driven Competitive / Exploitation focus  Complex ‐ Organizational planning, multiple 

methods based on goal seeking 

IT opportunity driven Inovation / Exploitation focus  Federation ‐ Business‐led, decentralized, 

enterpreneurial or new technology driven

Backbone‐ Methodical planning, 

integrated solutions, centralized control 

‐ Current business performance focus 

 

Traditional‐ Evaluation planning, localized 

application, decentralized control 

‐ Ulitility focus ‐ Efficiency focus 

 

Potential contribution of 

IS/IT application to achieving future 

business goals 

Gambar 2.7 McFarlan Strategic Grid [Ward & Peppard (2002)]

43  

2. High Potential

Merupakan kuadran aplikasi-aplikasi yang berpeluang untuk menciptakan

keunggulan bersaing dimasa depan bagi perusahaan, tetapi belum

terealisasi.

3. Key Operational

Kuadran ini dikelompokan aplikasi-aplikasi yang dapat menunjang

kelangsungan bisnis perusahaan, jika ada masalah pada aplikasi ini maka

akan sangat mengganggu bahkan terhentinya proses operasional

perusahaan.

4. Support

Kuadran ini dikelompokan aplikasi-aplikasi yang dikategorikan sebagai

support atau pendukung saja namun tidak memberikan keuntungan

bersaing bagi perusahaan.

Diperlukan sebuah alat untuk melakukan penilaian terhadap aplikasi

yang ada dan mengklasifikasikan sebuah aplikasi kedalam McFarlan Strategic

Grid diatas, menurut ward dan peppard (2002), berikut ini adalah contoh

pertanyaan yang dapat menguji sebuah aplikasi untuk dimasukan kedalam

McFarlan Strategic Grid, sebagai berikut :

Tabel 2.4 Daftar pertanyaan McFarlan Strategic Grid [ward & peppard (2002)]

No. Pertanyaan Ya / Tidak

a. Menciptakan keunggulan bersaing bagi perusahaan ? b. Memungkinkan tercapainya sasaran bisnis yang

spesifik atau critical success factor ?

c. Mengatasi kendala bisnis yang berhubungan dengan pesaing ?

d. Menghindari risiko bisnis di masa depan agar tidak muncul di waktu dekat ?

e. Meningkatkan produktifitas bisnis dan mengurangi

44  

biaya jangka panjang? f. Memungkinkan perusahaan memenuhi persyaratan

hukum ?

g. Manfaatnya belum diketahui, tetapi bisa jadi menghasilkan poin (a) atau (b) diatas ?

Untuk setiap jawaban “Ya” dari tabel 2.4 diatas maka dimasukan kedalam

tabel berikut:

Tabel 2.5 Klasifikasi McFarlan Strategic Grid [ward & peppard (2002)]

No. High Potential Strategic Key Operational Support a. Yes (i) b. Yes (i) c. Yes d. Yes e. Yes f. Yes (ii) Yes (ii) g. Yes

Jika didalam penilaian sebuah aplikasi terdapat jawaban “Ya” lebih

dari 2 (dua) kolom, dimana aplikasi tersebut muncul dilebih dari satu kategori

maka aplikasi tersebut dibagi menjadi beberapa bagian yang kemudian diuji

secara terpisah. Dibawah ini adalah daftar pertanyaan tambahan yang

didapatkan untuk memperoleh kejelasan dan kepastian sebagai berikut :

i. Apakah manfaat bisnis dan bagaimana cara pencapaiannya telah jelas ?

Jika jawabannya “Yes” maka masuk ke strategic, jika “No” maka masuk

ke High Potential.

ii. Apakah kegagalan dalam pemenuhan akan menimbulkan risiko yang

signifikan ?

Jika jawabannya “Yes” maka masuk ke Key Operational, jika “No”

maka masuk ke Support.