Modul.03 Transmisi Telekomunikasi

Post on 16-Mar-2016

178 views 6 download

Tags:

description

Modul.03 Transmisi Telekomunikasi. by : Yasdinul Huda Lab Elektronika Komunikasi – FT UNP Yhud4_one@telkom.net. SOURCE 1. VBW. UP CONV. AMPLIFIER. MULTIPLEX. MODULASI. SOURCE N. VBW. DELVERY. DOWN CONV. AMPLIFIER. DE MUX. DEMODU LASI. DELVERY. TRANSMISI. Media transmisi. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Modul.03 Transmisi Telekomunikasi

yhud4_one@telkom.net 1

Modul.03 Transmisi Telekomunikasi

by :Yasdinul Huda

Lab Elektronika Komunikasi – FT UNPYhud4_one@telkom.net

yhud4_one@telkom.net 2

TRANSMISI VBW

VBW

MULTIPLEX

DE MUX

MODULASI

DEMODU LASI

UP CONV

DOWN CONV

AMPLIFIER

AMPLIFIER

DELVERY

DELVERY

SOURCE N

SOURCE 1

Media transmisi

yhud4_one@telkom.net 3

VBW

amplitudo

gambaran distribusi daya 85 % pada suara normal manusia.

10% 5% .5K 1 K 2K 4K 8K 16 K Hz

dB0 -10-20

respons telinga -30-40-50 .2K 1 K 2K 4K Hz

yhud4_one@telkom.net 4

KWALITAS TRANSMISI

Mu

x

Mod

Upconv

.

AMP

AMP

Down con

DEMODULASI

DEMUX

Noise yang masuk kedalam system transmisi

Analog C/N S/N Digital Atau BER

yhud4_one@telkom.net 5

MODULASISINYAL CARRIER / PEMBAWA Y = A sin ( t + ) = 2 f tMODULASI AM Y = A(1 + kas) sin ( t + )MODULASI FM Y = A sin [ (1 + kas)t + ]MODULASI PHASA Y = A sin [ t + (1 + kas) ]

yhud4_one@telkom.net 6

SINYAL MODULASI

AM

Sinyal pemodulasi pembawa

Gelombang pembawa yang telah dimodulasi, semakin tinggi amplitudo sinyal semakin kecil perioda pembawa.

‘ fm F F fm BW=2(F+fm)

-fm 2 f fm fc-f-fm fc fc-f-fm

fs fc-fs f fc fc+fs

yhud4_one@telkom.net 7

Media transmisi

- Getaran sinyal pembawa itu harus disampaikan kepada penerima

- Proses penyampaian ini harus dilakukan melalui suatu media

- Analogi dengan pembawa truk maka maka jalan rayanya disebut media transmisi

- Proses perambatan sinyal gelombang pembawa dari satu tempat ketempat lain disebut propagasi.

- Didalam media, carrier dalam bentuk gelombang pembawa. ( carrier wave ).

yhud4_one@telkom.net 8

Macam – macam media transmisi

Kabel :Pasangan kabel tembagaKabel coaxial / bawah lautfiber optik

Radio :Radio jarak pendekRadio troposcaterRadio MicrowaveSatelit

yhud4_one@telkom.net 9

Pasangan kabel tembaga

• Terdiri dari sepasang kabel dengan berbagai ukuran diamter

• Redamannya besar tergantung pada diamternya• Biasa digunakan untuk jarak pendek• Kapasitas yang disalurkan kecil

Mux Mod /Tx rx/dem Demux

Kabel tembaga

yhud4_one@telkom.net 10

Kabel coaxial / bawah laut

Contoh kabel coaxial Kabel antena TV. Redamannya < kabel tembaga biasa. Kapsitasnya penyalurannya mencapai 4000 kanal @3 KHz

VBW Pada kabel laut digunakan kawat penguat karena

perenggangan yang cukup besar. Rangkaian pengulang ( repeater ) untuk hubungan yg jauh jarak repeater antara 10 km dan dibutuhkan catuan listrik DC Contoh : kabel transatlantik th 1976, kapasitas 4000 @ 3 KHZ

bw, maks frek 28 MHz, 1 kabel dengan diameter 2.4 cm, repeater terbuat dari transistor berjarak 6 km. Panjang kabel = 6400 km.

yhud4_one@telkom.net 11

Kabel serat optik

kabel kaca antara 1 – 10 m untuk jenis monomode dan 50 – 60 m untuk jenis multi mod

pembungkusnya 125 m tiap haspel ( gulungan) dapat membawa kabel fiber optik

sampai 1 km Redaman jauh lebih kecil Jarak jangkau dapat mencapai 70 km antar repeater.

Filling materialFiber optikKevlar /penyanggaPolyurethane jacketKevlarPoliurethane jacketCoated aluminiumBlack polyethylene outer jacket

n

step index mode

N

Gradual index mode

yhud4_one@telkom.net 12

Propagasi lewat kabel optik Index bias kaca 1,3 – 1,5 n = c/v c= 3.108 m/s Jika n = 4/3

maka v=2,25 108 m/s

Panjang gel cahaya dalam kabel optik dapat 0.8 nm, 1.3 nm atau 1550 nm.

Membawa 40.000 VBW atau video Bebas interferensi

Perambatan multi mode

Step index mode

Gradual index mod2.5

2.0

1.5

1.0

.5db/km .8 .9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 n m Redaman oleh kabel optik pada berbagai macam panjang gelombang.

yhud4_one@telkom.net 13

Perhitungan redaman dan jarak jangkau kabel optik

O/p pemancar = 0 dBm minimal power di penerima –37dBm. Kehilangan power terjadi pada: Konektor dikedua sisi (1 dB/sisi) 2 dB Margin untuk penyambungan jika putus 6 dB Redaman per sambungan /splicing 0,1 dB Redaman fiber optik 0,2 dB/km Redaman per km menjadi 0,3 dB/km Maka jarak antara terminal menjadi (37–2-6)/0,3=97 km

Konektor Input serial light Light outputData source source Detektor serial data fiber optik dengan sambungan

yhud4_one@telkom.net 14

Media transmisi Radio pembagian frekwensi radio sbb: 3 - 30 KHz VLF 30 -300 KHz LF 0.3 - 3 MHz MF 3 - 30 MHz HF 30 - 300 MHz VHF 0.3 - 3 GHz UHF 3 - 30 GHz SHF 30 -300 GHz EHF

antena Tx Rx

Amplifier merubah sinyal electric menjadi sinyal gelombang elektromagnetik (Tx) atau sebaliknya (Rx)

Reflektor antena berfungsi untuk mengarahkan pancaran Masalah yang selalu dibahas dalam antena adalah penguatan dan sudut

pengarahan Antara transmiter dan receiver selalu ada loss karena antena penerima

tidak dapat mengambil semua power yang dipancarkan

yhud4_one@telkom.net 15

Macam – maca konfigurasi antena

Dipole Dipole dengan pemantul

Yagi

Dipole dengan pemantul dan penyearah Horn

HpbwParabola dengan prime focus Parabola dengan casegrain

yhud4_one@telkom.net 16

Propagasi lewat ionospere Ion pada lapisan ionosphere terbentuk karena sorotan sinar matahari Propagasi ionosphere dilakukan dengan pantulan oleh lapirsan ionosphere Ketika matahari terbenam maka ion akan kembali ke atom gas normal. Pada ketinggian diatas 500 km tidak ada lagi gas jadi tidak mungkin ada

ionosphere. Propagasi lewat ionosphere tidak stabil dan tidak dipakai lagi. Lapisanjarak dari muka bumi F2 250 – 500 km F1 200-200 Km E 90-150 Km D 50-90 Km Kepadatan elektron/m3 prop. Lewat ionsopher Mengapa pada lapisan tinggi konsentrasi elektron makin tinggi.

yhud4_one@telkom.net 17

Propagasi lewat gel microwave terrestrial Hubungan disebut Line Off Sight (tanpa

halangan Frekwensi Gelombang yang digunakan

> 1 GHz Masalah utama yang harus diperhatikan

adalah redaman hujan (rain attenuation ) dan gangguan karena pantulan serta lapisan udara yang tidak seragam.( fading )

Jarak antara pemancar dan penerima 30 – 100 km Ketinggian antena merupakan masalah yang harus diperhitungkan. Karena

menara tidaklah murah. Pembangunan bisa memakan waktu lama karena waktu untuk

pembangunan site ( lokasi pemancar dan penerima ) Repeater bisa ditaruh diatas gunung tinggi yang berhutan lebat dengan

menggunakan solar panel untuk tenaga listriknya

yhud4_one@telkom.net 18

Media radio lewat satelit

Satelit beredar mengelilingi bumi

Menurut hukum kepler maka waktu edar dan ketinggian satelit dapat dihitung seperti tabel disamping ini

Fcp = Mm/R2 M = 400. 000 km3/s2

Fcf = m v2/R v= R ω = m R ω2 ω = 2/T = m R 42/T2 Fcp = Fcf Mm/R2 = m R 42/T2

R = 3√[100.000 T2/2] jari – jari bumi = 6370 R= 6370 + h

Ketinggian (km ) Perioda putar / jam600 1.6 LEO700 1.7 LEO1200 1.9 LEO1600 2 LEO4000 3 LEO10000 6 MEO20000 12 MEO35780 24 GSO

M

m

Fcp

Fcf

yhud4_one@telkom.net 19

Satelit sebagai repeater/ stasiun pengulang

Carrier dari stasiun bumi di pancarkan ke satelit

Oleh Satelit carrier tersebut di perkuat Dipancarkan oleh stasiun bumi secara

broadcast pada frek 5925-6425 MHz Dipancarkan kembali kebumi secara

broadcast pada frek 3700 – 4200 mhz Gelombang yang digunakan adalah

gelombang UHF / SHF

yhud4_one@telkom.net 20

Constelasi satelit di orbit• Satelit GSO adalah satelit

dengan ketinggian 36000 km dan terletak Pada bidang khatulistiwa

LEO < 10.000 km MEO 10.000 – 36.000 km Satelit juga dapat bertindak

sebagai sebuah sentral di angkasa

• Baik Satelit MEO atau LEO harus menggunakankan lebih dari satu satelit dan pelayanannya bersifat global.

yhud4_one@telkom.net 21

Gambar Konstelasi Satelit.

yhud4_one@telkom.net 22

HAPS ( High Altitude platform system) Sekarang ini muncul idea untuk membuat satelit yang bukan satelit. Tetapi terletak di atmosphere pada ketinggian 20 km Sekarang ini muncul idea untuk membuat satelit yang bukan satelit. Tetapi terletak di atmosphere pada ketinggian 20 km

disebut HAPS (High altitude Platform system )disebut HAPS (High altitude Platform system ) Daerah pelayanannya menjadi terbatas Daerah pelayanannya menjadi terbatas

20 km20 km

200 km200 km

yhud4_one@telkom.net 23

hubungan antara sentral dengan pelanggan bergerak konfigurasi jaringan terdiri dari : MSC ( Master Switching Control ) BSC (Base Station Control ) BS ( Base Station ) MS ( Mobile Station )• MS dilayani langsung oleh

MSC lewat BSC dan BS• Proses perpindahan MS dari satu BS ke BS lain disebut

hand over dan dilakukan oleh MSC• Luas cakupan tergantung pada konsentrasi pelanggan

dalam BS

Komunikasi bergerak

M S C

BSC

BS

BS

BS

MS

yhud4_one@telkom.net 24

Komunikasi bergerak lanjutan

frekwensi yang digunakan ~ 900 MHZ dan ~ 1800 – 2000 MHz

Tiap BS dibedakan oleh daerah cakupan dank ode / frekwensi cakupan.

. Luas cakupan tergantung

pada konsentrasi pelanggan dalam BS.

F6 F 1

F 1

F 1 F 1

F 1 F 1

F 1

F6

F6

F6

F6 F6

F 2 F 2

F 2 F 2

F 2 F 2

F 2

F 7 F 7

F 7 F 7

F 7

F 7

F 3

F 3 F 3

F 3 F 3

F 3

F 4 F 4

F 4

F 4 F 4

F 4

F 5 F 5

F 5 F 5

F 5 F 5

F 5

F 4 F 3

F6

F 2 F 4 F 7

yhud4_one@telkom.net 25

Transmisi Digital Bentuk tegangan pada analog sesuai dengan

perubahan informasi Bentuk tegangan pada digital adalah bit

( tegangan tinggi “1” atau teg rendah “0”) Lebih mudah mengirim digital karena : Untuk deteksi “on” dan “OFF” mudah Pembuatan rangkaian digital lebih mudah.

(Menggunakan IC VLSI) Dengan sistem koding, maka error yang terjadi

selama perjalanan pada sinyal digital dapat diperbaiki.

Sinyal digital dapat compress walau dengan mengorbankan kwalitas

Sistem digital dapat diproses terpadu dengan sistem komputer. ( misalnya Video CD, dll)

Transmisi digital lebih handal dibandingkan transmisi analog.

Sinyal digital jauh lebih mudah digabungkan ( Multiplexing ) dengan sinyal dari berbagai – bagai sumber maupun tujuan dan sangat flexibel

Tegangan

Analog

digital

yhud4_one@telkom.net 26

Merubah analog menjadi digital

Sistem transmisi digital menyalurkan informasi digital. Proses sampling Proses kwantisasi Out put adalah sinyal digital. Jumlah sampling ~ 2 x 4000 bh/sJumlah bit kwantisasi = 8 / samplingMaka jumlah bit perdetik adalah 2 x 4000x 8 = 64.000 bit /det.

Continous/ analog

Discrete / digital

‘t Time

‘t Time

PAM bit stream

6 9 7 4 sampling 0110 1001 0111 0100 kwantisasi /pengkodean

Sampling kwantisasi

yhud4_one@telkom.net 27

Masalah /feature dalam transmisi digital

Masalah pengkodean. BW menjadi lebih besar Error dalam kwantisasi karena yang dikodekan

hanya sampling Noise / derau di sepanjang jalan Features digital Perbaikan kesalahan di penerima Kompresi Pemaketan / relay

yhud4_one@telkom.net 28

Penumpangan sinyal pada carrier sinyal tak dapat bergerak sendiri pd jarak jauh. Contoh: suara kita tak dapat sampai ke Jakarta. Supaya sampai ke jakarta maka prosesnya sebagai berikut:

- sinyal dirubah dalam bentuk sinyal listrik ( contoh : amplifier dan loud speaker )

- sinyal listrik ini juga tidak dapat sampai ke Jakarta .( dengan cara apa?)

- sinyal listrik bisa disalurkan dengan kabel

Seberapa jauh sinyal ini dapat disalurkan lewat kabel?

yhud4_one@telkom.net 29

Penumpangan sinyal pada carrier

cara yang terbaik adalah menumpangkan sinyal tersebut pada gelombang. Karena gelombang dapat bergerak pada jarak yang jauh.

Untuk itu salah parameter gelombang harus dirubah sesuai dengan perubahan sinyal yang mau dikirim.Contoh gelombang cahaya. Jika suatu sumber cahaya diubah – ubah intensitasnya ( terang/ gelap ) maka perubahan itu dapat diterima ditempat jauh.Contoh lain: gelombang radio, jika gelombang radio dirubah – rubah amplitudonya maka perubahan amplitudo ini dapat diterima ditempat jauh.

Sebelum lanjut marilah kita mempelajari apakah gelombang itu?