Modul 8 9 Media Transmisi

42
Media Transmisi 1

description

Uploaded from Google Docs

Transcript of Modul 8 9 Media Transmisi

Page 1: Modul 8 9 Media Transmisi

Media Transmisi

1

Page 2: Modul 8 9 Media Transmisi

Media Transmisi

Tipe Media Transmisi

2

Tipe Media Transmisi

Page 3: Modul 8 9 Media Transmisi

Tipe-tipe Media Transmisi

Media transmisi terbagi 2, yaitu:

- Media Transmisi Guided

(media yang digunakan bersifat terlindungi)

seperti : fiber optik, kabel koaxial, atau twisted pair cable

3

seperti : fiber optik, kabel koaxial, atau twisted pair cable

- Media Transmisi Un-Guided(media yang digunakan bersifat bebas)seperti : bluetooth/infra merah, gelombang radio

Page 4: Modul 8 9 Media Transmisi

Media Transmisi

Guided Media

4

Guided Media

Page 5: Modul 8 9 Media Transmisi

Media Transmisi Guided

Media yang alur tranmisinya “terlihat”.

Contoh umum:

� Kabel Fiber Optik

5

� Kabel Fiber Optik

� Kabel Koaxial

� Kabel Ganda Terpilin (Twisted Pair Cable)

Page 6: Modul 8 9 Media Transmisi

Media Transmisi

6

Page 7: Modul 8 9 Media Transmisi

Unshielded Twisted Pair (UTP)

� Sangat terganggu pada interferensi elektromagnetik

7

� Penggunaan RJ45 konektor

� Terdapat 4 pasang kabel� Resistance = 100 ohms

Page 8: Modul 8 9 Media Transmisi

Unshielded Twisted Pair (UTP)

Keuntungan� Mudah dalam instalasi � Lebih murah

8

� Lebih murah� Ukuran kabel kecilKerugian� Jarak maksimal lebih

kecil� Tidak tahan interferensi

Page 9: Modul 8 9 Media Transmisi

9

Page 10: Modul 8 9 Media Transmisi

Shielded Twisted Pair (STP)

� Lebih tahan terhadap interferensi dan gelombang elektromagnetik

10

elektromagnetik� Lebih mahal

Page 11: Modul 8 9 Media Transmisi

Coaxial Cable

Advantages� Lebih panjang (up to

500m)

11

� Lebih cocok sebagai backbone

� Lebih murah daripada backbone fiber

� Lebih tahan terhadap gangguan elektromagnetik

Page 12: Modul 8 9 Media Transmisi

Coaxial Cable

Disadvantages� Thickness of cable

12

� Copper shielding must be grounded at both ends of the connection

� No longer used as a LAN media

Page 13: Modul 8 9 Media Transmisi

Coaxial Cable

� Know these diagramed parts & their purpose

� Be sure to handle &

13

� Be sure to handle & inspect our classroom samples of coaxial cable

Know these specs!!

Page 14: Modul 8 9 Media Transmisi

Fiber Optics

� Know these diagramed parts & their purpose

Advantages

14

Advantages� Longer runs than any

other cable (2km)� Higher data rates than

any other cable (>100Mbps)

� NO EMI!!

Page 15: Modul 8 9 Media Transmisi

Fiber Optics

Disadvantages� Very expensive!!� Difficult to install

15

Difficult to install

Therefore, fiber is used only for backbone installations.

Know these specs!!

Page 16: Modul 8 9 Media Transmisi

Media Transmisi

Unguided Media

16

Unguided Media

Page 17: Modul 8 9 Media Transmisi

Advantages

� Hampir bisa diimplementasikan dimana saja

� Implementasi lebih cepat

� Tidak ada biaya cabling

� Pengguna dapat menggunakan layanan wireless hampir dimana saja

17

dimana saja

� Pengguna baru pada jaringan wireless tidak perlu menggunakan kabel atau port untuk berkomunikasi

Page 18: Modul 8 9 Media Transmisi

Disadvantages

� Implementasi lebih murah dalam beberapa kasus, akan tetapi dalam penggunaannya masih relatif mahal

� Masalah keamanan (WEP)

� Inkompatibilitas terhadap bermacam-macam teknologi wireless

Beberapa perangkat wireless memiliki keterbatasan

18

� Beberapa perangkat wireless memiliki keterbatasan hardware atau software

� Belum mendukung data rate yang sama dengan wired network dengan realibilitas yang sama

Page 19: Modul 8 9 Media Transmisi

Types of Wireless Networks (1)

Satellite-Based Networks� Antena berbasis satelit yang mengorbit di atas bumi menghubungkan dua station atau lebih yang berada di bumi atau yang berada di dekat bumi.

� Area cakupan sangat luas.

Menyediakan data rate yang

19

� Menyediakan data rate yang sangat tinggi.

� Biaya implementasi besar.

� Delay propagasi cukup besar sesuai dengan jarak sinyal.

� Walaupun satellite links terfocus pada short term outages atau degradations, kualitas transmisi sangat tinggi.

Page 20: Modul 8 9 Media Transmisi

Types of Wireless Networks (2)

Terrestrial Networks

� Semua network device dan user berada di bumi

� Area cakupan relatif kecil dibandingkan dengan satellite networks.

� Data rate yang disediakan bervariasi, sesuai dengan teknologi.

20

teknologi.

� Biaya implementasi bervariasi, tetapi relatif lebih murah dibandingkan satelit.

� Delay propagasi kecil.

� Kualitas transmisi dapat berbeda sesuai dengan kondisi sekitar.

Page 21: Modul 8 9 Media Transmisi

Types of Satellite-Based Networks

Satellite-based networks dapat diklasifikasikan berdasarkan karakterisitik orbit.

� Circular atau elliptical orbits?� Circular berpusat pada inti bumi.

� Elliptical dengan perpotongan pada inti bumi.

21

� Elliptical dengan perpotongan pada inti bumi.

� Plane of orbits?� Equatorial mengorbit di atas equator bumi.

� Polar mengorbit melalui dua kutub.

� Altitude of satellites?� Geostationary orbit (GEO).

� Medium Earth orbit (MEO).

� Low Earth orbit (LEO).

Page 22: Modul 8 9 Media Transmisi

Types of Terrestrial Wireless Networks (1)

terdapat dua tipe terrestrial wireless networks.

� Wireless Local Area Networks� Mobile users berkomunikasi secara langsung satu sama lain atau tidak langsung melalui base station atau access point di dalam radius puluhan meter.

22

point di dalam radius puluhan meter.

� Akses Internet global disediakan oleh suatu koneksi berbasis kabel dari suatu base station atau melalui salah satu ad hoc network.

� Contoh: 802.11 dan Bluetooth.

Page 23: Modul 8 9 Media Transmisi

Types of Terrestrial Wireless Networks (2)

� Wide-Area Wireless Access Networks� Mobile users berkomunikasi melalui base station yang diatur oleh penyedia layanan telekomunikasi yang melayani user dalam radius puluhan kilometer.

� Akses Internet Global disediakan melalui wireless

23

� Akses Internet Global disediakan melalui wireless network, biasanya sebagai layanan tambahan.

� Contoh: Cellular service.

Page 24: Modul 8 9 Media Transmisi

IEEE 802.11 Wireless LAN

� 802.11b

� 2.4 GHz unlicensed radio spectrum.

� Mencapai 11 Mbps.

� Diimplementasikan secara luas,

� 802.11a� 5-6 GHz range.� Mencapai 54 Mbps.

� 802.11g� 2.4-5 GHz range.Mencapai 54 Mbps

24

secara luas, menggunakan base stations.

� Saat ini banyak diimplementasikan pada lokasi publik dan beberapa departement.

� Mencapai 54 Mbps

� Memiliki base-station(berbasis access point) dan ad-hoc network versions.

Page 25: Modul 8 9 Media Transmisi

Base Station Approach� Wireless host berkomunikasi dengan suatu base station.

� base station = access point (AP)

� Basic Service Set (BSS) ( cell) berisi:� Wireless host.� Satu access point (AP), base station.

� BSS dapat dikombinasikan menggunakan backbone Distribution System (DS) untuk membentuk suatu Extended Service Set (ESS), yang muncul sebagai suatu single logical LAN.

25

Page 26: Modul 8 9 Media Transmisi

Ad Hoc Network Approach

� Tidak ada AP (seperti base station).� Wireless hosts berkomunikasi satu sama lain.� Aplikasi:

� “Laptop” pada conference room.� Interkoneksi pada “personal” devices.

26

� IETF MANET (Mobile Ad hoc Networks) working group.

Page 27: Modul 8 9 Media Transmisi

Distribution of Messages(1)� Distribution service

� Layanan utama yang digunakan untuk pertukaran messages antara wireless stations di dalam ESS yang sama.

� Baik dalam suatu single BSS (dimana messages hanya melalui AP pada BSS tersebut), atau dari satu BSS ke BSS yang lain, dimana messages harus melewati DS.

27

yang lain, dimana messages harus melewati DS.

� Integration service� Mentransfer data di antara wireless station pada IEEE 802.11 LAN dan suatu station pada integrated wired IEEE 802.x LAN terhubung ke DS melalui suatu portal.

� Integration service harus memperhatikan address translation dan media conversion logic.

Page 28: Modul 8 9 Media Transmisi

Distribution of Messages (2)

ExtendedService Set

Distribution System

IEEE 802.x LAN

portal

28

BasicService Set

STA2

STA3

STA = station

STA4Basic

Service Set

STA6STA7

STA1

AP

STA5

AP

Page 29: Modul 8 9 Media Transmisi

Associations� Sebelum layanan distribusi dapat mengirimkan atau menerima data menuju atau dari suatu wireless station, station tersebut terlebih dahulu harus diasosiasikan.

� Station harus diregistrasikan dengan suatu AP pada BSS, sehingga identitas dan lokasinya dikenali oleh network.

� Association service:� Membangun asosiasi awal antara suatu wireless station dan suatu AP.

29

suatu AP.

� Reassociation service:� Memungkinkan transfer asosiasi dari satu AP ke AP lain, memperbolehkan wireless station berpindah dari satu BSS ke BSS lain.

� Disassociation service:� Terminasi dari suatu asosiasi diketahui wireless station atau AP.

Page 30: Modul 8 9 Media Transmisi

Associations and Mobility� Terdapat perbedaan sudut pandang mengenai mobilitas pada 802.11 wireless LAN.

� No transition:� Suatu wireless station baik diam maupun bergerak berada hanya dalam satu single BSS.

� BSS transition:� Wireless station bergerak dari satu BSS ke BSS lain di dalam ESS

30

� Wireless station bergerak dari satu BSS ke BSS lain di dalam ESS yang sama. Menggunakan layanan reassociation untuk mendukung perpindahan tersebut.

� ESS transition:� Wireless station bergerak dari BSS pada suatu ESS ke suatu BSS pada ESS lain. Membutuhkan disassociation dan asosiasi baru pada ESS yang baru. Pada kasus ini, koneksi layer di atasnya tidak dapat dijamin oleh 802.11, jadi Mobile IP akan dibutuhkan.

Page 31: Modul 8 9 Media Transmisi

Access and Privacy Services

� Untuk memperkirakan suatu wired network, 802.11 networkharus menyediakan akses dan layanan private kepada wireless stations.

� Access services:� Membatasi wireless stations yang dapat mengakses network, dan dapat dilakukan dengan berbagai cara.

� Service Set Identifiers (SSIDs): Suatu station harus mengetahuinya agar mendapatkan hak akses. Menjadi tidak

31

mengetahuinya agar mendapatkan hak akses. Menjadi tidak aman, karena kebanyakan AP melakukan broadcast.

� MAC address filtering: Wireless stations dengan MAC addresstertentu diijinkan atau tidak diijinkan.

� Wired Equivalent Privacy (WEP): Suatu station harus mengetahui WEP key untuk mendapat hak akses. Tidak aman juga.

� Application level access control: Termasuk berbagai mekanisme, seperti Bluesocket pada UWO.

Page 32: Modul 8 9 Media Transmisi

Access and Privacy Services� Privacy services:

� Melindungi isi pesan dari pengaksesan oleh siapapun selain penerima yang dimaksud.

� Umumnya membawa beberapa bentuk enkripsi.

� Wired Equivalent Privacy (WEP): mendekati encryption set standard.

� 802.1x: Lebih baru, tetapi belum sempurna, standard IEEE untuk kontrol akses pada wireless dan wired LAN,

32

IEEE untuk kontrol akses pada wireless dan wired LAN, memberi peran bagi autentikasi dan autorisasi devices.

� EAP: Standard 802.1x yang menggunakan central authentication server untuk mengautentikasi setiap user pada network. EAP memiliki beberapa varian, termasuk: EAP MD5, EAP-Tunneled TLS (EAP-TTLS), Lightweight EAP (LEAP), dan Protected EAP (PEAP).

� Dan masih banyak lagi!

Page 33: Modul 8 9 Media Transmisi

Bluetooth Basics� Low-power, small radius,

wireless networking technology.� 10-100 meter.

� Omnidirectional� Tidak line-of-sight (seperti

infrared).� Interconnects gadgets:

� Bluetooth menggunakan 2.4-2.5 GHz unlicensed radio band.

� Mendukung data rate sampai dengan 721 kbps.

� Interferences dari 802.11 wireless LAN, digital cordless phones, microwave ovens:

33

� Interconnects gadgets:� PDA.� Telepon Selular.� Device game dan musik.� Camera.� Printer.� Keyboard/mouse.� Headphone dan microphone.

phones, microwave ovens:� Frequency hopping.

Page 34: Modul 8 9 Media Transmisi

Bluetooth Application Areas� Bluetooth menyediakan dukungan terhadap tiga area aplikasi umum menggunakan short-range wireless connectivity.

� Data and voice access points:

� Transmisi data dan real-time voice dengan koneksi wireless dari alat yang portable maupun stationary.

Cable replacement:

34

� Cable replacement:

� Mengurangi kebutuhan akan penggunaan kabel untuk koneksi pada berbagai alat komunikasi.

� Ad hoc networking:

� Bluetooth radio dapat dengan mudah membangun koneksi dengan yang lain dengan cepat.

Page 35: Modul 8 9 Media Transmisi

Bluetooth Standards Documents� Standard Bluetooth sangat luas… mencapai 1500 halaman yang dibagi menjadi dua bagian inti

� Core specifications:

� Berisi detil dari berbagai layer pada arsitektur Bluetooth protocol, dari radio interface sampai dengan link control.

35

control.

� Profile specifications:

� Membahas kegunaan teknologi Bluetooth dalam mendukung berbagai aplikasi.

� Setiap profil spesifikasi membahas manfaat teknologi yang didefinisikan pada core specification bagi implementasi model kegunaan tertentu.

Page 36: Modul 8 9 Media Transmisi

Bluetooth Usage Models� Beberapa model penggunaan inti pada Bluetooth profile

specifications:

� File transfer:

� Mendukung transfer directory, file, document, image,dan media streaming.

� Internet bridge:

36

� Internet bridge:

� Memperbolehkan mobile phone atau cordless modemuntuk menyediakan dial-up networking dan kapabilitas fax untuk alat Bluetooth lain.

� LAN access:

� Menjadikan alat pada Bluetooth network dapat mengakses LAN seperti terhubung dengan wired device.

Page 37: Modul 8 9 Media Transmisi

Bluetooth Usage Models� Synchronization:

� Menyediakan sinkronisasi device-to-device dari PIM (personal information management) data, seperti phone book, calendar, message, dan note information.

� Three-in-one phone:

� Telephone headset yang mengimplementasikan model

37

� Telephone headset yang mengimplementasikan model ini bertindak sebagai cordless phone dengan base station, suatu intercom device, dan telepon selular.

� Headset:

� Mengijinkan suatu headset bertindak sebagai remote device’s audio input dan output interface.

Page 38: Modul 8 9 Media Transmisi

Bluetooth Usage Models� Audio-video remote control:

� Mengijinkan Bluetooth device untuk berfungsi sebagai remote control pada audio/video device.

� Basic imaging:

� Menyediakan basic support untuk capturing, transfer, dan manipulasi image (baik untuk digital camera dan

38

dan manipulasi image (baik untuk digital camera dan video recorder).

� Basic printing:

� Mendukung queuing dan printing dokumen ke Bluetooth enabled printer tanpa driver.

� And many, many more!

Page 39: Modul 8 9 Media Transmisi

Piconets and Scatternets(1)Bluetooth didesain untuk beroperasi pada lingkungan dengan banyak user

� Mencapai delapan device (satu master dan satu sampai tujuh active slave device) dapat berkomunikasi pada jaringan kecil yang disebut piconet. Sepuluh piconet dapat berada dalam area cakupan yang sama.

39

� Device pada suatu piconet dapat berfungsi sebagai master atau slave bagi piconet lain pada area cakupan yang sama, memberikan overlapping network yang disebut scatternet.

� Untuk keamanan, setiap link dikodekan dan dilindungi dari penyadapan dan interferensi.

Page 40: Modul 8 9 Media Transmisi

Piconets and Scatternets(2)

(a) Cellular system (squares represent

stationary base stations)

(b) Conventional ad hoc systems

40

(c) Scatternets

Page 41: Modul 8 9 Media Transmisi

Piconets and Scatternets(3)� Suatu Bluetooth master device menentukan channel (frequency hopping sequence) dan fase (timing offset, misalnya waktu transmit) yang digunakan oleh semua device pada piconet tersebut.

� Slave hanya dapat berkomunikasi dengan master, dan hanya dapat berkomunikasi ketika diberikan ijin oleh master.

41

master.

� Pendekatan ini sama dengan mode komunikasi base station pada wireless network lain.

� Ada juga peer-to-peer mode, yang berfungsi hampir sama dengan ad hoc wireless network pada umumnya.

Page 42: Modul 8 9 Media Transmisi

Frequency Hopping

� Frequency hopping pada Bluetooth memiliki dua tujuan utama:� Menyediakan resistansi terhadap interferensi.

� Menyediakan bentuk multiple access di antara co-located devicespada piconet yang berbeda.

� How it works:� Total Bluetooth bandwidth dibagi menjadi 79 channel berbeda (di kebanyakan negara).

42

kebanyakan negara).

� Frequency hopping muncul dengan melompat dari satu channelke channel lain dengan urutan pseudo-random.

� Urutan yang sama digunakan semua device pada suatu singlepiconet, sebagaimana ditentukan oleh master.

� Kadang-kadang, terjadi collision (tabrakan) pada co-located piconet, tapi hal ini jarang terjadi, dan dapat ditangani dengan mudah dengan forward error correction dan teknik-teknik lain.