K RITIK TARI

43
KRITIK TARI Dra. Yuli Sectio Rini, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Tari FBS UNY [email protected]

description

K RITIK TARI. Dr a . Yuli Sectio Rini, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Tari FBS UNY y_sectio @ uny.ac.id. Sumber Bacaan. Kwant, R.C. 1975. Manusia dan Kritik. Yogyakarta: Yayasan Kanisius. Bahari, Nooryan. 2008. Kritik Seni: Wacana, Apresiasi, dan, Kreasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of K RITIK TARI

Page 1: K RITIK TARI

KRITIK TARI

Dra. Yuli Sectio Rini, M.Hum.

Jurusan Pendidikan Seni Tari FBS [email protected]

Page 2: K RITIK TARI

Sumber Bacaan

1. Kwant, R.C. 1975. Manusia dan Kritik. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.

2. Bahari, Nooryan. 2008. Kritik Seni: Wacana, Apresiasi, dan, Kreasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

3. Djoko Pradopo, Rachmat. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

4. Sumardjo, Jakob dan Saini Km. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

5. Mamannoor. 2002. Wacana Kritik Seni Rupa di Indonesia. Sebuah Telaah Kritik Jurnalistik Kosmologis. Bandung: Nuansa.

Page 3: K RITIK TARI

Kritik

Bagi sebagian orang sering berkonotasi negatif.

Kecaman,

Hujatan,

Pembantaian,

Mencari kekurangan

Page 4: K RITIK TARI

Kritik

Secara etimologis berasal dari bahasa:

Latin: criticus

Yunani: kritikos ----- krinein

Krinein : memisahkan, mengamati, menilai, menghakimi, memerinci.

Antara nilai dan bukan nilai,

Antara arti dan bukan arti.

Antara baik dan buruk

Page 5: K RITIK TARI

Masalah dalam seni tari secara umum:Karya-karya telah banyak diciptakan, tetapi gemanya kurang terdengar.

Masyarakat kurang memberikan apresiasi terhadap seni tari.

Masyarakat kurang membahas dan membicarakan seni tari.

Karya tari kurang berkembang.

Tokoh-tokoh tari kurang dikenal.

Page 6: K RITIK TARI

Masalah Khusus

KetimpanganKetidak harmonisanKesenjangan

Dalam perkembangan Seni Tari

Page 7: K RITIK TARI

Kritik Pengertian Umum

1. Sasaran Kritik:

►Kita sering melancarkan kritik terhadap kenyataan di sekitar kita, di hadapan kita. Kita melancarkan kritik terhadap musik yang dimainkan, lukisan yang ada di depan kita. Kita melancarkan kritik terhadap perbuatan yang benar-benar kita lakukan dan perbuatan yang benar-benar dilakukan orang lain.

Hakekat Kritik

Page 8: K RITIK TARI

1. Sasaran Kritik:

►► Kita sering menanggkap atau menanggapi gejala-gejala dalam suatu masyarkat. Pandangan seseorang atau masyarakat atau filsuf mengenai suatu hakekat, pemikiran religius mengenai agama atau mengenai Tuhan, maka orang yang mengkritik perlu terlebih dahulu mempelajari pandangan seseorang atau masyarakat atau filsuf terhadap agama atau Tuhan.

Hakekat Kritik

(Orang yang melancarkan kritik harus lebih dahulu mengetahui kenyataan yang dihadapi,

kenyataan yang dikritik)

Page 9: K RITIK TARI

1. Sasaran Kritik:

►►► Sasaran kritik berada dalam wilayah tanggung jawab. Segala sesuatu yang tidak berada di wilayah tanggung tanggang tidak termasuk dalam daerah kritik (yang bisa dikritik). , binatang, timbuhan

Maka alam: tanaman, satwa, bencana akibat alam, bayi yang baru lahir, tidak bisa dimintai pertanggungan jawab.

Hakekat Kritik

Page 10: K RITIK TARI

1. Sasaran Kritik:

►►►► Suatu benda dapat dimintai pertanggung jawaban selama benda tersebut berada di bawah tanggung jawab manusia. Keadaan alam dapat dimintai pertanggung jawaban sejauh alam tersebut berada dalam pengelolaan manusia.

Hakekat Kritik

Kesimpulan:

Sasaran kritik adalah manusia yang bertanggung jawab, dan dunia yang tergantung pada manusia yang harus

mempertanggungjawabkan.

Page 11: K RITIK TARI

2. Kritik dan Norma

► Kritik adalah penilaian atas kenyataan yang dihadapinya dalam sorotan norma. Melancarkan kritik tidak cukup hanya mengetahui kenyataan yang dihadapi. Siapa yang melancarkan kritik harus benar-benar menggunakan norma.

Hakekat Kritik

Page 12: K RITIK TARI

2. Kritik dan Norma

►►► Norma kritik tidak perlu rumusan. Suatu kenyataan yang dianggap tidak baik dan tidak pada tempatnya, maka yang seharusnya sudah ada dalam bayangan orang yang melancarkan kritik.

Hakekat Kritik

2. Kritik dan Norma

►► Kritik harus bisa memberi gambaran bagaimana karya itu seharusnya dengan berdasarkan norma. Norma-norma yang digunakan sebagai pedoman harus tidak tergoyahkan.

Page 13: K RITIK TARI

Hakekat Kritik

2. Kritik dan Norma

►►►► Kritik berdasarkan norma pun memiliki sifat intersubjektif. Dalam pergaulan manusia, saling mengkritik adalah gejala masyarakat secara umum yang menunjukkan bahwa dalam pergaulan manusia selalu ada norma-nroma intersubjektif.

Kesimpulan:

Kritik adalah kenyataan yang dihadapi dan dianalisis dalam sorotan norma yang tidak tergoyahkan dan memiliki

sifat intersubjektif

Page 14: K RITIK TARI

3. Kritik sebagai Penilaian atas nilai

► Kritik adalah suatu penilaian terhadap kenyataan dalam sorotan norma. Kritik menentukan nilai sesuatu kenyataan yang dihadapinya.

Hakekat Kritik

3. Kritik sebagai Penilaian atas nilai

►► Melancarkan kritik terhadap kenyataan yang dihadapi harus secara cermat dan dengan bantuan ilmu pengetahuan.

Page 15: K RITIK TARI

Hakekat Kritik

3. Kritik sebagai Penilaian atas nilai

►►►Dalam semua kritik ada faktor keinginan pemberi kritik yang memegang peranan, namun bukan sekedar keinginan tetapi keinginan berdasarkan norma.

Simpulan:

Aspek dasar kritik adalah norma, nilai,dan kebebasan yang saling terkait dan tidak terputus. Kritik adalah

penilaian atas nilai yang mengandung di dalamnya suatu jarak antara yang menilai dan yang dinilai.

Page 16: K RITIK TARI

4. Kritik Positif dan Kritik Negatif

► Kritik negatif artinya sikap kritik yang kesimpulannya tidak menyetujui.. Jika sesuatu tidak memenuhi norma, maka cenderung menadapat perhatian, yang memunculkan ketidak setujuan.

Hakekat Kritik

4. Kritik Positif dan Kritik Negatif

►► Kritik positif adalah kritik yang kesimpulannya menyetujui sesuatu yang dikritiknya. Jika sesuatu memenuhi norma, cenderung tidak mendapat perhatian karena tidak menyimpang.

Page 17: K RITIK TARI

Hakekat Kritik

4. Kritik Positif dan Kritik Negatif

►►► Kritik yang bukan sekedar menyetujui atau tidak menyetujui, dan memeberi sumbangan pemikiran dinamakan kritik membangun. Kritik membangaun adalah lebih daripada sebuah kritik.

Simpulan:

Kritik positif adalah menyetujui dan kritik negatif itu tidakmenyetujui. Aspek dasar kritik adalah norma, nilai,dan

kebebasan yang saling terkait dan tidak terputus. Kritik adalah penilaian atas nilai yang mengandung di dalamnya

suatu jarak antara yang menilai dan yang dinilai. Kritik membangun adalah kritik yang bukan sekedar kritik.

Page 18: K RITIK TARI

Tingkatan Kritik

Pra Predikatif : Kritik tanpa kata-kata,

ditunjukkn dengan sikap, ekspresi, atau

perilku

Predikatif : Kritik dengan kata-kata,

Kritik Ilmiah: Kritik yang menggunakan

argumen-argumen yang terkait dengan objek yang bisa dipertanggung jawabkan.

Page 19: K RITIK TARI

C. Unsur Kritik Seni

Deskripsi

Analisis Formal Interpretasi

Interpretasi

Evaluasi

Mutu yang dihasilkan dalam karya seni yang dikritik.

Kritik secara verbal maupun tulisan biasanya ada unsur-unsur sebagai berikut:

Page 20: K RITIK TARI

1. Deskripsi

Deskripsi dalam kritik seni adalah suatu penggambaran dengan kata-kata semua yang tersaji dalam karya seni yang ditampilkan (musik, tari, lukis, dll). Penjelasan dasarnya tentang hal-hal yang tampak secara visual yang dapat membangun bayangan atau image bagi penikmat (penonton, pendengar, pembaca, dll).

Page 21: K RITIK TARI

2. Analisis Formal

Analisis formal merupakan tahapan berikutnya setelah deskripsi. Analisis formal mencoba menjelaskan objek yang dikritik dengan dukungan beberpa data yang tampak secar visual.

* menganalisis secara visual kualitas unsur-unsurnya. * menganalisis bagian demi bagian.

Page 22: K RITIK TARI

3. Interpretasi

Intepretasi adalah menafsirkan hal-hal yang

terdapat di balik suatu karya seni, manfsirkan makna, pesan, atau nilai yang dikandungnya.

Penafsiran dapat mengungkap hal-hal yg berkaitan dengan pernyataan di balik struktur/bentuk: psikologis, latar belakang sosial budaya, gagasan,abstraksi, kepercayaan, pengalaman senimannya.

(Pengkritik harus memiliki bekal pengtahuan tentang proses pembuatan/penggubahan karya).

Page 23: K RITIK TARI

4. Penilaian

Penilaian dalam kritik seni berdasarkan atas deskripsi, analisis formal, dan intepretasi suatu karya seni denga data-data visual maupun penjelasan-penjelasan tambahan dari seniman. Dalam kritik seni, ukuran penilaian dapat dilakukan secara general atau non general.

Page 24: K RITIK TARI

Penilaian

General Jenis analisis yang

menganggap bahwa dalam menilai sebuah

karya seni harus didasarkan pada

analisis unsur-unsur karya seni tsb secara

terpisah. (komposisi, proposi,

dinamika, desain kelompok, desain

ruang, mode penyajian)

NongeneralJenis cenderung menilai

karya seni tidak secara terpisah-pisah, karena karya seni dianggap

sebagai suatu kesatuan yang tidak mungkin dianalisis unsur demi

unsur. Hal ini agar makna dan nilai karya

seni tetap utuh dan bulat.

Page 25: K RITIK TARI

D. Aspek yang dikritik

Sebuah karya seni dicipta bukan hanya utk ditampilkan, harus berisi gagasan, abstrak, kepercayaan, pengalaman tertentu yang hendak dikomunikasikan oleh penciptanya.

Aspek yag dipertimbangkan kritikus adalah: ide/gagasan, tema, teknik, pengolahan materi, prinsip-prinsip penyusunan, pengorganisasian dalam mengelola kaidah-kaidah estetik, keunikan, gaya individu, kreativitas, dan inovasi.

Page 26: K RITIK TARI

1.Mengenalkan karya kepada masyarakat.2. Jembatan komunikasi antara pencipta dan penikmat.3.Untuk evaluasi diri bagi pencipta karya seni.4.Mengembangkan karya seni.

Fungsi Kritik

1. Menunjukkan keunggulan dan kelemahan karya seni.2. Menunjukkan benar dan salah suatu karya seni dari sudut

tertentu.3. Mendorong seniman untuk mencapai penciptaan setinggi mungkin.4. Mendorong masyarakat (penikmat) untuk mengapresiasi karya seni secara lebih baik.

Tujuan Kritik

Page 27: K RITIK TARI

Bentuk Kritik , Jenis Kritik, dan Cara Kerja Kritik

Bentuk Kritik

1. Kritik Impresionistik

2. Kritik Penghakiman

3. Kritik Teknik

Jenis Kritik:

1. Kritik Intrinsik

2. Kritik Ekstrinsik

Cara Kerja Kritik

Deduktif

Induktif

Page 28: K RITIK TARI

1. Kritik Impresionistik

Kritik Impresionistik adalah kritik yang berupa kesan-kesan pribadi secara subjektif terhadap sebuah karya seni. (selera pribadi sangat berperan, padahal selera pribadi bisa berubah setiap saat).

Page 29: K RITIK TARI

2. Kritik Penghakiman

Kritik Penghakiman adalah kritik yang bekerja secara deduksi

dengan berpegang teguh pada ukuran-ukuran karya seni tertentu, untuk menentukan karya seni itu

baik atau tidak.

Page 30: K RITIK TARI

2. Kritik Teknis

Kritik Teknis adalah kritik yang bertujuan untuk menunjukkan

kelemahan-kelemahan tertentu dari sebuah karya seni agar seniman penciptanya dapat

memperbaiki kesalahan-kesalahan di kemudian hari.

Page 31: K RITIK TARI

1. Kritik Intrinsik

Kritik Intrinsik menganalisis suatu karya berdasarkan bentuk dan gayanya, atau membandingkan sebuah genre dengan genre lainnya (membandingkan bedaya dengan srimpi, membandingkan wireng dengan sendratari).

Kritik intrinsik mengupas unsur-unsur karya, menilai, dan menyimpulkan kelemahan dan kelebihan dalam karya seni tersebut.

Page 32: K RITIK TARI

2. Kritik Ekstrinsik

Kritik Ekstrinsik menghubungkan karya seni dengan seniman pencipta, penikmat, dan masyarakat. Artinya kritik ini menghubungkan karya seni dengan hal-hal di luar karya seni tersebut. Kritik ekstrinsik ini melibatkan disiplin ilmu lain seperti sejarah, sosiologi, antropologi, ekonomi, filsafat, agama, dan sebagainya.

Page 33: K RITIK TARI

1. Kritik Deduktif

Menganalisis karya seni berdasarkan deduksi ketika seorang kritikus bekerja selalu berpegang teguh pada suatu ukuran yang diyakininya dan dipergunakan secara konsekuen.Segala kesimpulan tentang kelemahan dan keungulan karya seni dinilai berdasarkan ukuran-ukuran yang dipakainya tersebut. Jadi ada hukum-hukum penilaian terlebih dahulu yang dipegangnya.

Page 34: K RITIK TARI

2. Kritik Induktif

Seorang kritikus yang bekerja secara induksi melepaskan semua hukum-hukum atau ukuran yang ada. Kritikus meneliti dan menganalisis suatu karya seni dan mengambil kesimpulan berupa hukum-hukum baru yang diperoleh dari karya tersebut.

Page 35: K RITIK TARI

Elemen-elemen Kritik SeniDalam Media Ungkap

Isi Bentuk Jiwa /Soul)

Page 36: K RITIK TARI

Mimetic Criticism(Universe/

Alam Semesta)

Teori Kritik Seni Menurut Abrams

Pragmatic Criticism(Audiens/Masyarakat)

Ekspressive Criticism(Artis/Seniman)

Objective Criticism(Karya Seni)

Page 37: K RITIK TARI

Tari

Fungsi BentukTema Koreografi

Page 38: K RITIK TARI

The Principles of Aesthetic Form:

Unity, Repetition, Sequence, Contrast, Transition, Climax,

Proportion, Balance, Harmony.

Elizabeth Hayes

Page 39: K RITIK TARI

Syarat Keindahan:

Harmoni dan Balance serta

Right Emphasis

Hasta Sawanda &

Joged Mataram

Gaya & Genre

Page 40: K RITIK TARI

Etnologi Tari

Sejarah Perkembangan Tari

Jenis Tari

Gaya Tari dan Genre

Principle of Aesthetic Form

Mekap Ungkap

Aspek Kritik Seni

Page 41: K RITIK TARI

Elemen-elemen Seni

a.Isi

b. Bentuk

c. Jiwa (Soul)

Page 42: K RITIK TARI

1. Gaya Perseorangan

2. Tema

3. Kreativitas

4. Teknik mewujudkan Karya

Page 43: K RITIK TARI