ITS-Undergraduate-Paper-ETC.pdf

download ITS-Undergraduate-Paper-ETC.pdf

of 6

Transcript of ITS-Undergraduate-Paper-ETC.pdf

  • 7/26/2019 ITS-Undergraduate-Paper-ETC.pdf

    1/6

    1/6

    Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

    Perancangan dan Analisis Interkoneksi Jaringan Pada

    Electronic Toll CollectionBerbasisRadio Frequency Identification(RFID)

    Nym Yuni Sastriyana 2206 100 093

    Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

    Email : [email protected]

    ABSTRAK

    Electronic Toll Collection (ETC) adalah

    system pembayaran elektronis otomatis yang dapatmeningkatkan efisiensi waktu transaksi di pintu tol

    sehingga mengurangi antrian kendaraan dengan

    menggunakan teknologi Radio Frequency Identification(RFID) sebagai media akses otomatis sehingga tidak

    perlu lagi pelayanan manual di gerbang tol.

    Dalam sistem ETC dibutuhkan suatu sistemaplikasi interkoneksi jaringan yang dapat

    menghubungkan antara perangkat RFID localhost pada

    gerbang tol dengan server. Dalam tugas akhir ini akandirancang suatu subsistem yang dapat mendukung

    interkoneksi antara perangkat RFID serta subsistemaplikasi pengolah data dalam sistem Electronic TollCollection. Diharapkan sistem ETC ini nantinya dapat

    memberikan waktu pengolahan transaksi yang lebihcepat dan efektif dibandingkan dengan sistem tol

    manual.

    Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem yangdibangun telah dapat berfungsi dengan baik. Interkoneksi

    baik itu antara perangkat RFID, client (localhost gerbang

    tol), maupun server database telah berhasil dilakukan.Untuk waktu transaksi sendiri adalah sebesar 1,76 detik

    untuk satu tag. Lebih cepat bila dibandingkan dengan

    waktu transaksi pada sistem manual yang paling cepat 5detik.

    Kata Kunci : ETC, RFID, interkoneksi jaringan

    1. PENDAHULUAN

    Seiring dengan semakin bertambahnya jumlah

    kendaraan di kota-kota besar maka jalan tol menjadi

    pilihan untuk kelancaran dalam bertransportasi gunamenghindari kemacetan. Meningkatnya penggunaan

    jalan tol tentu harus diikuti dengan peningkatan

    infrastruktur di jalan tol guna menunjang pelayanan yang

    optimal bagi pengguna jalan tol.Electronic Toll Collection (ETC) adalah system

    pembayaran elektronis otomatis yang dapatmeningkatkan efisiensi waktu transaksi di pintu tol

    sehingga mengurangi antrian kendaraan denganmenggunakan teknologi Radio Frequency Identification

    (RFID) sebagai media akses otomatis sehingga tidak

    perlu lagi pelayanan manual di gerbang tol. Adapun yang

    disebut RFID adalah teknik pengidentifikasian suatuobjek secara otomatis dengan menggunakan gelombang

    radio. Implementasi RFID nantinya ditujukan sebagai

    otomatisasi pintu tol sehingga dapat mempercepat

    pelayanan bagi calon pengguna pintu tol.

    Karena ETC merupakan suatu rangkaian besar darisub-sub sistem perangkat identifikasi dengan perangkat

    database server sebagai pengolah data pelanggan jalan

    tol, maka dibutuhkan suatu sistem aplikasi interkoneksijaringan yang dapat menghubungkan antara perangkat

    RFID localhost pada gerbang tol dengan server. Dalam

    tugas akhir ini akan dirancang suatu subsistem yangdapat mendukung interkoneksi antara perangkat RFID

    serta subsistem aplikasi pengolah data dalam sebuah

    sistem Electronic Toll Collection. Diharapkan sistemETC ini nantinya dapat memberikan waktu pengolahan

    transaksi yang lebih cepat dan efektif dibandingkandengan sistem tol manual.

    Sistem ETC yang dirancang dalam tugas akhir ini

    dibatasi pada perancangan aplikasi dan pengujianrancangan aplikasi tersebut. Pengujian dilakukan untuk

    mengetahui keberhasilan interkoneksi dan mendapatkan

    data-data yang mendukung keberhasilan interkoneksitersebut. Data-data tersebut berupa delay, packet loss,

    dan throughput.

    2. ELECTRONIC TOLLCOLLECTION

    DAN RFID

    A. Electronic Toll Collection (ETC)

    Sistem ETC adalah sebuah sistem yang dapat

    meningkatkan efisiensi pembayaran tol karena ETC

    memiliki berbagai macam fitur yang bermanfaat.

    Beberapa hal yang melatarbelakangi penggunaan sistemETC antara lain : mengurangi antrian di gerbang tol

    melalui peningkatan volume kendaraan yang dapat

    dilayani, menghemat bahan bakar dan mengurangi emisimelalui pengurangan waktu tunggu (mengurangi proses

    deceleration/ acceleration kendaraan di gerbang tol),

    mengurangi biaya operasi pengumpulan tol, danmemperbaiki/meningkatkan kontrol audit melalui

    pengelolaan data user yang terpusat.Sistem ETC ini berlaku baik untuk tol dengan

    sistem terbuka maupun sistem tertutup. Sistem terbuka

    maksudnya proses pengumpulan tol yang dilaksanakan

    dengan tarifflattanpa memperhitungkan jarak atau ruas

    yang dilewati. Sedangkan sistem pengumpulan tol

    tertutup adalah proses pengumpulan tol yangdilaksanakan dengan tarif sesuai dengan ruas yang

    dilewati. Penetapan tarif akan ditentukan melalui

  • 7/26/2019 ITS-Undergraduate-Paper-ETC.pdf

    2/6

    2/6

    Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

    informasi dari gerbang tol masuk dan informasi gerbang

    tol keluar.Secara global, sistem ETC terdiri dari empat

    komponen, yaitu Automatic Vehicle Identification(AVI)/Identifikasi Kendaraan Otomatis, AutomaticVehicle Classification (AVC)/Klasifikasi Kendaraan

    Otomatis, Vehicle Enforcement System (VES)/SistemPenanganan Pelanggaran, dan Transaction

    Processing/Pemrosesan Transaksi.Komponen Identifikasi Kendaraan Otomatis/AVI

    dari sebuah sistem ETC mengacu pada teknologi yangmenentukan kepemilikan kendaraan sehingga biaya akan

    ditagih pada konsumen yang sesuai. sistem AVI yang

    sekarang bergantung pada teknologi Radio-Frequency

    Identification(RFID), dimana sebuah pembaca identitas

    kendaraan (reader) pada gerbang tol berkomunikasi

    dengan sebuah penerima (tag) pada kendaraan melaluisinyal radio frekuensi (RF) yang dipancarkan reader.

    Untuk Klasisfikasi Kendaraan Otomatis/AVC,

    metoda sederhana klasifikasi kendaraan adalah dengan

    menyimpan kelas kendaraan pada catatan pelanggan danmenggunakan data Identifikasi Kendaraan Otomatis/AVI

    untuk mencari kelas kendaraan. Metoda ini berbiayarendah, tetapi membatasi fleksibilitas pengguna.Sistem Penanganan Pelanggaran/VES berguna

    untuk mengatasi pelanggaran yang terjadi di gerbang tol,

    yakni menindak pelanggan tol yang menghindari

    pembayaran masuk tol.Untuk pemrosesan transaksi dilakukan oleh sistem

    Control Centre Management. Sistem pengolahan

    transaksi berfungsi untuk melaksanakan semua prosesyang berkaitan dengan transaksi mulai dari pendeteksian

    kendaraan yang mendekati gerbang tol, pendeteksian

    identitas kendaraan atau penggguna melalui Kartu ETC,

    pendeteksian klasifikasi kendaraan, pendeteksianterjadinya pelanggaran sampai proses pembayaran

    melalui pendebetan saldo dari kartu ETC.

    B. Radio Frequency Identification(RFID)

    Radio Frequency Identification (RFID) adalah

    sebuah metoda pengidentifikasian sebuah obyek dengan

    menggunakan gelombang radio. Obyek yang dimaksud

    adalah obyek yang telah dilengkapi dengan sebuahtag/transporder yang digunakan untuk melaksanakan

    komunikasi dengan reader. Tag/transporder RFID adalah

    sebuah alat pengidentifikasi yang dipasang di sebuahobyek berupa produk, binatang, kendaraan atau orang

    dengan tujuan untuk melaksanakan identifikasi melalui

    penggunaan gelombang radio.

    Sistem RFID dapat diturunkan kedalam beberapa

    klasifikasi secara umum berdasarkan fungsi dan sifat daripembawa datanya (tag/transponder). Berdasarkan energi

    yang digunakan oleh tag, RFID dapat dibedakan menjadiRFID tag Aktif, Semi-Aktif, dan Pasif. Tag aktif

    memiliki jangkauan pembacaan antara beberapa meter

    hingga ratusan meter. Hal ini karena RFID tag aktif

    memiliki baterai sebagai sumber energinya sehinggadapat meningkatkan daya pancarnya.

    Berbeda dengan RFID tag pasif yang jarak

    pembacaannya hanya beberapa cm. Untuk RFID tag

    semi-aktif, tag dilengkapi dengan baterai, dan otomatis

    menjadi On begitu memasuki area yang tercakupi oleh

    reader, tidak seperti RFID aktif yang harus di-switchon

    secara manual.Selain itu, RFID juga dapat digolongkan

    berdasarkan frekuensi kerjanya. RFID yang bekerja

    dalam frekuensi 125 kHz digolongkan sebagai RFIDLow Frequency (LF). Untuk frekuensi kerja 13,56 MHz

    digolongkan sebagai RFIDHigh Frequency (HF). UntukRFID yang bekerja pada frekuensi 300-1200 MHz

    digolongkan sebagai RFID Ultra High Frequency(UHF). Yang terakhir adalah RFID yang bekerja pada

    frekuensi 2,4 GHz dan 5,8 GHz digolongkan sebagaiRFIDMicrowave.

    3. PERANCANGAN DAN PENGUJIAN

    SISTEM

    Pada tugas akhir ini akan dirancang sistemElectronic Toll Collection (ETC) berbasis RFID. Untukanalisis kebutuhan sistem, mengambil contoh pada PT.

    Jasa Marga Surabaya pada ruas Dupak-Waru. Karena itu

    sistem yang dirancang adalah sistem untuk Tol Terbuka.Alur perancangan sistem ETC yang digunakan dapat

    dilihat pada gambar 2. Seperti yang telah dipaparkansebelumnya, sistem ETC terdiri dari beberapa komponenseperti AVI, AVC, VES dan transaction processing.

    Dalam tugas akhir ini, perancangan dibatasi pada AVI,

    AVC dan transaction processing.

    A. Perencanaan Sistem

    Tahap perencanaan ini diawali dengan

    pendeskripsian sistem ETC secara global yang meliputi

    arsitektur logika, arsitekur fisik, dan arsitekturkomunikasi. Dalam arsitektur logika, didefinisikan

    keterkaitan dan hubungan antara tiap komponen dalam

    sistem ETC. Detail visual dari arsitektur logika sistemETC dapat dilihat pada gambar 3. Sedangkan dalam

    arsitektur fisik untuk mendefinisikan bagaimanahubungan dalam jaringan sistem ETC. Arsitektur fisikyang dibangun dalam sistem ETC untuk tugas akhir ini

    bisa dilihat dalam gambar 4.

    Gambar 1. Flowchartperencanaan dan analisissistem ETC

  • 7/26/2019 ITS-Undergraduate-Paper-ETC.pdf

    3/6

    3/6

    Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

    Gambar 2. Arsitektur Logika Sistem ETC

    Gambar 3. Arsitektur Fisik Rancangan Sistem ETC

    Dalam satu gerbang tol, terdiri atas beberapa gardu

    tol dan satu plasa (kantor) yang saling terhubung. Dalamgardu sendiri terdapat PC/Middleware yang terhubung

    dengan reader RFID dan display monitor yang akan

    menunjukkan kepada pelanggan sisa saldo setelahdipotong biaya jalan tol. Saat kendaraan melewati gardu

    tol, reader membaca identitas dalam tag kendaraan.

    PC/Middleware akan mengirimkan identitas kepada

    localhost terminal di plasa tol yang selanjutnya akan

    mencari data golongan kendaraan pada server database,mencocokkan dengan biaya golongan kendaraan lalu

    secara otomatis akan mendebet saldo pemilik kendaraan.

    Semua data transaksi dapat diamati oleh manajemenpusat tol, dalam hal ini otoritas pada Jasa Marga. Selain

    itu server database juga terhubung dengan customer

    service yang berkaitan langsung dengan pelayananterhadap pelanggan seperti layanan langganan baru,

    update data pelanggan, maupun pembelian saldo.

    Gambar 4. Use CaseAplikasi

    Dari sisi deskripsi global perangkat lunak, sistem

    yang dibangun akan memiliki fungsi sebagai fungsipengelolaan data baik data transaksi dan data pelanggan,

    sebagai fungsi autentikasi dalam pengelolaan akses baik

    bagi user pada top manajemen hingga petugas gerbang

    tol, memberi kemudahan bagi manajemen jalan tol untuk

    mendukung proses pengambilan keputusan (sepertiproses reporting). Untuk karakteristik pengguna dibagi

    dalam tiga karakteristik yaitu administrator (mengurusikegiatan di pusat seperti pengelolaan data dan reporting,

    memiliki hak akses total atas data), customer services

    (melakukan pengambilan dan updating data pusat dalam

    lingkup yang terbatas yaitu sebatas pada data pelanggan

    saja), gerbang (mengaktifkan reader pada gardu/lokettol). Selain itu, juga direncanakan kebutuhan fungsional

    dan non-fungsional dari aplikasi yang akan dibangun.

    Setelah deskripsi kebutuhan sistem telah dibuat,

    selanjutnya akan dirancang use case untuk penggunaanaplikasi. Use case ini singkatnya dibuat untuk

    menentukan siapa-bisa-mengakses-apa dalam aplikasi

    untuk sistem ETC nantinya. Ada beberapa use casedalam sistem ETC ini nantinya, yaitu : use case

    pengelolaan data pelanggan, use case pengelolaan datatransaksi, use casepengelolaan data kendaraan, use case

    pengelolaan data tarif gerbang tol, use case pengelolaan

    user, use casepengelolaan reporting, dan use caseproses

    login. Tiap-tiap use case ini dibangun berdasarkan fitur-

    fitur yang akan dimasukkan dalam aplikasi sistem ETC.Adapun use case diagram untuk sistem ETC yang akan

    dibangun dapat dilihat pada gambar 5.

    Sedangkan infrastruktur perangkat keras yang akandigunakan untuk implementasi sistem ETC ini antara lain

    sebagai berikut.

    Perangkat RFID yang digunakan adalah RFID aktif

    dengan reader Pegasus PFH-5210 dan tag PF-300.

    Komputer server dengan spesifikasi : Intel Core i3

    M330 2.13 GHz, 4 GB DDR3 RAM, 500 GB HDD,dan komputer client dengan spesifikasi : Intel(R)

    Core (TM) 2 Duo E7400 2.80GHz, 1 GB DDR2RAM, 80 GB HDD. Komputer server di sini akan

    bertindak sebagai penyimpan database semua data

    (data transaksi, pelanggan, gerbang tol, user) dalamsistem ETC. Sedangkan komputer klien akan

    berfungsi sebagai pengolah data pada gerbang tol

    atau pada customer services.

    Peralatan switch yang digunakan adalah adalah Cisco

    Catalyst 2960 Series.

    Router yang digunakan adalah Cisco 1841 Integrated

    Services Router. Router yang digunakan adalah

    sebanyak dua buah.

    B. Perancangan Graphic User Interface (GUI)GUI dibangun berdasarkan keperluan yang telah

    didefinisikan dalam use case sebelumnya. GUI yang

    dibangun ada beberapa macam sebagai berikut.

    Login

    Maintenance User

    Pengisian Data Pelanggan (Pemilik Kendaraan)

    Pengisian Data Kendaraan

    Pengisian Data Tarif Toll

    Display Monitoring Gardu Tol

    Reporting Data Transaksi

  • 7/26/2019 ITS-Undergraduate-Paper-ETC.pdf

    4/6

    4/6

    Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

    Gambar 5. Contoh Rancangan GUI Login

    C. Pengujian

    Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah

    sistem yang telah dibangun bisa diimplementasikan

    dalam jaringan. Ada beberapa parameter yang dijadikanukuran dalam pengujian, diantaranya yaitu : keberhasilan

    dalam input data ke dalam sistem database SQL Server

    dan kesesuaian dengan batasan performansi sebagaimanadisebutkan dalam ITU-T Y.1541 tentang Network

    Performance Objectives for IP-Based Service.Pengujian dilakukan dalam Lab Telekomunikasi

    Multimedia B301. Pengujian dilakukan dalam jaringan

    LAN yang dibangun dalam Lab B 301. Adapun testbedpengujian yang digunakan dapat dilihat pada gambar 7.

    Ada dua macam pengujian, yang pertama adalah

    untuk menguji ketersambungan dan keberhasilan clientdalam mengisi data atau pengaksesan data ke server dan

    yang kedua adalah mengetahui hasil parameter

    performansi seperti delay, packet loss dan throughput.

    Throughputadalah besarnya keberhasilan rate yang

    diterima pada pengiriman proses data. Biasanyathroughputselalu dikaitkan dengan bandwidth.

    Yang dimaksud dengan delay adalah waktu yang

    dibutuhkan oleh paket untuk dikirimkan danditerima penuh oleh penerima

    Packet lossmerupakan banyaknya paket yang gagal

    mencapai tempat tujuan. Ketika packet loss besarmaka dapat diketahui bahwa jaringan sedang sibuk

    atau terjadi overload.

    Selain itu pengujian juga bertujuan untuk mengukur

    waktu tunggu antrian kendaraan saat transaksi. Yang

    dimaksud waktu antrian kendaraan adalah waktu yang

    diperlukan untuk memproses satu transaksi, total waktuyang diperlukan satu kendaraan untuk menyelesaikan

    satu kali proses transaksi di gardu tol. Nantinya waktuantrian hasil pengujian ini akan dibandingkan dengan

    waktu antrian dalam sistem tol manual.

    Gambar 6.Testbed Pengujian

    Tabel 1. Waktu Tunggu Antrian Kendaraan Pada Sistem Tol

    Manual

    PembayaranWaktu

    (Detik)

    Uang Pas 5

    Rp 5.000,00 6

    Rp 10.000,00 6

    Rp 20.000,00 9

    Rp 50.000,00 14Rp 100.000,00 17

    4. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS

    Pada bagian ini dilakukan analisis terhadap hasil

    pengujian prototype sistem ETC yang telah dibangun danuji performansi jaringan. Untuk pengujian prototype

    sistem indikatornya adalah keberhasilan entry database

    dan keberhasilan dalam pengaksesan database.

    Sedangkan untuk pengujian performansi bertujuan unutk

    melihat performansi dan kualitas unjuk kerja jaringan

    sistem Electronic Toll Collection yang akan diterapkan.

    Analisa performansi dilakukan berdasarkan data yangdidapat dalam koneksi antara komputer client (pada

    gerbang dan customer services) dengan server databasepusat. Pengamatan performansi yang akan diamati pada

    tugas akhir ini meliputi waktu tunggu antrian saat

    transaksi, throughput, packet loss, dan juga pengamatandelay.

    A. Pengujian Entry DatabaseUntuk pengujian entry database, ada beberapa

    macam entry yang dilakukan. Di antaranya adalah : entry

    data pelanggan/pemilik kendaraan (owner), entry data

    kendaraan, entry (pembuatan) user, entry data tarif tol.

    Hasil pengujian menunjukkan keberhasilan pengentrian

    database pada semua percobaan. Hal ini bisa dicek padatabel dalam database SQL Server. Ini mengindikasikan

    bahwa fitur pengisian data pada aplikasi sistem ETCtelah berfungsi dengan baik.

    B. Pengujian Akses Database

    Dalam pengaksesan database, yang diamati adalahkesuksesan autentikasi pengaksesan fitur dalam

    Electronic Toll Collection sesuai dengan status user.

    Selain itu, dilihat juga kesesuaian skenario login denganbeberapa kondisi seperti kondisi passsword yang salah

    dan username tidak terdaftar. Dari hasil pengujian

    menunjukkan bahwa proses autentikasi dan otorisasi user

    berjalan dengan baik pada pengujian ini.

    Gambar 7. Hasil Entry Data Pelanggan (Owner Kendaraan)

  • 7/26/2019 ITS-Undergraduate-Paper-ETC.pdf

    5/6

    5/6

    Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

    C. Pengujian Waktu Tunggu Antrian

    Dalam pengujian waktu tunggu antrian,pengamatan dilakukan dengan kondisi satu tag, dua tag

    dan tiga tag. Hasil pengujian untuk waktu tunggu antriantransaksi tersebut dapat dilihat pada tabel 2. Dari tabel

    tersebut menunjukkan saat transaksi dengan tiga tag

    peningkatan jumlah waktu antrian menjadi cukupsignifikan bila dibandingkan dengan transaksi pada satu

    tag dan dua tag. Hal ini mungkin saja terjadi bila melihatbesaran data untuk masing transaksi tag, di mana

    transaksi dengan jumlah tiga tag adalah transaksi denganjumlah bytes terbanyak.

    Tabel 2. Tabel Waktu Tunggu Antrian Sistem ETC

    Percobaan Waktu Tunggu Bytes (kB)

    1 Tag 1,76 13,46

    2 Tag 1,99 41,77

    3 Tag 4,14 68,27

    D. Pengujian Throughput

    Nilai throughput diperoleh dari jumlah bits(paket)/detik(s). Pada pengujian ini, data yang diambil

    berasal dari pengukuran saat proses transaksi dan prosespengisian data (pengisian data pemilik kendaraan,

    pembuatan user, dan pengisian data kendaraan). Untuk

    hasil pengujian throughput pada proses transaksi bisadilihat pada gambar 9. Dari gambar tersebut bisa dilihat

    bahwa throughput terbesar adalah pada saat transaksi

    dengan 3 tag,yaitu 55,22 kbps, lalu transaksi dengan 2tag sebesar 27,91 kbps, dan yang terendah adalah saat 1

    tag yaitu 6,87 kbps. Hal ini karena data terbesar adalah

    saat dengan 3 tag (sebesar 68,27 kB), lalu transaksi

    dengan 2 tag (sebesar 40,79 kB), dan yang terkeciladalah 1 tag (sebesar 19,88 kB). Standar deviasi untuk

    masing-masing percobaan adalah 6,87 untuk 1 tag, 24,45

    untuk 2 tag dan 19,16 untuk tiga tag.

    Untuk pengujian throughput saat pengisian databisa dilihat pada gambar 9. Dari grafik tersebut bisadilihat bahwa throughput terbesar adalah pada saat

    pengisian data owner(pelanggan kendaraan), yaitu 36,84

    kbps. Hal ini karena ukuran data saat pengisian dataowner paling besar yaitu 71,55 kB. Sedangkan

    throughput terendah adalah saat pengisian data untukpembuatan user, yaitu sebesar 11,91 kbps (ukuran

    datanya paling kecil yaitu sebesar 6,9 kB). Standar

    deviasi untuk masing-masing percobaan adalah 10,40

    untuk isi data owner, 4,07 untuk isi data kendaraan dan

    5,19 untuk pembuatan user.

    Gambar 8. Throughput Saat Transaksi

    Gambar 9. Grafik Throughput Pengisian Data

    Gambar 10. Delay Saat Transaksi

    Gambar 11. Delay Saat Pengisian Data

    E. Pengujian DelayPengamatan delay dilakukan dalam dua kondisi.

    Kondisi pertama saat pengisian data (pengisian data

    owner, kendaraan, dan user) dan delay saat transaksi

    (transaksi dengan satu tag, dua tag, dan tiga tag). Grafik

    delay saat transaksi bisa dilihat pada gambar 11. Darigrafik delay tersebut menunjukkan bahwa delay terkecil

    adalah pada saat transaksi dengan 1 tag dan terbesar

    adalah saat transaksi dengan 3 tag. Sedangkan standar

    deviasinya adalah 11,51 untuk 1 tag, 25,95 pada 2 tagdan 24,03 pada 3 tag.

    Grafik untuk delay saat pengisian data bisa dilihat

    pada gambar 12. Pada grafik bisa diamati bahwa delayterbesar adalah pada saat pengisian data owner, yaitu

    sebesar 73,84 ms dan delay terendah adalah saat isi data

    kendaraan sebesar 49,41 ms. Hal ini dikarenakan ukuranpaket data saat pengisian data yang sebesar 71,55 kB

    sedangkan ukuran data saat isi data kendaraan hana

    sebesar 6,9 kB. Untuk standar deviasi, saat pengisian

    data adalah sebesar 20,71, saat isi data kendaraan sebesar

    12,52 dan saat pembuatan user sebesar 8,61.

    030

    049055

    000

    020

    040

    060

    080

    100

    1Tag 2Tag 3Tag

    Throughput(kbps)

    ThroughputSaatTransaksi

    037

    012

    020

    000

    010

    020

    030

    040

    050

    IsiDataOwner IsiData

    Kendaraan

    Pembuatan

    User

    T

    hroughput(kbps)

    ThroughputPengisianData

    032 033

    055

    000010

    020

    030

    040

    050

    060

    070

    080

    090

    1

    Tag 2

    Tag 3

    Tag

    Delay(ms)

    DelaySaatTransaksi

    074

    049 052

    000

    010

    020

    030

    040

    050

    060

    070

    080

    090

    100

    Isi

    Data

    Owner Isi

    Data

    Kendaraan

    Pembuatan

    User

    Delay(ms)

    DelayPengisianData

  • 7/26/2019 ITS-Undergraduate-Paper-ETC.pdf

    6/6

    6/6

    Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

    Gambar 12. Packet Loss Saat Transaksi

    Gambar 13. Packet Loss Pengisian Data

    F. PengujianPacketLoss

    Untuk pengujian packet loss, baik saat pengisian

    data maupun saat transaksi, menunjukkan packet lossyang sebesar 0% untuk semua percobaan.

    5. KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Dari hasil analisa yang telah dilakukan, beberapa

    hal yang dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut.

    1.

    Dalam tugas akhir ini telah dirancang dan dibangunDalam tugas akhir ini telah dirancang aplikasi

    sistem Electronic Toll Collection yang meliputisistem identifikasi kendaraan dan fungsi

    pengelolaan data dimana koneksi antara jaringan

    client dan server aplikasi sistem Electronic TollCollection telah dapat dilakukan dengan sukses.

    2. Dalam kondisi pembacaan multi tag, waktu antrian

    transaksi cenderung cenderung bertambah.

    3. Dengan menggunakan sistem Electronic Toll

    Collection (ETC) berbasis RFID, waktu tunggu

    antrian kendaraan saat transaksi menjadi lebih

    pendek bila dibandingkan dengan sistem tol dengan

    gardu manual. Dengan gardu manual, pemrosesan

    transaksi berjalan paling cepat 5 detik. Sedangkandengan sistem ETC berbasis RFID, waktu

    pemrosesan transaksi berlangsung paling cepat

    hingga 1,76 detik dan paling cepat 4,14 detik.4. Hasil pengujian menunjukkan packet loss sebesar

    0%(nol persen). Hal ini selain dikarenakan

    dikarenakan bandwidth yang tersedia cukup besardan jugadisebabkan faktor paket-paket data dalam

    jaringan Electronic Toll Collection yang kecil

    (kisaran 6-50 kB).

    B. Saran

    Adapun beberapa hal yang dijadikan pertimbanganmaupun saran dalam pelaksanaannya tugas akhir ini guna

    pengembangan penelitian selanjutnya antara lain sebagai

    berikut.

    1. Pengujian sistem Electronic Toll Collection dalam

    tugas akhir ini dilakukan terbatas dalam ruanglingkup laboratorium. Untuk penelitian selanjutnya

    perlu dilakukan dalam skalabilitas jaringan yanglebih besar agar hasil dari pengamatan performansi

    jaringan bisa lebih real.

    2. Agar dapat diimplementasikan dalam kondisi yang

    sesungguhnya perlu dilakukan penelitian lebih

    lanjut, baik itu mengenai sistem security pada tag,proses autentikasi, network security, dan jaringan

    antar gerbang-gerbang maupun gerbang dengan

    aplikasi pengolah data dan reporting pada sistemElectronic Toll Collection.

    6. DAFTAR PUSTAKA

    [1] Finkenzeller, Klaus, RFID Handbook:

    Fundamentals and Applications in Contactless

    Smart Cards and Identification 2nd EditionLondon: John Wiley & Sons, 2003

    [2] Sweeney II, Patrick J., RFID for Dummies,

    Canada: Wiley Publishing, 2005[3] Lahiri, Sandip. RFID Sourcebook. NJ: Prentice

    Hall; 2005

    [4] Srivastava, Lara, 2005, Ubiqitous NetworkSocieties: The Case of Radio Frequency

    Identification, ITU Workshop On UNS. Geneva

    [5] Roynald Leonardo Sitanaya, Sistem Parkir

    Prabayar Menggunakan RFID untuk Pusat

    Perbelanjaan, Skripsi Jurusan Teknik Elektro,Universitas Kristen Petra, Surabaya 2005.

    RIWAYAT PENULIS

    Nyoman Yuni Sastriyana, lahir

    di Denpasar pada tanggal 18 Juni1988. Merupakan anak ketiga dari

    pasangan I Nyoman Suarna, SH

    dan Ni Made Sutriasih.

    Menamatkan pendidikan dasarnya

    di SD 3 Saraswati Denpasar pada

    tahun 2000 lalu meneruskan diSMP Negeri 1 Denpasar dan lulus

    pada tahun 2003. Kemudian

    melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1Denpasar dan lulus pada tahun 2006. Setelah itu

    mengikuti Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB)dan diterima di Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS pada2006. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam

    beberapa kegiatan non-akademis seperti menjadi

    kooordinator Festival Game Teknologi Animasi padaIEE Expo 2009 serta menjadi ketua harian Tim Pembina

    Kerohanian Hindu ITS (TPKH-ITS) periode 2008-2009.

    Selain itu penulis juga pernah menjadi asisten Praktikum

    Dasar Sistem Telekomunikasi. Pada bulan Juni 2010

    penulis mengikuti seminar dan ujian Tugas Akhirsebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

    S1.

    000 000 000000

    020

    040

    060

    080

    100

    1

    Tag 2

    Tag 3

    Tag

    PacketLoss(%)

    PacketLossTransaksi

    000 000 000000

    020

    040

    060

    080

    100

    Isi

    Data

    Owner Isi

    Data

    Kendaraan

    Pembuatan

    User

    PacketLoss(%)

    PacketLossPengisianData