ITS Undergraduate 16673 Paper PDF

download ITS Undergraduate 16673 Paper PDF

of 7

Transcript of ITS Undergraduate 16673 Paper PDF

  • 8/2/2019 ITS Undergraduate 16673 Paper PDF

    1/7

    PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI BENDA HILANG MENGGUNAKAN

    METODE KANSEI ENGINEERING DAN METODE QUALITY FUNCTION

    DEPLOYMENT

    Septi Kurniawan, Arief Rahman, ST, M.Sc

    Jurusan Teknik IndustriInstitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

    Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111Email:[email protected] ,[email protected]

    AbstrakMeningkatnya perkembangan teknologi membuat kehidupan semakin kompleks dan

    menuntut untuk dapat bergerak cepat, menjadikan waktu sebagai peran penting. Namun dengan

    keterbatasan daya ingat otak manusia sering kali dihadapkan pada persoalan lupa, khususnya

    dimana letak benda berharga yang akhirnya membutuhkan waktu khusus untuk mencarinya. Akan

    sangat membantu jika waktu yang terbuang sia-sia tersebut dapat diminimalkan. Penelitian ini

    mencoba untuk memberikan perhatian lebih pada persoalan tersebut dengan merancang sebuah

    alat ideal yang dapat meminimalkan waktu pencarian.

    Proses penggalian informasi suara konsumen digunakan metode Kansei Engineering yangmendasarkan kebutuhan dan keinginan masyarakat pada produk yang akan dibuat. Selanjutnya

    dengan metode Quality Function Deployment kebutuhan masyarakat diterjemahkan ke dalam

    karakteristik desain produk menggunakan sebuah matriks interaksi. Pada akhirnya untuk

    pemilihan alternatif produk yang terbaik yang sesuai dengan aspirasi masyarakat digunakan

    metode Benchmark Numerik. Dari penelitian ini diharapkan dapat dirancang sebuah alat yang

    dapat membantu menemukan letak benda berharga yang hilang.

    Kata Kunci:Benda Hilang, Kansei Engineering, Quality Function Deployment, BenchmarkNumeric

    ABSTRACT

    The fast improvement of technology, which makes human life become more complex and

    requires moving quickly, takes the time on the priority. But as the limited ability of human brain tosave memory, people are faced to one problem, forgetting things, especially where they located

    their precious things which will lead them to spend time to look for the lost. That is why it will behelpful to minimize the wasted time. This research is conducted to give more attention on

    mentioned problem by designing an ideal instrument to minimize the time use in finding lost things.

    The consumers information for the data was using Kansei Engineering method which takes

    the public needs and wills on the prototyped product as the basic point. The other method is the

    Quality Function Deployment, in which all the public needs is placed into the characteristics of the

    designed product by using matrix interaction. And the last, in deciding the best alternative productwhich suits publics aspiration, Benchmark Numeric method is taken. From this research, it ishoped to be able to design an instrument in helping the place of a lost thing.

    Keywords:Lost Thing, Kansei Engineering, Quality Function Deployment, Benchmark Numeric

    1. PendahuluanSetiap manusia memiliki benda-benda

    tertentu yang sangat penting dan berharga bagidirinya. Benda-benda tersebut tentunya sangatberharga dan dapat membantu meningkatkankualitas hidup pemakainya. Denganketerbatasan daya ingat otak munusia, seringkalidihadapkan pada persoalan lupa meletakkanbenda-benda tersebut khususnya yang berukuran

    kecil seperti handphone, dompet, buku, dll. Tiap

    individu memiliki potensi untuk lupa atau tidakingat yang disebabkan oleh situasi dimanainformasi-informasi yang diterima oleh otakmanusia tersimpan dalam saraf yang sama,akibatnya informasi itu saling bertumpuk atauinformasi yang masuk terdahulu tertutupi olehinformasi baru. Kenyataan itu yang disebutdengan lupa atau tidak ingat. Untuk mengatasipersoalan tersebut diperlukan suatu alat yangdapat berfungsi sebagai detector ketika lupa

    meletakkan benda-benda berharga di rumah.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 8/2/2019 ITS Undergraduate 16673 Paper PDF

    2/7

    2

    Saat ini telah ada dua jenis alat yangberfungsi sebagai pendeteksi benda hilang.Yang pertama ialah suatu alat denganmenggunakan teknologi wireless. Alat yangmenggunakan teknologi wireless ini terdiri daridua bagian, yaitu sender dan receiver. Bagianyang dinamakan receiverdiletakkan pada bendaberharga, sedangkan sender digunakan sebagaipengaktifnya. Ketika benda hilang, pemakaidapat menekan tombol pada sender, lalu senderakan mengirim sinyal ke receiver untukmengaktifkan speaker. Selanjutnya receiverakan mengeluarkan bunyi sebagai tanda dimanaletak benda yang hilang. Yang kedua ialah suatualat dengan menggunakan teknologi bluetoothyang terkoneksi dengan handphone. Alat iniberupa gantungan kunci yang dapat membantu

    menjaga jarak antara handphone dan kunci agarselalu berdekatan. Cara kerjanya ialah ketikahandphone berpotensi hilang yaitu menjauhikunci pemilik, alat ini akan mengeluarkan bunyisebagai peringatan. Namun dua jenis alattersebut masih memiliki beberapa kekurangan.Maka dengan kondisi yang telah dipaparkandiatas, fokus penelitian ini diarahkan untukmenciptakan sebuah alat yang dapat membantumemecahkan masalah diatas.

    Perancangan alat pendeteksi benda hilangini berdasarkan hasil evaluasi alat sejenis yang

    telah ada di pasaran, kumpulan keinginankonsumen (Voice of Customer) yang didapatdari hasil wawancara yang kemudian diolahdengan metode Kansei Engineering dimanadengan metode tersebut akan menghasilkankriteria dari desain alat pendeteksi benda hilangyang berasal dari perasaan manusia ataumerepresentasikan keinginan pengguna.Digunakan pula metode Quality FunctionDeployment (QFD) untuk menerapkan kriteria kriteria kualitas dari desain alat yangmerepresentasikan kebutuhan konsumen.

    Dalam menyusun House of Quality, digunakanbenchmark dari produk-produk eksisting darisetiap elemen desain teknis yang akan dipilihatau di gabungkan sehingga mendapatkanrincian produk alat pendeteksi benda hilangyang akan dikembangkan.

    Alat pendeteksi benda hilang yang akandirancang di dalam penelitian ini nantinyamengarah pada kondisi yang ideal. Diharapkanalat tersebut dapat mengatasi kekurangan-kekurangan dari alat yang telah ada, antara laindimensi ukuran alat pendeteksi benda hilangyang telah ada di pasaran masih terlalu besar

    sehingga kurang efektif jika digunakan padabenda yang relatif kecil. Alat eksisting kurangefisien karena menggunakan dua part yaitusenderdan receiversehingga dibutuhkan jumlahsender sesuai dengan jumlah benda yang akandikontrol. Kekurangan lainnya ialah mengenaitingkat reliabilitas atau probabilitas kegagalanfungsi alat dikarenakan hilangnya sender.Tingkat fleksibilitas yang dimaksud ialahkemampuan suatu alat menyesuaikan denganbenda yang akan dicover. Alat yang ideal ialahyang memiliki dimensi ukuran relatif kecil,tingkat fleksibilitas dan reliabilitas tinggi, danefisien.

    2. Metodologi PenelitianLangkah awal dalam penelitian ini ialah

    melakukan studi literatur dan observasi

    lapangan. Berbagai macam studi literatur yangterkait dengan penelitian antara lain studitentang perencanaan dan pengembangan produk,mempelajari konsep KanseiEngineering, studitentang QFD (Quality Function Deployment),dan penelitian-penelitian terdahulu seperti jurnaldan tugas akhir. Observasi lapangan yangdimaksud ialah observasi mengenai alatpendeteksi benda hilang eksisting. Kemudiandilakukan wawancara untuk mendapatkan kata kata Kansei untuk alat pendeteksi benda hilang.Kata-kata kansei yang diperoleh dari hasilsurvey dikelompokkan berdasarkan frekuensimunculnya. Kata-kata yang dominan seringtersebut diubah menjadi kata-kata positifkemudian dilakukan pendefinisian variabel-variabel yang berhubungan dengan kata-katatersebut dan diolah dengan metode KanseiEngineering. Setelah itu hasil dari atribut -atribut tersebut dijadikan Voice of Customeryang kemudian dibobotkan denganmenggunakan Paired Wise Comparison denganbantuan Software Expert Choice. Setelah itu

    digunakan metode Quality FunctionDeployment dengan penggunaan House ofQuality yang sebelumnya disusun responteknisnya. Setelah diketahui respon teknisterpilih maka disusun beberapa alternatif konsepberdasarkan respon teknis tersebut. Dalammenentukan alternatif konsep mana yang akandipilih, digunakan metode Benchmark Numerikdengan pertimbangan hubungan antara responteknis dengan atribut pada House of Quality.Pemilihan alternatif konsep dilakukan dengancara Benchmarking untuk setiap alternatif

    respon teknis. Dari hasil alternatif tersebut,

  • 8/2/2019 ITS Undergraduate 16673 Paper PDF

    3/7

    3

    dibuatlah prototype-nya yang kemudian diujicoba dalam hal daya tahan terhadap benturandan daya jangkau alat.

    3. Pengumpulan dan Pengolahan DataBerdasarkan hasil wawancara yang telah

    dilakukan kepada 50 responden di salah satupusat keramaian, pusat bisnis, dan perusahaanswasta untuk mendapatkan kata-kata Kanseimengenai alat pendeteksi benda hilang,didapatkan tiga kata Kansei yang dominan yaituringan, comroftable, dan simpel dalam halfungsinya. Responden terdiri dari pria danwanita yang sedang menempuh pendidikan dantelah bekerja.

    Dari kata-kata Kansei yang dominan danditambahkan pendapat pihak ahli, didapatkanatribut dan sub atribut dari alat pendeteksi benda

    hilang. Selanjutnya respon teknis didefinisikansesuai dengan spesifikasi alat pendeteksi bendahilang yang akan dibuat dan dicocokkan sesuaiatributnya. Atribut, sub-atribut, dan responteknis untuk alat pendeteksi benda hilang dapatdilihat pada tabel 1 di bawah ini.

    Tabel 1. Atribut, Sub-atribut, dan Respon Teknis

    Metode yang digunakan untuk pembobotanadalah dengan metode Paired WiseComparisonmenggunakan software Expert Choice. MetodePaired Wise Comparison dilakukan dengan caramelakukan perangkingan sederhana antara 2buah perbandingan berdasarkan pendapat pihakahli. Hasil pembobotan dapat dikatakan validdikarenakan memiliki indeks inconsistency tidak

    melebihi 10%. Maka diperoleh hasilpembobotan sebagai berikut :

    Gambar 1. Capture Hasil Pembobotan SoftwareExpert Choice

    Selanjutnya dari bobot atribut dan sub-atribut didapatkan bobot global. Formula untukperhitungan bobot global ialah bobot atribut

    dikalikan dengan bobot sub-atribut. Hasilpembobotan global ini nantinya digunakansebagai elemen pembuatan House of Quality.Hasil pembobotan dapat dilihat pada tabel 2.

    Tabel 2. Rekap Hasil Pembobotan Global

    Elemen-elemen untuk menyusun House ofQuality ialah atribut produk beserta bobotnyamasing-masing sebagai suara dari konsumenatau Voice of Costumer, Respon Teknis sebagaispesifikasi dari produk yang akan dirancang,dan nilai dari hubungan antara Respon Teknisdengan Atribut. House of Quality untuk alatpendeteksi benda hilang dapat dilihat padagambar 2 berikut. Dari perancangan House ofQuality didapatkan data-data sebagai berikut.Penilaian jenis hubungan antara atribut denganrespon teknis dilakukan oleh pihak ahli. ResponTeknis dengan ranking tertinggi ialah Sensoryang Digunakan. Hal itu mengindikasikanbahwa jenis sensor yang digunakan pada alatpendeteksi benda hilang sangat pentingpemilihannya dan menjadi prioritas utama.Respon Teknis Sensor yang Digunakanmemiliki hubungan erat dengan atributKemudahan Pengoperasian, Teknologi yangdigunakan, dan Reliability. Pemilihan sensoryang digunakan sangat menentukan bagaimana

    cara mengoperasikan alat tersebut, teknologi

  • 8/2/2019 ITS Undergraduate 16673 Paper PDF

    4/7

    4

    yang diterapkan, dan umur pakai alat. ResponTeknis Sensor yang Digunakan juga memilikihubungan yang medium dengan tingkatkeringanan alat dan memiliki hubungan lemahdengan ukuran alat.

    Gambar 2House of Quality

    Setelah diketahui rangking respon teknisterpilih, maka disusun beberapa alternatifkonsep berdasarkan respon teknis tersebut.Dalam menentukan alternatif konsep mana yang

    akan dipilih, digunakan metode BenchmarkNumeric dengan pertimbangan hubungan antararespon teknis dengan atribut pada House ofQuality. Penentuan dan pemilihan alternatifkonsep dilakukan mulai dari respon teknisdengan rangking tertinggi hingga terendah.Contoh penilaian untuk pemilihan konsepdesain adalah sebagai berikut :

    Fiberglass Kayu Plastik Logam

    Gambar 3. Alternatif Jenis Material

    Kemudian dilakukan penilain denganBenchmarking numerik dengan alternatifsebagai panutan sesuai dengan kondisi eksisting.

    Tabel 3.Benchmark NumerikJenis Material

    Sehingga dari seluruh respon teknis yangada, didapatkan hasil yang paling mempunyainilai Benchmarking tinggi dari seluruhalternatif.

    sensor getar elips pipih silikon perekat solar cell

    tepukan fiberglass tali penutup sensor

    Gambar 4. Alternatif Terpilih

    Selanjutnya Block Diagram untuk alatpendeteksi benda hilang dirancang. BlockDiagram ialah suatu diagram yangmenggunakan blok-blok untuk menggambarkanhubungan variabel input dan output. Berikutblock diagram untukprototype alat pendeteksibenda hilang.

    Gambar 5.Block DiagramPrototype

    Berikut adalah gambar dari konsepalternatif dari alat pendeteksi benda hilangsecara keseluruhan.

    Gambar 6. Protoype Alat Pendeteksi Benda Hilang

    4. AnalisaDari penggunaan metode Kansei

    Engineering, didapatkan tiga kata-kata Kanseiyang dominan untuk alat pendeteksi bendahilang yaitu simpel dalam hal fungsinya, ringan,dan comfortable. Masyarakat berpendapatbahwa aspek simpel dalam hal fungsinya,ringan, dan comfortable adalah aspek terpentingyang harus dimiliki alat pendeteksi benda hilangdan dipertimbangkan dalam pembuatan produk.Dari faktor yang didapat dengan metode Kansei

  • 8/2/2019 ITS Undergraduate 16673 Paper PDF

    5/7

    5

    Engineering tersebut, didapatkanlah atribut dariperancangan alat pendeteksi benda hilang yangsebelumnya telah ditambahkan atribut yangdidapat pada interview kepada pihak ahli dibidang elektronika. Atribut yang ditambahkanialah atribut Daya Tahan yang mencakup umuralat. Selain itu atribut lainnya adalah atributEfektif, Reliability, dan atribut Efisien yangmemiliki sub-atribut Keringanan dan Size.

    Dari pembobotan yang telah dilakukanmenggunakan software Expert Choice,didapatkan bobot paling besar hingga terkecilberturut-turut beserta nilainya ialah sub atributTeknologi yang digunakan (44,06%), TingkatKesuksesan (14,96%), KemudahanPengoperasian (14,14%), Daya Jangkau(10,78%), Size (6,76%), Daya Tahan Benturan

    (5,19%), dan Keringanan (4,14%). Bobotmasing-masing atribut tersebut kemudiandikalikan dengan tingkat hubungan denganrespon teknisnya. Atribut dan Respon Teknisyang memiliki strong relationshipdilambangkan dengan simbol lingkaran dengannilai 9, dan nilai 3 dilambangkan dengan simbolpersegi untuk medium relationship. Sedangkanatribut dan respon teknis yang memilikihubungan weak relationship dilambangkandengan simbol segitiga dengan nilai 1. Responteknismemberikan acuan atau spesifikasi teknis

    yang lebih detail dari apa yang diinginkankonsumen. Sebagai contoh, atribut Kenyamananmemiliki hubungan medium relationship denganrespon teknis Prosedur Penggunaan sehinggadilambangkan dengan persegi bernilai 48 padamatriks HoQ. Nilai 48 didapatkan dari perkaliannilai bobot atribut Kenyamanan sebesar 16dengan nilai hubungannya dengan ProsedurPenggunaan sebesar 3.

    Hasil dari House of Quality pada akhirnyamemberikan urutan prioritas terhadap responteknis yang harus dipenuhi oleh alat pendeteksi

    benda hilang. Didapatkan beberapa responteknis yang memiliki ranking tertinggi hinggapaling rendah, antara lain Sensor yangdigunakan, Bentuk Alat, Jenis Perekat, JenisPower, Prosedur Penggunaan, Jenis Material,Jenis Gantungan, dan Pegontrol Sensor.Langkah berikutnya adalah dengan melakukanrekomendasi dari alternatif-alternatif responteknis yang ada sehingga dari alternatif-alternatif tersebut dipilih yang paling memilikinilai rankpaling tinggi pada setiap respon teknissehingga memfasilitasi seluruh kebutuhan yangada dari hasil pengolahan Kansei Engineering

    dan fase Pengembangan Konsep atauResponTeknis.

    Dari pemilihan konsep terhadap responteknis-respon teknis yang ada, didapatkan suatualternatif konsep yang mewakili seluruhkepentingan dari Voice of Costumer. Hasil dariperhitungan dengan menggunakanbenchmarking akan produk sejenis yang beradapada pasaran, didapatkan untuk respon teknisSensor yang digunakan yang terpilih yaitusensor getar. Penggunaan sensor getar dapatmeningkatkan keakuratan pencariandibandingkan GPS dikarenakan tingkatkeakuratan yang rendah untuk mencari lokasiyang spesifik dan meningkatkan keefektifandibandingkan sensor proximity. Sedangkanuntuk respon teknis Bentuk Alat pendeteksi

    benda hilang digunakan bentuk bulat pipihsesuai dengan bentuk sensornya berupa PiezzoSpeakeryaitu lingkaran. Alternatif respon teknisuntuk Jenis Perekat yang terpilih yaitudigunakan silikon perekat untukmenggabungkan dengan benda berharga. Silikonperekat dipilih dikarenakan proses instalasinyayang cepat, praktis, dan nyaman dipandang.Jenis Poweryang digunakan ialah solar cell danprosedur penggunaannya menggunakan tepukantangan. Tepukan tangan dapat menjadi alternatifpengaktif sensor dikarenakan dapat

    mengirimkan getaran udara ke membran sensor.Alternatif Jenis Material casing yang terpilihdengan mempertimbangkan kenyamanan, umuralat, dan tingkat keringanan ialah fiberglass.Selanjutnya respon teknis yang memiliki nilaibenchmark terendah ialah Pengontrol Sensor.Pengontrol sensor berguna untuk meningkatkantingkat efektivitas dan efisiensi alat tersebut.Pada sensor getar memiliki alternatif pengontrolsensor berupa penggunaan penutup sensor danpotensio. Potensio berguna untuk meningkatkanatau menurunkan tingkat kepekaan sensor,

    sedangkan penutup sensor berguna untukmenghalangi inputan berupa tepukan tangansehingga saat benda hilang, benda lain yangmemiliki alat pendeteksi benda hilang ini dapatdinon-aktifkan sensornya dengan menutuplubang kepekaan sensor. Alternatif yang terpilihuntuk pengontrol sensor denganmempertimbangkan kemudahan penggunaandan keefektifannya ialah penggunaan penutupsensor. Input dari luar yang berupa getaranudara dihasilkan dari tepukan tanganmenyebabkan membran sensor pada PiezzoSpeaker bergetar. Getaran tersebut

  • 8/2/2019 ITS Undergraduate 16673 Paper PDF

    6/7

    6

    menyebabkan kumparan kecil di balik membranbergerak naik dan turun. Pada saat kumparanbergerak naik turun, dihasilkan gelombangmagnet terpotong-potong sehinggamenghasilkan gelombang listrik. Kecepatangerak kumparan menentukan kuat-lemahnyagelombang listrik yang dihasilkan. Piezospeaker dihubungkan ke input IC sebagaipengolah tegangan. Operasi tersebut akansukses dengan mengeliminasi feedback resistorantara output (pin 6) dan membalikkan input(pin 2). Dalam pengoperasiannya, getarangelombang udara yang disebabkan oleh sebuahbenda tertentu menyebabkan membran padaspeaker bergetar juga, sehingga menghasilkantegangan listrik. Selanjutnya LED akan menyalaketika tegangan listrik melewati pin 3 dari IC

    dipengaruhi oleh R2 sebagai pengontrolsensitivitas.Pemilihan komponen dan perancangan

    sistem serta rangkaian elektronik alat pendeteksibenda hilang menghasilkan estimasi ukuranfisik dengan panjang 4 cm, lebar 2 cm, danketebalan 0,7 cm. IC LTC1050CN8 yang dapatmenghasilkan kepekaan tinggi merupakanproduk yang langka di Indonesia. Sehingga padaprototype digunakan IC LTC1050CN9 yangdiimpor dari Hongkong, mengakibatkan sensorgetar sedikit kurang peka terhadap getaran.

    Estimasi biaya pembuatan prototype alatpendeteksi benda hilang ini sebesar Rp113.400,00. Tentunya angka tersebut akanmenurun ketika produk diproduksi secaramassal.

    Dari hasil pengujian radius daya jangkausensor terhadap input dari luar berupa tepukantangan, sensor dapat menjangkau suara padaradius 3 meter. Casing alat dibuat sesuai denganprinsip alat musik gitar yang memiliki lubangkecil pada salah satu sisinya sehingga dapatmeningkatkan getaran yang masuk ke dalam

    lubang dan meningkatkan volume suara yangdihasilkan. Jarak radius tersebut masih dapatditingkatkan dengan cara membuat desaincasing yang dapat menangkap suara lebih tajamsehingga getaran yang masuk ke sensor jugalebih besar. Pengujian daya tahan alat terhadapbenturan dilakukan dengan caramenjatuhkannya di lantai. Hasil pengujianmenyatakan bahwa alat dapat bertahan padaketinggian di bawah 3 meter. Pada ketinggian diatas 3 meter, komponen alat sudah tidak dapatbekerja normal mengakibatkan sistem tidakdapat berjalan. Pada ketinggian yang ekstrim

    dapat menyebabkan komponen dan bateraiterlepas dari PCB.

    5. KesimpulanBeberapa hal yang dapat disimpulkan dari

    penelitian ini adalah :

    1. Dengan menggunakan metode KanseiEngineering, didapatkan tiga kata yangpaling dominan terhadap alat pendeteksibenda hilang, yaitu kata comfortable, simpeldalam fungsi, dan ringan. Dari kata-katatersebut didapatkan faktor yang berpengaruhterhadap kata-kata tersebut ialah TingkatKenyamanan, Simpel, dan Ringan.

    2. Dari hasil interview terhadap pihak ahlisebagai praktisi di bidang elektronika,didapatkan tambahan atribut berupa DayaTahan yang mencakup umur alat.

    3. Dari hasil pengolahan House of Quality,didapatkan respon teknis yang memilikitingkat prioritas tinggi adalah Sensor yangDigunakan dan memiliki prioritas rendahuntuk Pengontrol Sensor.

    4. Dari seluruh respon teknis yang memilikinilai benchmark paling tinggi didapatkankombinasi alternatif, yaitu suatu alatpendeteksi benda hilang denganmenggunakan teknologi sensor getar, casingberbentuk bulat pipih, memiliki gantungan

    untuk dikaitkan dengan benda, menggunakanbaterai, pengoperasiannya menggunakantepukan tangan, memiliki casing berbahanfiberglass, dan memiliki penutup sensoruntuk meningkatkan efektifitasnya.

    5. Dari hasil pembuatan dan uji prototype, alatmemiliki keandalan, fleksibilitas, dan tingkatefisien yang cukup tinggi.

    6. Daftar PustakaAdi Wikanto (2010).

    Adrianus Darmawan (2011).

    Budiharto, Widodo (2009). Membuat SendiriRobot Cerdas. Elex Media Komputindo:Jakarta.

    B.Z. Paul (1990). Basic Electronics. McGraw-Hill Publishing Company: Singapore.

    Cohen, Lou (1995). Quality FunctionDeployment : How to Make QFD Work

    for You. Addison

    Weshey.

    http://kesehatan.kompas.com/http://www.blackxperience.com/index.php?page=bia-contestant-detail&biacid=35http://www.blackxperience.com/index.php?page=bia-contestant-detail&biacid=35http://www.blackxperience.com/index.php?page=bia-contestant-detail&biacid=35http://www.blackxperience.com/index.php?page=bia-contestant-detail&biacid=35http://www.blackxperience.com/index.php?page=bia-contestant-detail&biacid=35http://www.blackxperience.com/index.php?page=bia-contestant-detail&biacid=35http://kesehatan.kompas.com/
  • 8/2/2019 ITS Undergraduate 16673 Paper PDF

    7/7

    7

    Djajadi, Arko, dkk (2009).Analysis, Design andImplementation of an Embedded

    Realtime Sound Source Localization

    System Based on Beamforming Theory.Telkomnika vol. 7, No. 3, Desember2009 : 151160.

    Fraden, Jacob (2010). Handbook of ModernSensors: Physics, Designs, and

    Applications. Springer: New York.

    Istrate, Dan (2009). Multichannel Smart SoundSensor for Perceptive Spaces.International Research MICA.

    Jaya, Indra dan K.R, Dewi (2006). AplikasiMetode Akustik Untuk Uji Kesegaran

    Ikan. Buletin Teknologi Hasil PerikananVol IX Nomor 2 Tahun 2006.

    Mims, Forrest M. (2007). Electronic SensorCircuits and Projects. MasterPublishing: Illionis.

    Mirwan Ushada (2009).

    M, Mahmoud dan A. Aliyar (2010). Design of aLow Voltage 0.18 um CMOS Surface

    Acoustic Wave Gas Sensor. Sensors &Transducers Journal, Vol. 125, Issue 2,

    February 2011, pp. 22-29.Nagamachi, M (1995). Kansei Engineering: A

    New Ergonomic Consumer-Oriented

    Technology for Product Development.International Journal of IndustrialErgonomics Vol.15 No.1, pp 3-11.

    Nic, Vargus (2011).

    R.H. Mark dan B. Oliver (1999).Micromachined Ultrasound-Based

    Proximity Sensors. Springer:Netherlands.

    Scanlon, Michael (2003). Acoustic Sensors inthe Helmet Detect Voice and

    Physiology. Proceedings of SPIE Vol.5071 (2003) 2003 SPIE 0277-786X/03/$15.00. Diedit oleh Edward M.Carapezza.

    Sharon, D (1987). Robotics and AutomatedManufacturing. Pitman: London.

    S.Nyce, David (2004). Linear Position Sensors:Theory and Application. Wiley-IEEE:Canada.

    Ulrich, Karl T dan Eppinger, Steven D (2001).Perancangan dan Pengembangan

    Produk. Salemba Teknika: Jakarta

    http://beritaiptek.istecs.org/kansei-engineering-untuk-desain-produk-berorientasi-perasaan-manusia/http://beritaiptek.istecs.org/kansei-engineering-untuk-desain-produk-berorientasi-perasaan-manusia/http://beritaiptek.istecs.org/kansei-engineering-untuk-desain-produk-berorientasi-perasaan-manusia/http://beritaiptek.istecs.org/kansei-engineering-untuk-desain-produk-berorientasi-perasaan-manusia/http://beritaiptek.istecs.org/kansei-engineering-untuk-desain-produk-berorientasi-perasaan-manusia/http://beritaiptek.istecs.org/kansei-engineering-untuk-desain-produk-berorientasi-perasaan-manusia/