ASKEP RDN OEL
description
Transcript of ASKEP RDN OEL
ASUHAN KEPERAWATAN PADA By. “A” DENGAN RDN (Respiratory Distress Syndrome of the Newborn) DI RUANG PERAWATAN NICU RSWS MAKASSAR
OLEH :MAF’ UL
C12112 627
CI LAHAN CI INSTITUSI
(_____________________) (_____________________)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANF A K U L T A S K E D O K T E R A N
UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR
2014
PENGKAJIAN BAYI
I. Biodata
A. Identitas Klien :
Nama/nama panggilan : By. A
Tempat tanggal lahir/usia : 17 April 2014/5 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
A g a m a : Islam
Pendidikan : -
Alamat : jl. Pongtiku I lr. 6A no 5
No. Rekam Medik : 659662
Tanggal masuk : 18 April 2014
Tanggal pengkajian : 22 April 2014
Diagnosa Medik : RDN+BBLASR
Usia Gestasi : 32 minggu
B. Identitas Orang Tua
1. Ayah
a. N a m a : Tn.
b. U m u r : Tahun
c. Pendidikan :
d. Pekerjaan :
e. A g a m a : Islam
f. A l a m a t : jl. Pongtiku I lr. 6A no 5
2. Ibu
a. N a m a : Ny. A
b. U s i a : Tahun
c. Pendidikan :
d. Pekerjaan : IRT
e. A g a m a : Islam
f. A l a m a t : jl. Pongtiku I lr. 6A no 5
C. Identitas Saudara Kandung
No. N a m a U s i a Hubungan Status Kesehatan
1. . By A 5 hari penderita Sakit
II. Keluhan Utama
Masuk rumah sakit : Sesak
Saat pengkajian : Sesak
III. Riwayat Kesehatan.
A. Riwayat Kesehatan Sekarang :
By. A sementara dirawat di inkubator, Infus pump Dex 10%. HR 142x/mnt, R: 48x/mnt, T: 36,70C, retraksi dinding dada (+),
cyanosis (-). Dengan downe scor 5
B. Riwayat Kesehatan Lalu
1. Prenatal Care
a. pemeriksaan kehamilan
b. Keluhan selama hamil
c. Kenaikan berat badan selama kehamilan
d. Imunisasi TT kali
e. Golongan darah Ibu : golongan darah ayah :
2. N a t a l
a. Tempat melahirkan
b. Lama dan jenis persalinan : normal
c. Penolong persalinan
d. Komplikasi pasca persalinan
3. Post Natal
a. Kondisi Bayi : BB lahir 995 gr, PB 37 cm, LLA: 6cm, LK: 25cm,
LD: 21cm, LP: 21 cm
b. Pada saat lahir kondisi bayi sesak, tidak segera menangis, pernafasan cuping hidung (+), expiratory grunting (+),
retraksi dada (+), tonus otot lemah, apgar scor / .
IV. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
By. A belum pernah disusui oleh ibunya
B. Pemberian susu formula
Residu (+) sementara susu per OGT belum diberikan
V. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit tertentu, ibu klien sedang menjalani perawatan post partum. Ayah klien
dalan kondisi sehat sekarang ini.
VI. Riwayat tumbuh kembang
Berat badan lahir : 995 gr, panjang badan : 37 cm
VII. Aktivitas sehari- hari
A. Nutrisi
By. R diberikan nutrisi / infus(panenteral)
B. Cairan
By R diberi cairan IVFD dex 10 % 7,5 cc/jam/infuse pump
C. Eliminasi ( BAB dan BAK)
BAK dan BAB klien lancar dan penampungan melalui popok. BAB meconium 1kali per hari dan tidak ada penggunaan
obat pencahar.
D. Istirahat tidur
VIII. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum klien :
B. Tanda-tanda vital:
- Suhu : 36,7 º C
- Nadi : 142x/m
- Pernafasan : 48 x/ m
C. Antropometri
- Panjang badan : 37cm
- Berat badan : 995 gram
- Lingkaran lengan atas : 6 cm
- lingkaran kepala : 25cm
- lingkaran dada : 21 cm
- Lingkaran perut : 21 cm
D. Penampilan Umum (posture)
E. Kulit : Turgor kulit , sianosis (-), kemerahan, suhu hangat
F. Mata : mata tertutup
G. Kepala : fontanel posterior
H. Telinga : posisi kanan-kiri simetris
I. Hidung : sekret (-)
J. Mulut : bibir kering, sekret (+)
K. Leher : -
L. Dada : sekresi mammae (-), pembesaran mammae (-), retraksi dada (+)
M. Paru-paru : Simetris kanan-kiri, suara nafas bronkovesikuler
N. Jantung : Ictus cordis nampak, thrill (-), BJ I dan II murni reguler
O. Abdomen : agak distensi, ikut gerak nafas, tali pusat kering, peristaltik normal, timpani
P. Genital : muara uretra ujung penis, miksi 3 – 4 kali/hari
Q. Ekstremitas : Jumlah jari lengkap, refleks babinski (+)
IX. Terapi Saat ini :
Tanggal 22-04-2014
Aminofusin pead (3,5) ml
Ca glukanos ml
NaCl 3% ml
KCL 7,4% ml
Aguades ml
Dextrose 40% ml
ml
X. Hasil Laboratorium Tanggal 21/04/2014 Kimia klinik :
CRP kuantitatif *29,4 mg/L < 5 Fungsi hati
Bilirubin total 19,16 mg/dl < 12Bilirubin direk 0,65 mg/dl 0,0 – 0,8
Kesan:Hyperbilirubinemia
Tgl 21 April 2014Leukosit jumnlah , limfosit > PMN, granulosit toksik (+), vakuolisasi (+), sel muda(-)Trombosit jumlah , giant trombosit (+)Kesan/saran bisitopenia, suspect kausa infeksiDowne Score:RR : 0
Retraksi : 2Sianosis : 0Air Entry : 1Grunting : 2Intrepretasi : gangguan pernafasan sedang
ANALISA DATA
No Data Masalah
1.
2.
DS : -DO :Tanda – tanda vital- T = 36,7°C, suhu incubator 33,2 oC- HR = 142 x/i- R = 48 x/i- Usia gestasi 32 minggu- BB 995 gram
Ds : - Do :
- BB = 995 gram- Refleks isap bayi (-)- Usia gestasi 32 minggu-
Resiko infeksi berhubungan dengan respon imun imatur
Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan b/d hambatan pemberian makanan
3.
4.
5.
DS : -DO :
- Tanda – tanda vitalSB : 36,70 CN : 142 x/menitP : 48 x/menitUsia Gestasi 32 minggu
Factor risiko- BB = 995 gram- Refleks isap bayi (-)- Usia gestasi 32 minggu
Risiko Inefektif Thermoregulator (hipotermi) b/d kontrol suhu yang imatur dan penurunan lemak tubuh subkutan
Risiko aspirasi b/d fungsi pencernaan immatur
Prioritas Masalah/ Diagnosa Keperawatan
1. Resiko infeksi berhubungan dengan respon imun imatur
2. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hambatan pemberian makanan
3. Risiko Inefektif Thermoregulator (hipotermi) berhubungan dengan kontrol suhu yang imatur dan
penurunan lemak tubuh subkutan
4. Risiko aspirasi berhubungan dengan fungsi pencernaan immatur
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Resiko infeksi berhubungan dengan respon imun imatur ditandai dengan: DS : -DO :Tanda – tanda vital- T = 36,7°C- HR = 142 x/i- R = 48 x/i- Usia gestasi 32
minggu- BB 995 gram
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien dapat menunjukkan infeksi akut/kronik tidak terjadi dengan kriteria :
Tanda - tanda radang tidak ada :Kalor, dolor, rubor, tumorTali pusat mengering dan terlepas
1. Kaji factor – factor yang dapat membawa infeksi, seperti :- Tindakan
non steril.- Pengunjung
yang banyak- Lingkungan
kotor dll.2. Cuci tangan sebelum dan
sesudah menyentuh bayi dan melakukan tindakan.
3. Observasi tanda – tanda vital tiap 6 jam
4. Observasi adanya tanda – tanda infeksi
5. Pertahankan tindakan tekhnik antiseptik dalam setiap tindakan (seperti : sterilisasi alat dan desinfektan).
1.yang akan diberikan pada bayi.
2.organisme – organisme penyebab infeksi (cros infeksi)
3.organ –organ tubuh terutama termostat regulator suhu tubuh.
4.terjadinya infeks
5.membunuh bakteri, jamur dan untuk mencegah infeksi akibat kontaminasi nasokomial
2 Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hambatan pemberian makanan
- Bayi mendapat kalori dan nutrisi esensial yang adekuat
- Bayi menunjukkan penambahan berat badan yang mantap (20-30 gr/hari) pada saat fase pasca akut penyakit.
1. pertahankan cairan parenteral atau nutrisi parenteral total sesuai instruksi
2. pantau adanya tanda-tanda intoleransi terhadap terapi parenteral, terutama protein dan glukosa
3. kaji kesiapan bayi untuk menyusu pada payudara ibu, khususnya kemampuan untuk mengkoordinasikan menelan dan pernafasan
4. susukan bayi pada payudar ibu bila penghisapan kuat, serta menelan dan refleks muntah ada ( usia gestasi 34-35 minggu)
5. ikuti protokol unit untuk meningkatkan vlume konsentrasi formula
Untuk menjamin keefektifan terapi parenteral agar memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
Meminimalkan risiko aspirasi
Untuk menghindari intoleransi pemberian makan
Karena makan tanpa ASI dapat menurunkan berat badan
Menciptaakan dan mempertahankan laktasi sampai bayi dapat menyusui
Untuk membantu orangtua memahami aspek paling penting dalam perawatan tanda perbaikan kondisi bayi
3 Risiko Inefektif Thermoregulator (hipotermi) b/d kontrol suhu yang imatur dan penurunan lemak tubuh subkutan ditandai dengan :DS : -DO :
- Tanda – tanda vitalSB : 36,70 CN : 142 x/menitP : 48 x/menit
- Usia gestasi 32 mg
Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal
Kriteria : Bebas dari
tanda – tanda stres dingin atau hipotermia
Suhu tubuh : 36,5 – 37,50C
6. gunakan pemberian makan orogastrik bila bayi mudah lelah atau mengalami penghisapan, refleks muntah atau menelan yang lemah
1. Monitor suhu bayia. Jika suhu
dibawah normal : Selimuti dengan 2 selimut. Pasang tutup kepala.
b. Jika suhu di atas normal : Lepaskan selimut. Lepaskan tutup kepala.
2. Keringkan setiap bagian untuk mengurangi evaporasi
3. Kurangi dan hindarkan sumber – sumber kehilangan panas pada bayi seperti
a. Evaporasi. Saat mandi, siapkan
lingkungan yang hangat. b. Konveksi
Hindari aliran udara (pendingin udara, jendela,
1. Fluktuasi suhu tubuh pada bayi sering terjadi, dengan mengenali suhu tubuh ( panas atau dingin ) maka akan dapat dihindari terjadinya komplikasi hypothermia atau hyperthermia
2. Kehilangan panas pada bayi terjadi sangat cepat, peningkatan suhu 10 C suhu tubuh akan kehilangan 12 cc / jam.
3. Dengan intervensi tersebut maka dapat direncanakan dengan baik hal– hal yang perlu diperhatikan untuk mengurangi sumber – sumber kehilangan panas pada bayi.
4 Risiko aspirasi b/d fungsi pencernaan immature di tandai dengan : - BB = 995 gram- Refleks isap bayi (-)- Usia gestasi 32
minggu
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien bebas dari cedera aspirasi
kipas angin ) yang langsung mengenai bayi.
c. Konduksi Hangatkan seluruh barang –
barang dan bahan – bahan untuk perawatan ( baju, sprei, dll ).
Kurangi benda – benda diruangan yang menyerap panas ( logam ).
d. Radiasi Pertahankan suhu ruangan.
4. Pertahankan suhu incubator.
1. Berikan posisi kepala sedikit ditinggikan pada saat bayi diberi nutrisi via OGT
2. Diskusikan bahaya berkenaan dengan aspirasi serta penggunaan dan penyimpanan bedak bayi yang tepat
3. Perhatikan posisi selang OGT sebelum pemberian susu
4. Inkubator dapat dimanajemenkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi bayi.
1. Ketidaktepatan posisi bayi saat diberi minum dapat menimbulkan aspirasi.
2. Bahaya aspirasi pada bulan pertama paling sering karena wadah bedak bayi yang karena bentuknya dianggap seperti botol, sehingga membuat risiko inhalasi, aspirasi, dan kemungkinan asfiksia fatal.
3. Memastikan selang OGT masih pada tempatnya sesuai dengan letak lambung bayi.
4. Mencegah bahaya aspirasi dan dapat menilai absorbsi pencernaan bayi.
4. Selalu lakukan residu pada selang OGT sebelum memasukan susu
CATATAN IMPLEMENTASI DAN PERKEMBANGAN
Hari I
NO DX
HARI / TGL/jam
IMPLEMENTASI EVALUASI
1.
2.
Senin, 14 April
2014Jam 10.00
11.15
11.20
12.30
12.45
12.50
1. Kaji factor – factor yang dapat membawa infeksi, seperti :a. Tindakan non
steril.b. Pengunjung yang
banyakc. Lingkungan kotor
dll.Hasil : pengunjung dibatasi,hanya orangtua klien yang boleh mendampingi klien, lingkungan bersih.
2. cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi dan melakukan tindakan.Hasil : mencuci tangan dengan hands rub atau hand wash setiap kali akan bersentuhan dengan klien dan melakukan tindakan
3. Observasi tanda – tanda vital tiap 6 jamHasil : S : 36 ᵒC, N : 147x/m, R : 42x/m
4. Observasi adanya tanda – tanda infeksi Hasil :
5. Pertahankan tindakan tekhnik antiseptik dalam setiap tindakan (seperti : sterilisasi alat dan desinfektan).
Mempertahankan cairan dan nutrisi parenteral total sesuai instruksi. Hasil :Pemberian ASI secara OGT 10 cc/3jam
S : -O : - pengunjung dibatasi
- lingkungan bersih- Mencuci tangan
sebelum dan sesudah menyentuh bayi dan melakukan tindakan
- Observasi tanda-tanda vital S : 36 ᵒC, N : 147x/m, R : 42x/m
A : masalah sebagian teratasiP : intervensi dilanjutkan- Tanda-tanda radang tidak
ada (kolor, dolor, rubor, tumor)
- Tali pusat mengering
S:O:
- KU pasif- Terpasang OGT untuk
aspirasi- Infus dex 10%, 9,8
cc/jam- Refleks isap (+)
3.
4.
Mengkaji kesiapan bayi untuk menyusu, khususnya kemampuan untuk menelan dan pernafasan. Hasil :
- Refleks isap (-)- Refleks menelan blum sempurna- Terpasang OGT
1. Mengkaji kulit bayi dari tanda-tanda kemerahan, iritasi, ruam, lecet pada daerah yang tertekanHasil : tampak kemerahan
2. Menggunakan plaster non alergi dan seminimal mungkinHasil : menggunakan hipafix untuk plester
3. Merubah posisi bayiHasil : bayi dimiringkan ke kiri
4. Membersihkan kulit dengan air hangatHasil : kulit bayi dibersihkan dengan air hangat
1. Berikan posisi kepala sedikit ditinggikan pada saat bayi diberi minumHasil: posisi kepala ditinggikan sedikit
2. Diskusikan bahaya berkenaan dengan aspirasi serta penggunaan dan penyimpanan bedak bayi yang tepatHasil: bedak di simpan di dalam laci yang sudah disedikan
3. Berikan bimbingan antisipasi perlunya
- BBL 1500 gramA : Masalah belum teratasiP: - pertahankan cairan dan nutrisi parenteral
S :-O : - kulit bayi nampak kemerahan dan bengkak dibagian bokong.
-kiri
-air hangat
A: masalah sebagian teratasiP : intervensi dilanjutkan, tidak ada kemerahan dan bengkak
S :-O :
-sedikit
-didalam laci yang sudah disediakan
A: masalah sebagian teratasiP : intervensi dilanjutkan
5. menepuk bayi supaya sendawa sebelum menempatkan ditempat tidur, posisi yang tepat.Hasil:
1. Kaji tingkat kecemasan keluarga klienHasil : orangtua klien menanyakan penyakit anaknya
2. Menjelaskan kondisi bayinya sekarangHasil : orangtua klien mulai mengerti kondisi anaknya
3. Membeitahu hasil pemeriksaan yang didapatkanHasil : memberitahuhasil pemeriksaan
S :-O : orangtua klien tidak lagi bertanya tentang penyakit klien, hasil pemeriksaan yang didapat diberitahu pada orangtua A : masalah teratasi
Hari II
NO DX
HARI / TGL/jam
IMPLEMENTASI EVALUASI
1.
2.
Selasa, 15 April
2014Jam 09.00
09.15
09.20
09.30
09.45
6. Kaji factor – factor yang dapat membawa infeksi, seperti :a. Tindakan non
steril.b. Pengunjung yang
banyakc. Lingkungan kotor
dll.Hasil : pengunjung dibatasi,hanya orangtua klien yang boleh mendampingi klien, lingkungan bersih.
7. cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi dan melakukan tindakan.Hasil : mencuci tangan dengan hands rub atau hand wash setiap kali akan bersentuhan dengan klien dan melakukan tindakan
8. Observasi tanda – tanda vital tiap 6 jamHasil : S : 36 ᵒC, N : 147x/m, R : 42x/m
9. Observasi adanya tanda – tanda infeksi Hasil :
10. Pertahankan tindakan tekhnik antiseptik dalam setiap tindakan (seperti : sterilisasi alat dan desinfektan).
S : -O : - pengunjung dibatasi
- lingkungan bersih- Mencuci tangan
sebelum dan sesudah menyentuh bayi dan melakukan tindakan
- Observasi tanda-tanda vital S : 36 ᵒC, N : 147x/m, R : 42x/m
A : masalah sebagian teratasiP : intervensi dilanjutkan- Tanda-tanda radang tidak
ada (kolor, dolor, rubor, tumor)
- Tali pusat mengering
S:
3.
4.
09.50
Mempertahankan cairan dan nutrisi parenteral total sesuai instruksi. Hasil :Pemberian ASI melalui OGT 10 cc/3jam
Mengkaji kesiapan bayi untuk menyusu, khususnya kemampuan untuk menelan dan pernafasan. Hasil :
- Refleks isap (-)- Refleks menelan blum sempurna- Terpasang OGT
1. Mengkaji kulit bayi dari tanda-tanda kemerahan, iritasi, ruam, lecet pada daerah yang tertekanHasil : tampak kemerahan
2. Menggunakan plaster non alergi dan seminimal mungkinHasil : menggunakan hipafix untuk plester
3. Merubah posisi bayiHasil : bayi dimiringkan ke kiri
4. Membersihkan kulit dengan air hangatHasil : kulit bayi dibersihkan dengan air hangat
1. Berikan posisi kepala sedikit ditinggikan pada saat bayi diberi minumHasil: posisi kepala ditinggikan sedikit
2. Diskusikan bahaya berkenaan dengan
O:- KU pasif- Terpasang OGT untuk
aspirasi- Infus dex 10%, 9,8
cc/jam- Refleks isap (+)- BBL 1500 gram
A : Masalah belum teratasiP: - pertahankan cairan dan nutrisi parenteral
S :-O : - kulit bayi nampak kemerahan dan bengkak dibagian bokong.
-kiri
-air hangat
A: masalah sebagian teratasiP : intervensi dilanjutkan, tidak ada kemerahan dan bengkak
S :-O :
-sedikit
-didalam laci yang sudah disediakan
A: masalah sebagian teratasiP : intervensi dilanjutkan
5.
aspirasi serta penggunaan dan penyimpanan bedak bayi yang tepatHasil: bedak di simpan di dalam laci yang sudah disedikan
3. Berikan bimbingan antisipasi perlunya menepuk bayi supaya sendawa sebelum menempatkan ditempat tidur, posisi yang tepat.Hasil:
1.Hasil : orangtua klien menanyakan penyakit anaknya
2.Hasil : orangtua klien mulai mengerti kondisi anaknya
3.didapatkanHasil : memberitahuhasil pemeriksaan
S :-O : orangtua klien tidak lagi bertanya tentang penyakit klien, hasil pemeriksaan yang didapat diberitahu pada orangtua A : masalah teratasi