adalah prioritas kami - maipark.com Report/MAIPARK_AR_2010(R)_1.pdf · visi dan Misi Vision Visi To...

49
MAIPARK Your Reliable Partner in Catastrophe Risk Transfer

Transcript of adalah prioritas kami - maipark.com Report/MAIPARK_AR_2010(R)_1.pdf · visi dan Misi Vision Visi To...

MAIPARK

Your Reliable Partner in Catastrophe Risk Transfer

L A P O R AN T A H U N A N 2010 ANNUAL REPORT

adalah prioritas kami

Contents Daftar Isi

04 Vision Visi

05 Mission Misi

07 Company Profile Profit Perusahaan

08 Financial Highlight Ikhtisar Laporan Keuangan

10 Premium & Risk Exposure Profile Profil Premi dan Eksposur Risiko

12 Investment Investasi

16 President Commissioner's Message Sambutan Komisaris Utama

19 President Director's Report Laporan Direktur Utama

23 List of Major;Reinsurers & Shareholders

Daftar Reasuradur Utama dan Pemegang Saham Mayoritas

24 Board of Commissioners Dewan Komisaris

26 Board of Directors Dewan Direksi

27 Divisions Divisi

38 Supplement Suplemen

Laporan Tahunan I Annual Report 2010

3

Vision and Mission visi dan Misi

Vision Visi

To become an internationally recognized leader in

catastrophe reinsurance, a "Centre of Excellence

and Competence" with a name synonymous with

profesionalism of the highest standards.

Menjadi pemimpin utama yang diakui secara internasional

dalam bidang reasuransi bencana alam, sebagai sebuah

"Centre of Excellence and Competence" dengan nama yang

melambangkan profesionalisme berstandar tertinggi.

4 Laporan Tahunan I Annual Report 2010

11••■=1111.11•1•=11,.

5 Laporan Tahunan I Annual Report 2010

Mission Misi

To assume a pioneering role in the social responsibility of

providing security to the Indonesian citizens in partnership

with Government by establishing an earthquake insurance

scheme including cover against tsunami and landslide for

all registered residential buildings and household contents.

To improve forecasting and monitoring through extension

and upgrading of seismological network and early warning

system, educational work on disaster understanding,

preparedness, safety and improvement of building code.

To increase the awareness towards insurance of natural

disasters and stimulate the insurance density.

Mengambil peran sebagai pionir dalam menyediakan

perlindungan bagi rakyat Indonesia sebagai tanggung jawab

sosial, bekerjasama dengan Pemerintah dalam membangun

skema asuransi gem pa bumf termasuk risiko tsunami dan

tanah longsor bagi seluruh bangunan tempat tinggal yang

terdaftar beserta isinya.

Meningkatkan kemampuan meramalkan dan memantau

dengan memperluas serta memperbaiki jaringan seismologi

dan sistem peringatan dini, pendidikan dalam pemahaman

bencana clam, kesiapsiagaan, keamanan serta peningkatan

pedoman pembangunan gedung.

Meningkatkan kesadaran terhadap asuransi bencana alam dan

menstimulasi kepadatan asuransi (insurance density)

Fokus dan totalitas untuk pencapaian

puncak karya

Company Profile Profit Perusahaan

In January 2003, the Indonesian Government required all licensed

non-life insurance and reinsurance companies operating in

Indonesia to co-operate in insuring special risks through a joint

undertaking.

The vehicle for this undertaking was the Indonesian Earthquake

Reinsurance Pool (Pool Reasuransi Gempa Bumi Indonesia - PRGBI).

Participation was made mandatory for all non-life insurance and

reinsurance companies. At the same time, an earthquake tariff was

introduced and endorsed by the Ministry of Finance.

End of 2003, PRGBI was transformed into a limited liability

company, PT. Asuransi MAIPARK Indonesia. MAIPARK stands for

Maskapai Asuransi Indonesia (MAI) Perusahaan Asuransi Risiko

Khusus (PARK). MAI was the oldest non-life insurance company in

Indonesia and volunteered to have its license purchased by new

shareholders at a General Shareholder Meeting on 23`d

December 2003.

MAIPARK commenced its business operations effective from

1" January 2004. Although MAIPARK has a full-fledged non-life

insurance license, it presently focuses on earthquake reinsurance

only with its immediate priorities being :

- Promoting discipline and proper handling of earthquake

insurance in Indonesia

- Setting a benchmark for earthquake insurance pricing in

Indonesia

- Collating statistics and data base to arrive at an appropriate

national earthquake tariff with technically justified premium

rates

- Building sound national reinsurance capacities for earthquake

insurance for the local insurance industry

At the end of 2010, MAIPARK has 52 staffs and managers

endowed with high integrity and a distinct professionalism.

MAIPARK's mandate it to act as Special Risk Reinsurer of the

market. Accordingly MAIPARK will gradually expand its activities

into other lines of insurance.

Pada bulan Januari 2003, Pemerintah Indonesia mewajibkan

seluruh perusahaan asuransi dan reasuransi non jiwa yang

mempunyai ijin beroperasi di Indonesia untuk bekerjasama dalom

menanggung risiko-risiko khusus melalui suatu bentuk kerjasama.

Wahana untuk usaha bersama ini adalah Pool Reasuransi Gempa

Bumi Indonesia (PRG81). Keikutsertaannya adalah wajib bagi

semua perusahaan asuransi don reasuransi non jiwa. Pada soot

yang bersamaan, sebuah tarif gempa bumi diperkenalkan dan

disahkon oleh Departemen Keuongan.

Di penghujung tahun 2003, PRGB1 berubah menjadi sebuah

perusahaan swasta, yaitu PT Asuransi MAIPARK Indonesia.

MAIPARK adalah singkatan dari Maskapoi Asuransi Indonesia (MA!)

Perusahaan Asuransi Risiko Khusus (PARK). MAI yang merupakan

perusahaan asuransi non-jiwa tertua di Indonesia ini menawarkan

ijinnya untuk dibeli oleh para pemegang saham baru dalam Rapat

Umum Pemegang Saham tanggal 23 Desember 2003.

MAIPARK mulai beroperasi pada tanggal I Januari 2004. Meski

MAIPARK mempunyai ijin usaha sebagai asuransi kerugian, soot ini

MAIPARK hanya memfokuskan diri pada reasuransi gempa bumi

dengan prioritos utama sebagai berikut:

- Mempromosikan dislipin serta penanganan asuransi

gempa bumi yang balk dan benar di Indonesia

Alknetapkon acuan standar tarif asuransi gempa bumi

di Indonesia

Mengolah data statistik dan bank data untuk menghasilkan

tarif gempa bumi nasional yang tepat, dan teruji secara teknis

Membangun kapasitas reasuransi nasional yang sehat untuk

asuransi gempa bumi bagi industri asuransi lokat

Di akhir tahun 2010, MAIPARK memiliki 52 staf dan manajer

dengan integritas tinggi dan profesionalisme yang tidal( diragukan

lagi. Tugas yang diemban oleh MAIPARK adafah bertindak sebagai

Reasuransi Risiko Khusus. MAIPARK akan mengembangkan

oktifitasnya ke dalam lini asuransi lainnya secara bertahap.

Laporan Tahunan I Annual Report 2010 7

Financial Highlights Ikhtisar Laporan Keuangan

dalam juta rupiah in million IDR

2010 2009

Gross Premium • Premi Bruto 113,299.03 95,858.36

Reinsurance Expense • Premi Reasuransi Dibayar 34,151.96 24,916.02

Net Premiums • Premi Neto 56,729.43 54,921.02

Own Retention Claims • Klaim Retensi Sendiri 416.07 11,621.22

Underwriting Result • Hasil Underwriting 51,972.15 36,412.26

Net Investment Income • Hasil Investasi Neto 5,387.13 6,763.41

Profit After Tax • Laba Setelah Pajak 27,435.34 20,693.21

Total Assets • Jumlah Aktiva 180,415.66 142,436.65

Total Investment • Jumlah Investasi 123,671.34 97,135.54

Unearned Premium • Premi yang Belum Merupakan Pendapat 22,691.77 21,968.41

Estimated Own Retention Claims • Estimasi Klaim Retensi Sendiri 11,355.18 8,291.02

Equity • Ekuitas 122,664.62 99,851.88 9

The above financial data are taken from the financial statement of PT Asuransi MAIPARK Indonesia, for the year of 2010 which has been audited by Registered Public Accountant Hendrawinata Gani & Hidayat with Unqualified Opinion and year 2009 which has been audited by Registered Public Accountant

Hendrawinata Gani & Hidayat with Unqualified Opinion.

Data keuangan tersebut di atas disajikan dari laporan keuangan PT Asuransi MAIPARK Indonesia, untuk tahun 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Gaol & Hidayat dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian don tahun 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan PubIlk Hendrawinata Gani

& Hidayat dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

2010 2009

Solvency Ratio (RBC) • Rasio Solvabilitas 571.83% 428.83%

Minimum Solvency Ratio • Rasio Solvabilitas Minimum 120.00% 120.00%

Liquidity Ratio • Rasio Likuiditas 294.47% 311.10%

ROA • ROA 15.21% 14.53%

ROE • ROE 22.37% 20.72%

EPS • EPS 60.97% 45.98%

EBIT • EBIT 35,083.78 26,478.58

8 Laporan Tahunan I Annual Report 2010

juta rupiah I million IDR

200.000

190.000

180.000

170.000

160.000

150.000

140.000

130.000

120.000

110.000

100.000

90.000

80.000

70.000

60.000

50.000

40.000

30.000

20.000

10.000

• Total Assets • Jumlah Aktiva

Equity • Ekuitas

II Total Investment • Jumlah Investasi

Gross Premium • Premi Bruto

Underwriting Result • Hasa Underwriting

Profit After Tax • Laba Setelah Pajak

Laporan Tahunan I Annual Report 2010 9

Premium & Exposure Profile 2009-2010 Profit Premi & Eksposur Risiko 2009-2010

Premium by CRESTA ZONE Premi berdasarkan CRESTA ZONE

2010 IDR 113,299 million, Juta Rupiah

North Sumatera e Sumatera Utara

South Sumatera 0 Sumatera Selatan

DKI Jakarta & West Java 0 DKI Jakarta & Jawa Barat

DIY & Central Java DIY & Jawa Tengah

East Java T Jawa Timur

Kalimantan a. Kalimantan

Sulawesi 0 Sulawesi

Others sa Daerah Lain

8%

16%

32% a 10% a 17%

4%

4%

9% II

2009 IDR 95,858 million Juta Rupiah

North Sumatera Sumatera Utara

South Sumatera 0 Sumatera Selatan

DKI Jakarta & West Java DKI Jakarta & Jawa Barat

DIY & Central Java 0 DIY & Jawa Tengah

East Java a. Jawa Timur

Kalimantan • Kalimantan

Sulawesi ® Sulawesi

Others 0 Daerah Lain

9%

16% a 30% • 10% a 17% a 5% II

4%

9% 111

10 Laporan Tahunan I Annual Report 2010

Exposure Accumulation by CRESTA ZONE Akumulasi Risiko Berdasarkan CRESTA ZONE

2010 IDR 86,832 billion Miliar Rupiah

North Sumatera • Sumatera Utara

9%

South Sumatera Sumatera Selatan 16% U

DKI Jakarta & West Java • DKI Jakarta & Jawa Barat

31% U

DIY & Central Java DIY &Jawa Tengah

10%

East Java e. Jawa Timur 17%

Kalimantan * Kalimantan 5% U

Sulawesi ci• Sulawesi

4%

Others * Daerah Lain

8%

2009 1DR 72,841 billion Miliar Rupiah

North Sumatera • Sumatera Utara 9 %

South Sumatera N Sumatera Selatan 17 % •

DKI Jakarta & West Java • DKI Jakarta & Jawa Barat 29% 11

DIY & Central Java • DIY &Jawa Tengah 10 %

East Java Jawa Timur 17 %

Kalimantan • Kalimantan 6 % •

Sulawesi * Sulawesi 4 %

Others • Daerah Lain 8 % •

Laporan Tahunan I Annual Report 2010

nvestment 2009 - 2010 Investasi 2009 - 2010

Investment by Type Investasi Berdasarkan Jenis dalam juta rupiah I in million IDR

2010 2009

Time Deposits 117,725.97 95.19% 91,473.54 94.17%

Government Bonds 5,195.37 4.20% 5,162.00 . 5.31%

Other Investment 750.00 0.61% 500.00 0.51%

Total 123,671.34 100.00% 97,135.54 100.00%

2010 IDR 723,671.34 million • Juta Rupiah

• 100.00 % Total • Total

120000

1101.03

90.033

saw°

70.000

woo)

somo

4G000

30000

20000

10.000

• 95.19 %

Time Deposit • Deposito Berjangka

4.20 % Goverment Bond • Obligasi Pemerintoh

• 0.61 % Other Investment • Investasi Lain

• •

2009 IDR 97,135.54 million Juta Rupiah

120.000

1,0,000

90.000

80.003

70000

60.000

50000

40080

30030

20.000

10.000

0 411111111111111111.141

100.00

Total L

• 94.17 % Time Deposit • Deposito Beriat -

5.31 %

Goverment Bond Obligasi Pemerinrah

• 0.51 % Other Investment • Investasi Lain

12 Laporan Tahunan I Annual Report 2010

. •

p IDR

■ USD

EURO

Total

100.00 %

Total

94.08 % IDR •

5.73 % USD • DolorAmerika •

0.19% EURO • Furo

120.000

110.000

90.003

80.003

70.003

60.000

100.00 %

Total • Total

92.00 % IDR • Rupiah

7.73 % USD • DolorAmerika

0.28 % EURO • Eur0

_aporan Tahunan I Annual Report 2010 13

Investment by Currency lnvestasi Berdasarkan Mata Uang

dalam juta rupiah I in million IDR

2010 2009 . 9/o %

116,345.37 94.08% 89,360.76 92.00%

7,086.86 5.73% 7,504.59 7.73%

239.11 0.19% 270.19 0.28%

123,671.34 100.00% 97,135.54 100.00%

2010 IDR 123,671.34 million Juta Rupiah

2009 IDR 97,135.54 million • Juta Rupiah

Pertitigkat.4nrkompetensi sumber daya demi.•

erusah kinerja optimal pkan

..,,.. -.....w........... ...,„. v , -s....

* . , . ,

A,‘ ..A . : , 4,

!-,1

• t tfi f 1 , ., „ ,

Kornelius Simanjuntak

( President Commissioner / Komisaris Utoma)

Kami percaya bahwa hasil memuaskan yang dicapai ini selain berkat profesionalisme dan ketekunan dalam pengelolaan perusahaan di semua aspek juga buah manis dori semakin baiknyo penanganan

President Commissioner Message Sambutan Presiden Komisaris

We have just passed the year of 2010, which was a fruitful one for

general insurance industry. It can be observed from the increasing

profit growth of the industry which significantly reach 39% from

IDR. 2.4 trillion in 2009 to nearly IDR. 3.4 trillion by the end of

2010. This profit growth indicates not only an improvement of

insurance market penetration in the society, but also shows the

more prudent underwriting process conducted by the industry.

It is a very satisfactory result despite some worry on unhealthy

market competition by the application of sub-standard rates.

Therefore we have to be thankful to God the Almighty for the

blessing given to us.

The most recent data from the Insurance Bureau shows the

insurance market penetration reached 2% of the GDP in 2010 and

is projected to increase further in 2011. This optimism is driven

by a very good industry development which can be observed

from 3 main indicators i.e. Total Assets, Total Premium Income and

Total investment. This momentum should be used by all players

in insurance industry to always improve their performance and

deliver best services to the society through qualified products

and excellent service. Besides gaining profit for the companies,

it will also help to promote insurance and assist the society in

protecting and managing their future. • Referring to data from National Agency for Disaster Management

(BNPB), during 2010 there were 14 Earthquakes, 1 Tsunami and

3 volcanic eruptions. However, those calamities were not yet

declared as National Calamities. The losses arising from those

calamities had minor impacts to the operational business of

MAIPARK which hold the mandate to manage the insurance for

those risks. The big eruption of Mt. Merapi in the end of 2010

which had covered its surrounding cities such as Yogyakarta,

Magelang, Muntilan, Klaten and Boyolali with volcanic ash and

other volcanic materials, and had caused economic loss more

than IDR 7 trillion, in fact only caused very minor insurance losses.

This is actually an unexpected fact that Insurance protection had

not been used optimally by the society. This is a challenge and

opportunity at the same time for this industry.

During 2010 MAIPARK had booked a very good business result.

The Gross Premium Income increased 18% from previous year,

from IDR 96 billion to IDR. 113 billion. The higher increase of 32%

was achieved by the company in its nett profit, from IDR. 20.7

billion in 2009 became IDR. 27.4 billion by the end of 2010.

Besides professionalism in company management in all

aspects, we believe that the satisfactory result is achieved only

as an outcome of better management of earthquake risks

by insurance companies indicated by the application of the

earthquake standard tariff and the awareness and discipline in

submitting statistic cessions to MAIPARK. Therefore, the Board of

Commissioners encourages MAIPARK to increase its roles not only

16

Laporan Tahunan I Annual Report 2010

Tahun 2010 yang telah kita lewati bersama merupakan tahun yang gemilang bagi industri asuransi umum. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan laba industri yang meningkat signinkan hingga 39% dari Rp 2,4 triliun pada 2009 menjadi hampir Rp 3,4 triliun di akhir tahun 2010. Pertumbuhan lobo ini selain mengindikasikan adanya peningkatan penetrasi asuransi di masyarakat juga menunjukkan adanya peningkatan kualitas dari sisi underwriting yang dilakukan. Suatu hasil yang sangat menggembirakan di tengah kekuatiran akan kelangsungan hidup industri yang disebabkapt masih terjadinya persaingan tidak sehat di pasar dengan caw penerapan rate di bawah standar. Aras hasil tersebut sudah sewajarnya bila kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmat-Nya kepada kita semua.

Data terakhir dari Biro Perasuransian menunjukkan penetrasi asuransi mencapai 2% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2010 dan diproyeksikan akan terus berada di atas ringkat tersebut di tahun 2011. Optimisme ini didorong oleh tingkat perkembangan industri yang sangat baik. Perkembangan industri tersebut terlihat dari pertumbuhan 3 indikator utama yakni jumlah total aser, total pendapatan premi, dan total investasi. Momentum ini harus dimanfaatkan oleh seluruh pelaku di industri asuransi untuk terus meningkatkan kinerja perusahaannya dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat melalui produk-produk yang berkualitas clan pelayanan yang prima. Hal ini selain untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan juga untuk dapat lebih memasyarakatkan asuransi don membantu masyarakat untuk melindungi don mengelola masa depan mereka.

Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selama tahun 2010 telah terjadi 14 kali bencana gempa bumf, saw kali tsunami dan 3 kali letusan gunung berapi. Namun kejadian-kejadian tersebut belum masuk kategori bencana nasional. Kerugian akibot bencana-bencana tersebut tidak terlalu berdampak pada operasi bisnis MAIPARK yang memiliki mandat untuk melakukan pengelolaan asuransi atas ketiga risiko tersebut. Letusan gunung Merapi di penghujung tahun 2010 yang telah menenggelamkan dalam selimut abu vulkanik kota-kota disekelilingnya seperti Yogyakarta, Magelang, Muntilan, Klaten dan Boyolali, dan menyebabkan kerugian ekonomi hingga lebih dari Rp 7 triliun, namun ternyara hanya menimbulkan kerugian asuransi yang sangat minimal. Suatu fakta yang sangat disayangkan sekali sebenarnya. Jasa proteksi asuransi belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Suatu tantangan sekaligus peluang bagi industri ini.

Selama tahun 2010 MAIPARK telah berhasil membukukan hasil usaha yang sangat baik. Pendapatan premi kotor perusahaan meningkat sebesar 18% dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 96 miliar menjadi Rp. 113 miliar. Peningkatan yang lebih besar lagi yakni 32 96 dapat diraih oleh perusahaan untuk keuntungan bersih yairu dari tahun 2009 sebesar Rp. 20,7 miliar menjadi Rp. 27,4 diakhir tahun 2010.

Kornelius Simanjuntak ( President Commissioner/ Komisaris Utama)

17 LaPoran Tahunan Annual Report 2010

in its main line of business, but also in its efforts to increase the

capacity and the competence of the insurance companies as the

shareholders. We appreciate the efforts of MAIPARK to materialize

the program by conducting seminars, workshops, research, field

study, and other Innovative and education programs.

On behalf of the Board of Commissioners, we would like to take

this opportunity to express our appreciation and gratitude to

shareholders and business partner for the supports given and the

good relationship in 2010. We hope this mutual relationship will

continue and increase in the future years

For this good achievement of the company in 2010, the Board

of Commissioners would also deliver our highest appreciation

to the Board of Directors who had performed their commitment

to manage the company well. We also thank all the employees

who had given their dedication, persistence, and their best for

the company. We believe that all our hard works and efforts will

overcome all obstacles, and will materialize the vision and mission

of the company.

risiko gempa bumi oleh perusahaan asuransi yang ditandai dengan

penerapan rate gempa sesuai dengan pedoman yang berlaku serta kesadaran don kedisiplinan dal= melokukan sesi statistik kepada MAIPARK. Untuk itu Dewan komisaris terus mendorong agar MA1PARK dapat terus meningkatkan peranannya tidal( hanya pada lini utama bisnisnya namun juga dalam usaha meningkatkan kapasitas dan kompetensi perusahaan asuransi yang juga merupakan pemegang saham. Kami mengapresiasi usaha ke arch tersebut yang telah dilakukan oleh MAIPARK seperti pelaksanaan seminar, workshop, penelitian, kuliah lapangan dan program-program inovatif dan edukatif lainnya.

Atas nama Dewan Komisaris, dolam kesempatan yang balk ini saya in gin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Para pemegang saham dan mitra usaha atas segala dukungan yang retch diberikan dan kerjasama yang telah terjalin selama tahun 2010. Semoga hubungan yang soling menguntungkan tersebut dapat terus dijaga dan ditingkotkan di tahun-tahun selanjumya.

Atas pencapaian kinerja perusahaan yang sangat baik di tahun 2010, Dewan Komisaris juga ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dewan Direksi yang telah dengan bersungguh-sungguh menjalankan komitmennya untuk melakukan pengelolaan perusahaan dengan balk. Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh karyawan yang telah memberikan dedikasi, kesungguhan, ketekunan, serta kinerja terbaiknya bagi perusahaan. Soya yakin dengan segala usaha dan kerja keras yang kita lakukan akan dapat mengatasi segala rintangan dan visi serta misi perusahan akan dapat kita wujudkan bersama-soma.

Yours Faithfully Hormat kami,

MAIPARK

Y. Sahusilawane /rector / Diroktur Utama)

(0 President Director's Report Laporan Direktur Utama

MAIPARK booked a satisfactory business result in 2010. Gross

premium increased 18% from IDR. 95.8 billion in 2009 to IDR. 113

billion in 2010. A total claim paid in 2010 was IDR. 145.6 billion or

increased by 435.3% from IDR. 27.2 billion in 2009. This significant

increase in percentage of the claim paid was due to the claim

settlements of Pariaman earthquake 2009. Despite that, the nett

profit 2010 increased by 32.6% from IDR 20.69 billion to 27.43

billion.

Nett profit level showing Return on Equity 22% was achieved by

MAIPARK as the big chunk of the claims was recoverable from

reinsurance as a result of a good reinsurance programming.

Furthermore, cost control and good investment management are

also the important factors in achieving the result of 2010

The increase of the gross premium was the result of improvement

in the speed and discipline in cession report from the ceding

companies which have been becoming more aware of MAIPARK's

value and function for national insurance industry. During 2010

we promoted and explained those matters through courtesy

visits and meetings with MRO (MAIPARK Relation Officer) in

insurance companies.

In the last quarter of 2010, an internal reorganization took place.

Technical Division and Marketing Division were liquidated, and

replaced by Technical Administration & Statistic Division and

Risk Management & Service Division, and Corporate Secretary

Department was established. This is an effort to increase the

performance of the company to achieve its vision and mission.

During 2010, MAIPARK took a number of important steps in

its operation. One of them was the development of business

line other than its statistic compulsory cession, among others,

business line for mortgage business, "traditional-marketplace"

risks insurance through membership in KARK, and earthquake

insurance for government's assets. These business lines are

projected to give significant premium contribution to total

portfolio of MAIPARK in future.

MAIPARK's innovations have been internationally acknowledged.

This can be evidenced as MAIPARK was elected to be one of the

3 finalists in the Innovation of The Year Award of the 149' Asia

Insurance Industry Award 2010. MAIPARK's innovation presented

in That event is the development of the Catastrophe model

(Cat Model) for earthquake risk, which was the first model in

ASEAN. Other innovation was the Corporate Social Responsibility

programs, especially in disaster mitigation. MAIPARK's activities

in that area were social education on natural disaster, active

participation in the disaster emergency response such as in the

Mt. Merapi eruption in the end of 2010.

From researches conducted in 2010 by the R&D Division, MAIPARK

updated The Earthquake Zone of Indonesia, and reference tariff

of earthquake insurance which was adopted by The General

Insurance Association of Indonesia (AAUI). MAIPARK's researchers

MAIPARK membukukan peningkaton hasil usaha yang baik di tahun 2010. Pendapatan premi kotor meningkat 18% dari Rp. 95,8 miliar di tahun 2009 menjadi Rp. 113 miliar. Total pembayaran klaim di tahun

2010 tercatat Rp. 145,6 miliar atau meningkat sebesar 435,3% dari realisasi di tahun 2009 yang hanya sebesar Rp. 27,2 miliar. Kenaikan prosentase pembayaran klaim yang cukup signifikan ini disebabkan oleh penyelesaian pembayaran klaim-klaim Pariaman 2009. Namun demikian laba bersih yang berhasil dibukukan meningkat sebesar 32,6% dari sebelumnya Rp. 20,69 miliar menjadi 27,43 miliar.

Tingkat keuntungan bersih dengan ROE (Return On Equity) sebesar 22% ini dapat dicapai MAIPARK karena porsi besar klaim dapat di-recover dad reasuransi sebagai hasil perencanaan program reasuransi yang baik. Selain itu pengendalian biaya dan pengelolaan investasi yang baik juga merupakan faktor yang tidak kalah penting

dalam pencapaion hasil 2010 ini.

Peningkatan pendapatan premi kotor salah satunya merupakan hasil dari semakin cepat dan disiplinnyo pelaporan sesi dari ceding companies yang telah semakin menyadari nilai dan fungsi MAIPARK

bagi industri asuransi nasional. Sepanjang tahun 2010 kami melakukan sosialisasi dan penjelasan mengenai hal tersebut melalui kunjungan dan pertemuan dengan para MRO (MAIPARK Relation Officers) di masing-masing perusahaan asuransi.

Di triwulan terakhir 2070 perusahaan melakukan restrukturisasi organisasi. Divisi Teknik dan Divisi Marketing dilikuidosi dan sebagai pengirtinya dibentuk Divisi Teknik Administrasi dan Statistik serta Divisi Manajemen Risiko dan Pelayanan ditambah pembentukan Departemen Sekretaris Perusohaan. Hal ini merupakan upaya untuk lebih meningkatkon kinerja perusahaan dalam mencapai visi dan

misi.

Selamo tahun 2010 MAIPARK banyak melakukan langkah penting. Salah satunya odalah pengembangan lini usaha selain sesi wajib statistik, contohnya lini usaha pertanggungan untuk KPR (mortgage business), pertanggungan risiko pasar melalui kepesertaan di KARK, serta bisnis asuransi gempa bumi untuk aset pemerintah. Lini usaha yang dikembangkan ini kami proyeksikan akan menyumbang kontribusi premi yang signifikan dari total portofolio MAIPARK dalam

beberapa tahun kedepan.

lnovasi-inovasi yang dilakukan MAIPARK telah mendapatkan pengakuan internasional. Hal ini dibuktikan dengan terpllihnya MAIPARK sebagai 3 besar hnalis dalam ajang Innovation of the Year Award yang merupakan bagian dalam The 14?' Asia Insurance industry Award 2010. Beberapa inovasi MAIPARK yang ditonjolkan dalom acara tersebut antara lain pembangunan pemodelan Bencona (Cat Model) untuk risiko gempa bumi oleh MAIPARK yang merupakan model pertama di ASEAN. inovasi lainnya adalah kegiaton perusahaan dalam program-program Tanggung jawab Sosial Perusahaon (Corporate Social Responsibility) terutama dalam bidang penanggulangan bencana. Kegiatan MAIPARK dalam area tersebut meliputi pendidikon dan penyuluhan sadar bencana kepada masyorokat, partisipasi aktif dalam tanggap darurat bencano seperti yang terakhir dilakukan dalam bencana Letusan Gunung Merapi

di akhir tahun 2010.

1_,Ipof an "fahon,In Annual Report. 2010

also discovered a seismic gap in the south of East Java and Central

Java border, and the tsunami potential hazard in several regions

in the south of Java. This could be observed from the track of

ancient tsunami discovered during the research and survey of

Paleotsunami. MAIPARK then proactively share this information

to society and government, so that appropriate mitigation steps

could be taken.

Following the Mt. Merapi eruption in the end of 2010 which caused

economic loss amounting more than IDR 7 trillion, MAIPARK also

re-warned insurance industry to be more prudent in assessing

risks, especially the business interruption risks. This was delivered

by conducting a Seminar on Volcano on 14 December 2010.

Furthermore, in February 2011 the event continued by a field

seminar in the area affected by the Merapi eruption, attended

by representatives of insurance companies. This is the effort of

MAIPARK to develop and increase the competency of insurance

practitioners in Indonesia.

In the end of 2010 MAIPARK signed a cooperation agreement

with Fiscal Policy Agency Ministry of Finance. The scope of the

cooperation is research and development of MAIPARK Cat Model

which will be used as one of the tools to asses and estimate loss

due to earthquake on the assets of the government and society.

This showed the acknowledgement of the government to the

research result of the company.

In financial management of the company, investment is based on

the guidance set by Investment Committee in form of prudent

investment for short and medium term with the main,pbjective

to protect the value of the investment, keep the liquidity and

achieve the targeted return as budgeted. Investment in foreign

currency was conducted by applying "matching of asset and

liability" principle. Investment value in the end of 2010 increased

27.32% became IDR. 123.67 billion, from IDR. 97.14 billion in the

end of 2009.

In 2010, MAIPARK's Catastrophe Modeling has entered the period

of commercialization to produce economical benefit. Therefore

the management decided to book the Catastrophe Modeling

MAIPARK as intangible assets

MAIPARK realized that the role of IT is vital to support the

operational of the company. In 2010, the activity program of IT

Division focused to the increase the capacity of blade server,

Efficient and Reliable Virtual system, and accelerate work program

with Cloud Basis System, and improving the continuously

dynamic application in line with the business requirement and

its users (MAIPARK and Ceding Companies). The development in

the hardware and software was conducted continuously to make

sure of the security and fluency of the process in the company.

In the application system, IT Division keeps working on the

consolidation of the existing cross division program modules,

which is expected to materialize an integrated system and

produce"Ring Road Database" for the company and the industry.

We want to emphasize that MAIPARK's IT Division is always open

and will serve the ceding companies in conducting training of

Laporan Tahunan I Annual Report 2010

Dad penelitian yang dilakukan oleh Divisi R&D seramo tahun 2010 MAIPARK melakukan pemutakhiran zonasi gempa bumi Indonesia dan torif referensi asuransi gempa bumi yang kemudian diadopsi oleh Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI). Selain itu peneliti-peneliti MAIPARK juga menemukan adanya seismic gap di daerah selatan perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur serta adanya ancaman bahaya tsunami di beberapa daerah di pan tai selatan Iowa. Hal ini didasari pada penemuan jejak-jejak tsunomipurba yang ditemukan selama kegiatan penelitian dan survey Poleotsumani. MAIPARK tidak tinggal diam dengan penemuan ini. MAIPARK secora proaktif menyebarluaskan temuan ini kepada masyarakat dan pemerintah agar dapat dilakukan langkah mitigasi yang tepat.

Menyusul letusan gunung Merapi di akhir 2010 yang menyepabkan kerugian ekonomi lebih dari Rp. 7 triliun, MAIPARK juga kembali mengingatkan industri asuransi untuk dapat melakukan penilaian risiko terutama risiko gangguan usaha dengan lebih cermat. Hal ini dilakukan melalui Seminar Kegunung-apian yang dilakukan

pada ranggal 14 Desember 2010. Tidak hanya sampai disitu solo, pada bulan Februari 2011 langkah tersebut di lanjutkan dengan peloksanaan seminar lapangan diwiloyah yang mengalami dampok letusan Merapai yang diikuti oleh perwakilan dari perusahaan asuransi. Hal ini salah satu usaha MAIPARK untuk membangun dan meningkatkan kompetensi insan perasuransian di Indonesia.

Di akhir 2010 MAIPARK menandatangani kerjasama dengan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Cakupan kerjasama adalah penelitian dan pengembangan Cat Model MAIPARK yang akan dipergunakan oleh BKF sebagai salah saw afar untuk penilaian dan perkiraan kerugian akibat gempa bumi terhadap asset pemerintah don masyarakat. Hal ini juga merupakan pengakuan pemerintah atas hasil kerja keras riser perusahaan.

Dad sisi pengelolaan keuangan perusahaan, investasi dilandasi pada kebijakon yang disusun oleh Komite investasi, berupa investasi prudent untuk jangka pendek don menengah dengan target utama melindungi nilai investasi, menjaga likuiditas dan mencapoi target pengembalian yang telah dianggarkan.1nvestasi dalam mata uang asing dijalankan dengan memperhatikan prinsip "matching of

asset and liability". Nilai investasi di akhir 2010 mengalami kenoikan 27.32% menjadi Rp. 123,67 milyar, dad Rp. 97,14 milyar di akhir 2009.

Pada tahun 2010 ini Catastrophe Modeling MAIPARK sudah memasuki whap komersialisasi untuk menghasilkon manfaat ekonomi. Oleh sebab itu manajemen memutuskon unruk membukukan Catastrophe Modeling MAIPARK sebagai Aktiva tidak

berwujud.

MAIPARK menyadori sepenuhnyo bahwa peranan IT dalam menunjang operasional perusahaan sangatlah vital. Selama 2010 program kerja Divisi IT diprioritaskan kepada peningkatan kapasitas

blade server, sistem virtualisasi yang hondal don efisien, don

meningkatkan kecepatan proses kerja sistem berbasis awan (cloud service), serta mengembangkan sistem aplikasi yang terus bergerak dinamis sesuai kebutuhan bisnis serta para penggunanya (MAIPARK & Ceding Company). Pengembangan balk dad sisi perangkat lunak maupun perangkat keras terus dilakukan unruk menjomin keamanan dan kelancaran proses dalam perusahaan.

Dalam bidang pengembangan Sistem Aplikasi, soar ini Divisi IT masih terus berusaha melakukan konsolidasi terhadap modul-modul

Frans Y. Sahusilawane (President Director / Direktur Utama)

Laporan Tahunan I Annual Report 2010 21

the Appropriate Way to Cede the Bordereaux Data, by using

MAIPARK Web Application System

As the supplement in this Annual Report 2010, we present an

article on the big earthquake occurred in Japan recently. We are

of the opinion that there are many thing related to disaster risk

management that we can learn from the event.

For the satisfactorily result in 2010, we would like to thank Allah

SWT for al the blessings. We also thank all shareholders and

business partners for the support and good cooperation in 2010.

We hope this good relationship and cooperation will continue

and improve in the future.

We also thank the Board of Commissioners for the support and

guidance in running the company. The high commitment of

the Board of Commissioners to encourage the development

and improvement of MAIPARK roles in the insurance industry

are highly appreciated. The Board of Directors also express its

appreciation to the employees who has spent their time, energy

and ideas to support the business result in 2010. The company's

commitment is to give the best for the employees as we realize

that employees are the most important assets of the company.

With support from all parties, we wish all the success and

achievement in 2010 can be maintained and even improved in

the future.

program lintas divisi yang ada, yang diharapkan dapat mewujudkan sebuah integrasi sistern dan menghasilkan 'Ring Road Database' bagi kepentingan perusahaan dan Industri pada umumnya.

Perlu kami tekankan bahwa Divisi IT MAIPARK selalu terbuka dan dengan senang hati akan melayani para Ceding Company dalam melakukan Pelatihan Cara Pensesian Bordereaux yang baik dan benar, dengan menggunakan Web Aplikosi Sistem MAIPARK.

Sebagai suplemen dalam Annual Report 2010 ini kami sampaikan tulisan mengenai gem pa benar yang terjadi di Jepang baru-baru ini. Kami menilai banyak sekali hal tentang pengelolaan risiko bencana yang dapat kita pelajari clan' kejadian tersebut.

Atas hash pencapaian perusahaan ditahun 2010 yang sangat memuoskan tersebut, komi ponjotkan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nye, don kami juga ingin mengucopkan terimakasih kepada para pemegang saham sekaligus sebagai mitra usaha atas dukungan dan kerjasama yang telah terjalin baik seloma tahun 2010. Semoga hubungon balk don kerjasamo tersebut doper terus berlanjut don ditingkatkan di tahun mendatang.

Terima kosih selanjutnya kami sampaikan kepada Dewan Komisaris atas dukungan dan arahannya dalam melakukan pengelolaan perusahaan. Komitmen tinggi Dewan Komisaris untuk mendorong perkembangan don peningkatan peranan MAIPARK di dalam industri asuransi sangat kami hargoi. Tidak lupa Dewan Direksi jugo menyampaikan penghargaan don terima kasih kepada pare karyawan yang telah mencurahkan waktu, tenaga don pikirannya untuk dapat berperan dalam pencapaian hasil usaha ditahun 2010. Komitmen perusahaan adolah akan memberikan yang terbaik bagi pare karyawan karena kami menyadari sepenuhnyo bahwa karyawan adalah aset terpenting bagi 0krusahaan. Dengan dukungan semua pihak semoga segala keberhasilan don pencapaian pada 2010 ini depot kite pertahankan dan bahkan ditingkatkan menjadi lebih balk lagi ditahun-tahun mendatang.

Yours Faithfully Hormat kami,

• Komitmen kami untuk memajukan perusahaan dan

industri dengan visi jauh kedepan

Laporan Tahunan I Annual Report 2010

List of Major Reinsurers and Shareho Daftar Reasuradur Utama dan Pemegang Saham

lders Mayoritas

hT

Major Reinsurers - Local

Reasuradur Utama - Lokal

Major Shareholders Pemegang Saham Mayoritas

. PT. Panin Insurance, TBK 18.57%

. PT. Tugu Pratama Indonesia 11.33%

. PT. Asuransi Astra Buana 6.65%

. PT. Asuransi Central Asia 6.40%

. PT. Asuransi Jasa Indonesia 5.68%

• PT. Asuransi Ekspor Indonesia 5.61%

• PT. Tugu Reasuransi Indonesia

• PT. Reasuransi Internasional Indonesia

• PT. Reasuransi Nasional Indonesia

• PT. Maskapai Reasuransi Indonesia

• Others (Ownership less than 5%) 45.76%

Lainnya (Kepemilikan kurang dari 5%)

Major Reinsurers - Overseas Reasuradur Utama - Luar Negeri

• Sv#ss Reinsurance Company (Swiss Re)

• Muenchener Rueekversicherungs-Gesselsehaft (Munich Re)

• Asia Capital Reinsurance Group Pte.Ltd (ACR)

• Tokio Marine Global Re Limited (TMG Re)

. Odyssey America Reinsurance Corporation (Odyssey Re)

Michael Brian Peat

Bachelor of Business ANZIIF (FELLOW) President Director of PT. Asuransi OBE Pool Indonesia

Bachelor of Business ANON- fl-CILOW.1 PresklenDirelaur PT. Asuransi QBE Pool Indonesia

in Tahunan Annual Report 2010

Board of Commissioners Dewan Komisaris

Kornelius Simanjuntak ( Chairman / Ketua )

Master of Law, AAIK

President Director/CEO of PT Asuransi Himalaya Pelindung, Chairman

of the General Insurance Association of Indonesia (AAUI), former

Chairman of Indonesian Earthquake Reinsurance Pool (PRGBI)

Master of Law, AAIK Presiders Direktur PT. Asuransi Himalaya Pelindung,

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) sebelumnya Ketua Pool Reasuransi Gempa Bumi Indonesia (PRGBI)

• Commissioners

Komisaris

Drs. H. Firdaus Djaetani, MA ( Independent Commissioner / Komisaris Independen)

Executive Chairman / Member of the Board of Commissioner of

Indonesia Deposit Insurance Corporation, Former Director

of Directorate of Insurance Ministry

of Finance of the Republic of Indonesia

Kepala Eksekutif / Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

sebelumnya Direktur Direktorat Asuransi Departemen Keuangan Republik Indonesia

Aloysius Winoto Doeriat

Doctor President Commissioner of PT. Asuransi Ramayana Tbk

()okra Komoons Uromo PT. Asuransi Ramayana Tbk

Muthu Arumugam

Bachelor of Commerce President Director of PT. Asuransi Rama Satria Wibawa

Vice Chairman of the General Insurance Association of Indonesia (AAUI)

Bacnexv of Commerce PresidenCikur PT Asuransi Roma Sarno Wibawa

Wakil KeluitkosIosi Asuransi Umum Indonesia (MU!)

Wahyu Suswinto

Finance Director of PT. Tugu Pratama Indonesia

Direktur Keuangan PT Toga Pratoma Indonesia

I

rd of Directors Dewan Direksi

Frans Y. Sahusilawane (President Director/ Direktur Utorna )

Bisma Subrata (Director /Direktur)

• Vice Presidents Kepala Divisi

1. Budiman Nataprawira Information and Technology Teknologi dan Informasi

2. Rini Widyastuti Human Resource and General Affairs Sumber Daya Manusia dan Umum

2 3. Laksmi W. Sidharta

Risk Management and Services Manajemen Risiko dan Pelayanan

4. Imelda Siahaja Finance and Accounting Keuangan dan Akuntansi

5. Prof. Mudaham Taufick Zen Research and Development Penelitian dan Pengembangan

6. Heddy Agus Pritasa Technical Administration and Statistic Teknik Administrasi dan Statistik

Laporan Tahunan I Annual Report 2010 27

1. Bintoro Wisnu

2. Jyesta Amaranggana

3. Sari Budi Utami

Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan

corporate Secretary Department was set and started to run its

function in October 2010, when MAIPARK took an innovative

step by restructuring the company in order to increase its

performance to materialize the vision and mission of the

company.

In running its duties, besides handling legal matters of the

company, this department is also responsible to perform

marketing dan public relation tasks. This department always

proactively develop and maintain good relationship with other

parties such as Central or Regional Government, Universities,

Research Institutes and Non Government Organizations.

Working together with other divisions, Corporate Secretary

Department conducts various important agenda of the

company such as seminars, workshop, and other agenda. This

department also perform the tasks of the company related

to Corporate Social Responsibility (CSR) with activities such

as Public Awareness, and participation in disaster emergency

respons.

Departemen Sekretaris Perusahaan dibentuk dan mulai menjalankan fungsinya pada Oktober 2010, yaitu saat MAIPARK melakukan langkah inovatif merestrukturisasi organisasi perusahaan yang tujuannya tidak lain untuk dapat meningkatkan kinerja dalam upaya mewujudkan visi dan misi

perusahaan.

Dalam melaksanakan tugasnya, selain menangani masalah legal perusahaan, departemen ini juga bertanggung jawab untuk menjalankan fungsi pemasaran dan hubungan masyarakat. Secara proaktif departemen ini selalu membangun dan membina hubungan balk dengan berbagai

pihak seperti Pemerintah baik pusat maupun daerah,

Universitas, Lembaga Penelitian, serta Lembaga Swadaya

Masyarakat.

Bekerjasama dengan divisi lain departemen sekretaris perusahaan menjalankan berbagai agenda penting perusahan seperti seminar, workshop, kegiatan seminar lapangan, dan lain sebagainya. Departemen ini juga melaksanakan fungsi

perusahaan terkait tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan contoh kegiatan nyata seperti edukasi masyarakat

dan partisipasi dalam kegiatan tanggap darurat saat bencana.

Laporan Tahunan I Annual Report 2010

1.Budiman Nataprawira

2. M. Riski Nasrullah

3.Adhimas Handoyo

4. Romauli Butarbutar

5. Chandra Harumhasmara

6. Meiliana Atmadja

7.Ruben Manik

8. Roy Agunk

9.Vadila Winanda

Laporan Tahunan I Annual Report 2010

'Information and Technology Teknologi dan Informasi

IT Division plays a vital role in supporting the business growth

of MAIPARK. In general, the IT Division is responsible for the

smooth running of existing systems within the company,

including efforts to improve the performance capacity of the

hardware, software and data communications network. This is

done in order to provide the acceleration of the system by all

users, both internal and external.

Following the recent development of technology, the IT Division

has now entered the era of cloud-based computing (Cloud

Computing), particularly in the Core Web Application System,

and has implemented virtualization technology on all computer

servers used. This is a good opportunity to bring technology

and information in accordance with the use of cost-efficient,

meanwhile capable to provide security guarantees to the

Replication System to MAIPARK Site Data Center, which is done

through a network of Fiber Optics, as part of its Backup Solution

MAIPARK.

Currently, the IT Division of MAIPARK supported by several IT

Specialists with experience in the field of IT Infrastructure and

Web Systems Development. Meanwhile, to ensure the smooth

operations, IT Division also has maintenance contract of hardware,

software and entire network systems, supported by Hewlett

Packard and Microsoft Gold Partner.

In addition, the IT Division played a role in MAIPARK Training

Center, a medium of communication between MAIPARK and

insurance companies, and take part in providing trainingtm How

to Cede Bordereaux Data with Good and Right Order. IT Division

realized that the development of the system can not only be done

by MAIPARK. The discipline in the preparation and submission

of appropriate quality bordereaux data following with system

procedures should also be made by each insurance company,

in order to produce accurate reports required by the insurance

industry in general

Divisi IT memainkon peranannya yang sangat penting dalam

mendukung pertumbuhan bisnis MAIPARK. Secara umum, Divisi

IT bertanggung jawab atas kelancaran operasional sistem yang ado

di dalam perusahaan, termasuk di dalamnya usaha peningkatan

per forma kapasitas hardware, software serta jaringan komunikasi

data yang ado. Hal ini dilakukan demi memberikan percepatan

proses sistem yang dilakukan oleh seluruh pengguna, balk internal

maupun eksternal.

Mengikuti perkembangan teknologi yang berkembang scot ini,

Divisi IT kini telah memasuki era komputerisasi berbasis awan

(Cloud Computing), khususnya pada Aplikasi Web Core Sistem,

dan telah menerapkan teknologi Virtualisasi pada seluruh.Server

yang digunakan. Hal ini merupakan kesempatan yang sangat baik

untuk menghadirkan teknologi & informasi yang tepat guna dengan

penggunaan biaya yang efisien, disamping mampu memberikan

jaminan keamanan Replikasi Sistem ke MAIPARK - Site Data Center,

yang dilakukan melalui jaringan Fiber Optik, sebagai bagian dari

program Backup Solution MAIPARK.

Saar ini Divisi IT MAIPARK didukung oleh para IT Specialist yang

berpengalaman di bidang IT Infrastruktur dan Web System

Development. Sementara untuk memberikan jaminan kelancaran

operasional, Divisi IT juga memiliki kerja soma pemeliharaan

terhadop hardware, software dan seluruh jaringan sistem-nya, yang

didukung oleh Gold Partner Hewlett Packard dan Microsoft.

Disamping itu, Divisi IT berperan dalam MAIPARK Training Center,

sebuah media komunikasi antara MAIPARK dengan perusahaan

asuransi, dan mengambil bagian dalam memberikan Pelatihan

tentang Cara Pensesion Data Bordereaux yang Baik dan Senor.

Divisi IT menyadari bahwa pengembangan sistem tidak biso

hanya dilakukan oleh MAIPARK saja. Disiplin dalam menyusun dan

menyampaikan data-data bordereaux yang berkualitas sesuai

dengan prosedur sistem juga harus dilakukan oleh setiap perusahaan

asuransi, demi menghasilkan keakuratan laporan-laporan yang

diperlukan oleh industri asuransi pada umumnya.

30 Laporan Tahunan I Annual Report 2010

Finance and Accounting Keuangan dan Akuntansi

1 .Imelda Siahaja 2. Respati Mega Senja

3.Gema Indria

4. Indrawati

S. Indrianti Cahyaningrum

6. Rita M. Kaharmen

7.Delon Volkhard

8. Dewi Kartika Bramaputri

Finance and Accounting Division conduct their duties in

accordance with Indonesian Accounting Standards and in

compliance with the rules and regulations of Ministry of Finance

of Republic of Indonesia. The main focus activity of this division is

to prioritize speed of claim payment which always be MAIPARK's

priority. The other focus is investment which is managed based on

Investment Guidelines from Investment Committee. This division

has also developed close relationship with ceding companies

through effective communications such as visiting ceding

companies to discuss various matters and support reconciliation

to ensure the good administration.

Divisi Akuntansi don Keuangan melaksanakan tugas tugasnya sesuai

dengan Standar Akuntansi Indonesia dart memenuhi peraturan

dan regulasi dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Fokus

utama dori divisi ini adalah memberikan prioritas pada kecepatan

pembayaran klaim yang juga merupakan prioritas dari MAIPARK.

Fokus selanjutnya adalah investasi yang dikelola berdasarkan

Pedoman investasi dari Komite investasi. Divisi ini juga membangun

kerjasama yang erat dengan ceding company melalui komunikasi

yang efektif seperti kunjungan ke ceding company untuk membahas

berbagai hal dan melaksanakan rekonsiliasi untuk memastikan

terlaksananya terrib administrasi.

Laporan Tahunan I Annual Report 2010

ada dalam foto )

1 .Prof. Mudaham Taufick Zen

2. Haikal Sedayo

3. And riansyah

4. Fiza Wira Atmaja

5. Hengki Eko Putra

6. Ruben Damanik (t l

Research and Development Penelitian dan Pengembangan

Research and Development Division is the spearhead of the

company to improve its competence not only for the company

itself, but also for the industry. MAIPARK always share the

information, development and results of the research of this

division.

After successfully finished the development of Catastrophe

Model for earthquake which is internationally recognize, Research

and Development Division keep moving on the improvement of

the model. Through join research with the Fiscal Policy Agency

of Indonesian Ministry of Finance, the MAIPARK model has been

used as one of Government's tools in analyzing fiscal risks.

Furthermore, R&D Division also continue to develop Flood Model

for big cities in Indonesia, monitoring and analyzing Zones and

Ratings for Earthquake Insurance, updating earthquake catalog

and conducting earth survey and research. One of its results is

the discovery of ancient tsunami track in south coast of Java island and the seismic gap in the region. With this discovery,

MAIPARK can give warning to the society and government of the

hazards and arrange the mitigation steps.

Divisi Penelitian dan Pengembangan merupakan ujung tombak

perusohaan dolam hal peningkoron kompetensi tidak hanya bagi

perusahaan saja namun juga bagi industri. Nal ini karena MAIPARK

selalu menyebarkan informasi, perkembangan, don hash penelitian

divisi ini.

Setelah sukses menyelesaikan pembangunan Catastrophe Model untuk

gempa bumi yang hasilnya diakui secara internasional, Divisi R&D terus

melakukan pengembangan atas model tersebut. Melalui kerjosama

penelitian dengan Badan Kebijakon Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan

Republik Indonesia model MAIPARK telah digunakan sebagai solah satu

clot untuk menganalisa risiko fiskal pemerintah.

Selain itu Divisi R&D juga terus melanjutkan proyek pembuatan

model banjir untuk beberapa kola besar di Indonesia, pemonrauan

dan analisa zona don rating asuransi gempa bumi, pemutakhiran

data katalog gempa, serta melakukan survei dan penelitian

kebumian. Salah satu hasilnya adalah diketemukannya jejak

tsunami purba di wilayah pantai selatan _Iowa serta adanyo seismic

gap di wilayah tersebut. Dengan penemuan tersebut MA1PARK dapat

memperingatkan masyarakat dan pemerintah akan bahaya yang

mengancam serta merencanakan langkah mitigasi yang harus

dilakukan.

Laporan Tahunan I Annual Report 2010

Human Resources and General Affair Sumber Daya Manusia dan Umum

1 .Rini Widyastuti

2. Eko Yulianto

3

3. Agustina Wulandari

4. Kartika Pangestuti

The management of competency and performance is the

main function of Human Resources Department to support the

company's strategy to achieve its vision and mission. Improvements

in HR Management System are conducted continuously so that the

company is able to maintain and appreciate the capability of all

employees according to their contribution to the company, so that

all superior performer still keep MAIPARK as the comfotable place

for self development and career.

MAIPARK had also conducted the organization restructuration

program to be more dynamic. This was commenced since October

, 2010. This new organization structure is expected to be more

effective as it gives clearer and deeper portion in each working

unit.

As a supporting unit, General Affairs Department has also its

important roles like other departements to support the operational

of the company. This department always try to deliver its excellent

service to other parties, either internal departments or external

parties, so that the company can run well and deliver optimum

performance.

Pengeloloan kompetensi dan kinerja adalah fungsi utama Departemen Sumber Daya Manusia datum mendukung strategi perusahaan untuk mencapai visi dan tnisinya. Beberapa perbaikan dalam HR Management Sistem difakukan secara terus menerus sehingga perusohaan dapat memelihara don menghorgai kapabilitas seluruh karyawan dengan balk sesuai kontribusinya kepada perusahaan, agar para superior performance temp menjadikan MAIPARK sebagai

ternpat yang nyarnan untuk pengembangan diri dan karir.

MAIPARK juga telah melakukan proses penatoan ulang struktur organisasi perusahaan yang lebih dinamis, yang diberlakukan per tangyal 5 Oktober 2010. Dengan perubahan struktur organisasi tersebur diharapkan menjadi 'ebb efektif karena memberikan porsi yang lebih fetes dan lebih mendalam di masing-masing unit kerja.

Sebugai unit pendukung, Departemen Umum memi/iki peran yang tidak kalah penting dibanding departemen lain untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan. Departemen ini berusaha memberikan servis terbaik kepada berbayai pihak balk departemen lain ataupun pihak di luar perusahaan, sehingga perusahaan dapat berjalan sempurna don menghasilkan kinerja yang optimal.

Laporan Tahunan I Annual Report 2010

Risk Management and Services Manajemen Risiko dan Pelayanan

1.Laksmi W. Sidharta 2.Sofiah Soraya

3. B. Riyani Krisnawati

4. Reza Fahbian

5. Rusly Achmadin

6. Astuti Ika P.

7.Laksmi A. Sofyan

8. Ken Salindri Amandangi

9. Maya Sandy

This division is one of divisions which was formed in the

restructure of the company's organization in the end of

2010. This division consists of 2 departments i.e. Compliant &

Reinsurance Department and Claim Department. Both work

together to support the company's objective.

Compliant & Reinsurance department's task is to handle good

and adequate reinsurance protection program and conducting

activities to promote the discipline of insurance companies in

ceding the earthquake risk in accordance with the prevailing

regulation. Claim Department is responsible for quick and

accurate claim administration in order to deliver excellence

service to insurance companies.

Divisi ini merupakan salah saw yang dibentuk dalam rangkaion

restrukturisasi organisasi perusahaan di akhir tahun 2010. Divisi

ini terdiri dari dua departemen yaitu Departemen Kepatuhan & Reasuransi serta Departemen Klaim. Keduanya menjalankan fungsi, soling mendukung untuk mencapai tujuan perusahaan.

Departemen Kepatuhan & Reasuransi memiliki fungsi menangani

pengaturan proteksi program reasuransi yang balk dan memadai

serta melakukan kegiatan untuk mendorong perusahaan asuransi

agar lebih meningkatkan kedisiplinan dalam pensesian risiko

gem pa bumi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sedangkan

Departemen Klaim bertangggungjawab melakukan administrasi

klaim dengan cepat & tepat yang tujuannya memberikan pelayanan

sempuma kepada perusahaan asuransi.

34 Laporan Tahunan I Annual Report 2010

Technical Administration and Statistic Teknik Administrasi dan Statistik

1.Heddy Agus Pritasa 2. Hendra Zulkarnaen 9.1 Gede Surya Sempana

3. Arie Wahyuni 10. Ahmad Zaki Nur Ichsan

4. Fithri Apreleila 11. Arief Rosihan Sontani

5.Aline Febriyani 12. Satria India Putra

6. Dwi Untari 13. Dennis

7. Rini Wulandari 14. Saladin

8. Rokky Tri Prihantoro 15. A. Roy Manalu

Laporan Tahunan I Annual Report 2010

To response business challenge and company's strategy, the

management had conducted internal restructuration with

one of its agenda was to form the Technical Administration

and Statistic (TAS) Division. Included in this division is Statistic

Department which previously under the Marketing Division.

The main duty of this division is to improve the administration

of technical cession and to perform certain marketing function

that is to develop the existing business and the potential

business in line with company's main business, i.e, Special

Risks. Besides developing compulsary cession, this division also

actively develop other related business such as earthquake

insurance for mortgage, government - sponsored earthquake

insurance.

The inclusion of Statistics Department into TAS Division is one

of the company's strategic step so that this department has

sharper data analysis, meaning not only display data, but also

give deeper analysis which will be useful for insurance industry

relating to the earthquake risks and other specific risks.

Untuk menjawab tantangan bisnis clan strategi perusahaan, maka

manajemen melakukan restrukturisasi internal clan salah satunya

adalah dengan membentuk divisi TAS (Technical Administration

and Statistic). Di dalam divisi ini juga dimasukkan departemen

statistik yang sebelumnya ditangani divisi Marketing.

Tugas utama divisi ini adalah merapikan administrasi teknis

pensesian serta menjalankan sebagian fungsi marketing yaitu

mengembangkan bisnis yang sudah ado maupun bisnis potensial

sejalan dengan bisnis utama perusahaan, yaitu risiko khusus.

Selain mengembangkan bisnis pensesian wajib, maka divisi ini aktif

mengembangkan bisnis terkait lainnya seperti asuransi gempa

bumi untuk pemilik KPR (Kredit Pemilikan Rumah), asuransi gempa

bumi untuk provinsi maupun kabupaten.

Dimasukkannya departemen statistik ke dalam divisi TAS adalah

salah satu langkah strategis perusahaan agar departemen ini lebih

tajam dalam menganalisa data, yaitu dengan menampilkan tidak

hanya sekedar data namun juga analisa yang mendalam yang

berguna untuk industri asuransi terkait dengan risiko gempa bumi

maupun risiko khusus lainnya.

laporan Tahunan I Annual Report 2010

,

L s •■•••■ -

I C 'Reverse faults" Other plate boundary

CHINA

:LIRASIA

Sea of Japan (Earl Sen)

Miyagi

Fukushima

Nagato

Nagato

uoka

Riku X Mina Noma Fuk hi:nod:U.0P

/bawl°

400 km

Tohoku

X ',Awn 11th epicentre PACIFIC OCEAN

n the Land of the Rising Sun the Sun Always Rises ( A story of a courageous nation surviving a Mega Disaster )

Di Negeri Matahari Terbit, Matahari Akan Selalu Terbit

(Kisah sebuah negeri yang bertahan dari bencana maha dahsyat)

M.T. Zen' s Prologue

Like lightning on a clear blue sky the Tohoku earthquake with

magnitude 9 on the Richter scale strikes Northern Honshu,

followed by a mighty tsunami which swept the coast of Sendai,

Miyagi, Kesenuma, Rikuzentakata and Ofunato (Fig. 1). It went

very fast. The origin time of the Tohoku quake was recorded

at 05:46:23 UTC on Friday, March 11'", 2011. Its focal depth

was 32 km whereas a foreshock was recorded at M=7.2 RS on

Wednesday, March 9`" , 2011 at 02:45:20 UTC with a focal depth

of 32 km (Fig.2).

Prolog

Bagaikan peur di langit yang cerah , gempa bumi Tohoku dengan

kekuatan 9 Skala Ritcher mengguncang bagian utara Honshu, diikuti

dengan tsunami raksasa yang menyapu sepanjang pantai Sendai,

Miyagi, Kesenuma, Rikuzentakata clan Ofunato (gb.1). Tsunami itu

melaju sangat cepat. Waktu terjadinya gempa Tohoku tercatat pukul

05:46:23 UTC, hari Jumat tanggal 11 Maret 2011. Kedolaman gempa

adalah 32 km, dimana goncangan owal tercatat pada M=7.2 SR (Skala

Ritcher) pada hari Rabu, 9 Maret 2011 pukul 02:45:20 UTC dengan

kedalaman 32 km (gb.2).

Fig. 1. The most affected areas by

earthquake and tsunami on March 11, 2011

Gb. 1. Area yang paling terkena

dampak gempa dan tsunami pada

tanggal 11 maret, 2011

A M=9.0 earthquake released much and much more energy

than 7.1 x 10026 erg and powerful enough to shift the earth on

its axis, making it spin a little faster and shortening the day by 1.8

millionth of a second. In fact it shifted the entire island chain of

Japan about one parking space (US parking space) to the east.

On March 24'h , 2011 Bisnis Indonesia Daily reported that more

than 9000 death casualties have been recorded, many more

were reported missing. A rough guestimate mentioned that

this quake will cost Japan half of its GDP and that is 530 Trill'

However, the real count is not over yet. The figure will rise.

1) Emeritus Professor in Geophysical Engineering Dpt of 'TB, and R&D Division

Head of PT Asuransi MAIPARK Indonesia

Gempa dengan kekuotan/magnitude=9.0 melepaskan energi yang

.jouh lebih besar daripada 7.1 x 10026 erg dan cukup kuat untuk

Menggeser poros bumi sehingga berputar sedikit lebih cepat dan

memperpendek than sebesar sow per 1.8 juta detik. Bahkan gempa

Itu menggeser seluruh kepulauan Jepang sejauh saw tempat parkir

(standar parking space US) ke timur. Tanggal 24 Monet 2011, Harlan

BisniOndonesia memberitakan bahwa tercatat lebih dari 9000

korbrin jiiva don lebih banyak lagi yang dinyatakan hilang. Perkiraan

kasar menyeburkan bahwa gempa tersebut mengakibatkan

kerugian setengah dan GDP Jepang, yakni sekitar 530 Trilliun Yen.

Namun demikian, jumlalz .kerugian sebenarnya belum selesai.

Angkanya Akan terus bertambah.

LaporanTahunan I Annual Report 2010

Fig. 2. Location of the Tohoku Earthquake on March 11, 2011

65.2. Lokasi Gempa Tohoku, 71 Maret 2011

USGS

M-9.0. near the east coast of Honshu, Japan Dee Friday, March 11, 2011 0S:46:23 UTC Friday, Match 11, 201102:46:23 PM at epicenter

Depth: 32.00 (19.88 rn8

USGS

Al-7 2. near the east coast of Honshu. Japan Wednesday. March 9, 2011 02 45 20 UTC Wednesday. March 11, 2011 11.45 20 AM at epicenter

Depth 32 00 (19.88 el)

Extend of the damage

When the quake hit the coastal cities of North eastern Honshu,

most people immediately knew it was a big one, not the usual

5-6 magnitude earthquakes. Big buildings started to sway

even in Tokyo. People were frightened, but they did not panic.

Along the costal region between Sendai and Ofunato, after the

devastating shock came the Tsunami waves. It was not clear. At

least the author doesn't have authentic information what time

the waves reached Sendai, Miyagi, Kesenuma, Rikuzentakata,

and Ofunato (Fig. 2). The very well built building which survived

were ravaged by the Tsunami waves which followed. Time

magazine (March 28th, 2011) reported that three story wall of

water dissolved coastal towns, dry-docked boats on the roofs

of buildings and shuffled houses like playing cards (Fig. 3-4). It

was reported that the main shock was directly followed by very

wavy aftershocks that people stopped diving under tables, and

those who managed to escape to higher grounds waited in the

dark in the cold, in line that stretched for hours for water and

food.

It was also reported that four trains, including one Shinkansen

train were missing.

The Threat of Nuclear Radiation

According to Time March 18th, 2011, when the quake hit, the

reactors at the Fukushima Daiichi complex did exactly what they

were supposes to do: and that is shutting down the reactors.

Then came the tsunami waves. They breached the sea wall,

drowned the back up generators need to cool the reactors and

took out the spare batteries. It was left to a skeleton crew of 50

Fig. 3. A solitary man "surveying" the roof of a house thrown by the

tsunami on top of a railway embankment in Kesenuma

Besarnya Kerusakan

Pada soar gempa mengguncang kota - kota di tepi pantai Timur

Lout Honshu, kebonyakan penduduk segera tabu bahwa gempa

itu gempa besor, bukan seperti gempa biasa yang berkisar antara

5-6 SR. Bangunan tinggi mulai berayun-ayun termasuk di Tokyo.

Penduduk ketakuran, namun mereka ridak panik. Beberapa soar

setelah guncangan hebat, tsunami menerjang sepanjang pantai

antara Sendai don Ofunato. Tidok begitu jelas waktunya. Penulis

tidok memiliki informasi otentik kapan tepatnya tsunami sampai

di Miyagi, Kesenuma, Rikuzentakata, dan Ofunato (Gb.2). Satoh

satu gedung yang dibangun dengan sangat balk don bertahan dari

terjangan tsunami retap saja mengolami kerusakan. Majalah Time

edisi 28 Marer 2011 melaporkan, gelombang air setinggi 3 lantai

menghancurkan kola di replan pantai, menghanyutkan kapal ke

atop bangunan, don merobohkan rumah-rumah seperti kortu

(gb. 3-4.). Dilaporkan bahwa goncangan uramo langsung diikuti

dengan goncangan* lanjutan yang mengayun sehingga arcing-

orang berhenti don bertindung di bawah meja, sedangkan yang

berhasil lofos ke tempat yang lebih tinggi menunggu di kegelapan

danklingin, menunggu berjam-jam untuk mendapatkan air

minuet dan makanon.

Dikabarkon juga bahwa empot kereta api hilang, salah satunya

adalah kereto supercepat Shinkansen.

Ancaman Radiasi Nuklir

Menurut majatah Time Edisi 18 Morel 2011, ketika gempa terjadi,

reaktor nuklir di Fukushima, Kompleks Daiichi bekerja sesuai dengan

prosedur yang seharusnya, yakni reaktor dimatikan. Namun

kemudian datang gelombang tsunami yang menghancurkan

dinding pantai, menenggelamkan generator cadangan yang

berfungsi mendinginkan reaktor dan menghilangkan baterai

cadangan. Dibutuhkan kru yang terdiri don 50 orang untuk

Gb. 3. Seorang lelaki sendirian "memeriksa" atap

rumah yang teriempar ke atas dinding penahan re/

kereta api di Kesenuma

39 Laporan Tahunan I Annual Report 2010

Fig. 4. Rescue workers removing 0. bodies from the rubble V'

in Rikuzentakata

Gb. 4. Regu penyelamat memindahkan mayat-mayat den reruntuhan

di Rikuzentakata

James Nachtwey (Time)

to man the fire hoses to keep the temperatures down.

What came next was the one that panicked many people, one

by one the outer buildings exploded. But this also was what they

were supposed to do, to release pressure and protect the core.

In nuclear technology, the most fearful thing is a total melt down.

Anywhere in the world, nuclear scientists will do everything

and will race to avert this total melt down even as radio activity

level as far south as Tokyo reached 23 times as high as normal.

The menace seemed to grow every hour, and the most fateful

calculation came down to the most tickle question: Which way

is the wind blowing?

This nuclear reactor leakage is a very serious problem. It could

be more serious than the March 11th earthquake and tsunami.

Let us look at it in a very objective way: it started as a real natural

phenomena. This natural disaster was serious, no doubt since

the quake was big. What followed afterwards was contletely

man made, as money fled to higher ground. Fear and uncertainty

sheared US$ 700 billion off the Tokyo Stock Exchange in three

days (Time 28, 2011).

We must realize that Japan makes nearly a quarter of the world's

semi conductors and most of its gadgets. At the same time,

Sony suspended production at seven plants. Car makers slowed

output, in fear of the possible gap in the supply chain. Worse, the

power companies scheduled rolling blackouts. Therefore, just

ask oneself: "How can a global recovery take hold if the world's

third largest economy is out of business, even temporarily?"The

economist (March 19, 2011) on its front cover mentioned "when

the world's economy is just starting to recover", and this issue

dates back from about month ago

The effect of this Fukushima "accident" was enormous.

Switzerland announced a freeze on new nuclear plants. Germany

shut down all reactors built before 1980, whereas the US

Congress called for hearings on nuclear safety. Even Indonesia

which speculated on building a nuclear power plant on the small

island of Bangka, known to be more or less earthquake free, and

its basement is built on granitic rock, is wavering. Some media

mentioned about reconsidering Indonesia's nuclear option. At

the meantime, the flooded Japanese plants will never re-open.

But all of us know that the demand of electricity keeps growing,

even- in Indonesia.

mengoperasikan selong pemadam kebakaroan untuk menurunkan

suhu reaktor.

Yang terjadi selanjutnya membuat panik banyok orang, satutlemi

saw bangunan luar reaktor meledak. Namun sebenarnya hal itu

sesuai dengan prosedur keselamatan yakni untuk melepaskan

tekanan dan melindungi reaktor utoma.

Dalom teknologi nuklir, yang paling menakutkan adalah terjadinya

lelehan total. Di seluruh dunia, ahli-ahli nuklir akan melakukan

apapun dan berpacu untuk mencegah tejadinya lelehan total,

bahkan pada saat tingkat radioaktif relah mencapai 23 kali

tingkat normal di selatan Tokyo. Ancaman itu tampaknya akan

terus bertambah setiap jam, dan perhitungan terpenting yang

dilakukan akhirnya membawa ke sebuah pertanyaan besar:

ke arch mana angin akan berhembus?

Kebocoran reaktor nuklir ini merupakon masalah serius. Lebih serius

daripada gempa bumi dan tsunami 11 Maret 2011. Kita dapat

mempelajannya dengan cara yang lebih obyektif: Peristiwa ini

berawal dari saw kejadian alam biasa. Tak diragukan lagi, bencana

alam itu memang serius mengingat besarnya gempa yang terjadi.

Kejadian selanjutnya odalah perbuatan manusia sepenuhnya

karena uang mengalir ketempot yang lebih tinggi. Ketaku tan dan

ketidakpostian telah memangkas USD 700 milyar di Tokyo Stock

Exchange dolom 3 hari ( Time 28, 2011)

Kita tahu bahwa Jepang memproduksi hompir seperempat don

seluruh produk semi konduktor dunia dan perlengkaponnya.

Pada soot yang sama Sony menghentikan produksinya di 7

pabrik. Produsen mobil menunda produknya, karena khawatir

dengan kemungkinan terjadinya gap pada ran tai suplai. Lebih

buruk lagi, perusahaan listrik menjadwalkan pemadaman listrik

bergilir. Make ketika ditanyakan pada seseorang: Tagaimana

mungkin pemulihan ekonomi global dapat terjadi bila kondisi

negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia mengalami

kebangkrutan meskipun hanyo sementara?" Majalah The Economist (edisi 19 Maret 2011) di cover depannya menyebutkan: "Ketika perekonomian dunia baru saja mulai pulih" dan issue ini bertanggal mundur sekitar saw bulon sebelumnya.

Efek dari "musibah" Fukushima sangat besar. Swiss mengumumkan

pembekuan pembangunan pembangkit nuklir baru. Lerman

menutup seluruh reaktor yang dibangun sebelum 1980, sedangkon

Kongres Amerika Serikat mengadakan rapar den gar pendapat

mengenai keamanan energi nuklir. Bahkan Indonesia yang masih

merencanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di

40 Laporan Tahunan I Annual Report 2010

Some description on the tragedy and the stoic attitude of

the Japanese

A description from the economist (March 26", 2011). The

economist title of the description is "A heroic public spirit, but

a weak state', and that is exactly what it is now. The present

Japanese government is very weak. Nonetheless the public

spirit is still very high. Here is the description:

"Early on Sunday, nine days after the port of Kesenuma was

turned into a watery, mudy morgue, people are trying to get

back to work. A psychiatric nurse is pushing her bike through

the mud, hoping to find the main road to the hospital. She can't.

It is buried beneath piles of destruction — blackened skeleton of

houses, shops with their guts spilled out, burnt out ships tossed

half a mile inland.

Out of one deformed structure, a shop keeper, Kanichi Mogi,

emerges with a smile on his face and a computer under his arm.

"My work PC ! I found it" he shouts. That is the true picture of the

stoic Japanese, and a great optimist.

To have an idea how devastating the tsunamis in Iwate

prefecture in Japan's northeasters one can listen to an eye

witness narrated by the economist (March 19T', 2011):

Over a semi swampy are lies the remains of what was once a

town. Over rice field lays the remains of a town hall. It was not

there before.

The crushed cars and house-ruble, devastated shops, were

originally down the valley nearer to the coast. But the town is

gone, washed away by the tsunami wave of the 1 l th of March.

All the debris was dumped up the valley. That was at least in

that spot was the Tsunami's highest water mark, the remainders

of Rikuzentakata.

Formerly, Rikuzentakata was a whaling town with 23.000

people. Several hundreds are confirmed dead, but at mid

week thousand more are reported missing. They all tried to

flee, as they were trained to do, when the tsunami warnings

was sounded in mid-afternoon. Like any whaling town it was

inhabited by old people. Many could not make it. Their fate was

shared by perhaps thousands of people living in ports, coastal

towns and fine cove communities across the northeast. Some

though were spared.

The quake was so strong so that even in Tokyo's shock absorbing

skyscrapers, office workers covered beneath their desks and

then raced out into the street.

By March 28'", it was reported that the death casualties already

rose to the 26.000 mark, and still the "reactor leakage" has not

been completely controlled yet.

Some Seismo Tectonic Analysis

Like Indonesia, Japan has also an island arc structure without a

well developed outer arc like Indonesia. Popularly expressed the

general structure of Japan is more or less like Java island (Java

doesn't have the Fosse Magna) fault system (Fig. 5). Japan has

pulau Bangka yang relatif bebas gem pa dan pondasi dasarnya batu

granit, mulai sedikit ragu. Beberapa media bahkan mengusulkan

tentang pengkajian ulang mengenai opsi nuklir di Indonesia.

Sementara itu, pembangkit-pembangkit yang terendam di Jepang

tidak akan dioperasikan lagi. Namun demikian, kita semua sadar

bahwa kebutuhan listrik terus meningkar, termasuk di Indonesia.

Gambaran tentang tragedi dan sifat ketabahan warga Jepang

lni adalah gambaran dari majalah The Economist (26 Maret 2011). Judul yang ditulis adalah:"Semangat warga yang heroik, namun pemerinrah yang lemah" dan ituloh yang terjadi sebenarnya saat 'ni. Pemerintahan Jepang soot ini sangat lemah. Namun demikian, sernangat warganya begitu tinggi . Berikut gambaran dad tragedi tersebul:

Minggu pagi, sembilan hari setelah pelabuhan Kesenuma berubah menjadi rumah mayor yang becek clan berlumpur, orang-orang mencoba mulai bekerja kembali. Seorang perawat mendorong sepedanya menembus lumpur, berharap dapot menemukan jalan utama ke rumah sakit. Dan dia tidak berhasil. Jalan itu telah terkubur di bawah reruntuhan rangka rumah yang menghitam,

toko dengan dagangan yang berserakan, dan bangkai kapal terbakar yang terdampor setengah mil ke darat.

Dad salah saw bangunan yang rusak, muncul Kanichi Mogi, seorang penjaga toko, dengan senyum di wajah dan komputer dijepit di ketiaknya. "Komputer kerja soya! Ketemu" teriaknya. ltu adalah gambaran sebenarnya dari ketabahan dan optimisme rakyat Jepang yang tinggi.

Untuk mendapatkan gambaran betapa dahsyatnya tsunami dif'erfektur lwate, Timur Lout Jepang, kita bisa mendengarkan kesaksian dari seorang saksi mata yang ditulis oleh majalah The Economist (Edisi 19 Monet 2011):

Di atas area yang masih tergenang terhampar puing-puing yang sebelumnya adalah sebuah kota. Di atas persawahan, terdapat

puing-puing bangunan balai kota. Sebelumyo puing-puing tidak ada di sana.

Bangkai mobil, puing-puing rumah, toko-toko yang hancur, semuanya berasal dad lembah dekot pantai. Namun sekarang kota itu telah hilang tersapu tsunami tanggal 11 Maret Seluruh reruntuhan menumpuk di lembah. Paling tidak, di titik itulah sisa tanda gelombang tsunami tertinggi, sisa-sisa kota Rikuzentakota.

Awalnya Rikuzentakata adalah kota tempat penangkapan ikon paus dengan penduduk sekitar 23.000 orang. Ratusan orang telah dipastikan tewas, namun di pertengahan minggu ribuan orang dilaporkan hilang. Mereka semua mencoba menyelamatkan diri, sebagaimana mereka sering dilatih, pada sax shine peringatan tsunami rerdengar siang had. Sebagaimana kota-kota tempat pengolahan ikan paus lainnya, kebanyakan penduduk koto ini adalah orang-orang wa. Banyak yang tidak berhasil menyelamatkan diri. Nasib mereka soma dengan ribuan orang yang tinggal di kota-kola pelabuhan, sepanjang pontai atau masyarakat di sekitar teluk di seberang timur lout. Namun beberapa orang berhasil selamat

Gempa yang terjadi begitu kuat sehingga di gedung-gedung tinggi di Tokyo yang dirancong tahan guncangan para pegawai kantor berlindung di bawah meja clan kemudian berlarian kejalan-jalan.

Laporan Tahunan I Annual Report 2010

the Japan Sea which separates it from the Eurasian mainland.

Java on the other hand has the Java Sea bounding it to the

North and slightly further North one encounters the Sunda

Shield. The Java Sea is the shallow shelf sea. The solid black lines

in Fig. 5b indicate lines of equal focal depth. So, the subduction

structure shows the subducted slab dipping toward the

Eurasian continent. Scrutinize more in detail the distribution of

earthquakes in the Japan Island (Fig. 5a-c,6) one can discern that

the most dense earthquake epicenters are clustered around

the Fossa Magna Region, where the Kanto earthquake which

in 1923 caused the most devastation, even though the Kanto

earthquake had a magnitude of 7.6 on the Richter Scale. It was

considered a big earthquake. Even though there was the Kobe

earthquake in 1995 with a magnitude of M=7.6 the so called "Big

One" has long been expected more or less in the Kanto region,

but the real big one took place off shore Miyagi in the northern

part of Honshu on March 2011.

Surprise? No! In MAIPARK Annual Report of 2010 the author

clearly expressed that real earthquake recurrent time must be

redefined. Look also at the last Chili earthquake in January 2010

with a magnitude of 8.8 RS. However the Valdavia earthquake

which was reported to have a magnitude of 9.5 (Waspada No.

May 141h 2010). The epicenters of these two earthquakes were

separated more than 250 km apart.

It is a very well known fact that back in January of this year,

the Japanese seismologists already warned that the to tonic

plates colliding beneath the Pacific Ocean off the north east

coast of Japan were poised to slip catastrophically (Economist,

March 19th — 25th, 2011). However it was clear that the Japanese

seismologists already Warned that the tectonic plates colliding

beneath the Pacific Ocean off the north east coast of Japan

could slip catastrophically. According to their"questimate" there

was a 99% chance of an earthquake magnitude 8.0 occurring at

the Miyagi coast, and a 90% chance of one off Ibaraki prefecture

(very close o Tokyo), within the next 30 years. They were very

surprised that they missed by the magnitude. Time wise it was

a complete miss. It will be very likely that another Big One will

occur in the Kanto Region. At least not now.

In the Plate Tectonic concept, next to a subduction of an oceanic

plate underneath a continental plate, there is still a probability

that it is being upthrusted on top of the continental plate. This is

a rare occasion. There are examples (New Caledonia, Oman, and

Sumba) which indicates that this could be the case. Whether this

really happened along a rupture zone off shore Miyagi we do

not know. It is too early to speculate on that. But still it is a very

interesting case that scientists talked about these possibilities

already in January 2011. This proves that we, human beings

know very little about the earth, despite that we know more (at

least that is what astronomers claim) about the universe. And

I cannot help remembering what Professor Katayama said

(2008):

1. Before Kobe: engineers were confident, arrogant and

conceited.

Sampai dengan 28 Maret, dilaporkan korban meninggal mencapai 26.000 jiwa, sementara kebocoran reaktor masih belum bisa diatasi

sepenuhnya.

Analisa Seimo-Tektonik

Jepang memiliki struktur kepulauan yang melengkung tapi tanpa lengkungan /Liar seperti di Indonesia. Secara umum, struktur Jepang lebih kurong mirip dengan pulau Jawa (Pulau Jawa tidak memiliki Fossa •Magna) (gb.5). Jepang memiliki Lout Jepang yang memisahkannya dari dam tan Eurasia

Di sisi lain, Pulau Jawa memiliki Lout Jawa di bagion utara don ke utara lagi menghadap Selat Sunda. Lout Jawa merupakan lout yang dangkaL Garis tebal hitam pada gb.5b menunjukkan Our yang memiliki kedalaman yang soma. Jadi, struktur subduksi/ tumbukan lempeng tanah menunjukkan bahwa lempengan yang tertabrok masuk ke lempeng Eurasia. Dengan pengama tan lebih detil atas penyebaran gempa di kepulauan Jepang (Gb. 5a-c,6), kita dapat mengambil kesimpulon bahwa pusat gempa yang paling banyak terkumpul berada di sekitar daerah Fossa Magna, tempat terjadinya Gem pa Kanto tahun 1923 yang mengakibatkon kerusakan maha hebat, meskipun kekuatan gempa Kanto sendiri hanya 7.6 SR. Maka, gempa tersebut tetap dicatat sebagai gempa besar. Meskipun ada juga gempa Kobe tahun 1995 dengan kekuatan 7.6, gempa besar sebenarnya telah lama diperkirakan akan terjadi di daerah Kanto. Namun ternyata gempa besar yang sebenarnya terjadi di lepas pantai Miyagi, bagian utara Honshu

pada 11 Motet 2011.

Terkejut? Tidok! Dalam Annual Report MAIPARK tahun 2009, penulis dengan jelas telah menyatakan bahwa siklus gempa besar horus dikaji Wang. Perhatikan juga gempa Chilli pada Januari 2010 dengan kekuatan 8.8 SR dan gempa Valvadia yang dilaporkan berkekuatan 9.5 SR (Waspada No. 14 May 2010). Pusat kedua gempa tersebut berjarak sekitar 250 km.

Ada fakto yang telah banyak diketahui umum bahwa pada bukan Januari tahun ini para ahli seismologi Jepang telah inemperingatkan bahwa lempeng tektonik yang bertumbukan di bawah Lout Pasifik di timur lout lepas pantai Jepang berpotensi untuk terlepas dan menimbulkan bencano besar (Economist, 19-25 Monet 2011). Jodi jelas bahwa para ahli seismologi Jepang telah memperingatkan bahwa lempeng tektonik yang bertumbukan di bawah Lout Pasifik di timur lout lepas pantai Jepang dapat terlepas dan menimbulkan bencano besot Menurut perhitungan don perkiraan mereka, kemungkinan 99% akan terjadi gempa berkekuatan 8.0 SR di pantai Miyagi dan kemungkinan 90% gempa yang soma akan terjadi di Perfektur lbaroki (sangat dekot dengan Tokyo) dalam 30 tahun ke depan. Mereka terkejut bahwa perkfraan mereka tentang kekuatan gempa ternyata salah. Sedangkan mengenai waktu terjadinyo gempa, mereka salah total. Sepertinya satu gempa besar lagi akan terjadi di daerah Kanto. Paling tidak, itu

bukan terjadi sekarang.

Dalam konsep Lempeng Tektonik, di samping tempo( susupan/ subduksi dari satu lempeng samudra di bawah lempeng benua, masih ada kemungkian bahwa lempeng itu akan melipat lagi ke atas lempeng benua. Ini kejadian yang sangat jarang, namun ada beberapa contoh hal tersebut terjadi (New Caledonia, Oman, dan Sumba). Apakah hal tersebut yang terjadi di lepas pantai Miyagi, kita belum tohu. Terlalu dini untuk menyimpulkan hal itu. Namun yang menarik adalah bahwa para ahli telah membicarakan

42 Laporan Tahunan 1 Annual Report 2010

2. After Kobe: engineers are less arrogant, still confident

and still ignorant.

However we must acknowledge that they already feared that

something might happen off the Miyagi Coast and also around

the Kanto Area. Noblesse Obligue.

What nobody expected was that the three tectonic segments

at the front arc acted together at the same time. And that

produced the magnitude 9 earthquake. Noblesse Obligue.

Some Japanese earth scientists begin to speculate that there

is a reasonable possibility that Tokyo one day will be wiped out

by an earthquake having an epicenter about 100 km to the

Southwest where the Philippine micro plate will be subducted

underneath the Eurasian plate. But this is only a speculation. It

is much more fruitful to think about how to get Japan on its

feet again as soon as possible, since the economic cooperation

between Japan and Indonesia is quite significant. Indonesia

needs a strong Japan considering the too strong trade offensive

of China towards Southeast Asia, including Indonesia.

kemungkinan ini di bulan Januari 2011. fill membuktikan bahwa kita umat manusia sangat sedikit mengetahui sifat bumi. Dan soya selalu ingot apa yang disampaikan oleh Professor Katayama tahun 2008:

1.Sebelum Kobe:'pora ilmuwan sangat percaya diri, pongah don sornbong

2.Setelah Kobe : pare ilmuwan tidok lagi pongah, tetap percaya did dan tetap suko mengabaikan.

Namun demikian, kit-6 harus menyadari bahwa mereka telah mengkhawatirkan akan terjodinya sesuatu di Pantai Miyagi dan juga sekitar wilayah Kanto. Noblesse Obligue

Yang di luar perkiraan semua orang adalah bahwa tiga segmen tektonik di depan lengkungan kepulauan Jepang beraksi bersama-sama Dimana menghasiIkan gempa dengan kekuatan 9 SR. Noblesse Obligue

Beberapa ahIi geologi Jepang mulai berspekulasi bahwa ada kemungkinan yang cukup beralasan bahwa suatu hari Tokyo akan tersapu oleh gempa bumi dengan pusat gempa sekitar 100 km sebelah barat daya dimana lempeng mikro Filipino akan menyusup di bawah lempeng Eurasia. Tentu saja ini hanyalah spekulasi. Akan lebih bermanfaat untuk memikirkan bagaimana Jepang bisa bangkit secepat mungkin mengingot kerjasama ekonomi antara Jepang dan Indonesia cukup signifikan. Indonesia memerlukan Jepang yang kuat mengingot tekanan perdagangan yang terlalu kuat dari Cina ke negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia

Fig 5a. Epicenters of earthquakes

(of magnitude Greater than 4) in the

Japanese area. 1900.1950

The majority of these earthquakes were

shallow Focus, except for those occurring

in the Sea of Japan area

Gto So. PosoFpusar gempa (dengan skoic

/chit, don ,f) di area Jepang. 1900-7950

Moyontas gempo rersebur beroda pod,

• perrnakoon yang dangl.o1 hector' ,

gernpolempa yang teriod.

di wilayah lour .lepon,;

Fig Sb. Epicenters of intermediate and deep earthquakes,19213.1962 [After Japan

meteorological Agency, 1958, 19661

Gni 5b. Pow-poor gempa menengah don

dcOom 1928•1962.

(Menurut flodonMerrologi Jepang. 1958, 1966)

Fig.Sc. Crustal cross section across northeastern Japan. The numbers

indicate P-wave velocity in kilometers per second. When there

are breaks in the boundaries delineating the crustal layers, data

were incomplete. (From S. Murauchi and M. YasurGeophysical

Investigations in the Seas around Japan.*Kagaku 38, p 196, 1968.)

Gb. 5 c. Pertemuon lempeng sepaniong bogvan timur lour )(lying.

Angka-angka menurgukkan kecepotan gelombong dalom hitungan

kilometer per detik. JEW ado kekosongon dolom botas lapison lempeng,

beton' datanya tidak lengkop. (From 5. Murouchi and M,

"Geophysical investigations in the Seas around .lopon."Kagoku 38, hal

196, 1968

Fig. 5a. Illustrate the distribution of earthquake foci in Japan; Fig

5b Illustrate the depth of foci which are dipping towards the

mainland, whereas fig. 5c a sketch map of the structural east

west profile of Japan.

AO. se■ .02. (Who

*mann 00.• 0.00...04 *000.0 0.0nc

A' 0.0 0

IL:: a • 4, 2

Gb. 5 a. menggambarkan penyebaran gempa bumi di Jepang; Gb. 5 b. menggambarkan kedalaman yang mendesak ke daratan, sedangkan gb. 5c adalah sketsa peta dari profil struktur Jepang dari timur ke barat.

Laporan Tahunan I Annual Report 2010

Fig. 6. Sketch map of the tectonic structure of

Japan with the Median Tectonic Line and the

Fossa Magna Region.

Gb. 6. Sketsa pets struktur rektonik Jepang

dengan Garis Median Tektonik dan Daerah

Fossa Magna

The National Disaster Management Structure and the

Relevant Legislations

"Because protecting the lives, persons, and property of the

people from such disasters is government's most important

task, the Cabinet Office closely collaborates with relevant

ministries and agencies to prevent, respond to, and recover

from disasters and works to ensure that the nation prepares

strongly for such events."

• Under the Disaster Countermeasures Basic Act of 1961, the

Central Disaster Management Council-CDMC- was formed with

the main objective of'ensuring compherensiveness of disaster

management and to discuss matter of importance with regard

to disaster management". The Central Disaster Management

Council was positioned within the Cabinet Office as one of

Cabinet's major policy councils. Led by the Prime Minister, it

comprises the entire Cabinet as well as outside experts. Since

the reorganization of ministries and agencies in particular,

leaders of local public bodies and experts with practical

experience have been incorporated as new participants.

Figure 7 shows the disaster risk reduction cycle concept being

used by the Cabinet Office in Japan to pursue specific policies

and programs aimed at reducing loss of life and property

in Japan, as explained by Mr. Satoru Nishikawa during his

presentation at the World Conference on Risk Reduction,

January 2005, Kobe, Japan.

Within the Cabinet Office, the Minister of State for Disaster

Management has been assigned as the Minister of State

for Special Missions. Its mandate is to handle planning and

central coordination relationg to basic policy on disaster

risk reduction and disaster countermeasures in the event

of a large scale disaster. The Minister is also responsible for

information gathering, dissemination and the implementation

of emergency measures. A chart depicting the organizational

scheme of the Central Disaster Management Council appears

on Figure 8.

Struktur Penanggulangan Bencana Nasional dan

Peraturan yang berlaku

"Karena tugas terpenting pemerintah adalah melindungi jiwa, penduduk, dan harta benda milik warga dad bencana semocom itu, maka Kantor Kabinet bekerja soma dengan kementrian dan badan-badan terkait untuk mencegah, merespon dan memulihkan dart bencana dan bekerja untuk memastikan bahwa Negara benar - benar slap menghadapi kejadian-kejadian semacam itu.

Sesuai Undang-Undang Penanggulangan Bencana tohun 1961, dibentuk Badan Pusat Penanggulangan Bencana (Central Disaster Management Council-CDMC) dengan tujuan utama untuk "memastikan keterpaduan 'penganggulangan bencana dan membahas hal-hal penting yang berhubungan dengan penanggulangan bencana': The Central Disaster Management Council berada di dalam Kantor Kabinet sebagai solah satu

badan utama di dalam Kabinet. Dengan dipimpin oleh Perdana Menteri, badan ini beranggotokan seluruh Kabinet dan pare ahli dart luar. Sejak adanya reorganisasi etas kementrian-kementrian clan khususnya di badan-badan, maka pemimpin dad badan

publik lokal clan ahli-ahli yang berpengolaman depot dimasukkan

sebagai anggota baru.

Gb. 7 menunjukkan konsep siklus pengurangan risiko bencana yang

dipokai oleh Kantor Kabinet Jepang untuk membuat kebijakan

don program khusus yang bertujuan untuk mengurangi kerugian

jiwa don harta benda di Jepang sebagaimana diteranykon oleh

Mr. Satoru Nishikawa dalam presentasinya di Konferensi Dunia

Tentang Pengurangan Risiko, Januari 2005 di Kobe - Jepang

Dalam Kantor Kabinet, Mewed Negara Penanggulangan Bencana

telah ditunjuk sebagai Menteri Negara Untuk Misi Khusus. Tugasnya

adalah untuk menangani perencanaan dan Pusat Koordinasi

sehubungan dengan kebijakan dasar dad pengurangan risiko

bencana dan tindakan antisipasi bencana dalam hal terjadi

bencana dal= skate benar. Menteri ini juga bertanggung jawab

etas pengumpulan informasi, perencanaan don implementasi

dad tindakan-tindakan darurat. Grank yang menunjukkan skema

dart Pusat Badan Penanggulangan Bencana dapat dilihat pada

gambar 8.

Laporan Tahunan I Annual Report 2010 44

The Disaster Reduction Cycle

Response & Immediate Relief &Phase

Pos Disaster Phase

With viewpoint of

Rehabilitation

Reconstruction

Pre-Disaster Phase

Preparedness Phase

Prevention

Mitigation

Preparedness

.agsommiNam.mosigosammoismizemi ssiatimmosigismagi JAPAN, 200$

Fig. 7 Disaster Risk Reduction Cycle, Cabinet Office, 2005

Gb. 7 Siklus Pengurangan Risiko Bencana, Kantor Kabinet, 2005

Under the Disaster Countermeasures Basic Act, a basic plan for

a nation-wide Disaster Management Plan has been drafted,

setting long term milestones for disaster risk reduction in the

whole country. This document provides the basis for an integral

Disaster Management Planning System, which is periodically

revised and updated.

The Disaster Management Planning System comprises:

a) The Basic Disaster Management Plan-BDMP, sets forth

the basic activities for each type of disaster management

plan, which is the foundation of the nation's disaster

management measures. It was entirely revised on the light

of the 1995 Great Hanshin-Awaji Earthquakes clarifying

roles and responsibilities of every administrative body

and providing guidelines for preparedness, emergency

response and recovery and reconstruction, according to

the type of disaster.

b) The Disaster Management Operation Plan, prepared

by different administrative Organizations and Public

Corporations according to the guidelines on the BDMP.

c) Local Disaster Management Plan, prepared by each

prefecture and municipal disaster management

council taking into account local conditions and the BDMP.

The National Development Plan strongly incorporates aspects

related to safety, mitigation and risk reduction countermeasures

as one of the five fundamental objectives of the country. The

national vision of making Japan a safe and comfortable place

to live" is prioritized through a well understood criteria of

minimizing the damage caused by earthquakes and other

natural hazards.

The Government of Japan has made important investments to

understand how major hazards can impact the nation. Risk and

vulnerability assessment has been carried out throughout the

nation with the participation of the public and private sector,

scientific organizations, research institutes and universities.

Instrumentation to monitor different natural hazards and early

Sesuai Undang-Undang Penanggulangan Bencana, suatu

rencana dasar untuk Rencana Penanggulangan Bencana secara

nasional telah dirancang, menetapkan rencana jangka panjang

atas pengurangan risiko bencana di seluruh Negara. Undang-

Undang ini telah memberikan landasan untuk Sistem Perencanaan

Penanggulangan Bencana secara integral.

Sistem Perencanaan Penanggulangan Bencana terdiri dari:

a) Rencana Dasar Penanggulangan Bencana, yang menetapkan aktifitas dasar untuk setiap jenis rencana penanggulangan bencana, yang merupakan dasar dari kebijakan nasional penanggulangan bencana. Rencana Dasar Penanggulangan Bencana ini direvisi secara menyeluruh pada soot terjadinya gempa besar Hanshin-Awaji pada awal 1995, yang menjelaskan peran dan tanggungjawab dari setiap badan administrasi dan menyediakan pedoman untuk kesiopan, tanggap darurat, serta pemulihan dan rekonstruksi sesuai dengan jenis bencana yang terjadi.

b) Rencana Kegiaton Penanggulangan Bencana / The Disaster Management Operation Plan, yang disiapkan oleh organisasi administrasi dan lembaga umum lainnya sesuai dengan pedoman pada Basic Disaster Management Plan (BDMP)

c) Rencana Penanggulangan Bencana Lokal / Local Disaster Management Plan, disiapkan oleh masing-masing daerah don badan penanggulangan bencana lokal dengan mempertimbangkan kondisi lokal dan BDMP.

Rencana Pembangunan Nasional sangat memperhatikan aspek-aspek yang berhubungan dengan keamanan, pengendalian dan tindakan pengurongan risiko sebagai solah satu clan lima rujuon dasar negara. Visi nasional untuk menjadikan lepang sebagai tempat yang aman clan nyaman untuk tinggal diprioritaskan melalui kriteria yang dikenal balk oleh masyarakat untuk meminimalisir kerusakan akibat gempa dan bencana atom lainnya.

Pemerintah Jepang telah memiliki modal penting untuk memahami bagaimana bencana besar mampu mempengaruhi kehidupan bangsa. Pengukuron risiko dan tingkat ketahanon telah dilakukan di seluruh wilayah Negara dengan partisipasi dari sektor

LaporanTahunan I Annual Report 2010

Prime Minister, Minister of State for Disaster Management 1

Central Disaster Management Council

. 8 • xi 1 : , .. 1t1 . , ,

Members Minister Of State for Chief of Designated Public People of experience o

of the Disaster Manage- ment and all Cabinet

corporations .Governor of the Bank of Japan

academic standing

Council Ministers ( less than .President of Japan Red Cross

17 persons ) Society President of Japan Broadcasting Corporation .President of Nippon Telegraph and Telephone Corporation

Fig. 8. Organization of

the Central Disaster Management Council.

Gb. 8. Organisasi dari Pusat

Badan Penanggulangan

Bencana.

Organization for Technical Investigation

dimiummiiiiSi;Le=aarlizz ammeeimmi

Chairman : Parliamentary Secretary of the Cabinet Office

Advisor : Deputy Chief Cabinet Secretary for Crisis Management

Vice-Chair: Director General for Disaster Management, Cabinet Office

Secretary : Chief of bureau of each ministry and agency

Ref. National report ofJapan. UNISDR-2005 wwwunisdr (mg

warning systems for storms, heavy rain and snow, landslides,

tsunamis, and others have been installed throughout the

country. The Ministry of Land, Infrastructure and Transport, the

Japan Meteorological Agency, local government bodies, the

universities, and other private organizations are also engaged

in this effort.

The management of knowledge to keep the general public

informed and alert is considered to be extremely important

to successfully implement concrete reduction and mitigation

actions. The government counts on a Disaster Risk Reduction

Information Sharing Platform and extensively utilizes different

means of communication such as radio, television, online over

the internet and most recently cellular phone. actions. The

government counts on a Disaster Risk Reduction Information

Sharing Platform and extensively utilizes different means

of communication such as radio, television, online over the

internet and most recently cellular phone.

A wide spectrum of education and capacity building programs

are available not only for professionals in different fields, but

also for students starting on their early years at school and high

school. The Ministry of Education, Culture, Sports, Science, and

Technology implements such programs to cover ages from

3 to 18 years. Other options for the general public include a

National Prevention Day on September 1 and a National Disaster

Prevention Week, on August 30 to September 5, every year

where mock drills and dissemination of information is promoted

among the general public to increase awareness and improve

preparedness at all levels.

The. Great Hanshin-Awaji Earthquake of January 1995 in Kobe

showed the nation and the world the importance of a community

umum dan swasta, organisasi keilmuan, universitas dan lembaga riset. Instrumentasi untuk memonitor ancaman bencana olam dan sistem peringatan dini untuk badai, hujan dan solju lebat, tanah longsor, tsunami, dan bencana lainnya telah dipasang di seluruh wilayah negara. Menteri Pertanahan, Infrostruktur dan Transportasi, Badan Meteorologi Jepang, Badan Pemerintahan Daerah, Universiras, dan organisasi swasta lainnya juga dilibarkan dalam usaha ini.

Pengelolaan pengetahuan untuk membuat masyarakat luas tetap mendapatkan informasi dan waspada merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menerapkan dengan balk tindakan unruk mengurangi risiko bencana. Pemerintah dapat mengandalkon mempercayakan Platform Penyebaran Informasi Pengurangan Risiko Bencana (Disaster Risk Reduction Information Sharing Platform) dan memanfaatkan berbagai sarana komunikasi seperti radio, televisi, online melalui internet, dan telepon selular.

Spektrum pendidikan yang luas dan program penguatan kapasitas tersedia tidak hanya unruk kaum profesional di bidang yang berbeda, tapi juga untuk siswa pertama masuk sekolah serta siswa SMA. Kementrian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Sams

dan Teknologi telah menerapkan program tersebur untuk warga umur 3 - 18 tahun. Opsi lainnya untuk masyarakat luas termasuk penetapan Hari Pencegahan Nosional tiap tanggal 1 September serta Minggu Pencegahan Bencana Nasional tanggal 30 Agustus hingga 5 September setiap tahun dimana penyebaran informasi diantara masyarakat umum untuk meningkatkan kesadaran dan meningkatkan kesiap-siagaan di setiap level.

Gempa besar Hanshin-Awaji Earthquake bulan Januari 1995 di Kobe menunjukkan kepada lepang dan dunia akan pentingnya komunitas yang mampu berusaha dan membantu diri sendiri dalam hal terjadi bencana sebesar itu. Oleh sebab itu, adanya Hari Relawan setiap tanggal 17 Januari mengingatkan rakyat Jepang akan pentingnya aspek tersebut.

46 Laporan Tahunan 1 Annual Report 2010

that can provide self support and assistance in case of an event

of such magnitude. Therefore, a Volunteer Day on January 17

promotes this key aspect for the society all over Japan.

On the fiscal and financial side, the government and the private

sector promote several instruments to facilitate mitigation

and also means for coping with the residual risks. For example,

disaster risk reduction activities can be promoted via the

state budget; in fiscal year 2003, the budget for disaster risk

reduction was approximately 2.7 trillion yen, which represents

approximately 5% of the total general account budget. Under

the Disaster Relief Law, local public bodies are required to

set aside disaster relief funds for each Prefecture. Insurance,

grants, small short term loans, group loans, and other options

are available for different sectors of the economy and also at

different administrative levels, fot instance, national or municipal

governments.

In order to put in place the described activities, an important

effort to coordinate and engage different stakeholders is needed.

Figure 9 shows a schematic representation of the coordination

process endorsed by the Cabinet Office and the Central Disaster

Management Council as presented by Mr. Satoru Nishikawa

in the World Conference for Disaster Reduction held in Kobe,

Japan in January 2005.

A side from the 1961 Disaster Countermeasures Basic Act, there

are several specific laws and regulations to complement the

legislation for risk reduction and management; a few of them

are listed here:

Flood Control Law

Disaster Relief Law, 1974,

Building Standard Law, 1950,

- Large-scale Earthquake Countermeasures Act, 1978

- Act for Promotion of Earthquake Proof Retrofitting for

Building, 1995

- Comprehensive National Developments Act, 1998

Risk Management System in Japan

What is interesting for Indonesia is the following:

(1) look at the organization chart in Fig. 8. Its chairman is the

Prime Minister, the second man (directly under the Prime

Minister is the Minister of State for Disaster Management,

all Cabinet Ministers are members (less than 17 persons)).

(2) The real strength is the coordination system which is

embedded in the Japanese system.

In Indonesia, the BNPB (the National Disaster Management

Board) is within the coordination Ministry for People's welfare,

the Head of the Board itself has a"ministerial rank". But in practice,

this does not show. In the Japanese system all the cabinet

members are members of the Central Disaster Management

Council. Next to all the ministers, chief of designated Public

corporations, governor of the Bank of Japan, President of

Broadcasting Corporation, President of Nippon Telegraph and

Telephone Corporation. Next to that under a separate box there

are people of experience or academic standing.

Pada sisi fiskal dan finansial, pemerintah dan sektor swasta

mempromosikan beberapa afar untuk memfasilitasi mitigasi dan

sarana untuk menghadapi risiko lanjutannya. Sebagai contoh,

aktifitas pengurangan risiko bencana dapat dipromosikan

melalui anggaran Negara; di tahun fiskal 2003 anggaran

untuk pengurangan risiko bencana sekitar 2.7 trilyun yen, yang

merupakan 5% dart total anggaran. Sesuai dengan Undang-

Undang Penanggulangan Bencana (Disaster Relief Law) Badan

publik daerah torus menyisihkan dana untuk penanggulangan

bencana untuk masing-masing daerahnya. Asuransi, hibah,

pinjaman kecil jangka pendek, pinjaman ke/ompok, dan opsi-opsi

lain tersedia untuk berbagai sektor ekonomi dan berbagai level

administratif misalnya national atau pemerintah daerah.

Untuk mewujudkan aktivitas di atas, dibutuhkan suatu langkah

penting untuk melibatkan dan mengkoordinir berbagai

pihak. Gb. 9 memperlihatkan gambaran skematik dart proses

koordinasi yang ditetapkan oleh Kantor Kabinet dan Badan Pusat

Penanggulangan Bencana sebagaimana dipresentasikan oleh

Mr. Satoru Nishikawa dalam presentasinya di Konferensi Dunia

Tentang Pengurangan Risiko, Januari 2005 di Kobe - Jepang

Disamping Undang-Undong Penanggulangan Bencana tahun

1961, ada beberapa Undang-Undang dan peraturan khusus

untuk melengkapi Undang-Undang penanggulangan dan

pengurangan risiko, antara lain :

- Undang-Undang Pengendalian Banjir

- Undang-Undang Bantuan Bencana tahun 1971

‘Undang-Undang Standar Bangunan 1950

- Undong-Undang Penanganan Gem pa Bumi Skala Besar 1978

- Undang-Undang Pemasyarakatan Retrofitting Tahan Gempo

untuk Bangunan, 1995

- Undang-Undang Pembangunan Nasionol Komprehensif

1998

Sistem Manajemen Risiko di Jepang

Yang menarik don Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Perhatikan Struktur Organisasi pada gb. 8. Ketuanya adalah

Perdana Menteri, Orang Keduanya ( 1angsung di bawah

Perdana Menteri) adalah Menteri Negara urusan Penanganan

Bencana, seluruh anggota kabinet (kurang dari 17 orang)).

2. Kekuatan sesungguhnya adalah sistem koordinasi yang

sangat kuat dalam sistem di Jepang.

Di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana di

bawah koordinasi Menteri Kesejahteraan Rakyat, sedangkan

Kepala don Badan itu sendiri adalah "setingkat menterr Namun

dalam prakteknya, hal itu tidak terjadi. Dalam sistem kabinet

Jepang, seluruh anggota kabinet otomatis adalah anggota dari

Dewan Pusat Penanggulangan Bencana. Di bawah seluruh

menteri, adalah Kepala Korporasi Publik, Gubernur Bank Jepang,

Presiden Korporasi Penyiaran, Presiden Korporasi Telegram dan

Telepon Jepang. Dibowahnya lagi dalam kotok yang berbeda

adalah orang-orang yang berpengalaman atau akademist

Laporan Tahunan I Annual Report 2010

Coordination Mechanism -Regional Planning

-Social Infrastructure Works

-Agriculture & Forestry

-Health & Sanitation

-Environment

National

Coordinating Bodies

Scientific & Engineering Research

oistegstiommaimmemo.

Fig. 9 Disaster Risk Management coordination scheme in Japan

Gb. 9 Skema koordinasi Penanggulangan Risiko Bencana

Itef $ NISIVICAWAA,Imrsi OP., /AMN. X03

Scrutinize Fig. 9 literally speaking everyone in the government is

a member of this Disaster Management council.

The key of the whole thing lies in the strong and disciplined

coordination. This is not the whole story. What really matters is

the fact that the whole Japanese way of life is enshrined by the

Japanese stoicism, which is derived from the Bushido Spirit or

the Spirit of the Samurais.

Concluding Remarks: Japan will rise Again

Judging from how the people in general reacted and behaved

during the worse hours of the destruction, there is no doubt

that Japan will rise again. IP

Every where from Sendai, Miyagi to Rikuzentakata and Ofunato

in the North the spirit of revival is in the air. This caused a great

admiration from all people of the world: its stoicism, discipline,

determination and general optimism can be observed in the

devastated regions of Northeastern Honshu.

From every corner of the devastated area most people are

optimistic and courageous facing the future. From every corner

one can hear the same refrain:"Come again in ten years time".

Indonesia, especially Indonesia has a lot to learn from Japan.

Learning what? Character building!

What Japan has is character.

So, in conclusion:

In the Land of the Rising Sun, the Sun Always Rises

References

1. Disaster Management Council of Japan, Organization

of the Central Disaster Management Council, 2005

2. Disaster Risk Management Profile, Kobe City website,

accessed March 2006, www.city.kobe.go.jp , 2006

3. Economist, The., Economist, 19th of March, 2011

Edition

4. Economist, The., Economist 24" of March, 2011

Edition

5. Time., Time Special Edition, March 2011

Gb.9 Secara literal, semuo orang dalam pemerintahan adalah Anggota Dewar) Pusat Penanggulangan Bencana ini.

Kunci dad seluruhnya tergantung pada koordinasi yang kuat don disiplin. In/ bukan akhir cerita. Yang terpenting adalah fakta bahwa cara hidup wargo Jepang didasari oleh kesabaran yang diwariskan dori semangat Bushido yang merupakan semangat

kaum Samurai.

Kesimpulan: Jepang akan Bangkit Lagi

Dengan melihat bagaimano rakyat secara umum bertindak dan bersikap dalam waktu yang sulit akibot kehancuran, tak diragukan

lagi bahwa lepang akan segera bangkit.

Di seluruh wilayah dari Sendai, Miyagi sampai Rikuzentakata don Ofunato di Utara, semangat untuk bangkit songot terasa. Hal ini menimbulkon kekaguman yang luar biaso don seluruh dunia. Ketabahan, disiplin, keyakinan don optimisme masyarakat dapat

dilihat di daerah yang hancur di Timur Lout Honshu

Dori semua sudut di daerah yang hancur kebanyakon orang optimis don bersemangat untuk menghadapi masa depan. Dori setiap sudut, terdengor lagu yang soma: "Datong lagi dalom waktu

sepuluh tohun"

Indonesia, terutama Indonesia harus banyok belajar dari lepang.

Belajar apa? Pembangunan Karakter.

Yang dimiliki Jepang adalah 1<arakter"

Jadi kesimpulannya:

Di Negeri Matohari Terbit, Matahari akan selalu Terbit.

Bahan Acuan

People

1. Disaster Management Council of Japan, Organization

of the Central Disaster Management Council, 2005

2. Disaster Risk Management Profile, Kobe City website,

accessed Maret 2006, www.city.kobe.go.jp , 2006

3. Economist, The., Economist, 19 Maret 2011

Edition

4. Economist, The., Economist 24 Maret 2011

Edition

5. Time., Time Special Edition, Maret 2011

48 Laporan Tahunan I Annual Report 2010