Tutorial Meningitis

38
TUTORIAL MENINGITIS Disusun oleh : Mualimatul Kurniyawati 01.211.6451 Fakultas Kedoteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang 2015

description

Tutorial Meningitis

Transcript of Tutorial Meningitis

JOURNAL READING

TUTORIALMENINGITIS

Disusun oleh :

Mualimatul Kurniyawati01.211.6451

Fakultas Kedoteran

Universitas Islam Sultan Agung

Semarang

2015

Definisi dari meningitis adalah infeksi dari cairan yang mengelilingi otak dan spinal cord (Meningitis Foundation of America). Mengetahui meningitis disebabkan oleh bakteri atau virus dapat membantu dalam menentukan keparahan penyakit dan pengobatannya. Viral meningitis biasanya kurang parah dan dapat sembuh tanpa pengobatan spesifik, sementara bacterial meningitis biasanya cukup parah dan dapat menimbulkan kerusakan fungsi otak (Meningitis Foundation of America).

DEFINISI

ETIOLOGI

Meningea terdiri dari tiga

lapis, yaitu:

Pia meter :

Bagian terdalam, lapisan

piameter masuk kedalam

celah otak untuk menyedia-

kan dan mengarahkan pembuluh darah di otak.

ANATOMI FISIOLOGI

Arachnoid :

Merupakan selaput halus yang memisahkan pia meter dan dura meter.

Dura meter :

Merupakan lapisan paling luar yang padat dan keras berasal dari jaringan ikat tebal dan kuat.

Cont

Aliran cairan serebrospinal dari pembentukan sampai penyerapan di sinus dura

Meningitis Jamur

Meningitis oleh karena jamur merupakan penyakit yang relatif jarang ditemukan, namun dengan meningkatnya pasien dengan gangguan imunitas, angka kejadian meningitis jamur semakin meningkat.

Sebagai contoh, jamur tidak langsung dipikirkan sebagai penyebab gejala penyakit / infeksi dan jamur tidak sering ditemukan dalam cairan serebrospinal (CSS) pasien yang terinfeksi oleh karena jamur hanya dapat ditemukan dalam beberapa hari sampai minggu pertumbuhannya

Etilogi dari meningitis jamur antara lain:

1. Cryptococcus neoformans

2. Coccidioides immitris

TIPE MENINGITIS

DIAGNOSIS

Tes CRAG (Serum Cryptococcal Antigen)

Tes yang disebut CRAG mencari antigen ( sebuah protein) yang dibuat oleh kriptokokus. Tes CRAG cepat dilakukan dan dapat memberi hasil pada hari yang sama.

Meningitis Viral/ Meningitis Aseptik

Terjadi sebagai akibat dari penyakit yang disebabkan oleh virus seperti campak, mumps, herpes simpleks, dan herpes zooster.

Tidak terbentuk eksudat dan pada pemeriksaan cairan serebrospinal(CSS) tidak ditemukan adanya organisme.

Inflamasi terjadi pada korteks serebri, dan lapisan menigens

Terjadinya kerusakan jaringan otak tergantung dari jenis sel yang terkena. Pada herpes simpleks, virus ini akan mengganggu metabolisme sel, sedangkan jenis virus lain bisa menyebabkan gangguan produksi enzim neurotransmiter, dimana hal ini akan berlanjut terganggunya fungsi sel dan akhirnya terjadi kerusakan neurologis

Meningitis Bakterial

Meningitis bakterial merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyerang susunan saraf pusat, mempunyai resiko tinggi dalam menimbulkan kematian, dan kecacatan. Meningitis bakterial selalu bersifat purulenta , diagnosis yang cepat dan tepat merupakan tujuan dari penanganan meningitis bakteri

Gejala :

Demam tinggi, menggigil, nyeri kepala yang terus-menerus, kaku kuduk, kesadaran menurun, mual dan muntah, hilangnya nafsu makan, kelemahan umum, rasa nyeri pada punggung serta sendi.

Etiologi dari meningitis bakterial antara lain :

1. S. pneumonie

2. N. meningitis

3. Group B streptococcus atau S. agalactiae

4. L. monocytogenes

5. H. influenza

6. Staphylococcus aureus

Meningitis Tuberkulosa

Terjadinya meningitis tuberkulosa bukan karena terinfeksinya selaput otak langsung oleh penyebaran hematogen, melainkan biasanya sekunder melalui pembentukan tuberkel pada permukaan otak, sumsung tulang belakang atau vertebra yang kemudian pecah kedalam rongga arakhnoid.

Peradangan ditemukan sebagian besar pada dasar otak, terutama pada batang otak tempat terdapat eksudat dan tuberkel.

Etiologi dari meningitis tuberkulosa adalah Mycobacterium tuberculosis

TANDA DAN GEJALA

Meningitis BakterialMeningitis ViralMeningitis JamurTekanan(N:5-15 cm H20)MeningkatNormal/ sedikitmeningkatTBC : normal atau sedikit meningkat.AIDS + meningitis kriptokokkus:meningkatJumlah sel1000 10.000/ ml terutama PMN< 500/ ml, terutama MN< 500/ ml. Terutama MNKadar Glukosa< blood glucoseNormalKadang menurunProtein> 45 mg/ dlSedikit meningkat> 1000 mg/ dl.MikroorganismAdaTidak didapatkanAda jamurCSF lactic acid> 35 mg/ dl< 35 mg/ dl> 35 mg/ dl

Perbedaan meningitis bacterial, viral, dan jamur

PerbedaanEncephalitisMeningitisLokasiJaringan otakSelaput otalGejala rangsang meningeal(-)(+)Refleks patologis(+)(-)KesadaranMenurun Relatif masih baikDemamMenurun Meningkat

Perbedaan Encephalitis dan Meningitis

Secara umum patofisiologi dari meningitis adalah sebagai berikut

Agen penyebab

Invasi ke susunan saraf pusat melalui aliran darah

Bermigrasi ke lapisan subarakhnoid

Respon inflamasi di piamater, arakhnoid, cairan serebrospinal, dan ventrikuler

Eksudat menyebar di seluruh saraf kranial dan saraf spinal

Kerusakan neurologis

PATOFISIOLOGI

BTA masuk tubuh

Tersering melalui inhalasi, jarang pada kulit, saluran cerna

Multiplikasi

Infeksi paru/focus infeksi lain

Penyebaran homogen

Meningens

Membentuk tuberkel

BTA tidak aktif/dorman

Bila daya tahan tubuh lemah

Ruptur tuberkel meningen

Pelepasan BTA ke ruang subarakhnoid

Meningitis

Terjadi peningkatan inflamasi granulomatus di leptomeningen (piamater dan arakhnoid) dan korteks serebri di sekitarnya menyebabkan eksudat cenderung terkumpul di daerah basal otak

1.Meningitis Tuberkulosa

2.Meningitis Viral

Bakteri dalam SSP akan mengaktifkan sel lain seperti mikroglia, yang dapat mensekresi IL-1 dan TNF [tumor necrosis factor] alpha yang akan dipertahankan sebagai antigen dan dalam jalur imunogenik ke limfosit. Reaksi imun intra SSP ini memicu sebuah sirkulus sejak perangsangan netrofil untuk melepaskan protease dan mediator toksin lain seperti radikal bebas O2, yang selanjutnya akan meningkatkan jejas inflamasi pada sawar darah otak, sehingga memudahkan lebih banyak bakteri dan netrofil yang berada pada sirkulasi untuk masuk ke cairan serebrospinalis. Akhirnya respon inflamasi yang timbul pada meningitis bakterial akan mengganggu Sawar Darah Otak [Blood Brain Barier], menyebabkan vasogenik edema, hidrosefalus dan infark serebral.

3. Meningitis Bakterial

Sedangkan mekanisme bagaimana bakteri dapat menembus sawar darah otak sampai saat ini belum jelas. Adanya komponen dinding sel bakteri yang dilepaskan kedalam cairan serebrospinal merangsang produksi dari sitokine inflamasi seperti Interleukin 1 dan 6, prostaglandin dan TNF. Semua faktor inilah yang barangkali menginduksi terjadinya inflamasi dan kerusakan sawar darah

otak.

Pada infeksi Cryptococcal jaringan menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen basal yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dapat mengobstruksi aliran likuor dari foramen luschka dan magendi sehingga terjadi hidrosepalus.

4. Meningitis Jamur

DIAGNOSIS

Anamnesa

Px. Fisik

Pemeriksaan Kaku Kuduk

Pasien berbaring terlentang dan dilakukan pergerakan pasif berupa fleksi dan rotasi kepala. Tanda kaku kuduk positif (+) bila didapatkan kekakuan dan tahanan pada pergerakan fleksi kepala disertai rasa nyeri dan spasme otot. Dagu tidak dapat disentuhkan ke dada dan juga didapatkan tahanan pada hiperekstensi dan rotasi kepala.

Pemeriksaan Rangsangan Meningeal

2. Kernig Sign

Pasien berbaring terlentang, tangan

diangkat dan dilakukan fleksi pada sendi

panggul kemudian ekstensi tungkai bawah

pada sendi lutut sejauh mengkin tanpa rasa

nyeri. Tanda Kernig positif (+) bila ekstensi

sendi lutut tidak mencapai sudut 135

(kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna)

disertai spasme otot paha biasanya diikuti

rasa nyeri.

3. Brudzinski I ( Brudzinski Leher)

Pasien berbaring terlentang dan pemeriksa meletakkan tangan kirinya dibawah kepala dan tangan kanan diatas dada pasien kemudian dilakukan fleksi kepala dengan cepat kearah dada sejauh mungkin. Tanda Brudzinski I positif (+) bila pada pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada leher.

4. Brudzinski II ( Brudzinski Kontra Lateral Tungkai)

Pasien berbaring terlentang dan dilakukan fleksi pasif paha pada sendi panggul (seperti pada pemeriksaan Kernig). Tanda Brudzinski II positif (+) bila pada pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada sendi panggul dan lutut kontralateral.

5. Brudzinski III (Brudzinskis Check Sign)

Pasien tidur terlentang tekan pipi kiri kanan dengan kedua ibu jari

pemeriksa tepat di bawah os ozygomaticum.

6. Brudzinski IV (Brudzinskis Symphisis Sign)

Pasien tidur terlentang tekan simpisis pubis dengan kebua ibu jari tangan pemeriksaan.

1. Lumbal Punksi:

Untuk membedakan meningitis bakterial, tuberkulosa,

viral dan jamur

Pemeriksaan Penunjang

2. Pemeriksaan Darah

Dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah leukosit, Laju Endap Darah (LED), kadar glukosa, kadar ureum, elektrolit dan kultur.

Pada Meningitis Serosa didapatkan peningkatan leukosit saja. Disamping itu, pada Meningitis Tuberkulosa didapatkan juga peningkatan LED.

Pada Meningitis Purulenta didapatkan peningkatan leukosit.

3. Pemeriksaan Radiologis

a. Pada meningitis purulenta dilakukan foto kepala (periksa mastoid, sinus paranasal) dan foto dada.

b. Pada meningitis serosa dilakukan foto dada, foto kepala, dan bila mungkin dilakukan CT Scan.

TERAPI

Meningitis dapat diobati dengan obat antijamur seperti amfoterisin B, flukonazol dan flusitosin. amfoterisin B adalah yang paling manjur, tetapi obat ini dapat merusak ginjal. Obat lain mengakibatkan efek samping yang lebih ringan, tetapi kurang efektif memberantas kriptokokus.

Jika meningitis didiagnosis cukup dini, penyakit ini dapat diobati tanpa memakai amfoterisin B. Namun, pengobatan umum adalah amfoterisin B untuk dua minggu diikuti dengan flukonazol oral (pil). Flukonazol harus dipakai terus untuk seumur hidup. Tanpa ini, meningitis kemungkinan akan kambuh.

Meningitis Jamur

Tumor otak

Abses otak

Encephalitis

Diagnosis Banding

a. cairan subdural.

b. Hidrosefalus.

c. Sembab otak

d. Abses otak

e. Pneumonia (karena aspirasi)

g. Koagulasi intravaskuler menyeluruh.

Komplikasi

Umur penderita.

Jenis kuman penyebab

Berat ringan infeksi

Lama sakit sebelum mendapat pengobatan

Kepekaan kuman terhadap antibiotic yang diberikan

Adanya dan penanganan penyakit

Prognosis

TERIMAKASIH