referat pendarahan intrakranial
-
Upload
titi-afrianto -
Category
Documents
-
view
239 -
download
1
Transcript of referat pendarahan intrakranial
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
1/52
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perdarahan intrakranial (ICH) adalah perdarahan ( patologis) yang terjadi di
dalam kranium, yang mungkin terjadi di ekstradural, subdural, subaraknoid, atau
serebral (parenkimatosa). Perdarahan intrakranial dapat terjadi pada semua umur
dan juga akibat trauma kepala seperti kapitis,tumor otak dan lain-lain. 1,3
ICH menjadi penyebab -13! terjadinya stroke dan kelainan dengan spe"trum
yang luas. #ila dibandingkan dengan stroke iskemik atau perdarahan subaraknoid,
ICH umumnya lebih banyak mengakibatkan kematian atau "a"at mayor. ICH yang
disertai dengan edema akan mengganggu atau mengkompresi jaringan otak
sekitarnya, menyebabkan dis$ungsi neurologis. Perpindahan substansi parenkim
otak dapat menyebabkan peningkatan ICP dan sindrom herniasi yang berpotensi
$atal.%
&i 'merika, insiden ICH 1%-11**.*** penduduk, termasuk 3*1**.***
kejadian hypertensi+e hemorage pada orang deasa. e"ara keseluruhan insiden
ICH menurun sejak 1*. Insiden ini lebih tinggi di 'sia. etiap tahun terdapat
lebih dari %*.*** orang di 'merika meninggal karena ICH. /ingkat mortalitas
ICH pada 3* hari adalah 00!. Perdarahan batang otak memiliki tingkat mortalitas
! dalam %0 jam.%
/ingkat insidensi tinggi pada populasi dengan $rekuensi hipertensi tinggi,
termasuk '$rika 'merika. Insidensi ICH juga tinggi di Cina, 2epang dan populasi
'sia lainnya, hal ini mungkin disebabkan karena $a"tor lingkungan (spt. diet kaya
minyak ikan) dan$aktor genetik. Insiden ICH meningkat pada indi+idu yang
berusia lebih dari tahun dan menjadi % kali lipat tiap de"ade hingga berusia *
tahun. isiko relati+e ICH 45 pada indi+idu yang berusia lebih dari * tahun.%
1.2 Tujuan
/ujuan penulisan re$erat ini ialah untuk mengetahui dan memahami tentang
de$inisi, epidemiologi, gejala, tanda terutama di bidang radiologi, diagnosis, dan
penatalaksanaan pendarahan intrakranial
1
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
2/52
1.3 Manfaat
Hasil dari re$erat ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan dan proses pembelajaran bagi dokter muda mengenai pendarahan
intra"ranial.
%
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
3/52
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi Kepala
Otak di lindungi dari cedera oleh rambut, kulit dan tulang yang
membungkusnya, tanpa perlindungan ini, otak yang lembut yang
membuat kita seperti adanya, akan mudah sekali terkena
cedera dan mengalami kerusakan. Selain itu, sekali neuron
rusak, tidak dapat di perbaiki lagi.
Otak dilindungi oleh:1
1 SCALP
SCALP/ulit kepala terdiri atas ! lapisan, " lapisan pertama
saling melekat dan bergerak sebagai satu unit.
SCALP terdiri dari:
Skin atau kulit
#ebal, berambut dan mengandung banyak kelen$ar
sebacea.
Connecti%e #issue atau $aringan penyambung
&erupakan $aringan lemak 'brosa yang menghubungkan
kulit dengan aponeurosis dari m. occipito(rontalis di
ba)ahnya. *anyak mengandung pembuluh darah besar
terutama dari lima arteri utama yaitu cabang
supratrokhlear dan supraorbital dari arteri o(talmik di
sebelah depan, dan tiga cabang dari karotid eksternal+
temporal super'sial, aurikuler posterior, dan oksipital di
sebelah posterior dan lateral. Pembuluh darah ini melekat
erat dengan septa 'brosa $aringan subkutis sehingga
sukar berkontraksi atau mengkerut. Apabila pembuluh ini
robek, maka pembuluh ini sukar mengadakan
%asokonstriksi dan dapat menyebabkan kehilangan darah
yang bermakna pada penderita laserasi kulit kepala.
Perdarahan sukar di$epit dengan (orcep arteri. Perdarahan
3
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
4/52
diatasi dengan menekannya dengan $ari atau dengan
men$ahit laserasi.
Aponeurosis atau galea aponeurotika
&erupakan suatu $aringan 'brosa, padat, dapat
digerakkan dengan bebas, yang membantu menyerap
kekuatan trauma eksternal, menghubungkan otot (rontalis
dan otot occipitalis.
Spatium subaponeuroticum adalah ruang potensial
diba)ah aponeurosis epicranial. ibatasi di depan dan di
belakang oleh origo m. Occipito (rontalis, dan meluas ke
lateral sampai ke tempat perlekatan aponeurosis pada
(ascia temporalis.
Loose areolar tissue atau $aringan penun$ang longgar
&enghubungkan aponeurosis galea dengan periosteum
cranium -pericranium. &engandung beberapa arteri kecil
dan beberapa %.emmisaria yang menghubungkan
v.diploica tulang tengkorak dan sinus venosus
intrakranial. Pembuluh+pembuluh ini dapat memba)a
in(eksi dari kulit kepala sampai $auh ke dalam tengkorak,
sehingga pembersihan dan debridement kulit kepala
harus dilakukan secara seksama bila galea terkoyak.
arah atau pus terkumpul di daerah ini dan tidak bisa
mengalir ke region occipital atau subtemporal karena
adanya perlekatan occipito(rontalis. Cairan bisa masuk ke
orbita dan menyebabkan hematom yang bisa $adi
terbentuk dalam beberapa )aktu setelah trauma kapitis
berat atau operasi kranium.
Pericranium
&erupakan periosteum yang menutupi permukaan luar
tulang tengkorak. Sutura diantara tulang+tulang
tengkorak dan periousteum pada permukaan luar tulang
0
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
5/52
berlan$ut dengan periousteum pada permukaan dalam
tulang+tulang tengkorak.
Gambar 1. Anatomi epala
#ulang #engkorak
#ulang tengkorak terdiri dari cal%arium -kubah dan basis cranii-bagian terba)ah. Pada kal%aria di regio temporal tipis, tetapi di
daerah ini dilapisi oleh otot temporalis. *asis cranii terbentuk
tidak rata sehingga dapat melukai bagian dasar otak saat
bergerak akibat proses akselerasi dan deselarasi.
Pada orang de)asa, tulang tengkorak merupakan ruangan
keras yang tidak memungkinkan perluasan isi intracranial. #ulang
tengkorak mempunyai " lapisan, yaitu:a #abula interna - lapisan tengkorak bagian dalam
b iploe -rongga di antara tabula
c #abula eksterna -lapisan tengkorak bagian luar
#abula interna mengandung alur+alur yang berisiskan
arteria meningea anterior, media, dan posterior. Apabila
(raktur tulang tengkorak menyebabkan terkoyaknya salah
satu dari arteri+arteri ini, perdarahan arterial yang di
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
6/52
akibatkannya, yang tertimbun dalam ruang epidural, dapat
menimbulkan akibat yang (atal kecuali bila di temukan dan
diobati dengan segera.
0ongga tengkorak dasar dibagi atas " (ossa yaitu (ossa
anterior yang merupakan tempat lobus (rontalis, (ossa
media yang merupakan tempat lobus temporalis, (ossa
posterior yang merupakan tempat bagian ba)ah batang
otak dan cerebellum.
" &eningen
Selaput meningen menutupi seluruh permukaan otak dan
terdiri dari " lapisan, yaitu:
1 uramater
uramater adalah selaput keras yang terdiri atas
$aringan ikat 'brosa yang melekat erat pada pada
permukaan dalam kranium. uramater terdiri dari dua
lapisan, yaitu:
Lapisan endosteal -periosteal sebelah luar, dibentuk
oleh periosteum yang membungkus dalam cal%aria.
Lapisan meningeal sebelah dalam adalah suatu selaput
'brosa yang kuat
yang berlan$ut terus di (oramen mgnum dengan
duramater spinalis yang membungkus medulla spinalis.
Arakhnoid
Arakhnoid adalah membran 'brosa halus, tipis, elastis,
dan tembus pandang. i ba)ah lapisan ini terdapat
ruang yang dikenal sebagai subarakhnoid, yang
merupakan tempat sirkulasi cairan LCS.
" Piamater
Piamater adalah membran halus yang melekat erat pada
permukaan korteks cerebri, memiliki sangat banyak
pembuluh darah halus, dan merupakan satu+satunya
6
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
7/52
lapisan meningeal yang masuk ke dalam semua sulkus
dan mem+bungkus semua girus.
Gambar 2. Susunan struktur kepala
2.2. Patofsiologi Cedera Kepala Seara Um!m
Cedera kepala dapat melibatkan setiap komponen yang ada,
mulai dari bagian terluar hingga bagian terdalam. Setiap
komponen yang terlibat memiliki kaitan yang erat dengan
mekanisme cedera yang ter$adi. itin$au dari sudut tipe beban
yang menimpa kepala, secara garis besar mekanisme trauma
kepala dapat dikelompokkan dalam dua tipe yaitu beban statis
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
8/52
-static loading dan beban dinamis -dynamic loading. *eban
statis timbul perlahan+lahan yang dalam hal ini tenaga tekanan
mengenai kepala secara bertahap. 2alaupun sebenarnya
mekanisme ini tidak la3im, namun hal ini bisa ter$adi bila kepala
mengalami gencetan atau e(ek tekanan yang lambat dan
berlangsung dalam periode )aktu yang lebih dari 44 milidetik.
*ila kekuatan tenaga tersebut cukup besar dapat mengakibatkan
ter$adinya keretakan tulang -egg+shell (racture, (raktur multiple
atau komuniti( dari tengkorak, atau dasar tulang tengkorak.1,
&ekanisme trauma kepala yang lebih umum ter$adi adalah
akibat beban dinamis, dimana peristi)a ini berlangsung dalam
)aktu yang lebih singkat -kurang dari 44 milidetik. urasi
pembebanan yang ter$adi merupakan salah satu (aktor yang
penting dalam menentukan $enis trauma kepala yang ter$adi.
*eban dinamis ini dibagi men$adi dua $enis yaitu beban
guncangan -impulsi%e loading dan beban benturan -impact
loading. *eban guncangan -impulsi%e loading ter$adi bila kepala
mengalami kombinasi antara percepatan+perlambatan
-akselerasi+deselerasi secara mendadak, kepala yang diam
secara tiba+tiba digerakkan secara mendadak. Atau sebaliknya
bila kepala yang sedang bergerak tiba+tiba dihentikan tanpa
mengalami suatu benturan. Sedangkan beban benturan -impact
loading merupakan $enis beban dinamis yang lebih sering ter$adi
dan biasanya merupakan kombinasi kekuatan beban kontak
-contact (orce dan kekuatan beban inersial -inertial (orce.
0espon kepala terhadap beban+beban ini tergantung dari ob$ek
yang membentur kepala. 5(ek a)al dapat sangat minimal pada
beban tertentu, terutama bila kepala di$aga sedemikian rupa
sehingga ia tidak bergerak )aktu kena benturan. Sebaliknya,
akibat yang paling hebat dapat ter$adi bila energi benturan
dihantarkan ke kepala sebesar tenaga kontak dan selan$utnya
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
9/52
menimbulkan e(ek gabungan yang dikenal sebagai (enomena
kontak.
erusakan otak akibat trauma, bukan cedera misil, dapat
dikategorikan men$adi cedera otak primer dan sekunder. 6aya
mekanis yang beker$a pada )aktu cedera akan menimbulkan
kerusakan pada pembuluh darah, akson, sel+sel sara(, dan glia
dari otak. Semua hal ini akan memicu serangkaian perubahan
sekunder sehingga ter$adi perubahan pada kompleks selular,
in7amasi, neurokimia)i, dan metabolik. Pola pendekatan
tradisional terhadap cedera otak telah membagi pato'siologi
cedera otak men$adi cedera primer dan sekunder. 8al ini berarti
cedera primer merupakan cedera yang bersi(at mendadak dan
sebagian besar irre%ersibel. 6aya mekanis yang timbul akan
menyebabkan kerusakan $aringan yang bersi(at progresi(.
e(ormitas yang timbul dapat langsung merusak pembuluh
darah, akson, neuron, dan glia. erusakan yang timbul dapat
bersi(at (okal, multi(okal, atau di(us. Semua pola kerusakan ini
akan memicu dimulainya proses+proses perubahan yang dinamis
yang berbeda untuk masing+masing komponen tersebut
Sedangkan cedera sekunder yang ter$adi pada otak disebabkan
oleh cedera yang tidak ter$adi pada otak itu sendiri,
penyebabnya dapat berupa hipotensi dan hipoksia, peningkatan
tekanan intrakranial dan penurunan aliran darah otak akibat
edema otak dan e(ek massa dari hematoma intrakranial,
hidrose(alus, dan in(eksi. *erbagai tipe kerusakan otak sekunder
ini secara potensial masih bersi(at re%ersibel sehingga dengan
penanganan yang adekuat dapat dipulihkan. Penelitian terbaru
telah membuktikan bah)a proses cedera tidak hanya ter$adi
sesaat pada )aktu cedera, namun berlangsung bahkan beberapa
$am setelah a)al ke$adian. *enturan pada kepala dapat
menyebabkan gangguan (ungsi otak yang mendadak, disertai
perdarahan interstisial dalam substansia otak, tanpa terputusnya
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
10/52
kontinuitas otak dalam hal ini $aringan otak tampak ber)arna
merah tua, berlumuran darah, dan sangat edematous. Apabila
benturan kepala cukup keras sehingga dapat menyebabkan
(raktur tulang tengkorak, maka pembuluh darah yang berada di
ba)ah (raktur dapat ikut terluka atau robek, sehingga timbul
perdarahan. Apabila tidak ter$adi (raktur tulang tengkorak,
pembuluh darah di ba)ah tempat benturan dapat pecah $uga
karena gaya kompresi yang timbul akibat osilasi indentasi.
engan demikian ter$adi perdarahan di ba)ah duramater dan
terbentuklah hematom subdural. 6angguan kesadaran
merupakan ge$ala yang sering menyertai cedera otak. alam hal
ini naik turunnya dera$at kesadaran dan lamanya gangguan
kesadaran, merupakan salah satu petun$uk sangat penting dari
ma$u mundurnya keadaan pasien dengan cedera otak. esadaran
yang makin menurun menun$ukkan suatu keadaan yang
memburuk.
2.". Klasif#asi Cedera $ta#
alam mengklasi'kasikan cedera kepala dapat dibagi
berdasarkan keadaan klinis dan kelainan patologis. lasi'kasi
keadaan klinis yaitu kesadaran pasien yang disebut dengan
6lasgo) Coma Scale -6CS, yaitu :1,"
1 Cedera kepala ringan -C0 $umlah score 19+1!
Cedera kepala sedang -CS $umlah score +19
" Cedera kepala berat -C* $umlah score "+;
Pengklasi'kasian kedua yaitu berdasarkan kelainan atau
kerusakan patologis yang terbagi dalam kerusakan primer dan
kerusakan skunder.
1 erusakan Primer
erusakan otak yang timbul pada saat cedera, sebagai akibat
dari kekuatan mekanik yang menyebabkan de(ormasi $aringan.
erusakan ini dapat bersi(at (okal ataupun di(us.
1*
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
11/52
o erusakan
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
12/52
Gambar ": 6ambaran kontusi serebri akut pada temporal
kortikal kanan Gliding contusion disebabkan oleh
percepatan sudut sagital dengan peregangan dan robeknya
pembuluh darah parasagittal. Gliding contusion sering
hemoragik, tidak hanya dari gerak di(erensial struktur
subkortikal -sering disebut sebagai cedera geser, tetapi
$uga dari robeknya %ena parasagittal.
etika otak tiba+tiba bergeser pada saat dampak, $aringan
subkortikal meluncur lebih dari korteks. Para Convexities
dari setiap belahan yang berlabuh ke dura secara granulasi
arakhnoid. Gliding contusion $uga cenderung bilateral.
Gambar %. 6ambaran acute gliding contusions
• ontusio intermediate coup, yang terletak di antara lesi
coup dan kontra+coup. isamping itu $uga dikenal kontusio
glinding, yang terdapat pada daerah parasagital, biasanya
disebabkan oleh gerakan dalam arah rostrocaudal.
ontusio herniasi timbul sebagai akibat dari ter$adinya
herniasi, paling sering pada incisura tentorium. Lesikontusio sering berkembang se$alan dengan )aktu,
sebabnya antara lain adalah pendarahan yang terus
berlangsung, iskemik+nekrosis, dan diikuti oleh edema
%asogenik. Selan$utnya lesi akan mengalami reabsorbsi
terhadap eritrosit yang lisis -9;+= $am, disusul dengan
in'ltrasi makro(ag -9 $am sampai beberapa minggu dan
gliosis akti( yang terus berlangsung secara progresi( -mulai
1%
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
13/52
dari 9; $am. Secara 1; makroskopik terlihat sebagai lesi
kistik kecoklatan. 6e$ala yang timbul tergantung kepada
ukuran dan lokasi kontusio.
• Laserasi, $ika kerusakan tersebut disertai dengan robeknya
piamater. Laserasi biasanya berkaitan dengan adanya
pendarahan subarachnoid traumatika, subdural akut, dan
intraserebral. Laserasi dapat dibedakan atas laserasi
langsung dan tidak langsung. Laserasi langsung
disebabkan oleh luka tembus kepala yang disebabkan oleh
benda asing atau penetrasi (ragmen (raktur terutama pada
(raktur depressed terbuka. Sedangkan laserasi tak
langsung disebabkan oleh de(ormitas $aringan yang hebat
akibat dari kekuatan mekanis.
o Pendarahan intrakranial
• 5pidural 8ematom -58 Pendarahan ekstradural yang
lebih la3im disebut epidural hematom adalah adanya
penumpukan darah diantara dura dan tabula interna.
Paling sering terletak pada daerah temporal dan (rontal.
Pada pemeriksaan C#+Scan kepala akan terlihat sebagai
massa hiperdens berbentuk bikon%eks. Sumber
pendarahan biasanya dari laserasi cabang arteri meningea
oleh (raktur tulang, )alaupun kadangkadang dapat berasal
dari %ena atau diploe.
• Subdural 8ematom -S8 Subdural hematom diartikan
sebagai penumpukan darah di antara dura dan arachnoid.
Lesi ini lebih sering ditemukan daripada epidural hematom.
Angka mortalitas subdural hematom >4+=4 ?. Perdarahan
ini ter$adi karena laserasi arteri/%ena kortikal pada saat
berlangsungnya akselerasi dan deselerasi. Pada anak dan
usia lan$ut sering disebabkan oleh robekan bridging %ein
yang menghubungkan permukaan korteks dengan sinus
13
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
14/52
%ena. *erdasarkan )aktu perkembangan lesi ini hingga
memberikan ge$ala klinis, dibedakan atas:
Akut, ge$ala timbul dalam tiga hari pertama setelah
cedera. Pada gambaran C#+Scan, terdapat daerah
hiperdens berbentuk bulan sabit. @ika penderita
anemis atau terdapat cairan serebro spinal yang
mengencerkan darah di subdural, gambaran tersebut
bisa isodens atau bahkan hipodens.
Subakut, ge$ala timbul antara hari keempat sampai
hari ke 4. 6ambaran C# berupa campuran hiper, iso
dan hypodens.
ronis, $ika ge$ala timbul setelah tiga minggu. Sering
timbul pada usia lan$ut, dimana terdapat atropi otak
sehingga $arak permukaan korteks dan sinus %ena
semakin men$auh dan rentan terhadap goncangan.
adang+kadang benturan ringan pada kepala sudah
dapat menimbulkan S8 kronis. S8 kronis dapat
terus berkembang karena ter$adinya pendarahan
ulang -rebleeding dan tekanan osmotik yang lebih
tinggi dalam cairan S8 kronis sebagai akibat dari
darah yang lisis, akan menarik cairan ke dalam S8.
• Subarachnoid 8ematom -SA8 Pendarahan subarachnoid
traumatika paling sering ditemukan pada cedera kepala,
umumnya menyertai lesi lain. Pendarahan terletak di
antara arachnoid dan piamater, mengisi ruang
subarachnoid. #erdapat beberapa perbedaan antara
pendarahan subarachnoid traumatika dan pendarahan
subarachnoid karena ruptur aneurisma. Pendarahan
subarachnoid traumatika lebih sering melibatkan bagian+
bagian kortikal yang super'sial, terutama $ika menyertai
lesi lain seperti C8 dan kontusio serebri. adang+kadang
ditemukan pendarahan subarachnoid traumatika yang
10
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
15/52
meluas hingga interhemis(eric 'ssure. 5%aluasi serial
dengan C#+Scan memperlihatkan bah)a gambaran
pendarahan subarachnoid traumatika lebih cepat
menghilang dibandingkan pendarahan subarachnoid
karena ruptur aneurisma. Pendarahan subarachnoid
traumatika umumnya darah akan menghilang dari
gambaran C# Scan kepala setelah hari. Adanya darah
pada ruang subarachnoid ini dapat menyebabkan
hidrose(alus.
• ntraserebral 8ematom -C8 8ematom yang terbentuk
dalam $aringan otak -parenkim sebagai akibat dari adanya
robekan pembuluh darah, terutama melibatkan lobus
(rontal dan temporal -;4+4?, tetapi dapat $uga
melibatkan korpus kallosum, batang otak dan ganglia
basalis. 6e$ala dan tanda $uga ditentukan oleh ukuran dan
lokasi hematom. Pada C#+Scan akan memberikan
gambaran daerah hiperdens yang homogen dan berbatas
tegas. i sekitar lesi akan disertai dengan edema peri(okal.
@ika massa hiperdens tersebut berdiameter kurang dari /"
diameter lesi, maka keadaan ini disebut kontusio. @ika C8
ini disertai dengan S8 dan kontusio atau laserasi pada
daerah yang sama, maka disebut Bburst lobe. Paling sering
ter$adi pada lobus (rontal dan temporal. *erdasarkan hasil
pemeriksaan C#+Scan,
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
16/52
- #ipe 9, hematom berkembang pada daerah abnormal se$ak
a)al -salt and pepper.
• ntra%entrikel 8emoragik -D8 Perdarahan intra%entrikel
traumatika diartikan sebagai adanya darah dalam sistem
%entrikel akibat trauma. Sumber pendarahan biasanya sulit
ditentukan, mungkin berasal dari robekan %ena pada
dinding %entrikel, robekan pada korpus kallosum, septum
pelusidum, (ornik atau pada pleksus koroid. Pada sepertiga
kasus merupakan perluasan hematom yang ada pada lobus
(rontal, temporal dan ganglia basalis. &ortalitas sangat
tinggi pada perdarahan ini.
• Lesi
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
17/52
sekunder seperti penurunan tekanan per(usi otak telah diketahui
dan telah dilakukan usaha klinis untuk mengurangi e(ek yang
ditimbulkan.
2.%. Pemeri#saan Kepala denganTomograf Komp!ter
&TK'( CT)San
#omogra' omputer adalah satu pemeriksaan yang
menggunakan si(at tembus sinar+F, di mana sumber sinar+F dan
detektor berputar di sekitar ob$ek kemudian in(ormasi yang
diperoleh dapat digunakan untuk menghasilkan gambaran cross-
sectional oleh komputer.
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
18/52
• Adanya tanda+tanda peningkatan tekanan intrakranial atau
herniasi $aringan
otak
• esulitan dalam mengeliminasi kemungkinan perdarahan
intraserebral
Pasien de)asa yang mengalami trauma kapitis dan
mempunyai satu atau lebih dari resiko perlu dilakukan
pemeriksaan # dengan segera. *erikut akan di$abarkan indikasi
tersebut:
• Skor S6 -Skala oma Glaskow G 1" se)aktu pihak 6
melakukan pemeriksaan buat pertama kali
• Skor S6 G 1! selepas $am berlakunya trauma kapitis
se)aktu pihak 6 melakukanpemeriksaan buat pertama
kali
• Suspek trauma kapitis dengan (raktur terbuka H depresi
tulang tengkorak
• #anda+tanda (raktur basal tengkorak -haemotympanum,
racoon eyes, kebocoran cairan cerebrospinal melalui
telinga dan hidung, Battle’s sign
• #er$adinya ke$ang post+trauma
• Penurunan (okal neurologis
• &untah 1 kali atau lebih
• Amnesia I "4 menit
Pada pasien de)asa yang mengalami trauma kapitis dan
mempunyai satu atau lebih dari resiko diba)ah ini dan hilang
kasadaran serta amnesia serta merta setelah kecelakaan lalu
lintas -LL perlu dilakukan pemeriksaan # dengan segera.
*erikut adalah indikasinya:
• Jsia lebih dari >! tahun
• oagulopati -ri)ayat perdarahan, gangguan pembekuan,
saat ini pengobatann dengan )ar(arin
1
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
19/52
• &ekanisme LL yang terlalu berbahaya
Sedangkan pasien anak+anak yang mengalami trauma kapitis
dan mempunyai satu atau lebih dari resiko dobaeah ini perlu
dilakukan pemeriksaan # dengan segera.
• 8ilang kasadaran lebih dari ! menit
• Amnesia -antegrade atau retrograde lebih dari ! menit
• Pening yang abnormal
• &untah " kali atau lebih
• Suspek klinis mungkin telah ter$adi cedea tanpa LL
• e$ang post+trauma tanpa ada ri)ayat epilepsi
• S6 G 19, anak bayi G 1 tahun S6 -Pediatrik G 1!,
se)aktu pihak 6 melakukan pemeriksaan pertama kali
• Suspek trauma kapitis dengan trauma terbuka, depresi
tulang tengkorak
• #anda+tanda (raktur basal tengkorak (haemotympanum,
racoon eyes, kebocoran cairan cerebrospinal melalui
telinga dan hidung, Battle’s sign
• Penurunan (okal neurologis
• Jsia G 1 tahun, adanya memar, bengkak atau laserasi
lebih dari ! cm di kepala.
• &ekanisme LL yang terlalu berbahaya
2.*. Pemeri#saan Kepala dengan +agneti ,esonane
Imaging &+,I'
&agnetic 0esonance maging -&0 adalah pemeriksaan yang
menggunakan medan magnet dan pulsa energi gelombang radio
untuk mengambil gambar kepala. alam banyak kasus, &0
memberikan in(ormasi yang tidak dapat dilihat pada K+ray, JS6,
atau C#+Scan. Jntuk &0 kepala, pasien berbaring dengan kepala
di dalam sebuah mesin khusus -scanner yang memiliki magnet
1
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
20/52
kuat. &0 dapat menun$ukkan kerusakan $aringan atau penyakit,
seperti in(eksi, radang, atau tumor. n(ormasi dari &0 dapat
disimpan dalam komputer untuk studi yang lebih lan$ut.
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
21/52
trauma kapitis telah menurun secara dramatis. Angiogra'
serebral berperan dalam menun$ukkan dan mengelola cedera
%askuler yang traumatis. Cedera %askuler biasanya disebabkan
oleh trauma ta$am -misalnya, luka tembak atau tusuk, (raktur
tulang tengkorak basal, atau trauma leher. amun, pemeriksaan
ini berman(aat bila alat tomogra' komputer tidak disediakan.
2.. Pendara/an Intra Kranial
2..1. 0#stra)Aial &darah di dala tengk!rak teta"i di luar !tak#
2..1.1. Perdara/an 0pid!ral
1' efnisi
5pidural hematom adalah suatu akumulasi darah yang terletak
diantara meningen -membran duramter dan tulang tengkorak
yang ter$adi akibat trauma. uramater merupakan suatu $aringan
'brosa atau membran yang melapisi otak dan medulla spinalis.
5pidural dimaksudkan untuk organ yang berada disisi luar
duramater dan hematoma dimaksudkan sebagai masa dari
darah.!
2' 0tiologi
5pidural hematom ter$adi akibat suatu trauma kepala,
biasanya disertai dengan (raktur pada tulang tengkorak
dan adanya laserasi arteri. 5pidural hematom $uga bisa
disebabkan akibat pemakaian obat M obatan antikoagulan,
hemophilia, penyakit li%er, penggunaan aspirin, sistemik lupus
erimatosus, (ungsi lumbal. Spinal epidural hematom disebabkan
akibat adanya kompresi pada medulla spinalis. 6e$ala klinisnya
tergantung pada dimana letak ter$adinya penekanan.!
"' Patofsiologi
Cedera kepala yang berat dapat merobek, meremukkan atau
menghancurkan sara(, pembuluh darah dan $aringan di dalam
atau di sekeliling otak. *isa ter$adi kerusakan pada $alur sara(,
%1
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
22/52
perdarahan atau pembengkakan hebat. Perdarahan,
pembengkakan dan penimbunan cairan -edema memiliki e(ek
yang sama yang ditimbulkan oleh pertumbuhan massa di dalam
tengkorak. arena tengkorak tidak dapat bertambah luas, maka
peningkatan tekanan bisa merusak atau menghancurkan
$aringan otak. arena posisinya di dalam tengkorak, maka
tekanan cenderung mendorong otak ke ba)ah, otak sebelah atas
bisa terdorong ke dalam lubang yang menghubungkan otak
dengan batang otak, keadaan ini disebut dengan herniasi.
Se$enis herniasi serupa bisa mendorong otak kecil dan batang
otak melalui lubang di dasar tengkorak -(oramen magnum
kedalam medulla spinalis. 8erniasi ini bisa berakibat (atal karena
batang otak mengendalikan (ungsi %ital -denyut $antung dan
perna(asan. Cedera kepala yang tampaknya ringan kadang bisa
menyebabkan kerusakan otak yang hebat. Jsia lan$ut dan orang
yang mengkonsumsi antikoagulan, sangat peka terhadap
ter$adinya perdarahan di sekeliling otak.=
Perdarahan epidural timbul akibat cedera terhadap arteri atau
%ena meningeal. Arteri yang paling sering mengalami kerusakan
adalah cabang anterior arteri meningea media. Suatu pukulan
yang menimbulkan (raktur kranium pada daerah anterior in(erior
os parietal, dapat merusak arteri. Cidera arteri dan %enosa
terutama mudah ter$adi $ika pembuluh memasuki saluran tulang
pada daerah ini. Perdarahan yang ter$adi melepaskan lapisanmeningeal duramater dari permukaan dalam kranium. #ekanan
ntracranial meningkat, dan bekuan darah yang membesar
menimbulkan tekanan ntra pada daerah motorik gyrus
presentralis diba)ahnya. arah $uga melintas kelateral melalui
garis (raktur, membentuk suatu pembengkakan di ba)ah
m.temporalis.;
%%
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
23/52
Apabila tidak ter$adi (raktur, pembuluh darah bisa pecah $uga,
akibat daya kompresinya. Perdarahan epidural akan cepat
menimbulkan ge$ala M ge$ala, sesuai dengan si(at dari tengkorak
yang merupakan kotak tertutup, maka perdarahan epidural
tanpa (raktur, menyebabkan tekanan intrakranial yang akan
cepat meningkat. @ika ada (raktur, maka darah bisa keluar dan
membentuk hematom subperiostal -se(alhematom, $uga
tergantung pada arteri atau %ena yang pecah maka penimbunan
darah ekstra%asal bisa ter$adi secara cepat atau perlahan M
lahan. Pada perdarahan epidural akibat pecahnya arteri dengan
atau tanpa (raktur linear ataupun stelata, mani(estasi neurologik
akan ter$adi beberapa $am setelah trauma kapitis.;
%' +ani3estasi Klinis2
• Saat a)al ke$adian, pada sekitar 4? pasien, tidak timbul
ge$ala apa M apa #api kemudian pasien tersebut dapat
berlan$ut men$adi pingsan dan bangun bangun dalam
kondisi kebingungan
• *eberapa penderita epidural hematom mengeluh sakit
kepala
• &untah M muntah
• e$ang M ke$ang
• Pasien dengan epidural hematom yang mengenai (ossa
posterior akan menyebabkan keterlambatan ataukemunduran akti%itas yang drastis. Penderita akan
merasa kebingungan dan berbicara kacau, lalu beberapa
saat kemudian men$adi apneu, koma, kemudian
meninggal.
• 0espon chusing yang menetap dapat timbul se$alan
dengan adanya peningkatan tekanan intara kranial,
dimana ge$alanya dapat berupa :
%3
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
24/52
8ipertensi
*radikardi
bradipneu
• kontusio, laserasi atau tulang yang retak
• dilatasi pupil, lebam, pupil yang ter'Fasi, bilateral atau
ipsilateral kearah lesi, adanya ge$ala M ge$ala peningkatan
tekanan intrakranial, atau herniasi.
• Adanya tiga ge$ala klasik sebagai indikasi dari adanya
herniasi yang menetap, yaitu:
Coma
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
25/52
-' Magnetic Resonance Imaging &+,I'
&eskipun &0 sangat sensiti( dalam menge%aluasi S58
-spinal epidural hematoma, &0 $arang men$adi modalitas a)al
pilihan untuk menilai hematoma epidural intrakranial yang
dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma
epidural. 6erak arte(ak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya
unit &0 tersedia di luar daerah perkotaan $uga membatasi
kegunaannya.!
&0 menun$ukkan massa bikon%eks dipisahkan dari dura
atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara
gumpalan dan dura. 6aris ini hyperintense pada kedua gambar
#1+2 dan #+2. 8ematoma epidural akut adalah isointense untuk
minimal hipointense pada gambar #1+2 dan nyata hipointense
pada gambar #+2N penampilan ini sesuai dengan (ase
deoxyhemogloin.;
8ematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar
#1+2, karena deoxyhemogloin diubah men$adi methemogloin.
Pada gambar #1+2, dura dapatdilihat sebagai garis tipis
hipointense bah)a hematoma tersebut berpindah menu$u ke
dalam.>
&0 $uga dapat menun$ukkan (raktur dengan cairan antara
margin (raktur. &odalitas ini dapat membantu dalam
menun$ukkan oklusi sinus dural dalam kasus !ap (raktur akibat
intimal berhubungan dengan %ena sinus hematoma epidural.=
%
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
26/52
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
27/52
yang tidak dibatasi oleh sutura cranialis, darah dapat menyebar
di seleuruh hemisper dan masuk ke dalam 'sura hemis(er. "
&ekanisme yang bisa menyebabkan munculnya hematom
subdural akut adalah benturan yang cepat dan kuat pada
tengkorak. Subdural 8ematom akut biasanya ada hubungannya
dengan trauma yang $elas dan seringkali disertai dengan laserasi
atau kontusi otak.
%' +ani3estasi Klinis2
Subdural 8ematom diklasi'kasikan men$adi ", yaitu :
• Subdural 8ematom Akut -8iperdens
*ila perdarahan ter$adi kurang dari bebrapa hari atau
dalam 9 M 9; $am setelah trauma.
• Subdural 85matom SubAkut -sodens
*ila perdarahan berlangsung antara +" minggu setelah
trauma
• Subdural 8ematom ronik
*ila perdarahan lebih dari " minggu setelah trauma
6e$ala klinis dari subdural hematom akut tergantung dari
ukuran hematom dan dera$at kerusakan parenkim otak. Subdural
hematom biasanya bersi(at unilateral. 6e$ala neurologis yang
sering muncul adalah :
• Perubahan tingkat kesadaran, ter$adi penurunan kesada
ran
• ilatasi pupil ipsilateral hematom
• egagalan pupil ipsilateral bereaksi terhadap cahaya
• 8emiparesis kontralateral
• Papiledema
Pada penderita subdural hematom subakut, terdapat trauma
kepala yang menyebabkan penurunan kesadaran, selan$utnya
diikuti perbaikan status neurologic yang perlahan+lahan. amun,
%
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
28/52
setelah $angka )aktu tertentu pasien memperlihatkan tanda+
tanda status neurologis yang memburuk.
&ani(estasi klinis dari subdural hematom kronik biasanya
tersembunyi dengan ge$ala+ge$ala berupa penurunan kesadaran,
gangguan keseimbangan, dis(ungsi kogniti( dan gangguan
memori, hemiparesis, sakit kepala dan a(asia.
*' Gambaran CT San
• Subdural 8ematom Akut
Pada C# Scan tampak gambaran hyperdens sickle -seperti
bulan sabit didekat tabula interna, kadang sulit dibedakan
dengan epidural hematom. *atas medial hematom seperti
bergerigi. adanya hematom di daerah 'ssura interhemis(er
dan tentorium $uga menun$ukkan adanya hematom
subdural.
Gambar . C# Scan epala Polos Subdural
hematom akut
• Subdural 8ematom ronik
Pada C# Scan tampak area hipodens, isodens dan sedikit
hiperdens, berbentuk bikon%eks, berbatas tegas, melekat
pada tabula.
Ada 9 macam tampilan C# Scan untuk subdural hematom
kronik, yaitu:
1 #ipe : 8ypodens Chronic Subdural 8ematom
#ipe : Chronic Subdural 8ematom densitas inhomogen
" #ipe : isodens Chronic Subdural 8ematom
%
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
29/52
9 #ipe D : Sligthly hyperdens chronic subdural hematom
Gambar 4. C# Scan Subdural hematom ronik
Gambar 5. C# Scan Subdural hematom kronik
-' +,I
Subdural hematoma -S8 memiliki ! tahap yang berbeda
e%olusinya, oleh karena itu, terdapat ! penampilan di &0. ura
ter%askularisasi dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen
yang agar tinggi, mengakibatkan perkembangan dari satu tahap
ke tahap lainnya men$adi lebih lambat di dalam lesi daripada di
dalam otak. 9 tahapan yang pertama itu adalah sama dengan
yang untuk hematoma parenkim, dengan karakteristik yang
sama pada #1+2 dan #+2. #ahap kronis ditandai dengan
denaturasi oksidati( methemoglobin yang terus+menerus, ter$adi
pembentukan hemochromates nonparamagnetic. Selain itu, tidak
ada pinggiran hemosiderin dan $aringan makro(ag terlihat di
%
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
30/52
sekitarnya hematoma. Apabila ter$adinya perdarahan rekuren di
S8, akan terlihat lesi dengan gambaran intensitas sinyal yang
berbeda pada &0.14
Gambar 16: 8ematoma subdural subakut pada (rontoparietal.
&enun$ukkan isodens M hipodens subdural hematoma. Pada &0,
#1+21 dan #+2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi
menun$ukkan perdarahan subakut akhir.
Gambar 11: Pada &0 menun$ukkan subdural hematoma
subakut bilateral dengan intensitas sinyal yang meningkat.
aerah intensitas yang intermediate menun$ukkan perdarahan
akut pada perdarahan subakut.
' Angiograf
Pada pemeriksaan angiogra' serebral, hematoma subdural
menun$ukkan pendesakan arteri dan %ena berbentuk kon%eks
3*
#1+2 #+2
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
31/52
sesuai dengan lengkung hemis(er serebri. Sesuai dengan
lokalisasi perdarahan, akan tampak pendesakan arteri serebri
anterior, arteri serebri media maupun deep vein. adang+kadang
ditemukan lesi yang luas, tetapi pendesakan arteri serebri
anterior, arteri serebri media dan %ena serebri interna sangat
sedikit -tidak seimbang, maka harus dilakukan angiogra' sisi
kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural di
sisi kontralateral tersebut. &embedakan hematoma epidural dan
hematoma subdural pada angiogram sering sulit.,14
Gambar 12 Gambar 1"Gambar 12: &enun$ukkan gambaran *ilateral subdural
hematoma. #ampak depresi permukaan hemis(era serebral
-panah hitam.
Gambar 1": 8ematoma subdural di bagian parietal kiri.
2..1." Perdara/an S!bara/noid
1' efnisiPerdarahan Subarakhnoid merupakan gangguan mekanikal
system %askuler pada intracranial yang menyebabkan masuknya
darah ke dalam ruang subarachnoid.
2' 0tiologi
Perdarahan subarachnoid secara spontan sering berkaitan
dengan pecahnya aneurisma -;!?. kerusakan dinding arteri
31
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
32/52
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
33/52
• esadaran sering terganggu, dan sangat ber%ariasi dari
tak sadar sebentar, sedikit delirium sampai koma.
• 6e$ala / tanda rangsangan meningeal : kaku kuduk,
tanda kernig ada.
•
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
34/52
"#$ dapat menyebabkan hidrose(alus dan kon(usi akibat trauma,
pecahnya pembuluh darah arteri -aneurisme atau mal(ormasi
arterio%enosa -AD&. Selain menentukan "#$, gambaran # $uga
dapat digunakan untuk melokalisir sumber perdarahan.
Gambar 1% Gambar 1*
Gambar 1%: &enunu$ukkan perdarahan subarachoid. 6ambaran
# kepala ditemukan adanya perdarahan di ruang
subarakhoid -tanda panah hitam
Gambar 1*: &enun$ukkan pasien mengalami hematoma
esktradural di sebelah kanan dan perdarahan subarakhnoid
di sebelah kiri
%' +,I Pendara/an S!bara#noid
SA8 memiliki kadar oksigen yang tinggi, sehingga mereka
menua lebih lambat daripada hematoma parenkim yang
lakukan.11,1
30
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
35/52
Gambar 1-7 &0 menun$ukkan perdarahan subarachnoid -SA8.
SA8 muncul hyperintense pada # dan !uid-attenuated
inversion recovery (%') images. sointense M hipointense
pada gambar #1. *arked looming diamati pada gambar
echo gradient -605. 6ambaran menun$ukkan perdarahan
hiperakut atau akut.
Gambar 1: Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense
pada gambar #, hipointense pada
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
36/52
Gambar 14: 8ematoma epidural di daerah temporal kiri.
2..1.% Perdara/an Intra8entri#!ler
1' efnisi
&erupakan rupturnya dinding %entrikel pada tepi ependymal
dan %askuler sub ependymal, perdarahan/petechie di sekitar
ganglia basalis yang disebabkan Akselerasi traumatik dan
distorsi otak.
2' Patofsiologi
Akselerasi traumatik dan distorsi otak menyebabkan dinding
%entrikel pada tepi ependymal dan %askuler sub ependymal,
perdarahan/petechie di sekitar ganglia basalis kemudian darah
menghambat aliran CS< sehingga %entrikel melebar.
"' Gambaran CT San
aerah berbatas tegas dengan densitas meningkat pada
sistem %entrikel dan tampak pelebaran %entrikel.1
36
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
37/52
Gambar 15. Perdarahan ntra%entrikel
2..2. Intra)a#sial &pendara/an di dala !tak )
2..2.1. Pendara/an Intra Serebral
1' efnisi
Perdarahan intraserebral -'C$ adalah dis(ungsi neurologi (okal
yang akut dan disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak
yang ter$adi secara spontan, bukan oleh karena trauma kapitis,
disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh arteri, %ena dan
kapiler. Perdarahan intraserebral merupakan 14? dari semua
$enis stroke, tetapi persentase kematian leih tinggi disebabkan
oleh stroke. Sekitar >4? ter$adi di putamen dan kapsula interna,
dan masing+masing 14? pada substansia alba, batang otak,
serebelum dan talamus.
3
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
38/52
2' 0tiologi
8ipertensi merupakan penyebab terbanyak -=+;1?.
Perdarahan intraserebral spontan yang tidak berhubungan
dengan hipertensi, biasanya berhubungan dengan diskrasia
darah, hemartroma, neoplasma, aneurisma, AD&, tumor otak
metastasis, pengobatan dengan antikoagulans, gangguan
koagulasi seperti pada leukemia atau trombositopenia,
serebralarteritis, amyloid angiopathy dan adiksi narkotika.",9
Perdarahan intraserebral dapat disebabkan oleh :
1 8ipertensi
8ipertensi lama akan menimbulkan lipohialinosis dan
nekrosis 'brinoid yang memperlemah dinding pembuluh
darah yang kemudian menyebabkan ruptur intima dan
menimbulkan aneurisma. Selan$utnya dapat menyebabkan
mikrohematoma dan edema. 8ipertensi kronik dapat $uga
menimbulkan sneurisma+aneurisma kecil -diameternya 1
mm yang tersebar di sepan$ang pembuluh darah,
aneurisma ini dikenal sebagai aneurisma Charcot
Bouchard.
Cerebral Amyloid Angiopathy
Cerebral Amyloid Angiopathy adalah suatu perubahan
%askular yang unik ditandai oleh adanya deposit amiloid di
dalam tunika media dan tunika ad%entisia pada arteri kecil
dan arteri sedang di hemis(er serebral. Arteri+arteri yang
terkena biasanya adalah arteri+arteri kortical super'sial
dan arteri+arteri leptomening. Sehingga perdarahan lebih
sering di daerah subkortikal lobar ketimbang daerah basal
ganglia. eposit amiloid menyebabkan dinding arteri
men$adi lemah sehingga kemudian pecah dan ter$adi
perdarahan intraserebral. i samping hipertensi, amyloid
angiopathy dianggap (aktor penyebab kedua ter$adinya
perdarahan intraserebral pada penderita lan$ut usia.
3
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
39/52
" Arterio%enous &al(ormation
9 eoplasma intrakranial. Akibat nekrosis dan perdarahan
oleh $aringan neoplasma yang hiper%askular.
! #rauma
oleksi darah (okal yang biasanya diakibatkan cedera
regangan atau robekan rasional terhadap pembuluh+
pembuluh darah intraparenkimal otak atau kadang+kadang
cedera penetrans. ntracerebral hematom mengacu pada
hemorragi / perdarahan lebih dari ! ml dalam substansi
otak
"' Patofsiologi Intra Serebral 9ematom2
5tiologi dan pato'siologi perdarahan intracerebral primer
masih kontro%ersi. Perdarahan intraserebral primer adalah
disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah arterioles, pada
kebanyakan kasus dengan hipertensi arterial.Pecahnya pembuluh
darah spontan adalah disebabkan berkurangnya elastisiti
pembuluh darah dan meningkatnya suseptibiliti. Cerebral
amyloid angiopati adalah penyakit yang tersering pada orang
berusia.Perdarahan intrserebral mengambil $alan yang paling
rendah resistensinya dan menyebar sepan$ang neuronal
'ber.Perdarahan intrserebral yang belokasi pada suprtatentorial
menyebabkan meningkatnya tekanan intracranial $ika %olume
lebih dari >4cc atau adanya lebih banyak atro' pada
otak.Akhirnya meningkatkan tekanan pada $aringan dan
hemostasis akhirnya menghentikan perdarahan. &eningkatnya
tekanan pada $aringan seterusnya C8 menyebabkan bahaya
skemik pada area tersebut dimana menyebabkan sitotoksik
edema otak dalam )aktu 9 sampai 9; $am.&ekanisme ini
menyebabkan peningkatan intracranial sekunder dimana
merosakkan neurologis sekunder dan memerlukan pengobatan
yang lebih.
3
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
40/52
Perdarahan terkumpul dan membeku disebut sebagai
hematom,dimana akan terus membesar dan meningkatkan
tekanan pada $aringan sekitar otak.Peningkatan tekanan
intracranial menyebabkan pasien kon'us dan letargi. Pada
tempat perdarahan suplai darah berkurang dan menyebabkan
stroke.Sel darah yang mati melepaskan toksin dan
menambahkan lagi kerusakan $aringan di sekitar hematoma.
Perdarahan intraserebral bisa ter$adi pada super'sial atau ter$adi
lebih dalam pada otak.Perdarahan yang dalam boleh menyebar
sampai ke %entrikel
%' +ani3estasi Klinis Intra Serebral 9ematom
Secara umum ge$ala klinis 'C$ merupakan gambaran klinis
akibat akumulasi darah di dalam parenkim otak. 'C$ khas ter$adi
se)aktu akti%itas, onset pada saat tidur sangat $arang.
Per$alanan penyakitnya, sebagian besar -"=,!+=4? per akut.
*iasanya disertai dengan penurunan kesadaran. Penurunan
kesadaran ini ber%ariasi (rekuensi dan dera$atnya tergantung dari
lokasi dan besarnya perdarahan tetapi secara keseluruhan
minimal terdapat pada >4? kasus. dua pertiganya mengalami
koma, yang dihubungkan dengan adanya perluasan perdarahan
ke arah %entrikel, ukuran hematomnya besar dan prognosis yang
$elek. Sakit kepala hebat dan muntah yang merupakan tanda
peningkatan tekanan intrakranial di$umpai pada 'C$, tetapi
(rekuensinya ber%ariasi. #etapi hanya ">? kasus yang disertai
dengan sakit kepal sedang muntah didapati pada 99? kasus. @adi
tidak adanya sakit kepala dan muntah tidak menyingkirkan 'C$,
sebaliknya bila di$umpai akan sangat mendukung diagnosis 'C$
atau perdarahn subarakhnoid sebab hanya 14? kasus stroke
oklusi( disertai ge$ala tersebut. e$ang $arang di$umpai pada saat
onset 'C$.
0*
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
41/52
*' Gambaran CT)San Intra Serebral 9ematom
8ematoma intraserebral adalah perdarahan parenkhim otak
disebabkan pecahnya mpembuluh darah, sehingga timbulnya
hematom intraparenkim sesudah "4 menit hingga > $am trauma.
8ematom ini boleh timbul di daerah kontralateral -contrecoup.
Pada gambaran sesudah beberapa $am akan tampak daerah
hematom -hiperdens dan tepi yang tidak rata.11,1,1!
Gambar 26: 8ematoma intraserebral. 6ambaran ditemukanperdarahan parenkim otak dengan adanya gambaran lesi
hiperdens -panah putih, $aringan di sekitar tampak
densitasnya lebih rendah akibat in(ark atau edema.
-' +,I
1. Perdarahan 8iperakut
01
/1 /%
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
42/52
Gambar 21: &agnetic 0esonance maging aksial menun$ukkan
hematoma hiperakut dalam kapsul eksternal yang tepat dan
korteks insular pada pasien hipertensi. #1 aksial menun$ukkan
isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal
kanan yang hiperintens pada # dan dengan kecenderungan
tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada
gradienecho -605. Sebuah lingkaran kecil edema %asogenik
mengelilingi hematoma.
. Perdarahan Akut
Gambar 22: &agnetic 0esonance maging menun$ukkan
hematoma akut pada daerah (rontal kiri. #1 aksial dan #menun$ukkan hematoma yang hipointens. Sebuah lingkaran
kecil edema %asogenik mengelilingi hematoma terlihat di #.
". Perdarahan Subakut A)al -+arly "uacute $emorrhage
0%
/%/1
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
43/52
Gambar 2": &agnetic 0esonance maging menun$ukkan
hematoma subakut a)al di daerah oksipital kiri. Lesi terlihat
hiperintens pada #1 dan hipointens pada # ditandai dengan
kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien+echo
-605. 8ematoma intra%entrikular $uga terlihat $elas sebagai
sinyal rendah pada 605.
9. Perdarahan Subakut Akhir -&ate suacute hemorrhage
Gambar 2%: &agnetic 0esonance maging menun$ukkan
perdarahan subakut akhir di kedua daerah thalamus pada
03
/%/1
/%/1
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
44/52
pasien malaria cerebral. #1, #, dan gradient+echo -605
menun$ukkan hematoma hiperintens. # dan 605
menun$ukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan
hemosiderin.
!. Perdarahan ronik
Gambar 2*: &agnetic 0esonance maging menun$ukkan
hematoma kronik sebagai spaceoccupying lesion pada (ossa
posterior kanan. Perdarahan terlihat sebagai gambaran
hipointens di #1 dan #. 8ipointensitas diper$elas oleh e(ek
darah pada 605.
2.%.2.2. Difuse axonal injury
1' efnisi Difuse axonal injury
iuse axonal inury -A adalah istilah yang digunakan untuk
menerangkan koma bekepan$angan pasca trauma yang tidak
berhubungan dengan lesi massa atau iskemia. stilah ini pertama
kali diperkenalkan pada a)al tahun 1;4an untuk
menggambarkan perubahan struktural yang ter$adi pada cedera
otak di(us dimana perubahan yang ter$adi tidak tampak secara
makroskopis maupun tampak namun kecil. ,"
2' Patofsiologi Difuse axonal injury
Akselerasi rotatorik mengakibatkan perbedaan kepadatan (okal
antara substansia grisea dan substansia alba. 8al ini
00
/%/1
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
45/52
menyebabkan putusnya akson sehingga ter$adi kerusakan
integritas akson pada node o/ ranvier dan mengakibatkan
perubahan arus /aliran aksoplasma
"' +ani3estasi Klinis Difuse axonal injury
Penderita trauma serebri yang mengalami koma lebih dari >
$am, tanpa bukti penyebab koma yang dapat diidenti'kasi baik
dengan C#+scan atau &0. &aka gangguan ini disebut axonal
shearing inury yang luas atau diuse axonal inury. 6e$ala klinis
ber%ariasi tergantung beratnya inury :
• kebingungan
• hilang kesadaran
• koma dalam yang berkepan$angan
• gangguan (ungsi otonom seperti hipertensi, hyperhidrosis,
hiperpireksia
• cacat berat
*' Gambaran CT)San Difuse axonal injury
6ambaran C#+Scan normal ditemukan sekitar !4?+;4? kasus.
8anya 14? lesi dapat ber%ariasi dari edema hingga lesi
perdarahan dengan ukuran hanya beberapa milimeter hanya
nampak dengan (ollo)+up C#+Scan. Pada ct+scan tampak halo
hipodens halus, edema yang mengelilingi daerah perdarahan.
Setelah udema dan perdarahan direabsorbsi C#+Scan
normal.1",11,1!
0
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
46/52
Gambar 2-. CT)San Difuse axonal injury
2.$. Tera"i Pendarahan Intra %ranial
2.$.1. Tera"i Medikaent!&a
a. 'airan Intra(ena
Prinsip manajemen adalah mempertahankan per$usi serebral yang adekuat
dengan menjaga tekanan atau bahkan menaikkan tekanan darah. Cairan intra+ena
diberikan se"ukupnya untuk resusitasi agar penderita tetap dalam keadaan
normo+olemia, jangan beri "airan hipotonik. Penggunaan "airan yang
mengandung glukosa dapat menyebabkan hipoglikemia yang berakibat buruk
pada otak yang "edera. Cairan yang dianjurkan untuk resusitasi adalah larutan
garam $isiologis atau ringer laktat. 8adar natrium serum juga harus dipertahankan
untuk men"egah terjadinya edema otak.3 trategi terbaik adalah mempertahankan
+olume intra+askular normal dan hindari hipoosmolalitas, dengan "airan isotonik.
aline hipertonik bisa digunakan untuk mengatasi hiponatremia yang bisa
menyebabkan edema otak.%
). Hi"er(entila&i
Hiper+entilasi segera adalah tindakan life saving yang bisa men"egah atau
menunda herniasi pada pasien yang mengalami trauma kapitis parah. 9ol tindakan
ini adalah menurunkan PC:% ke rentang 3*-3 mmHg. Hiper+entilasi akan
menurunkan ICP dengan menyebabkan +asokonstriksi serebri; dengan onset e$ek
dalam 3* detik. Hiper+entilasi menurunkan ICP sekitar %! pada rata-rata pasien;
jika pasien tidak berespon terhadap inter+ensi ini, prognosisnya se"ara umum
adalah buruk. Hiper+entilasi berkepanjangan tidak dianjurkan karena bisa
06
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
47/52
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
48/52
metabolisme otak dapat ditekan serendah mungkin, akibatnya kebutuhan oksigen
juga akan menurun; karena kebutuhan yang rendah, otak relati$ lebih terlindung
dari kemungkinan kerusakan akibat hipoksi, alaupun suplai oksigen berkurang.1
Hipotensi sering terjadi pada penggunaan barbiturat. :leh karena itu, obat ini
tidak diindikasikan pada $ase akut resusitasi.11
f. Antik!n(ul&an
8ejang pas"a trauma terjadi pada sekitar 1%! pasien trauma kepala tumpul dan
*! trauma kepala penetrasi. 8ejang pas"a trauma bukan prediksi epilepsi tetapi
kejang dini bisa memperburuk secondary brain injury dengan menyebabkan
hipoksia, hiperkarbia, pelepasan neurotransmitter, dan peningkatan ICP. /erdapat
3 $aktor yang berkaitan dengan insiden epilepsi pas"a trauma, yaitu kejang aal
yang terjadi pada minggu pertama, perdarahan intrakranial, atau $raktur depresi$.
Penelitan menunjukkan, pemberian antikon+ulsan berman$aat mengurangi kejang
dalam minggu pertama setelah "edera namun tidak setelah itu. Aamun penelitian
lain menyebutkan, penggunaan antikon+ulsan tidak mengurangi risiko serangan
kejang se"ara bermakna. Penggunaan obat antiepilepsi pro$ilaksis pada trauma
kapitis akut dilaporkan menurunkan risiko kejang sekitar 66!, alau pro$ilaksis
kejang dini tidak men"egah kejang pas"a trauma. /ujuan terapi antiepilepsi adalah
untuk men"egah akibat tambahan yang disebabkan trauma.1% 8ejang harus
dihentikan dengan segera karena kejang yang berlangsung lama (3*-6* menit)
dapat menyebabkan "edera otak sekunder.3 #enBodiaBepine dipilih sebagai first-
line antikonvulsan. oraBepam (*.*-*.1 mgkg ID, tiap menit hingga total 0
mg) sangat e$ekti$ menggagalkan serangan epilepsy. Pillihan lain adalah
diaBepam. Entuk antikon+ulsan jangka panjang, $enitoin atau $os$enitoin bisa
diberikan.
11
2.$.2. Tera"i %!n&er(atif
8eadaan di baah ini memerlukan pengelolaan medik konser+ati$, karena
pembedahan tidak akan membaa hasil lebih baik. 8riteria trauma kapitis yang
hanya memerlukan penatalaksanaan konser+ati$ adalah sebagai berikutF
+ >raktura basis kranii - ditandai adanya memar biru hitam pada kelopak
mata
0
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
49/52
+ Racoon eyes atau memar diatas prosesus mastoid (battle’s sign) dan
atau kebo"oran "airan serebrospinalis yang menetes dari telinga atau
hidung.
+ Comotio "erebri - ditandai dengan gangguan kesadaran temporer
+ >raktura depresi tulang tengkorak - dimana mungkin ada pe"ahan
tulang yang
+
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
50/52
Indikasi e+akuasi life saving adalah e$ek masa yang signi$ikan
+ Penurunan klinis
+ =$ek massa dengan +olume 4 %* "" dengan midline shi$t 4 mm dengan
penurunan klinis yang progresi$
+ /ebal hematoma epidural 4 1 "m dengan midline shi$t 4 mm dengan
penurunan klinis yang progresi$.
*
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
51/52
BAB III
P0NUTUP
".1. Kesimp!lan
Perdarahan ntrakranial adalah perdarahan di dalam tulang
tengkorak. Perdarahan bisa ter$adi di dalam otak atau di
sekeliling otak:
• Pendarahan 5kstra+aksial: pendarahan intra+%entrikular,
pendarahan sub+arachnoid, pendarahan subdural dan
pendarahan epidural.
• Pendarahan ntra+Aksial: pendarahan intra+serebral dan
diuse axonal inury
Setiap perdarahan akan menimbulkan kerusakan pada sel+sel
otak. 0uang di dalam tulang tengkorak sangat terbatas, sehingga
perdarahan dengan cepat akan menyebabkan bertambahnya
tekanan dan hal ini sangat berbahaya.
Penyebab perdarahan ntrakranial ini bisa karena cedera
kepala merupakan penyebab yang paling sering ditemukan pada
penderita perdarahan intrakranial yang berusia diba)ah !4
tahun.
#omogra' omputer -# adalah modalitas alat pencitraan
utama yang digunakan dalam keadaan akut dan sangat
berman(aat dalam menegakkan serta menentukan tipe trauma
kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran (raktur,
hematoma dan edema yang $elas baik bentuk maupun
ukurannya. Sedangkan pemeriksaan *agnetic esonance
'maging -&0 memberikan in(ormasi yang tidak dapat dilihat
pada sinar+K atau tomogra' komputer -#.
".2. Saran
Seorang dokter dalam melakukan tindakan harus disertai
dengan pemeriksaan yang sistematis dan banar. ia)ali dengan
1
-
8/20/2019 referat pendarahan intrakranial
52/52
anamnesis dan pemeriksaan 'sik, dokter dapat menegakkan
diagnosis ;4. emudian dilan$utkan dengan pemerikasaan
penun$ang salah satunya yakni radiologi. Sehingga dapat
menyingkirkan diagnosis banding.