REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
-
Upload
ervina-zelfi -
Category
Documents
-
view
230 -
download
0
Transcript of REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
1/37
REFERAT
OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA (OSA) AKIBAT
TONSILITIS KRONIS
Oleh :
Mutiara Kamala Fatimah (0810312038)
Chem !ir a"a# Cah $#$ (081031322%)
&u'#ul !ah u#i (0 103120%2)
Ri $ *u#ai+i (0 1031203,)
-re'e.t$r :
+r/ N$ ial+i S./T&T KL
Ba ia# Ilmu Ke'ehata# Teli# a &i+u# Te# $r$
Be+ah Ke.ala Leher
Fa ulta' Ke+$ tera# 4#i er'ita' A#+ala'
RS4- 5RM 56amil -a+a#2013
1
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
2/37
KATA -7N ANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan referat yang berjudul Obstructive Sleep
Apnea Syndroms Akibat Tonsilitis ronis! ini"
Adapun referat ini penulis ajukan sebagai salah satu syarat dalam mengikuti
kepaniteraan klinik di #agian $lmu Telinga %idung Tenggorok- epala dan &eher"
Pada kesempatan ini' penulis menyampaikan u(apan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu penyelesaian penulisan referat ini terutama kepada dr" No)ialdi'
*p" T%T- & sebagai pembimbing kami"
Penulisan referat ini masih memiliki banyak kekurangan' oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak" *emoga
referat ini dapat bermanfaat bagi peningkatan pemahaman di bidang Telinga %idung
Tenggorok- epala dan &eher"
Padang' +, Agustus + 1.
Penulis
+
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
3/37
5AFTAR ISI
&alama#
ATA PEN/ANTA0 +
A2TA0 $*$ .
A2TA0 TA#E& 3
A2TA0 /AM#A0 4
#A# $" PEN A%5&5AN
1"1 &atar #elakang 6
1"+ #atasan Masalah ,
1". Tujuan Penulisan ,
1"7 Metoda Penulisan ,
1"3 Manfaat Penulisan ,
#A# $$" T8N*$&$T$* 08N$*
+"1" Anatomi an 2isiologi Tonsil 9
+"+" efenisi Tonsilitis ronik 1+
+"." Etiologi Tonsilitis ronik 1.
+"7" 2aktor Predisposisi Tonsilitis ronik 1.
+"3" Patogenesis Tonsilitis ronik 1.
+"4" Manifestasi linis Tonsilitis ronik 13
+"6" Pemeriksaan dan iagnosis 13
+"," Penatalaksanaan 14
+"9" omplikasi 16
#A# $$$" Obstructive Sleep Apnea :8*A;
."1 efinisi 19
."+ Epidemiologi 19
.". Etiologi dan 2aktor 0isiko +
."7 Patogenesis +
.
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
4/37
."3 Manifestasi klinis +.
."4 iagnosis +7
."6 omplikasi +4
.", Tatalaksana +6
#A# $
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
5/37
5AFTAR TAB7L
&alama#
Tabel 1" 2aktor 0esiko 8bstrukti)e *leep Apneu :8*A; +
3
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
6/37
5AFTAR AMBAR
&alama#
/ambar 1" Anatomi Tonsil 9/ambar +" Pendarahan tonsil 11
/ambar ." Patogenesis Tonsilitis ronis 13
/ambar 7" *aluran Nafas Normal dan Mendengkur +.
/ambar 3" Naso-2aringo-åoskopi +3
/ambar 4" Algoritma Tatalaksana 8*A +9
4
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
7/37
BAB I
-7N5A&4L4AN
1/1 LATAR B7LAKAN
Tonsilitis ronis merupakan keradangan kronik pada tonsil yang biasanya merupakan
kelanjutan dari infeksi akut berulang atau infeksi subklinis dari tonsil" elainan ini
merupakan kelainan tersering pada anak di bidang T%T" 5ntuk seluruh kasus' pre)alensinya
tertinggi setelah nasofaring akut' yaitu .',= dengan insidensi sekitar 4'63= dari jumlah
seluruh kunjungan" Pada tonsilitis kronis' ukuran tonsil dapat membesar sedemikian sehingga
disebut tonsilitis kronis hipertrofi" 1'+
8bstru(ti)e *leep Apnea *yndrome :8*A*; adalah suatu sindrom obstruksi total atau parsial jalan nafas yang menyebabkan gangguan fisiologis yang bermakna dengan dampak
klinis yang ber)ariasi" Pre)alensi 8*A* adalah '6-1 '.=" #eberapa keadaan dapat
merupakan faktor risiko 8*A* seperti hipertofi adenoid dan atau tonsil' obesitas' disproporsi
sefalometri' kelainan daerah hidung" .
Mendengkur dan 8*A umumnya terjadi pada orang de>asa' terutama pria' usia
pertengahan' dan obesitas" i Amerika *erikat' pre)alensi 8*A pada kelompok usia di
ba>ah 7 tahun adalah +3 persen pria dan 1 hingga 13 persen perempuan" Adapun padakelompok usia di atas 7 tahun' pre)alensinya men(apai 4 persen pada pria dan 7 persen
pada perempuan" 7
Tonsilitis kronis dengan hipertrofi tonsil dapat menyebabkan berbagai gangguan tidur'
seperti mendengkur sampai dengan terjadinya apnea obstruktif se>aktu tidur : Obstructive
Sleep apnea ;" Obstructive sleep apnea atau 8*A merupakan kondisi medik yang serius'
ditandai dengan episode obstruksi saluran napas atas selama tidur sehingga menyebabkan
berkurangnya asupan oksigen se(ara periodik" +'4
Pre)alensi 8*A pada anak-anak sekitar .= dengan frekuensi tertinggi pada usia +-3
tahun" Penyebab utama 8*A pada anak-anak adalah hipertrofi tonsil dan adenoid' tetapi
dapat juga akibat kelainan struktur kraniofasial seperti pada sindroma Pierre 0obin dan
o>n" 2rekuensi 8*A men(apai pun(aknya pada dekade 3 dan 4' dan menurun pada usia di
atas 4 -an" Tetapi se(ara umum frekuensi 8*A meningkat se(ara progresif sesuai dengan
penambahan usia" 3
#eberapa ahli memperkirakan kelainan ini se(ara epidemiologi merupakan kelainan
yang umum di masyarakat' namun sering tidak terdiagnosis" Mengingat dampak yang
6
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
8/37
ditimbulkan' maka tonsilitis kronis hipertrofi yang disertai dengan sleep apnea harus segera
ditindak-lanjuti dengan pendekatan operatif" +'4
*e(ara umum' penatalaksanaan tonsilitis kronis dibagi dua' yaitu konser)atif dan
operatif" Terapi konser)atif dilakukan untuk mengeliminasi kausa' yaitu infeksi' dan
mengatasi keluhan yang mengganggu" #ila tonsil membesar dan menyebabkan sumbatan
jalan napas' disfagia berat' gangguan tidur' terbentuk abses' atau tidak berhasil dengan
pengobatan kon)ensional' maka operasi tonsilektomi perlu dilakukan" 6',
1/2 BATASAN MASALA&
Makalah ini membahas tentang definisi' etiologi dan faktor resiko' patogenesis' gejala
klinis' penegakkan diagnosis serta penatalaksanaan Tonsilitis ronis' Obstructive Sleep
Apnea (OSA) serta penanganan Obstructive Sleep Apnea (OSA) Akibat Tonsilitis ronis"
1/3 T4*4AN -7N4LISAN
0eferat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan pemba(a umumnya dan penulis
khususnya mengenai Obstructive Sleep Apnea (OSA) Akibat Tonsilitis ronis"
1/9 M7TO57 -7N4LISAN
Metode yang dipakai adalah tinjauan kepustakaan dengan merujuk pada berbagai
literatur"
1/, MANFAAT -7N4LISAN
Melalui penulisan makalah ini diharapkan akan bermanfaat dalam memberikan informasi
dan pengetahuan tentang Obstructive Sleep Apnea (OSA) Akibat Tonsilitis ronis"
,
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
9/37
BAB II
TONSILITIS KRONIS
2/1/ A#at$mi 5a# Fi'i$l$ i T$#'il
Tonsil terdiri dari jaringan limfoid yang dilapisi oleh epitel respiratori" ?in(in @aldeyer
merupakan jaringan limfoid yang membentuk lingkaran di faring yang terdiri dari tonsil
palatina' tonsil faringeal :adenoid;' tonsil lingual' dan tonsil tubal" 9
A) T$#'il -alati#aTonsil palatina adalah suatu massa jaringan limfoid yang terletak di dalam fosa tonsil
pada kedua sudut orofaring' dan dibatasi oleh pilar anterior :otot palatoglosus; dan pilar
posterior :otot palatofaringeus;" Tonsil berbentuk o)al dengan panjang +-3 (m' masing-
masing tonsil mempunyai 1 -. kriptus yang meluas ke dalam jaringan tonsil" Tonsil tidak
selalu mengisi seluruh fosa tonsilaris' daerah yang kosong diatasnya dikenal sebagai fosa
supratonsilar"
Tonsil terletak di lateral orofaring" ibatasi oleh1
&ateral B muskulus konstriktor faring superior
9
am ar 1/ A#at$mi T$#'il
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
10/37
Anterior B muskulus palatoglosus
Posterior B muskulus palatofaringeus
*uperior B palatum mole
$nferior B tonsil lingual
Permukaan tonsil palatina ditutupi epitel berlapis gepeng yang juga melapisi
in)aginasi atau kripti tonsila" #anyak limfanodulus terletak di ba>ah jaringan ikat dan
tersebar sepanjang kriptus" &imfonoduli terbenam di dalam stroma jaringan ikat retikular dan
jaringan limfatik difus" &imfonoduli merupakan bagian penting mekanisme pertahanan tubuh
yang tersebar di seluruh tubuh sepanjang jalur pembuluh limfatik" Noduli sering saling
menyatu dan umumnya memperlihatkan pusat germinal" 1
F$'a T$#'il
2osa tonsil dibatasi oleh otot-otot orofaring' yaitu batas anterior adalah otot
palatoglosus' batas posterior adalah otot palatofaringeus dan batas lateral atau dinding
luarnya adalah otot konstriktor faring superior" #erla>anan dengan dinding otot yang tipis
ini' pada bagian luar dinding faring terdapat ner)us ke $C yaitu ner)us glosofaringeal" 9'1
-e#+araha#
Tonsil mendapat pendarahan dari (abang-(abang arteri karotis eksterna' yaitu 11
1; Arteri maksilaris eksterna :arteri fasialis; dengan (abangnya arteri tonsilaris dan arteri
palatina asenden
+; Arteri maksilaris interna dengan (abangnya arteri palatina desenden
.; Arteri lingualis dengan (abangnya arteri lingualis dorsal
7; Arteri faringeal asenden"
utub ba>ah tonsil bagian anterior diperdarahi oleh arteri lingualis dorsal dan bagian
posterior oleh arteri palatina asenden' diantara kedua daerah tersebut diperdarahi oleh arteri
tonsilaris" utub atas tonsil diperdarahi oleh arteri faringeal asenden dan arteri palatina
desenden"
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
11/37
am ar 2/ -er+araha# T$#'il
Alira# etah e#i#
Aliran getah bening dari daerah tonsil akan menuju rangkaian getah bening ser)ikal
profunda : deep jugular node ; bagian superior di ba>ah muskulus sternokleidomastoideus'
selanjutnya ke kelenjar toraks dan akhirnya menuju duktus torasikus" Tonsil hanya
mempunyai pembuluh getah bening eferan sedangkan pembuluh getah bening aferen tidak
ada" 9'1
-er'ara;a#
Tonsil bagian ba>ah mendapat sensasi dari (abang serabut saraf ke $C :ner)us
glosofaringeal; dan juga dari (abang desenden lesser palatine nerves " 9
Imu#$l$ i T$#'il
Tonsil merupakan jaringan limfoid yang mengandung sel limfosit" &imfosit #
membentuk kira-kira 3 -4 = dari limfosit tonsilar" *edangkan limfosit T pada tonsil adalah
7 = dan .= lagi adalah sel plasma yang matang" &imfosit # berproliferasi di pusat germinal"
$mmunoglobulin :$g/' $gA' $gM' $g ;' komponen komplemen' interferon' lisoDim dan
sitokin berakumulasi di jaringan tonsilar" *el limfoid yang immunoreaktif pada tonsil
11
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
12/37
dijumpai pada 7 area yaitu epitel sel retikular' area ekstrafolikular' mantle zone pada folikel
limfoid dan pusat germinal pada folikel ilmfoid" 11
Tonsil merupakan organ limfatik sekunder yang diperlukan untuk diferensiasi dan
proliferasi limfosit yang sudah disensitisasi" Tonsil mempunyai + fungsi utama yaitu 11
1" Menangkap dan mengumpulkan benda asing dengan efektif
+" Tempat produksi antibodi yang dihasilkan oleh sel plasma yang bersal dari
diferensiasi limfosit #"
B) T$#'il Fari# eal (A+e#$i+)
Adenoid merupakan masa limfoid yang berlobus dan terdiri dari jaringan limfoid
yang sama dengan yang terdapat pada tonsil" &obus atau segmen tersebut tersusun teraturseperti suatu segmen terpisah dari sebuah (eruk dengan (elah atau kantong diantaranya"
&obus ini tersusun mengelilingi daerah yang lebih rendah di bagian tengah' dikenal sebagai
bursa faringeus" Adenoid tidak mempunyai kriptus" Adenoid terletak di dinding belakang
nasofaring" aringan adenoid di nasofaring terutama ditemukan pada dinding atas dan
posterior' >alaupun dapat meluas ke fosa 0osenmuller dan orifisium tuba eusta(hius" 5kuran
adenoid ber)ariasi pada masing-masing anak" Pada umumnya adenoid akan men(apai ukuran
maksimal antara usia .-6 tahun kemudian akan mengalami regresi" 9'1
C) T$#'il Li# ual
Tonsil lingual terletak di dasar lidah dan dibagi menjadi dua oleh ligamentum
glosoepiglotika" i garis tengah' di sebelah anterior massa ini terdapat foramen sekum pada
apeks' yaitu sudut yang terbentuk oleh papilla sirkum)alata" 1+
2/2/ 5e;e#i'i T$#'iliti' Kr$#i
Tonsilitis ronis se(ara umum diartikan sebagai infeksi atau inflamasi pada tonsila
palatina yang menetap" Tonsilitis kronis disebabkan oleh serangan ulangan dari tonsilitis akut
yang mengakibatkan kerusakan yang permanen pada tonsil" 8rganisme patogen dapat
menetap untuk sementara >aktu ataupun untuk >aktu yang lama dan mengakibatkan gejala-
gejala akut kembali ketika daya tahan tubuh penderita mengalami penurunan" Anamnesa dan
pemeriksaan fisik diagnostik diperlukan untuk menegakkan diagnosa penyakit ini" Pada
Tonsilitis ronis tonsil dapat terlihat normal' namun ada tanda-tanda spesifik untuk
1+
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
13/37
menentukan diagnosa seperti plika anterior yang hiperemis' pembesaran kelenjar limfe' dan
bertambahnya jumlah kripta pada tonsil" 1.'17
2/3/ 7ti$l$ i T$#'iliti' Kr$#i
Tonsilitis terjadi dimulai saat kuman masuk ke tonsil melalui kriptanya se(ara
aerogen yaitu droplet yang mengandung kuman terhisap oleh hidung kemudian nasofaring
terus masuk ke tonsil maupun se(ara foodborn yaitu melalui mulut masuk bersama makanan"
Etiologi penyakit ini dapat disebabkan oleh serangan ulangan dari Tonsilitis Akut yang
mengakibatkan kerusakan permanen pada tonsil' atau kerusakan ini dapat terjadi bila fase
resolusi tidak sempurna" 1.'17
Pada penderFa Tonsilitis ronis jenis kuman yang sering adalah *treptokokus beta
hemolitikus grup A :*#%/A;" *elain itu terdapat *treptokokus pyogenes' *treptokokus grup
#' ?' Adeno)irus' Epstein #arr' bahkan )irus %erpes" Penelitian Abdulrahman A*' holeif
&A' dan #eltagy di Mesir tahun + , mendapatkan kuman patogen terbanyak di tonsil adalah
*taphilokokus aureus' *treptokokus beta hemolitikus grup A' E"(oli dan lebsiela" Pada
penelitian lainnya' %ammouda tahun + , di Mesir juga menemukan bakteri patogen yang
hampir dengan frek>ensi yang berbeda pada 6+ kasus tonsilitis kronis yaitu' *taphylo(o((us
aureus 34'9=' %aemofilus influenDae 77'4=' *trepto(o((us G haemolyti(us group A .,'3='
*trepto(o((us pneumonia + =' lebsiella pneumonia6'6=" 11'13
2/9/ Fa t$r -re+i'.$'i'i T$#'iliti' Kr$#i
#eberapa faktor predisposisi timbulnya kejadian tonsilitis kronis' yaitu 14
1" 0angsangan kronis :rokok' makanan;
+" %igiene mulut yang buruk
." Pengaruh (ua(a :udara dingin' lembab' suhu yang berubah-ubah;
7" Alergi :iritasi kronis dari alergen;
3" eadaan umum :kurang giDi' kelelahan fisik;
4" Pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat"
2/,/ -at$ e#e'i' T$#'iliti' Kr$#i'
#akteri atau )irus memasuki tubuh melalui hidung dan mulut" Amandel atau tonsil
berperan sebagai filter' menyelimuti organisme yang berbahaya tersebut" %al ini akan
memi(u tubuh untuk membentuk antibody terhadap infeksi yang akan datang akan tetapikadang-kadang amandel atau tonil tersebut sudah kelelahan menahan infeksi tersebut" 1,
1.
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
14/37
Tonsilitis kronis adalah peradangan tonsil yang menetap sebagai akibat infeksi akut
atau subklinis yang berulang" 5kuran tonsil membesar akibat terjadinya hiperplasia parenkim
atau degenerasi fibrinoid dengan obstruksi kripta tonsil' namun dapat juga ditemukan tonsil
yang relatif ke(il akibat pembentukan sikatrik yang kronis" 11
Adanya infeksi berulang pada tonsil maka pada suatu >aktu tonsil tidak dapat
membunuh semua kuman sehingga kuman kemudian bersarang di tonsil" Pada keadaan inilah
fungsi pertahanan tubuh dari tonsil berubah menjadi sarang infeksi :fokal infeksi; dan satu
saat kuman dan toksin dapat menyebar ke seluruh tubuh misalnya pada saat keadaan umum
tubuh menurun" +'6'14
arena proses radang berulang yang timbul maka selain epitel mukosa juga jaringan
limfoid terkikis' sehingga pada proses penyembuhan jaringan limfoid diganti oleh jaringan
parut yang akan mengalami pengerutan sehingga kripta melebar" *e(ara klinik kripta ini
tampak diisi oleh detritus" Proses berjalan terus sehingga menembus kapsul tonsil dan
akhirnya menimbulkan perlekatan dengan jaringan disekitar fossa tonsilaris" Pada anak
proses ini disertai dengan pembesaran kelenjar limfa submandibula" +'6'14'16
$nfeksi yang berulang dan sumbatan pada kripta tonsil mengakibatkan peningkatan
stasis debris maupun antigen di dalam kripta' juga terjadi penurunan integritasepitel kripta
sehingga memudahkan bakteri masuk ke parenkim tonsil" #akteri yang masuk ke dalam
parenkim tonsil akan mengakibatkan terjadinya infeksi tonsil" Pada tonsil yang normal jarang
ditemukan adanya bakteri pada kripta' namun pada tonsilitis kronis bisa ditemukan bakteri
yang berlipat ganda" #akteri yang menetap di dalam kripta tonsil menjadi sumber infeksi
yang berulang terhadap tonsil" 14
Tonsilitis ronis terjadi akibat pengobatan yang tidak tepat sehingga penyakit pasien
menjadi ronis" 2aktor-faktor yang menyebabkan kronisitas antara lain terapi antibiotika
yang tidak tepat dan adekuat' giDi atau daya tahan tubuh yang rendah sehingga terapi
medikamentosa kurang optimal' dan jenis kuman yag tidak sama antara permukaan tonsil dan
jaringan tonsil" 14
17
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
15/37
am ar 3/ -at$ e#e'i' T$#'iliti' Kr$#i'
2/%/ Ma#i;e'ta'i Kli#i' T$#'iliti' Kr$#i'
Pada pemeriksaan tampak tonsil membesar dengan permukaan yang tidak rata' kriptus
melebar dan beberapa kripti terisi dengan detritus" 0asa ada yang mengganjal di tenggorok'
dirasakan kering di tenggorok dan napas berbau" 16
/ejala tonsilitis kronis didahului gejala tonsilitis akut seperti nyeri tenggorok yang
tidak hilang sempurna" %alitosis akibat debris yang bertahan di dalam kripta tonsil' yang
kemudian dapat menjadi sumber infeksi berikutnya" Pembesaran tonsil dapat mengakibatkan
terjadinya obstruksi sehingga timbul gangguan menelan' obstruksi sleep apneu dan gangguan
suara"11
#rodsky menjelaskan durasi maupun beratnya keluhan nyeritenggorok sulit
dijelaskan" #iasanya nyeri tenggorok dan nyeri menelan dirasakan lebih dari 7 minggu dan
kadang dapat menetap" Tonsilitis kronis sebenarnya juga meruapakan suatu kondisi yang
merujuk kepada adanya pembesaran tonsil sebagai akibat infeksi tonsil yang berulang" 11
2/
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
16/37
mudah terdesak atau tidak ' ataupun adanya inflamasi atau tidak' dan dapat dinilai dari
kebersihan gigi dan mulut" 1,
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tonsil yang membesar dalam berbagai ukuran
' dengan pembuluh darah yang dilatasi pada permukaan tonsil' arsitektur yang rusak seperti
sikatrik' eksudat pada kripta tonsil dan sikatrik pada pilar" 11
*tandar untuk pemeriksaan tonsil berdasarkan pemeriksaan fisik diagnostik
diklasifikasikan berdasarkan ratio tonsil terhadap orofaring :dari medial ke lateral; yang
diukur antara pilar anterior kanan dan kiri
1" T Tonsil terletak pada fosa tonsil
+" T1 H+3=
." T+ I+3=' H3 =
7" T. I3 =' H63=
3" T7 I63= 1+
#ila dilakukan penekanan pada plika anterior dapat keluar pus atau material
menyerupai keju dan terdapatnya >arna kemerahan pada plioka anterior bila dibanding
dengan mukosa faring' merupakan tanda penting untuk menegakkan infeksi kronis padatonsil" 1+
Tes laboratorium juga dapat dilakukan' yang berguna untuk menetukan jenis bakteri
yang ada di dalam tubuh pasien' kemudian pemeriksaan jumlah leukosit dan hitung jenis
leukosit" 1,
2/8/ Tatala 'a#a T$#'iliti' Kr$#i'
Pengobatan tonsilitis meliputi medikamentosa dan pembedahan" Terapi
medikamentosa ditujukan untuk mengatasi infeksi yang terjadi baik pada tonsilitis akut
maupun tonsilitis kronis" Antibiotik jenis penisilin merupakan antibiotik pilihan pada
sebagian besar kasus" Pada kasus yang berulang akan meningkatkan terjadinya perubahan
bakteriologi sehingga perlu diberikan antibiotik alternatif jenis lain selain penisilin" Pada
bakteri penghasil beta laktamase perlu antibiotik yang stabil terhadap enDim ini seperti
amosisilin (la)ulanat" 11
Terapi lokal ditujukan pada higiene mulut dengan berkumur dan obat isap"
Tonsilektomi juga dilakukan' dimana The Ameri(an A(ademi of 8tolaryngology B %ead and
14
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
17/37
Ne(k *urgery ?lini(al $ndi(ators ?ompendium tahun 1993 menetapkan indikasi untuk
dilakukannya tonssilektomi tersebut' diantaranya
1" *erangan Tonsiltislebih dari . kali per tahun >alaupun telah mendapatkan terapi yang
adekuat
+" Tonsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi dan menyebabkan gangguan
pertumbuhan orofasial
." *umbatan jalan napas yang berupa hipertrofi tonsil dengan sumbatan jalan napas'
sleep apnea' gangguan menelan' gangguan berbi(ara dan (or pulmonale
7" 0initis dan sinusitis yang kronis' peritonsilitis' abses peritonsil yang tidak berhasil
hilang dengan pengobatan
3" Napas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan
4" Tonsilitis berulang yang disebabkan oleh bakteri grup A *trepto(o((us # %emoliti(us
6" %ipertofi tonsil yang di(urigai adanya keganasan
," 8titis media efusa J otitis media supuratif 11
Terdapat beberapa keadaan yang disebut sebagai kontraindikasi' namun bila
sebelumnya dapat di atasi' operasi dapat tetap dilaksanakan dengan tetap memperhitungkan
imbang manfaat dan risiko" eadaan tersebut adalah
1" /angguan perdarahan
+" 0isiko anastesi yang besar atau penyakit berat
." Anemia
7" $nfeksi akut yang berat 1+
2/ / K$m.li a'i T$#'iliti' Kr$#i'
0adang tonsil kronik dapat menimbulkan komplikasi ke daerah sekitarnya berupa
1" rinitis kronis' sinusisitis atau otitis media se(ara perkontinuitatum"
+" omplikasi jauh terjadi se(ara hematogen atau limfogen dan dapat timbul
endokarditis' artritis' miosisitis' nefritis' u)eitis' iridosiklitis' dermatitis' pruritis'
urtikaria dan furunkulosis" 16
16
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
18/37
Abses peritonsil terjadi di atas tonsil dalam jaringan pilar anterior dan palatum mole'
abses ini terjadi beberapa hari setelah infeksi akut yang biasanya disebabkan oleh
strepto(o((u grup A" 8titis media akut' infeksinya dapat menyebar ke telinga tengah melalui
tuba auditorius dan dapat mengakibatkan ruptur spontan gendang telinga" 1,
Mastoididitis akut terjadi akibat ruptur spontan gendang telinga lebih jauh
menyebarkan infeksi ke dalam sel-sel mastoid" *inusitis merupakan suatu penyakit inflamasi
atau peradangan pada satu atau lebih dari sinus paranasal" 0hinitis juga merupakan salah satu
komplikasi yang dapat terjadi karena tonsilitis kronik tersebut" 1,
Tonsilektomi dilakukan bila terjadi infeksi yang berulang atau kronik' gejala
sumbatan serta adanya ke(urigaan terhadap keganasan atau neoplasma" 16
1,
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
19/37
BAB III
Obstructive Sleep Apnea (OSA)
3/1 5e;i#i'i
Obstructive sleep apnea :8*A; adalah kelainan yang merupakan bagian dari
sleepdisorder breathing syndrome yang kompleks" *ebenarnya gejala 8*A sering terjadi'
namun sulit untuk dideteksi" 8*A adalah keadaan terjadinya obstruksi jalan napas atas se(ara
periodik selama tidur yang menyebabkan napas berhenti se(ara intermiten' baik komplit
:apnea; atau parsial :hipopnea;" iagnosis 8*A ditegakkan jika jumlah frekuensi penurunan
aliran udara yang berhubungan dengan kolapsnya saluran napas atau apnea-hipopnea indeK
:A%$;' lebih dari 3 kali dalam 1 jam tidur" %al tersebut dapat menyebabkan terjadinya
periode arousal :terbangun atau gelisah dalam tidurnya; dan tidur kembali" A%$ diperoleh
dengan melakukan pemeriksaan polisomnografi" + -++
3/2 7.i+emi$l$ i
i Amerika *erikat' pre)alensi 8*A :A%$ L 3; pada orang de>asa kulit putih dengan
usia . B 4 tahun sekitar +7= laki-laki dan 9= perempuan'sedangkan A%$ L 13 sekitar 9=
laki-laki dan 7= perempuan +. "
i Eropa' usia . - 6 tahun dengan A%$ L 3 didapatkan +4= laki-laki dan +,=
perempuan' sedangkan A%$ L 13 sekitar 17= laki-laki dan 6= perempuan +7"
i %ong ong' pre)alensi usia . - 4 tahun dengan A%$ L 3 sebesar 9= dan 7='
serta A%$ L13 sebesar 3= dan .= +3"
19
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
20/37
3/3 7ti$l$ i +a# Fa t$r Re'i $
#eberapa faktor predisposisi 8*A antara lain obesitas' ukuran lingkar leher' umur'
jenis kelamin' hormon' dan kelainan anatomi saluran napas" 8besitas dilaporkan sebagai
faktor utama yang dapat meningkatkan risiko terjadinya 8*A" ari kepustakaan dinyatakan
bah>a penderita 8*A setidaknya memiliki indeks massa tubuh :$MT; satu tingkat di atas
normal :$MT normal + -+3 kgJm+;" Penelitian lain melaporkan bah>a ukuran lingkar leher
:I7+'3 (m; berhubungan dengan peningkatan A%$ +4"
8besitas dapat mengubah )olume dan bentuk anatomi' lidah dapat terangkat sehingga
mengurangi )olume saluran napas atas" emikian juga kelainan anatomi seperti hipertrofi
tonsil' de)iasi septum' hipertrofi konka dan anomali maksilofasial seperti mikrognatia'
retrognatia' hipertrofi adenoidtonsil' makroglosia dan akromegali +4'+6"
Ta el 1 " 2aktor risiko 8*A +,
2aktor-faktor risiko yang berperan pada 8*A
5mum 8besitas :$MT I. kgJm+;
/ender :priaI >anita;
0i>ayat 8*A pada keluarga
Pas(a-menopause
/enetik atau kongenital sindrom o>n
sindrom Pierre-0obin
sindrom MarfanAbnormalitas
hidungJfaring
0initis
Polip nasi
%ipertrofi tonsil dan adenoid
e)iasi septum nasi
+
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
21/37
Penyakit lain Akromegali
%ipotiroidismeelainan struktur
saluran napas atas
&ingkar leher I7 (m
Abnormalitas sendi temporomandibula
Mikrognatia
0etrognatia
Makroglosia
Abnormalitas palatum
raniosinostosis
3/9 -at$ e#e'i'
Pada 8*A terjadi pendorongan lidah dan palatum ke belakang sehingga aposisi
dengan dinding faring posterior yang menyebabkan oklusi nasofaring dan orofaring"*e>aktu
tidur oklusi saluran napas menyebabkan berhentinya aliran udara meskipun pernapasan masih
berlangsung sehingga timbul apnea' asfiksia sampai proses terbangun yang singkat dari tidur
dan terjadi perbaikan patensi saluran napas atas sehingga aliran udara dapat diteruskan
kembali" engan perbaikan asfiksia' penderita tidur kembali sampai kejadian berikutnya
terulang kembali +9"
*aluran napas atas kolaps jika tekanan faring negatif selama inspirasi melebihi
kekuatan stabilisasi otot dilator dan abduktor saluran napas atas" #eberapa penderita dengan
penyempitan saluran napas akibat mikrognatia' retrognatia' hipertropi adenotosilar'
magroglossia atau akromegali" 0eduksi ukuran orofaring menyebabkan (omplain(e saluran
napas atas meningkat sehingga (enderung kolaps jika ada tekanan negatif +9"
8besitas juga berperan dalam penyempitan jalan napas" #erat badan yang berlebihan
pada dinding dada dan disfungsi diafragma mengganggu upaya )entilasi saat tidur dan
+1
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
22/37
jaringan lemak pada leher dan lidah menurunkan diameter saluran napas yang merupakan
predisposisi terjadinya penutupan prematur saat jaringan otot relaksasi >aktu tidur . "
*aat bangun' akti)iti otot saluran napas atas lebih besar dari normal' kemungkinan
kompensasi dari penyempitan dan tahanan saluran napas yang tinggi" Akti)iti otot yang
menurun saat tidur menyebabkan kolaps saluran napas atas se>aktu inspirasi" 0eduksi
fisiologis akti)itas saluran napas atas terjadi selama tidur 0EM" Alkohol dan obat sedatif
menyebabkan depresi akti)iti otot saluran napas atas sehingga terjadi kolaps . "
#eberapa penderita juga tampak obstruksi hidung' tahanan tinggi merupakan
predisposisi kolaps saluran napas atas karena tekanan negatif meningkat di faring saat
inspirasi menyebabkan kontraksi diafragma meningkat untuk mengatasi tahanan aliran udara
di hidung" Akhir obstru(ti)e apnea tergantung proses terbangun dari tidur ke tingkat tidur
yang lebih dangkal dan diikuti oleh akti)iti otot dilator dan abduktor saluran napas atas dan
perbaikan posisi saluran napas . "
Pada orang normal' ukuran dan panjang palatum lunak' u)ula dan besar lidah' saluran
napas atas pada tingkat nasofaring' orofaring dan hipofaring ukuran dan konturnya normal
:gambar 7; .1 "
/ambar 7" *aluran Nafas Normal dan Mendengkur
++
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
23/37
3/, Ma#i;e'ta'i Kli#i'
Tanda dan gejala yang umum dihubungkan dengan kejadian 8*A adalah .+
1" /ejala malam hari saat tidur
a" Mengeluarkan air liur saat tidur : rooling J ngiler;
b" Mulut kering
(" Tidur tak nyenyak J terbangun saat tidur
d" Terlihat henti napas saat tidur oleh rekan tidurnya
e" Tersedak atau napas tersengal saat tidur
+" /ejala saat pagi atau siang hari
a" Mengantuk
b" Pusing saat bangun tidur pagi hari
(" 0efluks gastroesofageal
d" Tidak bisa konsentrasi
e" epresi
f" Penurunan libido
g" $mpotensi
h" #angun tidur terasa tak segar
3/% 5ia #$'i'
#anyak penderita 8*A* tidak merasa mempunyai masalah dengan tidurnya dan
datang ke dokter hanya karena partner tidur mengeluhkan suara mendengkur yang keras :fase
pre-obstruktif; diselingi oleh keadaan senyap yang lamanya ber)ariasi :fase apnea obstruktif;"
#ahkan di negara-negara di mana 8*A* sudah dikenal luas' sejumlah besar indi)idu dengan
gejala 8*A* tetap tidak terdiagnosis" ?ontohnya di Amerika *erikat' pada sebuah sur)ei
+.
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
24/37
yang dilakukan di masyarakat tahun 1996 dari 79+3 orang de>asa sebanyak ,+= pria dan
9+= >anita kemungkinan menderita 8*A* sedang sampai berat yang belum terdiagnosis" ..
elainan yang sering ditemukan pada penderita 8*A di antaranya elongasi u)ula'
makroglosia' adenotonsilar hipertrofi' retrognatia dan mikrognatia" *elain itu perlu juga
dilakukan pengukuran tinggi dan berat badan" iagnosis 8*A* dibuat berdasarkan gangguan
nafas yang ditemukan pada >aktu tidur pada indi)idu yang menunjukkan gejala terutama
mengantuk pada siang hari dan mendengkur" 8*A* paling banyak diklasifikasikan menurut
American Academy of Sleep Medicine yaitu
ringan :A%$ 3-13;
sedang :A%$ 13-. ;
berat :A%$ I . ;
lasifikasi lain yang dihubungkan dengan Respiratory isturbance !nde" :0 $; dan
beratnya hipoksemi seperti berikut
0 $ *a8+ :=;
Mild 3-+ I,3
Moderate +1-7 43-,7
Severe I7 H43
Pada saat 8*A baru dikenal' praktis semua pasien harus menjalani pemeriksaan
polisomnografi di rumah sakit" Pemeriksaan polisomnografi meliputi pemeriksaan EE/'
elektro-okulografi' elektromiografi' E /' aliran nafas di hidung atau mulut' pulse o"imetry '
gerakan dinding dada dan posisi tidur yang menghasilkan apnea inde" :A$;' apnea-hypopnea
inde" :A%$; atau respiratory disturbance inde" :0 $;" ?ara ini kurang praktis dan tidak perlu
dilakukan pada semua pasien" *aat ini pasien diperiksa dengan (ara yang lebih sederhana
menggunakan 7-4 sinyal" #iasanya dilakukan penilaian saturasi 8+' aliran nafas' gerakan
+7
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
25/37
dada dan perut' dan kadangkadang denyut jantung dan dengkuran' tanpa EE/" Pemeriksaan
ini dapat dilakukan di rumah dan memadai untuk keperluan klinis" .7
Teknik pemeriksaan telah dikembangkan untuk memperkirakan pasien mana yang
lebih baik menjalani operasi atau menggunakan peralatan oral daripada menggunakan nasal
continuous positive air#ay pressure " 5ntuk itu dilakukan pemeriksaan nasofaringoskopi rutin
oleh ahli T%T guna menge)aluasi saluran nafas atas' baik pada >aktu penderita bangun
ataupun tidur"
am ar ,/ Na'$ Fari# $ Lari# $' $.i
Sleep nasoendoscopy memungkinkan penilaian dinamis faring pada >aktu tidur"
Tempat di mana terjadi obstruksi dapat terlihat sehingga bisa dilakukan terapi yang spesifik'
sesuai dengan tempat terjadinya sumbatan
a)um nasi
Palatum
#asis lidah
inding lateral faring
Epiglotis
+3
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
26/37
*umbatan yang ditemukan pada pemeriksaan sleep nasoendoscopy menurut Pringle
dan ?roft :199.; dapat diklasifikasikan sebagai berikut
erajat 1 hanya ditemukan )ibrasi dari palatum
erajat + hanya ditemukan obstruksi palatum
erajat . obstruksi palatum dan perluasan ke orofaring yang intermiten
erajat 7 obstruksi pada beberapa le)el
erajat 3 hanya ditemukan obstruksi pada basis lidah
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk menilai faring se(ara . dimensi adalah
?T *(an dan M0$' tetapi pemeriksaan ini tidak dapat dilakukan se(ara rutin" Pemeriksaan
cephalography menghasilkan gambaran dua dimensi dan dapat dipergunakan untuk menilai
struktur maksilofasial"
3/< K$m.li a'i
8*A* dapat menimbulkan dampak pada banyak sistem dari tubuh manusia' di
antaranya
1" Neuropsikologis kantuk berlebihan pada siang hari' kurang konsentrasi dan
daya ingat' sakit kepala' depresi' epilepsi nokturnal"
+" ardio)askuler takikardi' hipertensi' aritmia' blokade jantung' angina pektoris'
penyakit jantung iskemik' gagal jantung kongestif' stroke
." 0espirasi hipertensi pulmonum' cor pulmunale "
7" Metabolik diabetes metabolik' obesitas"
3" /enito-urinari nokturia' enuresis' impotensi"
4" %ematologis polisitemia".3
+4
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
27/37
*elain mengakibatkan gangguan kesehatan' 8*A* juga mengakibatkan terganggunya
kehidupan sosial' produkti)itas dan juga meningkatkan risiko terjadinya ke(elakaan lalu
lintas" Penelitian epidemiologis memperlihatkan angka kejadian 8*A* relatif tinggi pada
pengemudi truk dan terapi 8*A* memperbaiki kemampuan berkendara" .4
3/8 Tatala 'a#a
*e(ara umum terapi untuk mengatasi gangguan tidur pada 8*A dapat dibagi menjadi .
bagian' yaitu .+
1" $nter)ensi bedah
Pembedahan hidung bedah plastik untuk palatum' u)ula dan faring somnoplasty
trakeostomi"
+" Perubahan gaya hidup
Menurunkan berat badan menghindari alkohol dan obat-obatan pembantu untuk
tidur menghindari kelelahan yang sangat dan mengkonsumsi kafein"
." Alat-alat buatan
Alat untuk mereposisi rahang dan men(egah lidah jatuh ke belakang
:mempertahankan posisi lidah; (er)i(al (ollars atau bantal ?PAP" Positi)e air>ay
pressure :PAP; diketahui merupakan terapi baku emas untuk 8*A" #entuk umum dari
PAP adalah (ontinuous positi)e air>ay pressure :?PAP;" Alat ini dapat digunakan
melalui masker nasal' masker oral atau )ariasi)ariasi lain" *ulli)an dkk melaporkan
penggunaan nasal ?PAP sebagai terapi 8*A" onsep ?PAP antara lain bekerja
melalui tekanan positif di jalan napas atas pada tingkat yang konstan atau berfungsi
untuk menjaga jalan napas atas tetap paten J terbuka selama tidur dan
mempertahankan )olume paru sehingga membantu faring tetap paten" %al tersebut
dapat men(egah terjadinya apnea dan dapat mengeliminasi kejadian mendengkur"
Terapi menggunakan ?PAP akan meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan
+6
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
28/37
tekanan darah" Terapi ini dianggap efektif untuk pasien 8*A sehingga merupakan
terapi lini pertama dan pilihan utama serta merupakan terapi seumur hidup karena jika
pasien menghentikan pemakaian ?PAP maka gejala-gejala 8*A akan terulang
kembali .+'.,'.9" *tudi dari #ro>n 5ni)ersity Medi(al *(hool mempelajari bagaimana
pengaruh penggunaan ?PAP terhadap kemampuan daya ingat" .,
Pasien yang menggunakan ?PAP H + jam tiap malam hari :misalnya pada
pasien yang tingkat kepatuhannya rendah; mempunyai +1= fungsi daya ingat
yang normal"
Pasien yang menggunakan ?PAP +-4 jam tiap malam mempunyai 77= fungsi
daya ingat yang normal"
Pasien yang menggunakan ?PAP 4 tiap malam :pengobatan dan tingkat
kepatuhan yang optimal; mempunyai 4,= fungsi daya ingat yang normal"
Tanda keberhasilan terapi 8*A adalah pasien 8*A dapat tidur lebih baik' merasa
lebih segar pada >aktu bangun tidur dan terjadi penurunan tekanan darah serta
menghilangkan gejala-gejala 8*A" Pasien-pasien 8*A yang mendapatkan terapi 8*A
merasakan peningkatan dalam hal )italitas dan moti)asi' kinerja dalam bekerja'
mood' kendali dan tindakan yang berkenaan dengan seks' ke>aspadaan saat
mengendarai kendaraan dan kualitas hidup" ..'.9
+,
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
29/37
am ar %/ Al $ritma Tatala 'a#a OSA
+9
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
30/37
BAB I=
&4B4N AN OBSTR4CTI=7 SL77- A-N7A S>N5ROM7 (OSAS)
57N AN TONSILITIS KRONIS
9/1 Ke'im.ula#
Tonsilitis ronis merupakan keradangan kronik pada tonsil yang biasanya merupakan
kelanjutan dari infeksi akut berulang atau infeksi subklinis dari tonsil" elainan ini
merupakan kelainan tersering pada anak di bidang T%T" 5ntuk seluruh kasus' pre)alensinya
tertinggi setelah nasofaring akut' yaitu .',= dengan insidensi sekitar 4'63= dari jumlah
seluruh kunjungan" Pada tonsilitis kronis' ukuran tonsil dapat membesar sedemikian sehingga
disebut tonsilitis kronis hipertrofi"
2aktor risiko 8*A* pada anak sangat berbeda dengan orang de>asa"7 Pada de>asa'
obesitas merupakan faktor risiko utama terjadinya 8*A*' sedangkan pada anak meskipun
merupakan faktor risiko tetapi bukan merupakan yang utama"
8*A* merupakan penyebab kesakitan yang (ukup sering ditemukan pada anak
Tonsilitis kronis dengan hipertrofi tonsil dapat menyebabkan berbagai gangguan tidur' seperti
mendengkur sampai dengan terjadinya apnea obstruktif se>aktu tidur : Obstructive Sleep
apnea ;" Obstructive sleep apnea atau 8*A* merupakan kondisi medik yang serius' ditandai
dengan episode obstruksi saluran napas atas selama tidur sehingga menyebabkan
berkurangnya asupan oksigen se(ara periodik"
Manifestasi klinis 8*A* dapat berupa mendengkur dengan episode apnea' infeksi
respiratorik berulang' gangguan belajar dan tingkah laku' mengantuk pada siang hari' gagal
tumbuh' enuresis' bernapas melalui mulut' dengan atau tanpa hipertrofi tonsil dan adenoid
atau kelainan kraniofasial"
.
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
31/37
Polisomnografi merupakan pemeriksaan baku emas untuk menentukan diagnosis
8*A*" #eberapa pemeriksaan seperti skor 8*A*' dan pulse o"imetry ' dapat digunakan
sebagai uji tapis" Tonsilektomi danJatau adenoidektomi merupakan tatalaksana bedah yang
dianjurkan pada 8*A* anak disamping ?PAP dan penurunan berat badan"
9/2 -e# $ ata#
Tatalaksana 8*A* pada anak dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu tindakan
bedah dan medis :non bedah;" Tindakan bedah yang dilakukan adalah tonsilektomi danJatau
adenoidektomi dan koreksi terhadap disproporsi kraniofasial' sedangkan terapi medis dapat
berupa diet pada anak dengan obesitas dan pemakaian nasal ?PAP : $ontinuous %ositif
Air#ay %ressure ;"
1 / T$#'ile t$mi +a#?atau a+e#$i+e t$mi
#anyak ahli berpendapat bah>a tindakan tonsilektomi danJatau adenoidektomi
merupakan tindakan yang harus dilakukan karena keuntungannya lebih besar" Tingkat
kesembuhan tindakan ini pada anak sekitar 63-1 =".'+1 Pada anak dengan etiologi
hipertrofi adenoid dan tonsil saja angka keberhasilannya tinggi tetapi apabila disertai dengan
risiko lain seperti obesitas dan disproporsi kraniofasial maka pas(aoperasi akan tetap timbul
8*A*" Meskipun demikian' karena 8*A* terjadi akibat ukuran struktur komponen saluran
nafas atas relatif ke(il dibandingkan dengan ukuran absolut dari tonsil dan adenoid' maka
para ahli berpendapat tindakan tonsilektomi danJatau adenoidektomi tetap diperlukan pada
keadaan di atas" Pas(a tonsilektomi danJatau adenoidektomi diperlukan pemantauan dengan
polisomnografi sebagai tindak lanjut" adangkadang gejala masih ada dan dalam beberapa
minggu kemudian menghilang" Tatalaksana non medis lainnya seperti penanganan
obesitasnya tetap dilakukan meskipun telah dilakukan tonsilektomi danJatau adenoidektomi"
.1
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
32/37
2/ C$#ti#u$u' .$'iti e air"a .re''ure (C-A-)
Nasal ?PAP telah digunakan dengan hasil yang baik pada anak termasuk bayi' anak
obesitas' sindrom o>n' akondroplasia' dan dengan kelainan kraniofasial" Pada kelompok
usia anak' ?PAP terutama berguna untuk pasien yang obesitas dan pasien dengan 8*A* yang
menetap setelah dilakukan tonsilektomi danJatau adenoidektomi" *ebenarnya indikasi
pemberian ?PAP adalah apabila setelah dilakukan tonsilektomi danJatau adenoidektomi
pasien masih mempunyai gejala 8*A* atau sambil menunggu tindakan tonsilektomi danJatau
adenoidektomi" un(i keberhasilan terapi ?PAP adalah kepatuhan berobat dan hal tersebut
memerlukan persiapan pasien yang baik' edukasi' dan pemantauan yang intensif"
Penggunaan ?PAP dengan peningkatan tekanan inspirasi se(ara bertahap atau dengan
tekanan ekspirasi yang lebih rendah dapat meningkatkan kenyamanan pasien" Efek samping
?PAP biasanya ringan dan berhubungan dengan kebo(oran udara di sekitar selang masker"
eadaan ini dapat menyebabkan mata kering' konjungti)itis' dan ruam pada kulit"
ekongestan' tetes hidung dengan Na?l fisologis atau penggunaan sistem ?PAP dengan
menggunakan humidifer dapat mengurangi efek samping"
3/ -e#uru#a# erat a+a#
Pada pasien obesitas' penurunan berat badan mutlak di lakukan" engan penurunan
berat badan dapat menyebabkan perbaikan 8*A* yang nyata" Penurunan berat badan
merupakan kun(i keberhasilan terapi 8*A* pada anak dengan predisposisi obesitas"
*ayangnya menurunkan berat badan pada anak lebih sulit dilakukan dari pada de>asa"
Pendekatan yang dilakukan harus bertahap karena menurunkan berat badan se(ara drastis
tidak dianjurkan pada anak" Perlu kesabaran dan perhatian tenaga kesehatan lebih banyak
dalam yang menangani pasien dengan obesitas" ?ara ideal adalah menurunkan berat badan
se(ara perlahan dan konsisten' hal ini memerlukan >aktu lama" *elain memperbaiki diet pada
obesitas' hal yang perlu diperhatkan adalah penyakit lain yang mungkin menyertainya seperti
.+
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
33/37
diabetes melitus atau hipoertensi" 8leh karena itu sambil menunggu berat badan turun
diperlukan pemasangan ?PAP" Nasal ?PAP harus digunakan sampai men(apai penurunan
berat badan yang (ukup" Peningkatan berat badan akan memperburuk 8*A* dan penurunan
berat badan dapat menurunkan gejala 8*A*" alam hal penanganan obesitas termasuk di
dalamnya adalah modfikasi perilaku' terapi diet' olah raga : e"ercise ;' dan obat-obatan" Pada
pasien 8*A* yang berat dan memberi komplikasi yang potensial mengan(am hidup
memerlukan pera>atan di rumah sakit"
9/ O at $ ata#
8bstruksi hidung merupakan faktor yang umumnya dapat mempermudah terjadinya
8*A* pada anak' dan dapat diobati dengan dekongestan nasal atau steroid inhaler"
Progresteron telah digunakan sebagai stimulan pernafasan pada pasien anak dengan obesity
hipoventilation syndrom " eberhasilan pemberian obatobat tersebut kurang bermakna
sehingga kurang dianjurkan" 8bat-obat penenang dan obat yang mengandung alkohol harus
dihindarkan karena dapat memperberat 8*A*"
,/ Tra e$'t$mi
Trakeostomi merupakan tindakan sementara pada anak dengan 8*A* yang berat yang
mengan(am hidup' dan untuk anak yang tinggal di daerah dengan peralatan operasi tidak
tersedia"
..
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
34/37
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
35/37
1." : http JJrepository"usu"a("idJbitstreamJ1+.7346,9J+.163J.J?hapter=+ 11"pdf ; diakses
pada tanggal +4 Agustus + 1."
17" #rook" + ," iagnosis dan Management of Pharyngotonsillitis" epartemen 8f
Pediatri(' /eorge To>n 5ni)ersity *(hool of Medi(ine' @hasington ?'
5*A" $sraeli of Emergen(y Medi(ine ournal"+ :,;' pp" +4-.7"
13" ?hristopher P' #rodsky &":+ 4; Tonsilitis' Tonsille(tomy' and Adenoide(tomy"
$n #yron " #ailey' %ealth O Ne(k *urgery 8tolaryngology" Phyladhelpia
&ippin(ott @illiams O @alkins' pp" 11,.-96"
14" a>etD' Melni(k dan Adelberg"+ 6" Mi(robiologi edokteran Edisi ke-+."
akarta E/?'+.6-+.,"
16" #rodksy &" Poje ?" Tonsilitis' Tonsile(tomy and Adeneide(tomy" $n #ailey # "
ohnson T" %ead and Ne(k *urgery" 8tolaryngology" 7rd Edition" Philadelphia
&ippins(ott @illiams @ilkins Publishers" + 4" p11,.-1+ ,
1," *oepardi' Efiaty Arsyad dan 0usmarjono" + 6" Telinga %idung Tenggorok epala
dan &eher Edisi ke-4" akarta 2 5$' ++.-++7"
19" oengoes' + " Tonsilitis' :http JJdiglib"unimus"a("idJdo>nload"phpSid ; diakses pada
tanggal +6 Agustus + 1."
+ " Arter &' ?hi *' /irish M' 2itDgerald *M' /uha #' rishnas>amy /" 8bstru(ti)e
sleep apnea' inflamation and (ardiopulmonary disease" 2rontiers in #ios(ien(e + 7
9 +,9+-9 "
+1" ?aples *M' /ami A*' *omers < " 8bstru(ti)e sleep apnea' physiology in medi(ine
a series of arti(les linking >ith s(ien(e" Ann $ntern Med + 3 17+ 1,6-96"
++" @el(h ?' /oldberg AN" *leep disorders" $n &al>ani A ' editor" ?urrent diagnosis
O treatment' otolaryngology head and ne(k *urgery" +nd ed" Ne> York M(/ra>-
%ill ?ompanies &AN/E + ," p"3.3-76"
+." Young T' *hahar E' Nieto 2 ' et al" Predi(tors of *leep- isordered #reathing in
?ommunity- >elling Adults The *leep %eart %ealth *tudy" Ar(h $ntern Med + +
14+ ,9.-9 "
.3
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23175/3/Chapter%2011.pdfhttp://diglib.unimus.ac.id/download.php?idhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23175/3/Chapter%2011.pdfhttp://diglib.unimus.ac.id/download.php?id -
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
36/37
+7" uran ' Esnaola *' 0ubio 0' $Dtueta A" 8bstru(ti)e *leep Apnea-%ypopnea and
0elated ?lini(al 2eatures in a Population-#ased *ample of *ubje(t Aged . to 6
yr"Am 0espir ?rit ?are Med + 1 14. 4,3-,9"
+3" $p M*' &am #' &auder $ ' et al" A ?ommunity *tudy of *leep- isordered #reathing
in Middle-Aged ?hinese Men in %ong ong" ?hest + 1 119 4+-9"
+4" Madani M" *noring and obstru(ti)e sleep spnea" Ar(h of $ranian Med + 6
1 :+; +13-+4"
+6" Antariksa #" Patogenesis' diagnostik dan skrining 8*A :obstru(ti)e sleep apnea;"
A)ailable from http JJjurnalrespirologi"orgJjurnalJ an1 J8*A=+ " A((essed
Agustus'+6'+ 1."
+," Arter &' ?hi *' /irish M' 2itDgerald *M' /uha #' rishnas>amy /" 8bstru(ti)e
sleep apnea' inflamation and (ardiopulmonary disease" 2rontiers in #ios(ien(e + 7
9 +,9+-9 "
+9" 8mid)ari " *leep disorders" $n Ali juDar' *ummer @arren' &e)itDky Mi(hael'
editors" Pulmonary pathophysiology" Ne> york M(/ra>-%ill + " p"+,.-9 "
. " ahl /0" *leep disordered breathing diagnosis and treatment" A)ailable at
httpJJ>>>"sleep"htm" A((essed on August +6th ' + 1."
.1" *leep apnea and snoring" A)ailable at http JJ>>>"The silen(er"(om" A((essed on
August +6th'+ 1."
.+" ordan A*' @hite P' 2ogel 0#" 0e(ent ad)an(es in understanding the pathogenesis
of obstru(ti)e sleep apnea" ?urrent opinion pulmonary medi(ine' + . 1-+1"
.." *hamsuDDaman A*' @inni(ki M' &anfran(hi P et al" Ele)ated ?rea(ti)e protein in
patients >ith obstru(ti)e sleep apnea syndrome" ?ir(ulation + + 1 3 +74+-7"
.4
-
8/13/2019 REFERAT OSA Akibat Tonsilitis Kronis
37/37
.7" &eine>eber ?' e(klund /' anaDky $ et al" Snoring and progression of coronary
artery disease+ the *to(kholm 2emale ?oronary Angiography *tudy" *leep + 7 +6
1.77-9"
.3" European 0espiratory Task 2or(e" Publi( health and medi(olegal impli(ations of
sleep apnoea" Eur 0espir + + + 1397-4 9"
.4" #ambang *' 0usmala " 8bstruktif *leep Apnea *indrom Pada Anak" alam *ari
Pediatri'