PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB...

85
PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG SAIBATIN DI NEGRI RATU TENUMBANG KECAMATAN PESISIR SELATAN KABUPATEN PESISIR BARAT Skripsi Oleh YOSI YUSIKA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG SAIBATIN DI

NEGRI RATU TENUMBANG KECAMATAN PESISIR SELATAN

KABUPATEN PESISIR BARAT

Skripsi

Oleh

YOSI YUSIKA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

ABSTRACT

THE PROCESSION OF THE NYAMBAI TO THE LAMPUNG

COMMUNITY OF SAIBATIN IN THE NEGRI RATU TENUMBANG

PESISIR SELATAN SUB-DISTRICT PESISIR BARAT DISTRICT

By

YOSI YUSIKA

This research was conducted to find out the meaning, function, and procession of

what was contained in the culture of nyambai with Saibatin Lampung indigenous

people. The type of research used in this study is qualitative research methods.

Data collection techniques are done by in-depth interviews, observation and

documentation. Data analysis techniques used are data reduction techniques, data

presentation, conclusion drawing. The results of the study showed that in culture

there were traditional processions which had to be carried out from the procession

before, for a moment, and after the activity of waving. Nyambai culture has

meaning and function that shows the customary values of the Lampung people

saibatin. The meaning and function contained in nyambai culture is as a

complement to the traditional procession of nayuh, as well as a means for the

community to strengthen the relationship between people and can also be used as

a place to find a mate for girls and boys

Keywords: Nyambai, Process, Lampung Saibatin

Page 3: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

ABSTRAK

PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG SAIBATIN DI

NEGRI RATU TENUMBANG KECAMATAN PESISIR SELATAN

KABUPATEN PESISIR BARAT

Oleh

YOSI YUSIKA

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna, fungsi, serta prosesi apa saja

yang terkandung di dalam kebudayaan nyambai pada masyarakat adat Lampung

Saibatin. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara

mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan

adalah teknik reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian

menunjukan bahwa didalam kebudayaan nyambai terdapat prosesi-prosesi adat

yang harus dilakukkan mulai dari prosesi sebelum, sesaat, dan sesudah

pelaksanaan kegiatan nyambai. kebudayaan nyambai memiliki makna dan fungsi

yang menunjukkan nilai-nilai adat masyarakat Lampung saibatin. Makna dan

fungsi yang terkandung pada kebudayaan nyambai yakni sebagai pelengkap

prosesi adat nayuh, sekaligus sebagai sarana masyarakat untuk mempererat tali

silaturahmi antar sesama dan juga dapat dijadikan ajang pencarian jodoh bagi muli

(gadis) dan mekhanai (bujang).

Kata kunci: Nyambai, Prosesi, Lampung Saibatin

Page 4: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG SAIBATIN DI

NEGRI RATU TENUMBANG KECAMATAN PESISIR SELATAN

KABUPATEN PESISIR BARAT

Oleh

YOSI YUSIKA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA SOSIOLOGI

Pada

Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa
Page 6: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa
Page 7: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa
Page 8: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

RIWAYAT HIDUP

Yosi Yusika, dilahirkan pada tanggal 24 Agustus

1997 di Pelita Jaya, Kecamatan Pesisir Selatan,

Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Anak

kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak

Sukardi Hamdani dan Ibu Eli Yarti,. Penulis

memiliki 1 orang kakak perempuan yang bernama

Sucia Aprillia dan 1 orang adik laki-laki yang

bernama Perdi Ansyah Arif.

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh antara lain:

TK Darmawanita, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Lampung Barat pada

tahun 2003

SD Negeri Pelita Jaya, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Lampung Barat

pada tahun 2009

SMP Negeri 2 Pesisir Tengan Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten

Lampung Barat pada tahun 2012

SMA Negeri 1Pesisir Tengan Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten

Pesisir Barat pada tahun 2015

Universitas Lampung, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Sosiologi

2015 dan lulus pada tahun 2019

Page 9: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

Lebih lanjut, penulis terdaftar menjadi mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

jalur Mandiri atau jalur tes tertulis.

Pada periode Pertama Bulan Januari sampai dengan Maret 2018 (selama 40 hari),

penulis mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertempat di Desa

Negara Batin, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur.

Selama menjadi mahasiswa, penulis sempat mengikuti beberapa kegiatan dan

organisasi kampus. Penulis pernah menjadi reporter magang di LPM Repubica

pada tahun 2016-2017, Anggota bidang pengabdian masyarakat di HMJ Sosiologi

Universitas Lampung pada tahun 2015-2016, kemudian penulis diamanahi

sebagai Bendahara Umum HMJ Sosiologi Universitas Lampung pada tahun

2017–2018. Pada awal bulan Februari 2019 penulis telah menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Prosesi Nyambai Pada Masyarakat Lampung Saibatin di Negri

Ratu Tenumbang Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat”

Page 10: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

MOTTO

“Ubah Pikiranmu Dan Kau Akan Mengubah Duniamu”

(Norman Vincent Peale)

“Bekerja Keras Dan Bersikap Baiklah, Maka Hal Besar Akan Terjadi”

(Conan O’Brien)

“ Jadikan Pengalaman Sebagai Bekal Untuk Menghadapi

Masa Depan”

(Yosi Yusika)

Page 11: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT,

skripsi ini Saya persembahkan kepada:

Bapak dan Ibuku Tercinta

Sukardi Hamdani dan Eli Yarti

Kakak dan Adikku Tersayang

Sucia Aprillia dan Perdi Ansyah Arif

Dosen Pembimbing dan Dosen Pembahas

Ibu Dra. Anita Damayantie, M.H. dan Bapak Drs. Abdul Syani, M.I.P

Kawan-kawan Seperjuanganku

Sosiologi 2015

Almamaterku

Keluarga Besar Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Dan semua orang-orang baik dan terkasih yang sudah membantu penulis hingga

sampai tahap ini. Terimakasih atas dukungan, doa, saran, kritik yang telah

diberikan kepadaku, semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaik kepada

kita semua, Aamiin.

Page 12: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

SANWACANA

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya. Tiada daya dan upaya

serta kekuatan yang penulis miliki untuk dapat menyelesaikan skripsi ini selain

atas limpahan karunia dan anugerah-Nya. Sholawat serta salam senantiasa

dicurahkan kepada junjungan ilahi robbi, Nabi Besar Muhammad SAW yang

senantiasa kita nantikan syafa’atnya fiddini waddunnya ilal akhiroh.

Skripsi ini berjudul “Prosesi Nyambai Pada Masyarakat Lampung Saibatin di

Negri Ratu Tenumbang Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat”

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosiologi di Jurusan

Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Penelitian skripsi ini tidak terlepas dari hidayah, karunia, bantuan, dukungan, doa,

kritik dan saran, serta bimbingan yang berasal dari berbagai pihak. Maka dari itu,

penulis mengucapkan rasa syukur dan terimakasih yang sebesar-besarnya,

khususnya kepada :

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan karunia dan ridho-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan proses pendidikan dan penyusunan skripsi ini

dengan baik

Page 13: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

2. Kepada kedua orangtuaku, Bapak Sukardi Hamdani dan Ibu Eli Yarti,

yang selalu memberikan doa, semangat, kasih sayang, perhatin, dan semua

pengorbanan-pengorbanan demi kesuksesan dan kebahagiaan anaknya.

Adek ucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya karena Mak dan Bak

telah menyekolahkan adek sampai jadi Sarjana.

3. Kepada kakakku tersayang Sucia Aprillia dan kakak iparku Ricad

Sambera, serta kepada adikku satu-satunya Perdi Ansyah Arif yang selalu

memberikan doa dan dukungannya, semoga kita bisa menjadi orang sukses

dan dapat membanggakan keluarga kita bersama Aamiin.

4. Kepada keponakanku Almahyra Afseen Putri Sambera, terimakasih sudah

menjadikan hari-hari minan menjadi lebih berwarna.

5. Kepada Bapak Dr. SyariefMakhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung.

6. Kepada Bapak Drs. Ikram, M.Si. selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas

Ilmu Sosialdan Ilmu Politik Universitas Lampung.

7. Kepada Ibu Dra.Anita Damayantie, M.H. selaku pembimbing utama dalam

penyusunan skripsi ini, terimakasih banyak karena telah meluangkan

banyak waktu, tenaga, pikiran dan memberikan semangat kepada saya

untuk bisa menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih sekali Ibu sudah sangat

berjasa karena telah memberikan banyak pelajaran kepada Yosi, sejak

awal bimbingan sampai selesainya skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu

melimpahkan berkah kepada Ibu dan keluarga, Aamiin.

8. Kepada Bapak Drs. Abdul Syani, M.I.P selaku Dosen penguji utama

dalam penyusunan skripsi ini, terimakasih banyak atas semua kritik dan

Page 14: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

saran yang telah Bapak berikan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

Terimakasih Bapak sudah sangat berjasa dan memberikan banyak

pelajaran sejak awal sampai selesainya skripsi ini. Semoga Allah SWT

selalu melimpahkan berkah kepada Bapak dan keluarga, Aamiin.

9. Kepada Ibu Dewi Ayu Hidayati, S.Sos., M.Si. selaku dosen PA

(Pembimbing Akademik), yang sudah memberikan motivasi, saran dan

masukan untuk kelancaran studi saya.

10. Kepada Bapak Damar Wibisono, S.Sos., M.A.selaku Sekretaris Jurusan

Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

11. Kepada Bapak dan Ibu Dosen serta staf Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

12. Kepada teman-teman sosiologi Angkatan 2015 yang sangat saya sayangi

dan saya banggakan. Kalian luar biasa, saya teramat sangat sayang kepada

kalian semua. Kita melewati proses menjadi mahasiswa di jurusan

sosiologi bersama-sama, ospek, inaugurasi, kuliah, bahkan fieldtrip keluar

kota bersama-sama, dan saya takkan mungkin melupakan itu semua.

Terimakasih untuk 3 tahun lebih masa-masa perkuliahan selama ini,

terimakasih sudah menjadi bagian dari kehidupanku dan menerimaku

menjadi bagian dari kalian, terimakasih untuk canda tawa dan drama-

drama perkuliahan. Semoga kita tetap solid sampai kapanpun, dan ku

doakan bagi kalian yang sedang berjuang untuk mendapatkan gelar sarjana

agar selalu dilancarkan dan diberi kemudahan Aamiin.

13. Kepada sahabat kesayanganku Rahma Fitri (calon sarjana ekonomi) dan

Susi Susanti (calon sarjana pendidikan) terimakasih atas doa, dukungan,

Page 15: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

dan bantuan kalian selama ini. Semoga kalian berdua selalu diberi

kemudahan untuk menyelesaikan drama-drama perkuliahan untuk

mendapatkan gelar sarjana.

14. Kepada teman-teman terbaiku sejak SMA, Assyifa Syalsabila, Linggar

ibrohim, M. Dwi Warunggo Tury. Terimakasih sudah mau berteman

denganku sampai saat ini. Kalian orang-orang baik. Semoga kelak kita

menjadi orang sukses Aamiin.

15. Kepada sahabat seperjuangan ku selama kuliah di jurusan Sosiologi, kalian

orang baik, terimakasih sudah mau berteman denganku, terimakasih atas

segala doa, dukungan, semangat, dan bantuan kalian dari zaman maba

sampai saya mendapat gelar sarjana. Maaf ya saya S.Sos duluan haahaaaa,

semangat untuk kalian Jhoty (Maratus Sholeha), Wijayanti, Vita, Raje,

Yeni, Wiwi. Saya doakan semoga kalian selalu diberi kemudahan Aamiin.

16. Kepada teman gambuyku yang ngeselin dan banyak nyusahin. Linggar,

Herri, Sandi, Yasir, Adli, Junet, Hanif. Terimakasih atas kebersamaan

selama ini. Semoga kalian bisa menjadi Youtuber seperti apa yang Yasir

cita-citakan.

17. Kepada cewek-cewek hebat Sosiologi 2015 yang saya sayangi, Shila,

Deka, Yola, lilis, Rana, Icul, Okta, Dea, Syifa, Rosmalia, Imelta,Nurma,

Tiara, Kurnia, Iin, Irja, Putri, Darlena, Liana, Risma, Catur, Swita, Dita,

Cintya, Avi. semoga kita semua selalu diberi kemudahan dan kebahagiaan

Aamiin.

18. Kepada Presidium HMJ Sosiologi 2017-2018 : Ketum Rahmat Sandi,

Kabid KI Astia Dewi, Sekbid KI Gusriyanto, Kabid MB Achmad Junaidi,

Page 16: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

Sekbid MB Zuhri, Kabid PM Hanif, Sekbid PM Iin Dwicahyani,

terimakasih sekali kalian telah menerima segala kekuranganku dan

memaklumi kesalahanku selama menjabat sebagai Bendahara Umum,

Sukses untuk kita semua.

19. Kepada Abang dan Mbak sosiologi 2013 dan 2014. Terkhusus bagi Abang

Zirwan, Abang Rizki, Abang Sugeng, Abang Olek, Abang Bowo, Mami,

Mba Deska Terimakasih atas kritik dan saran selama ini. Sukses selalu

untuk kita semua. Aamiin.

20. Kepada adik-adik sosiologi 2016 dan 2017. Terkhusus bagi Rescha, Sri

Fausia dan Alin. Terimakasih atas dukungan dan semangat kalian selama

ini.

21. Kepada keluarga baruku selama KKN di Jabung. saya ucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya karena telah menerima saya menjadi

bagian dari keluarga kalian. Terkhusus buat keluarga induk semang ku,

Ibu, bapak, Adel, Rido, Jodi, kiyay Zainal dan batin. Terimaksih atas

ketulusan dan kebaikan keluarga kalian selama ini, semoga kalian selalu

dalam lindungan Allah SWT.

22. Kepada teman-teman KKN Unila Periode I tahun 2018 Desa Negara Batin

Kecamatan Jabung yang saya sayangi. Dora safitri, Tita Maulidya, Dwina

Chairunnisa, Jon Ricardo, Ahmad Jumaidi Setiawan dan Iqbal Rusdi

Azmi. Terimaksih untuk 40 hari yang telah kita jalani dengan suka duka

bersama.

23. Kepada anak-anak SATU ARAH!! JABUNG AQUAD (KKN kecamatan

jabung periode 1 tahun 2018) Terimakasih banyak atas pengalaman baru

Page 17: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

yang saya dapatkan semenjak bersama kalian. Semoga kelak kita semua

menjadi orang sukses Aamiin.

24. Kepada seluruh pihak yang sudah banyak membantu dalam proses

menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada para informan dan

masyarakat Pekon Negri Ratu Tenumbang Kecamatan Pesisir Selatan

Kabupaten Pesisir Barat.

Bandar Lampung, 7 Februari 2019

Tertanda,

Yosi Yusika

NPM. 1516011049

Page 18: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT .................................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v

PERNYATAAN .............................................................................................. vi

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii

MOTTO .......................................................................................................... ix

PERSEMBAHAN ........................................................................................... x

SANWACANA ............................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xx

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 10

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 10

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kebudayaan .............................................................. 12

B. Tinjauan Tentang Upaya Pelestarian ..................................................... 17

Page 19: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

C. Pengertian Kearifan Lokal ..................................................................... 19

D. Falsafah Hidup Masyarakat Lampung .................................................. 20

E. Masyarakat Lampung Adat Saibatin ..................................................... 26

F. Marga-marga Masyarakat Adat Lampung Saibatin ............................... 29

G. Tinjaun tentang Prosesi Nyambai ......................................................... 30

H. Tinjauan Tentang Seni Tari .................................................................. 32

I. Tinjauan Tentang Tari Nyambai ............................................................. 34

J. Kerangka Pikir ........................................................................................ 36

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian ........................................................................................ 38

B. Fokus Penelitian ...................................................................................... 40

C. Penentuan Informan ................................................................................ 40

D. Lokasi Penelitian .................................................................................... 41

E. Tehnik Pengumpulan Data ...................................................................... 42

F. Tehnik Analisis Data ............................................................................... 43

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pekon Negri Ratu Tenumbang ................................ 46

B. Kondisi Geografis Pekon Negri Ratu Tenumbang ................................ 46

C. Komposisi Penduduk Pekon Negri Ratu Tenumbang Berdasarkan

Usia ....................................................................................................... 47

D. Kondisi Demografi Pekon Negri Ratu Tenumbang ............................. 48

E. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Pekon Negri

Ratu Tenumbang ................................................................................. 49

Page 20: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

F. Jumlah Penduduk Pekon Negri Ratu Tenumbang Berdasarkan

Agama Yang Dianut ............................................................................ 51

G. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Pekon Negri

Ratu Tenumbang ................................................................................. 51

H. Sarana Ibadah Di Pekon Negri Ratu Tenumbang ................................ 53

I. Sarana Pendidikan Di Pekon Negri Ratu Tenumbang ............................ 54

J. Sarana Olahraga Di Pekon Negri Ratu Tenumbang ............................... 54

K. Sarana Budaya di Pekon Negri Ratu Tenumbang ................................ 55

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Identitas Informan ................................................................................. 56

B. Hasil dan Pembahasan ........................................................................... 61

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan............................................................................................ 91

B. Saran ...................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Kerangka Pikir ......................................................................... 36

Page 22: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kecamatan di Kabupaten Pesisir Barat ............................................... 4

2. Marga-Marga Masyarakat Adat Lampung .......................................... 28

3. Luas Wilayah Pekon Negri Ratu Tenumbang Berdasarkan

Penggunaan Lahan ............................................................................ 47

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia di Pekon Negri Ratu

Tenumbang ......................................................................................... 48

5. Rincian Jumlah Penduduk Pekon Negri Ratu Tenumbang ................. 49

6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Pekon Negri

Ratu Tenumbang ................................................................................ 50

7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Pekon

Negri Ratu Tenumbang ..................................................................... 52

8.Jumlah Sarana Peribadatan di Pekon Negri Ratu Tenumbang............. 53

9. Jumlah Sarana Pendidikan di Pekon Negri Ratu Tenumbang ............ 54

10. Jumlah Sarana Olahraga di Pekon Negri Ratu Tenumbang .............. 55

11. Identitas Informan ............................................................................. 60

12. Jenis-Jenis Perkawinan Masyarakat Lampung Saibatin ................... 61

13. Asal Usul Kebudayaan Nyambai ...................................................... 64

14. Prosesi Sebelum Kegiatan Nyambai ................................................. 65

15. Prosesi Saat Pelaksaan Nyambai ....................................................... 67

16. Prosesi Setelah Pelaksaan Nyambai .................................................. 69

17. Makna Kebudayaan Nyambai Masyarkat Lampung Saibatin ........... 71

Page 23: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

18. Fungsi Kebudayaan Nyambai Nyambai Masyarakat

Lampung Saibatin ............................................................................... 73

19. Syarat-Syarat Sebelum Melaksanakan Kegiatan Nyambai ............... 75

20. Pelaksanaan Kegiatan Nyambai dalam Prosesi Adat Nayuh ............ 77

21. Lokasi Diadakannya Kegiatan Nyambai ........................................... 79

22. Orang-Orang yang Terlibat dalam Kegiatan Nyambai ..................... 80

23. Gerakan-Gerakan yang Terkandung dalam Tari Nyambai ............... 82

24. Alat Musik yang Digunakan dalam Kegiatan Nyambai ................... 85

25. Busana yang Digunakan dalam Kegiatan Nyambai .......................... 87

26. Upaya Mempertahankan Kebudayaan Nyambai ............................... 89

Page 24: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu kepulauan terbesar di dunia. Indonesia terkenal sebagai

bangsa yang majemuk karena terdiri atas berbagai suku bangsa, adat-istiadat, budaya,

bahasa daerah, serta agama yang tersebar di setiap Provinsinya. Masyarakat Indonesia

terdiri atas berbagai macam suku bangsa dan kebudayaan yang hidup tersebar

disekitar 17.000 gugusan pulau, mulai dari kota Sabang disebelah barat, sampai ke

kota Merauke disebelah timur Irian Jaya. Keragaman kebudayaan itu terjadi karna

adanya perbedaan dalam penafsiran terhadap unsur-unsur kebudayaan

(Koentjaraningrat, 1977).

Salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia adalah penduduk asli Lampung,

Secara geografis Provinsi Lampung terletak pada kedudukan 103º40” Bujur Timur

(BT) sampai 105º50” Bujur Timur (BT) dan 3º45” Lintang Selatan (LS) sampai

6º45” Lintang Selatan (LS). Secara administrasi batas-batas wilayah Provinsi

Lampung adalah sebelah selatan berbatasan dengan Selat Sunda, sebelah utara

berbatasan denga Provinsi Sumatra Selatan dan Provinsi Bengkulu, sebelah timur

berbatasan dengan Laut Jawa, dan sebelah barat berbatasan dengan Samudra

Hindia (Badan Pusat Statistik,2012).

Page 25: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

2

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung tahun 2017, Lampung

merupakan salah satu Provinsi yang memiliki penduduk heterogen, diantaranya

seperti penduduk asli yakni suku Lampung, kemudian penduduk pendatang seperti

Jawa, Sunda, Minang, Madura, dan Batak. Provinsi Lampung sebelum tanggal 18

Maret 1964 adalah merupakan Keresidenan Lampung yang berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 3 tahun 1964, yang kemudian menjadi Undang-Undang

Nomor 14 tahun 1964 Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Provinsi

Lampung dengan Ibukota Tanjung karang - Teluk betung. Selanjutnya Kotamadya

Tanjung karang-Teluk betung tersebut berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 24

tahun 1983 telah diganti namanya menjadi Kotamadya Bandar Lampung terhitung

sejak tanggal 17 Juni 1983.

Suku Lampung sendiri terdiri dari dua masyarakat adat atau khuwa jurai, yakni

jurai pepadun dan jurai saibatin. Orang Lampung Jurai Pepadun pada umumnya

bermukim disepanjang aliran sungai yang bermuara kelaut jawa dan orang

Lampung Jurai Saibatin bermukim di pesisir pantai dan disepanjang aliran sungai

yang bermuara ke samudra Indonesia. Dalam bertutur, orang Saibatin berdialek A,

sedangkan orang Pepadun berdialek O, akan tetap tidak semua orang Pepadun

berdialek O (Hadikusuma,1989).

Masyarakat Lampung atau yang dikenal dengan sebutan Ulun Lampung secara

adat Pepadun merupakan suatu sistem kesatuan masyarakat yang teratur dimana

para anggotanya terikat pada suatu garis keturunan yang sama, baik secara

langsung karena hubungan darah maupun secara tidak langsung karena tali

perkawinan (genealogis), namun bisa juga dilakukan peralihan dengan upacara

Cakak Pepadun (naik tahta), Jadi siapa saja bisa menduduki kedudukan didalam

Page 26: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

3

adat asalkan masyarakat memiliki kemampuan. Sedangkan adat Saibatin

mengutamakan tetesan darah, artinya status diperoleh karena keturunan darah

secara patrilinial atau garis keturunan ayah (Vivit, 2017).

Masyarakat Pepadun dan Saibatin masing-masing mempunyai sub etnis, baik dari

segi adat istiadat dan bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari,

sehingga menimbulkan beberapa perbedaan, baik dalam tata cara kehidupan,

penggunaan bahasa, maupun dalam segi pelaksanaan upacara-upacara adat, pada

dasarnya perbedaan dalam kelompok tersebut dapat dipahami karena masing-

masing masyarakat mempunyai banyak persamaan, hanya saja berbeda pada logat

dan aksen pengucapan (Sabaruddin, 2012).

Salah satu kabupaten yang masuk kedalam kelompok Jurai Saibatin adalah

Kabupaten Pesisir Barat yang beribukota di Krui. Kabupaten Pesisir Barat

terbentuk pada tahun 2012 sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012

tentang pembentukan daerah otonomi baru Kabupaten Pesisir Barat di Provinsi

Lampung, tertanggal 16 November 2012 dan diundangkan pada tanggal 17

November 2012.

Secara geografis, Kabupaten Pesisir Barat memiliki batas-batas wilayah sebagai

berikut:

1. Utara, Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Tanggamus, Desa Way Beluah

dan Kecamatan Banding Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Provinsi Sumatera Selatan.

2. Selatan, Samudera Hindia.

3. Barat, Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.

Page 27: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

4

4. Timur Desa Tampang Tua Kecamatan Pematang Sawa, Desa Sedayu, Desa

Sidomulyo Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus.

Wilayah Kabupaten Pesisir Barat secara administratif terdiri dari 11 kecamatan

yang terdiri dari 116 pekon atau desa dan dua kelurahan.

(www.bappeda.pesisirbaratkab.go.id).

Berikut daftar nama-nama Kecamatan yang ada di Kabupaten Pesisir Barat :

Tabel 1. Kecamatan di Kabupaten Pesisir Barat

No Nama Kecamatan

1. Pesisir Selatan

2. Bengkunat

3. Bengkunat Belimbing

4. Ngambur

5. Pesisir Tengah

6. Karya Penggawa

Ggawa 7. Way Krui

8. Krui Selatan

9. Pesisir Utara

10. Lemong

11. Pulau Pisang

Sumber: Pesisir Barat dalam Angka 2017

Pesisir Barat sebagai salah satu Kabupaten yang masuk ke dalam jurai Saibatin

sudah tentu memliki kebudayaan sebagai jati diri masyarakat. Kebudayaan

merupakan suatu kekayaan yang sangat bernilai karena selain merupakan ciri khas

dari suatu daerah juga menjadi lambang dari kepribadian suatu bangsa.

Kebudayaan-kebudayaan yang masih sering diadakan di Kabupaten Pesisir Barat

yaitu upacara-upacara adat, salah satunya adalah upacara adat Nayuh (pesta

perkawinan). Menurut Sultan Baginda Parsiyasah, Nayuh merupakan suatu

upacara adat perkawinan yang diadakan secara besar-besaran oleh masyarakat

Page 28: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

5

Lampung Saibatin. Nayuh berasal dari bahasa Lampung Nayah yang berarti

“banyak”. Banyak yang dimaksud disini merupakan gambaran dari banyaknya

orang yang berkumpul untuk melakukan kegiatan adat yang sudah ditetapkan oleh

ketua adat masyarakat Saibatin (Ningrum,2017).

Pelaksanaan pesta adat Nayuh biasanya diputuskan dalam rapat adat atas

permintaan dan usul dari kesepakatan keluarga pengantin laki-laki. Rapat ini

minimal diadakan sebulan sebelum hari H akad nikah, pada bulan baik dan

tanggal baik. Susunan acara-acara pesta adat perkawinan atau Nayuh nya Ulun

Saibatin dapat dibagi dalam dua tempat, pertama diadakan dirumah pengantin

laki-laki dan kedua diadakan dirumah pengantin perempuan. Dalam upacara adat

Nayuh pelaksanaan akad nikah merupakan acara puncak, acara ini dilaksanakan di

kelasa (tarub) diluar rumah yang dibuat secara gotong royong oleh semua kerabat.

Acara dihari perkawinan ini dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu :

1. Acara Inti yang Bertempat di Kelasa (Tarub)

a. Akad nikah, dipimpin oleh penghulu yang duduk diatas kursi berhadap-

hadapan antara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, kecuali kedua

mempelai duduk bersampingan.

b. Setelah acara akad nikah selesai, dilanjut dengan tahapan acara berikutnya

yaitu acara butammat. Butammat, artinya membaca alquran oleh kedua

pengantin secara bergantian.

c. Acara penetapan gelar, yang dipimpin oleh ahli adat. Pembacaan gelar ini

dikuti oleh bunyi canang atau kulintang setiap sesudah kalimat yang

mengandung arti atau satu pargraf.

Page 29: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

6

d. Acara pemberitahuan kepada seluruh kerabat tentang barang bawaan

pengantin perempuan, acara dipimpin oleh ahli adat dan ahli retorika karna

menggunakan bahasa-bahasa kiasan yang puitis.

2. Prosesi Adat

a. Prosesi pertemuan rombongan kedua mempelai menuju kelasa yang ditandu

dengan alam gemiser.

b. Prosesi keliling kampung

3. Prosesi pada Malam Hari H Nayuh

a. Acara membaca surat berzanji

b. Acara bediker

4. Prosesi Pada Malam Setelah Nayuh

Pada malam hari setelah diadakannya upacara adat Nayuh biasanya diadakan

kegiatan Nyambai. Nyambai adalah salah satu acara pada pesta perkawinan yang

dilaksanakan pada malam hari di ruang terbuka. Acara ini adalah acara khusus

bagi bujang dan gadis untuk menunjukkan kemahiran menari masing-masing yang

disebut dengan tari Nyambai. Tari Nyambai ditarikan oleh para gadis dengan

menggunakan pakaian kebaya yang diiringi oleh tabuhan kulintang, rebana, dan

nyanyian atau ngadido ( Imron,2005).

Salah satu daerah yang masih mempertahankan upacara adat Nayuh yaitu Pekon

Negeri Ratu Tenumbang yang masuk kedalam kelompok marga Tenumbang.

Negri Ratu Tenumbang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Pesisir

Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Dalam upacara adat Nayuh

Page 30: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

7

di Pekon Negri Ratu Tenumbang terdapat prosesi-prosesi adat yang dilakukan,

salah satu nya yaitu dengan diadakannya kegiatan Nyambai.

Nyambai adalah sebuah tradisi luhur masyarakat Lampung khususnya Lampung

Saibatin. Nyambai merupakan sebuah Prosesi pelengkap upacara adat nayuh yang

melibatakan muli (gadis) dan mekhanai (bujang). Untuk mengadakan kegiatan

nyambai ada beberapa prosesi yang harus dilakukkan. Rangkaian acara tersebut

terbagi menjadi tiga yaitu mulai dari prosesi sebelum, sesaat, dan sesudah kegiatan

nyambai.

Sebelum pelaksanaan kegiatan nyambai, biasanya akan diadakan musyawarah

atau yang masyarakat sebut dengan istilah hippun. Kegiatan hippun dilaksanakan

beberapa bulan sebelum upacara adat nayuh. Hippun diadakan beberapa kali,

mulai dari hippun muakhi, hippun ramik, dan hippun suku. Dalam hal ini, kegiatan

nyambai dibahas pada saat hippun suku. Hippun suku diikuti oleh para ketua adat

marga Tenumbang. Kegiatan hippun diadakan untuk membahas tentang

rangakaian acara yang akan dilaksanakan pada saat upacara adat nayuh. Setelah

mengadakan hippun, para ketua adat akan memberitahukan hasil hippun kepada

anggota kelompok masing-masing kemudian mempersiapkan muli dan mekhanai

dari kelompoknya untuk mengikuti kegiatan nyambai pada saat upacara adat

nayuh.

Pada saat pelaksanaan kegiatan nyambai acara dimulai dengan pembukaan, yang

bertugas untuk membuka acara nyambai adalah seorang jenang (orang yang

memimpin jalannya kegiatan nyambai ). Setelah acara dibuka, selanjutnya jenang

akan membacakan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh para peserta pada

Page 31: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

8

saat kegiatan nyambai dilaksanakan. Setelah acara dibuka, selanjutnya para muli

dan mekhanai peserta nyambai yang telah didandani dengan menggunakan

pakaian tari nyambai akan menampilkan tarian yang diiringi oleh musik pengiring

dan adidang (nyanyian tari nyambai). Tari nyambai merupakan tarian pergaulan

serta ajang untuk masyarakat saling bersilaturahmi. Kehadiran Nyambai sebagai

tradisi merupakan salah satu sarana komunikasi dan media untuk mencari jodoh

antara muli dan mekhanai.

Setelah kegiatan nyambai selesai, acara ditutup kembali oleh seorang jenang,

kemudian acara dilanjutkan dengan makan kue bersama. kegiatan Nyambai

biasanya diselenggarakan di ruang terbuka seperti di bawah tarub, di atas

panggung atau di balai adat yang tersedia. Nyambai ditampilkan pada saat malam

hari, tetapi bisa juga diadakan pada siang hari tergantung dari kesepakatan dalam

bermusyawarah.

Untuk bisa mengadakan kegiatan nyambai ada beberapa syarat yang harus

dipenuhi dan dengan biyaya yang tidak sedikit. Syarat-syarat yang harus dipenuhi

untuk bisa mengadakan kegiatan nyambai yaitu upacara adat perkawinan (nayuh)

harus diadakan secara besar-besaran. selain itu, syarat yang harus dipenuhi yakni

harus memotong hewan kerbau serta pembuatan kue adat oleh nakbay (saudara

perempuan yang sudah menikah). Disamping itu Nyambai memiliki makna dan

fungsi tertentu yang menunjukkan nilai-nilai budaya pada masyarakat Lampung

Saibatin. Makna-makna yang terdapat pada kegiatan nyambai ditunjukkan pada

gerakan-gerakan tari nyambai, pakaian yang digunakan peserta tari nyambai, serta

musik pengiring tari nyambai. Secara umum, kegiatan nyambai memiliki makna

Page 32: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

9

yang dapat mempererat kekerabatan serta sarana untuk menjaga tali silaturahmi

antar masyarakat. Selain itu, Nyambai juga memiliki fungsi sebagai pelengkap

upacara adat nayuh serta sebagai sarana hiburan bagi masyarakat dan ajang

pencarian jodoh antara bujang dan gadis.

Selain sebagai pelengkap upacara adat Nayuh, Nyambai juga biasanya diadakan

pada saat memperingati hari-hari besar dan untuk menghormati tamu (pejabat

pemerintah). Namun pada saat ini kegiatan nyambai sudah jarang diadakan, di

Pekon Negri Ratu Tenumbang, nyambai hanya diadakan pada saat upacara adat

nayuh. Salah satu faktor yang mempengaruhi jarangnya diadakan kegiatan

nyambai adalah besarnya biyaya yang harus dikeluarkan. Dalam

perkembangannya, acara adat nyambai yang jarang dilaksanakan menyebabkan

banyak generasi muda yang tidak mengetahui tentang makna, fungsi, serta prosesi

apa saja yang terdapat pada kebudayaan nyambai.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Prosesi Nyambai Pada Masyarakat Lampung Saibatin“. Alasan

peneliti mengangkat judul tersebut adalah untuk memahami makna dan fungsi

serta prosesi-prosesi apa saja yang ada dalam kebudayaan Nyambai pada upacara

adat Nayuh masyarakat Lampung Saibatin, khususnya pada masyarakat Pekon

Negri Ratu Tenumbang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat.

Selain itu, penelitian ini bertujuan agar masyarakat dan generasi muda dapat

mengetahui dan melestarikan kebudayaan nyambai agar tidak punah seiring

perkembangan zaman.

Page 33: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

10

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apa fungsi dan makna yang terkandung pada Nyambai dalam upacara adat

Nayuh ?

2. Apa saja prosesi-prosesi yang terdapat pada kebudayan nyambai ?

3. Bagaimana upaya yang dilakukan masyarakat dalam melestarikan

kebudayaan Nyambai ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui makna dan fungsi yang terkandung dalam kebudayaan

Nyambai.

2. Untuk mengetahui prosesi apa saja yang terdapat dalam kebudayaan

Nyambai.

3. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan masyarakat dalam

melestarikan kebudayaan Nyambai.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kegunaan bagi semua pihak yang membutuhkan. Adapun manfaat penelitian ini

adalah :

Page 34: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

11

1. Manfaat Praktis

Bermanfaat bagi pembangunan kesenian daerah Lampung, khususnya di

Kabupaten Pesisir Barat dan sebagai sumbangan bagi kalangan akademis

dalam melihat masalah-masalah kebudayaan.

2. Manfaat Teoritis

Bermanfaat sebagai upaya untuk memperkaya kajian tentang ilmu

Sosiologi Kebudayaan dan memberikan sumbangan informasi yang positif

kepada masyarakat umum tentang kebudayaan nyambai.

Page 35: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kebudayaan

1. Makna Kebudayaan

Koentjaraningrat (1991) mengajukan definisi kebudayaan sebagai seluruh sistem

gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang

dijadikan manusia dengan belajar.

Menurut Taylor (1897), kebudayaan atau pun yang disebut peradaban, mengandung

pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks,

meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat (kebiasaan),

dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat. Dari definisi

tersebut dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan

memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat

dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat

abstrak.

Berdasarkan definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan hasli

karya manusia yang diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat. Begitupun dengan

kebudayaan nyambai pada masyarakat Lampung saibatin di Negri Ratu Tenumbang

Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Dalam kegiatan nyambai

Page 36: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

13

terdapat pertunjukan tari yang dilakukan oleh muli (gadis) dan mekhanai (bujang)

yang dijadikan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat sekaligus ajang silaturahmi

dan pencarian jodoh antara bujang dan gadis.

2. Fungsi Kebudayaan

Kebudayaan mempunyai fungsi yaitu untuk mengatur manusia agar dapat mengerti

bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap jika akan

berhubungan dengan orang lain di dalam menjalankan kehidupannya. Kebudayaan

berfungsi sebagai:

1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok, contohnya: norma.

Norma adalah kebiasaan yang dijadikan dasar bagi hubungan antara orang-orang

tersebut sehingga tingkah laku masing-masing bisa diatur. Norma sifatnya tidak

tertulis dan berasal dari masyarakat.

2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya.

3. Melindungi diri kepada alam. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau

kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi

masyarakat terhadap lingkungan alamnya.

4. Pembimbing kehidupan manusia.

5. Pembeda antar manusia dan binatang.

Page 37: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

14

Unsur-unsur kebudayaan meliputi semua kebudayaan di dunia, baik yang kecil,

bmaupun yang besar, kompleks, dan dengan jaringan hubungan yang luas. Menurut

konsep B.Malinowski, kebudayaan di dunia mempunyai tujuh unsur universal, yaitu :

a. Bahasa

b. Sistem teknologi

c. Sistem mata pencaharian

d. Organisasi sosial

e. Sistem pengetahuan

f. Religi

g. Kesenian

Berdasarkan definisi fungsi kebudayaan dapat disimpulkan bahwa kebudayaan

berfungsi sebagai pedoman untuk mengatur kehidupan manusia agar dapat bertindak

dan menentukan sikap sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan.

3. Wujud Kebudayaan

Koentjaraningrat (1974), mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan gagasan

dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari

hasil budi dan karyanya. Dalam upaya mendefinisikan kebudayaan, Koentjaraningrat

memperlihatkan wujudnya dalam kehidupan masyarakat, wujud kebudayaan itu ada

tiga macam yaitu:

1. Wujud kebudayaan sebagai suatu komplek dari ide-ide, nilai-nilai, norma-

norma, peraturan dan sebagainya.

Page 38: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

15

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari

manusia dalam masyarakat.

3. Wujud kebudayaan berupa benda-benda hasil karya manusia.

Wujud pertama adalah wujud kebudayaan yang sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau

digambar, sebab letaknya berada dalam kepala manusia, artinya wujud dalam pikiran

dari warga masyarakat dimana kebudayaan itu tumbuh. Akan tetapi, pada masa kini

kebudayaan dapat dituangkan melalui tulisan, bahkan dapat disimpan dalam kartu

atau file komputer, tape recorder, micro film dan sebagainya. Kebudayaan semacam

ini dapat juga berupa adat istiadat atau tata kelakuan, berarti kebudayaan merupakan

segenap pengetahuan tentang pola-pola bertindak pola-pola berperasaan serta

kemampuan berfikir yang dimiliki oleh segenap anggota masyarakat.

Pola-pola kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dapat berfungsi sebagai pengatur,

pengawas dan dapat memberikan arah kelakuan serta perbuatan manusia sesuai

dengan kehendak umum. Studi tentang stratifikasi ataupun urut-urutan wujud

kebudayaan ini dapat diperinci mulai dari lapisan yang paling abstrak sampai pada

lapisan yang paling nyata dan terbatas (terbatas artinya adat istiadat tidak selalu dapat

diwujudkan secara konkret). Pada lapisan pertama yang paling abstrak adalah sistem

nilai budaya, lapisan yang kedua adalah sistem norma-norma yang sedikit lebih

konkrit, sistem hukum yang berdasarkan norma-norma adalah lebih konkrit. Lapisan

ketiga yang paling konkrit adalah peraturan-peraturan khusus mengenai kegiatan

manusia sehari-hari dalam kehidupan masyarakat, misalnya aturan sopan santun (adat

istiadat), lapisan ini paling konkrit tetapi masih terbatas pada ruang lingkup tertentu.

Page 39: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

16

Kebudayaan sering disebut sebagai sistem sosial yang meliputi pola-pola kelakuan

manusia itu sendiri. Soleman B. Taneko (1986), mengatakan bahwa ciri khusus yang

telihat pada tiap-tiap arti intern ini adalah terdapatnya unsur-unsur yang paling

berkaitan atau hubungan dalam satu kesatuan. Meskipun penjelasan ini secara khusus

diperuntukkan dalam menghidupkan pengertian sistem dalam sistem sosial, akan

tetapi dapat pula dijadikan pedoman untuk menyebut istilah-istilah kebudayaan dalam

lingkup studi sosiologi. Sistem sosial sendiri dalam kaitannya dengan wujud

kebudayaan yang kedua dapat dipandang bahwa sistem sosial adalah segenap

aktivitas-aktivitas yang berinteraksi antara satu pihak dengan pihak yang lain dalam

masyarakat, dimana menunjukkan pola-pola tertentu atas dasar arti adat istiadat yang

berlaku. Sebagai rangkaian akivitas manusia di dalam kehidupan masyarakat, sistem

sosial itu bersifat konkrit terjadi di sekeliling pergaulan sehari-hari, dan hal ini dapat

didokumentasikan.

Wujud ketiga, kebudayaan dapat disebut dengan kebudayaan fisik, sebab secara

keseluruhan merupakan benda sebagai hasil aktivitas, perbuatan-perbuatan atau

karya-karya manusia dalam masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soeleman

Soemardi (1964), bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta

masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan

(material cultur) yang diperlukan oleh masyarakat untuk menaklukkan dan

menguasai alam dengan maksud mengambil manfaatnya demi keperluan kehidupan

dan penghidupan masyarakat. Rasa meliputi wujud dari jiwa manusia, yaitu segala

norma dan nilai-nilai kemasyarakatan yang perlu untuk mengatur masalah-masalah

Page 40: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

17

kemasyarakatan dalam arti yang luas yang termasuk didalamnya misalnya idiologi,

agama, kesenian, kebatinan dan semua hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup

sebagai anggota masyarakat. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan

berfikir dari orang yang hidup bermasyarakat, yang antara lain menghasilkan ilmu-

ilmu pengetahuan, baik itu wujud ilmu pengetahuan murni maupun yang berwujud

ilmu pengetahuan terapan untuk diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat.

B. Tinjauan Tentang Upaya Pelestarian

1. Pengertian Pelestarian

Menurut peraturan Mentri Dalam Negeri No.52 Tahun 2007 Tentang Pedoman

Pelestarian Dan Pengembangan Adat Istiadat Serta Nilai Sosial Budaya Dalam

Masyarakat Pasal 1, yang berbunyi :

“Pelestarian adalah upaya menjaga dan memelihara adat istiadat dan nilai

sosial budaya masyarakat yang bersangkutan, terutama nilai-nilai etika,

moral, dan adab yang merupakan inti dari adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan

dalam masyarakat, dan lembaga adat agar keberadaannya tetap terjaga dan

berlanjut”.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.1 tahun 2010 tentang cagar budaya

bahwa, pelestaraian merupakan suatau upaya yang dinamis untuk mempertahankan

keberadaan cagar budaya serta keaslian nilai-nilai dengan cara melindungi,

mengembangkan, dan memanfaatkannya. Sedangkan menurut Hartono (2016),

pelestarian adalah upaya yang dilakukan dengan menjaga kesinambungan yang

Page 41: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

18

menerima adanya perubahan atau pembangunan.Pelestarian tercakup dalam tiga

tindakan, yaitu perlindungan, penyelamatan, dan pemanfaatan.

Berdasarkan paparan di atas, penulis menyimpulkan bahwa pelestarian adalah upaya

untuk menjaga dan melindungi. Oleh karena itu, demi menjaga budaya tersebut maka

seluruh lapisan masyarakat mempunyai wewenang untuk merawat, serta

melestarikan agar budaya tidak hilang atau tergeser oleh perkembangan zaman.

2. Upaya Pelestarian

Indonesia adalah bangsa dengan jejak perjalanan sejarah yang panjang sehingga

penuh keanekaragaman budaya lokal yang seharusnya dilestarikan. Melestarikan

tidak berarti membuat sesuatu menjadi awet dan tidak dapat digantikan. Melestarikan

berarti memelihara dan menjaga untuk waktu yang sangat lama. Jadi upaya

pelestarian warisan budaya lokal yaitu kegiatan memelihara warisan budaya lokal

untuk terus dijaga. Pelestarian bukan hanya tentang kebiasaan sesaat, tidak

sistematis, dan tanpa akar yang kuat di masyarakat. Pelestarian tidak akan bertahan

dan berkembang jika tidak didukung oleh masyarakat luas dan tidak menjadi bagian

nyata dari kehidupan kita. Para pakar pelestarian, misalnya pemerintah, tokoh adat

harus turun dan merangkul masyarakat agar dapat melakukan pelestarian. Singkat

kata pelestarian akan dapat terus berlanjut apabila berbasis pada kekuatan dalam,

kekuatan lokal, kekuatan swadaya. Karenanya sangat diperlukan penggerak,

pemerhati, pecinta dan pendukung dari berbagai lapisan masyarakat (Hadiwinoto,

2002).

Page 42: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

19

Menurut Karmadi (2017) agar dapat mendukung pelestarian maka perlu

ditumbuhkan motivasi yang kuat untuk ikut tergerak, dan berpartisipasi

melaksanakan pelestarian, antara lain:

1. Motivasi untuk menjaga kebudayaan

2. Motivasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kecintaan generasi muda

terhadap kebudayaan

.

3. Motivasi untuk menjamin terwujudnya keragaman.

4. Motivasi simbolis yang meyakini bahwa budaya lokal adalah gambaran dari

jati diri suatu kelompok atau masyarakat.

Berdasarkan definisi para ahli mengenai upaya pelestarian kebudayaan dapat

disimpulkan bahwa kebudayaan dapat bertahan dan berkembang jika didukung oleh

masyarakat luas dan menjadi bagian nyata dari kehidupan. Selain itu, masyarakat

harus memiliki motivasi untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan.

C. Pengertian Kearifan Lokal

Pengertian Kearifan Lokal dilihat dari kamus Inggris Indonesia, terdiri dari 2 kata

yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local berarti setempat dan wisdom sama

dengan kebijaksanaan. Dengan kata lain maka local wisdom dapat dipahami sebagai

gagasan-gagasan, nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat (local) yang bersifat

bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota

masyarakatnya. Secara filosofis, kearifan lokal dapat diartikan sebagai sistem

pengetahuan masyarakat lokal/pribumi yang bersifat empirik dan pragmatis. Bersifat

empirik karena hasil olahan masyarakat secara lokal berangkat dari fakta-fakta yang

Page 43: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

20

terjadi disekeliling kehidupan mereka. Sedangkan bertujuan pragmatis karena seluruh

konsep yang terbangun sebagai hasil olah pikir dalam sistem pengetahuan itu

bertujuan untuk pemecahan masalah sehari-hari (Rosidi,2009).

Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi

kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam

menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Dalam bahasa

asing sering juga dikonsepsikan sebagai kebijakan setempat local wisdom atau

pengetahuan setempat “local knowledge” atau kecerdasan setempat local genious

(Fajarini,2014).

Kearifan lokal merupakan sesuatu yang berkaitan secara spesifik dengan budaya

tertentu (budaya lokal) dan mencerminkan cara hidup suatu masyarakat tertentu

(masyarakat lokal). Dengan kata lain, kearifan lokal bersemayam pada budaya lokal,

Seperti telah dikemukakan oleh Bosch, yang penting ialah mengembangkan

kreativitas para pelaku budaya sendiri sehingga dapat menumbuhkan “ Kearifan

Lokal “ ketika menghadapi terjangan pengaruh kebudayaan asing (Rosidi,2009).

D. Falsafah Hidup Masyarakat Lampung

1. Pi-il Pusenggiri

Piil Pusenggiri adalah tatanan moral yang merupakan pedoman bersikap dan

berperilaku masyarakat adat Lampung dalam segala aktivitas hidupnya. Falsafah

hidup orang Lampung sejak terbentuk dan tertatanya masyarakat adat adalah piil

pesenggiri. Piil (fiil=arab) artinya perilaku, dan pusenggiri maksudnya bermoral

Page 44: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

21

tinggi, berjiwa besar, tahu diri, tahu hak dan kewajiban. Piil pusenggiri merupakan

potensi sosial budaya daerah yang memiliki makna sebagai sumber motivasi agar

setiap orang dinamis dalam usaha memperjuangkan nilai-nilai positif, hidup

terhormat dan dihargai di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Sebagai konsekuensi

untuk memperjuangkan dan mempertahankan kehormatan dalam kehidupan

bermasyarakat, maka masyarakat Lampung berkewajiban untuk mengendalikan

perilaku dan menjaga nama baiknya agar terhindar dari sikap dan perbuatan yang

tidak terpuji. Piil pusenggiri sebagai tatanan moral memberikan pedoman bagi

perilaku pribadi dan masyarakat adat Lampung untuk membangun karya-karyanya.

Piil pusenggiri merupakan suatu keutuhan dari unsur-unsur yang mencakup Juluk-

adok, pudak waya, tengah nyanggah, dan sesakaian sembayan, yang berpedoman

pada adat dari leluhur mereka. Apabila ke-4 unsur ini dapat dipenuhi, maka

masyarakat Lampung dapat dikatakan telah memiliki piil pusenggiri. Piil-pesenggiri

pada hakekatnya merupakan nilai dasar yang intinya terletak pada keharusan untuk

mempunyai hati nurani yang positif (bermoral tinggi atau berjiwa besar), sehingga

senantiasa dapat hidup secara logis, etis dan estetis. Secara ringkas unsur-unsur Piil

Pusenggiri dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Juluk-Adok

Secara etimologis Juluk-adok (gelar adat) terdiri dari kata juluk dan adok, yang

masing-masing mempunyai makna, Juluk adalah nama panggilan keluarga seorang

pria/wanita yang diberikan pada waktu mereka masih muda atau remaja yang belum

Page 45: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

22

menikah, dan adok bermakna gelar/nama panggilan adat seorang pria/wanita yang

sudah menikah melalui prosesi pemberian gelar adat.

Juluk-adok merupakan hak bagi anggota masyarakat Lampung, oleh karena itu juluk-

adok merupakan identitas utama yang melekat pada pribadi yang bersangkutan.

Biasanya penobatan juluk-adok ini dilakukan dalam suatu upacara adat sebagai media

peresmiannya. Juluk adok ini biasanya mengikuti tatanan yang telah ditetapkan

berdasarkan hirarki status pribadi dalam struktur kepemimpinan adat. Sebagai contoh;

Pengiran, Dalom, Batin, Temunggung, Radin, Minak, Kimas dst. Dalam hal ini

masing-masing kebuwaian tidak selalu sama, demikian pula urutannya tergantung

pada adat yang berlaku pada kelompok masyarakat yang bersangkutan.

b. Nemui-Nyimah

Nemui berasal dari kata benda temui yang berarti tamu, kemudian menjadi kata kerja

nemui yang berarti bertamu atau mengunjungi/silaturahmi. Nyimah berasal dari kata

benda simah, kemudian menjadi kata kerja nyimah yang berarti suka memberi

(pemurah). Sedangkan secara harfiah nemui-nyimah diartikan sebagai sikap santun,

pemurah, terbuka tangan, suka memberi dan menerima dalam arti material sesuai

dengan kemampuan. Nemui-nyimah merupakan ungkapan asas kekeluargaan untuk

menciptakan suatu sikap keakraban dan kerukunan serta silaturahmi. Nemui-nyimah

merupakan kewajiban bagi suatu keluarga dari masyarakat Lampung umumnya untuk

tetap menjaga silaturahmi, dimana ikatan keluarga secara genealogis selalu

terpelihara dengan prinsip keterbukaan, kepantasan dan kewajaran.

Page 46: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

23

c. Nengah-Nyappur

Nengah berasal dari kata benda, kemudian berubah menjadi kata kerja yang berarti

berada di tengah. Sedangkan nyappur berasal dari kata benda cappur menjadi kata

kerja nyappur yang berarti baur atau berbaur. Secara harfiah dapat diartikan sebagai

sikap suka bergaul, suka bersahabat dan toleran antar sesama. Nengah-nyappur

menggambarkan bahwa anggota masyarakat Lampung mengutamakan rasa

kekeluargaan dan didukung dengan sikap suka bergaul dan bersahabat dengan siapa

saja, tidak membedakan suku, agama, tingkatan, asal usul dan golongan. Sikap suka

bergaul dan bersahabat menumbuhkan semangat suka bekerjasama dan tenggang rasa

(toleransi) yang tinggi antar sesamanya. Sikap toleransi akan menumbuhkan sikap

ingin tahu, mau mendengarkan nasehat orang lain, memacu semangat kreativitas dan

tanggap terhadap perkembangan gejala-gejala sosial. Sikap nengah-nyappur juga

menunjukkan sikap ingin tahu yang tinggi, sehingga menumbuhkan sikap

kepeloporan. Pandangan atau pemikiran demikian menggabarkan bahwa anggota

masyarakat Lampung merupakan bentuk kehidupan yang memiliki jiwa dan semangat

kerja keras dan gigih untuk mencapai tujuan masa depannya dalam berbagai bidang

kehidupan.

Nengah-nyappur merupakan pencerminan dari asas musyawarah untuk mufakat.

Sebagai modal untuk bermusyawarah tentunya seseorang harus mempunyai

pengetahuan dan wawasan yang luas, sikap toleransi yang tinggi dan melaksanakan

segala keputusan dengan rasa penuh tanggung jawab. Dengan demikian berarti

masyarakat Lampung pada umumnya dituntut kemampuannya untuk dapat

Page 47: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

24

menempatkan diri pada posisi yang wajar, yaitu dalam arti sopan dalam sikap

perbuatan dan santun dalam tutur kata. Makna yang lebih dalam adalah harus siap

mendengarkan, menganalisis, dan harus siap menyampaikan informasi dengan tertib

dan bermakna.

d. Sakai-Sambaiyan

Sakai bermakna memberikan sesuatu kepada seseorang atau sekelompok orang dalam

bentuk benda dan jasa yang bernilai ekonomis yang dalam prakteknya cenderung

menghendaki saling berbalas. Sedangkan sambaiyan bermakna memberikan sesuatu

kepada seseorang, sekelompok orang atau untuk kepentingan umum secara sosial

berbentuk benda dan jasa tanpa mengharapkan balasan.

Sakai sambaiyan berarti tolong menolong dan gotong royong, artinya memahami

makna kebersamaan atau guyub. Sakai-sambayan pada hakekatnya adalah menun-

jukkan rasa partisipasi serta solidaritas yang tinggi terhadap berbagai kegiatan

pribadi dan sosial kemasyarakatan pada umumnya.

Sebagai masyarakat Lampung akan merasa kurang terpandang bila ia tidak mampu

berpartisipasi dalam suatu kegiatan kemasyarakatan. Perilaku ini menggambarkan

sikap toleransi kebersamaan, sehingga seseorang akan memberikan apa saja secara

suka rela apabila pemberian itu memiliki nilai manfaat bagi orang atau anggota

masyarakat lain yang membutuhkan (Abdul syani,2013).

Page 48: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

25

Unsur-unsur piil pusenggiri (prinsip kehormatan) selalu berpasangan, juluk

berpasangan dengan adek, nemui dengan nyimah, nengah dengan nyappur, sakai

dengan sambaian. Penggabungan itu bukan tanpa sebab dan makna, Juluk adek

(terprogram, keberhasilan), nemui nyimah (prinsip ramah, terbuka dan saling

menghargai), nengah nyappur (prinsip suka bergaul, terjun dalam masyarakat,

kebersamaan, kesetaraan), dan sakai sambaian (prinsip kerjasama, kebersamaan).

Bupiil Bupusanggiri menurut istilah masyarakat adat Saibatin artinya memiliki harga

diri, hidup bermartabat, dan menjunjung tinggi hidup terhormat dalam masyarakat.

Sedangkan 4 unsur penopangnya sebagai indikator tercapai atau tidaknya prinsip

hidup bupiil bupusanggikhi itu adalah:

1. Khepot delom mufakat (selalu musyawah untuk mufakat, mempunyai

kepribadian sesuai dengan gelar adat yang disandangnya setara degan

Bejuluk-beadoq)

2. Bupudak Waya (berwajah ramah/ceria suka saling mengunjungi untuk

bersilaturahmi, selalu mempererat persaudaraan serta ramah menerima tamu)

setara dengan Nemui-nyimah)

3. Tetengah tetanggah ( suka berada ditengah bersama masyarakat, suka bergaul,

aktif dalam pergaulan bermasyarakat dan tidak individu, setara dengan

Nengah-nyappur)

4. Khopkhama delom bekekhja (selalu mengutamakan kebersamaan dalam

bekerja, suka tolong menolong antar sesama warga masyarakat, dan suka

Page 49: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

26

bergotong royong dalam kepentingan umum setara dengan Sakai-sambaian)

Falsafah hidup masyarakat Lampung yang disebut Piil Pesenggiri secara esensial

berkaitan dengan eksistensi manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, dengan

sesama manusia dan dengan alam lingkungan. Oleh karena itu secara filosofis dapat

dikatakan bahwa filsafat hidup Piil Pesenggiri pasti mengandung nilai ketuhanan,

nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai kehidupan (Haryadi, 1996).

E. Masyarakat Adat Lampung Saibatin

Lampung Saibatin adalah salah satu kelompok yang masih menjaga kemurnian tradisi

daerah dalam mendudukkan seseorang pada jabatan adat yang oleh sekelompok

masayarakat Lampung disebut dengan Kepunyimbangan. Saibatin sesungguhnya

diartikan status yang ada dalam adat untuk membina kerukunan dalam bermasyarakat

yang mengikat hubungan persaudaraan sehingga berkembang menjadi suatu

kedudukan dengan adanya Punyimbang Saibatin. Punyimbang Saibatin adalah istilah

bagi pimpinan adat di daerah Lampung Pesisir (Depdikbud,1985/1986). Secara

harfiah penyimbang dapat diartikan seseorang yang berhak mewarisi masalah adat,

berarti yang berhak menduduki jabatan sebagai kepala adat atau pimpinan adat yang

kepemimpinannya diwarisi secara turun-temurun sejak dahulu pada anak laki-laki

yang tertua. Sedangkan Penyimbang bila dihubungkan dengan masalah keturunan

umumnya berarti anak Penyimbang Nyawa (anak laki-laki tertua) yang berhak

mewarisi semua harta kedudukan pangkat di lingkungan kekerabatan adat dari pihak

ayahnya.

Page 50: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

27

Menurut sejarahnya orang Lampung berasal dari daerah Skala Brak (daerah

penggunungan bukit barisan sekitar Krui), kemudian melakukan perpindahan, dalam

perpindahan tersebut rombongan terpecah menjadi 2 bagian. Bagian yang pertama

melewati bagian dalam daerah Lampung, sedangkan bagian kedua mengambil jalan

menyusuri sepanjang daerah pantai Lampung (Depdikbud,1986/1987).

1. Prinsip Hidup Masyarakat Lampung Saibatin

a. Hutang-sebayar

Artinya hutang harus dibayar, karena membayar hutang adalah sebuah kewajiban.

a. Untung-sebagi

Artinya dalam bekerjasama keuntungan yang diperoleh harus dibagi secara adil agar

tidak terjadi perpecahan dan kerukunan tetap terjaga.

b. Semaya-setunggu

Semaya adalah janji, artinya janji bisa di tunggu dan harus ditepati.

c. Hippun-mupakat

Himpun sama artinya dengan rapat atau bermusyawarah, dalam proses memutukan

sesuatu harus berdasarkan kesepakatan bersama yang dihasilkan dari bermusyawarah.

d. Hurik-sepati

Artinya sehidup semati, kesetiaan, dan antara setiap individu tidak ada penghianatan.

2. Pembagian Kelompok Masyarakat Adat Lampung Saibatin

Masyarakat adat Saibatin adalah masyarakat adat suku Lampung yang bermukim di

daerah sepanjang Pantai Teluk Lampung, Teluk Semangka, Krui Semangka, Krui

Belalau, yang disebut orang Melinting sebagai Meningting Raja Basa, peminggir

Page 51: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

28

Semangka dan Krui-Belalau. Sesungguhnya yang juga tergolong penganut adat

Saibatin adalah orang-orang Ranau/Muara Dua, Komering/Kayu Agung yang

berdiam di daerah Sumatera Selatan (Hadikusuma, 1989).

Menurut Sayuti Ibrahim (1995) Perkumpulan masyarakat Lampung Saibatin dapat

dikelompokkan menjadi 10 bagian meliputi:

1. Belalau/ Krui:Sukau, Liwa, Kembahang, Batu Bekhak, Kenali, Sekincau.

2. Peminggekh Semaka: Belungu, Benawang, Pematang Sawah, Way Ngarip.

3. Peminggekh Pemanggilan: Kelumbayan, Pekhtiwi, Putih Doh, Badak, Limau,

Waylima, Gunung Alip.

4. Peminggekh Teluk: Teluk Betung, Menanga Khatai, Punduh Pidada.

5. Melinting: Jabung, Melinting, Sekampung Udik, Sekampung Ilir.

6. Meninting: Dantaran, Raja Basa, Ketibung.

7. Komering/ Kayu Agung

8. Semendawa Suku I, Semendawa Suku 2, Semendawa Suku 3, Buai Pemuka.

9. Ranau/ Muara Dua

10. Cikoneng Banten

Page 52: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

29

F. Marga-Marga Masyarakat Adat Lampung

Adapun marga-marga dalam masyarakat Lampung Saibatin dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 2. Daftar Marga-Marga Lampung Saibatin di Provinsi Lampung No Nama Marga No Nama Marga

1 Dantaran 23 Liwa

2 Pesisir Rajabasa 24 Kembahang

3 Marga Ratu 25 Batu Bekhak

4 Legun 26 Kenali

5 Teluk Betung 27 Pulau Pisang

6 Menanga 28 Wai Tenong

7 Ratai 29 Suwoh

8 Punduh 30 Bengkunat

9 Pedada 31 Belimbing

10 Badak 32 Ngambor

11 Putih 33 Tenumbang

12 Limau 34 Wai Napal

13 Kelumbayan 35 Pasar Krui

14 Pertiwi 36 Ulu Krui

15 Way Lima 37 Bandar

16 Gunung Alip 38 Pedada

17 Benawang 39 La’ai

18 Buai Belunguh 40 Way Sindi

19 Way Ngarip Semong 41 Pugung Tampak

20 Pematang Sawa 42 Pugung Penengahan

21 Melinting 43 Pugung Melaya

22 Sukau 44 Ngaras

Sumber : Sabaruddin, 2012

Lokasi penelitian ini adalah di Pekon Negri Ratu Tenumbang Kecamatan Pesisir

Selatan Kabupaten Pesisir Barat, daerah tersebut masuk kedalam kelompok wilayah

Belalau/ Krui yang merupakan salah satu desa yang masuk kedalam kelompok marga

Tenumbang.

Page 53: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

30

G. Tinjauan Tentang Prosesi Nyambai

Nyambai adalah salah satu rangkaian acara yang diadakan pada saat pesta perkawinan

adat nayuh masyarakat Lampung Saibatin. Nyambai adalah acara khusus bagi

mekhanai (bujang) dan muli (gadis) untuk menunjukan kemahiran menari masing-

masing. Tari nyambai ditarikan secara berpasang-pasangan oleh para mekhanai

(bujang) dan muli (gadis) sebagai sarana silaturahmi dan sebagai hiburan bagi

masyarakat. Kegiatan Nyambai diadakan pada saat malam sebelum pesta

perkawianan adat nayuh atau sesuai dengan hasil kesepakatan musyawarah para ketua

adat.

Nyambai merupakan sebuah tradisi yang diajarkan secara turun-temurun dari generasi

ke generasi. Bagi masyarakat adat Lampung Saibatin, Nyambai menjadi bagian yang

penting pada upacara adat Nayuh. Nyambai merupakan pelengkap dari seluruh

rangkaian upacara perkawinan adat, dimana dalam rangkaian proses adat perkawinan

budaya adat yang menjadi ciri khas dalam sebuah masyarakat. Nyambai juga

memiliki makna tertentu yang menunjukkan nilai-nilai budaya pada masyarakat adat

Lampung yang berhubungan dengan upacara adat pada umumnya bertujuan untuk

menunjukkan kebesaran adat yang dimiliki oleh masyarakat Lampung Saibatin.

Makna-makna yang terdapat pada Nyambai ditunjukkan pada ragam gerak, pakaian,

serta musik pengiring Nyambai. Selain itu, bagi masyarakat Lampung Saibatin

Nyambai merupakan sebuah budaya yang mencirikan kebudayaan mereka, yang

memberi perbedaan tersendiri antara masyarakat Lampung Saibatin dengan yang

lainnya (Daryanti,2010).

Page 54: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

31

Ariftanto dan maimunah (1988) Berpendapat bahwa makna adalah arti atau

pengertian yang erat hubungannya antara tanda atau bentuk yang berupa lambang,

bunyi, ujaran dengan hal atau barang yang dimaksudkan.

Berdasarkan pendapat ahli tersebut maka yang dimaksud dengan makna yang

terkandung pada kebudayaan nyambai ini adalah sebuah tradisi yang menjadi sebuah

ciri khas dari masyarakat adat Lampung Saibatin khusunya pada masyarakat Pekon

Negri Ratu Tenumbang yang merupakan salah satu sarana untuk tetap berpegang

teguh pada palsafah hidup masyarakat Lampung itu sendiri yang disebut dengan “pi-

il pesenggiri”. Kegiatan nyambai juga bisa bermakna sebagai hiburan dan sarana

masyarakat untuk menjalin tali silaturahmi khususnya bagi para generasi muda.

Pada saat pelaksanaan kegiatan Nyambai, para penari gadis menggunakan pakaian

kebaya, bawahan kain panjang, selendang, rambut disanggul, menggunakan asesoris

dan membawa kipas. Sedangkan untuk para penari bujang menggunakan pakaian

kemeja putih, bawahan celana dasar berwarna gelap, jas, kain serong gantung dan

memakai peci. (Ali imron,2015)

Nyambai adalah salah satu prosesi yang diadakan masyarakat Lampung Saibatin

pada saat pesta perkawinan adat Nayuh, Nyambai juga sering diadakan pada saat

menyambut tamu penting (pejabat). Prosesi Nyambai pada upacara adat Nayuh

masyarakat adat Lampung Saibatin khususnya pada masyarakat Pekon Negri Ratu

Tenumbang dibagi menjadi dua tipe, yaitu Nyambai Adat dan Nyambai Tuan.

Page 55: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

32

Sebelum prosesi Nyambai di Pekon Negri Ratu Tenumbang diadakan, para ketua adat

akan melakukkan humpun (musyawarah). Setelah mengadakan himpun, para ketua

adat akan memberitahukan hasilhumpun kepada anggota kelompok masing-masing

serta menyiapan muli dan mekhanai dari kelomponya untuk mengikuti kegiatan

nyambai. Pada saat pelaksanaan, kegiatan nyambai diawali dengan pembukaan yang

dibuka oleh seorang jenang atau pengtuha marga. Setelah acara dibuka selanjutnya

yaitu pembacaan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh para peserta nyambai

yang oleh pengtuha marga. Selanjutnya nyambai dilanjutkan dengan acara tari yang

ditarikan oleh muli (gadis) dan meranai (bujang) yang disebut dengan tari nyambai.

Dalam pelaksanaannya, tari nyambai diiringi oleh alat musik canang, gong, serta

diiringi pula oleh adidang/nayanyian tari nyambai yang dinyanyikan langsung oleh

orang yang sudah ditugaskan untuk ngeadidang. selesainya acara tari nyambai

ditandai oleh tari ngelelayang yang dipimpin oleh muli batin dan diikuti oleh semua

penari muli. Setelah acara tari selesai selanjutnya doa bersama kemudian acara

nyambai ditutup oleh jenang dan di lanjutkan dengan makan kue bersama dibawah

tarub.

H. Tinjauan Tentang Seni Tari

Tari adalah salah satu jenis gerak selain senam, beladiri, akrobatik. Sebagai sebuah

seni, tari memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan seni-seni yang lain. Seni tari secara

umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan dan ekspresi. Selain itu, tari

memiliki unsur-unsur ruang, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi,

tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak.

Page 56: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

33

Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan dan serong kiri.

Arah gerak contohnya kedepan, kebelakang, memutar atau zigzag. Tingkatan

berhubungan dengan tinggi rendahnya posisi duduk dan level tinggi dengan posisi

kaki dijinjitkan atau dengan meloncat-loncat. Jangkauan berhubungan dengan gerak

yang panjang atau pendek, gerak yang besar atau yang kecil.

Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari yang

ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa dan

emosi, bukan dengan kekukatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur

dengan tenaga yang berbeda-beda akan membangkitkan kesan yang mendalam,

bukan hanya bagi penonton tapi juga bagi penari.

Seni tari sangat berhubungan dengan keadaan masyarakat dan budaya setempat. Oleh

karena itu, fungsi peranan, dan jenis-jenisnya pun sangat berhubungan dengan

masyarakat dan budaya setempat. Bahkan dalam perkembangannya, seni tari

dipengaruhi oleh perkembangan budaya dan masyarakat.

Sebagai suatu kegiatan, seni tari memiliki beberapa fungsi, yaitu seni tari sebagai

sarana upacara, seni tari sebagai hiburan, seni tari sebagai media pergaulan, seni tari

pertunjukkan, dan seni tari sebagai media katarsis (wardhan, 1990).

a. Seni tari sebagai sarana upacara

Tari dapat digunakan sebagai sarana upacara. Jenis tari ini banyak macamnya, seperti

tari untuk upacara keagamaan, upacara adat perkawinan, dan upacara penting dalam

kehdupan manusia.

Page 57: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

34

b. Seni tari sebagai hiburan

Tari sebagai hiburan harus bervariasi agar tidak membosankan.oleh karna itu, jenis

ini menggunakan tema-tema yang sederhana, tidak muluk-muluk, diiringi dengan

musik. Kostum dan tata panggung dipersiapkan dengan cara yang menarik (zahrain,

2018).

Dalam penelitian yang akan dilakukkan berkaitan dengan seni tari budaya Lampung

Pesisir yaitu kebudayaan nyambai pada masyarakat Lampung Saibatin di Pekon

Negri Ratu Tenumbang Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat.

I. Tinjauan Tentang Tari Nyambai

Tari nyambai adalah tarian adat masyarakat Lampung Saibatin yang telah dikenal

sejak lama. Tarian ini merupakan suatu rangkaian dengan upacara perkawinan adat

nayuh yang ada pada masyarakat Lampung Saibatin. Tari nyambai adalah tari

kelompok berpasangan yang dilakukan oleh muli (gadis) dan mekhanai (bujang)

sebagai ajang pertemuan atau ajang silaturahmi untuk mencari jodoh. Sebagai tarian

adat pada masyarakat Lampung Saibatin, kehadirannya menjadi bagian dari

rangkaian upacara perkawinan yang disebut upacara adat nayuh.

Tari nyambai merupakan tarian pergaulan yang mempunyai aturan yang mengikat

didalamnya. Aturan dan tata cara dalam penyambaian sudah diatur dan ditetapkan

oleh pimpinan adat setempat. Aturan dan tata cara tersebut tidak boleh dilanggar oleh

seluruh masyarakatnya. Tarian nyambai hanya ditarikan apabila ada upacara

Page 58: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

35

perkawinan adat nayuh dan diadakan pada satu malam penuh. Nyambai dibagi

menjadi dua, yaitu nyambai adat dan nyambai tuan (ningrum,2010).

Berdasarkan hasil pra-riset peneliti, nyambai adat biasanya diadakan pada malam

setelah diadakannya upacara adat nayuh. Hanya keturunan punyimbang yang bisa

mengadakan nyambai adat. Nyambai adat juga dapat diadakan apabila syarat-syarat

yang telah ditetapkan oleh para ketua adat telah dipenuhi. Syarat yang harus dipenuhi

sebelum mengadakan nyambai adat yaitu upacara adat nayuh harus diadakan secara

besar-besaran. Selain itu syarat yang harus dipenuhi yakni dengan memotong

kerbau/sapi serta Pembuatan kue adat oleh nakbay (saudara perempuan yang telah

menikah), Peserta nyambai adat juga terdiri dari para muli (gadis) dan mekhanai

(bujang) semarga. Pada pelaksanaan nyambai adat, para peserta dikumpulkan

dibawah kelasa/tarub dan duduk beralaskan kasur.

Sedangkan nyambai tuan biasanya diadakan pada malam sebelum acara adat nayuh,

nyambai tuan lebih sederhana dari nyambai adat, masyarakat yang bukan keturunan

punyimbang dapat mengadakan nyambai tuan dengan syarat mampu dalam segi

materi dan mendapat izin dari para kepala adat. Nyambai tuan hanya diikuti oleh para

muli mekhanai sekampung dan tidak mengundang muli mekhanai dari tiap marga

seperti pada acara nyambai adat. Nyambai tuan juga diadakan dibawah kelasa/tarub,

namun yang menjadi pembeda antara nyambai tuan dan nyabai adat adalah peserta

nyambai tuan hanya duduk beralaskan tikar tidak duduk diatas kasur.

Page 59: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

36

J. Kerangka Pikir

Setiap daerah memiliki ciri khas atau karakteristik yang membedakan budaya yang

satu dengan yang lainnya, tidak terkecuali masyarakat suku Lampung. Masyarakat

Lampung mempunyai banyak kesenian tradisional dimana kesenian tersebut dapat

menjadi ciri khas dari suku Lampung. Salah satu kebudayaan yang dimiliki oleh

masyarakat adat Lampung Saibatin adalah kebudayaan Nyambai.

Masyarakat Pekon Negri Ratu Tenumbang Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten

Pesisir Barat sampai saat ini masih melaksanakan tradisi adat yaitu nyambai yang

sifatnya turun temurun dikalangan masyarakat sejak zaman nenek moyang. Nyambai

biasanya dilakukkan oleh muli (gadis) dan mekhanai (bujang) pada saat malam

sebelum didakannya upacara adat nayuh.

Dalam setiap pelaksanan nayuh, maka diadakan nyambai sebagai pelengkap dari

seluruh rangkaian upacara. Nyambai diadakan pada malam hari, biasanya diadakan

dibawah kelasa/tenda yang telah disiapkan. Dalam acara nyambai terdapat beragam

prosesi yang memiliki makna penting, sehingga bisa menjadi ciri khas dari

masyarakat adat Lampung saibatin. Prosesi-prosesi tersebut dibagi menjadi tiga

bagian yakni, prosesi sebelum, prosesi sesaat dan prosesi setelah diadakannya

kegiatan nyambai.

Dari uraian diatas, kerangka pikir dalam penelitian ini akan membahas tentang fungsi,

dan makna pada kebudayan nyambai dalam upacara adat nayuh di Pekon Negri Ratu

Tenumbang Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat.

Page 60: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

37

Skema Kerangka Pikir

Fungsi nyambai

dalam upacara adat

nayuh pada

masyarakat

Lampung saibatin

Makna nyambai

dalam upacara

adat nayuh pada

masyarakat

Lampung

saibatin

Upaya yang dilakukan

masyarakat dalam

melestarikan nyambai

pada masyarakat

Lampung saibatin

Prosesi nyambai pada masyarakat

Lampung saibatin

1. Sebelum (Himpun)

2. Sesaat (Pelaksanaan tari

nyambai)

3. Sesudah (penutupan)

Page 61: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian tentang kebudayaan nyambai pada adat Lampung saibatin di Pekon

Negri Ratu Tenumbang Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat

menggunakan metode penelitian kualitatif. Kirk dan Miller (1986),

mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundanmental bergantung pada pengamatan pada

manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut

dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Bogdan dan Taylor (1992),

menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang

meghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang

yang diamati. Menurut Sugiono (2011), metode penelitian kualitatif adalah

metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan

untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai

instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi atau

gabungan, analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna pada generalisasi.

Page 62: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

39

Karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Bikke dalam (Sugiyono,

2011), adalah sebagai berikut:

1. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung ke sumber data dan peneliti

adalah instrumen kunci.

2. Penelitain kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk

kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.

3. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari pada produk.

4. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secra induktif.

5. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna.

Sugiono (2011), menyatakan bahwa ciri-ciri penelitian kualitataif menurut

Erickson dan Susan Stainback adalah sebagai berikut:

1. Dilakukan secara intensif

2. Peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan

3. Mencatat secara hati-hati apa yang terjadi

4. Melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan di

lapangan dan membuat laporan penelitian secara mendetail.

Berdasarkan pemaparan diatas maka disimpulkan bahwa penelitian kualitaif

adalah penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan ilmiah tentang

fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat yang

disampaikan dengan kata-kata. Alasan penulis melakukan penelitian ini dengan

menggunakan metode kualitatif adalah agar penulis dapat menggali informasi

sedalam-dalamnya dan dapat memperoleh data-data yang akurat mengenai

kebudayaan nyambai.

Page 63: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

40

B. Fokus penelitian

Fokus penelitian bertujuan untuk membatasi masalah yang akan diteliti. Fokus

penelitian memudahkan peneliti karena dapat memperoleh data yang akurat dan

objek yang diteliti tidak meluas ke lainnya. Pembatasan ini disesuaikan dengan

kepentingan, keterbatasan dana, waktu dan tenaga yang dibutuhkan.

Fokus pada penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam terkait

fungsi dan makna dari kebudayaan nyambai, serta upaya apa yang dilakukan

masyarakat dalam melestarikan kebudayaan nyambai di pekon Negri Ratu

Tenumbang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat.

C. Penentuan Informan

Dalam penelitian ini, penentuan informan ditentukan melalui dua teknik yaitu

sebagai berikut :

1. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan

pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang

dianggap paling tau tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai

penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi

sosial yang diteliti (Sugiono, 2011)

2. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada

awalnya berjumlah sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena

dari jumlah sumber data yang sedikit tersebut belum mampu memberikan data

yang meumaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat dijadikan sebagai

sumber data. Dengan demikian jumlah sampel sumber data akan semakin

Page 64: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

41

besar, seperti bola salju menggelinding, lama-lama menjadi besar (sugiono,

2011).

Informan yang dimintai informasi dalam penelitian ini berjumlah tidak terbatas.

Kriteria informan dalam penelitian ini yaitu, berusia 40 tahun keatas, mempunyai

pengetahuan tenang nyambai baik sebagai seorang ketua adat maupun orang yang

pernah ikut serta dalam acara nyambai, masyarakat asli Pekon Negri Ratu

Tenumbang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat dan bersedia

untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi dari latar belakang

penelitian.

D. Lokasi penelitian

Wilayah pada penelitian ini adalah di Pekon Negri Ratu Tenumbang, Kecamatan

Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat. Pemilihan tempat ini dikarenakan

adanya beberapa pertimbangan yang cukup jelas, yaitu :

1. Di Pekon Negri Ratu Tenumbang mayoritas penduduknya adalah masyarakat

adat Lampung saibatin.

2. Masyarakat Pekon Negri Ratu Tenumbang masih mempertahankan upacara

adat nayuh, sehingga nyambai pun masih diadakan di wilayah ini.

3. Lokasi penelitian mudah dijangkau oleh peneliti sehingga dapat menghemat

waktu dan biaya dalam proses pelaksanaannya serta dalam pelaksanaanya

akan lebih mudah dalam pengolahan data.

Page 65: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

42

E. Teknik pengumpulan data

Adapun teknik pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Wawancara (Interview)

Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) sebagai pengaju/pemberi pertanyaan dan yang

diwawancarai (interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu.

Metode ini diharapkan dapat memperoleh data yang akurat dan sangat jelas dan

terperinci tentang kebudayaan nyambai di Pekon Negri Ratu Tenumbang

Kecamtan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Kemudian peneliti mengamati

secara mendalam apakah masyarakat di daerah tersebut masih melestarikan

kebudayaan yang dimaksud.

2. Observasi (Pengamatan)

Metode observasi atau pengamatan adalah kegiataan keseharian manusia dengan

menggunakan panca indera mata dan dibantu dengan panca indera lainnya.

Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala

yang diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila

sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta

dapat dikontrol keandalan (Reabilitas) dan kesahihannya (Validitasnya).

Observasi atau pengamatan pada penelitian ini bertujuan agar bisa mengamati

kondisi masyarakat sekitar sehinga dapat memudahkan peneliti untuk memperoleh

gambaran tentang implementasi nyambai.

Page 66: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

43

3. Dokumentasi

Teknik ini merupakan acuan bagi penulis sebagai penelaah terhadap referensi-

referensi yang berhubungan dengan bahan dan permasalahan penelitian. Adapun

dokumen yang dimaksud untuk memudahkan dalam melakukan penelitian

diantaranya adalah Buku-buku atau artikel-artikel, Skripsi-skripsi terdahulu yang

memuat tentang budaya Lampung terutama tentang nyambai, jurnal yang memuat

tentang kebudayaan Lampung terutama tentang nyambai dan foto-foto yang

diambil bersama informan.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dan Biklen (1992), analisis data ialah proses pencarian dan

penyusunan data yang sistematis melalui transkip wawancara, catatan lapangan,

dan dokumentasi yang secara akumulasi menambah pemahaman peneliti terhadap

yang ditemukan. Menurut Spradley (1997), analisis data merujuk pada pengujian

sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian-bagiannya, hubungan di

antara bagian-bagian, dan hubungan bagian-bagian itu dengan keseluruhan.

Nasution (1988) menyatakan bahwa analisis data ialah proses menyusun data agar

dapat ditafsirkan. Menyusun data berarti menggolongkannya dalam pola atau

tema.

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis data ialah kegiatan

analisis mengategorikan data untuk mendapatkan pola hubungan, tema,

menaksirkan apa yang bermakna, serta menyampaikan atau melaporkannya

kepada orang lain yang berminat. Data yang terdapat pada penelitian ini

merupakan data kualitatif, sehingga analisis data yang digunakan berupa teknik

Page 67: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

44

analisis data kualitatif. Dalam penelitian ini langkah-langkah yang digunakan

untuk menganalisis data adalah sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Reduksi data diawali dengan menerangkan, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting terhadap isi dari suatu data yang berasal

dari lapangan, sehingga data yang telah direduksi dapat memberikan gambaran

yang lebih tajam tentang hasil pengamatan Dalam proses reduksi data ini, peneliti

dapat melakukan pilihan-pilihan terhadap data yang hendak dikode, mana yang

dibuang, mana yang merupakan ringkasan, cerita-cerita apa yang sedang

berkembang. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-

kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

2. Penyajian Data (Display)

Display data merupakan proses menampilkan data secara sederhana dalam bentuk

kata-kata, kalimat naratif, table, matrik dan grafik dengan maksud agar data yang

telah dikumpulkan dikuasai oleh peneliti sebagai dasar untuk mengambil

kesimpulan yang tepat.

3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi Data)

Sejak awal pengumpulan data peneliti harus membuat simpulansimpulan

sementara. Dalam tahap akhir, simpulan-simpulan tersebut harus dicek kembali

(diverifikasi) pada catatan yang telah dibuat oleh peneliti dan selanjutnya kearah

simpulan yang mantap. Penarikan simpulan bisa jadi diawali dengan simpulan

Page 68: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

45

tentative yang masih perlu disempurnakan. Setelah data masuk terus menerus

dianalisis dan diverifikasi tentang kebenarannya, akhirnya didapat simpulan akhir

lebih bermakna dan lebih jelas.

Kesimpulan adalah intisari dari temuan penelitian yang menggambarkan

pendapat-pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraian-uraian sebelumnya.

Simpulan akhir yang dibuat harus relevan dengan fokus penelitian, tujuan

penelitian dan temuan penelitian yang sudah dilakukan pembahasan.

Page 69: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pekon Negri Ratu Tenumbang

Negri Ratu Tenumbang merupakan salah satu dari 15 desa yang berada dibawah

administrasi Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.

Dengan luas wilayah 214 Ha, dan jumlah penduduk mencapai 1.310 jiwa.

(Profil Desa Negri Ratu Tenumbang 2017)

B. Kondisi Geografis Pekon Negri Ratu Tenumbang

Pekon Negri Ratu Tenumbang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

1. Desa/Kelurahan Sebelah Utara Pekon Tulung Bamban

2. Desa/Kelurahan Sebelah Selatan Pekon Sukarame

3. Desa/Kelurahan Sebelah Timur Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

4. Desa/Kelurahan Sebelah Barat Samudra Hindia

(Profil Desa Negri Ratu Tenumbang 2017)

Secara keseluruhan Pekon Negri Ratu Tenumbang Kecamatan Pesisir Selatan,

Kabupaten Pesisir Barat memiliki luas wilayah mencapai 214 Ha. Untuk lebih jelas

nya mengenai penggunaan lahan di Pekon Negri Ratu Tenumbang dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

Page 70: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

47

Tabel 3. Luas Wilayah Pekon Negri Ratu Tenumbang Berdasarkan Penggunaan

Lahan

No Bentuk penggunaan tanah Luas (Ha) %

1 Pemukiman 36 16.82

2 Tanah Rawa 56 26.16

3 Fasilitas Umum 1,85 0.86

4 Perkebunan 120.15 56.14

Jumlah 214 100

Sumber : Profil Desa Negri Ratu Tenumbang 2017

Berdasarkan data yang tertera pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa Perkebunan di

Pekon Negri Ratu Tenumbang memiliki tanah paling luas dengan jumlah 120.15 Ha

dan dengan persentasi sebesar 56.14%. Penduduk Pekon Negri Ratu Tenumbang

memanfaatakan lahan seluas 120.15 Ha untuk menanam berbagai jenis tanaman yang

menghasilkan seperti pohon damar, pohon karet, dan jenis-jenis pohon lain yang kayu

nya bisa dimanfaatkan atau bisa dijual.

C. Komposisi Penduduk Pekon Negri Ratu Tenumbang Berdasarkan Usia

Pekon Negri Ratu Tenumbang memiliki jumlah penduduk sebesar 1310 jiwa. Dari

banyaknya jumlah penduduk yang terdiri dari orang tua, bujang dan gadis, serta anak-

anak maka akan dikelompokkan dengan rincian usia berdasarkan jenis kelamin

sebagai berikut.

Page 71: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

48

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia di Pekon Negri Ratu Tenumbang

No Perempuan Jumlah % Laki-laki Jumlah %

1 0 - 6 Tahun 75 11.62 0 - 6 Tahun 83 11.69

2 7 - 12 Tahun 65 12.35 7 - 12 Tahun 90 13.38

3 13 - 18 Tahun 71 10.31 13 - 18 Tahun 68 9.57

4 19 - 25 Tahun 70 10.90 19 - 25 Tahun 78 10.28

5 26 - 40 Tahun 172 25.72 26 - 40 Tahun 176 25.49

6 41 - 55 Tahun 108 18.60 41 - 55 Tahun 101 17.88

7 56 - 65 Tahun 42 6.83 56 - 65 Tahun 51 6.47

8 65 - 75 Tahun 25 3.63 65 - 75 Tahun 32 5.21

9 > 75 Tahun 1 0.14 > 75 Tahun 2 0.28

Jumlah 629 100 Jumlah 681 100

Sumber : Profil Desa Negri Ratu Tenumbang 2017

Berdasarkan data yang tertera pada tabel diatas, mayoritas penduduk Pekon Negri

Ratu Tenumbang pada tahun 2017 berusia 26-40 tahun dengan jumlah 172 orang

perempuan dan 176 orang untuk laki-laki, dan jika dijumlahkan mencapai 348 jiwa.

Sedangkan jumlah terkecil berdasarkan peneglompokan penduduk berdasarkan usia

berada pada usia 75 tahun keatas dengan rincian 2 orang laki-laki dan 1 orang

perempuan.

D. Kondisi Demografi Pekon Negri Ratu Tenumbang

Penduduk yang ada di Pekon Negri Ratu Tenumbang, Kecamatan Pesisir Selatan

Kabupaten Pesisir Barat terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama, namun

mayoritas penduduk asli Pekon Negri Ratu Tenumbang adalah Suku Lampung.

Page 72: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

49

Berdasarkan data tahun 2017, jumlah penduduk di Pekon Negri Ratu Tenumbang

berkisar 1.310 jiwa, dengan rincian laki-laki berjumlah 681 jiwa dan perempuan

berjumlah 629 jiwa seperti yang tertera pada tabel jumlah penduduk berikut :

Tabel 5. Rincian Jumlah Penduduk Pekon Negri Ratu Tenumbang

Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis kelamin Jumlah %

1 Laki-laki 681 52

2 Perempuan 629 48

Jumlah 1.310 100

Sumber : Profil Desa Negri Ratu Tenumbang 2017

Berdasarkan tabel di atas, mayoritas penduduk Pekon Negri Ratu Tenumbang

Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat berjenis kelamin laki-laki, dengan

jumlah penduduk mencapai 681 jiwa dan dengan persentasi sebesar 52% .

E. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Pekon Negri Ratu

Tenumbang

Penduduk di Pekon Negri Ratu Tenumbang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten

Pesisir Barat sudah tentu memiliki sumber mata pencaharian untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya. Mata pencaharian penduduk Pekon Negri

Ratu Tenumbang sangat beragam, ada beberapa masyarakat yang berprofesi sebagai

Petani, Buruh, Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pedagang, Bidan, TNI, Guru swasta, dan

lain-lain. Data jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian secara spesifik dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 73: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

50

Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Pekon Negri

Ratu Tenumbang

No Jenis Pekerjaan Laki-

Laki

% Perempuan % Jumlah %

1 Petani 380 78 300 81.74 680 79.71

2 Buruh Tani 30 6 34 9.26 64 7.50

3 Pegawai Negeri

Sipil

15 3 15 4.08 30 3.51

4 Pedagang

barang

kelontong

10 4 17 4.67 27 3.16

5 Bidan swasta 0 0 1 0.27 1 0.11

6 TNI 2 0.41 0 2 0.23

7 Guru swasta 6 1 0 6 0.70

8 Tukang Kayu 15 3 0 15 1.75

9 Karyawan

Perusahaan

Swasta

12 2 0 12 1.40

10 Purnawirawan/P

ensiunan

7 1 0 7 0.82

11 Sopir 4 0.82 0 4 0.46

12 Jasa penyewaan

peralatan pesta

5 1 0 5 0.58

Jumlah 486 100 367 100 853 100

Sumber : Profil Desa Negri Ratu Tenumbang 2017

Berdasarkan tabel jenis mata pencaharian di atas, dapat diketahui bahwa penduduk di

Pekon Negri Ratu Tenumbang Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat

memiliki mata pencaharian yang sangat beragam. Mayoritas penduduk Pekon Negri

Ratu Tenumbang bekerja disektor petani yaitu dengan jumlah 680 orang yang terdiri

dari 380 orang laki-laki dan 300 orang perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi

lahan Pekon Negri Ratu Tenumbang yang mayoritas lahannya dijadikan sebagai

lokasi perkebunan dengan luas 120.15 Ha. Sedangkan jumlah terkecil berada pada

Page 74: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

51

sektor bidan swasta yaitu dengan jumlah 1 orang. Mayoritas Penduduk Negri Ratu

Tenumbang berprofesi sebagai petani dikarenakan hampir semua penududuk asli

daerah tersebut memiliki lahan untuk melakukan aktifitas di sektor pertanian. Petani

di daerah tersebut banyak yang beraktifitas di sawah untuk menanam padi, namun

tidak sedikit juga yang berada di sektor perkebunan khususnya kebun damar.

F. Jumlah Penduduk Pekon Negri Ratu Tenumbang Berdasarkan Agama yang

Dianut

Agama adalah pedoman hidup manusia dan menjadi tolak ukur yang mengatur

tingkah laku penganutnya dalam kehidupan sehari-hari. Baik atau tidaknya tindakan

seseorang tergantung pada seberapa taat dan seberapa dalam penghayatannya

terhadap agama yang diyakini. Sama hal nya dengan penduduk Pekon Negri Ratu

Tenumbang, sudah tentu masyarakatnya memeluk agama sebagai sebuah keyakinan

dan menjadi pedoman hidup, dan keseluruhan dari masyarakat Pekon Negri Ratu

Tenumbang memeluk agama yang sama yaitu agam islam dengan jumlah pemeluk

sebanyak 1.310 jiwa. Islam adalah agama yang telah diajarkan serta ditanamkan

secara turun-temurun oleh nenek moyang penduduk Negri Ratu Tenumbang.

G. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Pekon Negri Ratu

Tenumbang

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan seseorang

agar kedepannya dapat memiliki kehidupan yang lebih baik. Pendidikan memiliki

tugas untuk meningkatkan kualitas, kemampuan, keterampilan serta sikap budi

Page 75: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

52

pekerti setiap individu, selain itu pendidikan juga merupakan salah satu kebutuhan

individu untuk dapat menunjang kari dimasa mendatang. Untuk mengetahui jumlah

penduduk pada masyarakat Pekon Negri Ratu Tenumbang Kecamatan Pesisir Selatan

Kabupaten Pesisir Barat menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel dibawah

ini :

Tabel 7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Pekon Negri

Ratu Tenumbang

No Tingkat pendidikan Jumlah %

1 Sarjana 32 2.44

2 SMA 476 36.33

3 SMP 60 4.58

4 SD 310 23.66

5 TK 35 2.67

6 Belum/Tidak Sekolah 397 30.30

Jumlah 1310 100

Sumber : Profil Desa Negri Ratu Tenumbang 2017

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Pekon Negri

Ratu Tenumbang Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat telah

menempuh pendidikan sampai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), dengan

jumlah 476 jiwa dan dengan persentasi sebesar 36.33%. Mayoritas penduduk Pekon

Negri Ratu Tenumbang hanya menyelesaikan pendidikannya sampai tingkat SMA

dikarenakan faktor ekonomi yang menuntut mereka harus bekerja bembantu orangtua

untuk memenuhi kebutuhan hidup setelah tamat SMA. Selain alasan tersebut, biaya

juga menjadi salah satu faktor masyarakat untuk tidak melanjutkan pendidikan

sampai tahap sarjana mengingat biaya yang dikeluarkan untuk menempuh pendidikan

dibangku perkuliahan tidaklah sedikit.

Page 76: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

53

H. Sarana Ibadah di Pekon Negri Ratu Tenumbang

Untuk menunjang masyarakat dalam melaksanakan kegiatan keagamaan, telah

dibangun beberapa sarana ibadah untuk masyarakat Pekon Negri Ratu Tenumbang

Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 8. Jumlah Sarana Peribadatan di Pekon Negri Ratu Tenumbang

No Sarana ibadah Jumlah %

1 Masjid 3 75

2 Mushola 1 25

Jumlah 4 100

Sumber : Profil Desa Negri Ratu Tenumbang 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Pekon Negri Ratu Tenumbang

Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat memiliki beberapa sarana

peribadatan yaitu 3 buah masjid dan 1 buah mushola yang dapat digunakan

masyarakat untuk aktifitas peribadatan. 3 buah masjid di Pekon Negri Ratu

Tenumbang dibangun dengan jarak yang cukup berjauhan yaitu satu di sebelah utara,

satu di tengah-tengah desa, dan satu dibangun disebelah selatan desa. Tujuan

dibangunnya 3 buah masjid dengan jarak yang berjauhan yaitu agar dapat

menampung seluruh masyarakat Pekon Negri Ratu Tenumbang yang berjumlah 1.310

jiwa agar dapat melaksanakan kegiatan peribadatan dengan nyaman. Sarana

peribadatan yang ada di Pekon Negri Ratu Tenumbang semuanya merupakan sarana

peribadatan bagi umat muslim, mengingat keseluruhan dari jumlah penduduk Pekon

Negri Ratu Tenumbang memeluk agama yang sama yakni agama islam.

Page 77: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

54

I. Sarana Pendidikan di Pekon Negri Ratu Tenumbang

Untuk menunjang pendidikan di Pekon Negri Ratu Tenumbang sudah tersedia

beberapa sarana pendidikan seperti PAUD, SD, dan SMP. Berikut data sarana

pendidikan yang ada di Pekon Negri Ratu Tenumbang.

Tabel 9. Jumlah Sarana Pendidikan di Pekon Negri Ratu Tenumbang

No Sarana pendidikan Jumlah %

1 PAUD 1 33.33

2 SD 1 33.33

3 SMP 1 33.33

Jumlah 3 100

Sumber : Profil Desa Negri Ratu Tenumbang 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Pekon Negri Ratu Tenumbang

memiliki sarana pendidikan mulai dari tingkat PAUD sampai tingkat SMP. Namun

keterbatasan sarana pendidikan yang ada di Pekon Negri Ratu Tenumbang tidak

menyurutkan semangat warganya untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih

tinggi. Penduduk Pekon Negri Ratu Tenumbang banyak yang melanjutkan

pendidikan sampai tingkat SMA walaupun harus bersekolah di luar desa dan dengan

jarak yang lumayan jauh.

J. Sarana Olah Raga di Pekon Negri Ratu Tenumbang

Olahraga merupakan kebutuhan hidup manusia yang tidak bisa ditinggalkan dan

harus dilaksanakan secara berulang-ulang, olahraga juga merupakan aktivitas yang

sangat penting untuk mempertahankan kebugaran seseorang, baik kebugaran jasmani

Page 78: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

55

maupun rohani. Selain memperoleh kebugaran, olahraga juga bisa menjadi sarana

bagi masyarakat untuk bersosialisasi dan bersilaturahmi.

Untuk menunjang aktifitas olahraga masyarakat Pekon Negri Ratu Tenumbang sudah

tersedia beberapa sarana olahraga. Berikut data sarana olahraga yang ada di Pekon

Negri Ratu Tenumbang.

Tabel 10. Jumlah Sarana Olahraga di Pekon Negri Ratu Tenumbang

No Sarana olah raga Jumlah %

1 Lapangan bulu tangkis 1 20

2 Lapangan tenis 3 60

3 Lapangan voli 1 20

Jumlah 5 100

Sumber : Profil Desa Negri Ratu Tenumbang 2017

Berdasarkan data pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa fasilitas olahraga

masyarakat Pekon Negri Ratu Tenumbang paling banyak ada pada sektor tenis yang

memiliki tiga buah lapangan.

K. Sarana Budaya di Pekon Negri Ratu Tenumbang

Di Negri Ratu Tenumbang terdapat beberapa perlengkapan budaya yang menjadi

pelengkap dalam melaksanakan kegiatan adat, khususnya dalam pelaksanaan kegiatan

nayuh. Adapun perlengkapan-perlengkapan kebudayaan tersebut yaitu: baju besi,

topeng, peseserahan/pahar, limpit, talam, pedang, tombak, tandu, payung agung

handak, payung agung kuning, gong, canang, tongkat, umbul-umbul dan payung

kuning lunik bulambanan (Profil Desa Negri Ratu Tenumbang 2017).

Page 79: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan panduan wawancara yang telah diajukan ke masing-masing responden,

akhirnya penulis dapat memperoleh data-data yang dapat dijadikan sebagai bahan

untuk menyimpulkan hasil penelitian yang cukup kuat tentang kebudayaan

Nyambai pada masyarakat Pekon Negri Ratu Tenumbang Kecamatan Pesisir Selatan

Kabupaten Pesisir Barat. Adapun kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut.

1. Prosesi Nyambai

Nyambai merupakan sebuah prosesi adat yang biasanya diadakan pada saat malam

sebelum upacara adat nayuh. Sebelum diadakannya kegiatan nyambai ada beberapa

prosesi yang harus dilaksanakan, mulai dari prosesi sebelum, sesaat, dan sesudah

diadakannya kegiatan nyambai. Berikut prosesi-prosesi yang ada pada kebudayaan

nyambai:

1) Prosesi sebelum diadakan kegiatan nyambai

a. Hippun (musyawarah)

b. Penyampaian hasil hippun oleh para ketua adat kepada para anggota

kelompok masing-masin

c. Latihan tari nyambai yang diikuti oleh bujang dan gadis.

Page 80: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

92

1) Prosesi sesaat diadakan kegiatan nyambai

a. Pembukaan acara nyambai oleh jenang

b. Pembacaan peraturan-peraturan nyambai

c. Penampulan tari oleh bujang dan gadis

2) Prosesi sesudah diadakan kegiatan nyambai

a. Pembacaan doa

b. Penutup

c. Makan kue bersama

2. Makna dari kebudayaan Nyambai

Makna yang terdapat dalam kebudayaan Nyambai yaitu merupakan salah satu acara

yang dapat mempererat tali silaturahmi antar masyarakat sekaligus ajang pencarian

jodoh dikalangan bujang dan gadis.

3. Fungsi dari kebudayaan Nyambai

Fungsi yang terdapat dalam kebudayaan Nyambai yaitu merupakan salah satu acara

pelengkap pada prosesi adat Nayuh masyarakat Lampung Saibatin. Selain itu,

nyambai juga berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat.

4. Upaya masyarakat untuk mempertahankan kebudayaan Nyambai

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan masing-masing informan terkait upaya

yang dilakukkan oleh masyarakat Pekon Negri Ratu Tenumbang untuk

mempertahankan serta melestarikan kebudayaan nyambai yaitu dengan memberikan

informasi-informasi tentang kebudayaan nyambai kepada pihak-pihak yang

Page 81: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

93

membutuhkan informasi serta dengan cara memberikan pengajaran serta melakukan

pelatihan untuk mengajarkan gerakan-gerakan tari nyambai kepada para generasi

muda khususnya bujang dan gadis.

B. Saran

Setelah penulis menyelesaikan penelitian, membahas, menganalisa data dan

mengambil kesimpulan dari hasil penelitian. Maka saran yang dapat diberikan

adalah sebagai berikut :

a. Seiring perkembangan zaman yang semakin modern dan ditengah arus

globalisasi yang cukup kuat, diharapkan kepada seluruh masyarakat Lampung

Saibatin khususnya pada masyarakat Pekon Negri Ratu Tenumbang Kecamatan

Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat agar senantiasa selalu menjaga dan

menmpertahankan kebudayaan-kebudayaan yang telah diwariskan oleh nenek

moyang agar tidak hilang seiring perkembangan zaman.

b. Tokoh adat harus konsisten untuk memberikan pemahaman serta pengajaran

kepada para generasi muda tentang kebudayaan Nyambai, selain itu para orang

tua yang tau dan pernah mengikuti atau pernah menjadi peserta dalam kegiatan

Nyambai untuk bisa membagikan ilmunya kepada para generasi muda khususnya

bujang dan gadis supaya bisa mempetahankan kebudayaan Nyambai agar tidak

punah.

c. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan diharapkan

agar para tokoh adat dapat terus memahami dan berbagi informasi serta

Page 82: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

94

pemahaman tentang budaya Lampung khususnya kebudayan tari Nyambai pada

masyarakat Lampung Saibatin kepada para generasi muda sebagai penerus

warisan yang telah diwariskan oleh nenek moyang.

d. Tidak hanya para tokoh adat, tetapi para masyarakat dan pemerintah juga harus

turut berpartisipasi dalam rangka pelestarian kebudayaan Nyambai yang sudah

menjadi ciri khas dari Daerah Kabupaten Pesisir Barat.

Page 83: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

DAFTAR PUSTAKA

Ardi Al-Maqassary, 2016. Pengertian Kebudayaan. http://www.Ejurnal.com/

2013/10/ pengertian-kebudayaan. html Diakses pada 7 Agustus 2018.

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2012. Bidang Integrasi Pengelohan dan

Diseminasi Statistik.Lampung Dalam Angka 2012.

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2017. Statistik Indonesia Tahun 2017.

Bandar Lampung: Badan Pusat Statistik.

Bogdan & bikland. 1998. Kualitiative, Research In Education: An Indtroduction To

Theory And Metodes. Needham Heights, MA: Alllyn & Bacon.

Daryanti, Fitri. 2010. Perubahan Bentuk Pertunjukan Tari Nyambai di Lampung

Barat. Surakarta : Institut Seni Indonesia (ISI).

Depdikbud Kanwil Lampung. 1985/1986. Adat Istiadat Daerah Lampung. Proyek

Inventarisasi Dan Dokumentasi Daerah Lampung 216 Hal.

Fackruddin dan Haryadi. 1996. Falsafah Piil Pesenggiri Sebagai Norma Tata Karma

dan GoodMan Kehidupan Social Masyarakat Lampung. Bandar Lampung:

Bagian Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Daerah

Lampung.

Fajarini, Ulfah. 2014. Peranan Kearifan Lokal Dalam Pendidikan Karakter. Jurnal

Sosio Didaktika: Vol. 1 no 2 hhtp://jurnal.uin.jkt,ac,id/SOSIO-FITK/ article/

view file /1225/1093.

Fajrini, Ulfah. 2014. Peran Kearifan Lokal dalam Pendidikan Karakter. Jurnal Sosio

Didaktika: Vol.1, No.2.

Hadikusuma, Hilman. 1989. Masyarakat dan Adat Budaya Lampung. Bandung.

Mandar Maju

Hadiwinoto, S. 2002. Beberapa Aspek Pelestarian Warisan Budaya. Demak 17

Januari

Http://www.bpnb-jogja.info.main/themes/images/pdf/Budaya_Lokal-Agus.pdf

Page 84: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

https://lampung.bps.go.id/publication/2017/08/11/9f3e06a09ebc3306f2f013c0/provi

si-lampung-dalam-angka-2017.html Diakses tanggal 18 Februari 2018.

https://portal.mahkamahkonstitusi.go.id/eLaw/mg58ufsc89hrsg/Dagr

i_No_52_2007.pdf

Ibrahim Kiyai Paksi, Sayuti. 1995. Buku Handak II: Mengenal Adat Lampung

Pubian. Bandar Lampung : PP Yapura dan Gunung Pesagi.

Imron, Ali. 2005. Pola Perkawinan Saibatin. Bandar Lampung: Universitas Lampung

Karmadi, Agus Dono. 2017.Budaya Lokal Sebagai Warisan Budaya dan Upaya

Pelestarian. Semarang

Kirk, J.& Miller, M.L .1986. Reability and Validity In Kualitative Reseach, Beverly

Hillss, Ca, Sage Publication.

Koentjaraningrat, 1974. Kebudayaan, Mentalited, Dan Pembangunan. Jakarta:

Gramedia.

Koentjaraningrat. 1977. Beberapa Pokok Antropologi Sisoal, Jakarta, PT: Dian

Rakyat.

Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Mardiyanto, M. 2007. Peratutan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman

Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat Serta Nilai Sosial Budaya.

Jakarta.

MPR. 2014. Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jakarta. Sekretariat

Jendral MPR RI

Nasution, S. 1988. Metode Penelitian Naturalistic Kualitatif. Tarsito. Bandung.

Tarsito.

Ningrum Cintia Restia. 2017. Fungsi tari nyambai pada upacara perkawinan adat

nayuh pada masyrakat sibatin di pesisir barat lampung. Yogyakarta fakultas

seni pertunjukan.

Nurhana. 2017. Tari nyambai sebagai identitas masyarakat adat lampung saibatin.

Bandar Lampung Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Rosidi, Ajip. 2009. Kearifan Lokal Dalam Perspektif Budaya Sunda. Bandung : PT

Kiblat Buku Utama

Sabaruddin. 2012. Pepadun dan Saibatin/Pesisir. Jakarta. Buletin Way Lima Manjau

Page 85: PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/55874/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui penerimaan mahasiswa

Setiadi, Elly M. 2009. Ilmu Social dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenda

Media Grup.

Soemardjan, Selo dan Soelaeman Soemardi. 1964. Setangkai Bunga Sosiologi Edisi

Pertama. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D Bandung:Afabeta

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Sujadi, Firman. 2012. LAMPUNG Sai Bumi Ruwa Jurai. Jakarta: Cita Insan Madani

Syani, Abdul. 2013. Falsafah Hidup Masyarakat Lampung Sebuah Wacana

Terapan.

Vivit Bartoven, 2017. Marga Legun Way Urang (sebuah catatan etnografi). Bandar

Lampung. Aura: (CV. Anugrah Utama Raharja).

Wardan. Wisnoe. 1990. Pendidikan Seni Tari: Buku Guru Sekolah, Menengah

Pertama, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Jakarta.

www.bappeda.pesisirbaratkab.go.id. Diakses pada tanggal 4 Februari 2016 Pukul

16.23 WIB.