Tentang Lampung

23
Geografis Bagian ujung selatan Sumatra . Batas batas : - Utara : prov sumatera selatan dan Bengkulu - Selatan : selat sunda - Barat : samudera hindia - Timur : laut jawa Luas wilayah 35.276 Astronomis 103.40’-105-50’ bujur timur dan 3.45’-6.45’ lintang selaran Kondisi alam -pegunungan bagian dari Bukit Barisan puncaknya Gunung Tanggamus, Gunung Pesawahan, Gunung Rajabasa

Transcript of Tentang Lampung

Page 1: Tentang Lampung

Geografis

Bagian ujung selatan Sumatra .

Batas batas :

- Utara : prov sumatera selatan dan Bengkulu

- Selatan : selat sunda

- Barat : samudera hindia

- Timur : laut jawa

Luas wilayah 35.276

Astronomis 103.40’-105-50’ bujur timur dan 3.45’-6.45’ lintang selaran

Kondisi alam

-pegunungan bagian dari Bukit Barisan puncaknya Gunung Tanggamus, Gunung Pesawahan,

Gunung Rajabasa

Page 2: Tentang Lampung

-daerah perbukitan kecil diselingi daratan sempit berada di bagian Lampung Selatan dan

Tengah

- daerah alluvial berupa daratan berada di lampung tengah sampai mendekati pantai bagian

timur

-daerah pasang surut berada pada pantai timur

-daerah sekitar sungai yaitu sungai Tulangbawang, Seputih, Sekampung, Semangk, dan Way

Gunung

1. Gunung-gunung yang puncaknya cukup tinggi, antara lain:

2. Gunung Pesagi (2262 m) di Sekala Brak, Lampung Barat

3. Gunung Seminung (1.881 m) di Sukau, Lampung Barat

4. Gunung Tebak (2.115 m) di Sumberjaya, Lampung Barat

5. Gunung Rindingan (1.506 m) di Pulau Panggung, Tanggamus

6. Gunung Pesawaran (1.161 m) di Kedondong, Lampung Selatan

7. Gunung Betung (1.240 m) di Teluk Betung, Bandar Lampung

8. Gunung Rajabasa (1.261 m) di Kalianda, Lampung Selatan

9. Gunung Tanggamus (2.156 m) di Kotaagung, Tanggamus

10. Gunung Krakatau di Selat Sunda

11. Gunung Sekincau Liwa, Lampung barat

12. Gunung Sukma Ilang Pesawaran

13. Gunung Tanggang Lampung selatan

Sumber daya alam

Provinsi Lampung memiliki potensi sumber daya alam yang sangat beraneka ragam,

prospektif, dan dapat diandalkan, mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan,

pertambangan, pariwisata, sampai kehutanan.

Sawah

Provinsi ini memiliki lahan sawah irigasi teknis seluas 103.245 ha

irigasi setengah teknis 24.164 ha

dan lahan sawah irigasi non teknis seluas 244.008 ha

Total saluran irigasi mencapai 371.417 km

Page 3: Tentang Lampung

Sawah2 ini menghasilkan padi yang sangat banyak. Bukan hanya padi hasil sumber daya

alam di daerah ini, namun terdapat pula dasil produksi ubi kayu rotan dan jagung. Dengan

demikian ketahanan pangan di provinsi ini cukup kuat.

Hutan

1.004.735 ha atau sekitar 30,43 % dari luas wilayah provinsi

hutan lindung 317.615 ha

hutan suaka alam dan hutan wisata/taman nasional 462.030 ha

hutan produksi terbatas 33.358 ha

dan hutan produksi tetap 91.732 ha

Dalam rangka mendukung pembangunan berwawasan lingkungan yang berkesinambungan,

produksi kehutanan kini lebih diarahkan kepada hasil hutan non kayu dan potensi

ekowisatanya.

Hasil hutan : Kayu bulat, kayu gergajian, dan kayu lapis

Sedangkan produksi basil hutan non kayu berupa damar mata kucing, damar batu, arang,

rotan manau, dan rotan lilin

Laut dan Sungai

tangkapan laut, tangkapan perairan umum , Produksi budidaya tambaknya, budidaya air

dan hasil budidaya laut

Lahan kering

Daerah berlahan kering yang mencapai 89,88% dari total luas provinsi adalah tempat yang

sangat cocok untuk mengembangkan sapi potong. Dengan potensi ini, Lampung memiliki

perusahaan penggemukan sapi potong (feedlotters) terbesar di Indonesia dengan total

populasi sapi potong mencapai 428 ribu ekor atau sama dengan 60% dari total populasi sapi

potong nasional di feedlotter. Provinsi ini juga dikenal sebagai penghasil jagung, ubi kayu,

dan dedak halus sebagai bahan baku pembuat konsentrat yang sangat dibutuhkan oleh

ternak.

Perkebunan

kopi, lada, karet, kelapa, dan tebu

Mineral

Page 4: Tentang Lampung

logam, bahan galian industri, bahan galian energi, dan bahan galian konstruksi.

Kependudukan

Dalam gambaran logo lampung yang di dalam nya tetera “Sang Bumi Ruwa Jurai” yang

dapat diartikan sebagai Satu daerah dua penghuni. Yang dimaksud penduduk asli dan

penduduk pendatang. Karena heterogenesis penduduknya, maka lampung bias dikatakan

sebagai Indonesia mini karena hampir semua suku bangsa Indonesia terdapat di daerah ini

dengan komposisi yang hampir berimbang jumlahnya. Sehingga mayoritas disana banyak

menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasinya dan tidak terdapat bahasa daerah

yang dominan.

Disana penduduk asli Lampung dikatakan hanya sebesar 16% itu dikarenakan terjadinya

arus migrasi yang berkembang sangat pesat. Terutama saat ditetapkan sebagai daerah atau

lokasi transmigrasi.

Agama disana mayoritas islam. Namun penduduk asli lampung dikatakan bahwa 100%

Islam. Itu dikarenakan pada adat istiadatnya dikatakan bahwa bila warga masyarakat

terpengaruh bahkan memeluk agama selain islam maka dinilai mempunyai cacat an aib

“buai”. Buai adalah…..

Sehingga akan diberi ssanksi berupa pengasingan.

Adat Istiadat

- Upacara adat tecahan

Diperuntukkan bagi bayi yang baru dilaghirkan. Tujuannya yaitu untuk member nama,

mencukur rambut, dan melaksanakan akekah. Dan dilaksanakan ketika bayi berumur 7

hari. Namun waktunya tidak selalu harus pasti saat bayi berumur 7 hari, karena alasan2

tertentu ada juga yang melaksanakan ketika bayi berumur lebih dari seminggu.

Pada pelksanaannya tidak hanya melibatkan keluarga, kerabat, melainkan juga para

tetangga. Dan yang paling penting yaitu mengundang penyimbang adat atau penghulu

sebagai pemimpin upacara.

Perlengkapan yang dibutuhkan yaitu kelapa muda, gunting, minyak wangi, beraneka

ragam bunga, telur rebus yang diberi hiasan. Hiasam berasal dari sebilah bam,bu kecil yg

diberi tali berwarna , kertas atau uang sehingga membentuk bendera kecil.

Adapula kambing untuk akekah. 1 ekor untuk bayi wanita dan 2 untuk laki-laki.

Inti dari upacara itu yaitu melakukan marhaba dengan melantunkan salawat nabi

. saat marhaba bayi digendoong oleh salah seorang paman dari pihak ibu, dan ditemani

paman dari pihak bapa yang bertugas membawa kelapa muda yg dilubangi tengahnya

dan diletakan gunting disitu.

Page 5: Tentang Lampung

Bayi dibawa mengelilingi peserta sebanyak 3 kali, dan satu persatu peserta mengusap

rambut dengan air bunga dan menggunting rambut bayi secara symbol. Pd saat yang sm

peserta mendapatkan semprotan minyak wangi. Setelah 3kali putaran bayi dibwa ke

penghulu untuk diberi doa, lalu diumumkan nama bayi itu.

Lalu peserta dipersilahkan mencicipi hidangan dan diberi telur rebus.

Upacara tecahan memerlukan biaya yang cukup besar sehingga tidak semua masyarakat

mampu melksanakan acara ini. Namun acara inti tidak wajib dilaksanakan. \meskipun

demikian bukan berarti masyarakat yang tidak mampu tidak melakukan upacara bagi

bayi yang baru lahir. Mereka umumnya melakukan 1 upacara yg disebut upacara adat

nenju.

Upacara adat nenju

upacara ini merupakan upacara pemberian nama pada bayi. Bedanya dengan tecahan,

ini lebih sederhana dalam pelaksanaannya. Karena tidakl adara cukur rambut dan

akekah.

Pada acara ini hanya keluarga yg dilibatkan. Hanya pada waltu pelaksanaan tidak lebih

dari 7 hari.

Perlengkapan lebih sederhana yaitu hanya menyiapkan benang hitam untuk membuat

kalung. Dan ayam serta nasi uduk untuk makan bersama.

Pada acara ini dukun bayi mendoakan, member nama, dan memasangkan kalung.

- Upacara adat turun mandi

Upacara yang dilaksanakan sebelum melaksanakan aktivitas di sungai. Karena pada saat

itu sungai menjadi sumber air dan rutinitas kehidupan dan dianggap berpenghuni.

Upacara tersebnut dilaksanakan ketika anak berusaia 2 tahun, karena dia dipandang

belum mampu bertanggung jawab trhdp keselamatannya. Sehingga upacara ini

dilaksanakan diharapkan anak yg bersangkutan terhindar dari ganggunan dan bahaya

sungai.

Yg dilibatkan keluarga, kerabat, tetangga, anak yg bersangkutan serta penyimbang

upacara.

Dilaksanakan di 2 tempat yaitu rumah dan sungai. Biasanya dilaksanakan pagi hari.

- Upacara adat nyunat

Biasanya anak berumur 10-12 dan yang mengkhitan dukun sunat, namun sekarang

sudah banyak orangtua yg menggunakan jasa mantri dan dokter.

Yang dilibatkan keluarga, kerabat, tetangga, dan handai taulan.

Acaranya cukup meriah karena terdapat arak-arakan yang dilaksanakan setelah atau

sebelum khitanan. Anak yg disunat akan di arak sepanjang jalan di kampong tersebut

menggunakan gerobak.

Page 6: Tentang Lampung

- Upaccara adat perkawinan

Upacara melamar

Masyarakat menganggap perkawinan merupakan hal yg sacral sehingga tidak semata2

gampang untuk dilaksanakan. Namun terkadang terdapat kendala yg cukup fatal. Bila

hambatan berasal dari orangtua yg tidak merestui maka jalan keluar yg dilakukan yaitu

adat sembangan atau kawin lari.

Sebaliknya, bila penjodohan tapa paksaan disebut impun.

a. Adat sebambang

Pasangan yg sudah memutuskan untuk kawin lari, gadis akan pergi dibawa oleh

pasangannya. Kemudian meninggalkan suart yg berisi berita kepergian, uang dan

perhiasan sebagai pemberian perihal laki2 sebagai symbol bahwa mereka

melakukan adar sebambangan.

b. Adat Impun

Pada acara ini tandanya pejodohan yang tidak ada unsur paaksaan. Masing masing

membawa penyimbang dan akan dipertemukan antara penyimbang lelaki dan

wanita. Dan penyimbang lelaki dating untuk melamar kepada penyimbang wanita.

Dengan membawa keris, pinangan sirih, dodol, dan wajit.

Berembug menentukan waktu pernikahan

Prosesi perkawinan

Page 7: Tentang Lampung

- Upacara adat ngebatan

- Upacara kematian

- Upacara atau sedekahan tolak bala

- Upacara adat taju

- Upacara adat sedekah ruah taupacara adat selesai ngetas (selesai panen)

- Upacara minta hujan

Tata cara hidup

Social

-Kelompok masyarakat

1. Pepadun

Page 8: Tentang Lampung

yang berkediaman di daerah pedalaman Lampung yang terdiri dari masyarakat adat

Abung (Abung Sewo Mego), Pubian (Pubian Telu Suku), Menggala/Tulang Bawang

(Mego Pak), dan Buay Lima

2. saibatin

(Sebagai pengganti istilah peminggir atau pesisir) yang berkediaman disepanjang pantai

pesisir termasuk masyarakat adat Krui, Ranau

Falsafah kehidupan

Piil Pesenggiri atau Pi-il

Tatanan moral yang merupakan pedoman bersikap dan berperilaku masyarakat adat Lampung

dalam segala aktivitas hidupnya

Pedoman Hidup

1. Berani menghadapi tantangan: mak nyerai ki mak karai, mak nyedor ki mak bador.

2. Teguh pendirian: ratong banjir mak kisir, ratong barak mak kirak.

3. Tekun dalam meraih cita-cita: asal mak lesa tilah ya pegai, asal mak jera tilah ya

kelai.

4. Memahami anggota masyarakat yang kehendaknya tidak sama: pak huma pak sapu,

pak jelma pak semapu, sepuluh pandai sebelas ngulih-ulih, sepuluh tawai sebelas

milih-pilih.

5. Hasil yang kita peroleh tergantung usaha yang kita lakukan: wat andah wat padah,

repa ulah riya ulih.

6. Mengutamakan persatuan dan kekompakan: dang langkang dang nyapang, mari

pekon mak ranggang, dang pungah dang lucah, mari pekon mak belah.

7. Arif dan bijaksana dalam memecahkan masalah: way ni dang robok, iwa ni dapok.

Pakaian

Pakaian sehari-hari

-Pakaian remaja

Pakaian sehari-hari remaja putra-putri disebut kawai.

Page 9: Tentang Lampung

Laki-laki : celana panjang atau pendek dari kain kanvas/jeans atau katun dan kemeja atau kaus

Wanita : rok atau celana dan blus atau kaus

Pegawai laki-laki : celana panjang dari katun dan kemeja bertangan panjang atau pendek.

Pegawai perempuan: rok dan atas blus yang tutup dengan baju blazer

Petani : baburak yaitu baju yang sudah tidak layak pakai untuk ke sawah dan menutupi aurat,

topi (tupi/tupoi) yang terbuat dari bahan anyaman rotan, pandan bamboo serta kain tebal.

Perem[uannya menggunakan topi atau kain yg dililitkan di kepala yang disebut

Kenduk/Kakumbut yaitu sejenis selendang panjang yang diditkan di kepala bagian ujungnya

terjuntai dililitkan di leher sebagai perlinduingan dr sinar matahari.

- Pakaian oranmgtua

Laki-laki untuk berladang : celana panjang, baju kaus (banyan), aau kemeja bertangan

panjang atau bertangan pendek (kawai)

Menggunakan topi lebar (tupi/tupoi)

Perempuan :kain atau celana anjang bagian atau kebaya atau kaus tangan panjang

ditutupi rok.

Pakaian ini disebabkan banyak kaum ibu yg merasa risih jika bercelana panjang saja.

Pakaian upacara adat

Saat menghadiri upacara adat laki-laki menggunakan kawau kemija (kemija) panjang dan celana

panjang (celanou) dan kain sarung yang menutupi celana panjang dengan pemakaian setengah

atau diatas lutut yg diperkuat dengan bebet atau ikat pinggang, dan pecci dan selikap yaitu

selendang yang dipakai untuk menahan panas atau dingin yg dililitkan di leher

Kaum perempuan mengenakan kawai/kebayou (kebaya) bagian bawah menggunakan kain tapis

bermotif. Di bahu tersampir sejenis selendang sutra bersulam emas yang disebut selikap balak.

Perhiasan, dan jika memungkinkan digunakan kelai kukut yaitu gelang kaki yang berbentuk

badan ular melingkr.

Pakaian pengantin

Page 10: Tentang Lampung

Kesenian Tradisional

Seni Tari

Page 11: Tentang Lampung

1. Tari Sembah Sigeh Penguten: Tari Penyambutan Tamu di Lampung

Tarian penyambutan tamu yang dibawakan oleh 3 atau 5 orang gadis. Pakaian yang

digunakan merupakan pakaian adat berupa siger atau mahkota yang terbuat dari

kertas mas. Gelang burung yang diguanakan di lengan. Baturan hiasan kalung yang

dikalungkan di leher dan biasanya terbuat dari plastic, tapis, dan selendang.

Salah seorang membawa pekinangan atau tempat pinang yang berisi kapur siri. Pada

akhr tarian penari yg membawa pekinanga akan mendatangi salah seorang tamu

untuk menyerahkan kapur sirih. Tamu yg dituju adalah tokoh adatb atau tamu yg

dihormati diantara rombongan tamu yg dtg.

Penarinya beberapa orang sambil berdiri, duduk, dengan gerak seperti menyembah. Seorang

penari utama di akhir penampilan tarian biasanya akan membawa kotak atau wadah sirih yang terbuat dari kuningan lalu disodorkan kepada tamu agung. Biasanya di wadah tersebut, tersimpan sirih, permen atau lainnya. Sang tamu diperkenankan mengambil permen dari wadah

tersebut sebagai simbol penyambutan.

2. Tari Bedana

Adalah tari pergaulan yang mengandung pengaruh seni

dan budaya islam.

3. Tari Jangget,

Adalah tarian untuk upacara-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.

4. Tari Melinting Merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita

rakyat Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati keKEratuan Pugung. Sunan akhirnya jatuh hati kepada Putri

Sinar Alam yang sedang menarikan tari Melinting.

5. Tari Negak Kayu Hagha Tari ini dianggap berdasarkan tradisi daerah Lampung. Keseluruhannya

menggambarkan muda-mudi saat mereka bergembira ria mendirikan Kayu Hagha, permainan sejenis panjat pinang yang diadakan sehabis pesta perkawinan

6. Tari pengantin Tari yang dipentaskan untuk mengiringi calon pengantin perempuan turun dari

rumah untuk menemui calon engantin. Atau dating penari menjemput calon

pengantin perempuan dalam rumah untuk menemui rombongan pengantin laki2.

Page 12: Tentang Lampung

Seni pantun

Seni berbalas pantun mengutamakan seni suara. Terdapat 2 kelompok anak muda saling

berbalas pantun yang berupa pantun lama dengan jenis pantun nasihat, tekateki, berkasih

kasihan, dll. Diiringi tetabuhan rebana yang dilengkapi gong, gendang, dan klenong.

Seni Musik

Alat musik :

Gambus

Seperti halnya alat musik Kopang, Alat musik Gambus

merupakan alat musik tradisional yang penyebarannya

berkaitan dengan penyebaran agama Islam di Nusantara.

Namun dalam perkembangannya alat musik Gambus ini

dipergunakan dengan syair Bahasa Melayu, bahkan

dilengkapi dengan instrument lainnya.

Sedangkan di Provinsi Lampung sendiri, alat musik Gambus

dikenal dengan nama Gambus Lunik atau Anak Buha yang

merupakan jenis alat musik kordofon yang dimainkan dengan cara dipetik.

Gamolan

Page 13: Tentang Lampung

Gamolan adalah alat musik menyerupai

gamelan. Alat musik Gamolan dari Provinsi Lampung ini merupakan alat musik yang terbuat

dari bambu dan dimainkan dengan cara dipukul.

Diperkirakan alat musik khas Lampung ini sudah dimainkan masyarakat Lampung kuno sejak

abad ke-4 masehi, akan tetapi sampai dengan saat ini banyak masyarakat Lampung yang belum

mengetahui dari kekayaan alat musik tradisional ini.

Seorang peneliti asal Australia tertarik untuk meneliti alat musik gamolan ini. Menurutnya alat

musik gamolan ini sudah ada dan lebih tua dari gamelan. Hal ini terbukti dengan ditemukannya

gambar gamolan pada relief candi Borobudur.

Gamolan modern yang dapat ditemui di Lampung Barat dan Way Kanan, memiliki perbedaan

dibandingkan dengan gamolan kuno. Gamolan kuno memiliki delapan bilah bambu yang sejajar

di atas satu bongkahan bulat bambu sebesar sekitar lengan orang dewasa. Delapan bilah

bambu masing-masing mewakili delapan tangga nada, yaitu do re mi fa so la si do. Sementara,

gamolan modern hanya memiliki tujuh bilah bambu yang mewakili tujuh tangga nada. Satu

tangga nada yang hilang adalah tanga nada fa. Margaret mengatakan, dirinya pun belum

memahami alasan penghapusan tangga nada fa.

Serdam

Page 14: Tentang Lampung

Serdam merupakan alat musik tiup tradisional

dari Provinsi Lampung yang terbuat dari bambu dan memiliki nada pentatonis. Berbeda dengan

Seruling atau Suling, Serdam umumnya menghasilkan nada dasar G = do, terdiri dari 5 lubang

yang menghasilkan tangga nada berirama do, re, mi, sol, la dan si (1, 2, 3, 5, 6 dan 7).

Instrumen musik Lampung ini terbuat dari bambu yang berbentuk bulat berdiameter + 1 cm

dengan panjang + 25,5 cm. Diameter lubang peningkah + 4 mm, jarak dari ujung buluh ke

lubang peningkah + 4 cm, sedang jarak antara masing-masing lubang peningkah + 2 cm. Jarak

lubang klep I dan klep II + 1,5 cm sedangkan jarak peniup ke klep I + 4 cm.

Serdam dipergunakan bersama-sama dengan instrument musik Lampung lainnya, biasanya

dimainkan oleh seorang putra. Cara memainkannya ujung lubang peniup ditiup dan lubang-

lubang penghasil nada ditutup dengan jari-jari seperti yang kita ketahui sebagaimana meniup

seruling. Sedangkan untuk mencari nada rendah atau tinggi dilakukan dengan cara menutup

atau membuka lubang-lubang jari yang ada di sepanjang tubuh Serdam.

Kompang/Khaddap

Page 15: Tentang Lampung

Kompang merupakan sejenis alat musik tradisional yang sangat dikenal di kalangan masyarakat

Melayu pada umumnya. Hampir mirip dengan alat musik rebana, Kompang merupakan alat

musik tradisional dari Provinsi Lampung yang dibuat dari kayu dan kulit kambing. Di beberapa

daerah di Lampung, alat musik Kompang juga disebut dengan Khaddap. Keberadaan alat musik

ini dikaitkan dengan penyebaran agama Islam di Indonesia.

Kompang terdiri dari berbagai ukuran. Ada yang berukuran garis pusat sepanjang 22.5 cm, 25

cm, 27.5 cm dan ada juga yang mencapai 35 cm.

Kompang dimainkan secara beregu dalam keadaan duduk, berdiri atau berjalan. Jika kompang

dimainkan dalam acara berzanji, pemain akan duduk bersila atau duduk di atas kursi. Jika

dimainkan dalam acara pernikahan dan pawai menyambut pejabat daerah atau pejabat negara,

pemain kompang ini berjalan mengiringi pengantin atau pejabat daerah, atau pejabat negara

tersebut.

Kompang dimainkan dengan menggunakan kedua belah tangan. Sebelah tangan memegang

kompang, dan sebelah tangan lagi memukul kompang. Terdapat tiga rentak dalam permainan

Page 16: Tentang Lampung

kompang, yaitu rentak biasa, rentak kencet, dan rentak sepulih. Rentak yang biasa dimainkan

ialah rentak biasa. Rentak kencet ialah rentak di tengah-tengah pukulan, kemudian seolah-olah

terhenti seketika. Sedangkan rentak sepulih dimainkan untuk kembali pada rentak lagu

pertama.

Lagu daerah

Seni menenun

Kain pelepai (kain perahu)

Kain Tapis Kain Bersulam Benang Emas

“Lampung bertapis helau” apabila diartikan dalam Bahasa Indonesia artinya Lampung bertapis

indah. Tapis merupakan salah satu jenis buah tangan nan indah dari kerajinan tradisional

sekaligus pakaian adat khas Lampung. Kain Tapis biasanya berupa sarung yang biasa dikenakan

pada acara adat seperti acara resepsi pernikahan dan acara tradisional lainnya. Kain dasar yang

digunakan untuk menyulam tapis berupa kain dari benang katun yang warnanya gelap dengan

bahan pewarna alam. Aplikasi ragam motif benang emas di kain tersebut dilakukan dengan

teknik sulam (cucuk). Biasanya, ragam motif pada tapis berupa pengulangan motif sehingga

tampak rapi dan teratur.

Motif yang paling umum berupa garis zig-zag atau piramida sebagai motif utamanya.

Motif tersebut ada di tengah kain dan biasanya mengaplikasikan motif stitch atau motif yang rumit dan bervariasi. Ada banyak jenis pilihan motif untuk sulaman tapis, baik

berupa flora atau fauna. Beberapa diantaranya adalah motif naga, gajah, hewan tunggangan, perahu, sulur bunga, dan lainnya. Sesang yaitu alat untuk menyusun

benang sebelum dipasang pada alat tenun. Mattakh yaitu alat untuk menenun kain tapis yang terdiri dari bagian alat-alat berikut

ini.

1. Terikan (alat menggulung benang)

2. Cacap (alat untuk meletakkan alat-alat mettakh) 3. Belida (alat untuk merapatkan benang)

4. Kusuran (alat untuk menyusun benang dan memisahkan benang) 5. Apik (alat untuk menahan rentangan benang dan menggulung hasil tenunan)

6. Guyun (alat untuk mengatur benang) 7. Ijan atau Peneken (tunjangan kaki penenun)

8. Sekeli (alat untuk tempat gulungan benang pakan, yaitu benang yang dimasukkan melintang)

9. Terupong/teropong (alat untuk memasukkan benang pakan ke tenunan)

Page 17: Tentang Lampung

10. Amben (alat penahan punggung penenun)

Tekang yaitu alat untuk merentangkan kain pada saat menyulam benang emas.

Seni Pahat

Hulu pedang dan keris

Seni Gerabah

Page 18: Tentang Lampung

Kendi Bakung

Senjata tradisional

Terapang. Ulu terapang terbuat dari kayu dengan ukiran kepala orang

atau burung sebagai lambing keberanian. Senjata terkenal lainnya adalah payan, beladau, penduk, badik, dan keris.

Ketinting: Perahu Khas Lampung yang Unik

Page 19: Tentang Lampung

erahu ini ada yang menyebutnya sebagai jukung lampung atau jung namun seringnya dinamai ketinting. Perahu ketinting dengan rupa sejenis dapat pula ditemukan di beberapa daerah di negeri ini seperti yang digunakan oleh nelayan Banjar di Kalimantan Selatan, nelayan di Madura, nelayan di Bali, dan pesisir Sumatera dari Aceh hingga LampungKuliner

Kuliner Lampung mirip dengan kuliner asal Palembang, sebagian besar kuliner Lampung berupa menu ikan atau makanan laut. Jika Anda berkunjung ke Bandar Lampung maka cobalah beberapa menu olahan ikan pindang. Pindang adalah ikan yang dimasak dengan cara tertentu dengan tambahan rasa asam dan sedikit rasa manis hampir mirip dengan tom yam Thailand.

Makanan lezat yang paling khas dari Lampung adalah ikan yang disajikan dengan saus durian disebut Seruit. Kuliner ini dapat ditemukan di seluruh banyak restoran di kota Bandar Lampung.

Permaianan rakyat

chol

bekel

puteran

tepuk gambar

yeye

Page 20: Tentang Lampung

dll

Cerita rakyat

Jin kelasi

Gunung batu

Page 21: Tentang Lampung

Sepu kuasau

Page 22: Tentang Lampung

Interior dan Arsitektur

Rumah adat sesat

Rumah adat daerah Lampung dinamakan Rumah Sesat. Rumah sesat tersebut digunakan untuk

musyawarah tertinggi antara marga-marga. Jambat Agung atau Lorong Agung adalah nama tangga menuju Rumah Sesat

sebagai perlambang marga Lampung. Di atas Lorong Agung terdapat 3 macam payung berwarna : putih, kuning, dan

merah. Putih untuk tingkat marga, kuning untuk tingkat

kampong, dan merah untuk tingkat suku.

Jenis bangunan

Page 23: Tentang Lampung

Bagian bagian bangunan

Tata ruang (lay out)

Serambi depan tidak berdinding yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima tamu;

2. Ruang tengah, digunakan untuk rapat adat anggota kerabat pria;

3. Kebik temen, yaitu kamar tidur pertama untuk anak penyim¬bang bumi;

4. Kebik ghangek, yaitu kamar tidur kedua untuk anak penyim¬bang ratu, anak laki -laki kedua

atau anak dari isteri ratu kedua;

5. Kebik tengah, yaitu kamar tidur ketiga untuk anak penyim¬bang batin, anak laki -laki ketiga

atau anak isteri ratu ketiga;

6. Ranjang Tundo, yaitu kamar tidur keempat untuk anak penyimbang raja, anak laki -laki

keempat atau anak dari isteri bangsawan keempat;

7. Lapang agung, yaitu tempat duduk bersidang kaum wanita anak anggota kerabat

penyimbang;

8. Selak sukang, yaitu kamar untuk isteri atau anak sebah, isteri atau anak dari keturunan

rendah;

9. Tengah resi, yaitu kamar atau ruang untuk isteri atau anak keturunan pembantu (budak) atau

beduwo (beduwa);

10. Serudu, yaitu kamar untuk isteri anak lambang (orang bawaan ratu ketika kawinnya);

11. Ruang selir, yaitu tempat anak isteri gundik yang asalnya sebagai barang sesan, barang

bawaan dari isteri

12. Dapur, yaitu ruang masak;

13. Dapur tanoh (taneh), yaitu ruang tempat kediaman taban (tawanan) dan keturunannya

(seorang taban tidak diketahui asal usul keturunannya.

Sumber : Kusumah, S. Dloyana, dkk., Kebudayaan Masyarakat Lampung di Kabupaten Lampung

Timur, Jawa Barat : Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Balai Kajian Sejarah dan Balai

Tradisional Bandung Proyek Pemanfaatan Kebudayaan Daerah Jawa Barat 2003