Pertemuan 4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

23
Pertemuan 4 Behavioral Modeling 1 – Use Case TIB15 - ANALISIS & DESAIN BERORIENTASI OBJEK

description

Pertemuan 4 Behavioral Modeling 1 – Use Case. TIB15 - ANALISIS & DESAIN BERORIENTASI OBJEK. Materi Yang Dibahas. Pengenalan Use Case Use Case Modeling Empat komponen dari use case Elemen dasar use case diagram. Aktor Use Case Boundary Association Variasi flow pada use case. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Pertemuan 4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Page 1: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Pertemuan 4Behavioral Modeling 1 – Use Case

TIB15 - ANALISIS & DESAIN BERORIENTASI OBJEK

Page 2: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Materi Yang Dibahas• Pengenalan Use Case

– Use Case Modeling– Empat komponen dari use case

• Elemen dasar use case diagram.– Aktor– Use Case– Boundary– Association

• Variasi flow pada use case.• Develop Initial Use cases– Mengubah konsep dari domain analysis menjadi use cases.– Identifikasi Prominent actors– Identifikasi major use cases.

Page 3: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Behavior Modeling

• Tingkah laku (behavior) – hal-hal yang dapat dikerjakan obyek dan merupakan fungsi yang dikenakan pada data (atribut) dari obyek tersebut.

• Dalam paradigma OO, perilaku obyek disebut metode, operasi, atau layanan (method, operation, or service).

Page 4: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Behavior Modeling (lanjutan)

• Hasil analisa domain dari perilaku system dimodelkan dengan menggunakan use case diagram.

• Komponen-komponen Use Case Modeling disediakan oleh analisa dan perluasan konsep yang dihasilkan dari analisa domain

• Aktor digambarkan dari role(peran) masing-masing stakeholder yang berhubungan dengan system

• Use Case diidentifikasikan oleh analisa bisnis sebagai proses dan fungsi-fungsi

Page 5: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Object behaviour modelling

• Sebuah model perilaku menunjukkan interaksi antara objek untuk menghasilkan beberapa perilaku sistem tertentu yang ditetapkan sebagai use case.

• Sequence diagrams (atau collaboration diagrams) pada UML digunakan untuk memodelkan interaksi antara obyek

Page 6: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Use Case Modeling

• Memodelkan perilaku system• Merupakan interaksi aktor dengan system

untuk mencapai tujuan • Sarana untuk penyampaian secara formal

interaksi antara stakeholder dengan system

Page 7: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Empat Komponen Use Case• Goal:

Tujuan yang akan dicapai dalam penggunaan use case• Stakeholders:

Pihak-pihak yang berkepentingan pada use case, di wakili oleh actor

• SystemPenyediaan layanan yang diperlukan actor untuk mencapai tujuan

• Scenariosebuah urutan perintah dari interaksi antara actor dan system untuk mencapai tujuan

Page 8: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Diagram Use Case

• Menyajikan interaksi antara use case dan aktor• Terdiri dari Actor, Use Case, System Boundary dan Association• Interaksi antara use case dengan asosiasi berupa garis sederhana• Sebuah use case dapat berinteraksi dengan lebih dari satu aktor• Sebuah aktor dapat berinteraksi dengan lebih dari satu use case

Page 9: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Actor

Actor

• Yang dapat digolongkan sebagai aktor:– Orang– Peralatan– Sistem atau subsistem lain yang berinteraksi dengan sistem

yang sedang dibangun• Merupakan sebuah role, bukan sebuah entity secara

spesifik• Diidentifikasikan dengan sebuah nama unik, pelabelan

harus berupa role dari suatu actor – perhatikan actor bukan person atau jabatan.

• Aktor terdiri dari– Primary Actor: Aktor yang berkepentingan mengerjakan goal

melalui use case– Secondary Actor/Supporting Actor: Aktor diluar organisasi

yang berinteraksi dengan Primary Actor untuk mencapai tujuan melalui use case.

– Pada beberapa tool case, ada yang melambangkan dengan lambang yang berbeda antara primary actor dengan secondary actor. Dimana untuk primary actor diberi panah melingkar yang mengelilingi aktor.

Page 10: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Use Case

UseCase

• Fungsional sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi

• Pelabelan berupa suatu fungsional atau kegiatan

Page 11: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

System Boundary

System Boundary

• Dilambangkan dengan sebuah persegi panjang• Merupakan scope / ruang lingkup sistem• Berisi use case-use case yang merupakan fungsional dari system

tersebut. Dimana use case dapat dikembangkan di dalam system tersebut.

• Antara system yang satu dengan system yang lain dimungkinkan saling berinteraksi

Page 12: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Association

• Digambarkan dengan sebuah garis sebagai relasi asosiasi

• Menunjukkan komunikasi antara aktor dengan use case

• Arah panah menunjukkan siapa yang mengawali komunikasi

Page 13: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Contoh Use Case Penjualan

Page 14: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Skenario• Skenario: urutan perintah dari interaksi antara aktor

dengan system untuk memenuhi tujuan• Variasi fow pada skenario: Meskipun flow pada

diagram use case hanya menunjukkan asosiasi dari aktor ke use case, pada kenyataan terjadi beberapa variasi flow yang dikarenakan adanya kondisi-kondisi pada skenario.

• Variasi flow yang terjadi pada use case diagram tidak digambarkan secara khusus, karena use case diagram bukanlah urutan case, use case diagram hanya menunjukkan interaksi antara aktor dengan use case.

• Variasi flow hanya terjadi pada skenario secara narasi

Page 15: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Variasi flow pada use caseVariasi flow pada narasi dari use case yang dapat terjadi.•Normal Flow: Flow yang terjadi ketika suatu kejadian berlangsung sebagaimana yang dikehendaki. Flow ini yangselalu digambarkan pada use case diagram.•Alternate Flow: Percabangan Flow yang terjadi ketika ada suatu kondisi tertentu.•Sub-Flows: suatu flow yang terjadi didalam normal flow sehingga mengakibatkan adanya flow di dalam flow. Ini terjadi ketika terjadi suatu interaksi aktor dengan use dalam suatu flow normal dilakukan berulang.•Exceptions: suatu event yang disediakan oleh skenario untuk menangani suatu eksepsi dari flow normal

Page 16: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Pemodelan Bisnis VS Pemodelan Sistem

• Analisa sistem dilakukan terhadap bisnis• Untuk menjelaskan analisa sistem bisnis dapat dipergunakan

Diagram Use Case Bisnis• Dari diagram use case bisnis, dapat disusun design sistem dalam

bentuk use case sistem• Ada perbedaan notasi antara diagram use case bisnis dengan

diagram use case sistem, dengan fungsi yang sama.– Diagram Use Case Bisnis menjelaskan apa yang dikerjakan oleh bisnis,

sedangkan use case sistem menjelaskan apa yang sistem lakukan terhadap bisnis

– Aktor bisnis adalah pelaku eksternal organisasi, Aktor Sistem adalah pelaku eksternal sistem

– Pemodelan bisnis mempunyai pekerja bisnis yang merupakan pelaku internal organisasi, sedangkan Pemodelan sistem tidak memiliki pekerja bisnis

Page 17: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Pemodelan Bisnis• Aktor Bisnis

– Sesuatu di luar organisasi dan beriteraksi dengan organisasi yang terlibat dalam kegiatan bisnis Organisasi (misal: Pelanggan, kreditor, Investor, Supplier)

• Pekerja Bisnis– Peranan dalam bisnis (bukan posisi)– Seseorang dapat berperan sebagai lebih dari satu peran– Contoh: sales, kasir, petugas sirkulasi

• Entitas Bisnis– Benda yg ditangani atau digunakan oleh business worker– Contoh: dokumen

• Use Case Bisnis– Proses bisnis dalam organisasi– Contoh: Re-Stoc persediaan, memghitung harga jual

Page 18: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Notasi Diagram Use Case Bisnis• Aktor Bisnis

• Pekerja Bisnis

• Entitas Bisnis

• Use Case Bisnis

Aktor Bisnis

(f rom Business Use-Case Model)

Pekerja Bisnis

(f rom Business Use-Case Model)

Entitas Bisnis

(f rom Business Use-Case Model)

Use Case Bisnis

(from Business Use-Case Model)

Page 19: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Pemodelan System

• Berdasarkan diagram use case bisnis, kita dapat memperoleh pemahaman sistem bisnis suatu perusahaan yang akan dibuat pemodelan sistemnya

• Notasi-notasi pemodelan sistem– Aktor– Use CaseCatatan: Notasi pemodelan sistem seperti yang

sudah dijelaskan pada awal slide

Page 20: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Mengubah konsep dari domain analysis menjadi use cases

• Aktor adalah kandidat primer yang menjadi aktor adalah konsep domain yang diklasifisikasikan sebagai “role” (peran)

• Major Use Cases: diidentifikasi dengan menganalisa proses bisnis dan fungsi bisnis.– Identifikasi use case dapat dicari dari aliran untuk

segala kegiatan yang dilakukan oleh aktor.

Page 21: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Menemukan Aktor• Aktor adalah sebuah pemicu luar yang memulai aliran kerja

dalam aliran kejadian, identifikasi aktor dapat dilakukan dengan langkah-langkah sbb:– Memeriksa Kata benda– Kata benda menjadi pemicu luar yang memulai aliran kerja

dalam aliran kejadian– Dengan kata lain: aktor dapat diidentifikasikan dengan melihat

pada aliran kejadian sebagai obyek yang memulai proses– Tentukan aktor tersebut Primary aktor atau secondary aktor

– Primary Actor: Aktor yang berkepentingan mengerjakan goal melalui use case

– Secondary Actor/Supporting Actor: Aktor diluar organisasi yang berinteraksi dengan Primary Actor untuk mencapai tujuan melalui use case.

Page 22: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Menemukan Use Case

• Identifikasi use case dapat dicari dari aliran untuk segala kegiatan yang dilakukan oleh aktor.

• Setelah dibuat daftarnya, periksa kegiatan mana yang dilakukan secara otomatis dan mana yang manual.

• Untuk kegiatan yang manual dapat dkategorikan sebagai use case bisnis. Kegiatan yang otomatis dapat dijadikan use system

Page 23: Pertemuan  4 Behavioral Modeling 1 – Use Case

Referensi:

• Ian Sommerville, Software Engineering, 7th-ed, 2004, Prentice hall, USA

• N. Ashrafi, Object Oriented systems Analysis and Design, Pearson International Edition, 2008, Pearson Education, USA

• Sholiq, Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML, 2006, Graha Ilmu, Indonesia