PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

386
HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR (RC14-1501) PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR UNTUK OPRIT JEMBATAN TULANG BAWANG DI JALAN TOL TERBANGGI BESAR KAYU AGUNG STA 48 + 450 RIDWAN BUDIARJO NRP. 03111440000027 Dosen Pembimbing I Ir. Suwarno, M.Eng Dosen pembimbing II Putu Tantri Kumala S., ST.MT DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2018

Transcript of PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

Page 1: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

HALAMAN JUDUL

TUGAS AKHIR (RC14-1501)

PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN

TANAH DASAR UNTUK OPRIT JEMBATAN

TULANG BAWANG DI JALAN TOL TERBANGGI

BESAR – KAYU AGUNG STA 48 + 450

RIDWAN BUDIARJO

NRP. 03111440000027

Dosen Pembimbing I

Ir. Suwarno, M.Eng

Dosen pembimbing II

Putu Tantri Kumala S., ST.MT

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

2018

Page 2: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

HALAMAN JUDUL

TUGAS AKHIR (RC14-1501)

PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN

TANAH DASAR UNTUK OPRIT JEMBATAN

TULANG BAWANG DI JALAN TOL TERBANGGI

BESAR – KAYU AGUNG STA 48 + 450

RIDWAN BUDIARJO

NRP. 03111440000027

Dosen Pembimbing I

Ir. Suwarno, M.Eng

Dosen pembimbing II

Putu Tantri Kumala S., ST.MT

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

2018

Page 3: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

HALAMAN JUDUL

FINAL PROJECT (RC14-1501)

ABUTMENT PLANNING AND BASIC SOIL

IMPROVEMENT FOR APPROACH OF TULANG

BAWANG BRIDGE ON THE TOLL ROAD TERBANGGI

BESAR – KAYU AGUNG STA 48+450

RIDWAN BUDIARJO

NRP. 03111440000027

Supervisor I

Ir. Suwarno, M.Eng

Supervisor II

Putu Tantri Kumala S., ST.MT

DEPARTEMENT OF CIVIL ENGINEERING

Faculty of Civil Engineering, Environtment, and Geotechnical

Sepuluh Nopember Institute of Technology

Surabaya

2018

Page 4: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

RENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH D-\SAR UNTUK OPRIT JEMBATA.J~ TULANG BAWANG

DI JALAN TOL TERBANGGI BESAR- KA YU AGUNG STA 48+450

TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sa1jana Teknik pada

Program Studi S-1 Reguler Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Oleh: RIDW AN BUDIARJO 2P~-Q3111440000027

SURABAYA JULI, 2018

embimbing II)

Page 5: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

i

PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN

TANAH DASAR UNTUK OPRIT JEMBATAN

TULANG BAWANG DI JALAN TOL TERBANGGI

BESAR – KAYU AGUNG STA 48 + 450

Nama Mahasiswa : Ridwan Budiarjo

NRP : 03111440000027

Jurusan : Teknik Sipil FTSLK – ITS

Dosen Pembimbing : Ir. Suwarno, M.Eng

Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT

Abstrak

Pembangunan jalan tol Terbanggi Besar – Kayu Agung di

STA 48+300 sampai STA 48+550 melewati sungai Tulang Bawang

dengan lebar sungai 150 m, sehingga diperlukan perencanaan

jembatan untuk melewati sungai tersebut yaitu Jembatan Tulang

Bawang. Jembatan Tulang Bawang mempunyai bentang total 150

m dan di belakang masing - masing abutment akan direncanakan

oprit jembatan dengan timbunan setinggi 8,5 m. Oprit jembatan

berdiri diatas tanah dasar dominan lempung lunak dengan NSPT

kurang dari 10 sampai kedalaman 15 m. Tanah dasar memiliki

daya dukung yang rendah yang dapat mengakibatkan kelongsoran

pada timbunan oprit dan memiliki kemampumampatan tinggi yang

dapat mengakibatkan perbedaan konsolidasi (differential

settlement). Dibutuhkan alternatif metode perbaikan dan

perkuatan tanah dasar timbunan agar mampu menahan beban

sehingga kelongsoran dan perbedaan penurunan konsolidasi tidak

terjadi.

Pada Tugas Akhir ini struktur bawah jembatan Tulang

Bawang akan direncanakan 2 buah pilar dan 2 buah abutment.

Perencanaan abutment jembatan harus dianalisa tinggi scouring

yang bertujuan agar abutment aman terhadap gerusan. Timbunan

oprit sendiri direncanakan dengan 2 variasi kemiringan yaitu

timbunan tegak dan timbunan miring (kemiringan 1:2). Kondisi

Page 6: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

ii

tanah dasar yang kurang baik maka direncanakan perbaikan

tanah dasar untuk oprit jembatan dengan preloading yang

dikombinasi dengan PVD serta ditambah dengan perkuatan.

Perkuatan pada timbunan oprit tegak yaitu menggunakan

geotextile wall dan micropile. Perkuatan pada timbunan oprit

miring yaitu variasi antara geotextile atau stone column.

Perkuatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya dukung

tanah serta mengatasi kelongsoran. Analisa alternatif yang akan

dipakai akan ditinjau dari biaya material yang ekonomis.

Hasil perencanaan perkuatan timbunan oprit miring

didapatkan kebutuhan geotextile adalah 55 lapis. Untuk perkuatan

geotextile wall arah memanjang jembatan diperoleh sebanyak 20

lapis. Hasil perhitungan perkuatan tanah dengan stone column

didapatkan kebutuhan stone column yaitu 16 buah (2 sisi) dengan

panjang 12 m. Hasil perencanaan perkuatan timbunan oprit tegak

didapatkan kebutuhan geotextile wall adalah 20 lapis. Untuk

perkuatan geotextile wall arah memanjang jembatan diperoleh

sebanyak 20 lapis. Untuk perkuatan dengan micropile didapatkan

kebutuhan micropile adalah 12 buah/m (2 sisi) dengan panjang 17

m.

Dari kedua perencanaan oprit timbunan dipilih

perencanaan timbunan oprit tegak karena mempunyai biaya

material yang lebih ekonomis. Pondasi abutment dengan tiang

pancang diameter 40 cm sebanyak 140 buah dan kedalaman tiang

24 meter.

Kata kunci : Abutment, geotextile, micropile, prefabricated

vertical drain, stone column

Page 7: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

iii

ABUTMENT PLANNING AND BASIC SOIL

IMPROVEMENT FOR APPROACH OF TULANG

BAWANG BRIDGE ON THE TOLL ROAD

TERBANGGI BESAR – KAYU AGUNG STA 48+450

Name : Ridwan Budiarjo

NRP : 03111440000027

Departement : Teknik Sipil FTSLK – ITS

Supervisor : Ir. Suwarno, M.Eng

Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT

Abstract

Construction of toll road Terbanggi Besar - Kayu Agung

in STA 48 + 300 to STA 48 + 550 through river Tulang Bawang

with 150 m wide river, so it is necessary planning bridge to pass

the river is Tulang Bawang Bridge. Tulang Bawang Bridge has a

total span of 150 m and behind each abutment will be planned an

approach with high as 8.5 m. The approach of bridge stands on the

ground of dominant soft clay with NSPT less than 10 until 15 m

depth. The bottom soil has a low bearing capacity that can occur

sliding on approach and has a high settlement that can occur to

differential settlement. An alternative method to improve and

reinforcement of embankment soil is required in order to be able

to withstand the load so that sliding and consolidation do not

occur.

In this Final Project lower structure of the bridge will be

planned 2 piers and 2 abutments. Planning of bridge abutment

should be analyzed high scouring aimed to abutment safe against

scouring. The approach of bridge is planned with 2 variations of

slope that is upright embankment and sloping embankment (slope

1: 2). The bottom soil condition is not good then planned ground

soil improvement for approach of bridge with preloading which

combined with PVD and added with reinforcement. Reinforcement

on upright embankment using geotextile wall and micropile.

Reinforcement on sloping embankment is a variation between

Page 8: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

iv

geotextile or stone column. The reinforcement aims to increase the

bearing capacity of the soil and to overcome sliding. The

alternative analysis will be reviewed from the cost of the

economical material.

The result of reinforcing slope embankment is obtained the

need of geotextile is 55 layers. For the longitudinal reinforcement

obtained need as many as 20 layers of geotextile walls. Result of

reinforcement with stone column obtained need 16 units of stone

column (2 sides) with the depth of stone column is 12 meters. The

result of reinforcement of upright embankment obtained the need

of geotextile wall is 20 layers. For the longitudinal reinforcement

obtained need as many as 20 layers of geotextile walls. For

micropile reinforcement obtained needs are 12 units/ m (2 sides).

The depth of the micropile is 17 meters.

Based on two approach planning selected the upright

embankment plan because it has less material cost. The foundation

of abutment is pile with diameter 40 cm as many as 140 units with

the depth of the pile is 24 meters.

Keyword : Abutment, geotextile, micropile, prefabricated vertical

drain, stone column.

Page 9: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat

dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang

berjudul “Perencanaan Abutment dan Perbaikan Tanah Dasar

Untuk Oprit Jembatan Tulang Bawang di Jalan Tol terbanggi Besar

– Kayu Agung STA 48+450” ini tepat pada waktunya.

Adapun dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini, penulis

memperoleh bantuan dan bimbingan serta banyak dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,

rasa hormat, dan rasa sayang yang besar penulis menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Allah SWT atas segala rahmat dan anugerah – Nya

2. Kedua orang tua, bapak Bambang Susilo dan Ibu Nasih yang

selalu mendoakan dan memberi dukungan untuk kelancaran

dalam pengerjaan Tugas Akhir.

3. Bapak Ir. Suwarno, M.Eng selaku Dosen Pembimbing I atas

segala bimbingan dan waktunya dalam pengerjaan dan

penyelesaian Tugas Akhir.

4. Ibu Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT selaku Dosen

Pembimbing II atas segala bimbingan dan waktunya dalam

pengerjaan dan penyelesaian Tugas Akhir.

5. Kakak Penulis, Rena Megawati yang selalu memberi dukungan

kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir.

6. Teman dekat penulis, Widya Hardaningsih yang selalu

memberi dukungan penulis dalam segala hal.

7. Sahabat Enthung yang selalu membantu dan memberi

dukungan dalam penyelesaian Tugas Akhir.

8. Keluarga Acikiwier yang selalu membantu dan memberi

dukungan dalam penyelesaian Tugas Akhir.

9. Teman - teman Jurusan Teknik Sipil ITS angkatan 2014 yang

telah memberi doa, dukungan, dan semangat dalam

penyelesaian Tugas Akhir.

Page 10: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

vi

10. Rekan-rekan satu bidang geoteknik yang senantiasa berdiskusi

dan berbagi ilmu selama pengerjaan Tugas Akhir ini.

11. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat Penulis

sebutkan satu per satu.

Walaupun jauh dari sempurna harapan saya semoga Tugas

Akhir ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi

rekan-rekan sedisiplin ilmu. Penulis juga memohon maaf atas

kekurangan yang ada pada Tugas Akhir ini.

Wassalamualaikum wr wb

Surabaya, Juli 2018

Penulis

Page 11: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

vii

DAFTAR ISI

Abstrak ........................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................... v DAFTAR ISI ............................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ................................................................... xi DAFTAR TABEL ....................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1 1.1 Latar Belakang Masalah .................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ........................................................... 2 1.3 Lingkup Pekerjaan ............................................................. 3 1.4 Batasan Masalah ................................................................ 4 1.5 Tujuan Penelitian ............................................................... 4 1.6 Manfaat Penelitian ............................................................. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................... 7 2.1 Timbunan Oprit ................................................................. 7 2.2 Korelasi Nilai SPT............................................................. 7 2.3 Pemampatan Tanah ......................................................... 10

2.3.1 Pemampatan Konsolidasi (Consolidation Settlement)

10 2.3.2 Penambahan Tegangan Tanah (Δσ’) ....................... 11

2.4 Waktu Konsolidasi tanpa Perbaikan Tanah ..................... 13 2.5 Waktu Konsolidasi dengan Prefabricated Vertical Drain

(PVD) 14 2.6 Tinggi Timbunan Awal (Hinitial) dan Akhir (Hfinal)........... 19 2.7 Timbunan Bertahap ......................................................... 20 2.8 Peningkatan Daya Dukung Tanah ................................... 21 2.9 Perkuatan Tanah dengan Geotextile ................................ 22 2.10 Perkuatan Timbunan dengan Geotextile Wall ................. 25

2.10.1 Internal Stability ...................................................... 26 2.10.2 External Stability ..................................................... 28

2.11 Perkuatan Tanah dengan Micropile ................................. 30 2.12 Perencanaan Abutment Jembatan .................................... 33

2.12.1 Pembebanan Abutment Jembatan ............................ 33 2.12.2 Kontrol Stabilitas Abutment .................................... 34

Page 12: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

viii

2.13 Perumusan Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang ......... 36 2.13.1 Perencanaan Daya Dukung Tiang Pancang

berdasarkan SPT Lapangan ..................................................... 36 2.13.2 Kapasitas Daya Dukung Kelompok Tiang Pancang 38 2.13.3 Ketahanan Pondasi Tiang Pancang terhadap Gaya

Lateral 39 2.14 Perencanaan Stone Column ............................................. 46

2.14.1 Pola Pemasangan Stone Column ............................. 46 2.14.2 Mekanisme Keruntuhan Stone Column ................... 47 2.14.3 Faktor Konsentrasi Tegangan .................................. 49 2.14.4 Daya Dukung Stone Column Tunggal ..................... 50 2.14.5 Daya Dukung Stone Column Group ........................ 51 2.14.6 Teori Stabilitas Timbunan diatas Tanah Lunak yang

diperkuat dengan Stone Column ............................................. 53 2.15 Analisa Scouring ............................................................. 55 BAB III METODOLOGI ............................................................ 57 3.1 Bagan Alir Perencanaan .................................................. 57

3.1.1 Studi Literatur .......................................................... 58 3.1.2 Pengumpulan dan Analisis Data .............................. 59 3.1.3 Analisa perencanaan Abutment dan Oprit Jembatan

59 BAB IV ANALISIS DATA PERENCANAAN.......................... 61 4.1 Data Tanah ...................................................................... 61 4.2 Data Struktur Jembatan ................................................... 64 4.3 Data Material Perbaikan Tanah dan Perkuatan Tanah .... 66 BAB V PERENCANAAN ABUTMENT JEMBATAN ............. 67 5.1 Perencanaan Abutment Jembatan .................................... 67 5.2 Perencanaan Scouring pada Abutment ............................ 67 5.3 Data Perencanaan ............................................................ 68 5.4 Pembebanan..................................................................... 69 5.5 Perencanaan Tiang Pancang ............................................ 86 5.6 Penulangan Abutment ................................................... 100 BAB VI PERENCANAAN TIMBUNAN OPRIT .................... 119 6.1 Perencanaan Timbunan Oprit Miring ............................ 119

6.1.1 Perhitungan Tinggi Timbunan Awal (Hinitial) ......... 119

Page 13: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

ix

6.1.2 Perhitungan Waktu Konsolidasi tanpa Perbaikan

Tanah 130 6.1.3 Perencanaan Prefabricated Vertical Drain (PVD) . 132 6.1.4 Penentuan Pola Pemasangan PVD ........................ 142 6.1.5 Perencanaan Timbunan Bertahap .......................... 143 6.1.6 Perencanaan Geotextile wall Arah Memanjang

Jembatan Sebagai Perkuatan Timbunan................................ 149 6.1.7 Perencanaan Geotextile Arah Melintang Jembatan

Sebagai Perkuatan Timbunan ................................................ 155 6.1.8 Perencanaan Stone Column ................................... 162

6.2 Perencanaan Timbunan Oprit Tegak ............................. 169 6.2.1 Perhitungan Tinggi Timbunan Awal (Hinitial) ......... 169 6.2.2 Perhitungan Waktu Konsolidasi tanpa Perbaikan

Tanah 180 6.2.3 Perencanaan Prefabricated Vertical Drain (PVD) . 182 6.2.4 Penentuan Pola Pemasangan PVD ........................ 192 6.2.5 Perencanaan Timbunan Bertahap .......................... 193 6.2.6 Perencanaan Geotextile Wall Arah Memanjang

Jembatan Sebagai Dinding Penahan ..................................... 199 6.2.7 Perencanaan Geotextile Wall Arah Melintang

Jembatan Sebagai Perkuatan Timbunan................................ 205 6.2.8 Perencanaan Perkuatan Tanah dengan Micropile .. 212 6.2.9 Perencanaan Dinding dan Pondasi Dangkal .......... 217

6.3 Pemilihan Alternatif Timbunan Oprit ........................... 218 6.3.1 Perhitungan Total Biaya Timbunan Oprit Miring . 219 6.3.2 Perhitungan Total Biaya Timbunan Oprit Tegak .. 219 6.3.3 Pemilihan Perencanaan Timbunan ........................ 220

BAB VII KESIMPULAN ......................................................... 221 7.1 Kesimpulan .................................................................... 221 7.2 Saran .............................................................................. 223 DAFTAR PUSTAKA................................................................ 225 LAMPIRAN .............................................................................. 227

Page 14: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

x

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 15: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Lokasi Perencanaan Pembangunan Tol Terbanggi

Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung ................................. 2 Gambar 1. 2 Potongan Memanjang Jembatan ............................... 2

Gambar 2. 1 Grafik hubungan antara Cv dan LL (sumber :) ........ 9 Gambar 2. 2 Grafik hubungan antara LL dan IP (sumber : )......... 9 Gambar 2. 3 Grafik hubungan antara Compression Index (Cc) dan

Water Content (wc) ..................................................................... 10 Gambar 2. 4 Diagram tegangan tanah ......................................... 12 Gambar 2. 5 Grafik faktor beban berbentuk persegi ................... 13 Gambar 2. 6 Pemasangan Vertical Drain .................................... 15 Gambar 2. 7 Pola susunan bujur sangkar .................................... 16 Gambar 2. 8 Pola susunan segitiga .............................................. 16 Gambar 2. 9 Diameter ekuivalen PVD ........................................ 18 Gambar 2. 10 Tinggi timbunan saat mengalami pemampatan .... 19 Gambar 2. 11 Tanah ditimbun secara bertahap ........................... 20 Gambar 2. 12 Gaya – gaya yang bekerja pada bidang longsor ... 23 Gambar 2. 13 Perkuatan dengan Geotextile ................................ 26 Gambar 2. 14 Diagram tegangan tanah dan desain Geotextile .... 27 Gambar 2. 15 External Stability pada Geotextile (a) aman terhadap

guling (b) aman terhadap geser (c) aman terhadap kelongsoran

daya dukung ................................................................................ 28 Gambar 2. 16 Asumsi Gaya yang Diterima Cerucuk .................. 30 Gambar 2. 17 Grafik untuk mencari nilai f ................................. 31 Gambar 2. 18 Grafik untuk mencari nilai Fm ............................. 32 Gambar 2. 19 Kombinasi pembebanan untuk abutment ............. 34 Gambar 2. 20 (a) Permukaan bidang yang dicoba; (b) Gaya yang

bekerja pada irisan n .................................................................... 35 Gambar 2. 21 Grafik hubungan antara f dan Qu ......................... 40 Gambar 2. 22 Prosedur Desain untuk masing – masing Kondisi 42 Gambar 2. 23 Koefisien-koefisien untuk Tiang Pancang yang

Menerima Beban Lateral pada Kondisi I..................................... 43

Page 16: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

xii

Gambar 2. 24 Koefisien-koefisien untuk Tiang Pancang yang

Menerima Beban Lateral pada Kondisi II ................................... 44 Gambar 2. 25 Koefisien-koefisien untuk Tiang Pancang yang

Menerima Beban Lateral pada Kondisi III .................................. 45 Gambar 2. 26 Diameter ekivalen pola pemasangan segitiga Stone

Column ........................................................................................ 46 Gambar 2. 27 Diameter ekivalen pola pemasangan bujur sangkar

Stone Column .............................................................................. 46 Gambar 2. 28 Mekanisme keruntuhan stone column tunggal ..... 48 Gambar 2. 29 Mekanisme keruntuhan stone column group ........ 49 Gambar 2. 30 Analisa stone column group ................................. 52 Gambar 2. 31 Analisa Stabiltas Embankment ............................. 53

Gambar 3. 1 Diagram alir perencanaan ....................................... 57 Gambar 3. 2 Diagram alir perencanaan lanjutan ......................... 58

Gambar 4. 1 Grafik hubungan antara LL dan Cv ........................ 62 Gambar 4. 2 Grafik hubungan antara IP dan LL ......................... 63 Gambar 4. 3 Rencana awal jembatan Tulang Bawang ................ 65 Gambar 4. 4 PCI girder H-210 cm .............................................. 65

Gambar 5. 1 Komponen struktur atas .......................................... 69 Gambar 5. 2 Perencanaan dimensi abutment .............................. 71 Gambar 5. 3 Skema pembebanan pada abutment ........................ 71 Gambar 5. 4 Distribusi beban “D” .............................................. 74 Gambar 5. 5 Faktor beban dinamis untuk beban T ..................... 74 Gambar 5. 6 Skema distribusi beban D ke abutment .................. 75 Gambar 5. 7 Pengaruh gaya rem pada abutment ......................... 76 Gambar 5. 8 Skema pembebanan angin yang meniup samping

jembatan ...................................................................................... 77 Gambar 5. 9 Peta percepatan puncak di batuan dasar (PGA) untuk

probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun .............................. 79 Gambar 5. 10 Peta respons spektra percepatan 0.2 detik di batuan

dasar untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun ........... 80

Page 17: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

xiii

Gambar 5. 11 Peta respons spektra percepatan 1 detik di batuan

dasar untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun ........... 80 Gambar 5. 12 Bentuk tipikal respons spektra di permukaan tanah

..................................................................................................... 83 Gambar 5. 13 Perencanaan gaya gempa yang bekerja pada

abutment ...................................................................................... 84 Gambar 5. 14 Grafik daya dukung ijin aksial tekan tiang ........... 87 Gambar 5. 15 Spesifikasi Tiang Pancang .................................... 88 Gambar 5. 16 Pile section ........................................................... 88 Gambar 5. 17 Konfigurasi tiang pancang D60 ............................ 90

Gambar 6. 1 Potongan melintang rencana timbunan ................. 119 Gambar 6. 2 Grafik hubungan antara tebal timbunan dengan

intensitas beban yang bersesuaian dengan beban traffic ........... 120 Gambar 6. 3 Diagram tegangan tanah akibat timbunan ............ 123 Gambar 6. 4 Grafik hubungan antara Hinitial dan Hfinal ............... 129 Gambar 6. 5 Grafik hubungan antara Hfinal dan Settlement ....... 130 Gambar 6. 6 Grafik hubungan antara waktu konsolidasi dengan

derajat konsolidasi pola pemasangan segitiga ........................... 137 Gambar 6. 7 Grafik hubungan antara waktu konsolidasi dengan

derajat konsolidasi pola pemasangan segiempat ....................... 142 Gambar 6. 8 Ilustrasi pentahapan timbunan .............................. 143 Gambar 6. 9 Analisa Hcr program XSTABL ............................ 144 Gambar 6. 10 Perubahan tegangan akibat beban bertahap ........ 145 Gambar 6. 11 Grafik Konsolidasi Tanah Dasar yang Terjadi Akibat

Pentahapan Penimbunan............................................................ 148 Gambar 6. 12 Sketsa pemasangan geotextile wall ..................... 152 Gambar 6. 13 Bidang longsor yang ditinjau .............................. 155 Gambar 6. 14 Hasil analisa keruntuhan Timbunan pada program

XSTABL ................................................................................... 155 Gambar 6. 15 Sketsa pemasangan geotextile ............................ 162 Gambar 6. 16 Skema pemasangan stone column ...................... 164 Gambar 6. 17 Bidang longsor yang ditinjau .............................. 164 Gambar 6. 18 Hasil analisa program bantu XSTABL ............... 165 Gambar 6. 19 Tegangan yang bekerja pada bidang longsor...... 166

Page 18: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

xiv

Gambar 6. 20 Hasil akhir perencanaan Stone column ............... 169 Gambar 6. 21 Potongan melintang rencana timbunan ............... 169 Gambar 6. 22 Grafik hubungan antara tebal timbunan dengan

intensitas beban yang bersesuaian dengan beban traffic ........... 170 Gambar 6. 23 Grafik hubungan antara Hinitial dan Hfinal ............. 179 Gambar 6. 24 Grafik hubungan antara Hfinal dan Settlement ..... 180 Gambar 6. 25 Grafik hubungan antara waktu konsolidasi dengan

derajat konsolidasi pola pemasangan segitiga ........................... 187 Gambar 6. 26 Grafik hubungan antara waktu konsolidasi dengan

derajat konsolidasi pola pemasangan segiempat ....................... 192 Gambar 6. 27 Ilustrasi pentahapan timbunan ............................ 193 Gambar 6. 28 Analisa Hcr program XSTABL .......................... 194 Gambar 6. 29 Perubahan tegangan akibat beban bertahap ........ 195 Gambar 6. 30 Grafik Konsolidasi Tanah Dasar yang Terjadi Akibat

Pentahapan Penimbunan............................................................ 198 Gambar 6. 31 Sketsa pemasangan geotextile wall ..................... 202 Gambar 6. 32 Initation dan Termination yang akan dianalisa ... 205 Gambar 6. 33 Hasil Analisa XSTABL ...................................... 205 Gambar 6. 34 Sketsa pemasangan geotextile wall ..................... 209 Gambar 6. 35 Sketsa keruntuhan pada tanah dasar ................... 213

Page 19: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Korelasi N-SPT untuk Mendapatkan Nilai ɣsat (untuk

tanah dominan lanau dan lempung) ............................................... 7 Tabel 2. 2 Korelasi N-SPT untuk Mendapatkan Nilai ɣt untuk

Tanah Lempung ............................................................................. 8 Tabel 2. 3 Korelasi untuk Mendapatkan Nilai wc, e0, dan Cv untuk

Tanah Lempung ............................................................................. 8 Tabel 2. 4 Faktor Keamanan untuk Tallow .................................... 24 Tabel 2. 5 Tabel Harga Nilai Nc, Nq, dan Nɣ ............................. 29 Tabel 2. 6 Faktor Koreksi Bentuk Abutment .............................. 55 Tabel 2. 7 Faktor Koreksi untuk Sudut Datang Aliran ................ 56

Gambar 4. 1 Grafik hubungan antara LL dan Cv ........................ 62 Gambar 4. 2 Grafik hubungan antara IP dan LL ......................... 63 Gambar 4. 3 Rencana awal jembatan Tulang Bawang ................ 65 Gambar 4. 4 PCI girder H-210 cm .............................................. 65

Gambar 5. 1 Komponen struktur atas .......................................... 69 Gambar 5. 2 Perencanaan dimensi abutment .............................. 71 Gambar 5. 3 Skema pembebanan pada abutment ........................ 71 Gambar 5. 4 Distribusi beban “D” .............................................. 74 Gambar 5. 5 Faktor beban dinamis untuk beban T ..................... 74 Gambar 5. 6 Skema distribusi beban D ke abutment .................. 75 Gambar 5. 7 Pengaruh gaya rem pada abutment ......................... 76 Gambar 5. 8 Skema pembebanan angin yang meniup samping

jembatan ...................................................................................... 77 Gambar 5. 9 Peta percepatan puncak di batuan dasar (PGA) untuk

probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun .............................. 79 Gambar 5. 10 Peta respons spektra percepatan 0.2 detik di batuan

dasar untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun ........... 80 Gambar 5. 11 Peta respons spektra percepatan 1 detik di batuan

dasar untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun ........... 80 Gambar 5. 12 Bentuk tipikal respons spektra di permukaan tanah

..................................................................................................... 83

Page 20: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

xvi

Gambar 5. 13 Perencanaan gaya gempa yang bekerja pada

abutment ...................................................................................... 84 Gambar 5. 14 Grafik daya dukung ijin aksial tekan tiang ........... 87 Gambar 5. 15 Spesifikasi Tiang Pancang .................................... 88 Gambar 5. 16 Pile section ........................................................... 88 Gambar 5. 17 Konfigurasi tiang pancang D60 ............................ 90

Tabel 6. 1 Tegangan Overburden (σ’0) Tiap Lapisan................ 121 Tabel 6. 2 Tegangan Pra Konsolidasi (σ’c) Tiap Lapisan Tanah

................................................................................................... 122 Tabel 6. 3 Tegangan Tanah Akibat Beban Timbunan ............... 124 Tabel 6. 4 Tegangan Tanah Akibat Beban Pavement ............... 125 Tabel 6. 5 Settlement Akibat Timbunan dan Pavement (q = 6 t/m2)

................................................................................................... 127 Tabel 6. 6 Hasil Perhitungan Settlement untuk Variasi q .......... 128 Tabel 6. 7 Hasil Perhitungan Hinitial dan Hfinal ............................ 129 Tabel 6. 8 Variasi Faktor Waktu ............................................... 131 Tabel 6. 9 Perhitungan Faktor Hambatan oleh PVD ................. 133 Tabel 6. 10 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola Segitiga S

= 1,2 m....................................................................................... 135 Tabel 6. 11 Perhitungan Faktor Hambatan oleh PVD ............... 138 Tabel 6. 12 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola Segiempat

S = 1,2 m ................................................................................... 139 Tabel 6. 13 Umur Timbunan ke – i pada Minggu ke-6 ............. 144 Tabel 6. 14 Perubahan Tegangan di Tiap Lapisan Tanah pada

Derajat Konsolidasi 100% ......................................................... 145 Tabel 6. 15 Perumusan Perubahan Tegangan pada Derajat

Konsolidasi U<100% ................................................................ 146 Tabel 6. 16 Perubahan Tegangan di Tiap Lapisan tanah pada

Derajat Konsolidasi U<100% .................................................... 147 Tabel 6. 17 Perubahan harga Cu pada Minggu Keenam ........... 147 Tabel 6. 18 Hasil Perhitungan Nilai Sv ..................................... 150 Tabel 6. 19 Kebutuhan Geotextile pada tiap Bidang Longsor ... 156 Tabel 6. 20 Perhitungan Momen Penahan oleh Geotextile ....... 158 Tabel 6. 21 Hasil Perhitungan Panjang Geotextile .................... 160

Page 21: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

xvii

Tabel 6. 22 Hasil Perhitungan Kebutuhan Geotextile ............... 161 Tabel 6. 23 Hasil Perhitungan Kebutuhan Stone Column ......... 165 Tabel 6. 24 Tambahan Momen Penahan Tiap Stone Column ... 167 Tabel 6. 25 Tegangan Overburden (σ’0) Tiap Lapisan.............. 172 Tabel 6. 26 Tegangan Pra Konsolidasi (σ’c) Tiap Lapisan Tanah

................................................................................................... 173 Tabel 6. 27 Tegangan Tanah Akibat Beban Timbunan ............. 174 Tabel 6. 28 Tegangan Tanah Akibat Beban Pavement ............. 175 Tabel 6. 29 Settlement Akibat Timbunan dan Pavement (q = 6 t/m2)

................................................................................................... 177 Tabel 6. 30 Hasil Perhitungan Settlement untuk Variasi q ........ 177 Tabel 6. 31 Hasil Perhitungan Hinitial dan Hfinal .......................... 178 Tabel 6. 32 Variasi Faktor Waktu ............................................. 181 Tabel 6. 33 Perhitungan Faktor Hambatan oleh PVD ............... 183 Tabel 6. 34 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola Segitiga S

= 1,2 m....................................................................................... 185 Tabel 6. 35 Perhitungan Faktor Hambatan oleh PVD ............... 188 Tabel 6. 36 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola Segiempat

S = 1,2 m ................................................................................... 189 Tabel 6. 37 Umur Timbunan ke – i pada Minggu ke-5 ............. 194 Tabel 6. 38 Perubahan Tegangan di Tiap Lapisan Tanah pada

Derajat Konsolidasi 100% ......................................................... 195 Tabel 6. 39 Perumusan Perubahan Tegangan pada Derajat

Konsolidasi U<100% ................................................................ 196 Tabel 6. 40 Perubahan Tegangan di Tiap Lapisan tanah pada

Derajat Konsolidasi U<100% .................................................... 197 Tabel 6. 41 Perubahan harga Cu pada Minggu Kelima ............. 197 Tabel 6. 42 Hasil Perhitungan Nilai Sv ..................................... 200 Tabel 6. 43 Hasil Analisa Kebutuhan Geotextile pada setiap

Percobaan .................................................................................. 206 Tabel 6. 44 Rekap Perhitungan Nilai Sv ................................... 207 Tabel 6. 45 Hasil Perhitungan Kebutuhan Micropile ................ 217 Tabel 6. 46 Alternatif 1 Perencanaan Timbunan Oprit Miring . 219 Tabel 6. 47 Alternatif 2 Perencanaan Timbunan Oprit Miring . 219 Tabel 6. 48 Total Biaya Perencanaan timbunan Oprit Tegak.... 220

Page 22: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

xviii

Gambar 7. 1 Hasil akhir perencanaan abutment jembatan ........ 221

Page 23: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia per tahun dari 2010

sampai 2015 adalah 1,39 % (Badan Pusat Statistik, 2017).

Pertumbuhan penduduk tersebut diimbangi dengan meningkatnya

perekonomian di Indonesia. Perekonomian Indonesia triwulan III-

2017 terhadap triwulan III-2016 mengalami kenaikan 5,06 %

(Badan Pusat Statistik, 2017). Pertumbuhan penduduk dan

ekonomi menyebabkan laju transportasi semakin meningkat

ditandai dengan adanya kemacetan. Guna mengatasi hal tersebut

diperlukan sebuah jalan baru untuk memperlancar mobilitas arus

barang dan jasa. Pembangunan sebuah jalan tol adalah salah satu

solusi yang dapat meningkatkan pelayanan distribusi barang dan

jasa guna menunjang pertumbuhan ekonomi (BPJT, 2014).

Salah satu jalan tol yang akan dibangun di Sumatera adalah

Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung.

Pembangunan Jalan Tol tersebut terintegrasi dengan Jalan Tol

Trans Sumatera (JTTS) yang menghubungkan antara dua provinsi

yaitu Nangroe Aceh Darussalam dan Lampung. Lokasi

pembangunan dapat dilihat pada Gambar 1.1. Jalan Tol ini

memiliki panjang jalan 185 km yang terbagi menjadi dua ruas

yakni ruas jalan tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang

sepanjang 100 km dan ruas jalan tol Pematang Panggang - Kayu

Agung sepanjang 85 km. Pada pembangunan jalan tol tersebut di

STA 48+300 sampai STA 48+550 melewati sungai Tulang

Bawang dengan lebar sungai 150 m, sehingga diperlukan

perencanaan jembatan untuk melewati sungai tersebut.

Jembatan Tulang Bawang direncanakan memiliki 2 buah

abutment dan 2 pilar dengan bentang total 150 m (Gambar 1.2).

Di bagian belakang masing - masing abutment akan direncanakan

oprit jembatan dengan timbunan setinggi 8,5 m. Oprit jembatan

berdiri diatas tanah dasar dominan lempung lunak dengan NSPT

kurang dari 10 sampai kedalaman 14 m. Tanah dasar lunak

Page 24: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

2

mempunyai daya dukung rendah dan kemampumampatannya

tinggi sehingga dapat menyebabkan terjadinya perbedaan

penurunan konsolidasi. Dibutuhkan alternatif metode perbaikan

dan perkuatan tanah dasar timbunan agar mampu menahan beban

sehingga kelongsoran dan perbedaan penurunan konsolidasi tidak

terjadi.

Gambar 1. 1 Lokasi Perencanaan Pembangunan Tol Terbanggi

Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung

(sumber : https://www.hutamakarya.com/)

Gambar 1. 2 Potongan Memanjang Jembatan

(sumber : Kontraktor PT Waskita Karya)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada

penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

Page 25: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

3

1. Bagaimana hasil perencanaan konstruksi abutmen jembatan

Tulang Bawang?

2. Bagaimana hasil perencanaan scouring agar abutment jembatan

aman terhadap gerusan?

3. Berapa besar dan lama waktu pemampatan yang terjadi akibat

beban yang bekerja di atas tanah dasar (beban timbunan dan

beban traffic)?

4. Berapa tinggi timbunan awal yang dibutuhkan untuk mencapai

tinggi timbunan yang direncakan setelah terjadinya

pemampatan?

5. Berapa lama waktu pemampatan setelah dilakukan perbaikan

tanah dengan Prefabricated Vertical Drain (PVD)?

6. Bagaimana merencanakan perkuatan timbunan oprit dengan

geotextile wall kombinasi micropile untuk mengatasi

kelongsoran pada timbunan oprit tegak?

7. Bagaimana merencanakan perkuatan timbunan oprit dengan

geotextile dan stone column untuk mengatasi kelongsoran pada

timbunan oprit miring?

8. Alternatif perencanaan timbunan oprit manakah yang paling

tepat diterapkan pada pembangunan jembatan ini ditinjau dari

biaya material yang ekonomis?

1.3 Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini

adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan konstruksi abutment jembatan Tulang Bawang

2. Perhitungan pembebanan untuk abutment jembatan Tulang

Bawang

3. Perhitungan scouring pada abutment jembatan Tulang Bawang

4. Perencanaan dimensi abutment jembatan Tulang Bawang

5. Perencanaan pondasi untuk abutment jembatan Tulang Bawang

6. Perhitungan penulangan pilecap, breast wall dan back wall

pada abutment jembatan Tulang Bawang

7. Perencanaan perbaikan tanah dasar timbunan oprit dengan

preloading dikombinasi Prefabricated Vertical Drain (PVD)

Page 26: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

4

8. Perencanaan perkuatan tanah timbunan oprit tegak dengan

geotextile wall kombinasi dengan cerucuk

9. Perencanaan perkuatan tanah timbunan oprit miring dengan

geotextile dan stone column.

1.4 Batasan Masalah

Pada penulisan Tugas Akhir ini, agar tidak terjadi kerancuan

pada penyelesaian masalah, maka permasalahan dibatasi pada

pokok-pokok pembahasan sebagai berikut:

1. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari

kontraktor Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-

Kayu Agung

2. Tidak merencanakan struktur atas jembatan tetapi menghitung

analisa pembebanan struktur atas untuk perencanaan

pembebanan struktur bawah jembatan.

3. Tidak membahas tentang geometrik jalan

4. Tidak membahas drainase jalan

5. Biaya yang dihitung hanya biaya material, tidak termasuk biaya

pelaksanaan.

1.5 Tujuan Penelitian

Dari permasalahan diatas, adapun tujuan yang ingin dicapai

dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Merencanakan abutment jembatan Tulang Bawang

2. Mengetahui besar pemampatan yang terjadi akibat beban yang

bekerja di atas tanah dasar (beban timbunan dan beban traffic)

3. Merencanakan perbaikan dan perkuatan tanah dasar timbunan

oprit untuk meningkatkan daya dukung tanah.

4. Menetukan alternatif perbaikan tanah yang tepat ditinjau dari

biaya material.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari tugas akhir ini adalah untuk masukan dan

alternative perencanaan bangunan bawah jembatan, perbaikan

Page 27: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

5

tanah dasar oprit dan perkuatan timbunan oprit dalam perencanaan

lainnya yang memiliki tipikal sama.

Page 28: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

6

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 29: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Timbunan Oprit

Timbunan merupakan sejumlah tanah atau material yang

digunakan untuk mengisi sejumlah ruang atau lahan untuk

meninggikan permukaan tanah. Salah satu contoh aplikasi

penggunan timbunan dalam bidang konstruksi adalah oprit dalam

pekerjaan jembatan. Oprit jembatan adalah timbunan tanah di

belakang abutmen jembatan yang harus dibuat sepadat mungkin

untuk menghindari terjadinya penurunan (settlement) agar tidak

membahayakan bagi kendaraan yang melewati atau berhenti di

jembatan itu.

Apabila oprit dibangun di atas tanah lunak, masalah yang

timbul diantaranya daya dukung tanah dasar di bawah tanah

timbunan yang rendah serta konsolidasi yang besar dan

berlangsung lama. Penurunan konsolidasi dapat menyebabkan

stabilitas lereng terganggu.

2.2 Korelasi Nilai SPT

Korelasi data tanah untuk mendapatkan parameter yang belum

diketahui menggunakan Tabel 2.1 sampai Tabel 2.3 sebagai

berikut :

Tabel 2. 1 Korelasi N-SPT untuk Mendapatkan Nilai ɣsat (untuk

tanah dominan lanau dan lempung)

(sumber : Terzaghi & Peck, 1967)

Page 30: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

8

Tabel 2. 2 Korelasi N-SPT untuk Mendapatkan Nilai ɣt untuk

Tanah Lempung

(sumber : J. E. Bowles, 1984)

Tabel 2. 3 Korelasi untuk Mendapatkan Nilai wc, e0, dan Cv

untuk Tanah Lempung

(sumber : Biarez)

Page 31: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

9

Korelasi nilai batas cair (LL) menggunakan grafik hubungan

antara Cv dan LL ditampilkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2. 1 Grafik hubungan antara Cv dan LL

(sumber : NAVFAC DM-7, 1971)

Korelasi nilai indeks plastisitas (IP) ditentukan dengan grafik

hubungan nilai LL dan IP ditampilkan pada Gambar 2.2.

Gambar 2. 2 Grafik hubungan antara LL dan IP

(sumber : Braja Das, 1988)

Nilai indeks kompresi (Cc) ditentukan dari grafik hubungan

antara Cc dan wc dari Kosasih dan Mochtar (1997) yang

ditampilkan pada Gambar 2.3 dan nilai indeks mengembang (Cs)

diambil Cc10

15

1 .

Page 32: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

10

[2.1]

[2.2]

[2.3]

Gambar 2. 3 Grafik hubungan antara Compression Index (Cc) dan

Water Content (wc)

Nilai tegangan geser undrain (Cu) ditentukan dengan

persamaan dari Ardana dan Mochtar (1999) sebagai berikut :

Untuk PI ≤ 100%

Cu (kg/cm2) = 0,0737 + (0,19 – 0,0016 PI) σp’

σp’ dalam kg/cm2

Untuk PI > 100%

Cu (kg/cm2) = 0,0737 + (0,0454 – 0,00004 PI) σp’

σp’ dalam kg/cm2

2.3 Pemampatan Tanah

2.3.1 Pemampatan Konsolidasi (Consolidation Settlement)

Pemampatan konsolidasi tanah lempung dapat terjadi secara

normal (normally consolidated) dan terlalu terkonsolidasi

(overconsolidated). Pemampatan konsolidasi tanah lempung

secara umum dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut

(Terzaghi, 1942):

Besar pemampatan untuk tanah NC soil:

)]'

'log([

1 0

0

0

cC

e

HSc

Besar pemampatan untuk tanah OC soil:

Page 33: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

11

[2.4]

[2.5]

- Bila σo’ + Δσ ≤ σ

c’

)]'

'log([

1 0

0

0

sC

e

HSc

- Bila σo’ + Δσ > σ

c’

]'

'log

1[]

'

'log

1[ 0

000 c

cc C

e

HCs

e

HSc

Dimana:

Sc = pemampatan konsolidasi pada lapisan tanah ke-i yang

ditinjau

Hi = tebal lapisan tanah ke-i

eo = angka pori awal dari lapisan tanah ke-i

Cc = indeks kompresi dari lapisan ke-i

Cs = indeks mengembang dari lapisan ke-i

σo' = tekanan tanah vertikal efektif dari suatu titik di tengah -

tengah lapisan ke-I akibat beban tanah sendiri diatas titik

tersebut di lapangan (effective overburden pressure)

σc’ = tegangan konsolidasi efektif di masa lampau (effective

past overburden pressure)

Δσ’ = penambahan tegangan vertikal yang ditinjau (di tengah

lapisan ke-i) akibat beban timbunan yang baru (beban

luar)

2.3.2 Penambahan Tegangan Tanah (Δσ’)

Penambahan tegangan tanah (Δσ’) merupakan tambahan

tegangan yang diakibatkan oleh beban timbunan yang ditinjau di

tengah-tengah lapisan. Diagram tegangan tanah akibat timbunan

dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Page 34: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

12

[2.6]

[2.7]

Gambar 2. 4 Diagram tegangan tanah

(sumber : Braja M. Das, 1986)

Nilai tegangan tanah (Δσ’) adalah sebagai berikut :

Δσ’ =

2

2

121

2

210 B

Bx

B

BBq

Dimana :

Δσ’ = tegangan akibat beban timbunan ditinjau ditengah

lapisan (t/m2)

q0 = beban timbunan (t/m2)

α1 = tan-1{(B1+B2)/z} - tan-1(B1/z) (radian)

α2 = tan-1(B1/z) (radian)

B1 = ½ lebar timbunan

B2 = panjang proyeksi horisontal kemiringan timbunan

Catatan : nilai tegangan tanah tersebut akibat beban ½ timbunan,

untuk timbunan total nilainya harus dikali 2.

Nilai tegangan tanah untuk beban berbentuk persegi dapat

dicari dengan rumusan sebegai berikut :

Δσ’ = 4 x q0 x I

Dimana :

Δσ’ = tegangan akibat beban timbunan ditinjau ditengah

lapisan (t/m2)

I = faktor pengaruh beban

Page 35: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

13

[2.8]

Nilai faktor pengaruh beban (I) dapat ditentukan dengan

grafik dari NAVFAC DM-7 (1971) Gambar 2.5.

Gambar 2. 5 Grafik faktor beban berbentuk persegi

2.4 Waktu Konsolidasi tanpa Perbaikan Tanah

Tanah lempung mempunyai pemampatan yang besar dengan

waktu yang sangat lama. Derajat kosolidasi rata – rata untuk

seluruh kedalaman lapisan lempung pada suatu saat t adalah

sebagai berikut :

U = %100xS

St

Dimana :

U = Derajat konsolidasi rata- rata

St = Pemampatan pada saat t

S = Pemampatan total yang terjadi

Waktu konsolidasi dilapangan dapat diasumsikan sebagai

berikut :

Page 36: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

14

[2.9]

[2.10]

[2.11]

[2.12]

t = Cv

HdrT 2)(

Dimana :

t = waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

pemampatan konsolidasi

Tv = time factor

Hdr = panjang pengaliran (H/2 = double drainage; H = single

drainage)

Cv = koefisien konsolidasi akibat aliran air pori arah vertikal

Harga faktor waktu (Tv) dan derajat konsolidasi rata – rata

dapat dihitung dengan rumus berikut ini (Das, 1985):

Untuk U = 0 s/d 60% 2

100

%

4

UTv

Untuk U > 60%

Tv = 1,781 – 0,933 log (100 - U%)

Tanah yang memiliki banyak lapis dengan ketebalan yang

berbeda-beda, harga Cv gabungan dapat ditentukan dengan

rumusan berikut:

2

2

2

1

1

2

21

...

....

n

n

ngabungan

Cv

H

Cv

H

Cv

H

HHHCv

2.5 Waktu Konsolidasi dengan Prefabricated Vertical Drain

(PVD)

Penggunaan vertical drain bertujuan untuk mempercepat

proses pengaliran air pori sehingga proses konsolidasi tanah

menjadi lebih cepat (Gambar 2.6). Hal ini dikarenakan

pemampatan konsolidasi yang terjadi pada tanah lempung

membutuhkan waktu yang cukup lama.

Page 37: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

15

[2.13]

Gambar 2. 6 Pemasangan Vertical Drain

(sumber : Mochtar, 2000)

Waktu konsolidasi yang dibutuhkan dengan menggunakan

vertical drain menurut Barron (1948) adalah :

hUnF

Ch

Dt

1

1ln..

.8

2

Dimana :

t = waktu untuk menyelesaikan konsolidasi primer.

D = diameter equivalen dari lingkaran tanah yang merupakan

daerah pengaruh dari PVD

- D = 1,13 x S, untuk pola susunan bujur sangkar, dan

- D = 1.05 x S, untuk pola susunan segitiga

Ch = koefisien konsolidasi tanah arah horisontal.

Uh = derajat konsolidasi tanah (arah horisontal).

Page 38: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

16

[2.14]

[2.15]

Pola pemasangan bujur sangkar (D = 1,13 x S) :

Gambar 2. 7 Pola susunan bujur sangkar

(sumber : Mochtar, 2000)

Pola pemasangan segitiga (D = 1,05 x S) :

Gambar 2. 8 Pola susunan segitiga

(sumber : Mochtar, 2000)

Teori di atas dikembangkan oleh Hansbo (1979) dengan

memasukkan dimensi fisik dan karakteristik dari PVD. Fungsi F(n)

merupakan fungsi hambatan akibat jarak antar titik pusat PVD.

Harga F(n) didefinisikan dengan:

2

2

22

2

4

13ln

1 n

nn

n

nnF

Dimana:

N = D/dw

dw = diameter equivalen dari vertical drain

Pada umumnya n > 20 sehingga dapat dianggap 1/n = 0, jadi:

4

3ln nnF atau

4

3ln

dw

DnF

Waktu konsolidasi menurut Hansbo (1979) adalah:

Page 39: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

17

[2.16]

[2.17]

[2.18]

hUFrFsnF

Dt

1

1ln._.

4

2

Dimana :

Ch = koefisien konsolidasi aliran horisontal

= (kh/kv).Cv

kh/kv = perbandingan antara koefisien permeabilitas tanah arah

horisontal dan vertikal, untuk tanah lempung yang jenuh

air, harga (kh/kv) berkisar antara 2 s.d 5.

F(n) = faktor hambatan disebabkan karena jarak antara PVD.

Fr = faktor hambatan akibat gangguan pada PVD sendiri.

Fs = faktor hambatan tanah yang terganggu (disturbed).

Harga Fr merupakan faktor tahanan akibat adanya gangguan

pada PVD sendiri dan dirumuskan sebagai berikut:

qw

khZLzFr ...

Dimana :

z = kedalaman titik yang ditinjau pada PVD terhadap

permukaan tanah.

L = panjang drain.

Kh = koefisien permeabilitas arah horisontal dalam tanah yang

tidak terganggu (undisturbed).

qw = discharge capacity (kapasitas discharge) dari drain

(tergantung dari jenis PVD nya).

Harga Fs merupakan faktor yang disebabkan oleh ada

tidaknya perubahan pada tanah di sekitar PVD akibat

pemancangan PVD tersebut. Faktor Fs tersebut dapat dirumuskan

sebagai berikut :

dw

ds

ks

khFr ln.1

Dimana :

Ks = koefisien permeabilitas arah horisontal pada tanah sudah

terganggu (disturbed).

Ds = diameter daerah yang terganggu (disturbed) sekeliling

vertical drain.

dw = equivalen diameter (Gambar 2.9).

Page 40: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

18

[2.19]

[2.20]

[2.21]

Gambar 2. 9 Diameter ekuivalen PVD

(sumber : Mochtar, 2000)

Untuk memudahkan perencanaan maka dapat diasumsikan

bahwa F(n) = Fs. Dari data lapangan didapatknan harga Fs/F(n)

dapat berkisar antara 1 sampai 3. Nilai Fr pada umumnya kecil,

maka harga Fr dapat dianggap nol. Jadi, persamaan waktu

konsolidasi dapat ditulis sebagai berikut :

hUnF

Ch

Dt

1

1ln..2.

.8

2

Dimana:

t = waktu yang diperlukan untuk mencapai ̅

D = diameter ekivalen dari lingkaran tanah yang merupakan

daerah pengaruh dari vertical drain

Ch = koefisien konsolidasi tanah akibat aliran air pori arah

radial

F(n) = faktor hambatan disebabkan karena jarak antar PVD

Uh = derajat konsolidasi tanah arah horisontal

Konsolidasi akibat aliran pori tidak hanya arah horizontal

(Uh), tetapi juga terjadi konsolidasi akibat aliran pori arah vertikal

(Uv). Harga Uv ini dicari dengan persamaan sebagai berikut:

Untuk Uv antara 0 sampai dengan 60%

%.1002

TvvU

Untuk Uv > 60%

%10100 avU , dimana nilai 933,0

781,1 Tva

Page 41: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

19

[2.22]

[2.23]

[2.24]

[2.25]

[2.26]

[2.27]

[2.28]

Derajat konsolidasi rata-rata U dapat dicari dengan persamaan

sebagai berikut :

%1001.11 vUhUU

2.6 Tinggi Timbunan Awal (Hinitial) dan Akhir (Hfinal)

Tinggi timbunan rencana pada saat pelaksanaan harus

memperhatikan besar pemampatan tanah asli. Oleh sebab itu,

direncanakan tinggi timbunan awal agar saat pemampatan terjadi

tinggi timbunan tetap sesuai dengan tinggi timbunan rencana.

Untuk mencari besarnya tinggi timbunan awal (Hinitial) digunakan

persamaan sebagai berikut :

q = timbtimbinitial ScScH '

q = timbtimbinitial ScScScH '

Hinitial =

timb

timbtimb ScScq

'

Hfinal = Hinitial - Sc

Dimana:

Hinitial = tinggi timbunan awal (m)

Hakhir = tinggi timbunan akhir (m)

Sc = total penurunan tanah akibat timbunan H (m)

ɣtimb = berat volume efektif material timbunan (t/m3)

Bila ɣsat = ɣtimb, maka :

q = Hinitial x ɣtimb – Sc x ɣtimb

Hinitial =

timb

wScq

Gambar 2. 10 Tinggi timbunan saat mengalami pemampatan

(sumber : Mochtar, 2000)

Page 42: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

20

[2.29]

[2.30]

2.7 Timbunan Bertahap

Pelaksanaan konstruksi timbunan secara bertahap dilakukan

dengan cara menimbun tanah secara bertahap dalam jangka waktu

tertentu. Metode ini bertujuan untuk mencegah kegagalan pada

tanah dasar dengan cara memampatkan tanah dasar hingga tanah

timbunan berikutnya diberikan, sehingga stabilitas tanah dasar

dapat ditingkatkan. Penambahan beban setiap lapisan mengacu

pada ketinggian yang masih mampu dipikul yaitu H kritis agar

tidak terjadi kelongsoran. Untuk menentukan H kritis dapat

digunakan program bantu XSTABL atau Geostudio. Pemberian

timbunan secara bertahap dapat dilihat pada Gambar 2.11.

Gambar 2. 11 Tanah ditimbun secara bertahap

(sumber : Modul Ajar Metode Perbaikan Tanah, 2012)

Pemampatan konsolidasi dapat dihitung dengan persamaan

berikut :

Apabila p’0 + Δp1 ≤ σc

0

0

0 '

1'log

1 p

pp

e

HCSc s

Apabila p’0 + Δp1 + Δp2 > σc

c

ccs

p

ppp

e

HC

pp

p

e

HCSc

'

21'log

11'

'log

1

0

000

Apabila p’0 + Δp1 + Δp2 + Δp3 > σc

Page 43: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

21

[2.31]

[2.32]

[2.33]

[2.34]

21'

321'log

1 0

0

0 ppp

pppp

e

HCSc c

Dimana :

Cc = Indeks pemampatan (compression index)

Cs = Indeks mengembang (swelling index)

p’o = Tegangan efektif overburden

Δp = Penambahan tegangan akibat beban tahapan timbunan

eo = Angka pori tanah dasar

Perumusan untuk penambahan tegangan akibat beban bertahap

(ΔP) sebagai berikut.

ΔP1 (Δ tegangan) akibat tahap penimbunan (1), dari 0 m

s/d h1 selama t1 (derajat konsolidasi = U1)

00

1

0

11 ''.'

1'pp

pp

U

U

ΔP2 (Δ tegangan) akibat tahap penimbunan (2), dari h1 s/d

h2 selama t2 (derajat konsolidasi = U2).

11

2

1

222 ''.

'

'pp

pp

U

U

ΔP3 (Δ tegangan) akibat tahap penimbunan (3), dari h2 s/d

h3 selama t3 (derajat konsolidasi = U3).

22

3

333 ''.

2'

'pp

pp

U

U

2.8 Peningkatan Daya Dukung Tanah

Tanah yang memampat akan menjadi lebih padat dan lebih

kuat dari semula sehingga daya dukung tanahnya meningkat.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Ardana dan

Mochtar (1999), diketahui bahwa terdapat hubungan antara

kekuatan geser undrained (Cu = undrained shear strength) dengan

tegangan tanah vertikal efektif (σp') yang bekerja pada tanah

Page 44: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

22

[2.35]

[2.36]

[2.37]

[2.38]

[2.39]

lempung. Peningkatan daya dukung tanah akibat pemampatan

dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

Untuk harga PI tanah < 120 %

Cu (kg/cm2) = 0,0737 + (0,1899 - 0,0016 PI) σp'

Untuk harga PI tanah >120 %

Cu (kg/cm2) = 0,0737 + (0,0454 - 0,00004 PI) σp'

σp' = tegangan tanah vertikal efektif (kg/cm2).

Untuk tanah yang sedang mengalami konsolidasi, harga σp’

berubah sesuai dengan waktu. Secara umum menurut Ardana dan

Mochtar (1999) harga σp’ dapat dicari dengan cara berikut ini:

'.'

''' 0

0

0 pp

ppU

p

Bila U = 100 % = 1, maka σp' = po' + Δp'

U < 100%, maka σp' < po' + Δp‘

2.9 Perkuatan Tanah dengan Geotextile

Perencanaan geotextile sebagai perkuatan tergantung pada

besar peningkatan momen perlawanan geotextile yang harus

melebihi tambahan momen yang direncanakan.

Analisa angka keamanan dan momen penahan eksisting dapat

menggunakan model irisan Bishop (1955) dengan bantuan

program XSTABL. Gaya-Gaya yang bekerja pada overall stability

juga sesuai dengan yang digambarkan pada Gambar 2.12.

Page 45: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

23

[2.40]

[2.41]

[2.42]

[2.43]

Gambar 2. 12 Gaya – gaya yang bekerja pada bidang longsor

Perhitungan perencanaan geotextile sebagai perkuatan

timbunan adalah sebagai berikut :

1. Perhitungan momen dorong (MD)

MD =

min

min

SF

MR

Dimana :

MD = momen dorong (kNm)

MRmin = momen penahan eksisting (kNm)

SFmin = angka keamanan eksisting

2. Perhitungan momen rencana (MRrencana)

Perhitungan momen rencana berdasarkan angka kemanan

rencana (SFrencana).

MRrencana = MD x SFrencana

3. Perhitungan tambahan momen penahan (ΔMR)

ΔMR = MRrencana - MRmin

4. Perhitungan kekuatan geotextile yang diizinkan

Tallow =

bdcdcrid FSFSFSFS

T

Page 46: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

24

[2.44]

Dimana :

Tallow = kekuatan geotextile izin (kN)

T = kekuatan Tarik max geotextile (kN/m)

FSid = faktor keamanan akibat kerusakan saat pemasangan

FScr = faktor keamanan terhadap kerusakan akibat rangkak

FScd = faktor keamanan terhadap kerusakan akibat bahan kimia

FSbd = faktor keamanan terhadap kerusakan akibat aktivitas

biologis dalam tanah

Faktor keamanan diatas dapat ditentukan dari Tabel 2.4.

Tabel 2. 4 Faktor Keamanan untuk Tallow

5. Perhitungan kebutuhan geotextile

Kebutuhan geotextile tergantung pada ΔMR yang dibutuhkan

agar timbunan tidak mengalami kelongsoran. Jika momen penahan

akibat adanya geotextile sudah lebih dari ΔMR maka timbunan

dikatakan aman terhadap kelongsoran.

Mgeotextile = Tallow x Ti

ΣMgeotextile > ΔMR

Dimana :

Mgeotex = momen penahan geotextile (kNm)

Tallow = kekuatan geotextile izin (kN)

Ti = jarak vertikal geotextile dengan pusat bidang longsor (m)

6. Perhitungan panjang geotextile di belakang bidang longsor (Le)

Page 47: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

25

[2.45]

[2.46]

[2.47]

[2.48]

[2.49]

Le = E

FST rencanaallow

21

Dimana :

Le = panjang geotextile di belakang bidang longsor (m)

τ1 = tegangan geser antara tanah timbunan dengan geotextile

= Cu1 + σv tan Ф1

τ2 = tegangan geser antara tanah dasar dengan geotextile

= Cu2 + σv tan Ф2

E = efisiensi diambil = 0,8 (modul ajar Metode Perbaikan

Tanah)

7. Perhitungan panjang geotextile di depan bidang longsor (Lr)

Panjang geotextile didepan bidang longsor didapatkan

menggunakan program bantu Autocad.

8. Perhitungan panjang lipatan (Lo)

Panjang lipatan geotextile dapat diasmsikan ½ dari panjang

geotextile di belakang bidang longsor (Le).

Lo = ½ x Le

9. Perhitungan panjang total geotextile

Ltotal = Le + Lr + Sv + Lo

Dimana :

Sv = jarak vertikal pemasangan geotextile (m)

2.10 Perkuatan Timbunan dengan Geotextile Wall

Geotextile wall berfungsi sebagai dinding penahan tanah

timbunan oprit tegak (Gambar 2.13). Tujuan pemasangan

geotextile untuk menjaga kestabilan lereng timbunan. Kontrol

stabilitas dari geotextile sebagai dinding penahan tanah yang perlu

ditinjau adalah:

Internal stability

External stability

Page 48: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

26

[2.50]

Gambar 2. 13 Perkuatan dengan Geotextile

(sumber :)

2.10.1 Internal Stability

Pada Internal Stability gaya-gaya yang perlu diperhatikan

adalah :

- Tanah di beakang dinding

- Beban luar (Beban Surcharge dan beban hidup)

Besar tegangan horisontal yang diterima dinding (σH):

HLHqHSH

Dimana :

σHS = tegangan horisontal akibat tanah dibelakang dinding

σHq = tegangan horisontal akibat tanah timbunan surcharge

σHL = tegangan horisontal akibat tanah hidup

Page 49: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

27

[2.51]

[2.52]

[2.53]

Gambar 2. 14 Diagram tegangan tanah dan desain Geotextile

Jarak vertikal pemasangan geotextile (Sv) adalah

1

HZ

all

SF

TSv

Dimana :

σHz = Tegangan horizontal pada kedalaman z

SF = 1,3 – 1,5

Panjang geotextile yang ditanam (L) :

L = Le + LR

Dimana :

Le = Panjang geotextile yang berada dalam anchorage zone

(minimum = 3 ft atau 1 m)

LR = Panjang geotextile yang berada di depan bidang longsor

Panjang Le :

tan2 v

He

c

SFSvL

Panjang Lr :

Page 50: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

28

[2.54]

[2.55]

245tan

ZHLR

Pajang lipatan (Lo), Gaya yang diperhitungkan ½ σH :

tan4 v

Ho

c

SFSvL

2.10.2 External Stability

Untuk perencanaan Geotextile sebagai dinding penahan

tanah perlu diperhatikan External Stability, yaitu:

Aman terhadap geser

Aman terhadap guling

Aman terhadap kelongsoran daya dukung

Gambar 2. 15 External Stability pada Geotextile (a) aman

terhadap guling (b) aman terhadap geser (c) aman terhadap

kelongsoran daya dukung

a. Kontrol Terhadap Geser

Faktor keamanan dapat dihitung dengan rumusan:

Page 51: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

29

[2.56]

[2.57]

[2.58]

[2.59]

[2.60]

[2.61]

[2.62]

[2.63]

[2.64]

3

GayaDorong

nGayaPenahaSF

Dimana :

Gaya penahan =L

L

Pwwc a

tan

sin21

Gaya pendorong = Pa cos 𝛿

b. Kontrol Terhadap Guling

3

gmomendoron

anmomenpenahSF

Dimana :

Momen penahan = (P x sin δ) x X + W x X

Momen pendorong = (P x cos δ) x R

c. Kontrol Terhadap Kelongsoran Daya Dukung

Faktor keamanan dapat dihitung dengan rumusan :

3action

ultimate

P

PSF

Dimana :

Pultimate =BNqNcN qc 5,0

Paction = qhtimbtimb

Nilai Nc, Nq, dan Nɣ dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2. 5 Tabel Harga Nilai Nc, Nq, dan Nɣ

(sumber : Caquot & Kerisel)

Ф Nc Nɣ Nq

0 5.14 0 1.00

5 6.50 0.10 1.60

10 8.40 0.50 2.50

15 11.00 1.40 4.00

20 14.80 3.50 6.40

25 20.70 8.10 10.70

30 30.00 18.10 18.40

35 46.00 41.10 33.30

40 75.30 100.00 64.20

45 134.00 254.00 135.00

Page 52: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

30

[2.65]

2.11 Perkuatan Tanah dengan Micropile

Asumsi yang dipakai untuk perhitungan micropile ini adalah

asumsi cerucuk oleh Mochtar (2012). Penggunaan cerucuk

dimaksudkan untuk menaikkan tahanan geser tanah. Bila tahanan

tanah terhadap geser meningkat, maka daya dukung tanah pun

meningkat. Asumsi yang digunakan dalam konstruksi cerucuk

dapat dilihat pada Gambar 2.16.

Gambar 2. 16 Asumsi Gaya yang Diterima Cerucuk

(sumber : Mochtar, I.B., 2000)

Perhitungan kekuatan 1 buah cerucuk terhadap gaya horizontal

adalah sebagai berikut :

Menghitung factor kekakuan relatif (T)

5

1

f

EIT

Dimana :

E = modulus elastisitas cerucuk (kg/cm2)

I = momen inersia cerucuk (cm4)

f = koefisien dari variasi modulus tanah (kg/cm3)

T = faktor kekakuan relative (cm)

Harga f didapat dari Gambar 2.17. (Sumber: Design Manual,

NAVFAC DM-7, 1971)

Page 53: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

31

[2.66]

Gambar 2. 17 Grafik untuk mencari nilai f

Menghitung gaya horisontal yg dapat ditahan oleh 1 tiang

TPFMp M

Dimana :

MP = momen lentur yang bekerja pada cerucuk akibat beban

P (kg cm)

FM = koefisien momen akibat gaya lateral P

P = gaya horisontal yang diterima cerucuk (kg)

T = faktor kekakuan (cm)

Harga FM didapat dari Gambar 2.18. (Sumber: Design Manual,

NAVFAC DM-7, 1971)

Page 54: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

32

[2.67]

[2.68]

Gambar 2. 18 Grafik untuk mencari nilai Fm

Jadi, gaya horizontal yang mampu dipikul oleh 1 (satu)

cerucuk adalah:

TF

MP

M

P

Pmax yang dapat ditahan oleh 1 cerucuk terjadi bila momen

maksimum lentur bahan cerucuk (MP) adalah

wC

IM nbahan

cerucukP .maxmax

1max

Dimana :

σmax = tegangan tarik / tekan maksimum bahan cerucuk

Page 55: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

33

[2.69]

[2.70]

In = momen inersia penampang cerucuk

C = ½ D, (D = diameter cerucuk)

w = In / C

Jadi, Pmax yang dapat ditahan oleh 1 cerucuk adalah

TF

cerucukMcerucukP

M

p

11

max

max

Jumlah cerucuk yang diperlukan per meter panjang timbunan

adalah

D

eksistingrencanaM

RcerucukP

SFSFn

1max

2.12 Perencanaan Abutment Jembatan

2.12.1 Pembebanan Abutment Jembatan

Pada perencanaan abutment jembatan ini akan

diperhitungkan banyak gaya dan beban yang bekerja pada

abutment tersebut. Perencanaan gaya yang bekerja sesuai RSNI T-

02-2005, RSNI 2833-201X, dan SNI 1725-2016. Gaya – gaya

tersebut adalah sebagai berikut :

Beban sendiri

o Beban sendiri struktur atas

o Berat sendiri struktur bawah

o Berat total akibat beban sendiri

Berat mati tambahan

o Overlay aspal dikemudian hari

o Genangan air apabila drainase terganggu

Beban lajur “D” akibat kendaraan

Gaya rem

Beban angin

o Angin yang meniup beban samping jembatan

o Angin yang meniup kendaraan

o Angin total pada abutment

Beban gempa

o Beban gempa statik ekivalen (arah x dan y)

Page 56: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

34

[2.71]

[2.72]

Kombinasi pembebanan yang digunakan dalam

perencanaan abutment sesuai RSNI T-02-2005 dapat dilihat pada

Gambar 2.19 sebagai berikut :

Gambar 2. 19 Kombinasi pembebanan untuk abutment

(Sumber : RSNI T-02-2005)

2.12.2 Kontrol Stabilitas Abutment

Stabilitas abutment harus dikontrol agar sesuai dengan

safety factor yang sudah ditetapkan. Kontrol stabilitas abutment

ada 3 yaitu sebagai berikut :

Kontrol geser (Sliding)

Kontrol geser dapat dianalisa menggunakan persamaan sebagai

berikut:

2,2

cos

''tan

a

pa

d

Rsliding

P

PBcV

F

FFS

Dimana :

RF = total gaya horisontal penahan

dF = total gaya horisontal pendorong

Kontrol guling (Overturning)

Kontrol guling dapat dianalisa menggunakan persamaan

sebagai berikut:

2,20

M

MFS R

goverturnin

Dimana :

RM = total momen penahan

Page 57: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

35

[2.73]

[2.74]

[2.75]

0M = total momen pendorong

Kontrol daya dukung (bearing capacity)

3max

q

qFS u

acitybearingcap

Kontrol terhadap kelongsoran (overall stability)

Kontrol terhadap kelongsoran (overall stability) harus tetap

dihitung meskipun kontrol geser, guling, dan daya dukung sudah

memenuhi angka keamanan. Kontrol terhadap kelongsoran

dianalisa menggunakan metode irisan, dapat dijelaskan dengan

menggunakan Gambar 2.20 sebagai berikut :

Gambar 2. 20 (a) Permukaan bidang yang dicoba; (b) Gaya yang

bekerja pada irisan n

(sumber : Mekanika Tanah jilid 2)

Pengamatan keseimbangan digunakan rumusan sebagai

berikut :

nnr WN cos

Gaya geser perlawanan dapat dinyatakan sebagai berikut:

n

ss

nf

ndr LcFF

LLT

tan1

Page 58: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

36

[2.76]

[2.77]

[2.78]

[2.79]

Tegangan normal σ dalam persamaan di atas [Persamaan

2.75] adalah sama dengan:

n

nn

n

r

L

W

L

N

cos

Keseimbangan blok percobaan ABC, momen gaya dorong

terhadap titik O adalah sama dengan momen gaya perlawanan

terhadap titik O

pn

n

nn

pn

n

nnn

s

W

WLc

F

1

1

sin

tancos

Catatan : nL dalam Persamaan 2.77 diperkirakan sama dengan

n

nb

cos

dengan nb = lebar potongan nomor n.

2.13 Perumusan Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang

Metode yang dipakai untuk mendapatkan harga Qult dalam

penulisan Tugas Akhir ini adalah berdasarkan data SPT (Standard

Penetration Test) di lapangan.

2.13.1 Perencanaan Daya Dukung Tiang Pancang

berdasarkan SPT Lapangan

Data SPT dari lapangan tidak dapat langsung digunakan

untuk perencanaan daya dukung tiapng pancang dan harus

dilakukan beberapa koreksi terhadap data tersebut. Koreksi-

koreksi yang harus diperhitungkan adalah sebagai berikut:

1. Koreksi terhadap muka air tanah

Untuk tanah pasir halus, pasir belanau, dan pasir berlempung

yang berada di bawah muka air tanah dengan harga N > 15,

maka harga N dikoreksi dengan menggunakan persamaan

berikut dan diambil harga yang terkecil:

a. N1 = 15 + ½ + (N-15) (Terzaghi & Peck, 1960)

b. N1 = 0,6 N (Bazaraa, 1967)

Page 59: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

37

[2.80]

[2.81]

[2.82]

[2.83]

Untuk jenis tanah lempung, lanau, pasir kasar dengan harga N

15 tidak perlu dilakukan koreksi sehingga N1 = N.

Catatan: Untuk jenis tanah di luar pasir tersebut di atas, koreksi

ini tidak diperlukan.

2. Koreksi terhadap overburden pressure dari tanah

Hasil dari koreksi terhadap muka air tanah (N1) dikoreksi

terhadap pengaruh tekanan vertikal efektif pada lapisan tanah, di

mana harga N tersebut didapatkan (tekanan vertikal efektif =

tekanan overburden).

Menurut Bazaraa (1967), koreksi terhadap tekanan overburden

dapat dilakukan dengan persamaan berikut:

Bila σo ≤ 7,5 ton/m2, maka:

0

24,01

4

tN

N

Bila σo ≥ 7,5ton/m2, maka:

0

21,025,3

4

tN

N

Dimana:

σo = tekanan tanah vertikal efektif pada lapisan tanah atau

kedalaman yang ditinjau, yang dapat dihitung dengan

persamaan sebagai berikut (ton/m2):

σ’o = ɣi x hi

Untuk menghitung end bearing capacity dilakukan

perhitungan sebagai berikut:

Pujung = Cnujung x Aujung (ton)

Dimana:

Cnujung = 40 x N (ton/m2)

N = harga rata-rata N2 dari 4.D di bawah ujung tiang pancang

sampai dengan 8.D di atas ujung tiang pancang.

Aujung = luas ujung tiang pancang (m2)

Perhitungan friction sepanjang tiang pancang dilakukan

perhitungan sebagai berikut:

Page 60: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

38

[2.84]

[2.86]

[2.85]

[2.87]

iii ASClPs

di mana:

Cli = fsi = hambatan geser selimut tang pada setiap lapisan

atau kedalaman.

= Ni / 2 (ton/m2), untuk tanah lempung atau lanau.

= Ni / 5 (ton/m2), untuk tanah pasir.

Asi = luas selimut tiang pada setiap lapisan i.

= Oi x hi

Oi = keliling tiang pancang.

Sehingga:

iujungtiangult RsPP 1

SF

PP

tiangult

ijin

1

Harga SF = 2 untuk beban sementara, dan SF = 3 untuk beban

tetap.

2.13.2 Kapasitas Daya Dukung Kelompok Tiang Pancang

Jika daya dukung ultimate kelompok tiang pancang

kategori end bearing piles, maka daya dukung kelompok tiang

pancang dapat dianggap sebagai daya dukung sebuah tiang

dikalikan dengan jumlah tiang pancang. Tetap jika termasuk

kategori friction piles, maka terdapat faktor reduksi pada daya

dukung tiang pancang.

Faktor reduksi tersebut dapat ditentukan dengan rumus

Converse-Labarre (Poulus dan Davis, 1980), yaitu:

nm

nmmn

S

DarctgC

90

111

di mana:

C = faktor reduksi

D = diameter tiang pancang

S = jarak antara pusat tiang pancang

m = jumlah baris dalam kelompok tiang pancang

n = jumlah tiang pancang dalam satu baris

Page 61: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

39

[2.88]

2.13.3 Ketahanan Pondasi Tiang Pancang terhadap Gaya

Lateral

Perumusan yang dipakai dalam perhitungan gaya lateral

yang mampu diterima oleh pondasi tiang pancang dalam tugas

akhir ini diambil dari NAVFAC DM-7 (1971). Menurut NAVFAC

DM-7 tersebut, gaya lateral yang bekerja pada pondasi tiang

pancang dibedakan atas 3 (tiga) kondisi, yaitu:

1. Tiang pancang yang poernya fleksibel atau tiang pancang

yang terjepit ujungnya (Gambar 2.21). Kondisi ini disebut

sebagai kondisi I.

2. Tiang pancang dengan poer kaku menempel di atas

permukaan tanah (Gambar 2.21). Kondisi ini disebut sebagai

kondisi II.

3. Tiang pancang dengan poer kaku terletak pada suatu

ketinggian (Gambar 2.21). Kondisi ini disebut sebagai

kondisi III.

Prosedur perhitungan untuk masing-masing kondisi adalah

sebagai berikut:

Kondisi I:

1. Menghitung faktor kekakuan relative (relative

stiffness factor)

5

1

f

IET

Dimana :

E = modulus elastisitas tiang (cerucuk) (Kg/cm2)

I = momen inersia tiang (cerucuk) (cm4)

f = koefisien dari variasi modulus tanah (kg/cm3)

(didapat dari grafik pada Gambar 2.21)

T = dalam (cm)

Page 62: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

40

[2.89]

Gambar 2. 21 Grafik hubungan antara f dan Qu

2. Menghitung defleksi, momen dan gaya geser pada

kedalaman yang ditinjau dari rumus yang terdapat

pada Gambar 2.22.

Kondisi II:

1. Sama dengan langkah 1 kondisi I.

2. Menentukan koefisien defleksi (Fδ) dan koefisien

(FM) berdasarkan Gambar 2.24.

3. Menghitung defleksi dan besarnya momen

berdasarkan rumus yang terdapat pada Gambar 2.22.

4. Gaya geser maksimum dianggap terjadi pada ujung

atas tiang pancang, yang besarnya untuk 1 tiang

pancang adalah:

n

PTP

Dimana :

P = besar gaya geser 1 tiang pancang

PT = besar gaya geser total yang bekerja

Page 63: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

41

n = jumlah tiang pancang

Kondisi III:

1. Menganggap pada titik A terjadi jepitan dan momen

M1 seperti pada Gambar 2.22.

2. Menghitung sudut 2 di atas tanah.

3. Menghitung sudut 1 dari koefisien sudut (Fo) dari

rumus yang terdapat pada Gambar 2.25.

4. Dengan persamaan 1 = 2 , diperoleh nilai momen.

5. Setelah mendapatkan nilai M dan P1, menghitung

besarnyadefleksi, gaya geser dan momen seperti pada

Kondisi I.

Page 64: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

42

Gambar 2. 22 Prosedur Desain untuk masing – masing Kondisi

(Sumber : Desain Manual, NAVFAC DM-7, 1971)

Page 65: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

43

Gambar 2. 23 Koefisien-koefisien untuk Tiang Pancang yang

Menerima Beban Lateral pada Kondisi I

(Sumber: NAVFAC DM-7, 1971)

Page 66: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

44

Gambar 2. 24 Koefisien-koefisien untuk Tiang Pancang yang

Menerima Beban Lateral pada Kondisi II

(Sumber: NAVFAC DM-7, 1971)

Page 67: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

45

Gambar 2. 25 Koefisien-koefisien untuk Tiang Pancang yang

Menerima Beban Lateral pada Kondisi III

(Sumber: NAVFAC DM-7, 1971)

Page 68: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

46

2.14 Perencanaan Stone Column

Perencanaan stone kolom bertujuan untuk meningkatkan

daya dukung tanah, mengurangi perbedaan settlement,

mempercepat pemampatan, menghindari terjadinya liquefaction.

2.14.1 Pola Pemasangan Stone Column

Stone column memiliki dua macam pola pemasangan yaitu

triangular dan pola square (Gambar 2.26 dan Gambar 2.27). Pada

pola triangular, nilai de adalah 1,05S dan pada pola square de

adalah 1,13S dimana S adalah jarak antara titik pusat stone column

(Barksdale dan Bachus, 1983). Diameter ekuivalen (De) adalah

diameter stone column ditambah dengan luasan tanah yang terkena

pengaruh stone column.

Gambar 2. 26 Diameter ekivalen pola pemasangan segitiga Stone

Column

(Sumber : Barksdale dan Bachus, 1983)

Gambar 2. 27 Diameter ekivalen pola pemasangan bujur sangkar

Stone Column

(Sumber : Barksdale dan Bachus, 1983)

Page 69: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

47

[2.90]

[2.91]

[2.92]

[2.94]

Pada saat pemasangan stone column terjadi penggantian

volume tanah dengan material stone column yang disebut dengan

area replacement. Penggantian dengan material yang lebih baik

akan meningkatkan daya dukung tanah dasar. Area replacement

dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut (Barksdale dan

Bachus, 1983) :

A

Aa s

s atau 2

1

s

DCas

A

Aa c

c atau

sc aa 1

Dimana :

as = area replacement untuk stone column

ac = area replacement untuk tanah dasar lunak

As = luas penampang stone column

Ac = luas penampang tanah lunak disekeliling stone column

dalam 1 unit cell.

A = luas penampang total unit cell.

D = diameter stone column

A = jarak antar stone column

C1 = konstanta yang besarnya tergantung pola pemasangan

dari stone column

- Pola square, 4

1

C

- Pola triangular, 907,032

1

C

2.14.2 Mekanisme Keruntuhan Stone Column

Stone column dapat direncanakan sebagai end bearing

dimana ujung bawah Stone column mencapai tanah keras yang

berada dibawah lapisan tanah lunak atau sebagai floating column

dengan ujung bawah Stone column tertanam dilapisan tanah lunak

(Barksdale dan Bachus, 1983). Akibat adanya beban, stone column

mengalami keruntuhan dengan tipe yang bermacam – macam. Tipe

keruntuhan tersebut adalah sebagai berikut :

Page 70: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

48

1. Keruntuhan bulging adalah keruntuhan stone column yang

disebabkan oleh bergesernya material stone column secara

horizontal akibat adanya beban vertikal. Bulging akan

terjadi sepanjang 2 sampai 3 kali diameter pada tiang dekat

permukaan (Gambar 2.28 a)

2. Keruntuhan geser dangkal terjadi pada stone column

pendek dimana L/D < 3 untuk kondisi end bearing.

Keruntuhan ini sama seperti keruntuhan pada pondasi

dangkal (Gambar 2.28 b)

3. Keruntuhan geser dasar dan selimut, keruntuhan ini terjadi

pada floating stone column dimana L < 2 – 3D. (Gambar

2.28 c)

Ketiga tipe keruntuhan diatas adalah untuk stone column

tunggal. Tipe keruntuhan untuk stone column group yang

berada dibawah beban embankment adalah spreading

(Gambar 2.29). Spreading akan berakibat pada

bertambahnya settlement, serta berkurangnya ikatan antara

stone column dengan tanah sekelilingnya.

Gambar 2. 28 Mekanisme keruntuhan stone column tunggal

(Sumber : Barksdale dan Bachus, 1983)

Page 71: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

49

[2.95]

Gambar 2. 29 Mekanisme keruntuhan stone column group

(Sumber : Barksdale dan Bachus, 1983)

2.14.3 Faktor Konsentrasi Tegangan

Beban timbunan yang bekerja pada tanah yang diperbaiki

dengan stone column, konsentrasi tegangan yang lebih besar terjadi

pada stone column, sedangkan distribusi tegangan yang lebih kecil

akan terjadi pada tanah disekelilingnya.

Konsentrasi tegangan akan menyebabkan peningkatan

tegangan geser pada stone column dan menyebabkan pengurangan

pemampatan pada tanah dasar disekeliling stone column. Faktor

konsentrasi tegangan, n, adalah perbandingan tegangan antara

tegangan pada stone column dan tegangan pada tanah sekitarnya.

Nilai n dapat dihitung dengan persamaan (Barksdale dan Bachus,

1983) berikut :

c

sn

Dimana :

n = faktor konsentrasi tegangan (n = 4 sd 5)

s = tegangan pada stone column

Page 72: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

50

[2.96]

[2.97]

[2.98]

[2.99]

c = tegangan pada tanah disekeliling stone column

Nilai rata-raa vertical stress pada unit cell area adalah

sebagai berikut

scss aa 1

Dari substitusi 2 rumusan terakhir diatas, nilai vertical stress

yang terjadi pada stone column dan lempung adalah sebagai

berikut:

c

s

can 11

s

s

san

n

11

Dimana μc dan μs (faktor konsentrasi stress pada stone column

dan lempung) adalah ratio dari vertical stress pada kolom dan

lempung sebagai nilai rata-rata vertical stress yang terjadi pada

unit cell.

2.14.4 Daya Dukung Stone Column Tunggal

Akibat beban pada stone column yang mempunyai panjang

4 sampai 6 kali diameter akan mengalami keruntuhan bulging

sepanjang 2 sampai 3 diameter stone column dari permukaan tanah.

Pada saat bulging, material – material stone column tertekan dan

sebagian masuk ke dalam tanah lunak disekelilingnya.

Daya dukung stone column tunggal ditentukan

berdasarkan teori Cavity Expansion yang disederhanakan dengan

asumsi bahwa bulging tidak hanya terjadi pada 2 sampai 3 diameter

stone column, tetapi terjadi disepanjang stone column. Jadi, seolah-

olah terjadi pengembangan lubang silinder (cavity expansion).

Adanya bulging sepanjang stone column menyebabkan terjadinya

tegangan perlawanan pasif 3 yang dirumuskan sebagai berikut

(Huges dan Withers, 1974) :

vc

Eec c

ro12

ln13

Page 73: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

51

[2.100]

[2.101]

[2.102]

[2.103]

Dimana :

σ3 = tegangan perlawanan dari tanah lunak

σro = tegangan horisontal total

Ec = modulus elastisitas tanah

C = kekuatan geser undrained

υ = angka poisson (poisson’s ratio)

Tegangan vertikal ultimit (σ1) yang dapat didukung oleh

stone column adalah tegangan horizontal (σ3) dikalikan dengan

koefisien tekanan tanah pasif (Kp). Nilai Kp adalah sebagai berikut

:

s

sKp

sin1

sin1

3

1

Dimana :

s = sudut geser tanah pada stone column

Subtitusi Persamaan [2.99] dan Persamaan [2.100]

maka tegangan vertikal maksimum yang dapat didukung oleh stone

column tunggal adalah sebagai berikut :

s

s

eroultc

Ecq

sin1

sin1

12log1

2.14.5 Daya Dukung Stone Column Group

Daya dukung stone column dipertimbangkan berdasarkan

(Barksdale dan Bachus, 1983) :

Memakai pondasi (plat beton) kaku, bentuk persegi atau

panjang tak terhingga (Gambar 2.30).

Garis keruntuhan permukaan adalah garis lurus. Tahanan

geser rata-rata terjadi pada sepanjang garis lurus (Gambar

2.30)

Komposit adalah gabungan dari beberapa stone column

dan tanah disekitarnya. Sehingga untuk blok komosit

dirumuskan dengan persamaan berikut :

sssavg a tantan

cac savg 1

Page 74: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

52

[2.104]

[2.105]

[2.106]

[2.107]

245

avg

sssavg a tantan 1

Daya dukung ultimate (qult) blok komposit tergantung pada

tegangan pasif horisontal (σ3), dimana :

cBc 2

2

tan3

Dimana :

ɣc = berat volume tanah jenuh

L = kedalaman stone column

B = lebar pondasi

β = sudut kegagalan permukaan

c = undrained shear strength yang belum diperbaiki

Jadi, daya dukung ultimit adalah sebagai berikut

tan2tan 2

3 avgult cq

Gambar 2. 30 Analisa stone column group

(sumber : Barksdale dan Bachus, 1983)

Page 75: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

53

[2.108]

2.14.6 Teori Stabilitas Timbunan diatas Tanah Lunak yang

diperkuat dengan Stone Column

Stabilitas suatu embankment diatas tanah lunak yang

diperkuat dengan stone column dapat dihitung dengan cara

keruntuhan lingkaran (Gambar 2.31). Misalkan busur lingkaran

(Gambar 2.31) merupakan bidang lonsor dari tanah dasar yang

menghasilkan angka kemanan (SF) yang kecil. Memasang stone

column diharapkan harga SFmin keamanan menjadi lebih besar dari

yang disyaratkan (SFmin > 1,5). Dalam hal ini, harga SFmin dapat

dicari dengan bantuan program bantu XSTABL.

Gambar 2. 31 Analisa Stabiltas Embankment

(Sumber : Barksdale dan Bachus, 1983)

Stone column pada bidang gelincir akan memberikan

tambahan perlawanan sebagai berikut :

szs

zs tancos2

Dimana :

τsz = tegangan geser rata-rata yang bekerja didalam stone

column pada bidang gelincir dikedalaman z dari muka

tanah yang diperbaiki

σsz = tegangan vertikal efektif stone column yang bekerja pada

Page 76: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

54

[2.109]

[2.110]

[2.111]

[2.112]

[2.113]

[2.114]

[2.115]

bidang gelincir dikedalaman z dari muka tanah yang

diperbaiki

β = sudut inklinasi antara garis singgung permukaan geser

bidang dengan bidang horizontal

Фs = sudut geser dalam stone column

Nilai σsz didapat dengan cara sebagai berikut :

σsz = ɣs x z + σ x μs

σ = ɣtimb x H

Dimana :

H = tinggi timbunan diatas stone column

Gaya geser maksimum akibat stone column pada bidang

gelincir adalah sebagai berikut :

cos

szis

zi

AP

Momen penahan (resistant momen = ΔMR) akibat adanya

stone column adalah

m

i ziR RPM1

Bidang longsor dan besar momen perlawanan awal (MR-

awal) dapat diketahui melalui program STABLE.

Momen penggerak (MD) akibat timbunan adalah sbagai

berikut :

minSF

MM awalR

D

Besar momen yang harus diterima oleh stone column

(ΔMR’) dapat digunakan persamaan sebagai berikut :

awalRDR MFSMM '

Dimana :

SF = angka keamanan = 1,5

Gaya geser yang harus diterima oleh stone column adalah

R

MP R '

Tambahan momen akibat stone column (ΔMR) harus lebih

besar dari momen yang harus diterima oleh stone column (ΔMR’).

Page 77: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

55

[2.116]

[2.117]

[2.118]

Momen akhir (MR-akhir) setelah terdapat stone column adalah

sebagai berikut :

RawalRakhirR MMM

Angka keamanan (SF) terhadap kelongsoran setelah

dipasang stone column adalah sebagai berikut :

5,1

OV

RawalR

akhirM

MMSF

2.15 Analisa Scouring

Analisa scouring (gerusan) pada abutment jembatan

bertujuan untuk mengetahui seberapa dalam gerusan pada pangkal

jembatan yang nantinya digunakan untuk merencanakan pondasi

jembatan. Analisa scouring pada abutment dapat dicari dengan

persamaan CSU (Colorado State University) sebagai berikut :

1'

27,2 61,0

43,0

21

Fr

y

aKK

y

y

aa

s

Dimana:

ys = kedalaman scouring (ft)

y1 = kedalaman aliran upstream (ft)

K1 = Faktor Koreksi untuk bentuk abutment

K2 = Faktor Koreksi untuk sudut datang aliran

a = panjang abutment diproyeksikan terhadap aliran (ft)

Fr = Angka Froude = Ve/(gya)1/2

Nilai K1 dan K2 dapat dilihat pada Tabel 2.6 danTabel 2.7

sebagai berikut :

Tabel 2. 6 Faktor Koreksi Bentuk Abutment

(sumber : Evaluating scour at bridges, 2001)

Deskripsi K1

Veertical-wall abutment 1.00

vertical-wall abutment with wing walls 0.82

spill-through abutment 0.55

Page 78: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

56

Tabel 2. 7 Faktor Koreksi untuk Sudut Datang Aliran

(sumber : Evaluating scour at bridges, 2001)

Sudut L/a = 4 L/a = 8 L/a =12

0 1.0 1.0 1.0

15 1.5 2.0 2.5

30 2.0 2.8 3.5

45 2.3 3.3 4.3

90 2.5 3.9 5.0

Page 79: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

57

BAB III

METODOLOGI

3.1 Bagan Alir Perencanaan

Diagram tahapan perencanaan dalam penulisan Tugas Akhir

perencanaan abutment dan perbaikan tanah dasar untuk oprit

jembatan tulang bawang dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3. 1 Diagram alir perencanaan

Page 80: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

58

Gambar 3. 2 Diagram alir perencanaan lanjutan

3.1.1 Studi Literatur

Studi literatur yang dimaksudkan adalah mengumpulkan

bahan – bahan yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan

perencanaan. Bahan studi yang akan digunakan dalam perencanaan

ini adalah sebagai berikut:

Das, Braja M. 1985. Mekanika Tanah 1 (Prinsip-Prinsip

Rekayasa Geoteknis). Jakarta. Erlangga

Das, Braja M. 1985. Mekanika Tanah 2 (Prinsip-Prinsip

Rekayasa Geoteknis). Jakarta. Erlangga

Endah, Noor. 2009. Modul Ajar Metode Perbaikan Tanah.

Surabaya. Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS

Page 81: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

59

Dan literatur – literatur yang membahas:

- PCI girder, perencanaan pilar, dan perencanaan abutment

jembatan

- Perhitungan perencanaan tinggi timbunan oprit

- Perhitungan perencanaan preloading dengan kombinasi

Prefabricated Vertical Drain (PVD) dengan kedalaman

optimum sebagai metode perbaikan tanah

- Perhitungan perencanaan Stone Column sebagai metode

perkuatan tanah dasar oprit

- Perhitungan perencanaan geotextile dan geotextile wall

sebagai perkuatan oprit jembatan

- Perhitungan perencanaan micropile sebagai perkuatan

tanah dasar oprit

- Referensi tentang perngoperasian perangkat lunak

XSTABL

- Ringkasan yang menunjang beserta rumus-rumus yang

mendukung

3.1.2 Pengumpulan dan Analisis Data

Data – data yang digunakan dalam alternatif perencanaan

oprit jembatan ini adalah data yang diperoleh dari instansi terkait.

Data tersebut meliputi:

Layout perencanaan oprit dan jembatan Tulang Bawang di jalan

tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung

Data tanah berupa nilai N-SPT di lokasi jembatan Tulang

Bawang

3.1.3 Analisa perencanaan Abutment dan Oprit Jembatan

Perencanaan abutment dan oprit jembatan dengan alternatif

sebagai berikut:

Penentuan bentuk dan dimensi dari girder untuk struktur atas

jembatan

Penentuan beban yang bekerja untuk abutment jembatan

Kontrol stabilitas dari abutment yang direncanakan

Penentuan H akhir dan H initial oprit jembatan

Page 82: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

60

Perhitungan besar dan waktu pemampatan

Perencanaan perbaikan tanah dengan preloading yang

dikombinasikan dengan Prefabricated Vertical Drain (PVD)

untuk mempercepat waktu pemampatan

Kontrol kekuatan oprit jembatan dengan software XSTABL

Perencanaan oprit jembatan dengan alternatif sebagai berikut:

- Perencanaan perkuatan oprit jembatan dengan geotextile

o Menentukan tipe geotextile

o Merencanakan jumlah lembar geotextile yang

dibutuhkan

o Menghitung jarak vertikal tiap geotextile

o Menghitung panjang geotextile yang dibutuhkan

- Perencanaan perkuatan oprit jembatan dengan micropile

o Menentukan kekuatan material micropile

o Menghitung panjang dan jumlah micropile yang

dibutuhkan

Perencanaan perkuatan tanah dasar dengan metode Stone

Column untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar.

Pemilihan alternatif perencanaan yang tepat ditinjau dari biaya

material yang paling ekonimis.

Page 83: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

61

BAB IV

ANALISIS DATA PERENCANAAN

Data perencanaan abutment dan oprit jembatan pada Tugas

Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Data tanah hasil penyelidikan tanah yaitu data tanah STA 48-

450

2. Potongan memanjang jembatan (potongan memanjang)

3. Data spesifikasi PCI girder jembatan

4. Data spesifikasi tiang pancang

5. Data spesifikasi jenis vertical drain, geotextile, dan micropile.

4.1 Data Tanah

Data tanah yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah data

tanah hasil penyelidikan oleh kontraktor pelaksana PT. Waskita

Karya untuk proyek pembangunan Jembatan pada jalan tol

Terbanggi Besar – Kayu Agung pada STA 48-480. Data tanah

ditampilkan dalam bentuk borlog dan dilampirkan pada Lampiran

1.

Metode untuk melengkapi nilai parameter tanah yang belum

diketahui adalah dengan metode korelasi. Data tanah dasar yang

diketahui adalah data borlog NSPT yang harus dikorelasi untuk

mendapatkan nilai ɣd, ɣt, ɣsat, e0, wc, Cv, Cc, Cs, LL, PL. PI, Cu.

Korelasi nilai ɣsat, dan ɣt menggunakan interpolasi pada Tabel

2.1 (Terzaghi & Peck, 1967) dan Tabel 2.2 (J. E Bowles, 1984).

Nilai Wc, e0, dan Cv didapatkan dari Biarez pada Tabel 2.3.

Korelasi nilai ɣd menggunakan rumus sebagai berikut :

Contoh perhitungan ɣd kedalaman 0-3 m :

ɣd = wc

sat

1

ɣd = 6855,01

/6,1 2

mt

ɣd = 0,949 t/m2

Page 84: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

62

Hasil rekap perhitungan nilai ɣsat, ɣt, ɣd, e0, wc, Cv dapat dilihat

pada Tabel 4.1.

Tabel 4. 1 Rekap Perhitungan ɣsat, ɣt, ɣd, e0, wc, Cv

Nilai LL ditentukan dengan menggunakan grafik hubungan

antara LL dan Cv pada Gambar 4.1.

Gambar 4. 1 Grafik hubungan antara LL dan Cv

Nilai indeks plastisitas (IP) ditentukan dengan grafik

hubungan antara IP dan LL pada Gambar 4.2.

Depth

(m)ɣt (t/m

3) ɣd (t/m

3) ɣsat (t/m

3) e Wc (%)

Cv

(cm2/det)

0-3 1.4 0.949273 1.6 1.85 68.55 0.0004

3-5 1.6 1.112493 1.7 1.42 52.81 0.000614

5-7 1.6 1.267338 1.8 1.14 42.03 0.000767

7-15 1.7 1.267338 1.8 1.14 42.03 0.000767

Page 85: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

63

Gambar 4. 2 Grafik hubungan antara IP dan LL

Rekap hasil perhitungan nilai LL, IP, dan PL dapat dilihat

pada Tabel 4.2 sebagai berikut :

Tabel 4. 2 Rekap Perhitungan Nilai LL, IP ,dan PL (%)

Nilai indeks kompresi (Cc) ditentukan dengan rumus Kosasih

dan Mochtar (1997) dan nilai indeks mengembang (Cs) diambil

(1/5 – 1/10) Cc. Contoh perhitungan nilai Cc dan Cs pada

kedalaman 0-3 m adalah sebagai berikut :

Cc = 0,007 LL + 0,0001 wc2 – 0,18

= (0,007 x 80) + (0,0001 x 0,68552) – 0,18

= 0,84991

Cs = 1/7 x Cc

= 1/7 x 0,84991

= 1,121

Nilai tegangan geser undrain (Cu) ditentukan dengan

menggunakan rumus Ardana dan Mochtar (1999). Contoh

perhitungan nilai Cu untuk kedalaman 0-3 m sebagai berikut :

Depth

(m)

Cv

(cm2/det)

LL (%) IP (%) PL (%)

0-3 0.0004 80 43 37

3-5 0.000614 70 36 34

5-7 0.000767 65 33 32

7-15 0.000767 65 33 32

Page 86: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

64

Cu (kg/cm2) = 0,0737 + (0,19 – 0,0016 PI) σp’

= 0,0737 + (0,19 – 0,0016 x 43) x 0,03

= 0,0773 kg/cm2

Hasil rekap data tanah dasar dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4. 3 Hasil Rekap Data Tanah

4.2 Data Struktur Jembatan

A. Data Perencanaan Jembatan

Nama jembatan : Jembatan Tulang Bawang

Lokasi jembatan : Jalan Tol Terbanggi Besar – Kayu

Agung STA 48-450

Konstruksi jembatan : Jembatan beton prategang (Prestressed

Concrete Bridge)

Bentang jembatan : 150 m (2 pilar)

Lebar jembatan : 32 m

Tinggi timb. Oprit : 8,5 m

Data konstruksi jembatan menggunakan data rencana awal

jembatan Tulang Bawang.

Depth

(m)

ɣt

(t/m3)

ɣd

(t/m3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ'

(t/m3)

e Wc (%)Cv

(cm2/det)

Cc CsCu

(t/m2)

LL

(%)

PL

(%)

IP

(%)

0-1 1.4 0.949 1.6 0.6 1.85 68.55 0.0004 0.850 0.121 0.773 80 37 43

1-2 1.4 0.949 1.6 0.6 1.85 68.55 0.0004 0.850 0.121 0.846 80 37 43

2-3 1.4 0.949 1.6 0.6 1.85 68.55 0.0004 0.850 0.121 0.919 80 37 43

3-4 1.6 1.112 1.7 0.7 1.42 52.81 0.000614 0.589 0.084 1.021 70 34 36

4-5 1.6 1.112 1.7 0.7 1.42 52.81 0.000614 0.589 0.084 1.114 70 34 36

5-6 1.6 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.231 65 32 33

6-7 1.6 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.340 65 32 33

7-8 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.450 65 32 33

8-9 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.560 65 32 33

9-10 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.669 65 32 33

10-11 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.779 65 32 33

11-12 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.889 65 32 33

12-13 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.998 65 32 33

13-14 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 2.108 65 32 33

14-15 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 2.218 65 32 33

Page 87: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

65

Gambar 4. 3 Rencana awal jembatan Tulang Bawang

B. Spesifikasi PCI Girder

Konstruksi jembatan Tulang Bawang menggunakan PCI girder

yang direncanakan menggunakan brosur dari WIKA BETON yang

ditampilkan pada Lampiran 2. Spesifikasi PCI girder yang

digunakan adalah sebagai berikut :

Tipe PCI : PCI H - 210

Luas penampang : 7495 cm2

Momen inersia : 41087033 cm4

Beam spacing : 140 cm

fc’ : 70 Mpa

beam support reaction :

o VDL : 756 kN

o VLL : 325 kN

o Vulr : 1540 kN

Gambar 4. 4 PCI girder H-210 cm

Page 88: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

66

C. Spesifikasi Tiang Pancang

Tiang pancang yang digunakan dalam perencanaan jembatan

Tulang Bawang adalah tiang pancang produksi WIKA BETON.

Alternatif tiang pancang yang digunakan yaitu Diameter 50 cm, 60

cm, dan 80 cm.

4.3 Data Material Perbaikan Tanah dan Perkuatan Tanah

Material perbaikan tanah dasar adalah menggunakan vertical

drain, sedangakn untuk perkuatan tanah timbunan menggunakan

geotextile dan micropile

A. Vertical Drain

Vertical drain yang digunakan adalah prefabricated Vertical

Drain (PVD) merk CeTeau-Drain CT-D812 dari PT. TEKNINDO

GEOSISTEM UNGGUL ditampilkan pada Lampiran 2.

B. Geotextile

Geotextile pada perencanaan timbunan oprit menggunakan

jenis UnggulTex UW-250 dari PT. TEKNINDO GEOSISTEM

UNGGUL ditampilkan pada Lampiran 2.

C. Micropile

Micropile pada perencanaan perkuatan timbunan menggunakan

jenis micropile segiempat 20 cm x 20 cm dari PT. Kalimantan Indo

Gemilang ditampilkan pada Lampiran 2.

D. Dinding Panel Beton Segmental

Dinding panel yang digunakan sebagai facing timbunan adalah

produk dari Wallplus Panel Ringan. Berikut adalah data dari

dinding panel :

Panjang : 2440 mm

Lebar : 610 mm

Tebal : 75 mm

Berat : 57 kg/m2

Page 89: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

67

BAB V

PERENCANAAN ABUTMENT JEMBATAN

5.1 Perencanaan Abutment Jembatan

Pada jembatan Tulang Bawang memiliki panjang total 150 m

direncanakan abutment jembatan pada kedua sisi jembatan. Dalam

Tugas Akhir ini, akan direncanakan salah satu abutment saja

dikarenakan pada sisi yang lain mempunyai tinggi timbunan yang

sama. Data tanah yang digunakan dalam perhitungan abutment

dapat dilihat pada Lampiran 3.

5.2 Perencanaan Scouring pada Abutment

Perencanaan scouring pada abutment bertujuan untuk

mengetahui tinggi gerusan yang ada pada dasar abutment sehingga

abutment tetap kuat dan terjadi kelongsoran. Perhitungan tinggi

scouring pada abutment adalah sebagai berikut:

Kedalaman aliran hulu (ya) = 8,21 m

Panjang abutment (L) = 34 m

Lebar abutment (a) = 6 m

L/a = 5,67 m

Sudut terhadap arah aliran (Ф) = 0°

Nilai L/a dan Ф diplot pada Tabel 2.7 sehingga didapat nilai K2.

K2 = 1,0

K1 = 0,82 (Tabel 2.6)

Keliling basah (P) = 162,957 m

Luas penampang (A) = 1392,62 m2

Jari – jari hidrolis (R) = A/P

= 8,54 m

Kemiringan (i) = 0,0005

Kekasaran manning (n) = 0,035

Kecepatan aliran (V) = 2

1

3

21

iRn

= 2

1

3

2

0005,054,8035,0

1

Page 90: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

68

= 2,67 m/dtk

Percepatan gravitasi (g) = 9,8 m/dtk

Bilangan Froude (Fr) =

2

1

yag

Ve

=

2

1

21,88,9

67,2

= 0,298

Kedalaman scouring (ys) :

ys = 1'

2127,2 61,0

Fr

ya

akk

= 1298,021,8

60,182,027,2 61,0

= 1,65 m

5.3 Data Perencanaan

Data perencanaan abutment jembatan Tulang Bawang adalah

sebagai berikut :

Panjang girder (L) = 50 m

Tinggi girder (hb) = 2,1 m

Lebar jalan (b) = 32 m

Tebal plat lantai jembatan (ts) = 0.2 m

Tebal lapisan aspal + overlay (ta) = 0.1 m

Lebar abutment (B) = 34 m

Tinggi abutment = 9,75 m

Tanah dasar Pile-cap

Berat volume (ɣt) = 1,4 t/m3

Sudut geser (Ф) = 0°

Kohesi (c) = 0,773 t/m2

Page 91: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

69

5.4 Pembebanan

Perhitungan pembebanan untuk jembatan berdasarkan RSNI t-

02-2005, RSNI 2833-2013, dan SNI 1725-2016. Asumsi tanda (+)

adalah moment yang menggulingkan ke arah sungai dan tanda (-)

sebaliknya. Hasil perhitungan pembebanan untuk abutment

jembatan sebagai berikut:

1. Berat Sendiri (MS)

Berat sendiri yang bekerja pada abutment jembatan ada dua

macam yaitu berat sendiri struktur atas dan berat sendiri struktur

bawah.

Berat Sendiri Struktur Atas

Skema pembebanan struktur atas dapat dilihat pada Gambar

5.1 sebagai berikut :

Gambar 5. 1 Komponen struktur atas

Berat sendiri struktur atas terdiri dari slab, balok girder, dan

balok diafragma. Hasil perhitungan berat sendiri struktur atas

jembatan adalah sebagai berikut :

Berat balok girder (PCI H-210) :

Panjang girder (L) = 50 m

Luas penampang (A) = 0,7495 m2

Berat jenis beton (Wc) = 25.5 kN/m3

Wbalok = A x L x Wc

= 0,7495 m2 x 50 m x 25.5 kN/m3

= 955,6125 kN

Qbalok = Wbalok / L

= 955,6125 kN / 50 m

= 19,112 kN/m

Perhitungan berat sendiri struktur atas dapat dilihat pada

Tabel 5.1.

Page 92: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

70

Tabel 5. 1 Perhitungan Pembebanan Struktur Atas Jembatan

Beban pada abutment akibat berat sendiri struktur atas adalah

sebagai berikut:

PMS = 2

1x WMS =

2

1x 29363,157 = 14681,578 kN

Eksentrisitas beban terhadap fondasi:

e = 0,1 m

Momen pada fondasi akibat beban sendiri struktur atas:

MMS = PMS x e

= 14681,578 kN x 0,1 m

= - 1468,158 kNm

Berat Sendiri Struktur Bawah

Beban akibat berat sendiri struktur bawah jembatan terdiri dari

berat sendiri dari abutment. Abutment memiliki tinggi 9,75 m dan

lebar 6 m serta tebal wing wall 0.5 m. Gambar perencanaan

abutment dan skema pembebanan dapat dilihat pada Gambar 5.2

dan Gambar 5.3.

b (m) t (m) L (m) n

Slab 32 0.2 50 1 24 kN/m3 7680

Aspal 29.6 0.1 50 1 22 kN/m3 3256

PCI - - 50 16 19.112 kN/m 15289.8

Balok diafragma - - 50 12 5.229 kN/m 3137.3568

Wms 29363.1568

Berat (kN)

Total berat sendiri struktur atas

BebanParameter volume

Berat Satuan

Page 93: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

71

Gambar 5. 2 Perencanaan dimensi abutment

Gambar 5. 3 Skema pembebanan pada abutment

Page 94: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

72

Perhitungan berat sendiri struktur bawah dapat dilihat pada

Tabel 5.2.

Tabel 5. 2 Perhitungan Berat Sendiri Struktur Bawah

Total beban akibat berat sendiri dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Tabel 5. 3 Rekap perhitungan beban akibat berat sendiri

b h Shape Direc

1 0.3 0.6 1 -1 153 0.975 -149.175

2 0.4 3 1 -1 1020 1.075 -1096.5

3 0.2 1.5 1 -1 255 0.7 -178.5

4 0.6 0.2 0.5 -1 51 0.85 -43.35

5 1 5.5 1 -1 4675 0.1 -467.5

6 0.2 0.2 1 1 34 0.7 23.8

7 0.2 0.3 0.5 1 25.5 0.6 15.3

8 2.4 0.2 0.5 -1 204 1.4 -285.6

9 2.6 0.2 0.5 1 221 1.267 279.933

10 6 1 1 -1 5100 0.1 -510

11 1 0.2 1 -1 170 0.1 -17

12 2.4 0.2 0.5 -1 6 2.2 -13.2

13 0.5 0.2 0.5 -1 1.25 3.167 -3.958

14 0.6 4 1 -1 60 0.975 -58.5

15 2.3 7.2 1 -1 414 2.325 -962.55

16 2.4 0.6 1 -1 36 2.225 -80.1

17 0.6 0.2 0.5 -1 1.5 1.1 -1.65

18 1.9 0.6 1 -1 717.06 2.075 -1487.8995

19 1.8 3.2 1 -1 3623.04 2.175 -7880.112

20 0.6 0.2 0.5 -1 37.74 1.1 -41.514

21 2.4 4 1 -1 6038.4 1.8 -10869.12

22 2.4 0.2 0.5 -1 150.96 2.2 -332.112

PMS 22994.45 MMS -24159.3075

NoPARAMETER BERAT BAGIAN BERAT

(kN)

WING WALL

ABUTMEN

TANAH

LENGAN

(m)

MOMEN

(kNm)

No Berat Sendiri PMS (kN)MMS

(kNm)

1 Struktur Atas 14681.578 -1468.158

2 Struktur Bawah 22994.45 -24159.31

37676.028 -25627.47

Page 95: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

73

2. Beban Mati Tambahan (MA)

Beban mati tambahan (superimposed dead load) adalah berat

seluruh bahan yang menimbulkan suatu beban pada jembatan yang

merupakan elemen non-struktural, dan mungkin besarnya berubah

selama umur jembatan. Perhitungan beban mati tambahan dapat

dilihat pada Tabel 5.4.

Tabel 5. 4 Perhitungan beban mati tambahan (MA)

Beban pada abutment akibat beban mati tambahan:

PMA = 0.5 x WMA

= 0.5 x 7296 kN

= 3648 kN

Eksentrisitas beban terhadap pondasi,

e = 0,1 m

Momen pada pondasi akibat beban mati tambahan,

MMA = PMA x e

= 3648 kN x 0,1 m

= - 364,8 kNm

3. Tekanan Tanah

Tekanan tanah di belakang abutment tidak diperhitungkan

sebagai beban abutment karena tanah timbunan arah memanjang

jembatan sudah ditahan oleh geotextile wall. Perencanaan

geotextile wall dapat dilihat pada BAB VI.

4. Beban Lajur “D” (TD)

Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban

terbagi merata UDL (Uniformly Distributed Load) dan beban garis

KEL (Knife Edge Load). Beban terbagi merata UDL mempunyai

intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L

NoJenis Beban Mati

TambahanTebal (m) Lebar (m)

Panjang

(m)n w (kN/m

3) Berat (kN)

1 Lap. Aspal Overlay 0.1 29.6 50 2 22 6512

2 Air Hujan 0.05 32 50 1 9.8 784

WMA 7296

Page 96: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

74

yang dibebani lalu-lintas seperti atau dinyatakan dengan rumus

sebagai berikut:

q = 9,0 kPa untuk L ≤ 30 m

q = 9,0 x (0,5 + 15/L) kPa untuk L > 30 m

L = 50 m, maka q = 9,0 x (0,5 + 15/50) = 7,2 kPa

Intensitas beban garis KEL (p) adalah 49 kN/m (SNI 1725:2016

pasal 8.3.1)

Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL

diambil sebagai berikut:

DLA = 0,4 untuk L ≤ 50 m

DLA = 0,4 – 0,0025 x (L - 50) untuk 50 < L < 90 m

DLA = 0,3 untuk L ≥ 90 m

L = 50 m, maka DLA = 0,4 m

b1 = 28 m

Gambar 5. 4 Distribusi beban “D”

(sumber : SNI 1725-2016)

Gambar 5. 5 Faktor beban dinamis untuk beban T

(sumber : SNI 1725-2016)

Besar beban lajur “D” adalah

WTD1 = q x b1 = 7,2 kPa x 28 m x 50 m = 10080 kN

Page 97: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

75

WTD2 = p x b1 x (1 + DLA) = 49 kN/m x 28 m x 1 m (1 + 0,4)

= 1920,8 kN

Gambar 5. 6 Skema distribusi beban D ke abutment

Beban pada abutment akibat beban lajur "D",

PTD = 0.5 x WTD1 + WTD2

= (0,5 x 10080) + 1920,8

= 6960,8 kN

Eksentrisitas beban thd. Fondasi,

e = 0,1 m

Momen pada fondasi akibat beban lajur "D",

MTD = PTD x e

= 6960,8 kN x 0,1

= - 696,08 kNm

5. Gaya Rem (TB)

Besarnya gaya rem sesuai SNI 1725-2016 pasal 8.1 dipakai

sebesar 25% dari berat gandar truk desain. Jika jalan terdapat 6

lajur 2 arah, maka ada 9 lajur searah sehingga jembatan menerima

beban rem dari 9 kendaraan searah. Besar gaya rem pada jembatan

sebagai berikut:

Beban gandar truk desain = 225 kN

25% beban gandar truk = 25% x 225 kN = 56,25 kN

Gaya rem akibat 9 truk searah = 9 x 56,25 kN = 506,25 kN

Page 98: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

76

TTB = 0,5 x 506,25 = 253,125 kN

Gambar 5. 7 Pengaruh gaya rem pada abutment

Lengan terhadap pondasi,

YTB = 9,75 m

Momen pada Fondasi akibat gaya rem,

MTB = PTB x YTB

= 253,125 kN x 9,75 m

= 2467,969 kNm

6. Beban Angin (EW)

Pembebanan abutment akibat beban angin berdasarkan RSNI

T–02-2005.

Angin yang Meniup Bidang Samping Jembatan Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan

dihitung dengan rumus:

TEW1 = (0.0006 x Cw x (Vw)2 x Ab)/2 kN

Keterangan:

Cw = koefisien seret

Vw = Kecepatan angin rencana (m/det)

Ab = luas bidang samping jembatan (m2)

Page 99: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

77

Tabel 5. 5 Koefisien Seret (Cw)

(sumber : RSNI T–02-2005)

Tabel 5. 6 Kecepatan Angin Rencana (Vw)

(sumber : RSNI T–02-2005)

Koefisien seret, Cw = 1,25

Kecepatan angin rencana, Vw = 35 m/det

Panjang bentang, L = 50 m

Gambar 5. 8 Skema pembebanan angin yang meniup samping

jembatan

Page 100: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

78

Tinggi bidang samping jembatan,

ha = 3,1 m

Luas bidang samping jembatan,

Ab = Lx ha

= 50 m x 3,1 m

= 155 m2

Beban angin pada abutment,

TEW1 = (0.0006 x Cw x (Vw)2 x Ab)/2

= (0,0006 x 1,25 x (35)2 x 77,5)/2

= 71,2 kN

Lengan terhadap Fondasi,

YEW1 = 8,45m

Momen pd Fondasi akibat beban angin,

MEW1 = TEW1 x YEW1

= 71,2 kN x 8,45 m

= 601,666 kNm

Angin yang Meniup Kendaraan Gaya angin tambahan arah horisontal pada permukaan lantai

jembatan akibat beban angin yang meniup kendaraan di atas lantai

jembatan dihitung dengan rumus (tinggi kendaraan dianggap 2 m

(truk)) :

TEW2 = 0.0012 x Cw x (Vw)2 x L x H kN, dengan Cw = 1,25

Beban angin yang meniup kendaraan,

TEW2 = 0.0012 x Cw x (Vw)2 x L x Hkendaraan

= 0,0012 x 1,25 x (35)2 x 50 x 2

= 176,4 kN

Lengan terhadap Fondasi,

YEW2 = 9,75 + 2 = 11,75 m

Momen pd Fondasi akibat beban angin,

MEW2 = TEW2 x YEW2

= 176,4 kN x 11,75 m

= 2072,7 kNm

Page 101: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

79

Beban Angin Total pada Abutment Total beban angin pada Abutment,

TEW = TEW1 + TEW2 = 247,603 kN

Total momen pd Fondasi,

MEW = MEW1 + MEW2 = 2674,366 kNm

7. Beban Gempa (EQ)

Beban gempa pada abutment direncanakan sesuai RSNI

2833:201X. Beban gempa pada abutment dapat dihitung dengan

persamaan :

tSM

Q WR

CE

Dimana :

EQ = gaya gempa horisontal statis (kN)

CSM = koefisien respon gempa elastik pada moda getar ke – m

R = faktor modifikasi respons

Wt = berat total struktur terdiri dari beban mati dan beban

hidup yang sesuai (kN)

Koefisien respon elastik CSM diperoleh dari peta percepatan

batuan dasar dan spektra percepatan sesuai daerah gempa dan

periode ulang rencana (Gambar)

Gambar 5. 9 Peta percepatan puncak di batuan dasar (PGA) untuk

probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun

(sumber : RSNI 2833:201X)

Page 102: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

80

Lokasi jembatan berada di Lampung, dari Gambar 5.9

dapat dilihat nilai PGA = 0,1

Gambar 5. 10 Peta respons spektra percepatan 0.2 detik di batuan

dasar untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun

(sumber : RSNI 2833:201X)

Lokasi jembatan berada di Lampung, dari Gambar 5.10

dapat dilihat nilai Ss = 0,2

Gambar 5. 11 Peta respons spektra percepatan 1 detik di batuan

dasar untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun

(sumber : RSNI 2833:201X)

Page 103: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

81

Lokasi jembatan berada di Lampung, dari Gambar 5.11

dapat dilihat nilai S1 = 0,1

Klasifikasi situs pada pasal ini ditentukan untuk lapisan

tanah setebal 30 m sesuai dengan yang didasarkan pada korelasi

dengan hasil penyelidikan tanah lapangan dan laboratorium.

Tabel 5. 7 Kelas Situs

Hasil analisa dari Tabel 5.7, tanah dasar pada perencanaan

abutment termasuk Tanah Sedang.

Untuk penentuan respons spektra di permukaan tanah,

diperlukan suatu faktor amplifikasi pada periode nol detik, periode

pendek (T = 0,2 detik) dan periode 1 detik.

Tabel 5. 8 Faktor amplifikasi untuk periode 0 detik dan 0,2 detik

(FPGA/Fa)

Page 104: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

82

PGA = 0,1

Ss = 0,2

Kelas Situs = Tanah Sedang

FPGA = 1,6

FA = 1,6

Tabel 5. 9 Besarnya nilai faktor amplifikasi untuk periode 1 detik

(Fv)

S1 = 0,1

Fv = 2,4

Respons spektra di permukaan tanah ditentukan dari 3

(tiga) nilai percepatan puncak yang mengacu pada peta gempa

Indonesia 2010 (PGA, SS dan S1), serta nilai faktor amplifikasi

FPGA, Fa, dan Fv. Perumusan respons spektra adalah sebagai

berikut :

AS = FPGA x PGA

= 1,6 x 0,1

= 0,16

SDS = Fa x Ss

= 1,6 x 0,2

= 0,32

SD1 = Fv x S1

= 2,4 x 0,1

= 0,24

Page 105: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

83

Gambar 5. 12 Bentuk tipikal respons spektra di permukaan tanah

Nilai koefisien respon gempa elastik CSM dipilih sama nilainya

dengan SDS yaitu 0,32

Tabel 5. 10 Faktor Modifikasi Respons (R) untuk Bangunan

Bawah

Berdasarkan Tabel 5.10 didapatkan nilai modifikasi respons

(R) adalah 1,5

Persamaan gaya gempa pada abutment menjadi

tQ WE 5,1

32,0

Page 106: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

84

Gambar 5. 13 Perencanaan gaya gempa yang bekerja pada

abutment

Untuk hasil perhitungan gaya gempa pada abutment dapat

dilihat pada Tabel 5.11.

Tabel 5. 11 Distribusi Beban gempa pada Abutment

No Berat Wt (kN) EQ (kN) y (m)MEQ

(kNm)

PMS 14681.58 3132.07 9.75 30537.68

PMA 3648 778.24 9.75 7587.84

1 153 32.64 9.075 296.21

2 1020 217.60 7.25 1577.60

3 255 54.40 6.6 359.04

4 51 10.88 5.817 63.29

5 4675 997.33 4.5 4488.00

6 34 7.25 5.875 42.61

STRUKTUR ATAS

ABUTMENT

Page 107: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

85

Tabel 5.11 Distribusi Beban gempa pada Abutment (Lanjutan)

8. Kombinasi Beban Kerja

Perhitungan kombinasi beban pada abutment berdasarkan

RSNI – T02 – 2005 adalah sebagai berikut

Tabel 5. 12 Kombinasi Pembebanan Abutment

(Sumber : RSNI–T02–2005)

No Berat Wt (kN) EQ (kN) y (m)MEQ

(kNm)

7 25.5 5.44 5.167 28.11

8 204 43.52 1.533 66.73

9 221 47.15 1.533 72.29

10 5100 1088.00 0.625 680.00

11 170 36.27 1.675 60.75

12 6 1.28 1.817 2.325

13 1.25 0.27 1.817 0.484

14 60 12.80 3.675 47.040

15 414 88.32 5.250 463.680

16 36 7.68 9.075 69.696

17 1.5 0.32 5.53 1.771

18 717.06 152.97 9.075 1388.228

19 3623.04 772.92 6.825 5275.146

20 37.74 8.05 5.53 44.550

21 6038.4 1288.19 3.675 4734.106

22 150.96 32.20 1.817 58.505

Total 41324.0284 8815.79 MEQ 57945.677

WING WALL

TANAH

Page 108: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

86

Perhitungan masing – masing kombinasi dapat dilihat pada

Lampiran 4. Perhitungan rekap beban kerja dapat dilihat pada

Tabel 5.13 dan rekap kombinasi beban untuk perencanaan

tegangan kerja dapat dilihat pada Tabel 5.14.

Tabel 5. 13 Rekap Beban Kerja

Tabel 5. 14 Rekap Kombinasi Beban Kerja

Dikarenakan abutment berdiri diatas tanah lunak, maka

direncanakan pondasi tiang pancang.

5.5 Perencanaan Tiang Pancang

Perencanaan tiang pancang dilakukan karena stabilitas geser

dan daya dukung tidak memenuhi factor keamanan yang

disyaratkan. Tiang pancang yang direncanakan mempunyai

diameter 40 cm, 50 cm, dan 60 cm.

arah Vertikal

No Beban Kode P (kN) Ix (kN) Iy (kN) Mx (kNm) My (kNm)

A

1 berat sendiri MS 37676.03 -25627.47

2 beban mati tambahan MA 7296.00 -364.80

B BEBAN LALULINTAS

3 beban lajur D TD 6960.80 -696.08

4 gaya rem TB 253.13 2467.97

C AKSI LINGKUNGAN

5 beban angin EW 0 247.60 2674.37

6 beban gempa (arah x) EQ 8815.79 57945.68

beban gempa (arah y) EQ 8815.79 57945.68

Momen

AKSI TETAP

Rekap Beban Kerja Horisontal

NoKOMBINASI

BEBAN

TEGANG

AN

BERLEBI

HAN

P (Kn) TX (Kn) TY (Kn) MX (kNm) MY (kNm)

1 KOMBINASI 1 0% 51932.828 253.125 0 -24220.377 0

2 KOMBINASI 2 25% 51932.828 253.125 0 -24220.377 0

3 KOMBINASI 3 25% 51932.828 253.125 247.603 -24220.377 2674.366

4 KOMBINASI 4 40% 51932.828 253.125 247.603 -24220.377 2674.366

5 KOMBINASI 5 A 50% 44972.028 8815.793 0 31953.412 0

KOMBINASI 5 B 50% 44972.028 0 8815.793 0 57945.677

6 KOMBINASI 6 30% 44972.028 0 0 -25992.2653 0

7 KOMBINASI 7 50% 51932.828 253.125 0 -24220.3766 0

Page 109: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

87

1. Daya Dukung Ijin Tiang Pancang

Perhitungan daya dukung ijin aksial tiang berdasarkan data SPT

dapat dilihat pada Lampiran 5. Grafik daya dukung ijin tiang

pancang dapat dilihat pada Gambar 5.14.

Gambar 5. 14 Grafik daya dukung ijin aksial tekan tiang

2. Spesifikasi Tiang Pancang

Tiang pancang yang digunakan dalam perencanaan abutment

adalah tiang pancang dari PT. Wijaya Karya. Data spesifikasi tiang

pancang dapat dilihat pada Gambar 5.15.

Page 110: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

88

Gambar 5. 15 Spesifikasi Tiang Pancang

(Sumber : Brosur PT. WIKA Beton)

Contoh perhitungan dan spesifikasi tiang pancang diameter 60

cm adalah sebagai berikut :

Gambar 5. 16 Pile section

(Sumber : Brosur PT. WIKA Beton)

Diameter luar = 60 cm

Tebal = 10 cm

Diameter dalam = 50 cm

Kelas = C

Page 111: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

89

Mutu beton = K-600

fc’ = 49,8 MPa

Allowable axial = 229,5 ton

Bending moment crack = 29 ton.m

Bending moment ult. = 58 ton.m

E = fc4700

= 32850,882 MPa

= 328508,82 kg/cm2

Moment inersia (I) = 4

1

4

264

1dd

= 329376,355 cm4

3. Penentuan Kedalaman Tiang Pancang

Penentuan kedalaman tiang pancang berdasarkan dari daya

dukung ijin bahan dan tanah. Daya dukung ijin tanah sendiri antara

½ sampai 2/3 dari daya dukung ijin bahan.

Contoh perhitungan tiang pancang D60:

Pultimate bahan = 229,5 ton

Pijin bahan = Pult/ SF

= 229,5/3

= 76,5 ton

Pijin tanah = 2/3 x Pijin bahan

= 2/3 x 76,5 ton

= 51 ton

Didapatkan Pijin tanah = 51 ton, dan diplot pada grafik daya

dukung ijin aksial tekan tiang (Gambar 5.14) didapatkan

kedalaman tiang pancang 13 meter. Dikarenakan untuk kontrol

daya dukung aksial tidak memenuhi syarat, maka tiang perlu

diperdalam sampai daya dukung aksialnya memenuhi syarat yang

diijinkan.

4. Perencanaan Konfigurasi Tiang Pancang

Konfigurasi tiang pancang dapat dilihat pada Gambar 5.17.

Hasil perhitungan jumlah tiang pancang yang digunakan pada

abutment jembatan adalah sebagai berikut

Page 112: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

90

Jumlah tiang pancang = 60 buah

n arah x (m) = 3 buah

n arah y (n) = 20 buah

Lpilecap arah x = 6 m

Lpilecap arah y = 34 m

Jarak antar tiang arah x = 2 m

Jarak antar tiang arah y = 1,68 m

xmax = 2 m

ymax = 15,96 m

Σx2 = 160 m2

Σy2 = 5630,688 m2

Gambar 5. 17 Konfigurasi tiang pancang D60

Rekap hasil perhitungan kombinasi tiang pancang D40, D50,

dan D60 dapat dilihat pada Tabel 5.15.

Tabel 5. 15 Rekap Perhitungan Kombinasi Tiang Pancang

Diameter

Tiang

pancang

m n

Total

Tiang

Pancang

Sm (m) Sn (m)

Jarak Tiang

ke Tepi m

(m)

Jarak tiang

ke tepi n

(m)

0.4 5 28 140 1 1.18 1 1

0.5 4 26 104 1.3 1.28 1 1

0.6 3 20 60 2 1.68 1 1

Page 113: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

91

Perhitungan efisiensi tiang pancang group (μ) adalah sebagai

berikut :

μ =

nm

sD 112

90

/arctan1

μ =

20

1

3

12

90

68,1

6,0arctan

1

= 0,65

Direncanakan kedalaman tiang pancang adalah 60 m, dari

grafik daya dukung aksial tiang (Gambar 5.14) didapatkan Qultimate

= 5421,24 kN. Faktor keamanan (SF) rencana adalah 3, maka

didapatkan Pijin = Qultimate/SF = 1807,08 kN.

Pijin 1 tiang dalam group = Pijin x μ

= 1397,2 kN x 0,65

= 1169,12 kN

= 116,912 ton

Contoh perhitungan gaya aksial tiang pancang maksimum dan

minimum sebagai berikut :

Kombinasi beban 1, beban arah X :

Pmax =

2

max

i

x

nX

XM

n

P

= 160

2038,2422

60

283,5193

= 116,83 ton

Pmin =

2

max

i

x

nX

XM

n

P

= 160

2038,2422

60

283,5193

= 56,279 ton

Hasil perhitungan gaya aksial maksimum dan minimum tiang

pancang D40, D50, dan D60 dapat dilihat pada Tabel 5.16, Tabel

5.17, dan Tabel 5.18.

Page 114: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

92

Tabel 5. 16 Gaya Aksial Maksimum dan Minimum Tiang

Pancang D40

Tabel 5. 17 Gaya Aksial Maksimum dan Minimum Tiang

Pancang D50

Tabel 5. 18 Gaya Aksial Maksimum dan Minimum Tiang

Pancang D60

Hasil perhitungan kontrol daya dukung ijin tiang bor tiap

kombinasi pembebanan D40, D50, dan D60 dapat dilihat pada

Tabel 5.19 sampai Tabel 5.24.

P max

(ton)

P min

(ton)

P max

(ton)

P min

(ton)

1 Kombinasi 1 5193.283 -2422.038 0 37.095 17.300 0 54.395 19.795 0 0

2 Kombinasi 2 5193.283 -2422.038 0 37.095 17.300 0 54.395 19.795 0 0

3 Kombinasi 3 5193.283 -2422.038 267.437 37.095 17.300 0.335 54.395 19.795 37.430 36.760

4 Kombinasi 4 5193.283 -2422.038 267.437 37.095 17.300 0.335 54.395 19.795 37.430 36.760

5 Kombinasi 5 A 4497.203 3195.341 0 32.123 22.824 0 54.947 9.299 0 0

Kombinasi 5 B 4497.203 0 5794.568 32.123 0 7.257 0 0 39.380 24.866

6 Kombinasi 6 4497.203 -2599.227 0 32.123 18.566 0 50.689 13.557 0 0

7 Kombinasi 7 5193.283 -2422.038 0 37.095 17.300 0 54.395 19.795 0 0

Terhadap X Terhadap Y

NoKombinasi

BebanP (ton) Mx (t.m) My (t.m) P/n (ton)

Mx.x/Σx2

(ton)

My.y/Σy2

(ton)

P max

(ton)

P min

(ton)

P max

(ton)

P min

(ton)

1 Kombinasi 1 5193.283 -2422.038 0 49.935 21.497 0 71.433 28.438 0 0

2 Kombinasi 2 5193.283 -2422.038 0 49.935 21.497 0 71.433 28.438 0 0

3 Kombinasi 3 5193.283 -2422.038 267.437 49.935 21.497 0.446 71.433 28.438 50.382 49.489

4 Kombinasi 4 5193.283 -2422.038 267.437 49.935 21.497 0.446 71.433 28.438 50.382 49.489

5 Kombinasi 5 A 4497.203 3195.341 0 43.242 28.361 0 71.603 14.881 0 0

Kombinasi 5 B 4497.203 0 5794.568 43.242 0 9.673 0 0 52.915 33.569

6 Kombinasi 6 4497.203 -2599.227 0 43.242 23.070 0 66.312 20.172 0 0

7 Kombinasi 7 5193.283 -2422.038 0 49.935 21.497 0 71.433 28.438 0 0

Terhadap X Terhadap Y

NoKombinasi

BebanP (ton) Mx (t.m) My (t.m) P/n (ton)

Mx.x/Σx2

(ton)

My.y/Σy2

(ton)

P max

(ton)

P min

(ton)

P max

(ton)

P min

(ton)

1 Kombinasi 1 5193.283 -2422.038 0 86.555 30.275 0 116.830 56.279 0 0

2 Kombinasi 2 5193.283 -2422.038 0 86.555 30.275 0 116.830 56.279 0 0

3 Kombinasi 3 5193.283 -2422.038 267.437 86.555 30.275 0.758 116.830 56.279 87.313 85.797

4 Kombinasi 4 5193.283 -2422.038 267.437 86.555 30.275 0.758 116.830 56.279 87.313 85.797

5 Kombinasi 5 A 4497.203 3195.341 0 74.953 39.942 0 114.895 35.012 0 0

Kombinasi 5 B 4497.203 0 5794.568 74.953 0 16.425 0 0 91.378 58.529

6 Kombinasi 6 4497.203 -2599.227 0 74.953 32.490 0 107.444 42.463 0 0

7 Kombinasi 7 5193.283 -2422.038 0 86.555 30.275 0 116.830 56.279 0 0

Terhadap X Terhadap Y

NoKombinasi

BebanP (ton) Mx (t.m) My (t.m) P/n (ton)

Mx.x/Σx2

(ton)

My.y/Σy2

(ton)

Page 115: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

93

Tabel 5. 19 Kontrol Daya Dukung Ijin Tiang Pancang D40 Arah

X

Tabel 5. 20 Kontrol Daya Dukung Ijin Tiang Pancang D40 Arah

Y

Tabel 5. 21 Kontrol Daya Dukung Ijin Tiang Pancang D50 Arah

X

NoKombinasi

Beban% P ijin P ijin (ton) Pmax (ton) keterangan

1 Kombinasi 1 100% 64.976 54.395 OK

2 Kombinasi 2 125% 81.221 54.395 OK

3 Kombinasi 3 125% 81.221 54.395 OK

4 Kombinasi 4 140% 90.967 54.395 OK

5 Kombinasi 5 A 150% 97.465 54.947 OK

Kombinasi 5 B 150% 97.465 0 OK

6 Kombinasi 6 130% 84.469 50.689 OK

7 Kombinasi 7 150% 97.465 54.395 OK

NoKombinasi

Beban% P ijin P ijin (ton) Pmax (ton) keterangan

1 Kombinasi 1 100% 64.98 0 OK

2 Kombinasi 2 125% 81.22 0 OK

3 Kombinasi 3 125% 81.22 37.43 OK

4 Kombinasi 4 140% 90.97 37.43 OK

5 Kombinasi 5 A 150% 97.46 0 OK

Kombinasi 5 B 150% 97.46 39.38 OK

6 Kombinasi 6 130% 84.47 0 OK

7 Kombinasi 7 150% 97.46 0 OK

NoKombinasi

Beban% P ijin P ijin (ton) Pmax (ton) keterangan

1 Kombinasi 1 100% 72.313 71.433 OK

2 Kombinasi 2 125% 90.391 71.433 OK

3 Kombinasi 3 125% 90.391 71.433 OK

4 Kombinasi 4 140% 101.238 71.433 OK

5 Kombinasi 5 A 150% 108.470 71.603 OK

Kombinasi 5 B 150% 108.470 0 OK

6 Kombinasi 6 130% 94.007 66.312 OK

7 Kombinasi 7 150% 108.470 71.433 OK

Page 116: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

94

Tabel 5. 22 Kontrol Daya Dukung Ijin Tiang Pancang D50 Arah

Y

Tabel 5. 23 Kontrol Daya Dukung Ijin Tiang Pancang D60 Arah

X

Tabel 5. 24 Kontrol Daya Dukung Ijin Tiang Pancang D60 Arah

Y

NoKombinasi

Beban% P ijin P ijin (ton) Pmax (ton) keterangan

1 Kombinasi 1 100% 72.313 0 OK

2 Kombinasi 2 125% 90.391 0 OK

3 Kombinasi 3 125% 90.391 50.382 OK

4 Kombinasi 4 140% 101.238 50.382 OK

5 Kombinasi 5 A 150% 108.470 0 OK

Kombinasi 5 B 150% 108.470 52.915 OK

6 Kombinasi 6 130% 94.007 0 OK

7 Kombinasi 7 150% 108.470 0 OK

NoKombinasi

Beban% P ijin P ijin (ton) Pmax (ton) keterangan

1 Kombinasi 1 100% 116.911 116.830 OK

2 Kombinasi 2 125% 146.138 116.830 OK

3 Kombinasi 3 125% 146.138 116.830 OK

4 Kombinasi 4 140% 163.675 116.830 OK

5 Kombinasi 5 A 150% 175.366 114.895 OK

Kombinasi 5 B 150% 175.366 0 OK

6 Kombinasi 6 130% 151.984 107.444 OK

7 Kombinasi 7 150% 175.366 116.830 OK

NoKombinasi

Beban% P ijin P ijin (ton) Pmax (ton) keterangan

1 Kombinasi 1 100% 116.911 0 OK

2 Kombinasi 2 125% 146.138 0 OK

3 Kombinasi 3 125% 146.138 87.313 OK

4 Kombinasi 4 140% 163.675 87.313 OK

5 Kombinasi 5 A 150% 175.366 0 OK

Kombinasi 5 B 150% 175.366 91.378 OK

6 Kombinasi 6 130% 151.984 0 OK

7 Kombinasi 7 150% 175.366 0 OK

Page 117: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

95

5. Kontrol Tiang Pancang terhadap Gaya Lateral

Pondasi tiang pancang perlu dikontrol terhadap gaya horizontal.

Momen dan defleksi yang terjadi pada tiang pancang tidak boleh

melebihi syarat yang telah ditentukan. Perhitungan kontrol tiang

pancang terhadap momen dan defleksi adalah sebagai berikut :

1. Menentukan nilai T

Nilai T dapat dicari dengan rumusan sebagai berikut :

5

1

f

IET

Harga f didapatkan melalui grafik dari NAVFAC DM-7

(Gambar 2.22). Parameter yang dibutuhkan adalah sebagai berikut

:

Cu = 0,0773 kg/cm2

qu = 2 x Cu = 0,155 kg/cm2 = 0,144 ton/ft2

Kedua parameter tersebut diplot pada grafik dan didapatkan

nilai f = 3 ton/ft3 = 0,096 kg/cm3

Spesifikasi tiang adalah menggunakan beton K-600, sehingga

didapatkan nilai E adalah sebagai berikut :

E = cf '4700

= 9,484700

= 328508,82 kg/cm2

I = 329376,35 cm4

Maka, didapatkan nilai T adalah sebagai berikut :

T =

5

1

4,329376331675

f

= 257,273 cm = 2,57 m

2. Menentukan nilai defleksi (δP) pada tiang

Nilai defleksi pada tiang dapat dihitung dengan rumusan

sebagai berikut :

Page 118: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

96

cmEI

PTF 54,2

3

Dimana :

P = Hmax/n

Hmax = gaya horizontal maksimum

n = jumlah tiang pancang

Fδ = koefisien defleksi

Nilai dari Fδ dapat dicari dengan kurva dari NAVFAC DM-7

(Gambar 2.24). Parameter untuk menentukan nilai Fδ sebagai

berikut :

L = 60 m

T = 2,57 m

L/T = 23,32

z = 0 m

Fδ = 0,94

P = 8815,79/63

= 146,93 kN

= 14692,99 kg

Nilai defleksi (δ) adalah sebagai berikut :

δ =

EI

PTF

3

=

35,32937682,328508

)27,257(99,1469294,0

3

= 2,17 cm < 2,54 cm (OK)

3. Menentukan nilai momen (Mp) pada tiang

Momen pada tiang pancang dapat dihitung sengan rumusan

sebagai berikut:

crackbahanp MTPfmM max Dimana:

P = Hmax/n

Hmax = gaya horizontal maksimum

n = jumlah tiang pancang

Page 119: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

97

Nilai dari fm dapat dicari dengan kurva dari NAVFAC DM-7

(Gambar 2.24). Parameter yang untuk menentukan fm adalah

L = 60 m

T = 2,57 m

L/T = 23,32

z = 0 m

fm = -0,88

P = 14692,99 kg

Mijin = 0,8 x Mult

= 0,8 x 58 = 46,4 ton.m

Momen pada tiang pancang adalah sebagai berikut :

Mpmax = TPfm

= 0,88 x 14,693 ton x 2,57 m

= 33,265 t.m < 46,4 t.m (OKE)

Hasil perhitungan defleksi dan momen pada tiang pancang pada

setiap diameter tiang yang direncanakan dapat dilihat pada Tabel

5.25 sampai Tabel 5.30.

Tabel 5. 25 Perhitungan Defleksi Tiang Pancang D40

δ (cm) Keterangan δijin (cm) Keterangan

KOMBINASI 1 180.804 0 2.54 0.049 OK 0 OK

KOMBINASI 2 180.804 0 2.54 0.049 OK 0 OK

KOMBINASI 3 180.804 176.859 2.54 0.049 OK 0.048 OK

KOMBINASI 4 180.804 176.859 2.54 0.049 OK 0.048 OK

KOMBINASI 5 A 6296.995 0 2.54 1.722 OK 0 OK

KOMBINASI 5 B 0 6296.995 2.54 0 OK 1.722 OK

KOMBINASI 6 0 0 2.54 0 OK 0 OK

KOMBINASI 7 180.804 0 2.54 0.049 OK 0 OK

Terhadap YKOMBINASI

BEBANPx (kg) Py (kg) δijin (cm)

Terhadap X

Page 120: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

98

Tabel 5. 26 Perhitungan Defleksi Tiang Pancang D50

Tabel 5. 27 Perhitungan Defleksi Tiang Pancang D60

Tabel 5. 28 Perhitungan Kontrol Momen Tiang Pancang D40

δ (cm) Keterangan δijin (cm) Keterangan

KOMBINASI 1 243.389 0 2.54 0.047 OK 0 OK

KOMBINASI 2 243.389 0 2.54 0.047 OK 0 OK

KOMBINASI 3 243.389 238.080 2.54 0.047 OK 0.046 OK

KOMBINASI 4 243.389 238.080 2.54 0.047 OK 0.046 OK

KOMBINASI 5 A 8476.724 0 2.54 1.641 OK 0 OK

KOMBINASI 5 B 0 8476.724 2.54 0 OK 1.641 OK

KOMBINASI 6 0 0 2.54 0 OK 0 OK

KOMBINASI 7 243.389 0 2.54 0.047 OK 0 OK

Terhadap YKOMBINASI

BEBANPx (kg) Py (kg) δijin (cm)

Terhadap X

δ (cm) Keteranganδijin (cm) Keterangan

KOMBINASI 1 421.875 0 2.54 0.062 OK 0 OK

KOMBINASI 2 421.875 0 2.54 0.062 OK 0 OK

KOMBINASI 3 421.875 412.672 2.54 0.062 OK 0.061 OK

KOMBINASI 4 421.875 412.672 2.54 0.062 OK 0.061 OK

KOMBINASI 5 A 14692.988 0 2.54 2.174 OK 0 OK

KOMBINASI 5 B 0 14692.988 2.54 0.000 OK 2.174 OK

KOMBINASI 6 0 0 2.54 0 OK 0 OK

KOMBINASI 7 421.875 0 2.54 0.062 OK 0 OK

Terhadap X Terhadap YKOMBINASI

BEBANPx (kg) Py (kg) δijin (cm)

Mpmax

(t.m)Keterangan

Mpmax

(t.m)Keterangan

KOMBINASI 1 0.181 0 14.400 0.301 OK 0 OK

KOMBINASI 2 0.181 0 14.400 0.301 OK 0 OK

KOMBINASI 3 0.181 0.177 14.400 0.301 OK 0.295 OK

KOMBINASI 4 0.181 0.177 14.400 0.301 OK 0.295 OK

KOMBINASI 5 A 6.297 0 14.400 10.486 OK 0 OK

KOMBINASI 5 B 0 6.297 14.400 0 OK 10.486 OK

KOMBINASI 6 0 0 14.400 0 OK 0 OK

KOMBINASI 7 0.181 0 14.400 0.301 OK 0 OK

KOMBINASI

BEBANPx (ton) Py (ton)

Mpcrack

(t.m)

Terhadap X Terhadap Y

Page 121: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

99

Tabel 5. 29 Perhitungan Kontrol Momen Tiang Pancang D50

Tabel 5. 30 Perhitungan Kontrol Momen Tiang Pancang D60

6. Tiang Pancang yang Digunakan

Perencanaan abutment dengan pondasi tiang pancang

direncanakan menggunakan diameter 0,4 m, 0,5 m, 0,6 m dan

didapatkan kebutuhan tiang pancang untuk tiap – tiap diameter

dapat dilihat pada Tabel 5.15. Kebutuhan tiang pancang tersebut

menentukan jumlah biaya yang dibutuhkan. Hasil perhitungan

biaya tiang pancang dapat dilihat pada Tabel 5.31.

Tabel 5. 31 Kebutuhan dan Biaya Tiang Pancang

Mpmax

(t.m)Keterangan

Mpmax

(t.m)Keterangan

KOMBINASI 1 0.243 0 27.200 0.482 OK 0 OK

KOMBINASI 2 0.243 0 27.200 0.482 OK 0 OK

KOMBINASI 3 0.243 0.238 27.200 0.482 OK 0.471 OK

KOMBINASI 4 0.243 0.238 27.200 0.482 OK 0.471 OK

KOMBINASI 5 A 8.477 0 27.200 16.775 OK 0 OK

KOMBINASI 5 B 0 8.477 27.200 0 OK 16.775 OK

KOMBINASI 6 0 0 27.200 0.000 OK 0 OK

KOMBINASI 7 0.243 0 27.200 0.482 OK 0 OK

KOMBINASI

BEBANPx (ton) Py (ton)

Mpcrack

(t.m)

Terhadap X Terhadap Y

Mpmax

(t.m)Keterangan

Mpmax

(t.m)Keterangan

KOMBINASI 1 0.422 0 46.400 0.955 OK 0 OK

KOMBINASI 2 0.422 0 46.400 0.955 OK 0 OK

KOMBINASI 3 0.422 0.413 46.400 0.955 OK 0.934 OK

KOMBINASI 4 0.422 0.413 46.400 0.955 OK 0.934 OK

KOMBINASI 5 A 14.693 0 46.400 33.265 OK 0 OK

KOMBINASI 5 B 0.000 14.693 46.400 0 OK 33.265 OK

KOMBINASI 6 0 0 46.400 0 OK 0 OK

KOMBINASI 7 0.422 0 46.400 0.955 OK 0 OK

Terhadap X Terhadap YKOMBINASI

BEBANPx (ton) Py (ton)

Mpcrack

(t.m)

Diameter

(m)

Kedalaman

(m)

Jumlah

Tiang

Panjang

Tiang (m)

Kebutuhan

Tiang

Pancang

(buah)

Biaya 1 Tiang Total Biaya

0.4 24 140 8 420 3,800,000.00Rp 1,596,000,000.00Rp

0.5 40 104 14 312 5,500,000.00Rp 1,716,000,000.00Rp

0.6 60 60 16 240 6,700,000.00Rp 1,608,000,000.00Rp

Page 122: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

100

Penentuan tiang pancang yang digunakan adalah berdasarkan

biaya yang paling sedikit dikeluarkan. Berdasarkan Tabel 5.35

diatas, tiang pancang yang digunakan pada perencanaan pondasi

abutment adalah diameter 40 cm.

5.6 Penulangan Abutment

Penulangan pada abutment meliputi penulangan pilecap,

breast wall, dan back wall. Perhitungan penulangan adalah sebagai

berikut :

1. Penulangan pilecap

Beban yang bekerja pada pile cap yaitu beban akibat tiang

pancang dan beban akibat berat sendiri pile cap. Perhitungan beban

yang bekerja pada pile cap dapat dilihat pada Tabel 5.32 dan Tabel

5.33.

Tabel 5. 32 Perhitungan Beban Pile cap Arah X

Tabel 5.32 Perhitungan beban Pile cap Arah X (lanjutan)

Nama Jumlah Lengan Pu (kN) Mu (kNm)

Baris 1 1 1.18 543.951 641.863

Baris 2 1 2.36 543.951 1283.725

Baris 3 1 3.54 543.951 1925.588

Baris 4 1 4.72 543.951 2567.451

Baris 5 1 5.9 543.951 3209.314

Baris 6 1 7.08 543.951 3851.176

Baris 7 1 8.26 543.951 4493.039

Nama Jumlah Lengan Pu (kN) Mu (kNm)

Baris 8 1 9.44 543.951 5134.902

Baris 9 1 10.62 543.951 5776.765

Baris 10 1 11.8 543.951 6418.627

Baris 11 1 12.98 543.951 7060.490

Baris 12 1 14.16 543.951 7702.353

Baris 13 1 15.34 543.951 8344.215

Baris 14 1 16.52 543.951 8986.078

Berat

sendiri1 17 81.250 -11740.625

55654.961Total

Page 123: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

101

Tabel 5. 33 Perhitungan Beban Pile cap Arah Y

Penulangan pile cap arah x :

Mu = 55654,961 kNm

= 55654961416 Nmm

fc' = 49,8 Mpa

fy = 390 Mpa

Dlongitudinal vertikal = 32 mm

Dtransversal horisontal = 29 mm

Bx = 6000 mm

By = 34000 mm

Tebal Selimut = 100 mm

Tebal pilecap = 2100 mm

dx = 2100 – 100 – ½ x 29

= 1985,5 mm

β1 =

7

28'05,085,0

fc

=

7

288,4905,085,0

= 0,69

ρb =

fyfy

fc

600

600'85,0 1

=

390600

600

390

8,4969,085,0

= 0,046

ρmax = 0,75 x ρb

= 0,75 x 0,046

= 0,034

Nama JumlahLengan

(m)Pu (kN) Mu (kNm)

Baris 1 28 2 543.95 30461.282

Baris 2 28 1 543.95 15230.641

berat sendiri 1 2.6 1062.5 -3591.25

42100.673Total

Page 124: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

102

ρmin = 1,4/fy

= 1,4/390

= 0,0036

Rn = 2

xdb

Mu

= 25,19853400085,0

65565496141

= 0,488

ρperlu =

cf

Rn

fy

cf

'85,0

211

'85,0

=

8,4985,0

488,0211

390

8,4985,0

= 0,0012

ρperlu < ρmin (dipakai ρmin)

Asperlu = ρ x b x dx

= 0,0036 x 34000 x 1985,5

= 242332,82 mm2

Astulangan = ¼ x π x D2

= ¼ x π x 322

= 804,25 mm2

n = Asperlu /Astulangan

= 242332,82/804,25

= 301,32 buah

= 302 buah

s = 34000/302

= 112,6 mm

= 100 mm (dipakai)

Aspasang = 34000 x 804,25/100

= 273444,2 mm2

Aspasang > Asperlu (OK)

Jadi, penulangan lentur arah X pile cap menggunakan

tulangan D32 - 100

Page 125: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

103

Penulangan pile cap arah y :

Mu = 42100,673 kNm

= 42100672994 Nmm

fc' = 49,8 Mpa

fy = 390 Mpa

Dlongitudinal vertikal = 32 mm

Dtransversal horisontal = 29 mm

Bx = 6000 mm

By = 34000 mm

Tebal Selimut = 100 mm

Tebal pilecap = 2100 mm

dx = 2100 – 100 – ½ x 32 - 29

= 1955 mm

β1 =

7

28'05,085,0

fc

=

7

288,4905,085,0

= 0,69

ρb =

fyfy

fc

600

600'85,0 1

=

390600

600

390

8,4969,085,0

= 0,046

ρmax = 0,75 x ρb

= 0,75 x 0,046

= 0,034

ρmin = 1,4/fy

= 1,4/390

= 0,0036

Rn = 2

xdb

Mu

Page 126: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

104

= 21955600085,0

44210067299

= 2,16

ρperlu =

cf

Rn

fy

cf

'85,0

211

'85,0

=

8,4985,0

16,2211

390

8,4985,0

= 0,0057 (dipakai)

Asperlu = ρ x b x dx

= 0,0057 x 6000 x 1955

= 66709,6 mm2

Astulangan = ¼ x π x D2

= ¼ x π x 292

= 660,52 mm2

n = Asperlu /Astulangan

= 66709,6/660,52

= 100,99 buah

= 101 buah

s = 6000/101

= 59,4 mm

= 50 mm (dipakai)

Aspasang = 6000 x 660,52/50

= 79262,38 mm2

Aspasang > Asperlu (OK)

Jadi, penulangan lentur arah Y pile cap menggunakan

tulangan D29 - 50

2. Penulangan Breast Wall

Penulangan breast wall pda abutment direncanakan

menggunakan tulangan vertikal diameter 25 mm, tulangan bagi

diameter 22 mm dan tulangan geser diameter 16 mm. Berikut

adalah beban yang bekerja pada breast wall

1. Berat Sendiri

Page 127: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

105

Perhitungan berat sendiri breast wall dapat dilihat pada Tabel

5.34.

Tabel 5. 34 Berat Sendiri Breast Wall

2. Beban Gempa

Perhitungan beban gempa pada breast wall dapat dilihat pada

Tabel 5.35.

Tabel 5. 35 Beban Gempa pada Breast Wall

b h

1 0.3 0.6 153

2 0.4 3 1020

3 0.2 1.5 255

4 0.6 0.2 102

5 1 5.5 4675

6 0.2 0.2 34

7 0.2 0.3 51

14681.578

20971.578

NoParameter

Berat (kN)

Struktur Atas

PMS

NoBerat Wt

(kN)EQ (kN) y (m)

MEQ

(kNm)

STRUKTUR ATAS

PMS 14681.58 3132.07 7.65 23960.34

PMA 3648.00 778.24 7.65 5953.54

ABUTMENT

1 153 32.64 6.975 227.664

2 1020 217.6 5.15 1120.64

3 255 54.4 4.5 244.8

4 102 10.88 3.717 40.437

5 4675 997.33333 2.4 2393.6

6 34 7.253 3.775 27.381

7 51 5.44 3.067 16.683

5235.8567 MEQ 33985.077EQ

Page 128: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

106

Rekap beban kerja dan kombinasi beban yang bekerja pada

breast wall dapat dilihat pada Tabel 5.36 dan Tabel 5.37.

Tabel 5. 36 Rekap Beban Kerja Breast Wall

Tabel 5. 37 Rekap Kombinasi Beban Breast Wall

Tulangan Utama :

Momen ultimit (Mu) = 33985,077 kNm

= 33985077282 Nmm

fy = 390 mpa

f’c = 49,8 mpa

Dlongitudinal = 25 mm

Dtransversal = 16 mm

Tebal selimut = 75 mm

Tebal breast wall = 1000 mm

By = 34000 mm

d = 1000 mm – 75 mm

= 925 mm

dx = d – 0,5 D – Ø

= 925 mm – (0,5 x 25 mm) – 16 mm

No AKSI P (kN) Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)

1 berat sendiri 20971.578

2 beban mati tambahan3648.000

3 beban lajur D 6960.800 -696.080

4 gaya rem 253.125 2467.969

5 beban angin 0.000 247.603 0.000 2674.366

6 beban gempa 5235.857 5235.857 33985.077 33985.077

No Kombinasi beban P (kN) Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)

1 Kombinasi 1 31580.378 253.125 1771.889

2 Kombinasi 2 31580.378 253.125 1771.889

3 Kombinasi 3 31580.378 253.125 247.603 1771.889 2674.366

4 Kombinasi 4 31580.378 253.125 247.603 1771.889 2674.366

5 Kombinasi 5 24619.578 5235.857 5235.857 33985.077 33985.077

6 Kombinasi 6 24619.578

7 Kombinasi 7 31580.378 253.125 1771.889

Page 129: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

107

= 896,5 mm

β1 =

7

28'05,085,0

cf

=

7

288,4905,085,0

= 0,694

ρb =

fyfy

cf

600

600'85,0 1

= 0,046

ρmax = 0,75 x ρb

= 0,034

ρmin = 1,4/fy

= 0,0036

Mn = ФMu

= 0,85 x 33985077282 Nmm

= 39982443861 Nmm

Rn = 2db

Mn

= 25,89634000

13998244386

= 1,46 N/mm2

ρperlu =

cf

Rn

fy

cf

'85,0

211

'85,0

=

8,4985,0

46,1211

390

8,4985,0

= 0,0038 (dipakai)

As perlu = ρperlu x b x d

= 0,0038 x 34000 mm x 896,5 mm

= 116402,585 mm2

As tulangan = ¼ x π x D2

= ¼ x π x (25)2

= 490,874 mm2

Page 130: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

108

n =

tulangan

perlu

As

As

= 2

2

874,490

585,116402

mm

mm

= 237,13 buah

= 238 buah

s = by/n

= 34000 mm/238

= 142,8 mm

= 125 mm

As pasang = s

Asby tulangan

= mm

mmm

125

874,49034000 2

= 133517,688 mm2

As pasang > As perlu (OKE)

Digunakan tulangan D25 – 125

Tulangan bagi :

D = 22 mm

As perlu = 50% x As tulangan utama

= 50% x 116402,585

= 58201,293 mm2

As tulangan = ¼ x π x Ø2

= ¼ x π x 222

= 308,133 mm2

n = 153,11 buah

= 154 buah

s = 34000 mm/154

= 220,8 mm

= 200 mm (dipakai)

As pasang = s

Asby tulangan

Page 131: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

109

= mm

mmm

200

132,38034000 2

= 63622,56 mm2

Digunakan tulangan D16 - 200

Tulangan geser :

Nu = 31580,378 kN

= 31580378,4 N

Vu = 5235,867 kN

= 5235856,73 N

λ = 1,0 (beton ringan)

Ag = b x d

= 34000 x 1000

= 34000000 mm2

bw = 1000 mm

d = 34000 mm

Vc = dbwcfAg

Nu

'

14117,0

= 3400010008,4913400000014

4,31580378117,0

= 43495104,87 N

= 43495,105 kN

Vc > Vu (tidak perlu tulangan geser)

Kuat nominal geser akibat beton sudah melebihi beban

geser yang ada. Akan tetapi, tulangan geser yang akan dipasang

tetap perlu dihitung. Direncanakan tulangan sengkang 2 D16 – 300.

D = 16 mm

s = 300 mm

d = 896,5 mm

Av = 2 x ( ¼ x π x D2)

= 2 x (¼ x π x 162)

= 402,124 mm2

Vs =

s

dfyAv

Page 132: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

110

=

300

5,896390124,402

= 468655,25 N

= 468,655 kN

Vn = Ф (Vs + Vc)

= 0,75 x (468,655 + 43495,105)

= 32972,82 kN

Vn > Vu (OK)

3. Penulangan Back Wall

Penulangan Back Wall Bawah

Penulangan back wall pada abutment direncanakan

menggunakan tulangan vertikal diameter 19 mm, tulangan bagi

diameter 16 mm dan tulangan geser 10 mm. Berikut adalah beban

yang bekerja pada back wall.

Beban gempa pada back wall bawah :

Perhitungan beban gempa pada back wall bawah dapat dilihat

pada Tabel 5.38.

Tabel 5. 38 Beban Gempa pada Back wall Bawah

Berat sendiri back wall bawah :

Perhitungan beban berat sendiri back wall bawah dapat dilihat

pada Tabel 5.39.

Tabel 5. 39 Beban Akibat Berat Sendiri Back Wall

No Berat Wt (kN) TEQ (kN) y (m) MEQ (kNm)

1 153 32.64 1.975 64.464

2 1020 217.6 0.65 141.44

250.24 Meq 205.904Teq

b h

1 0.35 1.35 401.625 0.875 351.421875

2 0.55 1.3 607.75 0.975 592.55625

1009.375 943.978125

No

PARAMETER BERAT

BAGIANBERAT

(kN)LENGAN (m)

MOMEN

(kNm)

Page 133: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

111

Total beban yang bekerja pada back wall bawah dapat dilihat

pada Tabel 5.40.

Tabel 5. 40 Total Beban pada Back wall

Momen ultimit (Mu) = 1149,882 kNm

= 1149882125 Nmm

fy = 390 mpa

f’c = 49,8 mpa

Dlongitudinal = 19 mm

Dtransversal = 10 mm

Tebal selimut = 75 mm

Tebal breast wall = 550 mm

By = 34000 mm

d = 550 mm – 75 mm

= 475 mm

dx = d – 0,5 D – Ø

= 475 mm – (0,5 x 19 mm) – 10 mm

= 455,5 mm

β1 =

7

28'05,085,0

cf

=

7

288,4905,085,0

= 0,694

ρb =

fyfy

cf

600

600'85,0 1

= 0,046

ρmax = 0,75 x ρb

= 0,034

ρmin = 1,4/fy

No Beban Pu (kN) T (kN) M (kNm)

1 Berat sendiri 1009.375 0 943.978

2 Gempa 0 250.24 205.904

1009.375 250.24 1149.882Total

Page 134: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

112

= 0,0036

Mn = ФMu

= 0,85 x 1149882125 Nmm

= 1252802500 Nmm

Rn = 2db

Mn

= 25,45534000

1252802500

= 0,18 N/mm2

ρperlu =

cf

Rn

fy

cf

'85,0

211

'85,0

=

8,4985,0

18,0211

390

8,4985,0

= 0,00045

ρmin > ρperlu, maka dipakai ρ = ρmin = 0,0036

As perlu = ρperlu x b x d

= 0,0036 x 34000 mm x 455,5 mm

= 55594,359 mm2

As tulangan = ¼ x π x D2

= ¼ x π x (19)2

= 283,529 mm2

n =

tulangan

perlu

As

As

= 2

2

529,283

359,55594

mm

mm

= 196,1 buah

= 197 buah

s = by/n

= 34000 mm/197

= 172,6 mm

= 150 mm

Page 135: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

113

As pasang = s

Asby tulangan

= mm

mmm

150

53,28334000 2

= 64266,51 mm2

As pasang > As perlu (OKE)

Digunakan tulangan D19 – 150

Tulangan bagi :

As perlu = 50% x As perlu tulangan utama

= 50% x 55594,359 mm2

= 27797,18 mm2

As tulangan = ¼ x π x Ø2

= ¼ x π x 162

= 201,1 mm2

n = 139 buah

s = 34000 mm/139

= 244,6 mm

= 225 mm

Digunakan tulangan D16 - 225

Tulangan geser :

Nu = 1009,375 kN

= 1009375 N

Vu = 250,24 kN

= 250240 N

λ = 1,0 (beton ringan)

Ag = b x d

= 34000 x 550

= 18700000 mm2

bw = 550 mm

d = 34000 mm

Vc = dbwcfAg

Nu

'

14117,0

Page 136: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

114

= 340005508,4911870000014

1009375117,0

= 50482412,92 N

= 50482,41 kN

Vc > Vu (tidak perlu tulangan geser)

Kuat nominal geser akibat beton sudah melebihi beban

geser yang ada. Akan tetapi, tulangan geser yang akan dipasang

tetap perlu dihitung. Direncanakan tulangan sengkang 2 D10 – 300.

D = 10 mm

s = 300 mm

d = 455,5 mm

Av = 2 x ( ¼ x π x D2)

= 2 x (¼ x π x 102)

= 157,1 mm2

Vs =

s

dfyAv

=

300

5,4553901,157

= 813,05 N

= 0,813 kN

Vn = Ф (Vs + Vc)

= 0,75 x (50482,41 + 0,813)

= 37862,42 kN

Vn > Vu (OK)

Penulangan Back Wall Atas

Penulangan back wall pada abutment direncanakan menggunakan

tulangan vertikal diameter 16 mm, tulangan bagi diameter 14 mm

dan tulangan geser 10 mm. Berikut adalah beban yang bekerja pada

back wall.

Berat sendiri back wall atas = 401,625 kN

Momen akibat berat sendiri = 351,422 knm

Beban gempa pada back wall atas dapat duilihat pada Tabel 5.41:

Tabel 5. 41 Beban Gempa pada Back wall Atas

Page 137: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

115

Total beban yang bekerja pada back wall atas dapat dilihat

pada Tabel 5.42.

Tabel 5. 42 Total Beban yang Bekerja pada Back Wall Atas

Momen ultimit (Mu) = 373,454 kNm

= 373453875 Nmm

fy = 390 mpa

f’c = 49,8 mpa

Dlongitudinal = 16 mm

Dtransversal = 10 mm

Tebal selimut = 75 mm

Tebal breast wall = 350 mm

By = 34000 mm

d = 350 mm – 75 mm

= 275 mm

dx = d – 0,5 D – Ø

= 275 mm – (0,5 x 16 mm) – 10 mm

= 257 mm

β1 =

7

28'05,085,0

cf

=

7

288,4905,085,0

= 0,694

ρb =

fyfy

cf

600

600'85,0 1

= 0,046

ρmax = 0,75 x ρb

No Berat Wt (kN) TEQ (kN) y (m) MEQ (kNm)

1 153 32.64 0.675 22.032

32.64 Meq 22.032Teq

No Beban Pu (kN) T (kN) M (kNm)

1 Berat sendiri 401.625 0 351.422

2 Gempa 0 32.64 22.032

401.625 32.64 373.454Total

Page 138: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

116

= 0,034

ρmin = 1,4/fy

= 0,0036

Mn = ФMu

= 0,85 x 373453875 Nmm

= 439357500 Nmm

Rn = 2db

Mn

= 225734000

439357500

= 0,17 N/mm2

ρperlu =

cf

Rn

fy

cf

'85,0

211

'85,0

=

8,4985,0

27,0211

390

8,4985,0

= 0,00044

ρmin > ρperlu, maka dipakai ρ = ρmin = 0,0036

As perlu = ρperlu x b x d

= 0,0036 x 34000 mm x 257 mm

= 31367,18 mm2

As tulangan = ¼ x π x D2

= ¼ x π x (16)2

= 201,062 mm2

n =

tulangan

perlu

As

As

= 2

2

062,201

18,31367

mm

mm

= 156,01 buah

= 157 buah

s = by/n

= 34000 mm/157

= 216,56 mm

= 200 mm

Page 139: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

117

As pasang = s

Asby tulangan

= mm

mmm

200

062,2013400 2

= 34180,53 mm2

As pasang > As perlu (OKE)

Digunakan tulangan D16 – 200

Tulangan bagi :

As perlu = 50% x As perlu tulangan utama

= 50% x 31367,18 mm2

= 15683,59 mm2

As tulangan = ¼ x π x Ø2

= ¼ x π x 142

= 101,882 mm2

n = 102 buah

s = 34000 mm/102

= 333 mm

= 300 mm

Digunakan tulangan D14 - 300

Tulangan geser :

Nu = 401,625 kN

= 401625 N

Vu = 32,64 kN

= 32640 N

λ = 1,0 (beton ringan)

Ag = b x d

= 34000 x 350

= 11900000 mm2

bw = 350 mm

d = 34000 mm

Vc = dbwcfAg

Nu

'

14117,0

Page 140: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

118

= 340003508,4911190000014

401625117,0

= 11585550,05 N

= 11585,55 kN

Vc > Vu (tidak perlu tulangan geser)

Kuat nominal geser akibat beton sudah melebihi beban

geser yang ada. Akan tetapi, tulangan geser yang akan dipasang

tetap perlu dihitung. Direncanakan tulangan sengkang 2 D10 – 300.

D = 10 mm

s = 300 mm

d = 257 mm

Av = 2 x ( ¼ x π x D2)

= 2 x (¼ x π x 102)

= 157,1 mm2

Vs =

s

dfyAv

=

300

5,4553901,157

= 813,05 N

= 0,813 kN

Vn = Ф (Vs + Vc)

= 0,75 x (11585,55 + 0,813)

= 8689,77 kN

Vn > Vu (OK)

Page 141: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

119

BAB VI

PERENCANAAN TIMBUNAN OPRIT

Perencanaan timbunan oprit direncanakan pada kedua sisi

jembatan sebelum abutment. Timbunan oprit direncaknakan

dengan tinggi timbunan tertinggi adalah 8,5 m. Timbunan oprit

jembatan Tulang Bawang direncanakan dengan variasi timbunan

tegak dan timbunan miring (kemiringan 1:2) untuk mendapatkan

perencanaan yang tepat dilihat dari biaya yang paling ekonomis.

Jenis lapisan tanah dasar dibawah timbunan oprit adalah tanah

lempung lunak yang mudah memampat (compressible) sampai

kedalaman 15 m.

6.1 Perencanaan Timbunan Oprit Miring

6.1.1 Perhitungan Tinggi Timbunan Awal (Hinitial)

Tinggi timbunan awal direncanakan untuk mendapatkan

tinggi akhir (Hfinal) yang telah direncanakan yaitu 8,5 m dengan

menghilangkan settlement pada lapisan compressible. Perencanaan

Hinitial selain memperhitungkan berat dari timbunan itu sendiri juga

memperhitungkan beban perkerasan (pavement) dan beban lalu

lintas (traffic). Lapisan tanah akan dibagi tiap 1 meter untuk

mendapatkan nilai settlement yang lebih teliti.

Gambar 6. 1 Potongan melintang rencana timbunan

Contoh perhitungan tinggi timbunan awal dengan asumsi

beban timbunan 6 t/m2 adalah sebagai berikut :

Mencari Htimbunan

qtimbunan = 6 t/m2 (asumsi)

ɣtimbunan = 1,85 t/m3

Page 142: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

120

Htimbunan = 3

2

/85,1

/6

mt

mt

= 3,243 m

Mencari qpavement

ɣpavement = 2,2 t/m3

Hpavement = 0,55 m

qpavement = 2,2 t/m3 x 0,55 m

= 1,21 t/m2

Mencari Hbongkar Akibat Traffic

Beban bongkar traffic didapatkan dari grafik hubungan antara

tebal timbunan dengan intensitas beban traffic yang dapat dilihat

pada Gambar 6.2.

Htimbunan = 3,243 m

Gambar 6. 2 Grafik hubungan antara tebal timbunan dengan

intensitas beban yang bersesuaian dengan beban traffic

(Sumber : Japan Road Association, 1986)

qbongkar traffic = 0,5 t/m2

Hbongkar traffic = timbunan

fficbongkartraq

= 3

2

/85,1

/5,0

mt

mt = 0,27 m

Page 143: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

121

Mencari nilai tegangan overburden (σ’o)

Contoh perhitungan tegangan overburden pada lapisan ke – 1

(0-1 m) dan lapis ke - 2 (1-2 m) adalah sebagai berikut :

- Kedalaman 0-1 m

H = 1 m

z1 = 0.5 m

ɣ’ = 0,6 t/m3

σ’0 = ɣ’ x z

= 0,6 t/m3 x 0,5 m

= 0,3 t/m2

- Kedalaman 1-2 m

H = 1 m

z2 = 0.5 m

ɣ’ = 0,6 t/m3

σ’o = ɣ’1 x h1 + ɣ’2 x z2

= 0,6 t/m3 x 1 m + 0,6 t/m3 x 0,5 m

= 0,9 t/m2

Hasil perhitungan tegangan overburden untuk seluruh lapisan

dapat dilihat pada Tabel 6.1 sebagai berikut :

Tabel 6. 1 Tegangan Overburden (σ’0) Tiap Lapisan

Depth z (m)σ'0

(t/m2)

0-1 0.5 0.30

1-2 1.5 0.90

2-3 2.5 1.50

3-4 3.5 2.15

4-5 4.5 2.85

5-6 5.5 3.60

6-7 6.5 4.40

7-8 7.5 5.20

8-9 8.5 6.00

9-10 9.5 6.80

10-11 10.5 7.60

11-12 11.5 8.40

12-13 12.5 9.20

13-14 13.5 10.00

14-15 14.5 10.80

Page 144: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

122

Mencari nilai tegangan pra konsolidasi (σ’c)

Perhitungan tegangan pra konsolidasi untuk kedalaman 0 – 1

meter sebagai berikut :

Hfluktuasi = 1,5 m

ɣair = 1,0 t/m3

qfluktuasi = 1,5 m x 1,0 t/m3

= 1,5 t/m2

σ’c = qfluktuasi + σ’0

= 1,5 t/m2 + 0,3 t/m2

= 1,8 t/m2

Hasil perhitungan tegangan overburden untuk seluruh lapisan

dapat dilihat pada Tabel 6.2 sebagai berikut :

Tabel 6. 2 Tegangan Pra Konsolidasi (σ’c) Tiap Lapisan Tanah

Mencari nilai tegangan akibat timbunan (Δσ’)

Diagram tegangan tanah akibat timbunan menurut Braja M Das

(1986) dapat dilihat pada Gambar 6.3.

Depth z (m)σ'c

(t/m2)

0-1 0.5 1.80

1-2 1.5 2.40

2-3 2.5 3.00

3-4 3.5 3.65

4-5 4.5 4.35

5-6 5.5 5.10

6-7 6.5 5.90

7-8 7.5 6.70

8-9 8.5 7.50

9-10 9.5 8.30

10-11 10.5 9.10

11-12 11.5 9.90

12-13 12.5 10.70

13-14 13.5 11.50

14-15 14.5 12.30

Page 145: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

123

Gambar 6. 3 Diagram tegangan tanah akibat timbunan

(Sumber : Principles of Foundation Engineering Second Edition)

Contoh perhitungan tegangan tanah akibat beban timbunan

pada kedalaman 0-1 m adalah sebagai berikut :

Htimbunan = 3,243 m

z = 0.5 m

q0 = 6 t/m2

B1 = 34/2

= 17 m

B2 = 2 x Htimbunan

= 2 x 3,243 m

= 6,486 m

α1 =

z

B

z

BB 11211 tantan

=

m

m

m

mm

5.0

17tan

5,0

486,617tan 11

= 0.00786 rad

α2 =

z

B11tan

=

m

m

5,0

17tan 1

= 1,542 rad

Page 146: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

124

Δσ’ =

2

2

121

2

210 B

B

B

BBq

=

542,1

486,6

17542,100786,0

486,6

486,6176

= 3 t/m2

Harga diatas adalah untuk ½ timbunan, sehingga harus

dikalikan 2 untuk timbunan total yang mempunyai tipe sama.

2Δσ’ = 2 x 3 t/m2

= 6 t/m2

Perhitungan tegangan tanah akibat timbunan untuk seluruh

lapisan tanah dasar dapat dilihat pada Tabel 6.3.

Tabel 6. 3 Tegangan Tanah Akibat Beban Timbunan

Mencari nilai tegangan akibat pavement (Δσ’pavement)

Perhitungan nilai tegangan akibat beban pavement untuk q = 6

t/m2 adalah sebagai berikut :

Lebar pavement = 30,6 m

z = 0,5 m

x = 30,6 m / 2

Depth z (m) α1 (rad) α2 (rad)qtimbunan

(t/m2)

Δσ (t/m2)

2Δσ

(t/m2)

0-1 0.5 0.00796 1.54173 6 3.0000 6.0000

1-2 1.5 0.02375 1.48381 6 2.9995 5.9989

2-3 2.5 0.03918 1.42646 6 2.9976 5.9952

3-4 3.5 0.05405 1.37005 6 2.9935 5.9870

4-5 4.5 0.06815 1.31490 6 2.9866 5.9731

5-6 5.5 0.08134 1.26130 6 2.9762 5.9523

6-7 6.5 0.09349 1.20948 6 2.9620 5.9239

7-8 7.5 0.10454 1.15961 6 2.9438 5.8875

8-9 8.5 0.11444 1.11181 6 2.9216 5.8431

9-10 9.5 0.12320 1.06617 6 2.8954 5.7909

10-11 10.5 0.13082 1.02272 6 2.8656 5.7312

11-12 11.5 0.13736 0.98145 6 2.8324 5.6648

12-13 12.5 0.14287 0.94235 6 2.7961 5.5923

13-14 13.5 0.14743 0.90534 6 2.7573 5.5145

14-15 14.5 0.15111 0.87037 6 2.7162 5.4324

Page 147: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

125

= 15, 3 m

y = ̴ m = x/z

= 15,3 m / 0,5 m

= 30,6

n = y/z

= ̴ / 0,5

= ̴ Nilai faktor pengaruh beban I ditentukan dengan grafik yang

ditampilkan pada Gambar 2.5. Dari grafik tersebut didapatkan

nilai I sebagai berikut :

I = 0,245

q0 = 6 t/m2

Δσ’ = 4 x q0 x I

= 4 x 6 t/m2 x 0,245

= 1,186 t/m2

Perhitungan tegangan tanah akibat pavement untuk seluruh

lapisan tanah dasar dapat dilihat pada Tabel 6.4.

Tabel 6. 4 Tegangan Tanah Akibat Beban Pavement

Depth z (m) m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2)

0-1 0.5 30.6 - 0.245 1.1858

1-2 1.5 10.2 - 0.245 1.1858

2-3 2.5 6.12 - 0.245 1.1858

3-4 3.5 4.371429 - 0.245 1.1858

4-5 4.5 3.4 - 0.245 1.1858

5-6 5.5 2.781818 - 0.243 1.17612

6-7 6.5 2.353846 - 0.242 1.17128

7-8 7.5 2.04 - 0.24 1.1616

8-9 8.5 1.8 - 0.229 1.10836

9-10 9.5 1.610526 - 0.227 1.09868

10-11 10.5 1.457143 - 0.225 1.089

11-12 11.5 1.330435 - 0.222 1.07448

12-13 12.5 1.224 - 0.209 1.01156

13-14 13.5 1.133333 - 0.204 0.98736

14-15 14.5 1.055172 - 0.203 0.98252

Page 148: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

126

Perhitungan settlement akibat timbunan dan pavement

Settlement konsolidasi dibedakan menjadi 2 yaitu normal

consolidated (NC) soil dan over consolidated (OC) soil. Jika

(σ’c/σ’o) ≤ 1 maka tanah terkonsolidasi secara normal (NC) dan

sebaliknya, jika (σ’c/σ’o) > 1 tanah terkonsolidasi lebih (OC).

Perhitungan settlement menggunakan Persamaan 2.3 sampai

Persamaan 2.5. Contoh perhitungan settlement akibat beban

timbunan q = 6 t/m2 adalah sebagai berikut :

- Kedalaman 0 - 1 m :

Hi = 1 m

Cc = 0,85

Cs = 0,121

e0 = 1,85

σ’0 = 0,3 t/m2

qfluktuasi = 1,5 t/m2

σ’C = 0,3 t/m2 + 1,5 t/m2

= 1,8 t/m2

Δσ’Timbunan = 6 t/m2

Δσ’Pavement = 1,186 t/m2

σ’0 + Δσ’ = 6,3 t/m2 (Timbunan)

σ’0 + Δσ’ = 1,386 t/m2 (Pavement)

OCR =

0'

'

C

= 2

2

/3,0

/8,1

mt

mt

= 6 > 1, Over Consolidated (OC)

o Settlement akibat timbunan :

Settlement akibat beban timbunan, σ’0 + Δσ’ > σ’C, maka

digunakan Persamaan 2.5 :

Sc = ]'

'log

1[]

'

'log

1[ 0

000 c

cc C

e

HCs

e

H

= ]8,1

3,6log85,0

85,11

1[]

3,0

8,1log121,0

85,11

1[

Page 149: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

127

= 0,195 m

o Settlement akibat pavement :

Settlement akibat beban pavement, σ’0 + Δσ’ < σ’C, maka

digunakan Persamaan 2.4 :

Sc = )]'

'log([

1 0

0

0

sC

e

H

= )]3,0

386,1log(121,0[

85,11

1

= 0,03 m

Hasil perhitungan settlement akibat timbunan dan pavement

tiap lapisan tanah dasar ditampilkan dalam Tabel 6.5.

Tabel 6. 5 Settlement Akibat Timbunan dan Pavement (q = 6

t/m2)

Menghitung total settlement pada variasi beban q

Perhitungan total settlement dengan cara menjumlahkan hasil

perhitungan settlement akibat timbunan pada setiap lapisan tanah

DepthSctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

0-1 0.1954 0.0296

1-2 0.1549 0.0156

2-3 0.1314 0.0108

3-4 0.0927 0.0066

4-5 0.0811 0.0053

5-6 0.0621 0.0037

6-7 0.0551 0.0031

7-8 0.0495 0.0026

8-9 0.0448 0.0022

9-10 0.0408 0.0020

10-11 0.0374 0.0018

11-12 0.0343 0.0016

12-13 0.0317 0.0014

13-14 0.0293 0.0012

14-15 0.0271 0.0011

Σ 1.0676 0.0885

Page 150: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

128

untuk masing – masing variasi beban q. Hasil perhitungan total

settlement dapat dilihat pada Tabel 6.6.

Tabel 6. 6 Hasil Perhitungan Settlement untuk Variasi q

Perhitungan Hinitial dan Hfinal

Perhitungan Hinitial dan Hfinal untuk beban q = 6 t/m2 adalah

sebagai berikut :

Hinitial =

timb

wCSq

= 85,1

1068,16

= 3,82 m

Hfinal = Hinitial + Hpavement – Hbongkar traffic – SCtimb – SCpavement

= 3,82 m + 0,55 m – 0,27 m – 1,068 m – 0,088 m

= 2,944 m

Hasil perhitungan Hinitial dan Hfinal untuk masing – masing

variasi beban q dapat dilihat pada Tabel 6.7 berikut :

q = 6 t/m2

q = 8

t/m2

q = 10

t/m2

q = 12

t/m2

q = 14

t/m2

q = 16

t/m2

q = 18

t/m2

q = 20

t/m2

q = 22

t/m2

0-1 0.195 0.231 0.259 0.282 0.302 0.319 0.334 0.347 0.359

1-2 0.155 0.188 0.214 0.236 0.255 0.271 0.285 0.298 0.310

2-3 0.131 0.162 0.187 0.208 0.225 0.241 0.255 0.268 0.279

3-4 0.093 0.116 0.135 0.151 0.165 0.177 0.188 0.198 0.208

4-5 0.081 0.103 0.121 0.136 0.149 0.161 0.172 0.181 0.190

5-6 0.062 0.079 0.094 0.107 0.118 0.128 0.137 0.145 0.152

6-7 0.055 0.071 0.085 0.097 0.108 0.117 0.126 0.133 0.141

7-8 0.049 0.065 0.077 0.089 0.099 0.108 0.116 0.124 0.131

8-9 0.045 0.059 0.071 0.082 0.092 0.100 0.108 0.116 0.123

9-10 0.041 0.054 0.066 0.076 0.085 0.094 0.102 0.109 0.115

10-11 0.037 0.050 0.061 0.071 0.080 0.088 0.095 0.102 0.109

11-12 0.034 0.046 0.057 0.066 0.075 0.083 0.090 0.097 0.103

12-13 0.032 0.043 0.053 0.062 0.070 0.078 0.085 0.092 0.098

13-14 0.029 0.040 0.049 0.058 0.066 0.074 0.080 0.087 0.093

14-15 0.027 0.037 0.046 0.055 0.062 0.070 0.076 0.083 0.088

Σ 1.068 1.344 1.575 1.775 1.951 2.108 2.250 2.380 2.500

Depth

Sc (m)

Page 151: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

129

Tabel 6. 7 Hasil Perhitungan Hinitial dan Hfinal

Hubungan antara Hinitial dan Hfinal ditampilkan dalam sebuah

grafik yang dapat dilihat pada Gambar 6.4. Sedangkan hubungan

antara Hfinal dengan Settlement ditampilkan dalam sebuah grafik

yang dapat dilihat pada Gambar 6.5.

Gambar 6. 4 Grafik hubungan antara Hinitial dan Hfinal

Dari grafik hubungan antara Hinitial dan Hfinal diatas didapatkan

persamaan regresi y = 0,0005x2 + 1,143x + 0,5358, maka

didapatkan nilai Hinitial adalah sebagai berikut :

Hfinal = 8,5 m

Hinitial = 0,0005 x (8,5)2 + 1,143 (8,5) + 0,5358

q (t/m2)

htimbunan

(m)hinitial (m)

q bongkar

traffic (t/m2)

hbongkar (m)

tebal

pavement

(m)

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

Sctotal

(m)hfinal (m)

4 2.1622 2.5528 1.1 0.5946 0.55 0.7227 0.0885 0.8112 1.6970

6 3.2432 3.8203 0.5 0.2703 0.55 1.0676 0.0885 1.1561 2.9440

8 4.3243 5.0506 0.4 0.2162 0.55 1.3436 0.0885 1.4321 3.9523

10 5.4054 6.2568 0.2 0.1081 0.55 1.5750 0.0885 1.6635 5.0351

12 6.4865 7.4458 0.2 0.1081 0.55 1.7747 0.0885 1.8632 6.0245

14 7.5676 8.6219 0.2 0.1081 0.55 1.9506 0.0885 2.0391 7.0247

16 8.6486 9.7880 0.2 0.1081 0.55 2.1079 0.0885 2.1964 8.0336

18 9.7297 10.9460 0.2 0.1081 0.55 2.2502 0.0885 2.3387 9.0493

20 10.8108 12.0974 0.2 0.1081 0.55 2.3801 0.0885 2.4686 10.0706

22 11.8919 13.2431 0.2 0.1081 0.55 2.4998 0.0885 2.5883 11.0967

y = 0.0005x2 + 1.143x + 0.5358

R² = 0.9998

0.0000

2.0000

4.0000

6.0000

8.0000

10.0000

12.0000

14.0000

0.0000 2.0000 4.0000 6.0000 8.0000 10.0000 12.0000

Hin

itia

l (m

)

Hfinal (m)

Grafik Hubungan Hfinal dan Hinitial

Page 152: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

130

= 10,287 m

Gambar 6. 5 Grafik hubungan antara Hfinal dan Settlement

Dari grafik hubungan antara Hfinal dan settlement diatas

didapatkan persamaan regresi y = -0,0105x2 + 0,3211x + 0,3065,

maka didapatkan nilai Settlement (Sc) adalah sebagai berikut :

Hfinal = 8,5 m

Sc = -0,0105 (8,5)2 + 0,3211 (8,5) + 0,3065

= 2.277 m

6.1.2 Perhitungan Waktu Konsolidasi tanpa Perbaikan Tanah

Pada perhitungan sebelumnya diketahui bahwa tanah

mempunyai settlement sebesar 2,28 m. Oleh karena itu, tanah

membutuhkan waktu untuk menghilangkan settlement tersebut.

Lapisan tanah di bawah lapisan compressible merupakan lapisan

porus sehingga arah alirannya adalah double drainage.

Perhitungan waktu konsolidasai tanah adalah sebagai berikut :

Hfinal = 8,5 m

Hinitial = 10,3 m

Sc = 2,28 m

Hdr = 15 m / 2 = 7,5 m

y = -0.0105x2 + 0.3211x + 0.3065

R² = 0.9996

0.0000

0.5000

1.0000

1.5000

2.0000

2.5000

3.0000

0.0000 2.0000 4.0000 6.0000 8.0000 10.0000 12.0000

Sc (

m)

Hfinal (m)

Grafik Hubungan Hfinal dan Sc

Page 153: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

131

CVrata-rata = 2

2

2

1

1

2

...

Vi

i

VV C

h

C

h

C

h

h

=

2

2

000767,0

10

000614,0

2

0004,0

3

15

= 0,000642 cm2/detik

= 2,11 m2/tahun

Harga faktor waktu (Tv) dihitung berdasarkaan Persamaan

[2.10] dan Persamaan [2.11]. Contoh perhitungan Tv adalah

sebagai berikut :

- Untuk U = 0 sampai dengan 60%

Tv =

2

100

%

4

U

=

2

100

%10

4

= 0,00785

- Untuk U > 60%

Tv = 1,781 – 0,933 log (100 - U%)

= 1,781 – 0,933 log (100 – 70%)

= 0,403

Hasil perhitungan variasi faktor waktu dapat dilihat pada

Tabel 6.8 sebagai berikut :

Tabel 6. 8 Variasi Faktor Waktu

Page 154: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

132

Dari tabel diatas didapatkan Tv (U90%) adalah 0,848. Lama

waktu konsolidasi tanah adalah sebagai berikut :

t = Cv

HT dr

2

= 11,2

2

15848,0

2

= 22,602 Tahun

Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan

consolidation settlement adalah 23 tahun. Oleh karena itu, untuk

mempercepat waktu konsolidasi diperlukan pemasangan PVD.

6.1.3 Perencanaan Prefabricated Vertical Drain (PVD)

Pemampatan yang terjadi pada tanah dasar membutuhkan

waktu 23 tahun untuk menghilangkan seluruh settlement. Waktu

pemampatan yang lama sehingga diperlukan bantuan vertical drain

untuk mempercepat waktu pemampatan. Jenis vertical drain yang

digunakan adalah Prefabricated Vertical Drain (PVD).

Pola pemasangan PVD menggunakan pola segitiga dan pola

segiempat. Alternatif pemasangan jarak PVD yang digunakan

adalah 0,8 m, 1,0 m, 1,2 m, dan 1,4 m..

6.1.3.1 Perencanaan PVD Pola Segitiga

Perhitungan perencanaan PVD pola segitiga dengan

kedalaman PVD sedalam tanah lunak yaitu 15 m sebagai berikut :

Perhitungan faktor hambatan oleh PVD (F(n))

U (%) Tv

0 0.000

10 0.008

20 0.031

30 0.071

40 0.126

50 0.196

60 0.283

70 0.403

80 0.567

90 0.848

Page 155: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

133

Contoh perhitungan fungsi hambatan F(n) untuk jarak PVD s =

1,2 m sebagai berikut :

a = 10 cm

b = 0,5 cm

dw =

ba 2

=

5,0102

= 6,684 cm

D = diameter ekivalen dari lingkaran tanah pengaruh PVD

= 1,05 x s

= 1,05 x 1,2 m

= 1,260 m = 126 cm

n = D/dw

= 126 cm/6,684 cm

= 18,850

F(n) =

22

2

4

1

4

3ln

1 nnx

n

n

=

22

2

850,184

1

4

3850,18ln

1850,18

850,18x

= 2,192

Hasil rekap perhitungan F(n) setiap alternatif jarak pemasangan

PVD dapat dilihat pada Tabel 6.9.

Tabel 6. 9 Perhitungan Faktor Hambatan oleh PVD

Jarak

PVD S

(m)

D

(mm)

a

(mm)

b

(mm)

Dw

(mm)n F (n)

0.8 840 100 5 66.845 12.566 1.791

1 1050 100 5 66.845 15.708 2.011

1.2 1260 100 5 66.845 18.850 2.192

1.4 1470 100 5 66.845 21.991 2.345

Page 156: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

134

Perhitungan derajat konsolidasi total (U)

Contoh perhitungan derajat konsolidasi untuk jarak

pemasangan PVD (s) = 1,2 m sebagai berikut :

s = 1,2 m

D = 1,260 m

t = 1 minggu

Hdr = 15 m/2 = 7,5 m (double drainage)

Cv = 0,039 m2/minggu

Ch = koefisien konsolidasi, Ch = (2 sampai 5) x Cv

= 3 x Cv

= 3 x 0,039 m2/minggu

= 0,116 m2/minggu

Tv = faktor waktu

= 2

drH

Cvt

= 2

5,7

039,01

= 0,000691

Uv = derajat konsolidasi vertikal

=

Tv2

=

000691,02

= 0,0296

Uh = derajat konsolidasi horizontal

=

)(2

82

11

nFD

Cht

e

=

192,222,1

116,0812

11

e

= 0,125

Utotal = (1 - (1 - Uh) x (1 - Uv)) x 100%

Page 157: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

135

= (1 – (1 – 0,125) x (1 – 0,0296)) x 100%

= 15,134 %

Hasil perhitungan derajat konsolidasi total untuk minggu

selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 6.10.

Tabel 6. 10 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola Segitiga

S = 1,2 m

t

(minggu)Tv Uv (%) Uh (%)

Utotal

(%)

1 0.0007 0.030 0.125 15.134

2 0.0014 0.042 0.235 26.715

3 0.0021 0.051 0.331 36.536

4 0.0028 0.059 0.415 44.959

5 0.0035 0.066 0.488 52.219

6 0.0041 0.073 0.552 58.494

7 0.0048 0.078 0.609 63.927

8 0.0055 0.084 0.658 68.636

9 0.0062 0.089 0.701 72.721

10 0.0069 0.094 0.738 76.268

11 0.0076 0.098 0.771 79.349

12 0.0083 0.103 0.800 82.026

13 0.0090 0.107 0.825 84.354

14 0.0097 0.111 0.847 86.377

15 0.0104 0.115 0.866 88.138

16 0.0111 0.119 0.883 89.670

17 0.0117 0.122 0.897 91.002

18 0.0124 0.126 0.910 92.162

19 0.0131 0.129 0.922 93.172

20 0.0138 0.133 0.931 94.052

21 0.0145 0.136 0.940 94.817

22 0.0152 0.139 0.948 95.484

23 0.0159 0.142 0.954 96.064

24 0.0166 0.145 0.960 96.570

25 0.0173 0.148 0.965 97.011

26 0.0180 0.151 0.969 97.395

27 0.0187 0.154 0.973 97.729

Page 158: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

136

Tabel 6. 10 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola Segitiga

S = 1,2 m (Lanjutan)

Perhitungan diatas digunakan untuk menghitung derajat

konsolidasi total dengan alternatif jarak PVD yang lain. Hasil

perhitungan derajat konsolidasi untuk seluruh alternatif jarak PVD

t

(minggu)Tv Uv (%) Uh (%)

Utotal

(%)

28 0.0193 0.157 0.977 98.021

29 0.0200 0.160 0.979 98.274

30 0.0207 0.162 0.982 98.496

31 0.0214 0.165 0.984 98.689

32 0.0221 0.168 0.986 98.857

33 0.0228 0.170 0.988 99.003

34 0.0235 0.173 0.989 99.131

35 0.0242 0.175 0.991 99.242

36 0.0249 0.178 0.992 99.339

37 0.0256 0.180 0.993 99.424

38 0.0262 0.183 0.994 99.498

39 0.0269 0.185 0.995 99.562

40 0.0276 0.188 0.995 99.618

41 0.0283 0.190 0.996 99.667

42 0.0290 0.192 0.996 99.709

43 0.0297 0.194 0.997 99.747

44 0.0304 0.197 0.997 99.779

45 0.0311 0.199 0.998 99.807

46 0.0318 0.201 0.998 99.832

47 0.0325 0.203 0.998 99.853

48 0.0332 0.205 0.998 99.872

49 0.0338 0.208 0.999 99.888

50 0.0345 0.210 0.999 99.903

51 0.0352 0.212 0.999 99.915

52 0.0359 0.214 0.999 99.926

Page 159: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

137

dapat dilihat pada Lampiran 7. Hubungan antara waktu dan

derajat konsolidasi ditampilkan dalam sebuah grafik yang dapat

dilihat pada Gambar 6.6.

Gambar 6. 6 Grafik hubungan antara waktu konsolidasi dengan

derajat konsolidasi pola pemasangan segitiga

6.1.3.2 Perencanaan PVD Pola Segiempat

Perhitungan perencanaan PVD pola segiempat dengan

kedalaman PVD sedalam tanah lunak yaitu 15 m sebagai berikut :

Perhitungan faktor hambatan oleh PVD (F(n))

Contoh perhitungan fungsi hambatan F(n) untuk jarak PVD s =

1,2 m sebagai berikut :

a = 10 cm

b = 0,5 cm

dw =

ba 2

=

5,0102

= 6,684 cm

D = diameter ekivalen dari lingkaran tanah pengaruh PVD

Page 160: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

138

= 1,13 x s

= 1,13 x 1,2 m

= 1,356 m = 135,6 cm

n = D/dw

= 135,6 cm/6,684 cm

= 20,286

F(n) =

22

2

4

1

4

3ln

1 nnx

n

n

=

22

2

286,204

1

4

3286,20ln

1286,20

286,20x

= 2,265

Hasil rekap perhitungan F(n) setiap alternatif jarak pemasangan

PVD dapat dilihat pada Tabel 6.11.

Tabel 6. 11 Perhitungan Faktor Hambatan oleh PVD

Perhitungan derajat konsolidasi total (U)

Contoh perhitungan derajat konsolidasi untuk jarak

pemasangan PVD (s) = 1,2 m sebagai berikut :

s = 1,2 m

D = 1,356 m

t = 1 minggu

Hdr = 15 m/2 = 7,5 m (double drainage)

Cv = 0,039 m2/minggu

Ch = koefisien konsolidasi, Ch = (2 sampai 5) x Cv

= 3 x Cv

= 3 x 0,039 m2/minggu

Jarak

PVD S

(m)

D

(mm)

a

(mm)

b

(mm)

Dw

(mm)n F (n)

0.8 904 100 5 66.845 13.524 1.863

1 1130 100 5 66.845 16.905 2.084

1.2 1356 100 5 66.845 20.286 2.265

1.4 1582 100 5 66.845 23.667 2.418

Page 161: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

139

= 0,116 m2/minggu

Tv = faktor waktu

= 2

drH

Cvt

= 2

5,7

039,01

= 0,000691

Uv = derajat konsolidasi vertikal

=

Tv2

=

000691,02

= 0,0297

Uh = derajat konsolidasi horizontal

=

)(2

82

11

nFD

Cht

e

=

265,222,1

116,0812

11

e

= 0,106

Utotal = (1 - (1 - Uh) x (1 - Uv)) x 100%

= (1 – (1 – 0,106) x (1 – 0,0297)) x 100%

= 13,244 %

Hasil perhitungan derajat konsolidasi total untuk minggu

selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 6.12.

Tabel 6. 12 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola

Segiempat S = 1,2 m

Page 162: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

140

Tabel 6. 12 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola

Segiempat S = 1,2 m (Lanjutan)

t

(minggu)Tv Uv (%) Uh (%)

Utotal

(%)

1 0.001 0.030 0.106 13.244

2 0.001 0.042 0.201 23.416

3 0.002 0.051 0.285 32.201

4 0.003 0.059 0.361 39.891

5 0.003 0.066 0.429 46.658

6 0.004 0.073 0.489 52.631

7 0.005 0.078 0.543 57.915

8 0.006 0.084 0.592 62.594

9 0.006 0.089 0.635 66.742

10 0.007 0.094 0.674 70.422

11 0.008 0.098 0.708 73.688

12 0.008 0.103 0.739 76.590

13 0.009 0.107 0.767 79.167

14 0.010 0.111 0.791 81.458

15 0.010 0.115 0.814 83.495

16 0.011 0.119 0.833 85.306

17 0.012 0.122 0.851 86.917

18 0.012 0.126 0.867 88.350

19 0.013 0.129 0.881 89.625

20 0.014 0.133 0.893 90.760

21 0.015 0.136 0.905 91.770

22 0.015 0.139 0.915 92.669

23 0.016 0.142 0.924 93.469

24 0.017 0.145 0.932 94.182

25 0.017 0.148 0.939 94.816

26 0.018 0.151 0.946 95.381

27 0.019 0.154 0.951 95.885

Page 163: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

141

Perhitungan diatas digunakan untuk menghitung derajat

konsolidasi total dengan alternatif jarak PVD yang lain. Hasil

perhitungan derajat konsolidasi untuk seluruh alternatif jarak PVD

dapat dilihat pada Lampiran 7. Hubungan antara waktu dan

t

(minggu)Tv Uv (%) Uh (%)

Utotal

(%)

28 0.019 0.157 0.957 96.333

29 0.020 0.160 0.961 96.732

30 0.021 0.162 0.965 97.088

31 0.021 0.165 0.969 97.405

32 0.022 0.168 0.972 97.687

33 0.023 0.170 0.975 97.938

34 0.023 0.173 0.978 98.162

35 0.024 0.175 0.980 98.362

36 0.025 0.178 0.982 98.540

37 0.026 0.180 0.984 98.699

38 0.026 0.183 0.986 98.840

39 0.027 0.185 0.987 98.966

40 0.028 0.188 0.989 99.078

41 0.028 0.190 0.990 99.178

42 0.029 0.192 0.991 99.267

43 0.030 0.194 0.992 99.347

44 0.030 0.197 0.993 99.417

45 0.031 0.199 0.994 99.481

46 0.032 0.201 0.994 99.537

47 0.032 0.203 0.995 99.587

48 0.033 0.205 0.995 99.632

49 0.034 0.208 0.996 99.672

50 0.035 0.210 0.996 99.707

51 0.035 0.212 0.997 99.739

52 0.036 0.214 0.997 99.767

Page 164: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

142

derajat konsolidasi ditampilkan dalam sebuah grafik yang dapat

dilihat pada Gambar 6.7.

Gambar 6. 7 Grafik hubungan antara waktu konsolidasi dengan

derajat konsolidasi pola pemasangan segiempat

6.1.4 Penentuan Pola Pemasangan PVD

Perencanaan PVD pada Tugas Akhir ini dipakai PVD pola

segiempat dengan jarak 1,2 m. Penentuan pola pemasangan PVD

berdasarkan yang paling efektif digunakan jika waktu konsolidasi

yang diijinkan adalah 6 bulan. Pola segiempat dengan jarak spasi

1,2 m dipilih dengan alasan :

1. Perencanaan PVD dengan pola segiempat lebih mudah

dipasang saat dilapangan dibandingkan menggunakan pola

segitiga.

2. Jarak spasi antar PVD yang digunakan adalah 1,2 m. Jarak spasi

1,2 m dipilih dikarenakan dapat mencapai derajat konsolidasi

(U) 90% dalam waktu 20 minggu, sedangkan untuk jarak spasi

1,4 m dapat mencapai derajat konsolidasi (U) 90% lebih dari 24

minggu. Hal tersebut menyebabkan jarak spasi 1,4 m tidak

efektif digunakan mengingat waktu konsolidasi yang diijinkan

adalah 24 minggu.

Page 165: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

143

3. Jika dibandingkan dengan jarak spasi 1 m yang dapat mencapai

U90% dalam waktu 13 minggu, tetap dipilih jarak spasi 1,2 m

dikarenakan waktu yang tersedia masih cukup untuk mencapai

U90%. Selain itu, jarak yang lebih rapat akan menyebabkan

penggunaan PVD yang lebih banyak sehingga biaya yang

dikeluarkan lebih besar.

6.1.5 Perencanaan Timbunan Bertahap

Penimbunan dilapangan dilakukan secara bertahap sesuai

dengan kecepatan penimbunan. Tahap penimbunan yang

direncanakan adalah 0,5 meter per minggu. Penimbunan dilakukan

sampai tinggi timbunan awal (Hinisial) 10,3 meter maka didapatkan

jumlah tahapan penimbunan 21 tahap. Untuk tahap timbunan ke

21, tinggi timbunan yang diletakkan adalah 0,3 meter. Ilustrasi

perencanaan pentahapan timbunan dapat dilihat pada Gambar 6.8.

Gambar 6. 8 Ilustrasi pentahapan timbunan

Tinggi penimbunan dilapangan harus memperhatikan tinggi

timbunan kritis (Hcr) yang dapat dipikul oleh tanah dasar. Tinggi

timbunan kritis ditentukan dengan bantuan program XSTABL dan

didapatkan nilai Hcr untuk SF = 1 (hasil perhitungan XSTABL, SF

= 1,001 ) adalah 3,3 m. Analisa hasil XSTABL dapat dilihat pada

Gambar 6.9.

Page 166: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

144

Gambar 6. 9 Analisa Hcr program XSTABL

Tinggi timbunan yang dapat diterima tanah dasar adalah 3,3

meter maka tahap penimbunan 1 sampai 6 dapat dilakukan secara

terus menerus. Tahap penimbunan selanjutnya tanah dasar harus

cukup kuat menahan tanah timbunan. Oleh karena itu harus

dilakukan pengecekan daya dukung tanah dasar terlebih dahulu.

Perhitungan peningkatan daya dukung adalah sebagai berikut :

1. Menentukan tahap penimbunan hingga minggu ke - 7

Umur timbunan untuk tahap penimbunan ke-i pada minggu ke

– 7 dapat dilihat pada Tabel 6.13.

Tabel 6. 13 Umur Timbunan ke – i pada Minggu ke-6

Tahap

Penimbunan1 2 3 4 5 6 7

0

1 0

2 1 0

3 2 1 0

4 3 2 1 0

5 4 3 2 1 0

6 5 4 3 2 1 0

7 6 5 4 3 2 1

Minggu Ke -

Page 167: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

145

2. Perhitungan tegangan tanah saat U = 100%

Sketsa perubahan tegangan akibat beban bertahap dapat dilihat

pada Gambar 6.10.

Gambar 6. 10 Perubahan tegangan akibat beban bertahap

σ1 = P0 + ΔP1

σ2 = σ1 + ΔP2 dan seterusnya

ΔP1 = ΔP2 = ΔP3 = ΔP4 = ΔP5 = ΔP6

ΔP1 = I x q

Perubahan tegangan di tiap lapisan tanah dasar saat derajat

konsolidasi 100% dapat dilihat pada Tabel 6.14.

Tabel 6. 14 Perubahan Tegangan di Tiap Lapisan Tanah pada

Derajat Konsolidasi 100%

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

No z (m)σ'0

(t/m2)

σ'1

(t/m2)

σ'2

(t/m2)

σ'3

(t/m2)

σ'4

(t/m2)

σ'5

(t/m2)

σ'6

(t/m2)

1 0.5 0.3 1.225 2.150 3.075 4.000 4.924 5.84906

2 1.5 0.9 1.825 2.749 3.673 4.597 5.520 6.44233

3 2.5 1.5 2.425 3.348 4.271 5.192 6.112 7.03048

4 3.5 2.15 3.075 3.997 4.917 5.835 6.751 7.66475

5 4.5 2.85 3.774 4.695 5.612 6.526 7.437 8.34606

6 5.5 3.6 4.524 5.442 6.355 7.265 8.171 9.0751

7 6.5 4.4 5.323 6.239 7.148 8.053 8.954 9.85238

8 7.5 5.2 6.122 7.034 7.940 8.840 9.736 10.6283

9 8.5 6 6.921 7.830 8.731 9.625 10.516 11.4031

10 9.5 6.8 7.719 8.624 9.520 10.410 11.295 12.1771

11 10.5 7.6 8.517 9.418 10.310 11.194 12.074 12.9505

12 11.5 8.4 9.315 10.212 11.098 11.977 12.851 13.7233

13 12.5 9.2 10.112 11.005 11.885 12.759 13.628 14.4958

14 13.5 10 10.909 11.797 12.672 13.541 14.405 15.2679

15 14.5 10.8 11.705 12.588 13.458 14.322 15.181 16.0398

U

Htimb (m)

Page 168: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

146

3. Perhitungan penambahan tegangan efektif saat U < 100%

Perhitungan derajat konsolidasi total (Utotal) dengan PVD pola

pemasangan segiempat jarak spasi 1,2 m dapat dilihat pada Tabel

6.12. Perhitungan perubahan tegangan efektif tanah akibat beban

bertahap menggunakan Persamaan 2.32. Perumusan penimbunan

sampai tahap ke-6 (H = 3,0 m, t = 6 minggu) dapat dilihat pada

Tabel 6.15. Hasil perhitungan perubahan tegangan efektif tiap

lapisan tanah pada U<100% ditampilkan pada Tabel 6.16.

Tabel 6. 15 Perumusan Perubahan Tegangan pada Derajat

Konsolidasi U<100%

Page 169: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

147

Tabel 6. 16 Perubahan Tegangan di Tiap Lapisan tanah pada

Derajat Konsolidasi U<100%

4. Perhitungan kenaikan daya dukung

Perhitungan harga Cu baru menggunakan Persamaan 2.35.

Hasil perhitungan Cu baru dapat dilihat pada Tabel 6.17.

Tabel 6. 17 Perubahan harga Cu pada Minggu Keenam

0.526 0.467 0.399 0.322 0.234 0.13244

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

- 6 5 4 3 2 1

No z (m)σ'0

(t/m2)

ΔP'1

(t/m2)

ΔP'2

(t/m2)

ΔP'3

(t/m2)

ΔP'4

(t/m2)

ΔP'5

(t/m2)

ΔP'6

(t/m2)

1 0.5 0.3000 0.3291 0.3676 0.3298 0.2717 0.1996 0.1135 1.911

2 1.5 0.9000 0.4057 0.3846 0.3369 0.2751 0.2012 0.1141 2.618

3 2.5 1.5000 0.4314 0.3940 0.3413 0.2772 0.2021 0.1144 3.261

4 3.5 2.1500 0.4454 0.4003 0.3443 0.2786 0.2027 0.1145 3.936

5 4.5 2.8500 0.4541 0.4045 0.3463 0.2794 0.2028 0.1145 4.652

6 5.5 3.6000 0.4599 0.4074 0.3475 0.2797 0.2028 0.1143 5.412

7 6.5 4.4000 0.4639 0.4091 0.3481 0.2797 0.2025 0.1141 6.217

8 7.5 5.2000 0.4665 0.4100 0.3481 0.2793 0.2021 0.1138 7.020

9 8.5 6.0000 0.4681 0.4102 0.3476 0.2787 0.2015 0.1134 7.820

10 9.5 6.8000 0.4691 0.4100 0.3469 0.2778 0.2008 0.1130 8.618

11 10.5 7.6000 0.4696 0.4093 0.3458 0.2768 0.2001 0.1126 9.414

12 11.5 8.4000 0.4696 0.4083 0.3446 0.2758 0.1993 0.1122 10.210

13 12.5 9.2000 0.4692 0.4071 0.3432 0.2746 0.1985 0.1118 11.004

14 13.5 10.0000 0.4685 0.4056 0.3417 0.2734 0.1977 0.1114 11.798

15 14.5 10.8000 0.4675 0.4039 0.3401 0.2721 0.1969 0.1110 12.592

Σσ' (t/m2)

U (%)

Tinggi

Penimbunan (m)

Umur timbunan

(minggu)

Kedalaman

(m)PI (%)

Cu Lama

(kg/cm2)

Cu Baru

(kg/cm2)

0-1 43 0.077 0.0968

1-2 43 0.085 0.1054

2-3 43 0.092 0.1132

3-4 36 0.102 0.1258

4-5 36 0.111 0.1352

5-6 33 0.123 0.1479

6-7 33 0.134 0.1589

7-8 33 0.145 0.1699

8-9 33 0.156 0.1809

9-10 33 0.167 0.1918

10-11 33 0.178 0.2028

11-12 33 0.189 0.2137

12-13 33 0.200 0.2246

13-14 33 0.211 0.2355

14-15 33 0.222 0.2463

Page 170: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

148

5. Perhitungan Hcr dengan Cu baru

Penimbunan tahap selanjutnya yaitu tahap 7 dengan tinggi

timbunan total 3,5 m. Hasil perhitungan XSTABL untuk SFrencana =

1,5 didapatkan hasil SF = 0,998 < 1,5 maka penimbunan tahap 7

tidak bisa dilakukan. Sehingga harus ditunda seminggu dan dicek

kembali daya dukung tanah dasarnya. Setelah ditunda seminggu

dan didapatkan SF = 1,042 < 1,5 maka penimbunan tidak dapat

dilanjutkan.

Setelah ditunda sekitar 6 minggu dan didapatkan hasil

perhitungan XSTABL SF = 1,291 < 1,5. Karena waktu penundaan

yang cukup lama maka diputuskan untuk menggunakan perkuatan.

Perkuatan timbunan oprit miring direncanakan menggunakan

geotextile atau stone column. Karena telah digunakan perkuatan

timbunan, maka daya dukung tanah dasar tidaklah menjadi

masalah lagi sehingga penimbunan dapat menerus dilakukan tanpa

adanya waktu penundaan pentahapan. Grafik konsolidasi tanah

dasar yang terjadi akibat pentahapan penimbunan dapat dilihat

pada Gambar 6.11.

Gambar 6. 11 Grafik Konsolidasi Tanah Dasar yang Terjadi

Akibat Pentahapan Penimbunan

Page 171: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

149

6.1.6 Perencanaan Geotextile wall Arah Memanjang

Jembatan Sebagai Perkuatan Timbunan

Perencanaan geotextile sebagai perkuatan timbunan oprit

bertujuan sebagai dinding penahan tanah. Jenis geotextile yang

digunakan adalah tipe UW-250 dengan kuat Tarik sebsar 52 kN/m.

Perhitungan perencanaan geotextile sebagai perkuatan timbunan

sebagai berikut :

6.1.6.1 Kontrol Internal Stability

1. Perhitungan Jarak Pemasangan Geotextile (Sv)

Menentukan persamaan nilai tegangan horisontal

Ф = 30°

ka = tan2(45- Ф/2)

= tan2(45- 30/2)

= 0,333

htimb = 8,5 m

σhs = ɣtimb x z x ka

= 18,5 kN/m3 x 8,5 m x 0,333

= 52,364 kN/m2

σhq = ka x q

= 0,333 x 14,1 kN/m2

= 4,695 kN/m2

σh = σhs + σhq

= 52,364 + 4,695

= 57,06 kN/m2

Menentukan nilai Tallowable

Tallow =

bdcdcrid FSFSFSFS

T

= 0,10,10,21,1

52

= 23,636 kN/m

Jarak pemasangan geotextile (Sv)

Page 172: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

150

Sv =

h

allow

SF

T

= 06,575,1

636,23

= 0,276 m

Svpakai = 0,2 m

Perhitungan nilai Sv selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 9. Rekap perhitungan nilai Sv tiap z yang berbeda –

beda dapat dilihat pada Tabel 6.18.

Tabel 6. 18 Hasil Perhitungan Nilai Sv

2. Perhitungan Panjang Geotextile

Jarak pemasangan geotextile didapatkan pada perhitungan

sebelumya untuk setiap ketinggian timbunan yang direncanakan,

selanjutnya dapat dihitung panjang geotextile yang dibutuhkan.

Layer z (m) Sv (m)Sv pakai

(m)

1 8.5 0.276 0.2

2 8.3 0.282 0.2

3 8.1 0.289 0.2

4 7.9 0.295 0.2

5 7.7 0.302 0.3

6 7.4 0.313 0.3

7 7.1 0.325 0.3

8 6.8 0.338 0.3

9 6.5 0.352 0.3

10 6.2 0.367 0.3

11 5.9 0.384 0.3

12 5.6 0.402 0.4

13 5.2 0.429 0.4

14 4.8 0.460 0.4

15 4.4 0.495 0.4

16 4.0 0.537 0.5

17 3.5 0.600 0.6

18 2.9 0.698 0.6

19 2.3 0.835 0.8

20 1.5 1.131 1.1

Page 173: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

151

Contoh perhitungan untuk mencari panjang geotextile adalah

sebagai berikut :

Panjang geotextile dibelakang bidang longsor :

Le =

tgc

SFS

v

hv

2

= )27(25,15702

5,106,572,0

tg

= 0,1 m

Lepakai = 1,0 m

Panjang geotextile didepan bidang longsor (Lr) :

Nilai Lr didapat dengan program bantu AUTOCAD dan

didapatkan nilai Lr :

Lr = 5,193 m

L = Le + Lr

= 1 + 5,193

= 6,193 m

Lpakai = 7,0 m

Panjang lipatan geotextile :

Lo = 0,5 x Le

= 0,5 x 1,0

= 0,5 m

Lopakai = 1,0 m

Panjang geotextile total :

Ltotal = Lpakai + Sv + Lo

= 7,0 m + 0,2 m + 1,0 m

= 8,2 m

Perhitungan nilai Le, Lr, Lo, dan Ltotal selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 9.

Page 174: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

152

Gambar 6. 12 Sketsa pemasangan geotextile wall

6.1.6.2 Kontrol External Stability

Kontrol external stability meliputi kontrol guling, kontrol

geser, dan kontrol daya dukung terhadap timbunan.

1. Kontrol terhadap Guling

ka = 0,333

δ = 90% x Ф

= 90% x 30°

= 27°

q = 1,41 t/m2

σv1 = q = 1,41 t/m2

σv2 = σv1 + (ɣtimb x h)

= 1,41 t/m2 + (1,85 t/m3 x 8,5 m)

= 17,135 t/m2

σh1 = σv1 x ka – 2 x c x

= 1,41 t/m2 x 0,333

= 0,47 t/m2

σh2 = σv2 x ka – 2 x c x

= 17,135 t/m2 x 0,333

= 5,712 t/m2

Page 175: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

153

P1 = 0,47 t/m2 x 8,5 m = 3,995 ton

P1 cos δ = 3,995 t x cos 27° = 3,56 ton

P1 sin δ = 3,995 t x sin 27° = 1,814 ton

P2 = (5,712 – 0,47) t/m2 x 8,5 m x 0,5

= 22,28 ton

P2 cos δ = 22,28 t x cos 27° = 19,85 ton

P2 sin δ = 22,28 t x sin 27° = 10,12 ton

Momen guling ditinjau di dasar timbunan (titik O)

- Momen dorong (P cos δ x R)

P1 = 3,56 t x 4,25 m = 15,128 t.m

P2 = 19,85 t x 2,833 m = 56,24 t.m

Ptotal = P1 + P2

= 15,128 t.m + 56,24 t.m

= 71,37 t.m

- Momen penahan [(P sin δ x X) + W x X)

P1 = 1,814 t x 17,0 m = 30,833 t.m

P2 = 10,12 t x 17,0 m = 171,93 t.m

W1 = (1,85 t/m3 x 8,1 m x 11 m x 1 m) x (0,5 x 11 m)

= 906,59 t

Ptotal = P1 + P2 + W1

= 1037,79 t.m

SF = momen penahan/momen pendorong

= 1037,79/71,367

= 14,54 > 3 (OK)

2. Kontrol terhadap Geser

- Gaya Penahan (P sin δ + W) P1 = 1,814 t

P2 = 10,12 t

W1 = (1,85 t/m3 x 8,1 m x 11 m x 1 m)

= 164,835 t

Ptotal = P1 + P2 + W1

= 176,76 t.m

Gaya Penahan = [C + {(Ptotal/11) x tan (δ)} x 11

Page 176: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

154

= [22,68 + {(176,76/11) x tan (27)} x 11

= 92,333 ton

- Gaya pendorong (P cos δ) P1 = 3,56 t

P2 = 19,85 t

Ptotal = P1 + P2

= 23,41 t

Gaya Pendorong = 23,41 ton

SF = gaya penahan/gaya pendorong

= 92,333/23,41

= 3,94 > 3 (OK)

3. Kontrol terhadap Daya Dukung Tanah

Saat kontrol terhadap daya dukung, geotextile diasumsikan

sebagai pondasi dangkal dengan kedalaman = 0 m.

Ф = 0°

Nc = 5,14

Nɣ = 0

Nq = 1

Cu = 23 kN/m2

ɣt = 14 kN/m3

B = 34 m

qtraffic + pavement = 14,1 kN/m2

qtimb = 157,25 kN/m2

Pult = c.Nc + q.Nq + 0,5.ɣ.B.Nɣ

= 23 x 5,14 + 14,1 x 1 + 0,5 x 14 x 34 x 0

= 130,67 kN/m2

Pactual = qtimb + Cu

= 157,25 + 22,68

= 179,93 kN/m2

SF = Pult/Pact

= 130,67/179,93 = 0,73 < 3 (NOT OK)

Page 177: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

155

6.1.7 Perencanaan Geotextile Arah Melintang Jembatan

Sebagai Perkuatan Timbunan

Perencanaan geotextile sebagai perkuatan timbunan oprit

bertujuan untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar dibawah

timbunan. Jenis geotextile yang digunakan adalah tipe UW-250

dengan kuat Tarik 52 kN/m.

Dalam tugas akhir ini, dilakukan 9 analisa dengan

mengganti initation dan termination pada program XSTABL

(Gambar 6.13). Dengan bantuan program XSTABL didapatkan

SF minimum dan Momen resistant serta bidang longsor yang

terjadi (Gambar 6.14). Dari percobaan 8 kali analisa XSTABL

diambil 1 contoh perhitungan yang paling kritis.

Gambar 6. 13 Bidang longsor yang ditinjau

Gambar 6. 14 Hasil analisa keruntuhan Timbunan pada program

XSTABL

Page 178: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

156

Hasil perhitungan kebutuhan geotextile pada tiap bidang

longsor ditampilkan pada Tabel 6.19.

Tabel 6. 19 Kebutuhan Geotextile pada tiap Bidang Longsor

Berdasarkan Tabel 6.19, kebutuhan lapis geotextile paling

banyak pada keruntuhan dengan SF = 0,909. Sehingga, kebutuhan

geotextile pada bidang longsor dengan SF = 0,909 yang dipakai dan

ditinjau lebuh lanjut.

Perhitungan perencanaan geotextile sebagai perkuatan

timbunan sebagai berikut :

1. Geometri Timbunan

- Lebar timbunan = 68,4 m

- Hinisial = 10,3 m

- Hfinal = 8,5 m

- Koordinat dasar timbunan titik z :

Xz = 40

Yz = 20

- Angka kemanan :

SF = 0,909

- Jari – jari kelongsoran :

R = 35,86 m

- Koordinat pusat bidang longsor :

Initation Termination SFKebutuhan

Geotextile (Lapis)

A F 0.909 55

A E 0.908 45

A D 1.016 30

B F 0.861 54

B E 0.889 46

B D 0.905 38

C F 0.892 49

C E 0.867 46

C D 0.875 46

Page 179: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

157

Xo = 42,37

Yo = 45

- Momen penahan :

MRmin = 56670 kNm

2. Perhitungan momen dorong

SF =

dorongM

MRmin

Mdorong = 909,0

56670

= 62343,23 kNm

3. Perhitungan momen rencana

SFrencana = 1,5

MRrencana = Mdorong x SFrencana

= 62343,23 x 1,5

= 93514,85 kNm

4. Perhitungan tambahan momen penahan (ΔMR)

ΔMR = MRrencana - MRmin

= 93514,85 kNm – 56670 kNm

= 36844,85 kNm

5. Perhitungan kekakuan geotextile yang diijinkan

Kekuatan Tarik maksimum = 52 kN/m

Tallow =

bdcdcrib FSFSFSFS

T

= 115,11,1

52

= 31,515 kNm

6. Perhitungan kebutuhan geotextile

Mgeotextile = Tallow x Ti

Dimana :

Ti = jarak vertikal geotextile dengan pusat bidang longsor

Page 180: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

158

Ti = y0 – yz

= 45 – 20

= 25 m

Mgeotextile = Tallow x Ti

= 31,515 x 25

= 787,88 kNm

Perhitungan momen penahan oleh geotextile dapat dilihat pada

Tabel 6.20. Tabel 6. 20 Perhitungan Momen Penahan oleh Geotextile

ΣM = Mgeotextile1 + Mgeotextile2 + … + Mgeotextile-n

Lapis Sv (m) Hi (m) Ti (m) Si (kN) Ti.Si (kNm) x (buah) Ti.Si.x (kNm)

1 0.25 8.5 25 31.515 787.88 2 1575.76

2 0.25 8.25 24.75 31.515 780.00 2 1560.00

3 0.25 8 24.5 31.515 772.12 2 1544.24

4 0.25 7.75 24.25 31.515 764.24 2 1528.48

5 0.25 7.5 24 31.515 756.36 2 1512.73

6 0.25 7.25 23.75 31.515 748.48 2 1496.97

7 0.25 7 23.5 31.515 740.61 2 1481.21

8 0.25 6.75 23.25 31.515 732.73 2 1465.45

9 0.25 6.5 23 31.515 724.85 2 1449.70

10 0.25 6.25 22.75 31.515 716.97 2 1433.94

11 0.25 6 22.5 31.515 709.09 2 1418.18

12 0.25 5.75 22.25 31.515 701.21 2 1402.42

13 0.25 5.5 22 31.515 693.33 2 1386.67

14 0.25 5.25 21.75 31.515 685.45 2 1370.91

15 0.25 5 21.5 31.515 677.58 2 1355.15

16 0.25 4.75 21.25 31.515 669.70 2 1339.39

17 0.25 4.5 21 31.515 661.82 2 1323.64

18 0.25 4.25 20.75 31.515 653.94 2 1307.88

19 0.25 4 20.5 31.515 646.06 2 1292.12

20 0.25 3.75 20.25 31.515 638.18 2 1276.36

21 0.25 3.5 20 31.515 630.30 2 1260.61

22 0.25 3.25 19.75 31.515 622.42 2 1244.85

23 0.25 3 19.5 31.515 614.55 1 614.55

24 0.25 2.75 19.25 31.515 606.67 1 606.67

25 0.25 2.5 19 31.515 598.79 1 598.79

26 0.25 2.25 18.75 31.515 590.91 1 590.91

27 0.25 2 18.5 31.515 583.03 1 583.03

28 0.25 1.75 18.25 31.515 575.15 1 575.15

29 0.25 1.5 18 31.515 567.27 1 567.27

30 0.25 1.25 17.75 31.515 559.39 1 559.39

31 0.25 1 17.5 31.515 551.52 1 551.52

32 0.25 0.75 17.25 31.515 543.64 1 543.64

33 0.25 0.5 17 31.515 535.76 1 535.76

ΣTi.Si 21840.00 ΣTi.Si 37353.33

Cek NOT OK Cek OK

Page 181: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

159

= 37353,33 kNm

ΣM = 37353,33 kNm > ΔMR = 36844,85 kNm (OK)

7. Perhitungan panjang geotextile di belakang bidang longsor

Tallow = 31,515 kNm

Le = E

FSTallow

21

Data timbunan :

Hi = 8,5 m

ɣtimb = 18,5 kN/m3

σv = ɣtimb x Hi

= 18,5 kN/m3 x 8,5 m

= 157,25 kN/m2

Cu1 = 0 kN/m2

Ф1 = 30°

τ1 = Cu1 + σv tan Ф1

= 0 + 157,25 x tan 30

= 90,79 kN/m2

Data lapisan atas tanah dasar :

ɣ = 16 kN/m3

Cu2 = 23,03 kN/m2

σv = ɣ x Hi

= 16 kN/m3 x 8,5 m

= 136 kN/m2

Ф2 = 0°

τ2 = Cu2 + σv tan Ф2

= 23,03 + 136 x tan 0

= 23,03 kN/m2

Le = E

FSTallow

21

= 8,003,2379,90

5,1515,31

Page 182: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

160

= 0,519 m

Le pakai = 1 m

8. Perhitungan panjang lipatan (Lo)

Lo = 0,5 x Le

= 0,5 x 1

= 0,5 m

Lo pakai = 1,0 m

9. Perhitungan geotextile di depan bidang longsor (Lr)

Perhitungan panjang geotextile di depan bidang longsor (Lr)

dibantu dengan program Autocad.

Lr = 28,079 m

Hasil perhitungan panjang geotextile dapat dilihat pada

Tabel 6.21.

Tabel 6. 21 Hasil Perhitungan Panjang Geotextile

Tabel 6.21 Hasil Perhitungan Panjang Geotextile (Lanjutan)

Lapis Sv (m) Hi (m) Ti (m)τ1

(kN/m2)

τ2 (kN/m2) Le (m)

Le pakai

(m)Lr (m) Lo (m)

Ltotal

(m)

Ltotal

pakai (m)

1 0.25 8.5 25 90.79 23.03 0.519 1.0 28.079 1.000 30.329 30.400

2 0.25 8.25 24.75 88.12 88.12 0.335 1.0 27.82 1.000 30.070 30.1

3 0.25 8 24.5 85.45 85.45 0.346 1.0 27.556 1.000 29.806 29.9

4 0.25 7.75 24.25 82.78 82.78 0.357 1.0 27.287 1.000 29.537 29.6

5 0.25 7.5 24 80.11 80.11 0.369 1.0 27.015 1.000 29.265 29.3

6 0.25 7.25 23.75 77.44 77.44 0.382 1.0 26.738 1.000 28.988 29

7 0.25 7 23.5 74.77 74.77 0.395 1.0 26.457 1.000 28.707 28.8

8 0.25 6.75 23.25 72.10 72.10 0.410 1.0 26.172 1.000 28.422 28.5

9 0.25 6.5 23 69.43 69.43 0.426 1.0 25.882 1.000 28.132 28.2

10 0.25 6.25 22.75 66.76 66.76 0.443 1.0 25.59 1.000 27.840 27.9

11 0.25 6 22.5 64.09 64.09 0.461 1.0 25.293 1.000 27.543 27.6

12 0.25 5.75 22.25 61.42 61.42 0.481 1.0 24.992 1.000 27.242 27.3

13 0.25 5.5 22 58.75 58.75 0.503 1.0 24.688 1.000 26.938 27

14 0.25 5.25 21.75 56.08 56.08 0.527 1.0 24.381 1.000 26.631 26.7

15 0.25 5 21.5 53.40 53.40 0.553 1.0 24.07 1.000 26.320 26.4

16 0.25 4.75 21.25 50.73 50.73 0.582 1.0 23.756 1.000 26.006 26.1

17 0.25 4.5 21 48.06 48.06 0.615 1.0 23.438 1.000 25.688 25.7

18 0.25 4.25 20.75 45.39 45.39 0.651 1.0 23.117 1.000 25.367 25.4

19 0.25 4 20.5 42.72 42.72 0.692 1.0 22.793 1.000 25.043 25.1

20 0.25 3.75 20.25 40.05 40.05 0.738 1.0 22.465 1.000 24.715 24.8

Page 183: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

161

10. Perhitungan panjang total geotextile

Panjang total geotextile 1 sisi = Le + Lr

Panjang total geotextile 2 sisi = 2 x (Le + Lr)

Hasil perhitungan panjang total geotextile dapat dilihat

pada Tabel 6.22.

Tabel 6. 22 Hasil Perhitungan Kebutuhan Geotextile

Tabel 6. 22 Hasil Perhitungan Kebutuhan Geotextile (Lanjutan)

Lapis Sv (m) Hi (m) Ti (m)τ1

(kN/m2)

τ2 (kN/m2) Le (m)

Le pakai

(m)Lr (m) Lo (m)

Ltotal

(m)

Ltotal

pakai (m)

21 0.25 3.5 20 37.38 37.38 0.790 1.0 22.135 1.000 24.385 24.4

22 0.25 3.25 19.75 34.71 34.71 0.851 1.0 21.801 1.000 24.051 24.1

23 0.25 3 19.5 32.04 32.04 0.922 1.0 21.465 1.000 23.715 23.8

24 0.25 2.75 19.25 29.37 29.37 1.006 2.0 21.125 1.000 24.375 24.4

25 0.25 2.5 19 26.70 26.70 1.106 2.0 20.783 1.000 24.033 24.1

26 0.25 2.25 18.75 24.03 24.03 1.229 2.0 20.438 1.000 23.688 23.7

27 0.25 2 18.5 21.36 21.36 1.383 2.0 20.09 1.000 23.340 23.4

28 0.25 1.75 18.25 18.69 18.69 1.581 2.0 19.789 1.000 23.039 23.1

29 0.25 1.5 18 16.02 16.02 1.844 2.0 19.385 1.000 22.635 22.7

30 0.25 1.25 17.75 13.35 13.35 2.213 3.0 19.029 1.500 23.779 23.8

31 0.25 1 17.5 10.68 10.68 2.766 3.0 18.67 1.500 23.420 23.5

32 0.25 0.75 17.25 8.01 8.01 3.688 4.0 18.308 2.000 24.558 24.6

33 0.25 0.5 17 5.34 5.34 5.532 6.0 17.944 3.000 27.194 27.2

Lapis Sv (m) Lo (m)Lr +

Le (m)

1/2 lebar

Timbunan

(m)

Pemasang

an

Lpemasan

gan (m)

Jumlah

Geotextile

Kebutuhan

geotextile

total (m)

1 0.25 1.000 29.079 34.2 2 x Ltotal 59.5 2 119

2 0.25 1.000 28.820 33.7 2 x Ltotal 58.9 2 117.8

3 0.25 1.000 28.556 33.2 2 x Ltotal 58.4 2 116.8

4 0.25 1.000 28.287 32.7 2 x Ltotal 57.9 2 115.8

5 0.25 1.000 28.015 32.2 2 x Ltotal 57.3 2 114.6

6 0.25 1.000 27.738 31.7 2 x Ltotal 56.8 2 113.6

7 0.25 1.000 27.457 31.2 2 x Ltotal 56.2 2 112.4

8 0.25 1.000 27.172 30.7 2 x Ltotal 55.6 2 111.2

9 0.25 1.000 26.882 30.2 2 x Ltotal 55.1 2 110.2

10 0.25 1.000 26.590 29.7 2 x Ltotal 54.5 2 109

11 0.25 1.000 26.293 29.2 2 x Ltotal 53.9 2 107.8

12 0.25 1.000 25.992 28.7 2 x Ltotal 53.3 2 106.6

13 0.25 1.000 25.688 28.2 2 x Ltotal 52.7 2 105.4

14 0.25 1.000 25.381 27.7 2 x Ltotal 52.1 2 104.2

Page 184: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

162

Sketsa pemasangan geotextile dapat dilihat pada Gambar

6.15.

Gambar 6. 15 Sketsa pemasangan geotextile

6.1.8 Perencanaan Stone Column

Perencanaan stone column bertujuan untuk meningkatkan

daya dukung tanah dasar. Dalam tugas akhir ini direncanakan stone

column pola pemasangan Segiempat.

Lapis Sv (m) Lo (m)Lr +

Le (m)

1/2 lebar

Timbunan

(m)

Pemasang

an

Lpemasan

gan (m)

Jumlah

Geotextile

Kebutuhan

geotextile

total (m)

15 0.25 1.000 25.070 27.2 2 x Ltotal 51.4 2 102.8

16 0.25 1.000 24.756 26.7 2 x Ltotal 50.8 2 101.6

17 0.25 1.000 24.438 26.2 2 x Ltotal 50.2 2 100.4

18 0.25 1.000 24.117 25.7 2 x Ltotal 49.5 2 99

19 0.25 1.000 23.793 25.2 2 x Ltotal 48.9 2 97.8

20 0.25 1.000 23.465 24.7 2 x Ltotal 48.2 2 96.4

21 0.25 1.000 23.135 24.2 2 x Ltotal 47.6 2 95.2

22 0.25 1.000 22.801 23.7 2 x Ltotal 46.9 2 93.8

23 0.25 1.000 22.465 23.2 2 x Ltotal 46.2 1 46.2

24 0.25 1.000 23.125 22.7Selebar Timbunan 47.9 1 47.9

25 0.25 1.000 22.783 22.2Selebar Timbunan 46.9 1 46.9

26 0.25 1.000 22.438 21.7Selebar Timbunan 45.9 1 45.9

27 0.25 1.000 22.090 21.2Selebar Timbunan 44.9 1 44.9

28 0.25 1.000 21.789 20.7Selebar Timbunan 43.9 1 43.9

29 0.25 1.000 21.385 20.2Selebar Timbunan 42.9 1 42.9

30 0.25 1.500 22.029 19.7Selebar Timbunan 42.9 1 42.9

31 0.25 1.500 21.670 19.2Selebar Timbunan 41.9 1 41.9

32 0.25 2.000 22.308 18.7Selebar Timbunan 41.9 1 41.9

33 0.25 3.000 23.944 18.2Selebar Timbunan 42.9 1 42.9

Total 2839.6

Page 185: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

163

6.1.8.1 Spesifikasi Stone Column

Spesifikasi stone column yang digunakan adalah sebagai

berikut :

Diameter (D) = 0,8 m

Jarak stone column (S) = 1,5 x D

= 1,5 x 0,8 m

= 1,2 m

Diameter unit cell (De) = 1,13 x S

= 1,13 x 1,2 m

= 1,356 m

Berat jenis SC (ɣs) = 2,2 t/m3

Sudut geser SC (Фs) = 40°

Kohesi SC (Cs) = 0 kN/m2

Luas penampang SC (As) = ¼ x π x D2

= ¼ x π x 0,82

= 0,503 m2

Luas unit cell (A) = ¼ x π x De2

= ¼ x π x 1,3562

= 1,44 m2

Area replacement ratio SC (as) = As/A

= 0,503/1,44

= 0,35

Area replacement ratio tanah (ac) = 1 – as

= 1 – 0,35

= 0,65

Faktor konsentrasi tegangan (n) = 5 (asumsi)

Rasio tegangan SC (μs) = asn

n

11

= 35,0151

5

= 2,09

Rasio tegangan tanah (μc) = asn 11

1

Page 186: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

164

= 35,0151

1

= 0,42

6.1.8.2 Stabilitas Timbunan dengan Stone Column

Perhitungan stabilitas timbunan dengan stone column

untuk mendapatkan berapa jumlah stone column yang dibutuhkan

untuk perkuatan timbunan. Dengan bantuan program XSTABL

didapatkan SF minimum dan Momen resistant serta bidang longsor

yang terjadi (Gambar 6.18). Dari percobaan 7 kali analisa

XSTABL diambil 1 contoh perhitungan yang paling kritis.

Gambar 6. 16 Skema pemasangan stone column

Gambar 6. 17 Bidang longsor yang ditinjau

Page 187: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

165

Gambar 6. 18 Hasil analisa program bantu XSTABL

Hasil perhitungan kebutuhan stone column ditampilkan

pada Tabel 6.23.

Tabel 6. 23 Hasil Perhitungan Kebutuhan Stone Column

Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan stone column

pada Tabel 6.23, didapatkan pada SF = 0,889 adalah paling kritis.

Sehingga perhitungan pada SF = 0,889 yang dipakai.

Contoh perhitungan stone column pada bidang runtuh

dengan SF = 0,889 adalah sebagai berikut ;

SF min = 0,889

Initation Termination SFΔMR butuh

(kNm)

Jumlah SC

(buah)

A F 0.889 27670.259 8

A E 0.892 26671.570 7

A D 0.964 16563.734 6

B F 0.868 13389.954 6

B E 0.861 21930.836 7

B D 0.859 26229.511 8

C F 0.874 17877.529 6

C E - - -

C D - - -

Page 188: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

166

MR min = 40260 kNm

R = 31,08 m

Contoh perhitungan SC 1 :

- Tegangan efektif pada stone column yang bekerja pada bidang

longsor :

σs = σ x μs

= (ɣtimb x h) x μs

= (1,85 t/m2 x 0,2 m) x 2,09

= 0,772 t/m2

σz = σs + (ɣs’ x Z)

= 0,772 t/m2 + (2,2 t/m3 x 8,93 m)

= 11,488 t/m2

- Shear strength pada stone column :

Gambar 6. 19 Tegangan yang bekerja pada bidang longsor

σN = σz x cos2β

= 11,488 t/m2 x cos2 (2)

= 11,474 t/m2

Cs = 0 t/m2

τz = σN x tan Ф + Cs

= 11,474 t/m2 x tan (40) + 0 t/m2

= 9,628 t/m2

- Gaya geser maksimum akibat stone column :

A = 1,44 m2

Page 189: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

167

Pz =

cos

AZ

= 2cos

44,1628,9

= 4,842 ton

- Tambahan momen penahan (ΔMR) akibat stone column

ΔMR = Pz x R

= 4,842 ton x 31,08 m

= 150,503 ton.m

Perhitungan seluruh tambahan momen penahan stone

column dapat dilihat pada Tabel 6.24.

Tabel 6. 24 Tambahan Momen Penahan Tiap Stone Column

SF rencana = 1,5

NoStone

column

τz

(t/m2)

A (m2) β (°) Pz (t) ΔMR (t.m)

1 Sc 1 9.628 0.503 2 4.842 150.503

2 Sc 2 11.613 0.503 0 5.837 181.428

3 Sc 3 14.531 0.503 2 7.308 227.146

4 Sc 4 15.345 0.503 4 7.732 240.306

5 Sc 5 17.006 0.503 7 8.612 267.671

6 Sc 6 18.579 0.503 9 9.455 293.863

7 Sc 7 20.030 0.503 11 10.257 318.775

8 Sc 8 21.341 0.503 13 11.009 342.169

9 Sc 9 22.287 0.503 16 11.654 362.215

10 Sc 10 23.256 0.503 18 12.291 382.009

11 Sc 11 24.055 0.503 20 12.867 399.914

12 Sc 12 24.337 0.503 23 13.289 413.035

13 Sc 13 24.758 0.503 25 13.731 426.768

14 Sc 14 24.558 0.503 28 13.981 434.520

15 Sc 15 24.350 0.503 30 14.133 439.249

16 Sc 16 22.326 0.503 33 13.381 415.876

17 Sc 17 20.758 0.503 35 12.738 395.888

18 Sc 18 18.666 0.503 38 11.906 370.054

19 Sc 19 16.559 0.503 41 11.029 342.781

20 Sc 20 14.481 0.503 44 10.119 314.495

Page 190: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

168

Momen Dorong (MD) = MRmin/SFmin

= 40260/0,889

= 45286,839 kNm

ΔMRbutuh = (1,5 x MD) – MRmin

= (1,5 x 45286,839 kNm) - 40260 kNm

= 27670,259 kNm

Pilih jumlah stone column yang ΔMR > ΔMRbutuh. Stone

column yang dipilih adalah sebagai berikut:

ΔMR SC 7 = 3187,75 kNm

ΔMR SC 8 = 3421,69 kNm

ΔMR SC 9 = 3622,15 kNm

ΔMR SC 10 = 3820,09 kNm

ΔMR SC 11 = 3999,14 kNm

ΔMR SC 12 = 4130,35 kNm

ΔMR SC 13 = 4267,68 kNm

ΔMR SC 14 = 4345,20 kNm

ΔMRrencana = ΣMR7s/d14

= 30794,063 kNm

ΔMRrencana > ΔMRbutuh (OK)

- Panjang Stone column

Koordinat dasar timbunan = (10;20)

Koordinat dasar longsor = (41,63;11,04)

Panjang SC diatas bidang longsor = 20 – 10,04 = 8,96 m

Panjang SC diatas bidang longsor = 3 m

Total panjang SC = 8,96 + 3 = 11,96 m

Page 191: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

169

Gambar 6. 20 Hasil akhir perencanaan Stone column

Seluruh perhitungan Stone column dapat dilihat pada

Lampiran 9.

6.2 Perencanaan Timbunan Oprit Tegak

6.2.1 Perhitungan Tinggi Timbunan Awal (Hinitial)

Tinggi timbunan awal direncanakan untuk mendapatkan

tinggi akhir (Hfinal) yang telah direncanakan yaitu 8,5 m dengan

menghilangkan settlement pada lapisan compressible. Perencanaan

Hinitial selain memperhitungkan berat dari timbunan itu sendiri juga

memperhitungkan beban perkerasan (pavement) dan beban lalu

lintas (traffic). Lapisan tanah akan dibagi tiap 1 meter untuk

mendapatkan nilai settlement yang lebih teliti.

Gambar 6. 21 Potongan melintang rencana timbunan

Page 192: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

170

Contoh perhitungan tinggi timbunan awal dengan asumsi

beban timbunan 6 t/m2 adalah sebagai berikut :

Mencari Htimbunan

qtimbunan = 6 t/m2 (asumsi)

ɣtimbunan = 1,85 t/m3

Htimbunan = 3

2

/85,1

/6

mt

mt

= 3,243 m

Mencari qpavement

ɣpavement = 2,2 t/m3

Hpavement = 0,55 m

qpavement = 2,2 t/m3 x 0,55 m

= 1,21 t/m2

Mencari Hbongkar Akibat Traffic

Beban bongkar traffic didapatkan dari grafik hubungan antara

tebal timbunan dengan intensitas beban traffic yang dapat dilihat

pada Gambar 6.22.

Htimbunan = 3,243 m

Gambar 6. 22 Grafik hubungan antara tebal timbunan dengan

intensitas beban yang bersesuaian dengan beban traffic

(Sumber : Japan Road Association, 1986)

qbongkar traffic = 0,5 t/m2

Page 193: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

171

Hbongkar traffic = timbunan

fficbongkartraq

= 3

2

/85,1

/5,0

mt

mt

= 0,27 m

Mencari nilai tegangan overburden (σ’0)

Contoh perhitungan tegangan overburden pada lapisan ke – 1

(0-1 m) dan lapis ke - 2 (1-2 m) adalah sebagai berikut :

- Kedalaman 0-1 m

H = 1 m

z1 = 0.5 m

ɣ’ = 0,6 t/m3

σ’0 = ɣ’ x z

= 0,6 t/m3 x 0,5 m

= 0,3 t/m2

- Kedalaman 1-2 m

H = 1 m

z2 = 0.5 m

ɣ’ = 0,6 t/m3

σ’0 = h1 x ɣ’1 + h1 x z2

= 1 m x 0,6 t/m3 + 0,6 t/m3 x 0,5 m

= 0,9 t/m2

Hasil perhitungan tegangan overburden untuk seluruh lapisan

dapat dilihat pada Tabel 6.25 sebagai berikut:

Page 194: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

172

Tabel 6. 25 Tegangan Overburden (σ’0) Tiap Lapisan

Mencari nilai tegangan pra konsolidasi (σ’c)

Perhitungan tegangan pra konsolidasi untuk kedalaman 0 – 1

meter sebagai berikut :

Hfluktuasi = 1,5 m

ɣair = 1,0 t/m3

qfluktuasi = 1,5 m x 1,0 t/m3

= 1,5 t/m2

σ’c = qfluktuasi + σ’0

= 1,5 t/m2 + 0,3 t/m2

= 1,8 t/m2

Hasil perhitungan tegangan overburden untuk seluruh lapisan

dapat dilihat pada Tabel 6.26 sebagai berikut :

Depth z (m)σ'0

(t/m2)

0-1 0.5 0.30

1-2 1.5 0.90

2-3 2.5 1.50

3-4 3.5 2.15

4-5 4.5 2.85

5-6 5.5 3.60

6-7 6.5 4.40

7-8 7.5 5.20

8-9 8.5 6.00

9-10 9.5 6.80

10-11 10.5 7.60

11-12 11.5 8.40

12-13 12.5 9.20

13-14 13.5 10.00

14-15 14.5 10.80

Page 195: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

173

Tabel 6. 26 Tegangan Pra Konsolidasi (σ’c) Tiap Lapisan Tanah

Mencari nilai tegangan akibat timbunan (Δσ’)

Perhitungan nilai tegangan akibat beban timbunan untuk q = 6

t/m2 adalah sebagai berikut :

Lebar timbunan = 34 m

z = 0,5 m

x = 34 m / 2

= 17 m

y = ̴

m = x/z

= 17 m / 0,5 m

= 34

n = y/z

= ̴/0,5 m

= ̴

Nilai faktor pengaruh beban I ditentukan dengan grafik yang

ditampilkan pada Gambar 2.5. Dari grafik tersebut didapatkan

nilai I sebagai berikut :

I = 0,246

Depth z (m)σ'c

(t/m2)

0-1 0.5 1.80

1-2 1.5 2.40

2-3 2.5 3.00

3-4 3.5 3.65

4-5 4.5 4.35

5-6 5.5 5.10

6-7 6.5 5.90

7-8 7.5 6.70

8-9 8.5 7.50

9-10 9.5 8.30

10-11 10.5 9.10

11-12 11.5 9.90

12-13 12.5 10.70

13-14 13.5 11.50

14-15 14.5 12.30

Page 196: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

174

q0 = 6 t/m2

Δσ’ = 4 x q0 x I

= 4 x 6 t/m2 x 0,246

= 5,904 t/m2

Tabel 6. 27 Tegangan Tanah Akibat Beban Timbunan

Mencari nilai tegangan akibat pavement (Δσ’pavement)

Perhitungan nilai tegangan akibat beban pavement untuk q = 6

t/m2 adalah sebagai berikut :

Lebar pavement = 30,6 m

z = 0,5 m

x = 30,6 m / 2

= 15, 3 m

y = ̴ m = x/z

= 15,3 m / 0,5 m

= 30,6

n = y/z

= ̴/0,5 m = ̴

Depth z (m) m = x/z n = y/zqtimbunan

(t/m2)

Itimb Δσ (t/m2)

0-1 0.5 34.400 - 6 0.246 5.904

1-2 1.5 11.467 - 6 0.246 5.904

2-3 2.5 6.880 - 6 0.246 5.904

3-4 3.5 4.914 - 6 0.246 5.904

4-5 4.5 3.822 - 6 0.246 5.904

5-6 5.5 3.127 - 6 0.245 5.88

6-7 6.5 2.646 - 6 0.244 5.856

7-8 7.5 2.293 - 6 0.243 5.832

8-9 8.5 2.024 - 6 0.24 5.76

9-10 9.5 1.811 - 6 0.229 5.496

10-11 10.5 1.638 - 6 0.226 5.424

11-12 11.5 1.496 - 6 0.225 5.4

12-13 12.5 1.376 - 6 0.224 5.376

13-14 13.5 1.274 - 6 0.209 5.016

14-15 14.5 1.186 - 6 0.205 4.92

Page 197: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

175

Nilai faktor pengaruh beban I ditentukan dengan grafik yang

ditampilkan pada Gambar 2.5. Dari grafik tersebut didapatkan

nilai I sebagai berikut :

I = 0,245

q0 = 6 t/m2

Δσ’ = 4 x q0 x I

= 4 x 6 t/m2 x 0,245

= 1,186 t/m2

Perhitungan tegangan tanah akibat pavement untuk seluruh

lapisan tanah dasar dapat dilihat pada Tabel 6.28.

Tabel 6. 28 Tegangan Tanah Akibat Beban Pavement

Perhitungan settlement akibat timbunan dan pavement

Settlement konsolidasi dibedakan menjadi 2 yaitu normal

consolidated (NC) soil dan over consolidated (OC) soil. Jika σ’c/

σ’o ≤ 1 maka tanah terkonsolidasi secara normal (NC) dan

sebaliknya, jika σ’c/ σ’o > 1 tanah terkonsolidasi lebih (OC).

Perhitungan settlement menggunakan Persamaan 2.3 sampai

Persamaan 2.5. Contoh perhitungan settlement akibat beban

timbunan q = 6 t/m2 adalah sebagai berikut :

Depth z (m) m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2)

0-1 0.5 30.6 - 0.245 1.1858

1-2 1.5 10.2 - 0.245 1.1858

2-3 2.5 6.12 - 0.245 1.1858

3-4 3.5 4.371429 - 0.245 1.1858

4-5 4.5 3.4 - 0.245 1.1858

5-6 5.5 2.781818 - 0.243 1.17612

6-7 6.5 2.353846 - 0.242 1.17128

7-8 7.5 2.04 - 0.24 1.1616

8-9 8.5 1.8 - 0.229 1.10836

9-10 9.5 1.610526 - 0.227 1.09868

10-11 10.5 1.457143 - 0.225 1.089

11-12 11.5 1.330435 - 0.222 1.07448

12-13 12.5 1.224 - 0.209 1.01156

13-14 13.5 1.133333 - 0.204 0.98736

14-15 14.5 1.055172 - 0.203 0.98252

Page 198: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

176

- Kedalaman 0 - 1 m :

Hi = 1 m

Cc = 0,85

Cs = 0,121

e0 = 1,85

σ’0 = 0,3 t/m2

qfluktuasi = 1,5 t/m2

σ’C = 0,3 t/m2 + 1,5 t/m2

= 1,8 t/m2

Δσ’Timbunan = 5,904 t/m2

Δσ’Pavement = 1,186 t/m2

σ’0 + Δσ’ = 6,204 t/m2 (Timbunan)

σ’0 + Δσ’ = 1,386 t/m2 (Pavement)

OCR =

0'

'

C

= 2

2

/3,0

/8,1

mt

mt

= 6 > 1, Over Consolidated (OC)

o Settlement akibat timbunan :

Settlement akibat beban timbunan, σ’0 + Δσ’ > σ’C, maka

digunakan Persamaan 2.5 :

Sc = ]'

'log

1[]

'

'log

1[ 0

000 c

cc C

e

HCs

e

H

= ]8,1

204,6log85,0

85,11

1[]

3,0

8,1log121,0

85,11

1[

= 0,193 m

o Settlement akibat pavement :

Settlement akibat beban pavement, σ’0 + Δσ’ < σ’C, maka

digunakan Persamaan 2.4 :

Sc = )]'

'log([

1 0

0

0

sC

e

H

Page 199: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

177

= )]3,0

386,1log(121,0[

85,11

1

= 0,03 m

Hasil perhitungan settlement akibat timbunan dan pavement

tiap lapisan tanah dasar ditampilkan dalam Tabel 6.29.

Tabel 6. 29 Settlement Akibat Timbunan dan Pavement (q = 6

t/m2)

Menghitung total settlement pada variasi beban q

Perhitungan total settlement dengan cara menjumlahkan hasil

perhitungan settlement akibat timbunan pada setiap lapisan tanah

untuk masing – masing variasi beban q. Hasil perhitungan total

settlement dapat dilihat pada Tabel 6.30.

Tabel 6. 30 Hasil Perhitungan Settlement untuk Variasi q

DepthSctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

0-1 0.193411 34.400

1-2 0.153105 11.467

2-3 0.129827 6.880

3-4 0.091632 4.914

4-5 0.080291 3.822

5-6 0.061384 3.127

6-7 0.05452 2.646

7-8 0.049028 2.293

8-9 0.04415 2.024

9-10 0.038634 1.811

10-11 0.03522 1.638

11-12 0.032594 1.496

12-13 0.030312 1.376

13-14 0.026282 1.274

14-15 0.02419 1.186

Σ 1.044582 0.088495

Page 200: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

178

Perhitungan Hinitial dan Hfinal

Perhitungan Hinitial dan Hfinal untuk beban q = 6 t/m2 adalah

sebagai berikut :

Hinitial =

timb

wCSq

= 85,1

1045,16

= 3,81 m

Hfinal = Hinitial + Hpavement – Hbongkar traffic – SCtimb – SCpavement

= 3,81 m + 0,55 m – 0,27 m – 1,045 m – 0,088 m

= 2,95 m

Hasil perhitungan Hinitial dan Hfinal untuk masing – masing

variasi beban q dapat dilihat pada Tabel 6.31 berikut :

Tabel 6. 31 Hasil Perhitungan Hinitial dan Hfinal

q = 6 t/m2

q = 8 t/m2

q = 10

t/m2

q = 12

t/m2

q = 14

t/m2

q = 16

t/m2

q = 18

t/m2

q = 20

t/m2

q = 22

t/m2

0-1 0.193 0.229 0.257 0.280 0.300 0.316 0.331 0.345 0.357

1-2 0.153 0.186 0.212 0.234 0.253 0.269 0.283 0.296 0.308

2-3 0.130 0.160 0.185 0.206 0.224 0.239 0.253 0.266 0.277

3-4 0.092 0.115 0.134 0.150 0.164 0.176 0.187 0.197 0.206

4-5 0.080 0.102 0.120 0.135 0.148 0.160 0.171 0.180 0.189

5-6 0.061 0.079 0.093 0.106 0.117 0.126 0.135 0.143 0.151

6-7 0.055 0.070 0.084 0.096 0.106 0.116 0.124 0.132 0.139

7-8 0.049 0.064 0.077 0.088 0.098 0.107 0.115 0.123 0.130

8-9 0.044 0.058 0.070 0.081 0.090 0.099 0.107 0.114 0.121

9-10 0.039 0.051 0.063 0.072 0.081 0.090 0.097 0.104 0.111

10-11 0.035 0.047 0.058 0.067 0.076 0.084 0.091 0.097 0.104

11-12 0.033 0.044 0.054 0.063 0.071 0.079 0.086 0.092 0.098

12-13 0.030 0.041 0.050 0.059 0.067 0.074 0.081 0.087 0.093

13-14 0.026 0.036 0.045 0.053 0.060 0.067 0.073 0.079 0.085

14-15 0.024 0.033 0.042 0.049 0.056 0.063 0.069 0.074 0.080

Σ 1.045 1.315 1.542 1.738 1.910 2.064 2.204 2.331 2.448

Depth

Sc (m)

Page 201: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

179

Hubungan antara Hinitial dan Hfinal ditampilkan dalam sebuah

grafik yang dapat dilihat pada Gambar 6.23. Sedangkan hubungan

antara Hfinal dengan Settlement ditampilkan dalam sebuah grafik

yang dapat dilihat pada Gambar 6.24.

Gambar 6. 23 Grafik hubungan antara Hinitial dan Hfinal

Dari grafik hubungan antara Hinitial dan Hfinal diatas didapatkan

persamaan regresi y = 0,0007x2 + 1,136x + 0,5279, maka

didapatkan nilai Hinitial adalah sebagai berikut :

Hfinal = 8,5 m

Hinitial = 0,0007 x (8,5)2 + 1,136 (8,5) + 0,5279

= 10,24 m

q (t/m2)

htimbunan

(m)hinitial (m)

q bongkar

traffic (t/m2)

hbongkar (m)

tebal

pavement

(m)

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

Sctotal

(m)hfinal (m)

4 2.162162 2.543502 1.1 0.59459459 0.55 0.705479 0.088495 0.794 1.704933

6 3.243243 3.807882 0.5 0.27027027 0.55 1.044582 0.088495 1.1331 2.954535

8 4.324324 5.035376 0.4 0.21621622 0.55 1.315446 0.088495 1.4039 3.965218

10 5.405405 6.239055 0.2 0.10810811 0.55 1.542251 0.088495 1.6307 5.0502

12 6.486486 7.425889 0.2 0.10810811 0.55 1.737894 0.088495 1.8264 6.041391

14 7.567568 8.600103 0.2 0.10810811 0.55 1.91019 0.088495 1.9987 7.043309

16 8.648649 9.764472 0.2 0.10810811 0.55 2.064273 0.088495 2.1528 8.053596

18 9.72973 10.92093 0.2 0.10810811 0.55 2.203718 0.088495 2.2922 9.070607

20 10.81081 12.07088 0.2 0.10810811 0.55 2.331124 0.088495 2.4196 10.09315

22 11.89189 13.21537 0.2 0.10810811 0.55 2.448442 0.088495 2.5369 11.12033

Page 202: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

180

Gambar 6. 24 Grafik hubungan antara Hfinal dan Settlement

Dari grafik hubungan antara Hfinal dan settlement diatas

didapatkan persamaan regresi y = -0,0103x2 + 0,3146x + 0,2977,

maka didapatkan nilai Settlement (Sc) adalah sebagai berikut :

Hfinal = 8,5 m

Sc = -0,0103 (8,5)2 + 0,3146 (8,5) + 0,2977

= 2.23 m

6.2.2 Perhitungan Waktu Konsolidasi tanpa Perbaikan Tanah

Pada perhitungan sebelumnya diketahui bahwa tanah

mempunyai settlement sebesar 2,23 m. Oleh karena itu, tanah

membutuhkan waktu untuk menghilangkan settlement tersebut.

Lapisan tanah di bawah lapisan compressible merupakan lapisan

porus sehingga arah alirannya adalah double drainage.

Perhitungan waktu konsolidasai tanah adalah sebagai berikut :

Hfinal = 8,5 m

Hinitial = 10,24 m

Sc = 2,23 m

Hdr = 15 m / 2 = 7,5 m

CVrata-rata = 2

2

2

1

1

2

...

Vi

i

VV C

h

C

h

C

h

h

Page 203: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

181

= 2

2

000767,0

10

000614,0

2

0004,0

3

15

= 0,000642 cm2/detik

= 2,11 m2/tahun

Harga faktor waktu (Tv) dihitung berdasarkaan Persamaan

2.10 dan Persamaan 2.11. Contoh perhitungan Tv adalah sebagai

berikut :

- Untuk U = 0 sampai dengan 60%

Tv =

2

100

%

4

U

=

2

100

%10

4

= 0,00785

- Untuk U > 60%

Tv = 1,781 – 0,933 log (100 - U%)

= 1,781 – 0,933 log (100 – 70%)

= 0,403

Hasil perhitungan variasi faktor waktu dapat dilihat pada

Tabel 6.32 sebagai berikut :

Tabel 6. 32 Variasi Faktor Waktu

Page 204: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

182

Dari tabel diatas didapatkan Tv (U90%) adalah 0,848. Lama

waktu konsolidasi tanah adalah sebagai berikut :

t = Cv

HT dr

2

= 11,2

2

15848,0

2

= 22,602 Tahun

Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan

consolidation settlement adalah 23 tahun. Oleh karena itu, untuk

mempercepat waktu konsolidasi diperlukan pemasangan PVD.

6.2.3 Perencanaan Prefabricated Vertical Drain (PVD)

Pemampatan yang terjadi pada tanah dasar membutuhkan

waktu 23 tahun untuk menghilangkan seluruh settlement. Waktu

pemampatan yang lama sehingga diperlukan bantuan vertical drain

untuk mempercepat waktu pemampatan. Jenis vertical drain yang

digunakan adalah Prefabricated Vertical Drain (PVD).

Pola pemasangan PVD menggunakan pola segitiga dan pola

segiempat. Alternatif pemasangan jarak PVD yang digunakan

adalah 0,8 m, 1,0 m, 1,2 m, dan 1,4 m..

U (%) Tv

0 0.000

10 0.008

20 0.031

30 0.071

40 0.126

50 0.196

60 0.283

70 0.403

80 0.567

90 0.848

Page 205: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

183

6.2.3.1 Perencanaan PVD Pola Segitiga

Perhitungan perencanaan PVD pola segitiga dengan

kedalaman PVD sedalam tanah lunak yaitu 15 m sebagai berikut :

Perhitungan faktor hambatan oleh PVD (F(n))

Contoh perhitungan fungsi hambatan F(n) untuk jarak PVD s =

1,2 m sebagai berikut :

a = 10 cm

b = 0,5 cm

dw =

ba 2

=

5,0102

= 6,684 cm

D = diameter ekivalen dari lingkaran tanah pengaruh PVD

= 1,05 x s

= 1,05 x 1,2 m

= 1,260 m = 126 cm

n = D/dw

= 126 cm/6,684 cm

= 18,850

F(n) =

22

2

4

1

4

3ln

1 nnx

n

n

=

22

2

850,184

1

4

3850,18ln

1850,18

850,18x

= 2,192

Hasil rekap perhitungan F(n) setiap alternatif jarak pemasangan

PVD dapat dilihat pada Tabel 6.33

Tabel 6. 33 Perhitungan Faktor Hambatan oleh PVD

Page 206: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

184

Perhitungan derajat konsolidasi total (U)

Contoh perhitungan derajat konsolidasi untuk jarak

pemasangan PVD (s) = 1,2 m sebagai berikut :

s = 1,2 m

D = 1,26 mm

t = 1 minggu

Hdr = 15 m/2 = 7,5 m

Cv = 0,039 m2/minggu

Ch = koefisien konsolidasi, Ch = (2 sampai 5) x Cv

= 3 x Cv

= 3 x 0,039 m2/minggu

= 0,116 m2/minggu

Tv = faktor waktu

= 2

drH

Cvt

= 2

5,7

039,01

= 0,000691

Uv = derajat konsolidasi vertikal

=

Tv2

=

000691,02

= 0,0297

Uh = derajat konsolidasi horizontal

Jarak

PVD S

(m)

D

(mm)

a

(mm)

b

(mm)

Dw

(mm)n F (n)

0.8 840 100 5 66.845 12.566 1.791

1 1050 100 5 66.845 15.708 2.011

1.2 1260 100 5 66.845 18.850 2.192

1.4 1470 100 5 66.845 21.991 2.345

Page 207: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

185

=

)(2

82

11

nFD

Cht

e

=

192,222,1

116,0812

11

e

= 0,125

Utotal = (1 - (1 - Uh) x (1 - Uv)) x 100%

= (1 – (1 – 0,125) x (1 – 0,0297)) x 100%

= 15,134 %

Hasil perhitungan derajat konsolidasi total untuk minggu

selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 6.34.

Tabel 6. 34 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola Segitiga

S = 1,2 m

t

(minggu)Tv Uv (%) Uh (%)

Utotal

(%)

1 0.00069 0.030 0.125 15.134

2 0.00138 0.042 0.235 26.715

3 0.00207 0.051 0.331 36.536

4 0.00276 0.059 0.415 44.959

5 0.00345 0.066 0.488 52.219

6 0.00414 0.073 0.552 58.494

7 0.00484 0.078 0.609 63.927

8 0.00553 0.084 0.658 68.636

9 0.00622 0.089 0.701 72.721

10 0.00691 0.094 0.738 76.268

11 0.00760 0.098 0.771 79.349

12 0.00829 0.103 0.800 82.026

13 0.00898 0.107 0.825 84.354

14 0.00967 0.111 0.847 86.377

15 0.01036 0.115 0.866 88.138

16 0.01105 0.119 0.883 89.670

17 0.01174 0.122 0.897 91.002

18 0.01243 0.126 0.910 92.162

19 0.01312 0.129 0.922 93.172

20 0.01382 0.133 0.931 94.052

21 0.01451 0.136 0.940 94.817

Page 208: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

186

Tabel 6.34 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola Segitiga S

= 1,2 m (lanjutan)

Perhitungan diatas digunakan untuk menghitung derajat

konsolidasi total dengan alternatif jarak PVD yang lain. Hasil

perhitungan derajat konsolidasi untuk seluruh alternatif jarak PVD

dapat dilihat pada Lampiran 7. Hubungan antara waktu dan

t

(minggu)Tv Uv (%) Uh (%)

Utotal

(%)

22 0.01520 0.139 0.948 95.484

23 0.01589 0.142 0.954 96.064

24 0.01658 0.145 0.960 96.570

25 0.01727 0.148 0.965 97.011

26 0.01796 0.151 0.969 97.395

27 0.01865 0.154 0.973 97.729

28 0.01934 0.157 0.977 98.021

29 0.02003 0.160 0.979 98.274

30 0.02072 0.162 0.982 98.496

31 0.02141 0.165 0.984 98.689

32 0.02210 0.168 0.986 98.857

33 0.02280 0.170 0.988 99.003

34 0.02349 0.173 0.989 99.131

35 0.02418 0.175 0.991 99.242

36 0.02487 0.178 0.992 99.339

37 0.02556 0.180 0.993 99.424

38 0.02625 0.183 0.994 99.498

39 0.02694 0.185 0.995 99.562

40 0.02763 0.188 0.995 99.618

41 0.02832 0.190 0.996 99.667

42 0.02901 0.192 0.996 99.709

43 0.02970 0.194 0.997 99.747

44 0.03039 0.197 0.997 99.779

45 0.03108 0.199 0.998 99.807

46 0.03178 0.201 0.998 99.832

47 0.03247 0.203 0.998 99.853

48 0.03316 0.205 0.998 99.872

49 0.03385 0.208 0.999 99.888

50 0.03454 0.210 0.999 99.903

51 0.03523 0.212 0.999 99.915

52 0.03592 0.214 0.999 99.926

Page 209: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

187

derajat konsolidasi ditampilkan dalam sebuah grafik yang dapat

dilihat pada Gambar 6.25.

Gambar 6. 25 Grafik hubungan antara waktu konsolidasi dengan

derajat konsolidasi pola pemasangan segitiga

6.2.3.2 Perencanaan PVD Pola Segiempat

Perhitungan perencanaan PVD pola segiempat dengan

kedalaman PVD sedalam tanah lunak yaitu 15 m sebagai berikut :

Perhitungan faktor hambatan oleh PVD (F(n))

Contoh perhitungan fungsi hambatan F(n) untuk jarak PVD s =

1,2 m sebagai berikut :

a = 10 cm

b = 0,5 cm

dw =

ba 2

=

5,0102

= 6,684 cm

D = diameter ekivalen dari lingkaran tanah pengaruh PVD

= 1,13 x s

Page 210: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

188

= 1,13 x 1,2 m

= 1,356 m = 135,6 cm

n = D/dw

= 135,6 cm/6,684 cm

= 20,286

F(n) =

22

2

4

1

4

3ln

1 nnx

n

n

=

22

2

286,204

1

4

3286,20ln

1286,20

286,20x

= 2,265

Hasil rekap perhitungan F(n) setiap alternatif jarak pemasangan

PVD dapat dilihat pada Tabel 6.35.

Tabel 6. 35 Perhitungan Faktor Hambatan oleh PVD

Perhitungan derajat konsolidasi total (U)

Contoh perhitungan derajat konsolidasi untuk jarak

pemasangan PVD (s) = 1,2 m sebagai berikut :

s = 1,2 m

D = 1,356 m

t = 1 minggu

Hdr = 15 m/2 = 7,5 m (double drainage)

Cv = 0,039 m2/minggu

Ch = koefisien konsolidasi, Ch = (2 sampai 5) x Cv

= 3 x Cv

= 3 x 0,039 m2/minggu

= 0,116 m2/minggu

Jarak

PVD S

(m)

D

(mm)

a

(mm)

b

(mm)

Dw

(mm)n F (n)

0.8 904 100 5 66.845 13.524 1.863

1 1130 100 5 66.845 16.905 2.084

1.2 1356 100 5 66.845 20.286 2.265

1.4 1582 100 5 66.845 23.667 2.418

Page 211: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

189

Tv = faktor waktu

= 2

drH

Cvt

= 2

5,7

039,01

= 0,000691

Uv = derajat konsolidasi vertikal

=

Tv2

=

000691,02

= 0,0297

Uh = derajat konsolidasi horizontal

=

)(2

82

11

nFD

Cht

e

=

265,222,1

116,0812

11

e

= 0,106

Utotal = (1 - (1 - Uh) x (1 - Uv)) x 100%

= (1 – (1 – 0,106) x (1 – 0,0297)) x 100%

= 13,244 %

Hasil perhitungan derajat konsolidasi total untuk minggu

selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 6.36.

Tabel 6. 36 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola

Segiempat S = 1,2 m

Page 212: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

190

Tabel 6. 36 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola

Segiempat S = 1,2 m (Lanjutan)

t

(minggu)Tv Uv (%) Uh (%)

Utotal

(%)

1 0.00069 0.030 0.106 13.244

2 0.00138 0.042 0.201 23.416

3 0.00207 0.051 0.285 32.201

4 0.00276 0.059 0.361 39.891

5 0.00345 0.066 0.429 46.658

6 0.00414 0.073 0.489 52.631

7 0.00484 0.078 0.543 57.915

8 0.00553 0.084 0.592 62.594

9 0.00622 0.089 0.635 66.742

10 0.00691 0.094 0.674 70.422

11 0.00760 0.098 0.708 73.688

12 0.00829 0.103 0.739 76.590

13 0.00898 0.107 0.767 79.167

14 0.00967 0.111 0.791 81.458

15 0.01036 0.115 0.814 83.495

16 0.01105 0.119 0.833 85.306

17 0.01174 0.122 0.851 86.917

18 0.01243 0.126 0.867 88.350

19 0.01312 0.129 0.881 89.625

20 0.01382 0.133 0.893 90.760

21 0.01451 0.136 0.905 91.770

22 0.01520 0.139 0.915 92.669

23 0.01589 0.142 0.924 93.469

24 0.01658 0.145 0.932 94.182

25 0.01727 0.148 0.939 94.816

Page 213: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

191

Perhitungan diatas digunakan untuk menghitung derajat

konsolidasi total dengan alternatif jarak PVD yang lain. Hasil

perhitungan derajat konsolidasi untuk seluruh alternatif jarak PVD

dapat dilihat pada Lampiran 7. Hubungan antara waktu dan

derajat konsolidasi ditampilkan dalam sebuah grafik yang dapat

dilihat pada Gambar 6.26.

t

(minggu)Tv Uv (%) Uh (%)

Utotal

(%)

26 0.01796 0.151 0.946 95.381

27 0.01865 0.154 0.951 95.885

28 0.01934 0.157 0.957 96.333

29 0.02003 0.160 0.961 96.732

30 0.02072 0.162 0.965 97.088

31 0.02141 0.165 0.969 97.405

32 0.02210 0.168 0.972 97.687

33 0.02280 0.170 0.975 97.938

34 0.02349 0.173 0.978 98.162

35 0.02418 0.175 0.980 98.362

36 0.02487 0.178 0.982 98.540

37 0.02556 0.180 0.984 98.699

38 0.02625 0.183 0.986 98.840

39 0.02694 0.185 0.987 98.966

40 0.02763 0.188 0.989 99.078

41 0.02832 0.190 0.990 99.178

42 0.02901 0.192 0.991 99.267

43 0.02970 0.194 0.992 99.347

44 0.03039 0.197 0.993 99.417

45 0.03108 0.199 0.994 99.481

46 0.03178 0.201 0.994 99.537

47 0.03247 0.203 0.995 99.587

48 0.03316 0.205 0.995 99.632

49 0.03385 0.208 0.996 99.672

50 0.03454 0.210 0.996 99.707

51 0.03523 0.212 0.997 99.739

52 0.03592 0.214 0.997 99.767

Page 214: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

192

Gambar 6. 26 Grafik hubungan antara waktu konsolidasi dengan

derajat konsolidasi pola pemasangan segiempat

6.2.4 Penentuan Pola Pemasangan PVD

Perencanaan PVD pada Tugas Akhir ini dipakai PVD pola

segiempat dengan jarak 1,2 m. Penentuan pola pemasangan PVD

berdasarkan yang paling efektif digunakan jika waktu konsolidasi

yang diijinkan adalah 6 bulan. Pola segiempat dengan jarak spasi

1,2 m dipilih dengan alasan:

1. Perencanaan PVD dengan pola segiempat lebih mudah

dipasang saat dilapangan dibandingkan menggunakan pola

segitiga.

2. Jarak spasi antar PVD yang digunakan adalah 1,2 m. Jarak spasi

1,2 m dipilih dikarenakan dapat mencapai derajat konsolidasi

(U) 90% dalam waktu 20 minggu, sedangkan untuk jarak spasi

1,4 m dapat mencapai derajat konsolidasi (U) 90% lebih dari 24

minggu. Hal tersebut menyebabkan jarak spasi 1,4 m tidak

efektif digunakan mengingat waktu konsolidasi yang diijinkan

adalah 24 minggu.

3. Jika dibandingkan dengan jarak spasi 1 m yang dapat mencapai

U90% dalam waktu 13 minggu, tetap dipilih jarak spasi 1,2 m

dikarenakan waktu yang tersedia masih cukup untuk mencapai

U90%. Selain itu, jarak yang lebih rapat akan menyebabkan

Page 215: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

193

penggunaan PVD yang lebih banyak sehingga biaya yang

dikeluarkan lebih besar.

6.2.5 Perencanaan Timbunan Bertahap

Penimbunan dilapangan dilakukan secara bertahap sesuai

dengan kecepatan penimbunan. Tahap penimbunan yang

direncanakan adalah 0,5 meter per minggu. Penimbunan dilakukan

sampai tinggi timbunan awal (Hinisial) 10,25 meter maka didapatkan

jumlah tahapan penimbunan 21 tahap. Untuk tahap timbunan ke

21, tinggi timbunan yang diletakkan adalah 0,25 meter. Ilustrasi

perencanaan pentahapan timbunan dapat dilihat pada Gambar

6.27.

Gambar 6. 27 Ilustrasi pentahapan timbunan

Tinggi penimbunan dilapangan harus memperhatikan tinggi

timbunan kritis (Hcr) yang dapat dipikul oleh tanah dasar. Tinggi

timbunan kritis ditentukan dengan bantuan program XSTABL dan

didapatkan nilai Hcr untuk SF = 1,0 (hasil perhitungan XSTABL,

SF = 1,028 ) adalah 2,9 m. Analisa hasil XSTABL dapat dilihat

pada Gambar 2.28.

Page 216: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

194

Gambar 6. 28 Analisa Hcr program XSTABL

Tinggi timbunan yang dapat diterima tanah dasar adalah 2,9

meter maka tahap penimbunan 1 sampai 5 dapat dilakukan secara

terus menerus. Tahap penimbunan selanjutnya tanah dasar harus

cukup kuat menahan tanah timbunan. Oleh karena itu harus

dilakukan pengecekan daya dukung tanah dasar terlebih dahulu.

Perhitungan peningkatan daya dukung adalah sebagai berikut:

1. Menentukan tahap penimbunan hingga minggu ke - 5

Umur timbunan untuk tahap penimbunan ke-i pada minggu ke-

5 dapat dilihat pada Tabel 6.37.

Tabel 6. 37 Umur Timbunan ke – i pada Minggu ke-5

Tahap

Penimbunan1 2 3 4 5 6

0

1 0

2 1 0

3 2 1 0

4 3 2 1 0

5 4 3 2 1 0

6 5 4 3 2 1

Minggu ke -

Page 217: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

195

2. Perhitungan tegangan tanah saat U = 100%

Sketsa perubahan tegangan akibat beban bertahap dapat dilihat

pada Gambar 6.29.

Gambar 6. 29 Perubahan tegangan akibat beban bertahap

σ1 = P0 + ΔP1

σ2 = σ1 + ΔP2 dan seterusnya

ΔP1 = ΔP2 = ΔP3 = ΔP4 = ΔP5

ΔP1 = I x q

Perubahan tegangan di tiap lapisan tanah dasar saat derajat

konsolidasi 100% dapat dilihat pada Tabel 6.38.

Tabel 6. 38 Perubahan Tegangan di Tiap Lapisan Tanah pada

Derajat Konsolidasi 100%

100% 100% 100% 100% 100% 100%

0 0.5 1 1.5 2 2.5

No z (m) σ'0 (t/m2) σ'1 (t/m

2) σ'2 (t/m

2) σ'3 (t/m

2) σ'4 (t/m

2) σ'5 (t/m

2)

1 0.5 0.3 1.2102 2.1204 3.0306 3.9408 4.851

2 1.5 0.9 1.8102 2.7204 3.6306 4.5408 5.451

3 2.5 1.5 2.4102 3.3204 4.2306 5.1408 6.051

4 3.5 2.15 3.0602 3.9704 4.8806 5.7908 6.701

5 4.5 2.85 3.7602 4.6704 5.5806 6.4834 7.3862

6 5.5 3.6 4.5065 5.4093 6.3121 7.2075 8.1066

7 6.5 4.4 5.3028 6.1982 7.0973 7.9853 8.8733

8 7.5 5.2 6.0991 6.9871 7.8751 8.7631 9.6104

9 8.5 6 6.888 7.776 8.6233 9.4595 10.2957

10 9.5 6.8 7.6473 8.4835 9.3197 10.1522 10.9847

11 10.5 7.6 8.4362 9.2687 10.1012 10.93 11.7588

12 11.5 8.4 9.2325 10.0613 10.8901 11.7189 12.4922

13 12.5 9.2 10.0288 10.8576 11.6309 12.4042 13.1627

14 13.5 10 10.7733 11.5466 12.3051 13.0636 13.8221

15 14.5 10.8 11.5585 12.317 13.0755 13.8266 14.5777

U

Htimb (m)

Page 218: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

196

3. Perhitungan penambahan tegangan efektif saat U < 100%

Perhitungan derajat konsolidasi total (Utotal) dengan PVD pola

pemasangan segiempat jarak spasi 1,2 m dapat dilihat pada Tabel .

Perhitungan perubahan tegangan efektif tanah akibat beban

bertahap menggunakan Persamaan 2.32. Perumusan penimbunan

sampai tahap ke-5 (H = 2,5 m, t = 5 minggu) dapat dilihat pada

Tabel 6.39. Hasil perhitungan perubahan tegangan efektif tiap

lapisan tanah pada U<100% ditampilkan pada Tabel 6.40.

Tabel 6. 39 Perumusan Perubahan Tegangan pada Derajat

Konsolidasi U<100%

Page 219: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

197

Tabel 6. 40 Perubahan Tegangan di Tiap Lapisan tanah pada

Derajat Konsolidasi U<100%

4. Perhitungan kenaikan daya dukung

Perhitungan harga Cu baru menggunakan Persamaan. Hasil

perhitungan Cu baru dapat dilihat pada Tabel 6.41.

Tabel 6. 41 Perubahan harga Cu pada Minggu Kelima

100 0.467 0.399 0.322 0.234 0.132

0 0.5 1 1.5 2 2.5

- 5 4 3 2 1

No z (m)σ'0

(t/m2)

ΔP'1

(t/m2)

ΔP'2

(t/m2)

ΔP'3

(t/m2)

ΔP'4

(t/m2)

ΔP'5

(t/m2)

1 0.5 0.3 0.275 0.303 0.258 0.192 0.110 1.439

2 1.5 0.9 0.347 0.319 0.265 0.195 0.111 2.138

3 2.5 1.5 0.371 0.329 0.269 0.198 0.112 2.779

4 3.5 2.15 0.385 0.335 0.273 0.199 0.113 3.455

5 4.5 2.85 0.393 0.340 0.276 0.199 0.113 4.171

6 5.5 3.6 0.398 0.341 0.276 0.199 0.113 4.926

7 6.5 4.4 0.400 0.341 0.276 0.199 0.112 5.728

8 7.5 5.2 0.402 0.340 0.274 0.200 0.108 6.523

9 8.5 6 0.399 0.341 0.263 0.189 0.107 7.299

10 9.5 6.8 0.383 0.323 0.261 0.189 0.107 8.062

11 10.5 7.6 0.379 0.323 0.260 0.188 0.106 8.857

12 11.5 8.4 0.379 0.322 0.260 0.189 0.100 9.649

13 12.5 9.2 0.378 0.323 0.243 0.177 0.098 10.418

14 13.5 10 0.354 0.302 0.239 0.174 0.098 11.166

15 14.5 10.8 0.347 0.297 0.239 0.172 0.097 11.953

U (%)

Tinggi Penimbunan

(m)

Umur timbunan

(minggu) Σσ' (t/m2)

Kedalam

an (m)PI (%)

Cu Lama

(kg/cm2)

Cu Baru

(kg/cm2)

0-1 43 0.077 0.091

1-2 43 0.085 0.100

2-3 43 0.092 0.107

3-4 36 0.102 0.119

4-5 36 0.111 0.129

5-6 33 0.123 0.141

6-7 33 0.134 0.152

7-8 33 0.145 0.163

8-9 33 0.156 0.174

9-10 33 0.167 0.184

10-11 33 0.178 0.195

11-12 33 0.189 0.206

12-13 33 0.200 0.217

13-14 33 0.211 0.227

14-15 33 0.222 0.238

Page 220: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

198

5. Perhitungan Hcr dengan Cu baru

Tahap penimbunan selanjutnya adalah tahap 6 dengan tinggi

total timbunan 3 m. Hasil perhitungan XSTABL didapatkan SF =

0,943 < 1,5 maka penimbunan tidak boleh dilakukan dan harus

ditunda dan dicek kembali daya dukung tanah dasarnya. Setelah

ditunda seminggu dan didapatkan SF = 0,943 < 1,5 maka

penimbunan tidak dapat dilanjutkan. Setelah ditunda sekitar 7

minggu dan didapatkan hasil perhitungan XSTABL SF = 1,119 <

1,5. Karena waktu penundaan yang cukup lama maka diputuskan

untuk menggunakan perkuatan

Perkuatan timbunan direncanakan menggunakan geotextile

wall dan micropile. Karena telah digunakan perkuatan timbunan,

maka daya dukung tanah dasar tidaklah menjadi masalah lagi

sehingga penimbunan dapat menerus dilakukan tanpa adanya

waktu penundaan pentahapan. Grafik konsolidasi tanah dasar yang

terjadi akibat pentahapan penimbunan dapat dilihat pada Gambar

6.30.

Gambar 6. 30 Grafik Konsolidasi Tanah Dasar yang Terjadi

Akibat Pentahapan Penimbunan

Page 221: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

199

6.2.6 Perencanaan Geotextile Wall Arah Memanjang

Jembatan Sebagai Dinding Penahan

Perencanaan geotextile sebagai perkuatan timbunan oprit

bertujuan sebagai dinding penahan tanah. Jenis geotextile yang

digunakan adalah tipe UW-250 dengan kuat Tarik sebsar 52 kN/m.

Perhitungan perencanaan geotextile sebagai perkuatan timbunan

sebagai berikut:

6.2.6.1 Kontrol Internal Stability

3. Perhitungan Jarak Pemasangan Geotextile (Sv)

Menentukan persamaan nilai tegangan horisontal

Ф = 30°

ka = tan2(45- Ф/2)

= tan2(45- 30/2)

= 0,333

htimb = 8,5 m

σhs = ɣtimb x z x ka

= 18,5 kN/m3 x 8,5 m x 0,333

= 52,364 kN/m2

σhq = ka x q

= 0,333 x 14,1 kN/m2

= 4,695 kN/m2

σh = σhs + σhq

= 52,364 + 4,695

= 57,06 kN/m2

Menentukan nilai Tallowable

Tallow =

bdcdcrid FSFSFSFS

T

= 0,10,10,21,1

52

= 23,636 kN/m

Jarak pemasangan geotextile (Sv)

Page 222: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

200

Sv =

h

allow

SF

T

= 06,575,1

636,23

= 0,276 m

Svpakai = 0,2 m

Perhitungan nilai Sv selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 10. Rekap perhitungan nilai Sv tiap z yang berbeda –

beda dapat dilihat pada Tabel 42.

Tabel 6. 42 Hasil Perhitungan Nilai Sv

4. Perhitungan Panjang Geotextile

Jarak pemasangan geotextile didapatkan pada perhitungan

sebelumya untuk setiap ketinggian timbunan yang direncanakan,

selanjutnya dapat dihitung panjang geotextile yang dibutuhkan.

Layer z (m) Sv (m)Sv pakai

(m)

1 8.5 0.276 0.2

2 8.3 0.282 0.2

3 8.1 0.289 0.2

4 7.9 0.295 0.2

5 7.7 0.302 0.3

6 7.4 0.313 0.3

7 7.1 0.325 0.3

8 6.8 0.338 0.3

9 6.5 0.352 0.3

10 6.2 0.367 0.3

11 5.9 0.384 0.3

12 5.6 0.402 0.4

13 5.2 0.429 0.4

14 4.8 0.460 0.4

15 4.4 0.495 0.4

16 4.0 0.537 0.5

17 3.5 0.600 0.6

18 2.9 0.698 0.6

19 2.3 0.835 0.8

20 1.5 1.131 1.1

Page 223: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

201

Contoh perhitungan untuk mencari panjang geotextile adalah

sebagai berikut :

Panjang geotextile dibelakang bidang longsor :

Le =

tgc

SFS

v

hv

2

= )27(25,15702

5,106,572,0

tg

= 0,1 m

Lepakai = 1,0 m

Panjang geotextile didepan bidang longsor (Lr) :

Nilai Lr didapat dengan program bantu AUTOCAD dan

didapatkan nilai Lr :

Lr = 5,193 m

L = Le + Lr

= 1 + 5,193

= 6,193 m

Lpakai = 7,0 m

Panjang lipatan geotextile:

Lo = 0,5 x Le

= 0,5 x 1,0

= 0,5 m

Lopakai = 1,0 m

Panjang geotextile total:

Ltotal = Lpakai + Sv + Lo

= 7,0 m + 0,2 m + 1,0 m

= 8,2 m

Perhitungan nilai Le, Lr, Lo, dan Ltotal selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 10.

Page 224: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

202

Gambar 6. 31 Sketsa pemasangan geotextile wall

6.2.6.2 Kontrol External Stability

Kontrol external stability meliputi kontrol guling, kontrol

geser, dan kontrol daya dukung terhadap timbunan.

4. Kontrol terhadap Guling

ka = 0,333

δ = 90% x Ф

= 90% x 30°

= 27°

q = 1,41 t/m2

σv1 = q = 1,41 t/m2

σv2 = σv1 + (ɣtimb x h)

= 1,41 t/m2 + (1,85 t/m3 x 8,5 m)

= 17,135 t/m2

σh1 = σv1 x ka – 2 x c x

= 1,41 t/m2 x 0,333

= 0,47 t/m2

σh2 = σv2 x ka – 2 x c x

= 17,135 t/m2 x 0,333

= 5,712 t/m2

Page 225: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

203

P1 = 0,47 t/m2 x 8,5 m = 3,995 ton

P1 cos δ = 3,995 t x cos 27° = 3,56 ton

P1 sin δ = 3,995 t x sin 27° = 1,814 ton

P2 = (5,712 – 0,47) t/m2 x 8,5 m x 0,5

= 22,28 ton

P2 cos δ = 22,28 t x cos 27° = 19,85 ton

P2 sin δ = 22,28 t x sin 27° = 10,12 ton

Momen guling ditinjau di dasar timbunan (titik O)

- Momen dorong (P cos δ x R)

P1 = 3,56 t x 4,25 m = 15,128 t.m

P2 = 19,85 t x 2,833 m = 56,24 t.m

Ptotal = P1 + P2

= 15,128 t.m + 56,24 t.m

= 71,37 t.m

- Momen penahan [(P sin δ x X) + W x X)

P1 = 1,814 t x 17,0 m = 30,833 t.m

P2 = 10,12 t x 17,0 m = 171,93 t.m

W1 = (1,85 t/m3 x 8,1 m x 11 m x 1 m) x (0,5 x 11 m)

= 906,59 t

Ptotal = P1 + P2 + W1

= 1037,79 t.m

SF = momen penahan/momen pendorong

= 1037,79/71,367

= 14,54 > 3 (OK)

5. Kontrol terhadap Geser

- Gaya Penahan (P sin δ + W) P1 = 1,814 t

P2 = 10,12 t

W1 = (1,85 t/m3 x 8,1 m x 11 m x 1 m)

= 164,835 t

Ptotal = P1 + P2 + W1

= 176,76 t.m

Gaya Penahan = [C + {(Ptotal/11) x tan (δ)} x 11

Page 226: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

204

= [22,68 +{(176,76/11) x tan (27)} x 11

= 92,333 ton

- Gaya pendorong (P cos δ) P1 = 3,56 t

P2 = 19,85 t

Ptotal = P1 + P2

= 23,41 t

Gaya Pendorong = 23,41 ton

SF = gaya penahan/gaya pendorong

= 92,333/23,41

= 3,94 > 3 (OK)

6. Kontrol terhadap Daya Dukung Tanah

Saat kontrol terhadap daya dukung, geotextile diasumsikan

sebagai pondasi dangkal dengan kedalaman = 0 m.

Ф = 0°

Nc = 5,14

Nɣ = 0

Nq = 1

Cu = 22,68 kN/m2

ɣt = 14 kN/m3

B = 34 m

qtraffic + pavement = 14,1 kN/m2

qtimb = 157,25 kN/m2

Pult = c.Nc + q.Nq + 0,5.ɣ.B.Nɣ

= 22,68 x 5,14 + 14,1 x 1 + 0,5 x 14 x 34 x 0

= 130,67 kN/m2

Pactual = qtimb + Cu

= 157,25 + 22,68

= 179,93 kN/m2

SF = Pult/Pact

= 130,67/179,93 = 0,73 < 3 (NOT OK)

Page 227: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

205

6.2.7 Perencanaan Geotextile Wall Arah Melintang Jembatan

Sebagai Perkuatan Timbunan

Perencanaan geotextile sebagai perkuatan timbunan oprit

bertujuan untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar dibawah

timbunan. Jenis geotextile yang digunakan adalah tipe UW-250

dengan kuat Tarik sebsar 52 kN/m.

Dalam tugas akhir ini, dilakukan 8 analisa dengan

mengganti initation dan termination pada program XSTABL

(Gambar 6.32). Dengan bantuan program XSTABL didapatkan

SF minimum dan Momen resistant serta bidang longsor yang

terjadi (Gambar 6.33). Dari percobaan 8 kali analisa XSTABL

diambil 1 contoh perhitungan yang paling kritis.

Gambar 6. 32 Initation dan Termination yang akan dianalisa

Gambar 6. 33 Hasil Analisa XSTABL

Kebutuhan geotextile wall pada setiap percobaan

ditampilkan pada Tabel 6.43.

Page 228: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

206

Tabel 6. 43 Hasil Analisa Kebutuhan Geotextile pada setiap

Percobaan

Berdasarkan Tabel 6.43 diatas, kebutuhan geotextile wall

paling banyak yaitu pada SF = 0,8. Sehingga pada SF = 0,800 yang

ditinjau lebih lanjut.

6.2.7.1 Kontrol Internal Stability

1. Perhitungan Jarak Pemasangan Geotextile (Sv)

Menentukan persamaan nilai tegangan horisontal

Ф = 30°

ka = tan2(45- Ф/2)

= tan2(45- 30/2)

= 0,333

htimb = 8,5 m

σhs = ɣtimb x z x ka

= 18,5 kN/m3 x 8,5 m x 0,333

= 52,364 kN/m2

σhq = ka x q

= 0,333 x 14,1 kN/m2

= 4,695 kN/m2

σh = σhs + σhq

= 52,364 + 4,695

= 57,06 kN/m2

Initation Termination SFKebutuhan

Geotextile (m)

A F 0.8 640

A E 0.833 424.2

A D 1.181 249.6

B F 0.753 432.6

B E 0.771 224.8

B D 1.002 249.6

C F 0.819 621.7

C E 0.839 649.1

C D - -

Page 229: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

207

Menentukan nilai Tallowable

Tallow =

bdcdcrid FSFSFSFS

T

= 0,10,10,21,1

52

= 23,636 kN/m

Jarak pemasangan geotextile (Sv)

Sv =

h

allow

SF

T

= 06,575,1

636,23

= 0,276 m

Svpakai = 0,2 m

Perhitungan nilai Sv selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 10. Rekap perhitungan nilai Sv tiap z yang berbeda –

beda dapat dilihat pada Tabel 6.44.

Tabel 6. 44 Rekap Perhitungan Nilai Sv

Layer z (m) Sv (m)Sv pakai

(m)

1 8.5 0.27616 0.2

2 8.3 0.282255 0.2

3 8.1 0.288625 0.2

4 7.9 0.295289 0.2

5 7.7 0.302268 0.3

6 7.4 0.313378 0.3

7 7.1 0.325335 0.3

8 6.8 0.338242 0.3

9 6.5 0.352215 0.3

10 6.2 0.367392 0.3

11 5.9 0.383935 0.3

12 5.6 0.402039 0.4

13 5.2 0.429012 0.4

14 4.8 0.459864 0.4

15 4.4 0.495498 0.4

16 4 0.537117 0.5

17 3.5 0.600127 0.6

18 2.9 0.698451 0.6

19 2.3 0.835305 0.8

20 1.5 1.130706 1.1

Page 230: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

208

2. Perhitungan Panjang Geotextile

Jarak pemasangan geotextile didapatkan pada perhitungan

sebelumya untuk setiap ketinggian timbunan yang direncanakan,

selanjutnya dapat dihitung panjang geotextile yang dibutuhkan.

Contoh perhitungan untuk mencari panjang geotextile adalah

sebagai berikut:

Panjang geotextile dibelakang bidang longsor:

Le =

tgc

SFS

v

hv

2

= )27(25,15702

5,106,572,0

tg

= 0,1 m

Lepakai = 1,0 m

Panjang geotextile didepan bidang longsor (Lr) :

Nilai Lr didapat dengan program bantu AUTOCAD dan

didapatkan nilai Lr :

Lr = 12,178 m

L = Le + Lr

= 1 + 12,178

= 13,178 m

Lpakai = 14,0 m

Panjang lipatan geotextile :

Lo = 0,5 x Le

= 0,5 x 1,0

= 0,5 m

Lopakai = 1,0 m

Panjang geotextile total :

Ltotal = Lpakai + Sv + Lo

= 14,0 m + 0,2 m + 1,0 m

= 15,2 m

Page 231: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

209

Perhitungan nilai Le, Lr, Lo, dan Ltotal selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 10.

Gambar 6. 34 Sketsa pemasangan geotextile wall

6.2.7.2 Kontrol External Stability

Kontrol external stability pada perencanaan geotextile wall

meliputi kontrol guling, kontrol geser, dan kontrol daya dukung

terhadap timbunan.

1. Kontrol terhadap Guling

ka = 0,333

δ = 90% x Ф

= 90% x 30°

= 27°

q = 1,41 t/m2

σv1 = q = 1,41 t/m2

σv2 = σv1 + (ɣtimb x h)

= 1,41 t/m2 + (1,85 t/m3 x 8,5 m)

= 17,135 t/m2

σh1 = σv1 x ka – 2 x c x ka

= 1,41 t/m2 x 0,333

= 0,47 t/m2

σh2 = σv2 x ka – 2 x c x ka

= 17,135 t/m2 x 0,333

= 5,712 t/m2

Page 232: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

210

P1 = 0,47 t/m2 x 8,5 m

= 3,995 ton

P1 cos δ = 3,995 t x cos 27° = 3,56 ton

P1 sin δ = 3,995 t x sin 27° = 1,814 ton

P2 = (5,712 – 0,47) t/m2 x 8,5 m x 0,5

= 22,28 ton

P2 cos δ = 22,28 t x cos 27° = 19,85 ton

P2 sin δ = 22,28 t x sin 27° = 10,12 ton

Momen guling ditinjau di dasar timbunan (titik O)

- Momen dorong (P cos δ x R)

P1 = 3,56 t x 4,25 m = 15,128 t.m

P2 = 19,85 t x 2,833 m = 56,24 t.m

Ptotal = P1 + P2

= 15,128 t.m + 56,24 t.m

= 71,37 t.m

- Momen penahan [(P sin δ x X) + W x X]

P1 = 1,814 t x 17,0 m = 30,833 t.m

P2 = 10,12 t x 17,0 m = 171,93 t.m

W1 = (1,85 t/m3 x 1,9 m x 18 m x 1 m) x (0,5 x 18 m)

= 569,43 t

W2 = (1,85 t/m3 x 2,1 m x 17 m x 1 m) x (0,5 x 17 m)

= 561,38 t

W3 = (1,85 t/m3 x 1,8 m x 16 m x 1 m) x (0,5 x 16 m)

= 426,24 t

W4 = (1,85 t/m3 x 1,2 m x 15 m x 1 m) x (0,5 x 15 m)

= 249,75 t

W5 = (1,85 t/m3 x 1,1 m x 14 m x 1 m) x (0,5 x 14 m)

Page 233: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

211

= 199,43 t

Ptotal = P1 + P2 + W1 +W2 + W3 + W4 + W5

= 2220,92 t.m

SF = momen penahan/momen pendorong

= 2220,92/71,367

= 31,12 > 3 (OK)

2. Kontrol terhadap Geser

- Gaya Penahan (P sin δ + W)

P1 = 1,814 t

P2 = 10,12 t

W1 = (1,85 t/m3 x 1,9 m x 18 m x 1 m)

= 63,27 t

W2 = (1,85 t/m3 x 2,1 m x 17 m x 1 m)

= 66,045 t

W3 = (1,85 t/m3 x 1,8 m x 16 m x 1 m)

= 53,28 t

W4 = (1,85 t/m3 x 1,2 m x 15 m x 1 m)

= 33,3 t

W5 = (1,85 t/m3 x 1,1 m x 14 m x 1 m)

= 284,9

Ptotal = P1 + P2 + W1 +W2 + W3 + W4 + W5

= 256,312 t.m

Gaya Penahan = [C + {(Ptotal/14) x tan (δ)}] x 14

= [0,227 + {(256,312/14) x tan (27)}] x 14

= 130,824 ton

- Gaya pendorong (P cos δ)

P1 = 3,56 t

P2 = 19,85 t

Ptotal = P1 + P2

= 23,41 t

Gaya Pendorong = 23,41 ton

SF = gaya penahan/gaya pendorong

Page 234: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

212

= 130,824/23,41

= 5,59 > 3 (OK)

3. Kontrol terhadap Daya Dukung Tanah

Saat kontrol terhadap daya dukung, geotextile diasumsikan

sebagai pondasi dangkal dengan kedalaman = 0 m.

Ф = 0°

Nc = 5,14

Nɣ = 0

Nq = 1

Cu = 22,68 kN/m2

ɣt = 14 kN/m3

B = 34 m

qtraffic + pavement = 14,1 kN/m2

qtimb = 157,25 kN/m2

Pult = c.Nc + q.Nq + 0,5.ɣ.B.Nɣ

= 22,68 x 5,14 + 14,1 x 1 + 0,5 x 14 x 34 x 0

= 157,25 kN/m2

Pactual = qtimb + Cu

= 157,25 + 22,68

= 179,929 kN/m2

SF = Pult/Pact

= 157,25/179,929

= 0,726 < 3 (NOT OK)

Dikarenakan saat cek daya dukung tidak memenuhi faktor

keamanan yang direncanakan, maka diperlukan perkuatan tanah

dasar. Perkuatan yang dipilih adalah menggunakan micropile.

6.2.8 Perencanaan Perkuatan Tanah dengan Micropile

Pada perencanaan micropile, timbunan sudah dipasang

geotextile sehingga analisa stabilitas untuk daya dukung hanya

mempertimbangkan keruntuhan pada tanah dasar. Analisa

dilakukan seperti pada Gambar 6.35.

Page 235: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

213

Gambar 6. 35 Sketsa keruntuhan pada tanah dasar

Dikarenakan SF rencana 1,2, maka hanya dua bidang

longsor yang diperhitungkan yaitu SF = 1,055 dan SF = 1,159.

Contoh Perhitungan perkuatan dengan micropile untuk SFmin

= 1,055 adalah sebagai berikut:

SF Minimum

- Koordinat dasar timbunan

Xz = 40

Yz = 20

- Angka keamanan

SF = 1,055

- Jari – jari kelongsoran

R = 45,65 m

- Koordinat pusat bidang longsor

Xo = 43,49

Yo = 52,16

- Koordinat dasar bidang longsor

Xc = 43,49

Yc = 6,51

- Koordinat batas longsor di titik A dan B

Page 236: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

214

Xa = 11,82

Ya = 20

Xb = 75,88

Yb = 20

- Momen penahan

MRmin = 82970 kNm

- Pajang bidang longsor

Lbidang longsor = Xb – Xa

= 75,88 – 11,82

= 65,06 m

SF Rencana (SF = 1,2)

Spesifikasi Micropile

Dimensi:

Ht = 200 mm

Bt = 200 mm

fy’ = 235 Mpa

fc’ = 40 Mpa

D = 7 mm

Ф = 3 mm

d’ = 40 mm

d = ht – d’ – (0,5D) – Ф

= 200 – 40 – (0,5 x 7) – 3

= 153,5 mm

I = 1/12 x b x h3

= 1/12 x 200 x 2003

= 133333333 mm4

= 13333,333 cm4

Mn = 1,7 ton.m

Mu = Ø Mn

= 0,8 x 1,7 ton.m

= 1,36 ton.m

= 136 ton.cm

Page 237: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

215

Panjang Micropile

La diatas bidang longsor = Yz – Yc

= 20 – 6,51

= 13,49 m

Lb dibawah bidang longsor = 3 m (asumsi)

Gaya horizontal yang mampu dipikul 1 micropile

- Faktor modulus tanah (f)

Cu = 0,084 kg/cm2

qu = 2 x Cu

= 2 x 0,084

= 0,17 kg/cm2

Nilai qu diplot pada grafik pada gambar (NAVFAC DM 7)

f = 3 ton/ft2

= 3 x 0,032

= 0,096 kg/cm3

- Momen tahanan (W)

W = I/C

= 13333,333/(0,5 x 20)

= 1333,333 cm3

- Modulus elastisitas (E)

E = 4700 x 'fc

= 4700 x 40

= 29725,41 Mpa

= 297254,1 kg/cm2

- Faktor kekakuan relative (T)

T = (EI/f)1/5

= ((297254,1 x 13333,333)/(0,096)) 1/5

= 132,788 cm

- Koefisien momen akibat gaya lateral

Lb = 300 cm

Page 238: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

216

T = 132,788 cm

Lb/T = 2,26

Z = 0 m

Nilai Lb/T dan Z diplot pada grafik pada gambar

(NAVFAC DM 7)

Fm = 1,0

- Gaya horizontal yang dapat dipikul 1 micropile

P = Mu/(fm x T)

= 136/(1,0 x 132,788)

= 1,024 ton

= 10,24 kN

Jumlah micropile yang dibutuhkan

Hinisial = 10,24 m

Hfinal = 8,5 m

SFmin = 1,055

MRmin = 82970 kNm

R = 45,65 m

SFrencana = 1,2

Mdorong = MRmin/SFmin

= 82970/1,055

= 78644,55 kNm

MRrencana = Mdorong x SF

= 78644,55 x 1,2

= 94373,46 kNm

ΔMR = MRrencana – MRmin

= 94373,46 – 82970

= 11403,46 kNm

Fk =

865,2

855,0

69,2

12,089,0

643,2392,0CuD

L

Page 239: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

217

=

865,2

084,0855,0

69,2

20

30012,089,0

643,2392,0

= 2,08

Pmax = P x Fk

= 10,24 x 2,08

= 21,27 kN

n = ΔMR/(P x R)

= 11403,46/(21,27 x 45,65)

= 11,7 buah

= 12 buah/m

s = panjang bidang longsor / n

= 64,06/12

= 5,3 m

Kebutuhan micropile untuk setiap percobaan dapat dilihat

pada Tabel 6.45.

Tabel 6. 45 Hasil Perhitungan Kebutuhan Micropile

Dipasang jumlah micropile yaitu 12 buah/m.

6.2.9 Perencanaan Dinding dan Pondasi Dangkal

Berdasarkan hasil akhir perencanaan geotextile wall, lapisan

luar oprit timbunan akan ditutupi oleh dinding panel beton

segmental. Dinding hanya berfungsi sebagai facing tidak sebagai

struktur utama perkuatan dikarenakan perkuatannya sendiri ada

pada material geotextile yang telah terpasang. Dinding ini akan

berdiri di atas sloof, sloof ini bertujuan sebagai pondasi dangkal.

No SFmin

Jumlah

Micropile

(buah)

1 1.159 3

2 1.055 12

Page 240: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

218

Berikut adalah data perencanaan dinding panel beton segmental

dan tanah dasar:

Panjang = 2440 mm

Lebar = 610 mm

Tebal = 75 mm

Berat = 180 kg/m2

Φ = 0°

Nc = 5,14

Nɣ = 0

Nq = 1

C = 22,68 kN/m2

ɣt = 14 kN/m2

Lebar dan kedalaman pondasi yang direncanakan adalah

0,5 m dan 1 m. Berikut adalah perhitungan perencanaan pondasi

dangkal dinding:

Wdinding = 180 kg/m2 x Adinding pada oprit timbunan

= 180 kg/m2 x 1487 m2

= 267750 kg

= 2677,5 kN

Qactual = 2677,5 kN / (0,5 m x 350 m)

= 15,3 kN/m2

Qultimate = c.Nc + (ɣ.D + q) Nq + 0,5.ɣt.B.Nɣ

= (22,68 x 5,14) + (14 x 1 + 0) 1 + (0,5 x 14 x 0,5

x 0)

= 134,1 kN/m2

Qijin = Qultimate/3

= 134,1/3

= 44,7 kN/m2

qactual < qultimate (OK)

6.3 Pemilihan Alternatif Timbunan Oprit

Dalam Tugas Akhir ini, perencanaan timbunan oprit ada dua

alternatif yaitu timbunan miring dan timbunan tegak. Pemilihan

alternatif perencanaan timbunan oprit adalah berdasarkan total

biaya material termurah.

Page 241: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

219

6.3.1 Perhitungan Total Biaya Timbunan Oprit Miring

Perencanaan timbunan oprit miring menggunakan 2

alternatif. Alternatif 1 menggunakan perkuatan geotextile untuk

arah melintang dan geotextile wall arah memanjang jembatan.

Alternatif 2 menggunakan perkuatan stone column untuk perkuatan

tanah dasar dan geotextile wall perkuatan tanah timbunan arah

memanjang jembatan. Pola pemasangan PVD yang digunakan

adalah pola segiempat dengan jarak antar PVD adalah 1,2 m. Total

kebutuhan dan biaya material dapat dilihat pada Tabel 6.46 dan

Tabel 6.47.

Tabel 6. 46 Alternatif 1 Perencanaan Timbunan Oprit Miring

Tabel 6. 47 Alternatif 2 Perencanaan Timbunan Oprit Miring

Dari hasil perhitungan pada perencanaan timbunan miring,

dipilih perencanaan timbunan oprit dengan Alternatif 2

dikarenakan mempunyai biaya material lebih ekonomis.

6.3.2 Perhitungan Total Biaya Timbunan Oprit Tegak

Perencanaan timbunan oprit tegak menggunakan

menggunakan perkuatan geotextile wall untuk arah melintang dan

arah memanjang jembatan. Pola pemasangan PVD yang digunakan

No Item Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan Harga Total

1 Timbunan 138432.000 m3 230,000Rp 31,839,360,000Rp

2 PVD 275940.000 m 3,500Rp 965,790,000Rp

3 Geotextile (melintang) 993860.000 m 17,000Rp 16,895,620,000Rp

4 Geotextile (memanjang) 8534.640 m 17,000Rp 145,088,880Rp

49,845,858,880Rp

No Item Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan Harga Total

1 Timbunan 138432.000 m3 230,000Rp 31,839,360,000Rp

2 PVD 275940 m 3,500Rp 965,790,000Rp

3 Stone column 24576.041 m3 250,000Rp 6,144,010,239.35Rp

4 Geotextile (memanjang) 8534.640 m 17,000Rp 145,088,880Rp

39,094,249,119Rp

Page 242: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

220

adalah pola segiempat dengan jarak antar PVD adalah 1,2 m. Total

kebutuhan dan biaya material dapat dilihat pada Tabel 6.48.

Tabel 6. 48 Total Biaya Perencanaan timbunan Oprit Tegak

6.3.3 Pemilihan Perencanaan Timbunan

Pada perencanaan Timbunan oprit miring membutuhkan

total biaya material Rp 39,094,249,119. Sedangkan pada

perencanaan timbunan oprit tegak membutuhkan total biaya

material Rp 32,016,424,425. Sehingga dalam pemilihan alternatif

berdasarkan efisiensi harga atau harga material yang lebih murah,

perencanaan Timbunan Oprit Tegak dipilih sebagai perkuatan

oprit timbunan.

No Item Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan Harga Total

1 Timbunan 61642.24 m3 230,000Rp 14,177,715,545Rp

2 PVD 127020.00 m 3,500Rp 444,570,000Rp

3 Geotextile (melintang) 224000.00 m2 17,000Rp 3,808,000,000Rp

4 Geotextile (memanjang) 8534.64 m2 17,000Rp 145,088,880Rp

5 Dinding Penutup 2975.00 m2 198,000Rp 589,050,000Rp

6 micropile 71400.00 m 180,000Rp 12,852,000,000Rp

32,016,424,425Rp

Page 243: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

221

BAB VII

KESIMPULAN

7.1 Kesimpulan

Dalam perencanaan Tugas Akhir ini didapatkan beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisa scouring pada abutment jembatan didapatkan

tinggi scouring yaitu 1,65 m. Abutment aman terhadap gerusan

dikarenakan panjang tiang pancang 24 m lebih dalam dari tinggi

scouring.

2. Hasil Perencanaan abutment jembatan dapat dilihat pada

Gambar 7.1.

Gambar 7. 1 Hasil akhir perencanaan abutment jembatan

Berikut adalah hasil perencanaan pondasi abutment jembatan

(Tabel 7.1 )

Page 244: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

222

Tabel 7. 1 Rekap Hasil Perencanaan Pondasi pada Abutment

Jembatan

Berikut adalah hasil perhitungan penulangan abutment

jembatan :

Pile cap:

Tulangan Lentur X : D32 - 100

Tulangan Lentur Y : D29 - 50

Breast Wall:

Tulangan Lentur : D25 - 125

Tulangan bagi : D22 - 200

Tulangan geser : D16 - 300

Back wall bawah:

Tulangan Lentur : D19 - 150

Tulangan bagi : D16 - 225

Tulangan geser : D10 - 300

Back wall atas:

Tulangan Lentur : D16 – 200

Tulangan bagi : D14 - 300

Tulangan geser : D10 - 300

3. Lama waktu pemampatan tanpa perbaikan tanah pada timbunan

oprit miring dan timbunan oprit tegak yaitu 23 tahun.

4. Tinggi timbunan awal untuk timbunan oprit miring yaitu 10,29

m, sedangkan untuk timbunan oprit tegak yaitu 10,24 m.

5. Lama waktu pemampatan pada Timbunan miring setelah

dipasang PVD U90% yaitu 24 minggu. Pola pemasangan PVD

Diameter

(m)

Kedalaman

(m)

Jumlah

Tiang

Panjang

Tiang (m)

Kebutuhan

Tiang

Pancang

(buah)

Biaya 1 Tiang Total Biaya

0.4 24 140 8 420 3,800,000.00Rp 1,596,000,000.00Rp

0.5 40 104 14 312 5,500,000.00Rp 1,716,000,000.00Rp

0.6 60 60 16 240 6,700,000.00Rp 1,608,000,000.00Rp

Page 245: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

223

adalah segiempat dengan jarak antar PVD adalah 1,2 m.

Kedalaman PVD yang direncanakan adalah 15 m.

6. Lama waktu pemampatan pada Timbunan tegak setelah

dipasang PVD U90% yaitu 24 minggu. Pola pemasangan PVD

adalah segiempat dengan jarak antar PVD adalah 1,2 m.

Kedalaman PVD yang direncanakan adalah 15 m.

7. Pada perencanaan perbaikan tanah pada timbunan oprit miring

yaitu dengan geotextile atau stone column. Didapatkan hasil

perencanaan sebagai berikut:

Geotextile arah melintang = 993860 m2

Geotextile wall arah memanjang = 8534,64 m2

Stone column = 16 buah (2 sisi); panjang = 12 m.

8. Pada perencanaan perbaikan tanah pada timbunan tegak yaitu

dengan geotextile wall dan micropile. Didapatkan hasil

perencanaan sebagai berikut:

Geotextile wall arah melintang = 224000 m2

Geotextile wall arah memanjang = 8534,64 m2

Micropile = 12 buah/m (2 sisi); panjang = 17 m.

9. Pada Tugas Akhir ini, penulis memilih perencanaan oprit

dengan Timbunan Tegak. Alasan penulis memilih

perencanaan tersebut adalah perencanaan timbunan oprit

miring mempunyai total biaya material lebih ekonomis.

7.2 Saran

Setelah dilakukan perhitungan dan analisa, Penulis

memberikan saran sebagai berikut:

1. Perencanaan oprit timbunan sebaiknya mempertimbangkan

lokasi sekitar.

2. Pada perencanaan timbunan oprit setelah memperhitungkan

biaya material, selanjutnya dapat diperhitungkan biaya

pelaksanaan.

3. Untuk perencanaan lebih lanjut, jenis jembatan yang lainnya

dapat dipertimbangkan.

Page 246: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

224

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 247: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

225

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standardisasi Nasional (BSN). Standar Pembebanan untuk

Jembatan (RSNI T - 02 - 2005)

Badan Standardisasi Nasional (BSN). Pembebanan untuk

Jembatan (SNI 1725:2016)

Badan Standardisasi Nasional (BSN). Perancangan Jembatan

terhadap Beban Gempa (RSNI 2833:201X)

Badan Standardisasi Nasional (BSN). Persyaratan Beton

Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 2847:2013)

Das, Braja M. 1988. Mekanika Tanah: Prinsip-Prinsip Rekayasa

Geoteknik jilid 1. Diterjemahkan oleh Noor Endah dan

Indrasurya B.M. Surabaya: Erlangga.

Das, Braja M. 1988. Mekanika Tanah: Prinsip-Prinsip Rekayasa

Geoteknik jilid 2. Diterjemahkan oleh Noor Endah dan

Indrasurya B.M. Surabaya: Erlangga.

Mochtar, Noor Endah. 2012. Modul Ajar Metode Perbaikan

Tanah. Surabaya: ITS Press.

Terzaghi, K. and Peck, R. 1967. Soil Mechanics in Engineering

Practice. 2nd Edition. New York: John Wiley

Bowles, J.E. 1984. Physical and Geotechnical Properties of Soils.

New York: McGraw-Hill Education.

Kosasih, Agustina (and Mochtar). 1997. Pengaruh Kadar Air,

Angka Pori, dan Batas Cair Tanah Lempung terhadap Harga

Indeks Pemampatan Konsolidasi, CC, dan Indeks

Pengembangan, Cs. Master thesis, Program Pascasarjana.

Teknik Sipil ITS. Surabaya

Ardana, Made Dodiek (and Mochtar). 1999. Pengaruh Tegangan

Overburden Effective dan Plastisitas Tanah terhadap Kekuatan

Geser Undrained Tanah Lempung Berkonsentrasi Sangat

Lunak sampai Kaku yang Terkonsolidasi Normal. Master

thesis, Program Pascasarjana. Teknik Sipil ITS. Surabaya.

Page 248: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

226

Mochtar, I. B. 2000. Teknologi Perbaikan Tanah dan Alternatif

Perencanaan Pada Tanah Bermasalah (Problematic Soils).

Teknik Sipil ITS. Surabaya.

Hansbo, S. 1979. Consolidation of clay by band-shaped

prefabricated drains. Ground Engng. July, Vol. 12, No 5.

Wahyudi, Herman. 1999. Daya Dukung Pondasi Dalam. Surabaya:

ITS Press.

Wahyudi, Herman. 1999. Daya Dukung Pondasi Dangkal.

Surabaya: ITS Press.

Naval Facilities. 1971. Design Manual: Foundations, and Earth

Structures (NACFAC DM-7). Alexandria: US Department of

the Navy.

Barksdale, dan Bachus. 1983. Design and Construction of Stone

Column Volume 1. Atlanta: School of Civil Engineering

Georgia Institute of Technology

Richardson, dan Davis. 2001. Evaluating Scour at Bridges Fourth

Edition. Colorado: Ayres Associates

Page 249: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

227

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

DATA PERENCANAAN

Data tanah :

Page 250: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

228

Potongan Memanjang Jembatan:

Page 251: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

229

LAMPIRAN 2

BROSUR-BROSUR BAHAN MATERIAL YANG DIPAKAI

Spesifikasi PVD PT. Teknindo Geosistem Unggul

Page 252: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

230

Spesifikasi Geotextile PT. Teknindo Geosistem Unggul

Page 253: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

231

Spesifikasi Micropile

Page 254: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

232

Spesifikasi PCI Girder PT. WIKA Beton

Page 255: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

233

Spesifikasi Tiang Pancang PT. WIKA Beton

Page 256: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

234

Harga Material PVD dan Geotextile PT. Teknindo

Geosistem Unggul

Page 257: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

235

Harga Tiang Pancang

Page 258: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

236

Harga Dinding Penutup (facing) Geotextile Walls

Page 259: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

237

HARGA MICROPILE PT. BUMINDO SAKTI

Page 260: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

238

LAMPIRAN 3

ANALISA DATA TANAH

Depth

(m)

ɣt

(t/m3)

ɣd

(t/m3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ'

(t/m3)

e Wc (%)Cv

(cm2/det)

Cc CsCu

(t/m2)

LL

(%)

PL

(%)

IP

(%)

0-1 1.4 0.949 1.6 0.6 1.85 68.55 0.0004 0.850 0.121 0.773 80 37 43

1-2 1.4 0.949 1.6 0.6 1.85 68.55 0.0004 0.850 0.121 0.846 80 37 43

2-3 1.4 0.949 1.6 0.6 1.85 68.55 0.0004 0.850 0.121 0.919 80 37 43

3-4 1.6 1.112 1.7 0.7 1.42 52.81 0.000614 0.589 0.084 1.021 70 34 36

4-5 1.6 1.112 1.7 0.7 1.42 52.81 0.000614 0.589 0.084 1.114 70 34 36

5-6 1.6 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.231 65 32 33

6-7 1.6 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.340 65 32 33

7-8 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.450 65 32 33

8-9 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.560 65 32 33

9-10 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.669 65 32 33

10-11 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.779 65 32 33

11-12 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.889 65 32 33

12-13 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.998 65 32 33

13-14 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 2.108 65 32 33

14-15 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 2.218 65 32 33

15-16 1.8 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.45165 0.065 2.32736 65 32 33

16-17 1.8 1.355 1.8 0.8 1.14 32.8 0.000767 - - - - - -

17-18 1.8 1.355 1.8 0.8 1.14 32.8 0.000767 - - - - - -

18-19 1.8 1.355 1.8 0.8 1.14 32.8 0.000767 - - - - - -

19-20 2 1.58617 2 1 0.71 26.09 0.00384 - - - - - -

20-21 2 1.58617 2 1 0.71 26.09 0.00384 - - - - - -

21-22 2 1.58617 2 1 0.71 26.09 0.00384 - - - - - -

22-23 2 1.58617 2 1 0.71 26.09 0.00384 - - - - - -

23-24 2 1.58617 2 1 0.71 26.09 0.00384 - - - - - -

Page 261: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

239

LAMPIRAN 4

KOMBINASI PEMBEBANAN ABUTMENT JEMBATAN

Kombinasi 1 Pembebanan Abutment

Kombinasi 2 Pembebanan Abutment

ARAHVERTIKA

L

No BEBAN KODE P (Kn) TX (Kn) TY (Kn) MX (kNm) MY (kNm)

1 berat sendiri MS 37676.03 -25627.47

2beban mati

tambahanMA 7296.00 -364.80

3 beban lajur D TD 6960.80 -696.08

4 gaya rem TB 253.13 2467.97

5 beban angin EW

6 beban gempa EQ

51932.83 253.13 0 -24220.38 0

KOMBINASI 1 HORISONTAL MOMEN

TOTAL

ARAHVERTIKA

L

No BEBAN KODE P (Kn) TX (Kn) TY (Kn) MX (kNm) MY (kNm)

1 berat sendiri MS 37676.03 -25627.47

2beban mati

tambahanMA 7296.00 -364.80

3 beban lajur D TD 6960.80 -696.08

4 gaya rem TB 253.13 2467.97

5 beban angin EW

6 beban gempa EQ

51932.83 253.13 0 -24220.38 0

KOMBINASI 2 HORISONTAL MOMEN

TOTAL

Page 262: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

240

Kombinasi 3 Pembebanan Abutment

Kombinasi 4 Pembebanan Abutment

ARAH VERTIKAL

No BEBAN KODE P (Kn) TX (Kn) TY (Kn) MX (kNm) MY (kNm)

1 berat sendiri MS 37676.03 -25627.47

2beban mati

tambahanMA 7296.00 -364.80

3 beban lajur D TD 6960.80 -696.08

4 gaya rem TB 253.13 2467.97

5 beban angin EW 247.60 2674.37

6 beban gempa EQ

51932.83 253.13 247.60 -24220.38 2674.37TOTAL

KOMBINASI 3 HORISONTAL MOMEN

ARAH VERTIKAL

No BEBAN KODE P (Kn) TX (Kn) TY (Kn) MX (kNm) MY (kNm)

1 berat sendiri MS 37676.03 -25627.47

2beban mati

tambahanMA 7296.00 -364.80

3 beban lajur D TD 6960.80 -696.08

4 gaya rem TB 253.13 2467.97

5 beban angin EW 247.60 2674.37

6 beban gempa EQ

51932.83 253.13 247.60 -24220.38 2674.37

KOMBINASI 4 HORISONTAL MOMEN

TOTAL

Page 263: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

241

Kombinasi 5 Pembebanan Abutment

Kombinasi 6 Pembebanan Abutment

ARAH VERTIKAL

No BEBAN KODE P (Kn) TX (Kn) TY (Kn) MX (kNm) MY (kNm)

1 berat sendiri MS 37676.03 -25627.47

2 beban mati tambahan MA 7296.00 -364.80

3 beban lajur D TD

4 gaya rem TB

5 beban angin EW

6 b. beban gempa (arah x) EQ 8815.79 57945.68

a. beban gempa (arah y) EQ 8815.79 57945.68

44972.03 8815.79 8815.79 31953.41 57945.68TOTAL

KOMBINASI 5 HORISONTAL MOMEN

ARAH VERTIKAL

No BEBAN KODE P (Kn) TX (Kn) TY (Kn) MX (kNm) MY (kNm)

1 berat sendiri MS 37676.03 -25627.47

2 beban mati tambahan MA 7296.00 -364.80

3 beban lajur D TD

4 gaya rem TB

5 beban angin EW

6 beban gempa EQ

44972.03 0 0 -25992.27 0

KOMBINASI 6 HORISONTAL MOMEN

TOTAL

Page 264: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

242

Kombinasi 7 Pembebanan Abutment

Kombinasi 1 Pembebanan Breast wall

ARAH VERTIKAL

No BEBAN KODE P (Kn) TX (Kn) TY (Kn) MX (kNm) MY (kNm)

1 berat sendiri MS 37676.03 -25627.47

2 beban mati tambahan MA 7296.00 -364.80

3 beban lajur D TD 6960.80 -696.08

4 gaya rem TB 253.13 2467.97

5 beban angin EW

6 beban gempa EQ

51932.83 253.13 0 -24220.38 0TOTAL

KOMBINASI 7 HORISONTAL MOMEN

Vertikal

P (kN) Ix (kN) Iy (kN) Mx (kNm) My (kNm)

1 Berat sendiri MS 20971.578

2 Beban mati tambahan MA 3648

3 Beban lajur "D" TD 6960.8 -696.08

4 Gaya rem TB 253.125 2467.96875

5 Beban Angin EW

6 Beban Gempa EQ

31580.3784 253.125 0 1771.88875 0

Momen

Total

No Aksi/Beban KodeHorisontal

Page 265: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

243

Kombinasi 2 Pembebanan Breast wall

Kombinasi 3 Pembebanan Breast wall

Vertikal

P (kN) Ix (kN) Iy (kN) Mx (kNm) My (kNm)

1 Berat sendiri MS 20971.5784

2 Beban mati tambahan MA 3648

3 Beban lajur "D" TD 6960.8 -696.08

4 Gaya rem TB 253.125 2467.96875

5 Beban Angin EW

6 Beban Gempa EQ

31580.3784 253.125 0 1771.88875 0Total

No Aksi/Beban KodeHorisontal Momen

Vertikal

P (kN) Ix (kN) Iy (kN) Mx (kNm) My (kNm)

1 Berat sendiri MS 20971.5784

2 Beban mati tambahan MA 3648

3 Beban lajur "D" TD 6960.8 -696.08

4 Gaya rem TB 253.125 2467.96875

5 Beban Angin EW 247.603125 2674.366406

6 Beban Gempa EQ

31580.3784 253.125 247.603125 1771.88875 2674.366406Total

No Aksi/Beban KodeHorisontal Momen

Page 266: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

244

Kombinasi 4 Pembebanan Breast wall

Kombinasi 5 Pembebanan Breast wall

Vertikal

P (kN) Ix (kN) Iy (kN) Mx (kNm) My (kNm)

1 Berat sendiri MS 20971.5784

2 Beban mati tambahan MA 3648

3 Beban lajur "D" TD 6960.8 -696.08

4 Gaya rem TB 253.125 2467.96875

5 Beban Angin EW 247.603125 2674.366406

6 Beban Gempa EQ

31580.3784 253.125 247.603125 1771.88875 2674.366406Total

No Aksi/Beban KodeHorisontal Momen

Vertikal

P (kN) Ix (kN) Iy (kN) Mx (kNm) My (kNm)

1 Berat sendiri MS 20971.5784

2 Beban mati tambahan MA 3648

3 Beban lajur "D" TD

4 Gaya rem TB

5 Beban Angin EW

6 b. beban gempa (arah x) EQ 5235.85673 33985.077

a. beban gempa (arah y) EQ 5235.857 33985.077

24619.5784 5235.85673 5235.85673 33985.0773 33985.07728Total

No Aksi/Beban KodeHorisontal Momen

Page 267: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

245

Kombinasi 6 Pembebanan Breast wall

Kombinasi 7 Pembebanan Breast wall

Vertikal

P (kN) Ix (kN) Iy (kN) Mx (kNm) My (kNm)

1 Berat sendiri MS 20971.5784

2 Beban mati tambahan MA 3648

3 Beban lajur "D" TD

4 Gaya rem TB

5 Beban Angin EW

6 Beban Gempa EQ

24619.5784 0 0 0 0Total

No Aksi/Beban KodeHorisontal Momen

Vertikal

P (kN) Ix (kN) Iy (kN) Mx (kNm) My (kNm)

1 Berat sendiri MS 20971.5784

2 Beban mati tambahan MA 3648

3 Beban lajur "D" TD 6960.8 -696.08

4 Gaya rem TB 253.125 2467.96875

5 Beban Angin EW

6 Beban Gempa EQ

31580.3784 253.125 0 1771.88875 0Total

No Aksi/Beban KodeHorisontal Momen

Page 268: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

246

LAMPIRAN 5

PERHITUNGAN DAYA DUKUNG IJIN TIANG PANCANG

Tiang pancang D40

Depth increment 0.5 m

Diameter Ø 40 cm

4D 160

8D 320

N > 15

sand

N > 15

sand

Qijin =

Qult / SF

; SF = 3

15 + 0,5

(N-15)0,6 N (ton)

1 1 L 1 1 1 1.6 0.6 0.3 3.57 2 2.00 4.00 20.11 1.00 0.63 0.63 20.73 6.91

1.5 2 L 2 2 2 1.6 0.6 0.6 6.45 4 4.00 4.63 23.25 2.00 1.26 1.88 25.13 8.38

2 3 L 3 3 3 1.6 0.6 0.9 8.82 6 6.00 5.10 25.64 3.00 1.88 3.77 29.41 9.80

2.5 3.25 L 3.25 3.25 3.25 1.6 0.6 1.2 8.78 6.5 6.50 5.50 27.65 3.25 2.04 5.81 33.46 11.15

3 3.5 L 3.5 3.5 3.5 1.6 0.6 1.5 8.75 7 7.00 5.57 28.01 3.50 2.20 8.01 36.02 12.01

3.5 3.75 L 3.75 3.75 3.75 1.7 0.7 1.85 8.62 7.5 7.50 6.21 31.19 3.75 2.36 10.37 41.56 13.85

4 3 L 3 3 3 1.7 0.7 2.2 6.38 6 6.00 6.56 32.97 3.00 1.88 12.25 45.22 15.07

4.5 3.25 L 3.25 3.25 3.25 1.7 0.7 2.55 6.44 6.5 6.44 6.63 33.31 3.22 2.02 14.27 47.58 15.86

5 3.5 L 3.5 3.5 3.5 1.7 0.7 2.9 6.48 7 6.48 6.62 33.27 3.24 2.04 16.31 49.58 16.53

5.5 3.75 L 3.75 3.75 3.75 1.8 0.8 3.3 6.47 7.5 6.47 6.54 32.87 3.23 2.03 18.34 51.21 17.07

6 4 L 4 4 4 1.8 0.8 3.7 6.45 8 6.45 6.39 32.10 3.23 2.03 20.37 52.47 17.49

6.5 4.25 L 4.25 4.25 4.25 1.8 0.8 4.1 6.44 8.5 6.44 6.45 32.40 3.22 2.02 22.39 54.79 18.26

7 4.5 L 4.5 4.5 4.5 1.8 0.8 4.5 6.43 9 6.43 6.63 33.30 3.21 2.02 24.41 57.71 19.24

7.5 4.75 L 4.75 4.75 4.75 1.8 0.8 4.9 6.42 9.5 6.42 6.79 34.12 3.21 2.02 26.43 60.55 20.18

8 6 L 6 6 6 1.8 0.8 5.3 7.69 12 7.69 6.94 34.91 3.85 2.42 28.84 63.75 21.25

8.5 6.25 L 6.25 6.25 6.25 1.8 0.8 5.7 7.62 12.5 7.62 7.09 35.66 3.81 2.39 31.24 66.90 22.30

9 6.5 L 6.5 6.5 6.5 1.8 0.8 6.1 7.56 13 7.56 7.24 36.38 3.78 2.37 33.61 70.00 23.33

9.5 6.75 L 6.75 6.75 6.75 1.8 0.8 6.5 7.50 13.5 7.50 7.34 36.90 3.75 2.36 35.97 72.86 24.29

10 7 L 7 7 7 1.8 0.8 6.9 7.45 14 7.45 7.42 37.29 3.72 2.34 38.31 75.60 25.20

ɣ'

(t/m3)

Depth

(m)N

Jenis

Tanah

N > 15

sand

ɣsat

(t/m3)

fsi

(t/m2)

Rsi (t)Σ Rsi

(t)

Qult =

Qujung +

Σ Rsi

σ'o

(t/m2)Nkoreksi 2N

N2

Koreksi

N rata2

ujung

Qujung

(t)

Page 269: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

247

N > 15

sand

N > 15

sand

Qijin =

Qult / SF

; SF = 3

15 + 0,5

(N-15)0,6 N (ton)

10.5 7 L 7 7 7 1.8 0.8 7.3 7.14 14 7.14 7.30 36.72 3.57 2.24 40.55 77.27 25.76

11 7 L 7 7 7 1.8 0.8 7.7 6.97 14 6.97 7.19 36.15 3.48 2.19 42.74 78.89 26.30

11.5 7 L 7 7 7 1.8 0.8 8.1 6.90 14 6.90 7.11 35.75 3.45 2.17 44.91 80.66 26.89

12 7 L 7 7 7 1.8 0.8 8.5 6.83 14 6.83 7.07 35.52 3.41 2.15 47.05 82.57 27.52

12.5 7.25 L 7.25 7.25 7.25 1.8 0.8 8.9 7.00 14.5 7.00 7.05 35.45 3.50 2.20 49.25 84.70 28.23

13 7.5 L 7.5 7.5 7.5 1.8 0.8 9.3 7.18 15 7.18 7.10 35.71 3.59 2.25 51.51 87.22 29.07

13.5 7.75 L 7.75 7.75 7.75 1.8 0.8 9.7 7.35 15.5 7.35 7.37 37.05 3.67 2.31 53.82 90.87 30.29

14 8 L 8 8 8 1.8 0.8 10.1 7.51 16 7.51 7.70 38.72 3.76 2.36 56.18 94.90 31.63

14.5 9.5 L 9.5 9.5 9.5 1.8 0.8 10.5 8.84 19 8.84 8.23 41.36 4.42 2.78 58.95 100.31 33.44

15 10 L 10 10 10 1.8 0.8 10.9 9.22 20 9.22 8.91 44.78 4.61 2.90 61.85 106.62 35.54

15.5 11.5 L 11.5 11.5 11.5 1.8 0.8 11.3 10.50 23 10.50 9.74 48.96 5.25 3.30 65.15 114.11 38.04

16 13 P 13 13 13 1.8 0.8 11.7 11.76 26 11.76 9.91 49.81 2.35 1.48 66.63 116.44 38.81

16.5 14.5 P 14.5 14.5 14.5 1.8 0.8 12.1 13.00 29 13.00 10.16 51.06 2.60 1.63 68.26 119.32 39.77

17 16 P 15.5 9.6 9.6 1.8 0.8 12.5 8.53 19.2 8.53 10.32 51.87 1.71 1.07 69.33 121.20 40.40

17.5 17.5 P 16.25 10.5 10.5 1.8 0.8 12.9 9.25 21 9.25 10.62 53.36 1.85 1.16 70.49 123.86 41.29

18 19 P 17 11.4 11.4 1.8 0.8 13.3 9.96 22.8 9.96 10.80 54.31 1.99 1.25 71.75 126.05 42.02

18.5 21.75 P 18.375 13.05 13.05 1.8 0.8 13.7 11.30 26.1 11.30 10.90 54.80 2.26 1.42 73.17 127.97 42.66

19 23 P 19 13.8 13.8 2 1 14.2 11.82 27.6 11.82 10.91 54.86 2.36 1.49 74.65 129.51 43.17

19.5 24.5 P 19.75 14.7 14.7 2 1 14.7 12.46 29.4 12.46 11.54 58.03 2.49 1.57 76.22 134.25 44.75

20 26 P 20.5 15.6 15.6 2 1 15.2 13.08 31.2 13.08 12.69 63.77 2.62 1.64 77.86 141.63 47.21

20.5 26 P 20.5 15.6 15.6 2 1 15.7 12.95 31.2 12.95 14.05 70.63 2.59 1.63 79.49 150.12 50.04

21 35 P 25 21 21 2 1 16.2 17.25 42 17.25 15.75 79.16 3.45 2.17 81.65 160.82 53.61

21.5 40 P 27.5 24 24 2 1 16.7 19.51 48 19.51 17.48 87.84 3.90 2.45 84.11 171.95 57.32

22 48 P 31.5 28.8 28.8 2 1 17.2 23.18 57.6 23.18 19.08 95.89 4.64 2.91 87.02 182.91 60.97

22.5 50 P 32.5 30 30 2 1 17.7 23.90 60 23.90 20.56 103.33 4.78 3.00 90.02 193.35 64.45

23 50 P 32.5 30 30 2 1 18.2 23.67 60 23.67 22.02 110.70 4.73 2.97 93.00 203.70 67.90

23.5 50 P 32.5 30 30 2 1 18.7 23.44 60 23.44 22.82 114.70 4.69 2.95 95.94 210.64 70.21

24 50 P 32.5 30 30 2 1 19.2 23.21 60 23.21 23.48 118.02 4.64 2.92 98.86 216.88 72.29

ɣ'

(t/m3)

Depth

(m)N

Jenis

Tanah

N > 15

sand

ɣsat

(t/m3)

fsi

(t/m2)

Rsi (t)Σ Rsi

(t)

Qult =

Qujung +

Σ Rsi

σ'o

(t/m2)Nkoreksi 2N

N2

Koreksi

N rata2

ujung

Qujung

(t)

Page 270: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

248

Tiang pancang D50

Depth increment 0.5 m

Diameter Ø 50 cm

4D 200

8D 400

N > 15

sand

N > 15

sand

Qijin =

Qult / SF

; SF = 3

15 + 0,5

(N-15)0,6 N (ton)

1 1 L 1 1 1 1.6 0.6 0.3 3.57 2 2.00 4.00 31.42 1.00 0.79 0.79 32.20 10.73

1.5 2 L 2 2 2 1.6 0.6 0.6 6.45 4 4.00 4.63 36.32 2.00 1.57 2.36 38.68 12.89

2 3 L 3 3 3 1.6 0.6 0.9 8.82 6 6.00 5.10 40.06 3.00 2.36 4.71 44.77 14.92

2.5 3.25 L 3.25 3.25 3.25 1.6 0.6 1.2 8.78 6.5 6.50 5.50 43.20 3.25 2.55 7.26 50.46 16.82

3 3.5 L 3.5 3.5 3.5 1.6 0.6 1.5 8.75 7 7.00 5.57 43.76 3.50 2.75 10.01 53.77 17.92

3.5 3.75 L 3.75 3.75 3.75 1.7 0.7 1.85 8.62 7.5 7.50 6.21 48.73 3.75 2.95 12.96 61.69 20.56

4 3 L 3 3 3 1.7 0.7 2.2 6.38 6 6.00 6.56 51.52 3.00 2.36 15.32 66.83 22.28

4.5 3.25 L 3.25 3.25 3.25 1.7 0.7 2.55 6.44 6.5 6.44 6.63 52.04 3.22 2.53 17.84 69.88 23.29

5 3.5 L 3.5 3.5 3.5 1.7 0.7 2.9 6.48 7 6.48 6.62 51.99 3.24 2.55 20.39 72.37 24.12

5.5 3.75 L 3.75 3.75 3.75 1.8 0.8 3.3 6.47 7.5 6.47 6.54 51.36 3.23 2.54 22.93 74.28 24.76

6 4 L 4 4 4 1.8 0.8 3.7 6.45 8 6.45 6.39 50.16 3.23 2.53 25.46 75.62 25.21

6.5 4.25 L 4.25 4.25 4.25 1.8 0.8 4.1 6.44 8.5 6.44 6.45 50.63 3.22 2.53 27.99 78.61 26.20

7 4.5 L 4.5 4.5 4.5 1.8 0.8 4.5 6.43 9 6.43 6.63 52.04 3.21 2.52 30.51 82.55 27.52

7.5 4.75 L 4.75 4.75 4.75 1.8 0.8 4.9 6.42 9.5 6.42 6.79 53.32 3.21 2.52 33.03 86.35 28.78

8 6 L 6 6 6 1.8 0.8 5.3 7.69 12 7.69 6.94 54.54 3.85 3.02 36.06 90.60 30.20

8.5 6.25 L 6.25 6.25 6.25 1.8 0.8 5.7 7.62 12.5 7.62 7.09 55.72 3.81 2.99 39.05 94.77 31.59

9 6.5 L 6.5 6.5 6.5 1.8 0.8 6.1 7.56 13 7.56 7.24 56.85 3.78 2.97 42.02 98.86 32.95

9.5 6.75 L 6.75 6.75 6.75 1.8 0.8 6.5 7.50 13.5 7.50 7.34 57.65 3.75 2.95 44.96 102.61 34.20

10 7 L 7 7 7 1.8 0.8 6.9 7.45 14 7.45 7.42 58.26 3.72 2.92 47.89 106.15 35.38

ɣ' (t/m3)Depth

(m)N

Jenis

Tanah

N > 15

sand

ɣsat

(t/m3)fsi (t/m

2) Rsi (t) Σ Rsi (t)

Qult =

Qujung +

Σ Rsi

s'o (t/m2) Nkoreksi 2NN2

Koreksi

N rata2

ujung

Qujung (t)

Page 271: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

249

N > 15

sand

N > 15

sand

Qijin =

Qult / SF

; SF = 3

15 + 0,5

(N-15)0,6 N (ton)

10.5 7 L 7 7 7 1.8 0.8 7.3 7.14 14 7.14 7.30 57.37 3.57 2.80 50.69 108.06 36.02

11 7 L 7 7 7 1.8 0.8 7.7 6.97 14 6.97 7.19 56.48 3.48 2.74 53.43 109.91 36.64

11.5 7 L 7 7 7 1.8 0.8 8.1 6.90 14 6.90 7.11 55.86 3.45 2.71 56.13 111.99 37.33

12 7 L 7 7 7 1.8 0.8 8.5 6.83 14 6.83 7.07 55.50 3.41 2.68 58.82 114.31 38.10

12.5 7.25 L 7.25 7.25 7.25 1.8 0.8 8.9 7.00 14.5 7.00 7.05 55.38 3.50 2.75 61.57 116.95 38.98

13 7.5 L 7.5 7.5 7.5 1.8 0.8 9.3 7.18 15 7.18 7.10 55.80 3.59 2.82 64.39 120.18 40.06

13.5 7.75 L 7.75 7.75 7.75 1.8 0.8 9.7 7.35 15.5 7.35 7.37 57.90 3.67 2.88 67.27 125.17 41.72

14 8 L 8 8 8 1.8 0.8 10.1 7.51 16 7.51 7.70 60.50 3.76 2.95 70.22 130.72 43.57

14.5 9.5 L 9.5 9.5 9.5 1.8 0.8 10.5 8.84 19 8.84 8.23 64.62 4.42 3.47 73.69 138.31 46.10

15 10 L 10 10 10 1.8 0.8 10.9 9.22 20 9.22 8.91 69.96 4.61 3.62 77.31 147.27 49.09

15.5 11.5 L 11.5 11.5 11.5 1.8 0.8 11.3 10.50 23 10.50 9.74 76.50 5.25 4.12 81.43 157.94 52.65

16 13 P 13 13 13 1.8 0.8 11.7 11.76 26 11.76 9.91 77.83 2.35 1.85 83.28 161.12 53.71

16.5 14.5 P 14.5 14.5 14.5 1.8 0.8 12.1 13.00 29 13.00 10.16 79.78 2.60 2.04 85.32 165.11 55.04

17 16 P 15.5 9.6 9.6 1.8 0.8 12.5 8.53 19.2 8.53 10.32 81.04 1.71 1.34 86.67 167.71 55.90

17.5 17.5 P 16.25 10.5 10.5 1.8 0.8 12.9 9.25 21 9.25 10.62 83.38 1.85 1.45 88.12 171.49 57.16

18 19 P 17 11.4 11.4 1.8 0.8 13.3 9.96 22.8 9.96 10.80 84.86 1.99 1.56 89.68 174.54 58.18

18.5 21.75 P 18.375 13.05 13.05 1.8 0.8 13.7 11.30 26.1 11.30 10.90 85.63 2.26 1.77 91.46 177.09 59.03

19 23 P 19 13.8 13.8 2 1 14.2 11.82 27.6 11.82 10.91 85.72 2.36 1.86 93.31 179.03 59.68

19.5 24.5 P 19.75 14.7 14.7 2 1 14.7 12.46 29.4 12.46 11.54 90.67 2.49 1.96 95.27 185.94 61.98

20 26 P 20.5 15.6 15.6 2 1 15.2 13.08 31.2 13.08 12.69 99.64 2.62 2.05 97.33 196.97 65.66

20.5 26 P 20.5 15.6 15.6 2 1 15.7 12.95 31.2 12.95 14.05 110.37 2.59 2.03 99.36 209.72 69.91

21 35 P 25 21 21 2 1 16.2 17.25 42 17.25 15.75 123.69 3.45 2.71 102.07 225.76 75.25

21.5 40 P 27.5 24 24 2 1 16.7 19.51 48 19.51 17.48 137.25 3.90 3.06 105.13 242.39 80.80

22 48 P 31.5 28.8 28.8 2 1 17.2 23.18 57.6 23.18 19.08 149.83 4.64 3.64 108.77 258.61 86.20

22.5 50 P 32.5 30 30 2 1 17.7 23.90 60 23.90 20.56 161.45 4.78 3.75 112.53 273.98 91.33

23 50 P 32.5 30 30 2 1 18.2 23.67 60 23.67 22.02 172.97 4.73 3.72 116.25 289.22 96.41

23.5 50 P 32.5 30 30 2 1 18.7 23.44 60 23.44 22.82 179.22 4.69 3.68 119.93 299.15 99.72

24 50 P 32.5 30 30 2 1 19.2 23.21 60 23.21 23.48 184.41 4.64 3.65 123.57 307.99 102.66

ɣ' (t/m3)Depth

(m)N

Jenis

Tanah

N > 15

sand

ɣsat

(t/m3)fsi (t/m

2) Rsi (t) Σ Rsi (t)

Qult =

Qujung +

Σ Rsi

s'o (t/m2) Nkoreksi 2NN2

Koreksi

N rata2

ujung

Qujung (t)

Page 272: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

250

Tiang Pancang D60

Depth increment 0.5 m

Diameter Ø 60 cm

4D 240

8D 480

N > 15

sand

N > 15

sand

Qijin =

Qult / SF

; SF = 3

15 + 0,5

(N-15)0,6 N (ton)

1 1 L 1 1 1 1.6 0.6 0.3 3.57 2 2.00 4.00 45.24 1.00 0.94 0.94 46.18 15.39

1.5 2 L 2 2 2 1.6 0.6 0.6 6.45 4 4.00 4.63 52.31 2.00 1.88 2.83 55.13 18.38

2 3 L 3 3 3 1.6 0.6 0.9 8.82 6 6.00 5.10 57.68 3.00 2.83 5.65 63.33 21.11

2.5 3.25 L 3.25 3.25 3.25 1.6 0.6 1.2 8.78 6.5 6.50 5.50 62.20 3.25 3.06 8.72 70.92 23.64

3 3.5 L 3.5 3.5 3.5 1.6 0.6 1.5 8.75 7 7.00 5.57 63.01 3.50 3.30 12.02 75.03 25.01

3.5 3.75 L 3.75 3.75 3.75 1.7 0.7 1.85 8.62 7.5 7.50 6.21 70.18 3.75 3.53 15.55 85.73 28.58

4 3 L 3 3 3 1.7 0.7 2.2 6.38 6 6.00 6.56 74.19 3.00 2.83 18.38 92.57 30.86

4.5 3.25 L 3.25 3.25 3.25 1.7 0.7 2.55 6.44 6.5 6.44 6.63 74.94 3.22 3.03 21.41 96.35 32.12

5 3.5 L 3.5 3.5 3.5 1.7 0.7 2.9 6.48 7 6.48 6.62 74.86 3.24 3.05 24.47 99.33 33.11

5.5 3.75 L 3.75 3.75 3.75 1.8 0.8 3.3 6.47 7.5 6.47 6.54 73.96 3.23 3.05 27.51 101.47 33.82

6 4 L 4 4 4 1.8 0.8 3.7 6.45 8 6.45 6.39 72.22 3.23 3.04 30.55 102.78 34.26

6.5 4.25 L 4.25 4.25 4.25 1.8 0.8 4.1 6.44 8.5 6.44 6.45 72.90 3.22 3.03 33.59 106.49 35.50

7 4.5 L 4.5 4.5 4.5 1.8 0.8 4.5 6.43 9 6.43 6.63 74.93 3.21 3.03 36.62 111.55 37.18

7.5 4.75 L 4.75 4.75 4.75 1.8 0.8 4.9 6.42 9.5 6.42 6.79 76.77 3.21 3.02 39.64 116.42 38.81

8 6 L 6 6 6 1.8 0.8 5.3 7.69 12 7.69 6.94 78.54 3.85 3.62 43.27 121.81 40.60

8.5 6.25 L 6.25 6.25 6.25 1.8 0.8 5.7 7.62 12.5 7.62 7.09 80.23 3.81 3.59 46.86 127.09 42.36

9 6.5 L 6.5 6.5 6.5 1.8 0.8 6.1 7.56 13 7.56 7.24 81.86 3.78 3.56 50.42 132.28 44.09

9.5 6.75 L 6.75 6.75 6.75 1.8 0.8 6.5 7.50 13.5 7.50 7.34 83.02 3.75 3.53 53.95 136.97 45.66

10 7 L 7 7 7 1.8 0.8 6.9 7.45 14 7.45 7.42 83.90 3.72 3.51 57.46 141.36 47.12

ɣ' (t/m3)Depth

(m)N

Jenis

Tanah

N > 15

sand

ɣsat

(t/m3)s'o (t/m2) Nkoreksi 2N

N2

Koreksi

N rata2

ujung

Qujung (t) fsi (t/m2) Rsi (t) Σ Rsi (t)

Qult =

Qujung +

Σ Rsi

Page 273: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

251

N > 15

sand

N > 15

sand

Qijin =

Qult / SF

; SF = 3

15 + 0,5

(N-15)0,6 N (ton)

10.5 7 L 7 7 7 1.8 0.8 7.3 7.14 14 7.14 7.30 82.61 3.57 3.37 60.83 143.44 47.81

11 7 L 7 7 7 1.8 0.8 7.7 6.97 14 6.97 7.19 81.33 3.48 3.28 64.11 145.44 48.48

11.5 7 L 7 7 7 1.8 0.8 8.1 6.90 14 6.90 7.11 80.44 3.45 3.25 67.36 147.80 49.27

12 7 L 7 7 7 1.8 0.8 8.5 6.83 14 6.83 7.07 79.92 3.41 3.22 70.58 150.49 50.16

12.5 7.25 L 7.25 7.25 7.25 1.8 0.8 8.9 7.00 14.5 7.00 7.05 79.75 3.50 3.30 73.88 153.63 51.21

13 7.5 L 7.5 7.5 7.5 1.8 0.8 9.3 7.18 15 7.18 7.10 80.35 3.59 3.38 77.26 157.61 52.54

13.5 7.75 L 7.75 7.75 7.75 1.8 0.8 9.7 7.35 15.5 7.35 7.37 83.37 3.67 3.46 80.72 164.10 54.70

14 8 L 8 8 8 1.8 0.8 10.1 7.51 16 7.51 7.70 87.12 3.76 3.54 84.26 171.39 57.13

14.5 9.5 L 9.5 9.5 9.5 1.8 0.8 10.5 8.84 19 8.84 8.23 93.06 4.42 4.16 88.43 181.48 60.49

15 10 L 10 10 10 1.8 0.8 10.9 9.22 20 9.22 8.91 100.75 4.61 4.34 92.77 193.52 64.51

15.5 11.5 L 11.5 11.5 11.5 1.8 0.8 11.3 10.50 23 10.50 9.74 110.16 5.25 4.95 97.72 207.88 69.29

16 13 P 13 13 13 1.8 0.8 11.7 11.76 26 11.76 9.91 112.08 2.35 2.22 99.94 212.02 70.67

16.5 14.5 P 14.5 14.5 14.5 1.8 0.8 12.1 13.00 29 13.00 10.16 114.89 2.60 2.45 102.39 217.28 72.43

17 16 P 15.5 9.6 9.6 1.8 0.8 12.5 8.53 19.2 8.53 10.32 116.70 1.71 1.61 104.00 220.70 73.57

17.5 17.5 P 16.25 10.5 10.5 1.8 0.8 12.9 9.25 21 9.25 10.62 120.06 1.85 1.74 105.74 225.80 75.27

18 19 P 17 11.4 11.4 1.8 0.8 13.3 9.96 22.8 9.96 10.80 122.19 1.99 1.88 107.62 229.81 76.60

18.5 21.75 P 18.375 13.05 13.05 1.8 0.8 13.7 11.30 26.1 11.30 10.90 123.31 2.26 2.13 109.75 233.06 77.69

19 23 P 19 13.8 13.8 2 1 14.2 11.82 27.6 11.82 10.91 123.44 2.36 2.23 111.98 235.41 78.47

19.5 24.5 P 19.75 14.7 14.7 2 1 14.7 12.46 29.4 12.46 11.54 130.57 2.49 2.35 114.32 244.89 81.63

20 26 P 20.5 15.6 15.6 2 1 15.2 13.08 31.2 13.08 12.69 143.49 2.62 2.47 116.79 260.28 86.76

20.5 26 P 20.5 15.6 15.6 2 1 15.7 12.95 31.2 12.95 14.05 158.93 2.59 2.44 119.23 278.16 92.72

21 35 P 25 21 21 2 1 16.2 17.25 42 17.25 15.75 178.12 3.45 3.25 122.48 300.60 100.20

21.5 40 P 27.5 24 24 2 1 16.7 19.51 48 19.51 17.48 197.64 3.90 3.68 126.16 323.80 107.93

22 48 P 31.5 28.8 28.8 2 1 17.2 23.18 57.6 23.18 19.08 215.76 4.64 4.37 130.53 346.29 115.43

22.5 50 P 32.5 30 30 2 1 17.7 23.90 60 23.90 20.56 232.49 4.78 4.51 135.04 367.52 122.51

23 50 P 32.5 30 30 2 1 18.2 23.67 60 23.67 22.02 249.07 4.73 4.46 139.50 388.57 129.52

23.5 50 P 32.5 30 30 2 1 18.7 23.44 60 23.44 22.82 258.07 4.69 4.42 143.91 401.99 134.00

24 50 P 32.5 30 30 2 1 19.2 23.21 60 23.21 23.48 265.55 4.64 4.38 148.29 419.16 139,72

ɣ' (t/m3)Depth

(m)N

Jenis

Tanah

N > 15

sand

ɣsat

(t/m3)s'o (t/m2) Nkoreksi 2N

N2

Koreksi

N rata2

ujung

Qujung (t) fsi (t/m2) Rsi (t) Σ Rsi (t)

Qult =

Qujung +

Σ Rsi

Page 274: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

252

LAMPIRAN 6

PERHITUNGAN BESAR PEMAMPATAN (Sc) DAN TINGGI TIMBUNAN AWAL (Hinisial)

1. TIMBUNAN OPRIT MIRING

Qtimbunan = 6 t/m2

qtimbunan 6 t/m2 qpavement 1.21 t/m2 B2 6.486486 m

htimbunan 3.243243 m hpavement 0.55 m B1 17.2 m

ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3 Ltotal 47.37297 m

Lpavement 30.6 m

Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m)σfluktuasi

(t/m2)

ɣt (t/m3) ɣd (t/m

3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ' (t/m3)

σ'0

(t/m2)

σ'c (t/m2) α1 (rad) α2 (rad)

qtimbunan

(t/m2)

0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949 1.6 0.6 0.3 1.8 0.008 1.542 6

1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949 1.6 0.6 0.9 2.4 0.024 1.484 6

2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949 1.6 0.6 1.5 3 0.039 1.426 6

3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112 1.7 0.7 2.15 3.65 0.054 1.370 6

4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112 1.7 0.7 2.85 4.35 0.068 1.315 6

5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267 1.8 0.8 3.6 5.1 0.081 1.261 6

6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267 1.8 0.8 4.4 5.9 0.093 1.209 6

7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267 1.8 0.8 5.2 6.7 0.105 1.160 6

8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267 1.8 0.8 6 7.5 0.114 1.112 6

9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267 1.8 0.8 6.8 8.3 0.123 1.066 6

10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267 1.8 0.8 7.6 9.1 0.131 1.023 6

11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267 1.8 0.8 8.4 9.9 0.137 0.981 6

12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267 1.8 0.8 9.2 10.7 0.143 0.942 6

13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267 1.8 0.8 10 11.5 0.147 0.905 6

14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267 1.8 0.8 10.8 12.3 0.151 0.870 6

Page 275: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

253

Qtimbunan = 6 t/m2 (Lanjutan)

Δσ (t/m2)

2Δσ

(t/m2)

m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2) Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

3.000 6.000 30.600 - 0.245 1.186 6.000 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121 0.850 0.195 0.030

2.999 5.999 10.200 - 0.245 1.186 2.667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121 0.850 0.155 0.016

2.998 5.995 6.120 - 0.245 1.186 2.000 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121 0.850 0.131 0.011

2.994 5.987 4.371 - 0.245 1.186 1.698 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084 0.589 0.093 0.007

2.987 5.973 3.400 - 0.245 1.186 1.526 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084 0.589 0.081 0.005

2.976 5.952 2.782 - 0.243 1.176 1.417 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.062 0.004

2.962 5.924 2.354 - 0.242 1.171 1.341 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.055 0.003

2.944 5.888 2.040 - 0.24 1.162 1.288 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.049 0.003

2.922 5.843 1.800 - 0.229 1.108 1.250 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.045 0.002

2.895 5.791 1.611 - 0.227 1.099 1.221 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.041 0.002

2.866 5.731 1.457 - 0.225 1.089 1.197 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.037 0.002

2.832 5.665 1.330 - 0.222 1.074 1.179 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.034 0.002

2.796 5.592 1.224 - 0.209 1.012 1.163 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.032 0.001

2.757 5.515 1.133 - 0.204 0.987 1.150 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.029 0.001

2.716 5.432 1.055 - 0.203 0.983 1.139 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.027 0.001

Sc 1.068 0.088

Hinitial

OCR

3.820

Page 276: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

254

Qtimbunan = 8 t/m2

qtimbunan 8 t/m2 qpavement 1.21 t/m2 B2 8.648649 m

htimbunan 4.324324 m hpavement 0.55 m B1 17.2 m

ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3 Ltotal 51.6973 m

Lpavement 30.6 m

Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m)σfluktuasi

(t/m2)

ɣt (t/m3) ɣd (t/m

3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ' (t/m3)

σ'0

(t/m2)

σ'c (t/m2) α1 (rad) α2 (rad)

qtimbunan

(t/m2)

0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 0.009721 1.541735 8

1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 0.029024 1.483807 8

2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 0.047921 1.426458 8

3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 0.066162 1.370049 8

4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 0.083529 1.314904 8

5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 0.099841 1.261304 8

6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 0.114961 1.20948 8

7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 0.128794 1.159607 8

8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 0.141287 1.111811 8

9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 0.152427 1.066169 8

10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 0.16223 1.022717 8

11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 0.17074 0.981453 8

12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 0.178022 0.942346 8

13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 0.18415 0.905341 8

14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 0.189213 0.870367 8

Page 277: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

255

Qtimbunan = 8 t/m2 (Lanjutan)

Δσ (t/m2)

2Δσ

(t/m2)

m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2) Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

3.999977 7.999954 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.231106 0.029602

3.99938 7.99876 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.187866 0.015551

3.997163 7.994327 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.162034 0.010778

3.992349 7.984698 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.115917 0.006631

3.9841 7.9682 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.102666 0.005252

3.971758 7.943515 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.079435 0.003702

3.954858 7.909715 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.07125 0.00309

3.933134 7.866268 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.06454 0.00264

3.906508 7.813016 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.058899 0.00222

3.875065 7.750129 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.054062 0.001961

3.839026 7.678052 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.049851 0.001753

3.79872 7.59744 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.046138 0.001576

3.754548 7.509096 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.042831 0.001366

3.70696 7.41392 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.039861 0.001233

3.656428 7.312855 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.037177 0.00114

Sc 1.343635 0.088495

Hinitial

OCR

5.050613758

Page 278: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

256

Qtimbunan = 10 t/m2

qtimbunan 10 t/m2 qpavement 1.21 t/m2 B2 10.81081 m

htimbunan 5.405405 m hpavement 0.55 m B1 17.2 m

ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3 Ltotal 56.02162 m

Lpavement 30.6 m

Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m)σfluktuasi

(t/m2)

ɣt (t/m3) ɣd (t/m

3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ' (t/m3)

σ'0

(t/m2)

σ'c (t/m2) α1 (rad) α2 (rad)

qtimbunan

(t/m2)

0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 0.011213 1.541735 10

1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 0.03349 1.483807 10

2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 0.055323 1.426458 10

3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 0.07644 1.370049 10

4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 0.096601 1.314904 10

5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 0.115606 1.261304 10

6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 0.133299 1.20948 10

7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 0.149573 1.159607 10

8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 0.164363 1.111811 10

9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 0.177646 1.066169 10

10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 0.189435 1.022717 10

11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 0.19977 0.981453 10

12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 0.208714 0.942346 10

13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 0.216346 0.905341 10

14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 0.222756 0.870367 10

Page 279: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

257

Qtimbunan = 10 t/m2 (Lanjutan)

Δσ (t/m2)

2Δσ

(t/m2)

m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2) Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

4.999974 9.999948 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.259067 0.029602

4.999307 9.998614 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.214122 0.015551

4.996826 9.993653 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.186784 0.010778

4.991433 9.982866 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.134935 0.006631

4.982178 9.964357 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.120562 0.005252

4.968305 9.93661 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.094034 0.003702

4.949266 9.898532 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.084978 0.00309

4.92473 9.84946 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.077492 0.00264

4.894571 9.789141 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.071155 0.00222

4.858844 9.717688 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.065688 0.001961

4.81776 9.63552 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.060901 0.001753

4.771649 9.543298 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.056659 0.001576

4.720932 9.441863 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.052864 0.001366

4.666086 9.332173 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.04944 0.001233

4.607625 9.21525 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.046331 0.00114

Sc 1.575011 0.088495

Hinitial

OCR

6.256762736

Page 280: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

258

Qtimbunan = 12 t/m2

qtimbunan 12 t/m2 qpavement 1.21 t/m2 B2 12.97297 m

htimbunan 6.486486 m hpavement 0.55 m B1 17.2 m

ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3 Ltotal 60.34595 m

Lpavement 30.6 m

Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m)σfluktuasi

(t/m2)

ɣt (t/m3) ɣd (t/m

3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ' (t/m3)

σ'0

(t/m2)

σ'c (t/m2) α1 (rad) α2 (rad)

qtimbunan

(t/m2)

0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 0.012492 1.541735 12

1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 0.037317 1.483807 12

2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 0.061671 1.426458 12

3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 0.085266 1.370049 12

4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 0.107843 1.314904 12

5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 0.129189 1.261304 12

6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 0.149135 1.20948 12

7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 0.16756 1.159607 12

8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 0.184393 1.111811 12

9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 0.199601 1.066169 12

10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 0.213193 1.022717 12

11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 0.225204 0.981453 12

12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 0.235696 0.942346 12

13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 0.244749 0.905341 12

14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 0.252453 0.870367 12

Page 281: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

259

Qtimbunan = 12 t/m2 (Lanjutan)

Δσ (t/m2)

2Δσ

(t/m2)

m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2) Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

5.999972 11.99994 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.282049 0.029602

5.999249 11.9985 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.235941 0.015551

5.996559 11.99312 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.207556 0.010778

5.990705 11.98141 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.15105 0.006631

5.980648 11.9613 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.135868 0.005252

5.965548 11.9311 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.106632 0.003702

5.94479 11.88958 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.096927 0.00309

5.917983 11.83597 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.088857 0.00264

5.884955 11.76991 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.081987 0.00222

5.845732 11.69146 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.076034 0.001961

5.800503 11.60101 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.070799 0.001753

5.749594 11.49919 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.066143 0.001576

5.693429 11.38686 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.06196 0.001366

5.632504 11.26501 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.058174 0.001233

5.567352 11.1347 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.054725 0.00114

Sc 1.774702 0.088495

Hinitial 7.445785034

OCR

Page 282: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

260

Qtimbunan = 14 t/m2

qtimbunan 14 t/m2 qpavement 1.21 t/m2 B2 15.13514 m

htimbunan 7.567568 m hpavement 0.55 m B1 17.2 m

ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3 Ltotal 64.67027 m

Lpavement 30.6 m

Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m)σfluktuasi

(t/m2)

ɣt (t/m3) ɣd (t/m

3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ' (t/m3)

σ'0

(t/m2)

σ'c (t/m2) α1 (rad) α2 (rad)

qtimbunan

(t/m2)

0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 0.0136 1.541735 14

1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 0.040633 1.483807 14

2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 0.067176 1.426458 14

3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 0.092926 1.370049 14

4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 0.117613 1.314904 14

5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 0.141011 1.261304 14

6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 0.162941 1.20948 14

7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 0.183274 1.159607 14

8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 0.201929 1.111811 14

9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 0.21887 1.066169 14

10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 0.234097 1.022717 14

11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 0.247644 0.981453 14

12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 0.259569 0.942346 14

13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 0.269952 0.905341 14

14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 0.278883 0.870367 14

Page 283: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

261

Qtimbunan = 14 t/m2 (Lanjutan)

Δσ (t/m2)

2Δσ

(t/m2)

m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2) Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

6.99997 13.99994 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.301562 0.029602

6.999202 13.9984 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.25461 0.015551

6.996343 13.99269 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.225453 0.010778

6.990116 13.98023 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.165031 0.006631

6.979409 13.95882 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.149238 0.005252

6.963314 13.92663 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.117712 0.003702

6.941153 13.88231 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.107506 0.00309

6.912488 13.82498 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.098978 0.00264

6.877103 13.75421 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.09169 0.00222

6.834993 13.66999 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.085351 0.001961

6.786326 13.57265 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.079759 0.001753

6.731415 13.46283 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.074768 0.001576

6.670682 13.34136 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.070274 0.001366

6.604627 13.20925 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.066193 0.001233

6.533798 13.0676 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.062466 0.00114

Sc 1.95059 0.088495

Hinitial

OCR

8.621940402

Page 284: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

262

Qtimbunan = 16 t/m2

qtimbunan 16 t/m2 qpavement 1.21 t/m2 B2 17.2973 m

htimbunan 8.648649 m hpavement 0.55 m B1 17.2 m

ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3 Ltotal 68.99459 m

Lpavement 30.6 m

Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m)σfluktuasi

(t/m2)

ɣt (t/m3) ɣd (t/m

3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ' (t/m3)

σ'0

(t/m2)

σ'c (t/m2) α1 (rad) α2 (rad)

qtimbunan

(t/m2)

0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 0.014569 1.541735 16

1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 0.043535 1.483807 16

2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 0.071995 1.426458 16

3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 0.099636 1.370049 16

4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 0.12618 1.314904 16

5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 0.15139 1.261304 16

6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 0.17508 1.20948 16

7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 0.197113 1.159607 16

8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 0.217402 1.111811 16

9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 0.235904 1.066169 16

10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 0.252616 1.022717 16

11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 0.267569 0.981453 16

12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 0.280819 0.942346 16

13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 0.292441 0.905341 16

14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 0.302527 0.870367 16

Page 285: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

263

Qtimbunan = 16 t/m2 (Lanjutan)

Δσ (t/m2)

2Δσ

(t/m2)

m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2) Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

7.999969 15.99994 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.318516 0.029602

7.999163 15.99833 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.270923 0.015551

7.996166 15.99233 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.241175 0.010778

7.989634 15.97927 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.177378 0.006631

7.978392 15.95678 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.161108 0.005252

7.961477 15.92295 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.127599 0.003702

7.93816 15.87632 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.116994 0.00309

7.907956 15.81591 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.108101 0.00264

7.870613 15.74123 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.100475 0.00222

7.826095 15.65219 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.093823 0.001961

7.774548 15.5491 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.087939 0.001753

7.716271 15.43254 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.082675 0.001576

7.651677 15.30335 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.077923 0.001366

7.581267 15.16253 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.0736 0.001233

7.505593 15.01119 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.069641 0.00114

Sc 2.10787 0.088495

Hinitial

OCR

9.78803786

Page 286: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

264

Qtimbunan = 18 t/m2

qtimbunan 18 t/m2 qpavement 1.21 t/m2 B2 19.45946 m

htimbunan 9.72973 m hpavement 0.55 m B1 17.2 m

ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3 Ltotal 73.31892 m

Lpavement 30.6 m

Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m)σfluktuasi

(t/m2)

ɣt (t/m3) ɣd (t/m

3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ' (t/m3)

σ'0

(t/m2)

σ'c (t/m2) α1 (rad) α2 (rad)

qtimbunan

(t/m2)

0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 0.015423 1.541735 18

1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 0.046095 1.483807 18

2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 0.076248 1.426458 18

3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 0.105563 1.370049 18

4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 0.133752 1.314904 18

5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 0.160573 1.261304 18

6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 0.185833 1.20948 18

7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 0.209389 1.159607 18

8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 0.231148 1.111811 18

9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 0.251063 1.066169 18

10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 0.269127 1.022717 18

11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 0.285367 0.981453 18

12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 0.299837 0.942346 18

13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 0.312612 0.905341 18

14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 0.323781 0.870367 18

Page 287: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

265

Qtimbunan = 18 t/m2 (Lanjutan)

Δσ (t/m2)

2Δσ

(t/m2)

m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2) Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

8.999968 17.99994 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.333505 0.029602

8.999132 17.99826 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.28541 0.015551

8.996019 17.99204 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.255194 0.010778

8.989234 17.97847 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.188434 0.006631

8.977548 17.9551 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.171779 0.005252

8.959951 17.9199 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.136526 0.003702

8.935668 17.87134 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.125596 0.00309

8.904176 17.80835 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.116403 0.00264

8.86519 17.73038 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.108499 0.00222

8.818645 17.63729 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.101588 0.001961

8.764666 17.52933 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.095462 0.001753

8.703534 17.40707 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.089971 0.001576

8.635654 17.27131 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.085004 0.001366

8.56152 17.12304 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.080477 0.001233

8.481687 16.96337 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.076324 0.00114

Sc 2.250172 0.088495

Hinitial

OCR

10.94603892

Page 288: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

266

Qtimbunan = 20 t/m2

qtimbunan 20 t/m2 qpavement 1.21 t/m2 B2 21.62162 m

htimbunan 10.81081 m hpavement 0.55 m B1 17.2 m

ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3 Ltotal 77.64324 m

Lpavement 30.6 m

Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m)σfluktuasi

(t/m2)

ɣt (t/m3) ɣd (t/m

3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ' (t/m3)

σ'0

(t/m2)

σ'c (t/m2) α1 (rad) α2 (rad)

qtimbunan

(t/m2)

0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 0.016183 1.541735 20

1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 0.04837 1.483807 20

2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 0.08003 1.426458 20

3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 0.110835 1.370049 20

4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 0.140493 1.314904 20

5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 0.168755 1.261304 20

6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 0.195423 1.20948 20

7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 0.22035 1.159607 20

8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 0.243437 1.111811 20

9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 0.264634 1.066169 20

10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 0.283931 1.022717 20

11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 0.301352 0.981453 20

12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 0.316948 0.942346 20

13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 0.330792 0.905341 20

14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 0.342972 0.870367 20

Page 289: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

267

Qtimbunan = 20 t/m2 (Lanjutan)

Δσ (t/m2)

2Δσ

(t/m2)

m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2) Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

9.999967 19.99993 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.346938 0.029602

9.999105 19.99821 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.298438 0.015551

9.995896 19.99179 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.267843 0.010778

9.988898 19.9778 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.198442 0.006631

9.97684 19.95368 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.181473 0.005252

9.958668 19.91734 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.144661 0.003702

9.933571 19.86714 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.133462 0.00309

9.900992 19.80198 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.124019 0.00264

9.860614 19.72123 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.115884 0.00222

9.812349 19.6247 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.108755 0.001961

9.756298 19.5126 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.102425 0.001753

9.692728 19.38546 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.096741 0.001576

9.622031 19.24406 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.091592 0.001366

9.544694 19.08939 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.086892 0.001233

9.46127 18.92254 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.082574 0.00114

Sc 2.38014 0.088495

Hinitial

OCR

12.09737282

Page 290: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

268

Qtimbunan = 22 t/m2

qtimbunan 22 t/m2 qpavement 1.21 t/m2 B2 23.78378 m

htimbunan 11.89189 m hpavement 0.55 m B1 17.2 m

ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3 Ltotal 81.96757 m

Lpavement 30.6 m

Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m)σfluktuasi

(t/m2)

ɣt (t/m3) ɣd (t/m

3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ' (t/m3)

σ'0

(t/m2)

σ'c (t/m2) α1 (rad) α2 (rad)

qtimbunan

(t/m2)

0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 0.016862 1.541735 22

1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 0.050406 1.483807 22

2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 0.083414 1.426458 22

3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 0.115555 1.370049 22

4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 0.146531 1.314904 22

5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 0.17609 1.261304 22

6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 0.204028 1.20948 22

7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 0.230193 1.159607 22

8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 0.254486 1.111811 22

9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 0.276851 1.066169 22

10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 0.297275 1.022717 22

11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 0.315779 0.981453 22

12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 0.332414 0.942346 22

13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 0.34725 0.905341 22

14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 0.360375 0.870367 22

Page 291: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

269

Qtimbunan = 22 t/m2 (Lanjutan)

Δσ (t/m2)

2Δσ

(t/m2)

m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2) Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

10.99997 21.99993 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.359108 0.029602

10.99908 21.99816 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.310275 0.015551

10.99579 21.99158 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.279366 0.010778

10.98861 21.97723 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.207584 0.006631

10.97624 21.95248 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.190353 0.005252

10.95758 21.91516 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.152135 0.003702

10.93179 21.86358 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.140709 0.00309

10.89828 21.79657 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.131055 0.00264

10.85672 21.71344 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.122721 0.00222

10.80698 21.61396 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.115408 0.001961

10.74915 21.49831 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.108903 0.001753

10.68349 21.36697 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.103055 0.001576

10.61036 21.22072 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.09775 0.001366

10.53025 21.0605 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.092901 0.001233

10.44371 20.88742 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.088442 0.00114

Sc 2.499764 0.088495

Hinitial

OCR

13.24311582

Page 292: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

270

Rekap Perhitungan SC dan Hinisial

q (t/m2)

htimbunan

(m)hinitial (m)

q bongkar

traffic (t/m2)

hbongkar (m)

tebal

pavement

(m)

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

Sctotal

(m)hfinal (m)

4 2.1622 2.5528 1.1 0.5946 0.55 0.7227 0.0885 0.8112 1.6970

6 3.2432 3.8203 0.5 0.2703 0.55 1.0676 0.0885 1.1561 2.9440

8 4.3243 5.0506 0.4 0.2162 0.55 1.3436 0.0885 1.4321 3.9523

10 5.4054 6.2568 0.2 0.1081 0.55 1.5750 0.0885 1.6635 5.0351

12 6.4865 7.4458 0.2 0.1081 0.55 1.7747 0.0885 1.8632 6.0245

14 7.5676 8.6219 0.2 0.1081 0.55 1.9506 0.0885 2.0391 7.0247

16 8.6486 9.7880 0.2 0.1081 0.55 2.1079 0.0885 2.1964 8.0336

18 9.7297 10.9460 0.2 0.1081 0.55 2.2502 0.0885 2.3387 9.0493

20 10.8108 12.0974 0.2 0.1081 0.55 2.3801 0.0885 2.4686 10.0706

22 11.8919 13.2431 0.2 0.1081 0.55 2.4998 0.0885 2.5883 11.0967

Page 293: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

271

2. TIMBUNAN OPRIT TEGAK

Qtimbunan = 6 t/m2

qtimbunan 6 t/m2 qpavement 1.21 t/m2

htimbunan 3.243243 m hpavement 0.55 m

ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3

Lpavement 30.6 m

Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m)σfluktuasi

(t/m2)

ɣt (t/m3) ɣd (t/m

3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ' (t/m3)

σ'0

(t/m2)

σ'c (t/m2) m = x/z n = y/z

qtimbunan

(t/m2)

0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 34.4 - 6

1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 11.46667 - 6

2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 6.88 - 6

3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 4.914286 - 6

4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 3.822222 - 6

5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 3.127273 - 6

6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 2.646154 - 6

7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 2.293333 - 6

8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 2.023529 - 6

9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 1.810526 - 6

10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 1.638095 - 6

11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 1.495652 - 6

12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 1.376 - 6

13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 1.274074 - 6

14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 1.186207 - 6

Page 294: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

272

Qtimbunan = 6 t/m2 (Lanjutan)

Itimb Δσ (t/m2) m = B/z n = L/z Ipavement Δσ (t/m

2) Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

0.246 5.904 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.193411 0.029602

0.246 5.904 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.153105 0.015551

0.246 5.904 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.129827 0.010778

0.246 5.904 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.091632 0.006631

0.246 5.904 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.080291 0.005252

0.245 5.88 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.061384 0.003702

0.244 5.856 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.05452 0.00309

0.243 5.832 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.049028 0.00264

0.24 5.76 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.04415 0.00222

0.229 5.496 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.038634 0.001961

0.226 5.424 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.03522 0.001753

0.225 5.4 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.032594 0.001576

0.224 5.376 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.030312 0.001366

0.209 5.016 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.026282 0.001233

0.205 4.92 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.02419 0.00114

Sc 1.044582 0.088495

Hinitial

OCR

3.807882137

Page 295: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

273

Qtimbunan = 8 t/m2

qtimbunan 8 t/m2 qpavement 1.21 t/m2

htimbunan 4.324324 m hpavement 0.55 m

ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3

Lpavement 30.6 m

Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m)σfluktuasi

(t/m2)

ɣt (t/m3) ɣd (t/m

3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ' (t/m3)

σ'0

(t/m2)

σ'c (t/m2) m = x/z n = y/z

qtimbunan

(t/m2)

0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 34.4 - 8

1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 11.46667 - 8

2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 6.88 - 8

3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 4.914286 - 8

4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 3.822222 - 8

5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 3.127273 - 8

6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 2.646154 - 8

7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 2.293333 - 8

8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 2.023529 - 8

9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 1.810526 - 8

10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 1.638095 - 8

11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 1.495652 - 8

12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 1.376 - 8

13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 1.274074 - 8

14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 1.186207 - 8

Page 296: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

274

Qtimbunan = 8 t/m2 (Lanjutan)

Itimb Δσ (t/m2) m = B/z n = L/z Ipavement Δσ (t/m

2) Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

0.246 7.872 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.229094 0.029602

0.246 7.872 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.186008 0.015551

0.246 7.872 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.160354 0.010778

0.246 7.872 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.114736 0.006631

0.246 7.872 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.101723 0.005252

0.245 7.84 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.07861 0.003702

0.244 7.808 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.07049 0.00309

0.243 7.776 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.063905 0.00264

0.24 7.68 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.058012 0.00222

0.229 7.328 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.051364 0.001961

0.226 7.232 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.047135 0.001753

0.225 7.2 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.043832 0.001576

0.224 7.168 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.040941 0.001366

0.209 6.688 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.035959 0.001233

0.205 6.56 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.033286 0.00114

Sc 1.315446 0.088495

Hinitial

OCR

5.035376484

Page 297: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

275

Qtimbunan = 10 t/m2

qtimbunan 10 t/m2 qpavement 1.21 t/m2

htimbunan 5.405405 m hpavement 0.55 m

ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3

Lpavement 30.6 m

Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m)σfluktuasi

(t/m2)

ɣt (t/m3) ɣd (t/m

3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ' (t/m3)

σ'0

(t/m2)

σ'c (t/m2) m = x/z n = y/z

qtimbunan

(t/m2)

0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 34.4 1.541735 10

1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 11.46667 1.483807 10

2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 6.88 1.426458 10

3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 4.914286 1.370049 10

4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 3.822222 1.314904 10

5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 3.127273 1.261304 10

6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 2.646154 1.20948 10

7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 2.293333 1.159607 10

8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 2.023529 1.111811 10

9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 1.810526 1.066169 10

10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 1.638095 1.022717 10

11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 1.495652 0.981453 10

12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 1.376 0.942346 10

13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 1.274074 0.905341 10

14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 1.186207 0.870367 10

Page 298: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

276

Qtimbunan = 10 t/m2 (Lanjutan)

Itimb Δσ (t/m2) m = B/z n = L/z Ipavement Δσ (t/m

2) Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

0.246 9.84 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.25704 0.029602

0.246 9.84 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.212223 0.015551

0.246 9.84 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.185041 0.010778

0.246 9.84 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.133683 0.006631

0.246 9.84 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.119532 0.005252

0.245 9.8 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.093105 0.003702

0.244 9.76 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.084086 0.00309

0.243 9.72 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.0767 0.00264

0.24 9.6 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.07005 0.00222

0.229 9.16 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.062539 0.001961

0.226 9.04 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.057678 0.001753

0.225 9 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.053841 0.001576

0.224 8.96 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.050463 0.001366

0.209 8.36 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.044711 0.001233

0.205 8.2 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.04156 0.00114

Sc 1.542251 0.088495

Hinitial

OCR

6.239054566

Page 299: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

277

Qtimbunan = 12 t/m2

qtimbunan 12 t/m2 qpavement 1.21 t/m2

htimbunan 6.486486 m hpavement 0.55 m

ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3

Lpavement 30.6 m

Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m)σfluktuasi

(t/m2)

ɣt (t/m3) ɣd (t/m

3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ' (t/m3)

σ'0

(t/m2)

σ'c (t/m2) m = x/z n = y/z

qtimbunan

(t/m2)

0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 34.4 1.541735 12

1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 11.46667 1.483807 12

2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 6.88 1.426458 12

3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 4.914286 1.370049 12

4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 3.822222 1.314904 12

5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 3.127273 1.261304 12

6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 2.646154 1.20948 12

7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 2.293333 1.159607 12

8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 2.023529 1.111811 12

9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 1.810526 1.066169 12

10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 1.638095 1.022717 12

11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 1.495652 0.981453 12

12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 1.376 0.942346 12

13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 1.274074 0.905341 12

14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 1.186207 0.870367 12

Page 300: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

278

Qtimbunan = 12 t/m2 (Lanjutan)

Itimb Δσ (t/m2) m = B/z n = L/z Ipavement Δσ (t/m

2) Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

0.246 11.808 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.280012 0.029602

0.246 11.808 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.234014 0.015551

0.246 11.808 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.205766 0.010778

0.246 11.808 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.149745 0.006631

0.246 11.808 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.134768 0.005252

0.245 11.76 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.105617 0.003702

0.244 11.712 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.095923 0.00309

0.243 11.664 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.087927 0.00264

0.24 11.52 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.080689 0.00222

0.229 10.992 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.072499 0.001961

0.226 10.848 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.067132 0.001753

0.225 10.8 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.062864 0.001576

0.224 10.752 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.059089 0.001366

0.209 10.032 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.052699 0.001233

0.205 9.84 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.049148 0.00114

Sc 1.737894 0.088495

Hinitial

OCR

7.425888754

Page 301: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

279

Qtimbunan = 14 t/m2

qtimbunan 14 t/m2 qpavement 1.21 t/m2

htimbunan 7.567568 m hpavement 0.55 m

ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3

Lpavement 30.6 m

Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m)σfluktuasi

(t/m2)

ɣt (t/m3) ɣd (t/m

3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ' (t/m3)

σ'0

(t/m2)

σ'c (t/m2) m = x/z n = y/z

qtimbunan

(t/m2)

0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 34.4 - 14

1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 11.46667 - 14

2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 6.88 - 14

3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 4.914286 - 14

4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 3.822222 - 14

5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 3.127273 - 14

6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 2.646154 - 14

7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 2.293333 - 14

8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 2.023529 - 14

9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 1.810526 - 14

10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 1.638095 - 14

11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 1.495652 - 14

12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 1.376 - 14

13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 1.274074 - 14

14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 1.186207 - 14

Page 302: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

280

Qtimbunan = 14 t/m2 (Lanjutan)

Itimb Δσ (t/m2) m = B/z n = L/z Ipavement Δσ (t/m

2) Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

0.246 13.776 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.299518 0.029602

0.246 13.776 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.252662 0.015551

0.246 13.776 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.223629 0.010778

0.246 13.776 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.163685 0.006631

0.246 13.776 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.148082 0.005252

0.245 13.72 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.116625 0.003702

0.244 13.664 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.106405 0.00309

0.243 13.608 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.097927 0.00264

0.24 13.44 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.090221 0.00222

0.229 12.824 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.081482 0.001961

0.226 12.656 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.075702 0.001753

0.225 12.6 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.071078 0.001576

0.224 12.544 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.066973 0.001366

0.209 11.704 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.060047 0.001233

0.205 11.48 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.056157 0.00114

Sc 1.91019 0.088495

Hinitial 8.600102507

OCR

Page 303: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

281

Qtimbunan = 16 t/m2

qtimbunan 16 t/m2 qpavement 1.21 t/m2

htimbunan 8.648649 m hpavement 0.55 m

ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3

Lpavement 30.6 m

Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m)σfluktuasi

(t/m2)

ɣt (t/m3) ɣd (t/m

3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ' (t/m3)

σ'0

(t/m2)

σ'c (t/m2) m = x/z n = y/z

qtimbunan

(t/m2)

0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 34.4 - 16

1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 11.46667 - 16

2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 6.88 - 16

3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 4.914286 - 16

4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 3.822222 - 16

5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 3.127273 - 16

6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 2.646154 - 16

7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 2.293333 - 16

8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 2.023529 - 16

9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 1.810526 - 16

10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 1.638095 - 16

11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 1.495652 - 16

12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 1.376 - 16

13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 1.274074 - 16

14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 1.186207 - 16

Page 304: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

282

Qtimbunan = 16 t/m2 (Lanjutan)

Itimb Δσ (t/m2) m = B/z n = L/z Ipavement Δσ (t/m

2) Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

0.246 15.744 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.316466 0.029602

0.246 15.744 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.268959 0.015551

0.246 15.744 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.239323 0.010778

0.246 15.744 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.175998 0.006631

0.246 15.744 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.159905 0.005252

0.245 15.68 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.126451 0.003702

0.244 15.616 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.11581 0.00309

0.243 15.552 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.106942 0.00264

0.24 15.36 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.098854 0.00222

0.229 14.656 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.089663 0.001961

0.226 14.464 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.083538 0.001753

0.225 14.4 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.078616 0.001576

0.224 14.336 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.074231 0.001366

0.209 13.376 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.066849 0.001233

0.205 13.12 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.062667 0.00114

Sc 2.064273 0.088495

Hinitial

OCR

9.764471747

Page 305: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

283

Qtimbunan = 18 t/m2

qtimbunan 18 t/m2 qpavement 1.21 t/m2

htimbunan 9.72973 m hpavement 0.55 m

ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3

Lpavement 30.6 m

Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m)σfluktuasi

(t/m2)

ɣt (t/m3) ɣd (t/m

3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ' (t/m3)

σ'0

(t/m2)

σ'c (t/m2) m = x/z n = y/z

qtimbunan

(t/m2)

0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 34.4 - 18

1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 11.46667 - 18

2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 6.88 - 18

3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 4.914286 - 18

4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 3.822222 - 18

5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 3.127273 - 18

6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 2.646154 - 18

7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 2.293333 - 18

8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 2.023529 - 18

9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 1.810526 - 18

10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 1.638095 - 18

11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 1.495652 - 18

12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 1.376 - 18

13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 1.274074 - 18

14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 1.186207 - 18

Page 306: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

284

Qtimbunan = 18 t/m2 (Lanjutan)

Itimb Δσ (t/m2) m = B/z n = L/z Ipavement Δσ (t/m

2) Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

0.246 17.712 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.331451 0.029602

0.246 17.712 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.283433 0.015551

0.246 17.712 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.25332 0.010778

0.246 17.712 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.187025 0.006631

0.246 17.712 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.170537 0.005252

0.245 17.64 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.135326 0.003702

0.244 17.568 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.124339 0.00309

0.243 17.496 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.11515 0.00264

0.24 17.28 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.106743 0.00222

0.229 16.488 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.097173 0.001961

0.226 16.272 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.090757 0.001753

0.225 16.2 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.08558 0.001576

0.224 16.128 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.080957 0.001366

0.209 15.048 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.073182 0.001233

0.205 14.76 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.068745 0.00114

Sc 2.203718 0.088495

Hinitial

OCR

10.92092888

Page 307: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

285

Qtimbunan = 20 t/m2

qtimbunan 20 t/m2 qpavement 1.21 t/m2

htimbunan 10.81081 m hpavement 0.55 m

ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3

Lpavement 30.6 m

Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m)σfluktuasi

(t/m2)

ɣt (t/m3) ɣd (t/m

3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ' (t/m3)

σ'0

(t/m2)

σ'c (t/m2) m = x/z n = y/z

qtimbunan

(t/m2)

0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 34.4 - 20

1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 11.46667 - 20

2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 6.88 - 20

3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 4.914286 - 20

4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 3.822222 - 20

5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 3.127273 - 20

6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 2.646154 - 20

7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 2.293333 - 20

8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 2.023529 - 20

9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 1.810526 - 20

10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 1.638095 - 20

11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 1.495652 - 20

12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 1.376 - 20

13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 1.274074 - 20

14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 1.186207 - 20

Page 308: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

286

Qtimbunan = 20 t/m2 (Lanjutan)

Itimb Δσ (t/m2) m = B/z n = L/z Ipavement Δσ (t/m

2) Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

0.246 19.68 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.344881 0.029602

0.246 19.68 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.296451 0.015551

0.246 19.68 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.26595 0.010778

0.246 19.68 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.19701 0.006631

0.246 19.68 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.180197 0.005252

0.245 19.6 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.143416 0.003702

0.244 19.52 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.132142 0.00309

0.243 19.44 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.122683 0.00264

0.24 19.2 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.114007 0.00222

0.229 18.32 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.104114 0.001961

0.226 18.08 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.097449 0.001753

0.225 18 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.092053 0.001576

0.224 17.92 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.087223 0.001366

0.209 16.72 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.079104 0.001233

0.205 16.4 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.074445 0.00114

Sc 2.331124 0.088495

Hinitial

OCR

12.07087807

Page 309: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

287

Qtimbunan = 22 t/m2

qtimbunan 22 t/m2 qpavement 1.21 t/m2

htimbunan 11.89189 m hpavement 0.55 m

ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3

Lpavement 30.6 m

Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m)σfluktuasi

(t/m2)

ɣt (t/m3) ɣd (t/m

3)

ɣsat

(t/m3)

ɣ' (t/m3)

σ'0

(t/m2)

σ'c (t/m2) m = x/z n = y/z

qtimbunan

(t/m2)

0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 34.4 - 22

1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 11.46667 - 22

2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 6.88 - 22

3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 4.914286 - 22

4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 3.822222 - 22

5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 3.127273 - 22

6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 2.646154 - 22

7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 2.293333 - 22

8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 2.023529 - 22

9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 1.810526 - 22

10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 1.638095 - 22

11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 1.495652 - 22

12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 1.376 - 22

13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 1.274074 - 22

14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 1.186207 - 22

Page 310: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

288

Qtimbunan = 22 t/m2 (Lanjutan)

Itimb Δσ (t/m2) m = B/z n = L/z Ipavement Δσ (t/m

2) Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

0.246 21.648 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.357048 0.029602

0.246 21.648 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.308279 0.015551

0.246 21.648 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.277457 0.010778

0.246 21.648 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.206132 0.006631

0.246 21.648 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.189047 0.005252

0.245 21.56 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.15085 0.003702

0.244 21.472 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.139332 0.00309

0.243 21.384 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.129643 0.00264

0.24 21.12 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.120737 0.00222

0.229 20.152 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.110566 0.001961

0.226 19.888 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.103685 0.001753

0.225 19.8 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.098099 0.001576

0.224 19.712 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.093088 0.001366

0.209 18.392 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.084668 0.001233

0.205 18.04 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.079811 0.00114

Sc 2.448442 0.088495

Hinitial

OCR

13.2153742

Page 311: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

289

Rekap Perhitungan SC dan Hinisial

q (t/m2)

htimbunan

(m)hinitial (m)

q bongkar

traffic (t/m2)

hbongkar (m)

tebal

pavement

(m)

Sctimbunan

(m)

Scpavement

(m)

Sctotal

(m)hfinal (m)

4 2.162 2.544 1.1 0.595 0.55 0.705 0.088 0.794 1.705

6 3.243 3.808 0.5 0.270 0.55 1.045 0.088 1.133 2.955

8 4.324 5.035 0.4 0.216 0.55 1.315 0.088 1.404 3.965

10 5.405 6.239 0.2 0.108 0.55 1.542 0.088 1.631 5.050

12 6.486 7.426 0.2 0.108 0.55 1.738 0.088 1.826 6.041

14 7.568 8.600 0.2 0.108 0.55 1.910 0.088 1.999 7.043

16 8.649 9.764 0.2 0.108 0.55 2.064 0.088 2.153 8.054

18 9.730 10.921 0.2 0.108 0.55 2.204 0.088 2.292 9.071

20 10.811 12.071 0.2 0.108 0.55 2.331 0.088 2.420 10.093

22 11.892 13.215 0.2 0.108 0.55 2.448 0.088 2.537 11.120

Page 312: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

290

LAMPIRAN 7

PERCEPATAN WAKTU KONSOLIDASI DENGAN PVD

Perhitungan CV Gabungan

h (m) z (m) eɣsat

(t/m3)

Cv

(cm2/dtk

)

Cc Cs

Cv rata-

rata

(cm2/dtk)

Cv rata-

rata

(m2/thn)

1 0.5 1.85 1.6 0.00040 0.850 0.121 0.00064 2.110

1 1.5 1.85 1.6 0.00040 0.850 0.121

1 2.5 1.85 1.6 0.00040 0.850 0.121

1 3.5 1.42 1.7 0.00061 0.589 0.084

1 4.5 1.42 1.7 0.00061 0.589 0.084

1 5.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065

1 6.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065

1 7.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065

1 8.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065

1 9.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065

1 10.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065

1 11.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065

1 12.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065

1 13.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065

1 14.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065

Page 313: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

291

Faktor Hambatan Pola Segitiga

Faktor Hambatan Pola Segiempat

Jarak

PVD S

(m)

D

(mm)

a

(mm)

b

(mm)

Dw

(mm)n F (n)

0.8 840 100 5 66.845 12.566 1.791

1 1050 100 5 66.845 15.708 2.011

1.2 1260 100 5 66.845 18.850 2.192

1.4 1470 100 5 66.845 21.991 2.345

Jarak

PVD S

(m)

D (mm) a (mm) b (mm) Dw (mm) n F (n)

0.8 904 100 5 66.845 13.524 1.863

1 1130 100 5 66.845 16.905 2.084

1.2 1356 100 5 66.845 20.286 2.265

1.4 1582 100 5 66.845 23.667 2.418

Page 314: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

292

Derajat Konsolidasi Pola Segitiga

S 0.8 m S 1 m

t

(minggu)Tv Uv (%) Uh (%) Utotal (%) t (minggu) Tv Uv (%) Uh (%)

Utotal

(%)

1 0.0007 0.030 0.309 32.909 1 0.0007 0.030 0.190 21.367

2 0.0014 0.042 0.522 54.199 2 0.0014 0.042 0.343 37.085

3 0.0021 0.051 0.669 68.644 3 0.0021 0.051 0.468 49.518

4 0.0028 0.059 0.771 78.501 4 0.0028 0.059 0.569 59.434

5 0.0035 0.066 0.842 85.246 5 0.0035 0.066 0.651 67.371

6 0.0041 0.073 0.891 89.868 6 0.0041 0.073 0.717 73.738

7 0.0048 0.078 0.924 93.038 7 0.0048 0.078 0.771 78.852

8 0.0055 0.084 0.948 95.215 8 0.0055 0.084 0.814 82.963

9 0.0062 0.089 0.964 96.710 9 0.0062 0.089 0.849 86.270

10 0.0069 0.094 0.975 97.737 10 0.0069 0.094 0.878 88.933

11 0.0076 0.098 0.983 98.443 11 0.0076 0.098 0.901 91.077

12 0.0083 0.103 0.988 98.929 12 0.0083 0.103 0.920 92.804

13 0.0090 0.107 0.992 99.263 13 0.0090 0.107 0.935 94.196

14 0.0097 0.111 0.994 99.493 14 0.0097 0.111 0.947 95.318

15 0.0104 0.115 0.996 99.651 15 0.0104 0.115 0.957 96.222

16 0.0111 0.119 0.997 99.760 16 0.0111 0.119 0.965 96.952

17 0.0117 0.122 0.998 99.834 17 0.0117 0.122 0.972 97.540

18 0.0124 0.126 0.999 99.886 18 0.0124 0.126 0.977 98.015

19 0.0131 0.129 0.999 99.921 19 0.0131 0.129 0.982 98.397

20 0.0138 0.133 0.999 99.946 20 0.0138 0.133 0.985 98.706

21 0.0145 0.136 1.000 99.963 21 0.0145 0.136 0.988 98.956

22 0.0152 0.139 1.000 99.974 22 0.0152 0.139 0.990 99.157

23 0.0159 0.142 1.000 99.982 23 0.0159 0.142 0.992 99.319

24 0.0166 0.145 1.000 99.988 24 0.0166 0.145 0.994 99.450

25 0.0173 0.148 1.000 99.992 25 0.0173 0.148 0.995 99.556

26 0.0180 0.151 1.000 99.994 26 0.0180 0.151 0.996 99.642

27 0.0187 0.154 1.000 99.996 27 0.0187 0.154 0.997 99.710

28 0.0193 0.157 1.000 99.997 28 0.0193 0.157 0.997 99.766

29 0.0200 0.160 1.000 99.998 29 0.0200 0.160 0.998 99.811

30 0.0207 0.162 1.000 99.999 30 0.0207 0.162 0.998 99.847

31 0.0214 0.165 1.000 99.999 31 0.0214 0.165 0.999 99.877

32 0.0221 0.168 1.000 99.999 32 0.0221 0.168 0.999 99.900

33 0.0228 0.170 1.000 100.000 33 0.0228 0.170 0.999 99.920

34 0.0235 0.173 1.000 100.000 34 0.0235 0.173 0.999 99.935

35 0.0242 0.175 1.000 100.000 35 0.0242 0.175 0.999 99.948

36 0.0249 0.178 1.000 100.000 36 0.0249 0.178 0.999 99.958

37 0.0256 0.180 1.000 100.000 37 0.0256 0.180 1.000 99.966

38 0.0262 0.183 1.000 100.000 38 0.0262 0.183 1.000 99.972

39 0.0269 0.185 1.000 100.000 39 0.0269 0.185 1.000 99.978

40 0.0276 0.188 1.000 100.000 40 0.0276 0.188 1.000 99.982

41 0.0283 0.190 1.000 100.000 41 0.0283 0.190 1.000 99.985

42 0.0290 0.192 1.000 100.000 42 0.0290 0.192 1.000 99.988

43 0.0297 0.194 1.000 100.000 43 0.0297 0.194 1.000 99.990

44 0.0304 0.197 1.000 100.000 44 0.0304 0.197 1.000 99.992

45 0.0311 0.199 1.000 100.000 45 0.0311 0.199 1.000 99.994

46 0.0318 0.201 1.000 100.000 46 0.0318 0.201 1.000 99.995

47 0.0325 0.203 1.000 100.000 47 0.0325 0.203 1.000 99.996

48 0.0332 0.205 1.000 100.000 48 0.0332 0.205 1.000 99.997

49 0.0338 0.208 1.000 100.000 49 0.0338 0.208 1.000 99.997

50 0.0345 0.210 1.000 100.000 50 0.0345 0.210 1.000 99.998

51 0.0352 0.212 1.000 100.000 51 0.0352 0.212 1.000 99.998

52 0.0359 0.214 1.000 100.000 52 0.0359 0.214 1.000 99.999

Page 315: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

293

Derajat Konsolidasi Pola Segitiga (Lanjutan)

S 1.2 m S 1.4 m

t

(minggu)Tv Uv (%) Uh (%)

Utotal

(%)

t

(minggu)Tv Uv (%) Uh (%)

Utotal

(%)

1 0.0007 0.030 0.125 15.134 1 0.0007 0.030 0.088 11.496

2 0.0014 0.042 0.235 26.715 2 0.0014 0.042 0.168 20.298

3 0.0021 0.051 0.331 36.536 3 0.0021 0.051 0.241 28.020

4 0.0028 0.059 0.415 44.959 4 0.0028 0.059 0.308 34.898

5 0.0035 0.066 0.488 52.219 5 0.0035 0.066 0.369 41.063

6 0.0041 0.073 0.552 58.494 6 0.0041 0.073 0.424 46.608

7 0.0048 0.078 0.609 63.927 7 0.0048 0.078 0.475 51.608

8 0.0055 0.084 0.658 68.636 8 0.0055 0.084 0.521 56.121

9 0.0062 0.089 0.701 72.721 9 0.0062 0.089 0.563 60.201

10 0.0069 0.094 0.738 76.268 10 0.0069 0.094 0.602 63.891

11 0.0076 0.098 0.771 79.349 11 0.0076 0.098 0.637 67.232

12 0.0083 0.103 0.800 82.026 12 0.0083 0.103 0.669 70.258

13 0.0090 0.107 0.825 84.354 13 0.0090 0.107 0.698 72.999

14 0.0097 0.111 0.847 86.377 14 0.0097 0.111 0.724 75.484

15 0.0104 0.115 0.866 88.138 15 0.0104 0.115 0.748 77.737

16 0.0111 0.119 0.883 89.670 16 0.0111 0.119 0.771 79.781

17 0.0117 0.122 0.897 91.002 17 0.0117 0.122 0.791 81.635

18 0.0124 0.126 0.910 92.162 18 0.0124 0.126 0.809 83.317

19 0.0131 0.129 0.922 93.172 19 0.0131 0.129 0.826 84.843

20 0.0138 0.133 0.931 94.052 20 0.0138 0.133 0.841 86.229

21 0.0145 0.136 0.940 94.817 21 0.0145 0.136 0.855 87.487

22 0.0152 0.139 0.948 95.484 22 0.0152 0.139 0.868 88.629

23 0.0159 0.142 0.954 96.064 23 0.0159 0.142 0.880 89.667

24 0.0166 0.145 0.960 96.570 24 0.0166 0.145 0.890 90.609

25 0.0173 0.148 0.965 97.011 25 0.0173 0.148 0.900 91.464

26 0.0180 0.151 0.969 97.395 26 0.0180 0.151 0.909 92.241

27 0.0187 0.154 0.973 97.729 27 0.0187 0.154 0.917 92.948

28 0.0193 0.157 0.977 98.021 28 0.0193 0.157 0.924 93.589

29 0.0200 0.160 0.979 98.274 29 0.0200 0.160 0.931 94.172

30 0.0207 0.162 0.982 98.496 30 0.0207 0.162 0.937 94.701

31 0.0214 0.165 0.984 98.689 31 0.0214 0.165 0.942 95.183

32 0.0221 0.168 0.986 98.857 32 0.0221 0.168 0.947 95.620

33 0.0228 0.170 0.988 99.003 33 0.0228 0.170 0.952 96.018

34 0.0235 0.173 0.989 99.131 34 0.0235 0.173 0.956 96.379

35 0.0242 0.175 0.991 99.242 35 0.0242 0.175 0.960 96.707

36 0.0249 0.178 0.992 99.339 36 0.0249 0.178 0.964 97.006

37 0.0256 0.180 0.993 99.424 37 0.0256 0.180 0.967 97.277

38 0.0262 0.183 0.994 99.498 38 0.0262 0.183 0.970 97.524

39 0.0269 0.185 0.995 99.562 39 0.0269 0.185 0.972 97.748

40 0.0276 0.188 0.995 99.618 40 0.0276 0.188 0.975 97.952

41 0.0283 0.190 0.996 99.667 41 0.0283 0.190 0.977 98.138

42 0.0290 0.192 0.996 99.709 42 0.0290 0.192 0.979 98.306

43 0.0297 0.194 0.997 99.747 43 0.0297 0.194 0.981 98.459

44 0.0304 0.197 0.997 99.779 44 0.0304 0.197 0.983 98.599

45 0.0311 0.199 0.998 99.807 45 0.0311 0.199 0.984 98.725

46 0.0318 0.201 0.998 99.832 46 0.0318 0.201 0.985 98.841

47 0.0325 0.203 0.998 99.853 47 0.0325 0.203 0.987 98.945

48 0.0332 0.205 0.998 99.872 48 0.0332 0.205 0.988 99.041

49 0.0338 0.208 0.999 99.888 49 0.0338 0.208 0.989 99.127

50 0.0345 0.210 0.999 99.903 50 0.0345 0.210 0.990 99.206

51 0.0352 0.212 0.999 99.915 51 0.0352 0.212 0.991 99.278

52 0.0359 0.214 0.999 99.926 52 0.0359 0.214 0.992 99.343

Page 316: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

294

Derajat Konsolidasi Pola Segiempat

S 0.8 m S 1 m

t

(minggu)Tv Uv (%) Uh (%) Utotal (%) t (minggu) Tv Uv (%) Uh (%)

Utotal

(%)

1 0.0007 0.030 0.264 28.560 1 0.0007 0.030 0.161 18.562

2 0.0014 0.042 0.458 48.070 2 0.0014 0.042 0.296 32.516

3 0.0021 0.051 0.601 62.144 3 0.0021 0.051 0.409 43.920

4 0.0028 0.059 0.706 72.362 4 0.0028 0.059 0.504 53.328

5 0.0035 0.066 0.784 79.804 5 0.0035 0.066 0.584 61.121

6 0.0041 0.073 0.841 85.232 6 0.0041 0.073 0.651 67.591

7 0.0048 0.078 0.883 89.195 7 0.0048 0.078 0.707 72.970

8 0.0055 0.084 0.914 92.092 8 0.0055 0.084 0.754 77.448

9 0.0062 0.089 0.936 94.210 9 0.0062 0.089 0.793 81.178

10 0.0069 0.094 0.953 95.760 10 0.0069 0.094 0.827 84.287

11 0.0076 0.098 0.966 96.894 11 0.0076 0.098 0.854 86.879

12 0.0083 0.103 0.975 97.724 12 0.0083 0.103 0.878 89.041

13 0.0090 0.107 0.981 98.333 13 0.0090 0.107 0.897 90.846

14 0.0097 0.111 0.986 98.778 14 0.0097 0.111 0.914 92.352

15 0.0104 0.115 0.990 99.104 15 0.0104 0.115 0.928 93.609

16 0.0111 0.119 0.993 99.343 16 0.0111 0.119 0.939 94.659

17 0.0117 0.122 0.995 99.519 17 0.0117 0.122 0.949 95.536

18 0.0124 0.126 0.996 99.647 18 0.0124 0.126 0.957 96.269

19 0.0131 0.129 0.997 99.741 19 0.0131 0.129 0.964 96.881

20 0.0138 0.133 0.998 99.810 20 0.0138 0.133 0.970 97.392

21 0.0145 0.136 0.998 99.861 21 0.0145 0.136 0.975 97.820

22 0.0152 0.139 0.999 99.898 22 0.0152 0.139 0.979 98.177

23 0.0159 0.142 0.999 99.925 23 0.0159 0.142 0.982 98.475

24 0.0166 0.145 0.999 99.945 24 0.0166 0.145 0.985 98.725

25 0.0173 0.148 1.000 99.960 25 0.0173 0.148 0.987 98.934

26 0.0180 0.151 1.000 99.970 26 0.0180 0.151 0.989 99.108

27 0.0187 0.154 1.000 99.978 27 0.0187 0.154 0.991 99.254

28 0.0193 0.157 1.000 99.984 28 0.0193 0.157 0.993 99.376

29 0.0200 0.160 1.000 99.988 29 0.0200 0.160 0.994 99.478

30 0.0207 0.162 1.000 99.991 30 0.0207 0.162 0.995 99.563

31 0.0214 0.165 1.000 99.994 31 0.0214 0.165 0.996 99.635

32 0.0221 0.168 1.000 99.995 32 0.0221 0.168 0.996 99.694

33 0.0228 0.170 1.000 99.997 33 0.0228 0.170 0.997 99.744

34 0.0235 0.173 1.000 99.998 34 0.0235 0.173 0.997 99.786

35 0.0242 0.175 1.000 99.998 35 0.0242 0.175 0.998 99.821

36 0.0249 0.178 1.000 99.999 36 0.0249 0.178 0.998 99.850

37 0.0256 0.180 1.000 99.999 37 0.0256 0.180 0.998 99.875

38 0.0262 0.183 1.000 99.999 38 0.0262 0.183 0.999 99.895

39 0.0269 0.185 1.000 99.999 39 0.0269 0.185 0.999 99.912

40 0.0276 0.188 1.000 100.000 40 0.0276 0.188 0.999 99.927

41 0.0283 0.190 1.000 100.000 41 0.0283 0.190 0.999 99.939

42 0.0290 0.192 1.000 100.000 42 0.0290 0.192 0.999 99.949

43 0.0297 0.194 1.000 100.000 43 0.0297 0.194 0.999 99.957

44 0.0304 0.197 1.000 100.000 44 0.0304 0.197 1.000 99.964

45 0.0311 0.199 1.000 100.000 45 0.0311 0.199 1.000 99.970

46 0.0318 0.201 1.000 100.000 46 0.0318 0.201 1.000 99.975

47 0.0325 0.203 1.000 100.000 47 0.0325 0.203 1.000 99.979

48 0.0332 0.205 1.000 100.000 48 0.0332 0.205 1.000 99.982

49 0.0338 0.208 1.000 100.000 49 0.0338 0.208 1.000 99.985

50 0.0345 0.210 1.000 100.000 50 0.0345 0.210 1.000 99.988

51 0.0352 0.212 1.000 100.000 51 0.0352 0.212 1.000 99.990

52 0.0359 0.214 1.000 100.000 52 0.0359 0.214 1.000 99.991

Page 317: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

295

Derajat Konsolidasi Pola Segiempat (Lanjutan)

S 1.2 m S 1.4 m

t

(minggu)Tv Uv (%) Uh (%)

Utotal

(%)

t

(minggu)Tv Uv (%) Uh (%)

Utotal

(%)

1 0.000691 0.029657 0.105925 13.24403 1 0.0007 0.030 0.074 10.161

2 0.001382 0.041941 0.20063 23.41562 2 0.0014 0.042 0.143 17.877

3 0.002072 0.051367 0.285303 32.2015 3 0.0021 0.051 0.206 24.715

4 0.002763 0.059313 0.361008 39.89083 4 0.0028 0.059 0.265 30.882

5 0.003454 0.066314 0.428693 46.65787 5 0.0035 0.066 0.320 36.484

6 0.004145 0.072644 0.489209 52.63143 6 0.0041 0.073 0.370 41.592

7 0.004835 0.078464 0.543314 57.91476 7 0.0048 0.078 0.417 46.263

8 0.005526 0.083882 0.591689 62.59385 8 0.0055 0.084 0.460 50.541

9 0.006217 0.08897 0.634939 66.74185 9 0.0062 0.089 0.500 54.463

10 0.006908 0.093782 0.673608 70.4218 10 0.0069 0.094 0.537 58.062

11 0.007598 0.09836 0.708181 73.68845 11 0.0076 0.098 0.572 61.368

12 0.008289 0.102734 0.739092 76.58962 12 0.0083 0.103 0.603 64.407

13 0.00898 0.106928 0.766729 79.16722 13 0.0090 0.107 0.633 67.200

14 0.009671 0.110965 0.791438 81.45812 14 0.0097 0.111 0.660 69.770

15 0.010362 0.11486 0.81353 83.49479 15 0.0104 0.115 0.685 72.134

16 0.011052 0.118626 0.833282 85.30591 16 0.0111 0.119 0.709 74.311

17 0.011743 0.122277 0.850942 86.9168 17 0.0117 0.122 0.730 76.314

18 0.012434 0.125822 0.866731 88.34988 18 0.0124 0.126 0.750 78.159

19 0.013125 0.12927 0.880847 89.625 19 0.0131 0.129 0.769 79.859

20 0.013815 0.132628 0.893468 90.75975 20 0.0138 0.133 0.786 81.424

21 0.014506 0.135904 0.904753 91.76972 21 0.0145 0.136 0.802 82.867

22 0.015197 0.139102 0.914842 92.66875 22 0.0152 0.139 0.816 84.196

23 0.015888 0.142228 0.923862 93.46911 23 0.0159 0.142 0.830 85.421

24 0.016578 0.145287 0.931927 94.18172 24 0.0166 0.145 0.843 86.550

25 0.017269 0.148283 0.939138 94.81626 25 0.0173 0.148 0.854 87.591

26 0.01796 0.15122 0.945585 95.38133 26 0.0180 0.151 0.865 88.551

27 0.018651 0.1541 0.951349 95.88457 27 0.0187 0.154 0.875 89.436

28 0.019342 0.156928 0.956502 96.3328 28 0.0193 0.157 0.884 90.252

29 0.020032 0.159706 0.961109 96.73205 29 0.0200 0.160 0.893 91.005

30 0.020723 0.162436 0.965229 97.0877 30 0.0207 0.162 0.901 91.699

31 0.021414 0.165121 0.968912 97.40453 31 0.0214 0.165 0.908 92.339

32 0.022105 0.167763 0.972205 97.6868 32 0.0221 0.168 0.915 92.930

33 0.022795 0.170364 0.975149 97.93829 33 0.0228 0.170 0.921 93.475

34 0.023486 0.172926 0.977782 98.16237 34 0.0235 0.173 0.927 93.977

35 0.024177 0.175451 0.980135 98.36204 35 0.0242 0.175 0.933 94.441

36 0.024868 0.17794 0.982239 98.53996 36 0.0249 0.178 0.938 94.869

37 0.025558 0.180394 0.984121 98.69851 37 0.0256 0.180 0.942 95.263

38 0.026249 0.182816 0.985803 98.83981 38 0.0262 0.183 0.946 95.627

39 0.02694 0.185205 0.987306 98.96574 39 0.0269 0.185 0.950 95.964

40 0.027631 0.187565 0.988651 99.07797 40 0.0276 0.188 0.954 96.274

41 0.028322 0.189895 0.989853 99.178 41 0.0283 0.190 0.958 96.560

42 0.029012 0.192197 0.990928 99.26716 42 0.0290 0.192 0.961 96.824

43 0.029703 0.194471 0.991889 99.34663 43 0.0297 0.194 0.964 97.068

44 0.030394 0.19672 0.992748 99.41747 44 0.0304 0.197 0.966 97.293

45 0.031085 0.198943 0.993516 99.48061 45 0.0311 0.199 0.969 97.501

46 0.031775 0.201141 0.994203 99.5369 46 0.0318 0.201 0.971 97.692

47 0.032466 0.203315 0.994817 99.58708 47 0.0325 0.203 0.973 97.869

48 0.033157 0.205467 0.995366 99.63182 48 0.0332 0.205 0.975 98.033

49 0.033848 0.207596 0.995857 99.6717 49 0.0338 0.208 0.977 98.183

50 0.034538 0.209704 0.996296 99.70726 50 0.0345 0.210 0.979 98.323

51 0.035229 0.211791 0.996688 99.73896 51 0.0352 0.212 0.980 98.451

52 0.03592 0.213857 0.997039 99.76722 52 0.0359 0.214 0.982 98.570

Page 318: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

296

LAMPIRAN 8

PEMAMPATAN KONSOLIDASI DAN PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH AKIBAT

TIMBUNAN BERTAHAP

1. Timbunan Miring

Tegangan Akibat Timbunan Bertahap

Tahap 1

Htimb 0.5 m

Htotal 0.5 m

q 0.925 t/m2

b1 36.775 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad)Δσ'1

(t/m2)

0.5 0.000 1.557 0.925

1.5 0.001 1.530 0.925

2.5 0.002 1.503 0.925

3.5 0.002 1.476 0.925

4.5 0.003 1.449 0.924

5.5 0.004 1.422 0.924

6.5 0.005 1.396 0.923

7.5 0.005 1.370 0.922

8.5 0.006 1.344 0.921

9.5 0.006 1.318 0.919

10.5 0.007 1.293 0.917

11.5 0.008 1.268 0.915

12.5 0.008 1.243 0.912

13.5 0.009 1.219 0.909

14.5 0.009 1.195 0.905

Tahap 2

Htimb 0.5 m

Htotal 1 m

q 0.925 t/m2

b1 35.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'2 (t/m2)

0.5 0.0004 1.557 0.925

1.5 0.0011 1.530 0.924

2.5 0.0018 1.503 0.924

3.5 0.0024 1.478 0.922

4.5 0.0030 1.453 0.920

5.5 0.0035 1.429 0.918

6.5 0.0041 1.406 0.916

7.5 0.0045 1.383 0.913

8.5 0.0050 1.362 0.909

9.5 0.0054 1.341 0.905

10.5 0.0057 1.320 0.901

11.5 0.0061 1.301 0.897

12.5 0.0064 1.282 0.893

13.5 0.0066 1.263 0.888

14.5 0.0069 1.246 0.883

Tahap 3

Htimb 0.5 m

Htotal 1.5 m

q 0.925 t/m2

b1 34.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad)Δσ'3

(t/m2)

0.5 0.0004 1.557 0.925

1.5 0.0011 1.529 0.924

2.5 0.0017 1.504 0.922

3.5 0.0023 1.480 0.920

4.5 0.0028 1.457 0.917

5.5 0.0032 1.435 0.914

6.5 0.0036 1.415 0.910

7.5 0.0040 1.395 0.905

8.5 0.0043 1.377 0.901

9.5 0.0045 1.359 0.896

10.5 0.0048 1.343 0.891

11.5 0.0050 1.327 0.886

12.5 0.0051 1.312 0.881

13.5 0.0053 1.298 0.875

14.5 0.0054 1.285 0.870

Page 319: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

297

Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 4

Htimb 0.5 m

Htotal 2 m

q 0.925 t/m2

b1 33.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'4 (t/m2)

0.5 0.00041 1.556 0.925

1.5 0.00112 1.529 0.923

2.5 0.00172 1.504 0.921

3.5 0.00222 1.481 0.918

4.5 0.00264 1.460 0.914

5.5 0.00299 1.441 0.910

6.5 0.00328 1.423 0.905

7.5 0.00352 1.406 0.900

8.5 0.00372 1.390 0.895

9.5 0.00389 1.376 0.890

10.5 0.00402 1.362 0.884

11.5 0.00413 1.349 0.879

12.5 0.00421 1.337 0.874

13.5 0.00428 1.326 0.868

14.5 0.00433 1.315 0.863

Tahap 5

Htimb 0.5 m

Htotal 2.5 m

q 0.925 t/m2

b1 32.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'5 (t/m2)

0.5 0.0004 1.556 0.925

1.5 0.0011 1.529 0.923

2.5 0.0017 1.505 0.920

3.5 0.0021 1.483 0.916

4.5 0.0025 1.463 0.911

5.5 0.0028 1.446 0.906

6.5 0.0030 1.430 0.901

7.5 0.0031 1.415 0.896

8.5 0.0033 1.402 0.890

9.5 0.0034 1.389 0.885

10.5 0.0034 1.378 0.880

11.5 0.0035 1.367 0.875

12.5 0.0035 1.358 0.870

13.5 0.0035 1.349 0.865

14.5 0.0035 1.340 0.860

Tahap 6

Htimb 0.5 m

Htotal 3 m

q 0.925 t/m2

b1 31.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'6 (t/m2)

0.5 0.0004 1.556 0.925

1.5 0.0012 1.529 0.922

2.5 0.0017 1.505 0.919

3.5 0.0021 1.485 0.914

4.5 0.0024 1.467 0.909

5.5 0.0026 1.451 0.904

6.5 0.0027 1.436 0.898

7.5 0.0028 1.423 0.893

8.5 0.0029 1.412 0.887

9.5 0.0029 1.401 0.882

10.5 0.0030 1.392 0.877

11.5 0.0030 1.383 0.872

12.5 0.0030 1.375 0.867

13.5 0.0030 1.368 0.863

14.5 0.0030 1.361 0.858

Page 320: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

298

Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 7

Htimb 0.5 m

Htotal 3.5 m

q 0.925 t/m2

b1 30.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad)Δσ'7

(t/m2)

0.5 0.0004655 1.55530563 0.924587

1.5 0.0011702 1.52829872 0.92187

2.5 0.0016562 1.50557194 0.917581

3.5 0.0019919 1.4862013 0.912455

4.5 0.0022225 1.46950632 0.906938

5.5 0.0023784 1.45497607 0.9013

6.5 0.0024808 1.44222028 0.895705

7.5 0.0025443 1.43093608 0.890248

8.5 0.0025794 1.42088513 0.884985

9.5 0.0025935 1.41187749 0.879944

10.5 0.0025922 1.40375997 0.875139

11.5 0.0025794 1.39640778 0.870572

12.5 0.0025583 1.38971825 0.866238

13.5 0.0025311 1.38360618 0.862129

14.5 0.0024994 1.37800029 0.858236

Tahap 8

Htimb 0.5 m

Htotal 4 m

q 0.925 t/m2

b1 29.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad)Δσ'8

(t/m2)

0.5 0.000488 1.55494 0.9245

1.5 0.001187 1.528 0.9213

2.5 0.001635 1.50599 0.91647

3.5 0.001923 1.4877 0.91091

4.5 0.002104 1.47227 0.90512

5.5 0.002215 1.45908 0.89936

6.5 0.002278 1.44767 0.89377

7.5 0.002307 1.43772 0.88844

8.5 0.002313 1.42896 0.88339

9.5 0.002303 1.42119 0.87863

10.5 0.002281 1.41425 0.87416

11.5 0.002252 1.40802 0.86996

12.5 0.002218 1.4024 0.86603

13.5 0.00218 1.39729 0.86234

14.5 0.00214 1.39264 0.85887

Tahap 9

Htimb 0.5 m

Htotal 4.5 m

q 0.925 t/m2

b1 28.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'9 (t/m2)

0.5 0.000511 1.55455072 0.92439635

1.5 0.001204 1.52768843 0.92071745

2.5 0.001614 1.50641066 0.91539214

3.5 0.001857 1.48915442 0.90948397

4.5 0.001996 1.47488595 0.90351174

5.5 0.002068 1.46289569 0.89772599

6.5 0.002099 1.45268109 0.89224101

7.5 0.002101 1.44387665 0.88710074

8.5 0.002086 1.43621032 0.88231268

9.5 0.002058 1.42947557 0.87786588

10.5 0.002023 1.42351284 0.87374056

11.5 0.001983 1.41819694 0.86991335

12.5 0.001941 1.4134283 0.86636011

13.5 0.001897 1.40912672 0.86305737

14.5 0.001853 1.40522693 0.85998308

Page 321: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

299

Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 10

Htimb 0.5 m

Htotal 5 m

q 0.925 t/m2

b1 27.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad)Δσ'10

(t/m2)

0.5 0.0005366 1.554145 0.92428728

1.5 0.0012208 1.5273767 0.92011682

2.5 0.0015942 1.506822 0.91434001

3.5 0.0017947 1.4905552 0.9081588

4.5 0.001895 1.4773676 0.90209271

5.5 0.0019355 1.4664642 0.8963582

6.5 0.0019397 1.4573008 0.89103244

7.5 0.0019216 1.4494929 0.8861279

8.5 0.0018899 1.4427612 0.8816276

9.5 0.0018502 1.436898 0.8775023

10.5 0.001806 1.4317459 0.87371881

11.5 0.0017595 1.427183 0.87024405

12.5 0.0017122 1.4231139 0.86704692

13.5 0.0016651 1.4194627 0.86409903

14.5 0.0016189 1.4161683 0.86137488

Tahap 11

Htimb 0.5 m

Htotal 5.5 m

q 0.925 t/m2

b1 26.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'11 (t/m2)

0.5 0.00056399 1.5537185 0.92416785

1.5 0.00123835 1.5270604 0.91949932

2.5 0.00157427 1.5072281 0.9133149

3.5 0.00173543 1.4919087 0.90692969

4.5 0.00180177 1.4797245 0.9008398

5.5 0.00181501 1.469805 0.89521496

6.5 0.00179805 1.4615741 0.89009053

7.5 0.00176396 1.4546352 0.88544702

8.5 0.00172046 1.4487069 0.88124446

9.5 0.00167216 1.4435837 0.87743747

10.5 0.00162186 1.4391122 0.87398174

11.5 0.0015713 1.4351757 0.87083661

12.5 0.00152151 1.4316837 0.86796587

13.5 0.00147311 1.4285649 0.86533774

14.5 0.00142646 1.4257627 0.86292457

Tahap 12

Htimb 0.5 m

Htotal 6 m

q 0.925 t/m2

b1 25.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'12 (t/m2)

0.5 0.00059351 1.55326955 0.924036857

1.5 0.00125632 1.52673943 0.918864416

2.5 0.00155474 1.50762913 0.912316039

3.5 0.00167905 1.49321749 0.905789441

4.5 0.00171524 1.48196563 0.899734174

5.5 0.00170539 1.47293917 0.894263464

6.5 0.00167134 1.46553841 0.889368498

7.5 0.00162492 1.45936109 0.884998885

8.5 0.00157272 1.45412737 0.881093908

9.5 0.0015185 1.44963661 0.877594524

10.5 0.0014644 1.44574124 0.87444756

11.5 0.00141161 1.44233032 0.871606707

12.5 0.00136081 1.43931883 0.869032246

13.5 0.0013123 1.43664054 0.866690327

14.5 0.00126623 1.43424307 0.864552149

Page 322: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

300

Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 13

Htimb 0.5 m

Htotal 6.5 m

q 0.925 t/m2

b1 24.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'13 (t/m2)

0.5 0.00062542 1.55279637 0.923892955

1.5 0.00127468 1.52641375 0.918211531

2.5 0.00153557 1.50802511 0.911342706

3.5 0.00162536 1.49448361 0.904731453

4.5 0.00163478 1.48409941 0.898759404

5.5 0.00160539 1.47588522 0.893476169

6.5 0.00155754 1.469226 0.888828411

7.5 0.00150163 1.46371886 0.884736927

8.5 0.00144316 1.45908888 0.881122913

9.5 0.00138501 1.45514212 0.87791618

10.5 0.0013287 1.45173784 0.875056825

11.5 0.00127498 1.44877145 0.872494603

12.5 0.00122416 1.44616361 0.870187629

13.5 0.00117633 1.44385305 0.868101007

14.5 0.00113143 1.4417917 0.86620559

Tahap 14

Htimb 0.5 m

Htotal 7 m

q 0.925 t/m2

b1 23.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'14 (t/m2)

0.5 0.000659964 1.55229695 0.923734582

1.5 0.001293448 1.52608322 0.917540077

2.5 0.001516747 1.50841617 0.910394184

3.5 0.001574209 1.49570915 0.903749695

4.5 0.00155984 1.48613332 0.897901105

5.5 0.001513906 1.47865955 0.89282987

6.5 0.001454933 1.47266476 0.888439323

7.5 0.001391819 1.46774979 0.884624236

8.5 0.001328913 1.46364717 0.881290565

9.5 0.001268311 1.460171 0.878359395

10.5 0.001210954 1.45718802 0.875766007

11.5 0.001157183 1.45460029 0.873457687

12.5 0.001107028 1.45233414 0.871391482

13.5 0.001060356 1.45033317 0.869532262

14.5 0.001016963 1.44855341 0.867851131

Tahap 15

Htimb 0.5 m

Htotal 7.5 m

q 0.925 t/m2

b1 22.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad)Δσ'15

(t/m2)

0.5 0.000697454 1.551769019 0.92355995

1.5 0.001312633 1.525747734 0.91684944

2.5 0.001498271 1.508802391 0.90946979

3.5 0.001525428 1.496896014 0.90283864

4.5 0.001489925 1.488074202 0.89714666

5.5 0.001430007 1.481276724 0.89230493

6.5 0.001362117 1.475878973 0.88817586

7.5 0.001293587 1.471489201 0.88463139

8.5 0.001227671 1.467849304 0.8815651

9.5 0.001165712 1.464782335 0.87889159

10.5 0.001108136 1.462162938 0.87654301

11.5 0.001054927 1.459899832 0.8744654

12.5 0.001005869 1.457924972 0.87261561

13.5 0.000960654 1.456186597 0.87095891

14.5 0.000918956 1.454644638 0.86946711

Page 323: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

301

Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 16

Htimb 0.5 m

Htotal 8 m

q 0.925 t/m2

b1 21.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'16 (t/m2)

0.5 0.00073823 1.55121008 0.923366994

1.5 0.00133225 1.52540718 0.916138993

2.5 0.00148013 1.50918386 0.908568846

3.5 0.00147888 1.49804601 0.901993223

4.5 0.0014246 1.48992828 0.896484963

5.5 0.00135288 1.48374968 0.891884674

6.5 0.00127788 1.47888988 0.888017097

7.5 0.00120537 1.47496752 0.8847348

8.5 0.00113754 1.47173532 0.881921708

9.5 0.00107504 1.46902589 0.879487976

10.5 0.00101783 1.46672194 0.877364053

11.5 0.0009656 1.46473879 0.875495745

12.5 0.00091792 1.46301382 0.873840422

13.5 0.00087433 1.4614997 0.872364214

14.5 0.00083441 1.46016 0.871039935

Tahap 17

Htimb 0.5 m

Htotal 8.5 m

q 0.925 t/m2

b1 20.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad)Δσ'17

(t/m2)

0.5 0.0007827 1.55061731 0.9231533

1.5 0.00135231 1.52506144 0.9154081

2.5 0.00146232 1.50956068 0.9076907

3.5 0.00143442 1.49916082 0.9012088

4.5 0.00136347 1.49170123 0.8959062

5.5 0.00128181 1.48609001 0.8915549

6.5 0.00120121 1.48171613 0.8879457

7.5 0.00112585 1.4782111 0.8849155

8.5 0.00105695 1.47533948 0.8823409

9.5 0.00099451 1.47294384 0.8801296

10.5 0.0009381 1.47091492 0.8782115

11.5 0.00088713 1.4691745 0.8765329

12.5 0.00084098 1.46766516 0.8750524

13.5 0.0007991 1.46634373 0.8737372

14.5 0.00076098 1.46517719 0.8725615

Tahap 18

Htimb 0.5 m

Htotal 9 m

q 0.925 t/m2

b1 19.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad)Δσ'18

(t/m2)

0.5 0.0008313 1.54998755 0.9229162

1.5 0.0013728 1.5247104 0.914656

2.5 0.0014448 1.50993292 0.9068348

3.5 0.0013919 1.50024204 0.900481

4.5 0.0013062 1.49339827 0.8954018

5.5 0.0012162 1.48830806 0.8913034

6.5 0.0011312 1.48437417 0.8879474

7.5 0.0010539 1.48124286 0.885158

8.5 0.0009846 1.47869131 0.8828073

9.5 0.0009227 1.47657217 0.8808018

10.5 0.0008674 1.47478412 0.8790721

11.5 0.0008178 1.47325521 0.8775656

12.5 0.0007733 1.4719329 0.8762423

13.5 0.0007331 1.47077798 0.875071

14.5 0.0006968 1.46976055 0.8740272

Page 324: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

302

Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 19

Htimb 0.5 m

Htotal 9.5 m

q 0.925 t/m2

b1 18.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad)Δσ'19

(t/m2)

0.5 0.00088457 1.54931721 0.9226523

1.5 0.0013938 1.52435393 0.913882

2.5 0.00142764 1.51030066 0.9060004

3.5 0.00135131 1.50129116 0.8998061

4.5 0.00125242 1.49502415 0.8949641

5.5 0.00115547 1.49041316 0.8911198

6.5 0.00106716 1.48687854 0.88801

7.5 0.00098868 1.48408285 0.8854498

8.5 0.00091943 1.48181633 0.8833088

9.5 0.00085835 1.47994176 0.8814935

10.5 0.00080431 1.47836556 0.879936

11.5 0.0007563 1.47702176 0.8785857

12.5 0.00071345 1.47586249 0.877404

13.5 0.00067501 1.47485218 0.8763615

14.5 0.00064039 1.47396386 0.8754352

Tahap 20

Htimb 0.5 m

Htotal 10 m

q 0.925 t/m2

b1 17.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad)Δσ'20

(t/m2)

0.5 0.00094314 1.54860227 0.9223579

1.5 0.00141527 1.52399191 0.9130854

2.5 0.00141076 1.510664 0.9051871

3.5 0.00131243 1.50230958 0.8991802

4.5 0.00120191 1.49658325 0.8945862

5.5 0.00109917 1.4924137 0.890995

6.5 0.00100838 1.48924216 0.8881236

7.5 0.00092929 1.48674865 0.8857808

8.5 0.0008605 1.48473677 0.8838356

9.5 0.0008005 1.48307927 0.8821961

10.5 0.00074787 1.4816901 0.8807962

11.5 0.00070145 1.480509 0.8795875

12.5 0.00066026 1.47949247 0.8785335

13.5 0.00062351 1.47860836 0.8776065

14.5 0.00059054 1.47783237 0.876785

Tahap 21

Htimb 0.5 m

Htotal 10.5 m

q 0.925 t/m2

b1 16.77485 m

b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad)Δσ'21

(t/m2)

0.5 0.00100772 1.5478381 0.9220285

1.5 0.00143724 1.5236242 0.9122654

2.5 0.00139418 1.511023 0.9043942

3.5 0.0012752 1.5032986 0.8986001

4.5 0.00115439 1.4980796 0.8942622

5.5 0.00104689 1.4943173 0.8909215

6.5 0.00095432 1.4914766 0.8882797

7.5 0.00087508 1.4892558 0.8861425

8.5 0.00080705 1.487472 0.8843801

9.5 0.00074829 1.4860078 0.8829027

10.5 0.00069716 1.4847844 0.8816471

11.5 0.00065235 1.4837468 0.8805671

12.5 0.0006128 1.4828558 0.8796284

13.5 0.00057767 1.4820823 0.8788052

14.5 0.00054628 1.4814045 0.8780775

Page 325: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

303

Perubahan tegangan saat U = 100%

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

No z (m)σ'0

(t/m2)

σ'1

(t/m2)

σ'2

(t/m2)

σ'3

(t/m2)

σ'4

(t/m2)

σ'5

(t/m2)

σ'6

(t/m2)

σ'7

(t/m2)

σ'8

(t/m2)

σ'9

(t/m2)

1 0.5 0.3 1.225 2.150 3.075 4.000 4.924 5.849 6.774 7.698 8.623

2 1.5 0.9 1.825 2.749 3.673 4.597 5.520 6.442 7.364 8.286 9.206

3 2.5 1.5 2.425 3.348 4.271 5.192 6.112 7.030 7.948 8.865 9.780

4 3.5 2.15 3.075 3.997 4.917 5.835 6.751 7.665 8.577 9.488 10.398

5 4.5 2.85 3.774 4.695 5.612 6.526 7.437 8.346 9.253 10.158 11.062

6 5.5 3.6 4.524 5.442 6.355 7.265 8.171 9.075 9.976 10.876 11.773

7 6.5 4.4 5.323 6.239 7.148 8.053 8.954 9.852 10.748 11.642 12.534

8 7.5 5.2 6.122 7.034 7.940 8.840 9.736 10.628 11.519 12.407 13.294

9 8.5 6 6.921 7.830 8.731 9.625 10.516 11.403 12.288 13.172 14.054

10 9.5 6.8 7.719 8.624 9.520 10.410 11.295 12.177 13.057 13.936 14.814

11 10.5 7.6 8.517 9.418 10.310 11.194 12.074 12.950 13.826 14.700 15.574

12 11.5 8.4 9.315 10.212 11.098 11.977 12.851 13.723 14.594 15.464 16.334

13 12.5 9.2 10.112 11.005 11.885 12.759 13.628 14.496 15.362 16.228 17.094

14 13.5 10 10.909 11.797 12.672 13.541 14.405 15.268 16.130 16.992 17.855

15 14.5 10.8 11.705 12.588 13.458 14.322 15.181 16.040 16.898 17.757 18.617

U

Htimb (m)

Page 326: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

304

Perubahan tegangan saat U = 100% (Lanjutan)

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5

No z (m)σ'10

(t/m2)

σ'11

(t/m2)

σ'12

(t/m2)

σ'13

(t/m2)

σ'14

(t/m2)

σ'15

(t/m2)

σ'16

(t/m2)

σ'17

(t/m2)

σ'18

(t/m2)

σ'19

(t/m2)

σ'20

(t/m2)

σ'21

(t/m2)

1 0.5 9.547 10.471 11.395 12.319 13.243 14.166 15.090 16.013 16.936 17.858 18.781 19.703

2 1.5 10.126 11.046 11.965 12.883 13.800 14.717 15.633 16.549 17.464 18.377 19.290 20.203

3 2.5 10.694 11.608 12.520 13.431 14.342 15.251 16.160 17.067 17.974 18.880 19.785 20.690

4 3.5 11.306 12.213 13.118 14.023 14.927 15.830 16.732 17.633 18.533 19.433 20.332 21.231

5 4.5 11.964 12.865 13.764 14.663 15.561 16.458 17.355 18.250 19.146 20.041 20.935 21.830

6 5.5 12.670 13.565 14.459 15.353 16.246 17.138 18.030 18.921 19.813 20.704 21.595 22.486

7 6.5 13.425 14.315 15.205 16.093 16.982 17.870 18.758 19.646 20.534 21.422 22.310 23.198

8 7.5 14.180 15.066 15.951 16.835 17.720 18.605 19.489 20.374 21.259 22.145 23.031 23.917

9 8.5 14.935 15.817 16.698 17.579 18.460 19.342 20.224 21.106 21.989 22.872 23.756 24.640

10 9.5 15.691 16.569 17.446 18.324 19.202 20.081 20.961 21.841 22.722 23.603 24.485 25.368

11 10.5 16.447 17.321 18.196 19.071 19.946 20.823 21.700 22.579 23.458 24.338 25.218 26.100

12 11.5 17.204 18.075 18.946 19.819 20.692 21.567 22.442 23.319 24.196 25.075 25.955 26.835

13 12.5 17.961 18.829 19.698 20.569 21.440 22.313 23.186 24.062 24.938 25.815 26.694 27.573

14 13.5 18.720 19.585 20.452 21.320 22.189 23.060 23.933 24.806 25.681 26.558 27.435 28.314

15 14.5 19.478 20.341 21.206 22.072 22.940 23.809 24.680 25.553 26.427 27.302 28.179 29.057

U

Htimb (m)

Page 327: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

305

Perubahan tegangan saat U < 100% Akibat Beban Bertahap

1 0.9177 0.9076 0.89625 0.8835 0.86917 0.85306 0.83495 0.8146 0.79167 0.7659

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

- 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12

No z (m)σ'0

(t/m2)

ΔP'1

(t/m2)

ΔP'2

(t/m2)

ΔP'3

(t/m2)

ΔP'4

(t/m2)

ΔP'5

(t/m2)

ΔP'6

(t/m2)

ΔP'7

(t/m2)

ΔP'8

(t/m2)

ΔP'9

(t/m2)

ΔP'10

(t/m2)

1 0.5 0.3 0.791 0.816 0.813 0.804 0.793 0.779 0.762 0.744 0.723 0.699

2 1.5 0.9 0.822 0.822 0.815 0.805 0.792 0.778 0.761 0.742 0.721 0.697

3 2.5 1.5 0.831 0.825 0.816 0.804 0.791 0.776 0.758 0.739 0.717 0.693

4 3.5 2.15 0.835 0.827 0.815 0.803 0.788 0.772 0.755 0.735 0.713 0.689

5 4.5 2.85 0.838 0.827 0.814 0.800 0.785 0.769 0.751 0.731 0.709 0.685

6 5.5 3.6 0.840 0.826 0.812 0.797 0.782 0.765 0.747 0.727 0.705 0.681

7 6.5 4.4 0.840 0.825 0.809 0.794 0.778 0.761 0.742 0.723 0.701 0.677

8 7.5 5.2 0.840 0.823 0.806 0.790 0.774 0.757 0.738 0.719 0.697 0.674

9 8.5 6 0.840 0.820 0.803 0.786 0.769 0.752 0.734 0.715 0.694 0.670

10 9.5 6.8 0.839 0.817 0.799 0.782 0.765 0.748 0.730 0.711 0.691 0.668

11 10.5 7.6 0.838 0.814 0.795 0.777 0.761 0.744 0.727 0.708 0.688 0.665

12 11.5 8.4 0.836 0.811 0.791 0.773 0.757 0.740 0.723 0.705 0.685 0.662

13 12.5 9.2 0.834 0.807 0.786 0.769 0.752 0.736 0.720 0.702 0.682 0.660

14 13.5 10 0.831 0.803 0.782 0.764 0.748 0.733 0.717 0.699 0.680 0.658

15 14.5 10.8 0.828 0.799 0.777 0.760 0.744 0.729 0.713 0.696 0.677 0.656

U

Tinggi Timbunan

(m)

Umur timbunan

(minggu)

Page 328: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

306

Perubahan tegangan saat U < 100% Akibat Beban Bertahap (Lanjutan)

0.7369 0.70422 0.66742 0.62594 0.57915 0.526314 0.46658 0.39891 0.322015 0.23416 0.13244

5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5

11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

No z (m)ΔP'11

(t/m2)

ΔP'12

(t/m2)

ΔP'13

(t/m2)

ΔP'14

(t/m2)

ΔP'15

(t/m2)

ΔP'16

(t/m2)

ΔP'17

(t/m2)

ΔP'18

(t/m2)

ΔP'19

(t/m2)

ΔP'20

(t/m2)

ΔP'21

(t/m2)

Σσ' (t/m2)

1 0.5 0.673 0.643 0.609 0.570 0.527 0.479 0.424 0.362 0.292 0.212 0.120 12.933

2 1.5 0.670 0.639 0.605 0.567 0.524 0.475 0.421 0.359 0.289 0.210 0.118 13.533

3 2.5 0.666 0.635 0.601 0.563 0.520 0.472 0.417 0.356 0.287 0.208 0.117 14.092

4 3.5 0.661 0.631 0.597 0.559 0.516 0.468 0.415 0.354 0.285 0.207 0.117 14.693

5 4.5 0.657 0.627 0.594 0.556 0.513 0.466 0.412 0.352 0.284 0.206 0.116 15.342

6 5.5 0.654 0.624 0.590 0.553 0.511 0.464 0.411 0.351 0.283 0.205 0.116 16.041

7 6.5 0.650 0.621 0.588 0.551 0.509 0.462 0.409 0.350 0.282 0.205 0.116 16.790

8 7.5 0.647 0.618 0.585 0.548 0.507 0.461 0.408 0.349 0.281 0.204 0.115 17.541

9 8.5 0.644 0.615 0.583 0.547 0.506 0.459 0.407 0.348 0.281 0.204 0.115 18.293

10 9.5 0.642 0.613 0.581 0.545 0.504 0.458 0.406 0.347 0.280 0.204 0.115 19.046

11 10.5 0.640 0.611 0.579 0.544 0.503 0.457 0.405 0.347 0.280 0.203 0.115 19.801

12 11.5 0.638 0.610 0.578 0.542 0.502 0.456 0.405 0.346 0.280 0.203 0.115 20.557

13 12.5 0.636 0.608 0.577 0.541 0.501 0.456 0.404 0.346 0.279 0.203 0.115 21.314

14 13.5 0.634 0.606 0.575 0.540 0.500 0.455 0.404 0.345 0.279 0.203 0.115 22.072

15 14.5 0.632 0.605 0.574 0.539 0.500 0.455 0.403 0.345 0.279 0.203 0.115 22.831

U

Tinggi Timbunan

(m)

Umur timbunan

(minggu)

Page 329: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

307

Perubahan Nilai Cu pada Minggu 21

No z (m)Σσ'

(t/m2)

Σσ'

(kg/cm2)

PI (%)Cu Lama

(kg/cm2)

Cu Baru

(kg/cm2)

Cu Transisi

(kg/cm2)

1 0.5 12.933 1.293 43 0.077 0.230 0.154

2 1.5 13.533 1.353 43 0.085 0.238 0.161

3 2.5 14.092 1.409 43 0.092 0.244 0.168

4 3.5 14.693 1.469 36 0.102 0.268 0.185

5 4.5 15.342 1.534 36 0.111 0.277 0.194

6 5.5 16.041 1.604 33 0.123 0.294 0.208

7 6.5 16.790 1.679 33 0.134 0.304 0.219

8 7.5 17.541 1.754 33 0.145 0.314 0.230

9 8.5 18.293 1.829 33 0.156 0.324 0.240

10 9.5 19.046 1.905 33 0.167 0.335 0.251

11 10.5 19.801 1.980 33 0.178 0.345 0.262

12 11.5 20.557 2.056 33 0.189 0.356 0.272

13 12.5 21.314 2.131 33 0.200 0.366 0.283

14 13.5 22.072 2.207 33 0.211 0.376 0.294

15 14.5 22.831 2.283 33 0.222 0.387 0.304

Page 330: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

308

Pemampatan akibat Timbunan Bertahap

Ccσ'0

(t/m2)

σ'c

(t/m2)

Δσ'1

(t/m2)

Σσ'1

(t/m2)Sc1 (m)

Δσ'2

(t/m2)

Σσ'2

(t/m2)Sc2 (m)

Δσ'3

(t/m2)

Σσ'3

(t/m2)Sc3 (m)

1.0 0.50 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 0.925 1.225 0.026 1.850 2.150 0.030 2.775 3.075 0.046

1.0 1.50 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 0.925 1.825 0.013 1.849 2.749 0.023 2.773 3.673 0.038

1.0 2.50 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 0.925 2.425 0.009 1.848 3.348 0.018 2.771 4.271 0.032

1.0 3.50 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 0.925 3.075 0.005 1.847 3.997 0.012 2.767 4.917 0.022

1.0 4.50 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 0.924 3.774 0.004 1.845 4.695 0.010 2.762 5.612 0.019

1.0 5.50 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 0.924 4.524 0.003 1.842 5.442 0.008 2.755 6.355 0.014

1.0 6.50 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 0.923 5.323 0.002 1.839 6.239 0.006 2.748 7.148 0.012

1.0 7.50 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 0.922 6.122 0.002 1.834 7.034 0.006 2.740 7.940 0.011

1.0 8.50 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 0.921 6.921 0.002 1.830 7.830 0.005 2.731 8.731 0.010

1.0 9.50 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 0.919 7.719 0.002 1.824 8.624 0.004 2.720 9.520 0.009

1.0 10.50 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 0.917 8.517 0.001 1.818 9.418 0.004 2.710 10.310 0.008

1.0 11.50 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 0.915 9.315 0.001 1.812 10.212 0.004 2.698 11.098 0.008

1.0 12.50 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 0.912 10.112 0.001 1.805 11.005 0.003 2.685 11.885 0.007

1.0 13.50 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 0.909 10.909 0.001 1.797 11.797 0.003 2.672 12.672 0.007

1.0 14.50 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 0.905 11.705 0.001 1.788 12.588 0.003 2.658 13.458 0.006

0.075 0.139 0.249

h z (m) eo Cs

Minggu 1 2 3

Page 331: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

309

Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Ccσ'0

(t/m2)

σ'c

(t/m2)

Δσ'4

(t/m2)

Σσ'4

(t/m2)Sc4 (m)

Δσ'5

(t/m2)

Σσ'5

(t/m2)Sc5 (m)

Δσ'6

(t/m2)

Σσ'6

(t/m2)Sc6 (m)

1.0 0.50 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 3.700 4.000 0.034 4.624 4.924 0.027 5.549 5.849 0.022

1.0 1.50 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 3.697 4.597 0.029 4.620 5.520 0.024 5.542 6.442 0.020

1.0 2.50 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 3.692 5.192 0.025 4.612 6.112 0.021 5.530 7.030 0.018

1.0 3.50 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 3.685 5.835 0.018 4.601 6.751 0.015 5.515 7.665 0.013

1.0 4.50 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 3.676 6.526 0.016 4.587 7.437 0.014 5.496 8.346 0.012

1.0 5.50 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 3.665 7.265 0.012 4.571 8.171 0.011 5.475 9.075 0.010

1.0 6.50 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 3.653 8.053 0.011 4.554 8.954 0.010 5.452 9.852 0.009

1.0 7.50 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 3.640 8.840 0.010 4.536 9.736 0.009 5.428 10.628 0.008

1.0 8.50 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 3.625 9.625 0.009 4.516 10.516 0.008 5.403 11.403 0.007

1.0 9.50 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 3.610 10.410 0.008 4.495 11.295 0.007 5.377 12.177 0.007

1.0 10.50 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 3.594 11.194 0.008 4.474 12.074 0.007 5.350 12.950 0.006

1.0 11.50 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 3.577 11.977 0.007 4.451 12.851 0.006 5.323 13.723 0.006

1.0 12.50 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 3.559 12.759 0.007 4.428 13.628 0.006 5.296 14.496 0.006

1.0 13.50 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 3.541 13.541 0.006 4.405 14.405 0.006 5.268 15.268 0.005

1.0 14.50 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 3.522 14.322 0.006 4.381 15.181 0.005 5.240 16.040 0.005

0.205 0.176 0.155

h z (m) eo Cs

Minggu 4 5 6

Page 332: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

310

Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Ccσ'0

(t/m2)

σ'c

(t/m2)

Δσ'7

(t/m2)

Σσ'7

(t/m2)Sc7 (m)

Δσ'8

(t/m2)

Σσ'8

(t/m2)Sc8 (m)

Δσ'9

(t/m2)

Σσ'9

(t/m2)Sc9 (m)

1.0 0.50 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 6.474 6.774 0.019 7.398 7.698 0.017 8.323 8.623 0.015

1.0 1.50 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 6.464 7.364 0.017 7.386 8.286 0.015 8.306 9.206 0.014

1.0 2.50 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 6.448 7.948 0.016 7.365 8.865 0.014 8.280 9.780 0.013

1.0 3.50 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 6.427 8.577 0.012 7.338 9.488 0.011 8.248 10.398 0.010

1.0 4.50 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 6.403 9.253 0.011 7.308 10.158 0.010 8.212 11.062 0.009

1.0 5.50 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 6.376 9.976 0.009 7.276 10.876 0.008 8.173 11.773 0.007

1.0 6.50 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 6.348 10.748 0.008 7.242 11.642 0.007 8.134 12.534 0.007

1.0 7.50 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 6.319 11.519 0.007 7.207 12.407 0.007 8.094 13.294 0.006

1.0 8.50 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 6.288 12.288 0.007 7.172 13.172 0.006 8.054 14.054 0.006

1.0 9.50 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 6.257 13.057 0.006 7.136 13.936 0.006 8.014 14.814 0.006

1.0 10.50 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 6.226 13.826 0.006 7.100 14.700 0.006 7.974 15.574 0.005

1.0 11.50 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 6.194 14.594 0.006 7.064 15.464 0.005 7.934 16.334 0.005

1.0 12.50 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 6.162 15.362 0.005 7.028 16.228 0.005 7.894 17.094 0.005

1.0 13.50 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 6.130 16.130 0.005 6.992 16.992 0.005 7.855 17.855 0.005

1.0 14.50 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 6.098 16.898 0.005 6.957 17.757 0.005 7.817 18.617 0.004

0.139 0.126 0.116

h z (m) eo Cs

Minggu 7 8 9

Page 333: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

311

Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Ccσ'0

(t/m2)

σ'c

(t/m2)

Δσ'10

(t/m2)

Σσ'10

(t/m2)Sc10 (m)

Δσ'11

(t/m2)

Σσ'11

(t/m2)

Sc11

(m)

Δσ'12

(t/m2)

Σσ'12

(t/m2)Sc12 (m)

1.0 0.50 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 9.247 9.547 0.013 10.171 10.471 0.012 11.095 11.395 0.011

1.0 1.50 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 9.226 10.126 0.012 10.146 11.046 0.011 11.065 11.965 0.010

1.0 2.50 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 9.194 10.694 0.012 10.108 11.608 0.011 11.020 12.520 0.010

1.0 3.50 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 9.156 11.306 0.009 10.063 12.213 0.008 10.968 13.118 0.008

1.0 4.50 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 9.114 11.964 0.008 10.015 12.865 0.008 10.914 13.764 0.007

1.0 5.50 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 9.070 12.670 0.007 9.965 13.565 0.006 10.859 14.459 0.006

1.0 6.50 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 9.025 13.425 0.006 9.915 14.315 0.006 10.805 15.205 0.006

1.0 7.50 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 8.980 14.180 0.006 9.866 15.066 0.006 10.751 15.951 0.005

1.0 8.50 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 8.935 14.935 0.006 9.817 15.817 0.005 10.698 16.698 0.005

1.0 9.50 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 8.891 15.691 0.005 9.769 16.569 0.005 10.646 17.446 0.005

1.0 10.50 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 8.847 16.447 0.005 9.721 17.321 0.005 10.596 18.196 0.005

1.0 11.50 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 8.804 17.204 0.005 9.675 18.075 0.005 10.546 18.946 0.004

1.0 12.50 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 8.761 17.961 0.005 9.629 18.829 0.004 10.498 19.698 0.004

1.0 13.50 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 8.720 18.720 0.004 9.585 19.585 0.004 10.452 20.452 0.004

1.0 14.50 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 8.678 19.478 0.004 9.541 20.341 0.004 10.406 21.206 0.004

0.107 0.099 0.093

h z (m) eo Cs

Minggu 10 11 12

Page 334: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

312

Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Ccσ'0

(t/m2)

σ'c

(t/m2)

Δσ'13

(t/m2)

Σσ'13

(t/m2)Sc13 (m)

Δσ'14

(t/m2)

Σσ'14

(t/m2)Sc14 (m)

Δσ'15

(t/m2)

Σσ'15

(t/m2)Sc15 (m)

1.0 0.50 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 12.019 12.319 0.010 12.943 13.243 0.009 13.866 14.166 0.009

1.0 1.50 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 11.983 12.883 0.010 12.900 13.800 0.009 13.817 14.717 0.008

1.0 2.50 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 11.931 13.431 0.009 12.842 14.342 0.008 13.751 15.251 0.008

1.0 3.50 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 11.873 14.023 0.007 12.777 14.927 0.007 13.680 15.830 0.006

1.0 4.50 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 11.813 14.663 0.007 12.711 15.561 0.006 13.608 16.458 0.006

1.0 5.50 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 11.753 15.353 0.005 12.646 16.246 0.005 13.538 17.138 0.005

1.0 6.50 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 11.693 16.093 0.005 12.582 16.982 0.005 13.470 17.870 0.005

1.0 7.50 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 11.635 16.835 0.005 12.520 17.720 0.005 13.405 18.605 0.004

1.0 8.50 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 11.579 17.579 0.005 12.460 18.460 0.004 13.342 19.342 0.004

1.0 9.50 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 11.524 18.324 0.005 12.402 19.202 0.004 13.281 20.081 0.004

1.0 10.50 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 11.471 19.071 0.004 12.346 19.946 0.004 13.223 20.823 0.004

1.0 11.50 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 11.419 19.819 0.004 12.292 20.692 0.004 13.167 21.567 0.004

1.0 12.50 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 11.369 20.569 0.004 12.240 21.440 0.004 13.113 22.313 0.004

1.0 13.50 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 11.320 21.320 0.004 12.189 22.189 0.004 13.060 23.060 0.004

1.0 14.50 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 11.272 22.072 0.004 12.140 22.940 0.004 13.009 23.809 0.003

0.087 0.082 0.078

h z (m) eo Cs

Minggu 13 14 15

Page 335: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

313

Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Ccσ'0

(t/m2)

σ'c

(t/m2)

Δσ'16

(t/m2)

Σσ'16

(t/m2)Sc16(m)

Δσ'17

(t/m2)

Σσ'17

(t/m2)Sc17 (m)

Δσ'18

(t/m2)

Σσ'18

(t/m2)Sc18 (m)

1.0 0.50 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 14.790 15.090 0.008 15.713 16.013 0.008 16.636 16.936 0.007

1.0 1.50 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 14.733 15.633 0.008 15.649 16.549 0.007 16.564 17.464 0.007

1.0 2.50 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 14.660 16.160 0.007 15.567 17.067 0.007 16.474 17.974 0.007

1.0 3.50 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 14.582 16.732 0.006 15.483 17.633 0.006 16.383 18.533 0.005

1.0 4.50 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 14.505 17.355 0.006 15.400 18.250 0.005 16.296 19.146 0.005

1.0 5.50 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 14.430 18.030 0.005 15.321 18.921 0.004 16.213 19.813 0.004

1.0 6.50 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 14.358 18.758 0.004 15.246 19.646 0.004 16.134 20.534 0.004

1.0 7.50 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 14.289 19.489 0.004 15.174 20.374 0.004 16.059 21.259 0.004

1.0 8.50 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 14.224 20.224 0.004 15.106 21.106 0.004 15.989 21.989 0.004

1.0 9.50 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 14.161 20.961 0.004 15.041 21.841 0.004 15.922 22.722 0.004

1.0 10.50 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 14.100 21.700 0.004 14.979 22.579 0.004 15.858 23.458 0.004

1.0 11.50 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 14.042 22.442 0.004 14.919 23.319 0.004 15.796 24.196 0.003

1.0 12.50 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 13.986 23.186 0.004 14.862 24.062 0.003 15.738 24.938 0.003

1.0 13.50 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 13.933 23.933 0.003 14.806 24.806 0.003 15.681 25.681 0.003

1.0 14.50 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 13.880 24.680 0.003 14.753 25.553 0.003 15.627 26.427 0.003

0.074 0.070 0.067

h z (m) eo Cs

Minggu 16 17 18

Page 336: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

314

Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Ccσ'0

(t/m2)

σ'c

(t/m2)

Δσ'19

(t/m2)

Σσ'19

(t/m2)Sc19 (m)

Δσ'20

(t/m2)

Σσ'20

(t/m2)Sc20 (m)

Δσ'21

(t/m2)

Σσ'21

(t/m2)Sc21 (m)

1.0 0.50 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 17.558 17.858 0.007 18.481 18.781 0.007 19.403 19.703 0.006

1.0 1.50 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 17.477 18.377 0.007 18.390 19.290 0.006 19.303 20.203 0.006

1.0 2.50 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 17.380 18.880 0.006 18.285 19.785 0.006 19.190 20.690 0.006

1.0 3.50 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 17.283 19.433 0.005 18.182 20.332 0.005 19.081 21.231 0.005

1.0 4.50 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 17.191 20.041 0.005 18.085 20.935 0.005 18.980 21.830 0.004

1.0 5.50 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 17.104 20.704 0.004 17.995 21.595 0.004 18.886 22.486 0.004

1.0 6.50 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 17.022 21.422 0.004 17.910 22.310 0.004 18.798 23.198 0.004

1.0 7.50 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 16.945 22.145 0.004 17.831 23.031 0.004 18.717 23.917 0.003

1.0 8.50 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 16.872 22.872 0.004 17.756 23.756 0.003 18.640 24.640 0.003

1.0 9.50 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 16.803 23.603 0.003 17.685 24.485 0.003 18.568 25.368 0.003

1.0 10.50 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 16.738 24.338 0.003 17.618 25.218 0.003 18.500 26.100 0.003

1.0 11.50 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 16.675 25.075 0.003 17.555 25.955 0.003 18.435 26.835 0.003

1.0 12.50 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 16.615 25.815 0.003 17.494 26.694 0.003 18.373 27.573 0.003

1.0 13.50 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 16.558 26.558 0.003 17.435 27.435 0.003 18.314 28.314 0.003

1.0 14.50 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 16.502 27.302 0.003 17.379 28.179 0.003 18.257 29.057 0.003

0.064 0.062 0.059

h z (m) eo Cs

Minggu 2119 20

Page 337: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

315

2. Timbunan Tegak

Tegangan Akibat Timbunan Bertahap

Tahap 1 Tahap 2

Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m

Htotal 0.5 m Htotal 1 m

q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m

2

b1 17.2 m b1 17.2 m

b2 0 m b2 0 m

z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m

2)

0.500 34.400 - 0.246 0.910 0.500 17.200 - 0.246 0.910

1.500 11.467 - 0.246 0.910 1.500 8.600 - 0.246 0.910

2.500 6.880 - 0.246 0.910 2.500 5.733 - 0.246 0.910

3.500 4.914 - 0.246 0.910 3.500 4.300 - 0.246 0.910

4.500 3.822 - 0.246 0.910 4.500 3.440 - 0.246 0.910

5.500 3.127 - 0.245 0.907 5.500 2.867 - 0.244 0.903

6.500 2.646 - 0.244 0.903 6.500 2.457 - 0.242 0.895

7.500 2.293 - 0.243 0.899 7.500 2.150 - 0.240 0.888

8.500 2.024 - 0.240 0.888 8.500 1.911 - 0.240 0.888

9.500 1.811 - 0.229 0.847 9.500 1.720 - 0.226 0.836

10.500 1.638 - 0.226 0.836 10.500 1.564 - 0.225 0.833

11.500 1.496 - 0.225 0.833 11.500 1.433 - 0.224 0.829

12.500 1.376 - 0.224 0.829 12.500 1.323 - 0.224 0.829

13.500 1.274 - 0.209 0.773 13.500 1.229 - 0.209 0.773

14.500 1.186 - 0.205 0.759 14.500 1.147 - 0.205 0.759

Page 338: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

316

Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 3 Tahap 4

Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m

Htotal 1.5 m Htotal 2 m

q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m

2

b1 17.2 m b1 17.2 m

b2 0 m b2 0 m

z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m

2)

0.500 11.467 - 0.246 0.910 0.500 8.600 - 0.246 0.910

1.500 6.880 - 0.246 0.910 1.500 5.733 - 0.246 0.910

2.500 4.914 - 0.246 0.910 2.500 4.300 - 0.246 0.910

3.500 3.822 - 0.246 0.910 3.500 3.440 - 0.246 0.910

4.500 3.127 - 0.246 0.910 4.500 2.867 - 0.244 0.903

5.500 2.646 - 0.244 0.903 5.500 2.457 - 0.242 0.895

6.500 2.293 - 0.243 0.899 6.500 2.150 - 0.240 0.888

7.500 2.024 - 0.240 0.888 7.500 1.911 - 0.240 0.888

8.500 1.811 - 0.229 0.847 8.500 1.720 - 0.226 0.836

9.500 1.638 - 0.226 0.836 9.500 1.564 - 0.225 0.833

10.500 1.496 - 0.225 0.833 10.500 1.433 - 0.224 0.829

11.500 1.376 - 0.224 0.829 11.500 1.323 - 0.224 0.829

12.500 1.274 - 0.209 0.773 12.500 1.229 - 0.209 0.773

13.500 1.186 - 0.205 0.759 13.500 1.147 - 0.205 0.759

14.500 1.110 - 0.205 0.759 14.500 1.075 - 0.203 0.751

Page 339: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

317

Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 5 Tahap 6

Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m

Htotal 2.5 m Htotal 3 m

q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m

2

b1 17.2 m b1 17.2 m

b2 0 m b2 0 m

z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m

2)

0.500 6.880 - 0.246 0.910 0.500 5.733 - 0.246 0.910

1.500 4.914 - 0.246 0.910 1.500 4.300 - 0.246 0.910

2.500 3.822 - 0.246 0.910 2.500 3.440 - 0.246 0.910

3.500 3.127 - 0.246 0.910 3.500 2.867 - 0.244 0.903

4.500 2.646 - 0.244 0.903 4.500 2.457 - 0.242 0.895

5.500 2.293 - 0.243 0.899 5.500 2.150 - 0.240 0.888

6.500 2.024 - 0.240 0.888 6.500 1.911 - 0.240 0.888

7.500 1.811 - 0.229 0.847 7.500 1.720 - 0.226 0.836

8.500 1.638 - 0.226 0.836 8.500 1.564 - 0.225 0.833

9.500 1.496 - 0.225 0.833 9.500 1.433 - 0.224 0.829

10.500 1.376 - 0.224 0.829 10.500 1.323 - 0.224 0.829

11.500 1.274 - 0.209 0.773 11.500 1.229 - 0.209 0.773

12.500 1.186 - 0.205 0.759 12.500 1.147 - 0.205 0.759

13.500 1.110 - 0.205 0.759 13.500 1.075 - 0.203 0.751

14.500 1.042 - 0.203 0.751 14.500 1.012 - 0.203 0.751

Page 340: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

318

Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 7 Tahap 8

Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m

Htotal 3.5 m Htotal 4 m

q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m

2

b1 17.2 m b1 17.2 m

b2 0 m b2 0 m

z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m

2)

0.500 4.914 - 0.246 0.910 0.500 4.300 - 0.246 0.910

1.500 3.822 - 0.246 0.910 1.500 3.440 - 0.246 0.910

2.500 3.127 - 0.246 0.910 2.500 2.867 - 0.244 0.903

3.500 2.646 - 0.244 0.903 3.500 2.457 - 0.242 0.895

4.500 2.293 - 0.243 0.899 4.500 2.150 - 0.240 0.888

5.500 2.024 - 0.240 0.888 5.500 1.911 - 0.240 0.888

6.500 1.811 - 0.229 0.847 6.500 1.720 - 0.226 0.836

7.500 1.638 - 0.226 0.836 7.500 1.564 - 0.225 0.833

8.500 1.496 - 0.225 0.833 8.500 1.433 - 0.224 0.829

9.500 1.376 - 0.224 0.829 9.500 1.323 - 0.224 0.829

10.500 1.274 - 0.209 0.773 10.500 1.229 - 0.209 0.773

11.500 1.186 - 0.205 0.759 11.500 1.147 - 0.205 0.759

12.500 1.110 - 0.205 0.759 12.500 1.075 - 0.203 0.751

13.500 1.042 - 0.203 0.751 13.500 1.012 - 0.203 0.751

14.500 0.983 - 0.201 0.744 14.500 0.956 - 0.200 0.740

Page 341: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

319

Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 9 Tahap 10

Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m

Htotal 4.5 m Htotal 5 m

q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m

2

b1 17.2 m b1 17.2 m

b2 0 m b2 0 m

z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m

2)

0.500 3.822 - 0.246 0.910 0.500 3.440 - 0.246 0.910

1.500 3.127 - 0.246 0.910 1.500 2.867 - 0.244 0.903

2.500 2.646 - 0.244 0.903 2.500 2.457 - 0.242 0.895

3.500 2.293 - 0.243 0.899 3.500 2.150 - 0.240 0.888

4.500 2.024 - 0.240 0.888 4.500 1.911 - 0.240 0.888

5.500 1.811 - 0.229 0.847 5.500 1.720 - 0.226 0.836

6.500 1.638 - 0.226 0.836 6.500 1.564 - 0.225 0.833

7.500 1.496 - 0.225 0.833 7.500 1.433 - 0.224 0.829

8.500 1.376 - 0.224 0.829 8.500 1.323 - 0.224 0.829

9.500 1.274 - 0.209 0.773 9.500 1.229 - 0.209 0.773

10.500 1.186 - 0.205 0.759 10.500 1.147 - 0.205 0.759

11.500 1.110 - 0.205 0.759 11.500 1.075 - 0.203 0.751

12.500 1.042 - 0.203 0.751 12.500 1.012 - 0.203 0.751

13.500 0.983 - 0.201 0.744 13.500 0.956 - 0.200 0.740

14.500 0.930 - 0.189 0.699 14.500 0.905 - 0.188 0.696

Page 342: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

320

Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 11 Tahap 12

Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m

Htotal 5.5 m Htotal 6 m

q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m

2

b1 17.2 m b1 17.2 m

b2 0 m b2 0 m

z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m

2)

0.500 3.127 - 0.246 0.910 0.500 2.867 - 0.244 0.903

1.500 2.646 - 0.244 0.903 1.500 2.457 - 0.242 0.895

2.500 2.293 - 0.243 0.899 2.500 2.150 - 0.240 0.888

3.500 2.024 - 0.240 0.888 3.500 1.911 - 0.240 0.888

4.500 1.811 - 0.229 0.847 4.500 1.720 - 0.226 0.836

5.500 1.638 - 0.226 0.836 5.500 1.564 - 0.225 0.833

6.500 1.496 - 0.225 0.833 6.500 1.433 - 0.224 0.829

7.500 1.376 - 0.224 0.829 7.500 1.323 - 0.224 0.829

8.500 1.274 - 0.209 0.773 8.500 1.229 - 0.209 0.773

9.500 1.186 - 0.205 0.759 9.500 1.147 - 0.205 0.759

10.500 1.110 - 0.205 0.759 10.500 1.075 - 0.203 0.751

11.500 1.042 - 0.203 0.751 11.500 1.012 - 0.203 0.751

12.500 0.983 - 0.201 0.744 12.500 0.956 - 0.200 0.740

13.500 0.930 - 0.189 0.699 13.500 0.905 - 0.188 0.696

14.500 0.882 - 0.187 0.692 14.500 0.860 - 0.185 0.685

Page 343: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

321

Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 13 Tahap 14

Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m

Htotal 6.5 m Htotal 7 m

q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m

2

b1 17.2 m b1 17.2 m

b2 0 m b2 0 m

z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m

2)

0.500 2.646 - 0.244 0.903 0.500 2.457 - 0.242 0.895

1.500 2.293 - 0.243 0.899 1.500 2.150 - 0.240 0.888

2.500 2.024 - 0.240 0.888 2.500 1.911 - 0.240 0.888

3.500 1.811 - 0.229 0.847 3.500 1.720 - 0.226 0.836

4.500 1.638 - 0.226 0.836 4.500 1.564 - 0.225 0.833

5.500 1.496 - 0.225 0.833 5.500 1.433 - 0.224 0.829

6.500 1.376 - 0.224 0.829 6.500 1.323 - 0.224 0.829

7.500 1.274 - 0.209 0.773 7.500 1.229 - 0.209 0.773

8.500 1.186 - 0.205 0.759 8.500 1.147 - 0.205 0.759

9.500 1.110 - 0.205 0.759 9.500 1.075 - 0.203 0.751

10.500 1.042 - 0.203 0.751 10.500 1.012 - 0.203 0.751

11.500 0.983 - 0.201 0.744 11.500 0.956 - 0.200 0.740

12.500 0.930 - 0.189 0.699 12.500 0.905 - 0.188 0.696

13.500 0.882 - 0.187 0.692 13.500 0.860 - 0.185 0.685

14.500 0.839 - 0.184 0.681 14.500 0.819 - 0.183 0.677

Page 344: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

322

Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 15 Tahap 16

Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m

Htotal 7.5 m Htotal 8 m

q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m

2

b1 17.2 m b1 17.2 m

b2 0 m b2 0 m

z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m

2)

0.500 2.293 - 0.243 0.899 0.500 2.150 - 0.240 0.888

1.500 2.024 - 0.240 0.888 1.500 1.911 - 0.240 0.888

2.500 1.811 - 0.229 0.847 2.500 1.720 - 0.226 0.836

3.500 1.638 - 0.226 0.836 3.500 1.564 - 0.225 0.833

4.500 1.496 - 0.225 0.833 4.500 1.433 - 0.224 0.829

5.500 1.376 - 0.224 0.829 5.500 1.323 - 0.224 0.829

6.500 1.274 - 0.209 0.773 6.500 1.229 - 0.209 0.773

7.500 1.186 - 0.205 0.759 7.500 1.147 - 0.205 0.759

8.500 1.110 - 0.205 0.759 8.500 1.075 - 0.203 0.751

9.500 1.042 - 0.203 0.751 9.500 1.012 - 0.203 0.751

10.500 0.983 - 0.201 0.744 10.500 0.956 - 0.200 0.740

11.500 0.930 - 0.189 0.699 11.500 0.905 - 0.188 0.696

12.500 0.882 - 0.187 0.692 12.500 0.860 - 0.185 0.685

13.500 0.839 - 0.184 0.681 13.500 0.819 - 0.183 0.677

14.500 0.800 - 0.182 0.673 14.500 0.782 - 0.181 0.670

Page 345: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

323

Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 17 Tahap 18

Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m

Htotal 8.5 m Htotal 9 m

q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m

2

b1 17.2 m b1 17.2 m

b2 0 m b2 0 m

z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m

2)

0.500 2.024 - 0.240 0.888 0.500 1.911 - 0.240 0.888

1.500 1.811 - 0.229 0.847 1.500 1.720 - 0.226 0.836

2.500 1.638 - 0.226 0.836 2.500 1.564 - 0.225 0.833

3.500 1.496 - 0.225 0.833 3.500 1.433 - 0.224 0.829

4.500 1.376 - 0.224 0.829 4.500 1.323 - 0.224 0.829

5.500 1.274 - 0.209 0.773 5.500 1.229 - 0.209 0.773

6.500 1.186 - 0.205 0.759 6.500 1.147 - 0.205 0.759

7.500 1.110 - 0.205 0.759 7.500 1.075 - 0.203 0.751

8.500 1.042 - 0.203 0.751 8.500 1.012 - 0.203 0.751

9.500 0.983 - 0.201 0.744 9.500 0.956 - 0.200 0.740

10.500 0.930 - 0.189 0.699 10.500 0.905 - 0.188 0.696

11.500 0.882 - 0.187 0.692 11.500 0.860 - 0.185 0.685

12.500 0.839 - 0.184 0.681 12.500 0.819 - 0.183 0.677

13.500 0.800 - 0.182 0.673 13.500 0.782 - 0.181 0.670

14.500 0.764 - 0.180 0.666 14.500 0.748 - 0.169 0.625

Page 346: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

324

Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 19 Tahap 20

Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m

Htotal 9.5 m Htotal 10 m

q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m

2

b1 17.2 m b1 17.2 m

b2 0 m b2 0 m

z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m

2)

0.500 1.811 - 0.229 0.847 0.500 1.720 - 0.226 0.836

1.500 1.638 - 0.226 0.836 1.500 1.564 - 0.225 0.833

2.500 1.496 - 0.225 0.833 2.500 1.433 - 0.224 0.829

3.500 1.376 - 0.224 0.829 3.500 1.323 - 0.224 0.829

4.500 1.274 - 0.209 0.773 4.500 1.229 - 0.209 0.773

5.500 1.186 - 0.205 0.759 5.500 1.147 - 0.205 0.759

6.500 1.110 - 0.205 0.759 6.500 1.075 - 0.203 0.751

7.500 1.042 - 0.203 0.751 7.500 1.012 - 0.203 0.751

8.500 0.983 - 0.201 0.744 8.500 0.956 - 0.200 0.740

9.500 0.930 - 0.189 0.699 9.500 0.905 - 0.188 0.696

10.500 0.882 - 0.187 0.692 10.500 0.860 - 0.185 0.685

11.500 0.839 - 0.184 0.681 11.500 0.819 - 0.183 0.677

12.500 0.800 - 0.182 0.673 12.500 0.782 - 0.181 0.670

13.500 0.764 - 0.180 0.666 13.500 0.748 - 0.169 0.625

14.500 0.732 - 0.168 0.622 14.500 0.717 - 0.167 0.618

Page 347: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

325

Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 21

Htimb 0.5 m

Htotal 10.5 m

q 0.925 t/m2

b1 17.2 m

b2 0 m

z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2)

0.500 1.638 - 0.226 0.836

1.500 1.496 - 0.225 0.833

2.500 1.376 - 0.224 0.829

3.500 1.274 - 0.209 0.773

4.500 1.186 - 0.205 0.759

5.500 1.110 - 0.205 0.759

6.500 1.042 - 0.203 0.751

7.500 0.983 - 0.201 0.744

8.500 0.930 - 0.189 0.699

9.500 0.882 - 0.187 0.692

10.500 0.839 - 0.184 0.681

11.500 0.800 - 0.182 0.673

12.500 0.764 - 0.180 0.666

13.500 0.732 - 0.168 0.622

14.500 0.702 - 0.166 0.614

Page 348: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

326

Perubahan Tegangan saat U = 100%

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

No z (m)σ'0

(t/m2)

σ'1

(t/m2)

σ'2

(t/m2)

σ'3

(t/m2)

σ'4

(t/m2)

σ'5

(t/m2)

σ'6

(t/m2)

σ'7

(t/m2)

σ'8 (t/m2)

σ'9

(t/m2)

1 0.5 0.300 1.210 2.120 3.031 3.941 4.851 5.761 6.671 7.582 8.492

2 1.5 0.900 1.810 2.720 3.631 4.541 5.451 6.361 7.271 8.182 9.092

3 2.5 1.500 2.410 3.320 4.231 5.141 6.051 6.961 7.871 8.774 9.677

4 3.5 2.150 3.060 3.970 4.881 5.791 6.701 7.604 8.507 9.402 10.301

5 4.5 2.850 3.760 4.670 5.581 6.483 7.386 8.282 9.181 10.069 10.957

6 5.5 3.600 4.507 5.409 6.312 7.208 8.107 8.995 9.883 10.771 11.618

7 6.5 4.400 5.303 6.198 7.097 7.985 8.873 9.761 10.609 11.445 12.281

8 7.5 5.200 6.099 6.987 7.875 8.763 9.610 10.447 11.283 12.115 12.948

9 8.5 6.000 6.888 7.776 8.623 9.460 10.296 11.128 11.961 12.790 13.618

10 9.5 6.800 7.647 8.484 9.320 10.152 10.985 11.814 12.642 13.471 14.244

11 10.5 7.600 8.436 9.269 10.101 10.930 11.759 12.588 13.361 14.134 14.893

12 11.5 8.400 9.233 10.061 10.890 11.719 12.492 13.266 14.024 14.783 15.541

13 12.5 9.200 10.029 10.858 11.631 12.404 13.163 13.921 14.680 15.431 16.182

14 13.5 10.000 10.773 11.547 12.305 13.064 13.822 14.573 15.324 16.075 16.819

15 14.5 10.800 11.559 12.317 13.076 13.827 14.578 15.329 16.073 16.813 17.512

U

Htimb (m)

Page 349: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

327

Perubahan Tegangan saat U = 100% (Lanjutan)

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5

No z (m)σ'10

(t/m2)

σ'11

(t/m2)

σ'12

(t/m2)

σ'13

(t/m2)

σ'14

(t/m2)

σ'15

(t/m2)

σ'16

(t/m2)

σ'17

(t/m2)

σ'18

(t/m2)

σ'19

(t/m2)

σ'20

(t/m2)

σ'21

(t/m2)

1 0.5 9.402 10.312 11.215 12.118 13.013 13.912 14.800 15.688 16.576 17.424 18.260 19.096

2 1.5 9.995 10.897 11.793 12.692 13.580 14.468 15.356 16.203 17.039 17.876 18.708 19.541

3 2.5 10.572 11.472 12.360 13.248 14.136 14.983 15.819 16.655 17.488 18.320 19.149 19.978

4 3.5 11.189 12.077 12.965 13.812 14.649 15.485 16.317 17.150 17.979 18.807 19.636 20.410

5 4.5 11.845 12.692 13.528 14.364 15.197 16.029 16.858 17.687 18.516 19.289 20.062 20.821

6 5.5 12.454 13.290 14.123 14.955 15.784 16.613 17.442 18.215 18.988 19.747 20.505 21.264

7 6.5 13.114 13.946 14.775 15.604 16.432 17.206 17.979 18.738 19.496 20.255 21.006 21.757

8 7.5 13.777 14.605 15.434 16.208 16.981 17.739 18.498 19.256 20.007 20.759 21.510 22.253

9 8.5 14.447 15.220 15.994 16.752 17.511 18.269 19.020 19.771 20.523 21.266 22.006 22.706

10 9.5 15.018 15.776 16.535 17.293 18.044 18.795 19.547 20.290 21.030 21.730 22.425 23.117

11 10.5 15.651 16.410 17.161 17.912 18.663 19.407 20.147 20.846 21.542 22.234 22.918 23.599

12 11.5 16.292 17.043 17.794 18.538 19.278 19.977 20.673 21.365 22.049 22.730 23.407 24.081

13 12.5 16.933 17.677 18.417 19.116 19.812 20.504 21.188 21.869 22.546 23.219 23.889 24.555

14 13.5 17.559 18.258 18.954 19.646 20.330 21.011 21.688 22.362 23.031 23.697 24.323 24.944

15 14.5 18.207 18.899 19.584 20.265 20.942 21.615 22.285 22.951 23.576 24.198 24.816 25.430

U

Htimb (m)

Page 350: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

328

Perubahan Tegangan saat U < 100%

1 0.9177 0.9076 0.89625 0.8835 0.86917 0.85306 0.83495 0.814581 0.79167 0.765896 0.736885

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5

- 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11

No z (m)σ'0

(t/m2)

ΔP'1

(t/m2)

ΔP'2

(t/m2)

ΔP'3

(t/m2)

ΔP'4

(t/m2)

ΔP'5

(t/m2)

ΔP'6

(t/m2)

ΔP'7

(t/m2)

ΔP'8

(t/m2)

ΔP'9

(t/m2)

ΔP'10

(t/m2)

ΔP'11

(t/m2)

1 0.5 0.3 0.779 0.803 0.800 0.791 0.780 0.766 0.751 0.733 0.712 0.689 0.663

2 1.5 0.9 0.809 0.810 0.803 0.793 0.781 0.767 0.751 0.733 0.713 0.684 0.658

3 2.5 1.5 0.818 0.813 0.805 0.795 0.783 0.768 0.752 0.728 0.707 0.679 0.655

4 3.5 2.15 0.823 0.816 0.807 0.796 0.783 0.763 0.747 0.723 0.705 0.673 0.648

5 4.5 2.85 0.825 0.818 0.808 0.791 0.778 0.757 0.744 0.717 0.697 0.674 0.619

6 5.5 3.6 0.824 0.812 0.803 0.785 0.775 0.752 0.736 0.718 0.665 0.635 0.611

7 6.5 4.4 0.822 0.807 0.800 0.779 0.766 0.752 0.703 0.676 0.657 0.633 0.608

8 7.5 5.2 0.820 0.801 0.791 0.780 0.732 0.709 0.694 0.674 0.654 0.630 0.606

9 8.5 6 0.810 0.801 0.755 0.735 0.723 0.706 0.691 0.671 0.652 0.630 0.566

10 9.5 6.8 0.774 0.755 0.746 0.732 0.720 0.703 0.688 0.671 0.609 0.589 0.555

11 10.5 7.6 0.764 0.752 0.743 0.729 0.717 0.703 0.642 0.627 0.597 0.578 0.555

12 11.5 8.4 0.761 0.749 0.740 0.729 0.669 0.657 0.630 0.615 0.597 0.572 0.550

13 12.5 9.2 0.758 0.749 0.691 0.681 0.657 0.644 0.631 0.609 0.592 0.572 0.545

14 13.5 10 0.707 0.700 0.678 0.668 0.657 0.638 0.625 0.609 0.586 0.564 0.513

15 14.5 10.8 0.694 0.686 0.678 0.661 0.651 0.638 0.619 0.600 0.551 0.530 0.507

U (%)

Tinggi Penimbunan

(m)

Umur timbunan

(minggu)

Page 351: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

329

Perubahan Tegangan saat U < 100% (Lanjutan)

0.704218 0.667419 0.625938 0.579148 0.52631 0.466579 0.398908 0.322015 0.234156 0.13244

6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

No z (m)ΔP'12

(t/m2)

ΔP'13

(t/m2)

ΔP'14

(t/m2)

ΔP'15

(t/m2)

ΔP'16

(t/m2)

ΔP'17

(t/m2)

ΔP'18

(t/m2)

ΔP'19

(t/m2)

ΔP'20

(t/m2)

ΔP'21

(t/m2)

Σσ' (t/m2)

1 0.5 0.628 0.595 0.553 0.513 0.461 0.408 0.348 0.268 0.192 0.109 12.641

2 1.5 0.623 0.593 0.549 0.507 0.461 0.390 0.329 0.265 0.192 0.108 13.218

3 2.5 0.618 0.586 0.549 0.485 0.434 0.385 0.327 0.264 0.191 0.108 13.750

4 3.5 0.619 0.560 0.518 0.479 0.433 0.383 0.326 0.263 0.191 0.101 14.304

5 4.5 0.583 0.553 0.516 0.477 0.431 0.382 0.326 0.246 0.178 0.099 14.867

6 5.5 0.581 0.550 0.514 0.475 0.431 0.357 0.305 0.241 0.175 0.099 15.442

7 6.5 0.579 0.548 0.514 0.444 0.403 0.350 0.299 0.241 0.173 0.098 16.052

8 7.5 0.579 0.512 0.480 0.435 0.395 0.350 0.296 0.239 0.173 0.097 16.646

9 8.5 0.541 0.502 0.471 0.435 0.392 0.347 0.296 0.237 0.171 0.091 17.223

10 9.5 0.530 0.502 0.466 0.431 0.392 0.344 0.292 0.223 0.161 0.090 17.773

11 10.5 0.525 0.498 0.467 0.427 0.386 0.323 0.275 0.220 0.158 0.089 18.376

12 11.5 0.526 0.493 0.460 0.402 0.363 0.320 0.270 0.217 0.157 0.088 18.966

13 12.5 0.518 0.464 0.432 0.398 0.357 0.315 0.268 0.215 0.155 0.087 19.537

14 13.5 0.487 0.459 0.426 0.392 0.354 0.312 0.265 0.212 0.145 0.081 20.076

15 14.5 0.479 0.452 0.421 0.387 0.350 0.308 0.247 0.198 0.143 0.080 20.684

U (%)

Tinggi Penimbunan

(m)

Umur timbunan

(minggu)

Page 352: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

330

Peningkatan Nilai Cu

Σσ' (t/m2)

Σσ'

(kg/cm2)

PI (%)Cu Lama

(kg/cm2)

Cu Baru

(kg/cm2)

Cu

Transisi

(kg/cm2)

12.641 1.264 43 0.077 0.227 0.152

13.218 1.322 43 0.085 0.234 0.159

13.750 1.375 43 0.092 0.240 0.166

14.304 1.430 36 0.102 0.263 0.183

14.867 1.487 36 0.111 0.270 0.191

15.442 1.544 33 0.123 0.285 0.204

16.052 1.605 33 0.134 0.294 0.214

16.646 1.665 33 0.145 0.302 0.223

17.223 1.722 33 0.156 0.310 0.233

17.773 1.777 33 0.167 0.317 0.242

18.376 1.838 33 0.178 0.326 0.252

18.966 1.897 33 0.189 0.334 0.261

19.537 1.954 33 0.200 0.342 0.271

20.076 2.008 33 0.211 0.349 0.280

20.684 2.068 33 0.222 0.357 0.290

Page 353: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

331

Pemampatan akibat Timbunan Bertahap

Ccσ'0

(t/m2)

σ'c

(t/m2)

Δσ'1

(t/m2)

Σσ'1

(t/m2)Sc1 (m)

Δσ'2

(t/m2)

Σσ'2

(t/m2)Sc2 (m)

Δσ'3

(t/m2)

Σσ'3

(t/m2)Sc3 (m)

1.0 0.5 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 0.910 1.210 0.026 1.820 2.120 0.029 2.731 3.031 0.046

1.0 1.5 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 0.910 1.810 0.013 1.820 2.720 0.021 2.731 3.631 0.037

1.0 2.5 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 0.910 2.410 0.009 1.820 3.320 0.017 2.731 4.231 0.031

1.0 3.5 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 0.910 3.060 0.005 1.820 3.970 0.012 2.731 4.881 0.022

1.0 4.5 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 0.910 3.760 0.004 1.820 4.670 0.010 2.731 5.581 0.019

1.0 5.5 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 0.907 4.507 0.003 1.809 5.409 0.007 2.712 6.312 0.014

1.0 6.5 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 0.903 5.303 0.002 1.798 6.198 0.006 2.697 7.097 0.012

1.0 7.5 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 0.899 6.099 0.002 1.787 6.987 0.005 2.675 7.875 0.011

1.0 8.5 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 0.888 6.888 0.002 1.776 7.776 0.004 2.623 8.623 0.009

1.0 9.5 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 0.847 7.647 0.002 1.684 8.484 0.003 2.520 9.320 0.009

1.0 10.5 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 0.836 8.436 0.001 1.669 9.269 0.003 2.501 10.101 0.008

1.0 11.5 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 0.833 9.233 0.001 1.661 10.061 0.002 2.490 10.890 0.007

1.0 12.5 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 0.829 10.029 0.001 1.658 10.858 0.002 2.431 11.631 0.006

1.0 13.5 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 0.773 10.773 0.001 1.547 11.547 0.001 2.305 12.305 0.006

1.0 14.5 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 0.759 11.559 0.001 1.517 12.317 0.001 2.276 13.076 0.005

0.073438 0.123404 0.244022

Cs

1 2 3Minggu

h z (m) eo

Page 354: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

332

Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Ccσ'0

(t/m2)

σ'c

(t/m2)

Δσ'4

(t/m2)

Σσ'4

(t/m2)Sc4 (m)

Δσ'5

(t/m2)

Σσ'5

(t/m2)Sc5 (m)

Δσ'6

(t/m2)

Σσ'6

(t/m2)Sc6 (m)

1.0 0.5 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 3.641 3.941 0.034 4.551 4.851 0.027 5.461 5.761 0.022

1.0 1.5 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 3.641 4.541 0.029 4.551 5.451 0.024 5.461 6.361 0.020

1.0 2.5 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 3.641 5.141 0.025 4.551 6.051 0.021 5.461 6.961 0.018

1.0 3.5 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 3.641 5.791 0.018 4.551 6.701 0.015 5.454 7.604 0.013

1.0 4.5 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 3.633 6.483 0.016 4.536 7.386 0.014 5.432 8.282 0.012

1.0 5.5 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 3.608 7.208 0.012 4.507 8.107 0.011 5.395 8.995 0.010

1.0 6.5 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 3.585 7.985 0.011 4.473 8.873 0.010 5.361 9.761 0.009

1.0 7.5 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 3.563 8.763 0.010 4.410 9.610 0.008 5.247 10.447 0.008

1.0 8.5 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 3.460 9.460 0.008 4.296 10.296 0.008 5.128 11.128 0.007

1.0 9.5 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 3.352 10.152 0.008 4.185 10.985 0.007 5.014 11.814 0.007

1.0 10.5 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 3.330 10.930 0.007 4.159 11.759 0.007 4.988 12.588 0.006

1.0 11.5 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 3.319 11.719 0.007 4.092 12.492 0.006 4.866 13.266 0.006

1.0 12.5 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 3.204 12.404 0.006 3.963 13.163 0.005 4.721 13.921 0.005

1.0 13.5 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 3.064 13.064 0.005 3.822 13.822 0.005 4.573 14.573 0.005

1.0 14.5 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 3.027 13.827 0.005 3.778 14.578 0.005 4.529 15.329 0.005

0.20168 0.172799 0.151918

4 5 6

Cs

Minggu

h z (m) eo

Page 355: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

333

Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Ccσ'0

(t/m2)

σ'c

(t/m2)

Δσ'7

(t/m2)

Σσ'7

(t/m2)Sc7 (m) Δσ'8 (t/m

2)

Σσ'8

(t/m2)Sc8 (m) Δσ'9 (t/m

2)

Σσ'9

(t/m2)Sc9 (m)

1.0 0.5 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 6.371 6.671 0.019 7.282 7.582 0.017 8.192 8.492 0.015

1.0 1.5 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 6.371 7.271 0.017 7.282 8.182 0.015 8.192 9.092 0.014

1.0 2.5 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 6.371 7.871 0.016 7.274 8.774 0.014 8.177 9.677 0.013

1.0 3.5 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 6.357 8.507 0.012 7.252 9.402 0.011 8.151 10.301 0.010

1.0 4.5 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 6.331 9.181 0.011 7.219 10.069 0.010 8.107 10.957 0.009

1.0 5.5 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 6.283 9.883 0.009 7.171 10.771 0.008 8.018 11.618 0.007

1.0 6.5 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 6.209 10.609 0.008 7.045 11.445 0.007 7.881 12.281 0.006

1.0 7.5 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 6.083 11.283 0.007 6.915 12.115 0.007 7.748 12.948 0.006

1.0 8.5 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 5.961 11.961 0.007 6.790 12.790 0.006 7.618 13.618 0.006

1.0 9.5 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 5.842 12.642 0.006 6.671 13.471 0.006 7.444 14.244 0.005

1.0 10.5 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 5.761 13.361 0.005 6.534 14.134 0.005 7.293 14.893 0.005

1.0 11.5 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 5.624 14.024 0.005 6.383 14.783 0.005 7.141 15.541 0.005

1.0 12.5 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 5.480 14.680 0.005 6.231 15.431 0.005 6.982 16.182 0.004

1.0 13.5 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 5.324 15.324 0.005 6.075 16.075 0.004 6.819 16.819 0.004

1.0 14.5 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 5.273 16.073 0.004 6.013 16.813 0.004 6.712 17.512 0.004

0.1355 0.122633 0.111595491

97 8

Cs

Minggu

h z (m) eo

Page 356: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

334

Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Ccσ'0

(t/m2)

σ'c

(t/m2)

Δσ'10

(t/m2)

Σσ'10

(t/m2)Sc10 (m) Δσ'11 (t/m

2)

Σσ'11

(t/m2)Sc11 (m)

Δσ'12

(t/m2)

Σσ'12 (t/m2) Sc12 (m)

1.0 0.5 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 9.102 9.402 0.013 10.012 10.312 0.012 10.915 11.215 0.011

1.0 1.5 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 9.095 9.995 0.012 9.997 10.897 0.011 10.893 11.793 0.010

1.0 2.5 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 9.072 10.572 0.011 9.972 11.472 0.011 10.860 12.360 0.010

1.0 3.5 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 9.039 11.189 0.009 9.927 12.077 0.008 10.815 12.965 0.007

1.0 4.5 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 8.995 11.845 0.008 9.842 12.692 0.007 10.678 13.528 0.007

1.0 5.5 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 8.854 12.454 0.006 9.690 13.290 0.006 10.523 14.123 0.006

1.0 6.5 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 8.714 13.114 0.006 9.546 13.946 0.006 10.375 14.775 0.005

1.0 7.5 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 8.577 13.777 0.006 9.405 14.605 0.005 10.234 15.434 0.005

1.0 8.5 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 8.447 14.447 0.005 9.220 15.220 0.005 9.994 15.994 0.005

1.0 9.5 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 8.218 15.018 0.005 8.976 15.776 0.005 9.735 16.535 0.004

1.0 10.5 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 8.051 15.651 0.005 8.810 16.410 0.004 9.561 17.161 0.004

1.0 11.5 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 7.892 16.292 0.004 8.643 17.043 0.004 9.394 17.794 0.004

1.0 12.5 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 7.733 16.933 0.004 8.477 17.677 0.004 9.217 18.417 0.004

1.0 13.5 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 7.559 17.559 0.004 8.258 18.258 0.004 8.954 18.954 0.003

1.0 14.5 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 7.407 18.207 0.004 8.099 18.899 0.003 8.784 19.584 0.003

0.102769 0.094767 0.088262

10 11 12

Cs

Minggu

h z (m) eo

Page 357: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

335

Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Ccσ'0

(t/m2)

σ'c

(t/m2)

Δσ'13

(t/m2)

Σσ'13

(t/m2)Sc13 (m)

Δσ'14

(t/m2)

Σσ'14 (t/m2) Sc14 (m)Δσ'15

(t/m2)

Σσ'15

(t/m2)Sc15 (m)

1.0 0.5 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 11.818 12.118 0.010 12.713 13.013 0.009 13.612 13.912 0.009

1.0 1.5 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 11.792 12.692 0.010 12.680 13.580 0.009 13.568 14.468 0.008

1.0 2.5 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 11.748 13.248 0.009 12.636 14.136 0.008 13.483 14.983 0.008

1.0 3.5 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 11.662 13.812 0.007 12.499 14.649 0.006 13.335 15.485 0.006

1.0 4.5 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 11.514 14.364 0.006 12.347 15.197 0.006 13.179 16.029 0.006

1.0 5.5 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 11.355 14.955 0.005 12.184 15.784 0.005 13.013 16.613 0.005

1.0 6.5 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 11.204 15.604 0.005 12.032 16.432 0.005 12.806 17.206 0.004

1.0 7.5 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 11.008 16.208 0.004 11.781 16.981 0.004 12.539 17.739 0.004

1.0 8.5 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 10.752 16.752 0.004 11.511 17.511 0.004 12.269 18.269 0.004

1.0 9.5 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 10.493 17.293 0.004 11.244 18.044 0.004 11.995 18.795 0.004

1.0 10.5 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 10.312 17.912 0.004 11.063 18.663 0.004 11.807 19.407 0.004

1.0 11.5 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 10.138 18.538 0.004 10.878 19.278 0.004 11.577 19.977 0.003

1.0 12.5 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 9.916 19.116 0.003 10.612 19.812 0.003 11.304 20.504 0.003

1.0 13.5 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 9.646 19.646 0.003 10.330 20.330 0.003 11.011 21.011 0.003

1.0 14.5 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 9.465 20.265 0.003 10.142 20.942 0.003 10.815 21.615 0.003

0.082163 0.077256 0.072349

14 1513

Cs

Minggu

h z (m) eo

Page 358: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

336

Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Ccσ'0

(t/m2)

σ'c

(t/m2)

Δσ'16

(t/m2)

Σσ'16 (t/m2) Sc16(m)Δσ'17

(t/m2)

Σσ'17

(t/m2)Sc17 (m)

Δσ'18

(t/m2)

Σσ'18 (t/m2) Sc18 (m)

1.0 0.5 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 14.500 14.800 0.008 15.388 15.688 0.008 16.276 16.576 0.007

1.0 1.5 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 14.456 15.356 0.008 15.303 16.203 0.007 16.139 17.039 0.007

1.0 2.5 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 14.319 15.819 0.007 15.155 16.655 0.007 15.988 17.488 0.006

1.0 3.5 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 14.167 16.317 0.006 15.000 17.150 0.005 15.829 17.979 0.005

1.0 4.5 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 14.008 16.858 0.005 14.837 17.687 0.005 15.666 18.516 0.005

1.0 5.5 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 13.842 17.442 0.004 14.615 18.215 0.004 15.388 18.988 0.004

1.0 6.5 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 13.579 17.979 0.004 14.338 18.738 0.004 15.096 19.496 0.004

1.0 7.5 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 13.298 18.498 0.004 14.056 19.256 0.004 14.807 20.007 0.004

1.0 8.5 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 13.020 19.020 0.004 13.771 19.771 0.004 14.523 20.523 0.003

1.0 9.5 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 12.747 19.547 0.004 13.490 20.290 0.003 14.230 21.030 0.003

1.0 10.5 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 12.547 20.147 0.003 13.246 20.846 0.003 13.942 21.542 0.003

1.0 11.5 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 12.273 20.673 0.003 12.965 21.365 0.003 13.649 22.049 0.003

1.0 12.5 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 11.988 21.188 0.003 12.669 21.869 0.003 13.346 22.546 0.003

1.0 13.5 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 11.688 21.688 0.003 12.362 22.362 0.003 13.031 23.031 0.003

1.0 14.5 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 11.485 22.285 0.003 12.151 22.951 0.003 12.776 23.576 0.002

0.068519 0.06447 0.061311

16 17 18

Cs

Minggu

h z (m) eo

Page 359: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

337

Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Ccσ'0

(t/m2)

σ'c

(t/m2)

Δσ'19

(t/m2)

Σσ'19

(t/m2)Sc19 (m)

Δσ'20

(t/m2)

Σσ'20 (t/m2) Sc20 (m)Δσ'21

(t/m2)

Σσ'21

(t/m2)Sc21 (m)

1.0 0.5 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 17.124 17.424 0.006 17.960 18.260 0.006 18.796 19.096 0.006

1.0 1.5 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 16.976 17.876 0.006 17.808 18.708 0.006 18.641 19.541 0.006

1.0 2.5 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 16.820 18.320 0.006 17.649 19.149 0.006 18.478 19.978 0.005

1.0 3.5 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 16.657 18.807 0.005 17.486 19.636 0.005 18.260 20.410 0.004

1.0 4.5 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 16.439 19.289 0.004 17.212 20.062 0.004 17.971 20.821 0.004

1.0 5.5 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 16.147 19.747 0.004 16.905 20.505 0.003 17.664 21.264 0.003

1.0 6.5 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 15.855 20.255 0.003 16.606 21.006 0.003 17.357 21.757 0.003

1.0 7.5 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 15.559 20.759 0.003 16.310 21.510 0.003 17.053 22.253 0.003

1.0 8.5 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 15.266 21.266 0.003 16.006 22.006 0.003 16.706 22.706 0.003

1.0 9.5 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 14.930 21.730 0.003 15.625 22.425 0.003 16.317 23.117 0.003

1.0 10.5 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 14.634 22.234 0.003 15.318 22.918 0.003 15.999 23.599 0.003

1.0 11.5 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 14.330 22.730 0.003 15.007 23.407 0.003 15.681 24.081 0.003

1.0 12.5 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 14.019 23.219 0.003 14.689 23.889 0.003 15.355 24.555 0.003

1.0 13.5 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 13.697 23.697 0.003 14.323 24.323 0.002 14.944 24.944 0.002

1.0 14.5 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 13.398 24.198 0.002 14.016 24.816 0.002 14.630 25.430 0.002

0.05788 0.055257 0.052604

19 20 21

Cs

Minggu

h z (m) eo

Page 360: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

338

LAMPIRAN 9

PERHITUNGAN PERENCANAAN PERKUATAN UNTUK

OPRIT TIMBUNAN MIRING

Kebutuhan Geotextile Arah Melintang Jembatan pada

Timbunan Oprit Miring

Lapis Sv (m) Hi (m) Ti (m) Si (kN)Ti.Si

(kNm)x (buah)

Ti.Si.x

(kNm)

1 0.25 8.5 25 31.515 787.88 2 1575.76

2 0.25 8.25 24.75 31.515 780.00 2 1560.00

3 0.25 8 24.5 31.515 772.12 2 1544.24

4 0.25 7.75 24.25 31.515 764.24 2 1528.48

5 0.25 7.5 24 31.515 756.36 2 1512.73

6 0.25 7.25 23.75 31.515 748.48 2 1496.97

7 0.25 7 23.5 31.515 740.61 2 1481.21

8 0.25 6.75 23.25 31.515 732.73 2 1465.45

9 0.25 6.5 23 31.515 724.85 2 1449.70

10 0.25 6.25 22.75 31.515 716.97 2 1433.94

11 0.25 6 22.5 31.515 709.09 2 1418.18

12 0.25 5.75 22.25 31.515 701.21 2 1402.42

13 0.25 5.5 22 31.515 693.33 2 1386.67

14 0.25 5.25 21.75 31.515 685.45 2 1370.91

15 0.25 5 21.5 31.515 677.58 2 1355.15

16 0.25 4.75 21.25 31.515 669.70 2 1339.39

17 0.25 4.5 21 31.515 661.82 2 1323.64

18 0.25 4.25 20.75 31.515 653.94 2 1307.88

19 0.25 4 20.5 31.515 646.06 2 1292.12

20 0.25 3.75 20.25 31.515 638.18 2 1276.36

21 0.25 3.5 20 31.515 630.30 2 1260.61

22 0.25 3.25 19.75 31.515 622.42 2 1244.85

23 0.25 3 19.5 31.515 614.55 1 614.55

24 0.25 2.75 19.25 31.515 606.67 1 606.67

25 0.25 2.5 19 31.515 598.79 1 598.79

26 0.25 2.25 18.75 31.515 590.91 1 590.91

27 0.25 2 18.5 31.515 583.03 1 583.03

28 0.25 1.75 18.25 31.515 575.15 1 575.15

29 0.25 1.5 18 31.515 567.27 1 567.27

30 0.25 1.25 17.75 31.515 559.39 1 559.39

31 0.25 1 17.5 31.515 551.52 1 551.52

32 0.25 0.75 17.25 31.515 543.64 1 543.64

33 0.25 0.5 17 31.515 535.76 1 535.76

ΣTi.Si 21840.00 ΣTi.Si 37353.33

Cek NOT OK Cek OK

Page 361: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

339

Kebutuhan Geotextile Arah Melintang Jembatan pada

Timbunan Oprit Miring (Lanjutan)

Lapis Sv (m) Hi (m) Ti (m)τ1

(kN/m2)

τ2 (kN/m2) Le (m)

Le pakai

(m)Lr (m) Lo (m)

Ltotal

(m)

Ltotal

pakai (m)

1 0.25 8.5 25 90.79 23.03 0.519 1.0 28.079 1.000 30.329 30.400

2 0.25 8.25 24.75 88.12 88.12 0.335 1.0 27.82 1.000 30.070 30.1

3 0.25 8 24.5 85.45 85.45 0.346 1.0 27.556 1.000 29.806 29.9

4 0.25 7.75 24.25 82.78 82.78 0.357 1.0 27.287 1.000 29.537 29.6

5 0.25 7.5 24 80.11 80.11 0.369 1.0 27.015 1.000 29.265 29.3

6 0.25 7.25 23.75 77.44 77.44 0.382 1.0 26.738 1.000 28.988 29

7 0.25 7 23.5 74.77 74.77 0.395 1.0 26.457 1.000 28.707 28.8

8 0.25 6.75 23.25 72.10 72.10 0.410 1.0 26.172 1.000 28.422 28.5

9 0.25 6.5 23 69.43 69.43 0.426 1.0 25.882 1.000 28.132 28.2

10 0.25 6.25 22.75 66.76 66.76 0.443 1.0 25.59 1.000 27.840 27.9

11 0.25 6 22.5 64.09 64.09 0.461 1.0 25.293 1.000 27.543 27.6

12 0.25 5.75 22.25 61.42 61.42 0.481 1.0 24.992 1.000 27.242 27.3

13 0.25 5.5 22 58.75 58.75 0.503 1.0 24.688 1.000 26.938 27

14 0.25 5.25 21.75 56.08 56.08 0.527 1.0 24.381 1.000 26.631 26.7

15 0.25 5 21.5 53.40 53.40 0.553 1.0 24.07 1.000 26.320 26.4

16 0.25 4.75 21.25 50.73 50.73 0.582 1.0 23.756 1.000 26.006 26.1

17 0.25 4.5 21 48.06 48.06 0.615 1.0 23.438 1.000 25.688 25.7

18 0.25 4.25 20.75 45.39 45.39 0.651 1.0 23.117 1.000 25.367 25.4

19 0.25 4 20.5 42.72 42.72 0.692 1.0 22.793 1.000 25.043 25.1

20 0.25 3.75 20.25 40.05 40.05 0.738 1.0 22.465 1.000 24.715 24.8

21 0.25 3.5 20 37.38 37.38 0.790 1.0 22.135 1.000 24.385 24.4

22 0.25 3.25 19.75 34.71 34.71 0.851 1.0 21.801 1.000 24.051 24.1

23 0.25 3 19.5 32.04 32.04 0.922 1.0 21.465 1.000 23.715 23.8

24 0.25 2.75 19.25 29.37 29.37 1.006 2.0 21.125 1.000 24.375 24.4

25 0.25 2.5 19 26.70 26.70 1.106 2.0 20.783 1.000 24.033 24.1

26 0.25 2.25 18.75 24.03 24.03 1.229 2.0 20.438 1.000 23.688 23.7

27 0.25 2 18.5 21.36 21.36 1.383 2.0 20.09 1.000 23.340 23.4

28 0.25 1.75 18.25 18.69 18.69 1.581 2.0 19.789 1.000 23.039 23.1

29 0.25 1.5 18 16.02 16.02 1.844 2.0 19.385 1.000 22.635 22.7

30 0.25 1.25 17.75 13.35 13.35 2.213 3.0 19.029 1.500 23.779 23.8

31 0.25 1 17.5 10.68 10.68 2.766 3.0 18.67 1.500 23.420 23.5

32 0.25 0.75 17.25 8.01 8.01 3.688 4.0 18.308 2.000 24.558 24.6

33 0.25 0.5 17 5.34 5.34 5.532 6.0 17.944 3.000 27.194 27.2

Page 362: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

340

Kebutuhan Geotextile Arah Melintang Jembatan pada

Timbunan Oprit Miring

Lapis Sv (m) Lo (m)Lr +

Le (m)

1/2 lebar

Timbunan

(m)

Pemasang

an

Lpemasa

ngan (m)

Jumlah

Geotextile

Kebutuhan

geotextile

total (m)

1 0.25 1.000 29.079 34.2 2 x Ltotal 59.5 2 119

2 0.25 1.000 28.820 33.7 2 x Ltotal 58.9 2 117.8

3 0.25 1.000 28.556 33.2 2 x Ltotal 58.4 2 116.8

4 0.25 1.000 28.287 32.7 2 x Ltotal 57.9 2 115.8

5 0.25 1.000 28.015 32.2 2 x Ltotal 57.3 2 114.6

6 0.25 1.000 27.738 31.7 2 x Ltotal 56.8 2 113.6

7 0.25 1.000 27.457 31.2 2 x Ltotal 56.2 2 112.4

8 0.25 1.000 27.172 30.7 2 x Ltotal 55.6 2 111.2

9 0.25 1.000 26.882 30.2 2 x Ltotal 55.1 2 110.2

10 0.25 1.000 26.590 29.7 2 x Ltotal 54.5 2 109

11 0.25 1.000 26.293 29.2 2 x Ltotal 53.9 2 107.8

12 0.25 1.000 25.992 28.7 2 x Ltotal 53.3 2 106.6

13 0.25 1.000 25.688 28.2 2 x Ltotal 52.7 2 105.4

14 0.25 1.000 25.381 27.7 2 x Ltotal 52.1 2 104.2

15 0.25 1.000 25.070 27.2 2 x Ltotal 51.4 2 102.8

16 0.25 1.000 24.756 26.7 2 x Ltotal 50.8 2 101.6

17 0.25 1.000 24.438 26.2 2 x Ltotal 50.2 2 100.4

18 0.25 1.000 24.117 25.7 2 x Ltotal 49.5 2 99

19 0.25 1.000 23.793 25.2 2 x Ltotal 48.9 2 97.8

20 0.25 1.000 23.465 24.7 2 x Ltotal 48.2 2 96.4

21 0.25 1.000 23.135 24.2 2 x Ltotal 47.6 2 95.2

22 0.25 1.000 22.801 23.7 2 x Ltotal 46.9 2 93.8

23 0.25 1.000 22.465 23.2 2 x Ltotal 46.2 1 46.2

24 0.25 1.000 23.125 22.7Selebar Timbunan 47.9 1 47.9

25 0.25 1.000 22.783 22.2Selebar Timbunan 46.9 1 46.9

26 0.25 1.000 22.438 21.7Selebar Timbunan 45.9 1 45.9

27 0.25 1.000 22.090 21.2Selebar Timbunan 44.9 1 44.9

28 0.25 1.000 21.789 20.7Selebar Timbunan 43.9 1 43.9

29 0.25 1.000 21.385 20.2Selebar Timbunan 42.9 1 42.9

30 0.25 1.500 22.029 19.7Selebar Timbunan 42.9 1 42.9

31 0.25 1.500 21.670 19.2Selebar Timbunan 41.9 1 41.9

32 0.25 2.000 22.308 18.7Selebar Timbunan 41.9 1 41.9

33 0.25 3.000 23.944 18.2Selebar Timbunan 42.9 1 42.9

Total 2839.6

Page 363: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

341

Kebutuhan Geotextile Wall Arah Memanjang Jembatan

pada Timbunan Oprit Miring

Layer z (m) Sv (m)Sv pakai

(m)Le (m)

Le pakai

(m)Lr (m)

Le + Lr

(m)

Lpakai

(m)Lo (m)

Lo pakai

(m)Ltotal (m)

1 8.5 0.276 0.2 0.107 1 5.193 6.193 11.000 0.5 1 12.200

2 8.3 0.282 0.2 0.107 1 5.374 6.374 11.000 0.5 1 12.200

3 8.1 0.289 0.2 0.107 1 5.55 6.550 11.000 0.5 1 12.200

4 7.9 0.295 0.2 0.107 1 5.721 6.721 11.000 0.5 1 12.200

5 7.7 0.302 0.3 0.162 1 5.886 6.886 11.000 0.5 1 12.300

6 7.4 0.313 0.3 0.162 1 6.124 7.124 11.000 0.5 1 12.300

7 7.1 0.325 0.3 0.163 1 6.352 7.352 11.000 0.5 1 12.300

8 6.8 0.338 0.3 0.164 1 6.569 7.569 11.000 0.5 1 12.300

9 6.5 0.352 0.3 0.164 1 6.776 7.776 11.000 0.5 1 12.300

10 6.2 0.367 0.3 0.165 1 6.974 7.974 11.000 0.5 1 12.300

11 5.9 0.384 0.3 0.166 1 7.163 8.163 11.000 0.5 1 12.300

12 5.6 0.402 0.4 0.223 1 7.344 8.344 11.000 0.5 1 12.400

13 5.2 0.429 0.4 0.225 1 7.572 8.572 11.000 0.5 1 12.400

14 4.8 0.460 0.4 0.227 1 7.786 8.786 11.000 0.5 1 12.400

15 4.4 0.495 0.4 0.230 1 7.987 8.987 11.000 0.5 1 12.400

16 4.0 0.537 0.5 0.292 1 8.174 9.174 11.000 0.5 1 12.500

17 3.5 0.600 0.6 0.358 1 8.392 9.392 11.000 0.5 1 12.600

18 2.9 0.698 0.6 0.371 1 8.629 9.629 11.000 0.5 1 12.600

19 2.3 0.835 0.8 0.522 1 8.84 9.840 11.000 0.5 1 12.800

20 1.5 1.131 1.1 0.813 1 9.085 10.085 11.000 0.5 1 13.100

Page 364: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

342

Kebutuhan Geotextile Wall Arah Memanjang Jembatan

pada Timbunan Oprit Miring (Lanjutan)

Lapis Sv (m) Lo (m)Lr + Le

(m)

Jumlah

Geotextile

Kebutuhan

geotextile

total (m)

1 0.2 1.000 11.000 1 12.2

2 0.2 1.000 11.000 1 12.2

3 0.2 1.000 11.000 1 12.2

4 0.2 1.000 11.000 1 12.2

5 0.3 1.000 11.000 1 12.3

6 0.3 1.000 11.000 1 12.3

7 0.3 1.000 11.000 1 12.3

8 0.3 1.000 11.000 1 12.3

9 0.3 1.000 11.000 1 12.3

10 0.3 1.000 11.000 1 12.3

11 0.3 1.000 11.000 1 12.3

12 0.4 1.000 11.000 1 12.4

13 0.4 1.000 11.000 1 12.4

14 0.4 1.000 11.000 1 12.4

15 0.4 1.000 11.000 1 12.4

16 0.5 1.000 11.000 1 12.5

17 0.6 1.000 11.000 1 12.6

18 0.6 1.000 11.000 1 12.6

19 0.8 1.000 11.000 1 12.8

20 1.1 1.000 11.000 1 13.1

248.1

Page 365: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

343

Kebutuhan Stone Column Untuk Perkuatan pada

Timbunan Oprit Miring

NoStone

columnɣs' (t/m

3) Z (m) σ (t/m

2) μs σs (t/m

2) σz (t/m

2)

1 Sc 1 1.2 8.93 0.37 2.087 0.772 11.488

2 Sc 2 1.2 8.96 1.48 2.087 3.088 13.840

3 Sc 3 1.2 9.945 2.59 2.087 5.404 17.338

4 Sc 4 1.2 8.88 3.7 2.087 7.720 18.376

5 Sc 5 1.2 8.78 4.81 2.087 10.036 20.572

6 Sc 6 1.2 8.62 5.92 2.087 12.353 22.697

7 Sc 7 1.2 8.42 7.03 2.087 14.669 24.773

8 Sc 8 1.2 8.17 8.14 2.087 16.985 26.789

9 Sc 9 1.2 7.87 9.25 2.087 19.301 28.745

10 Sc 10 1.2 7.52 10.36 2.087 21.617 30.641

11 Sc 11 1.2 7.11 11.47 2.087 23.933 32.465

12 Sc 12 1.2 6.65 12.58 2.087 26.249 34.229

13 Sc 13 1.2 6.13 13.69 2.087 28.565 35.921

14 Sc 14 1.2 5.55 14.8 2.087 30.881 37.541

15 Sc 15 1.2 4.9 15.725 2.087 32.812 38.692

16 Sc 16 1.2 4.18 15.725 2.087 32.812 37.828

17 Sc 17 1.2 3.38 15.725 2.087 32.812 36.868

18 Sc 18 1.2 2.51 15.725 2.087 32.812 35.824

19 Sc 19 1.2 1.53 15.725 2.087 32.812 34.648

20 Sc 20 1.2 0.45 15.725 2.087 32.812 33.352

Page 366: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

344

Kebutuhan Stone Column Untuk Perkuatan pada

Timbunan Oprit Miring (Lanjutan)

NoStone

columnσz (t/m

2) β (°) σN (t/m

2) Cs (t/m

2) τz (t/m

2)

1 Sc 1 11.488 2 11.47404 0 9.628

2 Sc 2 13.840 0 13.84014 0 11.613

3 Sc 3 17.338 2 17.31713 0 14.531

4 Sc 4 18.376 4 18.28693 0 15.345

5 Sc 5 20.572 7 20.26691 0 17.006

6 Sc 6 22.697 9 22.14114 0 18.579

7 Sc 7 24.773 11 23.87075 0 20.030

8 Sc 8 26.789 13 25.43319 0 21.341

9 Sc 9 28.745 16 26.56096 0 22.287

10 Sc 10 30.641 18 27.71504 0 23.256

11 Sc 11 32.465 20 28.6674 0 24.055

12 Sc 12 34.229 23 29.0034 0 24.337

13 Sc 13 35.921 25 29.50554 0 24.758

14 Sc 14 37.541 28 29.26715 0 24.558

15 Sc 15 38.692 30 29.01863 0 24.350

16 Sc 16 37.828 33 26.60667 0 22.326

17 Sc 17 36.868 35 24.73846 0 20.758

18 Sc 18 35.824 38 22.245 0 18.666

19 Sc 19 34.648 41 19.73475 0 16.559

20 Sc 20 33.352 44 17.25773 0 14.481

Page 367: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

345

Kebutuhan Stone Column Untuk Perkuatan pada

Timbunan Oprit Miring (Lanjutan)

NoStone

columnτz (t/m

2) A (m

2) β (°) Pz (t) ΔMR (t.m)

1 Sc 1 9.628 0.503 2 4.842 150.503

2 Sc 2 11.613 0.503 0 5.837 181.428

3 Sc 3 14.531 0.503 2 7.308 227.146

4 Sc 4 15.345 0.503 4 7.732 240.306

5 Sc 5 17.006 0.503 7 8.612 267.671

6 Sc 6 18.579 0.503 9 9.455 293.863

7 Sc 7 20.030 0.503 11 10.257 318.775

8 Sc 8 21.341 0.503 13 11.009 342.169

9 Sc 9 22.287 0.503 16 11.654 362.215

10 Sc 10 23.256 0.503 18 12.291 382.009

11 Sc 11 24.055 0.503 20 12.867 399.914

12 Sc 12 24.337 0.503 23 13.289 413.035

13 Sc 13 24.758 0.503 25 13.731 426.768

14 Sc 14 24.558 0.503 28 13.981 434.520

15 Sc 15 24.350 0.503 30 14.133 439.249

16 Sc 16 22.326 0.503 33 13.381 415.876

17 Sc 17 20.758 0.503 35 12.738 395.888

18 Sc 18 18.666 0.503 38 11.906 370.054

19 Sc 19 16.559 0.503 41 11.029 342.781

20 Sc 20 14.481 0.503 44 10.119 314.495

Page 368: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

346

LAMPIRAN 10

PERHITUNGAN PERENCANAAN PERKUATAN UNTUK OPRIT TIMBUNAN TEGAK

Kebutuhan Geotextile Wall Arah Melintang Jembatan pada Timbunan Oprit Tegak

Layer z (m)σhs

(kN/m2)

σhq

(kN/m2)

σh

(kN/m2)Sv (m)

Sv pakai

(m)Le (m)

Le pakai

(m)Lr (m)

Le + Lr

(m)

Lpakai

(m)Lo (m)

Lo pakai

(m)Ltotal (m)

1 8.5 52.364 4.695 57.060 0.276 0.2 0.107 1 12.18 13.180 14.000 0.5 1 15.200

2 8.3 51.132 4.695 55.827 0.282 0.2 0.107 1 12.36 13.360 14.000 0.5 1 15.200

3 8.1 49.900 4.695 54.595 0.289 0.2 0.107 1 12.54 13.540 14.000 0.5 1 15.200

4 7.9 48.668 4.695 53.363 0.295 0.2 0.107 1 12.7 13.700 14.000 0.5 1 15.200

5 7.7 47.436 4.695 52.131 0.302 0.3 0.162 1 12.88 13.880 14.000 0.5 1 15.300

6 7.4 45.588 4.695 50.283 0.313 0.3 0.162 1 13.13 14.130 15.000 0.5 1 16.300

7 7.1 43.740 4.695 48.435 0.325 0.3 0.163 1 13.37 14.370 15.000 0.5 1 16.300

8 6.8 41.891 4.695 46.587 0.338 0.3 0.164 1 13.6 14.600 15.000 0.5 1 16.300

9 6.5 40.043 4.695 44.739 0.352 0.3 0.164 1 13.82 14.820 15.000 0.5 1 16.300

10 6.2 38.195 4.695 42.890 0.367 0.3 0.165 1 14.04 15.040 16.000 0.5 1 17.300

11 5.9 36.347 4.695 41.042 0.384 0.3 0.166 1 14.25 15.250 16.000 0.5 1 17.300

12 5.6 34.499 4.695 39.194 0.402 0.4 0.223 1 14.45 15.450 16.000 0.5 1 17.400

13 5.2 32.035 4.695 36.730 0.429 0.4 0.225 1 14.71 15.710 16.000 0.5 1 17.400

14 4.8 29.570 4.695 34.266 0.460 0.4 0.227 1 14.96 15.960 16.000 0.5 1 17.400

15 4.4 27.106 4.695 31.802 0.495 0.4 0.230 1 15.17 16.170 17.000 0.5 1 18.400

16 4.0 24.642 4.695 29.337 0.537 0.5 0.292 1 15.42 16.420 17.000 0.5 1 18.500

17 3.5 21.562 4.695 26.257 0.600 0.6 0.358 1 15.68 16.680 17.000 0.5 1 18.600

18 2.9 17.865 4.695 22.561 0.698 0.6 0.371 1 15.98 16.980 17.000 0.5 1 18.600

19 2.3 14.169 4.695 18.864 0.835 0.8 0.522 1 16.26 17.260 18.000 0.5 1 19.800

20 1.5 9.241 4.695 13.936 1.131 1.1 0.813 1 16.6 17.600 18.000 0.5 1 20.100

Page 369: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

347

Kebutuhan Geotextile Wall Arah Melintang Jembatan pada

Timbunan Oprit Tegak (Lanjutan)

Lapis Sv (m) Lo (m)Lr + Le

(m)

1/2 lebar

Timbunan

(m)

PemasanganLpemasangan

(m)

Jumlah

Geotextile

Kebutuhan

geotextile

total (m)

1 0.2 1.000 13.180 17.200 2 x Ltotal 27.6 1 27.6

2 0.2 1.000 13.360 17.200 2 x Ltotal 28.0 1 28

3 0.2 1.000 13.540 17.200 2 x Ltotal 28.3 1 28.3

4 0.2 1.000 13.700 17.200 2 x Ltotal 28.6 1 28.6

5 0.3 1.000 13.880 17.200 2 x Ltotal 29.1 1 29.1

6 0.3 1.000 14.130 17.200 2 x Ltotal 29.6 1 29.6

7 0.3 1.000 14.370 17.200 2 x Ltotal 30.1 1 30.1

8 0.3 1.000 14.600 17.200 2 x Ltotal 30.5 1 30.5

9 0.3 1.000 14.820 17.200 2 x Ltotal 31.0 1 31

10 0.3 1.000 15.040 17.200 2 x Ltotal 31.4 1 31.4

11 0.3 1.000 15.250 17.200 2 x Ltotal 31.8 1 31.8

12 0.4 1.000 15.450 17.200 2 x Ltotal 32.3 1 32.3

13 0.4 1.000 15.710 17.200 2 x Ltotal 32.9 1 32.9

14 0.4 1.000 15.960 17.200 2 x Ltotal 33.4 1 33.4

15 0.4 1.000 16.170 17.200 2 x Ltotal 33.8 1 33.8

16 0.5 1.000 16.420 17.200 2 x Ltotal 34.4 1 34.4

17 0.6 1.000 16.680 17.200 2 x Ltotal 35.0 1 35

18 0.6 1.000 16.980 17.200 2 x Ltotal 35.6 1 35.6

19 0.8 1.000 17.260 17.200Selebar

Timbunan38.0 1 38

20 1.1 1.000 17.600 17.200Selebar

Timbunan38.6 1 38.6

640

Page 370: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

348

Kebutuhan Geotextile Wall Arah Memanjang Jembatan

pada Timbunan Oprit Tegak

Layer z (m) Sv (m)Sv pakai

(m)Le (m)

Le pakai

(m)Lr (m)

Le + Lr

(m)

Lpakai

(m)Lo (m)

Lo pakai

(m)Ltotal (m)

1 8.5 0.276 0.2 0.107 1 5.193 6.193 11.000 0.5 1 12.200

2 8.3 0.282 0.2 0.107 1 5.374 6.374 11.000 0.5 1 12.200

3 8.1 0.289 0.2 0.107 1 5.55 6.550 11.000 0.5 1 12.200

4 7.9 0.295 0.2 0.107 1 5.721 6.721 11.000 0.5 1 12.200

5 7.7 0.302 0.3 0.162 1 5.886 6.886 11.000 0.5 1 12.300

6 7.4 0.313 0.3 0.162 1 6.124 7.124 11.000 0.5 1 12.300

7 7.1 0.325 0.3 0.163 1 6.352 7.352 11.000 0.5 1 12.300

8 6.8 0.338 0.3 0.164 1 6.569 7.569 11.000 0.5 1 12.300

9 6.5 0.352 0.3 0.164 1 6.776 7.776 11.000 0.5 1 12.300

10 6.2 0.367 0.3 0.165 1 6.974 7.974 11.000 0.5 1 12.300

11 5.9 0.384 0.3 0.166 1 7.163 8.163 11.000 0.5 1 12.300

12 5.6 0.402 0.4 0.223 1 7.344 8.344 11.000 0.5 1 12.400

13 5.2 0.429 0.4 0.225 1 7.572 8.572 11.000 0.5 1 12.400

14 4.8 0.460 0.4 0.227 1 7.786 8.786 11.000 0.5 1 12.400

15 4.4 0.495 0.4 0.230 1 7.987 8.987 11.000 0.5 1 12.400

16 4.0 0.537 0.5 0.292 1 8.174 9.174 11.000 0.5 1 12.500

17 3.5 0.600 0.6 0.358 1 8.392 9.392 11.000 0.5 1 12.600

18 2.9 0.698 0.6 0.371 1 8.629 9.629 11.000 0.5 1 12.600

19 2.3 0.835 0.8 0.522 1 8.84 9.840 11.000 0.5 1 12.800

20 1.5 1.131 1.1 0.813 1 9.085 10.085 11.000 0.5 1 13.100

Page 371: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

349

Kebutuhan Geotextile Wall Arah Memanjang Jembatan

pada Timbunan Oprit Tegak (Lanjutan)

Lapis Sv (m) Lo (m)Lr + Le

(m)

Jumlah

Geotextile

Kebutuhan

geotextile

total (m)

1 0.2 1.000 11.000 1 12.2

2 0.2 1.000 11.000 1 12.2

3 0.2 1.000 11.000 1 12.2

4 0.2 1.000 11.000 1 12.2

5 0.3 1.000 11.000 1 12.3

6 0.3 1.000 11.000 1 12.3

7 0.3 1.000 11.000 1 12.3

8 0.3 1.000 11.000 1 12.3

9 0.3 1.000 11.000 1 12.3

10 0.3 1.000 11.000 1 12.3

11 0.3 1.000 11.000 1 12.3

12 0.4 1.000 11.000 1 12.4

13 0.4 1.000 11.000 1 12.4

14 0.4 1.000 11.000 1 12.4

15 0.4 1.000 11.000 1 12.4

16 0.5 1.000 11.000 1 12.5

17 0.6 1.000 11.000 1 12.6

18 0.6 1.000 11.000 1 12.6

19 0.8 1.000 11.000 1 12.8

20 1.1 1.000 11.000 1 13.1

248.1

Page 372: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

FAKULTAS TEKNIK SIPIL,

LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI

SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWANAMA GAMBAR

SKALANO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR

2650

200

600

850

850

2500

850

1250

1000

350

550

750

600

2350

1350

3150

850

1250

9750

850

2475

6000

2400 2600

Tiang Pancang D40 cm, L = 24 m

TUGAS AKHIR

Ir. Suwarno, M.Eng

Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT

RIDWAN BUDIARJO

03111440000027

PERENCANAAN DIMENSI ABUTMENT

JEMBATAN

1 : 100 01

PERENCANAAN DIMENSI ABUTMENT

SKALA 1 : 100

10

Page 373: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

1000

1000

1180

1000

34000

6000

x

y

FAKULTAS TEKNIK SIPIL,

LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI

SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWANAMA GAMBAR

SKALANO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR

TUGAS AKHIR

Ir. Suwarno, M.Eng

Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT

RIDWAN BUDIARJO

03111440000027

KOMBINASI TIANG PANCANG

ABUTMENT

1 : 150 02

SKALA 1 : 150

KOMBINASI TIANG PANCANG

10

Page 374: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

FAKULTAS TEKNIK SIPIL,

LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI

SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWANAMA GAMBAR

SKALANO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR

TUGAS AKHIR

Ir. Suwarno, M.Eng

Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT

RIDWAN BUDIARJO

03111440000027

PENULANGAN ABUTMENT

1 : 75 03

PENULANGAN ABUTMENT

SKALA 1 : 75

D29 - 50

D32 - 100

D25 - 125

D25 - 125

D22 - 200

D16 - 300

D19 - 150

D16 - 225

D16 - 200

D14 - 300

D16 - 225

D19 - 150

D16 - 225

D16 - 200

D14 - 300

D16 - 225

D19 - 150

D25 - 125

D25 - 125

D22 - 200

D16 - 300

D19 - 150

D19 - 150

D16 - 225

D10 - 300

D29 - 50

D32 - 100

D29 - 50

D32 - 100

10

Page 375: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

FAKULTAS TEKNIK SIPIL,

LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI

SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWANAMA GAMBAR

SKALANO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR

TUGAS AKHIR

Ir. Suwarno, M.Eng

Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT

RIDWAN BUDIARJO

03111440000027

TAMPAK ATAS PERENCANAAN PVD

1 : 500 04

SALURAN DRAINASE

1000

75200

1000

1200

1200

PADA TIMBUNAN OPRIT MIRING

SKALA 1 : 500

TAMPAK ATAS PERENCANAAN PVD

PVD

10

Page 376: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

SALURAN DRAINASE

1000

1000

1200

1200

PVD

34000

FAKULTAS TEKNIK SIPIL,

LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI

SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWANAMA GAMBAR

SKALANO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR

TUGAS AKHIR

Ir. Suwarno, M.Eng

Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT

RIDWAN BUDIARJO

03111440000027

1 : 350 05

TAMPAK ATAS PERENCANAAN PVD

PADA TIMBUNAN OPRIT TEGAK

SKALA 1 : 350

TAMPAK ATAS PERENCANAAN PVD

10

Page 377: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

34000

8500

PVD

1200

PVD

1200

15000

34000

8500

15000

FAKULTAS TEKNIK SIPIL,

LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI

SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWANAMA GAMBAR

SKALANO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR

TUGAS AKHIR

Ir. Suwarno, M.Eng

Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT

RIDWAN BUDIARJO

03111440000027

1 : 400 06

SKALA 1 : 400

TAMPAK SAMPING PERENCANAAN PVD TIMBUNAN TEGAK

SKALA 1 : 400

TAMPAK SAMPING PERENCANAAN PVD TIMBUNAN MIRING

SALURAN DRAINASE

SALURAN DRAINASE

TAMPAK SAMPING PVD TIMBUNAN

TAMPAK SAMPING PVD TIMBUNAN

MIRING

TEGAK

Page 378: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

8500

22 lapis @ 2 rangkap

34000

FAKULTAS TEKNIK SIPIL,

LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI

SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWANAMA GAMBAR

SKALANO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR

TUGAS AKHIR

Ir. Suwarno, M.Eng

Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT

RIDWAN BUDIARJO

03111440000027

1 : 300

07

4 lapis Sv = 0,2 m

7 lapis Sv = 0,3 m

4 lapis Sv = 0,4 m

1 lapis Sv = 0,5 m

2 lapis Sv = 0,6 m

1 lapis Sv = 0,8 m

1 lapis Sv = 1,1 m

400

SKALA 1 : 300

POTONGAN MELINTANG GEOTEXTILE TIMBUNAN MIRING

SKALA 1 : 200

POTONGAN MEMANJANG GEOTEXTILE WALL TIMBUNAN MIRING

POTONGAN MELINTANG GEOTEXTILE

POTONGAN MEMANJANG

GEOTEXTILE WALL

1 : 200

10

11 lapis @ 1 rangkap

Page 379: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

34000

8500

12000

1200 1200

STONE COLUMN d = 0,8 m

FAKULTAS TEKNIK SIPIL,

LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI

SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWANAMA GAMBAR

SKALANO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR

TUGAS AKHIR

Ir. Suwarno, M.Eng

Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT

RIDWAN BUDIARJO

03111440000027

1 : 300

08

POTONGAN MELINTANG STONE

SKALA 1 : 300

POTONGAN MELINTANG STONE COLUMN TIMBUNAN MIRING

COLUMN TIMBUNAN MIRING

10

Page 380: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

4 lapis Sv = 0,2 m

7 lapis Sv = 0,3 m

4 lapis Sv = 0,4 m

1 lapis Sv = 0,5 m

2 lapis Sv = 0,6 m

1 lapis Sv = 0,8 m

1 lapis Sv = 1,1 m

8500

400

34000

SKALA 1 : 250

POTONGAN MELINTANG GEOTEXTILE WALL TIMBUNAN TEGAK

FAKULTAS TEKNIK SIPIL,

LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI

SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWANAMA GAMBAR

SKALANO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR

TUGAS AKHIR

Ir. Suwarno, M.Eng

Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT

RIDWAN BUDIARJO

03111440000027

1 : 250

09

4 lapis Sv = 0,2 m

7 lapis Sv = 0,3 m

4 lapis Sv = 0,4 m

1 lapis Sv = 0,5 m

2 lapis Sv = 0,6 m

1 lapis Sv = 0,8 m

1 lapis Sv = 1,1 m

400

SKALA 1 : 150

POTONGAN MEMANJANG GEOTEXTILE WALL TIMBUNAN TEGAK

POTONGAN MELINTANG

GEOTEXTILE WALL

POTONGAN MEMANJANG

GEOTEXTILE WALL

1 : 150

10

Page 381: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

FAKULTAS TEKNIK SIPIL,

LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI

SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWANAMA GAMBAR

SKALANO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR

TUGAS AKHIR

Ir. Suwarno, M.Eng

Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT

RIDWAN BUDIARJO

03111440000027

POTONGAN MELINTANG PERKUATAN

MICROPILE

1 : 250

10

SKALA 1 : 250

POTONGAN MELINTANG PERKUATAN MICROPILE

SKALA 1 : 250

TAMPAK ATAS PEMASANGAN MICROPILE

TAMPAK ATAS PEMASANGAN

MICROPILE

1 : 250

10

34000

8500

17000

5000

50005000

Page 382: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

PROGRAM SARJANA (Sl) DEP AR TEMEN TEKNIK SIPIL FTSLK - ITS

BERITA ACARA PENYELENGGARAAN UJIAN

SEMINAR DAN LISAN TUGASAKHIR

Pada hari ini Selasa tanggal 10 Juli 2018 jam 09.00 WIB telah diselenggarakan UJIAN SEMINAR DAN LISAN TUGAS AKHIR Program Sarjana (S1) Departemen Teknik Sipil FTSLK-ITS bagi mahasiswa:

NRP Nama

03111440000027 Ridwan Budiarjo

Dengan Hasil :

o Lulus Tanpa Perbaikan

g/Lulus Dengan Perbaikan

Judul Tugas Ak.hir Perencanaan Abutment dan Perbaikan Tanah Dasar untuk Oprit Jembatan Tulang Bawang di Jalan Tol

Terbanggi Besar- Kayu Agung STA 48+450

o Mengulang Ujian Seminar dan Lisan

o Mengulang Uj ian Lis an

Dengan perbaikan/penyempumaan yang harus dilakukan adalah : -1 tv'\ en er~tu\<cxn \Cedcl\omoV\ <h'o.(\9 \)c,nc.c;n:J odOtlClh oerdor'OrtcDil \Jt'Jin 1--l"o.ns

c)J.v (1',1'\c;-~ ~t>e~<=) . ~ ~ -ti0JC:.u berdc&Art:=o.r"\ b:::;hoJ) _, ceJ:: ~boll Juvv..loJ-c <11~9,

~ . \eon<tro l p e mbebC<no.n Ot-bvt-men-t osts+enii f::e po~<- r:naro. . Ctermo.ro~ ~ntrol

rnomer>-tnyo.O+; olc;.n C-); \::orvt<-o\ de~\etzSi Cl:t~erEo:tkt ~

:, . I?Vi'lt ll(\90\ r"\ overc. ll ~tclbt' lt f2:J d. tlO.U.VI<Or-. cl i luo.r f\Mbuno."' S:JO.neJ o.do _ ~

ux'"tv vc I'Yie\oku l\CC.V'I cie~S""cil " ·nbv--lj 1 cevv ~ ~

4 . 0c,rvt bcJ' b tO.Otll0 l0~"9110' yoct.o-. de~otn ':1- buo.V) S+ol'e co\outA.,(\ .• l?lot cdo.n 9J u0'tvC....

Me lilr)cxr- c. po.uoh ~c ~l0c,l/"\ 'Cerodc. dUole;(e;IVJ v b~d . C:On-?;601_

Tim Penguji (Anggota)

Prof. Ir. Indrasurya B. Mochtar, MSc. PhD

Musta'in Arif, ST. MT

Dr. Yudhi Lastiasih, ST. MT

Prof. Ir. Noor Endah, MSc. PhD

Tanda Tan!!an

0 0 0 0 0 W o ' 0 :...:..:-.:-:.:

Seturuh .

Surabaya, 10 Juli 2018 Dosen Pembimbing I

~ Ir. Suwarno, M.Eng

Page 383: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

form AK/TA·04

rev01

NAMA PEMBtMBING

NAMA MAHASISWA

NRP

JUDUL TUGAS AKHIR

TANGGAL PROPOSAL

NO.SP-MMTA L___

NO TANGGAL

(. '~·' fJ

). . ..1f;f ,,g

~ - 2~· 1 16

~ - 01Jf' I~ -~~(i;?

:

PROGRAM STUDt S-1 JVRUSAN TEKNIK SIPIL FTSP -ITS

LEMBAR KEGIATAN ASISTENSI TUGAS AKHIR (WAJIB DIISI)

h·.

Jurusan Teknik Sipillt.2, Kampus ITS Sukoltlo, Surabaya 601111

Telp.031 -5946094, Fax.031·5947184

~ lA "'JG\tf\0 , M. ("1 . (2..\"'-w~~~~ ~~"-rro :

D3 \liL\4 Ooooo;~.-;r

~Ia ~~~ -ISO 9001 eOl9

: V0ef\CA~v. Ab~fl'\ ~~~~ f-er~· kt.trt ~ .... ~t.. c{e(ffir UrdlAlc. ~ Jem~.,

<\VtrA~ w~"ll t\t Jt~~.l"'"' <tbt <fuh~ttl ~~r ~ ~lfiA z~tttv,., ('(A CfRf'ltDI : I

: oletr'b 1 t<r'- . VI · 4. \ 1 ff. or. o.2... oo / .totf>

KEGIATAN PARAF

REALISASI RENCANA MINGGU DEPAN AS IS TEN

-leutt~~:., r~M ~ pJ 6rt

~ c!i-IJ.~ o(ti1. r~~-~

- 'f'-"1 -kr~~M At,... ~"A" It~ ~~It ~ n1< ~~~

, .,

~ Pu~~iltot'l Jt{~t<. &ttttu"' w ~~ ~~et~ . Li~e.t rumu_s . / ~f"tu..t... ~ ya~ )a("f.t .

- ~~~\ ~vt~~t ~f ~ but1'j , »ew-,

<!\( ~tt~ ckt9 c; d~ ~V. lact ~Qfn 1 ~ \{ q"' ()~.LA ~

. MtNfqUf\IA~~ ~CA~ ~o.~C~·

- ~""j ~t\V\t~ (}~~' ~ c).t{!t\L <.l k Mt>~ ~ "

l'fAV A-C. {HI\ "t· (SJ , (elt\~ fu~~ b( /

~eh,ll!il.t~ +--.M.t-. .

----

!

Page 384: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

Form AK/TA-04

rev01

NAMA PEMBIMBING

NAMA MAHASISWA

NRP

:

:

:

PROGRAM STUDI S-1 JURUSAN TEKNlK .SIPlL FTSP- ITS

LEMBAR KEGIATAN ASISTENSI TUGAS AKHIR (WAJIB 01151) Jurusan Teknik Sipillt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 601111

Telp.031-5946094, Fax.031·594n84

f~ttu 14n-fri t~urn~/ej_ f.> rr. Mr

R-ic\w~V\ ~udi~uo

o 3 111 41 ooooo;..:r

@II ----.s:o~ 00)9

JUDULTUGAS AKHIR : Per~nA"'."' ~+m.to~ etA..-. fu~""lt.J\"' TAM~ ~,.. u"~k orn·+

~bA~ <Tu~ ~AA, c\t Jetllll"' To/ 1'u"""'3~' bt~r- ~Y4 'Bu~ ~ 48~ yru TANGGAL : PROPOSAL

NO. SP-MMTA : o ~ ~ss-& I tn .. " t . 'f · t lrf . 0). 02- .oo 1 2.oc8

KEGIATAN NO I TANGGALI PARAF

REALISASI I RENCANA MINGGU DEPAN I ASISTEN

I . f~ I I & ~Q\11<.: h,\~tli Ct._ t\.o-.11' (\J.

24/ , .n ~ 2 I /0~ l'b - KV..""-~ V\.Ft-~ -1--A~c..L, I t, e_'

3 l}o~· I~

"1 -1( I

i) IS

! · l~t,'t1

'l-J..j I

' · I 1~ r3

~ 1 L ~ , (v. c~~ tel e>-. ~ 1>~ ;._

~AQ\tv;.fV\~"'

- ~rhn..~CtV\ ~\n,\1'1\ k t\p""' ~~~ 1\tn~ . 1-e""k

- -t 1 ""''o . -t-ec)~IL ~ 7\'#-q..\ ~~v.~""""'

\J"'''1 G - t.

~ '11~~ . b-fr+,.~~ M.~~ \t:\l"'"'­

- ti( ~b. ttty.~.t IV\1.\hh btt~

~

-Te~~~;~" r~ -hml>. +~ ~tr\\..{ rer~~I~V\

'0 'I(\ X\ ~ \ [!\ CAv- \.\\II\~ Vi\

- ~ .... ~ . ~""'" ~ - ~~b. kr,w. ·

- tl\(u.~ h o -o o\\~v~.~ . Mln''1

- 'tiM\.. ~~ ~ ~~~

~c. ~ h ,~,.."' \ +-~ W\J... t: r

..- fe,.t~Jt~~.... fb-nitlA"j""'- 1lfVIb.

/Jt<kh"'t ~ «" <f!Ntb. ~'\~<,

~fAd!. ~-

,,.-

- ~~\;1.1\~<: ~m~" kco~c; Uf\~tL ffu~ 1u (t(C11\r~ ~,

NA 1\.N ;:=rtr _,

,.;J ; ~-•... / ~/"

Page 385: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

Form AK/TA-04

rev01

NAMA PEMBIMBING

NAMA MAHASISWA

NRP

JUDUL TUGAS AKHIR

TANGGAL PROPOSAL

NO.SP-MMTA

NO TANGGAL

·:r. b~t' 1/,

g. tltfo,~l~

~ ).loci I g

-~?

PROGRAM STUDI S-1 JURUSAN TEKNIK SIPIL FTSP- ITS

LEMBAR KEGIATAN ASISTENSI TUGAS AKHIR (WAJIB DIISI) Jurusan Teknik Sipil tt.2 , Kampus fTS Sukotilo, Surabaya 60111 1

Telp.031-5946094, Fax.031-5947284

@. I ~S(IO\ 0919

futu. ~~n+ri ~ql"'' r"ro I ~T - ~T

: ~iclw"\v-, ~~J.i"T

: 0~1114~ ()OCOOd-t

. Yer;anc~n~"""' ~~\- MV\ r~""~<~ ~""'"' {).q~ ...... unt>..k Dpn+ J~rn!...,+-,.._

-t\.t\&1~ o_, PI.\N'N\-_9 tlty.l~ 101 \y\:,~1-i ~'""- hy~ ~1.1~ ..( T;q l(IH1f.tv

:

: 0.;2.0JS8 I \\2- . VI . '--{ . I /{>p. ~ -o L . oo/ uti

KEGIATAN PARAF

REALISASI RENCANA MINGGU DEPAN ASISTEN

- ~ti'tf f-Un X>t~P\ Ltl~ YY\€1\c,_r; ~Ctz \M.} 1-ffl'fltf'V\tlO"' Ai~tW ~

~ CAri ~F ~\<t c.·, . ~ ~ F- > ~f~., ..

, ~~ ~~~~~·g.... L~r-r"'"' \c.f\A~-. \t\ ¥~ 'p I n-:r :u"' ""' ' {l:\ 'urtl"'~· ~~C\~ 6. ~<~! ,_ M~" ~- .

. ~ ~ fen,~Al3'M kArt~ .P.Nl"- w.r~,..

vJL~ Qi~a~ l- ~n / ~ 1'14-kiYI"'

~A.r cklo.m X!{A ~I Strt~U.e;.

f£1.f1\Mt{if ~""~ ~ ~\tn~U~ -\

Page 386: PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH DASAR …

BIODATA PENULIS

Ridwan Budiarjo,

Penulis dilahirkan di Bojonegoro 25

November 1995, merupakan anak kedua dari

2 bersaudara. Penulis telah menempuh

pendidikan formal di SDN Kasiman 1

(Kasiman), SMPN 2 Cepu (Cepu), dan

SMAN 1 Cepu (Cepu). Setelah lulus dari

SMAN 1 Cepu tahun 2014, penulis

melanjutkan program sarjana (S1) di Jurusan

Teknik Sipil FTSLK-ITS melalui jalur

SNMPTN pada tahun 2014. Dijurusan

Teknik Sipil ini penulis mengambil bidang studi geoteknik. Selama

pendidikan penulis pernah meraih beberapa prestasi seperti Juara 2

Lomba Futsal FKMTSI Regional Jatim tahun 2015 dan Juara 3 ITS

Futsal Championship tahun 2015. Selain itu penulis juga aktif

dalam organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa dan beberapa

kepanitiaan seperti Koordinator Screening ITS Futsal

Championship tahun 2016. Gelar Sarjana Teknik diperoleh penulis

pada tahun 2018. Jika pembaca ingin berdiskusi dengan penulis

dapat menghubungi melalui email: [email protected].