PENYIMPANGAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM …

13
PENYIMPANGAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM HUMOR-HUMOR GUS DUR Dwi Budiyanto FBS Universitas Negeri Yogyakarta e-mail: [email protected] Abstract This study aims to describe forms of speech implicature violations in the dis- course of Gus Dur’s humors. The data sources were collections of his humors in okezone.com and gusdur.net. The data were analyzed using the descriptive technique involving tabulation, categorization, and inference. The data were selected and cat- egorized on the basis of the maxim violations and then analyzed and inferred in accordance with types and forms of violations from the cooperative and politeness principles. The results show that humorous effects in Gus Dur’s humors are made through the utilization of speech implicature violations. In the cooperative principle, there are violations from the maxims of quantity, quality, relevance, and manner. In the politeness principle, there are violations from maxims of generosity, approba- tion, and modesty. Keywords : discourse of humor, speech implicature, cooperative principle, polite- ness principle 105 PENDAHULUAN Humor telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Sebagai fenomena kebahasaan humor dapat ditemukan di banyak tempat dan tradisi. Kehadiran humor dalam ma- syarakat merupakan fenomena menarik. Humor tidak hanya diterima masyara- kat, tetapi sekaligus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyara- kat. Masyarakat menyampaikan sesuatu yang dirasakan dalam hatinya secara tidak langsung melalui humor, lelucon, atau anekdot. Keinginan, keisengan, kejengkelan, kemarahan, dan semacam- nya dapat diungkapkan melalui lelucon atau anekdot (Danandjaja, 1999). Humor dapat ditemukan hampir di semua lapisan masyarakat. Doyin (2006) menjelaskan bahwa berdasarkan penelitiannya humor dapat diklasifika- sikan berdasarkan segmentasinya. Ada humor untuk kalangan mahasiswa, pesantren, pasangan suami istri, peja- bat, dan sebagainya. Humor dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang untuk melampias- kan perasaan tertekan dan mengurangi berbagai ketegangan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan berhumor anta- ra penutur dan lawan tutur termasuk dalam tindak tutur. Pada kenyataan- nya, tindak tutur dalam wacana humor ada yang disampaikan secara jelas dan langsung sehingga dapat ditangkap maksudnya. Namun, ada juga yang di- sampaikan secara terselubung. Wacana humor yang penyam- paian maksudnya dilakukan secara terselubung merupakan bagian dari implikatur percakapan (conversation im- plicature). Dalam wacana humor, peng- gunaan implikatur percakapan akan menimbulkan kelucuan, kegelian atau tertawa bagi lawan tutur yang dapat menangkap maksud yang disampaikan dalam wacana humor tersebut. Apabila lawan tutur tidak dapat menangkap

Transcript of PENYIMPANGAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM …

Page 1: PENYIMPANGAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM …

PENYIMPANGAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM HUMOR-HUMOR GUS DUR

DwiBudiyantoFBSUniversitasNegeriYogyakartae-mail:[email protected]

AbstractThisstudyaimstodescribeformsofspeechimplicatureviolationsinthedis-

courseofGusDur’shumors.Thedata sourceswere collectionsofhishumors inokezone.comandgusdur.net.Thedatawereanalyzedusingthedescriptivetechniqueinvolvingtabulation,categorization,andinference.Thedatawereselectedandcat-egorizedon thebasisof themaximviolationsand thenanalyzedand inferred inaccordancewithtypesandformsofviolationsfromthecooperativeandpolitenessprinciples.TheresultsshowthathumorouseffectsinGusDur’shumorsaremadethroughtheutilizationofspeechimplicatureviolations.Inthecooperativeprinciple,thereareviolationsfromthemaximsofquantity,quality,relevance,andmanner.Inthepolitenessprinciple, thereareviolationsfrommaximsofgenerosity,approba-tion,andmodesty.

Keywords : discourseofhumor,speechimplicature,cooperativeprinciple,polite-nessprinciple

105

PENDAHULUANHumortelahmenjadibagiandari

kehidupan masyarakat Indonesia.Sebagai fenomena kebahasaan humordapatditemukandibanyaktempatdantradisi. Kehadiran humor dalam ma-syarakatmerupakanfenomenamenarik.Humor tidak hanya diterimamasyara-kat, tetapi sekaligus menjadi bagianyang tidak terpisahkan dari masyara-kat.Masyarakatmenyampaikansesuatuyang dirasakan dalam hatinya secaratidaklangsungmelaluihumor,lelucon,atau anekdot. Keinginan, keisengan,kejengkelan,kemarahan,dansemacam-nyadapatdiungkapkanmelaluileluconatauanekdot(Danandjaja,1999).

Humordapatditemukanhampirdi semua lapisan masyarakat. Doyin(2006)menjelaskanbahwaberdasarkanpenelitiannyahumordapat diklasifika-sikan berdasarkan segmentasinya.Adahumor untuk kalangan mahasiswa,pesantren, pasangan suami istri, peja-

bat,dansebagainya.Humordilakukanolehseseorang

ataukelompokoranguntukmelampias-kanperasaantertekandanmengurangiberbagai ketegangandalamkehidupansehari-hari. Kegiatan berhumor anta-ra penutur dan lawan tutur termasukdalam tindak tutur. Pada kenyataan-nya,tindaktuturdalamwacanahumoradayangdisampaikansecara jelasdanlangsung sehingga dapat ditangkapmaksudnya.Namun,ada jugayangdi-sampaikansecaraterselubung.

Wacana humor yang penyam-paian maksudnya dilakukan secaraterselubung merupakan bagian dariimplikaturpercakapan(conversation im-plicature).Dalamwacanahumor,peng-gunaan implikatur percakapan akanmenimbulkan kelucuan, kegelian atautertawa bagi lawan tutur yang dapatmenangkapmaksudyangdisampaikandalamwacanahumortersebut.Apabilalawan tutur tidak dapat menangkap

Page 2: PENYIMPANGAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM …

106

LITERA,Volume8,Nomor2,Oktober2009

maksudwacana humor yangmengan-dung implikatur percakapan sudahdapat dipastikan orang tersebut tidakakan merasa lucu, geli, atau tertawa,bahkandiabisamarahdalammenang-gapiwacanayangdimaksudkansebagaihumoritu.

Grice(1975)ketikamembahasim-plikatur percakapan menegaskan bah-wadalamtindaktuturdiperlukansepe-rangkat asumsi yang akanmenjadikanproseskomunikasimenjadilebihefektifdan efisien.Antarapenuturdan lawantutur harus bersifat kooperatif. Olehkarenaitu,penuturdanlawantuturha-rusmematuhiprinsipkerjasama(coope-rative principles)danprinsipkesopanan.Denganberpedomanpadaprinsipker-jasamadankesopananmakaprosesko-munikasi akanberlangsung lancardanjelas.Hanyasajatidakselamanyadalampraktik komunikasi dua prinsip terse-but dipatuhi. Dalam wacana humor,misalnya, secara sengajakeduaprinsiptersebutdisimpangkan.

Tujuan utama penyimpangandalamaspekpragmatikwacanahumoradalahuntukmenimbulkanefekkelucu-an.Haliniterlihatdalamhumor-humorGusDuratauKHAbdurrahmanWahid.GusDurmemanfaatkanpenyimpanganprinsipkerjasamadankesopananuntukmemunculkanrasalucu.Humor-humorGus Durmenunjukkan pemakaian ke-bahasaanyangkhaskarenamampume-nimbulkan kelucuan. GusDurmelaluihumor-humornya diakui telah men-ciptakantradisibaruyang lebihsantai,nonformal,akrab,dantidakterikatolehprotokoler yang kaku dan mengikat.Penelitian ini berusaha menjelaskanpenyimpangan-penyimpangan yangterjadi dalam humor-humor Gus Dur,terutama dalam aspek pragmatik. Pe-nyimpangan implikatur percakapanyangdimaksudterkaitdenganpenyim-pangan prinsip kerjasama (cooperative principles)danprinsipkesopanan(polite-

ness principles).Humor memiliki peranan yang

sentraldalamkehidupanmanusia,yaitusebagaisaranahiburandanpendidikanuntukmeningkatkankualitashidupma-nusia.Dalamsituasihidupyangmem-buruk, humor dapat dijadikan pelipurlara dan hiburan yangmenyenangkan.Sementaraitudalamsituasimasyarakatyang terdegradasi humordapat dijadi-kansaranakritiksosialyangtajam,teta-pimampumenimbulkanefekkelucuan.Masyarakatpenikmathumorakanme-ngalami dua hal sekaligus, yaitu terhi-burdantercerahkan.

Penjelasan di atas menegaskanbahwa humor merupakan rangsanganyang mempunyai potensi untuk me-mancingtawa.Namundemikian,menu-rutRustono(1988,dalamMulyani,2002)humor tidaklah sekedar berupa ke-mampuanmenghiburdanmenggelikanmelalui ujaran atau tulisan. Satuan ke-bahasaan yangdapat berperan sebagairangsanganmunculnya tawa harus di-kreasidengankriteria-kriteriatertentu.

Wijana(2003)menjelaskanbahwadari sudut pandang linguistik humordikembangkan dari konsep ketidakse-jajaran (incongruity) dan pertentangan(conflict). Ketidaksejajaran dan perten-tangan itu terjadi karena dilanggarnyanorma-norma pragmatik bahasa, baiksecara tekstual maupun interpersonal.Secara tekstual,pelanggarandilakukandenganpenyimpanganprinsipkerjasa-ma.Sementaraitu,secarainterpersonaldilakukandenganpelanggaranprinsipkesopanandanparameterpragmatik.

Pelanggaran aspek pragmatiktersebut dapat menimbulkan efek ke-lucuankarenabagian-bagiandarikreasikebahasaanyangdisimpangkantersebutdipersepsi secara tiba-tiba oleh penik-mathumor.Humor-humoryangdisam-paikan Gus Dur kebanyakan direspondan menimbulkan efek kelucuan bagipenikmatnya, terlebih ketika humor-

Page 3: PENYIMPANGAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM …

107

humor tersebut secara mudah mulaibanyakdiaksesolehmasyarakat.SecaralinguistikGusDurmemanfaatkankrea-sikebahasaandiatasuntukmenghadir-kanefeklucudalamhumor-humornya.

Efek kelucuan dalam humor di-timbulkan melalui pemanfaatan kreasibahasatertentu.Berdasarkanpendekat-an pragmatik, pada hakikatnya humorterjadikarenapenyimpangandua jenisimplikatur, yakni implikatur konven-sional (conventional implicature)dan im-plikatur percakapan (conversational im-plicature) (Wijana, 2003). Jenis implika-turpertamaterkaitdenganmaknaben-tuk-bentuklinguistik,sedangkanyangkedua menyangkut elemen-elemenwacanayangharusmematuhiprinsip-prinsippertuturan.

Wacana humor berusaha me-nyimpangkan prinsip pertuturan yangseharusnya dipatuhi dalam proses ko-munikasi. Dalam proses komunikasi,penutur dan lawan tutur seharusnyamematuhi prinsip kerjasama (coopera-tive principles) dan prinsip kesopanansebagaibagiandariprinsippertuturan.Denganberpedomanpadaprinsipker-jasamadankesopananmakaprosesko-munikasi akanberlangsung lancardanjelas.Hanyasajatidakselamanyadalampraktik komunikasi dua prinsip terse-but dipatuhi. Dalam wacana humor,misalnya, secara sengajakeduaprinsiptersebutdisimpangkan.

PrinsipkerjasamamenurutGrice(1975) dijabarkan dalam beberapamaksim, yaitu (1) maksim kuantitas(maxim of quantity),(2)maksimkualitas(maxim of quolity), (3)maksimrelevansi(maxim of relevance),dan(4)maksimcara(maxim of manner). Selain itu, menurutLeech (1983) dalamproses komunikasiperlu ditambahkan prinsip kesopanan(politeness principles).Prinsipkesopananmemiliki beberapa maksim, yaitu (1)maksimkebijaksanaan (tact maxim), (2)maksim kemurahan (generosity maxim),

(3) maksim penerimaan (approbation maxim), (4) maksim kerendahhatian(modesty maxim), (5) maksim kecoco-kan (agreement maxim),dan (6)maksimkesimpatian (sympathy maxim) (Wijana,2003;Mulyani,2002).

Terkait dengan maksim-maksimdalamprinsip kerjasamadapat dijelas-kan sebagai berikut.Maksim kuantitasmenghendakisetiappesertatuturmem-berikan kontribusi yang secukupnyaatau sebanyak yang dibutuhkan olehlawantuturnya.Maksimkualitasmeng-haruskan setiap peserta tutur untukmengatakan sesuatu yang sebenarnya.Maksim relevansi mewajibkan pesertatutur untuk memberikan kontribusiyang relevan dengan masalah pembi-caraan,sedangkanmaksimpelaksanaanmenghendaki peserta tutur berbicarasecaralangsung,tidakkabur,dantidakberlebihan,sertaruntut.

Sementara itu, terkait denganmaksim-maksim dalam prinsip keso-panandapatdipaparkansebagaiberikut.Maksim kebijaksanaan menghendakipeserta tutur meminimalkan kerugianorang lain ataumemaksimalkan keun-tunganoranglain.Maksimkemurahanmenuntut peserta tutur memaksimal-kan penghormatan kepada orang lain.Maksimpenerimaanmewajibkanpeser-ta tuturmemaksimalkankerugianbagidiri sendiri atau meminimalkan keun-tunganbagidirisendiri.Maksimkeren-dahhatiaanmengharuskanpesertatuturmemaksimalkanketidakhormatanpadadiri sendiri atau meminimalkan peng-hormatan pada diri sendiri. Maksimkecocokan menghendaki peserta tuturuntuk memaksimalkan kecocokan diantaranyaataumeminimalkanrasaketi-dakcocokan.Sementaraitu,maksimke-simpatianmengharuskansetiappesertatuturmemaksimalkanrasasimpatiataumeminimalkanrasaantipatikepadala-wantuturnya(Wijana,2003).

PenyimpanganImplikaturPercakapandalamHumor-humorGusDur

Page 4: PENYIMPANGAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM …

108

LITERA,Volume8,Nomor2,Oktober2009

METODE Penelitian ini berusaha mendes-

kripsikan penyimpangan aspek prag-matik dalam wacana humor Gus Duryang berfungsi untuk menimbulkanefekkelucuan.Sumberdataadalahwa-canahumorGusDuryangdiaksesdariinternet, terutamadariokezone.zomdangusdur.net. Data tersebut dikumpulkandengan menggunakan teknik catat.Data dicatat dengan menggunakankartudata.Adaduabagiandalamkartudata,yaitubagiandeskripsidanbagianrefleksi.Bagiandeskripsidigunakanun-tukmemuatpenggalanwacanahumoryangmenyimpangdariimplikaturper-cakapan,terutamadariprinsipkerjasa-ma dan prinsip kesopanan. Sementaraitu,bagianrefleksiberisihasilinterpre-tasi terhadap jenis penyimpangan ter-hadapmaksim-maksimdariimplikaturpercakapandiatas.

Validitasdatadicapaimelaluiva-liditassemantikdalamhalinidalamhalinipemaknaansatuanlingualyangber-wujud penyimpangan-penyimpanganterhadapmaksim dalam prinsip kerja-samadanprinsipkesopanandalamhu-mor-humor Gus Dur. Reliabilitas datadiperoleh melalui car abaca dan kajiulang(intra-rater).

Analisis data dilakukan denganteknikdeskriptifdengan langkah-lang-kah komparatif, kategorisasi, dan infe-rensi. Data yang terkumpul kemudiandipilahdandikategorisasikanberdasar-kan penyimpangan maksim-maksimyang ada. Langkah selanjutnya adalahmenganalsisdanmenarikinferensisertasimpulan tentang jenis dan wujud pe-nyimpangan-penyimpangan terhadapmaksim dalam prinsip kerjasama danprinsip kesopanan yangdigunakan se-bagai saranauntukmemunculkanefekkelucuandalamhumor-humorGusDur.

HASIL DAN PEMBAHASANPenyimpangan Maksim Kerjasama (cooperative principles)

Wacana humor dikreasikan dandibentuk dari penyimpangan prinsipkerjasamasehinggasecarasengajaatautidak sengaja perserta percakapan ter-libatdalamproseskomunikasiyangti-dakwajar (non-bonafide communication).Dalam wacana nonhumor penutur se-lalu memperhatikan maksim-maksimpercakapannya.Hal ini sangatberbedadenganwacanahumor.Jeniswacanainiberusaha agar tuturan yangdihasilkanmelanggarmaksim-maksimpercakapantersebut(Wijana,2003).

Prinsip kerjasama yang disim-pangkan tersebut meliputi empatmaksim, yaitu maksim kuantitas,maksim kualitas, maksim relevansi,dan maksim pelaksanaan. Berikutini akan dipaparkan temuan tentangpenyimpangan prinsip kerjasama darikeempatmaksimtersebut.

Penyimpangan Maksim KuantitasLazimnya dalam melakukan

proses komunikasi yang memenuhiprinsip kerjasama penutur seharusnyamemberikan informasi sebanyak yangdibutuhkan lawan tutur. Namun, didalamwacanahumorGusDurprinsipdanketentuaninidilanggarataudisim-pangkan.Penyimpanganmaksimkuan-titas ternyatamampumembentuk efekkelucuan, bahkan kadangkala mampumenimbulkan keterkejutan. Berdasar-kandatayangterkumpulGusDurme-manfaatkanpenyimpanganmaksiminiuntuk menciptakan humor yang lucu.Hal ini terlihat dalam penggalan wa-canaberikutini.

Kaum AlmarhumMungkinkah Gus Dur benar-

benar percaya pada isyarat darimakam-makam leluhur? Kelihat-annya dia memang percaya, sebab

Page 5: PENYIMPANGAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM …

109

Gus Dur selalu siap dengan gigihdan sungguh-sungguh membela“ideologi”nyaitu.Padahalhalterse-but sering membuat repot parakoleganya.Tapi,inimungkinjawab-anyangbenar,ketikaditanyakenapaGusDurseringberziarahkemakamparaulamadanleluhur.

“Saya datang ke makam,karenasayatahu.Merekayangmatiitu sudah tidak punya kepentinganlagi.”Katanya.

Dari penggalan wacana di atasdapatdiketahuibahwaGusDurmem-berikankontribusiyangberlebihandantidak sesuai dengan yang dibutuhkandari pertanyaan. Hal ini dapat terlihatdari satuan lingual yang berbentuk,“Saya datang ke makam, karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi.”Semuaorangsebenar-nya tahu bahwa penghuni kuburan ti-dak lagidapatberbuat apa-apakarenamemang mereka telah mati, termasukmereka tidak lagi memiliki kepenting-an.KontribusiyangdiberikanGusDurjelas tidakmemenuhikebutuhan infor-masilawantutur.Namun,dengancaramenyimpangkan maksim kuantitasternyata mampu memberikan dua halsekaligus,yaituefekkelucuandankritiksosial tidak langsung terhadapkondisibangsayangdipenuhiolehbanyakke-pentinganpragmatis.

Berikut ini data penggalan wa-cana lain yang menunjukkan bahwadalam menciptakan humor-humornya,GusDurberusahamemanfaatkankreasibahasa dengan jalan menyimpangkan-nyadarimaksimkuantitas.

Becak Dilarang MasukCeritanyaadaseorangtukang

becak asalMadura yangpernahdi-pergokiolehpolisiketikamelanggarrambu“becakdilarangmasuk”.Tu-kangbecakitumasukke jalanyang

ada rambu gambar becak disilangdengangarishitam,yangberarti ja-lanitutidakbolehdimasukibecak.

“Apakamutidakmelihatgam-bar itu? Itu kan gambar becak takboleh masuk jalan ini,” bentak pakpolisi.“Ohsayamelihatpak,tapiitukangambarnyabecakkosong,tidakadapengemudinya. Becak saya kanadayangmengemudi, tidakkosongberarti boleh masuk,” jawab si tu-kangbecak.

“Bodoh, apa kamu tidak bisabaca?Dibawahgambaritukanadatulisan bahwa becak dilarang ma-suk,”bentakpakpolisilagi.

“Tidak pak, saya tidak bisabaca,kalausayabisamembacamakasaya jadi polisi seperti sampeyan,bukanjaditukangbecaksepertiini,”jawab si tukang becak sambil ce-ngengesan.

Penggalan wacana di atas jugamenunjukkan bahwa terjadi penyim-pangan maksim kuantitas. Kontribusiyang diberikan ‘tukang becak’ terlihatberlebihan. Hal ini ditemukan dalamsatuanlingual“Oh saya melihat pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong, tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh ma-suk.”Pertanyaanyangdilontarkanpolisisebenarnyamerupakanbagiandariko-munikasi fatik (phatic communication)yang mengimplikasikan kemarahan.Kontribusi ‘tukang becak’ seharusnyacukup sampai satuan lingual “Oh saya melihat pak”sehinggatidakterlihatber-lebih-lebihan.

Fenomena ini diperkuat denganpemanfaatan satuan lingual di akhirpenggalanwacana “Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak seperti ini.”Kontribusiyangdiberikan‘tukangbecak’sangatberlebih-andan tidakmemenuhikebutuhan in-

PenyimpanganImplikaturPercakapandalamHumor-humorGusDur

Page 6: PENYIMPANGAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM …

110

LITERA,Volume8,Nomor2,Oktober2009

formasi penutur. Hanya saja ternyatapemanfaatan penyimpangan maksimkuantitas dalam penggalan humor diatasmampumenciptakanefekkelucuansekaliguskekonyolan.

Penyimpangan Maksim KualitasDalam proses komunikasi ma-

sing-masing peserta percakapan harussecara kooperatif mengatakan sesuatuyang sebenarnya. Mereka seharusnyamengatakan sesuatu berdasarkan buk-ti-bukti yang memadai (Wijana, 2003:82). Namun, untuk menciptakan efekkelucuan prinsip ini seringkali tidakdipatuhi, terutama dalam wacana hu-mor.Demikianpuladenganhumor-hu-mor Gus Dur. Penyimpangan maksimkualitas dieksplorasi secara maksimalsehinggamenciptakanefekkekonyolandan kelucuan yangmerangsang oranguntuk tertawa. Sebagai contoh dapatdiperhatikanpenggalanwacanahumorGusDurberikutini.

Cerita Gus Dur Soal Naik KeretaSetelah mendapat larangan

daridokternyauntuktidakmelaku-kan perjalanan jauh dengan meng-gunakanpesawat terbang,GusDurkemudian nekat untuk berpergianjauhmenggunakankeretaapi.

“Andamau pergi naik keretaapi Gus? Memangnya Anda pikirbisasampaitepatwaktudengannaikkeretaapi?”ledeksidokter.

“Anda jangan meremehkan,kereta itu cepet banget loh!” jawabmantanPresidenRIke-4itu.

“Kereta api mana yang bisamenandingi kecepatan pesawat ter-bang?”tanyadokter.

“Oho.. Anda jangan salah.Semua kereta api bisa lebih cepatdari pesawat,” kilah pria kelahiranJombang, Jawa Timur, 7 September1940ini.

“Anda mimpi kali. Semuaorang juga tahu kalau pesawat itujelaslebihcepatdibandingkankeretaapi,”cecarsangdokter.

“Wah, Anda salah. Memangsekarang ini pesawat lebih cepat.Tapi itukarenakeretaapibarubisamerangkak. Coba kalau kereta apinanti sudah bisa berdiri dan bisalari.Wuiih..pastibakalan jauh lebihcepatdaripesawat,”jawabGusDur,disambut wajah kecut sang dokter.(rhs)

Efek kelucuan dalam penggalanwacana di atas dimunculkan denganmengeksplorasipenyimpanganmaksimkualitas.KontribusiyangdiberikanGusDur dari penggalanwacana di atas ti-dak logiskarena tidakmungkinkeretaapidapatberdiridanberlari.Kebenar-an pernyataan Gus Dur dalam humordiatastidakdapatdibuktikan.Dengancaramenyimpangkanmaksim kualitasdalam satuan lingual “Tapi itu karena kereta api baru bisa merangkak. Coba ka-lau kereta api nanti sudah bisa berdiri dan bisa lari. Wuiih.. pasti bakalan jauh lebih cepat dari pesawat,” efek kelucuan dankekonyolan berpikir terlihat sangatjelas sehinggadapatmemunculkanke-lucuan bagi pendengar atau pembaca.Seandaninya penyimpangan tersebuttidak dilakukan, efek kelucuan tidakdapatmuncul dalamwacana sehinggatidak dapat merangsang orang untuktertawa.

Efek kelucuan dengan meman-faatkanpenyimpanganmaksimkualitasjuga terjadidalamwacanahumorberi-kutini.

Soeharto Pilih NU ‘Diskon’Suatuhari,dibulanRamadan,

Gus Dur bersama seorang kiai lain(kiai Asrowi) pernah diundang kekediamanmantanpresidenSoehartountuk buka bersama. Setelah buka,

Page 7: PENYIMPANGAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM …

111

kemudiansalatMaghribberjamaah.Setelahminumkopi,tehdanmakan,terjadilahdialogantaraSoehartodanGusDur.

Soeharto:“GusDursampaimalamdisini?”

GusDur:“Engga Pak! Saya harussegera pergi ke ‘tempatlain’.”

Soeharto:“Oh iya ya ya... silaken.Tapikiainyakanditinggaldisiniya?”

GusDur:“Oh, iya Pak! Tapi harusadapenjelasan.”

Soeharto:“Penjelasanapa?”GusDur:“SalatTarawihnyanantiitu

‘ngikutin’ NU lama atauNU baru?” Soeharto jadibingung,barukali inidiamendengar adaNU lamadan NU baru. Kemudiandiabertanya.

Soeharto:“Lho NU lama dan NUbaruapabedanya?”

GusDur:“KalauNU lama, Tarawihdan Witirnya itu 23rakaat.”

Soeharto:“Ohiyaiyayaya...gaapa-apa....” Gus Dur semen-taradiam.

Soeharto:“LhakalauNUbaru?”GusDur:“Diskon60%!”Hahahaha-

haha....(GusDur,Soeharto,danorang-orangyangmen-dengar dialog tersebutpuntertawa.)

GusDur:“Ya, jadisalat tarawihdanwitirnya cuma tinggal 11rakaat.”

Soeharto:“Ya sudah, saya ikut NUbaru aja, pinggang sayasakit.”

Wacana di atas melanggarmaksimkualitaskarenadianggaptidaklogis.Tidakadabuktiyangmemperkuattentang keberadaanNU lama danNU

baru dalam konteks kemasyarakatan,apalagi jika standarnya adalah jumlahrakaatdalamshalattarawih.Perbedaantersebut, biasanya terjadi antara ormasNU dengan Muhammadiyah, bukanantaraNUlamadanNUbaru.Penyim-pangan berikutnya dilakukan denganmenyatakanbahwaNUbarumemberi-kandiskon60%darishalattarawihNUlamayangberjumlah23rakaat.Satuanlingualyangmenunjukkanhaltersebutadalahsebagaiberikut.

Soeharto: “Lho NU lama dan NUbaruapabedanya?”

GusDur:“KalauNUlama,Tarawihdan Witirnya itu 23rakaat.”

Soeharto: “Ohiyaiyayaya...gaapa-apa....”

GusDursementaradiam.Soeharto: “LhakalauNUbaru?”GusDur:“Diskon60%!”

Penggalan wacana inilah yangmenimbulkanefekkelucuan.Sementarasatuanlinguallainnyamenjadikonteksyang mendukung orang untuk mema-hami satuan lingual di atas. Pemaha-man terhadap konteks tersebut yangakanmemperkuatpersepsiparapenik-mat humor-humor Gus Dur memilikiefekkelucuanyangbaik.Satuan-satuanlingualdiatasdidukungolehsatuanli-ngual berikutnya yang berupa kontri-busidariSoeharto,yaitu“Ya sudah, saya ikut NU baru aja, pinggang saya sakit.”

Penyimpangan Maksim RelevansiDalam proses komunikasi penu-

turdan lawan tuturdituntutuntukse-lalu relevan mengemukakan maksuddan ide-idenya. Maksim relevansimenekankan keterkaitan antara isiujaran dengan konteksnya agar prosesberbahasa dapat berlangsung secaraefektif. Dalam proses komunikasi haliniharusdiperhatikan.Akantetapi,wa-

PenyimpanganImplikaturPercakapandalamHumor-humorGusDur

Page 8: PENYIMPANGAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM …

112

LITERA,Volume8,Nomor2,Oktober2009

canahumorberusahasebaliknya.Upa-ya untuk menimbulkan efek kelucuandiekspresikan melalui penyimpanganmaksimrelevansi.Halyangsamaterjadidalamwacanahumor-humorGusDur.Tokoh-tokoh diciptakan sedemikianrupa untuk salahmenafsirkan kontekspembicaraanataudibuatsecarasengajamemahamikontekspembicaraansecarasalahdarimaksudlawanbicaranya.

Humorbertajuk‘Cuma Takut Tiga Roda’berikut inimemberikandeskripsiyanglebihjelastentangkecenderunganpemakaianmaksimrelevansisecarame-nyimpang.

Cuma Takut Tiga RodaSuatu hari, saat Abdurarah-

man Wahid menjabat sebagai Pre-siden RI, ada pembicaraan serius.Pembicaraan bertopik isu terhangatdilakukanselesaimenghadirisebuahrapat di Istana Negara. Diketahui,pembicaraan itu mengenai wabahdemamberdarah yang kala itume-landakota Jakarta.GusDurpunsi-buk memperbincangkan penyakitmematikantersebut.

“Menurut Anda, mengapademam berdarah saat ini semakinmarakdiJakartaPak?”tanyaseorangmenterinya.

“YakarenaGubernurDKI Ja-karta Sutiyoso melarang bemo, be-cak,dansebentar lagibajajdilarangberedardiKota Jakarta ini.Padahalkan nyamuk sini cuma takut samatigaroda...!”(rhs)Penggalan wacana humor Gus

Dur di atas membuktikan tentangpemanfaatan penyimpangan maksimrelevansi untuk menciptakan efek ke-lucuan. Terlihat sangat jelas bahwakontribusiGusDurmemiliki tipeyangberbeda dari satuan lingual sebelum-nya yang cenderung serius karena se-dang membahas permasalahan wabahdemam berdarah di Jakarta. Satuan

lingual yang merupakan kontribusiGusDurmenunjukkanbahwaGusDursecara sengaja menafsirkan maksudkontribusimenterisecarasalahdenganmenyatakan “Ya karena Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso melarang bemo, becak, dan sebentar lagi bajaj dilarang beredar di Kota Jakarta ini. Padahal kan nyamuk sini cuma takut sama tiga roda...!”

Kontribusi yang diberikan GusDurtidakberhubungansecaralangsungdengan konteks pembicaraan, tetapidikaitkan dengan konteks yang lain.Konteks yang dimaksud adalah iklansalah satuprodukobatnyamuk.Tentusajasatuanlingualyangmerupakanpe-nyimpangan dari maksim relevansi diatasmampumenciptakan efek kelucu-an, terlebih ketika pelibat komunikasimampu memahami konteks wacanaiklanobatnyamuktersebut.

Penyimpanganmaksimrelevansiternyata dimanfaatkan juga untukmenciptakan wacana humor yang ti-dakhanyamenimbulkanefekkelucuantetapijugamenyampaikankritiksosial.Penggalan wacana humor berikut inimendeskripsikantentanghaltersebut.

Tiga Polisi JujurGusDurseringterang-terang-

anketikamengkritik.Tidakterkecu-aliketikamengkritikdanmenyindirpolisi. Menurut Gus Dur di negeriinihanyaada tigapolisi yang jujur.“Pertama, polisi Hoegeng (mantanKapolri).Kedua,patungpolisi.Ketiga,polisi tidur.” Kata Gus Dur sambiltersenyum.

Berdasarkan penggalan wacanahumor di atas dapat diketahui bahwayangmenimbulkankelucuanadalahtu-turanGusDur yang berupa: “Pertama, polisi Hoegeng (mantan Kapolri). Kedua, patung polisi. Ketiga, polisi tidur.”Tuturantersebut merupakan kontribusi yangmelanggarmaksim relevansi.Memang

Page 9: PENYIMPANGAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM …

113

PenyimpanganImplikaturPercakapandalamHumor-humorGusDur

di antara ketiga hal di atas (Hoegeng,patungpolisi,danpolisitidur)memilikiketerkaitan dengan polisi. Hanya sajaberdasarkan konteks wacana tentangkejujuranpolisi,pemahamanyangme-mungkinkanadalahmanusiayangme-milikisifat-sifatjujurdanmerekaharusberprofesisebagaipolisi.Namun,tutur-anGusDurmerupakankontribusiyangmelanggar maksim relevansi. Untukmenimbulkan kekonyolan, kelucuan,dansekaliguskritik tajam terhadap in-tegritaspolisiGusDurmengaitkan tu-turannyadenganpatung polisidanpolisi tidur.

Penyebutan Hoegeng di awaldapat diterima secara logis. Artinya,penyebutan nama Hoegeng sebagaisalahsatuperwirapolisiyangmemilikiintegritas kejujuran dapat diterima ba-nyakorang.Akantetapi,penyertaanpa-tung polisidanpolisi tidurdalamtuturantersebutmenimbulkanefekkekonyolansekaliguskritiksosialyangtajamterha-dap institusi polisi. Langkah yang di-lakukan adalah dengan mengreasikanbahasamelaluipenyimpanganmaksimrelevansi.

Penyimpangan Maksim PelaksanaanMaksimpelaksanaanmengharap-

kan setiap peserta komunikasi untukmenyampaikanmaksudnyasecarajelas.Untuk memperoleh kejelasan tersebut,peserta tutur seharusnya berbicara de-ngan menghindari kekaburan (obscu-rity), ketaksaan (ambiguity), berbicarasecarapadat(concise),runtut,sertalang-sung(straightforward)(Wijana,2003:89).Dalamhumorketaksaanseringdiman-faatkan untuk menciptakan keterkeju-tan sekaligus kekonyolan yang dapatmenyebabkanseseorangtertawa.

BeberapahumorGusDurmenja-dikanketaksaansebagaikekuatanuntukmenimbulkan efek kelucuan. BiasanyaketaksaanterlihatdalampenafsirandanpemahamantokohrekaanGusDuryang

berbedaterhadapsatuwacanaatausa-tuanlingualtertentu.Databerikutmem-berikan deskripsi yang lebih jelas daripenjelasanini.

Peluru pun HabisIni cerita Gus Dur tentang

situasi Rusia, tidak lama setelahbubarnyaUniSoviet.sosialismehan-cur, dan para birokrat tidak punyapengalaman mengelola sistem eko-nomi pasar bebas. Pada masa sosi-alisme,memangrakyat seringantreuntukmendapatkanmacam-macamkebutuhan pokok, tapimanajemen-nya rapi, sehinggasemuaorangke-bagian jatah. Sekarang, masyarakattetapharusantre,tapikarenamane-jemennya jelek, antrean umumnyasangat panjang, dan banyak orangyangtidakkebagianjatah.

Begitulah, seorang aktivis so-sial berkeliling kotaMoskowuntukmengamati bagaimana sistem baruitu bekerja. di sebuah antrean roti,setelah melihat banyaknya orangyang tidakkebagian, aktivis itume-nulis di buku catatannya, “rotihabis.”

Laludiapergi ke antreanba-hanbakar.lebihbanyaklagiyangtakkebagian. Dia mencatat “bahan ba-karhabis!”,kemudiandiamenujukeantrean sabun.Wahpemerintahka-pitalisbaruinibetul-betulbrengsek,banyaksekalimasyarakatyangtidakmendapat jatah sabun.Diamenulisbesar-besar“sabunhabis!”

Tanpa dia sadari, dia diikutiolehseorangintelKGB.Ketikaakanmeninggalkan antrean sabun itu, siintelmenegur,“Heibung!Dari tadikamu sibuk mencatat-catat terus,apasihyangkamucatat?”Sangak-tivis menceritakan bahwa dia se-dangmelakukan penelitian tentangkemampuan pemerintah dalammendistribusikan barang bagi rak-

Page 10: PENYIMPANGAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM …

114

LITERA,Volume8,Nomor2,Oktober2009

yat.“Untungkamuya,sekarangsu-dahzamanreformasi”,ujarsangin-tel,“Kalaudulu,kamusudahditem-bak”.

Sambil melangkah pergi,aktivis itu mencatat, “peluru jugahabis!”

SangaktivismengalamiketaksaanuntukmemahamikontribusiintelKGB,yaituUntung kamu ya, sekarang sudah za-man reformasi”, dan “Kalau dulu, kamu sudah ditembak”.Maknadarikontribusiinisebenarnyamenyatakanbahwasanginteltidakakanmempermasalahkanke-giatan penelitian aktivis sosial, apalagimenembaknya, seperti yang dilakukanpada masa otoriter karena sekarangsudah masa reformasi. Namun, duasatuanlingualtersebutdipahamisecaraberbedaolehaktivissosialdengansatu-anlinguallain,yaitu“peluru juga habis!”Penyimpanganmaksimpelaksanaaninidapatmenciptakanefekkelucuan.

Bentuk-bentuk ketaksaan lainyang dieksplorasi untuk mendukungwacanahumordapatditemukandalampenggalanberikutini.

Radio IslamiSeorang Indonesia yang baru

pulangmenunaikan ibadahhaji ter-lihatmarah-marah.

“Lho kang, ngopo (kenapa)ngamuk-ngamuk mbanting radio?”tanyakawannyapenasaran.

“Pembohong! Gombal!” ujar-nyageram.Temannyaterpakukebi-ngungan.“RadioinidiMekkahtiaphari ngaji Al-Qur’an terus. Tapi disini, isinya lagudangdut tok.RadiobeginikokdibilangradioIslami.”

“Sampean tahu ini radio Isla-midarimana?”

“Lha…, itu bacaannya ‘all-transistor’,pakai’Al’.”

Penggalan di atas jelas berusahamengaburkan pemahaman tentang ra-dio, yang tergantung pada stasiun pe-nyiarannyadenganmaknaradioIslami.Pengaburanpemahamansekaligusket-aksaandefinisi‘radioIslami’dimanfaat-kanuntukmenciptakanefekkekonyolanjamaahhajidariIndonesia.Kekonyolanyang terbentuk mampu memunculkankelucuanbagipembaca.

Penyimpangan Maksim KesopananProses komunikasi tidak hanya

menuntut dipatuhinya prinsip ker-jasama, tetapi juga prinsip kesopanan.Maksim kesopanan secara umum me-ngaturcara-carapesertakomunikasiber-interaksidalamupayamenghargaidanmenghormati lawanbicaranya (Wijana,2003: 96). Kepatuhan terhadap prinsipkerjasama dan kesopanan tidak selaluterjadidalamwacanahumor.Seringkalikeduaprinsiptersebutdilanggardenganmenyimpangkan maksim-maksimnya,termasukdidalamnyamaksim-maksimdalamprinsipkesopanan.

Humor-humorGusDurjugame-manfaatkanpenyimpanganini.Adatigamaksimyangdisimpangkandalamhu-morGusDur,yaitumaksimkemurahan,maksimkebijaksanaan,danmaksimke-rendahanhati.Berikutiniakandibahasmasing-masingpenyimpanganmaksimtersebut.

Penyimpangan Maksim KemurahanMaksim kemurahan berpusat

padadiri sendiri.Maksim inimengga-riskansetiappesertakomunikasiuntukmemaksimalkankerugiandanmemini-malkankeuntungandirisendiri.DalamwacanahumorGusDurpenyimpanganini dilakukan dengan menciptakan to-koh-tokoh (termasukGusDur sendiri)yang berusaha memaksimalkan keun-tungan dan meminimalkan kerugiandiri pribadinya, termasuk keuntungandarisisipencitraan.Untukitudapatdi-

Page 11: PENYIMPANGAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM …

115

simakimplikasiwacanahumorGusDurberikutini.

Fenomena ‘Gila’ Gus DurMelekatnyapredikat humoris

pada PresidenRI yang keempat itupunsempatmembuatPresidenKubaFidelAlejandroCastroRuz penasa-ran. Suatu ketika, keduanya berke-sempatanbertemu. Seperti yangdi-ceritakanolehmantanKepalaProto-kolIstanaPresidenWahyuMuryadipada tayangan televisi,FidelCastrobertanyakepadaGusDurmengenaijoke teranyarnya.

DijawablaholehGusDur,”DiIndonesia itu terkenaldengan feno-mena ‘gila,’” Fidel Castro pun me-nyimak pernyataan mengagetkantersebut.”Presidenpertamadikenaldengangilawanita.Presidenkeduadikenaldengangilaharta.Lalu,pre-sidenketigadikenalgilateknologi,”tuturGusDuryangkemudianterdi-amsejenak.FidelCastropun sema-kin serius mendengarkan lanjutancerita.

”Kemudian, kalau presidenkeempat, ya yang milih itu yanggila,” celetukGusDur.FidelCastropun diceritakan terpingkal-pingkalmendengardagelantersebut.(rhs)

Efek kelucuan muncul dalamsatuan lingualberupa“Kemudian, kalau presiden keempat, ya yang milih itu yang gila.” Satuan lingual ‘presiden keempat’ jelasmenyaranpadaGusDuratauKHAbdurrahmanWahid sebagai presidenIndonesia keempat. Jika presiden-pre-sidenlaindilekatkanidentitaskegema-ran (kegilaan) terhadap wanita (pres-iden pertama), harta (presiden kedua),dan teknologi (presiden ketiga), un-tukGusDur (presiden keempat) tidakdilekatkan pada kegemaran. Satuan li-ngual‘gila’diarahkanpadapemilihnya,yaituanggotaMajelisPermusyawaratan

Rakyat(MPR)RI.Dalamkonteksiniter-lihat bahwaGusDurmenyimpangkanmaksimkemurahandenganmenyudut-kanketigapresidenRIsebelumnyadananggotaMPR sebagai pemilih gila. Se-mentara dirinya sendiri dalam posisilebih terhormat dan tidak dirugikan.Cara ini menimbulkan efek kelucuandalamwacanahumordiatas.

Penyimpangan Maksim KebijaksanaanMaksim kebijaksanaan meng-

harapkan setiap peserta tindak tuturmeminimalkankerugianoranglainataumemaksimalkankeuntunganoranglain.DalamwacanahumorGusDurterdapatbeberapa wacana yang mengindikasi-kan dimanfaatkannya penyimpanganmaksimkebijaksanaanmelaluikecende-runganuntukmerendahkanoranglain.Dalamhalini,fokusmaksimkebijaksa-naanterletakpadaoranglain.

Pengalaman Gus Dur Naik HajiSuatu kali Presiden Soeharto

berangkatkeMekkahuntukberhaji.Karenayangpergiseorangpersiden,tentu sejumlah menteri harus ikutmendampingi. Salah satunya “pe-minta pertunjuk” yang paling rajin,MenteriPeneranganHarmoko.

Setelah melewati beberaparitualhaji,rombonganSoehartopunmelaksanakan jumrah,yaknisimboluntuk mengusir setan dengan caramelemparbatuke sebuah tiangmi-rip patung.Di sini lahmunculma-salah,terutamabagiHarmoko.

Beberapakalibatuyangdilem-parkannyaselaluberbalikmenghan-tam jidatnya. “Wah kenapa jadi be-giniya?”ceritaGusDusmenuturkanpernyataan Harmoko yang saat itutampakgemetarkarenatakut.

LaluHarmoko pindah posisi.Hasilnyasamasaja,batuyangdilem-parnya seperti ada yang melemparbalik ke arah dirinya. Setelah tujuh

PenyimpanganImplikaturPercakapandalamHumor-humorGusDur

Page 12: PENYIMPANGAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM …

116

LITERA,Volume8,Nomor2,Oktober2009

kali lemparan hasilnya selalu sama,Harmokopunmenolehkekanandankekiri,mencari-cariposisipresidenuntuk “minta petunjuk”. Setelahketemu, lalu dengan lega ia tergo-poh-gopoh menghampiri BapakPresiden. Namun, sebelum sampaidi hadapan Soeharto, ia turutmen-dengar bisikan “Haimanusia, sesa-masetanjangansalinglempar.”(rhs)

Efek kelucuan terdapat dalamsatuanlingual“Hai manusia, sesama setan jangan saling lempar.”Kontribusidarisu-araghaib tersebutdidukungolehkon-teks-kontekssatuanlingualsebelumnyayang mampu menggiring pada aspekketerkejutan. Penyimpangan maksimkebijaksanaan dilakukan dengan me-maksimalkankerugianorang lainsertameminimalkankeuntunganorang lain.Kerugianbagioranglainitudapatberu-pa kerugian dalam aspek pencitraan.Dalam kontekswacana humor di atas,Harmokodicitrakansebagaisetanataumanusiayangmemilikikaraktersetan.

Penyimpangan Maksim Kerendahan hati

Maksimkerendahanhatimenun-tut setiap penutur untuk semaksimalmungkin tidak hormat pada dirinyasendiriatauseminimalmungkinmem-berikan hormat bagi dirinya sendiri.Jenis maksim ini disimpangkan dalamwacana humor Gus Dur. Namunkadangkala sebuah kontribusi meny-impangdarimaksiminidengantujuanuntukmemunculkan rasahumor.Beri-kut ini penggalan wacana humor GusDuryangmembuktikanpenyimpanganmaksimkerendahanhati.

Lagi Asyik BacaBertahun-tahun, saya heran

kenapa sih Indonesia “Tidak maju-maju”meskimerekasudahmerdeka60tahunlebih.Tapisekarang…saya

sudah tahu alasannya. Berdasarkandata statistik: Jumlahpenduduk In-donesiaada225juta.100jutadian-taranya adalah para pensiunan dananak-anak.Jadiyangkerjacuma125juta.

Jumlahpelajardanmahasiswaadalah78juta.Jaditinggal47orangyang kerja. Yang kerja buat peme-rintahpusatjadipegawainegeriada31juta,jaditinggal16jutayangkerja(karena PNS cuma main catur danbaca koran).Ada 4,5 juta yang jadiTNIdanPolisi.Jaditinggal11,5jutayangkerja(karenaTNIdanPolisiti-dakadakerjaan).

Ada lagi yangkerjadipeme-rintahandaerahdandepartemen-de-partemenlainjumlahnya10.500.000.Jadi sisanya tinggal 1.000.000. YangsakitdandirawatdiRumahSakitdiseluruh Indonesia ada 888.000. Jadisisa 112.000 orang saja yang kerja.Ada 111.998 orang yangdi penjara.Jaditinggalsisaduaorangsajayangmasih bisa kerja. Siapa mereka?Yaaa…tentu saja SAYA danANDA!TapikansekarangANDAlagiasyikbaca tulisan ini sambil cekikak-cekikik sendiri. Jadi tinggal sayasendiri dong yang kerja! Pantes ajakalau begini Indonesia tidak maju-maju……..!

Unsur penyebab kelucuan peng-galanwacanadi atas terletakpadape-nyudutan pembaca dan pengunggulandiri Gus Dur sebagai penutur. Unsurtersebut berupa satuan lingual yangberupa “Jadi tinggal sisa dua orang saja yang masih bisa kerja. Siapa mereka?Yaa…tentu saja SAYA dan ANDA! Tapi kan seka-rang ANDA lagi asyik baca tulisan ini sam-bil cekikak-cekikik sendiri. Jadi tinggal saya sendiri dong yang kerja! Pantes aja kalau begini Indonesia tidak maju-maju...!” Sa-tuanlingualtersebutmerupakanbagiandarikontribusiyangdiberikanolehGus

Page 13: PENYIMPANGAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM …

117

Dur. Kontribusi tersebut menyimpangdarimaksimkarenadengankontribusitersebut Gus Dur mengarahkan untukmenghormati diri sendiri, sekaligusmemojokkanoranglain.

SIMPULAN Efek kelucuan dalam humor-

humor Gus Dur dimunculkan melaluipemanfaatan kreasi bahasa tertentu.Wacana humor-humor Gus Dur terse-but terjadi karena penyimpangan im-plikatur percakapan (conversational implicature). Hal ini dilakukan denganmenyimpangkan prinsip pertuturanyangseharusnyadipatuhidalamproseskomunikasi.DalamwacanahumorGusDur, penyimpangan prinsip kerjasamadan kesopanan dilakukan untuk men-ciptakanefekkelucuan.

Maksim-maksim yang disim-pangkandalamhumor-humorGusDurdalamprinsip kerjasamadapat dijelas-kan sebagai berikut.Maksim kuantitasdilakukan dengan memberikan kon-tribusi yangberlebihan.Maksimkuali-tas disimpangkan dengan pemberiankontribusi yang tidak logis serta tidakdidukungdenganpembuktian.Maksimrelevansi dilakukan dengan memberi-kan kontribusi yang tidak relevan de-nganmasalahpembicaraan,sedangkanmaksim dilaksanakan dengan pembe-riankontribusiyangtaksa.

Sementara itu, penyimpanganterhadapmaksim-maksim dalam prin-sip kesopanan dapat dipaparkan se-bagai berikut. Penyimpangan maksimkebijaksanaandilakukanmelaluikecen-derunganuntukmemberikankontribusiyangmerendahkanoranglain.Penyim-panganmaksim kemurahan dilakukandenganmenciptakan kontribusi tokoh-tokoh(termasukGusDursendiri)yangberusaha memaksimalkan keuntungandan meminimalkan kerugian diri pri-badinya,termasukkeuntungandarisisipencitraan. Penyimpanganmaksimke-

rendahhatiaandilakukandenganpem-beriankontribusiyangdiarahkanuntukmenghormati diri sendiri, sekaligusmemojokkanoranglain.

UCAPAN TRIMA KASIHArtikel ini diangkat dari pene-

litian mandiri swadana yang dilak-sanakanpada tahun2009.Ucapanteri-ma kasih disampaikan kepada mitrasejawatyang telahmembantukegiatanverifikasi dan triangulasi data dan ha-silpenelitian.UcapanterimakasihjugadisampaikankepadaDr.Suhardi,M.Pd.selakupengampumatakuliahAnalisisWacanadiPascasarjanaUNYyangtelahmemberi arahan, bimbingan aspek-as-pek teroritik dalam kaitannya dengankajianwacana.

DAFTAR PUSTAKADanandjaja, James. 1999. Humor Asli

Mahasiswa. Jakarta:PustakaSinarHarapan

Doyin, Mukh. 2006. “Corak AnekdotIndonesia”. DalamLiteravolume5,Nomor1,Januari.Halaman77-94.

Grice,H.Paul.1975.Logic and Conversa-tion.NewYork.AcademicPress.

Leech,Geoffrey.1983.Principles of Prag-matic. NewYork:Longman

Mulyana. 2005. Kajian Wacana: Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Ti-araWacana

Mulyani, Siti. 2006. “Wacana padaProduk Dagadu Djogdja, UpayaPemahamanMetapesan”. DalamLitera volume 5,Nomor 1, Janu-ari.Halaman65-76.

Mulyani,Siti.2002.Penyimpangan Aspek Pragmatik dalam Wacana Humor Verbal Tulis Berbahasa Jawa. DalamLiteraTahunI,Nomor1,Januari.Halaman39-49

Wijana,IDewaPutu.2003.Kartun.Yog-yakarta:Ombak

PenyimpanganImplikaturPercakapandalamHumor-humorGusDur