Pemicu 3

21
7/21/2019 Pemicu 3 http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 1/21

description

EER

Transcript of Pemicu 3

Page 1: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 1/21

Page 2: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 2/21

PENDAHULUAN

P)'i,u 3

Seorang ibu membawa anak perempuannya yang berusia 11 bulan ke ruang IGD

setelah anaknya menderita serangan kejang

A4 K%ari-ikasi +an D)-inisi

Kejang adalah manifestasi klinik akibat terjadinya pelepasan muatan listrik yang

 berlebihan di sel neuron otak karena gangguan fungsi pada neuron tersebut baik 

 berupa fisiologi, biokimiawi, maupun anatomi.

B4 Kata Kun,ia. Anak perempuan

 b. 11 bulan. Kejang

C4 Ru'usan Masa%a#

Seorang anak perempuan berusia 11 bulan mengalami kejang

D4 Ana%isis Masa%a#

!erempuan, 11 bulan

K"#A$G

%asih kejang

IGD

!asa kejang

&atalaksana awal Anamnesis

!emeriksaan

fisik Antropometri

DD '

Kejang demam

"pilepsi

&rauma kepala

Infeksi SS!

%etabolik 

Keraunan

&umor otak 

!erdarahan intraranial

Idiopatik 

&atalaksana

dan edukasi

Diagnosis

!. !enunjang

Page 3: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 3/21

E4 Hi5t)sis

(ayi perempuan usia 11 bulan suspect kejang demam

F4 P)rtanyaan Diskusi

1. (agaimana fatofisiologi dari kejang )*. Apa saja jenis+jenis kejang )

. !enyakit apa saja yang bermanifestasi kejang )

-. (agaimana anamnesis pada pasien ini ). #elaskan mengenai kejang demam dan epilepsy /

0. (agaimana kriteria merujuk pada kasus ini )

. (agaimana tatalaksana dan edukasi pada kasus ini )

2. (agaimana pemeriksaan fisik dan antropometri pada kasus )3. (agaimana pemeriksaan penunjang pada kasus ini )

14. (agaimana prognosis pada kasus ini )

Page 4: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 4/21

BAB II

PEMBAHASAN

A4 DEFINISI

Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu

tubuh 5suhu rektal 6 2o78 yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.

%enurut consensus statment on febrile seizures kejang demam adalah suatu

kejadian pada bayi dan anak biasanya terjadi antara umur bulan dan tahun

 berhubungan dengan demam tetapi tidak terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu.1 Kejang demam terjadi pada *+-9 anak berumur 0 bulan

sampai tahun. (ila anak berumur kurang dari 0 bulan atau lebih dari tahun

mengalami kejang didahului dengan demam pikirkan kemungkinan lain misalnya

infeksi susunan saraf pusat atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam.

1,* Anak yang pernah kejang tanpa demam kemudian mengalami kejang demam

kembali dan bayi yang berumur kurang dari - minggu tidak termasuk dalam

definisi kejang demam. Derajat tingginya demam yang dianggap ukup untuk 

diagnosis kejang demam ialah 2  o7 atau lebih, tetapi suhu sebenarnya saat

kejang berlangsung sering tidak diketahui.1,* 

Kejang demam kompleks ialah kejang demam yang lebih lama dari 1

menit, fokal atau multipel 5lebih daripada 1 kali kejang per episode demam8

sedangkan kejang demam sederhana ialah kejang demam yang berlangsung

Page 5: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 5/21

singkat, kurang dari 1 menit dan umumnya akan berhenti sendiri. Kejang

 berbentuk umum tonik dan atau klonik tanpa gerakan fokal, kejang tidak 

 berulang dalam waktu *- jam. Kejadian kejang demam sederhana yaitu 249 di

antara seluruh kejang demam. 1,*

B4 MANIFESTASI KLINIS

:mumnya kejang demam berlangsung singkat, berupa serangan kejang

klonik atau tonik+klonik bilateral. Seringkali kejang berhenti sendiri. Setelahkejang berhenti, anak tidak memberi reaksi apapun untuk sejenak, tetapi setelah

 beberapa detik atau menit anak terbangun dan sadar embali tanpa defisit

neurologis. Kejang demam kompleks dapat diikuti oleh hemiparesis sementara

5hemiparesis &odd8 yang berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari.1, 

!erbedaan kejang demam sederhana 5KDS8 dan kompleks 5KDK8 dapat

dilihat pada tabel berikut -'&abel 1. !erbedaan kejang demam sederhana dan kompleks

C4 ETIOLO1I KE(AN1 DEMAM

"tiologi dan pathogenesis kejang demam sampai saat ini belum diketahui,

akan tetapi umur anak, tinggi dan epatnya suhu meningkat mempengaruhi

terjadinya kejang. ;aktor hereditas juga mempunyai peran yaitu 2+**9 anak 

yang mengalami kejang demam mempunyai orang tua dengan riwayat kejang

demam pasa masa keilnya.

Page 6: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 6/21

Semua jenis infeksi bersumber di luar susunan saraf pusat yang menimbulkan

demam dapat menyebabkan kejang demam. !enyakit yang paling sering

menimbulkan kejang demam adalah infeksi saluran pernafasan atas terutama

tonsillitis dan faringitis, otitis media akut5airan telinga yang tidak segera

dibersihkan akan merembes ke saraf di kepala pada otak akan menyebabkan

kejang demam8, gastroenteritis akut, e<antema subitum dan infeksi saluran

kemih. Selain itu, imunisasi D!& 5pertusis8 dan ampak 5morbili8 juga dapat

menyebabkan kejang demam.0

D4 DIA1NOSIS

Diagnosis kejang demam ditegakkan setelah penyebab kejang yang lain dapat

disingkirkan yaitu meliputi meningitis, ensefalitis, trauma kepala,

ketidakseimbangan elektrolit, dan penyebab kejang akut lainnya. Dari beberapa

diagnosis banding tersebut, meningitis merupakan penyebab kejang yang lebih

mendapat perhatian. Angka kejadian meningitis pada kejang yang disertai

demam yaitu *+9.  

Kejadian demam pada kejang demam biasanya dikarenakan adanya infeksi

 pada sistem respirasi atas, otitis media, infeksi =irus herpes termasuk roseola.

>ebih dari 49 kejadian kejang demam pada anak kurang dari tahun

 berhubungan dengan infeksi =irus herpes 5 Human Herpes Virus 0 dan 8. 

?al @ hal yang perlu ditanyakan saat anamnesis yaitu 2 '+ Adanya kejang, jenis kejang , kesadaran, lama kejang+ Suhu sebelumsaat kejang, frekuensi dalam *- jam, inter=al, keadaan anak 

 pasa kejang+ !enyebab demam di luar infeksi susunan saraf pusat 5gejala infeksi saluran

napas akutIS!A, infeksi saluran kemihISK. Btitis media akutB%A, dll8+ Ciwayat perkembangan, riwayat kejang demam dan epilepsi dalam keluarga

+ Singkirkan penyebab kejang yang lain 5misalnya diaremuntah yang

mengakibatkan gangguan elektrolit, sesak yang mengakibatkan hipoksemia,

asupan kurang yang dapat menyebabkan hipoglikemia8  

Page 7: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 7/21

!emeriksaan fisik yang dilakukan antara lain 2'

+ Kesadaran ' apakah terdapat penurunan kesadaran+ Suhu tubuh' apakah terdapat demam+ &anda rangsang meningeal' kaku kuduk, (ruinski I dan II, KerniEue,

>asuEue dan pemeriksaan ner=us ranial+ &anda peningkatan tekanan intrakranial' ubun ubun besar 5::(8 membonjol,

 papil edema+ &anda infeksi di luar susunan saraf pusat seperti infeksi saluran pernapasan,

faringitis, otitis media, infeksi saluran kemih dan lain sebagainya yang

merupakan penyebab demam+ !emeriksaan neurologi' tonus, motorik, refle< fisiologis, refle< patologis 2

!emeriksaan laboratorium seperti darah rutin tidak begitu bermanfaat untuk 

dilakukan pada pasien dengan kejang demam sederhana keuali jika terdapat

komplikasi atau penyakit lain yang mendasari seperti gangguan keseimbangan

elektrolit yang berkaitan dengan dehidrasi akibat infeksi saluran gastrointestinal.

!emeriksaan laboratorium sebaiknya dilakukan untuk menari penyebab demam

diantaranya pemeriksaan kultur urin untuk melihat ada tidaknya infeksi saluran

kemih jika ternyata tidak ditemukan fokus infeksi dari pemeriksaan fisik.

!emeriksaaan kadar elektrolit seperti kalsium, fosfor, magnesium dan glukosa

yang biasa dilakukan pada pasien kejang tanpa demam juga kurang memberikan

arti yang bermakna jika dilakukan pada pasien kejang demam sederhana.3 (eberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan ialah ""G

5elektroensefalogram8. ""G dapat memperlihatkan gelombang lambat di daerah

 belakang yang bilateral, sering asimetris kadang+kadang unilateral. !erlambatan

ditemukan pada 229 pasien bila ""G dikerjakan pada hari kejang dan ditemukan

 pada 9 pasien bila ""G dilakukan sampai hari setelah serangan kejang.

 $amun, perlambatan ""G ini kurang mempunyai nilai prognostik dan kejadian

kejang berulang dikemudian hari atau perkembangan ke arah epilepsi. Saat ini

sudah tidak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ""G pada pasien kejang

demam sederhana karena hasil pemeriksaan yang kurang bermakna.1 

Page 8: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 8/21

!emeriksaan airan serebrospinal dilakukan untuk menyingkirkan

kemungkinan meningitis, terutama pada pasien kejang demam yang pertama.

!ada bayi keil seringkali sulit untuk menegakkan diagnosis meningitis karena

manifestasi klinisnya tidak jelas, oleh karena itu pemeriksaan pungsi lumbal

harus dilakukan pada bayi berumur F 0+1* bulan, sangat dianjurkan pada bayi

 berumur 1*+12 bulan dan tidak rutin dilakukan pada bayi berumur 612 tahun jika

tidak disertai riwayat dan gejala klinis yang mengarah ke meningitis.1,*,,14 !emeriksaan radiologi tidak begitu memberikan manfaat dalam e=aluasi

kejang demam sederhana dan masih kontro=ersial untuk dilakukan pada kejang

demam kompleks sekalipun. !emeriksaan radiologi misalnya  Magneticresonance imaging   5%CI8 dapat dilakukan untuk menge=aluasi ada tidaknya

kerusakan di otak misalnya di daerah hipokampus jika penyebab kejang masih

 belum diketahui. !ada kejang demam sederhana tidak diperlukan pemeriksaan

 penunjang baik berupa pungsi lumbal, ""G, radiologi maupun biokimia darah

karena kejang demam sederhana didiagnosis berdasarkan gambaran klinis.

!emeriksaan penunjang dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis banding

kejang yang disertai dengan demam seperi meningitis. 11 Diagnosis kejang demam

sederhana menurut konsensus ikatan dokter anak Indonesia yaitu jika memenuhi

kriteria sebagai berikut *'

+ &erjadi pada anak usia 0 bulan + tahun

+ Kejang berlangsung singkat, tidak melebihi 1 menit+ Kejang umumnya berhenti sendiri

+ Kejang berbentuk umum tonik dan atau klonik tanpa gerakan fokal

+ Kejang tidak berulang dalam *- jam

E4 TATALAKSANA1. Antipiretik dan Antibiotik 

Antipiretik diberikan sebagai pengobatan simptomatis terhadap demam. Dapat

diberikan paraetamol dengan dosis untuk anak yang dianjurkan 14+1

mgkg((hari tiap -+0 jam atau ibuprofen +14 mgkg((hari tiap -+0 jam.

Page 9: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 9/21

Antibiotik untuk mengatasi infeksi yang menjadi etiologi dasar demam yang

terjadi.1,1*

*. !enanganan Kejang pada $eonatus

?al pertama yang harus diperhatikan adalah tersumbat atau tidaknya jalan

napas. Selanjutnya dilakukan pemberian oksigen, dan menghentikan kejang

dengan ara' 1,1*

K"#A$G4 menit >uminal I% *4 mgkg(( dalam

menit

K"#A$G 58:langi luminal I% 14 mgkg((. Dapat

diulangi lagi jarak 4 menit bila masih

kejang.

K"#A$G 58;enitoin bolus IH *4 mgkg(( dalam 1

ml $a7l, berikan dalam 4 menit

5keepatan 4.+1 mgkg((menit8K"#A$G 5+8

(ila kejang berulang dalam * hari, berikan luminal mgkghari per 

oral sampai bebas kejang hari. (ila kejang berulang setelah bebas kejang *

hari, ulangi pemberian luminal dari awal. 1,1*

. !enanganan Kejang pada Anak 

?al pertama yang harus diperhatikan adalah tersumbat atau tidaknya jalan

napas. Selanjutnya dilakukan pemberian oksigen, dan menghentikan kejang

dengan ara' 1,1*

K"#A$G menit Diaepam retal 4. mgkg(( atau'

(erat badan 14 kg' mg

(erat badan 6 14 kg' 14 mgK"#A$G 58

:langi diaepam rektal seperti sebelumnya.

DI CS

Page 10: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 10/21

7ari akses =ena

!eriksa laboratorium 5darah tepi, $a, 7a, %g, :reum, Kreatinin8

K"#A$G 58

Diaepam IH dosis 4.+4. mgkg((

5keepatan 4.+1 mgmenit8

  K"#A$G 5+8 K"#A$G 58

 

F4 PRO1NOSIS

Kejadian keaatan sebagai komplikasi kejang demam tidak pernah

dilaporkan. Kematian akibat kejang demam juga tidak pernah dilaporkan.

!erkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal pada pasien yang

memang sebelumnya normal. !enelitian lain seara retrospektif melaporkan

kelainan neurologis pada sebagian keil kasus dan kelainan ini biasanya terjadi

(erikan terapi rumatan bila

 penyebab kejang diperkirakan

infeksi intrakranial. (erikan

fenobarbital 2+14 mgkg((hari,

dibagi * dosis. Selama * hari

selanjutnya -+ mgkg((hari

sampai resiko kejang tidak ada.

;enitoin bolus IH 14+*4

mgkg(( 5dengan keepatan

4.+1 mgmenit8

K"#A$G 58

&ransfer ke I7:

K"#A$G 5+8

Cumatan fenitoin IH

mgkg((hari 1* jam

kemudian

Page 11: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 11/21

 pada kasus kejang yang lama atau kejang berulang baik fokal atau kejang umum.

*,

Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus. ;aktor resiko

 berulangnya kejang yaitu riwayat kejang demam dalam keluarga, usia saat kejang

 pertama F 1* bulan, temperatur yang rendah saat kejang 5F-4J78 dan timbulnya

kejang yang epat setelah demam. (ila semua faktor tersebut terpenuhi maka

resiko berulangnya kejang demam 24 9 sedangkan bila tidak terdapat faktor 

tersebut resikonya 14+19. Kemungkinan berulangnya kejang paling besar pada

tahun pertama.*, 

14 EPILEPSI

"pilepsi didefinisikan sebagai suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan

epilepsi berulang berselang lebih dari *- jam yang timbul tanpa pro=okasi. 1,1-

Sedangkan yang dimaksud dengan bangkitan epilepsi 5epileptic seizure8 adalah

manifestasi klinik yang disebabkan oleh akti=itas listrik otak yang abnormal dan

 berlebihan dari sekelompok neuron.1- %anifestasi klinik ini terjadi seara tiba+

tiba dan sementara berupa perubahan perilaku yang stereotipik, dapat

menimbulkan gangguan kesadaran, gangguan motorik, sensorik, otonom,

ataupun psikis.1,1-

Sindrom epilepsi merupakan kumpulan gejala dan tanda klinik yang unik 

untuk suatu epilepsi hal ini menakup lebih dari sekedar tipe bangkitan tetapi

 juga menakup etiologi, anatomi, faktor presipitasi, usia awitan, berat, dan

kronisitas, siklus diurnal, dan sirkadian bahkan kadang+kadang prognosis.1-

"tiologi epilepsi dapat dibagi ke dalam kategori, yaitu' 1-

1. Idiopatik' tidak terdapat lesi struktural di otak atau defisit neurologik.

Diperkirakan mempunyai predisposisi genetik dan umumnya berhubungan

dengan usia.

Page 12: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 12/21

*. Kriptogenik' dianggap simtomatik tetapi penyebabnya belum diketahui.

&ermasuk di sini adalah sindrom west, sindrom lenno<+gastaut dan epilepsi

mioklonik. Gambaran klinik sesuai dengan ensefalopati difus.

. Simtomatik' bangkitan epilepsi disebabkan oleh kelainan lesi struktural

 pada otak, misalnya edera kepala, infeksi SS!, kelainan kongenital, lesi

desak ruang, gangguan peredaran darah otak, toksik 5alkohol, obat8,

metabolik, kelainan neurodegeneratif.

14!4 Dia6nsis

Ada langkah untuk menuju diagnosis epilepsi, yaitu'1-

1. %emastikan apakah kejadian yang bersifat paroksismal merupakan

 bangkitan epilepsi

*. Apabila benar terdapat bangkitan epilepsi, maka tentukanlah bangkitan

tersebut termasuk tipe bangkitan yang mana. &entukan etiologi, tentukan sindrom epilepsi apa yang ditunjukkan oleh

 bangkitan tadi, atau penyakit epilepsi apa yang diderita oleh pasien

Diagnosis epilepsi ditegakkan atas dasar adanya bangkitan epilepsi

 berulang 5minimum * kali8 tanpa pro=okasi, dengan atau tanpa adanya

gambaran epileptiform pada ""G.

1424 Ana'n)sis

!ada sebagian besar kasus, diagnosis epilepsi dapat ditegakkan

 berdasarkan informasi akurat yang diperoleh dari anamnesis yang menakup

auto dan allo+anamnesis dari orang tua atau saksi mata.1

1. Gejala sebelum, selama, dan pasa bangkitan'

a. Keadaan penyandang saat bangkitan' duduk berdiri berbaring tidur

 berkemih

 b. Gejala awitan 5aura, gerakan sensasi awal speech arrest 8

Page 13: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 13/21

. Apa yang tampak selama bangkitan 5pola bentuk bangkitan8' gerakan

tonik klonik, =okalisasi, otomatisme, inkontinensia, lidah tergigit, puat,

 berkeringat, de=iasi mata

d. Keadaan setelah kejadian' bingung, terjaga, nyeri kepala, tidur, gaduh

delisah, &oddLs paresise. ;aktor penetus' alkohol, kurang tidur, hormonal

f. Apakah terdapat lebih dari satu pola bangkitan, atau terdapat perubahan

 pola bangkitan*. Ada tidaknya penyakit lain yang diderita sekarang, maupun riwayat

 penyakit neurologik, dan riwayat penyakit psikiatrik maupun penyakit

sistemik yang mungkin menjadi penyebab.. :sia awitan, durasi, frekuensi bangkitan, inter=al terpanjang antar 

 bangkitan.-. Ciwayat terapi epilepsi sebelumnya dan respon terhadap terapi 5dosis, kadar 

B", kombinasi terapi8. Ciwayat penyakit epilepsi dalam keluarga

0. Ciwayat keluarga dengan penyakit neurologik lain, penyakit psikiatrik atau

sistemik.. Ciwayat pada saat kandungan, kelahiran, dan perkembangan bayi anak.

2. Ciwayat bangkitan neonatal kejang demam.

3. Ciwayat trauma kepala, infeksi SS!.

1434 P)')riksaan Fisik U'u' +an N)ur%6is

!emeriksaan fisik umum pada dasarnya adalah mengamati adanya tanda+

tanda dari gangguan yang berhubungan dengan epilepsi, seperti trauma kepala,

infeksi telinga atau sinus, gangguan kongenital, keanduan alkohol atau obat

terlarang, kelainan pada kulit, kanker, dan defisit neurologik fokal atau

difus.1-,1

?asil yang diperoleh dari pemeriksaan neurologis sangat bergantung dari

inter=al antara saat dilakukannya pemeriksaan dengan bangkitan terakhir. #ika

dilakukan beberapa menit atau jam setelah bangkitan maka tampak tanda+tanda

 pasa+iktal terutama tanda fokal seperti &oddLs paresis, transient aphasic

Page 14: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 14/21

 symptoms, yang tidak jarang menjadi penunjuk lokalisasi. #ika dilakukan pada

 beberapa waktu setelah bangkitan terakhir berlalu, sasaran utama adalah untuk 

menentukan apakah ada tanda+tandan 5epilepsi simptomatik8 dan walaupun

 jarang apakah ada tanda+tanda peningkatan tekanan intrakranial.1-,1

14.4 P)')riksaan P)nun7an6

1. ""G

Cekaman ""G merupakan pemeriksaan yang paling berguna pada

dugaan suatu bangkitan. !emeriksaan ""G akan membantu menunjang

diagnosis dan membantu penentuan jenis bangkitan maupun sindrom

epilepsi. !ada keadaan tertentu dapat membantu menentukan prognosis dan

 penentuan perlu tidaknya penggobatan dengan BA".1

2. Brain imaging 

 Functional brain imaging seperti  possitron emission tomography

5!"&8,  single photon emission computed tomography (SP!"#, dan

magnetic resonance spectroscopy 5%CS8 bermanfaat dalam menyediakan

informasi tambahan mengenai dampak perubahan metabolik dan perubahan

aliran darah regional di otak berkaitan denagan bangkitan.1

. !emeriksaan >aboratorium

a. !emeriksaan hematologik 

!emeriksaan menakup hemoglobin, leukosit, hematrokit, trombosit,

apusan darah tepi, elektrolit, kadar gula, fungsi hati, fungsi ginjal.

!emeriksaan ini dilakukan pada awal pengobatan, beberapa bulan

kemudian diulang bila timbul gejala klinik, dan rutin setiap tahun

sekali.1-,1

 b. !emeriksaan kadar BA"

!emeriksaan ini dilakukan untuk melihat target le$el   setelah terapai

 steady state, pada saat bangkitan terkontrol baik, tanpa gejala toksik.

Page 15: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 15/21

!emeriksaan ini diulang tiap tahun untuk mengontrolnkepatuhan

 pasien.1-,1

I4 IDENTITAS PASIEN

 $ama ' M

:mur ' 11 bulan

#enis Kelamin ' !erempuan

&anggal >ahir ' *4 %ei *411

 $ama Ibu ' $y. N

!ekerjaan Ibu ' Ibu Cumah &angga

Alamat ' !ontianak  

II4 ANAMNESIS 

Anamnesis diperoleh melalui aloanamnesis terhadap ibu pasien.

A4 K)%u#an Uta'a 

Kejang

B4 Ri8ayat P)nyakit S)karan6

Kurang lebih * hari sebelum masuk rumah sakit pasien panas, panas

mendadak tinggi. !anas disertai batuk, dan pilek. Kurang lebih 1 jam

sebelum masuk rumah sakit, pasien kejang, kejang terjadi seluruh tubuh.

Kejang berlangsung 1 kali kurang F 1 menit. Setelah kejang berhenti,

 pasien menangis. Kemudian oleh keluarga, pasien dibawa ke rumah sakit.

Di IGD pasien tidak kejang tetapi masih panas.

Page 16: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 16/21

C4 Ri8ayat P)nyakit Da#u%u

Ciwayat kejang sebelumnya karena panas ' disangkal

D4 Ri8ayat P)nyakit K)%uar6a

Ciwayat kejang karena panas pada keluarga ' 58 anak pertama

Ciwayat epilepsi ' 5+8

E4 Ri8ayat K)s)#atan K)%uar6a

Ayah ' sehat

Ibu ' sehat

F4 P)')%i#araan K)#a'i%an +an Pr)nata%

!emeriksaan di ' !uskesmas

;rekuensi ' mengaku sering

Keluhan selama kehamilan' tidak ada

14 Ri8ayat K)%a#iran 9

!asien lahir di bidan dengan berat badan lahir 44, usia kehamilan

ukup bulan, partus normal.

H4 Ri8ayat Pstnata%

Cutin ke puskesmas setiap bulan untuk menimbang badan dan mendapat

imunisasi.

I4 Ri8ayat P)tu':u#an +an P)rk)':an6an

Kesan ' pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia

L4 Ri8ayat Makan Minu' Anak 

Page 17: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 17/21

1. :sia 4+0 bulan ' ASI

*. Sekarang ' bubur

Kesan ' kualitas dan kuantitas ukup

III4 PEMERIKSAAN FISIK 

K)a+aan U'u'

Keadaan umum ' sedang

Derajat kesadaran ' kompos mentis

Status gii ' kesan gii baik  

Tan+a &ita%

(( ' 2 kg

&( ' 0 m

 $adi ' 1-0 <menit

Suhu ' 3,O 7 5per a<iler8

Ku%it ' Parna sawo matang, ujud kelainan kulit 5+8

K)5a%a ' distribusi merata, >KQ -- m

Mata ' %ata ekung 5++8, konjungti=a puat 5++8,sklera ikterik 5++8,

 pupil isokor 5*mm*mm8, reflek ahaya 58

Hi+un6 ' (entuk normal, nafas uping hidung 5++8, sekret 5++8

Mu%ut ' (ibir sianosis 5+8, mukosa basah 58

T)%in6a ' (entuk normal, sekret5+8.

T)n66rk  ' :=ula ditengah, tonsil hiperemis 5+8, &1+&1 ,

L)#)r ' &rakea di tengah, kelenjar getah bening tidak membesar 

Ly'5#n+i ' Cetroaurikuler ' tidak membesar 

 Submandibuler ' tidak membesar 

T#ra; ' normohest, retraksi 5+8, gerakan simetris kanan kiri

Cr

Inspeksi ' Iktus kordis tidak tampak 

Page 18: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 18/21

!alpasi ' Iktus kordis tidak kuat angkat

!erkusi ' (atas jantung kesan tidak membesar 

Kanan atas ' SI7 II >!SD

Kanan bawah' SI7 IH >!SD

Kiri bawah ' SI7 IH >%7S

Auskultasi ' (# I+II intensitas normal, reguler, bising 5+8

Pu%'

Inspeksi ' !engembangan dada kanan Qkiri

!alpasi ' ;remitus raba kanan Qkiri

!erkusi ' Sonor Sonor di semua lapang paru

(atas paru+hepar ' SI7 H kanan

(atas paru+lambung ' SI7 HI kiri

Cedup relatif di ' SI7 H kanan

Cedup absolut ' SI7 HI kanan 5hepar8

Auskultasi ' SD =esikuler 58, C(K 5++8, C(? 5++8

A:+')n

Inspeksi ' dinding dada setinggi dinding perut

Auskultasi ' peristaltik 58 meningkat

!erkusi ' tympani

!alpasi ' nyeri tekan 5+8, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, turgor 

kembali epat.

Ur6)nita% ' dalam batas normal

Ekstr)'itas '

 Akral dingin Sianosis

Bedem Pasting

7C& F*R

- -

--

- -

--

- -

--

- -

--

Page 19: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 19/21

P)')riksaan N)ur%6is

%otorik ' Koordinasi baik, kekuatan baik  

Sensorik ' (elum dapat dinilai

Ceflek ;isiologis ' C. (iseps ' 58

C. &riseps ' 58

C. !atella ' 58

C. Arhilles ' 58

Ceflek !atologis ' C. (abinsky ' 5 + + 8

C. 7haddok ' 5 + + 8

C. Bppeinheim ' 5 + + 8

%eningeal Sign ' Kaku kuduk ' 5 + 8

(rudinsky I ' 5 + 8

(rudinsky II ' 5 + 8

Kernig sign ' 5 + 8

P)r#itun6an Status 1i<i =seara antropometris8

Kesan ' Gii baik seara antropometri

Page 20: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 20/21

BAB III

PENUTUP

A4 KESIMPULAN

Anak perempuan 11 bulan suspect kejang demam sederhana dan diperlukan pemeriksaan penunjang

DAFTAR PUSTAKA

1. Soetomenggolo, &.S. Kejang Demam dalam (uku Ajar $eurologi, IDAI, #akarta.

1332.

Page 21: Pemicu 3

7/21/2019 Pemicu 3

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-3-56da4af76d262 21/21

*. !usponegoro, ?.D., Pidodo, D.!., Ismael, S. Konsensus !enatalaksanaan Kejang

Demam, :nit Kerja Koordinasi $eurologi, Ikatan Dokter Anak Indonesia,

#akarta. *440.

. Sheffer, I."., Sadleir, >.G. Febrile Seizures, (%#-4+11. *44.

-. ;uadi, ;. ;aktor Cisiko (angkitan Kejang Demam pada Anak, 5&esis8, :ni=ersitas

Diponegoro, Semarang, #awa &engah. *414.

. Cudolph A%. ;ebrile Seiures. Cudolph !ediatris. *4th  "dition. Appleton

>ange. *44*. !. 133-.0. P ?ay, Pilliam. 7urrent Diagnosis and &reatment of !ediatris. 13 th  edition.

:nited States of Ameria' %Graw?ill. *443. p. 03+032.. Polf, !., Shinnar, S. Febrile Seizures in !urrent Management in !hild %eurology&

"hird dition. (7 Deker In. *44.

2. Ikatan Dokter Anak Indonesia !edoman !elayanan %edis Ikatan Dokter anak Indonesia

#ilid 1. *414.

3. Srini=asan, #., Pallae, K.A., Sheffer, I.".  Febrile Seizures& Australian ;amily

!hysiian, Hol. -, $o. 1*' *44. 14*1+14*.

14. (ahtera, &. !engelolaan Kejang Demam, $eurologi Anak, ;K :$DI!, #awa

&engah.

11. Sheffer, I."., Sadleir, >.G., 5*448, Febrile Seizures, (%#- *440. 4+11.

1*. %angunatmadja, I., Pidodo, D.!. Simposium dan Porkshop &ata >aksana &erkini

Kejang Demam dan "pilepsi pada Anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia 7abang

Kalimantan (arat. *411.1. "ngel #, pedley &A. Introdution' Phat is "pilepsy. In "njel #, !edley &A,

"pilepsy A 7omprehensi=e te<tbook. *nd "d. Hol 1. >ippinott Pilliams

Pilkins. :SA *442 1+.

1-. !anayitopoulus 7!. &he "pilepsy Seiure, Syndromes, and %anagement.

(landom %edial !ublishing. :K*441+*0.1. %osne S>, !edley &A' B=er=iew' Diagnosti "=aluation in "pilepsy. In "njel #,

!edley &A, "pilepsy A 7omprehensi=e te<tbook. *nd "d. Hol 1. >ippinott

Pilliams Pilkins. :SA *442 2+2-.