Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

29
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROSES SHIP REPAIR KEEL DEFLECTION CHECK' PADA KAPAL JULIANTO MOELIODIHARDJO DI PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN I Disusun Oleh : NAMA : MOCHAMAD RIZKY TRIANDA NPM : 1106054580 PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA 2014

description

Contoh Laporan Kerja Praktek

Transcript of Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

Page 1: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PROSES SHIP REPAIR ‘KEEL DEFLECTION CHECK' PADA

KAPAL JULIANTO MOELIODIHARDJO DI PT. DOK &

PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN I

Disusun Oleh :

NAMA : MOCHAMAD RIZKY TRIANDA

NPM : 1106054580

PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

2014

Page 2: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah

serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini

tepat waktu. Penulisan laporan Kerja Praktek ini dilakukan dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik Program Studi

Teknik Perkapalan pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Penulis

mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Yanuar, M.Sc, M.Eng, Dr. Ir. M. A. Talahatu, M.T, Dr. Ir.

Sunaryo, M.Sc., Ir. Hadi Tresno Wibowo, Ir. Mukti Wibowo selaku dosen

program studi Teknik Perkapalan yang telah menularkan ilmu dan

pengalamannya kepada kami semua.

2. Dosen dan Karyawan Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Indonesia yang sudah sangat memberikan banyak ilmu dan

dukungannya

3. Orang tua serta kakak dan adik yang telah sangat banyak mendukung baik

moril maupun spirit.

4. Pak Parno, Pak Budi, Pak Kusmadi, Pak Irfani, serta seluruh karyawan PT.

Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan II yang telah

meluangkan waktunya membantu kami selama kerja praktek ini.

5. Para sahabat dan semua pihak yang telah membantu dalam bentuk doa

yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Kami menyadari laporan kerja praktek yang telah kami buat ini masih jauh

dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami

harapkan. Semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi kami

dalam bidang keteknikan maupun sehari-hari. Akhir kata, semoga Allah SWT

berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah disebutkan di atas.

Semoga Kerja Praktek ini membawa manfaat untuk perkembangan ilmu

pengetahuan kami.

Depok, 28 Februari 2014

Tim Penulis

Page 3: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................................... i

Kata Pengantar ...................................................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

Latar Belakang ................................................................................... 1

Tujuan................................................................................................. 2

Ruang Lingkup ................................................................................... 3

Metodologi ......................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN .................................................... 5

Gambaran Umum Perusahaan ........................................................... 5

Letak dan Lokasi Perusahaan ............................................................ 6

Organisasi Perusahaan ....................................................................... 7

Fasilitas Perusahaan .......................................................................... 7

Perusahaan Mitra ............................................................................... 9

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTEK ........................................................... 12

UMUM (PERBAIKAN DAN PERAWATAN KAPAL) ......................... 12

Tahapan Umum Perbaikan Kapal ..................................................... 12

Pengedokan Kapal ............................................................................. 14

Perbaikan Jangkar dan Rantai Jangkar .............................................. 15

Perbaikan dan Perawatan Lambung Kapal ........................................ 15

Perbaikan Propeller dan Poros Propeller ........................................... 18

Perbaikan Rudder Blade dan Rudder Stock........................................ 19

Uji Kebocoran Tangki ....................................................................... 19

Penggantian Pelat Tangki .................................................................. 20

KHUSUS (KEEL DELFECTION) ........................................................... 20

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 22

Kesimpulan ........................................................................................ 22

Saran .................................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24

LAMPIRAN .......................................................................................................... 25

Page 4: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Saat ini, bangsa Indonesia dituntut untuk mampu menghadapi persaingan di

berbagai aspek kehidupan. Selain itu, Indonesia sebagai negara maritim yang

mana sebagian wilayahnya merupakan kepulauan dan memiliki banyak

keragaman suku, dan agama serta budaya yang dipisahkan oleh lautan yang luas

memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah tak terbatas. Oleh karena itu,

diperlukan sumber daya manusia yang handal serta memiliki wawasan yang lebih

untuk dapat menghadapi berbagai tantangan tersebut.

Perngembangan sumber daya manusia salah satunya diperoleh melalui

kebutuhan Indonesia akan alat transportasi muatan dan penyeberangan yaitu

kapal. Dengan transportasi kapal sebagai wadah pengembangan sumber daya

manusia, perlu adanya kerjasama antara instansi pendidikan dan unit usaha untuk

menghasilkan sumber daya manusia yang benar-benar siap dalam menghadapi era

globalisasi. Lembaga pendidikan tinggi seperti universitas, merupakan sarana bagi

calon generasi penerus bangsa untuk dapat menimba ilmu sebelum nantinya akan

dikembangkan pada dunia usaha. Untuk itu, sebagai mahasiswa yang telah

dibekali berbagai teori, hendaknya dapat memperoleh pengalaman dan

kemampuan dalam mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkan pada

bangku kuliah ke dalam dunia usaha. Oleh karena itu, setiap mahasiswa Fakultas

Teknik Universitas Indonesia diwajibkan mengikuti kerja praktek sebagai syarat

dan penilaian untuk memenuhi beban studi yang sesuai dengan kurikulum yang

berlaku.

Banyak perusahaan yang berkembang pesat seiring dengan kemajuan

teknologi pada saat ini terutama di bidang industri maritim. Industri maritim

sendiri sangat membutuhkan tenaga kerja yang handal dikarenakan risiko yang

tinggi dalam proses pengerjaannya. Disamping itu, dibutuhkan profesionalitas dan

ketelitian dari setiap tenaga kerja untuk mampu mengoperasikan teknologi agar

mendapatkan hasil yang maksimal untuk mendukung kemajuan perusahaan itu.

Page 5: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

2

Untuk menjawab tantangan yang terus berkembang, industri perkapalan

Indonesia perlu meningkatkan, menciptakan, dan memproduksi transportasi laut

yang lebih kompetitif. Salah satunya adalah PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari

(Persero) Galangan I yang telah berhasil menunjukan kemampuan untuk

memproduksi dan mengembangkan industri perkapalan di Indonesia.

Hal inilah yang mendasari ketertarikan kami untuk melaksanakan kerja

praktek di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan I. Pada

kesempatan ini pula saya ditempatkan di beberapa bagian sehingga nantinya saya

dapat mempelajari secara lebih luas tentang perusahaan galangan pada umumnya,

syarat dan peraturan yang ada pada manajemen perusahaan, pelaksanaan

bangunan baru dan perbaikan kapal, dan berbagai hal lainnya.

1.2. Tujuan

Tujuan dari kegiatan kerja praktek ini adalah:

1. Melengkapi syarat akademik Departemen Teknik Mesin program studi

Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

2. Menerapkan pengetahuan yang diperoleh pada perkuliahan dengan

teknologi yang ada di perusahaan.

3. Menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi yang diterapkan dalam

perusahaan.

4. Memperoleh perbandingan pengetahuan yang telah di dapat pada

bangku kuliah dengan kondisi yang nyata yang ada di lapangan.

5. Mempelajari tata kerja di perusahaan serta penggunaan sumber daya

yang tersedia untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

6. Mempelajari tentang prosedur pengoperasian serta dokumen penting

saat kapal beroperasi maupun saat reparasi.

7. Melihat dan mempelajari langsung teknologi produksi dan reparasi

kapal.

8. Melihat dan mempelajari secara khusus tentang penggunaan cara keel

deflection.

Page 6: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

3

1.3. Ruang Lingkup

Lingkup yang menjadi acuan bagi mahasiswa dalam melakukan kerja

praktek adalah:

1. Kemampuan menerapkan pengetahuan matematika, ilmu pengetahuan ,

dan enjinering.

2. Kemampuan merancang serta melaksanakan eksperimen termasuk

menganalisis dan menafsirkan data/hasil uji.

3. Kemampuan merancang suatu sistem komponen, proses dan metode

untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan.

4. Kemampuan mengidentifikasi, memformulasikan, dan memecahkan

permasalahan enjinering.

5. Kemampuan berperan atau berfungsi dalam tim kerja multidisiplin.

6. Pemahaman terhadap tanggung jawab dalam tim multidisiplin.

7. Kemampuan berkomunikasi secara efektif.

8. Pemahaman terhadap dampak dari penyelesaian enjinering dalam

konteks sosio-kultural dan global.

9. Kesadaran terhadap kebutuhan serta kemampuan untuk memenuhinya

melalui proses belajar sepanjang hayat (life long learning).

10. Pengetahuan terhadap permasalahan mutakhir.

11. Kemampuan menggunakan teknik-teknik, keterampilan, dan peralatan

modern yang diperlukan dalam praktek enjinering.

1.4. Metodologi

Metode yang digunakan dalam Program Kerja Praktek ini adalah sebagai

berikut:

1. Identifikasi masalah

Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan tema yang dipilih di

PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan I.

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara:

Observasi langsung dilapangan

Mencari literatur yang berkaitan

Page 7: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

4

Melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang berhubungan.

3. Analisa data

Setelah semua data diperoleh, kemudian dianalisa sesuai dengan

literatur dan buku-buku yang berhubungan dengan dunia perkapalan

yang telah dipelajari serta sumber yang dikerjakan di PT. Dok &

Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan I untuk memperoleh

kesimpulan.

Page 8: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

5

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) merupakan BUMN di bawah

Departemen Pendayagunaan BUMN yang tebentuk berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 59 tahun 1990 tanggal 13 Desember 1990 dilaksanakan

penggabungan tiga galangan kapal milik negara yaitu :

1. PT. Dok & Perkapalan Tanjung Priok (Persero)

2. PT. Pelita Bahari (Persero)

3. PT. Kodja (Persero)

Ketiga perusahaan tersebut bergerak dalam bidang usaha yang sama yaitu

Pembangunan Kapal Baru, Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal sertaEngineering

sehingga memudahkan dalam proses penggabungan dan berjalan sebagaimana

yang diharapkan oleh Pemerintah RI untuk menjadi galangan yang besar dan

mampu bersaing dalam pasar global.

Sesuai peraturan Pemerintah No. 13 tahun 1992 PT. Dok & Galangan Kapal

Nusantara (Persero) bergabung ke PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero),

dengan akte notaris Ny. Sulami Mustafa SH. Lokasi perusahaan di Jl. Sindang

Laut No. 101, Cilincing Jakarta Utara 14110. Perusahaan ini didirikan dengan

tujuan untuk membangun suatu industri galangan kapal lengkap dengan fasilitas

penunjang yang mampu membangun kapal baru dan mereparasi kapal sampai

dengan ukuran 150.000 ton. Pembangunan industri kapal yang besar itu adalah

untuk memenuhi kebutuhan negara akan kapal-kapal sebagai suatu negara

maritim.

PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) dalam usahanya mempunyai

unit galangan dan cabang sebagai berikut:

1. Galangan I, berlokasi di Jl. Penambangan Pelabuhan I, Tanjung Priok –

Jakarta

2. Galangan II, berlokasi di Jl. Sindang Laut No. 119, Cilincing – Jakarta

3. Galangan III, berlokasi di Jl. Sindang Laut No. 104, Cilincing – Jakarta

4. Galangan IV, berlokasi di Jl. RE. Martadinata, Tanjung Priok – Jakarta

Page 9: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

6

5. Galangan Paliat, berlokasi di Jl. Paliat Ujung Pelabuhan – Jakarta

6. Cabang Cirebon, berlokasi di Jl. Bali No.5, Cirebon – Jawa Barat

7. Cabang Semarang, berlokasi di Jl. Asahan No. 3, Semarang – Jawa

Tengah

8. Cabang Banjarmasin, berlokasi di Jl. Ir. H. Pangeran M. Noor, Kuin

Cerucuk, Banjarmasin

9. Cabang Palembang, berlokasi di Jl. Ali Gatmir No. 7/13 Ilir Palembang

– Sumatera Selatan

10. Cabang Padang, berlokasi di Jl. Tanjung Priok No. 37, Teluk Bayur –

Sumatera Barat

11. Cabang Sabang, berlokasi di Jl. Perdagangan No. 136, Sabang –

Sumatera Utara

Selain itu, untuk menunjang bisnis utamanya sebagai perusahaan di bidang

pembangunan dan perbaikan kapal, PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)

memiliki dua anak perusahaan, yaitu:

1. PT. Airin

2. PT. Kodja Terramarin

PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan I pada awalnya

merupakan perusahaan yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada

tanggal 12 Mei 1891 dengan nama “N.V. Droogdock Maattschappij Tandjong

Priok”. Sejak tanggal 1 Januari 1961 perusahaan ini dinasionalisasikan menjadi

perusahaan milik Negara dengan nama ”P.N Dok Kapal Tanjung Priok”

Kemudian, pada tanggal 2 September 1975 diubah menjadi perusahaan persero

dengan nama “PT. Dok & Perkapalan Tanjung Priok” yang pembinaan tekniknya

dilaksanakan oleh Departemen Perindustrian terhitung mulai tanggal 24

November 1984. Hingga akhirnya dilakukan penggabungan dengan galangan

kapal lain ke dalam PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero).

2.2. Letak dan Lokasi Perusahaan

PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan I mempunyai letak

yang sangat strategis yaitu di Jl. Penambangan Pelabuhan I, Tanjung Priok –

Page 10: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

7

Jakarta. Dikarenakan letaknya yang strategis sehingga dalam hal pengadaan

material yang dibutuhkan dapat segera dikirim dengan biaya yang relatif murah.

2.3. Organisasi Perusahaan

Walaupun PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan I

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PT. Dok & Perkapalan Kodja

Bahari (Persero), dalam opersionalnya perusahaan ini memiliki struktur organisasi

yang lengkap seperti sebuah perusahaan tersendiri.

2.4. Fasilitas Perusahaan

Sebagai faktor penunjang kelancaran segala kegiatan pembangunan,

perbaikan dan perawatan kapal, PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero)

Galangan I telah melengkapi diri dengan berbagai fasilitas dan perlengkapan

kerja. Fasilitas tersebut antara lain:

1. Fasilitas docking

PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan I memiliki dua

floating dock, satu graving dock. Fasilitas-fasilitas tersebut memiliki

spesifikasi sebagai berikut:

a. Floating Dock Buana : panjang 101 m, lebar 28 m, kapasitas 3.000

TLC

b. Floating Dock Jayakerta VI : panjang 83,40 m, lebar 20 m, kapasitas

2.250 TLC

c. Graving Dock : panjang 120 m, lebar 21 m, kapasitas 8000 DWT

2. Bengkel-bengkel

a. Bengkel Konstruksi

Peralatan yang tersedia pada bengkel konstruksi:

- Mesin potong otomatis

- Mesin potong manual

- Mesin press

- Mesin bending

- Mesin las

- Overhead travelling crane

Page 11: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

8

- Mesin tempa

b. Bengkel Pipa

Peralatan yang tersedia pada bengkel pipa:

- Mesin bending pipa

- Mesin bor radial

- Mesin pembuat kolom

- Papan mal pipa

- Overhead travelling crane

- Mesin bubut

- Mesin gergaji besi

- Mesin senai gigi pipa

- Derek tarik dinamo

- Mesin potong untuk pipa besar

c. Bengkel Mesin Mekanik

Peralatan yang tersedia pada bengkel mesin mekanik:

- Mesin bubut berbagai ukuran

- Propeller balancing

- Overhead travelling crane

- Mesin fraise dan drill dengan kecepatan tinggi

- Peralatan overhaul mesin

- Peralatan Las

d. Bengkel Listrik

Peralatan yang tersedia pada bengkel listrik:

- Oven (pemanas) hingga 9000C

- Overhead travelling crane

e. Bengkel Outfitting

Peralatan yang tersedia pada bengkel outfitting:

- Mesin bor

- Mesin gergaji lurus

- Mesin gergaji melingkar

- Mesin serut

- Mesin serut kayu poghod

Page 12: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

9

3. Alat berat

Alat berat yang masih beroperasi meliputi:

- Floating crane dengan SWL 100 ton (Badak Laut)

- 8 buah rotary crane

- 4 buah mobile crane

- Trailers dan forklift

4. Alat-alat transportasi

- Truk Hercules

- 3 buah kapal tunda

- Tongkang bunker

- Tongkang air

- Tongkang sampah

- Tongkang kerja

5. Peralatan khusus

- Mesin induk poros dengan diameter poros maksimum yang

dapat dibubut sampai dengan 500 mm dan panjang poros

maksimum 16 m.

- Mesin pembengkok pipa dengan diameter maksimum 6 “

- Mesin potong optis, mesin las otomatis, postweld heat treatment

- Ultrasonic Gauss / crack detectors, NDT equipment

6. Fasilitas lain

- Pabrik zat asam

- Sentral listrik darurat

- Gudang tertutup dan terbuka

- Tenaga listrik

- Air laut / air tawar, udara tekan

- Zat asam dan LPG tersalur

- Poliklinik

- Dapur umum

2.5. Perusahaan Mitra

Page 13: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

10

PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan II menggunakan

standar pelayanan internasional baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas

dengan harga pemasaran yang bersaing serta jaminan ketetapan penyelesaian pada

waktunya. Berdasarkan standar pelayanan yang ada memungkinkan adanya

kerjasama perusahaan dengan beberapa perusahaan sejenis di luar negeri, antara

lain:

a. Akasaka Diesel Engine, Jepang.

b. Caterpillar, USA.

c. IHC Smith BV, Holland.

d. Mac Gregor.

e. NAVIRE International, UK.

f. MAN B & W Diesel, Denmark.

g. Les Ateliers et Chanters de la Manche, France.

h. Nicol & Andrew, UK.

i. Philadelphjia RESINS Coorporation, USA.

j. Wartsila Diesel, Finlandia.

Selain mengikuti beberapa kerjasama dengan perusahaan asing, PT. Dok &

Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan II juga mengadakan kerjasama

dengan biro klasifikasi asing. Dimana biro klasifikasi adalah badan hukum dalam

bidang jasa yang berusaha dalam menentukan kelas kapal-kapal yang sedang

dibangun atau yang sedang beroperasi.

a. Lloyd Resgister of Shipping (LR)

b. Bureau Veritas (BV)

c. Germanischer Lloyd (GL)

d. American Bureau of Shipping (ABS)

e. Nippon Kaiji Kyokai (NKK)

f. Det Norske Veritas (DNV)

Page 14: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

11

BAB III

KEGIATAN KERJA PRAKTEK

(UMUM dan KHUSUS)

UMUM

PERBAIKAN DAN PERAWATAN KAPAL

3.1. Tahapan Umum Perbaikan Kapal

3.1.1. Tahap persiapan

Saat kapal sedang beroperasi, owner menyusun repair list yang akan

diajukan ke galangan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

a. Laporan kondisi kapal dari ABK yang telah diproses di kantor owner

b. Laporan dok terakhir

c. Rekomendasi dari biro klasifikasi

d. Jenis survey pada perbaikan kapal

3.1.2. Tahap arrival meeting

Saat kapal telah dating di pelataran galangan, pihak owner, ABK dan

galangan kapal melakukan arrival meeting. Pada pertemuan inilah didapat poin-

poin reparasi setepat-tepatnya dari repair list sebelumnya dengan

mempertimbangkan hasil survey pendahuluan pada bagian konstruksi dan mesin

3.1.3. Tahap pengedokan

Pada tahap ini pihak galangan, biro klasifikasi dan owner surveyor mulai

bekerja. Adapaun yang dilakukan adalah:

a. Galangan

Melakukan pemeriksaan awal di bidang konstruksi dan mesin

Membuat poin–poin penambahan pekerjaan

Membuat jadwal penyelesaian kerja

b. Biro klasifikasi

Memeriksa kondisi umum kapal, khususnya di bawah garis air

Memeriksa ketebalan pelat di bawah garis air

Memeriksa dan mengukur poros propeller

Page 15: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

12

Melakukan pemeriksaan lain yang diperlukan

c. Owner surveyor

Menyetujui dan menawarkan tambahan pekerjaan sesuai hasil survey

Membuat laporan untuk owner apabila tambahan pekerjaan yang

mempengaruhi waktu penyelesaian dan kontrak

3.1.4. Tahap docking dan undocking

a. Galangan

Mengordinir dengan baik waktu penyelesaian

Melakukan kontrol terhadap reparasi

b. Biro klasifikasi

Melanjutkan pemeriksaan di bidang konstruksi dan mesin

Menentukan tambahan pekerjaan paling lambat separuh waktu kapal di

atas dok

c. Owner surveyor

Mengikuti segala tindakan dan keputusan galangan dan biro klasifikasi

Melaporkan kepada owner bila ada penyimpangan

3.1.5. Tahap penyelesaian

Tahap ini adalah tahap akhir reparasi kapal (setelah turun dari dok). Adapun

yang dilakukan oleh masing-masing pihak adalah sebagai berikut:

a. Galangan

Menyelesaikan floating report

Melaksanakan percobaan mesin, navigasi, komunikasi dan outfitting

Membuat laporan hasil reparasi

b. Biro klasifikasi

Mengawasi percobaan yang dilakukan

Melakukan pemeriksaan akhir kapal

Memberikan rekomendasi untuk docking selanjutnya

Menyerahkan sertifikat–sertifikat

c. Syahbandar

Memeriksa alat – alat pemadam pemadam kebakaran, alat keselamatan

jiwa serta dokumen lainnya

Page 16: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

13

Memberikan sertifikat kesempurnaan dan surat ijin berlayar

d. Owner surveyor

Menyusun laporan–laporan dari galangan

Memeriksa satisfaction note dan factor

Membuat laporan permohonan sertifikat pada biro klasifikasi

3.2. Pengedokan Kapal

Pengedokan kapal dilakukan karena

a. Emergencydocking

Yaitu pengedokan kapal yang dilakukan untuk perbaikan kerusakan

mendadak seperti karena terlepasnya propeller kapal, deformasi proses

propeller, dan kerusakan daun kemudi.

b. General docking

Yaitu pengedokan kapal yang dilakukan secara berkala tiap lima tahun

untuk perbaikan menyeluruh.

c. Annualdocking

Yaitu pengedokan kapal yang akan masuk dok dengan selang waktu

kontinyu setahun sekali. Hal-hal yang akan dilakukan antara lain bottom

cleaning serta pergantian zinc anode, pergantian pelat, pengurangan

spellingas propeller, pengecekan bagian lambung yang terendam air.

Ada bermacam-macam jenis dok yang melengkapi suatu galangan yaitu dok

kolam (graving dock), dok apung (floating dock), dok tarik (slipway), dan dok

angkat (syncrolife dry dock). Data – data yang harus dipersiapkan dalam proses

pengedokan kapal meliputi docking plan, general arrangement, construction

profile, midship section, capacity plan dan shell plating.

Untuk menghindari kecelakaan selama proses pengedokan, sebelum naik

dok kapal sebaiknya:

- Memiliki bobot mati tidak melebihi kemampuan angkat dok tersebut

- Sudah level keel

- Dalam kondisi kosong

- Khusus untuk kapal tanker harus bebas gas

Page 17: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

14

Ketika di dok, pekerjaan dilakukan berdasarkan apa yang tertulis di repair

list. Apabila jadwal mendesak atas permintaan owner pekerjaan tambahan dapat

langsung dilaksanakan parallel dengan perhitungan biaya. Pekerjaan dalam daftar

ini dilakukan secara terpisah oleh masing–masing bengkel sesuai dengan

bidangnya.

3.3. Perbaikan Jangkar dan Rantai Jangkar

Jangkar adalah alat yang dipakai saat kapal akan berlabuh di lautan lepas

agar tidak terbawa arus dan angin. Penyusutan berat jangkar yang diijinkan

maksimal 10% dari berat semula. Sedangkan untuk rantai jangkar, keausan yang

diijinkan maksimal 20% dari diameter standar klasifikasi. Berikut langkah-

langkah perbaikan jangkar dan rantai jangkar:

- Jangkar dan rantainya diturunkan di atas dok dengan menggunakan

windlass

- Jangkar dan rantainya diatur agar tidak bertumpuan lalu disemprot air laut

- Karat-karat diketok dengan palu dan disikat baja hingga bersih

- Berat dan diameter jangkar dihitung. Untuk rantai diukur tiap segel, hasil

pengukuran ini dilaporkan ke kepala proyek, owner surveyor dan biro

klasifikasi

- Setelah diperiksa oleh biro klasifikasi jangkar dan rantainya disemprot air

laut dengan water jet dan dikalibrasi

- Setelah proses pembersihan selesai, rantai jangkar di cat dengan cat

bitumastic atau minyak ikan agar lumut tidak menempel. Tiap segel rantai

dicat dengan warna putih

- Bak rantai dibersihkan kemudian rantai jangkar dan jangkar dikembalikan

ke tempatnya

3.4. Perbaikan dan Perawatan Lambung Kapal

Perawatan badan kapal dapat dilakukan secara berkala dan secepat mungkin

pada saat kapal docking. Karena mahalnya sewa dok, maka bagian bawah kapal

yang tercelup air mendapat prioritas untuk dilakukan reparasi dan perawatan.

Reparasi dan perawatan badan kapal terdiri dari :

Page 18: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

15

1. Penyekrapan

Adalah proses pembersihan badan kapal dari fouling yang menempel pada

badan kapal. Hal ini dilakukan agar menjaga badan kapal seperti sedia

kala. Dapat dilakukan dengan menggunakan palu ketuk ataupun sikat baja.

2. Water jet

Adalah penyemprotan dengan air laut bertekanan tertentu yang berfungsi

membersihkan bekas fouling dan kotoran dari pelat agar memudahkan

pembersihan selanjutnya. Setelah itu dilakukan water jet menggunakan

media air tawar agar tidak menimbulkan karat. Pembersihan dengan water

jet dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan air bertekanan kurang

lebih 120 kg/cm2 dengan jarak ujung nozzle kurang lebih 15 cm dari pelat

badan kapal. Air bertekanan tinggi ini disalurkan melalui sistem pompa

dari water jet.

3. Sand blasting

Adalah proses pembersihan lambung dari karat dan sisa cat lama dengan

menggunakan pasir bertekanan 6 – 8 kg/cm 2. Dengan cara ini maka akan

terlihat kerusakan yang tidak terdeteksi seperti lobang kecil pada pelat.

Pasir yang digunakan adalah pasir kuarsa, pasir silika, pasir besi time

slack, dan pasir besi copper slack. Pasir tersebut ditempatkan dalam sand

blast machine yang berbentuk tabung beroda. Pada tabung ini beberapa

peralatan seperti katup yang dihubungkan dengan udara yang dihasilkan

oleh kompresor, maka pasir dapat disemprotkan dengan tekanan tinggi.

Semburan pasir bertekanan tinggi ini mengenai pelat yang akan

dibersihkan dari karat sampai bersih terlihat permukaan pelat baja. Metode

ini merupakan metode pembersihan paling efektif tetapi memerlukan biaya

yang sangat besar. Karena adanya percikan pasir dan debu yang keras

maka dibutuhkan pakaian yang tebal dan masker.

4. Pengukuran ketebalan plat

Daerah – daerah yang dicurigai terjadi pengurangan pelat akibat deformasi

atau korosi dapat diketahui dengan pengujian metode ultrasonic test. Cara

pengukuran ketebalan pelat dengan ultrasonic test ialah:

Page 19: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

16

a. Daerah yang dicurigai diketok dengan palu ketok. Jika berbunyi

lebih nyaring, maka pelat tersebut lebih tipis

b. Daerah yang tipis ditandai dengan kapur

c. Dibersihkan di sekitar pelat yang akan diuji

d. Ditest dan dari layar monitor akan didapatkan ketebalan pelat

tersebut. Apabila ketebalan pelat tidak sesuai dengan yang

ditetapkan klas maka pelat tersebut harus diganti dengan pelat yang

baru

e. Hasil pengukuran dikurangi sekitar 0.2 mm – 0.3 mm dari ukuran

semula karena kemungkinan masih ada kotoran yang tertinggal

f. Jumlah tempat yang diukur minimal dua titik pada satu lembar

pelat

Hasil dari pengukuran pelat ini dicatat dan kemudian digunakan untuk

menentukan pelat mana yang akan diganti.

5. Pergantian Pelat

Pelat kapal harus diganti jika pelat bocor, deformasi, atau mengalami

keausan ketebalan lebih dari 20% ketebalan plat yang disetujui biro

klasifikasi. Tahap pergantian pelat:

a. Penerimaan SPK dari assman produksi, repair list dan jadwal

pengerjaan

b. Survey ke lokasi kerja

c. Membuat SPK antar bengkel untuk asistensi layanan crane, tangga

peranca dan pemadam kebakaran

d. Pemotongan pada jalur plat yang sudah ditentukan sesuai petunjuki

OS / Kepala Proyek

e. Membuat model atau mal plat apabila diperlukan dan melakukan

pemotongan, pembuatan plat di bengkel kemudian di transport ke

kapal

f. Plat di stel dan dipasang menggunakan alat bantu tackle kotrek

atau baji untuk pengepasan pada plat

g. Melakukan pengelasan luar dan dalam (dua sisi), melaksanakan

gouging dan poengerindaan sesuai ketebalan plat yang ditentukan

Page 20: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

17

h. Mengundang QC, class, OS untuk pemeriksaan pengelasan,

perbaikan bila ada rekomendasi

i. Melakukan pengetesan kebocoran dengan metode yang disetujui

j. Membuat laporan pekerjaan

6. Pengecatan

Setelah proses sand blasting, secepatnya dilakukan pengecatan dasar agar

plat tidak mengalami korosi berlebihan akibat udara laut.

a. Lapisan pertama, lapisan cat primer

b. Lapisan kedua adalah cat anti korosi

c. Lapisan ketiga adalah cat anti fouling

7. Pemasangan Zinc Anode

Zinc Anode adalah campuran antara seng dan timah. Penggunaan zinc

anode untuk memperlambat terjadinya korosi terutama badang kapal di

bawah garis air. Pada dasarnya zinc anode ini akan bereaksi engan air laut

untuk membentuk muatan listrik positif, dimana akan menetralkan muatan

negatif air laut.

3.5. Perbaikan Propeller dan Poros Propeller

Sesuai dengan petunjuk kerja rekondisi propeller, uraian pekerjaan yang

dilakukan adalah:

1. Mengambil ukuran propeller sebelum dikerjakan

2. Membuat cetakan untuk pengelasan

3. Meluruskan propeller yang bengkok

4. Mengelas propeller yang daunnya patah, retak, atau tidak rata

5. Menggerinda hingga rata dan rapi

6. Membalik propeller

7. Membuang cetakan

8. Mengulang bagian yang belum sempurna

9. Gerinda hingga sempurna

10. Colour check bekas–bekas yang retak

11. Cek ulang ukuran propeller setelah pengerjaan

12. Undang QC , class , OS untuk pemeriksaan

Page 21: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

18

13. Perbaikan seperlunya bila ada rekomendasi

14. Membuat laporan pekerjaan

15. Membuat SPK antar bengkel ke bidang terkait untuk asistensi pelayanan

angkut propeller ke bengkel mekanik

16. Pelurusan baling–baling yang bengkok

17. Pelurusan daun baling–baling yang retak dan patah

18. Balancing daun baling–baling

19. Perbaikan poros baling–baling

3.6. Perbaikan Rudder Blade dan Rudder Stock

Manuvering kapal dilakukan oleh rudder dan tongkat kemudi. Karena

fungsi penting inilah maka perawatan dan perbaikan sangat diperlukan. Berikut

langkah yang biasanya dilakukan dalam perbaikan daun kemudi dan tongkatnya:

- Pelepasan

- Pembersihan

- Pemeriksaan

- Perbaikan

- Pemeriksaan oleh biro klasifikasi

- Pemanasan

3.7. Uji Kebocoran Tangki

Pengujian kebocoran kapal dilakukan pada daerah sambungan las antar plat

terutama daerah replating. Salah satu metode uji kebocoran dilakukan dengan

metode kapur minyak.

- Oleskan kapur di sisi luar kapal pada hasil pengelasan plat yang baru

- Semprot atau oleskan minyak pada sisi dalam dari bagian yang diberi

kapur

- Jika kapur basah maka dinyatakan bocor karena minyak merembes keluar

kapal

Page 22: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

19

3.8. Penggantian Pelat Tangki

Setiap kapal setidaknya memiliki bahan bakar, tangki minyak pelumas,

tangki ballas, tangki ceruk buritan, tangki ceruk haluan, tangki air tawar, dan lain–

lain. Tiap plat tangki dilakukan pengujian untuk mengetahui ketebalannya.

- Menandai letak plat yang akan diganti dengan kapur berdasarkan hasil

pengukuran dari ultrasonic test yang sudah ada pada gambar bukaan kulit

- Ukuran plat yang hendak diganti ditentukan oleh gading–gading yang ada

harus terlebih dahulu ditandai untuk mencegah gading ikut terpotong

- Membersihkan daerah sekitar plat yang akan dipotong

- Plat ditandai dengan menggunakan brander potong

- Memotong plat dengan alat potong plat atau gas cutting sesuai dengan

penandaan batas-batas plat yang akan dipotong sesuai dengan gambar

bukaan kulit yang telah dibuat dan telah dicantumkan hasil pengujian

ultrasonic test

- Plat pengganti disiapkan kemudian dibantu diangkat dengan menggunakan

crane

- Plat pengganti yang akan dipasang harus memiliki ukuran yang lebih dari

ukuran yang telah ada. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya plat

pengganti yang lebih kecil dari ukuran semula

- Dilakukan pemasangan sesuai dengan welding procedure specification

KHUSUS/FOKUS

KEEL DEFLECTION

3.9 Pengertian Keel Deflection Check

Keel Delfection Check adalah pemeriksaan terhadap kedataran lunas

kapal, pemeriksaan ini dilakukan karena di curigai adanya perubahan kedataran

akibat pembebanan yang tidak sesuai dengan desain awal kapal tersebut.

3.10. Perlengkapan dan Peralatan yang diperlukan

Perlengkapan dan Peralatan yang diperlukan untuk Keel Deflection Check adalah:

1. Theodolit

Page 23: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

20

Theodolit adalah salah satu alat yang di gunakan untuk melihat

kedataran kapal, yang berbentuk menyerupai teropong.

2. Penggaris

3. Alat Ukur (Meteran)

4. Kapur

5. Senter

3.11. Kerja Lapangan Keel Deflection Check

Dalam melakukan keel deflection check kapal harus berada di floating dock.

Keel Defletion Check di awali dengan penentuan titik-titik pada bagian bawah

kapal. Titik ini akan digunakan sebagai indikator kedataran lunas kapal.

Ketinggian titik-titik tersebut di ukur menggunakan alat ukur (meteran atau

penggaris) dari permukaan floating dock ke lunas kapal, dan dilakukan pada setiap

10 frame kapal dari Buritan ke Haluan.

Setelah menentukan titik-titik pada setiap jarak 10 frame kapal, digunakan 2

cara yaitu menggunakan alat theodolit atau menggunakan alat ukur manual.

Penggunaan theodolit yaitu dengan cara meletakkan theodolit pada salah satu titik

(jarak 10 frame kapal) yang kemudian dilihat ke arah titik setelahnya, berfungsi

untuk melihat lunas kapal masih sejajar atau berubah ukuran, begitu seterusnya

sampai titik yang terakhir.

Sedangkan cara manualnya yaitu menggunakan meteran (penggaris atau alat ukur)

dengan cara mengukur setiap ketinggian titik (jarak 10 frame) dari permukaan

floating dock ke kapal dari titik yang pertama sampai yang terakhir dan dilihat

kapal masih sejajar atau berubah ukurannya. Keduanya memiliki fungsi yang

sama yaitu sama-sama berfungsi untuk melihat kedataran lunas kapal.

Page 24: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

21

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari pelaksanaan kegiatan kerja praktek di PT.

Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan II adalah:

1. Pelaksanaan kerja praktek ini merupakan bentuk pengaplikasian ilmu

dalam perkuliahan dan kerja praktek ini membantu memberikan

gambaran, pengalaman, pengetahuan, dan perbandingan tentang industri

perkapalan dan proses pengerjaan di lapangan terutama di bidang

pemeliharaan.

2. Hasil kesepakatan antara pihak galangan dan pemilik kapal merupakan

keputusan akhir yang menjadi pedoman kerja dalam pengerjaan kapal.

Setiap temuan penambahan atau pembatalan di luar keputusan yang

telah ditentukan harus disepakati kembali dengan pemilik kapal dan

mendapat persetujuan.

3. Pedoman jaminan mutu dan standar pelaksanaan yang telah dibuat juga

merupakan pedoman utama dalam pengerjaan proyek baik bangunan

baru maupun perbaikan. Pedoman jaminan mutu dan standar

pelaksanaan harus dilakukan dengan komitmen bersama seluruh pekerja.

4. Pengendalian kualitas merupakan kegiatan yang mutlak dilakukan untuk

memenuhi persyaratan pemilik kapal dan menjaga kualitas hasil

galangan sendiri. Pengendalian kulaitas juga tentunya dapat

meningkatkan produktifitas kerja dan memperkecil peluang pekerjaan

ulang.

5. Kesadaran akan keselamatan kerja merupakan hal yang harus dimiliki

setipa pekerja serta merupakan komitmen yang harus dijalankan untuk

terus mempertahankan kualitas dan kuantitas kerja.

6. Tidak ditemukan defleksi pada lunas kapal

Page 25: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

22

4.2. Saran

Saran dari pelaksanaan kegiatan kerja praktek yang dapat diberikan antara

lain:

1. Meningkatkan sarana dan fasilitas milik perusahaan untuk menunjang

kinerja proyek dan efektifitas waktu pengerjaan mengingat waktu

kesepakatan proyek dan jumlah proyek.

2. Meningkatkan dan memonitor jam kerja efektif detiap proyek sehingga

waktu efektif kerja dapat terpakai dengan baik dan efisien.

3. Meningkatkan kesadaran keselamatan kerja setiap pekerja untuk

menghindari kecelakaan dan menghentikan pekerjaan yang dapat memotong

waktu kerja efektif.

4. Meningkatkan kebersihan lingkungan galangan agar kesehatan para pekerja

lebih terjaga, sebagai bentuk tanggung jawab atas Sertifikat OHSAS-18001

dan SMK3 Kategori Bendera Emas yang telah diraih oleh PT. Dok &

Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan II.

5. Dalam keel deflection check di harapkan menggunakan peralatan dalam

kondisi baik untuk mendapatkan hasil yang baik pula.

Page 26: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

23

DAFTAR PUSTAKA

______. (2011, September-Oktober). “DKB Galangan I Berhasil Meraih Sertifikat

OHSAS dan Sertifikat SMK3 ‘Bendera Emas’”.DKB News. hlm.7.

Accreditation Board for Engineering and Technology. Criteria for Accrediting

Engineering Programs, 2012 – 2013. http://www.abet.org/engineering-criteria-2012-

2013 (16 Jul. 2012).

Multazam, et al. (2011). Laporan Kerja Praktek PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari

Galangan II. Makassar: Universitas Hasanuddin.

PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan II. (2012). Daftar Kerja KM.

Dobonsolo (FF09PP1-A0.02). Jakarta: PT. DKB.

PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero). (2012). Layout Galangan II. Jakarta: PT.

DKB.

Page 27: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

24

LAMPIRAN

Pengaplikasian dengan alat theodolit

Page 28: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

25

Page 29: Laporan KP_M Rizky Trianda_1106054580

26