Jurnal Reading Tahap 2

14
Jurnal Reading The Importance of Early Diagnosis of Sepsis in Severe Burned Patients:Outcomes of 100 Patients Pembimbing : dr. Najatullah Sp.BP-RE Oleh : Joni Then SubBagian Bedah Plastik FK. Univ. Diponegoro / RSUP. Dr. Kariadi Semarang, 21 Desember 2013 C. Orban1, D. Tomescu2 1Fundeni Clinical Institute, Bucharest, Romania 2“Carol Davila” University of Medicine and Pharmacy, Bucharest, Romania “Nicolae Testemiåanu” University of Medicine and Pharmacy, Moldova Department of Anaesthesia and Intensive Care, Fundeni Clinical Institute, Bucharest, Romania

Transcript of Jurnal Reading Tahap 2

Jurnal ReadingThe Importance of Early Diagnosis of Sepsis in Severe

Burned Patients:Outcomes of 100 Patients

Pembimbing : dr. Najatullah Sp.BP-RE

Oleh : Joni Then

SubBagian Bedah Plastik FK. Univ. Diponegoro / RSUP. Dr. KariadiSemarang, 21 Desember 2013

C. Orban1, D. Tomescu21Fundeni Clinical Institute, Bucharest, Romania2“Carol Davila” University of Medicine and Pharmacy, Bucharest, Romania“Nicolae Testemiåanu” University of Medicine and Pharmacy, MoldovaDepartment of Anaesthesia and Intensive Care, Fundeni Clinical Institute, Bucharest, Romania

Pendahuluan• Pasien luka bakar berkembangnya infeksi ↑↑ (imunodefisiensi,

luka itu sendiri, tindakan bedah, ventilasi mekanik & transfusi darah) risiko sindrom immunodefisiensi sekunder ↑ ↑

• Tingkat beratnya infeksi luas area , cedera lokal (infeksi mikroorganisme menembus barier sistem imun host)

• Banyak upaya peningkatan dari spesialis dan kemajuan dalam pengembangan antibiotik sepsis ↑

• Tujuan penelitian ini adalah untuk pengobatan sepsis pada serangkaian pasien luka bakar dari sebuah center

Pasien dan Metode

• 100 pasien luka bakar + sepsis dirawat (Rumah Sakit Klinik Darurat Bedah Plastik dan Luka Bakar, Bucharest, 2009 s/d 2011)

• Dugaan sepsis disorientasi, hiper/hipotermia, sistem sirkulasi abnormal, perdarahan, leukositosis, trombositopenia

• Adanya infeksi di buktikan kultur darah

Pengobatan medis darurat terdiri dari:• koreksi cairan, alektrolit & asam-basa dengan kristaloid (RL, NaCl

0,9, D 5%), koloid & FFP• Antibiotik (ceftriaxone, imipenem / silastatin, amikasin atau

siprofloksasin)• Gaster protektor (ranitidin, omeprazole, pantoprazole)• Inotropik dan bronkodilator (dobutamin, aminofillin)• Terapi oksigen, vitamin, analgesik

Hasil

• Pasien >> laki-laki (63%) usia rata-rata 33 tahun• Rata-rata luas luka bakar 49,7%• S. aureus 32 pasien (32%) ; P. aeruginosa 21 pasien (21%)

(K. pneumoniae, E. coli, Acinetobacter baumanii & C. albicans)• 63 pasien (63%) episode septik pertama minggu I ; 34

pasien (34%) episode septik pertama minggu II ; sedangkan 3 pasien (3%) episode septik pertama > 2 minggu

• Ab bakteri Gram-positif imipenem / silastatin, amikasin, ceftriaxone & ciprofloxacin. Ab bakteri Gram-negatif ciprofloxacin, imipenem / silastatin, amikasin & gentamisin

• total 9 pasien meninggal dalam perawatan intensif (angka kematian - 9%) Semua kasus kematian dengan luas luka bakar > 50%

Diskusi

• trauma kulit (epidermis & sebagian dermis / seluruhnya hilangnya barier fisik, cairan, serta pelepasan berbagai mediator inflamasi

• Trauma saluran nafas menghambat pembersihan dari muco-silier & pergerakan sel darah putih

• intubasi dan ventilasi• terganggunya flora normal saluran cerna & pemasangan NGT• kateterisasi urin• luka bakar nyala api lesi >> dalam & luas kolonisasi bakteri

pada luka bakar ↑ risiko sepsis ↑

Diskusi• 97% pasien episode septik 1 dalam waktu 2 minggu setelah

luka bakar ; 63% pasien episode septik 1 dalam minggu pertama

• Deteksi dini tanda-tanda sepsis sangat penting untuk prognosis & kelangsungan hidup pasien (demam, dyspnea, hipotensi, oliguria dan perdarahan ) ; parameter bioumoral (Hb, L, Trombosit, Alb & Cr), pemeriksaan rutin luka & pengulangan kultur darah

• sepsis bakteri Gram-positif (58%) & Gram-negatif (26%). S. aureus (32%) & P. aeruginosa (21%) adalah bakteri yang paling sering ditemui

• Infeksi Acinetobacter meningkat dalam 30 tahun terakhir akibat penggunaan antibiotik spektrum luas yang berlebihan dan kuman ini lebih sering multi-resisten

Diskusi• Angka mortalitas ↓ ↓ ditemukan dalam kasus ini (9%) mungkin

tergantung diagnostik awal, monitoring kontinyu & manajemen agresif

• Penanganan darurat awal antibiotik (imipenem / silastatin, siprofloksasin atau amikasin) efektif terhadap sebagian besar mikroorganisme yang terdeteksi dalam kultur darah memberikan hasil yang baik dalam penelitian ini

• Secara keseluruhan angka mortalitas pada pasien luka bakar (termasuk pasien tanpa komplikasi sepsis) berkisar antara 5% s/d 15%

Diskusi• Pemberian antibiotik pada pasien luka bakar berat

farmakokinetik berbeda dari pasien lain dengan sepsis• Golongan aminoglikosid dgn dosis konvensional efek yg

berbeda pada setiap pasien• farmakokinetiknya harus ditetapkan untuk masing-masing

pasien (berdasarkan dosis awal) untuk pengobatan yang tepat dan efisien

• Dosis rekomendasi untuk aminoglikosida 1-1,7 mg / kg• Dosis rekomendasi untuk ciprofloxacin 400 mg setiap 8 jam

(1.200 mg / hari)• Untuk Carbapenem tidak didapatkan perbedaan antara pasien

luka bakar dengan sepsis dan sepsis dari jenis lain• Kreatinin clearance abnormal penyesuaian dosis harus

diperhitungkan

Kesimpulan• Patofisiologi, klinis, epidemiologi, bioumoral dan mikrobiologi

membantu diagnosis dini, diagnosis tepat, serta terapi yang adekuat & efisien

• Farmakokinetik Ab memiliki variabilitas yang besar antara individu

• setiap pasien dengan luka bakar dan sepsis harus diperlakukan khusus untuk mendapatkan hasil terbaik

?

Terima Kasih