17/09/2012

1

DAIRY FARMING IS :

A BUSINESS AND WAY OF LIFE

A 365-DAY-A-YEAR-JOB

WELL- PLANNED MANAGEMENT IS THE KEY OF

SUCCESS

17/09/2012

2

SIKLUS BIOLOGI SAPI PERAH

UMUR 1 BLN – SAPIH (3-4 BLN) DARA (4-12 BLN)

UMUR 3 HARI – 1 BLN DARA 12-18 BLN

PEDET LAHIR – 3 HARI 24 BULAN KAWIN

DARA BUNTING

MELAHIRKAN

POST PARTUM PREPARTUM

12 bulan

LAKTASI KERING

KAWIN

BEBERAPA STANDAR UMUM TEKNIS

PETERNAKAN SAPI PERAH

Umur Pertama Beranak : 24 Bulan

Umur Dara Kawin Pertama : 15 Bulan

Berat Badan Dara Dikawinkan : >270 Kg.

Jarak Beranak : 12 – 13 bulan

Days Open : 85-100 Hari

Service/Conception : 1,0 -1,5 kali

Lama Laktasi : 10 bulan

Lama Pengeringan : 2 bulan

Calf Crop : >90%

17/09/2012

3

LANJUTAN…

Kematian pedet : 10%

Kematian dara : 2%

Kematian induk : 2%

Kejadian mastitis sub klinis : <2%/bulan

Kejadian mastitis klinis : <2%/bulan

Rate of culling : 25%/tahun

Non genetic culling : <10%

PENENTU KINERJA SAPI PERAH

KONDISI LINGKUNGAN KAWASAN

GENETIK (BOS TAURUS)

KESEHATAN TERNAK

PAKAN

17/09/2012

4

LINGKUNGAN IDEAL SAPI PERAH BOS

TAURUS

COMFORT ZONE (FH) :

Ideal : -1oc – 15oc

efek ringan terhadap produksi susu : -15oc – 27oc

Efek berat terhadap produksi susu : 27oc-29oc

Temperatur sangat mengganggu produksi susu : 32oc-35oc yang diikuti

dengan kelembaban yang tinggi

TEMPERATURE HUMIDITY INDEX (THI) : <72

INDONESIA (TROPIS BASAH) : TemperaturTinggi

Kelembababan Udara Tinggi

17/09/2012

5

SAPI PERAH JENIS HOLSTEIN DWI GUNA

TIDAK UNTUK TENAGA KERJA

SUSU DAGING

PERTUMBUHAN SAPI PERAH JENIS HOLSTEIN

BARU LAHIR 6 BULAN 12 BULAN 2 TAHUN INDUK

MELAHIRKAN

PERTAMABERAHI / IB &

BUNTING

MASA KEBUNTINGAN SAPI PERAH = 283 HARI (9 BLN +10 HR)

17/09/2012

6

DIPELIHARA OLEH BALAI INSEMINASI BUATAN

DITAMPUNG SPERMANYA 2 X SEMINGGU

DIENCERKAN DAN DIMASUKKAN KE STRAW

DIBEKUKAN (TAHAN PULUHAN TAHUN & MUDAH DIDISTRIBUSIKAN)

SEBELUM DIGUNAKAN DICAIRKAN KEMBALI

PEJANTAN

17/09/2012

7

ORGAN REPRODUKSI SAPI PERAH

Kelenjar Endokrin & Hormon yang Beperan dalam

Siklus Berahi Sapi Perah

Hypothalamus

Pituitary

Uterus

Ovary

Corpus luteum

GnRh

FSHLH

Prostaglandin

Estrogen

Progesteron

Follicle

17/09/2012

8

Perubahan Kadar Hormon pada Siklus Berahi Sapi Perah

GnRH

FSH

17β-estradiol

Progesteron

LH

PGF2α

Formation Functional Regression

Fase Luteal

SIKLUS BERAHI SAPI PERAH

17/09/2012

9

GEJALA BERAHI

(LENDIR KELUAR, VULVA BENGKAK DAN MERAH)

INSEMINASI BUATAN

17/09/2012

10

PEMERIKSAAN KEBUNTINGAN

(PALPASI ATAU ULTRASONOGRAFI)

MELAHIRKAN

• SEGERA SETELAH MELAHIRKAN, SAPI PERAH MEMPRODUKSI SUSU

• AIR SUSU PADA 4-7 HARI PERTAMA SETELAH MELAHIRKAN DISEBUT

KOLOSTRUM (BANYAK MENGANDUNG ANTIBODI)

• UMUMNYA DUA KALI SEHARI SAPI DIPERAH

17/09/2012

11

SIKLUS LAKTASI SAPI PERAH

12 BULAN

3 bln Kosong + 9 bln Bunting

10 BULAN DIPERAH + 2 BULAN KERING

AGRIBISNIS PERSUSUAN

PROSES PRODUKSI PRA PRODUKSI PASCA PRODUKSI

IPSKOPERASIPETERNAK

17/09/2012

12

35℃

IPS1hari sekali

Pengiriman susu ke

IPS

TPS

TPS

TPS

4℃

4℃KUD

2 X sehari

Pengumpulan susu

PENAMPUNGAN SUSU DI KOPERASI

KOPERASI SUSU KUD SUSU

99% POPULASI SAPI

PERAH DI INDONESIA

ADANYA DI

KOPERASI/KUD SUSU

DIKELOLA DALAM

BENTUK

PETERNAKAN RAKYAT

100 KOP SUSU DI PULAU JAWA

17/09/2012

13

HAMBATAN DAERAH BERIKLIM PANAS

LANGSUNG:

◦ HEAT STRESS

• TIDAK LANGSUNG:

– KUALITAS RUMPUT

– PERTUMBUHAN

ENDOPARASIT &

EKTOPARASIT

HEAT STRESS & KONSUMSI

PAKAN

EFEK TEMPERATUR LINGKUNGAN TERHADAP KONSUMSI PAKAN TERGANTUNG PADA:

◦ BENTUK PAKAN YANG DIBERIKAN

(KONSENTRAT ATAU HIJAUAN)

◦ KELEMBABAN

◦ TAHAP LAKTASI

◦ TINGKAT PRODUKSI SUSU

17/09/2012

14

HEAT STRESS & KONSUMSI PAKAN (GRAFIK)

0

25

50

75

100

125

-20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40

Temparatur

Fe

ed

In

take

(%

Of

Inta

ke

at

18

-20

oC

)

Maint

DM

20R

60R

GR

HEAT STRESS & EFISIENSI REPRODUKSI

SAPI PERAH YANG LANGSUNG TERKENA SINAR MATAHARI SELAMA 6 JAM PADA TEMPARATUR 27oC AKAN TERJADI:

◦ PENEKANAN PENGELUARAN HORMON THYROXINE

(KELENJAR THYORID) AKIBATNYA BERKURANGNYA

HORMON REPRODUKSI DI DALAM DARAH.

◦ ALIRAN DARAH MENINGKAT KEKULIT UNTUK

MENINGKATKAN PENGELUARAN KERINGAT

SEDANGKAN ALIRAN DARAH DIDALAM TUBUH

TERMASUK KE ORGAN REPORDUKSI MENURUN.

17/09/2012

15

HEAT STRESS & EFISIENSI REPRODUKSI (GRAFIK)

5

10

15

20

25

30

35

40

Jan

Feb

Mar

Apr M

eiJu

n Jul

Agu

stSep O

ktNop Des

Tem

para

tur

(C)

0

10

20

30

40

50

60

% C

onceptio

n R

ate

TEMP MAXTEMP MEAN

TEMP MINCONCEPTION RATE

Uraian 1997 1998 1999 2000 2001

Target Akseptor (ekor) 167.688 161.953 156.250 166.384 195.241

Realisasi (ekor) 71.157 99.053 97.796 56.464 34.865

Persentase (%) 42,43 61,16 62,59 33,94 17,86

Service/Conception (SC) 2,32 1,91 1,73 1,70 1,59

Conception Rate (CR) % 42,29 53,46 57,46 58,59 61,00

Kelahiran Tercatat (ekor) 48.893 54.113,00 32.991 21.012 14.583

EFISIENSI REPRODUKSI SAPI PERAH DI INDONESIA

SUMBER: BOEDIMAN, S. 2001

17/09/2012

16

KANDANG COW COMFORT

KANDANG PEDET & DARA

17/09/2012

17

KANDANG COW COMFORT MEMBUAT SAPI LEBIH SERING ISTIRAHAT

TEMPAT PEMERAHAN

17/09/2012

18

Trimester Laktasi

Aspek fisiologis sapi laktasi

17/09/2012

19

>

>

17/09/2012

20

MANAJEMEN POST PARTUM

KONSUMSI PAKAN

TRIMESTER I TRIMESTER II TRIMESTER III

PERUB. BB

PROD. SUSU