BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB...

37
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Home Care Home care didefinisikan sebagai “an array of services enabling incapacities in whole of in part, to live at home, often with the effect of preventing, delaying or substituting for long-term care of acute care alternatives” (Health and Welfare Canada, 1990, p2). Dengan kata lain home care dapat diartikan sebagai serangkaian pelayanan yang dilakukan di rumah baik secara sebagian maupun keseluruhan, seringkali dilakukan sebagai dampak pencegahan, penundaan ataupun menggantikan pelayanan jangka panjang atau alternatif pelayanan untuk penyakit-penyakit akut. Menurut WHO home care didefinisikan sebagai serangkaian pelayanan kesehatan dan dukungan sosial kepada pasien di rumah masing-masing (Knight & Tjassing, 1994, p16). Perawatan jangka panjang merupakan bagian integral dari sistem kesehatan dan sosial, termasuk didalamnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk orang-orang yang membutuhkan perawatan oleh informal caregivers (seperti keluarga, teman dan tetangga) atau formal caregivers, termasuk tenaga medis seperti dokter dan perawat (WHO, 2000, p1). Tujuan dari home care adalah untuk meyakinkan bahwa individu yang memiliki keterbatasan atau tidak mampu melayani diri nya sendiri tetap dapat 5

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Home Care

Home care didefinisikan sebagai “an array of services enabling

incapacities in whole of in part, to live at home, often with the effect of preventing,

delaying or substituting for long-term care of acute care alternatives” (Health

and Welfare Canada, 1990, p2). Dengan kata lain home care dapat diartikan

sebagai serangkaian pelayanan yang dilakukan di rumah baik secara sebagian

maupun keseluruhan, seringkali dilakukan sebagai dampak pencegahan,

penundaan ataupun menggantikan pelayanan jangka panjang atau alternatif

pelayanan untuk penyakit-penyakit akut.

Menurut WHO home care didefinisikan sebagai serangkaian pelayanan

kesehatan dan dukungan sosial kepada pasien di rumah masing-masing (Knight &

Tjassing, 1994, p16). Perawatan jangka panjang merupakan bagian integral dari

sistem kesehatan dan sosial, termasuk didalamnya kegiatan-kegiatan yang

dilakukan untuk orang-orang yang membutuhkan perawatan oleh informal

caregivers (seperti keluarga, teman dan tetangga) atau formal caregivers,

termasuk tenaga medis seperti dokter dan perawat (WHO, 2000, p1).

Tujuan dari home care adalah untuk meyakinkan bahwa individu yang

memiliki keterbatasan atau tidak mampu melayani diri nya sendiri tetap dapat

5

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

6

menjaga kemungkinan terbaik kualitas hidupnya, dengan memperbesar tingkat

kemungkinan dari kemandirian, otonomi, partisipasi, pencapaian diri, dan

kepercayaan diri. Oleh sebab itu perwatan jangka panjang yang tepat untuk nilai-

nilai hidup tersebut, kesukaan, dan kebutuhan; mungkin berupa berbasis rumah

atau institusi (WHO, 2000, p1). Sedangkan dalam Journal of Clinical Nursing

(2003), tujuan dari pelayanan home care adalah difokuskan pada keuntungan yang

akan didapat oleh pasien dimana pasien dapat memperoleh perawatan dirumah

yang merupakan pilihan terbaik bagi orang-orang untuk mencapai kemandirian

dan meningkat atau menjaga kualitas hidupnya. Sementara itu untuk pasien-pasien

dengan penyakit stadium akhir pelayanan ini bertujuan agar pasien mendapatkan

kenyamanan baik secara fisik maupun mental untuk sisa hidupnya.

Pelayanan home care yang diberikan oleh rumah sakit setelah pasien

keluar terdiri dari beberapa proses yaitu: penilaian, perencanaan, dan tindak lanjut

dari perwatan yang telah diberikan (perawatan lanjutan). Khusus untuk home care

yang melaksanakan program rehabilitasi, penekanan yang penting adalah pasien

menerima pelatihan-pelatihan di lingkungannya sehingga pasien terbiasa untuk

melakukan kegiatan sehari-hari.

Secara umum pelayanan home care dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

7

Tujuan

• Peningkatan/pemeliharaan kualitas hidup

• Status kesehatan fungsionalyang optimal

• Tingkat kemandirian

Home Care

Tindak pencegahan dan penilaian• Penilaian menyeluruh dari

kemampuan fungsional • Rekomendasi • Tindak lanjut.

Perawatan yang berkaitan dengan

kebutuhan individu• Fisik • Psikososial • Kognitif

Tindakan dan penilaian setelah

pasien keluar rawat • Penilaian • Perencanaan • Tindak Lanjut

Peningkatan yang nyata pada status kesehatan fungsional

• Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL)

• Kegiatan sosial • Status kognitif • Peningkatan/pemeliharaan kualitas hidup • Kesejahteraan • Kualitas hidup

Hasil Akhir

Isi

Gambar 2.1 Skema Pelayanan Home Care

2.1.1. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran dari pelayanan-pelayan ini termasuk:

1. Orang yang mengalamai penyakit yang kronis.

2. Orang dengan AIDS (HIV+).

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

8

3. Orang cacat atau yang mempunyai keterbatasan dengan sebab kecelakaan atau

sebab lain.

4. Individu yang mempunyai keterbelakangan mental termasuk mereka yang

menderita depresi dan pikun.

5. Orang dengan tingkat ketergantungan yang tinggi .

2.1.2. Jenis-Jenis Home Care

Jenis-jenis pelayanan home care :

1. Skilled Care, pelayanan ini dilakukan dengan pengawasan langsung dari

tenaga medis yaitu dokter, pelayanan ini diberikan oleh tenaga kesehatan yang

professional seperti perawat dan terapis.

2. Home Support Services, selain pelayanan medis yang diberikan, diberikan

pula layanan yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari pasien contohnya

menyediakan makanan bagi pasien.

3. Combination Care, pelayanan ini merupakan pelayanan kombinsai yang

disediakan oleh sebuah tim termasuk tim medis, perawat dan terapis. Tim ini

menentukan rencana perawatan yang sesuai bagi kebutuhan pasien.

Peralatan dan sumber daya yang digunakan dalam pelayanan home care

seperti obat-obatan dan transportasi merupakan hal yang penting. Secara

fungsional orang-orang yang memiliki ketergantungan biasanya memiliki

kesulitan dalam hal mobilitas, oleh karena itu mereka biasanya membutuhkan

peralatan yang membantu seperti alat bantu untuk berjalan (tongkat dan kursi

roda). Selain itu juga dibutuhkan bentuk sarana transportasi untuk memberikan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

9

pelayanan ke rumah-rumah pasien. Peralatan medis yang dibutuhkan untuk

pelayanan home care adalah peralatan yang mudah dibawa seperti peralatan medis

yang standar dan persediaan obat-obatan untuk pertolongan pertama. Para

pemberi pelayanan dituntut untuk memiliki kemampuan baik dalam hal merawat

pasien maupun penggunaan alat-alat medis.

Sangatlah penting untuk mengembangkan standar pelayanan home care

yang tepat beserta pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh tim home care.

Dalam pelaksanaannya pelayanan home care memerlukan pengawasan dan

evaluasi terutama untuk pasien yang dirawat.

2.2. Pengembangan Strategi Rencana Bisnis

2.2.1. Rencana Bisnis

Rencana bisnis merupakan sebuah dokumen tertulis yang memuat

mengenai semua elemen eksternal maupun internal yang relevan yang terlibat

dalam memulai sebuah bisnis baru. Seringkali hal ini merupakan rencana

fungsional yang terintegrasi seperti pemasaran, keuangan dan sumber daya

manusia.

2.2.2. Lingkup dan Nilai Rencana Bisnis

Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan rencana

bisnis:

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

10

1. Perspektif dari perusahaan, yang mengetahui secara lebih baik dalam hal

kreativitas dan teknologi yang terlibat dalam sebuah bisnis baru. Perusahaan

harus dapat secara jelas mendefinisikan bisnis yang merka lakukan.

2. Dilihat dari sisi pemasaran. Perusahaan harus dapat melihat bisnis mereka dari

kacamata pelanggan.

3. Perusahaan harus dapat melihat bisnis dari kacamata investor. Nampaknya

proyeksi keuangan sangat dituntut.

Sebuah perencanaan bisnis merupakan nilai yang berharga bagi

perusahaan, potensial bagi investor, atau orang-orang baru yang ingin mengenal

lebih jelas bisnis yang dilakukan dan tujuan dari perusahaan. Sebuah perencanaan

bisnis menjadi sangat penting bagi orang-orang tersebut dengan beberapa alasan:

(1) membantu menentukan kelangsungan hidup bisnis dalam pasar yang telah

ditentukan, (2) menyediakan arahan bagi perusahaan dalam mengatur rencana

kerja mereka, (3) sebagai perangkat yang penting dalam membantu mendapatkan

sumber pendapatan.

2.2.3. Informasi yang Dibutuhkan pada Rencana Bisnis

Sebelum menyiapkan rencana bisnis, perusahaan harus melakukan sebuah

studi kelayakan dari konsep bisnis untuk melihat apakah ada hal yang

menghalangi kesuksesan dari bisnis tersebut. Sebelum memulai studi kelayakan,

perusahaan harus secara jelas mendefiniskan tujuan dari rencana bisnis. Tujuan itu

akan membantu mengidentifikasi kebutuhan yang harus dilakukan dan bagaimana

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

11

cara melakukannya. Tujuan-tujuan tersebut juga menyediakan kerangka bagi

rencana bisnis, rencana pemasaran dan rencana keuangan.

2.2.3.1. Informasi Pasar

Salah satu elemen informasi yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan

adalah potensial market untuk produk atau jasa. Untuk melihat seberapa besar

pasar dari produk atau jasa kita, hal pertama yang dilakukan adalah

mengidentifikasi pasar dari produk/jasa. Sebagai contoh, apakah produk/jasa lebih

banyak digunakan oleh pria atau wanita, orang-orang dari kelompok menengah

keatas atau menengah ke bawah, bagaimana tingkat pendidikan mereka.

Jika target pasar sudah diidentifikasi secara baik maka akan dapat

membantu untuk melihat ukuran pasar, dan tujuan untuk bisnis baru tersebut.

Untuk melakukan penilaian terhadap potensi total market, perusahaan harus

mempertimbangkan asosiasi perdagangan, laporan-laporan pemerintah, maupun

laporan-laporan lain yang dipublikasi. Informasi dari data sekunder tersebut harus

dapat memperkirakan besaran pasar.

2.2.3.2. Informasi Operasional

Keterkaitan dari sebuah studi kelayakan dari operasi tergantung dari

bagaiamana bisnis itu berjalan. Kebanyakan dari informasi yang diperlukan dapat

diperoleh mealui kontak secara langsung dengan sumber-sumber yang sesuai.

Informasi yang mungkin dibutuhkan oleh perusahaan antara lain:

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

12

1. Lokasi, harus ditentukan lokasi yang dapat dijangakau oleh pelanggan,

penyalur, dan distributor.

2. Peralatan, peralatan yang dibutuhkan harus ditentukan apakah dapat diperoleh

dengan cara membeli atau meminjam.

3. Tenaga kerja dan keahlian, diperlukan keahlian yang spesifik, jumlah orang

yang memiliki kemampuan tersebut, penilaian tentang dimana dan bagaimana

keahlian tersebut dapat diperoleh, dan rata-rata biaya yang harus dibayar.

4. Ruangan, seberapa besar ruangan yang diperlukan, termasuk apakah ruangan

tersebut nantinya akan disewa atau membeli.

5. Biaya lain-lain, biaya tersebut harus dapat mendukung proses yang dilakukan.

2.2.3.3. Informasi Keuangan

Sebelum menyiapkan sebuah rencana bisnis, sebuah perusahaan harus

terlebih dahulu memiliki penilaian yang lengkap tentang keuntungan apa yang

dapat diraih dari bisnis yang dilakukan. Penilaian tersebut akan sangat membantu

perusahaan untuk memberikan informasi kepada investor bahwa bisnis yang

mereka lakukan memang menguntungkan, berapa banyak uang yang dibutuhkan

untuk memulai bisnis tersebut dan bagaimana cara memperolehnya.

Terdapat beberapa area dalam informasi keuangan yang mungkin akan

dibutuhkan dalam suatu studi kelayakan untuk sebuah bisnis baru :

1. Tingkat penjualan yang diharapkan dan gambaran pengeluaran setidaknya

untuk tiga tahun pertama.

2. Gambaran aliran kas (cash flow) untuk tiga tahun pertama, dan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

13

3. Gambaran neraca (balance sheet) dan pro forma aliran kas untuk tiga tahun

pertama.

Penentuan tingkat penjualan yang diharapkan dan keadaan pengeluaran

untuk satu tahun pertama serta perkiraan untuk tahun-tahun berikutnya dibuat

berdasarkan informasi pasar. Masing-masing jenis pengeluaran harus dapat

diidentifikasi dan diberikan dalam basis bulanan untuk satu tahun. Perkiraan

aliran kas (cash flow) dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan agar usaha

yang dilakukan dapat memenuhi anggaran sesuai waktu yang ditentukan.

Perkiraan dalam cash flow harus dapat mengidentifikasi jumlah uang yang

dimiliki pada saat awal, jumlah piutang, dan sumber pemasukan lain dan seluruh

pembayaran dengan basis bulanan dalam keseluruhan tahun.

Gambaran neraca dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan

dari bisnis pada waktu-waktu tertentu. Informasi tersebut mengidentifikasikan aset

dari bisnis dan apa saja yang dimiliki oleh perusahaan, serta investasi apa saja

yang sudah dilakukan oleh perusahaan dan rekanannya.

2.2.4. Penulisan Rencana Bisnis

2.2.4.1. Pendahuluan (Introductory)

Pada bagian ini dituliskan judul atau sampul muka yang

menginformasikan ringkasan singkat dari isi rencana bisnis. Bagian pendahuluan

harus memuat beberapa bagian seperti : nama dan alamat perusahaan, kegiatan

usaha, kebutuhan keuangan, dan sebuah pernyataan yang bersifat rahasia.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

14

2.2.4.2. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)

Bagian ini dibuat jika rencana bisnis sudah disiapkan, setelah rencana

bisnis selesai secara keseluruhan. Banyaknya sekitar 2 sampai 3 halaman,

ringkasan eksekutif ini harus dapat menarik minat potensial investor untuk

menanamkan modalnya dalam bisnis yang kita lakukan.

Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah rencana

bisnis karena para investor biasanya melihat pada bagian ini untuk selanjutnya

dapat memutuskan bahwa rencana bisnis ini layak untuk mereka pelajari.

Agak sulit untuk menyajikan bagian apa-apa saja yang penting dalam

ringkasan eksekutif, hal ini disebabkan karena setiap rencana bisnis tersebut

berbeda-beda, namun terdapat beberapa hal yang penting yang harus disajikan.

Pertama, perusahaan harus secara singkat mendeskripsikan konsep bisnis. Kedua,

setiap data yang akan mendukung perusahaan dalam melakukan kegiatan

bisnisnya harus dijelaskan secara singkat. Sebagai contoh, kecenderungan dan

pertumbuhan yang potensial dari industri yang berkaitan harus dikemukakan. Jika

bisnis ini merupakan bisnis di bidang penggunaan internet, perusahaan harus

menyatakan fakta-fakta yang berkaitan seperti jumlah pengguna internet, rata-rata

waktu yang dihabiskan untuk menggunakan internet, dan berapa rata-rata

keuntungan yang diperoleh dari bisnis tersebut. Setelah mengemukakan

kesempatan-kesempatan yang dimiliki dari bisnis tersebut, harus juga dijelaskan

bagaimana meraih kesempatan tersebut. Strategi pemasaran apa yang akan

dilakukan dan bagaimana membedakan strategi yang dilakukan dengan bisnis

yang lain?. Selanjutnya ringkasan eksekutif harus juga menyoroti beberapa hasil

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

15

kunci dari sisi keuangan yang dapat diraih dengan mengimplementasikan strategi

pemasaran tersebut.

2.2.4.3. Analisis Lingkungan dan Industri (Environmental)

Merupakan suatu hal yang penting untuk dapat memposisikan sebuah

bisnis baru secara tepat dengan melakukan analisis lingkungan untuk

mengidentifikasi kecenderungan dan perubahan yang terjadi di tingkat nasional

maupun internasional yang akan berdampak pada bisnis baru. Beberapa contoh

dari faktor lingkungan adalah :

Ekonomi:

Sebuah bisnis baru harus mempertimbangkan kecenderungan dalam beberapa hal

seperti GNP, angka pengangguran berdasarkan wilayah, dan tingkat pemasukan.

Budaya:

Sebuah evaluasi dalam perubahan budaya harus juga dipertimbangkan karena

akan terlihat pergeseran populasi berdasarkan demografi, sebagai contoh, dampak

dari baby boomer atau meningkatnya jumlah orang lanjut usia. Selain itu terjadi

juga perhatikan adanya pergeseran atau perubahan pada konsumen seperti

kecenderungan untuk mengkonsumsi produk-produk Amerika atau

kecenderungan dalam mengkonsumsi produk-produk yang alami untuk menjaga

kesehatan, ataupun produk-produk yang ramah lingkungan. Semua hal tersebut

akan berpengaruh terhadap rencana bisnis perusahaan.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

16

Teknologi:

Kemajuan teknologi sangat sulit untuk di perkirakan. Namun demikian,

perusahaan harus mempertimbangkan perkembangan teknologi potensial yang

digunakan sebagai sumber daya dalam industri tersebut. Perubahan teknologi

yang cepat menyebabkan para pengusaha harus mampu untuk melakukan strategi

pemasaran jangka pendek, selain itu harus juga di persiapkan rencana alternatif

untuk mensiasati perkembangan teknologi yang dapat mempengaruhi produk dan

jasa.

Aspek Hukum:

Terdapat beberapa isu mengenai aspek hukum dalam memulai sebuah bisnis baru.

Perusahaan harus dapat menyiapkan peraturan atau perundang-undangan yang

jelas yang dapat mempengaruhi produk atau jasa, saluran distribusi, harga dan

strategi promosi.

Analisis industri akan difokuskan pada industri yang spesifik, seperti:

Permintaan Industri:

Permintaan yang berkaitan dengan industri tertentu bias didapat atau tersedia dari

sumber-sumber yang telah dipublikasikan. Pengetahuan tentang apakah suatu

pasar mengalami peningkatan atau penurunan, jumlah pesaing-pesaing baru dan

kemungkinan-kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan diantara para

konsumen merupakan isu atau informasi untuk menentukan bisnis yang potensial

yang mungkin di peroleh dari bisnis baru yang dijalankan.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

17

Persaingan:

Sebagian besar bisnis-bisnis baru biasanya mengahadapi ancaman yang potensial

dari perusahaan-perusahaan yang lebih besar. Perusahaan harus siap untuk

menghadapi ancaman tersebut dan harus waspada terhadap para pesaiang dan

dapat mengenali kelemahan dan kekuatan dari perusahaan sendiri sehingga dapat

diimplementasikan rencana pemasaran yang efektif. Para pesaing biasanya secara

mudah dapat diidentifikasi melalui pengalaman-pengalaman, artikel-artikel yang

berhubungan dengan perdagangan, iklan-iklan, website atau bahkan mungkin

yellow pages.

Bahasan terakhir dari bagian ini harus berfokus pada market yang spesifik,

dimana meliputi beberapa informasi seperti siapa pelanggan kita, bagaimanakan

lingkungan bisnis kita seperti segment yang spesifik dan area geografis dimana

perusahaan akan berkompetisi.

2.2.4.4. Deskripsi Bisnis

Deskripsi bisnis harus dijelaskan secara terperinci pada bagian ini dalam

sebuah rencana bisnis. Hal ini akan memungkinkan investor untuk mengetahui

ukuran dan lingkup dari bisnis. Bagian ini harus dimulai dengan pernyataan

tentang misi yang dimiliki perusahaan untuk bisnis baru. Pernyataan ini harus

mendiskripsikan tentang bisnis yang dilakukan dan apa yang perusahan ingin

capai dari bisnis tersebut. Pernyataan misi ini akan membantu dalam memberikan

arahan untuk pengambilan keputusan jangka panjang. Adapun elemen-elemen

kuncinya meliputi produk atau jasa, tempat dan ukuran dari bisnis yang

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

18

dijalankan, sumber daya manusia yang terlibat serta peralatan-peralatan yang

dibutuhkan.

Lokasi untuk setiap kegiatan bisnis menjadi sangat penting untuk

kesuksesan bisnis, khususnya jika bisnis itu merupakan bisnis retail atau

melibatkan jasa. Penekanan pada lokasi untuk suatu rencana bisnis merupakan

sebuah fungsi dari tipe bisnis yang dijalankan. Dalam penentuan lokasi atau

ruangan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti sarana parkir, akses

dari jalan raya ke fasilitas, dan akses pada pelanggan, supplier dan distributor,

tingkat hantaran dan peraturan-peraturan yang berlaku diwilayah tersebut.

Adanya fasilitas peta untuk wilayah lokal mungkin dapat membantu untuk

memberikan gambaran lokasi yang berhubungan dengan jalan raya, jalan bebas

hambatan, cara akses dan sebagainya. Peta yang memetakan pelanggan, pesaing

dan bahkan lokasi alternatif untuk membuat bangunan dapat membantu untuk

melakukan evaluasi. Beberapa pertanyaan yang penting seperti: seberapa besar

lokasi yang dibutuhkan, haruskah bangunan tersebut diperoleh dengan cara

membeli atau menyewa, berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk per km

persegi, bagaimana gambaran demografi dan ekonomi dari wilayah tersebut.

2.2.4.5. Rencana Produksi dan Operasional

Apabila bisnis baru merupakan bisnis yang berkaitan dengan operasi

pabrik, sebuah rencana produksi sangatlah diperlukan. Rencana ini harus

mendeskripsikan secara lengkap tentang proses manufaktur tersebut. Jika proses

manufaktur tersebut akan di berikan (outsourcing) kepada pihak lain, maka

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

19

rencana tersebut harus menjelaskan siapa pihak yang diberikan tanggung jawab

melakukan proses tersebut, termasuk lokasi, alasan untuk pemilihan biaya, dan

kontrak-kontrak yang telah dilakukan. Apabila proses manufakturing harus

dilakukan baik secara sebagian maupun keseluruhan didalam perusahaan, maka

informasi yang harus disediakan meliputi tata letak fisik bangunan, mesin-mesin

dan perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan proses

produksi; bahan-bahan mentah yang digunakan, nama dan alamat penyalur; biaya

produksi dan modal untuk kebutuhan investasi dimasa depan. Hal ini menjadi

sangat penting dalam operasi manufaktur terutama bagi investor untuk melakukan

penilaian mengenai kebutuhan keuangan.

Jika perusahaan bergerak dibidang jasa atau bidang lainnya selain

manufaktur, maka bagian ini akan berjudul rencana operasional dan perusahaan

kemudian perlu untuk mendeskripsikan langkah-langkah kronologisnya dalam

melakukan transaksi bisnisnya. Sebagai contoh, sebuah bisnis dibidang jasa retail

pada bisnis internet, pengusaha perlu untuk mendeskripsikan proses transaksi

secara lengkap dari pengembagan aktual website, bagaimana fungsinya dan

prosedur untuk pemesanan dan langkah terakhir yang diperlukan untuk

melengkapi transaksi.

2.2.4.6. Rencana Pemasaran

Rencana pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah

rencana bisnis dimana rencana pemasaran tersebut akan menjelaskan tentang

bagaimana produk atau jasa didistribusikan, berapa harganya dan bagimana cara

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

20

untuk mempromosikannya. Bukti-bukti yang didapat dari penelitan pemasaran

merupakan hal yang sangat penting untuk membuat keputusan pemasaran yang

strategis, termasuk perkiraan untuk penjualan yang harus juga diinformasikan

pada bagian ini. Perkiraan yang spesifik untuk produk atau jasa diperlukan untuk

memperkirakan keuntungan yang dapat diperoleh dari bisnis yang dilakukan.

Investor yang potensial juga memandang bagian pemasaran merupakan hal

yang sangat penting untuk melihat kesuksesan dari sebuah bisnis baru. Oleh

karena itu perusahaan harus mempersiapkan rencana bisnis yang menyeluruh dan

serinci mungkin.

2.2.4.7. Rencana Organisasi

Rencana organisasi merupakan bagian dari rencana bisnis yang

menjelaskan bentuk kepemilikan dari bentuk bisnis dan rekan bisnis. Jika bisnis

merupakan sebuah rekanan, istilah rekanan harus disertakan. Jika bisnis tersebut

merupakan sebuah perusahaan, merupakan hal yang penting untuk menjelaskan

secara rinci siapa saja pemegang saham perusahaan. Selain itu akan membantu

untuk membuat struktur organisasi yang mengindikasikan garis wewenang, tugas

dan tanggung jawab dari setiap anggota organisasi. Informasi mengenai investor

yang potensial dan bagaimana anggota lainnya akan berinteraksi untuk

manajemen perusahaan juga sangat penting.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

21

2.2.4.8. Penilaian Resiko

Setiap bisnis baru pasti akan menghadapi resiko yang potensial, yang akan

dihadapi oleh industri tertentu dan lingkungan bisnis. Merupakan hal yang

penting bagi sebuah perusahaan untuk dapat melakukan penilaian terhadap resiko

dalam beberapa tahapan. Pertama, perusahaan harus dapat mengindikasikan

resiko yang potensial bagi bisnis. Selanjutnya harus didiskusikan apa saja

kemungkinan yang dapat terjadi jika resiko ini benar-benar terjadi. Terakhir,

perusahaan harus mendiskusikan bagimana strategi yang akan ditempuh untuk

mencegah, meminimalisasi atau menghadapi jika resiko tersebut terjadi. Resiko

terbesar untuk sebuah bisnis baru dapat terjadi sebagai reaksi dari para pesaing,

kelemahan dalam pemasaran, produksi ataupun tim manajemen, maupun

penerapan teknologi baru. Walaupun jika faktor-faktor tersebut belum terlihat

pada saat ini, dalam rencana bisnis harus terdapat hal-hal mengenai kemungkinan

resiko tersebut.

2.2.4.9. Rencana Keuangan

Pada umumnya, tiga area dalam masalah keuangan didiskusikan dalam

rencana bisnis. Pertama, perusahaan harus membuat ringkasan mengenai

perkiraan penjualan dan pengeluaran yang sesuai untuk setidaknya tiga tahun

pertama, dengan perkiraan ditahun pertama. Ini termasuk perkiraan penjualan,

harga jual produk dan pengeluaran umum dan administratif. Keuntungan bersih

setelah pajak dapat juga diestimasikan dengan memperkirakan pajak pendapatan.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

22

Area kedua yang utama dari informasi keuangan yang dibutuhkan adalah

gambaran mengenai aliran kas (cash flow) untuk tiga tahun, dengan perkiraan

ditahun pertama yang dibuat secara bulanan. Terakhir dalam item keuangan yaitu

perkiraan neraca. Ini menunjukkan kondisi keuangan, liabilities (apa yang

dimiliki), investasi dari perusahaan dan para rekanan serta laba ditahan (retained

earning).

2.2.4.10. Lampiran

Lampiran dalam sebuah rencana bisnis biasanya terdiri dari beberapa

bahan yang tidak terdapat dalam dokumen tulisan. Referensi yang digunakan

untuk dokumen-dokumen tersebut harus juga dicantumkan

Surat-surat dari pelanggan, distributor atau para sub-kontraktors

merupakan contoh dari informasi yang harus ada dalam lampiran. Setiap

dokumentasi dari informasi, yang mana merupakan data sekunder atau hasil data

primer biasanya digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan harus juga

disertakan. Surat sewa menyewa, kontrak atau berbagai surat persetujuan yang

telah dibuat harus juga disertakan didalam lampiran. Terakhir, daftar harga dari

para supplier dan para pesaing dapat juga ditambahkan.

2.2.5. Analisis Strategi

Sebuah strategi yang baik dan pelaksanaan yang baik dari strategi tersebut

mencerminkan sebuah bentuk manajemen yang baik pula. Esensi dari pembuatan

strategi yang baik adalah untuk membangun posisi yang kuat dipasar, selain itu

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

23

perusahaan atau organisasi harus mampu untuk menghasilkan pencapaian yang

sukses diberbagai hal.

2.2.5.1. Analisis Eksternal

2.2.5.1.1. Five Driving Forces

Kompetisi dalam suatu industri berakar pada struktur ekonomi yang

menuju pada perilaku dari para pesaing dalam indutri tersebut. Kompetisi ini

bergantung pada lima kekuatan yang digambarkan oleh Porter (1980) dalam Five

Forces Model.

2.2.5.1.1.1. Ancaman Masuknya Pesaing

Ancaman dari masuknya pesaing bergantung pada “Penghalang untuk

Masuk” (barriers to entry) yang ada dan dari reaksi pesaing yang telah bermain

dimana akan menciptakan “standar” bagi peserta yang akan masuk.

2.2.5.1.1.1.1. Penghalang untuk Masuk

Adalah suatu halangan yang harus dilalui untuk memasuki suatu industri.

Tinggi rendahnya akan mempengaruhi tingkat kompetisi para pemain yang berada

di dalamnya.

2.2.5.1.1.1.2. Perbedaan Produk (Product Differentiation)

Perbedaan produk berarti bahwa perusahaan yang telah berdiri mempunyai

merek dan pelanggan yang setia yang merupakan hasil kumulatif dari iklan yang

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

24

dilakukan sebelumnya, peelayanan kepada pelanggan, produk yang berbeda.

Perbedaan menciptakan penghalang untuk masuk dengan memaksa orang yang

masuk ke industri untuk memeras tenaga untuk mengatasi loyalitas pelanggan

yang ada. Tenaga yang dikeluarkan termasuk didalamnya kerugian awal dan

seringkali menyita waktu. Seperti investasi yang beresiko tinggi dimana tidak

akan tersisa apabila gagal dalam memasuki industri.

2.2.5.1.1.1.3. Biaya Perpindahan (Switching Cost)

Switching Cost adalah biaya yang dikeluarkan hanya sekali yaitu pada saat

pindah dari satu tempat ke tempat lain. Termasuk didalamnya biaya pelatihan

karyawan kembali, biaya penyokong perlengkapan, waktu dan biaya dalam uji

coba alat. Jika biaya perpindahan ini tinggi maka orang yang baru masuk harus

menyediakan peningkatan yang maksimal dalam rangka berpindahnya pembeli

dari perusahaan lain yang biasa bertransaksi kepada perusahaan mereka.

2.2.5.1.1.1.4. Akses Kepada Jalur Distribusi (Access to Distribution

Channels)

Yang dimaksud dengan access to distribution channel adalah akses kepada

jalur distribusi, dimana semakin kuat jalur distribusi yang terjalin di industri

tersebut yang terjalin maka semakin tinggi penghalang buat pemain baru untuk

masuk ke dalam industri tersebut.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

25

2.2.5.1.1.1.5. Skala Biaya Mandiri yang tidak menguntungkan (Cost

Disadvantage Independent of Scale)

Yaitu nilai keuntungan yang tidak dapat ditiru oleh pemain lain. Hal ini

merupakan anugerah perusahaan tersebut. Komponennya antara lain adalah:

lokasi, kurva pembelajaran dan pengalaman, dan kebijakan pemerintah.

2.2.5.1.2. Persaingan diantara Para Pesaing

Persaingan timbul karena satu atau lebih pesaing merasakan tekanan atau

melihat suatu kesempatan untuk meningkatakan posisi. Bentuk persaingan,

kecuali persaingan hraga, sangatlah tidak stabil dan sangat memungkinkan untuk

memiskinkan industri keseluruhan dari titik keuntungan.

Low High

Low Low, Stable returns Low, Risky returns

High High, stable returns High, Risky returns

Gambar 2.2 Persaingan Diantara Para Kompetitor

Exit Barrier

Entry Barrier

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

26

2.2.5.1.3. Tekanan dari Pelayanan Pengganti

Semua perusahaan dalam industri berkompetisi dengan industri yang

menghasilkan barang pengganti. Barang pengganti membatasi pengembalian

potensial dari industri dengan menempatkan batas tertinggi harga yang diberikan

oleh perusahaan yang masih dianggap menguntungkan. Semakin menarik harga

alternatif yang ditawarkan oleh barang pengganti maka semakin kuat akan

menutup keuntungan yang didapat oleh industri.

2.2.5.1.4. Kekuatan Tawar Pembeli

Para pembeli/konsumen bersaing dengan industri dengan memaksa

penurunan harga, menawar dengan meminta kualitas yang lebih serta pelayanan

yang lebih, dan seringkali membuat persaingan antar pemain di industri tersebut.

2.2.5.1.5. Kekuatan Tawar Pemasok

Pemasok barang bisa menggunakan kekutan tawar melalui perananannya

dengan mengancam untuk menaikkan harga ataupun menurunkan kualitas barang

yang dikirm. Kekuatan ini bisa menekan keuntungan sampai tingkat dimana

industri tidak mampu lagi menutupi peningkatan biaya untuk harga produk yang

akan dihasilkan.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

27

2.2.5.2. Analisis Internal

2.2.5.2.1. Rantai Nilai (Value Chain)

Untuk menganalisa kegiatan secara spesifik tentang bagaimana perusahaan

dapat menciptakan keuntungan yang kompetitif, sangat berguna untuk

mempolakan perusahaan sebagai rantai dari kegiatan yang menghasilkan nilai.

Michael Porter mengidentifikasi serangkaian kegiatan yang saling berhubungan

kepada sebuah area yang luas dalam perusahaan. Pola ini disebut dengan Value

Chain (QuickMBA. [no date]. Value Chain. [Online] In QuickMBA. Available:

[2004, Januari 22]). http://www.quickmba.com/strategy/

Strategi seharusnya tidak selalu menetapkan akan hasil, dia juga harus

menjelaskan bagaiamana hasil itu diperoleh. Merujuk pada Porter, “inti dari

sebuah strategi berada pada aktifitas-pilihan untuk mengerjakan aktifitas secara

berbeda atau untuk mengerjakan aktifitas yang berbeda dari pesaing” (Porter,

1996, p77). Porter mengklaim bahwa “aktifitas adalah unit dasar dari keuntungan

kompetitif” maka seni dari mengembangkan sebuah strategi yang mampu

bertahan dan sukses adalah memastikan antara kegiatan didalam perusahaan

segaris dengan proporsi nilai pelanggan (Kaplan, 2001, p90).

2.2.5.2.1.1. Kegiatan Inti Rantai Nilai (Primary Value Chain Activities)

Inbound Logistics Operations Outbound

Logistics Marketing

& Sales Service

ai

Gambar 2.3 Kegiatan Inti Rantai Nil
Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

28

Tujuan dari kegiatan-kegiatan ini adalah untuk menghasilkan nilai yang

melebihi dari biaya dari jasa pelayanan tersebut yang akhirnya akan menghasilkan

marjin keuntungan.

1. Logistik Masuk (Inbound logistics) termasuk didalamnya penerimaan,

pergudangan dan pengendalian persediaan.

2. Operasi (Operations) adalah kegiatan yang menghasilkan nilai yang merubah

masukan menjadi produk akhir.

3. Logistik Keluar (Outbound logistics) adalah kegiatan yang dibutuhkan untuk

mendapatkan produk akhir ke pelanggan termasuk pergudangan, pemenuhan

permintaan dan lain-lainnya.

4. Pemasaran dan Penjualan (Marketing & Sales) adalah kegiatan yang

diasosiasikan dengan mendapatkan pembeli untuk membeli produk, termasuk

pemilihan jalur-jalur yang digunakan, iklan, harga, dan lain-lain.

5. Pelayanan (Service) adalah kegiatan yang menjaga dan meningkatkan nilai

produk, termasuk dukungan pelanggan, pelayanan perbaikan, dan lain-lain.

Lima kategori ini adalah bersifat generik dan umum dimana masing-

masing mempunyai aktifitas yang spesifik yang berbeda di tiap industri.

2.2.5.2.1.2. Aktifitas Pendukung (Support Activity)

Aktifitas value chain inti yang digambarkan diatas, difasilitasi oleh

aktifitas pendukung (Support Activity) yang mana bersifat spesifik untuk tiap

industri, yaitu:

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

29

1. Pengadaan (Procurement) berfungsi untuk membeli bahan dan masukan lain

yang akan digunakan oleh kegiatan dalam value chain.

2. Pengembangan teknologi (Technology Development) termasuk didalamnya

riset dan pengembangan, proses otomasi dan pengembangan teknologi lainnya

yang digunakan untuk mendukung kegiatan value chain.

3. Managemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management)

kegiatan yang berhubungan dengan perekrutan, pengembangan dan

kompensasi karyawan.

4. Infrastruktur Perusahaan (Firm Infrastructure) kegiatannya seperti keuangan,

hukum, kualitas manajemen, dan lain – lain.

2.2.5.3. Analisis Pemasaran

2.2.5.3.1. Pola Segmentasi Pasar

Menurut Kotler (2003) dalam bukunya Marketing Management, ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan segmentasi, antara lain :

pola segmentasi pasar, dasar yang digunakan dalam melakukan segmentasi.

Segmentasi pasar dapat dibangun dalam beberapa cara, salah satunya adalah

dengan segmentasi berdasarkan kesukaan pelanggan (preference segments).

Adapun tiga pola segmentasi yang dapat terjadi adalah :

• Homogeneous preferences : pada umumnya pelanggan memiliki kesukaan

yang sama terhadap suatu produk

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

30

• Diffused preferences : sebaliknya, kesukaan pelanggan dapat diidentifikasi

secara tersebar dibeberapa tempat, hal ini mengindikasikan bahwa

kesukaan pelanggan terhadap suatu produk dapat bervariasi.

• Clustered preferences: Kesukaan pelanggan untuk suatu produk dapat juga

teridentifikasi secara berkelompok (clustered).

2.2.5.3.2. Dasar Segmentasi Pasar

Ada beberapa variabel yang digunakan dalam melakukan segmentasi

pelanggan di pasar. Beberapa peneliti mengelompokkannya dalam beberapa

karakteristik pelanggan yaitu: demografi, geografi dan psikografi.

2.2.5.3.2.1. Segmentasi Geografis

Segmentasi berdasarkan geografis adalah segmentasi yang dilakukan

dengan cara membagi pelanggan berdasarkan unit geografinya seperti berdasarkan

wilayah atau kota.

2.2.5.3.2.2. Segmentasi Demografi

Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi berdasarkan beberapa

kelompok berdasarkan variabel umur, ukuran keluarga, jenis kelamin, pendapatan,

pekerjaan, agama, pendidikan dan kelas sosial. Hal ini dikarenakan kesukaan dan

keinginan pelanggan seringkali berhubungan dengan variabel-variabel tersebut.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

31

2.2.5.3.2.3. Segmentasi Psikografi

Dalam segmentasi berdasarkan psikografi, pembeli dibagi beberapa

kelompok berdasarkan gaya hidup atau kepribadian dan nilai-nilai. Orang orang

yang berada dalam kelompok demografi yang sama dapat memiliki bentuk

psikografi yang berbeda-beda.

2.2.5.3.2.4. Segmentasi Perilaku

Dalam segmentasi berdasarkan perilaku, pembeli dibagi kedalam beberapa

kelompok berdasarkan tingkat pengetahuan, perilaku, atau respon terhadap

penggunaan suatu produk. Adapun variabel-variabel yang digunakan untuk

segmentasi ini adalah situasi, keuntungan, status pengguna, rata-rata tingkat

penggunaan, dan status kesetiaan terhadap suatu produk.

2.2.5.3.3. Konsep Pesaing Dalam Pasar

Pesaing adalah perusahaan-perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan

pelanggan yang sama. Adapun strategi bersaing suatu perusahaan tergantung dari

jenis atau kelompok dimana perusahaan tersebut berada. Secara garis besar

pengelompokan atau posisi suatu perusahaan dapat dikelompokan sebagai market

- leader, market - challenger, market - follower dan market-nicher.

2.2.5.3.3.1. Strategi Market-Leader

Perusahan-perusahaan yang termasuk dalam kategori ini adalah

perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang besar untuk suatu produk tertentu.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

32

Biasanya kondisi berpengaruh untuk perusahaan-perusahaan lain, terutama dalam

masalah perubahan harga, pengenalan produk-produk baru, cakupan distribusi dan

intensitas promosi. Adapun strategi-strategi yang digunakan oleh perusahaan

dalam kelompok ini antara lain: meluaskan total pasar dan mempertahankan

pangsa pasar.

2.2.5.3.3.2. Strategi Market-Challenger

Perusahaan-perusahaan dalam kelompok ini menempati baik urutan kedua

maupun ketiga dalam peringkat industri. Adapun strategi yang dapat dijalankan

oleh perusahaan dalam tipe ini antara lain melakukan penyerangan perusahaan-

perusahaan yang berada dalam kategori market leader ataupun pesaing-pesaing

lain secara agresif melalui strategi yang lebih spesifik, seperti adanya pemotongan

harga, penetapan harga yang murah dan memproduksi produk-produk yang

memiliki kualitas yang sama atau bahkan lebih baik dari kelompok market leader,

inovasi produk, inovasi distribusi dan melakukan promosi yang lebih intensif.

2.2.5.3.3.3. Strategi Market-Follower

Banyak perusahaan-perusahaan yang lebih memilih untuk menjadi market

follower dibandingkan menjadi market challenger. Biasanya perusahaan-

perusahaan tipe ini memiliki kesempatan yang kecil dari sisi perbedaan produk

(product differentiation), perbedaan citra (image differentiation). Adapun strategi

yang lebih spesifik dapat dilakukan oleh perusahaan pada tipe ini antara lain :

menduplikasi produk-produk yang dikeluarkan oleh market leader, melakukan

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

33

sedikit modifikasi pada nama dan kemasan produk, melakukan imitasi pada

produk-produk yang sudah ada.

2.2.5.3.3.4. Strategi Market-Nicher

Salah satu alternatif untuk menjadi market follower di sebuah pasar yang

besar adalah dengan menjadi leader di pasar yang relatif lebih kecil. Perusahaan-

perusahaan yang terbilang kecil biasanya menghindari untuk berkompetisi dengan

perusahaan-perusahaan besar, biasanya mereka hanya menetapkan target pada

pasar yang lebih kecil yang bukan target dari perusahaan-perusahaan besar.

2.2.5.3.4. Industri Baru

Menurut Thomson dan Strickland (2003) dalam bukunya Strategic

Management, terdapat beberapa fitur dalam industri yang dikategorikan sebagai

industri baru, antara lain : merupakan sebuah pasar baru yang belum dapat

diprediksi, karakteristik pembeli masih merupakan pembeli yang dikategorikan

sebagai pengguna pertama (first user), peran pemasaran adalah mengajak pembeli

untuk menggunakan produk atau jasa, diperlukan adanya proses pengembangan

dan penelitian, dan membangun kemampuan sumber daya untuk peningkatan

yang diharapkan.

Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan agar industri-industri

dalam kategori industri dapat mencapai kesuksesan, antara lain :

a. Berusaha memenangkan pertarungan dalam memimpin suatu industri,

dengan mengambil resiko kewirausahaan dan menekankan pada strategi

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

34

yang kreatif. Mendorong pada teknologi yang sempurna untuk

meningkatkan kualitas produk dan mengembangkan fitur yang menarik.

b. Semakin hilang ketidakpastian dalam hal teknologi dan tumbuhnya

teknologi yang dominan, perusahaan harus cepat mengadopsi hal tersebut.

c. Membentuk aliansi strategis dengan pemasok utama untuk mendapatkan

keahlian yang khusus, kemampuan teknis dan sumber daya atau komponen

yang penting.

d. Membentuk aliansi atau mengambil alih perusahaan yang berhubungan

ataupun yang melengkapi untuk mengungguli para pesaing.

e. Mencoba untuk menangkap setiap gerakan yang menguntungkan bagi

perusahaan.

2.2.5.4. Analisis Sumber Daya Manusia 2.2.5.4.1. Penempatan Karyawan Kebutuhan ketenagakerjaan dapat dipenuhi melalui dua jalan, yaitu

pengangkatan baru dari luar perusahaan dan penugasan kembali dari karyawan

yang sekarang dimana hal ini disebut penempatan. Biasanya penugasan kembali

dari karyawan yang ada tidak membutuhkan program orientasi, dengan asumsi

bahwa mereka ini adalah karyawan yang “berpengalaman” yang mengetahui

kebutuhan untuk memahami perusahaan.

Penempatan adalah pemberian tugas ataupun penugasan kembali dari

karyawan untuk sebuah pekerjaan baru. Kebanyakan keputusan penempatan

dibuat oleh manajer pengawas karyawan, yang berkonsultasi dengan tingkat

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

35

manajer diatasnya untuk memutuskan penempatan bagi tiap karyawan di masa

yang akan datang. Departemen personalia berperan untuk memberikan saran

kepada manajer mengenai kebijakan perusahaan dan menyediakan konsultasi

karyawan.

2.2.5.4.2. Promosi

Promosi terjadi ketika seorang karyawan dipindahkan dari suatu pekerjaan

ke posisi yang lebih tinggi dalam hal gaji, tanggung jawab dan atau jenjang

organisasi. Umumnya dilakukan dengan pertimbangan kinerja sebelumnya dan

harapan dimasa depan. Ada dua buah jenis promosi, yaitu :

o Promosi berdasarkan Kelayakan

Promosi berdasarkan kelayakan terjadi pada saat seorang karyawan

dipromosikan karena kinerja yang sangat bagus di posisi saat ini.

o Promosi berdasarkan Senioritas

Pada beberapa situasi, kebanyakan karyawan senior mendapatkan promosi.

“Senior” dalam kasus ini berarti karyawan yang mempunyai masa tahun kerja

paling lama. Keuntungan dari pendekatan ini adalah objektif, dimana setiap

individu bisa membandingkan catatan masa kerjanya dengan kandidat lainnya

untuk menentukan siapa yang paling berhak mendapatkan promosi. Hal yang

patut diperhatikan disini adalah bahwa hal kemampuan juga menjadi

pertimbangan dalam promosi jenis ini karena semua karyawan belum tentu

memiliki kemampuan yang sama.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

36

2.2.5.4.3. Perencanaan Karir

Karir terdiri dari semua jenis pekerjaan yang dipunyai selama kehidupan

pekerjaan seseorang. Saat ini dengan semakin meningkatnya para ahli di bidang

personalia yang melihat bahwa perencanaan karir sebagai jalan untuk memenuhi

kebutuhan internal perusahaan. Meskipun bantuan perencanaan karir umumnya

diperuntukan bagi tingkat manajerial, tetapi idealnya semua karyawan dapat

mengakses bantuan ini. Pada saat perusahaan mendorong perencanaan karir,

menjadikan karyawan untuk mempolakan tujuan karir mereka dan mengarahkan

dirinya menuju pada tujuan tersebut. Pada gilirannya akan memacu karyawan

untuk mengejar pendidikan dan pelatihan serta pengembangan lain. Keuntungan

perencanaan kerja meliputi:

o Penyesuaian strategi dan kebutuhan staf internal, dengan ini maka departemen

personalia dapat menyiapkan lebih baik atau mengidentifikasikan rencana

personalia dalam membuka lowongan pekerjaan yang pada akhirnya akan

memberikan peningkatan kualitas SDM dalam mendukung strategi

perusahaan.

o Mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan, dengan perencanaan

karir akan memenuhi kebutuhan internal yang disebabkan karena adanya

karyawan yang pensiun, mutasi dan lain-lain.

o Rendahnya tingkat keluar masuk karyawan, meningkatnya perhatian bagi

setiap individu akan menghasilkan loyalitas kepada perusahaan dan

menurunkan tingkat keluar masuk karyawan.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

37

2.2.5.4.4. Insentif

Sistem insentif menghubungan kompensasi dan kinerja melalui

penghargaan atas kinerja sebagai ganti dari senioritas, meskipun insentif diberikan

kepada kelompok, mereka menilainya berdasarkan perilaku individu. Sistem

insentif yang umum diberikan berdasarkan : hasil kerja, pencapaian target, komisi,

peningkatan kinerja dan kompensasi keahlian.

2.2.5.5. Analisis Keuangan

2.2.5.5.1. Biaya Awal (Startup Cost)

Biaya awal adalah biaya yang dibutuhkan untuk memulai suatu usaha.

Biaya awal untuk setiap jenis usaha berbeda, tergantung pada industrinya.

Kategori yang umum adalah sebagai berikut :

• Persediaan : terdiri atas jenis yang dibeli dan dijual kembali kepada

pelanggan.

• Mebel/furniture : termasuk didalamnya meja dan kursi kantor, lemari, dan

lain-lain.

• Mesin dan peralatan : termasuk didalamnya komputer, cash register,

mesin foto copy, mesin fax.

• Biaya pelatihan bagi karyawan, sangat dibutuhkan untuk melatih karyawan

sebelum hari pertama beroperasi.

• Modal kerja : kebanyakan usaha memerlukan beberapa bulan untuk

membangun basis pelanggan yang baik. Selama masa tersebut, jumlah

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

38

penjualan biasanya tidak cukup untuk membayar semua tagihan. Modal

kerja adalah kas yang disimpan untuk menutupi biaya bulanan sampai kas

ada diperusahaan setiap bulannya.

2.2.5.5.2. Proyeksi Laporan Keuangan

Proyeksi untuk laporan keuangan dapat dianalisis dengan menggunakan

metode akuntansi, yaitu :

o Berdasarkan Kas

Merupakan metode yang paling sederhana dan paling mudah digunakan.

Metode ini mencatat penjualan pada saat pembayaran diterima dari pelanggan

dan mencatat biaya pada saat tagihan dibayar.

o Berdasarkan Akrual

Metode ini mencatat penjualan pada saat terjadi transaksi dan mencatat biaya

pada saat biaya tersebut timbul.

Selain menggunakan metode diatas, proyeksi laporan keuangan juga dapat

dianalisis dengan neraca keuangan, dimana laporan keuangan ini dapat

memberikan informasi tentang sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan

sumber pembelanjaan untuk memperolehnya. Laporan ini menyajikan posisi

keuangan perusahaan, diantaranya :

o Aset, atau disebut juga dengan aktiva adalah kekayaaan yang dimiliki oleh

perusahaan baik yang nyata ataupun yang tidak nyata. Aset terdiri dari kas,

yaitu semua kas yang ada di tangan dan piutang, yaitu ases yang timbul karena

penjualan kredit.

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

39

o Persediaan, yaitu seluruh jenis yang tersedia yang akan dijual kembali.

o Perlengkapan, adalah salah satu bentuk aktiva dalam perusahaan yang terdiri

dari bahan pembantu.

o Biaya dibayar dimuka, adalah pembayaran dimuka untuk biaya perolehan

aktiva tetap.

o Aktiva tetap, adalah segala jenis asset yang bersifat lebih permanen yang

digunakan dalam usaha, termasuk mesin, peralatan, furniture, tanah dan

bangunan, renovasi dan kendaraan.

o Hutang, adalah bagian di dalam laporan neraca yang berisi seluruh hutang

yang dimiliki oleh perusahaan. Terdiri dari, (1). Hutang Dagang, disebut juga

hutang usaha, hutang jangka pendek yang berasal dari pembelian barang/jasa

untuk keperluan usaha; (2). Hutang Jangka Panjang: hutang yang jatuh

temponya lebih dari satu tahun.

o Modal, adalah suatu sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari

pemilik.

Laporan Keuangan untuk sebuah perusahaan terdiri dari Neraca (Balance

Sheet), Perhitungan Laba Rugi (Income Statement) dan Laporan Perubahan Modal

(Statement of Owner’s Equity).

2.2.5.5.3. Aliran Kas (Cash Flow)

Perhitungan aliran kas dimaksudkan untuk melihat apakah hasil

keuntungan dari bisnis mampu membiayai biaya operasional dari perusahaan. Ada

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

40

beberapa hal yang mengakibatkan keuntungan bisnis tidak dapat membiayai

operasional perusahaan, yaitu :

• Ada beberapa tagihan yang harus dibayarkan diluar dari keuntungan.

• Tagihan yang ada tidak tampak pada perhitungan pengeluaran yang

terdapat dalam laporan laba/rugi.

• Adanya perpanjangan waktu dalam penagihan kredit terhadap pelanggan.

2.2.5.5.4. Titik Impas (Break Even Point)

Perhitungan nilai titik impas atau BEP akan membantu perusahaan dalam

hal penentuan jumlah penjualan minimum agar perusahaan dapat tetap beroperasi.

Ada beberapa hal penting dalam perhitungan BEP :

• Langkah pertama adalah memisahkan anatara pengeluaran tetap dengan

pengeluaran tidak tetap.

• Penentuan kontribusi keuntungan, yaitu membagi perkiraan keuntungan

bersih tahun pertama dengan perkiraan pendapatan di tahun pertama.

• Perhitungan BEP didapat dengan membagi antara total pengeluaran tetap

dan kontribusi keuntungan.

Setelah perhitungan BEP, dapat dilihat apakah suatu bisnis layak untuk

dijalankan atau tidak. Jika pendapatan tahun pertama sama dengan nilai BEP

maka keuntungan perusahaan adalah nol. Jika pendapatan penjualan lebih dari

nilai BEP, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan, sebaliknya jika

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_04-82.pdf · • Kegiatan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL) ... laporan-laporan

41

pendapatan penjualan berada dibawah nilai BEP, artinya perusahaan tersebut akan

merugi.