BAB II KAJIAN PUSTAKA State of the Art6 BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab II menguraikan tentang definisi...

33
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab II menguraikan tentang definisi dan membahas beberapa hal yang terkait dengan topik tugas akhir, yakni tentang State of the Art, Cloud Storage, Google Drive, Application Programming Interface (API), Middleware, PHP, Javascript, web service, XAMPP, MySQL, dan Task Scheduler. 2.1 State of the Art Penelitian Layanan Pertukaran Data dengan menggunakan API Google Drive ini dapat dikaitkan dengan tinjauan, referensi, atau sumber yang mendasari dalam perancangan sistem. Pembahasan mengenai teori yang mendasari dalam pembuatan sistem ini adalah dijelaskan sebagai berikut. Penelitian yang mengimplementasikan pertukaran data atau sistem berbasis web service dengan judul Pengembangan Sistem Terdistribusi untuk Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dengan Integrasi Teknologi Remote Method Invocation dan Web Service (Dharmasurya, Adinandra 2013) dijelaskan sebagai berikut. Penelitian tersebut memfasilitasi pelayanan di bidang administrasi kependudukan sebuah kota atau bisa disebut Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Sistem ini menggunakan basis data Oracle11G dan berjalan di Windows Server 2008. Bagi instansi yang terkait dengan kependudukan di kota tersebut dapat mengakses web SIAK karena sistem ini berbasis web service. Penelitian tersebut menerapkan pengembangan sistem terdistribusi pada SIAK Offline dengan melakukan integrasi teknologi Remote Method Invocation (RMI) dan web service untuk meningkatkan kerja SIAK. Penelitian yang berjudul Design of Message-Oriented Middleware Based on Social Messenger (Sukarsa, Made 2012). Penelitian ini menjelaskan tentang desain MOM pada social messenger yaitu menggunakan Yahoo Messenger. Dijelaskan gambaran umum MOM berbasis Social Messenger, format pesan, arsitektur sistem dan fitur yang ada namun belum ditemukan antarmuka maupun hasil jadi aplikasi karena memang dijelaskan hanya desain sistem. Dilanjutkan dengan penelitian berikutnya yang lebih lengkap karena berisi gambaran aplikasi

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA State of the Art6 BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab II menguraikan tentang definisi...

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab II menguraikan tentang definisi dan membahas beberapa hal yang

terkait dengan topik tugas akhir, yakni tentang State of the Art, Cloud Storage,

Google Drive, Application Programming Interface (API), Middleware, PHP,

Javascript, web service, XAMPP, MySQL, dan Task Scheduler.

2.1 State of the Art

Penelitian Layanan Pertukaran Data dengan menggunakan API Google

Drive ini dapat dikaitkan dengan tinjauan, referensi, atau sumber yang mendasari

dalam perancangan sistem. Pembahasan mengenai teori yang mendasari dalam

pembuatan sistem ini adalah dijelaskan sebagai berikut.

Penelitian yang mengimplementasikan pertukaran data atau sistem

berbasis web service dengan judul Pengembangan Sistem Terdistribusi untuk

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dengan Integrasi Teknologi

Remote Method Invocation dan Web Service (Dharmasurya, Adinandra 2013)

dijelaskan sebagai berikut. Penelitian tersebut memfasilitasi pelayanan di bidang

administrasi kependudukan sebuah kota atau bisa disebut Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan (SIAK). Sistem ini menggunakan basis data

Oracle11G dan berjalan di Windows Server 2008. Bagi instansi yang terkait

dengan kependudukan di kota tersebut dapat mengakses web SIAK karena sistem

ini berbasis web service. Penelitian tersebut menerapkan pengembangan sistem

terdistribusi pada SIAK Offline dengan melakukan integrasi teknologi Remote

Method Invocation (RMI) dan web service untuk meningkatkan kerja SIAK.

Penelitian yang berjudul Design of Message-Oriented Middleware Based

on Social Messenger (Sukarsa, Made 2012). Penelitian ini menjelaskan tentang

desain MOM pada social messenger yaitu menggunakan Yahoo Messenger.

Dijelaskan gambaran umum MOM berbasis Social Messenger, format pesan,

arsitektur sistem dan fitur yang ada namun belum ditemukan antarmuka maupun

hasil jadi aplikasi karena memang dijelaskan hanya desain sistem. Dilanjutkan

dengan penelitian berikutnya yang lebih lengkap karena berisi gambaran aplikasi

7

yang berjudul Data Exchange Between Information System at Low Bandwidth

Quality Using Messaging (Sukarsa, Made 2014). Penelitian pada jurnal ini

menggunakan Yahoo Messenger untuk melakukan komunikasi dua arah antar

akun dimana konten yang ditukar seperti format data atau teks bisa lebih panjang

jika dibandingkan dengan Short Message Services (SMS) dan cara ini tidak

membutuhkan bandwidth yang besar. Arsitektur sistem yang dikembangkan pada

penelitian ini adalah membangun Messaging-Based Middleware (MOM) sebagai

interpreter atau penerjemah diantara sistem yang ada. MOM didesain untuk

dikoneksikan ke database MOM sendiri dan database eksternal (database

sistem). Database MOM memuat metadata untuk sebuah bisnis proses yang

digunakan dalam pertukaran data antar aplikasi. Database eksternal adalah sebuah

database yang sudah ada yang digunakan oleh sistem. Database eksternal adalah

sumber dari pertukaran data yang dilakukan oleh MOM. Pertukaran data

dilakukan ke aplikasi lainnya melalui MOM yang telah ada di sistem lainnya jadi,

setiap sistem memiliki MOM tersendiri karena setiap sistem memiliki database

yang berbeda sehingga membutuhkan interpreter yang berbeda pula.

Penelitian yang berjudul Arsitektur Pertukaran Data Berbasis Data Grid

dalam Membangun Gorontalo Library Network (Koniyo, Hidayat 2014).

Penelitian ini menjelaskan tentang sistem yang menghubungkan banyak

perpustakaan guna memudahkan masyarakat didaerah tersebut dalam mengakses

informasi disetiap perpustakaan yang terhubung melalui sistem ini. Gorontalo

Library Network (GLN) menghubungkan setiap perpustakaan daerah yang telah

berbentuk perpustakaan digital walaupun sistem perpustakaan digital tersebut

memiliki perbedaan dalam hal platform dengan bantuan teknologi grid.

Perpustakaan yang ada di GLN adalah satu perpustakaan daerah Provinsi dan

enam perpustakaan daerah Kabupaten atau Kota. GLN dapat diakses koleksinya

dari tujuh perpustakaan digital tersebut. Skenario pertukaran data antar

perpustakaan digital ini adalah pencarian buku pada perpustakaan A, koleksi buku

tidak terdapat pada database perpustakaan A, perpustakaan A mengirimkan

request ke server untuk mencari koleksi buku pada perpustakaan daerah yang lain,

perpustakaan daerah lain mengirimkan balasan ke server atas koleksi buku yang

8

dicari, dan server mengirimkan informasi hasil pencarian buku pada perpustakaan

A dengan menyertakan lokasi fisik buku yang diminta.

Penelitian berikutnya adalah Perancangan Cloud Storage dengan Konsep

Auto Syncing Menggunakan Aplikasi Owncloud dan Dropbox oleh Jamil Cahyadi

dkk. yang membahas tentang sinkronisasi cloud storage Dropbox melalui aplikasi

Owncloud. Fitur External Storage pada Owncloud dimanfaatkan dengan mengatur

API Dropbox ke dalamnya. API yang telah di set menghasilkan suatu folder yang

telah tersinkronisasi ke Dropbox dan Owncloud (lokal) jadi, file yang sudah

diunggah ke dalam Dropbox tersinkronisasi ke mesin lokal. Kelebihan dengan

menggunakan cara ini adalah suatu pihak dapat menekan penggunaan bandwith

karena sinkronisasi dapat dilakukan di satu mesin saja lalu mesin lain dapat

mengakses file tersebut melalui jaringan lokal tanpa perlu terkonesi ke Internet.

2.2 Pengertian Cloud Storage

Cloud Storage adalah sebuah layanan dimana data dipelihara, dikelola, dan

di backup. Layanan ini tersedia untuk suatu pihak yang biasanya menggunakan

Jaringan Internet. Hal ini memungkinkan pihak tersebut untuk menyimpan file

secara online sehingga dapat mengaksesnya dari lokasi manapun melalui Internet.

Perusahaan penyedia menjaga data pada server yang dimilikinya sehingga data

tersebut dapat diakses oleh pemilik secara online. Pemilik file juga harus

menyadari bahwa backup data dari file tersebut masih diperlukan apabila

menggunakan media penyimpanan cloud storage, karena memulihkan data dari

cloud storage jauh lebih lama jika dibandingkan dengan backup lokal

(Nonprofit Technology Collaboration, 2013).

2.2.1 Google Drive

Google Drive merupakan aplikasi cloud yang disediakan oleh Google

sebagai media penyimpanan yang dapat diintegrasikan ke berbagai aplikasi

Google lainnya. Google Drive rilis pada 24 April 2012 yang awalnya adalah

Google Docs. Google Docs yang pada awal ber url docs.google.com diganti

menjadi drive.google.com. Ukuran media penyimpanan yang disediakan oleh

Google Drive adalah 15Gb termasuk Gmail dan Google Photos. Penyimpanan

9

yang termasuk hitungan di Google Drive adalah seluruh pesan dan attachment

yang ada di folder spam dan folder sampah, PDF, gambar dan video. Seluruh

dokumen yang dibuat melalui Google Docs baik doc, sheet dan slide tidak

termasuk hitungan penyimpanan Google Drive. Google Photos termasuk hitungan

penyimpanan Google Drive jika pada saat mengunggah foto menggunakan opsi

“Original”. File yang dibagikan bersama orang lain dalam artian diunggah oleh

pihak lain tidak termasuk hitungan penyimpanan Google Drive (Drive Help

2016).

2.3 Application Programming Interface (API)

API merupakan aturan-aturan pada program perangkat lunak yang dapat

digunakan untuk mengakses, memanfaatkan layanan, dan sumber daya yang

disediakan oleh program lain yang telah diimplementasikan oleh API tersebut.

Fungsi API adalah sebagai interface antara program perangkat lunak yang

berbeda dan memfasilitasi interkasinya mirip seperti memafasilitasi interaksi

antara manusia dan komputer (3scale Network S.L., 2011).

Co

nsu

mer

Pro

gram

Pro

vid

er P

rogr

am

AP

I in

terf

ace

Gambar 2.1 Gambaran API.

Gambar 2.1 menjelaskan bahwa API menjadi jembatan antara cloud dan

provider program. Provider program menggunakan API yang diimplementasikan

pada cloud tersebut untuk mengakses, memanfaatkan layanan, sumber daya, dan

lain-lain sehingga fungsi-fungsinya dapat digunakan sesuai keinginan

pengembang.

10

2.3.1 Google Drive Application Programming Interface (API)

Representational State Transfer (REST) v3

Google Drive Application Programming Interface (API) Representational

State Transfer (REST) v3 adalah tata cara atau aturan-aturan yang disediakan oleh

Google untuk mengakses fitur-fitur yang ada di Google Drive secara web. API ini

memungkinkan pengembang untuk membuat sebuah aplikasi berbasis web dengan

memasukan client libraries yang telah disediakan Google. Terdapat banyak

bahasa pemrograman yang didukung oleh API ini yaitu .NET, Android, Go, iOS,

Java, Javascript, Node.js, PHP, Python, dan Ruby. Alamat email (akun Google)

digunakan sebagai identifier atau pengenal untuk mengenali setiap penggunaan

terhadap aplikasi yang memanfaatkan API ini. Identifier mewakili pihak yang

melakukan pengiriman pesan dan pihak yang menerima pesan. (Developers

Google PHP Quickstart 2016).

2.3.1.1 Kuota Request Queries pada Google Drive API

Google Drive API memiliki keterbatasan kuota dalam permintaan aplikasi

atau sistem untuk melakukan queries ke API. Berikut adalah Tabel 2.1 yang

menunjukan batas kuota permintaan queries pada Google Drive API.

Tabel 2.1 Kuota Request Queries

Request per day 1 – 1.000.000.000 (satu milyar)

Request per 100 seconds 1 – 10.000 (sepuluh ribu)

Request per 100 seconds per user 1 – 1000 (seribu)

Tabel 2.1 menunjukan kuota request queries yang dapat diatur pada

Project, Dashboard, pengaturan Google Drive API, Kuota di

console.developers.google.com. Peningkatan jumlah kuota dapat dilakukan

dengan mengisi formulir yang disediakan oleh Google namun karena kurangnya

beberapa data yang harus diisikan peningkatan jumlah kuota belum dapat

dilakukan.

11

2.3.1.2 Mengakses Google Drive REST API

Kriteria dan langkah-langkah untuk mengakses fitur-fitur yang ada di

Google Drive secara pemrograman akan dijelaskan seperti berikut.

1) Google APIs

API dapat dibuat pada console.developers.google.com dengan memiliki

sebuah akun Google terlebih dahulu.

2) Membuat Proyek

Membuat proyek di console.developers.google.com pada menu

pengelolaan API lalu pilih buat proyek. Berikut gambaran halaman pembuatan

proyek baru.

Gambar 2.2 Membuat Proyek Baru

Gambar 2.2 menampilkan Form Proyek Baru yang berisi nama proyek, id

proyek, dan lokasi app engine. Klik Tombol Buat untuk membuat proyek baru.

3) Aktifkan API

Mengaktifkan Cloud Storage Services di Google Cloud API dan Google+

API di Social API pada Pengelolaan API lalu Pustaka. Berikut gambaran halaman

daftar API yang dapat diaktifkan.

12

Gambar 2.3 Memilih API

Gambar 2.3 menampilkan daftar API yang dapat diaktifkan pada proyek

yang telah dipilih. Aktifkan Drive API pada kategori API Google Apps dan

aktifkan Google+ API pada kategori API Sosial.

4) Buat Kredensial ID Klien OAuth

Buat kredensial ID klien OAuth di menu Kredensial. Klik Buat Kredensial

lalu pilih ID klien OAuth. Berikut gambaran halaman pembuatan kredensial.

13

Gambar 2.4 Membuat Kredensial

Gambar 2.4 menampilkan halaman pembuatan kredensial yang digunakan

untuk autentikasi API yang telah dibuat.

5) Buat Kredensial ID Klien OAuth Lanjutan

Lanjutan dari langkah buat kredensial ID klien OAuth. Berikut adalah

gambaran halaman Buat ID Klien OAuth.

14

Gambar 2.5 Membuat Kredensial Lanjutan

Gambar 2.5 menampilkan halaman pembuatan kredensial. Pilih jenis

aplikasi web lalu isi form nama dan URI pengalihan yang sah dengan alamat

server web yang telah dimiliki (dapat menggunakan localhost). Alamat URI

pengalihan merujuk pada file oauth2callback.php yang didapat di

https://developers.google.com/api-client-library/php/auth/web-app.

6) Unduh JSON

Pengunduhan JSON dapat dilakukan pada halaman kredensial. Berikut

adalah gambaran halaman kredensial.

15

Gambar 2.6 Halaman Kredensial

Gambar 2.6 menampilkan halaman kredensial yang berisi Tombol Unduh

JSON. File JSON berisi client id, project id dan lain-lain yang dipasang bersama

dengan aplikasi.

7) Layar Persetujuan OAuth

Form pada halaman layar persetujuan OAuth terletak pada Sub menu layar

persetujuan OAuth pada menu Kredensial. Berikut adalah gambaran halaman

layar persetujuan OAuth.

16

Gambar 2.7 Layar Persetujaun OAuth

Gambar 2.7 menampilkan halaman layar persetujuan OAuth yang

mengatur data pengembang, nama produk yang ditampilkan, URL beranda, URL

logo produk, URL kebijakan privasi, dan URL persyaratan layanan.

8) Client Libraries Google Drive

Client Libraries Google Drive dipasang bersama dengan aplikasi yang

dikembangkan agar API dapat digunakan secara pemrograman. Berikut adalah

gambaran halaman unduh Client Libraries Google Drive.

17

Gambar 2.8 Halaman Unduh Client Libraries Google Drive

Gambar 2.8 menampilkan halaman unduh client libraries Google Drive.

Pilih Google API Client Library for PHP (beta). Pilih sub menu Install the Library

pada menu Guides. Ada dua cara memasang client libraries Google Drive.

Pertama menggunakan Composer dan kedua cloning from GitHub. Gunakan cara

kedua dengan mengunduh client libraries Google Drive di website

https://github.com/google/google-api-php-client.

9) Sertakan OAuth file, JSON file, dan Client Libraries Google Drive

Masukan oauth2callback.php, JSON file, dan client libraries yang telah

diunduh ke directory web.

18

Gambar 2.9 OAuth, JSON file, dan Client Libraries Google Drive

Gambar 2.9 menampilkan direktori aplikasi yang telah disertakan dengan

OAuth file, JSON file, dan Client Libraries Google Drive. OAuth file berisi

beberapa pengaturan API dan pengalihan untuk mendapatkan access token. JSON

file berisi data API yaitu client id, project id dan lain-lain. Client Libraries Google

Drive berisi class-class yang digunakan untuk mengakses API secara

pemrograman.

19

2.3.1.3 Menggunakan Google Drive REST API

Menggunakan Google Drive REST API dengan bahasa Pemrograman PHP

akan dijelaskan seperti pada langkah-langkah berikut.

1) Sertakan autoload.php yang ada di client libraries pada file php yang ingin

dieksekusi.

require_once 'D:/Program Files/xampp/htdocs/DEUGDA/google-api-php-

client-1-master/src/Google/autoload.php';

Kode Program 2.1 Menyertakan Client Libraries Google Drive REST API

Kode Program 2.1 merupakan contoh penggunaan fungsi require_once

pada bahasa Pemrograman PHP yang digunakan untuk menyertakan client

libraries agar pemrograman API dapat dieksekusi.

2) Sertakan PHPExcel.php yang ada di PHPExcel library yang dapat diunduh

di https://phpexcel.codeplex.com. PHPExcel digunakan untuk mendukung

fitur pertukaran data file berjenis xlsx.

require_once 'D:/Program

Files/xampp/htdocs/DEUGDA/phpexcel/PHPExcel.php';

Kode Program 2.2 Menyertakan Library PHPExcel

Kode Program 2.2 adalah contoh penggunaan fungsi require_once pada

bahasa Pemrograman PHP yang digunakan untuk menyertakan library PHPExcel.

3) Mengeksekusi file oauth2callback.php untuk mendapatkan token yang

digunakan untuk mengakses API.

require_once '../google-api-php-client-1-

master/src/Google/autoload.php';

session_start();

$client = new Google_Client();

$client->setAccessType('offline');

$client->setApprovalPrompt("force");

$client->setAuthConfigFile('client_secret.json');

$client->setRedirectUri('http://' . $_SERVER['HTTP_HOST'] .

'/DEUGDA/admin/oauth2callback.php');

20

$client-

>addScope(array('https://www.googleapis.com/auth/userinfo.email','

https://www.googleapis.com/auth/userinfo.profile','https://www.goo

gleapis.com/auth/drive'));

if (! isset($_GET['code'])) {

$auth_url = $client->createAuthUrl();

header('Location: ' . filter_var($auth_url,

FILTER_SANITIZE_URL));

} else {

$client->authenticate($_GET['code']);

$refreshToken = $client->getAccessToken()["refreshToken"];

$tokens = $client->getAccessToken();

$tokens["refreshToken"] = $refreshToken;

$client->setAccessToken($tokens);

$_SESSION['access_token'] = $client->getAccessToken();

$string_data = file_get_contents("../settings.txt");

$array = unserialize($string_data);

$array['database'] = $array['database'];

$array['token'] = $_SESSION['access_token'];

$string_data = serialize($array);

file_put_contents("../settings.txt", $string_data);

$redirect_uri = 'http://' . $_SERVER['HTTP_HOST'] .

'/DEUGDA/redirect.php';

header('Location: ' . filter_var($redirect_uri,

FILTER_SANITIZE_URL));

}

Kode Program 2.3 Kode Program pada oauth2callback.php

Kode Program 2.3 merupakan isi dari oauth2callback.php. Token didapat

apabila pemilik akun telah melakukan login dengan akun Google yang

dimilikinya. API sudah dapat digunakan dan perlu diarahkan ke suatu URL yang

ada di variable $redirect_uri. Kunci dasar penggunan API ini adalah

menyertakan library, mendefinisikan suatu variable dengan class Google_Client,

lalu menjalankan fungsi setAuthConfigFile dengan parameter directory file JSON

yang telah diunduh dari Google Console.

21

2.3.2 Komparasi Teknologi Pertukaran Data

Terdapat berbagai macam teknologi yang dapat digunalan dalam

melakukan pertukaran data seperti web service, RMI, dan RPC. Berikut komparasi

yang setiap teknologi tersebut terhadap teknologi API.

2.3.2.1 Komparasi Web Service dengan API

Simple Object Access Protocol (SOAP) atau REpresentational State

Transfer (REST) dapat digunakan sebagai teknologi di dalam web service. SOAP

adalah sebuah spesifikasi protokol untuk pertukaran pesan atau informasi

terstruktur dalam implementasi web service di jaringan komputer. SOAP

menggunakan Extensible Markup Language (XML) sebagai format pesannya, dan

biasanya bergantung pada protokol layer aplikasi lainnya, terutama Hypertext

Transfer Protocol (HTTP) dan Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), untuk

transmisi dan negosiasi pesan (Nurdiyanto, Wisnu 2012). SOAP hanya dapat

menggunakan method HTTP POST sedangkan REST dapat menggunakan method

HTTP POST, GET, PUT, dan DELETE (Pautasso, Cesare 2008). REST adalah

sebuah arsitektur software untuk sistem terdistribusi semisal web. REST telah

berkembang sebagai model desain web servis yang dominan saat ini. Istilah

representational state transfer dikenalkan dan didefinisikan pada tahun 2000 oleh

Roy Fielding dalam desertasi doktoralnya. Beliau merupakan salah satu penulis

utama spesifikasi HTTP versi 1.0 dan 1.1. Sesuai konstrainnya, REST biasa

disebut dengan RESTful (Nurdiyanto, Wisnu 2012).

Method HTTP yang dapat digunakan pada web service adalah POST,

GET, PUT, dan DELETE sedangkan dalam teknologi API method HTTP

disesuaikan dengan aturan yang ditentukan oleh penyedia. Contoh method GET

yang digunakan untuk mendapatkan informasi file pada API Google Drive.

Method GET diikuti oleh fungsi printFile yang digunakan untuk menampilkan

informasi file dan fungsi downloadFile yang digunakan untuk mendapatkan link

download dari file yang diinginkan. Contoh lain method yang digunakan dalam

API Google Drive untuk mengunggah file adalah POST dengan mengikuti aturan

API berupa fungsi insertFile yang berisi parameter informasi file yang ingin

diunggah.

22

Perbedaan yang signifikan dari teknologi web service dengan teknologi

API adalah teknologi API digunakan untuk memanfaatkan sumber daya dari suatu

aplikasi atau sistem maupun perangkat keras yang dimiliki oleh penyedia

sehingga dapat digunakan oleh pihak lain. Aturan yang dibuat oleh penyedia

adalah cara dalam pemanfaatan sumber daya tersebut. API dimiliki oleh suatu

pihak seperti API Google Drive, API Google+, dan lain-lain dimiliki oleh pihak

Google sedangkan web service hanya digunakan dalam konteks client dan server

tanpa adanya suatu pihak yang menyediakan aturan khusus untuk menggunakan

sumber daya yang dimilikinya.

Web service biasanya menggunakan Port 80 dalam mekanisme sesi

koneksi di jaringan. Port ini dapat diubah melalui control panel sehingga web

service tidak harus menggunakan Port 80. API Google Drive yang request

datanya melalui HTTPS menggunakan Port 443.

Tabel 2.2 Perbedaan Web Service dengan Web Service + API (Sumber. Andolasoft 2014)

Web Service Web API

Memungkinkan membangun layanan yang mendukung beberapa protokol transport seperti HTTP, TCP, UDP, dan transportasi custom.

Model pemrograman yang sangat baik untuk HTTP.

Memungkinkan beralih antara beberapa protokol transport.

Lebih cocok untuk browser, perangkat mobile dll memungkinkan jangkauan yang luas.

Memungkinkan membangun layanan yang mendukung beberapa pengkodean (text, MTOM, dan binary) dari jenis pesan yang sama dan memungkinkan beralih di antara mereka.

Memungkinkan membangun API yang mendukung berbagai jenis media termasuk XML, JSON, dan lain-lain.

Mendukung Request-Reply, One Way, dan pola pertukaran pesan Duplex.

Menggunakan protokol dasar dan format seperti HTTP, WebSockets, SSL, JQuery, JSON, dan XML.

Tabel 2.2 menunjukan perbedaan antara web service dengan web API dari

berbagai sisi. Web API adalah gabungan dari teknologi REST dan API. API

sangat didukung oleh teknologi REST karena teknologi REST mendukung

berbagai jenis media seperti XML, JSON, dan lain-lain.

23

Menurut World Wide Web Consortium model web service memiliki

banyak sekali manfaat penggunaanya (W3C, 2014) antara lain.

1. Web service sebagai standar yang berlaku untuk web service, sehingga

mempunyai dukungan yang lebih baik dari standar yang lain (WSDL, WS-

*) dan tools dari berbagai vendor.

2. Dirancang untuk menangani lingkungan komputasi terdistribusi.

3. Independence artinya dapat diprogram dalam berbagai bahasa

pemrograman.

4. Sifat fleksibel untuk memungkinkan penggunaan protokol transport yang

berbeda. Stack standar menggunakan HTTP sebagai protokol transport,

tetapi protokol lainnya seperti JMS dan SMTP juga bisa digunakan.

5. Penggunaan SOAP web service paling banyak digunakan dalam

lingkungan enterprise untuk mengintegrasikan penggunaan yang lebih luas

dan banyak aplikasi serta mengitegrasikan dengan legacy system (sistem

yang sudah ada sebelumnya).

Menurut World Wide Web Consortium (W3C, 2014) model web service

selain memiliki kelebihan tentunya memiliki kelemahan, antara lain:

1. Permasalahan yang berkaitan dengan interoperabilitas dapat terjadi dalam

kaitannya dengan adanya berbagai tipe data yang ada di sisi server layanan

dan penggunaannya di sisi klien.

2. Konversi atau transformasi antar berbagai bentuk berkas XML, jika

dilakukan dengan intensif, dapat menimbulkan permasalahan yang

berkaitan dengan kinerja sistem.

3. XML Schema adalah berkas yang sangat kompleks sehingga sukar untuk

mengidentifikasi konstruksi yang mendukung penuh implementasi SOAP

dan WSDL.

4. Pengembangan web service dengan gaya SOAP secara konseptual lebih

sulit.

5. Kurangnya efisiensi, karena membutuhkan keterlibatan tools sehingga

sulit untuk dikembangkan.

24

2.3.2.2 Komparasi Remote Procedure Calls (RPC)

RPC adalah suatu protokol yang menyediakan suatu mekanisme

komunikasi antar proses yang mengijinkan suatu program untuk berjalan pada

suatu komputer tanpa terasa adanya eksekusi kode pada sistem yang jauh (remote

system protokol SOAP). RPC mengasumsi keberadaan dari low-level protokol

transportasi seperti TCP atau UDP untuk membawa pesan data dalam

komunikasi suatu program. Protokol RPC dibangun diatas protokol eXternal

Data Representation (XDR), yang merupakan standar dari representasi data dalam

komunikasi remote. Protokol XDR mengubah parameter dan hasil dari tiap servis

RPC yang disediakan.

Klien adalah komputer atau proses yang mengakses suatu servis/layanan

atau resources dari proses atau komputer pada suatu jaringan. Server adalah

komputer yang menyediakan servis/layanan dan resources, dan yang

mengimplementasikan servis jaringan. Tiap servis pada network adalah susunan

dari program remote, dan tiap program remote mengimplementasi prosedur

remote. Semua prosedur berikut parameternya dan hasilnya didokumentasi secara

spesifik pada protokol suatu program.

Program pada komputer klien harus mampu untuk mencari nomor port

untuk tiap program di server yang hendak digunakan karena tidak semua port

yang melayani RPC dapat digunakan sebagai jaringan transport untuk

pemrosesan message di dalam jaringan. Port Mapper adalah layanan pada jaringan

yang dapat mencari nomor port untuk semua program remote yang disediakan

oleh server.

Port Mapper terletak pada nomor Port 111 pada setiap mesin (client

maupun server) dan merupakan satu-satunya layanan jaringan yang mempunyai

port yang khusus dan tetap. Sedangkan untuk jenis layanan jaringan lainnya,

nomor port nya dapat statis atau berubahubah asalkan kesemuanya terdaftar pada

Port Mapper. Penempatan nomor port untuk tiap program remote ke dalam Port

Mapper mengotomatisasi administrasi nomor-nomor port. Hasilnya disimpan

dalam satu file dimana file ini diduplikat ke setiap klien. Sehingga terjadi proses

pembaruan data (update) setiap kali ada program remote baru yang disediakan

25

oleh jaringan. Salah satu cara alternatif agar sistem tidak harus selalu meng-

update file mapper nya adalah dengan menempatkan hasil pemetaan port program

remote pada suatu file Network File System (NFS) yang di-sharing. Namun hal ini

memba wa kendala apabila server tidak dapat berfungsi, maka seluruh jaringan

juga tidak dapat menggunakan fungsi ini.

Gambar 2.10 Remote Procedure Call Flow

(Sumber. Wahyu, Sattriedi 2009)

Gambar 2.10 diatas adalah RPC flow yang memberikan gambaran mengenai aliran

dari eksekusi dalam proses RPC. Klien memanggil prosedur stub lokal. Prosedur

Stub memberikan parameter dalam suatu paket yang dikirim ke jaringan. Proses

ini disebut sebagai marshalling. Fungsi Network pada sistem operasi dipanggil

oleh stub untuk mengirim suatu message. Kemudian Kernel ini mengirim message

ke sistem remote. Kondisi ini dapat berupa connectionless atau connection-

oriented. Stub pada sisi server melakukan proses unmarshals pada paket yang

dikirim pada network. Stub pada server kemudian mengeksekusi prosedur

panggilan lokal. Jika eksekusi prosedur ini telah selesai, maka eksekusi diberikan

kembali ke stub pada server. Stub server melakukan proses marshals lagi dan

mengirimkan message nilai balikan kembali ke jaringan. Message ini dikirim

kembali ke klien. Stub klien membaca message ini dengan menggunakan fungsi

pada jaringan. Proses unmarshalled kemudian dilakukan pada message ini dan

26

nilai balikan diambil untuk kemudian diprosespada proses lokal. (Wahyu, Sattredi

2012).

2.3.2.3 Komparasi Remote Method Invocation (RMI)

RMI menyediakan sarana dimana client dan server dapat berkomunikasi

dan saling bertukar infomasi. RMI memungkinkan pengembang perangkat lunak

untuk merancang aplikasi terdistribusi dimana methods dari remote object dapat

dipanggil dari JVM (Java Virtual Machine) lain, yang mungkin berjalan pada host

yang berbeda. Remote object adalah obyek dalam Java yang dapat direferensikan

secara remote. Pemrogram seakan-akan memanggil methods lokal dari file kelas

lokal, sedang dalam kenyataannya semua argumen dikirimkan ke remote target

dan diinter-pretasikan, kemudian hasilnya dikirimkan kembali ke pemanggil.

Server dalam RMI membuat remote objects, membuat referensi, dan menunggu

client untuk memanggil methods dari remote object ini. Sedangkan client

mendapatkan remote reference dari satu atau lebih remote object dan memanggil

methods untuk remote object tersebut.

Gambar 2.11 Arsitektur Sistem RMI

(Sumber. Nur, Ratnasari 2003)

Gambar 2.11 menunjukan arsitektur dari sistem RMI yang menyerupai

bentuk dari teknologi RPC. Lapis stub/skeleton merupakan interface antara lapis

aplikasi dan JVM (Java Virtual Machine). Stub dan skeleton ini terbentuk secara

otomatis dengan menggunakan compiler yang ada di RMI yaitu rmic compiler

yang didefinisikan oleh user dalam remote interface. Client mereferensi satu

27

remote object melalui stub ini. Stub berlaku sebagai proxy yang berlaku sebagai

place holder bagi server. Client-side stub untuk suatu remote object bertanggung

jawab pada berbagai macam tugas meliputi, inisiasi suatu remote call,

marshalling (mengubah obyek menjadi bentuk yang portable bagi jaringan)

argumen untuk dikirimkan, memberitahukan lapis remote reference bahwa suatu

call harus dipanggil (invoked), unmarshalling return value (atau exception), dan

memberitahukan lapis remote reference bahwa suatu panggilan telah selesai.

Server-side skeleton, di lain pihak, bertanggung jawab dalam unmarshalling

argumen yang masuk dari client, memanggil implementasi remote object yang

sebenarnya, dan marshalling return value (atau exception) pada stream untuk

dikirim kembali ke client.

Lapis remote reference dan lapis transport merupakan lapis yang tidak

terlihat oleh user (invisible). Lapis reference bertanggung jawab dalam

melaksanakan satu protokol remote reference khusus. Lapis ini bertanggung-

jawab untuk mengatur “liveliness” dari remote object dan mengatur komunikasi

antara client/server dengan JVM. Sedangkan lapis transport adalah lapis TCP/IP-

based yang bertanggung jawab dalam mengadakan hubungan antara server dan

client.

RMI menyediakan konsep yang disebut dengan RMI registry, yang

berjalan pada port generik dan memberitahu client pada port mana server

menanggapi permintaan tertentu dari client. Registry menyediakan satu referensi

bagi client untuk melihat server. Kode client tidak perlu menyertakan port tempat

server berjalan jika dapat melihat port tersebut secara dinamis dari registry. Port

mana yang digunakan oleh registry bukan merupakan satu persoalan, Port 1099

dipandang sebagai default port bagi RMI registry (Nur, Ratnasari 2003).

2.3.2.4 Komparasi Google Drive APIs REST (HTTP) dengan Google Drive APIs

for Android

Google Drive APIs Representational State Transfer (HTTP) memberikan

akses secara pemrograman ke Google Drive. API ini berbasis web dengan method

HTTP untuk merequest data ke server Google. Sebelum melakukan proses

28

request data autentikasi harus dilakukan sehingga class pada client libraries bisa

melakukan request data berdasarkan fungsi dan parameter. Libraries melakukan

request berdasarkan fungsi dan parameter tadi misalkan melakukan request file

list maka method yang digunakan adalah GET. Data dikirim ke server Google

dengan balasan atau response berupa daftar file yang telah di request sebelumnya.

Gambar 2.12 Gambaran REST

(Sumber. Service Architecture 2016)

Gambar 2.12 menunjukan request dan response antara konsumen dan

penyedia. Request dilakukan melewati HTTP dengan method GET, POST, PUT,

atau DELETE. Response yang diterima konsumen bisa berupa XML, JSON, dan

lain-lain. Sedangkan Google Drive APIs for Android prosesnya berjalan dari

aplikasi ke Google Play service library.

29

Gambar 2.13 Gambaran Google Drive APIs for Android

(Sumber. Developers Google 2016)

Gambar 2.13 menunjukkan bagaimana Google API Client menyediakan

antarmuka untuk menghubungkan dan membuat panggilan ke salah satu layanan

Google Play yang tersedia seperti Google Play Game, Google Drive, dan lain-lain.

2.3.2.5 Arsitektur Backend Line Messenger

Line phone (iPhone, Android, WP, Blackberry, dan WAP) dan PC berjalan

seperti pada gambar 2.14. Arsitektur backend Line Messenger menggunakan

Apache Thrift sebagai layanan cross-language yaitu membangun layanan antar

bahasa pemrograman. Berikut adalah gambaran dari arsitektur tersebut.

30

Gambar 2.14 Arsitektur Backend Line Messenger

(Sumber. Quora 2014)

Arsitektur ini menggunakan server HTTP dan proxy Nginx. Database

yang digunakan adalah Redis. Arsitektur terdiri dari empat lapisan yang pertama

adalah lapisan aplikasi, kedua lapisan Thrift API, ketiga lapisan yang berisi HTTP

server dan Redis queue (antrian), dan keempat adalah lapisan yang berisi

message, contact, dan group pada sharded Redis cluster.

2.4 Middleware-Oriented Middleware (MOM)

Middleware dirancang untuk membantu mengelola kompleksitas dan

heterogenitas yang melekat dalam sistem terdistribusi (Bakken, David 2003).

Terdapat beberapa jenis middleware dan salah satunya adalah Message-Oriented

Middleware (MOM). Message-Oriented Middleware (MOM) adalah middleware

yang memungkinkan komunikasi melalui pesan. MOM menyediakan message

service layer antara transportasi dan application layer dari tumpukan protokol

jaringan (Sukarsa, Made 2012).

31

2.5 Electronic Data Interchange (EDI)

Electronic Data Interchange (EDI) adalah sebuah metode pertukaran

dokumen bisnis antar aplikasi komputer dalam perusahaan/instansi secara

elektronis dengan menggunakan format standar yang telah disepakati, dimana

antara dua pihak yang berhubungan yang memiliki sistem dan aplikasi yang

berbeda dihubungkan dengan teknologi EDI. EDI memiliki tiga komponen utama,

yaitu pesan standar, Perangkat Lunak EDI, dan komunikasi. Komponen pertama

pesan standar berisikan teks yang memuat informasi dan rule sebagai penerjemah

dari satu atau lebih dokumen bisnis. Komponen kedua Perangkat Lunak EDI

berfungsi sebagai sebagai penterjemah dari pesan standar EDI ke dalam internal

file format perusahaan penerima. Perangkat lunak EDI harus terintegrasi dengan

aplikasi bisnis yang dipakai. Komponen ketiga komunikasi di EDI dilakukan

melalui antar mesin (komputer), sehingga diperlukan infrastruktur komunikasi.

Bentuk komunikasi infrastruktur yang mula-mula berkembang adalah transaksi

berbentuk point-to-point, yakni hubungan langsung dari dua perusahaan yang

bertransaksi. Transaksi berbentuk point-to-point di suatu perusahaan memerlukan

penggunaan protokol komunikasi yang sama, mempunyai kecepatan transmisi

yang sama, menyediakan line telepon pada saat yang sama (Agung 2016).

2.6 Hypertext Mark Up Language (HTML)

Hypertext Mark Up Language (HTML) adalah bahasa markup yang

digunakan untuk membuat suatu halaman web. Halaman web menampilkan

berbagai macam informasi yang disusun berdasarkan instruksi yang ditandai

dengan kode atau lebih dikenal dengan sebutan tag.

2.7 Hypertext Preprocessor (PHP)

PHP atau Hypertext Processor merupakan salah satu bahasa pemrograman

disisi server dan digunakan untuk menampilkan data pada sisi client. Pada sisi

server data diolah sedemikian rupa, lalu ditampilkan pada sisi client yang

biasanya dilakukan bersamaan dengan bahasa pemrograman HTML maupun

Javascript. Bahasa Pemrograman PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf, pada

32

tahun 1994 Lerdorf membuat sebuah alat untuk yang kemudian disebut “Personal

Home Page Tools” (http://php.net/manual/en/history.php.php).

PHP sendiri merupakan bahasa pemrograman yang bebas dipergunakan

atau open source dan sudah banyak digunakan oleh pengembang website. PHP

mampu dijalankan diberbagai sistem operasi, baik di Windows, UNIX, Linux

maupun Mac, dan juga mendukung penggunaan beberapa database salah satunya

adalah MySQL.

2.7.1 Kelebihan PHP

PHP mempunyai keunggulan jika dibandingkan dengan bahasa

pemrograman web lainnya yaitu.

1) Dapat digunakan di berbagai DBMS (Database Management System).

PHP mendukung penggunaan database sebagai pendukung aplikasi.

Berbagai DBMS yang bisa terintegrasi dengan PHP diantaranya MySQL,

PostgreSQL, mSQL, Oracle, dbm, filpro, Hyperware, Informix, Interbase

and Sybase databases dan lain-lain.

2) Dibangun dengan kepustakaan yang memadai untuk berbagai penggunaan

web. Banyaknya developer yang menggunakan PHP sebagai bahasa

pemrograman yang digunakan, maka PHP sendiri mendukung kepustakaan

yang lengkap misalnya pembuatan dokumen PDF, ekspor dan impor

dokument Excel dan lain-lain

3) PHP bersifat open source, maka dalam penggunaanya bebas memakai

maupun men-download pengembangan produk PHP berbagai versi,

misalnya di http://www.php.net.

4) Mudah dipelajari dan digunakan. Kode program dari PHP juga merupakan

atau didasarkan pada bahasa pemrograman yang lain misalnya bahasa

Pemrograman C sehingga dengan mengetahui bahasa pemrograman

tersebut secara otomatis memudahkan penggunaan bahasa Pemrograman

PHP.

5) Mudah diaplikasikan di beberapa sistem operasi. PHP merupakan bahasa

pemrograman yang dapat digunakan di berbagai sistem operasi, misalnya

33

Windows, Unix, Linux, FreeBSD. Sehingga tidak perlu merubah kode

program jika digunakan lintas sistem operasi.

6) Kebebasan pemakaian kode program. Pengembangan aplikasi dengan

menggunakan PHP bisa juga digunakan untuk hasil aplikasi yang gratis

maupun digunakan untuk hasil aplikasi yang berbayar atau diperjual

belikan.

2.8 Javascript

Javascript adalah bahasa pemrograman yang berbentuk kumpulan skrip

yang berjalan di dokumen HTML. Javascript berjalan pada sisi browser yang

sifatnya tidak terikat oleh sistem operasi, perangkat keras, atau program tertentu.

Bahasa Pemrograman Javascript dapat digunakan apabila disisipkan dalam

halaman web menggunakan tag <script>...</script>.

2.8.1 AJAX

Asynchronous JavaScript and XML (AJAX) merupakan bahasa

Pemrograman Javascript yang mendukung hubungan langsung dengan server

menggunakan objek XML HTTP request. Sebuah halaman web dapat membuat

suatu request dan menerima respond dari server web secara langsung tanpa perlu

melakukan load halaman tersebut. AJAX sangat membantu dalam proses client

side dan server side karena mempercepat proses perpindahan data antar sisi dan

menyederhanakan pemrograman web dalam hal merequest data.

2.9 Web Service

Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk

mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan

(Barekat, Vahid 2013). Web service digunakan sebagai suatu fasilitas yang

disediakan oleh suatu website untuk menyediakan layanan dalam bentuk informasi

kepada sistem lain, sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut

melalui layanan-layanan (service) yang disediakan oleh suatu sistem yang

menyediakan web service. Web service menyimpan data informasi dalam format

34

XML, sehingga data ini dapat diakses oleh sistem lain walaupun berbeda platform

maupun sistem operasi.

2.10 MySQL

MySQL merupakan sistem manajemen basis data yang menggunakan

bahasa Pemrograman Structure Query Language (SQL). MySQL ada yang

bersifat open source dan komersial. Sistem manajemen basis data ini sangat baik

digunakan bersamaan dengan bahasa Pemrograman PHP karena baik dari fungsi-

fungsi yang ada pada PHP sangat mendukung pengolahan data dari MySQL.

2.10.1 Elemen Dasar SQL pada Penelitian

Elemen dari SQL yang paling dasar antara lain pernyataan, nama, tipe

data, ekspresi, konstanta dan fungsi bawaan. Pernyataan Perintah dari SQL yang

digunakan untuk meminta sebuah tindakan kepada DBMS. Pernyataan dasar SQL

yang digunakan pada penelitian ini antara lain.

1) Alter adalah merubah struktur tabel.

2) Create adalah membuat tabel dan indeks.

3) Delete adalah menghapus baris pada sebuah tabel.

4) Drop adalah menghapus tabel atau database.

5) Truncate adalah menghapus dan mereset isi tabel.

6) Insert adalah menambah baris pada tabel.

7) Select adalah memilih baris dan kolom pada sebuah tabel.

8) Update adalah mengubah value pada baris sebuah tabel.

2.10.2 Tipe-tipe Data MySQL pada Penelitian

Terdapat berbagai macam tipe data di dalam MySQL. Tipe data ini

digunakan untuk mendeskripsikan data yang ditampung pada sebuah tabel. Tipe-

tipe data yang digunakan pada tabel-tabel di penelitian ini adalah sebagai berikut

(http://dev.mysql.com/doc/refman/5.7/en/data-types.html).

1) Int adalah tipe numerik yang menggunakan memori 4 bytes dengan jarak

nilai -2147483648 sampai 2147483647.

35

2) Varchar adalah tipe string yang memiliki panjang tidak tetap yaitu sesuai

dengan length.

3) Text adalah tipe string yang memiliki maksimal 65.535 karakter.

4) Datetime adalah tipe date and time yang memiliki range 1000-01-01

00:00:00 sampai 9999-12-31 23:59:59.

2.10.3 Kelompok Pernyataan SQL

Pernyataan SQL dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu, DDL,

DML, dan DCL. Pernyataan DDL dan DML akan dijelaskan sebagai berikut.

2.10.3.1 Data Definition Language (DDL)

Data Defination Language berfungsi untuk mendefinisikan atribut basis

data, tabel, atribut (kolom), batasan-batasan terhadap suatu atribut, serta hubungan

antar tabel. Perintah yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Create database digunakan untuk membuat database.

CREATE DATABASE name;

Kode Program 2.4 Query Membuat Database

Kode Program 2.4 merupakan contoh penggunaan query yang digunakan

untuk membuat sebuah database.

2) Use database digunakan untuk menggunakan database yang telah dibuat

sebelumnya.

USE DATABASE name;

Kode Program 2.5 Query Menggunakan Database

Kode Program 2.5 adalah contoh penggunaan query yang berfungsi untuk

menggunakan sebuah database yang sebelumnya telah dibuat terlebih

dahulu.

3) Drop database digunakan untuk menghapus database.

DROP DATABASE name;

Kode Program 2.6 Query Menghapus Database

36

Kode Program 2.6 merupakan contoh penggunaan query yang digunakan

untuk menghapus sebuah database.

4) Create table digunakan untuk membuat tabel.

CREATE TABLE name (id int, name varchar(100), address

varchar(100));

Kode Program 2.7 Query Membuat Tabel

Kode Program 2.7 merupakan contoh penggunaan query yang digunakan

untuk membuat sebuah tabel beserta strukturnya.

5) Drop table digunakan untuk menghapus tabel.

DROP TABLE name;

Kode Program 2.8 Query Menghapus Tabel

Kode Program 2.8 adalah contoh penggunaan query yang digunakan untuk

menghapus sebuah tabel.

6) Alter table dapat digunakan untuk menghapus primary key atau

menambah field baru pada sebuah tabel. Contoh query untuk menghapus

primary key pada sebuah tabel adalah sebagai berikut.

ALTER TABLE name DROP PRIMARY KEY;

Kode Program 2.9 Query Menghapus Primary Key pada Sebuah Tabel

Kode Program 2.9 merupakan contoh penggunaan query untuk menghapus

primary key yang telah ditentukan sebelumnya. Contoh penggunaan query

untuk menambahkan sebuah field adalah sebagai berikut.

ALTER TABLE name ADD tgl_lahir DATE;

Kode Program 2.10 Query Menambahkan Kolom Baru pada Sebuah Tabel

Kode Program 2.10 adalah contoh penggunaan query untuk menambahkan

sebuah kolom baru pada sebuah tabel.

37

2.10.3.2 Data Manipulation Language (DML)

Data Manipulation Language berfungsi untuk memanipulasi data yang

ada di dalam basis data. Contohnya adalah untuk pengambilan data, penyisipan

data, pengubahan data, dan penghapusan data. Perintah tadi dijelaskan sebagai

berikut.

1) Insert Into digunakan untuk menambahkan baris data pada sebuah tabel.

INSERT INTO name (id, name, address) VALUES (1, risky, JL.

Kapten Sujana);

Kode Program 2.11 Query Menyisipkan Sebuah Baris Data Baru

Kode Program 2.11 merupakan contoh penggunaan query yang digunakan

untuk menyisipkan sebuah baris data baru ke dalam sebuah tabel.

2) Delete from digunakan untuk menghapus baris pada sebuah tabel.

DELETE FROM name WHERE id = ‘1’;

Kode Program 2.12 Query Menghapus Sebuah Baris Data pada Sebuah Tabel

Kode Program 2.12 adalah contoh penggunaan query yang digunakan

untuk menghapus sebuah baris data yang telah disisipkan sebelumnya pada

sebuah tabel.

3) Update digunakan untuk mengubah isi baris pada sebuah tabel.

UDPATE name SET id = ‘2’, name = ‘dekik’, address = ‘JL.

Jendral Sudirman’ WHERE id = ‘1’;

Kode Program 2.13 Query Mengubah Baris Data pada Sebuah Tabel

Kode Program 2.13 merupakan contoh penggunaan query yang digunakan

untuk mengubah sebuah baris data yang telah disisipkan sebelumnya pada

sebuah tabel.

4) Select digunakan untuk menampilkan isi dari suatu tabel yang bisa

dihubungkan dengan tabel yang lainnya.

SELECT * FROM name;

Kode Program 2.14 Query Melihat Isi Data pada Sebuah Tabel

38

Kode Program 2.14 adalah contoh penggunaan query yang digunakan

untuk melihat isi data pada sebuah tabel.

2.10.4 Keunggulan MySQL

MySQL memiliki keunggulan dibandingkan Database Management

System lainnya antara lain:

1) Program yang multi-threaded, sehingga dapat dipasang pada server yang

memiliki multi-CPU.

2) Didukung bahasa pemrograman umum seperti C, C++, Java, Perl, PHP,

Python, TCL, APls, dan lain-lain.

3) Bekerja pada berbagai platform.

4) Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan

konfigurasi sistem database.

5) Memiliki sistem security yang cukup baik dengan verifikasi host.

6) Mendukung ODBC untuk OS Microsoft Windows.

7) Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap.

8) MySQL bersifat open source.

2.11 Task Scheduler

Task Scheduler merupakan sebuah komponen dari sistem operasi

Microsoft Windows yang menyediakan kemampuan untuk melakukan tugas rutin

secara otomatis. Tugas yang ingin dijalankan harus diatur terlebih dahulu pada

waktu yang telah ditentukan atau setelah interval waktu tertentu. Task Scheduler

berperan penting dalam penelitian ini karena salah satu fitur dalam penelitian ini

memerlukan penjadwalan untuk menjalankan sebuah skrip mengirim dan

menerima data.