Angkasa Pura II

51
ANGKASA PURA II 00.00 Departure : 23.59 Arrival : Destination : Angkasa Pura 2 Flight Number : Laporan Tahunan • Annual Report 2003 Tiitle : Serving At All Times 2003 Current Local Years :

Transcript of Angkasa Pura II

Page 1: Angkasa Pura II

ANGKASA PURA II

00.00

Departure :

23.59

Arrival :

Destination :

Angkasa Pura 2Flight Number :

Laporan Tahunan • Annual Report 2003

Tiitle :

Serving At All Times

2003Current Local Years :

PT (Persero) Angkasa Pura II

Head Office

Jakarta International Airport

Soekarno - Hatta

Building 600, PO Box 1001 / BUSH

Jakarta 19120, Indonesia

Tel: (62-21) 550 5074, 550 5002

Fax.: (62-21) 550 2141

www.angkasapura2.co.id

Page 2: Angkasa Pura II

Daftar Isi

ContentsIkhtisar Keuangan Financial Highlights 2 Wilayah Kerja Business Area PT ( Persero ) Angkasa Pura II 4 Sekilas In Brief 5Peristiwa Penting Tahun 2003 Recorded Events 2003 6 Dewan Komisaris Board of Commissioners 10 Direksi Board of Directors 12Jasa Aeronautika Aeronautical Services 16 Jasa Non-Aeronautika Non-Aeronautical Services 18 Pengembangan Usaha Business

Development 26 Sumber Daya Manusia Human Resources 28 Struktur Organisasi Organization Structure 29 Kepedulian Sosial &

Lingkungan Social & Environmental Care 30 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 34 Informasi Perusahaan

Corporate Information 38 Laporan Keuangan Financial Report 39

Visi

VisionMenjadi pengelola bandar udara bertaraf internasionalyang mampu bersaing di kawasan regional.

To be an international-class airport management companywith high competitiveness regionally.

Mengelola jasa kebandarudaraan dan pelayananlalu-lintas udara yang mengutamakan keselamatanpenerbangan dan kepuasan pelanggan, dalam upayamemberikan manfaat optimal kepada pemegang saham,mitra kerja, pegawai, masyarakat, dan lingkungan denganmemegang teguh etika bisnis.

Managing airport services and air traffic services with apriority to flight safety and customer satisfaction, in theeffort of creating optimum benefit for shareholders,business partners, employees, the community, and theenvironment, by firmly holding to business ethics.

- Meningkatkan kualitas pelayanan lalu-lintas udara denganmengimplementasikan teknologi berbasis satelit.

- Meningkatkan kualitas pelayanan bandara denganpengembangan fasilitas-fasilitas terminal, fasilitasbisnis yang berbasis konsep airport city.

- Memanfaatkan keunggulan teknologi dan kompetensisumber daya manusia yang dimiliki untukpengembangan produk-produk non-aeronautika.

- Melakukan kerja sama dengan pihak ketiga yangkompeten dalam pengembangan bisnis penunjangbandara.

- Meningkatkan nilai perusahaan yang meliputi:• Employee : equal, opportunity dan welfare• Customer : pelayanan prima• Shareholder : Good Corporate Governance• Society : economic welfare/social

responsibility program.- Restrukturisasi organisasi dari organisasi berbasis

fungsional menjadi organisasi unit usaha.- Meningkatkan hubungan dengan stakeholder (owner,

operator, dan regulator).

- Increase the service quality of air traffic through theimplementation of a satelite-based technology.

- Increase the quality of airport service through thedevelopment of terminal and business facilities basedon airport city concept.

- Maximize on tehnology infrastructure and humanresource competency to develop non-aeronauticalproducts.

- Develop joint-cooperation with competent third partiesin the development of airport supporting businesses.

- Increase company values encompassing:• Employee : equal, opportunity and

welfare• Customer : excellent service• Shareholder : Good Corporate Governance• Society : economic welfare/social

responsibility program.- Organization restructuring from a functional-based

organization to a business unit-based organization.- Further intensify relationship with stakeholder (owner,

operator, and regulator).

Misi

Mission

Strategi Perusahaan

Company Strategy

Page 3: Angkasa Pura II

1

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

D2Gate :

07.30

Boarding Time :

Destination :

SingaporeFlight Number :

SQ 403

Name :

Mr. Siswanto Business trip

06 :45Current Local Time :

Page 4: Angkasa Pura II

2

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

Ikhtisar Keuangan

Financial Highlights

Air Traffic Growth Consolidated of 10 Airports

In The Last Five Years 1999 - 2003

Fiscal Aircraft Movement Passengers Freight (in Tons)

Year Movements Local Total Change Passengers Change Direct Grand Change Total Change

(%) (%) Transit Total (%) (%)

1999 166,476 23,070 189,546 -13.96 10,826,521 -7.20 347,456 11,173,977 -5.94 308,078 1.68

2000 183,987 24,272 208,259 9.87 12,979,071 19.88 778,335 13,757,406 23.12 328,059 6.49

2001 209,938 28,230 238,168 14.36 14,969,787 15.34 699,680 15,669,467 13.90 322,566 -1.67

2002 241,857 29,346 271,203 13.87 19,040,279 27.19 766,707 19,806,986 26.40 351,403 8.94

2003 314,240 23,719 337,959 24.61 25,667,512 34.81 1,209,646 26,877,158 35.70 361,811 2.96

BiayaExpenses

Di Luar usaha

Non-operatingRp 58.82 billion

Usaha

OperatingRp 869.75 billion

Di Luar usaha

Non-operatingRp 98.61 billion

PendapatanRevenues

Non-Aeronautika

Non-AeronauticalRp 258.62 billion

Aeronautika

AeronauticalRp 994.24 billion

Laba Profit Laba Perusahaan (setelah pajak) pada 2003: Rp 284,01 miliar.In 2003, the Company’s profit (after tax): Rp 284.01 billion.•

Pajak Tax Pajak-pajak yang dibayarkan pada 2003: Rp 116,31 miliar.Taxes paid in 2003: Rp 116.31 billion.•

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi Inggris Numerical notations in all tables and graphs are in English

Source: PT Angkasa Pura II

Page 5: Angkasa Pura II

3

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

Aircraft Movement Passengers Freight (in Tons)

2003 2002 Dev.(%) 2003 2002 Dev.(%) 2003 2002 Dev.(%)

Soekarno-Hatta 186,695 144,765 28.96 19,702,902 14,830,994 32.85 310,131 306,252 1.27

Halim Perdanakusuma 30,635 34,189 -10.40 338,360 260,824 29.73 4,144 2,706 53.14

SM Badaruddin II 10,992 9,054 21.40 824,784 567,007 45.46 3,944 3,506 12.49

Supadio 19,196 16,113 19.13 835,546 597,688 39.80 5,155 3,993 29.10

Polonia 36,359 29,894 21.63 2,736,332 2,090,518 30.89 23,487 23,332 0.66

Sultan Syarif Kasim II 22,308 16,230 37.45 1,101,806 675,277 63.16 7,041 5,656 24.49

Tabing 10,032 6,415 56.38 842,492 458,362 83.80 6,564 4,184 56.88

Husein Sastranegara 14,604 9,924 47.16 251,720 154,944 62.46 353 276 27.90

Sultan Iskandarmuda 4,880 2,913 67.52 214,866 150,125 43.12 923 1,463 -36.91

Kijang 2,258 1,706 32.36 28,350 21,247 33.43 67 35 91.43

T o t a l 337,959 271,203 24.61 26,877,158 19,806,986 35.70 361,811 351,403 2.96

Comparative

Air Traffic Total Production 2003/2002

A I R P O R T

Pergerakan PesawatAircraft Movement

PenumpangPassengers

KargoFreight

200,000

180,000

160,000

140,000

120,000

100,000

80,000

60,000

40,000

20,000

0

2003

2002

20

18

16

14

12

10

8

6

4

2

0

2003

2002

2003

2002

350

300

250

200

150

100

50

0

CGK HLP SMB PNK MES PKU PDG BDO BTJ TNJ CGK HLP SMB PNK MES PKU PDG BDO BTJ TNJ

CGK HLP SMB PNK MES PKU PDG BDO BTJ TNJ

(dal

am J

uta

Pen

umpa

ng -

in M

illio

ns o

f Pas

seng

ers)

(dal

am R

ibu

Ton

- in

Tho

usan

d of

Ton

s)

Source: PT Angkasa Pura II

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi Inggris Numercial notations in all tables and graphs are in English

Page 6: Angkasa Pura II

4

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

Wilayah Kerja

Business AreaPT (Persero) Angkasa Pura II

Berdasarkan cakupan wilayah

layanan, jasa pengelolaan

PT (Persero) Angkasa Pura II

terbentang luas mulai dari

wilayah barat Indonesia yang

masuk dalam zona FIR Jakarta

hingga ke wilayah timur

Based on its service area

coverage, PT (Persero)

Angkasa Pura II’s

management service widely

extends from the western

region of Indonesia under the

Jakarta FIR zone up to the

Indonesia yang masuk dalam

zona FIR Biak.

Sejak resmi didirikan pada

tahun 1993, hingga saat ini,

Angkasa Pura II mengelola 10

bandara di kawasan barat

Indonesia.

eastern region of Indonesia

under the Biak FIR zone.

Since its establishment in

1993, up to present day,

Angkasa Pura II manages 10

airports in the western region

of Indonesia.

Sultan Iskandarmuda Airport Husein Sastranegara Airport Soekarno-Hatta Airport Halim Perdanakusuma Airport Kijang Airport

4

Page 7: Angkasa Pura II

5

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

PT (Persero) Angkasa Pura II is a state-owned company

engaged in the provision of airport management and air

traffic services

Established on August 13, 1984, under the name of

Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng (PPUJC),

the Company managed the Jakarta International Airport

Cengkareng, the Halim Perdanakusuma Airport, and

Jakarta FIR (Flight Information Region).

On January 2, 1993, PPUJC was transformed into

PT (Persero) Angkasa Pura II, which provides Aeronautical

services for Jakarta FIR, as well as, Non-Aeronautical

services for the management of 10 airports in the western

region of Indonesia.

Significant growth in the Indonesian airline industry has

also boosted Angkasa Pura II’s revenue from the

Aeronautical sector, especially from domestic movement,

while the revenue from international movement,

decreased as a result of the war in Iraq and the SARS

epidemic. However, the Company’s overall level of

soundness in 2003 was categorized sound “AA.”

Sekilas

In Brief

PT (Persero) Angkasa Pura II adalah Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa pengelolaan

kebandarudaraan dan pelayanan lalu-lintas udara.

Didirikan pada tanggal 13 Agustus 1984 dengan nama

Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng (PPUJC)

yang mengelola Bandar Udara Internasional Jakarta

Cengkareng, Bandar Udara Halim Perdanakusuma, dan

FIR (Flight Information Region) Jakarta.

Pada tanggal 2 Januari 1993, PPUJC berubah menjadi

PT (Persero) Angkasa Pura II dengan aktivitas pelayanan

Jasa Penerbangan (Aeronautika) untuk Wilayah Udara

(FIR Jakarta), serta Jasa Penunjang Bandar Udara (Non-

Aeronautika) melalui pengelolaan 10 bandara di kawasan

Barat Indonesia.

Pertumbuhan pesat industri penerbangan di Indonesia

juga memberikan dampak pada peningkatan pendapatan

Angkasa Pura II dari sektor Aeronautika, khususnya dari

pergerakan domestik, sementara dari pendapatan

pergerakan internasional, mengalami penurunan karena

terjadinya perang Irak dan epidemi SARS. Namun secara

umum, tingkat kesehatan Perusahaan pada tahun 2003

cukup baik, dibuktikan dengan memperoleh kategori

sehat “AA”.

Polonia Airport Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Supadio Airport Sultan Syarif Kasim II Airport Tabing Airport

Page 8: Angkasa Pura II

6

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

Peristiwa Penting Tahun 2003

Recorded Events 2003

21

43

Page 9: Angkasa Pura II

7

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

1 2 3

4 5 6

7

Pengoperasian Glass Bridge, garbaratadengan inovasi baru dimana semuadindingnya terbuat dari kaca transparanyang digunakan di Bandara Soekarno-Hattamulai 19 Januari 2003.

Pengoperasian kembali Terminal ABandara Soekarno-Hatta untukpenerbangan reguler domestiktanggal 1 September 2003.

PT Angkasa Pura II turutmensukseskan Hari PelangganNasional tanggal 28 Agustus 2003,dengan meningkatkan pelayanankepada para pelanggan.

PT Angkasa Pura II memperolehpenghargaan dari Kementerian BUMNsebagai salah satu BUMN TerbaikBagi Inisiatif PengembanganKepuasan Pelanggan pada HariPelanggan Nasional tanggal4 September 2003.

PT Angkasa Pura II turut berpartisipasidalam BUMN Expo 2003 yangdiselenggarakan tanggal 17-21September 2003 di JakartaConvention Center.

Penandatanganan Perjanjian KerjaSama tentang Pengelolaan ProgramAsuransi Jiwa Tunjangan Hari TuaPegawai PT Angkasa Pura II denganAsuransi Jiwa Bersama Bumiputera1912 tanggal 24 September 2003.

The operation of Glass Bridge, a newlyinnovated garbarat with transparentglass walls, which have been used inthe Soekarno-Hatta Airport sinceJanuary 19, 2003.

The recommencement of servicesat Terminal A Soekarno-Hatta Airportfor regular domestic flight onSeptember 1, 2003.

PT Angkasa Pura II participated inthe National Customer Day onAugust 28, 2003 by improvingcustomer services.

PT Angkasa Pura II was rewarded as one ofthe best state-owned companies indeveloping customer satisfaction bythe Ministry of State Owned Enterprises,at the National Customer Day onSeptember 4, 2003.

PT Angkasa Pura II participated in theBUMN Expo 2003, which was held onSeptember 17-21, 2003 at the JakartaConvention Centre.

The signing of the Employees’ LifeInsurance and Pension FundProgram Agreement betweenthe Company and Asuransi JiwaBersama Bumiputera 1912 onSeptember 24, 2003.

Penandatanganan Perjanjian antaraPT Angkasa Pura II dengan SerikatKaryawan AP II (Sekarpura II) tanggal 13November 2003, disaksikan oleh MenteriTenaga Kerja dan Transmigrasi RI, danKasubdit Bidang Sarana PerhubunganMeneg BUMN.

The signing of a Joint Agreement Contractbetween PT Angkasa Pura II with AP II LaborUnion (Sekarpura II) on November 13, 2003,attended by the Indonesian Minister of Man Powerand Transmigration and the Head of Sub- Directorate Transportation Ministry of StateOwned Enterprises.

8

The signing of a General Agreement onDeveloping a Railway Network from and toSoekarno-Hatta Airport among PT AngkasaPura II, PT Kereta Api (Persero) andPT (Persero) Industri Kereta Api onNovember 5, 2003.

Penandatanganan Kesepakatan BersamaPembangunan JaringanAngkutan Kereta Api dari dan ke BandaraSoekarno-Hatta antaraPT Angkasa Pura II, PT Kereta Api(Persero), dan PT (Persero) Industri KeretaApi tanggal 5 November 2003.

Page 10: Angkasa Pura II

8

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

E2Gate :

09.30

Boarding Time :

Destination :

DenpasarFlight Number :

GA 703

Name :

Ms. Anne Vacation

09 :12Current Time :

Page 11: Angkasa Pura II

9

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

Page 12: Angkasa Pura II

10

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

Sambutan Dewan Komisaris

Foreword from the Board ofCommissionersPT Angkasa Pura II denganbangga menerima predikatkinerja sehat, klasifikasi “AA.”

PT Angkasa Pura II proudlyreceived a reward for healthyperformance with “AA”classification.

Page 13: Angkasa Pura II

11

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

Praise the Lord for his blessings and grace which enabledPT Angkasa Pura II to record an outstanding performancein 2003.

Major improvements in the macro-economic conditionsthroughout 2003, brought positive impact to theperformance of Angkasa Pura II. This was reflected on the2003 audited revenue and net profit of the Companywhich reached Rp 1.3 trillion and Rp 284 billion,respectively. Hence, the result enabled Angkasa Pura II toobtain “AA” classification for healthy performance.

These positive results were indications of hardwork anddedication of the Board of Directors and all employees ofPT Angkasa Pura II in performing their duties.

In facing future business growth and competition, thepractices of Good Corporate Governance in theCompany’s management need to be constantlyenhanced. All staffs within Angkasa Pura II’s organization,therefore, are expected to further improve productivityin-line with the vision and mission of the Company.

On behalf of the Board of Commissioners, we would liketo extend our deep appreciation and gratitude to theBoard of Directors and all employees for their successand outstanding achievement. We hope that our hardwork can bring the utmost benefit to the shareholders,employees, stakeholders, and the general public.

SudirmanKomisarisCommissioner

Amir SembiringKomisarisCommissioner

Sri HardiniKomisarisCommissioner

Muwardi P. SimatupangKomisarisCommissioner

Jannes HutagalungKomisaris Utama

President Commissioner

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang MahaEsa atas rahmat dan karuniaNya, sehingga pada tahun2003, PT Angkasa Pura II telah mampu memperolehkinerja yang baik.

Kinerja yang baik tersebut seiring dengan membaiknyakondisi ekonomi makro pada tahun 2003 yang turutmemberikan dampak positif kepada kinerja Angkasa PuraII. Hal ini terlihat dari pendapatan Perusahaan pada tahun2003 sebesar Rp 1,3 triliun dengan laba bersih sebesarRp 284 miliar (telah diaudit), sehingga Angkasa Pura IImemperoleh predikat kinerja sehat klasifikasi “AA.”

Hasil-hasil yang positif ini merupakan bukti kerja kerasdan dedikasi Direksi dan seluruh karyawan PT AngkasaPura II dalam menjalankan tugasnya.

Untuk menghadapi perkembangan dan dinamikapersaingan usaha di masa yang akan datang, maka kedepan pengelolaan Perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance perlu semakinditingkatkan. Oleh sebab itu, seluruh jajaran di lingkunganAngkasa Pura II diharapkan semakin meningkatkanproduktivitasnya sesuai dengan misi dan visi Perusahaan.

Atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikanpenghargaan dan terima kasih kepada Direksi besertasegenap jajaran karyawan atas keberhasilan dan prestasiyang membanggakan ini. Semoga kerja keras kita dapatmemberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagipemegang saham, seluruh karyawan, stakeholders, danmasyarakat pada umumnya.

Page 14: Angkasa Pura II

12

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

Sambutan Direksi

Foreword from theBoard of DirectorsUpaya perubahan paradigma untuk“mendatangkan maskapaipenerbangan ke Bandara,” adalahsolusi menjawab tantangan di masamendatang.

Shifting paradigm toward“inviting airlines to airports” isthe solution to cope with thefuture challenges.

Page 15: Angkasa Pura II

13

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

Edie HaryotoDirektur Utama

President Director

Alhamdullilah, thank’s to God’s blessings and grace, in 2003,as a state-owned company, PT Angkasa Pura II was able toachieve strong performance.

In 2003, the total aircraft movement increased sharply by24.61% from 271,203 in 2002 to 337,959, while passengertraffic was even higher, which grew by 35.70% from 19.80million passengers in 2002 to 26.88 million passengers. Theincrease was recorded only for the domestic passengertraffic, while the international passenger traffic declined dueto social and political factors, such as the Bali bomb blastand SARS. In general, however, in 2003 Angkasa Pura IImanaged to record net profit of Rp 284 billion.

In response to a substantial increase in the number ofpassengers during 2003, we continuously improved theairport capacity and accessibility as well as enhanced servicequality to maintain the level of services and overall clearancetime of PT Angkasa Pura II at the highest standard.

In our view, increase in the number of domestic passengers in2003 should mark a necessity for paradigm shift in airlineindustry, nationally and globally. The paradigm that airportsare visited by airlines has changed. The ideal condition is forairports to be attractive for airlines to be visited through theirbusiness activities and good services within the airport itself.The paradigm that airports are independent has changed dueto alliances in the route and cargo network. Moreover, thederegulation and Open Sky policy have eliminated monopolyof international airports since any airport can become a pointof arrival and departure of international passengers.

In the short-term, substantial increase in the number ofdomestic passengers would require Angkasa Pura II toexpand the capacity of all its airports to improve services toairlines, passengers, and cargo.

This recent development calls for a change in the mindset orour way of thinking. We believe that by changing our mindset,Angkasa Pura II will be able to adapt and anticipate as well asmaking effective policies and decisions to face futurechallenges.

Finally, on behalf of the Board of Directors, I would like toextend our gratitude and deep appreciation to all employeesfor their dedication and hard work, to all customers andpartners for their trust and support.

Mulyono D.SDirektur OperasiDirector of Operation

Drs. A. Fadil WahabDirektur KeuanganDirector of Finance

Joni Sutjahjono, SHDirektur Personalia & UmumDirector of Personnel & General Affairs

Ir. Yayoen WahyoeDirektur TeknikDirector of Engineering

Alhamdulillah, atas rahmat dan perkenan Tuhan Yang Maha Kuasa,pada tahun 2003, PT Angkasa Pura II sebagai Badan Usaha MilikNegara mampu menghasilkan kinerja yang menggembirakan.

Pada tahun 2003, pergerakan pesawat meningkat pesat 24,61% dari271.203 di tahun 2002 menjadi 337.959 pergerakan, sementarajumlah penumpang tumbuh lebih pesat yaitu 35,70%, dari 19,80 jutapenumpang di tahun 2002 menjadi 26,88 juta penumpang. Kenaikanini terjadi hanya pada penumpang domestik, sementara penumpanginternasional justru menurun akibat berbagai faktor sosial dan politik,antara lain: bom Bali dan SARS. Namun secara garis besar, padatahun 2003, Angkasa Pura II berhasil membukukan laba bersihsebesar Rp 284 miliar.

Menjawab lonjakan penumpang yang demikian tinggi di tahun 2003,kami terus-menerus meningkatkan kapasitas dan aksesibilitasBandara, serta menyempurnakan kualitas pelayanan demimempertahankan tingkat pelayanan dan total waktu pelayananAngkasa Pura II sesuai standar tertinggi.

Fenomena lonjakan penumpang domestik tahun 2003, menuruthemat kami, menandai perlunya perubahan paradigma dalam industritransportasi udara di tingkat nasional dan global. Paradigma bahwaBandara pasti didatangi maskapai penerbangan telah berubah,karena kondisi yang ideal adalah Bandara yang justru mendatangkanpenerbangan karena aktivitas bisnis dan layanan yang prima diBandara itu sendiri. Paradigma bahwa Bandara berdiri sendiri puntelah berubah dengan adanya aliansi dalam jaringan rute dan kargo.Selain itu, adanya deregulasi dan kebijakan Open Sky menghapusmonopoli bandara internasional, karena setiap bandara dapatmenjadi titik embarkasi dan debarkasi penumpang internasional.

Dalam jangka pendek ini, peningkatan yang luar biasa daripenumpang domestik mengharuskan Angkasa Pura II meningkatkankapasitas di hampir semua bandara di wilayahnya, untukmeningkatkan pelayanan kepada maskapai penerbangan,penumpang, dan kargo.

Perubahan-perubahan mendasar ini menuntut perubahan mindsetatau cara pikir kita bersama. Kami yakin dengan mengubah mindset,Angkasa Pura II akan mampu melakukan adaptasi dan antisipasi,serta melakukan langkah dan kebijakan yang tepat, untukmenghadapi tantangan dan gelombang perubahan di masa depan.

Akhir kata, atas nama Direksi, saya menyampaikan terima kasih danpenghargaan setinggi-tingginya kepada segenap karyawan atasdedikasi dan kerja keras, serta kepada pelanggan dan mitra kerjaatas kepercayaan dan hubungan baik yang telah terjalin selama ini.

Page 16: Angkasa Pura II

14

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

E3Gate :

11.00

Boarding Time :

Destination :

Hong KongFlight Number :

CX 223

Name :

Ms. Maya Tour Group

10 :05Current Time :

Page 17: Angkasa Pura II

15

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

Page 18: Angkasa Pura II

16

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

Jasa Aeronautika

Aeronautical Services

Penerapan prosedur lalu-lintas penerbangan yangbaru: RVSM dan En-Route Radar, diharapkan mampumeningkatkan keamanan penerbangan.

The implementation of new air traffic procedure:RVSM and En-Route Radar, is expected to improveflight safety.

Increase in the Jakarta Aerospace Capacity

The efforts to increase aerospace capacity and air traffic

safety in the region covered by Angkasa Pura II (Jakarta

FIR), are carried out consistently. This can be seen in the

implementation of new air traffic control procedures:

• Reduced Vertical Separation Minimum (RVSM) at the

Bay of Bengal aerospace, where the flight route to

Middle East and Europe lies, resulting in the increased

capacity of aerospace in that region. Previously, the

minimum vertical separation between flight level 290

up to flight level 410 was 2,000 feet. After

implementation of the new procedure, the minimum

vertical separation became 1,000 feet without lowering

flight safety levels due to supports from reliable

equipment, human resources, and stringent procedure.

Peningkatan Kapasitas Ruang Udara Jakarta

Upaya peningkatan kapasitas ruang udara dan

keselamatan lalu-lintas penerbangan di wilayah udara

yang dikelola Angkasa Pura II (FIR Jakarta), senantiasa

dilakukan secara konsisten. Hal ini dapat dilihat dengan

penerapan prosedur pengendalian lalu-lintas

penerbangan yang baru, yaitu:

• Reduced Vertical Separation Minimum (RVSM) di

wilayah udara Bay of Bengal dimana terdapat rute

penerbangan yang menuju daerah Timur Tengah dan

Eropa. Dengan demikian, daya tampung ruang udara

di wilayah udara tersebut dapat ditingkatkan karena

minimum vertical separation antara flight level 290

sampai dengan flight level 410 semula adalah 2.000

feet, namun setelah diterapkan prosedur baru ini

Page 19: Angkasa Pura II

17

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

minimum vertical separation menjadi 1000 feet tanpa

mengurangi tingkat keamanan penerbangan karena

didukung dengan peralatan, SDM dan prosedur yang

seksama. Prosedur baru ini telah diterapkan sejak

27 Nopember 2003 pada pukul 02.00 UTC dan telah

mendatangkan keuntungan bagi maskapai

penerbangan seperti berkurangnya delay on the

ground, dan penghematan bahan bakar karena

pesawat dapat terbang pada ketinggian yang

ekonomis. Penerapan metode baru ini merupakan

tahap kedua sebagai kelanjutan dari tahap pertama

yang sudah diberlakukan pada 31 Oktober 2002 di

kawasan Atlantik Utara, Jepang, dan Pasifik Selatan.

• Penetapan En-Route Radar Service antara Jakarta

Control Area (Jakarta ACC) dan Bali Control Area (Bali

ACC) pada rute W16/G462 dan W45/G461. Pelayanan

lalu-lintas penerbangan dengan menggunakan

peralatan radar akan dapat meningkatkan kapasitas

ruang udara dan jaminan keselamatan penerbangan di

sepanjang rute tersebut. Sebelum prosedur baru ini,

diterapkan jarak (separation) antar pesawat dengan

pesawat lain adalah 10 menit, atau setara dengan 80

NM. Namun setelah pemberlakuan prosedur baru ini,

maka jarak di sepanjang rute Jakarta–Bali (W16/G462

dan W45/G461) menjadi 10 NM. Dengan demikian,

kapasitas ruang udara di sepanjang rute tersebut

dapat ditingkatkan seiring dengan bertambahnya

jumlah penerbangan di rute tersebut. Implementasi

prosedur baru ini mulai berlaku pada tanggal 18 Maret

2004 pukul 00.00 UTC.

This new procedure has been implemented since

November 27, 2003 at 02.00 UTC and has

provided great advantages to airlines such as

reduction of ground delay, and efficiency of fuel

consumptions since the aircrafts would be able to

cruise at an economical level of altitude. The

implementation of this new method in the Bay of

Bengal aerospace is the second stage after

completion of the first stage, effective since

October 31, 2002, in the North Atlantic, Japan and

South Pacific aerospace.

• The implementation of En-Route Radar Service

between Jakarta Control Area (Jakarta ACC) and

Bali Control Area (Bali ACC) on route W16/G462

and W45/G461. Utilization of radar equipment for

air traffic services can increase the capacity of

aerospace and guarantee flight safety throughout

the route. Before implementation of this new

procedure, the separation time among aircrafts

was 10 minutes or equivalent to 80 NM. However,

after the implementation, the separation length on

Jakarta-Bali route (W16/G462 and W45/G461)

decreased to 10 NM. As such, aerospace capacity

along the route can be increased in-line with the

increase in the number of flight traffics on that

route. This new procedure is effective on March

18, 2004 at 00.00 UTC.

Page 20: Angkasa Pura II

18

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

Jasa Non-Aeronautika

Non-Aeronautical Services

Upaya-upaya peningkatan mutu pelayanan dankenyamanan pengguna jasa merupakan tujuan utamaAngkasa Pura II.

Such efforts to improve service quality andconvenience for all airport users are the mainobjectives of Angkasa Pura II.

Passenger Services and Airport Users

The operation of several new national airlines as well aslow and affordable fare prices for public has shiftedpassengers’ preference from land and sea transport modeto air transport. This condition led to the accumulation ofpassengers during peak hours in the terminal and check-in counters at several airports. The highest point reachedwas during the peak seasons, such as Ied Ul Fitri,Christmas, and New Year.

In order to maintain the service quality to the airportusers, particularly in the Soekarno-Hatta Airport, Sub-Terminal A has been reopened in the beginning of 2003for domestic regular flights. Several airlines previously

Pelayanan Jasa Penumpang dan Pengguna JasaBandara

Beroperasinya sejumlah maskapai penerbangan nasionalyang baru dengan harga tiket yang murah, dan sangatterjangkau bagi masyarakat luas, menyebabkanberalihnya penumpang transportasi darat dan laut ketransportasi udara. Hal ini mengakibatkan terjadinyapenumpukan penumpang pada jam-jam sibuk (peakhours) di terminal dan check-in counter di beberapabandara. Kondisi tersebut mencapai puncaknya saat peakseason, seperti pada Hari Raya Lebaran, Natal, dan TahunBaru.

Untuk mempertahankan mutu pelayanan yang primakepada para pengguna jasa bandara, khususnya diBandara Soekarno-Hatta, pada awal tahun 2003, telahdioperasikan kembali Sub-Terminal A bagi penerbangan

Page 21: Angkasa Pura II

19

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

reguler domestik dengan memindahkan beberapaperusahaan penerbangan yang beroperasi di Sub-Terminal B dan C yang sudah melampaui kapasitas.

Secara umum, tingkat pelayanan terhadap penumpang disemua bandara di lingkungan Angkasa Pura IImenunjukkan kinerja yang optimal. Hal ini terlihat daripencapaian tingkat pelayanan (level of service), dan totalwaktu pelayanan (overall clereance time) yang masihsesuai dengan tolok ukur yang berlaku.

Namun demikian, upaya-upaya peningkatan mutupelayanan dan kenyamanan terhadap para pengguna jasabandara sebagai program yang berkesinambungan terusdilaksanakan dan dievaluasi melalui berbagai program,baik yang menyangkut fasilitas, sumber daya manusia,serta sistem dan prosedur.

Di samping fasilitas pelayanan yang dikelola AngkasaPura II, di Bandara Soekarno-Hatta juga terdapat usahapelayanan jasa yang dikelola oleh mitra usaha untukmelengkapi pelayanan yang telah ada, antara lain: hoteltransit di Terminal D, hotel bintang empat denganpelayanan internasional, dan lapangan golf 18 holes.Fasilitas lain yang masih dalam proses perencanaanadalah pengembangan usaha restoran dan rekreasi diarea utara stilling basin.

Pelayanan Penerbangan Haji

Pada tahun 2003, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya,Angkasa Pura II mendapat kepercayaan dari Pemerintahuntuk melaksanakan pelayanan pemberangkatan danpemulangan jemaah haji melalui Bandara SultanIskandarmuda, Bandara Polonia, dan Bandara Soekarno-Hatta.

stationed at Sub-Terminal B and C were transferred toSub-Terminal A due to exceeding capacity.

In general, services to passengers at all airports underAngkasa Pura II’s management showed optimumperformance. This can be seen in accordance with thelevel of service and overall clearance time to theprevailing benchmark

However, efforts to improve service quality andconvenience to all airport users have been continuouslycarried out and evaluated through several programs, notonly related to facilities but also to human resources,systems and procedures.

Aside from the service facilities managed by AngkasaPura II, other services run by partners to complementexisting facilities are also available at Soekarno-HattaAirport, such as: transit hotel at Terminal D, four-star hotelwith international standards, and an 18-hole golf course.Other facilities still under development are restaurants,and recreation areas in the northern stilling basin.

Hajj Filgrimage Flight Services

As in the previous years, the Government appointedAngkasa Pura II for the provision of services for thedeparture and arrival of hajj pilgrims in 2003 through theSultan Iskandarmuda Airport, the Polonia Airport, and theSoekarno-Hatta Airport.

Page 22: Angkasa Pura II

20

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

Khusus di Bandara Soekarno-Hatta, pada tahun 2003,terjadi perubahan pelayanan. Keberangkatan dankedatangan jemaah haji yang semula dilakukan melaluiSub-Terminal A dihentikan berkaitan dengan telahdioperasikannya kembali Sub-Terminal A BandaraSoekarno-Hatta bagi penerbangan reguler. Sebagaigantinya, Bandara Soekarno-Hatta telah menyiapkanGraha Bandara sebagai terminal baru untuk pelayananpemulangan jemaah haji yang berlokasi di eks-IndonesiaAir Show Terminal III.

Pelayanan Kargo

Untuk menjamin keamanan dan keselamatanpenerbangan, ketertiban dan kelancaran sertapeningkatan mutu pelayanan kepada para pengguna jasadi area kargo, telah dan terus dilakukan usaha-usahapembenahan. Di Bandara Soekarno-Hatta, kini telahdibentuk unit khusus, Pengendali Operasional WilayahPergudangan. Unit ini, antara lain, bertanggungjawab ataskeamanan dan keselamatan penerbangan, ketertiban, dankelancaran pelayanan di wilayah tersebut.

Pelayanan Pengamanan Bandara

Sebagai penyelenggara jasa kebandarudaraan, keamananmerupakan kebutuhan mutlak demi terselenggaranyakeselamatan dan keamanan pelayanan penerbangan. Itusebabnya, upaya untuk meningkatkan keamanan bandarudara merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistemtersebut.

Untuk meningkatkan pelayanan pengamanan bandaratelah dilaksanakan peningkatan fasilitas dan peralatankeamanan sesuai standar internasional yang berlaku,penambahan jumlah personil keamanan danpenyempurnaan sistem dan prosedur, serta pelaksanaanpelatihan.

Metode serta sistem dan prosedur pengamanan bandaramengacu pada ketentuan dan peraturan internasional dannasional seperti ICAO Annex 17 tentang Security, SafeGuarding International Civil Aviation Against Act ofUnlawful Interference, Annex 18, dan Doc.9284-AN/908

At the Soekarno-Hatta Airport in particular, there was achange in services in 2003. The departure and arrival ofhajj pilgrims previously served through Sub-Terminal Awere terminated since the terminal is utilized to serveregular flights. As a consequence, the Soekarno-HattaAirport management relocated disembark of the hajjservices to Graha Bandara, located in the ex-IndonesianAir Show Terminal III, as a new terminal.

Cargo Services

Several actions have been taken to ensure flight safety,security and improve services to customers in the cargoarea. In the Soekarno-Hatta airport, a special unit calledWarehousing Area Operation Control was formed. Theunit is responsible for, among others, flight safety,security, and the smooth operation within its region.

Airport Security Service

As an operator of airport management services, securityis a must for the implementation of safety and securityflight services. Therefore, efforts to improve airportsecurity becomes an integrated part of the system.

To enhance security services at the airports, the Companyhas promoted improvement in security facilities andinfrastructures in accordance with the internationalstandard, expanded the number of security staffs, andperfected the system and procedure, as well asconducted the trainings.

Airport systems and procedures, as well as methods, areguided by national and international regulations, such asICAO Annex 17 on Security, Safe Guarding InternationalCivil Aviation Against Acts of Unlawful Interference, Annex18, and Doc.9284-AN/908 on Technical Instructions forthe Safe Transport of Dangerous Goods by Air. Nationalregulations used as guidance include the Minister of

Page 23: Angkasa Pura II

21

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

Keamanan adalah kebutuhan mutlak demiterselenggaranya keselamatan dan keamananpelayanan penerbangan.

Security is our first priority for the implementation ofsafety and security flight services.

tentang Technical Instruction for the Safe Transport ofDangerous Goods on Air. Peraturan nasional yangdijadikan acuan, antara lain, Keputusan MenteriPerhubungan nomor KM14 tahun 1989, dan SuratKeputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara nomorSKEP/40/II/1995, serta Protap Pengamanan Bandarayang disusun oleh pengelola bandara sebagai petunjukpelaksanaan atas aturan-aturan tersebut.

Pengamanan bandara dan pencegahan dari aksi terorissecara lebih dini dapat dilaksanakan dengan melibatkanseluruh komponen komunitas, yang cukup besarjumlahnya dan yang tersebar pada setiap wilayah bandaradi bandara melalui program Security Awareness,menjadikan kekuatan pengamanan di bandara-bandaralebih optimal.

Untuk melaksanakan fungsi pengamanan dengan baik,Angkasa Pura II didukung oleh petugas keamanansebanyak 1.365 personil, dimana setengahnya merupakanpetugas dari Kepolisian dan TNI, serta jasa pihak ketigadari keamanan sipil.

Dalam upaya guna mendukung pelaksanaan fungsipengamanan bandara, personil keamanan dilengkapiberbagai fasilitas dan peralatan keamanan seperti: X-Ray,Walk Through Metal Detector, Handheld Metal Detector,Closed Circuit Television (CCTV), Pistol Berpeluru Karet,Tongkat Kejut, dan Kendaraan patroli.

Pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan danPemadam Kebakaran

Kesiapan unit PKP-PK dalam menanggulangi keadaangawat darurat penerbangan selalu diuji melalui programsimulasi latihan penanggulangan gawat darurat (PGD),dan penerbangan secara periodik, yang melibatkanseluruh instansi terkait, baik di lingkungan bandaramaupun di luar bandara. Tahun 2003, kegiatan tersebutdilaksanakan di Bandara Supadio, Pontianak.

Transportation Decree Number KM14, 1989, theDirectorate General of Air Transport Decree NumberSKEP/40/II/1995, and the Airport Security Protocol, whichwas prepared by airport management as guidance forimplementation of these rules.

Every community in the airport has been involved in theairport security and early prevention from terrorist attackthrough the Security Awareness Program. The large andwidely spread communities surrounding each airport isexpected to forge stronger security performance in theairports.

In order to perform proper security functions, AngkasaPura II employed around 1,365 security staffs. Half of thestaffs were recruited from the police department and thearmy, as well as third party civilian security.

To support the execution of airport security function,security personnels are equipped with several securityfacilities and infrastructures, such as: X-Ray, WalkThrough Metal Detector, Handheld Metal Detector,Closed Circuit Television (CCTV), Rubber-bullet Guns,Electric Baton, and Patrol Cars.

Fire Fighting and Airport Rescue Services

The RFF unit’s readiness to manage flight emergencysituations are regularly assessed through FlightEmergency Training simulation, and periodical flights,which involved all related institutions, both inside andoutside the airport. In 2003, this simulation was carriedout at Supadio Airport, Pontianak.

Page 24: Angkasa Pura II

22

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

Untuk mengetahui tingkat kesiapan fasilitas dan peralatanPKP-PK dalam mengantisipasi segala kemungkinan yangterjadi dalam pelaksanaan operasi pelayanan, secaraberkala dilakukan uji petik. Demikian halnya dengankesiapan dan keterampilan sumber daya manusianyayang melalui pelaksanaan ujian berkala dan memilikiprasyarat keharusan lulus, yang dibuktikan denganpenerbitan STKP dan Rating.

Semua ini dilakukan untuk menghadapi keadaan-keadaandarurat yang tak terduga di lingkungan bandara, yangdapat terjadi kapan saja dalam pelayanan operasional. Itusebabnya, kesiapan fasilitas dan peralatan serta sumberdaya manusia dalam mengantisipasi kejadian yang tidakterduga itu harus selalu siap sedia untuk dioperasikan(ready for use).

Pengelolaan Pengisian Bahan Bakar Pesawat Udara

Sejak tahun 2002, telah dilakukan kajian untukkemungkinan pengelolaan pengisian bahan bakarpesawat udara di bandara-bandara yang dikelolaAngkasa Pura II dengan fokus kajian adalah pengelolaandi Bandara Soekarno-Hatta.

Dari kajian yang antara lain meliputi aspek legalitaspengelolaan bahan bakar pesawat secara nasional daninternasional, kemampuan sumber daya manusia, sertapendapatan yang akan diperoleh, ditetapkan bahwapengelolaan pengisian bahan bakar pesawat udara akandilakukan melalui kerja sama dengan Pertamina.

Dalam kerja sama ini, Angkasa Pura II memberikan hakpengelolaan kepada Pertamina dan sebaliknya, Pertaminamembayar throughout kepada Angkasa Pura II.

In order to understand the preparation level of RFFfacilities and equipments, the Company conducts periodicrandom testing. The same is applied for its humanresources. License and Rating is based on their aptitudeand skills which are tested periodically and byrequirement, to pass the test.

All these efforts are made to anticipate emergencysituations that might occur at anytime during flightoperations. Therefore, facilities, equipment and humanresources must each be ready for use to anticipate anyeventuality.

Management of aircraft fueling

Since 2002, the Company has conducted reviews on thepossibility of managing aircraft fueling at several airportsunder the management of Angkasa Pura II. The focus ofthe review has been Soekarno-Hatta Airport.

From the review, which covers both national andinternational legal aspects of managing aircraft fueling,human resource capabilities and projected revenues, theCompany decided to manage aircraft fueling incooperation with Pertamina.

Through this cooperation, Angkasa Pura II will grantmanagement rights to Pertamina, and in return, theCompany would generate additional income throughrevenue sharing basis.

Page 25: Angkasa Pura II

23

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

Optimalisasi pemanfaatan lahan dan perluasan ragampelayanan di Bandara Soekarno-Hatta diupayakan melaluipembangunan Jakarta Airport Country Club (JACC).

Construction of Jakarta Airport Country Club (JACC)is the effort to optimize land use, and to expandSoekarno-Hatta Airport’s range of services.

Rencana Pembangunan ACTV dan PenambahanGudang di Bandara Soekarno-Hatta

Proses pengkajian untuk pembangunan Air CargoTranshipment Village (ACTV) di Bandara Soekarno-Hatta,yang telah dimulai pada tahun 2002, dilanjutkan padatahun 2003. Untuk mengantipasi pertumbuhan angkutankargo yang terus meningkat dan sudah sangat diperlukan,Angkasa Pura II menambah gudang di BandaraSoekarno-Hatta dengan memanfaatkan aseteks-Indonesia Air Show dan mengkaji pembangunangudang di lahan yang masih ada di area pergudangan.Dengan penambahan gudang tersebut, diharapkanpelayanan kargo tetap dapat dilaksanakan dengan baiksebelum ACTV dibangun.

Pembangunan Kawasan Komersial di Bandara SultanSyarif Kasim II

Untuk mengoptimalkan pendapatan dari aset yang dimilikidan dengan mempertimbangkan pertumbuhan kotaPekanbaru, telah dilakukan kajian untuk kemungkinanpengelolaan kawasan komersial di lahan milik AngkasaPura II di Pekanbaru. Luas lahan sekitar 40 Ha danberlokasi di dekat bandara tersebut, sehingga kawasankomersial ini akan menjadi bagian dari Bandara SultanSyarif Kasim II.

Pembangunan Jakarta Airport Country Club diBandara Soekarno-Hatta

Dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan lahan danmemperluas ragam pelayanan di Bandara Soekarno-Hatta, telah dilakukan kajian kelayakan pembangunanJakarta Airport Country Club (JACC). Jenis usaha danfasilitas yang akan dilaksanakan dalam JACC meliputiexecutive lounge, ruang pertemuan, restoran, ruang rapatdan konferensi, serta fasilitas lainnya.

ACTV and Warehouse Expansion Construction Plan atSoekarno-Hatta Airport

The review process for building an Air CargoTranshipment Village (ACTV) at Soekarno-Hatta Airporthas started in 2002 and continued until 2003. In order toanticipate continued growth in air cargo, Angkasa Pura IIexpanded warehouses at Soekarno Hatta Airport usingex-Indonesia Air Show assets and reviewed warehouseconstruction in the existing warehouse zone. Withadditional warehouse space, it is expected that cargoservices would continue satisfactorily until the ACTV isbuilt.

The development of a Commercial Zone at SultanSyarif Kasim II Airport

In order to optimize revenue from the Company’s assets,and considering the growth in Pekanbaru, the Companyhas reviewed the possibility of managing a commercialzone on land owned by Angkasa Pura II at Pekanbaru.The total area is around 40 Ha and located near theAirport, hence the commercial zone will become part ofthe Sultan Syarif Kasim II Airport.

Development of the Jakarta Airport Country Club atSoekarno-Hatta Airport

In order to optimize land use and to expand services atSoekarno-Hatta airport, the Company has conducted afeasibility study on the development of the Jakarta AirportCountry Club (JACC). Facilities at the JACC would includean executive lounge, meeting rooms, a restaurant, aconference room, and other facilities.

Page 26: Angkasa Pura II

24

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

E7Gate :

17.30

Boarding Time :

Destination :

SydneyFlight Number:

GA 204

Name :

Ms Jessica Business Trip

17 :07Current Time :

Page 27: Angkasa Pura II

25

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

Page 28: Angkasa Pura II

26

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

Pengembangan Usaha

Business Development

Situasi politik, keamanan, dan ekonomi Indonesiayang berangsur membaik di tahun 2003, memberikandampak positif bagi transportasi udara.

Indonesian economy, political, and security situation in2003 proceeded well into the final stage of recovery,which contributed positive impacts for airtransportation.

PT Angkasa Pura II, as a transport service operator,continues to implement its business strategy with allefforts for improvement and continued increase inservices. Improvements in airport safety and operationalservices, including air traffic control and airport operationsare carried out. This strategy overcame the unfavorableenvironment in 2003 due to the SARS epidemic in Asiawhich affected Indonesia’s air transport activities,particularly in terms of international arrivals from Europeand the US.

Evaluation of air transport in 2003 at airport branchesshowed an overall increase. This was due toimprovements in the political, security and economicsituation, the startup of new airlines, and their competitivefare, as well as improvements in air transport service

PT Angkasa Pura II sebagai pengelola jasa di sektorperhubungan dengan segala usaha perbaikan danpeningkatan pelayanan yang kontinu, tetap bertahandalam penerapan strategi bisnisnya. Peningkatankeamanan di bandara, pelayanan operasional, baikpelayanan lalu-lintas transportasi udara maupunpelayanan operasional bandara terus dilakukan secaraseksama dan berkesinambungan. Strategi tersebut dapatmengimbangi situasi yang tidak mendukung di tahun2003. Epidemi SARS di negara-negara Asia berdampakterhadap kegiatan transportasi udara di Indonesia,khususnya penumpang internasional dari Eropa danAmerika.

Hasil evaluasi dan pengamatan atas transportasi udara dibandara-bandara cabang pada tahun 2003, secara totalmenunjukkan peningkatan. Hal ini disebabkan situasipolitik, keamanan, dan ekonomi yang berangsur

Page 29: Angkasa Pura II

27

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

membaik, munculnya maskapai-maskapai baru berikutpersaingan harga antar mereka, serta pembenahan kinerjamanajemen pelayanan transportasi udara di semua lini.Walaupun terjadi peristiwa gangguan keamanan dibeberapa tempat di Indonesia, transportasi udara tetapmenjadi pilihan untuk bepergian.

Rincian perkembangan diuraikan sebagai berikut:

- Dibandingkan dengan tahun 2002, perkembanganpergerakan pesawat domestik meningkat dari 196.944pergerakan di tahun 2002 menjadi 269.629 pergerakandi tahun 2003, atau naik 36,91%. Sementara itu,pergerakan pesawat internasional menurun dari 44.913pergerakan di tahun 2002 menjadi 44.611 pergerakandi tahun 2003, atau turun 0,67%.

- Perkembangan jumlah penumpang domestik dari13.354.848 penumpang di tahun 2002 naik menjadi20.181.444 penumpang di tahun 2003, atau naik51,12%. Perkembangan penumpang internasionalturun dari 5.685.431 penumpang di tahun 2002 menjadi5.486.068 penumpang di tahun 2003, atau turun3,51%.

- Untuk pergerakan kargo domestik dari 152.332 ton ditahun 2002 naik menjadi 179.290 ton di tahun 2003,atau naik 17,70%. Sementara pergerakan kargointernasional turun dari 199.072 ton di tahun 2002menjadi 182.521 ton di tahun 2003, atau turun 8,31%.

management throughout the organization. Even thoughthere were security problems in several places inIndonesia, air travel continues to be the transport ofchoice.

Details of the development are as follows:

- Compared to 2002, domestic aircraft movementincreased from 196,944 in 2002 to 269,629 in 2003, orincreased by 36,91%. Meanwhile, international aircraftmovement declined by 0.67%, from 44,913 in 2002 to44,611 in 2003.

- The number of domestic passengers increased from13,354,848 passengers in 2002 to 20,181,444passengers in 2003, or an increase of 51.12%.International passenger numbers fell by 3.51%, from5,685,431 in 2002 to 5,486,068 in 2003.

- Domestic cargo movements increased from 152,332tons in 2002 to 179,290 tons in 2003, or up by 17.70%.Meanwhile, international cargo movements declined by8.31%, from 199,072 tons in 2002 to 182,521 tons in2003.

Page 30: Angkasa Pura II

28

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

PT Angkasa Pura II’s performance cannot be optimum ifthe Company relies solely on the quantity of humanresources and neglects their quality. For this reason, theCompany continues its effort to improve the quality of itshuman resources.

At the end of 2003, Angkasa Pura II employed 4,707people, with 30 employees assigned to subsidiaries andother institutions. 1,443 employees joined severaleducationals, trainings, and workshop programs. Theseprograms include Orientation, Formal, Technical, andSubstantive, as well as other education and training, andwere carried out both internally and externally.

Sumber Daya Manusia

Human Resources

Peningkatan kualitas sumber daya manusia dilakukansecara kontinu melalui berbagai program pelatihan.

Improvement in human resources quality has beenperformed continuously through various training programs.

Kinerja PT Angkasa Pura II tidak akan maksimal jika hanyamengandalkan kuantitas tanpa didukung sumber dayamanusia yang handal. Itulah mengapa dari tahun ke tahunpeningkatan kualitas sumber daya manusia selaludilakukan secara kontinu.

Pada akhir tahun 2003, Angkasa Pura II memiliki 4.707pegawai, 30 orang diantaranya diperbantukan ke anakperusahaan dan instansi lain. Dari jumlah tersebut, 1.443pegawai telah mengikuti berbagai program pendidikan,pelatihan dan lokakarya. Program-program tersebutmeliputi pendidikan dan latihan Orientasi, Formal, Teknis,Substantif serta program pendidikan dan latihan lain yangdilaksanakan di dalam maupun luar negeri.

Page 31: Angkasa Pura II

29

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

Struktur Organisasi

Organization Structure

Direktur UtamaPresident Director

DirekturOperasi

Director of Operation

DirekturTeknik

Director of Engineering

DirekturKeuangan

Director of Finance

DirekturPersonalia & Umum

Director of Personnel & Gen. Aff

SPIInternal

Auditing Unit

BagianRenlitbang

Planning, R&D Department

BagianInformatikaIT Department

BagianHukum/Humas

Legal & PR Department

DirektoratOperasi

Directorate of Operation

DirektoratTeknik

Directorate of Engineering

DirektoratKeuangan

Directorate of Finance

DirektoratPersonalia & Umum

Directorate of Personnel & Gen. Aff

SubditOperasi LLUSub Directorate

of Air Traffic Service

SubditOperasi Bandara

Sub Directorateof Airport Operation

SubditKepegawaianSub Directorate

of Personnel

SubditUmum

Sub Directorateof General Affairs

SubditPengembangan SDM

Sub Directorate of HRD

SubditPemasaranSub Directorate

of Marketing

SubditKeuangan

Sub Directorateof Finance

SubditLogistik

Sub Directorateof Logistic

SubditTeknik Elektronika

Sub Directorateof Electronical

Subdit TeknikListrik, Mek. & Peralt.

Sub Directorate ofElectrIcity Mechanical &

Equipment

SubditTeknik UmumSub Directorate

of Civil Engineering

Cabang UtamaSoekarno-hattaMain Branch Office

Soekarno-Hatta

CabangPolonia

Branch OfficePolonia

Cabang SultanSyarif Kasim II

Branch OfficeSultan Syarif Kasim II

CabangSupadio

Branch OfficeSupadio

CabangTabing

Branch OfficeTabing

CabangSultan MahmudBadaruddin II

Branch Office SultanMahmud Badaruddin II

CabangHalim

PerdanakusumaBranch Office Halim

Perdanakusuma

Cabang HuseinSastranegara

Branch Office HuseinSastranegara

Cabang SultanIskandarmuda

Branch Office SultanIskandarmuda

CabangKijang

Branch OfficeKijang

DireksiBoard of Directors

Page 32: Angkasa Pura II

30

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

The Company’s concern toward the community

surrounding its airports was carried out through several

social programs.

Partnership with small scale enterprises within the office

territory of Angkasa Pura II in the form of working capital

loans was recorded at Rp10.35 billion. Apart from that, to

provide education and improve the capability of

prospective partners in managing their businesses,

the Company provided training in cooperation with

universities or related parties in the local areas. To

support the marketing of their products, the Company

encouraged them to take part in exhibition events.

This year, total grants for training and promotion reached

Kepedulian Sosial dan Lingkungan

Social and Environmental Care

Berbagai program bantuan sosial dan bina lingkungansepanjang tahun 2003 adalah wujud kepedulianPT Angkasa Pura II.

Various social and environmental assistance programshave become PT Angkasa Pura II’s concernsthroughout 2003.

Wujud kepedulian Angkasa Pura II terhadap lingkungan

masyarakat di sekitar Bandara dilaksanakan, antara lain,

dengan berbagai program bantuan sosial.

Program Kemitraan dengan usaha kecil berupa pinjaman

modal usaha di wilayah kerja Angkasa Pura II sebesar

Rp10,35 miliar. Disamping itu, untuk memberikan

pengetahuan dan meningkatkan kemampuan dalam

mengelola usaha, kepada calon mitra binaan diberikan

pelatihan yang pelaksanaannya bekerja sama dengan

lembaga perguruan tinggi atau Kantor Dinas terkait di

wilayah setempat. Demikian pula halnya untuk

mendorong pemasaran hasil produksi mitra binaan yang

memiliki hasil produksi yang layak diikutsertakan dalam

kegiatan pameran. Tahun ini, dana hibah untuk pelatihan

dan promosi sebesar Rp 507 juta, dan pemberian

pinjaman modal serta bantuan hibah berupa pelatihan

Page 33: Angkasa Pura II

31

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

dan promosi yang telah diberikan dari tahun 1991 sampai

dengan 2003 sebesar Rp 85,703 miliar tersebar di

berbagai provinsi di Indonesia.

Di samping program pembinaan usaha kecil, Angkasa

Pura II juga melaksanakan program bina lingkungan yaitu

untuk membantu masyarakat di wilayah kerja Angkasa

Pura II. Bentuk pelaksanaan program ini, antara lain,

berupa: bantuan korban bencana alam, peningkatan

kesehatan masyarakat, pengembangan sarana dan

prasarana umum, dan lainnya.

Bantuan program bina lingkungan tahun 2003 sebesar

Rp 2,53 miliar, yang direalisasikan melalui Kantor Pusat

dan Kantor Cabang Angkasa Pura II.

Rp 507 million, and total capital loans and grants for

training and promotion provided since 1991 amounted to

Rp 85.703 billion, spread widely among the provinces of

Indonesia

Besides its small scale enterprise assistance program,

Angkasa Pura II also conducted environmental assistance

programs to help people within the office territory of

Angkasa Pura II. This program is in the form of natural

disaster aid, community health support, development of

public infrastructure, etc

The total environmental assistance program in 2003

amounted to Rp 2.53 billion, executed through both the

head office and branches of Angkasa Pura II.

Page 34: Angkasa Pura II

32

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

E2Gate :

05.00

Boarding Time :

Destination :

AmsterdamFlight Number :

KL 204

Name :

Mr. Michael Transit

22 :15Current Time :

Page 35: Angkasa Pura II

33

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

Page 36: Angkasa Pura II

34

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

In order to maximize the Company’s value as well as improvestakeholders‘ trust, the management of Angkasa Pura IIstrives to continuously implement Good CorporateGovernance (GCG) principles. Management realizes theimportance of GCG in providing adequate protection andfairness to shareholders. The required guidance for state-owned companies for the implementation of GCG is theMinister of State-Owned Industries Decree No. Kep/M-MBU/2002 regarding the implementation of Good CorporateGovernance practices.

Currently, in order to improve the implementation of GCG, apreliminary review has been conducted in cooperation withconsultants from LAPI ITB to define tools for GCG, whichinclude:

• General Guidelines to explain the philosophy and basicconcepts of GCG, and the objectives and responsibilitiesof directors and company management.

• Decision about the Boards of Commissioners (BOC), andBoard of Directors (BOD) which explains in detail theduties, responsibilities and rights of the BOC, and BOD.

• Decision about the Audit Charter which explains theaudit function and the minimum performance that has tobe met to fulfill professional requirements in examiningthe Company’s financial report.

• Code of Conduct which determines the guidance ofconduct and best practice in implementing GCG,including social responsibilities.

• Guidance to prepare a Statement of Corporate Intentwhich explains the Company’s vision to grow withstakeholders as a business entity that is able to make aprofit, work efficiently, and has high social responsibility.

On August 1, 2003, the President Commissioner issuedDecree No. Kep.218/KP.1013.3/APII-2003 regarding theestablishment of an Audit Committee for Angkasa Pura II, tobe led by a member of the BOC with duties to assist theCommissioners and the Board of Supervisors in ensuring theeffectiveness of internal controls and of external and internalauditors. The establishment of other committees in line withthe Company’s needs remained under review.

The Board of Directors and Commissioners

The Management structure of Angkasa Pura II consists of a Boardof Commissioners and a Board of Directors. In accordance withArticle 16 of the Company’s Articles of Association, the Board ofCommissioners, acting on behalf of the shareholders, is chargedwith both supervising the management policy performed by the

Upaya untuk memaksimalkan nilai perusahan sertameningkatkan kepercayaan stakeholders, ManajemenAngkasa Pura II senantiasa terus-menerus melakukanpenerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik.Manajemen menyadari bahwa penerapan Tata KelolaPerusahaan yang baik adalah sangat penting untuk memberiperlindungan yang memadai dan perlakuan yang adil bagipemegang saham. Panduan yang wajib digunakan oleh BUMNadalah penerapan Tata Kelola Perusahaan yang mengacu padakeputusan menteri BUMN No. Kep/M-MBU/2002 tentangpenerapan praktek Tata Kelola Perusahaan (GCG).

Pada saat ini, dalam upaya peningkatan penerapan TataKelola Perusahan yang baik, sedang dilakukan kajian awalmelalui kerja sama dengan konsultan dari LAPI ITB untukmerumuskan perangkat Tata Kelola Perusahaan yang baikyang meliputi :

• Pedoman Umum yang menjelaskan landasan filosofisdan konsep dasar dari Tata Kelola Perusahaan yangbaik, apa yang ingin dicapai dan apa saja yang menjaditanggung jawab pimpinan dan manajemen perusahaan.

• Ketetapan tentang Dewan Komisaris dan Direksi yang lebihrinci menyangkut tugas dan tanggung jawab serta hak-hakyang diperoleh dari Dewan Komisaris dan Direksi.

• Ketetapan tentang Audit (Audit Charter) yangmenjelaskan fungsi-fungsi audit dan kinerja minimalyang perlu dipenuhi untuk memenuhi persyaratanprofesional dalam pemeriksaaan keuangan perusahaan.

• Panduan Perilaku (Code of Conduct) yang menetapkantentang panduan perilaku dan tindakan yang dianggapterbaik dalam rangka menjalankan Tata KelolaPerusahaan termasuk tanggung jawab sosialnya.

• Pedoman Penyusunan Pernyataan Niat Korporasi(Statement of Corporate Intent) yang menggambarkancita-cita Perusahaan untuk bertumbuh kembangbersama stakeholders, sebagai suatu entitas bisnis yangmemiliki kemampuan berlaba, efisiensi kerja, danmempunyai tanggung jawab sosial yang tinggi.

Pada tanggal 1 Agustus 2003, Komisaris Utama telahmengeluarkan Surat Keputusan dengan nomor: Kep.218/KP.1013.3/APII-2003 tentang pembentukan Komite AuditPT Angkasa Pura II dengan diketuai oleh salah satu anggotaDewan Komisaris dengan tugas membantu Komisaris danDewan Pengawas dalam memastikan efektifitas sistempengendalian internal dan efektifitas pelaksanaan tugaseksternal auditor dan internal auditor. Pembentukan komitelainnya masih dalan kajian yang akan disesuaikan dengantingkat kebutuhan perusahaan.

Direksi dan Dewan Komisaris

Struktur kepengurusan Angkasa Pura II terdiri atas dua organDewan Komisaris dan organ Dewan Direksi. Sesuai denganpasal 16 Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Angkasa Pura II,bertindak atas nama pemegang saham komisaris mempunyaitugas melakukan pengawasan terhadap kebijaksanaanpengurusan perseroan yang dilakukan Direksi serta

Page 37: Angkasa Pura II

35

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

BOD and advising them. The BOC consists of 5 people:1 President Commissioner who acts as a coordinator and4 BOC members with respective functions.

The Board of Directors consists of 5 people: the PresidentDirector, Operations Director, Engineering Director, FinanceDirector, and Personnel and General Affairs Director.

Board of Commissioners and Directors’ Meeting

During 2003, the number of regular meetings between theBOC and BOD to discuss strategic measures are as follows:

Pension Fund and Retirement Funding Program

By the end of 2003, the pension fund had collected fundsamounting to Rp 299.112 billion with over 4.297 participants.Total benefits paid to 720 retirees amounted to Rp 8.624billion during the year.

memberikan nasehat kepada Direksi. Komposisi anggotaDewan Komisaris sebanyak 5 orang terdiri atas 1 orang selakuKomisaris Utama sebagai koordinator dan 4 orang anggotaDewan Komisaris yang mempunyai fungsi masing-masing.

Komposisi anggota Direksi terdiri atas 5 orang: DirekturUtama, Direktur Operasi, Direktur Teknik, Direktur Keuangan,dan Direktur Personalia dan Umum.

Rapat Dewan Komisaris dan Direksi

Selama periode tahun 2003, jumlah kegiatan rapat-rapat rutinDewan Komisaris dan Direksi untuk membahas hal-halstrategis adalah sebagai berikut :

Dana Pensiun dan Program Tunjangan Hari Tua (THT)

Sampai akhir tahun 2003, Dana Pensiun telah memilikikekayaan sebesar Rp 299,112 miliar dengan jumlah peserta4.297 orang. Sampai dengan akhir tahun 2003, jumlahmanfaat yang telah dibayarkan kepada 720 orang pensiunansebesar Rp 8,624 miliar.

Rapat GabunganDewan Komisaris,

dan Direksi

12

Rapat GabunganDewan Komisaris,

Direksi, dan Komite Audit

6

Rapat GabunganDewan Komisaris,

Direksi, dan Pemegang Saham

3

Rapat GabunganDireksi dan Staf

92

Rapat GabunganDireksi, Staf dan

Instansi lain

113

BOC and BODMeetings

BOC, BOD, andAudit Committee Meetings

BOC, BOD, and ShareholerMeetings

BOD and StaffMeetings

BOD, Staff, and Otherinstitution Meetings

Page 38: Angkasa Pura II

36

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

E2Gate :

closed

Boarding Time :

Destination :

SydneyFlight Number :

SQ 204

Name :

Ms. Reza Study

05 :57Current Local Time :

Page 39: Angkasa Pura II

37

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

Page 40: Angkasa Pura II

38

Laporan Tahunan 2003 Angkasa Pura II

Informasi Perusahaan

Corporate Information

Kantor PusatHead Office

PT (Persero) Angkasa Pura II

Jakarta International Airport Soekarno-Hatta

Building 600, PO Box 1001/BUSH

Jakarta 19120, Indonesia

Tel. : (62-21) 550 5074, 550 5002

Fax. : (62-21) 550 2141

Homepage: www.angkasapura2.co.id

Alamat-alamat Kantor CabangBranch Office Addresses

Jakarta International Aiport Soekarno-Hatta

Building 601, PO Box 1001/BUSH

Jakarta 19120

Tel. : (62-21) 550 7300

Fax. : (62-21) 550 6823

E-mail : [email protected]

Halim Perdanakusuma Airport

Terminal Building, 2nd Fl.

Jakarta 13610

Tel. : (62-21) 809 1108

Fax. : (62-21) 809 3351

E-mail : [email protected]

Husein Sastranegara Airport

Husein Sastranegara Airport, Bandung 40001

Tel. : (62-22) 604 1221

Fax. : (62-22) 603 3971

E-mail : [email protected]

Polonia Airport

Polonia Airport, Medan 20157

Tel. : (62-61) 456 5777

Fax. : (62-61) 456 1800

E-mail : [email protected]

Sultan Iskandarmuda Airport

Sultan Iskandarmuda Airport, Banda Aceh 23372

Tel. : (62-651) 21341

Fax. : (62-651) 34240

E-mail : [email protected]

Sultan Mahmud Badaruddin II Airport

Sultan Mahmud Badaruddin II Airport, Palembang 30761

Tel. : (62-711) 411 778

Fax. : (62-711) 411 840

E-mail : [email protected]

Supadio Airport

Supadio Airport, Pontianak 78381

Tel. : (62-561) 721 560

Fax. : (62-561) 721 212

E-mail : [email protected]

Sultan Syarif Kasim II Airport

Sultan Syarif Kasim II Airport, Pekanbaru 28284

Tel. : (62-761) 674 694

Fax. : (62-761) 674 827

E-mail : [email protected]

Tabing Airport

Tabing Airport, Padang 25171

Tel. : (62-751) 55247

Fax. : (62-751) 55247

E-mail : [email protected]

Kijang Airport

Kijang Airport, Tanjung Pinang 29125

Tel. : (62-771) 21434

Fax. : (62-771) 41034

E-mail : [email protected]

PT ANGKASA PURA SCHIPHOL (PT APS)

Usaha patungan PT Angkasa Pura II dan Bandara

Amsterdam Schiphol. Bergerak di bidang konsultansi

jasa manajemen bandar udara, pendidikan/pelatihan

teknis, perdagangan dan penyediaan barang,

pengelolaan ruangan secara komersial, pengelolaan

perbaikan bangunan dan pengadaan teknologi

informasi.

Joint-venture between PT Angkasa Pura II with

Amsterdam Schiphol Airport. Engaged in aviation

airport consultancy, training and technical assistance,

trading and supplier, airport commercial management,

building maintenance management, and provision of

information technology.

PT PURANTARA MITRA ANGKASA DUA

(PT PMA DUA)

Usaha patungan PT Angkasa Pura II dan

PT Purantara Mitra Angkasa. Bergerak di bidang

layanan jasa boga pesawat udara (in-flight catering).

Joint-venture between PT Angkasa Pura II, and

PT Purantara Mitra Angkasa. Engaged in providing

in-flight catering services.

Mitra AliansiAlliance Partners

PT GAPURA ANGKASA

Usaha patungan PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura

I, dan PT Garuda Indonesia. Bergerak di bidang

pelayanan ground handling pesawat udara (pre-flight

dan post-flight), serta pergudangan.

Joint-venture between PT Angkasa Pura II, PT Angkasa

Pura I, and PT Garuda Indonesia. Engaged in providing

ground handling services (pre-flight and post-flight) for

aircrafts and warehousing services.

Page 41: Angkasa Pura II

39

Annual Report 2003 Angkasa Pura II

Laporan Keuangan

Financial Report

Page 42: Angkasa Pura II

41

PT (PERSERO) ANGKASA PURA II

LAPORAN KEUANGANUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2003 DAN 2002

DAN LAPORAN AUDITOR

FINANCIAL STATEMENTFOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2003 and 2002

AND AUDITOR’S REPORT

Page 43: Angkasa Pura II

42

BADAN PEMERIKSA KEUANGANREPUBLIK INDONESIANomor : 14.A/Auditama V/GA/03/2004

Kami telah mengaudit neraca PT (Persero) Angkasa Pura II (PTAP II) tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, serta laporan labarugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuktahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Kami jugamelakukan pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadapperaturan perundang-undangan dan pengendalian intern.Laporan Keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern adalah tanggung jawabmanajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak padapernyataan pendapat atas laporan keuangan, kepatuhanterhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalianintern berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar AuditPemerintahan yang diterbitkan Badan Pemeriksa Keuangan danstandar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan danmelaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadaibahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatuaudit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-buktiyang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalamlaporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsipakuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuatoleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporankeuangan secara keseluruhan. Selain itu audit mencakuppengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap kontrak,persyaratan bantuan dan pasal-pasal tertentu peraturanperundang-undangan serta kepatuhan terhadap pengendalianintern. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasarmemadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,posisi keuangan PT AP II tanggal 31 Desember 2003 dan 2002,dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir padatanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlakuumum di Indonesia.

Seperti dijelaskan dalam Catatan 27 atas laporan keuangan,perusahaan mencatat pendapatan Pelayanan Jasa Penerbangan(PJP). Pendapatan PJP tersebut dicatat secara konsistensebagai pendapatan aeronautika sejak diserahterimakannya

THE AUDIT BOARD OFTHE REPUBLIC OF INDONESIANumber: 14.A/Auditama V/GA/03/2004

We have audited the accompanying balance sheet of PT(Persero) Angkasa Pura II (PT AP II) as of December 31, 2003and 2002, with the related statements of income, changes inequity and cash flows for the year then ended. We also performedtests on the Company’s compliance with laws and regulationsand on the internal control structure. These financial statementsand the compliance with laws and regulations and on the internalcontrol structure are the responsibility of the Company’smanagement. Our responsibility is to express an opinion on thesefinancial statements, compliance with laws and regulations andon the internal control structure based on our audits.

We conducted our audits in accordance with GovernmentAuditing Standards issued by The Audit Board of The Republicof Indonesia (Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia)and auditing standards established by the Indonesian Instituteof Accountants. Those standards require that we plan andperform the audit to obtain reasonable assurance about whetherthe financial statements are free of material misstatement. Anaudit includes examining, on a test basis, evidence supportingthe amounts and disclosures in the financial statements. An auditalso includes assessing the accounting principles used andsignificant estimates made by management, as well as evaluatingthe overall financial statements presentation. Besides that theaudit also includes the tests of the Company’s compliance withcontracts, grants, and certain provisions of laws and on theinternal control structure. We believe that our audits provide areasonable basis for our opinion.

In our opinion, the financial statements referred to above presentfairly, in all material respects, the financial position of PT AP II asof December 31, 2003, and 2002 and the results of theiroperations and their cash flows for the year then ended, inconformity with generally accepted accounting principles inIndonesia.

As mentioned in Note 27 to the Financial Statements, thecompany has recognized income from Route Air NavigationService (RANS). The RANS income has recorded consistentlyas aeronautical revenue since PT AP II took over the right of

Laporan Auditor IndependenIndependent Auditor’s Report

Page 44: Angkasa Pura II

43

pengelolaan bandar udara dari Direktorat Jenderal PerhubunganUdara (Ditjen Hubud) kepada PT AP II. Perusahaan jugamencatat pendapatan informasi penerbangan di wilayah udaraNatuna Sektor A. Pendapatan tersebut merupakan pendapatanatas pelayanan navigasi penerbangan dari Civil AviationAuthority of Singapore (CAAS) atau Otoritas Penerbangan SipilSingapura (OPSS) kepada Pemerintah Indonesia yang dititipkanpada rekening PT AP II sambil menunggu petunjuk selanjutnyadari Menteri Perhubungan.

Seperti dijelaskan dalam Catatan 40 atas laporan keuangan,perusahaan belum menerapkan PSAK 57 kewajibanDiestimasi,Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensiterhadap kewajiban-kewajiban yang mungkin timbul dengandiberlakukannya Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentangKetenagakerjaan, karena estimasi yang handal mengenai jumlahkewajiban tersebut belum dapat dibuat dan manajemenberkeyakinan, kecil kemungkinan untuk terjadi pemutusanhubungan kerja yang akan mengakibatkan terjadinya arus keluarsumber daya. Oleh karena itu, kewajiban mungkin timbulberkaitan dengan diberlakukannya Undang-Undang tersebuttidak tampak dalam laporan keuangan.

Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan danpengendalian intern kami sampaikan secara terpisah kepadamanajemen dengan surat kami nomor 14.B/Auditama V/GA/03/2004 tanggal 19 Maret 2004.

airport management from Direktorat Jenderal PerhubunganUdara (Directorate General of Air Communication). The companyhas also recognized income from Flight Information RegionUpper Natuna Sector A. The income gained from flight navigationservice which paid by Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CivilAviation Authority of Singapore) to Indonesia governmentthrough PT AP II’s account until waiting the later guidance fromMinister of Communications (Menteri Perhubungan).

As mentioned in Note 40 to the financial statements, in whichthe company has not implement PSAK Number 57 describesthe possible liability that might occur as consequence of theimplementation of Act Number 13 Year 2003 regarding ManPower, because the company has not yet to make reliableestimation and management believed that is low possibility jobtermination occur resulting to outflow of human resources. Thus,the possible liability has not described in the financial statements.

Compliance with laws and regulations, and on the internal controlstructure are communicated to management through ourseparate report number 14.B/Auditama V/GA/03/2003 datedMarch 19, 2004.

Laporan Auditor IndependenIndependent Auditor’s Report

Auditor Utama Keuangan Negara V,Penanggung Jawab Audit,

Drs. Usman Damanik, Ak. MMRegister Negara No. D-699Jakarta, 19 Maret 2004

Page 45: Angkasa Pura II

44

PT (PERSERO) ANGKASA PURA IINERACAPER 31 Desember 2003 dan 2002

PT (PERSERO) ANGKASA PURA IIBALANCE SHEETS

as of 31 December 2003 and 2002

A K T I V A ASSETS

31 Desember 2003 31 Desember 2002

Rp Rp

AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan Setara Kas 376,364,528,362 525,730,514,693 Cash and Cash Equivalent

Investasi Jangka Pendek 250,484,267,862 205,271,830,967 Short Term Investments

Piutang Usaha 174,723,883,979 124,905,851,013 Accounts Receivable

Piutang Lain-lain 51,236,533,287 16,502,139,658 Other Accounts Receivable

Persediaan 14,110,062,314 13,465,903,367 Inventories

Uang Muka Kontrak 9,676,638,854 8,049,890,943 Advance to Contractors

Biaya Dibayar Dimuka 11,139,952,504 17,295,702,536 Prepaid Expenses

Pajak Dibayar Dimuka 54,919,594,443 48,268,848,417 Prepaid Taxes

Pendapatan Yang Masih Harus Diterima 74,500,295,035 101,653,700,929 Accrued Revenues

Jumlah Aktiva Lancar 1,017,155,756,639 1,061,144,382,523 Total Current Assets

AKTIVA PAJAK TANGGUHAN 26,824,738,061 20,768,815,114 DEFFERED TAX ASSET

INVESTASI JANGKA PANJANG LONG TERM INVESTMENTS

Penyertaan 291,286,427,845 292,075,569,556 Private Placement

AKTIVA TETAP FIXED ASSETS

Harga Perolehan 2,748,867,277,098 2,452,511,309,746 Acquisition Costs

Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap (1,134,631,564,992) (1,020,941,470,437) Accumulated Depreciation

Nilai Buku 1,614,235,712,106 1,431,569,839,309 Book Values

Aktiva Dalam Konstruksi 56,310,988,794 105,279,224,156 Construction in Progress

Jumlah Aktiva Tetap 1,670,546,700,900 1,536,849,063,465 Total Fixed Assets

AKTIVA LAIN-LAIN OTHER ASSETS

Uang Jaminan 2,100,264,830 2,229,252,676 Security Deposits

Biaya Ditangguhkan 7,474,531,844 7,595,569,133 Deffered Charges

Aktiva Non Operasional 320,785,133,924 460,257,862,812 Non Operating Assets

Jumlah Aktiva Lain-lain 330,359,930,598 470,082,684,621 Total Other Assets

JUMLAH AKTIVA 3,336,173,554,043 3,380,920,515,279 TOTAL ASSETS

Page 46: Angkasa Pura II

45

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITIES

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Biaya Yang Masih Harus Dibayar 56,371,572,122 75,875,393,530 Accrued Expenses

Hutang Pembelian Aktiva Tetap 22,417,582,106 85,662,992,892 Fixed Asset Purchase Payable

Hutang Dana Pensiun 39,108,050,342 1,620,653,512 Payable to Pension Fund

Hutang Lain-lain 54,931,036,431 32,523,884,190 Other Payable

Pendapatan Diterima Dimuka 13,112,035,658 8,908,929,431 Unearned Revenue

Hutang Pajak 23,851,458,270 27,330,192,918 Tax Payable

Hutang Jangka Panjang

Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun 10,289,244,577 10,866,609,157 Current Portion of Long Term Debts

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 220,080,979,506 242,788,655,630 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG LONG TERM DEBTS

Hutang Jaminan Yang Akan

Diperhitungkan 3,899,604,381 3,864,892,757 Accountable Guarancy Payable

Pinjaman Luar Negeri 15,433,867,458 27,166,523,518 Off Shore (Overseas) Loan

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 19,333,471,839 31,031,416,275 Total Long Term Liabilities

DANA TITIPAN PROGRAM THT 47,553,759,557 170,858,160,899 POSTRETIREMENT BENEFITS FUND

BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM UNSTIPULATED GOVERNMENT’S

DITENTUKAN STATUSNYA 71,037,943,152 0 CONTRIBUTION

EKUITAS EQUITIES

Modal saham - nilai nominal Paid in Capital, 1.900.000 sharesRp. 1.000.000 per saham modal dasar out of authorized capital of7.600.000 saham modal ditempatkan 7.600.000 share with par value ofdan disetor 1.900.000 saham 1,900,000,000,000 1,900,000,000,000 Rp.1000.000 per share

Modal Disetor Lainnya 81,099,573,644 81,099,573,644 Additional Paid in Capital

Penyertaan Modal Pemerintah 118,955,039,293 118,955,039,293 Government’s Contribution

Jumlah Modal 2,100,054,612,937 2,100,054,612,937 Total Capital Stock

Laba Ditahan 60,789,018,359 76,189,923,429 Retained Earnings

Laba Rugi Tahun Berjalan 284,011,552,684 371,616,153,041 Current Year’s Profit

Cadangan Umum 533,312,216,009 388,381,593,068 General Reserves

Jumlah Ekuitas 2,978,167,399,989 2,936,242,282,475 Total Equities

JUMLAH PASIVA 3,336,173,554,043 3,380,920,515,279 TOTAL LIABILITIES AND EQUITIES

Page 47: Angkasa Pura II

46

PT (PERSERO) ANGKASA PURA IILAPORAN LABA RUGIUntuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2003 dan 2002

PT (PERSERO) ANGKASA PURA IIPROFITS AND LOSS STATEMENTS

For the Years ended 31 December 2003 and 2002

Catatan 2003 2002

/ Notes Rp Rp

PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUES

Pendapatan Aeronautika 994,244,189,306 1,009,868,335,434 Aeronautical

Pendapatan Non Aeronautika 258,619,681,294 225,937,555,737 Non Aeronautical

Jumlah Pendapatan Usaha 1,252,863,870,600 1,235,805,891,171 Total Operating Revenues

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES

Beban Pegawai 375,795,558,657 339,760,221,975 Personnel Expenses

Beban Pemeliharaan dan Persediaan 92,475,143,649 85,659,957,938 Maintenance and Inventory Expenses

Beban Sewa 107,785,261,749 91,899,554,561 Rent

Beban Umum dan Aktiva Dibiayakan 131,221,251,198 124,441,590,579 General Expenses

Beban Piutang Ragu-ragu 48,413,709,280 9,146,646,022 Bad Debt

Beban Penyusutan dan Amortisasi 114,056,119,229 117,371,931,192 Depreciation and Amortization Expenses

Jumlah Beban Usaha 869,747,043,762 768,279,902,267 Total Operating Expenses

LABA (RUGI) USAHA 383,116,826,838 467,525,988,904 OPERATING INCOME (LOSS)

PENDAPATAN (BEBAN) DILUAR USAHA NON OPERATING INCOME (EXPENSES)

Pendapatan diluar usaha 98,606,636,204 147,869,825,004 Non Operating Income

Beban diluar usaha 58,817,467,105 89,493,033,122 Non Operating Expenses

Jumlah Pendapatan

di atas beban diluar usaha 39,789,169,099 58,376,791,882 Total non operating income

PROFIT (LOSS) BEFORE

LABA (RUGI) SEBELUM POS LUAR BIASA 422,905,995,937 525,902,780,786 EXTRA ORDINARY

Pos-Pos Luar Biasa (22,579,121,803) (17,856,118,000) Extra Ordinary

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 400,326,874,134 508,046,662,786 PROFIT (LOSS) BEFORE INCOME TAX

TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK INCOME TAX

Tahun Berjalan (122,371,244,397) (137,269,672,842) Current Year

Ditangguhkan 6,055,922,947 839,163,097 Deffered

LABA BERSIH 284,011,552,684 371,616,153,041 NET PROFIT AFTER TAX

Page 48: Angkasa Pura II

47

PT (PERSERO) ANGKASA PURA IILAPORAN PERUBAHAN EKUITASUntuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2003 dan 2002

PT (PERSERO) ANGKASA PURA IISTATEMENTS OF CHANGES IN EQUITIES

For the Years ended 31 December 2003 and 2002

Modal Cadangan Umum Saldo Laba Jumlah Ekuitas

Rp Rp Rp Rp

Saldo per Beginning Balances

31 Desember 2001 2,100,054,612,937 223,238,451,941 560,480,436,004 2,883,773,500,882 as of 1 January 2001

Pembagian Laba Profit Distribution

Perusahaan dari for 2001

Laba Tahun 2001

Dividen - - (240,873,000,000) (240,873,000,000) Dividend

Pembinaan Usaha Kecil Small Scale Business

dan Koperasi (PUKK) - - (4,817,000,000) (4,817,000,000) and Cooperation

Bina Lingkungan - - (4,817,000,000) (4,817,000,000) Enviromental Care

Tantiem dan Jasa Produksi - - (3,469,000,000) (3,469,000,000) Bonus

Cicilan PSL - - (14,452,000,000) (14,452,000,000) Pension Fund

Cadangan Umum - 213,318,141,127 (213,318,141,127) - General Reserves

- 213,318,141,127 (481,746,141,127) (268,428,000,000)

Koreksi - Correction

Koreksi Kekurangan Correction on

Pembayaran - Allowances

Dividen - (48,175,000,000) - (48,175,000,000) Dividend

Correction of Last

Koreksi Laba Tahun Lalu - - (2,544,371,448) (2,544,371,448) Year Profit

Current Year’s

Laba (Rugi) Tahun Berjalan - - 371,616,153,041 371,616,153,041 Profit (Loss)

Saldo per Balances os of

31 Desember 2002 2,100,054,612,937 388,381,593,068 447,806,076,470 2,936,242,282,475 31 December 2002

Pembagian Laba Profit Distribution

Perusahaan dari for 2002

Laba Tahun 2002

Dividen - - (185,808,076,500) (185,808,076,500) Dividend

Pembinaan Usaha Kecil Small Scale Business

dan Koperasi (PUKK) - - (3,716,161,500) (3,716,161,500) and Cooperation

Bina Lingkungan - - (7,432,323,000) (7,432,323,000) Enviromental Care

Tantiem dan Jasa Produksi - - (3,716,161,500) (3,716,161,500) Bonus

Dana Pensiun - - (18,580,807,600) (18,580,807,600) Pension Fund

Cadangan Umum - 152,362,622,941 (152,362,622,941) - General Reserves

- 152,362,622,941 (371,616,153,041) (219,253,530,100)

Koreksi - Correction

Koreksi Kekurangan Correction on

Pembayaran - Allowances

Dividen - (7,432,000,000) - (7,432,000,000) Dividend

Current Year’s

Koreksi Laba Tahun Lalu - - (15,400,905,070) (15,400,905,070) Profit (Loss)

Current Year’s

Laba (Rugi) Tahun Berjalan - - 284,011,552,684 284,011,552,684 Profit (Loss)

Saldo per 31 Balances os of

Desember 2003 2,100,054,612,937 533,312,216,009 344,800,571,044 2,978,167,399,989 31 December 2003

Page 49: Angkasa Pura II

48

PT (PERSERO) ANGKASA PURA IILAPORAN ARUS KASUntuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2003 dan 2002

PT (PERSERO) ANGKASA PURA IICASH FLOWS STATEMENTS

For the Years ended 31 December 2003 and 2002

31 Desember 2003 31 Desember 2002Rp Rp

ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASI CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIESLaba (Rugi) Bersih 284,011,552,684 371,616,153,041 Net Profit (Loss)Ditambah (dikurangi) pos-pos yang Adjustments:tidak mempengaruhi kas:

Beban Penyusutan Aktiva Tetap 113,690,094,554 104,832,341,613 DepreciationPenyisihan Piutang Ragu-Ragu Bad Debt Allowance

Ditambah (dikurangi) dengan: Increase (Decrease) of:Penurunan (kenaikan) InvestasiJangka Pendek (45,212,436,895) 187,233,260,262 Decrease (Increase) of Short Term InvestmentPenurunan (kenaikan) Piutang Usaha (49,818,032,966) 3,769,335,080 Decrease (Increase) of Account ReceivablePenurunan (kenaikan) Piutang Lain-lain (34,734,393,628) (13,639,130,089) Decrease (Increase) of Other ReceivablePenurunan (kenaikan) Persediaan (644,158,947) 1,564,021,561 Decrease (Increase) of InventoryPenurunan (kenaikan) Uang Muka Kontrak (1,626,747,911) (5,591,289,553) Decrease (Increase) of Advances to ContractsPenurunan (kenaikan) Biaya Dibayar Dimuka 6,155,750,031 (2,852,297,086) Decrease (Increase) of Prepaid ExpensesPenurunan (kenaikan) Pajak dibayar dimuka (6,650,746,025) (47,801,214,680) Decrease (Increase) of Prepaid TaxPenurunan (kenaikan) Pendapatan YangMasih Harus Diterima 27,153,405,894 28,948,149,892 Decrease (Increase) Accrued Revenue(Penurunan) kenaikan AktivaPajak Tangguhan (6,055,922,947) (839,163,097) (Decrease) Increase of Deffered Tax Asset(Penurunan) kenaikan Biaya YangMasih Harus Dibayar (19,503,821,408) 600,986,758 Decrease (Increase) of Accrued Expenses(Penurunan) kenaikan Hutang Decrease (Increase) of Payable forPembelian Aktiva Tetap (63,245,410,785) 76,006,052,075 Fixed Assets Procurement(Penurunan) kenaikan Hutang Dana Pensiun 37,487,396,831 (1,408,193,017) Decrease (Increase) of Payable to Pension Fund(Penurunan) kenaikan Dana TitipanProgram THT (123,304,401,343) 29,447,274,025 (Decrease) Increase of Postretirement benefits(Penurunan) kenaikan Hutang Lain-lain 22,407,152,241 9,858,570,190 Decrease (Increase) of Other Payable(Penurunan) kenaikan PendapatanDiterima Dimuka 4,203,106,228 2,433,978,924 Decrease (Increase) of Unearned Revenues(Penurunan) kenaikan Hutang Pajak (3,478,734,648) (10,408,950,017) (Decrease) Increase of Tax Liabilities(Penurunan) kenaikan Hutang Decrease (Increase) of Current Portion ofJK Panjang JT satu tahun (577,364,581) (1,774,636,395) Long Term DebtsJumlah Arus Kas Bersih dariKegiatan Operasi 140,256,286,378 731,995,249,485 Net cash provided by operating activities

ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI CASH FLOW FROM INVESTMENT ACTIVITIESPenurunan (kenaikan) Penyertaan 789,141,711 (14,946,232,167) Decrease (Increase) of Private PlacementPenurunan (kenaikan) Aktiva Tetap (296,355,967,351) 135,530,260,731 Decrease (Increase) of Fixed AssetsPenurunan (kenaikan) AktivaDalam Konstruksi 48,968,235,362 (89,498,268,306) Decrease (Increase) of Construction in ProgressPenurunan (kenaikan) Jaminan Listrik 128,987,846 (126,112,847) Decrease (Increase) of Electricity GuaranteePenurunan (kenaikan) Biaya Ditangguhkan 121,037,288 4,484,129,301 Decrease (Increase) of Deffered ChargesPenurunan (kenaikan) AktivaNon Operasional 139,472,728,888 (459,539,782,487) Decrease (Increase) of Non Operating AssetsJumlah Arus Kas Bersih dariKegiatan Investasi (106,875,836,256) (424,096,005,775) Net Cash used in Investing Activities

ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES(Penurunan) kenaikan Hutang Jaminan yang (Decrease) Increase of Accountableakan diperhitungkan 34,711,624 (137,926,921) Guarancy Payable(Penurunan) kenaikan Pinjaman Luar Negeri (11,732,656,060) (17,077,836,642) (Decrease) Increase of Foreign Bank Loan(Penurunan) kenaikan Modal 0 0 (Decrease) Increase of Additional Paid in Capital(Penurunan) kenaikan Laba ditahan (387,017,058,111) (484,290,512,575) (Decrease) Increase of Retained Earnings(Penurunan) kenaikan Cadangan Umum 144,930,622,941 165,143,141,127 (Decrease) Increase of General Reserves

(Decrease) Increase of Unstipulated(Penurunan) kenaikan BPYBDS 71,037,943,152 0 Government’s ContributionJumlah Arus Kas Bersih dariKegiatan Pendanaan (182,746,436,454) (336,363,135,011) Net Cash used in Financing Activities

NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ANDKENAIKAN (PENURUNAN) KAS BERSIH (149,365,986,331) (28,463,891,301) CASH EQUIVALENT

Saldo Awal Kas dan Setara Kas 525,730,514,693 554,194,405,994 Beginning Balances of Cash and Cash Equivalent

ENDING BALANCE OF CASH ANDSALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS 376,364,528,362 525,730,514,693 CASH EQUIVALENT

Page 50: Angkasa Pura II
Page 51: Angkasa Pura II

ANGKASA PURA II

00.00

Departure :

23.59

Arrival :

Destination :

Angkasa Pura 2Flight Number :

Laporan Tahunan • Annual Report 2003

Tiitle :

Serving At All Times

2003Current Local Years :

PT (Persero) Angkasa Pura II

Head Office

Jakarta International Airport

Soekarno - Hatta

Building 600, PO Box 1001 / BUSH

Jakarta 19120, Indonesia

Tel: (62-21) 550 5074, 550 5002

Fax.: (62-21) 550 2141

www.angkasapura2.co.id