Altman - AnalisisLK

37
STUDI TENTANG ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SECARA ELEKTRONIK  Tim Studi Analisis Laporan Keuangan Secara Elektronik DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL PROYEK PENINGKATAN EFISIENSI PASAR MODAL TAHUN 2005

Transcript of Altman - AnalisisLK

Page 1: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 1/37

STUDI TENTANG ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

SECARA ELEKTRONIK 

Tim Studi Analisis Laporan Keuangan

Secara Elektronik

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

PROYEK PENINGKATAN EFISIENSI PASAR MODAL

TAHUN 2005

Page 2: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 2/37

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena kami telah menyelesaikanstudi mengenai Analisis Laporan Keuangan Secara Elektronik.

Tugas pokok dari tim ini adalah melakukan riset dan studi untuk mengetahui model

yang paling tepat bagi Bapepam tentang bagaimana menganalisis laporan keuangan

secara elektronik. Sebagaimana diketahui, dalam rangka pengawasan pasar modal,

Bapepam berkepentingan terhadap analisis laporan keuangan berkala yang disampaikan

oleh Emiten secara reguler. Dengan makin bertambahnya jumlah Emiten yang listed di

Bursa, maka semakin meningkat pula beban pengawasan yang dilakukan.

Berangkat dari kondisi tersebut, tentunya Bapepam berkepentingan untuk

mengembangkan suatu sistem analisis laporan keuangan yang dapat diterapkan secara

elektronik. Melalui sistem tersebut, diharapkan kinerja staf Bapepam yang berkaitan

dengan analisis laporan keuangan dapat ditingkatkan dan menghasilkan suatu proses

yang efektif dan efisien.

Akhirnya, tim berharap hasil penelitian dan studi ini akan bermanfaat bagi

pengembangan Pasar Modal Indonesia melalui peningkatan aspek transparansi dan

akuntabilitas pelaporan.

Kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan sebagai masukan bagi kami

dalam penyempurnaan hasil penelitian ini.

Jakarta, November 2005

Ketua Tim

Page 3: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 3/37

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar

Daftar Isi

Executive Summary

Bab I Pendahuluan

A.  Latar Belakang 1

B.  Maksud dan Tujuan 2

C.  Metode Studi 3

D.  Organisasi Studi 3

E.  Waktu Studi 3

Bab II Tinjauan Pustaka

A.  Perlunya Laporan Keuangan 4

B.  Analisis Laporan Keuangan 7

C.  Prosedur Analisis Laporan Keuangan 10

D.  Tehnik Analisis Laporan Keuangan 11

Bab III Kajian Pengembangan Sistem Analisis Laporan Keuangan

Secara Elektronik

A.  Model Sistem Analisis Laporan Keuangan Secara Elektronik 14

B.  XBRL : Upaya Meningkatkan Efisiensi, Transparansi, danAkuntabilitas Pelaporan Keuangan Secara Elektronik

25

C.  Kebutuhan Sistem (Requirement) 29

Bab IV Kesimpulan dan saran

A.  Kesimpulan 31

B.  Saran 32

Daftar Pustaka

Lampiran (CD)

Page 4: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 4/37

EXECUTIVE SUMMARY 

Penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam industri keuangan telah

merambah di segala aspek dan telah mampu mengubah tatanan sistem keuangan modern.

Melalui kemampuan yang ditawarkannya, TI terbukti dapat menekan biaya, menciptakan

proses kerja yang lebih cepat dan efisien, serta menawarkan tingkat fleksibilitas yang tinggi.

Didukung dengan perkembangan transaksi keuangan yang saat ini serba elektronik dan

non-fisik (dematerialized), TI semakin menjadi salah satu piranti yang diunggulkan untuk

digunakan di dalam industri keuangan.

Para regulator di industri keuangan, termasuk Bapepam, saat ini menghadapi tantangan

yang cukup berat dalam menyediakan suatu sistem yang mampu mengumpulkan,

memproses, menganalisa, dan mendistribusikan laporan secara efektif, akurat, dan efisien.Di sisi lain, publik dan pengguna informasi makin menuntut regulator untuk meningkatkan

kecepatan dan ketepatan laporan yang dipublikasikan hasil dari aktivitas pengawasan dan

analisis yang telah dilakukannya.

Dari kajian yang telah dilaksanakan setidaknya terdapat 3 kelompok cara yang dapat

dilaksanakan dalam melakukan analisis laporan keuangan secara elektronik : Sistem analisis

yang dikembangkan dari hasil pengolahan pelaporan keuangan secara hard-copy (paper

bound), Sistem analisis yang dikembangkan dari hasil pelaporan keuangan dengan

menggunakan form elektronik (web-based/program bound), Sistem analisis yangdikembangkan dari sistem pelaporan yang adaptif (Adaptive Standard-Based). Sistem yang

paling memiliki keunggulan untuk diimplementasikan adalah sistem yang berbasis Adaptive

Standard-Based.

Salah satu contoh sistem analisis yang berbasis Adaptive Standard-Based adalah XBRL

(eXtensible Business Reporting Language). Laporan keuangan yang dipublikasikan dengan

format XBRL akan memudahkan pihak internal maupun eksternal dalam melakukan analisis

laporan. Dengan format tersebut, siapapun pihak yang memerlukan data dapat dengan

mudah mendapatkannya dan melakukan analisis tanpa harus khawatir kehilangankonsistensi data dan informasi.

Untuk kepentingan pasar modal, XBRL dapat diterapkan kepada Emiten dalam rangka

penyampaian laporan keuangan secara berkala. Bapepam dapat bekerjasama dengan Bursa

dan SRO untuk menyiapkan infrastruktur, aplikasi, dan mekanisme pelaporannya.

Page 5: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 5/37

Page 6: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 6/37

Page 7: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 7/37

C.  Metode Studi

Adapun metode studi yang dilakukan meliputi:

−  Riset Internet (online research)

Hal tersebut dilakukan dengan mengunjungi website dan mencari bahan-bahanyang berkaitan dengan analisis laporan keuangan secara elektronik. Selain itu

juga melihat sistem pelaporan keuangan secara elektronik di beberapa institusi

pasar modal negara lain seperti : SEC-USA (Securities Exchange Commission)

dan TSE-Japan (Tokyo Stock Exchange).

−  Studi Pengembangan

Studi pengembangan dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan

Departemen Informatika, Institut Teknologi Bandung (ITB). Hal ini diperlukan

untuk mengetahui alternatif pemanfaatan teknologi yang dapat digunakan

dalam sistem analisis laporan keuangan secara elektronik.

D.  Organisasi Studi

Organisasi studi terdiri dari :

−  1 orang sebagai Pengarah

−  1 orang sebagai Ketua

−  1 orang sebagai Wakil Ketua

−  1 orang sebagai Sekretaris

−  9 orang sebagai Anggota Peneliti

−  4 orang sebagai Pembantu Peneliti

−  2 orang sebagai Staf Sekretariat

E.  Waktu Studi

Studi dilakukan pada tahun anggaran 2005 dengan jangka waktu dari bulan Januari

sampai dengan Desember 2005.

3

Page 8: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 8/37

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.  Perlunya Laporan Keuangan

Sebagai upaya dalam mewujudkan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta

melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam

undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, yaitu dengan memberikan

perlindungan yang maksimal kepada masyarakat pemodal. Salah satu bentuk perlindungan

tersebut diantaranya adalah dengan berusaha memastikan bahwa seluruh investor (publik)

selaku pihak eksternal dapat memperoleh informasi dan fakta-fakta material yang sama

dengan yang diperoleh oleh pihak internal perusahaan, seperti informasi kinerja perusahaan

sebagai salah satu dasar pertimbangan pengambilan keputusan.

Informasi seputar kinerja suatu perusahaan bisa dilihat dari berbagai media,

diantaranya adalah melalui laporan keuangan secara periodik dari perusahaan yang

bersangkutan. Laporan keuangan pada dasarnya adalah merupakan sebuah hasil dari

proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

keuangan dan aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan

data atau aktivitas perusahaan tersebut.1

Adapun laporan keuangan menurut Erich A. Helfert adalah : Seperangkat laporan yang

biasanya terdiri dari neraca untuk periode tertentu, laporan operasi untuk periode tertentu,

dan laporan arus dana untuk periode yang sama, ditambah dengan laporan khusus yang

menjelaskan perubahan ekuitas kepemilikan pada neraca. 2

Sedangkan PSAK edisi revisi tahun 2004 menjelaskan bahwa Laporan keuangan

merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap

biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang

dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus

dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral

dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang

1 S. Munawir. Drs. Akuntan, Analisa Laporan Keuangan, Liberty Yogyakarta, Edisi Ke-empat, CetakanKesembilan 1998, hlm 2.

2 Erich A. Helfert, Analisa Laporan Keuangan, Erlangga Jakarta, Edisi Ke-tujuh, Cetakan Kedua 1995, hlm 9.

4

Page 9: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 9/37

berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segemen industri dan

geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. 3

Sedangkan definisi laporan keuangan menurut peraturan Bapepam Nomor : VIII.G.7

tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dijelaskan bahwa laporan keuangan terdiri

dari : Neraca yang menggambarkan posisi keuangan yang menunjukkan aktiva, kewajibandan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu; Laporan Rugi Laba yang

merupakan ringkasan aktivitas usaha perusahaan untuk periode tertentu yang melaporkan

hasil usaha bersih atau kerugian yang timbul dari kegiatan usaha dan aktivitas lainnya;

Laporan Perubahan Ekuitas yaitu laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas perusahaan

yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama

periode pelaporan; Laporan Arus Kas yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas

dalam aktivitas perusahaan selama periode tertentu dengan diklasifikasikan menurut

aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; Catatan Atas Laporan Keuangan yang

memberikan penjelasan mengenai gambaran umum perusahaan, ikhtisar kebijakan

akuntansi, penjelasan pos-pos laporan keuangan dan informasi penting lainnya. 4

Sementara itu tujuan laporan keuangan sebagaimana tertuang dalam surat edaran

ketua Bapepam Nomor : SE-02/PM/2002 Tanggal : 27 Desember 2002, adalah untuk

memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, perubahan ekuitas dan arus kas

perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan dalam rangka

membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban

(stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada

mereka. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan bersama sebagian besar pengguna.

Suatu laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna apabila informasi

yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat

diperbandingkan. Namun demikian, perlu disadari bahwa laporan keuangan tidak

menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna dalam pengambilan

3 PSAK I, Standar Akuntansi Keuangan- Ikatan Akuntan Indonesia (SAK-IAI), penerbit salemba empatjakarta, edisi revisi, 1 oktober 2004, halaman 2.

4 Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian laporan Keuangan, Lampiran KeputusanKetua Bapepam Nomor Kep-06/PM/2000, halaman 7, huruf 3.

5

Page 10: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 10/37

keputusan ekonomi. Secara umum, laporan keuangan menggambarkan pengaruh keuangan

dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.  5

Sebagaimana diketahui bahwa ada banyak pihak yang mempunyai kepentingan

bersama terhadap laporan keuangan suatu perusahaan, adapun pihak-pihak yang

mempunyai kepentingan terhadap posisi keuangan dari suatu perusahaan diantaranyaadalah : para pemilik perusahaan, manajer perusahaan yang bersangkutan, para kreditur,

bankers, para investor dan pemerintah dimana perusahaan tersebut berdomisisli dan para

buruh/karyawan serta pihak-pihak lainnya.

Pentingnya laporan keuangan bagi manajemen perusahaan diantaranya adalah untuk

menilai sukses tidaknya manajer dalam memimpin perusahaannya yang biasanya dinilai/

diukur dengan laba yang diperoleh perusahaan tersebut. Dengan kata lain laporan

keuangan diperlukan oleh manajemen perusahaan untuk menilai seberapa besar hasil-hasil

yang telah dicapai, dan untuk menilai kemungkinan hasil-hasil yang akan dicapai dimasayang akan datang sehingga bisa memprediksi bagian keuntungan yang akan diterima serta

perkembangan kinerja dari perusahaan yang bersangkutan. Adapun hal yang terpenting

bagi manajemen perusahaan bahwa laporan keuangan dimaksud adalah merupakan alat

untuk mempertanggung jawabkan kepada para pemilik perusahaan atas kepercayaan yang

telah diberikan kepadanya.

Pentingnya laporan keuangan bagi pemerintah diantaranya adalah untuk menentukan

besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan yang bersangkutan yang dalam hal

ini juga dibutuhkan oleh pihak lain seperti Biro Pusat Statistik, Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan tenaga kerja untuk dasar perencanaan pemerintah. Disamping pihak-

pihak tersebut di atas, tentunya masih banyak lagi pihak-pihak yang berkepentingan

terhadap laporan keuangan suatu perusahaan seperti misalnya : organisasi perusahaan

sejenis, bursa efek, pasar uang dan pasar modal.

Sedangkan pentingnya laporan keuangan bagi para investor (penanam modal) selaku

pihak yang menanamkan modalnya di perusahaan tersebut diantaranya adalah untuk

melihat seberapa besar prospek keuntungan yang akan diperolehnya dimasa yang akan

datang (rate of return) dan untuk mengetahui perkembangan perusahaan selanjutnya serta

untuk mengetahui jaminan atas investasinya. Untuk itu para investor menganggap perlunya

untuk melakukan analisis-analisis atas laporan keuangan dimaksud dengan tujuan dapat

atau tidaknya untuk menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh dimasa yang akan

5 Surat Edaran ketua Bapepam Nomor : SE-02/PM/2002 tanggal. 22 Desember 2002.

6

Page 11: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 11/37

datang khususnya berkaitan dengan penanaman modalnya diperusahaan yang

bersangkutan.

Sebagaimana umumnya standar penyusunan laporan keuangan suatu perusahaan

terdiri dari neraca, laporan rugi laba dan laporan perubahan modal atau laba yang ditahan,

walaupun dalam prakteknya sering diikut sertakan beberapa daftar yang sifatnya untukmemperoleh kejelasan lebih lanjut, misalnya laporan perubahan modal kerja, laporan arus

kas, perhitungan harga pokok maupun daftar-daftar lampiran yang lain.

Adapun standar penyusunan dan atau penyajian laporan keuangan untuk perusahaan

yang bergerak di industri pasar modal, diantaranya adalah : Laporan keuangan harus

disajikan secara wajar yang meliputi posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas,

dan arus kas perusahaan dengan disertai pengungkapan dalam catatan atas laporan

keuangan, sesuai dengan PSAK (Neraca, Laporan Rugi Laba, laporan Perubahan Ekuitas dan

Catatan atas Laporan Keuangan). Informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untukdiungkapkan sesuai dengan ketentuan Bapepam yang terkait dengan laporan keuangan,

serta yang sesuai dengan praktik akuntansi yang lazim berlaku di pasar modal tetap

dilakukan untuk menghasilkan penyajian yang wajar walaupun pengungkapan tersebut

tidak diharuskan oleh PSAK.

B.  Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan

kemajuan (progres report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen perusahaan

yang bersangkutan.

Adapun sifat dari laporan keuangan dimaksud adalah menyajikan data historis serta

menyeluruh yang terdiri dari data yang merupakan hasil kombinasi antara : Fakta yang

telah dicatat (recorded fact), prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi

(accounting convention and postulated) serta pendapat pribadi (personal judgement).

Data keuangan tersebut akan lebih berarti lagi bagi pihak-pihak yang berkepentingan

apabila di analisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh informasi yang dapat mendukungkeputusan-keputusan yang akan diambil dikemudian hari. Untuk itu ada beberapa aspek

dalam laporan keuangan yang dianggap penting dan perlu mendapat perhatian khusus

sehingga perlu dievaluasi serta di dianalisis lebih lanjut.

Aspek dimaksud diantaranya adalah sebagai berikut :

7

Page 12: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 12/37

 

a.  Likwiditas

Sebagaimana diketahui bahwa likwiditas merupakan bentuk kemampuan yang dalam

hal ini adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya

yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibankeuangan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi memenuhi kewajiban

keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan “likwid”,

dan perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada

waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva

lancar yang lebih besar daripada hutang lancarnya atau hutang jangka pendek.

Sebaliknya jika suatu perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya

pada saat ditagih, berarti perusahaan dimaksud dalam keadaan “illikwid”

b.  Solvabilitas

Adapun solvabilitas adalah merupakan suatu bentuk kemampuan dari perusahaan

dalam hal memenuhi kewajiban keuangannya pada saat dan atau apabila perusahaan

tersebut dilikwidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun kewajiban

keuangan jangka panjang. Suatu perusahaan dikatakan “solvabel” apabila perusahaan

tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-

hutangnya, sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil daripada

jumlah hutangnya, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan “insolvabel”.

Baik perusahaan yang insolvabel maupun yang illikwid menunjukkan keadaan keuangan

yang kurang baik, karena kedua-duanya pada suatu waktu akan menghadapi kesulitan

keuangan. Perusahaan yang illikwid akan segera mengalami kesulitan keuangan

walaupun perusahaan tersebut dalam keadaan solvabel; sebaliknya jikalau perusahaan

dalam keadaan insolvabel tetapi likwid maka tidak akan segera mengalami kesulitan

keuangan, dan kesulitan keuangan baru akan timbul jikalau perusahaan tersebut

dibubarkan.

Dalam hubungan antara likwiditas dan solvabilitas ada empat kemungkinan keadaan

yang dapat dialami oleh perusahaan yaitu : (1) perusahaan yang likwid dan solvabel; (2)

perusahaan yang likwid tetapi insolvabel; (3) perusahaan yang illikwid dan insolvabel;

dan (4) perusahaan yang illikwid tetapi solvabel.

8

Page 13: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 13/37

c.  Rentabilitas atau provitabilitas

Rentabilitas atau provitabilitas merupakan bentuk kemampuan dari suatu perusahaan

dalam hal menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas dari suatu

perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan

aktivanya secara produktif, dengan demikian rentabilitas dari suatu perusahaan dapatdiketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode

dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.

Jumlah keuntungan (laba) yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau

trend keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang sangat penting dan

perlu mendapat perhatian khusus sehingga perlu dianalisis demi memperoleh penilaian

atas profitability atau rentabilitas suatu perusahaan.

Pada umumnya rentabilitas sering digunakan untuk mengukur effisiensi penggunaan

modal dalam suatu perusahaan dengan memperbandingkan antara laba dengan modalyang digunakan dalam operasi, oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin

atau bukan merupakan ukuran bahwa perusahaan tersebut rendabel. Oleh karena itu

bagi manajemen atau pihak-pihak lain, rentabilitas yang tinggi jauh lebih penting

daripada keuntungan yang besat.

d.  Stabilitas usaha

Stabilitas usaha dari suatu perusahaan yaitu, merupakan bentuk kemampuan dari

perusahaan tersebut dalam hal mempertahannkan operasional perusahaan yang

bersangkutan dan pada umumnya ditunjukkan dengan kemampuan melakukan usaha

secara stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk

membayar beban bunga atas hutang-hutangnya dan akhirnya perusahaan bisa

membayar kembali hutang-hutangnya tepat pada waktunya. Disamping itu perusahaan

juga mampu untuk membayar deviden secara teratur kepada para pemegang saham

tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.

Faktor-faktor tersebut di atas (likwiditas, solvabilitas, rentabilitas dan stabilitas usaha)

akan dapat diketahui dengan cara melakukan analisis dan menginterpretasikan laporan

keuangan perusahaan yang bersangkutan dengan menggunakan metode dan atau tehnik

analisis yang tepat/ sesuai dengan tujuan analisis. Laporan keuangan dari suatu perusahaan

perlu dianalisis, hal ini menunjukkan bahwa dengan analisis tersebut akan dapat diperoleh

semua jawaban yang berhubungan dengan masalah posisi keuangan dan hasil-hasil yang

dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

9

Page 14: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 14/37

C.  Prosedur Analisis

Hasil analisis laporan keuangan dari suatu perusahaan harus dapat menggambarkan

aktivitas-aktivitas perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan tersebut. Harus

diakui bahwa bentuk dan isi laporan keuangan tidak atau belum ada keseragaman diantara

perusahaan-perusahaan industri, perdagangan hingga ke industri pasar modal, sehinggaklasifikasi dari pos-pos yang ada dalam laporan keuangan suatu perusahaan akan berbeda-

beda dengan perusahaan yang lain.

Untuk itulah perlunya mencermati sisi-sisi perbedaan yang biasanya muncul dalam

melakukan analisis laporan keuangan yang biasanya disebabkan oleh beberapa hal

diantaranya adalah : 

a.  Laporan keuangan tersebut disesuaikan dengan tekanan atau tujuan manajemen atau

maksud pengguna laporan tersebut, misalnya untuk tujuan intern atau untuk tujuan

perencanaan dan pengawasan intern akan berbeda dengan laporan yang ditujukanuntuk ketentuan penentuan pajak (kemungkinan adanya laba yang disembunyikan),

juga akan berbeda dengan lapoan yang ditujukan untuk para kreditor atau calon

kreditor dimana untuk tujuan kreditor ini akan dotonjolkan tingkat likwiditas,

solvabilitas dan rentabilitas perusahaan;

b.  Perbedaan pendapat diantara penyusun laporan keuangan dimaksud, misalnya :

perbedaan pendapat tentang besarnya suatu pengeluaran untuk perbaikan mesin yang

harus dikapitalisir, taksiran umur suatu aktiva tetap dll;

c.  Perbedaan pengetahuan serta pengalaman diantara akuntan yang menyusun laporan

keuangan tersebut. Misalnya : akuntan yang memperoleh pendidikan atau pengetahuan

sistem akuntansi secara continental (rekening stelsel) dengan akuntan yang

memperoleh pengetahuan akuntansinya secara anglo saxon (accounting), maka sudah

barang tentu bentuk dan susunan laporannya juga akan berbeda pula;

d.  Ada kalanya menjumpai kegagalan dalam mengetrapkan sebutan-sebutan (terminology)

ataupun klasifikasi terbaru yang telah diterima umum atau lazim digunakan.

Untuk itulah prosedur yang harus dilalui oleh setiap analis sebelum melakukan

perhitungan-perhitungan adalah dengan terlebih dahulu melihat, mempelajari dan

mereview secara menyeluruh atas laporan keuangan dimaksud dan jika perlu bisa dilakukan

penyusunan kembali (reconstruction) sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku dan tujuan

analisis. Dengan demikian analis akan terbantu dalam melakukan dan mengadakan

perhitungan-perhitungan, analisis dan interpretasi yang ditunjang dengan menggunakan

metode serta tehnik analisis yang tepat sesuai dengan tujuan analisis itu sendiri.

10

Page 15: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 15/37

D.  Tehnik Analisis

Metode dan tehnik analisis (alat-alat analisis) digunakan untuk menentukan dan

mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui

perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan

laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu atau diperbandingkandengan alat-alat pembanding lainnya, seperti misalnya : diperbandingkan dengan laporan

keuangan yang dibudgetkan atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya.

Tujuan dari setiap metode dan tehnik analisis adalah untuk menyederhanakan data

sehingga dapat lebih dimengerti. Untuk itu pertama-tama analis harus mengkoordinir atau

mengkompilasi data yang diperlukan, selanjutnya mengukur dan kemudian menganalisis

serta menginterpretasikan sehingga data tersebut menjadi lebih berarti.

Ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap analis laporan keuangan, yaitu

analisis horisontal dan analisis vertikal. Analisis horisontal adalah analisis dengan

mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat

sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horisontal ini disebut pula sebagai

metode analisis dinamis. Adapun analisis vertikal adalah apabila laporan keuangan yang

dianalisis hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan

antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya

diketaui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisis vertikal ini disebut

juga sebagai metode analisis yang statis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya

untuk periode itu saja tanpa mengetahui perkembangannya.Ada beberapa tehnik analisis yang biasa digunakan oleh para analis dalam

menganalisis laporan keuangan, diantaranya adalah :

1.  Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, yaitu : metode atau tehnik analisis dengan

cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan

menunjukkan :

a.  data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah;

b.  kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah;c.  kenaikan atau penurunan dalam prosentase;

d.  perbandingan yang dinyatakan dengan ratio;

e.  prosentase dari total.

11

Page 16: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 16/37

Analisis dengan menggunakan metode ini akan diketahui perubahan-perubahan yang

akan terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan evaluasi serta penelitian lebih

lanjut.

2.  Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam

prosentase (trend percentage analysis), yaitu suatu metode dan tehnik analisis untukmengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi

tetap, naik atau bahkan turun.

3.  Laporan dengan prosentase per komponen atau common-size statement, yaitu suatu

metode analisis untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva

terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan

komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.

4.  Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, adalah suatu analisis untuk mengetahui

sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebabberubahnya modal kerja dalam periode tertentu.

5.  Analisis Sumber dan Penggunaan Kas (Cash flow statement analysis), adalah suatu

analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk

mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.

6.  Analisis ratio, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos

tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua

laporan tersebut.

7.  Analisis Perubahan Laba Kotor (gross profit analysis), adalah suatu analisis untuk

mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke

periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang

dibudgetkan untuk periode tersebut.

8.  Analisis Break-Even, adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang

harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita

kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisis break-even ini

juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat

penjualan.

Metode dan tehnik analisis manapun yang digunakan, kesemuanya itu adalah

merupakan permulaan dari proses analisis yang diperlukan untuk menganalisis laporan

keuangan, dan setiap metode analisis mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membuat

12

Page 17: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 17/37

agar data dapat lebih dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

13

Page 18: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 18/37

BAB III

KAJIAN PENGEMBANGAN SISTEM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

SECARA ELEKTRONIK 

A.  Model Sistem Analisis Laporan Keuangan Secara Elektronik

Sistem analisis laporan keuangan yang akan dilakukan secara elektronik juga harus

memperhatikan sistem pelaporan (reporting system) yang terkait dengannya. Hal ini

dikarenakan kelancaran dan mutu data yang akan diolah sangat tergantung dengan

kehandalan sistem pelaporan tersebut.

Terdapat 6 prinsip utama yang harus diperhatikan dalam menyusun sistem pelaporan

yang ideal :

◊  Timely (tepat waktu)

Agar informasi dan data dapat digunakan secara maksimal, sistem pelaporan harus

meyakinkan penggunanya bahwa informasi dan data yang diperlukan dapat disajikan

secara cepat dan tepat waktu.

◊  Accurate (keakuratan)

Informasi dan data yang dilaporkan harus bebas dari kesalahan dan manipulasi

◊  Reasonable (tingkat kesulitan)

Pihak penerima laporan (regulator) harus mempertimbangkan tingkat kesulitan yang

dihadapi pihak pelapor dalam menggunakan mekamisme yang telah ditetapkan. Dengan

kata lain, sistem dan mekanisme pelaporan jangan sampai menyulitkan pihak pelapor

sehingga menghasilkan hasil yang kontraproduktif.

◊  Relevant (relevansi)

Data dan informasi yang disampaikan oleh pelapor dan kemudian diolah oleh penerima

laporan harus menghasilkan informasi yang benar-benar dibutuhkan sebagaimana yang

telah ditentukan.

14

Page 19: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 19/37

◊  Efficient (efisien)

Biaya yang diperlukan dalam rangka pengumpulan data dan informasi harus

proporsional dengan besarnya manfaat dan nilai informasi yang dihasilkan.

◊  Transforming (dapat diolah)

Data dan informasi yang diterima harus dapat diolah dan dianalisis lebih lanjut dan

mempermudah user (analis) untuk melakukan kajian lebih lanjut. Hal ini dikarenakan

banyak sistem pelaporan yang menghasilkan data yang statis, tidak up-to-date, dan

tidak dapat diolah kembali.

Dari kajian yang telah dilaksanakan oleh Tim, setidaknya terdapat 3 kelompok cara yang

dapat dilaksanakan dalam melakukan analisis laporan keuangan secara elektronik

(Reforming Regulatory Reporting, John Turner, KPMG : 2004). Ke-3 cara tersebut tidak

berdiri sendiri atau saling menggantikan (substiute), tapi lebih merupakan hasil proses

pengembangan.

Ke-tiga cara tersebut adalah :

  Sistem analisis yang dikembangkan dari hasil pengolahan pelaporan keuangan secara

hard-copy (paper bound)

 Sistem analisis yang dikembangkan dari hasil pelaporan keuangan dengan

menggunakan form elektronik (web-based/program bound)

  Sistem analisis yang dikembangkan dari sistem pelaporan yang adaptif (Adaptive

Standard-Based)

Evolusi cara penyampaian dan analisis laporan keuangan :

15

Page 20: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 20/37

1.  Sistem analisis laporan keuangan yang dikembangkan dari hasil pengolahan

pelaporan keuangan secara hard-copy (paper bound)

Secara ringkas, mekanisme sistem ini adalah sebagai berikut:

◊  Pelapor: pihak pelapor menyampaikan laporan keuangan dalam bentuk hard-copy, yaitu berupa laporan keuangan berkala (tahunan, tengah tahunan, dan

triwulanan).

◊  Penerima: pihak penerima laporan akan melakukan klarifikasi dan kemudian

melakukan re-input ulang terhadap data dan informasi yang diperlukan untuk

dianalisis.

◊  Piranti analisis: untuk melakukan analisis dapat digunakan aplikasi (tools),

seperti Ms. Excel (spreadsheet) atau aplikasi database.

◊  Output: hasil dari analisis hanya dapat dimanfaatkan oleh pihak internal dan

biasanya tidak dapat diolah lagi secara langsung oleh pihak eksternal. Pihak

eksternal memerlukan input ulang (‘copy-paste’) untuk melakukan analisis sesuai

kebutuhan.

◊  Secara umum, analisis laporan keuangan berdasarkan mekanisme ini belum

menciptakan efisiensi dan efektifitas analisis. Walaupun sistem yang digunakan

relatif mudah untuk dibangun, namun sistem analisis ini belum menghasilkanefisiensi, membutuhkan waktu pengolahan data yang lebih lama (time-

consuming), dan memiliki risiko terjadinya kesalahan yang lebih besar (erorr-

prone)

16

Page 21: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 21/37

Jika diukur berdasarkan 6 prinsip utama yang harus diperhatikan dalam menyusun

sistem pelaporan yang ideal, maka sistem analisis paper-bound dapat digambarkan

sbb:

Salah satu contoh sistem analisis dengan metode ini adalah analisis model

Altman Z-Score. Analis dapat menggunakan sistem ini dengan melakukan re-input

data laporan keuangan yang telah diterima (paper-based).

Untuk mendeteksi tanda-tanda kebangkrutan suatu perusahaan, para investor

umumnya menghitung dan menganalisis berbagai macam rasio keuangan seperti

modal kerja, rasio-rasio profitabilitas, tingkat hutang atau leverage, dan likuiditas.

Permasalahannya adalah masing-masing rasio mempunyai kegunaan dan

memberikan indikasi yang berbeda mengenai kesehatan keuangan perusahaan.

Kadang-kadang rasio-rasio tersebut juga terlihat berlawanan satu sama lain. Olehkarena itu, jika hanya bergantung pada perhitungan rasio secara individual maka

para investor akan mendapat kesulitan dan kebingungan untuk memutuskan apakah

perusahaan dalam kondisi sehat atau sebaliknya.

17

Page 22: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 22/37

Dalam rangka menjawab permasalahan tersebut, Edward Altman seorang

professor of finance dari New York University School of Business memperkenalkan

rumus Z-Score pada akhir 1960-an. Altman Z Score adalah suatu model analisis

keuangan yang dibuat dengan mengkombinasikan lima rasio keuangan yang

berbeda-beda untuk menentukan potensi atau kemungkinan bangkrutnya sebuah

perusahaan.

Rumus Z Score adalah sebagai berikut :

Z = 1,2A + 1,4B + 3,3C + 0,6D + 1,0E

Z = nilai hasil perhitungan

A = modal kerja / Total Aktiva

B = Saldo Laba / Total Aktiva

C = Laba sebelum Beban Bunga dan Pajak / Total Aktiva

D = Nilai pasar dari Ekuitas / Total Kewajiban

E = Total Pendapatan atau Penjualan / Total Aktiva

Secara umum, semakin rendah nilai dari perhitungan berdasarkan rumus Altman

Z Score maka semakin tinggi potensi kebangkrutan perusahaan. Jika nilai Z-Score

lebih rendah dari 1,8 maka perusahaan sedang di ambang kebangkrutan; jika di atas

3 maka perusahaan dalam kondisi sehat; dan jika antara 1,8 3 maka kondisi

perusahaan harus diperhatikan dengan seksama.

◊  Formula Z Score untuk Perusahaan Publik (Terbuka) adalah :

Z = 1,2A + 1,4B + 3,3C + 0,6D + 1,0E

Sehat jika Z > 2,99; Grey Zone jika 1,81 < Z <2,99; Tidak Sehat jika Z < 1,81

◊  Formula Z Score untuk Perusahaan Tertutup adalah :

Z = 6,56A + 3,26B + 6,72C + 1,05D

Sehat jika Z > 2,60; Grey Zone jika 1,1 < Z < 2,59; Tidak Sehat jika Z < 1,1

18

Page 23: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 23/37

 

Dari penjelasan atas formula Z Score tersebut, investor dapat menggunakan

model tersebut sebagai indicator awal dalam berinvestasi. Menggunakan model di

atas jelas mempermudah analisis atas kondisi keuangan perusahaan daripada

investor menghitung sekian banyak rasio keuangan secara individual lalumenginterpretasi masing-masing rasio satu per satu. Model ini juga berguna dalam

penelaahan laporan keuangan perusahaan. Jika Z Score memberikan nilai rendah

maka penelaahan harus dilakukan secara lebih mendalam. Tetapi jika Z Score

memberikan nilai tinggi, penelaahan dapat dilakukan secara cepat atau ditunda

sampai penelahaan atas perusahaan dengan Z Score rendah selesai dilakukan.

Namun demikian, Z Score bukanlah model analisis keuangan yang sempurna dan

harus dihitung serta ditafsirkan secara hati-hati. Hal-hal yang dapat menyebabkan

hasil Z Score memberikan indikasi yang salah, antara lain :

◊  Nilai Z Score bisa direkayasa atau dibiaskan melalui penerapan prinsip akuntansi

yang salah atau rekayasa keuangan lainnya. Z Score akan efektif jika data yang

dimasukkan dalam formula adalah data yang benar.

◊  Formula Z Score kurang tepat untuk perusahaan baru yang labanya masih

rendah atau bahkan masih merugi. Nilai Z Score biasanya akan rendah.

◊  Perhitungan Z Score secara triwulanan pada suatu perusahaan dapatmemberikan hasil yang tidak konsisten jika perusahaan tersebut mempunyai

kebijakan untuk menghapus piutang di akhir tahun secara sekaligus.

19

Page 24: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 24/37

 

2.  Sistem analisis yang dikembangkan dari hasil pelaporan keuangan dengan

menggunakan form elektronik (web-based/program bound)

Secara ringkas, mekanisme sistem ini adalah sebagai berikut:

◊  Pelapor: pihak pelapor menyampaikan laporan keuangan dengan mengisi form

yang disediakan dan ditentukan sebelumnya. Biasanya form tersebut disediakan

di website atau menggunakan aplikasi khusus yang didistribusikan (download).

Dibandingkan dengan metode pertama, pelapor akan merasa lebih mudah dan

lebih aman dalam melakukan pelaporan.

 Penerima: pihak penerima laporan tidak perlu melakukan klarifikasi karena pada

form tersebut telah diprogram (coded) sedemikian rupa sehingga dapat

meminimalisasi kemungkinan terjadinya kesalahan. Data yang diinput akan

disimpan dalam suatu database.

◊  Piranti analisis: untuk melakukan analisis dapat digunakan aplikasi yang dapat

mengambil data dari database dan di-set untuk melakukan analisis sebagaimana

yang dibutuhkan.

Dibandingkan dengan metode pertama, penerima laporan akan lebih mudah

melakukan analisis. Jika merasa dibutuhkan, program analsis dapat

dikembangkan lebih lanjut (continues programming)

◊  Output: hasil dari analisis dapat dimanfaatkan oleh pihak internal maupun oleh

pihak eksternal walaupun tidak dapat diolah lagi secara langsung. Meskipun

hasil analisis dapat segera dipublikasikan dan diakses oleh pihak eksternal,

namun user tetap memerlukan input ulang (‘copy-paste’) untuk melakukan

analisis sesuai kebutuhan.

◊  Secara umum, analisis laporan keuangan berdasarkan mekanisme ini lebih

mudah dilaksanakan dibandingkan mekanisme sebelumnya. Namun untuk

menyelenggarakan sistem analisis ini memerlukan sumber daya yang lebih

banyak (tenaga, dana, dan waktu).

20

Page 25: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 25/37

Namun yang harus diperhatikan adalah data dan hasil analisis dari mekanisme

ini belum siap untuk digunakan oleh aplikasi lainnya yang dikembangkan

dengan bahasa programming yang berlainan (data exchange).

Jika diukur berdasarkan 6 prinsip utama yang harus diperhatikan dalam menyusun

sistem pelaporan yang ideal, maka sistem analisis web-based/program bound dapat

digambarkan sbb:

Salah satu contoh sistem analisis dengan metode ini adalah sistem yang telah

dikembangkan oleh Bapepam dalam Sistem Database Emiten dan Perusahaan

Publik (CoreSystem). Sistem ini menyediakan form elektronik bagi Emiten (pelapor)

untuk menyampaikan informasi keuangan berkalanya.

Jika sistem tersebut nantinya dikembangkan menjadi sistem pelaporan secara

elektronik (e-reporting), maka Emiten tinggal men-download form laporankeuangan sesuai dengan masing-masing bidang industri.

Adapun bentuk form tersebut adalah sebagai berikut:

21

Page 26: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 26/37

 

22

Page 27: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 27/37

3.  Sistem analisis yang dikembangkan dari sistem pelaporan yang adaptif (Adaptive

Standard-Based)

Secara ringkas, mekanisme sistem ini adalah sebagai berikut:

◊  Pelapor: pihak pelapor menyampaikan laporan keuangan secara elektronikmelalui beberapa cara : form “web-based”, format spreadsheet, maupun

menyusun sendiri format laporannya. Namun satu hal yang pasti adalah : lewat

model penyampaian apapun, semua cara tersebut akan dikaitkan dengan

‘requirement’ khusus (terstandar). Hasil dari pengolahan data atau informasi

yang diinput/dilaporkan akan dapat dibaca secara konsisten pula, siapapun

usernya dan apapun aplikasi (tool) yang digunakan.

Perbedaan dengan kedua metode sebelumnya, pelapor harus mengikuti kaidah-

kaidah yang telah ditetapkan dalam melakukan pengisian/pelaporan data. Hal

ini ditujukan agar data/informasi tersebut dapat diolah lebih lanjut secara lebih

mudah dan lebih konsisten.

◊  Penerima: pihak penerima laporan tidak perlu melakukan klarifikasi karena pada

form tersebut karena pelapor mengikuti kaidah-kaidah yang telah ditentukan

(tersatndar) sehingga dapat meminimalisasi kemungkinan terjadinya kesalahan.

Data yang diinput akan disimpan dalam suatu database.

◊  Piranti analisis: untuk melakukan analisis dapat digunakan aplikasi yang

“comply” terhadap standar data ayng telah ditentukan, yang dapat mengambil

data dari database dan di-set untuk melakukan analisis sebagaimana yang

dibutuhkan.

Dibandingkan dengan kedua metode sebelumnya, penerima laporan akan lebih

mudah melakukan analisis. Bahkan user lain dapat mengambil data (exchange

data) dengan lebih mudah tanpa harus merasa khawatir kehilangan konsistensi

data dan informasi.

◊  Output: hasil dari analisis dapat dimanfaatkan oleh pihak internal maupun oleh

pihak eksternal, bahkan dapat diolah sedemikian rupa menjadi format lainnya

sesuai dengan kebutuhan user (extensible).

23

Page 28: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 28/37

◊  Secara umum, analisis laporan keuangan berdasarkan mekanisme ini lebih

berdaya guna dan efisien dibandingkan dengan kedua sistem sebelumnya.

Namun untuk menyelenggarakan sistem analisis model ini memerlukan sumber

daya yang relatif banyak mengingat diperlukannya penyusunan standar yang

digunakan, baik oleh pelapor, penerima laporan, maupun pihak eksternal lainnya

yang terkait dengan penggunaan data dan informasi.

Jika diukur berdasarkan 6 prinsip utama yang harus diperhatikan dalam menyusun

sistem pelaporan yang ideal, maka sistem analisis adaptive standard-based dapat

digambarkan sbb:

Salah satu contoh sistem analisis dengan metode ini adalah penggunaan XBRL

(eXtensible Business Reporting Language) dalam sistem pelaporan keuangan secara

elektronik.

Laporan keuangan yang dipublikasikan dengan format XBRL akan memudahkan

pihak internal maupun eksternal dalam melakukan analisis laporan. Dengan format

tersebut, siapapun pihak yang memerlukan data dapat dengan mudah

mendapatkannya dan melakukan analisis tanpa harus khawatir kehilangan

konsistensi data dan informasi.

24

Page 29: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 29/37

Contoh implementasi XBRL dalam pelaporan keuangan secara elektronik adalah apa

yang dikembangkan oleh Deutsche Börse. Hasil dari pelaporan berbasis XBRL, maka

secara otomatis akan menghasilkan format laporan dalam bentuk Ms Excel, HTML,

PDF, dan XBRL.

B.  XBRL : Upaya Meningkatkan Efisiensi, Transparansi, dan Akuntabilitas Pelaporan

Keuangan Secara Elektronik

XBRL merupakan salah satu sistem yang bisa dikategorikan sebagai sistem yang

adaptive (Adaptive Standard-Based). Pada beberapa tahun belakangan ini banyak regulator

di industri keuangan di seluruh dunia yang mulai menerapkan apa yang disebut dengan

XBRL (eXtensible Business Reporting Language).

XBRL bukan merupakan suatu produk software. XBRL merupakan suatu open  standar,

bersifat gratis (royalty-free). XBRL disusun oleh XBRL International Inc. (www.xbrl.org),

25

Page 30: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 30/37

suatu konsorsium internasional, organisasi non-profit, yang saat ini beranggotakan lebih

250 institusi. Keanggotaan tersebut mewakili dari berbagai kalangan baik dari

pemerintahan, swasta, maupun LSM (http://www.xbrl.org/XBRLandBusiness/).

Secara singkat, dengan XBRL, suatu organisasi dapat menambahkan ‘label’ informasi

terstandar pada suatu data keuangan sehingga data tersebut akan memiliki struktur dankonteks (data on data) yang konsisten dan bisa diperbandingkan. Dari data tersebut dapat

dihasilkan beragam format laporan disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan. Dengan

mengimplementasikan XBRL, suatu organisasi akan dapat menghasilkan suatu informasi

keuangan secara lebih cepat, konsisten, akurat, dan lebih relevan.

Keunggulan lain dari data dan informasi keuangan yang sudah berbasiskan XBRL adalah

data dan informasi tersebut mudah dimegerti, diolah, diintegrasikan, dan dianalisis oleh

siapa saja, dengan aplikasi manapun asalkan XBRL-enabled. Saat ini hampir seluruh

software developer terkemuka sudah memuatkan XML, dasar dari XBRL, dalam sistem dan

aplikasi yang dikembangkannya (Microsoft, Sun, Oracle, HP, Linux, dll). Bahkan XBRL juga

dapat diolah melalui aplikasi yang dikembangkan dengan teknologi berbasis open source.

XBRL bukan merupakan standar akuntansi  baru dan tidak memerlukan perubahan

terhadap standar akuntansi yang sudah ada. XBRL hanya akan menambahkan suatu

deskripsi (tagging) yang terstandar sehingga suatu data akan lebih konsisten untuk diper-

bandingkan dan dianalisis lebih lanjut. Hal ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi

26

Page 31: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 31/37

investor global yang ingin memperbandingkan kinerja keuangan suatu perusahaan dengan

perusahaan lain yang berada di luar negeri.

Mendasarkan pada keunggulan tersebut maka saat ini jumlah organisasi yang

mengimplementasikan XBRL semakin meningkat. Beberapa negara yang mulai

mengimplementasikan XBRL adalah Amerika Serikat, Austalia, Canada, Jerman, Irlandia,Inggris, Jepang, Nederland, New Zealand, Spanyol, dan Negara-negara Uni Eropa.

Sedangkan beberapa negara Asia yang saat ini tengah mengkaji implementasinya adalah

Hong Kong, Singapura, dan China. Di masing-masing negara tersebut, organisasi yang ikut

serta dalam implementasi dan pengembangan XBRL mencakup lembaga pemerintah

(regulator, departemen), Bursa Efek, penyedia jasa keuangan (perbankan, asuransi,

multifinance), kantor akuntan publik, penyedia jasa informasi, pengembang aplikasi, dan

lain-lain.

Implementasi XBRL di suatu negara memerlukan kerjasama antar-lembaga terkait. Halini dikarenakan XBRL bukan hanya memerlukan dukungan teknologi (TI), tapi lebih dari itu

adalah kesiapan standarisasi (taxonomy) dan regulasi yang mengatur

pengimplementasiannya.

Sebagai contoh adalah yang dilakukan Hong Kong saat ini. Dalam rangka menyiapkan

dan implementasi XBRL, Hong Kong telah membentuk XBRL Prepatory Working Group.

Group bertugas untuk meningkatkan awareness mengenai XBRL dan melakukan persiapan

untuk implementasi XBRL di Hong Kong.

Dari penjelasan tersebut nampak bahwa pengembangan dan implementasi XBRL di

suatu negara seharusnya dilaksanakan dengan melakukan koordinasi dari seluruh partisipan

yang terkait dalam ‘financial and business reporting supply chain’.

27

Page 32: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 32/37

 

Dengan mengimplementasikan XBRL, maka sistem pelaporan keuangan beserta sistem

analisisnya dapat dilakukan secara otomatis dan dapat menghindari redundancy data dan

re-input data. Secara garis besar, proses alur informasi yang dihasilkan dari implementasi

XBRL dapat digambarkan sebagai berikut:

28

Page 33: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 33/37

C.  Kebutuhan Sistem (Requirement)

Apapun sistem analisis laporan keuangan yang akan dikembangkan, setidaknya sistem

tersebut harus didukung oleh kesiapan infrastruktur yang memadai dalam

pengimplementasiannya.

Dari hasil kajian, bentuk arsitektur infrastruktur bagi sistem analisis laporan keuangan

secara elektronik setidaknya dapat digambarkan di bawah ini. Bentuk tersebut

memperhatikan perkembangan terkini dari sistem pelaporan yang telah banyak

memanfaatkan teknologi internet (online).

Pelapor (Emiten) dapat menyampaikan laporan keuangannya secara elektronik

dengan dua cara: mekanisme pelaporannya yang menggunakan format yang telah

ditentukan (spreadsheet template) atau melalui pengisian form yang telah disediakan di

website. Data yang telah dikirimkan tersebut selanjutnya akan diolah oleh application

server dan disimpan dalam suatu database server.

Setelah diolah sedemikian rupa dan menghasilkan perhitungan analisis dan rasio

keuangan, maka hal tersebut akan secara otomatis dipublikasikan secara online lewat

internet sehingga analis, publik, atau user lainnya dapat mendapatkan data dan informasi

tersebut secara murah dan mudah.

29

Page 34: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 34/37

Salah satu hal perlu diprioritaskan adalah penambahan sistem keamanan (security) dan

back-up system. Hal tersebut mutlak diperlukan untuk menjaga keamanan, kebenaran, dan

kelanjutan data dan informasi. Penggunaan firewall selalu dianjurkan bila sistem terhubung

dengan koneksi jaringan internet.

30

Page 35: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 35/37

BAB IV 

KESIMPULAN DAN SARAN 

A.  Kesimpulan

1.  Para regulator di industri keuangan, termasuk Bapepam, saat ini menghadapi tantangan

yang cukup berat dalam menyediakan suatu sistem yang mampu mengumpulkan,

memproses, menganalisa, dan mendistribusikan laporan secara efektif, akurat, dan

efisien. Di sisi lain, publik dan pengguna informasi makin menuntut regulator untuk

meningkatkan kecepatan dan ketepatan laporan yang dipublikasikan hasil dari aktivitas

pengawasan dan analisis yang telah dilakukannya.

2.  Laporan keuangan berkala yang dilaporkan kepada Bapepam, baik berupa hard-copy

maupun soft-copy, belum memiliki metode dan cara pengiriman yang terstandar

sehingga mengakibatkan Bapepam mengalami kesulitan dalam melakukan analisis

secara cepat dan tepat. Untuk menganalisisnya, staf Bapepam memerlukan klarifikasi

dan input ulang, di mana hal tersebut tentunya sangat memerlukan waktu dan tenaga

serta berisiko tinggi akan terjadinya kesalahan.

3.  Prinsip utama yang harus diperhatikan dalam menyusun sistem pelaporan yang ideal

adalah : timely (tepat waktu), accurate (keakuratan), reasonable (tingkat kesulitan),

relevant (relevansi), efficient (efisien), dan transforming (mudah untuk diolah). Hasil

dari suatu sistem analisis sangat tergantung dari inputan yang berasal dari sistem

pelaporan yang menyertainya.

4.  Terdapat tiga kategori dalam melakukan analisis laporan keuangan, yaitu sistem analisis

yang dikembangkan dari hasil pengolahan pelaporan keuangan secara hard-copy (paper

bound), sistem analisis yang dikembangkan dari hasil pelaporan keuangan dengan

menggunakan form elektronik (web-based/program bound), dan sistem analisis yang

dikembangkan dari sistem pelaporan yang adaptif (Adaptive Standard-Based).

5.  Sistem yang adaptif-lah yang paling memberikan keunggulan untuk dimanfaatkan

sebagai alat untuk menganalisis laporan keuangan secara elektronik. Laporan keuangan

yang disusun dengan format XBRL (eXtensible Business Reporting Language) akan

memudahkan pihak internal maupun eksternal dalam melakukan analisis laporan.

Dengan format tersebut, siapapun pihak yang memerlukan data dapat dengan mudah

mendapatkannya dan melakukan analisis tanpa harus khawatir kehilangan konsistensi

data dan informasi.

31

Page 36: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 36/37

B.  Saran

1.  Memperhatikan peningkatan kebutuhan Bapepam dalam melakukan pengawasan

kinerja keuangan Emiten secara efektif dan efisien, maka sudah sepatutnya Bapepam

memiliki suatu mekanisme dan sistem yang mampu melakukan analisis laporan

keuangan Emiten secara elektronik, di mana selain menghasilkan analisis untuk

kepentingan internal juga akan mempermudah Bapepam dalam mempublikasikannya

kepada publik.

2.  Bapepam sebaiknya mulai melakukan kajian terhadap potensi XBRL (eXtensible Business

Reporting Language) sebagai sistem laporan keuangan Emiten secara online. Hal ini

karena XBRL membuat data dan informasi tersebut keuangan menjadi mudah dimegerti,

diolah, diintegrasikan, dan dianalisis oleh siapa saja. XBRL juga dapat diolah melalui

aplikasi yang dikembangkan dengan teknologi berbasis open source.

3.  Perlu segera dikaji dan dipersiapkan kerangka kerjasama dalam menerapkan sistem

pelaporan keuangan yang berbasis XBRL. Hal ini karena XBRL tidak hanya membutuhkan

pengembangan sistem teknologi informasi, tapi juga membutuhkan dukungan dalam

hal penyusunan standarisasi akun agar comply terhadap standar akuntansi internasional

(taxonomy).

4.  Untuk kepentingan pasar modal, maka XBRL dapat diterapkan kepada Emiten yang

memberikan laporan keuangan secara berkala. Bapepam dapat bekerjasama dengan

Bursa dan SRO untuk menyiapkan infrastruktur, aplikasi, dan mekanisme pelaporannya.

Sedangkan dalam menyusun taxonomy, dapat dilakukan kerjasama regulator lain (Bank

Indonesia), Ikatan Akuntansi Indonesia, Kantor Akuntan Publik, Information Vendor, dan

pihak Universitas.

5.  Rencana implementasi XBRL terhadap proses pelaporan keuangan dan analisisnya secara

elektronik dapat dikaitkan dengan rencana pengembangan sistem pelaporan Emiten (e-

Reporting)

6.  Dukungan dan konsistensi pimpinan Bapepam merupakan syarat mutlak bagi rencana

pengimplementasian XBRL. Karena selain masalah sistem informasi, sistem ini juga

membutuhkan dukungan dan kajian aspek lain seperti hukum (peraturan) dan dana

(investasi). Aspek-aspek tersebut memerlukan kajian periodik menyesuaikan kebutuhan

sistem itu sendiri sejalan dengan kebutuhan.

32

Page 37: Altman - AnalisisLK

8/7/2019 Altman - AnalisisLK

http://slidepdf.com/reader/full/altman-analisislk 37/37

ANGGOTA TIM STUDI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SECARA ELEKTRONIK 

Ketua

Djoko Hendratto, MBA

Wakil Ketua

Bambang Sutedjo, MM

Sekretaris

Hudiyanto, MM

Anggota

Abu Rohman, SEAchmad Derry E, MBA

Anhar Rudy, S.Kom

Asep Dewanto, S.Kom

Edward Horas Parhulutan, SE

Herry Siswanto, MBA

M Sjahrir Ibrahim, S.Kom

Nevianti, SH

Ngapon, Drs

Pembantu Pelaksana

Elly Uminarsih, Sip

Daliman

Fernando Tua, SE

Tirto Nadiono, Drs

SekretariatVictoria Situmeang

Duduh Sunaryo