291035359 Journal Reading Anestesi

download 291035359 Journal Reading Anestesi

of 10

Transcript of 291035359 Journal Reading Anestesi

  • 7/26/2019 291035359 Journal Reading Anestesi

    1/10

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

    JOURNAL READING

    The Effect of Needle Type D!"#t$o% of S!"&e"y #%d Po'$t$o% of the P#t$e%t

    o% the R$'( of T"#%'$e%t Ne!"olo&$c Sy)pto)'

    Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik

    di Departemen Anestesi dan Reanimasi

    Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan

    Diajukan Kepada :

    Pe)*$)*$%& + d",R#%-#% K!)#" Sp,A%

    Disusun Oleh :

    .#"#$d# J$l/#%$

    0102330214

    KEPANITERAAN KLINIK ANESTESI

    .AKULTAS KEDOKTERAN 5 UPN VETERAN JAKARTA

    RUMA6 SAKIT UMUM PUSAT PERSA6ABATAN

  • 7/26/2019 291035359 Journal Reading Anestesi

    2/10

    LEMBAR PENGESA6AN

    JOURNAL READING

    The Effect of Needle Type D!"#t$o% of S!"&e"y #%d Po'$t$o% of the P#t$e%t

    o% the R$'( of T"#%'$e%t Ne!"olo&$c Sy)pto)'

    Diajukan Sebagai Tugas untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan

    Klinik di Departemen Anestesi dan Reanimasi

    Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan

    D$'!'!% Oleh+

    .#"#$d# J$l/#%$

    0102330214

    D$p"e'e%t#'$(#% P#d# T#%&l+

    Juni !"#

    Me%yet!-!$

    Pembimbing

    D", R#%-#% K!)#" Sp, A%

  • 7/26/2019 291035359 Journal Reading Anestesi

    3/10

    E.EK TIPE JARUM DURASI PEMBEDA6AN DAN POSISI PASIEN

    TER6ADAP RESIKO TRANSIENT NEUROLOGI7 S8MPTOM 9TNS:

    A*'t"#(

    L#t#" *el#(#%& : $nsidensi T%S setelah anestesi spinal dengan lid&kain

    dilap&rkan 'ukup tinggi sekitar (!)*

    T!-!#% : Penelitian pr&spekti+ klinis ini dilakukan untuk mengetahui insidensi

    kejadian T%S pada pasien yang menjalani anestesi spinal dengan dua jenis jarum yang

    berbeda, pada dua p&sisi pembedahan yang berbeda*

    P#'$e% d#% Metode : Penelitian klinis dengan R-T ini diikuti &leh #! pasien

    .ASA $/$$0, yang merupakan kandidat pembedahan dengan p&sisi supine atau

    lit&t&mi* 1erdasarkan tipe jarum .Spr&tte atau 2uin'ke0 dan anestesi

    l&kal .lid&kain dan bupi3akain0 semua pasien dibagi menjadi ( kel&mp&k se'ara

    a'ak* Setelah dilakukan anestesi spinal dengan p&sisi duduk, kemudian p&sisi

    berubah menjadi supine atau lit&t&mi, sesuai dengan pr&sedur

    pembedahan* Pasien diamati k&mplikasi dari anestesi spinal pada lima hari

    pertama p&st pembedahan* Tujuan akhir primer penelitian ini adalah melihat

    insidensi T%S diantara ( kel&mp&k* Tujuan kedua adalah menge3aluasi e+ek

    p&sisi pasien, tipe jarum, dan durasi pembedahan terhadap mun'ulnya T%S

    setelah anestesi spinal*

    6#'$l + T%S lebih sering mun'ul pada anestesi spinal dengan menggunakan

    lid&kain .P4!,!!50* 6+ek dari tipe jarum tidak begitu signi+ikan

    .P4!,70* 1erdasarkan analisis multi3ariat, durasi pembedahan se'ara signi+ikan

    lebih rendah pada kejadian T%S .P4!,!(0* Juga, resik& T%S meningkat pada

    pembedahan dengan p&sisi lit&t&mi .P4!,!!0*

    Ke'$)p!l#% + 1erdasarkan dari hasil penelitian ini, anestesi spinal dengan

    lid&kain, dan p&sisi pembedahan se'ara lit&t&mi meningkatkan resik& T%S*

    Kata kun'i : mani+estasi neur&l&gis, anestesi, l&kal

  • 7/26/2019 291035359 Journal Reading Anestesi

    4/10

    LATAR BELAKANG

    Setelah anestesi spinal, banyak k&mplikasi neur&l&gi yang mungkin terjadi* 8&9

    ba'k pain, menjalar ke daerah b&k&ng dan ekstremitas ba9ah, merupakan gejalamay&r dari k&mplikasi neur&l&gi* %yeri bersi+at sementara dan biasanya menetap

    (/( jam* Tahun ";;5, S'henideret*al* menerbitkan lap&ran kasus yang mendeskripsikan

    kasus pertama dari mani+estasi klinis yang sekarang ini dikenal sebagai

    T%S* Diantara anestetik l&kal yang digunakan pada anestesi spinal, lid&kain

    merupakan &bat yang sering digunakan* Dengan demikian, Resik& tinggi

    terjadinya T%S dihubungkan dengan &bat ini* 8A%0 untuk

    tujuan sama*

  • 7/26/2019 291035359 Journal Reading Anestesi

    5/10

    1erdasarkan tipe jarum Spr&tte,= pasien menerima lid&kain, dan = lainnya mendapat

    bupi3akain* Menggunakan jarum2uin'ke, bupi3akain diinjeksikan pada =5 pasien dan

    lid&kain pada =5 pasien lainnya* Setelah dilakukan 6K?, pengukuran tekanan

    darah n&n in3asi+, pulse &@ymetry, dan in+us m8kg11 n&rmal salin, anestesi

    spinal dilakukan p&sisi duduk pada 8/85 atau 85/8( &leh anestesi&l&g yang

    sama* D&sis anestetik yang digunakan berdasarkan tinggi badan pasien*

    Bip&tensi intra/&perati+ .berkurangnya MAP lebih dari !) batas0 di&bati dengan

    injeksi #/"! mg e+edrin dan in+us R8 !! m8* 1radikardi .denyut jantung

    C#!kalimenit0 di&bati dengan menambahkan !,# atr&pin, dan hip&tensi .TD

    sist&lik C;!mmBg0 dengan menambahkan # mg e+edrin* 1erdasarkan tipe pembedahan,

    &perasi dilakukan dalam p&sisi supine atau lit&t&mi* Semua kasus berjalan dalam

    hari pertama p&st &perasi* K&mplikasi neur&l&gi dim&nit&r setiap jam selama

    dua hari pertama p&st &perasi, dan setiap ( jam untuk tiga

    hari berikutnya* Selama k&ntr&l p&st &perasi, pasien diminta melap&rkan apapun gejala

    yang mengikuti, sesuai dengan perkembangan gejala T%S sebagai berikut

    nyeri bilateral atau unilateral, mati rasa, hiperalgesia di punggung mun'ulnya

    nyeri pada pinggang,b&k&ng, pinggul, atau regi& anteri&r atau p&steri&r tungkai

    atau paha* Keparahan nyeri dinilai dengan Skala Eisual Anal&g .EAS0*Semua

    pasien dira9at di rumah sakit minimal ( jam setelah &perasi* ?ejala T%S dan k&mplikasi

    lainnya dipantau &leh spesialis bedah sara+ tanpa mengetahui p&sisi pembedahan pasien

    dan tipe &bat dan jarum yang digunakan untuk anestesi spinal*Pemeriksaan tambahan

    dilakukan pada pasien yang mengeluh T%S, seperti MR$ dan in+eksi, hanya dilakukan jika

    terjadi de+isit neur&l&gi atau tanda/tanda in+eksi ditemukan &leh spesialis bedah sara+

    menggunakan pemeriksaan +isik yang mendetail untuk menyingkirkan eti&l&gi lain* Pada

    pasien dengan EAS lebih dari tiga, dilakukan pemberian petidindan %SA$D* Setelah dira9at, pasien dikunjungi selama tiga hari berturut/turut dan

    gejala T%S die3aluasi* 1esar sampel penelitian dihitung

    menggunakan perhitungan berdasarkan lap&ran Bampl et* al* .0 pada insidensi

    terjadinya T%S setelah anestesi spinal menggunakan lid&kain* Untuk mendeteksi

    perbedaan anatara perlakuan,tingkat signi+ikan ;#) .F4!,!#0, dengan p&9er !)

    .G4!,0, dan dengan asumsi !) perbedaan insidensi, kira/kira =!

    pasien dibutuhkan untuk setiap kel&mp&k* M&del -&@ pr&p&si&nal

  • 7/26/2019 291035359 Journal Reading Anestesi

    6/10

    haHard digunakan untuk analisis multi3ariat dan analisis statisti' menggunakan

    SPSS ""* $nsidensi mun'ulnya T%S pada setiap kel&mp&k menggunakan analisis I test dan

    data kel&mp&k menggunakan angka mean SD dan persentase*Perbedaan signi+ikan jika

    nilai P C!,!#*

    6ASIL

    #! pasien dengan mean usia (=,( "#, terdiri dari (# 9anita dan !# laki/

    laki,yang ikut dalam penelitian ini* Karakteristik dem&gra+ik dan +akt&r resik&

    penting,terutama p&sisi pasien selama pembedahan, usia, jenis kelamin, dan

    durasi pr&sedur,tidak berbeda signi+ikan antara empat kel&mp&k .Tabel "0* Tipe

    pembedahan, p&sisi pasien selama pr&sedur pembedahan, dan durasi pembedahan

    ditunjukkan pada Tabel * ;; kasus .5;,=)0 dilap&rkan terjadi gejala T%S

    pada kunjungan p&st &perasi* Tabel 5 menggambarkan insidensi T%S berdasarkan tipe

    anestesi l&kal dan jenis jarum, dan Tabel ( menggambarkan insidensi T%S pada empat

    kel&mp&k penelitian* 77 pasien dilap&rkan mengalami nyeri lumb&sakral .pada

    ekstremitas ba9ah dan bertambah dengan p&sisi duduk0* kasus sisanya, nyeri

    tajam dan berat, yang sering berl&kasi di paha*Kebanyakan pasien melap&rkan nyeri

    pada skala = atau 7 berdasarkan EAS* Sk&r EAS pasien yang bertahan dengan T%S

    dibandingkan antar kel&mp&k dan tidak ada perbedaan signi+ikan .P4!,#0* Dari

    "# pasien yang dianestesi dengan lid&kain, # mengalami 81P, dan nyeri

    neur&genik pada b&k&ng dan paha* May&ritas yang menunjukan gejala ini 'ukup

    berat hingga memerlukan terapi analgetik* %yeri berkurang pada saat pemulangan

    pasien* %amun," kasus mengalami nyeri yang berkepanjangan hingga

    memerlukan %SA$D tambahan setelah pemulangan* Rata/rata lama pembedahan

    se'ara signi+ikan lebih rendah pada pasien yang bertahan dariT%S .#5" menit0 dibandingkan dengan mereka yang tanpa T%S p&st &perasi .=;

    "! menit0* Kebanyakan pasien yang mengalami T%S p&st &perasi mendapatkan

    lid&kain dan dengan p&sisi pembedahan lit&t&mi* K&mbinasi +akt&r ini .yaitu

    lid&kain dan lit&t&mi0 se'ara signi+ikan meningkatkan resik& k&mplikasi

    .P4!,!!0 dibandingkan dengan k&mbinasi bupi3akain dan p&sisi supine* Tabel #

    menunjukan analisis multi3ariat dari +akt&r terkait yang berbeda*

  • 7/26/2019 291035359 Journal Reading Anestesi

    7/10

    DISKUSI

    1eberapa +akt&r yang terkait dengan perkembangan 81P dan k&mplikasi neur&l&gi setelah

    anestesi spinal* Tipe &bat yang digunakan untuk anestesi, merupakan +akt&r yang

    penting, terutama jika &bat tersebut adalah lid&kain* Resik& k&mplikasi neur&l&gi

    setelah injeksi &bat lain dilap&rkan lebih rendah dibandingkan lid&kain* Pada

  • 7/26/2019 291035359 Journal Reading Anestesi

    8/10

    penelitian ini, insidensi e+ek samping neur&l&gi dengan lid&kain signi+ikan lebih

    besar dibandingkan dengan bupi3akain* Temuan ini k&nsisten dengan lap&ran

    sebelumnya dimana 5;,=) dari t&tal kasus yang dianestesi dengan lid&kain atau

    bupi3akain mengalami T%S dalam penelitian ini* $nsidensi ini 'ukup tinggi tinggi

    jika dibandingkan dengan yang dilap&rkan dari literatur sebelumnya* 1erdasarkan

    lap&ran sebelumnya, mun'ulnya gejala neur&l&gi pada "!/(!) pasien setelah

    anestesi spinal dengan lid&kain* Pasien kami yang menjalani pembedahan dengan p&sisi

    lit&t&mi, mungkin se'ara tidak signi+ikan bertanggung ja9ab terhadap kejadian

    T%S* S&lusi& lid&kain yang berbeda ."), ), dan #)0 digunakan untuk anestesi

    spinal dan semuanya dilap&rkan menginduksi T%S* Mekanisme pasti gejala

    ini belum bisa dijelaskan*

    Pertama kalinya tahun ";;5, S'hneider et* al* melap&rkan mun'ulnya T%S setelah

    anestesi spinal* Setelah mun'ulnya nyeri p&st anestesi pada b&k&ng menyebar

    sampai ekstremitas ba9ah pada empat pasien yang mendapatkan anestesi dengan

    lid&kain #) dan dekstr&se 7,#), mereka menyarankan &sm&laritas lid&kain yang tinggi

    mungkin bertanggung ja9ab terhadap gejala ini, tetapi in3estigasi lanjut

    menggunakan k&nsentrasi yang berbeda, gagal menunjukan e+ek signi+ikan lain

    terhadap resik& T%S* Dari "" &perasi yang dilakukan dengan p&sisi lit&t&mi,

    kasus mengalami 81P dan parestesia pada ekstremitas ba9ah, sedangkan angka

    81P lebih rendah pada pembedahan dengan p&sisi supine* P&sisi pembedahan

    masih merupakan +akt&r resik& independen untuk mun'ulnya T%S setelah analisis

    multi3ariat* 8&rd&sis spinal n&rmal diatur menggunakan pr&sedur yang dilakukan

    dengan p&sisi supine, sementara l&rd&sis lumbal menurun pada p&sisi lit&t&mi dan

    bagian lumbal k&lum spinal diluruskan selama &perasi* Ot&t, tend&n, sendi, dan

    sara+ kauda ekuina se'ara signi+ikan tertarik dengan p&sisi ini* Bal ini

    kemudian meningkatkan resik& 81P pada peri&de p&st &perasi*

  • 7/26/2019 291035359 Journal Reading Anestesi

    9/10

    dura dibandingkan dengan jarumSpr&tte* 1erbeda dengan lap&ran sebelumnya

    e+ek trauma dura pada nyeri kepala p&st pungsi dura, intensitas trauma dura

    tampaknya tidak signi+ikan menjadi +akt&r terkait dengan mun'ulnya T%S setelah

    anestesi spinal* 1erdasarkan data peneliti, durasi pembedahan yang memanjang

    tidak meningkatkan resik& mun'ulnya T%S*

  • 7/26/2019 291035359 Journal Reading Anestesi

    10/10