23 Optimalisasi Peran Institusi Kesmas
-
Upload
nurul-annisari-al-maidin -
Category
Documents
-
view
32 -
download
3
Transcript of 23 Optimalisasi Peran Institusi Kesmas
Prof.Dr.dr.HM.Alimin Maidin, MPH
Prof.Dr.dr.HM. Alimin Maidin, MPHDekan FKM Universitas Hasanuddin
Direktur Yayasan Abdi Sehat Indonesia (YASIN)Swiss-belhotel, Palu, 22 Desember 2012
PERANAN INSTITUSI KESMAS MEROBAH NASIB ANAK BANGSA
INDONESIA
Reference:dr. Jofizal Jannis, Sp.S(K)Pusat Inteligensia KesehatanKementerian Kesehatan
CURRICULUM VITAENama : Prof. Dr. dr. HM.Alimin Maidin, MPHTempat/ tgl lahir : Amparita Sidrap, 14 April 1955 anak ke
Lima dari 11 bersaudaraStatus kawin : Kawin dg Dra.Ny.Hj.Fatmawaty Tjambi, MM
Anak: 2 laki-laki dan 3 perempuan
Pendidikan : - SD tamat 1967 di Pinrang- SMP tamat 1970 di Pinrang- SAA tamat 1973 di Makassar- SMA tamat 1975 di Kendari- Fak Kedok Unhas tamat 1984- Master of Public Health tamat 1990 di Michigan University, Ann Arbor USA- Pasca Sarjana Unhas tamat 2004- GURU BESAR FKM UNHAS sejak 1 Maret 2006
Pekerjaan : - Dosen FKM UNHAS sejak 1986 & Dekan FKM 2010 - Konsultan PLAN INTERNATIONAL 1997-1999
- Konsultan AUSAID 2000-2002- Konsultan World Bank 2002- Konsultan UNICEF 1993–2005, & 2007- Konsultan WHO 2006-Sept 2007- Direktur YASIN (Yayasan Abdi Sehat
Indonesia) - Ketua Komite Sekolah Dasar Tauladan
Baraya & Taman Kanak Tauladan Prop. Unhas 2006-2012Organisasi : - Pengurus KPA Prop.Sulsel 1998-2007
- Ketua Jurusan AKK FKM UNHAS 1996-2006 - Pengurus Masjid Almarkaz Al Islami 2000-
Now- Pengurus IMMIM Pusat Makassar- Pengurus Dewan Da’wah Islamiah (DDI)
Sulsel- Ketua II Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel- Ketua II KAHMI (Korps Alumni HMI) Makassar
- Sekertaris Asosiasi Profesor Indonesia (API)
CURICULUM VITAE
Yang disebut buta huruf Abad ke 21 bukanlah mereka yang tidak dapat membaca atau menulis, tetapi mereka yang tidak dapat belajar, yang tidak Mau belajar, dan yang tidak dapat diajari
The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write but those who cannot learn, unlearn, and relearn. ….Alvin Toffler
Strategi pembelajaran yang utuh: “whole brain learning”
Kemampuan interaksi antara bakat alamiah, emosi dan lingkungan yang menstimulasi potensi otak anak utk berkembang
Pusat Intelegensia
5
Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Layanan Kesehatan yang
Berkualitas
Agenda:MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
PENINGKATAN KUALITAS SDM
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
(Perpres No. 7/2005)
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
Investasi Kesehatan vs Kemiskinan MDGs
Millenium Declaration oleh General Assembly PBB tahun 2.000, dengan goals sebagai berikut:
1. Menghilangkan kemiskinan dan kelaparan2. Pendidikan dasar yang universal3. Kesetaraan gender & pemberdayaan
perempuan4. Penurunan kematian anak5. Penurunan kematian ibu6. Penanggulangan HIV/AIDS, tbc, malaria, dll7. Keserasian lingkungan yg berkesinambungan
+ air bersih8. Kemitraan global untuk pembangunan
POVERTY REDUCTIONSTRATEGY
Indonesia’s Human Development Index 2005
HDI LE at birth (7)YEARS) GDP per capita (US$)
1. Iceland (0.968) 1. Japan (82.3) 1. Luxemburg (60.228)
105. Vietnam (0.733) 98. Saint Kits & Nevis (70 ) 111.Egypt (4.33
106. Palestine 99 Guatemala (69.7) 112. Jamaica (4.291)
107. Indonesia (0.728)
100. Indonesia(69.7) 113. Indonesia (3.843)
108. Syria (0.724) 101. Suriname (69.6) 114. Turkmenistan (3.838)
177.Sierra Leone 0.336)
102. Thailand (69.6) 115. Syrian (3.808)
Pencapaian Indikator Utama Pembangunan Kesehatan
Indikator UtamaTarget MDG’s20151)
TargetRPJMN2009
Kondisi Nasional(2007)
Umur Harapan Hidup (Tahun) - 70,6 69,2
Angka Kematian bayi (per 1000 KLH) 19 26 342)
Angka Kematian Maternal (per 100 ribu KLH)
110 226 2282)
Prevalensi Gizi Kurang (%) 18 20 13
1). Lets Speak Out for MDGs: Achieving the Millennium Development Goals in Indonesia. Bappenas, 20082). SDKI 2007 (preliminary report)3). Depkes, 2006 (Berdasarkan SUSENAS 2005)
AK Ibu di Indonesia= 228/100.000 (15-49 th, SDKI, 2007)
AK Bayi Indonesia =34/1.000 kelahiran hidup
AK Balita Indonesia= 45/1.000 kelahiran hidup
AK Neonatal = 20 /1.000 kelahiran hidup
RPJMN 2009 target untuk 2015
AK Bayi = 26/1.000
AK Ibu =226 /100.00 kelahiran hidup
SITUASI SAAT INI
Kesehatan Ibu/Wanita:Usia perkawinan < 17 thGakin: 37%Anemia ibu hamil: 60%Eklamsia, kurang gizi, InfeksiPertolongan persalinan oleh tenaga profesional: 48%Kematian ibu: 228/100.000Angka Ibu hamil yang sehat lebih banyak dibandingkan dengan ibu hamil yang komplikasi
Kesehatan Bayi & Balita:
BBLR: 11,5% AKB: 34/1000 KEP Balita: 30% Defisiensi Vit A Kurang Yodium Infeksi: ISPA, diare, dll
Kematian balita: 44/1000
Kesehatan Anak Sekolah: KEP Anemia GAKI Infeksi
Kesehatan Lingkungan :
Air bersih
Rumah Sehat
Jamban keluarga
Kebersihan lingkungan
1. Pandemic global ; SARS, H5N1, H1N1
2. Product & lifestyle
3. Prosperity>>> urban than rural
4. Environmental issue & degradation
5. Healthy child
6. New Information & communication technologies will help gov. make more effective decision for health
Tantangan global
Tantangan global
7. Habitats; urbanization & rural deprivation
8. Families; structure
9. Work
10.Ageing
11.Violence
12.Food consumption
Tantangan global
13.Bio-terrorism
14.International traveling/migration/mobility
15.Weak surveillance system
ISU STRATEJIK Nasional
1. Derajat kesehatan masy. Meningkat tetapi beberapa penyakit menular spt Demam berdarah, TB , Malaria, HIV-Aids masih tinggi dan cenderung meningkat.
2. Demikian juga dengan penyakit tdak menular spt Jantung, hipertensi, Diabetes Militus, Kanker, ganguan kejiwaan cenderung meningkat
3. TRANSISI EPIDEMIOLOGI
4. Masih ada kesenjangan akan akses dan kualitas pelayanan antar daerah kota dan desa, daerah pedalaman, perbatasan dan terpencil.
5. Citra pelayanan yang masih kurang memuaskan yg ditandai banyaknya keluhan akan lambatnya, berbelit-belit dan mahalnya biaya pelayanan khususnya obat-obatan
ISU STRATEJIK Nasional
6. Perilaku masyarakat dan lingkungan yang kondusif hidup sehat belum menunjukkan peningkatan sesuai dengan yang diharapkan
7. Berkembangan daerah menuju perkotaan baru. Megapolitan.
8. Sumber daya kesehatan berupa tenaga kesehatan, dana dan peralatan medis belum mencukupi sesuai standar kebutuhan,
ISU STRATEJIK Nasional
DENGAN KONDISI NEGERI INI SEPERTI ITU
• APA YANG HARUS KITA DILAKUKAN???
APA YANG HARUS KITA DILAKUKAN???
1. Perbaiki Intelegensia Anak
Bangsa2. Be Professional 3. Jaga Mutu Pendidikan4. Institusi Pendidikan harus
Terakreditasi5. Kita bisa merobah NASIB
1. Perbaiki Intelegensia Anak Bangsa
Perkembangan otak dan
intelegensia
Kecerdasan Anak
Kecerdasan Janin
Kecerdasan Remaja / Dewasa
Kapasitas Orangtua
Masa Krisis 3 Rentan penyakitFaktor risiko bertambah terhadap penyakit vaskularProses degeneratifPenurunan fungsi kognitif
Survival of the fetus :Apoptosis
Dendrit Orang normal : Glia:neuron 6-8:1
Brain booster : mengurangi kecacatan, anak lahir: sehat &
cerdas
Masa krisis 1 (golden period)Stimulasi 5 model pembelajaran otak dan stimulasi kecerdasan majemuk (mendongeng, senam kupu-kupu, pengamatan alam)Anak cerdas, kreatif, ceria
Masa krisis 2 (proses adaptasi sosial terganggu)Lobus prefrontal dan frontal belum berkembangKemampuan decision making dan analitis (-)Remaja cenderung emosional mental block
200 M NEURON MODAL PEMBELAJARAN REFLEK KEHIDUPAN JANIN
Pusat Intelegensia
BELAJAR MELEWATI OTOT PANGGUL
Pusat Intelegensia
BELAJAR MELEWATI TULANG PANGGUL
Pusat Intelegensia
Perbedaan anak lahir Autismeterhadap “Cuddle Hormone”
Anak lahir normal akan mencari putting susu ibunya (oksitosin sosio-sexual behaviour)
Anak lahir dengan kemungkinan autisme tidak akan mencari putting susu ibunya ( reflek oksitosin sosio-sexual behaviour rendah)
Persepsi tubuh (kesadaran tubuh)Koordinasi bilateral (kerjasama menggunakan kedua sisi tubuh)Lateralisasi (preferensi tangan)
Perencanaan gerak (Praxis)
Indra taktil (sentuhan)Indra vestibular (keseimbangan dan gerakan)
Indra Proprioseptif (posisi tubuh)(Indra visual dan pendengaran)
TINGKAT EMPAT: KESIAPAN
AKADEMIKdari 6 tahun
TINGKAT TIGA:PERSEPSI -
KETERAMPILAN MOTORIKdari 3 tahun
TINGKAT DUA:PERSEPSI –
DASAR MOTORIK dari 1 Tahun
TINGKAT SATU :SISTEM SENSORI
UTAMAdari 2 bulan
Persepsi auditoriPersepsi visual
Koordinasi mata-tangan (keterampilan pensil)Integrasi visual-gerakAktivitas bertujuan
Keterampilan Akademik Keterampilan motor kompleks
Pengaturan perhatianPerilaku terorganisir
Spesialisasi tubuh dan otakVisualisasi
Kepercayaan diri dan pengendalian diri
Carol Stock Kranowitz. The out of Synch Child.
STIMULASI DAN OPTIMALISASI KESEHATAN INTELIGENSIA SEBAGAI MODAL BELAJAR DI MASYARAKAT MASA AKAN DATANG
2. Be Professionals
All health professionals should be competent in:
1. Analytical Skills2. Communication Skills3. Policy Development and Program Planning Skills4. Cultural Skills5. Basic Public Health Sciences Skills6. Financial Planning and Management Skills
Source : Reprinted from health resources and Services Aministration and Centers for Disease Control and Prevation.
Pedoman Untuk Menjalankan Profesi
Pedoman Untuk Menjalankan Profesi
STANDAR PROFESI1. Memiliki ijazah melalui pendidikan dan pelatihan di
bidang kesehatan
2. Memenuhi standar kompetensi yang terdiri atas:
a) Pengetahuan tentang standar pelayanan profesi
b) Ketrampilan sesuai yang diperlukan dalam melaksanakan standar pelayanan profesi
c) Perilaku profesional (professional attitude)
3. Memahami etika profesi
4. Memahami peraturan perundangan yang berlaku
PENJELASAN Standar profesi adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai
petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik
3. Jaga Mutu3. Jaga Mutu
STANDARLINGKUNGAN
STANDARMASUKAN
STANDARPROSES
STANDARKELUARAN
Penyimpangan
Penyebab masalah
Mutu pelayanan
Penyimpangan
Masalah mutu pelayanan
a. Tenaga Kesehatan harus ter standarisasi
a. Tenaga Kesehatan harus ter standarisasi
MASUKAN KELUARAN
Tuntutan hukumKomplain melalui institusi
PENDEKATAN SISTEM
PROSES
Indikator Kinerja• Angka kematian
• Kasar• Spesifik
• Komplain masyarakat
• Ketenagaan(standar profesi)
• Sarana• Nomenklatur• Standar fasilitas
Standar Kompetensi(KSA)
Evaluasi Kompetensi
Standar PelayananProfesi
4. Institusi Pendidikan harus Terakreditasi
4. Institusi Pendidikan harus Terakreditasi
Perizinan
Fasilitas/sarana kesehatan
Competency atas yankes
Akreditasi
SDM Perlengkapan
SDM Perlengkapan
Persyaratan
Competent*Competent*
Competent: having sufficient skill, knowledge, etc; capable
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) / Indonesian Qualification Framework (IQF)
LEVEL 6 (setara lulusan Sarjana S1)
• Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang keahliannya, dan mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah.
• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
• Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi.
• Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
LEVEL 8 (setara lulusan S2 )
• Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.
• Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner .
• Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional.
LEVEL 9 (setara lulusan S3 )
• Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif original dan teruji.
• Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner .
• Mampu mengelola, memimpin dan mengembangkan riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan kemaslahatan umat manusia mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional.
PARAMETER DAN UNSUR DESKRIPSI KKNI
PARAMETER DESKRIPSI Unsur-unsur deskripsi
KEMAMPUAN DI BIDANG KERJA
LINGKUP KERJA BERDASARKAN
PENGETAHUAN YANG DIKUASAI
KEMAMPUAN MANAJERIAL
Kemampuan bidang yang terkait
Metode /cara yang digunakan
Tingkatan kualitas hasil
Kondisi /standar proses.
Lingkup kajian dan cabang ilmu
Kemampuan berdasarkan bidang ilmu
Lingkup tanggung jawab
Standar sikap
BIDANG STUDI KESEHATAN MASYARAKAT:KEMAMPUAN DI BIDANG KERJA
S1 S2 S3• Mampu melakukan upaya kesehatan
primer yang bersifat preventif dan promotif dengan melakukan survei determinan masalah kesehatan dan risiko, analisis kondisi lokal, perencanaan, pelaksanaan dan pengukuran indikator program kesehatan masyarakat dengan menggunakan teknologi informasi dan, statistik, sesuai standar mutu pelayanan kesehatan dan bersesuaian dengan kebijakan kesehatan, serta mampu mengkomunikasikan hasil kerjanya kepada pemangku kepentingan.,
• Mampu menyusun perencanaan dan kebijakan untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakat serta mengembangkan bentuk intervensi yang efektif sesuai konteks budayanya, melalui penelitian kesehatan masyarakat yang inovatif sesuai dengan kaidah keilmuan sehingga mampu mengembangkan keilmu kesehatan masyarakat serta mempertanggung jawabkannya dalam forum ilmiah
dan mampu mengadvokasikan hasil penelitiannya pada pemangku kebijakan
Mampu mengembangkan pemecahan masalah kesehatan masyarakat dengan menghasilkan teori dan terobosan kreatif, original dan teruji melalui penelitian multi disiplin, dan/atau mampu merumuskan perubahan kebijakan nasional dan mempresentasikan hasil penelitian dalam forum/publikasi ilmiah internasional
Kemampuan bidang yang terkaitMetode /cara yang digunakanTingkatan kualitas hasil Kondisi /standar proses.
BIDANG STUDI KESEHATAN MASYARAKAT:LINGKUP KERJA BERDASARKAN BIDANG YANG DIKUASAI
S1 S2 S3
• Menguasai dasar-dasar keilmuan kesehatan masyarakat yang terdiri atas: dasar-dasar biomedik, prinsip dan konsep aplikasi dari epidemiologi, biostatistik, kebijakan kesehatan, manajemen/administrasi kesehatan, pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku, kesehatan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, kesehatan reproduksi, dan gizi kesehatan masyarakat
• Untuk dapat menjadi asisten pengelola program pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif.
• Menguasai teori dan aplikasi epidemiologi, biostatistik, lingkungan dan kesehatan , kebijakan dan manajemen kesehatan, ilmu perilaku dan sosial serta keilmuan kesehatan masyarakat yang lebih khusus sesuai dengan bidang penelitian/kajian seperti kesehatan dan keselamatan kerja, kesehatan reproduksi, gizi kesehatan masyarakat
• Untuk dapat menjadi pengelola program pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif
Menguasai filsafat ilmu, metodologi penelitian, teori kesehatan masyarakat dan teori lain yang relevan serta menghasilkan pengembangan teori kesmas melalui penelitian mandiri yang komprehensif•Untuk dapat menjadi perencana kebijakan dan konsultan kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif.
Lingkup kajian dan cabang ilmu
Kemampuan berdasarkan bidang ilmu
BIDANG STUDI KESEHATAN MASYARAKAT:KEMAMPUAN MANAJERIAL
S1 S2 S3
• Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data kesehatan masyarakat, dan memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi masalah kesehatan masyarakat
• bertanggung jawab secara mandiri di bidang tugasnya, bersikap kritis dan bertanggung jawab terhadap kerja kelompok
• Mampu memutuskan hal-hal strategis di bidang kesmas dengan bersikap kritis, berdasarkan hasil penelitian intra dan antar disiplin ilmu, memberikan berbagai alternatif intervensi kesehatan dengan menghargai budaya lokal, komunikatif, partisipatif dan terbuka terhadap keragaman pemikiran dalam memimpin kelompok kerjanya
Mengelola program penelitian kesmas yang multi disiplin dan orisinil secara mandiri, mengembangkan strategi intervensi, bersikap kritis, inovatif, apresiatif dan jujur dalam mempertanggung jawabkan secara ilmiah.
Lingkup tanggung jawab
Standar sikap
Written Communications Skill
Ability to Work Independently
Ability to Workin Team Settings
Analytical Skills
Logical Skills
Knowledge ofTechnology
Knowledgeof Field
Oral Communications Skill
Stake Holder Perlu Lulusan PT Kompeten
Hard SkillSoft/Life Skill
ALLAH TIDAK AKAN MEROBAH NASIB SESUATU KAUM KECUALI MEREKA SENDIRI
YG MEROBAHANYA
Bisa Kita Merobah Nasib??
"Poverty is not God-given. Poverty can beremoved by collective action. The strategy
must involve all sectors and levels of society- including state, market and civil society.“
Ela Bhatt, India, Recipient of the Alternative Nobel Prize,Founder of SEWA (Self Employed Women's Association)
HEALTH
ENTERPRE-NEURSHIP IM-TAQ
EDUCATION and VISION
Framework t untuk membebaskan bangsa dari Kemiskinan dan Kebodohan (Syahrul YL, 2007)
INCOME
InformasiPengetahuan
PengajarKeluarga &Komunitas
Mahasiswa: Individual & Kolaborasi
Student-centered learning
Quality of Entering Student
Curriculum
Research/Community
Servicesactivities
Quality Resources
RAISE:
Better Professional-Technological Skills
National /InternationalJob Market
Better CompetitivenessBetter Employability
TEACHING LEARNING ACTIVITIES
Quality of Graduate
Efficiency-Productivity
Academic Atmosphere
Relevance
CommunityAcknowledgement
CommunityAcknowledgement
Sources of Funding Demand
for HE
Demandfor HE
Demandfor HE
Demandfor HE
SustainabilitySustainability
Management(Leadership)
Internal Management
1. Kita bisa merobah nasib bangsa ini dengan memulai dari diri sendiri
2. Institusi pendidikan mempunyai peran yang sangat besar dalam mendeteksi, merencanakan, mengintervensi dan mengevaluasi perkembangan berbagai macam penyakit
3. If you are thinking a year head, plant a SEED.
If you are thinking a decade ahead, plant a Tree.
If you a thinking a century ahead, Educate the People especially Children
Kesimpulan
Pusat Intelegensia
KURRE’ SUMANGA’