Pengembangan Institusi
-
Upload
hadi-wahyono -
Category
Documents
-
view
25 -
download
0
description
Transcript of Pengembangan Institusi
Pengembangan Kelembagaan embangunan
Oleh Hadi Wahyono
1
Pengertian Institusi: Pengertian Institusi: Pranata, KelembagaanPranata, Kelembagaan
3
Pengertian Pengertian Institusi = PranataInstitusi = Pranata• Institusi (pranata)
– Rules, enforcement characteristics of rules, and norms of behaviour that structure repeated human interaction
– Rules of the game in a society; humanly devised constraints that shaped human interaction
• Pranata mencakup– peraturan (aspek legal)– norma-norma berperilaku (unsur nilai)– aturan main (penegakan)
4
Pengertian KelembagaanPengertian Kelembagaan
• Kelembagaan diberi berbagai istilah yang beragam, diantaranya adalah: kelembagaan, lembaga, lembaga sosial, institusi, institusi sosial, organisasi, organisasi sosial, kelompok sosial, group, group sosial, asosiasi, birokrasi, biro, dewan,majelis, kesatuan, dan perserikatan,himpunan.
• Dalam literatur, “kelembagaan” (social institution) sering disandingkan atau disilangkan dengan “organisasi” (social organization).
• Terdapat kebelumsepahaman tentang arti “kelembagaan” di kalangan ahli, seperti pendapat berikut ini::“What contstitutes an ‘institution’ is a subject of continuing debate among social scientist….. The term institution and organization are commonly used interchangeably and this contributes to ambiguityand confusion” (Norman Uphoff, 1986). “…belum terdapat istilah yang mendapat pengakuan umum dalam kalangan para sarjana sosiologi untuk menterjemahkan istilah Inggris ‘social institution’……. Ada yang menterjemahkannya dengan istilah ‘pranata’ ….. ada pula yang ‘bangunan sosial’” (Koentjaraningrat, 1997).
5
Ragam Istilah Kelembagaan
Di Indonesia, “kelembagaan” diberi berbagai nama dan istilah yang beragam, dan tidak konsisten, yaitu:
- Kelembagaan - Lembaga- Lembaga Sosial - Institusi- Institusi Sosial - Organisasi- Organisasi Sosial - Kelompok sosial- Group - Group Sosial- Asosiasi - Birokrasi- Biro - Dewan- Majelis - Kesatuan- Perserikatan - Himpunan
6
Ciri Substansi KelembagaanKelembagaan adalah social form. Ibarat organ-organ dalam tubuh manusia. Kata “kelembagaan” menunjuk kepada: – Sesuatu yang bersifat mantap (established) yang hidup
(constitued) di dalam masyarakat. – Suatu pemantapan perilaku (ways) yang hidup pada suatu
kelompok orang. – Merupakan sesuatu yang stabil, mantap, dan berpola. – Berfungsi untuk tujuan-tujuan tertentu dalam masyarakat.– Ditemukan dalam sistem sosial tradisional dan modern.– Berfungsi untuk mengefisienkan kehidupan sosial.– Merupakan kelompok-kelompok sosial yang menjalankan
masyarakat. – Tiap kelembagaan dibangun untuk satu fungsi tertentu
(kelembagaan pendidikan, ekonomi, agama, dan lain-lain).
7
Pranata Pranata ≠ Lembaga≠ Lembaga• Pranata tidak sama dengan lembaga, dalam
pengertian bahwa lembaga sama dengan organisasi.– Organisasi hanya skala mikro, pranata makro
sifatnya.
• Dua dimensi pranata– Formal (hukum, konsensus, peraturan)– Informal (norma, perilaku, kebiasaan, etika)
• Pranata juga tidak hanya berarti pemerintah (yang mempunyai otoritas dalam penetapan rules of the game) tetapi juga masyarakat (yang menjalankan rules of the game).
8
Pembedaan Pembedaan “kelembagaan” dan “organisasi”“kelembagaan” dan “organisasi”
• Kelembagaan adalah tradisional, organisasi modern.
• Kelembagaan dari masyarakat itu sendiri, organisasi datang dari atas.
• Kelembagaan dan organisasi berada dalam satu kontinuum. Organisasi adalah kelembagaan yang belum melembaga (Norman Uphoff). Yang sempurna adalah organisasi yang melembaga.
• Organisasi merupakan bagian dari kelembagaan. Organisasi sebagai organ kelembagaan.
9
10
Kelembagaan dan OrganisasiSyahyuti (2003)
• Kelembagaan/ organisasi terdiri atas dua aspek, yakni: “aspek kelembagaan” dan “aspek keorganisasian”.
• Aspek kelembagaan = aspek kultural = aspek dinamis. Hal-hal yang abstrak, merupakan “jiwa” kelembagaan. Berupa nilai, aturan, norma, kepercayaan, moral, ide, gagasan, doktrin, keinginan, kebutuhan, orientasi, dan lain-lain.
• Aspek keorganisasian = aspek struktural = aspek statis. Lebih visual. Berupa struktur, peran, keanggotaan, hubungan antar peran, integrasi antar bagian, struktur kewenangan, hubungan kegiatan dengan tujuan, aspek solidaritas, klik, profil, pola kekuasaan, dan lain-lain.
• Keduanya membentuk: “perilaku kelembagaan” atau “kinerja kelembagaan”.
11
Perbandingan Karakteristik Aspek-aspek Kelembagaan Dan Aspek-aspek Keorganisasian
Aspek Kelembagaan Aspek Keorganisasian
1. Fokus pada perilaku sosial. 1. Fokus kajian pada struktur sosial.
2. Inti kajiannya adalah nilai (value), aturan (rule), dan norma (norm).
2. Inti kajiannya pada peran (roles).
3. Kajian lebih jauh: custom, mores, folkways, usage, kepercayaan, moral, ide, gagasan, doktrin, keinginan, kebutuhan, orientasi, pola-pola kelakuan, fungsi dari tata kelakuan, dll.
3. Kajian lebih jauh tentang: peran, hubungan antar peran, integrasi sosial, struktur, kewenangan, kekuasaan, aspek solidaritas, klik, dll.
4. Perubahan sosial bersifat kultural 4. Bersifat struktural
5. Proses perubahan lebih lama. 5. Lebih cepat.
6. Bersifat lebih abstrak dan dinamis. 6. Lebih visual dan statis.
7. Dalam ilmu sosiologi berada dalam topik “proses sosial”.
7. Berada dalam topik kajian “struktur sosial”.
TANTANGAN DAN PERMASALAHAN KELEMBAGAAN
12
Kegagalan pengembangan kelembagaan
• Birokrasi yang sukar berubah.• Kapasitas dan kapabalitas organisasi
pemerintah yang tidak sesuai dengan sifat dan bentuk kelembagaan.
• Pengembangan lembaga-lembaga baru untuk melayani kepentingan sendiri.
• Empowerment mengalami kegagalan.
Kelembagaan tidak dikembangkan dengan tujuan
pengembangnya• Kelembagaan-kelembagaan yang dibangun
terbatas hanya untuk memperkuat ikatan-ikatan horizontal, namun lemah dalam ikatan vertikal.
• Kelembagaan dibentuk lebih untuk tujuan distribusi bantuan dan memudahkan tugas kontrol bagi pelaksana program, bukan untuk peningkatan social capital masyarakat secara mendasar.
• Akibatnya, kelembagaan akan bubar sesaat setelah ditinggalkan pelaksananya.
Pengembangan kelembagaan yang terlalu bersifat struktural
• Struktur keorganisasian yang dibangun relatif seragam, yang bias.
• Meskipun kelembagaan sudah dibentuk, namun pembinaan yang dijalankan cenderung individual terbatas kepada pengurus dan tokoh-tokoh dengan prinsip trickle down effct, bukan social learning approach.
• Pengembangan kelembagaan selalu menggunakan jalur struktural, dan lemah dari pengembangan aspek kulturalnya.
• Sruktur organisasi dibangun lebih dahulu, namun tidak diikuti perkembangan aspek kulturalnya (visi, motivasi, semangat, manajemen, dan lain-lain).
Introduksi pengembangan kelembagaan yang gagal
• Introduksi kelembagaan lebih banyak melalui budaya material dibanding nonmaterial, atau merupakan perubahan yang materialistik.
• Introduksi kelembagaan baru telah merusak kelembagaan lokal yang ada sebelumnya, termasuk merusakkan hubungan-hubungan horizontal yang telah ada.
Pengembangan kelembagaan cenderung bersifat simbolisme
• Pengembangan kelembagaan masih lebih merupakan jargon politik daripada kenyataan yang ada di lapangan.
• Kelembagaan dikembangkan sekedar lips-service, meredakan tuntutan masyarakat, tanpa memenuhi tuntutan yang sebenarnya.
Pengembangan kelembagaan yang bertentangan dengan sektoral
• Kelembagaan pendukung untuk tidak dikembangkan dengan baik, karena struktur pembangunan yang bersifat parsial/ sektoral, tidak komprehensif.
• Kelembagaan lokal dianggap tidak memiliki “jiwa” ekonomi yang memadai karena itu harus diganti, produksi sehingga yang dibangun adalah kelembagaan-kelembagaan yang ada pada kegiatan produksi saja.
TANTANGAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
Pelembagaan bukan pengorganisasian
LembagaLembaga
Orientasi Pada KebutuhanOrientasi Pada Kebutuhan
Peranan Yang DimainkanPeranan Yang Dimainkan
UpacaraUpacara
Pengakuan karena MembudayaPengakuan karena Membudaya
Pengawasan SosialPengawasan Sosial
Terlibatnya PendukungTerlibatnya Pendukung
EmpirikEmpirik
Tradisi turun-temurunTradisi turun-temurun
Berpegang Pada NormaBerpegang Pada Norma
Prioritas Usia dan GengsiPrioritas Usia dan Gengsi
Alat Memenuhi kebutuhanAlat Memenuhi kebutuhan
OrganisasiOrganisasi
Orientasi Pada TujuanOrientasi Pada Tujuan
Tugas Yang DilaksanakanTugas Yang Dilaksanakan
ProsedurProsedur
Pengakuan karena didirikan resmiPengakuan karena didirikan resmi
Pengawasan PeraturanPengawasan Peraturan
KeanggotaanKeanggotaan
Digagas dan DiwujudkanDigagas dan Diwujudkan
Kebiasaab karena RutinKebiasaab karena Rutin
Kesetiaan Pada TujuanKesetiaan Pada Tujuan
Prioritas Keterampilan dan Prioritas Keterampilan dan kemahirankemahiran
Alat Mencapai TujuanAlat Mencapai Tujuan
Penggunaan jenis kelembangaan yang tepat
Mutakhir Negara
Agama
Ekonomi
Pendidikan/Pengajaran
Keluarga
Tradisional Individu
Kecenderungan pengorganisasian modern
(Himes, 1976 dan Giddens, 2000)
• Memudarnya Fungsi Kekerabatan • Manusia semakin mengenal spesialisasi dalam
memenuhi keperluan hidup• Cenderung Sekuler dan mengunggulkan
Rasionalitas• Masyarakat Makin Bersandar pada media massa• Hambatan melakukan lintas kawasan semakin
kecil• Mengunggulkan demokratisasi• Arus Balik Perubahan
Spektrum Pengelolaan Pembangunan
PengelolaanBerbasisPemerintahan
Pengelolaan Berbasis Komunitas
Pengelolaan
Sentralitas
Pemerintah
Pengelolaan
Swadaya
Komunitas
Muncul Gagasan Pemberdayaan
Pendekatan Partisipatif
PengumpulaPengumpulan Informasin Informasi
KonsultaKonsultasisi
Kolaborasi/Kolaborasi/Pembuatan Pembuatan Keputusan BersamaKeputusan Bersama
Aksi Aksi PemberdayaaPemberdayaan/Kendali n/Kendali BersamaBersama
DangkalDangkal DalamDalam
Pengembangan kelembagaan melalui perubahan yang berencana
Sifat prosesSifat proses RRapid apid AAppraisalppraisal PParticipatory articipatory AppraisalAppraisal
Cara melakukanCara melakukanPenggalian / Penggalian / pengumpulan pengumpulan
informasiinformasi
Saling berbagi - Saling berbagi - pemberdayaanpemberdayaan
Peran orang luarPeran orang luar PenyelidikPenyelidik FasilitatorFasilitator
Peran orang dalamPeran orang dalam Sumber Informasi / Sumber Informasi / ObyekObyek Pelaku / SubyekPelaku / Subyek
Informasi dimiliki, Informasi dimiliki, dianalisa dan dianalisa dan
digunakan olehdigunakan olehOrang luarOrang luar Masyarakat setempatMasyarakat setempat
Hasil jangka panjangHasil jangka panjang Perencanaan Proyek, Perencanaan Proyek, publikasipublikasi
Kelembagaan dan Kelembagaan dan tindakan masyarakat tindakan masyarakat
lokal yang lokal yang berkelanjutanberkelanjutan
Pengembangan kelembagaan saling memberdayakan
organisasi
Kelembagaan Organisasi
organisasi organisasi organisasi
PEMERINTAHStakeholders*
Lain
Kawasan Kerjasama Antar
Organisasi.
Kuatkan Kerjasama Antar Organisasi
Kelembagaan organisasi
Kelembagaan organisasi
Kelembagaan organisasi
Kuatkan Organisasi
Kerjasama Kreatif
Rekayasa Sosial?Atau
Pendekatan Partisipatif ?
STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
28
29
Strategi pengembangan kelembagaanStrategi pengembangan kelembagaan
• Pengertian– Bagaimana organisasi menjalankan misi dan visinya secara
jelas dan terfokus serta didukung oleh kebijakan, rencana, sasaran, target dan proses yang relevan.
• Sub-kriteria– Kebijakan dan strategi berdasarkan kebutuhan dan saat
sekarang serta harapan para stakeholders di masa depan.
• Aspek-aspek yang dicakup– Memperoleh informasi dan mencari tahu bagaimana
kedudukan organisasi dalam konteks yang lebih luas.– Mengantisipasi bagaimana kebutuhan di masa depan, sesuai
dengan “keinginan pasar” (klien, pelanggan, target group).– Mengantisipasi dan memahami bagaimana perilaku aspek-
aspek eksternal yang terkait dengan organisasi.
30
Kerangka model pengembanganKerangka model pengembangan
31
Kerangka model pengembanganKerangka model pengembangan
32
Integrasi sebagai strategi Integrasi sebagai strategi dasardasar
• Integrasi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi berjalannya sebuah kebijakan, sehingga program berjalan dengan efektif
• Integrasi dilakukan melalui:– Memberikan peluang bagi terlaksananya
perencanaan dan implementasi efektif dari serangkaian trade-off
– Memampukan organisasi pelaksana untuk bekerja dengan lebih efektif
– Mengidentifikasi dan memobilisasi sumberdaya finansial dan sumberdaya manusia
33
Syarat sukses Syarat sukses pengintegrasianpengintegrasian
Kesuksesan yangkelihatan dengan
tercapainyatujuan-tujuan
Hambatanuntuk integrasi
Tekanan untuk integrasi
Dukungan politik,popular (publik), danprofesional
34
Tingkat dan prasyarat Tingkat dan prasyarat integrasiintegrasi
Prasyarat
Integrasi Integrasi
lembaga dan keuangan
Koordinasi Koordinasi Mekanisme
koordinasi dan komunikasi
Kerjasama Kerjasama Kerjasama Motivasi dari
sasaran-sasaran umum
1
2
3
+
+
KERANGKA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
35
Maksud
Mengembangan kebijakan peraturan dan strategi.
Implementasi strategi dan kebijakan.
Bagaimana Caranya?
Perhatian yang kecil terhadap pengembangan kapasitas untuk mendukung implementasi kebijakan
terkait dengan pembangunan berkelanjutan.
Posisi pengembangan kelembagaan
37
Hal-hal terkait pengembangan kelembagaan
Sumber Daya Manusia(Individual)
Intra-kapasitas organisasi.
Inter-kapasitas organisasi.
Eksernal peraturan kelembagaan dan insentif.
Sumber Daya Manusia(pengembangan
individual)
Proses meningkatkan pemahaman dan ketrampilan setiap anggota, dan akses ke pengetahuan dan informasi untuk melakukan tugasnya secara efektif.
Penekanan lebih besar pada proses terkait dan ketrampilan. Komunikasi. Kerjasama. Resolusi konflik. Membangun infrastruktur koalisi. Fasilitasi. Negosiasi. Kreativitas. Refleksi.
Bagaimana isu mengolah pengetahuan dan mengembangkan keterampilan menjadi perhatian kebijakan utama.
Untuk mencapai hal tersebut, lingkungan
organisasi harus dinamis & responsif ...
Intra-kapasitas organisasi
Proses bagaimana segala sesuatu dilakukan secara kolektif antar bagian di dalam sebuah organisasi.
Perubahan gaya manajemen yang fleksibel dan responsif - berarti struktur organisasi baru dan keterkaitan hubungan antar bagian yang berbeda.
Pengembangan jejaring internal - informal lebih lanjut tentang proses dari prosedur dan struktur, yang dibangun berdasarkan kepercayaan dan resiprositas (timbal-balik).
Kolaborasi - pertukaran kebutuhan yang sebenarnya, ide, tanggung jawab dan pengawasan.
Komunikasi - komunikasi internal yang bersifat kritis terhadap setiap bagian.
Inter-kapasitas organisasi
Segala sesuatu harus dilakukan secara kolektif antar organisasi.
Pengembangan jejaring-formal dan informal lebih lanjut tentang proses dari prosedur dan struktur, berdasarkan kepercayaan dan resiprositas (imbal-balik).
Kolaborasi-pertukaran asli kebutuhan, ide, tanggung jawab dan pengawasan.
Terus-menerus belajar dan refleksi-sebagai eksperimen dengan pengaturan kelembagaan yang ada.
Perubahan-perubahan tersebut membutuhkan dukungan dari semua
kelembagaan pembangunan…
Eksternal peraturan dan insentif kelembagaan
Perubahan hukum dan peraturan yang harus dibuat untuk memungkinkan organisasi dan lembaga di semua tingkat dan di semua sektor untuk dapat meningkatkan kapasitas mereka.
Pembangunan sektor terkait harus tertanam sebagai paradigma kebijakan publik - tindakan pemerintah daerah, membangun tindakan, tindak sektor terkait dan sebagainya.
Strategi - Program pembangunan yang disertai aksi nyata.
Dukungan dan pemahaman terhadap ketrampilan yang dibutuhkan.
Dukungan jaringan informal dan kolaborasi. Mempromosikan komunikasi yang terbuka. Mempromosikan dan mendukung monitoring
dan evaluasi yang terbuka.
TERIMA KASIH
45