199165335 Refrat Sinusitis

download 199165335 Refrat Sinusitis

of 24

Transcript of 199165335 Refrat Sinusitis

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    1/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Sinusitis merupakan penyakit yang sering ditemukan dalam praktek dokter sehari–hari,

     bahkan dianggap sebagai salah satu penyebab gangguan kesehatan tersering di seluru dunia.

    Sinusitis didefiniskan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal. Umumnya disertai atau dipicu

    oleh rinitis sehingga sering disebut (common cold) yang merupakan infeksi virus, yang

    selanjutnya dapat diikuti oleh infeksi bakteri .1

    Sinusitis adalah salah satu penyakit yang banyak ditemukan di Amerika Serikat.

    Diperkirakan 1 dari orang Amerika menderita sinusitis sekali dalam hidup mereka. !eskipun

     bukan merupakan penyakit yang serius dan tidak membutuhkan penanganan medis segera,

     penyakit inflamasi sinus mengakibatkan kehilangan produktivitas kerja dan di sekolah. Sekitar 

    "#," juta penduduk Amerika Serikat merupakan penderita sinusitis kronik dan 1$ % dari

     penduduk menderita rhinosinusitis alergi.#

    &ada umumnya komplikais sinusitis sudah menurun secara nyata sejak ditemukannya

    antibiotik,komplikasi berat biasanya terjadi pada sinusitis akut atau pada sinusitis kronik dengan

    eksarsabasi akut, berupa komplikasi orbita atau intrakranial, 'eberapa faktor yang didugasebagai penyebab terjadinya komplikasi antara lain karena terapi yang tidak adekuat, daya tahan

    tubuh yang rendah,virulensi kuman dan penanganan tindakan operatif (yang seharusnya)

    terlambat dilakukan.1

    1

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    2/24

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Anatomi Sinus Paranasal

    Sinus &aranasal merupakan salah satu organ tubuh marusia yang sulit dideskripsikan

    karena bentuknya sangat bervariasi pada tiap individu. Ada empat pasang sinus paranasal, mulai

    dari yang terbesar yaitu sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid, dan sinus sfenoid kanan dan

    kiri. Sinus paranasal merupakan hasil pneumatisasi tulang*tulang kepala, sehingga terbentuk 

    rongga di dalam tulang. Semua sinus mempunyai muara (ostium) ke dalam rongga hidung.

    Secara embrionik, sinus paranasal berasal dari invaginasi mukosa rongga hidung dan

     perkembangannya dimulai dari fetus usia "*+ bulan, kecuali sinus sfenoid dan frontal. Sinus

    maksila dan sinus etmoid sudah ada saat bayi lahir, sedangkan sinus frontal berkembang dari

    sinus etmoid anterior pada anak yang berusia kurang lebih tahun. &neumatisasi sinus sfenoid

    dimulai pada usia *1$ tahun dan berasal dari bagian superior rongga hidung. Sinus*sinus ini

    umumnya mencapai besar maksimal pada usia antara 1*1 tahun.

    -ambar 1. Sinus &aranasal

    #

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    3/24

    2.1.1 Sinus aksila1

    !erupakan sinus paranasal yang terbesar. Saat lahir sinus bervolume * ml, sinus

    kemudian berkembang dengan ceat dan akhirnya mencapai ukuran 1 ml saat de/asa. Sinus

    maksila berbetuk piramid. Dinding anterior sinus adalah permukaan fasial os maksila yang

    disebut fosa karina, dinding poteriornya adalah permukaan infra*temporal maksila, dinding

    medialnya ialah dinding lateral rongga hidung, dinding superiornya adalah dasar orbita dan

    dinding inferiornya adalah prosesus alveolaris dan palatum.

    Dari segi klinik yan perlu diperhatikan dari anatomi sinus maksila adalah0

    1) Dasar sinus maksila sangat berdekatan degan akar gigi rahang atas, yaitu premolar (&1

    dan ), molar (!1 dan !#), kadang* kadang juga gigi taring (), dan gigi molar !",

     bahkan akar* akar gigi tersebut dapat menonjol ke dalam sinus sehingga infeksi gigi

    geligi mudah naik ke atas dan menyebabkan sinusitis.

    #) Sinusitis maksila dapat menimbulkan komplikasi orbita

    ") 2stium sinus maksila terletak lebih tinggi dari dasar sinus, sehingga drenase hanya

    tergantung dari gerak silia, lagipula drenase juga harus melalui infundibulum yang

    sempit.

    2.1.2 Sinus !rontal1

    Sinus frontal terletak di os frontal mulai terbentuk sejak bulan ke empat fetus, berasal

    dari sel*sel resesus frontal atau dari sel* sel infundibulum etmoid. setelah lahir, sinus frontal

    mulai berkembang pada usia *1$ tahun dan akan mencapai ukuran maksimal sebelum usia #$

    tahun. Sinus frontal kanan dan kiri biasanya tidak simetris, dan dipisahkan oleh sekat yang

    terletak di garis tengah. 3urang lebih 1% orang de/asa hanya mempuyai satu sinus frontal, dan

    kurang lebih % sinus frontalnya tidak berkembang.

    Ukuran sinus frontal adalah #, cm tingginya, lebarnya #,+ cm, dan dalamnya #cm. Sinus

    frontal biasanya bersekat*sekat dan tepi sinusnya berlekuk*lekuk. 4idak adanya gambaran

    septum*septum atau lekuk*lekuk dinding sinus pada foto 5ontgen menunjukkan adanya infeksi

    sinus. Sinus frontal dipisahkan oleh tulang yang relatif tipis dari orbita dan fosa serebri anterior,

    sehingga infeksi dan sinus frontal mudah menjalar ke daerah ini. Sinus frontal berdrenase

    melalui ostiumnya yang terletak di resesus frontal, yang berhubungan dengan infundibulum

    etmoid.

    "

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    4/24

    2.1." Sinus Etmoi#1

    Dari semua sinus paranasal, sinus etmoid yang paling bervariasi dan akhir* akhir ini

    dianggap paling penting, karena dapat merupakan fokus infeksi bagi sinus*sinus lainnya.

    'erdasarkan letaknya, sinus etmoid dibagi menjadi0

    1) Sinus etmoid anterior yang bermuara di meatus medius dan sinus etmoid posterior yang

     bermuara di meatus posterior.

    #) Sinus posterior yang lebih besar dan lebih sedikit jumlahnya dan terletak di posterior dari

    lamina basalis

    Di bagian terdepan sinus etmoid anterior ada bagian yang sempit, disebut resesus frontal,

    yang berhubungan dengan sinus frontal. Sel etmoid yang terbesar disebut pula etmoid. Di daerah

    etmoid anterior terdapat suatu penyempitan yang disebut infundibulum, tempat bermuaranya

    ostium sinus maksila. &embengkakan atau peradangan di resesus frontal dapat menyebabkan

    sinusitis frontal dan pembengkakan di infundibulum dapat menyebabkan sinusitis maksila.

    Atap sinus etmoid yang disebut fovea etmoidalis berbatasan dengan lamina kribosa.

    Dinding lateral sinus adalah lamina papirasea yang sangat tipis dan membatasi sinus etmoid dari

    rongga orbita. Di bangian belakang sinus etmoid posterior berbatasan dengan sinus sfenoid.

    2.1.$ Sinus S%enoi#1

    Sinus sfenoid terletak dalam os sfenoid di belakang sinus etmoid posterior. Sinus sfenoid

    dibagi dua oleh sekat yang disebut septum intersfenoid. Ukurannya adalah # cm tingginya, dalam

    #," cm dan lebarnya 1,6 cm. volumenya bervariasi dari *6, ml. Saat sinus berkembang,

     pembuluh darah dan nervus di bangian lateral os sfenoid akan menjadi sangat berdekatan dengan

    rongga sinus dan tampak sebagai indentasi pada dinding sinus sfenoid.

    'atas*batasnya adalah sebelah superior terdapat fosa serebri media dan kelenjar hipofisa,

    sebelah inferiornya atap nasofaringe, sebelah lateral berbatasan dengan sinus kavernosus dan

    a.karotis interna (sering tampak sebagai indentasi) dan di sebelah posteriornya berbatasan dengan

    fosa serebri posterior di daerah pons.

    +

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    5/24

    2.1.& Kom'leks (stio)eatal1

    &ada sepertiga tengah dinding lateral hidung yaitu di meatus,ada muara*muara saluran

    dari sinus maksila,sinus frontal,dan sinus etmoid anterior.Daerah ini rumit dan sempit dan

    dinamakan kompleks ostio*meatal(32!),terdiri dari infundibulum etmoid yang terdapat di

     belakang prosesus unsinatus,resesus frontalis,bula etmoid,dan sel*sel etmoid anterior dengan

    ostiumnya dan ostium sinus maksila.

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    6/24

    -ambar #.Sinus &aranasal dan 3omplek 2steo*meatal.

    2.2 !UN*SI SINUS PA+ANASAL1

    Sampai saat ini belum ada persesuaian pendapat mengenai fisiologi sinus paranasal. Ada

    yang berpendapat bah/a sinus paranasal ini tidak mempunyai fungsi apa* apa karena

    terbentuknya sebagai akibat pertumbuhan tulang muka. 'eberapa teori yang dikemukakan

    sebagai fungsi sinus paranasal antara lain0

    1) Sebagai pengatur kondisi udara

    Sinus berfungsi sebagai ruang tambahan untuk memanaskan dan mengatur kelembaban

    udara inspirasi. 3eberatan terhadap teori ini ialah karena ternyata tidak didapati

     pertukaran udara yang definitif antara sinus dan rongga hidung. 7olumen pertukaran

    udara dalam ventilasi sinus kurang lebih 181$$$ volume sinus pada tiap kali bernapas,

    sehingga dibutuhkan beberapa jam untuk pertukaran udara total dalam sinus. 9agi pula

    mukosa sinus tidak mempunyai vaskularisasi dan kelenjar yang sebanyak mukosa

    hidung.

    #) Sebagai penahan suhu (thermal insulator)

    Sinus paranasal berfungsi sebagai penahan (buffer) panas, melindungi orbita dan fosa

    serebri dari suhu rongga hidung yang berubah* ubah. Akan tetapi kenyataannya sinus*

    sinus yang besar tidak terletak di antara hidung dan organ*organ yang dilindungi.

    ") !embantu 3eseimbangan 3epala

    Sinus membantu keseimbangan kepala karena mengurangi berat tulang muka. Akan

    tetapi bila udara dalam sinus diganti dengan tulang, hanya akan memberikan

     pertambahan berat sebesar 1% dari berat kepala, sehingga teori ini dianggap tidak 

     bermakna.

    +) !embantu 5esonasi Suara

    Sinus mungkin berfungsi sebagai rongga untuk resonancia suara dan mempengaruhi

    kualitas suara, akan tetapi ada yang berpendapat bah/a posisi sinus dan ostiumnya tidak 

    memungkinkan sinus berfungsi sebagai resonador yang efektif. 9agi:ula tidak ada

    korelasi antara resonansi suara dan besarnya sinus pada he/an* he/an tingkat rendah.

    ) Sebagai &eredam &erubahan 4ekanan Udara

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    7/24

    ;ungsi ini berjalan bila tidak ada perubahan tekanan yang besar dan mendadak,

    misalnya pada /aktu bersin atau membuang ingus.

    ) !embantu &roduksi !ukus

    !ukus yang dihasilkan oleh sinus paranasal memang jumlahnya kecil dibandingkan

    mukus yang dihasilkan oleh rongga hidung, namun efektif untuk membersihkan partikel

    yang turut masuk dengan udara inspirasi karena mukus ini keluar dari meatus medius,

    tempat yang paling strategis.

    2." Sinusitis

    Sinusitis adalah inflamasi mukosa sinus paranasal.Umumnya disertai atau dipicu oleh

    rinitis sehingga sering disebut rinosinusitis.1," yang ditandai dengan adanya dua atau lebih gejala,

    salah satunya termasuk hidung tersumbat8obstruksi8kongesti atau pilek (sekret hidung

    anterior8posterior). -ejala lain yang ditemukan berupa nyeri atau rasa tertekan di /ajah dan

     penurunan atau hilangnya penghidu. Serta salah satu dari temuan nasoendoskopi seperti polip,

    sekret mukopurulen, edema atau obstruksi mukosa di meatus medius dan8atau gambaran 4

    Scan berupa perubahan mukosa di kompleks osteo meatal dan8atau sinus." Sesuai dengan rongga

    yang terkena, sinusitis dibagi menjadi sinusitis maksila, sinusitis etmoid, sinusistis frontal dan

    sinusitis sphenoid.'ila mengenai beberapa sinus disebut multi sinusitis, sedangkan bila mengenai

    semua sinus paranasal disebut pan sinusitis.+

    2.".1 Etiologi #an %aktor 're#is'osisi

    'eberapa faktor etiologi dan predisposisi antara lain infeksi saluran nafas atas akibat

    virus, bermacam rinitis terutama rinitis alergi, rinitis hormonal pada /anita hamil, polip hidung,

    kelainan anatomi seperti deviasi septum atau hipertrofi konka, sumbatan kompleks ostio*meatal,

    infeki tonsil, infeksi gigi, kelaianan imunologik, diskinesia silia seperti pada sindroma

    katagener.1,$ &ada anak, hipertrofi adenoid merupakan faktor penting penyebab sinusitis. &olusi

    lingkungan, udara dingin dan kering, serta kebiasaan merokok dapat menyebabkan perubahan

    mukosa dan merusak silia sehingga dapat berpengaruh dalam timbulnya sinusitis.1

    6

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    8/24

    2.".2 Pato%isiologi1,&

    3esehatan sinus dipengaruhi oleh patensi ostium*ostium sinus dan kelancaran

    klirens dari mukosiliar di dalam kompleks osteo meatal (32!). Disamping itu mukus juga

    mengandung substansi antimikrobial dan

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    9/24

    1. =aringan submukosa di infiltrasi oleh serum, sedangkan permukaannya

    kering. 9eukosit juga mengisi rongga jaringan submukosa.

    #. 3apiler berdilatasi, mukosa sangat menebal dan merah akibat edema dan pembengkakan

    struktur subepitel. &ada stadium ini biasanya tidak ada kelainan epitel.

    ". Setelah beberapa jam atau sehari dua hari, serum dan leukosit keluar melalui epitel yang

    melapisi mukosa. 3emudian bercampur dengan bakteri, debris, epitel dan mukus. &ada

     beberapa kasus perdarahan kapiler terjadi dan darah bercampur dengan sekret. Sekret yang

    mula*mula encer dan sedikit, kemudian menjadi kental dan banyak, karena terjadi

    koagulasi fibrin dan serum.

    +. &ada banyak kasus, resolusi terjadi dengan absorpsi eksudat dan berhentinya pengeluaran

    leukosit memakan /aktu 1$ – 1+ hari.

    . Akan tetapi pada kasus lain, peradangan berlangsung dari tipe kongesti ke tipe purulen,

    leukosit dikeluarkan dalam jumlah yang besar sekali. 5esolusi masih mungkin meskipun

    tidak selalu terjadi, karena perubahan jaringan belum menetap, kecuali proses segera

     berhenti. &erubahan jaringan akan menjadi permanen, maka terjadi perubahan kronis,

    tulang di ba/ahnya dapat memperlihatkan tanda osteitis dan akan diganti dengan nekrosis

    tulang.&erluasan infeksi dari sinus kebagian lain dapat terjadi 0 (1) !elalui suatu tromboflebitis

    dari vena yang perforasi> (#) &erluasan langsung melalui bagian dinding sinus yang ulserasi atau

    nekrotik> (") Dengan terjadinya defek> dan (+) melalui jalur vaskuler dalam bentuk bakterimia.

    !asih dipertanyakan apakah infeksi dapat disebarkan dari sinus secara limfatik 

    2."." *e-ala Klinis1,$,

    3eluhan utama rinosinusitis adalah hidung tersumbat disertai nyeri8 rasa tekanan pada

    muka dan ingus purulen, yang sering kali turun ke tenggorokan. Dan juga dapat disertai gejala

    sistemik seperti demam dan lesu. 3eluhan nyeri atau rasa tekanan di daerah sinus yang terkena

    merupakan ciri khas sinusitis akut, serta kadang*kadang nyeri dirasakan di tempat lain. ?yeri di

     pipi menandakan sinusitis maksila, nyeri di antara atau di belakang kedua bola mata menandakan

    sinusitis etmoid, nyeri di dahi atau seluruh kepala menandakan sinusitis frontal. &ada sinusitis

    sfenoid, nyeri dirasakan di verteks, oksipital, belakang bola mata, dan daerah mastoid. &ada

    sinusitis maksila kadang*kadang ada nyeri alih ke gigi dan telinga.

    3riteria gejala 5inosinusitis Akut menurut American Academy of 2tolaryngology (AA2A)

    dan American 5hinologic Society (A5S) + 0

    @

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    10/24

    1. *e-ala ma/or

    • sakit daerah muka (sinus paranasal)

    • hidung buntu

    • ingus purulen8post nasal drip

    • gangguan penciuman

    • demam.

    2. *e-ala minor

    •  batuk*batuk 

    • lendir ditenggorok 

    • nyeri kepala

    • nyeri geraham

    • halitosis.

    5inosinusitis dicurigai bila didapatkan # gejala mayor atau lebih, atau 1 gejala mayor dan #

    gejala minor.

    'erdasarkan kronologi penyakit American Academy of 2tolaryngology (AA2A) dan

    American 5hinologic Society (A5S) membuat klasifikasi rinosinusitis yaitu +0

    1. 5inosinusitis akut (5SA) bila gejala berlangsung sampai dengan + minggu,

    2. 5inosinusitis akut berulang (rekuren) bila gejala sama dengan yang akut tetapi akan

    memburuk pada hari ke atau kambuh setelah mereda.

    ". 5inosinusitis subakut bila gejala berlangsung lebih dari + minggu, merupakan kelanjutan

    5SA yang tidak membaik tetapi gejala yang tampak lebih ringan.

    $. 5inosinusitis kronik bila gejala telah berlangsung lebih dari 1# minggu.

    &. 5inosinusitis kronik eksaserbasi akut adalah keadaan dimana terjadi serangan8infeksi

    akut pada infeksi kronik.

    2.".$ Diagnosis1

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

     penunjang. &emeriksaan fisik dengan rinoskopi anterior dan posterior, pemeriksaan naso*

    endoskopi sangat dianjurkan untuk diagnosis yang lebih tepat dan dini. 4anda yang khas adalah

    adanya pus di meatus medius (pada sinusitis maksila dan etmoid anterior dan frontal) atau di

    meatus superior (pada sinusitis etmoid posterior dan sfenoid).

    &ada rinosistis akut, mukosa edema dan hiperemis. &ada anak sering ada pembengkakan

    dan kemerahan di daerah kantus medius.

    1$

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    11/24

    &emeriksaan pembantu yang penting adalah foto polos atau 4 can. ;oto polos posisi

    /ater, &A dan lateral, umumnya hanya mampu menilai kondisi sinus*sinus besar seperti sinus

    maksila dan frontal. 3elainan akan terlihat perselubungan, batas udara*cairan (air-fluid level )

    atau penebalan mukosa.

    4 scan sinus merupakan  gold standard   diagnosis sinusitis karena mampu menilai

    anatomi hidung dan sinus, adanya penyakit dalam hidung dan sinus secara keseluruhan dan

     perluasannya.

    &ada pemeriksaan transluminasi sinus yang sakit akan menjadi suram atau gelap. 4etapi

     pemeriksaan ini sudah jarang digunakan karena sangat terbatas penggunaannya.

    &emeriksaan mikrobiologik dan tes resistensi dilakukan dengan mengambil secret dari

    meatus medius8superior, untuk mendapatkan secret yang tepat guna. Dan lebih baik lagi bila

    diambil secret yang keluar dari pungsi sinus maksila.

    Sinuskopi dilakukan dengan pungsi menembus dinding medial sinus maksila melalui

    meatus inferior, dengan alat endoskop bisa dilihat kondisi sinus maksila yang sebenarnya,

    selanjutnya dapat dilakukan irigasi sinus untuk terapi.

    2.".& Penatalaksanaan

    Sinusitis Akut

    Sinusitis akut dapat kita terapi dengan pengobatan (medikamentosa) dan pembedahan (operasi).

    Ada " jenis obat yang dapat kita berikan pada pasien sinusitis akut, yaitu1 0

    11

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    12/24

    1.Anti0iotik. Berikan golongan 'enisilin selama 1)1$ ari meski'un ge-ala klinik sinusitis

    akut tela ilang.

    2.Dekongestan lokal. Beru'a o0at tetes i#ung untuk mem'erlan3ar #rainase i#ung.

    3.Analgetik. Untuk menghilangkan rasa sakit.

    &embedahan ( operasi ) pada pasien sinusitis akut jarang kita lakukan kecuali telah terjadi

    komplikasi ke orbita atau intrakranial. Selain itu nyeri yang hebat akibat sekret yang tertahan

    oleh sumbatan dapat menjadi indikasi untuk melakukan pembedahan.

    1#

    2nset tiba*tiba dari # atau lebih gejala, salah

    sa

    tunya termasuk hidung tersumbat8 obstruksi8

    kongesti atau pilek> sekret hidung anterior8

     posterior> nyeri8 rasa tertekan di /ajah>

    &enghidu terganggu8 hilang

    &emeriksaan0 5inoskopi Anterior ;oto &olos S&?8 4omografi 3omputer tidak

    direkomendasikan

    -ejala kurang  dari hari atau membaik

    setelahnya

    ommon cold

    &engobatan simtomatik 

    4idak ada perbaikansetelah 1+ hari

    5ujuk ke dokterspesialis

    4eruskan terapi untuk6*1+ hari

    &erbaikan dalam +

     jam

    Steroid topikal

    Sedang

    5ujuk ke dokterspesialis

    4idak ada perbaikandalam + jam

    Antibiotik B steroid

    topikal

    'erat

    -ejala menetap atau

    memburuk setelah

    hari

    3eadaan yang harus segera di rujuk8 dira/at

    Cdema periorbita

    &endorongan letak bola mata

    &englihatan ganda

    2ftalmoplegi

    &enurunan visus

     ?yeri frontal unilateral atau bilateral'engkak daerah frontal

    4anda meningitis atau tanda fokal neurologis

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    13/24

      Skema penatalaksanaan rinosinusitis akut pada de/asa untuk pelayanan kesehatan

     primer berdasarkan European Position Paper on Rhinosinusitisnand Nasal Polyps

    2007.

    Sinusitis Kronis

    4erapi untuk sinusitis kronis 01,,11

    a. =ika ditemukan faktor predisposisinya, maka dilakukan tata laksana yang sesuai dan diberi

    terapi tambahan. =ika ada perbaikan maka pemberian antibiotik mencukupi 1$*1+ hari.

    1"

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    14/24

     b. =ika faktor predisposisi tidak ditemukan maka terapi sesuai pada episode akut lini B terapi

    tambahan. Sambil menunggu ada atau tidaknya perbaikan, diberikan antibiotik alternative 6 hari

    atau buat kultur. =ika ada perbaikan teruskan antibiotik mencukupi 1$*1+ hari, jika tidak ada

     perbaikan evaluasi kembali dengan pemeriksaan naso*endoskopi, sinuskopi (jika irigasi E tidak 

    membaik). =ika ada obstruksi kompleks osteomeatal maka dilakukan tindakan bedah yaitu 'SC;

    atau bedah konvensional. =ika tidak ada obstruksi maka evaluasi diagnosis.

    c. Diatermi gelombang pendek di daerah sinus yang sakit.

    d. &ada sinusitis maksila dilakukan pungsi dan irigasi sinus, sedang sinusitis ethmoid, frontal

    atau sfenoid dilakukan tindakan pencucian &roet

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    15/24

    -ambar + . ;CSS

    Faitu operasi yang ditujukan langsung pada sinus tersebut seperti 0 etmoidektomi, operasi

    9uc dan bedah sinus endoskopik fungsional atau ;CSS.

     Bedah Sinus Endoskopik

     fungsional (FESS)

    4eknik ini dapat juga dilakukan pada anak karena lebih fisiologis dan aman serta lebih

    efektif 

    2perasi ini di indikasikan pada 01,11

    1. 5inosinusitis akut pada anak dengan komplikasi.

    #. Sinusitis rekuren akut.". Sinusitis kronis yang gagal dengan terapi medika mentosa.

    4ujuan operasi ;CSS ini untuk membersihkan kelainan di komplek ostio meatal karena

    daerah ini adalah tempat primer terjadi infeksi sinus paranasal sehingga ventilasi dan aliran

    mukosa silia menjadi normal kembali melalui jalan alami.

    1

    # atau lebih gejala, salah satunya berupa

    hidung tersumbat8 obstruksi8 kongesti atau

     pilek> sekret hidung anterior8 posterior>

    nyeri8 rasa tertekan di /ajah>

    &enghidu terganggu8 hilang&emeriksaan0 5inoskopi Anterior 

    ;oto &olos S&?8 4omografi 3omputer tidak

    direkomendasikan

    4ersedia Cndoskopi

    &olip

    5ujuk Dokter Spesialis4G4 jika 2perasi

    Dipertimbangkan

    kuti skema polip

    hidung Dokter

    Spesialis 4G4

    kuti skema

    5inosinusitis kronik

    Dokter Spesialis 4G4

    4idak ada polip

    &emeriksaan 5inoskopi Anterior 

    ;oto &olos S&?8 4omografi

    3omputer tidak direkomendasikan

    Cndoskopi tidak

    tersedia

    9anjutkan terapi

    &erbaikan

    5eevaluasi setelah +

    minggu

    Steroid topikal

    uci hidungAntihistamin jika alergi

    5ujuk spesialis 4G4

    4idak ada perbaikan

    nvestigasi dan

    intervensi secepatnya

    &ikirkan diagnosis lain 0

    -ejala unilateral

    &erdarahan

    3rusta

    -angguan penciuman-ejala 2rbita

    Cdema &eriorbita

    &endorongan letak bola mata

    &englihatan ganda

    2ftalmoplegi

     ?yeri kepala bagian frontal yang berat

    'engkak daerah frontal

    4anda meningitis atau tanda fokal neurologis

    fokal

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    16/24

    Skema penatalaksanaan rinosinusitis kronik dengan atau tanpa polip hidung pada de/asa

    untuk pelayanan kesehatan primer dan dokter spesialis non 4G4 berdasarkan

     European Position Paper on Rhinosinusitisnand Nasal Polyps 2007.

    Skema penatalaksanaan berbasis bukti rinosinusitis kronik tanpa polip hidung pada de/asa untuk 

    dokter spesialis 4G4 berdasarkan European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps

    2007  

    1

    # atau lebih gejala, salah satunya berupa

    hidung tersumbat atau sekret hidung

     ber/arnar> nyeri bagian frontal, sakit

    kepala>

    -angguan &enghidu

    &emeriksaan 4G4 termasuk Cndoskopi0

    &ertimbangkan 4omografi 3omputer

    4es Alergi

    &ertimbangkan diagnosis dan

     penatalaksanaan penyakit penyerta> misal

    ASA

    5ingan 7AS $*" Sedang 7AS "*6

    Steroid topikal (spray) Steroid topikal tetes

    hidung

    Dievaluasi setelah " bulan

    &erbaikan

    9anjutkan Steroid4opikal

    Cvaluasi setiap bulan

    4idak membaik 

    'erat 7AS H 1$

    Steroid oral jangka

     pendek 

    Steroid topikal

    Cvaluasi setelah 1

     bulan

    &erbaikan 4idak membaik  

    4omografi 3omputer 

    2perasi4indak lanjut

    uci hidung

    Steroid topikal B oralAntibiotika jangka

     panjang

    &erlu investigasi dan

    intervensi cepat

    &ertimbangkan diagnosis lain 0

    -ejala unilateral

    &erdarahan

    3rusta

    3akosmia

    -ejala 2rbita

    Cdema &eriorbita

    &englihatan ganda

    2ftalmoplegi

     ?yeri kepala bagian frontal yang berat

    Cdem frontal

    4anda meningitis atau tanda fokal neurologis

    fokal

    5ingan 7AS $*"

    Steroid topikal

    ntranasal cuci hidung

    -agal setelah " bulan

    &erbaikan

    4indak lanjut =angka

    &anjang B cuci hidung

    Steroid topikal

    !akrolide jangka panjang

    Sedang atau berat 7AS

    H"*1$

    Steroid topikal

    uci hidung

    3ultur I resistensi 3uman!akrolid jangka panjang

    -agal setelah " bulan

    4omografi 3omputer 

    2perasi

    &erlu investigasi dan

    intervensi cepat

    &ertimbangkan diagnosis lain 0

    -ejala unilateral

    &erdarahan

    3rusta3akosmia

    -ejala 2rbita

    Cdema &eriorbita

    &englihatan ganda

    2ftalmoplegi

     ?yeri kepala bagian frontal yang berat

    Cdem frontal

    4anda meningitis atau tanda fokal neurologis

    fokal

    # atau lebih gejala, salah satunya berupa

    hidung tersumbat atau pilek yang tidak

     jernih> nyeri bagian frontal, sakit kepala>

    -angguan &enghidu&emeriksaan 4G4 termasuk Cndoskopi0

    &ertimbangkan 4omografi 3omputer

    4es Alergi

    &ertimbangkan diagnosis dan

     penatalaksanaan penyakit penyerta> misal

    Asma

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    17/24

    Skema penatalaksanaan rinosinusitis kronik dengan polip hidung pada de/asa untuk dokter 

    spesialis 4G4 berdasarkan European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2007 

    2.$ K(PLIKASI

    3omplikasi sinusitis telah menurun secara nyata sejak ditemukannya antibiotik.

    3omplikasi berat biasanya terjadi pada sinusitis akut maupun kronis dengan eksaserbasi akut,

     berupa komplikasi orbita,intrakranial,dan osteomielitis.1

    2.$.1 Kom'likasi (r0ita

    *am0ar &. Pem0engkakan 'a#a or0ita

    16

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    18/24

    Sinus Ctmoidalis merupakan penyebab komplikasi orbita yang tersering. &embengkakan

     pada orbita dapat merupakan tanda dari etmoiditis akut. ?amun, sinus maksilaris dan frontalis

     juga terletak di dekat orbita dan oleh karena itu dapat pula menimbulkan komplikasi pada orbita.

    4erdapat lima tahapan 0

    1. &eradangan atau reaksi edema yang ringan. 4erjadi pada isi orbita sebagai akibat

     peradangan sinus etmoidalis yang berada di dekatnya. 3eadaan ini lebih sering terjadi

     pada anak, karena lamina papirasea yang memisahkan orbita dan sinus etmoidalis

    seringkali merekah pada kelompok usia ini.

    #. Selulitis orbita. Cdema bersifat difus dan bakteri telah secara invasif menyerang isi

    orbita namun pus belum terbentuk.

    ". Abses Subperiosteal. &us terkumpul diantara periorbita dan dinding tulang orbita

    menyebabkan proptosis dan kemosis.

    +. Abses orbita. &ada tahap ini pus telah menembus periosteum dan bercampur dengan isi

    orbita. 4ahap ini disertai dengan gejala sisa neuritis optik dan kebutaan unilateral yang

    lebih serius. 3eterbatasan gerak otot ekstraokular mata yang terserang dan kemosis

    konjunctiva merupakan tanda khas abses orbita, juga proptosis yang makin bertambah.

    . 4rombosis sinus kavernosus. 3omplikasi ini merupakan akibat penyebaran bakteri

    melalui saluran vena ke dalam sinus kavernosus dimana selanjutnya terbentuk 

    tromboflebitis septik. Secara patognomonik, trombosis sinus kavernosus terdiri dari

    oftalmoplegia, kemosis konjunctiva, gangguan penglihatan yang berat, kelemahan dan

    tanda*tanda meningitis karena letak sinus kavernosus yang berdekatan dengan saraf 

    kranial , , 7, dan 7, dan berdekatan dengan otak.

    1

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    19/24

    *am0ar 4. Kom'likasi 'en/akit sinus 'a#a or0ita

    &engobatan dari komplikasi sinusitis pada orbita ini berupa pemberian antibiotik intravena

    dosis tinggi dan pendekatan bedah khusus untuk membebaskan pus dari rongga abses.

    !anfaat terapi antikoagulan pada trombosis sinus kavernosus masih belum jelas. &ada kasus

    tromboflebitis septik, masuk akal bila dikatakan bah/a pemberian antikoagulan hanya akan

    menyebarkan trombus yang terinfeksi.

    2.$.2 Kom'likasi Intrakranial

    1. eningitis Akut

    Disamping trombosis sinus kavernosus yang telah dijelaskan di atas, salah satu

    komplikasi sinusitis yang terberat adalah meningitis akut. nfeksi dari sinus paranasalis

    dapat menyebar sepanjang saluran vena atau langsung dari sinus yang berdekatan, seperti

    le/at dinding posterior sinus frontalis atau melalui lamina kribiformis di dekat sistem sel

    udara etmoidalis.,

    2. A0ses Dura

    Adalah kumpulan pus diantara dura dan tabula interna kranium> seringkali

    mengikuti sinus frontalis. &roses ini mungkin timbul lambat sehingga pasien mungkin

    a/alnya hanya merasa nyeri kepala, dan sebelum pus yang terkumpul mampu

    menyebabkan tekanan intrakranial yang memadai, mungkin tidak terdapat gejala

    neurologik lain. Abses subdural adalah kumpulan pus diantara duramater dan araknoid

     permukaan otak. -ejala*gejala kondisi ini sama dengan gejala abses dura yaitu nyeri

    kepala yang membandel, demam tinggi dengan tanda*tanda ransangan meningen. -ejala

    utama tidak timbul sebelum tekanan intrakranial meningkat atau sebelum abses memecah

    kedalam ruang subaraknoid.,

    ". A0ses (tak  

    1@

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    20/24

    Setelah sistem vena dalam mukoperiosteum sinus terinfeksi, maka dapat

    dimengerti bah/a dapat terjadi perluasan metastatik secara hematogen ke dalam otak.

     ?amun, abses otak biasanya terjadi melalui tromboflebitis yang meluas secara langsung.

    Dengan demikian, lokasi abses yang la

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    21/24

    *am0ar . Sistem 5ena se0agai -alur 'erluasan kom'likasi ke intrakranial

    3omplikasi*komplikasi intrakranial ini tidak boleh ditafsirkan selalu berjalan mengikuti

    urutan dari meningitis ke abses lobus frontalis. 3omplikasi ini dapat terjadi setiap saat

    dengan hanya sedikit atau tanpa keterlibatan varian lainnya. &engobatan infeksi supuratif 

    intrakranial yang berat berupa terapi antibiotik yang intensif, drainase secara bedah pada

    ruangan yang mengalami abses dan pencegahan penyebaran infeksi.

    &rinsip pengobatan komplikasi intrakranial ini yang paling utama tentunya adalah

     pencegahan dengan cara mengatasi sinusitis dengan adekuat. ?amun selain itu, apabila

    komplikasi telah terjadi, diagnosis dini akan sakan penting untuk mencegah perburukan

     prognosis. &emberian cairan intravena dan pemberian antikonvulsan harus dilakukan

    secepatnya. Untuk mencegah perluasan, dapat ditambahkan pemberian deEamethasone

    intravena. &engobatan antimikrobial dilakukan setelah kultur bakteri anaerobik didapatkan

    dari pengumpulan pus. Antibiotik yang biasa diberikan adalah golongan penisilin,

    metronida

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    22/24

    dideskripsikan oleh Sir &ercival &ott (16$). 4andanya berupa edema pada otot dari alis dengan

     pembengkakan lunak> biasanya ada nyeri dahi, demam tingkat rendah dan leukositosis.

    &enyebaran infeksi dari sinus yang bersangkutan dengan rute hematogenous (retrograde

    thrombophlebitis) atau langsung (melalui erosi atau melalui rekahan yang ada atau komplikasi

    dehiscences.) 4 scan dapat menggambarkan tingkat penyakit dan mengevaluasi SS& lainnya.

    Stafilokokus terlibat dalam sebagian besar kasus, juga terlihat Streptokokus, pneumokokus, serta

    *hemolitik streptokokus ', anaerob dalam beberapa kasus.@

    Antibiotik gol 7 jangka panjang, seperti dalam kasus lain dari osteomyelitis, diperlukan.

    nafcillin digunakan, diikuti dengan antibiotik spesifik kultur ketika kultur tersedia.Drainase dari

    sinus seperti pada jenis lain dari sinusitis yang rumit diperlukan, biasanya melalui trephination

    atau frontoethmoidectomy. &asien mungkin memerlukan debridemen tulang yang terinfeksi jika

    gagal merespon terhadap antibiotik.@

    2.$.$ Kelainan Paru

    3elainan paru seperti bronkitis kronik dan bronkiektasis. Adanya kelainan sinus

     paranasal disertai dengan kelainan paru ini disebut sinobronkitis. Selain itu juga dapat

    menyebabkan kambuhnya asma bronchial yang sukar dihilangkan sebelum sinusitisnya

    disembuhkan1.

    ##

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    23/24

    BAB "

    KESIPULAN

    Sinusitis adalah radang mukosa sinus paranasal. Umumnya disertai atau dipicu oleh

    rinitis sehingga sering disebut rinosinusitis yang ditandai dengan adanya dua atau lebih gejala,

    salah satunya termasuk hidung tersumbat8obstruksi8kongesti atau pilek (sekret hidung

    anterior8posterior).. Sinusitis dapat terjadi akut, berulang atau kronis.

    Sinusitis akut dapat disebabkan oleh rinitis akut, infeksi faring, infeksi gigi rahang atas

    (dentogen), trauma. -ejala klinis dapat berupa demam dan rasa lesu. &ada hidung dijumpai ingus

    kental. Dirasakan nyeri didaerah infraorbita dan kadang*kadang menyebar ke alveolus.

    &enciuman terganggu dan ada perasaan penuh dipipi /aktu membungkuk ke depan . ?yeri di pipi

    menandakan sinusitis maksila, nyeri di antara atau di belakang kedua bola mata menandakan

    sinusitis etmoid, nyeri di dahi atau seluruh kepala menandakan sinusitis frontal. &ada sinusitis

    sfenoid, nyeri dirasakan di verteks, oksipital, belakang bola mata, dan daerah mastoid. &ada

    sinusitis maksila kadang*kadang ada nyeri alih ke gigi dan telinga.&ada pemeriksaan tampak 

     pembengkakan di pipi dan kelopak mata ba/ah. &ada rinoskopi anterior tampak mukosa konka

    hiperemis dan edema. &ada rinoskopi posterior tampak mukopus di nasofaring (post nasal drip).

    4erapi medikamentosa berupa antibiotik selama 1$*1+ hari dan terapi pembedahan pada

     pasien yang nyerinya hebat.

    Sinusitis kronik gejalanya berupa kongesti atau obstruksi hidung, nyeri kepala setempat,

    sekret di hidung, sekret pasca nasal ( post nasal drip), gangguan penciuman dan pengecapan.

    &ada rinoskopi anterior ditemukan sekret kental purulen dari meatus medius. &ada rinoskopi

     posterior tampak sekret purulen di nasofaring. &engobatan sinusitis kronik dilakukan secara

    konservatif dengan antibiotik selama 1$ hari, dekongestan lokal dan sistemik, juga dapat

    dilakukan diatermi gelombang pendek selama 1$ hari di daerah sinus maksila, pungsi dan irigasi

    sinus. =ika gagal dapat dilakukan operasi ald/ell*9uc dan 'edah Sinus Cndoskopi ;ungsional.

    #"

  • 8/18/2019 199165335 Refrat Sinusitis

    24/24

    3omplikasi dari sinusitis dapat berupa komplikasi orbita (peradangan ringan, sellulitis

    orbita, abses subperiosteal, abses periorbita, trombosis sinus kavernosus), intrakranial

    (meningitis, abses epidural, abses subdural, dan abses otak).

    DA!TA+ PUSTAKA

    1. lmu 3esehatan 4elinga Gidung 4enggorok 3epala 9eher, edisi . =akarta0 'alai &enerbit

    ;3U> #$$6. hal 1$*"#. 'ecker D-. Sinusitis. =urnal of 9ong*4erm Cffects of !edical mplants. #$$" > 1" (") >

    16*1@+.". Curopean &osition &aper on 5hinosinusitis and ?asal &olyposis. 5hinology, Supplement

    #$, #$$6.

    +. 2S-U4G25&C =D. Adult 5hinosinusitis0 Diagnosis and !anagement. American ;amily

     physician. !edical University of South arolina, harleston, South arolina.

     #$$1 =an 1>"(1)0@*66.. '2CS 'uku Ajar &enyakit 4G4 Cdisi . -eorge 9 Adams, 9a/rence 5 'oies =r, &eter A

    Gigler, &enerbit 'uku 3edokteran C-, =akarta, ndonesia, #$$$.

    . http088///.sinus/ars.com8rhinosinusitis.asp6. http088///.hopkinsmedicine.org8sinus8sinusKconditions8rhinosinusitis.html 

    . 2Efort 4eEtbook 2f !edicine +th Cdition. #$$". David A Larell. Cbook.

    @. arla !. -iannoni. 1@@. omplicatios of Sinusitis. 'aylor ollege of !edicine.1$. urrent !edical Diagnosis And 4reatment #$$. 9a/rence ! 4ierney, Stephen =

    !c&hee, !aEine A &apadaEis. !c-ra/ Gill Appleton 9ange, 4oronto USA. Cbook.

    11. &inheiro AD, ;acer -L, 3ern C'. Sinusitis current concept and management. n 0 'ailey

    ed. 2tolaryngology* Gead and neck surgery. Second edition. &hiladelphia. 9ippincot*

    5aven &ublisher>1@@0++1*.

    #+

    http://www.sinuswars.com/rhinosinusitis.asphttp://www.hopkinsmedicine.org/sinus/sinus_conditions/rhinosinusitis.htmlhttp://www.sinuswars.com/rhinosinusitis.asphttp://www.hopkinsmedicine.org/sinus/sinus_conditions/rhinosinusitis.html