Post on 03-Feb-2016
Oleh :
Bramantya andyatma 201310330311166
PEMERIKSAAN SENSIBILITAS (sensorik)
Fungsi Sensori (secara klinis)
Modalitas Primer
Modalitas Sekunder
Raba Nyeri Suhu Sensasi posisi sendi Fibrasi Tekan
Diskriminasi 2 titikStereognosisGrafestesiaBarognosis
Dejong`s.2005
Anatomi Serabut saraf sensoris pada medula spinalisDuus' Topical Diagnosis in Neurology © 2005
Syarat Pemeriksaan Sensibilitas
PenderitaSadarKooperatif dengan kecerdasan yang cukup Sebelum melakukan tindakan diterangkan
kepada penderita respon apa yang diharapkan
Dejong`s.2005, Ngoerah, IGNG. 1990.
Pemeriksaan Pasien tidak terpengaruh oleh pemeriksa
pasien menutup mata (obyektif)Pertama sajikan penilaian untuk
perangsangan daerah proksimal dan distal dan bandingkan hasil daerah antar kedua ujung.
Intensitas perangsangan harus diubah-ubah
Buatlah peta manifestasi sensorikBandingkan keadaan penderita dengan saraf
tepi atau dengan peta dermatom (Foerster)
Dejong`s.2005, Ngoerah, IGNG. 1990.
Sensibilitas Primer
Pemeriksaan raba halus
Pemeriksaan nyeri superfisial
Pemeriksaan nyeri dalam
Pemeriksaan suhu
Pemeriksaan sensasi gerak dan sikap
Pemeriksaan sensasi getar/vibrasi
Pemeriksaan sensasi tekan
Pemeriksaan raba halus
Teknik pemeriksaan Sentuh kulit penderita dengan kapas Respon yang diharapkan adalah jawaban “Ya” bila
disentuh Bandingkan rasa raba kiri kanan, proksimal dan distal Bila terdapat perbedaan, lakukan lebih teliti bandingkan
yang sehat dengan yang dicurigai ada gangguan.
Interpretasi Normal Anestesia Hipestesia
Pemeriksaan nyeri superfisial
Teknik pemeriksaan Pemeriksaan menggunakan jarum pentul Rangsang pada kulit Respon yang diharapkan “tajam’ tumpul”
Interpretasi : Normal Analgesia Hipalgesia hiperalgesia
Pemeriksaan nyeri dalam
Tehnik pemeriksaan Dilakukan pemijatan pada betis atau tendon
achiles dengan menekan antara ibu jari dan telunjuk
Respon yang diharapkan “ nyeri /tidak terasa nyeri”
Pemeriksaan suhu
Tehnik pemeriksaan Pemeriksaan menggunakan tabung air hangat (40-45oC) Dan tabung air dingin (10-15oC) Sentuh kulit secara bergantian Respon yang diharapkan “panas, dingin”
Interpretasi Normal Termanestesia Termihipestesia Termihiperestesia
Pemeriksaan sensasi gerak dan sikap
Tehnik pemeriksaan Kenalkan gerakan yang akan dilakukan Respon yang diharapkan (‘naik, turun”) Jari –jari rileks dan digerakkan secara pasif
Interpretasi Normal, Kinanestesia,
kinhipestesia
Pemeriksaan sensasi getar/vibrasi
Tehnik pemeriksaan Pemeriksaan menggunakan garpu tala 128 Hz Garpu tala digetarkan pada bagian tubuh (Maleolus,
tuberositas tibia, SIAS, falang proksimal ibu jari tangan pada prosesus stiloideus radii dan ulnae, kondilus humeri, olekranon dan pada akromion)
Respon yang diharapkan “getar ‘ tidak getar”
Interpretasi Normal, Palanestesia ,
palhipestesia
Pemeriksaan sensasi tekan
Tehnik pemeriksaan Pemeriksaan dengan benda tumpul atau
dengan jari tangan Penderita mata tertutup Lakukan penekanan dengan cukup Respon “ ada tekanan dan tidak”
Interpretasi Normal, Barestesia, barhipestesia
Sensibilitas sekunder
Stereognosis
Grafestesia
Pemeriksaan diskriminasi 2 titik
Barognosis
Stereognosis
Tehnik pemeriksaan Penderita dengan mata tertutup diminta untuk
mengidentifikasi benda yang disodorkan ke tangannya.
Benda tersebut dapat berupa kunci, uang logam, kancing, cincin dll yg mudah dikenal
Respon : penderita mengenali benda atau hanya mengenali bentuk dan ukurannya tetapi tidak tahu namanya
Interpretasi : Normal, asteriognosia, agnosia taktil
Grafestesia
Tehnik pemeriksaan Dengan mata tertutup pasien diminta
untuk memberitahukan angka yang ditulis si pemeriksa di atas kulit telapak tangan. Angka yang ditulis harus jelas dan agak besar.
Respon : penderita mengenali tulisan tersebut
Interpretasi : Normal, agrafanestesia
Pemeriksaan diskriminasi 2 titik
Alat : 2 jarum pentul
Tehnik pemeriksaan kulit pasien dirangsang dengan menusukkan 2 jarum.
Bila pasien tidak sadar akan dua tusukan, maka jarak pada dua tempat di kulit tersebut diperlebar.
jarak dapat dikenal tergantung daerah Stimulasi lidah : 1 mm Jari tangan : 2-7 mm Dorsum manus : 20-30 mm Telapak tangan : 8-12 mm
Interpretasi : diskriminasi spasial
BAROGNOSIS
Tehnik pemeriksaan Mata pasien tertutup disuruh untuk memberitahukan
berat dan terbuat dari apa bahan benda yang disodorkan dalam tangannya
Benda yang digunakan : sekrup, kancing, karet penghapus
Interpretasi : Normal, barognosia
Dejong`s.2005, Ngoerah, IGNG. 1990.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell WW. 2005. DeJong’s The Neurologic Examination, 6th ed. Lippincott Williams & Wilkins
Duus P, 2005, Diagnosis Topik Neurologi; Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala.ed terjemahan EGC Penerbit Buku Kedokteran,
Ngoerah IGNG, 1991, Dasar-dasar Ilmu Penyakit Saraf. Airlangga University Press. Surabaya
Sidharta P,2008, Tata Pemeriksaan Klinis Dalam Neurologi, Dian Rakyat
DeMyer, W,2004, Technique Of The Neurological Examination
TERIMA KASIH