8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
1/19
BAB I
KLARIFIKASI ISTILAH
1.1. Penglihatan kabur
Menurut Vaughan, Asbury & Riordan-Eva (2000) penglihatan kabur
erupakan enurunnya daya penglihatan dikarenakan adanya penurunan
visus!
BAB IIIDENTIFIKASI MASALAH
"! Apa yang enyebabkan pandangan ata kanan pasien kabur#
2! Mengapa ata pasien tidak engalai rasa sakit dan erah#
$! Mengapa ata pasien asih apu elihat %ahaya dan ebedakan
arna#
'! Apa hubungan keluhan gangguan penglihatan dengan usia pasien#
! Mengapa dokter eruuk ke R* untuk dilakukan tindakan operati+ spesialis
ata#
8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
2/19
! iagnosis banding kasus#
BAB III
ANALISIS MASALAH
3.1. Penebab !englihatan "ata !a#ien kabur
Menurut Vaughan, Asbury & Riordan-Eva (2000), .aes, /he & ron
(200) dan 1lyas et al. (20"0) yang enyebabkan penglihatan ata enadi kabur
adalah adanya kekeruhan pada lensa yang enyebabkan terganggunya re+raksi
ata! Vaughan, Asbury & Riordan-Eva (2000) enyatakan baha pada kondisi
tersebut penglihatan ata tidak dapat eleati edia re+raksi se%ara noral
karena terhalang oleh lensa yang keruh, sehingga enyebabkan penurunan visus
yang ebuat penglihatan enadi kabur! abar " dibaah eperlihatkan
penglihatan noral yaitu pada kondisi kornea yang bening (tidak keruh),
sehingga obyek terlihat elas (tidak kabur)!
8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
3/19
abar "!
Mekanise elihat noral pada kornea yang bening
3enyebab teradinya kekeruhan pada lensa adalah 4 (") protein lensa yang
se%ara noral transparan terurai dan engalai koagulasi, sehingga dapat
enupuk dan enyebabkan kekeruhan pada lensa5 (2) akibat adanya hidrasi
(panabahan %airan) lensa (Vaughan, Asbury & Riordan-Eva, 2000)!
3.$. Mata !a#ien ti%ak "engala"i ra#a #akit %an "erah3ada kondisi ini (katarak ata) disebabkan gangguan yang teradi hanya
pada lensa yang engalai kekeruhan yang tidak enibulkan rasa nyeri
(Vaughan, Asbury & Riordan-Eva, 20005 .aes, /he & ron, 200)!
*edangkan bagian ata yang lainnya seperti konungtiva tidak terganggu,
sehingga tidak ada rasa sakit dan erah ata!
3.3. Mata !a#ien "a#ih "a"!u "elihat &ahaa %an "e"be%akan 'arna
Mengingat baha ata pasien asih apu elihat %ahaya dan dapat
ebedakan arna, aka napaknya katarak yang diderita pasien asih pada
stadiu insipen, diana kekeruhan asih tidak teratur dan berupa ber%ak-ber%ak
sehingga asih banyak terdapat bagian-bagian yang ernih pada lensa yang dapat
elihat %ahaya dan ebedakan arna ( Ilyas et al!, 20"0)!
3.(. Hubungan keluhan gangguan !englihatan %engan u#ia !a#ien
6ubungan gangguan penglihatan akibat katarak sangat erat hubungannya
dengan usia pasien yang lansia! iana enurut Vaughan, Asbury & Riordan-
8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
4/19
Eva (2000) dan 7u, 8i & *adda (200) +aktor risiko teradinya katarak adalah
usia diatas 0 tahun, keadaan sosial ekonoi rendah, sering terpapar sinar
ultraviolet, kolesterol tinggi, kadar protein dan albuin tubuh rendah, perokok,
penderita M, konsusi alkohol, dan asupan vitain antioksidan yang kurang
dala angka aktu laa!
8ebih lanut *hinha, 9uar & :itiyal (200;) enyatakan baha seakin
eningkatnya usia aka seakin tinggi asa karbon, asa leak, asa
linolenat, diana
8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
5/19
laukoa
Retinopati
DAFTAR PSTAKA /Ste! 103
6odge, 7!!, 7hit%her, .!3! & *atarino, 7! (";;)! Risk +a%tors +or age-related
%atara%ts! Epidemiologic Reviews, ">(2), $$-$'
1lyas, *!, Mailangkay, 6!6!!, :ai, 6!, *aan 6!6!, *iarata, M! & 7idodo,
3!*! (20"0)! Ilmu Penyakit Mata. .akarta 4 *agung *eto!
!
.aes, !, /he, /! ron, A! (200)! Lecture Notes : p!t!almology. andung 4
3enerbit Erlangga!
*hinha, R! & 9uar, /! & :itiyal, .!*! (200;)! Etiopathogenesis o+ %atara%t!
Indian "ournal o# pt!amology$ 2>, 2'-2';!
Vaughan, !!, Asbury, :! & Riordan-Eva, 3! (2000)! #talmologi %mum! .akarta
4 7idya Medika!
7u, ?!, 8i, .!1! & *adda, *!R! (200)! A@ial length4 a risk +a%tors +or
%atara%togenesis! &nnals &cademy Medicine, $, '"-'";
http://europepmc.org/search;jsessionid=vQMvqhr9H7o4Va82onrC.0?page=1&query=JOURNAL:%22Epidemiol+Rev%22http://europepmc.org/search;jsessionid=vQMvqhr9H7o4Va82onrC.0?page=1&query=JOURNAL:%22Epidemiol+Rev%22
8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
6/19
BAB 2II
BERBAI INF4RMASI
1. Katarak
a. Definisi
9atarak berasal dari unani katarr!akies, 1nggris cataract$ dan 8atin cataracta
yang berarti air terun! ala bahasa 1ndonesia disebut bular diana penglihatan
seperti tertutup air terun! *ehingga de+inisi katarak adalah kekeruhan lensa yang
engarah kepada penurunan ketaaan visual danBatau %a%at +ungsional yang
dirasakan oleh pasien (Vaughan, Asbury & Riordan-Eva, 20005 ACA, 200')!
abar "! 9ekeruhan lensa pada katara
b. Etiologi
Menurut Vaughan, Asbury & Riordan-Eva (2000), .aes, /he & ron
(200), *hinha, 9uar & (200;) serta Mutiarasari & 6andayani (20"") banyak
hal yang dapat enadi penyebab katarak, antara lain4
3ada katarak kongenital, pada bayi baru lahir teradi karena keadaan ibu saat
kehailan yang terin+eksi :or%h! 9ebanyakan adalah karena rubela yang
8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
7/19
dapat enebus barier plasenta bahkan dapat hidup di dala vesikel lensa
sapai $ tahun!
3ada karak uvenil, teradi pada anak-anak usia $ bulan sapai ; tahun yang
disebabkan oleh gangguan perkebangan lensa
3ada katarak senilis, uunya katarak teradi karena proses penuaan!
iana seakin eningkatnya usia aka seakin tinggi asa karbon, asa
leak, asa linolenat, sehingga
8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
8/19
9atarak intuesen, stadiu ini kekeruhan lensa disertai pebengkakan
lensa akibat lensa enyerap air!
9atarak atur, stadiu katarak yang telah engenai seluruh bagian lensa!
9atarak hiperatur, katarak engalai proses degenerasi lanut keluar
dari kapsul lensa sehingga lensa enge%il, berarna kuning dan kering
serta terdapat lipatan pada kapsul lensa!
,( Katarak traumatik$ teradi karena %edera pada ata, seperti traua
taaBtraua tupul, adanya benda asing dala ata! 7aktu untuk
perkebangan katarak trauatik dapat bervariasi darin hitungan a hingga
tahunan!
-( Katarak toksik$ katarak setelah terpapar bahan kiia atau substansi tertentu
(penggunaan kortikosteroid , obat untuk pengobatan glaucoma angka
panang)! Merupakan katarak yang arang teradi!
( Katarak asosiasi$ penyakit sisteik seperti /ia0etes Melitus$ 1ipoparatiroid$
/own Syndrom dan /ermatitis atopic dapat enadi +aktor resiko bagi
individu untuk perkebangan katarak ini!
2( Katarak komplikata$ katarak ini dapat uga teradi akibat penyakit ata lain
(kelainan okuler )! 3enyakit intra okuler tersebut terasuk retinitis
pigmentosa$ glaucoma dan retinal detac!ment !
d. Epidemiologi
erdasarkan data dari 3orld 1ealt! rgani4ation (76C) katarak erupakan
penyakit gangguan penglihatan yang paling banyak diteukan (Resniko++,
3as%olini, Mariotti & 3okharel, 200F) seperti ter%antu pada abar "!
8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
9/19
abar 2! 3ersentase keadian penyakit ata di dunia*uber 4 Resniko++, 3as%olini, Mariotti & 3okharel (200F)
isaping itu katarak uga erupakan penyakit ata yang paling banyak
eyebabkan kebutaan (76C, 20"2) seperti yang ter%antu pada abar $!
abar $! istribusi penyebab kebutaan global tahun 20"0
*uber 4 76C (20"2)
6asil penelitian yang dilakukan di Aerika *erikat didapatkan adanya "0
orang enderita katarak, dan prevalensi ini eningkat sapai 0 pada ereka
yang berusia -> tahun dan eningkat lagi sekitar >0 pada usia > tahun
(Resniko++, 3as%olini, Mariotti & 3okharel, 200F)! Adapun ACA (200')
elaporkan baha di Aerika *erikat pada "!000 orang usia tahun terdapat
"'" orang yang eiliki katarak!
8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
10/19
9atarak yang teradi akibat usia lanut bertanggung aab atas 'F kebutaan
yang teradi di dunia! 9elayakan bedah katarak di beberapa negara belu
eadai, sehingga katarak tetap enadi penyebab utaa kebutaan! ahkan di
ana ada layanan bedah yang tersedia, pengelihatan rendah yang terkait dengan
katarak asih dapat diupai, sebagai hasil dari laanya enunggu untuk
operasi, takut dioperasi dan habatan untuk dioperasi seperti biaya serta
kurangnya in+orasi (76C, 200)!
egitupun di 1ndonesia katarak erupakan salah satu penyebab kebutaan
terbanyak! 3erkiraan insiden katarak adalah 0,"Btahun atau setiap tahun di antara
"!000 orang terdapat seorang penderita baru katarak! 3enduduk 1ndonesia ugaeiliki ke%enderungan enderita katarak " tahun lebih %epat dibandingkan
penduduk di daerah subtropis, sekitar "-22 penderita katarak yang dioperasi
berusia di baah tahun! 3revalensi katarak di 1ndonesia adalah ",F, adapun
prevalensi per provinsi hasil Riskesdas 20"$ seperti ter%antu pada abar ',
tertinggi $,> di 3rovinsi *ulaesi =tara dan terendah 0,; di 3ropinsi 91
.akarta (1n+odatin 9eenkes, 20"') 4
abar '! 3revalensi katarak seluruh provinsi di 1ndonesia tahun 20"$
*uber 4 1n+odatin 9eenkes (20"')
8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
11/19
e. Patogenesis
Menurut *hinha, 9uar & :itiyal (200;) patogenesis katarak adalah
tergantung kepada etiologinya aupun +aktor resiko yang enyertainya, sehingga
patogenesis katarak se%ara uu dapat dirangkai sebagai berikut 4
8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
12/19
abar ! 3atogenesis katarak
iolah dari suber 4 *hinha, 9uar & :itiyal (200;)!
e. Manifestasi Klinis
Menurut Vaughan, Asbury & Riordan-Eva (2000) serta .aes, /he & ron
(200) se%ara uu ani+estasi klinis dan geala khas yang ada pada penyakit
katarak adalah 4
*ilau atau +oto+obia (sensiti+ pada %ahaya), ini teradi terutaa pada katarak
posterior subkapsular! 3eeriksaan silau (test glare) dilakukan untuk
engetahui deraat gangguan penglihatan yang disebabkan oleh suber
%ahaya yang diletakkan di dala lapang pandangan pasien!
3adangan kabur atau beraan, dikarenakan lensa yang berubah keruh
6alo, pasien biasanya erasakan adanya lingkaran pelangi (+enoena halo)
sebelu hilangnya penglihatan
iplopia onokular, teradi perubahan nuklear di lapisan dala nukleus lensa
sehingga un%ul daerah pebiasan ultipel di tengah lensa, hal ini lah yang
enyebabkan teradinya diplopia onokular!
*e%ond sight atau presbiopi, pada penderita katarak seringkali teradi second
sig!t yaitu pandangan ganda ika elihat dengan satu ata
*ulit elihat pada ala hari
Mebutuhkan %ahaya terang untuk eba%a atau ketika berakti+itas
7arna eudar atau %enderung enguning saat elihat
8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
13/19
f. Faktor resiko
9atarak adalah penyakit degenerati+ yang dipengaruhi oleh berbagai +aktor,
baik +aktor intrinsik aupun +aktor ekstrinsik! Gaktor intrinsik yang berpengaruh
antara lain adalah uur, enis kelain dan +aktor genetik, sedangkan +aktor
ekstrinsik yang berpengaruh antara lain adalah pendidikan dan pekeraan yang
berdapak langsung pada status sosial ekonoi, sering terpapar sinar ultraviolet,
kolesterol tinggi, kadar protein dan albuin tubuh rendah, perokok, penderita
M, konsusi alkohol, dan asupan vitain antioksidan yang kurang dala angka
aktu laa (Vaughan, Asbury & Riordan-Eva, 20005 7u, 8i & *adda, 200)!
abar ! Gaktor resiko ekstrinsik katarak
g. Komplikasi
8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
14/19
ila katarak dibiarkan aka akan teradi koplikasi berupa glaukoa dan
uveitis! laukoa adalah peningkatan abnoral tekanan intraokuler yang
enyebabkan atro+i sara+ optik dan kebutaan bila tidak teratasi, sedangkan uveitis
adalah in+laasi salah satu struktur traktus uvea (Vaughan, Asbury & Riordan-Eva,
2000)!
h. Penegakkan Diagnosis
Menurut Vaughan, Asbury & Riordan-Eva (2000), ACA (200') dan
9ohnen & 9o%h (20"0) penegakkan diagnosis dilakukan dengan 4
'( &namnesis$ eliputi riayat kesehatan pasien yaitu 4
9eluhan utaa, seperti penurunan ketaaan penglihatan, silau dan
sebagainya
Riayat kesehatan dahulu, apakah pasien pernah engalai %edera ata
atau in+eksi ata# 3enyakit apa yang terakhir diderita pasien# Apakah
enderita M, erokok atau konsusi alkohol#
Riayat kesehatan sekarang
Apakah ia engenakan ka%aata atau lensa kontak#, apakah pasien
engalai kesulitan elihat (+okus) pada arak dekat atau auh#, apakah
ada keluhan dala eba%a atau enonton televisi#, bagaiana dengan
asalah ebedakan arna atau asalah dengan penglihatan lateral atau
peri+er#
Riayat kesehatan keluarga
Adakah riayat kelainan ata pada keluarga deraat pertaa atau kakek-
nenek
)( Pemeriksaan 5isik
Menurut peeriksaan +isik eliputi 4
3eeriksaan visus dengan kartu *nellen atau c!art pro*ector dengan
koreksi terbaik serta enggunakan pinhole
3eeriksaan dengan slit lap untuk elihat segen anterior
:ekanan intrao%ular (:1C) diukur dengan tonoeter non contact , aplanasi
atau *%hiot<
.ika :1C dala dala batas noral (kurang dari 2" 6g) dilakukan
dilatasi pupil dengan tetes ata :ropi%anaide 0!! *etelah pupil %ukup
8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
15/19
lebar dilakukan peeriksaan dengan slit lap untuk elihat deraat
kekeruhan lensa apakah sesuai dengan visus pasien
Gunduskopi pada kedua ata
+( Pemeriksaan Penun*ang
-s%an, ika pole posterior tidak dapat terlihat!
A-s%an, sebelu ekstraksi katarak
/: s%an orbita, adanya +raktur, benda asing, atau kelainan lain!
i. Penatalaksanaan
Menurut Vaughan, Asbury & Riordan-Eva (2000), 1lyas et al. (20"0) dan
9ohnen & 9o%h (20"0) penatalaksanaan katarak hanya dapat diatasi elalui
prosedur operasi! Akan tetapi ika geala katarak tidak engganggu, tindakan
operasi tidak diperlukan! 9adang kala %ukup dengan engganti ka%aata! *eauh
ini tidak ada obat-obatan yang dapat enernihkan lensa yang keruh! Haun,
aldose reductase in!i0itor diketahui dapat enghabat konversi glukosa enadi
sorbitol, sudah eperlihatkan hasil yang enanikan dala pen%egahan katarak
gula pada hean! Cbat anti katarak lainnya sedang diteliti terasuk diantaranya
agen yang enurunkan kadar sorbitol, aspirin, agen glutat!ione6raising , dan
antioksidan vitain / dan E!
3enatalaksanaan de+initi+ untuk katarak adalah ekstraksi lensa! erikut ini
akan dideskripsikan se%ara uu tentang tiga prosedur operasi pada ekstraksi
katarak yang sering digunakan yaitu 1//E, E//E, dan pha%oeulsi+ikasi!
'( Intra 7apsuler 7ataract E8traction 9I77E(. :indakan pebedahan dengan
engeluarkan seluruh lensa bersaa kapsul! *eluruh lensa dibekukan di
dala kapsulnya dengan %ryophake dan depindahkan dari ata elalui in%isi
korneal superior yang lebar! *ekarang etode ini hanya dilakukan hanya pada
keadaan lensa subluksatio dan dislokasi! 3ada 1//E tidak akan teradi katarak
sekunder dan erupakan tindakan pebedahan yang sangat populer! 1//E
tidak boleh dilakukan atau kontraindikasi pada pasien berusia kurang dari '0
tahun yang asih epunyai ligaen hialoidea kapsular! 3enyulit yang
dapat teradi pada pebedahan ini astigatise, glukoa, uveitis,
endo+talitis, dan perdarahan!
)( E8tra 7apsular 7ataract E8traction 9E77E(. :indakan pebedahan pada
lensa katarak diana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan ee%ah atau
8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
16/19
erobek kapsul lensa anterior sehingga assa lensa dan kortek lensa dapat
keluar elalui robekan! 3ebedahan ini dilakukan pada pasien katarak uda,
pasien dengan kelainan endotel, bersaa-saa keratoplasti, iplantasi lensa
intra o%ular posterior, peren%anaan iplantasi sekunder lensa intra o%ular,
keungkinan akan dilakukan bedah glukoa, ata dengan prediposisi untuk
teradinya prolaps badan ka%a, ata sebelahnya telah engalai prolap
badan ka%a, sebelunya ata engalai ablasi retina, ata dengan sitoid
a%ular edea, pas%a bedah ablasi, untuk en%egah penyulit pada saat
elakukan pebedahan katarak seperti prolaps badan ka%a! 3enyulit yang
dapat tibul pada pebedahan ini yaitu dapat teradinya katarak sekunder!
+( P!akoemulsi#ikasi. 3hakoeulsi+ikasi aksudnya ebongkar daneindahkan kristal lensa! 3ada tehnik ini diperlukan irisan yang sangat
ke%il (sekitar 2-$) di kornea! etaran ultrasoni% akan digunakan untuk
enghan%urkan katarak, selanutnya esin 3ha%o akan enyedot assa
katarak yang telah han%ur sapai bersih! *ebuah lensa intra okular yang
dapat dilipat diasukkan elalui irisan tersebut! 9arena in%isi yang ke%il
aka tidak diperlukan ahitan, akan pulih dengan sendirinya, yang
eungkinkan pasien dapat dengan %epat kebali elakukan aktivitas
sehari-hari! :ehnik ini beran+aat pada katarak kongenital, trauatik, dan
kebanyakan katarak senilis! :ehnik ini kurang e+ekti+ pada katarak senilis
padat, dan keuntungan in%isi libus yang ke%il agak kurang kalau akan
diasukkan lensa intraokuler, eskipun sekarang lebih sering digunakan
lensa intra okular +leksibel yang dapat diasukkan elalui in%isi ke%il seperti
itu!
Apabila lensa ata penderita katarak telah diangkat aka penderita
eerlukan lensa penggant untuk e+okuskan penglihatannya dengan %ara
sebagai berikut 4
9a%aata a+akia yang tebal lensanya
8ensa kontak
8ensa intra okular, yaitu lensa peranen yang ditanakan di dala ata pada
saat pebedahan untuk engganti lensa ata asli yang telah diangkat!
Perawatan Pasca Bedah
8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
17/19
.ika digunakan tehnik insisi ke%il, aka penyebuhan pas%a operasi
biasanya lebih pendek! 3asien dapat bebas raat alan pada hari itu uga, tetapi
dianurkan untuk bergerak dengan hati-hati dan enghindari peregangan atau
engangkat benda berat selaa sekitar satu bulan, olahraga berat angan
dilakukan selaa 2 bulan! Matanya dapat dibalut selaa beberapa hari pertaa
pas%a operasi atau ika nyaan, balutan dapat dibuang pada hari pertaa pas%a
operasi dan atanya dilindungi pakai ka%aata atau dengan pelindung seharian!
9a%aata seentara dapat digunakan beberapa hari setelah operasi, tetapi
biasanya pasien dapat elihat dengan baik ellaui lensa intraokuler sabil
enantikan ka%aata peranen (Vaughan, Asbury & Riordan-Eva, 2000)! *elain
itu uga akan diberikan obat untuk 4
Mengurangi rasa sakit, karena operasi ata adalah tindakan yang enyayat
aka diperlukan obat untuk engurangi rasa sakit yang ungkin tibul
benerapa a setelah hilangnya kera bius yang digunakan saat pebedahan!
Antibiotik en%egah in+eksi, peberian antibiotik asih dianggap rutin dan
perlu diberikan atas dasar keungkinan teradinya in+eksi karena kebersihan
yang tidak sepurna!
Cbat tetes ata streroid! Cbat yang engandung steroid ini berguna untuk
engurangi reaksi radang akibat tindakan bedah!
Cbat tetes yang engandung antibiotik untuk en%egah in+eksi pas%a bedah!
j. Prognosis
engan tehnik bedah yang utakhir, koplikasi atau penyulit enadi
sangat arang! 6asil pebedahan yang baik dapat en%apai ;! 3ada bedah
katarak resiko ini ke%il dan arang teradi! 9eberhasilan tanpa koplikasi pada
pebedahan dengan E//E atau +akoeulsi+ikasi enanikan prognosis dala
penglihatan dapat eningkat hingga 2 garis pada peeriksaan dengan
enggunakan snellen %hart (Vaughan, Asbury & Riordan-Eva, 20005 9ohnen &
9o%h, 20"0)!
k. Pencegahan
9atarak dapat di%egah, di antaranya dengan enaga kadar gula darah selalu
noral pada penderita dia0etes mellitus, senantiasa enaga kesehatan ata,
8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
18/19
tidak erokok, elindungi ata dari sinar atahari, engonsusi akanan yang
dapat elindungi kelainan degenerati+ pada ata dan antioksidan seperti buah-
buahan banyak yang engandung vitain /, inyak nabati, sayuran hiau,
ka%ang-ka%angan, ke%abah, telur dan susu yang erupakan akanan dengan
kandungan vitain E, selenium, dan tebaga tinggi (Vaughan, Asbury &
Riordan-Eva, 2000)
DAFTAR PSTAKA /Ste! 5
ACA! (200')! 7are o# !e Patient wit! 7ataract. *t! 8ouis, =*A 4 Aeri%an
Cptoetri% Asso%iation
1lyas, *!, Mailangkay, 6!6!!, :ai, 6!, *aan 6!6!, *iarata, M! & 7idodo,
3!*! (20"0)! Ilmu Penyakit Mata. .akarta 4 3enerbit *agung *eto!
1n+odatin 9eenkes! (20"')! Situasi ;angguan Pengli!atan dan Ke0utaan.
.akarta 4 3usat ata dan 1n+orasi 9eenterian 9esehatan R1!
.aes, !, /he, /! ron, A! (200)! Lecture Notes : p!t!almology. andung 4
3enerbit Erlangga!
9ohnen, :! & 9o%h, !! (20"0)! 7ataract and Re#ractive Surgery. erlin,
eran 4 *pringer!
Mutiarasari, ! & 6andayani, G! (20"")! 9atarak uvenil! Inspirasi$ I1V, $>-'2!
!
Resniko++, *!, 3as%olini, !, Moriotti, 3!*!, & 3okharel, 3!3! (200F)! lobal
agnitude o+ visual ipartent %ause by un%orre%ted re+ra%tive error in
200'. , 2'-2';!
Vaughan, !!, Asbury, :! & Riordan-Eva, 3! (2000)! #talmologi %mum! .akarta
4 7idya Medika!
76C! (200)! Prevention o#
8/19/2019 Step 1-7 Sken 2 Blok 10 Dewandaru
19/19
7u, ?!, 8i, .!1! & *adda, *!R! (200)! A@ial length4 a risk +a%tors +or
%atara%togenesis! &nnals &cademy Medicine, $, '"-'";