8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
1/19
BAB I
PENDAHULUAN
Peritonsillar abscess (PTA) merupakan kumpulan / timbunan nanah (pus)
yang terlokalisir / terbatas pada jaringan peritonsillar yang terbentuk sebagai hasil
dari suppurative tonsillitis.1
Abses leher dalam terbentuk dalam ruang potensial diantara fasia
leher dalam sebagai akibat dari penjalaran infeksi dari berbagai sumber,
seperti gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal, telinga tengah dan leher
tergantung ruang mana yang terlibat. ejala dan tanda klinik dapat berupa
nyeri dan pembengkakan. Abses peritonsil (!uinsy) merupakan salah satu dari
Abses leher dalam dimana selain itu abses leher dalam dapat juga abses
retrofaring, abses parafaring, abses submandibula dan angina ludovi"i (#ud$ig
Angina) . %
Abses peritonsil dapat terjadi pada umur 1&'& tahun, namun paling
sering terjadi pada umur %&'& tahun. Pada anak'anak jarang terjadi ke"uali pada
mereka yang menurun sistem imunnya, tapi infeksi bisa menyebabkan obstruksi
jalan napas yang signifikan pada anak'anak. *nfeksi ini memiliki proporsi
yang sama antara laki'laki dan perempuan. +ukti menunjukkan bah$a tonsilitis
kronik atau per"obaan multipel penggunaan antibiotik oral untuk
tonsilitis akut merupakan predisposisi pada orang untuk berkembangnya abses
peritonsil. i Amerika insiden tersebut kadang'kadang berkisar -& kasus per 1&&.&&& orang per tahun, dipertimbangkan hampir .&&& kasus setiap tahun.1
.
1
8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
2/19
8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
3/19
Posterior 0 2uskulus palatofaringeus
3uperior 0 Palatum mole
*nferior 0 Tonsil lingual
Permukaan tonsil palatina ditutupi epitel berlapis gepeng yang juga
melapisi invaginasi atau kripti tonsila. +anyak limfanodulus terletak di ba$ah
jaringan ikat dan tersebar sepanjang kriptus. #imfonoduli terbenam di dalam
stroma jaringan ikat retikular dan jaringan limfatik difus. #imfonoduli merupakan
bagian penting
mekanisme pertahanan tubuh
yang tersebar di
seluruh tubuh
sepanjang jalur
pembuluh limfatik.
4oduli sering saling
menyatu dan umumnya
memperlihatkan pusat
germinal.-
Gambar 2. Tonsilla Palatina6
2.1.2 Fosa Tonsil
5osa tonsil dibatasi oleh otot'otot orofaring, yaitu batas anterior adalah
otot palatoglosus, batas posterior adalah otot palatofaringeus dan batas lateral
atau dinding luarnya adalah otot konstriktor faring superior. +erla$anan dengan
3
8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
4/19
dinding otot yang tipis ini, pada bagian luar dinding faring terdapat nervus ke *6
yaitu nervus glosofaringeal.7
2.1. P!n"ara#an
Tonsil mendapat pendarahan dari "abang'"abang arteri karotis eksterna,
yaitu
1. Arteri maksilaris eksterna (arteri fasialis) dengan "abangnya arteritonsilaris
dan arteri palatina asenden
%. Arteri maksilaris interna dengan "abangnya arteri palatina desenden
-. Arteri lingualis dengan "abangnya arteri lingualis dorsal
. Arteri faringeal asenden
8utub ba$ah tonsil bagian anterior diperdarahi oleh arteri lingualis dorsal
dan bagian posterior oleh arteri palatina asenden, diantara kedua daerah tersebut
diperdarahi oleh arteri tonsilaris. 8utub atas tonsil diperdarahi oleh arteri
faringeal asenden dan arteri palatina
desenden. 9ena' vena dari tonsil
membentuk pleksus yang
bergabung dengan pleksus dari faring.
Aliran balik melalui pleksus
vena di sekitar kapsul tonsil, vena
lidah dan pleksus faringeal.7
4
8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
5/19
Gambar . $as%&larisasi Tonsil
2.1.' Aliran G!ta# B!nin(
Aliran getah bening dari daerah tonsil akan menuju rangkaian getah bening
servikal profunda (deep jugular node) bagian superior di ba$ah muskulus
sternokleidomastoideus, selanjutnya ke kelenjar toraks dan akhirnya menuju
duktus torasikus. Tonsil hanya mempunyai pembuluh getah bening eferan
sedangkan pembuluh getah bening aferen tidak ada.7
2.1.) P!rsara*an
Tonsil bagian ba$ah mendapat sensasi dari "abang serabut saraf ke *6
(nervus glosofaringeal) dan juga dari "abang desenden lesser palatine nerves.:
2.1.6 Im&nolo(i Tonsil
Tonsil merupakan jaringan limfoid yang mengandung sel limfosit.
#imfosit + membentuk kira'kira &'&; dari limfosit tonsilar. 3edangkan
limfosit T pada tonsil adalah &; dan -; lagi adalah sel plasma yang
matang.#imfosit + berproliferasi di pusat germinal. *mmunoglobulin (*g, *gA,
*g2, *g), komponen komplemen, interferon, liso
8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
6/19
2.2 Abs!s P!ritonsilar
2.2.1 D!*inisi
Abses peritonsil adalah penyakit infeksi yang paling sering terjadi pada
bagian kepala dan leher. abungan dari bakteri aerobi" dan anaerobi" di daerah
peritonsilar. Tempat yang bisa berpotensi terjadinya abses adalah adalah didaerah
pillar tonsil anteroposterior, fossa piriform inferior, dan palatum superior.
1
Abses peritonsil merupakan infeksi akut atau abses yang berlokasi di
spatium peritonsiler, yaitu daerah yang terdapat di antara tonsil dengan m.
kontriktor superior, biasanya unilateral dan didahului oleh infekrsi
tonsilopharingitis akut '7 hari sebelumnya.%
2.2.2 Etiolo(i
Proses ini terjadi sebagai komplikasi tonsilitis akut atau infeksi yang
bersumber dari kelenjar mukus eber di kutub atas tonsil. +iasanya kuman
penyebab sama dengan penyebab tonsilitis, dapat ditemukan kuman aerob dan
anaerob.-
?rganisme aerob yang paling sering menyebabkan abses peritonsiler
adalah 3trepto"o""us pyogenes (roup A +eta'hemolitik strepto""us),
3taphylo"o""us aureus, dan @aemophilus influen
8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
7/19
2.2. Pato(!n!sis
Patofisiologi PTA belum diketahui sepenuhnya. 4amun, teori yang paling
banyak diterima adalah kemajuan (progression) episode tonsillitis eksudatif
pertama menjadi peritonsillitis dan kemudian terjadi pembentukan abses yang
sebenarnya (frank abs"ess formation).1&
aerah superior dan lateral fosa tonsilaris merupakan jaringan ikat
longgar, oleh karena itu infiltrasi supurasi ke ruang potensial peritonsil tersering
menempati daerah ini, sehingga tampak palatum mole membengkak. Abses
peritonsil juga dapat terbentuk di bagian inferior, namun jarang. Pada stadium
permulaan, (stadium infiltrat), selain pembengkakan tampak juga permukaan
yang hiperemis. +ila proses berlanjut, daerah tersebut lebih lunak dan ber$arna
kekuning'kuningan. Tonsil terdorong ke tengah, depan, dan ba$ah, uvula bengkak
dan terdorong ke sisi kontra lateral. +ila proses terus berlanjut, peradangan
jaringan di sekitarnya akan menyebabkan iritasi pada m.pterigoid interna,
sehingga timbul trismus. Abses dapat pe"ah spontan, sehingga dapat terjadi
aspirasi ke paru. 3elain itu, PTA terbukti dapat timbul de novo tanpa ada ri$ayat
tonsillitis kronis atau berulang (re"urrent) sebelumnya. PTA dapat juga merupakan
suatu gambaran (presentation) dari infeksi virus Bpstein'+arr.>,1&
7
8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
8/19
Gambar '0 Abses Peritonsial di bagian kiri
2.2.' G!+ala %linis
3elain gejala dan tanda tonsilitis akut, terdapat juga odinofagia (nyeri
menelan) yang hebat, biasanya pada sisi yang sama juga dan nyeri telinga
(otalgia), muntah (regurgitasi), mulut berbau (foetor eC ore), banyak ludah
(hipersalivasi), suara sengau (rinolalia), dan kadang'kadang sukar membuka
mulut (trismus), serta pembengkakan kelenjar submandibula dengan nyeri tekan.
+ila ada nyeri di leher (ne"k pain) dan atau terbatasnya gerakan leher (limitation
in ne"k mobility), maka ini dikarenakan lymphadenopathy dan peradangan otot
tengkuk ("ervi"al mus"le inflammation).%,:
2.2.) Dia(nosis
Prosedur diagnosis dengan melakukan Aspirasi jarum (needle aspiration).
Tempat aspirasi dibius / dianestesi menggunakan lido"ain dengan epinephrine dan
8
8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
9/19
jarum besar (berukuran 1–1:) yang biasa menempel pada syringe
berukuran1&"". Aspirasi material yang bernanah (purulent) merupakan tanda khas,
dan material dapat dikirim untuk dibiakkan.
Gambar )0 Aspirasi jarum pada abses perotinsilar
.
Pada penderita PTA perlu dilakukan pemeriksaan011
1.@itung darah lengkap ("omplete blood "ount), pengukuran kadar elektrolit
(ele"trolyte level measurement), dan kultur darah (blood "ultures).
%.Tes 2onospot (antibodi heterophile) perlu dilakukan pada pasien
dengantonsillitis dan bilateral "ervi"al lymphadenopathy. Dika hasilnya positif,
penderita memerlukan evaluasi / penilaian hepatosplenomegali. #iver fun"tion
tests perlu dilakukan pada penderita dengan hepatomegali.
-.“Throat "ulture” atau “throat s$ab and "ulture”0 diperlukan untuk identifikasi
organisme yang infeksius. @asilnya dapat digunakan untuk pemilihan antibiotik
yang tepat dan efektif, untuk men"egah timbulnya resistensi antibiotik.
.Plain radiographs0 pandangan jaringan lunak lateral (#ateral soft tissue vie$s)
dari nasopharynC dan oropharynC dapat membantu dokter dalam menyingkirkan
diagnosis abses retropharyngeal.
9
8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
10/19
.Eomputeri
2.2.- Dia(nosis Ban"in(
Abses retrofaring0 Penyakit ini terjadi terutama pada bayi atau anak'anak ke"il
yang berusia di ba$ah dua tahun, Pada anak yang lebih tua atau de$asa penyakii
ini hampir selalu terjadi sekunder akibat dari penyebaran abses spatium
parafaringeunl atau gangguan traumatik dari batas dinding faring posterior oleh
10
8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
11/19
trauma yang berasal dari benda asing atau selama penggunaan alat'alat atau
intubasi. Penyakit sebaiknya di"urigai jika pada bayi atau anak yang masih ke"ilterdapat demam yang tidak dapat dijelaskan setelah infeksi pernapasan napas b'
agian atas dan terdapat gejala' gejala hilangnya nafsu makan, perubahan dalam
bi"ara, dan kesulitan menelan. 3tridor terjadi jika abses menjadi semakin besar
atau ederna meluas ke ba$ah mengenai laring. Pada de$asa terdapat gejala
disfagia, nyeri menelan, dan gejala,'gejala yang memberi kesan adanya obstruksi
jalan napas. Pada orang de$asa, jika abses semakin besar terdapat nyeri dan
pembengkakan pada leher, spatium para faringeu m biasanya terkena se"ara
bersamaan.%,-
Abses parafaring yaitu peradangan yang disertai pembentukan pus pada ruang
parafaring. Fuang parafaring dapat mengalami infeksi se"ara langsung akibat
tusukan saat tonsilektomi, limfogen dan hematogen. ejala dan tanda yang utama
ialah trismus, indurasi atau pembengkakan di sekitar angulus submandibula,
demam tinggi dan pembengkakan diniding lateral faring, sehingga menonjol ke
arah medial. %,-
Abses submandibula adalah suatu peradangan yang disertai pembentukan pus
pada daerah submandibula. 8eadaan ini merupakan salah satu infeksi pada leher
bagian dalam (deep ne"k infe"tion). Pada umumnya sumber infeksi pada ruang
submandibula berasal dari proses infeksi dari gigi, dasar mulut, faring, kelenjar
limfe submandibula. 2ungkin juga kelanjutan infeksi dari ruang leher dalam lain.
Terdapat demam dan nyeri leher disertai pembengkakan di ba$ah mandibula dan
tau di ba$ah lidah. Pasien juga biasanya akan mengeluhkan air liur yang banyak,
trismus akibat keterlibatan muskulus pterigoideus, disfagia dan sesak nafas akibat
sumbatan jalan nafas oleh lidah yang terangkat ke atas dan terdorong ke belakang.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya pembengkakan di daerah
submandibula, fluktuatif, dan nyeri tekan. Pada insisi didapatkan material yang
11
8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
12/19
bernanah atau purulent (merupakan tanda khas). Angulus mandibula dapat diraba.
#idah terangkat ke atas dan terdorong ke belakang.%,-
2.2. T!ra,i
+eberapa ma"am terapi yang selama ini dikenal adalah 0
a) Pemberian antibiotika dosis tinggi dan obat simtomatik.
b) Pungsi dan aspirasi disertai antibioik parenteral.
b) *nsisi dan mengeluarkan nanah disertai pemberian antibiotika se"ara
parenteral atau peroral.
") 3egera tonsilektomi disertai pemberian antibiotika parenteral
d) Pemberian steroid
Pada stadium infiltrasi, diberikan antibiotika dosis tinggi dan obat
simtomatik. Duga perlu kumur'kumur dengan air hangat dan kompres dingin pada
leher. Antibiotik yang diberikan ialah penisilin &&.&&&'1.%&&.&&& unit atau
ampisilin / amoksisilin -' C %&'&& mg atau sefalosporin -' C %&'&& mg,
metronida
8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
13/19
tonsilektomi dilakukan sesudah infeksi tenang, yaitu %'- minggu sesudah drainase
abses.-,1%
3tringer telah melakukan terapi APT se"ara pungsi maupun insisi= pada
kedua kelompok perlakuan tersebut gejala obyektip sudah berkurang mendekati
minimal pada hari ke'%, sedangkan kesembuhan total di"apai pada hari ke'1&.
@erson yang melakukan pungsi pada 1 penderita APT, mendapatkan hasil >&;
sembuh sempurna dengan $aktu ke' sembuhan rata'rata %, hari. Terhadap 1&;
penderita yang gagal dengan terapi pungsi, terapi diganti dengan "ara
konvensional yaitu insisi dan pelebaran luka insisi di hari'hari berikutnya, sampai
penderita dinyatakan sembuh. Pada penelitian ini dari 1> penderita APT yang
menjalani terapi pungsi tidak ada satupun yang mengalami kegagalan sehingga
memerlukan tindakan insisi.,7
Tonsilektomi merupakan indikasi absolut pada orang yang menderita abses
peritonsilaris berulang atau abses yang meluas pada ruang jaringan sekitarnya.
Abses peritonsil mempunyai ke"enderungan besar untuk kambuh. 3ampai saat ini
belum ada kesepakatan kapan tonsilektomi dilakukan pada abses peritonsil.
3ebagian penulis menganjurkan tonsilektomi –: minggu kemudian mengingat
kemungkinan terjadi perdarahan atau sepsis, sedangkan sebagian lagi
menganjurkan segera tonsilektomi,.,7
Penggunaan steroids masih kontroversial. Penelitian terbaru yang dilakukan
?
8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
14/19
mg *9 saat pasien datang dan EephleCin && mg oral kali sehari untuk 1& hari di
rumah.1&,1%
Gambar 60 Algoritma penanganan abses peritonsilar
2.2./ Pro(nosis
14
8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
15/19
Abses peritonsiler hampir selalu berulang bila tidak diikuti dengan
tonsilektomi., maka ditunda sampai minggu berikutnya. Pada saat tersebut
peradangan telah mereda, biasanya terdapat jaringan fibrosa dan granulasi pada
saat operasi.%,1&
BAB III
KESI0PULAN
15
8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
16/19
Abses peritonsil merupakan infeksi akut atau abses yang berlokasi di
spatium peritonsiler, yaitu daerah yang terdapat di antara tonsil dengan m.
kontriktor superior, biasanya unilateral dan didahului oleh infekrsi
tonsilopharingitis akut '7 hari sebelumnya. Abses peritonsil dapat terjadi pada
umur 1&'& tahun, namun paling sering terjadi pada umur %&'& tahun. ?rganisme
aerob yang paling sering menyebabkan abses peritonsiler adalah 3trepto"o""us
pyogenes (roup A +eta'hemolitik strepto""us), 3taphylo"o""us aureus, dan
@aemophilus influen
8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
17/19
metronida
8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
18/19
1. Tan AD. %&1&. Peritonsillar abs"ess in emergen"y medi"ine. Available from0
http0//emedi"ine.meds"ape."om/arti"le/71::'overvie$. diakses pada tanggal %&
5ebruari %&1
%.Adams, .#. 1>>7. Penyakit'Penyakit 4asofaring an ?rofaring . alam0+oies,
+uku Ajar Penyakit T@T, hal.---. BE, Dakarta.
-.5a"hruddin, darnila. %&&. Abses #eher alam. alam0 +uku Ajar *lmu
8esehatan, Telinga'@idung'Tenggorokan, hal. 1:. +alai Penerbit 58*,Dakarta.
.3oepardi,B.A, *skandar, @.4, Abses Peritonsiler, +uku Ajar *lmu
8esehatanTelinga, @idung dan Tenggorokan, Dakarta0 58l, %&&&= 1:':>.
. Bfiaty A3, 4urbaiti *, Denny +, Fatna F. +uku Ajar *lmu 8esehatan0 Telinga,
@idung, Tenggorok, 8epala, dan #eher. Bdisi *9. Dakarta0 +alai Penerbit 58*.
%&&7.
. 3taff. Atlas of @uman Anatomy. Available at0 http0//$$$.anatomyatlases.org .
A""essed on 3eptember %-th, %&1%.
7. Donas T, Dohnson, Elark A. +ailey otolaryngology. Philadelphia0 #ippin"ott
illiamsJ. D.lkins,. %&1.
:. iatrak, +.D., oolley, A.#. Pharyngitis and Adenotonsillar isease dalam
Eummings ?tolaryngology – @ead J 4e"k 3urgery. th Bdition. Blsevier 2osby
*n".= %&&.
>. 2aCine, A, 3tehen, D. Eurrent 2edi"al iagnosis and Treatment. 3an
5ran"is"o0 niversity of Ealifornia. %&1.
1&. Dames, +. +allenger ’s 2anual of ?torhinolaryngology @ead and 4e"k
3urgery. @amilton. %&&%.
11. 3oebroto, 3 Fukmini. 1>>-., Perbandingan Pungsi vs. *nsisi pada Terapi Abses
Peritonsil di P5 T@T F3 r. 3oetomo
1%. Anil, 8. ?tolaryngology head and ne"k surgery. 4e$ Kork0 The 2"ra$'@ill
Eompanies. %&1%.
18
http://emedicine.medscape.com/article/764188-overviewhttp://www.anatomyatlases.org/http://www.anatomyatlases.org/http://www.anatomyatlases.org/http://emedicine.medscape.com/article/764188-overview
8/18/2019 Koreksi Peritonsilar Abcess...
19/19
1-. #eigh D 3o$erby, Lafar @ussain and 2urad @usein.The epidemiology,
antibioti" resistan"e and post'dis"harge "ourse of peritonsillar abs"esses in
#ondon, ?ntario. Dournal of ?tolaryngology–@ead and 4e"k 3urgery %&1-.
19
Top Related