BREAKING BAD NEWS
Breaking Bad News
=
Penyampaian Berita Buruk
Berita Buruk
Tidak hanya Dx TerminalSituasi lain : wanita hamil USG - janin mati, cacat tubuh, impotensiPengaruh kondisi psikososial : Dx peny. biasa berita burukmis : terjadi pada saat yang tidak tepat atau yang berpengaruh pada pekerjaan.
Mengapa kadang sulit menyampaikan berita buruk?
Perasaan kurang nyaman dari dokter.Khawatir dampak berita terhadap pasien.Permintaan Keluarga (kolusi)Tujuan :
Memelihara kepercayaanMengurangi ketidakpastianMencegah harapan yang tidak sesuaiMenyediakan penyesuaian diri yang sesuai sehingga dapat membuat keputusan-keputusanMencegah gerakan tutup mulutNon Disclosure
Tradisional, khusus kankerDx disampaikan kepada keluargaAsumsi: Pasien perlu dilindungi dari berita buruk, pasien tidak ingin tahu berita buruk tentang dirinya.Tidak dianjurkan menghilangkan hak otonomi pasien, menghalangi saling mendukung, merusak relationship dokter-pasien.Full Disclosure
Informasi penuh diberikan ke pasien segera setelah dokter mengetahui diagnosis.Asumsi: pasien berhak mendapat informasi penuh tentang penyakitnya.Tidak dianjurkan Model Paternalistik: tidak memperhitungkan keinginan pasien akan jumlah dan kapan saatnya informasi diberikan.Blackhall et al: Terdapat perbedaan keinginan mengetahui diagnosis pada kultur yang berbeda.
Individual disclosure
Jumlah dan waktu penyampaian sesuai keinginan dan kebutuhan pasien.Dianjurkan o.k:- Jumlah informasi yang diinginkan dan metode coping berbeda pada setiap orang
- butuh waktu untuk menyerap dan menyesuaikan diri terhadap berita buruk.
- Pengambilan keputusan berdasarkan kerja sama dokter-pasien.
Tahapan (Cara) Penyampaian
1. Persiapan
II. Menelusuri apa saja yang diketahui pasien
Akan sangat membantu saya bila mengetahui apa yang kamu ketahui tentang penyakitmu Bagaimanakah awal semuanya itu?.Bagian apakah yang paling menyulitkan bagi kamu?Seberapa jauh pengertian mereka, kita mengerti pengalaman dari sudut pandang pasien, mendengarkan kata-kata yang dipakai pasien (dipakai untuk penjelasan).
III. Mencaritahu apakah pasien masih menginginkan informasi
Disebut testing the waters Bersediakah kamu, jika saya memberitahukan segala sesuatunya tentang penyakitmu?Jangan memaksa Jika pasien menolak informasi berikutnya.Jika pasti ya tahap VIV. Memberi kesempatan pasien denial
Denial Pertahanan diri dari rasa takut.Perlu ditunda, cari saat yang tepat atau mungkin perlu orang lain.Bila timbul problem, denial perlu ditantang tapi dengan empati (pernahkah kamu berpikir penyakitmu ini mungkin serius?)V. Pemanasan
Memberi kesempatan pasien mempertimbangkan reaksi diri.Pemberian informasi setahap demi setahap.Bisa timbul distress hrs cepat diketahui, dibimbing.VI. Penjelasan
Mempersempit gap informasi antara pasien dan dokter.Memakai kata-kata yang umum dipakai pasien.Cek ulang pengertian pasienVII. Ventilasi Perasaan
Bagaimanakah perasaanmu saat ini? kalimat kunci, merupakan terapeutik dialog menolong pasien memverbalisasi perasaan mereka, ada rasa empati dari dokterVIII. Membuat Ringkasan dan Perencanaan
Menyampaikan ringkasan pengertian pasien tentang penyakitnya dan kekuatiran mereka.Membuat rencana.Menguatkan kembali kepribadian pasien
Mengurangi perasaan dari ketidakpastian
IX. Menawarkan kesediaan pasien untuk pertemuan berikutnya
Detail informasi biasanya lupa.Perlu waktu emotional adjustment.Diskusi pilihan terapiReaksi-Reaksi Terhadap
Berita Buruk
Kesimpulan
Breaking Bad News membutuhkan:
Kemampuan berkomunikasi dengan baik
Sensitif dan empati
Pengalaman dan pengetahuan cara menyampaikan berita buruk dengan baik dan benar.
Kelangsungan hidup pasien bisa menjadi lebih singkat bukan hanya akibat dari penyakitnya, tetapi juga bisa akibat dari kata-kata dan sikap dokternya
The American Medical Associations First Code of medical Ethics
KEMATIAN ADALAH BAGIAN DARI KEHIDUPAN
TERIMA KASIH
Top Related