Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 187-200 E-ISSN: 2598-635X, P ...
Transcript of Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 187-200 E-ISSN: 2598-635X, P ...
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 187-200 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
187
PENGARUH.INTELLECTUAL CAPITAL.TERHADAP KINERJA
KEUANGAN.PERUSAHAAN SUBSEKTOR ADVERTISING,
PRINTING, DAN MEDIA
1Lia amalia, 2Asep Rokhyadi
1)Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Mercu Buana Yogyakarta
2)Dosen Prodi Manajemen Universitas Mercu Buana Yogyakarta 1e-mail: [email protected]
Absrtact : Intellectual Capital Towards Financial Performance of Advertising, Printing and Media
Subsector Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015-2018.. This study uses a
purposive sampling method, from 17 manufacturing companies in the Advertising, Printing and
Media sub-sectors,, the samples are in accordance with 13 companies. Data collection in this
research was carried out by taking secondary data collected through idx.co.id. The intellectual
capital component was developed by using the Value Added Intellectual Capital Coefficient (VAIC)
developed by Pulic..The company's performance uses profitability ratios, namely Return on Assets
(ROA) using the Multiple Linear Regression analysis method..This study results that the Value
Added of Human Capital (VAHU) has a positive and significant effect on financial
performance..While for Value Added Capital Employed (VACE) has a negative and significant
effect on financial performance, Value Added Capital Structure (VASC) has a positive and not
significant effect. However, VAIC has a positive and significant influence on the Financial
Performance of the Advertising, Printing and Media Subsectors Listed on the Indonesia Stock
Exchange in 2015-2018
Keywords: Intellectual Capital, Value Added Capital (VACA), Human Capital Added Value
(VAHU), Structural Value Added Capital (STVA), Return On Assets (ROA)
Abstrak:Penelitian ini menemukan Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Subsektor Advertising, Printing, dan Media Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2015 -2018. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling,,dari 17 perusahaan
manufaktur sub sektor Advertising, Printing, dan Media, sampel yang sesuai terdapat 13
perusahaan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pengambilan datasekunder
yang dipublikasikan melalui idx.co.id..Komponenintellectual capital diukur dengan
menggunakan.Value Added Intellectual Capital Coefficients (VAIC) yang dikembangkan oleh
Pulic. Rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan adalah Return on
Assets (ROA)denganmetode analisis Regresi Linier Berganda..Penelitian ini menghasilkan bahwa
Value Added Human Capital (VAHU) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
keuangan. Sedangkan untuk Value Added Capital Employed (VACE) memiliki pengaruh negatif
dan signifikan terhadap kinerja keuangan, Value Added Structure Capital (VASC) memiliki.
pengaruh positif dan tidak signifikan..Namun secara simultan VAIC memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja Keuangan Subsektor Advertising, Printing, dan Media Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2018
Kata kunci: Intellectual Capital, Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human
Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA), Return On Assets (ROA)
PENDAHULUAN
Era baru memaksa banyak
perusahaan untuk mengubah cara mereka
menjalankan bisnisnya. Untuk perusahan
yang ingin terus bertahan dan tetap eksis,
maka perusahaan harus dengan cepat
mengubah strateginya.. Bisnis dengan
didasarkan pada tenaga kerja (labor
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 187-200 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
188
based business) menuju knowledgebased
business (bisnis berdasarkan
pengetahuan), Sehingga karakteristik
utama perusahaannya menjadi
perusahaan berbasis ilmu
pengetahuan..Pola pengukuran nilai
bisnis telah beralih. Pada umumnya
bisnis dinilai berdasarkan aset dapat
dilihat atau tangible, yaitu bentuk fisik,
misalnya uang tunai, inventaris kantor,
mesin, dan gedung. Seiring
perkembangan zaman, pola pengukuran
seperti itu telah memudar, digantikan
dengan pengukuran nilai bisnis
berdasarkan aset yang tidak berwujud
atau intangible, yang tidak berbentuk tapi
sangat bernilai, misalnya intelektual
properti perusahaan, hubungan dengan
pelanggan, merk, atau sumber daya
manusianya.
Fenomena ini diperkuat dengan
banyaknya kajian ilmiah yang ditemukan
seperti Long Island
Universitymenemukan bahwa dengan
pengukuran aset tidak berwujud dalam
suatu usaha atau laporan keuangan telah
mengalami banyak kemajuan (Rao, 2016)
. Selain itu ekonomi di Amerika Serikat
sebesar 36 persen dari aset berwujud
dalam bentuk R&D (research and
development) ilmiah dan non-
ilmiah..Salah satu pentingnya penerapan
aset tidak berwujud adalah pendalaman
modal dan kontribusinya terhadap
pertumbuhan dalam produktivitas tenaga
kerja sumber daya manusia dan kinerja
perusahaan. Microsoft memiliki
perkiraan aset tidak berwujud sekitar 96
persen pada 2006..Microsoft merupakan
sebuah contoh yang berhasil dalam
pengelolaan input pengetahuan untuk
menghasilkan output pengetahuan.
Mengelola aset tidak berwujud
merupakan tugas rumit dan
membingungkan. Sistem akuntansi yang
saat ini banyak digunakan dirancang
hanya untuk aset berwujud. Alhasil,
banyak perusahaan yang mengabaikan
aset tidak berwujud dan aset intellectual
capital. Padahal, “Aset tidak berwujud
salah satu faktor yang dapat mengangkat
keunggulan kompetitif dan berkelanjutan
kinerja perusahaan,,” tulis (Madhani,
2011) dari ICFAI Business School dalam
salah satu jurnalnya berjudul "Intangible
Asset: Value Drivers for Competitive
Advantage". Oleh karena itu, perusahaan
harus menemukan cara untuk
mengidentifikasi, mengukur, mengelola
aset tidak berwujud utama mereka
(https://tirto.id/intangible-asset).
Intellectual capitalmerupakan isu
baru yang cukup sulit untuk dikonsepkan.
Pada level ekonomi mikro, intellectual
capital mengacu pada sumber daya
berupa nilai tambah yang bentuknya
tidak berwujud bagi organisasi.
Intellectual capital ini bisa berupa:
human capital (misalnya: keterampilan,
pengalaman, pelatihan, dalan lain-lain),
relational capital (misalnya: pelanggan,
hubungan dengan stakeholder, merek,
perjanjian), dan structural capital
(misalnya: budaya perusahaan, suasana
kerja, sistem, dan hak-hak yang bersifat
non material). Menurut Bontis, et al.
(2000), secara sederhana human capital
merepresentasikan jumlah pengetahuan
yang dimiliki individu suatu perusahaan
yang direpresentasikan oleh
karyawannya. Pengelolaan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang baik dalam
perusahaan dapat meningkatkan
produktivitas karyawan yang akan
meningkatkan pendapatan dan profit
perusahaan (Imaningati, 2007). Capital
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 187-200 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
189
employed dapat diartikan sebagai total
dari jumlah aset tetap dan aset lancar
yang digunakan oleh perusahaan (Bontis
et al., 2000). Capital employed
merupakan salah satu komponen
Intellectual Capital yang
menggambarkan seberapa banyak nilai
tambah perusahaan yang dihasilkan dari
modal yang digunakan.. Pengelolaan
modal yang baik juga dapat
meningkatkan laba suatu perusahaan
yang berdampak pada meningkatknya
laba perusahaan. Structural capital
merupakan komponen modal intelektual
yang terakhir berhubungan dengan
kemampuan organisasi atau perusahaan
dalam memenuhi proses rutinitas
perusahaan dan struktur yang mendukung
usaha karyawan untuk menghasilkan
kinerja intelektual yang optimal serta
kinerja bisnis secara keseluruhan.
Menurut Pulic (1998) tujuan utama dari
ekonomi yang berbasis pengetahuan
adalah untuk menciptakan value added,
sedangkan untuk dapat menciptakan
value added dibutuhkan ukuran yang
tepat tentang physical capital dan
intellectual potential.
Analisis fundamental terdapat
beberapa rasio keuangan yang
dapatmencerminkan kondisi keuangan
dan kinerja suatu perusahaan. Ang (2010)
mengelompokkan rasio keuangan ke
dalam lima rasio yaitu rasio likuiditas,
solvabilitas, profitabilitas, aktivitas dan
rasio pasar. Rasio-rasio keuangan
tersebut digunakan untuk menjelaskan
kekuatan dan kelemahan dari kondisi
keuangan suatu perusahaan. Penelitian ini
menggunakan rasio profitabliitas sebagai
ukuran kinerja keuanganan. Rasio
profitabilitas berfungsi dan sering
digunakan untuk memprediksi harga
saham atau return saham adalah return
on asset (ROA), dan earning per share
(EPS)..Beberapa penelitian yang terkait
dengan intellectual capital telah
membuktikan adanya pengaruh
Intellectual Capital terhadap kinerja
perusahaan, baik kinerja saat ini maupun
kinerja masa depan. Jika perusahaan
yang memiliki Intellectual Capital
(VAICTM) lebih tinggi akan cenderung
memiliki kinerja yang lebih baik.
Perusahaan Advertaising, Printing dan
media dalam hal ini dijadikan objek
karena seiring berkembangnya zaman
industri media terus menghadapi pola-
pola baru yang mengedepankan
pengetahuan dari sumber daya
manusianya. keberhasilan perusahaan
advertising, printing dan media
ditentukan oleh kreativitas dan kualitas
manusia yang bekerja pada tiga pilar
utama yang merupakan fungsi vital yang
dimiliki setiap media penyiaran yaitu
teknik, program dan pemasaran. Selain
itu pengelolaan aset yang berlandaskan
pada brand dan hak cipta serta struktur
modal dalam perusahaan perlu dijadikan
poin utama dalam mengelola aset.
Berdasarkan latar belakang dan
fenomena perbedaan hasil yang telah
dijelaskan diatas, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tentang
Pengaruh Intellectual Capital Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan Sektor
Advertising, Printing, Dan Media yang
sudah Listing Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2015 -2018. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah
pengelolaan aset tidak berwujud
diperusahaan mampu menambah nilai
tambah kinerja keuangan perusahaan.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 187-200 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
190
TELAAH PUSTAKA DAN
HIPOTESIS
Human capital merupakan
kombinasi dari pengetahuan,
keterampilan, inovasi, dan kemampuan
seseorang untuk menjalankan tugasnya
sehingga dapat menciptakan suatu nilai.
Perusahaan harus mampu mengelola
pengetahuan karyawannya agar dapat
meningkatkan human capitalnya. Karena
human capital adalah kekayaan
perusahaan yang terdapat pada setiap
individu. Value Added Human Capital
(VAHU) menunjukkan berapa banyak
Value Added dapat dihasilkan dengan
dana yang dikeluarkan untuk tenaga
kerja. Hubungan anatara value added
dengan human capital mengindikasikan
kemampuan Human Capital untuk
menciptakan nilai di dalam perusahaan.
Perusahaan tidak dapat menciptakan
pengetahuan dengan sendirinya tanpa
inisiatif dari individu yang terlibat dalam
proses organisasi. Human capital
menjadi sangat penting karena
merupakan aset perusahaan dan sumber
inovasi serta pembaharuan. Kinerja
(performance) adalah gambaran
mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan
visi organisasi yang tertuang dalam
strategic planning suatu organisasi
(Mahsun, 2011). (Menurut Baroroh,
2013) human capital yang tinggi akan
dapat mendorong peningkatan kinerja
keuangan.
H1: Value Added Human Capital
(VAHU) Berpengaruh Positif
Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan
Value added Capital Employed
(VACE) adalah indikator untuk value
added yang diciptakan oleh satu unit dari
physical capital. Pulic (1998) dalam
Ulum (2009) mengasumsikan bahwa jika
1 unit dari Capital Employed
menghasilkan return yang lebih besar
daripada perusahaan yang lain, maka
berarti perusahaan tersebut lebih baik
dalam memanfaatkan Capital Emploed
nya. Capital employed merupakan nilai
yang berwujud yang terdapat pada
perusahaan dengan lingkungan eksternal
perusahaan seperti pelanggan, distributor,
pemasok, investor. Capital employed
akan terwujud jika perusahaan dapat
menjaga hubungan baik dengan para
pihak eksternal yang terkait dalam
bisnisnya tersebut. Hal ini akan
menciptakan kelangsungan hidup
perusahaan, yang akan meningkatkan
kinerja perusahaan. Sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh
(Solechan, 2017) yang menyatakan
bahwa Value added capital employed
berpengaruh Poitif terhadap kinerja
perusahaan.
H2: Value Added Capital Employed
(VACE) Berpengaruh Positif
Terhadap Kinerja Keuanga
Perusahaan
Structural Capital / Organizational
Capital Menurut (Baroroh, 2013)
merupakan kemampuan organisasi
meliputi infrastruktur, sistem informasi,
rutinitas, prosedur dan budaya organisasi
yang mendukung usaha karyawan untuk
menghasilkan intelektual yang optimal.
Struktur modal meliputi semua
pengetahuan selain yang ada pada modal
manusia yaitu database, struktur
organisasi, proses yang terjadi secara
rutin dan manual, strategi dan hal lainnya
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 187-200 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
191
yang mempuyai nilai lebih berharga
dibandingkan dari sekedar materi.
Kinerja perusahaan merupakan suatu
gambaran tentang kondisi keuangan
suatu perusahaan yang dianalisis dengan
alat-alat analisis keuangan, sehingga
dapat diketahui mengenai baik buruknya
keadaan keuangan suatu perusahaan yang
mencerminkan prestasi kerja dalam
periode tertentu. Hal ini sangat penting
agar sumber daya digunakan secara
optimal dalam menghadapi perubahan
lingkungan. Pengaruh Value Added
Structure Capital (VASC) terhadap
kinerja keuangan Struktur modal meliputi
semua pengetahuan selain yang ada pada
modal manusia yaitu database, struktur
organisasi, proses yang terjadi secara
rutin dan manual, strategi dan hal lainnya
yang mempuyai nilai lebih berharga
dibandingkan dari sekedar materi (Bontis
et al., 2000).
H3: Value Added Structure Capital
(VASC) berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan
Perusahaan
Intellectual capital dengan kinerja
keuangan perusahaan dapat menentukan
keunggulan bersaing perusahaan sesuai
komponen yang ada didalam intellectual
capital serta pengukuran kinerja
keuangan perusahaan. Sangkala (2006)
menjelaskan bahwa Intellectual capital
merupakan materi intelektual berupa
informasi, pengetahuan, inovasi,
intellectual, dan pengalaman yang dapat
dimanfaatkan dalam menghasilkan aset
yang mempunyai nilai tambah dan
memberikan keunggulan bersaing. Selain
itu, jika Intellectual Capital merupakan
sumberdaya yang terukur untuk
peningkatan competitive advantages,
maka Intellectual Capital akan
memberikan kontribusi terhadap kinerja
keuangan perusahaan. Sejalan dengan
Temuan penelitian dari (Alipour, 2012;
Hamdan, 2018; Zuliyati & Arya, 2011)
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
postitif IC (VAICTM) terhadap kinerja
keuangan perusahaan yang diukur
dengan ROA (return on assets)
H4: Intellectual Capital (VAIC)
berpengaruh positif terhadap
kinerja keuangan perusahaan.
Gambar 1. Model Kerangka
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 187-200 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
192
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dan Sampel Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah perusahaan jasa didbidang
advertaising yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-
2017 yang menyampaikan laporan
keuangan yang lengkap..Perusahaan jasa
dalam bidang ini dianggap memiliki
pengaruh signifikan terhadap dinamika
perdagangan dalam BEI. Pemilihan
sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode purposive
sampling yang didasarkan atas beberapa
kriteria yaitu:
1. Perusahaan sektor advertising,
printing, dan media yang telah
terdaftar di Bursa efek Indonesia
sebelum tahun 2015 secara
berturut-turut, dan menyampaikan
laporan keuangan yang dibukukan
pada periode tahun 2015-2018.
2. Perusahaan melaporkan keuangan
dalam mata uang rupiah.
3. Perusahaan yang mencantumkan
data mengenai variabel dalam
penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data
Data Penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data
sekunder dalam bentuk laporan
keuangan yang didapat dari pojok BEI
berupa laporan keuangan tahunan
perusahaan untuk periode tahun 2015-
2018. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
metode dokumentasi. Metode
dokumentasi dapat diartikan dengan
metode pengumpulan yang
menggunakan catatan atau dokumen
dalam penelitian ini catatan atau
dokumen perusahaan yang digunakan
adalah annual report atau buku laporan
tahunan perusahaan yang diambil dari
www.idx.co.id.
Variabel Operasional
Varibel Intellectual Capital yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah
kinerja intellectual capital yang
merupakan penciptaan nilai yang
diperoleh atas pengelolaan modal
intelektual. Dimana kinerja modal
intelektual diukur berdasarkan value
added yang diciptakan oleh VACE,
VAHU, dan VASC.
Variabel operasional dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel dependen:
- Kinerja Keuangan
Pada penelitian ini kinerja
perusahaan diukur dengan
menggunakan Return on Equity
(ROA). ROA merupakan salah
satu bentuk dari rasio profitabilitas
yang dapat mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan
laba dengan menggunakan total
aktiva yang ada. ROA dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
2. Variabel independen:
- VAHU
VAHU menunjukkan kontribusi
yang dibuat oleh setiap rupiah
yang diinvestasikan untuk Human
Capital terhadap value added
organisasi.
- VACE
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 187-200 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
193
VACE merupakan indikator untuk
nilai tambah yang diciptakan oleh
satu unit dari physical capital.
- VASC
Menurut Baroroh (2013) VASC
merupakan kemampuan organisasi
meliputi infrastruktur, sistem
informasi, rutinitas, prosedur dan
budaya organisasi yang mendukung
usaha karyawan untuk
menghasilkan intelektual yang
optimal.
Kombinasi dari ketiga value added
yang disebutkan disimbolkan dengan
VAIC. Metode VAIC dikembangkan
oleh Pulic (1998), didesain untuk
menyajikan informasi tentang value
creation efficiency dari aset berwujud
(tangible assets) dan aset tidak berwujud
(intangible assets) yang dimiliki
perusahaan. Model ini dimulai dengan
kemampuan perusahaan untuk
menciptakan value added. Value added
merupakan efisiensi dari VAHU, VACE
dan VASC.
VAIC = VAHU + VACE + VASC
Metode Analisis
Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Analisis Regresi
linier berganda dengan menggunakan
software SPSS 16 untuk dapat melihat
pengaruh variabel dependen dan
independen berdasarkanarah hubungan
yang dihasilakan dapat memprediksi
nilai dari variabel dependen apabila nilai
variabel independen bernilai positif dan
negatif. Persamaan regresi linear
berganda sebagai berikut:
KK = a+β1.VAHU+β2.VACE+β3.VASC+
e
Ket:
KK =Kinerja Keuangan
a =konstanta
β1, β2, β3=koefisien regresi
VAHU =Value Added Human Capital
VACE = Value Added Capital Employed
VASC = Value Added Structure Capital
HASIL PENELITIAN
Analisis statistik deskriptif
memberikan suatu gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari
nilai minimum, maksimum, rata-rata
(mean), standar deviasi dari setiap
variabel penelitian. Pada Tabel 1
menunjukkan hasil statistik deskriptif.
Tabel 1 Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAHU 52 -7.4140 16.5460 2.0562 4.0987
VACE 52 -0.9780 3.7211 0.2785 0.5541
VASC 52 -11.1850 2.5838 0.2507 1.7768
ROA 52 -0.6003 0.7090 0.0320 0.1828
Valid N (listwise) 52
Sumber : Data sekunder diolah (2019)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 187-200 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
194
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat
bahwa nilai terendah untuk VAHU
adalah sebesar -7,4140. Nilai tertinggi
sebesar 16.5460. Rata-rata VAHU adalah
sebesar 2.0562 pada standar deviasi
4,0987. Artinya, data dari variabel
VAHU memusat atau pada umumnya
terletak pada 2,0562. Nilai rata-rata lebih
besar dari standar deviasi yaitu
4,0987>2,0562 yang berarti bahwa
sebaran nilai VAHU baik. Nilai terendah
untuk VACE adalah sebesar -0,9780.
Nilai tertinggi sebesar 3,7211. Rata-rata
VACE adalah sebesar 0,2785 pada
standar deviasi 0,5541. Artinya, data dari
variabel VACE memusat atau pada
umumnya terletak pada 0,2785.
Sedangkan pada variabel VASC Nilai
terendah sebesar -11,1850. Nilai tertinggi
dari VASC sebesar 2,5838. Rata-rata
VASC adalah sebesar 0,2507 pada
standar deviasi 1,7768. Artinya, data dari
variabel VASC memusat atau pada
umumnya terletak pada 0,2507. Nilai
terendah untuk ROA adalah sebesar -
0,6003. Nilai tertinggi sebesar 0,7090.
Rata-rata ROA adalah sebesar 0,0320
pada standar deviasi 0,1828. Artinya,
data dari variabel ROA memusat atau
pada umumnya terletak pada 0,0320. .
Pengujian Hipotesis
Dibawah adalah hasil pengujian
hipotesis dengan regresi berganda.
Berdasarkan tabel 2, maka persamaan
garis regresi berganda dapat dinyatakan
sebagai berikut:
Y = 0,003 + 0,023 X1 + (-0,080 X2 +
0,013X3 + e
Berdasarkan pengujian secara
parsial variabel value added human
capital memiliki pengaruh positif dan
signifikan ditunjukan dengan nilai
sebesar 0,00 pada level 1%. Sedangkan
pada variabel value added capital
employed memiliki pengaruh negatif dan
signifikan ditunjukan dengan nilai
sebesar 0,063 pada level 10% . sementara
itu pengujian pada variabel value added
structure capital tidak berpengaruh
secara signifikan dengan nilai sebesar
0,311 pada level 5%.
Untuk menunjukkan apakah
semua variabel independen atau bebas
yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-
sama atau simultan terhadap variabel
dependen atau terikat. Berdasarkan Tabel
3, dapat dilihat adanya pengaruh
Intellectual Capital terhadap ROA jika
diuji secara bersama-sama diperoleh nilai
F hitung sebesar 6,514 dan signifikansi
0,001 sehingga terlihat bahwa nilai
signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05.
Tabel 2 Uji Statistik t ( Uji t) pada ROA Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .003 .026 .129 .898
VAHU .023 .006 .519 4.092 .000*
VACE -.080 .042 -.242 -1.907 .063***
VASC .013 .013 .125 1.023 .311** *Signifikan pada 1% , **Signifikan pada 5%, ** Signifikan pada 10%
Sumber: Data Sekunder data diolah 2019
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 187-200 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
195
Tabel 3 Uji Simultan (F) pada ROA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .493 3 .164 6.514 .001a
Residual 1.212 48 .025
Total 1.705 51
a. Predictors: (Constant), VAHU, VACE, VASC
b. Dependent Variable: ROA
Tabel 4 Uji koefisien Determinasi
Sumber : Data Sekunder diolah 2019
Koefisien determinasi (Adjusted
R²) digunakan untuk mengukur kebaikan
persamaan regresi linear berganda
dengan memberikan persentase variasi
total dalam variabel dependen yang
dijelaskan oleh seluruh variabel
independen. Dapat dikatakan bahwa nilai
dari Adjusted R² ini menunjukkan
seberapa besar variabel independen
mampu menjelaskan variabel
dependen.Hasil perhitungan Adjusted R²
ditunjukkan pada tabel 4. Hasil uji
Adjusted R Square pada penelitian ini
diperoleh nilai sebesar 0.245. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja keuangan
(ROA) dipengaruhi oleh VAHU, VACE
dan VASV sebesar 25%, sedangkan
sisanya sebesar 75% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Hubungan anatara Value Added
dengan Human Capital dapat mengetahui
penciptaaan nilai tambah yang
menggunakan dana untuk sumber daya
manusia.Human capital menjadi sangat
penting karena merupakan aset
perusahaan dan sumber inovasi serta
pembaharuan. Kinerja (performance)
yang merupakan ukuranmengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu kebijakan
dalam mencapai sasaran,tujuan, misi dan
visi organisasi yang tertuang dalam
strategic planning suatu organisasi
(Mahsun, 2011).Value Added Human
Capital (VAHU) yang terdapat di
perusahaan advertising, printing dan
media tahun 2015 – 2018 telah berhasil
meningkatkan produktivitas yang ada
didalamnya lewat inovasi-inovasi sumber
daya manusia. Ahli teori (Becker,1964)
menyatakan bahwa peningkatan didalam
keterampilan, pengetahuan dan
kemampuan karyawan dapat berperan
untuk memperbaiki kinerja perusaan.
VAHU yang dikontruksikan dengan
beban karyawan merupakan bagian dari
intellectual capital berupa intangible
asset memiliki peran penting terhadap
kemajuan kinerja perusahaan. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Alipour, 2012;
Daryaee, Pakdel, Easapour, & Khalaflu,
2011; Zéghal & Maaloul, 2010)yang
mengemukakan bahwa Value Added
Human Capital (VAHU) memiliki
Model R R Square Adjusted R Square
1 .538a .289 .245
a. Predictors: (Constant), VASV, VACE, VAHU
b. Dependent Variable: ROA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 187-200 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
196
pengaruh positif terhadap kinerja
keuangan.
Capital employed menunjukkan
hubungan harmonis yang
dimilikiperusahaan dengan mitranya,
baik yang berasal dari pemasok yang
andal dan berkualitas, pelanggan yang
loyal dan merasa puas dengan pelayanan
perusahaan yang bersangkutan, seta
hubungan perusahaan dengan pemerintah
maupun masyarakat sekitar. Value Added
Capital Employed merupakan bentuk dari
kemampuan perusahaan dalam mengelola
sumber dayanya yang berupa capital
asset. Dengan pengelolaan capital
employed yang baik, diyakini bahwa
perusahaan akan dapat meningkatkan
kinerja keuangannya (Mulianah ,2011).
Pengaruh negatif dan signifikan ini
memiliki hubungan yang berkebalikan
belum dapat memprediksi naik turunnya
nilai ROA. Perusahaan media cenderung
menggunakan human capital daripada
menggunakan physical capitalnya.
Adanya inovasi melalui kreatifitas
sumber daya manusia yang dilakukan
diperusahaan media memungkinkan hasil
dalam penelitian ini negatif. Kemampuan
bisnis dimedia belum memanfaatkan
capital employed berupa asset untuk
menghasilkan nilai tambah dan hanya
memanfaatkan sumber daya dalam
bentuk laba bersih yang digunakan
sehingga perusahaan belum mampu
meningkatkan kinerja. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh yudawisastra (2018), agustinus dan
lina (2014) dan Daniel (2010) yang
menayatakan bahwa VACE berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja
keuangan (ROA).
Struktur modal merupakan modal
yang meliputi semua pengetahuan selain
yang ada pada modal manusia yaitu
database, struktur organisasi, proses yang
terjadi secara rutin dan manual, strategi
dan hal lainnya yang mempuyai nilai
lebih berharga dibandingkan dari sekedar
materi. Dengan adanya structural capital
yang baik, maka orang-orang yang
beradadalam organisasi akan dapat
bekerja denganlebih baik sehingga akan
menciptakan suatunilai tambah untuk
menghasilkan kinerja yang lebih baik
(Solechan, 2017). Modal struktural
merupakan modal kecerdasan bersaling,
formula,informasi sistem, paten,
kebijakan dan proses yang dihasilkan dari
produk atau sistem dari waktu kewaktu.
Memasuki arus globalisai perusahaan
dapat menggunakan inevastasi intelektual
dalam infrastruktur fisik sedangkan
teknis dan budaya bisnis mendukung
kegiatan bisnis (Agustinus dan lina,
2014). Hasil dalam penelitian ini
menemukan bahwa tidak ada pengaruh
dan tidak signifikan antara VASC
terhadap kinerja keuangan (ROA). Pada
penelitian ini mungkin perusahaan media
dipengaruhi oleh faktor keuangan
lainnya. Seperti volume penjualan dan
bagaimana perusahaan mengelola
pengeluaran mereka atau inovasi-inovasi
yang akan dikelurkan sebagai program
untuk menambah produktifitas kinerja
keuangan. Penelitian ini sejalan dengan
(Andriana, 2014; Soetrisno & Lina,
2014) bahwa VASC tidak berpengaruh
significant terhadap kinerja keuangan
(ROA).
Hasil penelitian ini didukung
dengan Recources Based Theory bahwa
intellectual capital memenuhi kriteri-
kriteria sebagai sumber daya yang unik
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 187-200 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
197
untuk menciptakan keunggulan
kompetitif bagi perusahaan sehingga
mendapatkan value added bagi
perusahaan. Value added yang berupa
kinerja yang semakin baik di perusahaan
dengan meningkatnya laba perusahaan.
Digunakannya intellectual capital
tersebut, diharapkan perusahaan harus
dapat mengolah dan memaksimalkan
penggunaan sumber daya yang dimiliki
secara efisien dan efektif sehingga dapat
meningkatkan laba perusahaan agar
semakin baik dalam memanfaatkan
intellectual capital yang dimiliki
sehingga perusahaan pun dapat
meningkatkan tingkat profitabilitas
perusahaan dan tingkat kepercayaan
investor. Pengukuran value added
Intellectual Capital harus dilakukan
secara bersama-sama agar memiliki
pengaruh terhadap kinerja keuangan
(ROA). Hal ini menunjukan bahwa
perusahaan sub sektor advertising dan
printing dan media sangat sukses
terutama dari bisnis yang berteknologi
dan berbasis ilmu pengetahun tinggi
dengan tingkat efisien yang benar-benar
dapat memastikan bisnis dan tempat kerja
yang aman. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh(Alipour,
2012; Daryaee et al., 2011; Hamdan,
2018; Solechan, 2017; Zéghal &
Maaloul, 2010; Zuliyati & Arya, 2011)
yang menyatakan bahwa Value Added
Intellectual Capital berpengaruh terhadap
kinerja keuangan perusahaan (ROA)
PENUTUP
Berdasarkan pengujian dan
pembahasan “Pengaruh Intellectual
Capital Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Sektor Advertising, Printing,
Dan Media Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2015 -2018”
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. VAHU berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan (ROA).
Hal ini dibuktikan dengan hasil
penelitian menggunakan analisis uji t
pada ROA dengan nilai Signifikansi
kurang dari 0,01 (0,00 < 0,01)
2. VACE berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kinerja
keuangan (ROA). Hal ini dibuktikan
dengan hasil penelitian
menggunakan analisis nilai
Signifikansi lebih dari 0.1 (0,063 <
0,1).
3. VASC tidak berpengaruh
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan (ROA). Hal ini
dibuktikan dengan hasil penelitian
menggunakan analisis uji t pada
ROA nilai Signifikansi lebih dari
0,05 (0,311 < 0,05).
4. VAIC berpengaruh poitif dan
signifikan terhadap kinerja
keuangan (ROA). Hal ini dibuktikan
dengan hasil penelitian
menggunakan analisis uji F pada
ROA nilai Signifikansi lebih dari
0,05 (0,001 < 0,05).
Berdasarkan kesimpulan yang telah
dijelaskan, dapat disampaikan beberapa
saran antara lain:
1. Variabel VAHU yang memiliki
hasil signifikan dalam penelitian ini
dapat dijadikan sebagai
pertimbangan bagi manajer
perusahaan dalam melakukan
pengambilan keputusan mengenai
pengelolaan aset tak berwujud .
2. Peneliti selanjutnya bisa melakukan
uji atau penelitian dengan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 187-200 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
198
melakukan penambahan variabel-
variabel lain yang mempengaruhi
kinerja keuangan atau nilai
perusahaan seperti market book to
value, earning per share, likuditas
dan yang lainnya, tidak terbatas
hanya menggunakan variabel yang
ada dalam penelitian ini. Peneliti
selanjutnya bisa menggunakan
periode penelitian yang lebih
panjang dan terbaru supaya dapat
menggambarkan keadaan yang
paling update pada setiap sampel
perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
REFERENSI
Achmad Solechan (2017). Pengaruh
Efisiensi Modal Intelektual
Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Di Indonesia. Jurnal
Kajian Akuntansi, 1(1), 83-96.
Agustinus & Lina. (2014). the Influence
of Intellectual Capital Components
Towards the Company Performance.
Jurnal Manajemen, 14(1), 125–140.
Alipour, M. (2012). The Effect Of
Intellectual Capital On Firm
Performance: An Investigation Of
Iran Insurance Companies.
Measuring Business Excellence,
16(1), 53–66.
Andriana, D. (2014). Pengaruh
Intellectual Capital Terhadap
Kinerja Keuangan Dan
Pertumbuhan Perusahaan (Studi
Pada Perusahaan Pertambangan Dan
Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia 2010 - 2012).
Jurnal Riset Akuntansi Dan
Keuangan, 2(1), 251–260.
Ang, Robert. 2010. Buku Pintar pasar
Modal Indonesia edisi 7. Jakarta:
Media Soft Indonesia.
Barokah, S. (2018). Pengaruh Intellectual
Capital Terhadap Financial
Performance ( Studi Pada
Perusahaan Sub Sektor Property
Dan Real Estate Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia ( BEI ) Tahun
2014-2016 ). Jurnal Administrasi
Bisnis, 55(1), 132–140.
Baroroh . (2013). Analisis Pengaruh
Modal Intelektual Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan Manufaktur
Di Indonesia. Jurnal Dinamika
Akuntansi, 5(2), 172–182.
Bontis, N., William Chua Chong, K., &
Richardson, S. (2000). Intellectual
Capital And Business Performance
In Malaysian Industries. Journal Of
Intellectual Capital, 1(1), 85–100.
Cahyani, R. I., Widiyanti, T., & Ferdiana,
J. L. (2015). Pengaruh Intellectual
Capital Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Riset Akuntansi Dan
Perpajakan, 2(1), 1–18.
Chen, M.C., S.J. Cheng, Y. Hwang.
2005. “An empirical investigation
og the relationship between
intellectual capital and firms’
market value and financial
performance”. Journal of
Intellectual Capital. 6(2), 159-176
Ciptaningsih, T. (2013). Uji Pengaruh
Modal Intelektual Terhadap Kinerja
Keuangan BUMN Yang Go Public
Di Indonesia. Jurnal Manajemen
Teknologi, 12(3), 330–348.
Daniel (2010). Analysing value added as
an indicator of intellectual capital
and its consequences on company
performance. Journal of Intellectual
Capital, 11(1), 39–60.
Daryaee, A., Pakdel, A., Easapour, K., &
Khalaflu, M. M. (2011). Intellectual
Capital, Corporate Value And
Corporate Governance (Evidence
From Tehran Stock Exchange
(TSE)). Australian Journal Of Basic
And Applied Sciences, 5(12), 821–
826.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 187-200 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
199
Fariana, R. (2014). Pengaruh Value
Added Capital Employed (Vaca),
Value Added Human Capital (Vahu)
Dan Structural Capital Value Added
(Stva) Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Jasa Keuangan Yang Go
Public Di Indonesia. Majalah
Ekonomi, 18(2), 79–108.
Hamdan, A. (2018). Intellectual Capital
And Firm Performance:
Differentiating Between
Accounting-Based And Market-
Based Performance. International
Journal Of Islamic And Middle
Eastern Finance And Management,
11(1), 139–151.
Handayani, I. (2015). Pengaruh Modal
Intelektual Terhadap Nilai
Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
E-Jurnal Katalogis, 3(9), 21–30.
Imaningati. 2007. “Pengaruh Intellectual
Capital terhadap Kinerja Perusahaan
Real Estate & Properti yang
Terdaftar di BEI Tahun 2002-2006”.
Thesis Tidak dipublikasikan,
Universitas Diponegoro.
Marbun, G., & Saragih, A. E. (2010).
Pengaruh Intellectual Capital
Terhadap Kinerja Perusahaan Pada
Perusahaan Perbankan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Encyclopedia Of Knowledge
Management, 1(1), 452–461.
Mulianah, M. (2014). Pengaruh Value
Added Capital Employed Dan
Human Capital Terhadap Kinerja
Keuangan Pada Perusahaan
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia. Akmen. Jurnal
Ilmiah, 11(4)
Prasetyanto, P., & Chariri, A. (2013).
Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan
Kinerja Intellectual Capital
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi
Empiris Pada Perusahaan
Keuangan Di BEI Periode Tahun
2009 – 2011). 2, 156–167.
Pulic, A. (1998). Measuring the
Performance of Intellectual
Potential inknowledge Economy.
Paper presented at the 2nd McMaster
Word Congress on Measuring and
Managing Intellectual Capital by the
Austrian Team forIntellectual
Potential. Available online at :
www.vaic-on.net (Diakses pada
tanggal 12 Oktober 2019)
Rao, P. M. (2016). What do we know
about entrepreneurship as an
intangible asset? International
Journal of Entrepreneurship and
Small Business, 27(1), 40–51.
Rivandi, M. (2018). Pengaruh Intellectual
Capital Disclosure, Kinerja
Keuangan, Dan Kepemilikan
Manajerial Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Pundi, 2(1), 41–
54.
Soetrisno, A., & Lina. (2014). The
Influence Of Intellectual Capital
Components Towards The Company
Performance. Jurnal Manajemen,
14(1), 125–140.
Rudianto. (2013). Akuntansi Manajemen
Informasi untuk Pengambilan
Keputusan Strategis. Jakarta:
Erlangga
Sangkala. (2006). Intellectual Capital
Management. Jakarta: Yapensi
Sudarsanam, S., Sorwar, G., & Marr, B.
(2006). Real Options And The
Impact Of Intellectual Capital On
Corporate Value. Journal Of
Intellectual Capital, 7(3), 291–308.
Solechan, A. (2017). Pengaruh Efisiensi
Modal Intelektual Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan Di Indonesia.
Jurnal Kajian Akuntansi, 1(1), 83 –
96.
Ulum, Ihyaul. (2013). Model
Pengukuran, Framework
Pengungkapan, dan Kinerja
Organisasi. Universitas
Muhammadiyah Malang.
Widarjo, W. (2011). Pengaruh Modal
Intelektual Dan Pengungkapan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 187-200 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
200
Modal Intelektual Pada Nilai
Perusahaan Yang Melakukan Initial
Public Offering. Jurnal Akuntansi
Dan Keuangan Indonesia, 8(2),
157–170.
Yudawisastra, H. G., Manurung, D. T.
H., & Husnatarina, F. (2018).
Relationship Between Value Added
Capital Employed, Value Added
Human Capital, Structural Capital
Value Added And Financial
Performance. Investment
Managemeolechanznt And
Financial Innovations, 15(2), 222–
231.
Zéghal, D., & Maaloul, A. (2010).
Analysing Value Added As An
Indicator Of Intellectual Capital
And Its Consequences On Company
Performance. Journal Of
Intellectual Capital, 11(1), 39–60.
Zuliyati, & Arya, N. (2011). Intellectual
Capital And Company’S Financial
Performance. Dinamika Keuangan
Dan Perbankan, 3(1),113-125
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 187-200 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
201