Transformational Leadership: An Overviewcourses.blog.mb.ipb.ac.id/files/2010/06/Arief_Daryanto...1...

21
1 Transformational Leadership: An Overview D I AifD t ME 1 Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec. Institut Pertanian Bogor into the open areas between the rocks He then asked the students again if the jar was full They agreed it was Prioritize and Plan Your Life, and Career Prioritaskan dan Rencanakan Hidup dan Karir Anda into the open areas between the rocks. He then asked the students again if the jar was full. They agreed it was. Prioritaskan dan Rencanakan Hidup dan Karir Anda “Life is a one way street, and you only go through it once.” hid k jl h d 2 Kehidupan merupakan jalan satu arah, dan Anda hanya bisa melaluinya sekali saja”

Transcript of Transformational Leadership: An Overviewcourses.blog.mb.ipb.ac.id/files/2010/06/Arief_Daryanto...1...

1

Transformational Leadership: An Overview

D I A i f D t M E

1

Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec.Institut Pertanian Bogor

A philosophy professor stood before his class with some items on the table in front of him. When the class began, wordlessly he picked up a very large empty mayonnaise jar and proceeded to fill it with rocks, about 2" in diameter. He then asked the students if the jar was full. They agreed that it was.> > So the professor then picked up a box of pebbles and poured them into the jar. He shook the jar lightly. The pebbles rolled into the open areas between the rocks He then asked the students again if the jar was full They agreed it was

Prioritize and Plan Your Life, and CareerPrioritaskan dan Rencanakan Hidup dan Karir Andainto the open areas between the rocks. He then asked the students again if the jar was full. They agreed it was.

> > The professor picked up a box of sand and poured it into the jar. Of course, the sand filled up everything else. He then asked once more if the jar was full. The students responded with a unanimous "Yes."> > The professor then produced two cans of beer from under the table and proceeded to pour their entire contents into the jar – effectively filling the empty space between the sand. The students laughed.> > "Now," said the professor, as the laughter subsided, I want you to recognize that this jar represents your life. The rocks are the important things - your family, your partner, your health, your children - things that if everything else was lost and only they remained, your life would still be full. The pebbles are the other things that matter - like your job, your house,

Prioritaskan dan Rencanakan Hidup dan Karir Anda

“Life is a one way street, and you only go through it once.”

“ hid k j l h d

2

your car. The sand is everything else. The small stuff." "If you put the sand into the jar first," he continued, "there is noroom for the pebbles or the rocks. The same goes for your life. If you spend all your time and energy on the small stuff, you will never have room for the things that are important to you. Pay attention to the things that are critical to your happiness. Take time to get medical checkups. Take your partner out dancing. There will always be time to go to work, clean the house, give a dinner party and fix the disposal. Take care of the rocks first - the things that really matter. Set your priorities. The rest is just sand."> > One of the students raised her hand and inquired what the beer represented. The professor smiled. "I'm glad you asked. It just goes to show you that no matter how full your life may seem, there's always room for a couple of beers."

“Kehidupan merupakan jalan satu arah, dan Anda hanya bisa melaluinya sekali saja”

2

“Jika Anda tidak mengetahui arah mana yang ingin Anda tuju, maka jalan manapun

A d bil A d k

3

yang Anda ambil Anda akan sampai kesana ”

Visi Kabupaten Siak

T j d K b t Si k b i P tTerwujudnya Kabupaten Siak sebagai Pusat Budaya Melayu di Riau didukung oleh Agribisnis, Agroindustri dan Pariwisata yang Maju dalam Lingkungan yang Agamis dan Sejahtera Tahun 2020.

4

3

Misi Kabupaten SiakMengembangkan dan meningkatkan SDMMengembangkan dan meningkatkan SDM profesional yang dilandasi keimanan, ketaqwaan, serta penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam lingkungan nilai-nilai budaya MelayuMeningkatkan kemampuan dan kapasitas pemerintah daerah demi terwujudnya

5

pe e ta dae a de te wujud yakepemimpinan yang baik (good governance)

Misi Kabupaten SiakMemberdayakan masyarakat dan seluruh kekuatan k i d h d k kekonomi daerah dengan memperkuat struktur

perekonomian berbasis kerakyatan yang bertumpu pada agribisnis dan agroindustriMengembangkan dan meningkatkan infrastruktur daerah yang mendukung peningkatan pelayanan kepada mas arakat dan pembang nan daerah ang

6

kepada masyarakat dan pembangunan daerah yang berkelanjutan.

4

Visi PTPN V(Persero)

M j di h k bMenjadi perusahaan perkebunan yang tangguh, mampu tumbuh dan berkembang dalam persaingan global

7

Misi PTPN V(Persero)

Mengelola agroindustri kelapa sawit danMengelola agroindustri kelapa sawit dan karet secara efisien bersama mitra, untuk kepentingan stakeholder, berwawasan lingkungan, unggul dalam pengembangan sumberdaya manusia dan teknologi

8

5

Nilai-nilai Perusahaan

PTPN V bekerja bersama secara efisien dan efektif, menjaga kepercayaan yang diberikan dalam menjalankan bisnis sebaik-baiknya.

9

Nilai-nilai Perusahaan

PTPN V bekerja bersama secara efisien dan efektif, menjaga kepercayaan yang diberikan dalam menjalankan bisnis sebaik-baiknya.

10

6

Nilai-nilai PerusahaanNilai-nilai budaya perusahaan:

1. Berusaha mencapai yang terbaik2. Senantiasa melihat ke depan dan belajar dari pengalaman3. Bertanggung jawab kepada pihak-pihak yang

berkepentingan4. Menjunjung tinggi semangat kerja dalam kelompok

11

j j g gg g j p5. Menghargai kreativitas individu6. Ikatan yang lestari diantara sesama karyawan7. Bangga sebagai insan perkebunan

REPETITIVE MAGIC POWER7 (TUJUH) PRINSIP USAHA MATSUSHITA( )

Berbakti kepada Negara melalui IndustriBerlaku Jujur dan AdilKerjasama dengan KeselarasanBerjuang untuk Perbaikan

12

Ramah tamah dan KsatriaMenyesuaikan Diri dengan Kemajuan ZamanBersyukur dan Berterimakasih

7

REPETITIVE MAGIC POWERStephen R Covey penulis the Seven HabitsStephen R. Covey, penulis the Seven Habits mengatakan bahwa pembentukan karakter merupakan sebuah seruan:

“Taburlah gagasan, petiklah perbuatan. Taburlah perbuatan petiklah kebiasaan

13

Taburlah perbuatan, petiklah kebiasaan. Taburlah kebiasaan, petiklah karakter. Taburlah karakter, petiklah hasil!”

Kriteria Bisnis Unggulan BaldrigeKepemimpinan (Leadership)p p ( p)Perencanaan Strategik (Strategic Planning)Fokus Pelanggan dan Pasar (Customer and Market Focus)Pengukuran, Analisis dan Manajemen Aset Pengetahuan (Measurement, Analysis & Knowledge Management)

14

g g )Fokus Sumberdaya Manusia (HR Focus)Manajemen Proses (Process Management); danHasil Usaha (Business Result).

8

Baldrige “Core Values”Kepemimpinan yang visionerBerorientasi pelanggan (customer-driven excellence)Berorientasi pelanggan (customer driven excellence)Pembelajaran organisasi dan individuMenghargai karyawan dan mitra usahaGesit dan responsif (agility)Fokus ke masa depanInovatifManajemen berdasarkan fakta

15

jTanggungjawab sosialFokus pada hasil dan penciptaan nilai (creating value); danPerspektif sistem

Perbandingan Institusi Publik dan SwastaVariabel Birokrasi Swasta

Orientasi tujuan Melayani penguasa dan masyarakat, nirlaba

Melayani pemegang saham dan masyarakat

Sifat kerja Monopolistis Kompetitif

Metode pembuatan kebijakan

Sentralistis Desentralistis (bertumpu pada unit)

Sumber pendapatan Pajak dan pinjaman: terbatas dan kaku

Laba penjualan, tidak terbatas

Motivasi utama pegawai Menyenangkan atasan Mendapat penghasilan maksimal

Sif t h b d M i t h t M hk l i

16

Sifat hubungan dengan pengguna jasa (customers)

Memerintah-mengatur Mengarahkan-melayani

Jumlah pegawai dan bentuk organisasi

Besar, tidak efisien Kecil, efisien

Standar utama dalam penilaian pegawai

Loyalitas Hasil kerja

9

Privatisasi (1)Osborne dan Gaebler (1993), privatisasi berkaitan dengan ide transformasi nilai dan semangat kewirahusahaan ke dalam sektor publik (birokrasi pemerintah)Privatisasi sebagai tindakan untuk mengurangi peranan pemarintah dan

17

mengurangi peranan pemarintah dan meningkatkan peranan sektor swasta dalam pengelolaan dan kepemilikan aset-aset

Privatisasi (2)Privatisasi berkaitan dengan dua pengertian:

Privatisasi nilai (value privatization), yakni transformasi ide, nilai, prinsip, dan semangat kewirausahaan ke dalam institusi birokrasi, danPrivatisasi material (material privatization), yakni

18

transformasi aset, fasilitas dan jasa pelayanan birokrasi dari institusi pemerintah (government/public institutions) ke pihak swasta.

10

Privatisasi (3)Melalui privatisasi nilai dan corak organisasi swasta dapat diserap dan digunakan oleh instansiswasta dapat diserap dan digunakan oleh instansi publik agar mereka dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, tanpa merubah status suatu unit birokrasi menjadi diswastakanApabila dipandang perlu, melalui privatisasi material, beberapa aset, fasilitas dan tugas

19

pelayanan dapat diserahkan atau dijual kepada institusi swasta untuk dikelola secara lebih profesional dan efisien secara ekonomis.

Kinerja Setelah PrivatisasiBerorientasi pada pelanggan/masyarakat dari pada kepada atasanBerorientasi pada hasil dari pada formalitas dan gengsip p g gCenderung mengarahkan dan melayani, dari pada mengatur dan memerintahMemiliki jumlah pegawai yang ramping dan efisienMemiliki bentuk organisasi yang efisien dan fleksibelMemiliki sifat mental menghasilkan ketimbang membelanjakanMempermudah, bukan mempersulitMemiliki sistem penilaian yang obyektif dan rasionalMemiliki semangat kerja yang kompetitifPreventif terhadap masalah-masalah dan perubahan, bukan passive-reactive

bil k d l ik

20

Mengambil keputusan secara terdelegasikanMemiliki sikap yang menghargai waktuMemiliki etos kerja yang baikMemiliki sikap keramahtamahan bukan arogansi

11

New Public Management (Reinventing Government)

Paradigma baru yang bersifat reformatif ini muncul karena anggapan “government is notmuncul karena anggapan government is not solution to our problems. Government is the problem”Pemerintah harus bersifat katalistik, memberdayakan masyarakat, mendorong semangat kompetisi, berorientasi pada misi, mementingkan hasil dan bukan cara,

21

mengutamakan kepentingan pelanggan, berjiwa wirausaha, selalu berupaya dalam mencegah masalah atau bersikap antisipatif, bersifat desentralistis dan berorientasi pada pasar.

New Public Service(Denhardt 2003)

Manajemen sektor publik harus:

Serve citizen, not customers (melayani warga masyarakat, bukan pelanggan)Seek the public interest (mengutamakan kepentingan publik)Value citizenship over entrepreneurship (lebih menghargai warga negara dari pada kewirausahaan)Think strategically, act democratically (berpikir strategis, dan bertindak demokratis)Recognized that accountability is not simple (menyadari bahwa k bili b k k d h)

22

akuntabilitas bukan merupakan sesuatu yang mudah)Serve rather than steer (melayani dari pada mengendalikan)Value people, not just productivity (menghargai orang, bukannya produktivitas semata)

12

Kovach’s Ten Job-Related Factors(1) Gaji yang sesuai (Good wages)(2) Kedisiplinan (Tactful discipline)(3) Keamanan kerja (Job security)(4) Pekerjaan yang menarik (Interesting work)(5) Rasa keterlibatan (Feeling of being involved)(6) Bantuan simpatik atas masalah-masalah personal (Sympathetic help

with personal problems)(7) Kesempatan untuk pembaharuan dan pengembangan (Opportunities

for advancement and development)

23

(8) Kondisi kerja yang nyaman (Good working conditions)(9) Loyalitas personal kepada perusahaan (Personal loyalty to employees)(10) Apresiasi dan pujian atas hasil pekerjaan (Appreciation and praise

for work done)

Source: Kovach (1946)

Maslow’s Hierarchy of Human Needs

24

Motivation

Hygiene

13

"A winner is someone who recognizes his God-given talents, works his tail off

to develop them into skills, and uses th kill t li h hi l “these skills to accomplish his goals.“

- Larry Bird -

25

“Seorang pemenang adalah seseorang yang menyadari talenta yang diberikan oleh Tuhan

kepadanya, berupaya mengembangkan p y , p y g gkeahliannya serta menggunakan keahlian

tersebut untuk mencapai tujuan-tujuannya.“

- Larry Bird -

26

14

“The problem is

never how to get

new, innovative thoughts

27

into your mind,

but how to get the old ones out.”

Dee Hock

Do Something

DIFFERENT!

28

15

If: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z is Qrepresented as: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26.

Then: H A R D W O R K 8 1 18 4 23 15 18 11 = 98%

K N O W L E D G E

29

K N O W L E D G E 11 14 15 23 12 5 4 7 5 = 96%

But, A T T I T U D E 1 20 20 9 20 21 4 5 = 100%

KEPEMIMPINAN“Perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para

anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama, yang dirancang untuk b ik f t d i di id i i” (S &memberikan manfaat pada individu maupun organisasi” (Saros &

Butchasctky, 1996)

IMPLIKASI …..

30

Kepemimpinan melibatkan orang atau pihak lain karyawan/bawahan (followers)Kepemimpinan yang efektifMemiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), tanggung jawab yang tulus

(compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian bertindak sesuai keyakinan (commitment), percaya pada diri sendiri dan orang lain (confidence), serta mampu meyakinkan orang lain (communication)

16

Kepemimpinan AgribisnisKeahlian interpersonal dan

komunikasi (soft skills) adalah dua hal yang sangat penting

31

Keahlian yang dibutuhkan pemimpin agribisnis adalah (1) Business and Economic Skills, (2) Computer, Quantitative and

Management Informational Skills, (3) Technical Skills, (4) Communication Skills, (5) Interpersonal Skills, dan (6) Previous

Work Experience.

KEPEMIMPINAN BUKANLAH PROSES KARBITAN

7 Alasan Pokok Kegagalan Seorang Pemimpin:

Tidak sensitif, tidak perduli, suka melakukan intimidasi, omong besar

Dingin, menjaga jarak, dan aroganMengkhianati kepercayaan pribadiTerlalu ambisius, egoistik, bermain politik, mementingkan

diri sendiri

32

diri sendiriMempunyai masalah kinerja dengan dunia bisnisTidak mampu mendelegasikan dan membangun tim kerjaTidak mampu memilih bawahan yang tepat.

17

5 Prinsip yang Tidak Dibutuhkan Pemimpin:Nilai kepatuhan mutlak (boot camp values)pemimpin otoriterpemimpin otoriterPenyangkal (deniability) budaya kambing hitamAturan emas (the golden rule) pemimpin tidak pernah bersalahEgoistik (self-centeredness) segala hal untuk

33

Egoistik (self centeredness) segala hal untuk sang pemimpinTangan besi (an iron fist) manusia hanya bisa diatur dengan kekerasan dan rasa takut

KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIFReward Power pemimpin memiliki sumberdaya dan kemampuan untuk memberikan penghargaan padakemampuan untuk memberikan penghargaan pada bawahanCoercive Power pemimpin memiliki sumberdaya dan kemampuan untuk memberikan sangsi hukuman kepada bawahanLegitimate Power pemimpin memiliki sumberdaya dan kemampuan untuk menggunakan pengaruh dan otoritas

34

Referent Power identifikasi bawahan terhadap kharisma pemimpinExpert Power pemimpin memiliki kompetensi dan keahlian di bidangnya

18

MODEL KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

P i i kh i ik d ilikiPemimpin yang kharismatik dan memiliki peranan sentral dan strategis dalam membawa organisasi untuk mencapai tujuannya, mampu menyamakan visi masa depan bawahannya.

35

EMPAT DIMENSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL: “THE NEW LEADERSHIP”

Pengaruh ideal (idealised influence) perilaku pemimpinPengaruh ideal (idealised influence) perilaku pemimpin agar dikagumi, dihormati dan dipercayai pengikutnyaMotivasi inspirasi (inspirational motivation) mampu mengartikulasi harapan, mendemonstrasikan komitmen, serta membangkitkan antusiasme dan optimisme timStimulasi intelektual (intellectual stimulation)menumbuhkan ide baru, solusi kreatif dan memberikan

36

,motivasiKonsiderasi individu (individual consideration)bersedia menerima masukan dan lebih memperhatikan bawahan

19

KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL (Luthans, 1995)

Mereka sebagai agen perubahanMereka sebagai agen perubahanMereka mendorong keberanian dan pengambilan resikoMereka percaya pada orang-orangMereka dilandasi oleh nilai-nilaiMereka adalah seorang pembelajar sepanjang hidup (lifelong learners)Mereka memiliki kemampuan mengatasi kompleksitas,

37

ambiguitas, dan ketidakpastianMereka juga adalah seorang pemimpin yang visioner.

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL (Bass, 1990)

Menciptakan visi dan kekuatan misi menanamkanMenciptakan visi dan kekuatan misi, menanamkan kebanggaan pada diri bawahan, memperoleh dan memberikan penghormatan, serta menumbuhkan kepercayaan di antara bawahanMengkomunikasikan harapan tertinggi, menggunakan simbol untuk menekankan usaha

38

menggunakan simbol untuk menekankan usaha tinggi, mengekspresikan tujuan penting dalam cara yang sederhana

20

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL (Bass, 1990)

Menumbuhkan dan meningkatkan kecerdasan, rasionalitas dan pemecahan masalah secara hati-hati pada bawahanMemberikan perhatian secara personal, membimbing dan melayani tiap bawahan secara

39

individual, melatih dan memberikan saran-saran, menggunakan dialog dan diskusi untuk mengembangkan potensi dan kinerja bawahan.

Peringkat Karakter CEO Ideal (Survai internasional)

Jujur (honest)Berpikiran maju (forward looking)Kompeten (competent)Memberikan inspirasi (inspiring)Cerdas (intelligent)Adil (fair-minded)Berpengalaman luas (broad minded)

40

Berpengalaman luas (broad minded)Mendukung (supportive)Terus terang (straight forward)Dapat diandalkan (dependable)

21

Peringkat Karakter CEO Ideal (Survai internasional)

Bekerjasama (cooperative)Tegas (determined)Tegas (determined)Berdaya imajinasi (imaginative)Berambisi (ambisius)Berani (courageous)Perhatian (caring)Berpikir dan bertindak dewasa (mature)Setia (loyal)

41

( y )Mampu menguasai diri sendiri (self-controlled)Mandiri (independent)

Sumber: Kouzes and Postner dalam Agustian (2003)

Terimakasih

Siak Indrapura, 10 Desember 2005

42