Tonsilitis Gs Ppt
-
Upload
wirda-yunita-sutjipto -
Category
Documents
-
view
136 -
download
1
description
Transcript of Tonsilitis Gs Ppt
REFERAT TONSILITIS
Oleh : Silvia, Wirda, Puspa dan FelyantoPembimbing : dr Susilaningrum Sp.THT-KL
ANATOMI TONSIL Tonsilla lingualis, terletak pada radix linguae. Tonsilla palatina (tonsil), terletak pada
isthmus faucium antara arcus glossopalatinus dan arcus glossopharingicus.
Tonsilla pharingica (adenoid), terletak pada dinding dorsal dari nasofaring.
Tonsilla tubaria, terletak pada bagian lateral nasofaring di sekitar ostium tuba auditiva.
Tonsil Palatina
Tonsil berbentuk oval dengan panjang 2-5 cm, masing-masing tonsil mempunyai 10-30 kriptus yang meluas ke dalam jaringan tonsil.
Batas – batas :Anterior : arcus palatoglossusPosterior : arcus palatopharyngeusSuperior : palatum moleInferior : 1/3 posterior lidah
Vaskularisasi Tonsil mendapat vaskularisasi dari
cabang-cabang a. karotis eksterna yaitu: a. maksilaris eksterna, a. Palatina minor, a. Palatina ascenden, a. lingualis dorsal dan a. faringeal asenden.
Aliran Limfe : rangkaian getah bening servikal profunda (deep jugular node) bagian superior di bawah muskulus sternokleidomastoideus, selanjutnya ke kelenjar toraks dan akhirnya menuju duktus torasikus.
Innervasi : Innervasi terutama oleh n. IX (glossopharyngeus) dan juga oleh n. Palatina minor (cabang ganglion sphenopalatina).
TONSILITIS
Tonsilitis adalah peradangan umum dan pembengkakan dari jaringan tonsila yang biasanya disertai dengan pengumpulan leukosit, sel-sel epitel mati, dan bakteri pathogen dalam kripta.
PatofisiologiInfeksi bakteri pada lapisan epitel
jaringan tonsil akan menimbulkan reaksi radang berupa keluarnya lekosit polimorfonuklear sehingga terbentuk detritus.
Detritus ini merupakan kumpulan lekosit, bakteri yang mati, dan epitel yang terlepas.
Bentuk tonsillitis akut dengan detritus yang jelas disebut tonsillitis folikularis, bila bercak-bercak detritus ini menjadi satu, membentuk alur alur maka akan terjadi tonsillitis lakunaris.
Bercak detritus ini dapat melebar sehingga terbentuk membrane semu (pseudomembran) yang menutupi tonsil.
Gejala klinis :◦ Nyeri tenggorokan◦ Nyeri waktu menelan◦ Demam◦ Nyeri pada telinga
Tanda Klinis :Ditemukan tonsil membengkak,
hiperemis, terdapat detritus.Kelenjar submandibula membengkak dan
nyeri tekan (+)
Etiologi Radang pada tonsil dapat
disebabkan oleh :Grup A Streptococcus beta
hemolitikus PneumococcusStreptococcus viridansStreptococcus piogenes
Tonsilitis KronisTerdapat dua gambaran yang
termasuk dalam kategori tonsilitis kronis, yaitu :Tonsilitis kronis hipertrofikansTonsilitis kronis atrofikans
PenatalaksanaanAntibotika spektrum luas,
antipiretik dan obat kumur yang mengandung desinfektan.
Pada keadaan dimana tonsilitis sangat sering timbul dan pasien merasa sangat terganggu, maka terapi pilihan adalah pengangkatan tonsil
TonsilektomiTindakan mengangkat tonsil
palatina seutuhnya bersama jaringan patologis lainnya, sehingga fossa tonsilaris bersih tanpa meninggalkan trauma yang berarti pada jaringan sekitarnya seperti uvula dan pilar.
Indikasi• Absolut :– Timbulnya kor pulmonale karena obstruksi
jalan nafas yang kronis– Hipertrofi tonsil atau adenoid dengan
sindroma apneu waktu tidur– Hipertofi berlebihan yang menyebabkan
disfagia dengan penurunan berat badan penyerta
– Biopsi eksisi yang dicurigai keganasan (limfoma)
Abses perotinsiler yang berulang atau abses yang meluas pada ruang jaringan sekitarnya
Tonsilitis kronis walaupun tanpa eksaserbasi akut tapi merupakan fokal infeksi
Karier difteriTonsilitis yang menyebabkan kejang
demam.
Indikasi• Relatif :– Serangan tonsilitis akut berulang (yang
terjadi walau telah diberi penatalaksanaan medis yang adekuat).
– Tonsilitis yang berhubungan dengan biakan streptokokus yang menetap dan patogenik (karier).
– Hiperplasia tonsil dengan obstruksi fungsional.
• Hiperplasia dan obstruksi yang menetap enam bulan setelah infeksi mononukleosis.
• Radang tonsil kronis menetap yang tidak memberikan respon terhadap penatalaksanaan medis.
• Riwayat demam rematik dengan kerusakan jantung yang berhubungan dengan tonsilitis rekurens kronis dan pengendalian antibiotika yang buruk.
• Hipertrofi tonsil dan adenoid yang berhubungan dengan abnormalitas orofasial dan gigi geligi yang menyempitkan jalan nafas bagian atas.
• Tonsilitis berulang atau kronis yang berhubungan dengan adenopati servikal persisten.
KontraindikasiAbsolut:
Penyakit darah: leukemia, anemia aplastik, hemofilia dan purpura
Penyakit sistemik yang tidak terkontrol: diabetes melitus, penyakit jantung dan sebagainya.
KontraindikasiRelatif:
Palatoschizis Anemia (Hb <10 gr% atau HCT <30%) Infeksi akut saluran nafas atau tonsil
(tidak termasuk abses peritonsiler) Poliomielitis epidemik Usia di bawah 3 tahun (sebaiknya
ditunggu sampai 5 tahun)
Jenis-jenis tonsilektomi Tonsilektomi metode Dissection - Snare Tonsilektomi metode Sluder – Ballenger Tonsilektomi metode Kriogenik Tonsilektomi metode elektrokoagulasi Tonsilektomi menggunakan sinar laser
Komplikasi Perdarahan Infeksi Nyeri pasca bedah Trauma jaringan sekitar tonsil Perubahan suara
THANK YOU