Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

download Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

of 23

Transcript of Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    1/23

    TENTIR PRAKTIKUM

    EMBRIOLOGIMODUL TUMBUH KEMBANG

    FORUM KELUARGA MAHASISWA (FKMI) IBNU SINA

    DIVISI AKADEMIK DAN PROFESI

    Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamuRasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan

    mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamuketahui. (Al-Baqarah:151)

    Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka berimankepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan

    orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan harikemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar. (An-

    Nisaa:162)

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    2/23

    I. EMBRIO BINTANG LAUT

    1. Telur Yang Belum Dibuahi (Unfertilized Egg)

    Penampakan khas pada sediaan:

    a. Telur tidak mempunyai selaput pembuahan (fertilization membrane).

    b. Memiliki inti yang besar dan bergranula.

    Gambar: Telur yang belum dibuahi. Perbesaran: 40x

    2. Telur Yang Telah Dibuahi (Fertilized Egg)

    Penampakan khas pada sediaan:

    a. Terdapat selaput pembuahan yang juga disebut sebagai korion. Selaput ini terlihat pada

    telur yang pecah akibat masuknya sperma.

    b. Selaput tampak bening dan terbentuk sewaktu sperma memasuki ovum, selaput

    pembuahan berfungsi untuk mencegah sperma yang lain masuk kedalam ovum dan

    sebagai selaput pelindung.c. Selanjutnya ovum mengeluarkan cairan yang disisipkan pada ruangan diantara selaput

    pembuahan dengan permukaan ovum, ruangan ini dikenal sebagai ruang perivitelinus.

    d. Vesikel germinalis tidak ada lagi, tapi jika diamati secara teiti akan ditemukan

    pronukleus betina dan pronukleus jantan. Kedua pronukleus ini akan bersatu sehingga

    membentuk kromosom diploid

    e. Kadang terlihat polar body yang terletak di dalam ruang perivitelinus

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    3/23

    Gambar: Telur yang telah dibuahi (Fertilized Egg). Perbesaran: 10x.

    Perbesaran: >100x kayaknya ni :p

    3. Cleavage Stage

    a. Pada stage ini telur mulai membelah menjadi 2, 4, 8, 16 (morula) dan seterusnya

    hingga menjadi embrio. Tiap-tiap sel yang menyusun embrio muda disebut blastomer.

    Stadium dua sel tercapai sekitar 30 jam setelah pembuahan, stadium empat sel setelah

    sekitar 40 jam, stadium 12 hingga 16 sel tercapai setelah 3 hari, dan stadium morula

    lanjut (>16 sel) tercapai setelah 4 hari. Selama periode ini blastomer dikelilingi olehzona pelusida yang lenyap pada hari keempat.

    b. Pada stadium 8 sel, blastomer berkumpul secara longgar membentuk gumpalan.

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    4/23

    c. Setelah stadium 8 sel (pembelahan ke-tiga) terjadi pemadatan antar blastomer

    (compaction) dan antarblastomer dihubungkan oleh taut erat.

    Gambar: Cleavage Stage. Perbesaran: 10x.

    Gambar: Stadium 4 sel.

    Stadium morula memiliki cirri khas seperti berikut:

    d. Tingkat perkembangan ini terdiri atas blastomer-blastomer (16 blastomer) yang

    berkumpul dan berbentuk seperti buah murbey.

    e. Sel bagian dalam morula membentuk massa sel dalam (inner cell mass) yang akan

    berkembang menjadi mudigah sebenarnya, sedangkan sel-sel di sekitarnya membentuk

    massa sel luar yang akan berkembang menjadi plasenta.

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    5/23

    f. Morula memiliki rongga kecil yang disebut rongga segmentasi. Pada tingkatan

    selanjutnya rongga itu bersatu dan dinamakan blastosol.

    Gambar: Morula. (Rongga Segmentasi-nya salah tunjuk )

    4. Stadium Blastula

    Penampakan khas pada sediaan yaitu:

    a. Bentuk embrio pada tingkat blastula menyerupai bola yang memiliki rongga.

    b. Dindingnya terdiri atas selapis sel.

    c. Bagian yang mmiliki dinding agak tebal dinamakan kutub vegetalis.

    d. Bagian yang berhadapan dengan kutub vegetalis dan berdinding agak tipis dinamakan

    kutub animalis.

    e. Jika blastula telah tersusun diatas seratus sel, maka membran fertilisasi pecah dan

    embrio menjadi larva yang berenang bebas.

    f. Rongga besar yang ada ditengah disebut blastosol.

    Gambar: Blastula tahap

    awal-akhir.

    Perbesaran: 100x.

    Ralat: gambaarpertama dari kanansebenarnya blastula

    tahap awal

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    6/23

    Gambar: Blastula tahap awal.

    5. Stadium Gastrula

    a. Gastrula adalah stadium embrio yang terdiri atas dua lapisan sel-sel san berasal dari

    blastula melalui proses invaginasi, yaitu pelekukan ke dalam lapisan sel-sel pada

    bagian kutub vegetalis.

    b. Pada sediaan akan terlihat beberapa tingkatan proses gastrulasi.

    c. Pada tingkatan gastrulasi awal, sel-sel kutub vegetalis melekuk ke dalam sedikit. d. Pada tingkatan gastrulasi tengah arkenteron memanjang dan ujungnya melebar.

    Arkenteron mempunyai rongga yang dinamakan gastrosol. Dinding gastrosoul terdiri

    atas entoderm. Kemudian diantara ektoderm dan entoderm terbentuk mesoderm.

    e. Pada tingkatan gastrulasi akhir mulai tampak terbentuknya mesoderm.

    f. Ektoderm, lapisan sel sebelah luar.

    g. Blastoposrus, terletak diujung posterior embrio yang kelak menjadi anus. Pada semua

    avertebra terutam cacing , blastoporus dapat terlihat.h. Mesenkim, Dapat dilihat dengan pembeesaran 40x pada bagian anterior dan lekukan

    mesodermal. Sel-sel mesenkim berasal dari dinding arkenteron (entoderm) dan

    lekukan mesodermal, kemudian sel-sel tersebut akan mengisi seluruh blastosoul.

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    7/23

    Gambar: Gastrula. Perbesaran: 10x.

    Gambar: Gastrula tahap tengah.

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    8/23

    EMBRIO AYAM

    1. Preparat Embrio Ayam 14 15 Jam

    a. Preparat ini berasal dari sediaan utuh embrio ayam berumur 14 jam.

    b. Pada sediaan terdapat dua sediaan yang berbeda, yaitu daerah yang agak jernih disebut area

    pellucidum dan daerah yang lebih gelap disebut area opaca.c. Dibagian tengah area pellucid terdapat struktur seperti garis yang arahnya vertikal dinamakan

    primitive streak.

    d. Selanjutnya terbentuk semacam saluran di sepanjang bagian tengah primitive streak, disebut

    primitive groove.

    e. Dengan terbentuknya saluran pada primitive streak terbentuk juga tepian saluran di pinggir-

    pinggir primitive groove, struktur ini dinamakan primitive fold.

    f. Primitive Groove berakhir pada ujung depan primitive streak dalam sebuah lubang yang agak

    dalam disebut primitive pit.g. Diujung depan primitive streak terjadi penimbunan sel, sehingga terlihat seperti penebalan

    setempat yang disebut primitive knot (H ensens node).

    Gambar: Embrio ayam 15 jam.

    Keterangan:

    1. Area Pellucida

    2. Area Opaca

    3. Primitive Streak

    4. Primitive Groove

    5. Primitive fold

    6. Primitve Pit

    7. Primitve Knot (Hensen

    Node)

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    9/23

    Gambar: Embrio ayam 14 jam.

    2. Preparat Embrio Ayam 18 20 Jam

    a. Preparat ini berasal dari sediaan utuh embrio ayam yang berumur 18 jam setelah diinkubasi.

    b. Head prosses adalah kumpulan sel didalam primitive knot yang memisahkan diri, kemudian

    berkembang kearah anterior seperti sumbu (axis). Head process disebut pula sebagai

    notochordal plate.

    c. Selanjutnya head process akan menjadi notochord yang berbentuk seperti tongkat silinder.

    Fungsi notochord antara lain mempengaruhi embrio untuk tumbuh memanjang dan kemudian

    berdiferensiasi.

    d. Setelah head process terbentuk, akan terlihat suatu lipatan melengkung, terletak lebih kearah

    bakal kepala. Lipatan ini dinamakan head fold (head fold terdiri dari lapisan ektoderm dan

    endoderm). Lipatan head fold dianggap sebagai batas antara bagian kepala dengan blastoderm.

    e. Lapisan ektoderm diatas head process menebal mulai dari primitive knot kearah anterior

    sehingga neural plate membentuk suatu saluran (alur) longitudinal yang dinamakan neural

    groove.

    Keterangan:

    1. Area Pellucida

    2. Area Opaca

    3. Primitive Streak

    4. Primitive Groove

    5. Primitive fold

    6. Primitve Pit

    7. Primitve Knot (Hensen Node)

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    10/23

    Gambar: Embrio ayam 18 jam.

    Gambar: Embrio Ayam 18 jam

    Keterangan:

    1. Proamnion

    2. Area Opaca

    3. Area Pellucida

    4. Embrio Region

    5. Neural Plate, suatu region yang datar berasaldari sel ektodermal, yang terletak diatas

    Notokhor. Neural plate nantinya yang akanmembentuk sistem saraf pusat. Selanjutnya

    Neural Plate akan berkembang menjadi NeuralGroove, Neural Fold, dan lain-lain.

    6. Notokhor; Sebelumnya adalah Head Processkemudian membentuk struktur seperti tongkatsilinder dan disebut Notokhor.

    7. Primitve Knot (Hensen Node)

    8. Primitive Streak

    Pada preparat ini embrio sudah berkembangmembentuk Head Fold selama inkubasi 18

    jam.

    Keterangan

    1. Primitve Knot (Hensen Node)

    2. Notokhor

    3. Neural Plate

    4. Neural Groove

    5. Head Fold

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    11/23

    Gambar: Embrio Ayam 20 jam.

    3. Preparat Embrio Ayam 24 Jam

    a. Preparat ini berasal dari embrio ayam sediaan lengkap berumur 24 jam.

    b.

    Pada tingkat perkembangan ini dibentuk susunan saraf pusat, jantung , foregut (usus depan)dan rongga selom.

    c. Dengan terbentuknya head fold kepala terangkat dari blastoderm, dan terbentuk otak.

    d. Pembentukan otak diawali pelekukan neural groove yang semakin mendalam, sehingga

    terbentuklah dengan jelas dua tepi saluran, yang disebut neural fold.

    e. Somit Terbentuk dari mesoderm pada sisi kanan dan kiri dinding Neural. Pada stadium ini

    sudah tampak 4-5 segmen somit. Nantinya somit akan berubah menjadi Vertebrae, rusuk,

    sebagian kulit dan otot bagian dorsal.

    Keterangan:

    1. Proamnion

    2. Area Opaca

    3. Area Pellucida

    4. Embrio Region5. Head Fold, Lipatan melengkung

    yang terbentuk Setelah Head

    Process, terletak lebih kearah bakal

    kepala.

    6. Neural Groove

    7. Neural Plate

    8. Notokhor9. Primitve Knot (Hensen Node)

    10. Primitive Streak

    Keterangan:

    1. Head Fold

    2. Neural Fold

    3. Neural Groove

    4. Notokhor

    5. Somit

    6. Primitive Knot (Hensen Node)

    7. Primitive Streak

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    12/23

    Gambar: Embrio ayam 24 jam dengan arah potongan melintang di cranial (A).

    Keterangan

    1. Area Opaca

    2. Area Pellucida

    3. Neural Fold

    4. Head Fold

    5. Foregut

    6. Neural Groove

    7. Somit

    8. Notokhor

    9. Mesoderm

    10. Primitve Knot (Hensen Node)

    11. Primitive Streak

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    13/23

    Gambar: Embrio ayam 24 jam dengan arah potongan melintang di cranial (B).

    Gambar: Embrio ayam 24 jam dengan arah potongan melintang di caudal (C).

    Gambar: Embrio ayam 24 jam dengan arah potongan melintang di caudal distal (D).

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    14/23

    4. Preparat Embrio Ayam 38 Jam

    a. Preparat ini berasal dari sediaan lengkap embrio ayam 38 jam inkubasi.

    b. Pada stadium ini kedua tepi neural fold saling bertemu di bagian tengah sehingga terbentuk

    suatu tabung otak yang disebut neural tube.

    c. Selanjutnya otak tersebut membentuk tiga otak primitive, yaitu otak depan (prosensefalon),

    otak tengah (mesensefalon), dan otak belakang (rhombensefalon).

    d. Selanjutnya di arah kaudal neural tube akan menjadi sum-sum tulang (spinal cord).

    e. Pada embrio ayam 38 jam, terjadi pelekukan kepala kearah ventral selanjurnya berputar sedikit

    ke kanan.

    Gambar: Embrio ayam 38 jam.

    Pada preparat embrio ini beberapa organ sudahmulai terbentukseperti mata dan jantung.

    Keterangan

    1. Prosencephalon 2. Eye vesicle

    3. Mesencephalon 4. Rhombencephalon

    5. Heart 6. Lateral mesoderm

    7. Somite 8. Spine

    9. Sinus rhomboidalis

    10. Primitive streak

    11. Small blood vessel

    12. Blood islands

    Keterangan

    1. Prosencephalon 2. Eye vesicle

    3. Mesencephalon 4. Rhombencephalon

    5. Heart 6. Lateral mesoderm

    7. Somite 8. Spine

    9. Sinus rhomboidalis 10. Primitive streak

    Gambar: Embrio ayam 38 jam.

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    15/23

    Gambar: Embrio ayam 38 jam dengan potongan melintang di daerah cranial (A).

    Gambar ini untuk melihat pembentukan mata.

    Gambar: Embrio ayam 38 jam dengan potongan melintang di region trunkus (B).

    Gambar ini untuk melihat pembentukan jantung.

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    16/23

    Gambar: Embrio ayam 38 jam dengan potongan melintang di region trunkus (C).

    Gambar ini untuk melihat pembentukan jantung dan saluran cerna.

    Gambar: Embrio ayam 38 jam dengan potongan melintang di region trunkus (D).

    Gambar ini untuk melihat pembentukan korda spinalis kayaknya

    5. PREPARAT EMBRIO AYAM 48 JAMa. Preparat ini berasal dari sediaan utuh embrio ayam 48 jam inkubasi.

    b. Perlekukan kepala (cephalic flexure) pada embrio ayam 38 jam berlanjut sampai kedudukan

    otak depan dan otak belakang sejajar. Perlekukan kepala ini mulai terjadi pada bagian otak

    tengah dan akan terus berlanjut sampai daerah pertemuan antara kepala dengan leher yang

    disebut perlekukan leher (cervical flexure). Nama-nama fleksuranya lihat di langman yaa,tahun lalu sih keluar

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    17/23

    c. Proses ini kemudian berlanjut dengan pemutaran kepala kearah kanan, sehingga letak seluruh

    embrio ayam miring ke sisi sebelah kiri tubuh.

    d. Otak primitive kemudian berdiferensiasi menjadi lima bagian otak yaitu Prosensefalon

    beridiferensiasi menjadi Telensefalon dan Diensefalon, Mesensefalon tetap menjadi

    mesensefalon, dan Rhombensefalon berdiferensiasi menjai Metensefalon dan Mielensefalon.

    Ini juga keluar, disuruh jelasin perkembangan otak gitu

    e. Kemudian ujung kaudal spinal cord tertutup sehingga sinus rhomboidalis tidak terlihat lagi.

    Gambar: Embrio ayam 48 jam.

    Keterangan

    1. Amnion 2. Metencephalon

    3. Mesencephalon 4. Optic cup + lens

    5. Prosencephalon 6. Otic vesicle

    7. Branchial arches 8 Atrium

    9. Ventricle 10. Lateral fold

    11 .Lateral mesoderm 12. Vitelline arteria / vein

    13. Somite 14. Spine

    15. Tail fold

    Keterangan

    1. Amnion

    2. Metencephalon

    3. Mesencephalon

    4. Optic cup + lens

    5. Diensefalon

    6.Lateral Mesoderm

    7. Spine

    8. Somite

    9. Prosencephalon

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    18/23

    Gambar: Embrio ayam 48 jam dengan potongan melintang di cranial (A).

    III. EMBRIO BABI

    Preparat ini berasal dari embrio babi yang berukuran 10mm. Embrio ini kemudian dipotongsecara

    melintang tipis-tipis. Potongan ini lah yang dijadikan preparat dan akan diamati. Embrio babi seperti

    embrio manusia, terdiri ata 3 lapisan awal. Lapisan-lapisan ini nantinya akan berkembang membentuk

    organ-organ yang akan nampak pada setiap potongan preparat.

    1. Ektoderm, antara lain:

    a. Bagian-bagian tabung otak (Telensefalon, Diensefalon, dan Mesensefalon) dipisahkan dengan

    isthmus oleh Metensefalon, sedang Mielensefalon ditandai oleh adanya otosis yang terletak

    ventro-lateral. Perhatikan pula ganglion-ganglion kranial (ganglion ke 5, 7, 8, 9, dan 10)

    ganglion-ganglion spinal dan ganglion frorip. Ganglion frofip adalah ganglion yang paling

    kecil sebelum ganglion spinal.

    b. Organ-organ indera: Mata (Optic cup, dan Lens Vesicle) , lesung olfactrius (olfactory pit) dan

    primordia alat pendengar (otocyst).

    2. Mesoderm, antara lain:

    a. Faring dan katung-kantung faring.

    b. Kelenjar tiroid dan kelenjar pencernaan lainnya (hati dan pankreas).

    3. Entoderm antara lain:

    a. Sistem Kardiovaskular (jantung dan vaskular).

    b. Mesonefros.

    c. Anggota depan dan belakang.

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    19/23

    Preparat 1

    Preparat 2

    Preparat 3

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    20/23

    Preparat 4

    Preparat 5

    PREPARAT 6

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    21/23

    Preparat 7

    Preparat 8

    Preparat 9

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    22/23

    Preparat 10

    Preparat 11

    Preparat 12

  • 8/10/2019 Tentir Praktikum Embriologi Tumbang

    23/23

    Preparat 13

    Preparat 14

    Preparat 15

    Selamat Belajar, Semoga Bermanfaat

    SELAMAT MENEMPUH UJIAN