Embriologi Kulit.docx

download Embriologi Kulit.docx

of 26

Transcript of Embriologi Kulit.docx

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    1/26

    Embriologi Kulit

    Kulit memiliki 2 lapisan yaitu

    1. Lapisan superficial (epidermis), terbentuk dari ectoderm permukaan2.

    2. Lapisan dalam (dermis), berasal dari mesenkim di bawahnya1.

    Epidermis Pada awalnya (5 minggu), mudigah di lapisi oleh satu lapisan sel ectoderm. Padaawal

    bulan kedua (7 minggu), epitel ini membelah, dan terbentuk suatu lapisan selgepeng yang

    disebut periderm atau epitrikium, di permukaannya. Pada proliferasisel selanjutnya di lapisan

    basal, terbentuklah zona ketiga (zona intermediet) yaitupada embrio 4 bulan. Akhirnya pada

    bulan keempat, epidermis memperolehsusunan definitifnya dan dapat dikenali empat lapisan

    yaitu pada saat lahir.a.

    Stratum basale atau stratum germinativum, berperan dalam menghasilkan sel-sel baru. Lapisan

    ini kemudian membentuk hubungan dan cekungan yangtercermin di permukaan kulit sebagai

    sidik jari.b.

    Stratum spinosum yang tebal terdiri dari sel-sel polyhedral besar yangmengandung tonofibril

    halus.c.

    Stratum granulosum mengandung granula kertohialin kecil di sel-selnya.d.

    Stratum korneum (lapisan tanduk) yang membentuk permukaan mirip sisik keraspada epidermis, disusun

    oleh sel-sel mati yang terkemas rapat dan mengandungkeratin. Sel-sel periderm biasanya

    dilepaskan sewaktu paruh kedua kehidupanintra uterus dan dapat ditemukan di dalam cairan

    amnion. Selama 3 bulanpertama perkembangan, epidermis diinvasi oleh sel-sel yang berasal dari

    Kristaneuralis. Sel-sel ini mensintesis pigmen melanin dalam melanosom.

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    2/26

    Embriologi dan fisiologi kulit Document Transcript

    1. Embriologi KulitEpidermis Berasal dari surfaceectoderm. (minggu ke-2 sampai

    lahir) Pada mulanya, minggu ke-4/5, embryo ditutupi oleh satu lapis sel ectoderm. Awal

    bulan ke-2 kehamilan (minggu ke-7): epitel terbagi dua, yaitu sel basal dan

    periderm/epitrichium, lapisan pipih yang terletak pada bagian permukaan. Sel basal

    kemudian mengalami proliferasi, membentuk lapisan ketiga, yaitu intermediet zone

    (minggu ke-11). Akhir bulan ke-4 kehamilan: epidermis sudah membentuk lapisan

    sebenarnya, yaitu : a. Basal layer (germinativum) - Memproduksi sel baru, permukaannya

    akan membentuk gelombang (menjadi sidik jari). b. Spinous layer - Sel polyhedral

    dengan tonofibril. c. Granular layer - Mengandung keratohyalin granul. d. Horny layer -

    Membentuk lapisan permukaan epidermis yang tidak rata, terdiri dari sel mati yangmengandung keratin. - Lapisan periderm biasanya terlepas di trimester ke-2 (minggu ke-

    21) intrauterine life, dan dapat ditemukan di cairan amnion. Setelah periderm lepas,

    terbentuklah stratum corneum. Pembentukan melanocytes : - Neural crest bermigrasi

    menuju mesenkin dermis dan berdiferensiasi menjadi melanoblast, sel ini kemudian

    bermigrasi menuju dermoepidermal junction dan berdiferesiasi menjadi melanocytes.

    Proses perubahan ini diregulasi oleh Wnt signaling. - Saat bulan ke-3, epidermis, diinvasi

    oleh sel dari neural crest untuk membentuk sel yang memiliki melanosome untuk

    mensintesis pigmen melanin. Karena melanosome mengalami akumulasi, mereka

    ditransport melalui dendritic process melanocytes ke keratinocytes pada kulit dan rambut.

    Inilah proses yang disebut dengan pigmentasi. Melanocytes mulai memproduksi melanin

    sebelum lahir dan menyebarkannya ke bagian epidermis. Saat trisemester pertama, sel

    Langerhans yang berasal dari sumsum merah tulang menginvasi epidermis Saat bulan ke-

    4 sampai 6, sel merkel muncul pada epidermis.Dermis Berasal dari lateral plate

    mesoderm dandermatomes dari somite. Pada minggu ke5, pembuluh darah pada

    dermis awalnya terdiri dari simple struktur endothelium-lined yang berbeda dari

    mesenkim. Minggu ke-11, sel mesenkim berdiferensiasi menjadi fibroblast dan mulai

    memproduksi jarinagn ikat kolagen dan elastic.

    2.Pada bulan ke-3 dan ke-4, jaringan ini, corium, membentuk lapisan papilary (dermal

    papila), yang menonjol ke arah permukaan epidermis, sebagian besar mengandung

    http://image.slidesharecdn.com/embriologidanfisiologikulit-120216080428-phpapp01/95/embriologi-dan-fisiologi-kulit-2-728.jpg?cb=1329401221http://image.slidesharecdn.com/embriologidanfisiologikulit-120216080428-phpapp01/95/embriologi-dan-fisiologi-kulit-2-728.jpg?cb=1329401221http://image.slidesharecdn.com/embriologidanfisiologikulit-120216080428-phpapp01/95/embriologi-dan-fisiologi-kulit-2-728.jpg?cb=1329401221
  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    3/26

    kapiler kecil dan sensory nerve end organ. Lapisan yang lebih dalam, subcorium,

    mengandung banyak jaringan lemak. Pada bulan ke-5, kulit ditutupi oleh whitish paste

    (cairan pekat keputihan), vernix caseosa, yang dibentuk oleh sekresi kelenjar sebaceous,

    serta regenerasi sel epidermal dan rambut, yang bercampur dengan lapisan periderm.

    Lapisan ini melindungi kulit dari cairan amnion, sifat yang licin membantu proses

    persalinan, serta melindungi kulit dari kuku. Fisiologi KulitFungsi Umum dari Kulit : 1.

    Protection Fungsi penting dari kulit adalah menjadi barier yang efektif antara lingkungan

    dalam (mencegah pengeluaran cairan) dan luar (zat asing) dari suatu organisme. Peran

    kulit dalam proteksi menjaga kulit dari water loss, masuknya mikroorganisme dan toxin

    (natural/sintetic), radiasi UV, trauma, suhu lingkungan ekstrem, sengatan listrik volt

    rendah. Struktur pelindung kulit : a. Epidermis - Keratin pada lapisan s.corneum ->

    melindungi secara fisik dari mikroba, abrasi, panas, bahan kimia. - Sel-sel keratinocytes

    yang rapat (adanya tight junction) -> mencegah masuknya mikroba. - Extracellular

    nonpolar lipid pada s.corneum yang dihasilkan oleh lamellar body- > membentuk

    hidrophobic matrix untuk mencegah water loss. - Lamellar body mengandung hydrolytic

    catalic enzim -> membentuk lapisan pelindung. - Pigmen melanin -> mencegah

    kerusakan oleh kristal violet. - Epidermal langerhans cell -> meningkatkan sistem imun

    dengan mengenali dan memproses zat asing yang masuk. b. Dermis - Dermis macrophag

    -> memfagosit bakteri dan virus. - Minyak dari kelenjar sebaceous ->menjaga kulit danrambut tidak kering serta mengandung bahan kimia pembunuh bakteri. - Memproduksi

    kolagen dan elastik fiber -> agar kulit kuat. - Subcutaneus lipid layer -> melindungi dari

    gangguan mekanik, menjaga panas tubuh, serta tempat terjadinya metabolisme energi.

    Kulit melindungi dengan cara : - Pertahanan terhadap oxidative stress Bentuk oxidative

    stress : ozon, radiasi UV, polusi udara,mikroorganisme patologis, bahan kimia, obat

    topikal. Epidermis mengandung sistemantioksidan (enzimatik dan non enzimatik)

    untuk mencegah kerusakan protein, lipid, serta DNA sel-sel di epidermis akibat

    oksidative stress. - Menjaga kadar pH pada stratum corneum

    3.Fungsifungsi stratum corneum (barier permeable, proses inflamasi, pertahanan

    terhadap mikroba) dilakukan dengan cara meregulasi kadar pH, dengan pH normal asam.

    Pathway untuk mempertahankan pH :a. Deaminasi filaggrin (derivat histidin) menjadi

    trans urocanis acid (tUCA) oleh enzim histidase. b. Meningkatkan free fatty acid, dengan

    http://image.slidesharecdn.com/embriologidanfisiologikulit-120216080428-phpapp01/95/embriologi-dan-fisiologi-kulit-3-728.jpg?cb=1329401221http://image.slidesharecdn.com/embriologidanfisiologikulit-120216080428-phpapp01/95/embriologi-dan-fisiologi-kulit-3-728.jpg?cb=1329401221http://image.slidesharecdn.com/embriologidanfisiologikulit-120216080428-phpapp01/95/embriologi-dan-fisiologi-kulit-3-728.jpg?cb=1329401221
  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    4/26

    cara hidrolisis phospholipid oleh sPLA2 (secretory phospholipase A2) c. Adanya sodium-

    proton membran antiporter di luar sel. Pengaruh pH asam terhadap fungsi proteksi : a.

    Pada pH asam, stratum corneum dapat menghasilkan ceramid, yang berfungsi sebagai

    proteksi. b. Pada pH netral : enzim protease yang memecah desmosom aktif sehingga

    ikoatan antar sel meregang. Sementara pada pH asam, aktivitas enzim protease menurun,

    sehingga ikatan antar sel tetap kuat. c. pH asam mencegah pengeluaran IL (interleukin).

    d. Mencegah infeksi mikroba. Flora normal lebih baik tumbuh pada pH asam, namun

    organisme patogen tumbuh pada pH basa/netral. - Untuk mempertahankan fungsi startum

    corneum tersebut, terjadi proses sebagai berikut : Sintesis lipid (terutama kolesterol)

    pada epidermis, 60-70% di bagian basal. Respon metabolik terhadap gangguan

    proteksia. Tubuh akan meningkatkan sintesis lipid, terutama ceramid, choleterol, dan

    FFA, ketika terjadi peningkatan proses perllindungan dari kulit. Proses ini terjadi dengan

    bantuan enzim HMG-CoA redustase, serine palmitoyltransferase (SPT), acetyl-coA

    carboxylase, dan fatty acid synthase. b. Terdapat dua jalur respon : - Respon cepat o

    Terjadi segera setelah ada gangguan, proses perbaikan terjadi dalam 2 jam. o Proses :

    peningkatan sekresi kolesterol/FFA serta peningkatan pembentukan lamellar body. -

    Respon lambat Proses perbaikan selama 72-96 jam. Proses : stimulasi epidermal-

    glucocerebrosidase, peningkatan ceramid, peningkatan sintesis DNA, Adanya spesific

    lipid a. Jika koleterol, ceramid, atau acylceramides tidak saling terikat, akan membentuk

    gumpalan masing-masing, tidak berfungsi memperbaiki bagian yang rusak. b. Sebaliknya

    jika, komponen ini bergabung, atau hanya gabungan acylceramides dan kolesterol, akan

    menimbulkan proses perbaikan, bahkan mempercepat proses tersebut.2.

    Thermoregulation Thermoregulasi : proses pengaturan homeostasis dari suhu tubuh. Kulit

    melakukan peran ini dengan dua cara : - mengeluarkan keringat pada permukaannya

    4.- mengatur aliran darah pada dermis Jika suhu tubuh tinggi (akibat suhu

    lingkungan/aktivitas), respon : - penguapan keringat di permukaan kulit ->menurunkansuhu - pelebaran pembuluh darah di dermis, serta peningkatan aliran darah menuju

    dermis -> mempercepat penurunan suhu. Jika suhu tubuh rendah, respon : - penurunan

    sekresi keringat di permukaan kulit -> menahan panas - vasokonstriksi pembuluh darah di

    dermis, serta penurunan aliran darah menuju dermis -> mengurangi pelepasan panas.3.

    Cutaneus Sensation Sensasi yang terasa pada kulit : sentuhan, tekanan, getaran, thermal

    http://image.slidesharecdn.com/embriologidanfisiologikulit-120216080428-phpapp01/95/embriologi-dan-fisiologi-kulit-4-728.jpg?cb=1329401221http://image.slidesharecdn.com/embriologidanfisiologikulit-120216080428-phpapp01/95/embriologi-dan-fisiologi-kulit-4-728.jpg?cb=1329401221http://image.slidesharecdn.com/embriologidanfisiologikulit-120216080428-phpapp01/95/embriologi-dan-fisiologi-kulit-4-728.jpg?cb=1329401221
  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    5/26

    sensation, dan pain. Yang berperan adalah nerve ending dan reseptor yang terdistribusi

    pada kulit, termasuk tactile disc epidermis, corpuscles of touch dermis, dan hair round

    plexus disekitas hair folikel.4. Vitamin D production Sintesis vit.D memerlukan aktivasi

    dari molekul prekursor oleh sinar UV. Proses selanjutnya dilakukan oleh enzim pada hati

    dan ginjal untuk membentuk calcitriol (bentuk aktif vit D terbanyak). Exposure UV (10-

    15 menit) diperlukan untuk sintesis vit.D5. Exretion and Absorption (eccrine sweating)

    Exretion - Tidak terlalu banyak berperan dalam sekresi, karena memiliki s.corneum

    dengan struktur waterproof. - Umumnya 400 mL air menguap setiap harinya. Pada orang

    yang duduk 200 mL. Akan lebih banyak pada orang dengan aktivitas tinggi. - Keringat

    juga membawa zat-zat keluar tubuh, yaitu : garam, CO2, dan ammonia- urea(hasil

    metabolit protein). Absorption - Air tidak dapat menyerap pada kulit. - Lipid-soluble

    material dapat menyerap pada kulit, seperti vit A-D-E-K, obat-obatan, O2, dan CO2. -

    Zat toxic yang dapat menembus kulit : bahan pelarut (aceton, pelarut pewarna kuku

    carbon tetrachloride, cairan pemutih), logam berat (timah, merkuri, arsenik), substansi

    beracun tumbuhan. - Sifat lipid soluble ini menjadi hal yang penting pada obat steroid

    topical (cortisone) untuk inhibisi histamin dalam proses inflamasi.6. Blood Reservoir

    Dermis mengandung jaringan pembuluh darah yang luas, yaitu 8-10 % dari total aliran

    darah pada resting adult.

    Histologi KULIT INTEGUMENTUM COMMUNE

    KULIT

    (INTEGUMENTUM COMMUNE)

    Kulit Integumentum Commune) menutupi seluruh permukaan badan, terdiri atas lapisan : epidermis

    dan suatu lapisan jaringan penyambung berupa DERMIS atau korium serta HYPODERMIS atau sub kutis

    yang terdiri dari jaringan ikat longgar menghubungkan dermis dengan jaringan dibawahnya.

    Adapun fungsi dari kulit ini adalah :

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    6/26

    1. Membungkus serta melindungi tubuh hewan terhadap pengaruh luar yang merugikan.

    2. Mengatur suhu tubuh serta kadar air.

    3. Membuang garam dan hasil metabolisme yang berlebihan.

    4. Melindungi tubuh terhadap pengaruh fisik, kimia dan jasad renik kedalam tubuh.

    Kelenjar-kelenjar kulit juga berperan dalam berbagai fungsi sekresi kulit, antara lain : Kelenjar Palit,

    Kelenjar Peluh, Kelenjar ambing dan kelenjar-kelenjar kulit khusus. Beberapa struktur yang merupakan

    turunan dari kulit adalah : rambut, bulu, kuku, tanduk, jengger, pial dan galambir.

    1. KULIT

    1.1 Epidermis

    Terdiri dari epithel pipih banyak lapis yang bertanduk, memiliki lima lapis utama yakni :

    a. Stratum basale

    Disebut juga stratum germinativum, merupakan lapis paling bawah terdiri dari epithel kubis atau

    silindris sebaris rendah. Lapisan ini mempunyai kemampuan mitosis aktif untuk menggantikan lapis di

    atasnya yang mati / aus. Pigmen juga bisa ditemukan pada lapis ini selain pada lapis spinosum.

    b. Stratum spinosum

    Terdiri dari sel-sel poligonal beberapa lapis, semakin keatas semakin memimpih. Pertautan antar sel

    yang cukup kuat ditunjang oleh desmosoma, sel-sel memiliki tenofibril yang berakhir pada desmosoma.

    Lapis ini juga mempunyai kemampuan rmitosis.

    c. Stratum granulosum

    Terdiri dari satu sampai tiga lapis, sel berbentuk elip yang mulai menunjukkan tanda bertanduk

    (cornification). Sel-sel tersebut mengandung kerantobilia dan fungsinya masih belum jelas diketahui.

    d. Stratum lusidum

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    7/26

    Terdiri dari beberapa lapis sel yang telah mati, karenanya beraspek homogen. Inti dan organoida tidak

    jelas tapi desmosoma masih jelas terlihat, sedangkan butir keratohyalinnya sudah lenyap berubah

    menjadi eledin.

    e. Stratum korneum

    Merupakan lapis sel yang paling luar, sel-selnya bertanduk dan mengandung keratin yang diduga hasil

    perubahan eledin. Lapis ini beberapa tempat tebal dan bila kering akan mengelupas membentuk

    stratum disjunctum. Khususnya untuk stratum lusidum hanya ditemukan pada daerah yang tidak

    berambut, misalnya : planumnasale atau bantalan kaki/tangan.

    Keratin adalah suatu skleroprotein yang sangat resisten terhadap pengaruh kimia dan biasanya keratin

    yang terdapat pada epidermis adalah keratin lunak dan keratin keras terdapat pada kuku, rambut yang

    bersifat kurang elastis karena kandungan sulfur tinggi.

    1.2 Dermis

    Sering disebut Cutis vera, merupakan bagian utama kulit terdiri dari serabut kolagen dengan

    susunan yang padat sedangkan serabut elastis dan jaringan ikat lain sedikit.

    Khorium dibedakan atas dua bagian, yakni :

    a. Stratum papilleare

    Yakni membentuk jalinan dengan epidermis pada kulit tidak berambut. Tampak papil-papil yang sering

    terdapat ujung saraf, pembuluh darah dan saluran kelenjar peluh.

    b. Stratum retikulare

    Antara stratum papillare dengan stratum retikulare sebenarnya mempunyai batasan yang tidak jelas.

    Hanya serabut kolagen pada stratum ini lebih padat dan anyamannya mengarah horisontal terhadap

    permukaan kulit.

    Didalam ilmu bedah mengetahui arah anyaman serabut kolagen ini sangat penting karena dalam

    operasi yakni memberikan proses kesembuhan yang lebih cepat.

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    8/26

    1.3 Hypodermis

    Hypodermis atau sub kutis terdiri dari jaringan ikat longgar yang banyak mengandung serabut

    elastis. Dalam keadaan patologis akan membentuk rongga-rongga yang berisi cairan (edema) atau udara

    (emphysema). Daerah ini juga merupakan tempat perlindungan lemak terutama pada babi. Pada hewan

    yang gemuk sel-sel lemak dapat menyusup lebih dalam dan terdapat diantara otot.

    Daerah tubuh yang sedikit terdapat sub kutis adalah : metakarpus kuda, oleh sebab itulah kulit

    sulit digerakkan karena melekat kuat.

    Integmentum Mammalia

    Epidermis berkembang dari ektoderm dan hypodermis merupakan turunan dari mesoderm. Pada

    mulanya epidermis tersusun dari lapis-lapis sel berbentuk kubus. Proliferasi dari sel ini menghasilkan

    lapisan-lapisan sel epidermis dan proliferasi sel basal menambah dengan cepat ketebalan sel yang

    berada diluarnya. Invaginasi dan proliferasi sel basal menambah dengan cepat ketebalan sel yang

    berada diluarnya. Invagansi dan proliferasi sel-sel basal ke dalam lapisan di bawah epidermis seperti

    dermis dan hypodermis menandakan adanya rambut, bulu dan kelenjar, yang mana sel-sel dari jaringan

    tersebut di atas berhubungan dengan sel-sel epidermis.

    Dermis dan hipodermis berkembang dari mesenkhim khusus. Proliferasi dan difrensiasi yang cepat

    dari sel-sel mesenkhim menghasilkan jaringan yang ditandai dengan jaringan ikat longgar dan jaringan

    ikat padat.

    Pigmentasi Kulit

    Melanosit adalah sel pembentuk pigmen yang juga dikenal dengan nama : dermal chromatophore.

    Terdapat diantara stratum basale dan stratum spinosum tapi dapat juga terdapat pada stratum papillace

    dari korium.

    Sel ini mempunyai bentuk khusus yakni memiliki penjuluran yang menyusup sampai stratum

    spinosum untuk melepas pigmen melanin, pigmen tersebut selanjutnya diambil oleh sel-sel pada lapis

    tersebut. Melanosit yang tidak berfungsi (istirahat) dikenal dengan sel cerah (clear cells). Sedangkan

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    9/26

    melanosit yang berfungsi dapat dikenali dengan reaksi DOPA (dihydroxyphenylalanine) yaitu melakukan

    sintesa komplek mengubah DOPA menjadi melanin. Reaksi DOPA inilah yang membedakan sel-sel yang

    dapat membuat pigmen dan sel yang hanya menampung pigmen dalam epidermis.

    Melanin berfungsi juga melindungi tubuh terhadap pengaruh sinar ultraviolet yang memiliki daya

    tembus kuat. Sebagian sinar ditahan oleh pigmen melanin. Pada beberapa organisme melanin mungkin

    tidak ada ( albinisme) mis : kerbau, sapi, harimau dan kera. Dari segi perkembangan ternak piara,

    albinisme agaknya dianggap suatu cacad keindahan. Kenyataan pada derajat albino yang kuat terdapat

    gejala takut sinar (photophobia) dan kondisi tubuhnya lebih lemah dari normal. Peristiwa hilang atau

    tidak cukupnya produksi melanocyte yakni menghasilkan melanin juga disebut White Spots.

    Kulit daerah Khusus

    Beberapa bagian dari kulit ada yang berambut dan ada yang tidak atau gundul. Beberapa bagian

    tubuh ditandai dengan epidermis yang tebal, sedangkan bagian yang lain tipis. Sama halnya dengan

    dermis, ketebalannya beragam dalam penyebarannya keseluruh tubuh. Dermis adalah bagian yang

    paling tebal dari kulit. Kulit daerah tertentu beragam bentuknya, hal ini erat hubungannya dengan cara

    kerjanya, cara hidup, penyebaran dan type kelenjar serta ketebalan kulit merupakan adaptasi

    fungsional yang paling idela terhadap lingkungan sekitarnya.

    a. Bantalan Kaki (Digital pad / food pad)

    Bantalan kaki hewan karnivora mengalami penandukan yang hebat menebal, berpigmen kuat dan

    bagian kulit yang tidak berbulu berguna untuk perpindahan (lokomosi). Bantalan kaki ini tahan terhadap

    abrasi dan efektif sebagai penyerap goncangan.

    b. Skrotum

    Kulit skrotum umumnya kurang berkembang, stratum korneum tidak berkembang dengan baik dan

    dermisnya kurang luas. Kelenjar tubuler apokrin dan kelenjar palit ditemui disini. Rambut halus dan

    pendek. Serabut otot polos dari tunica dartos mengadakan persilangan dengan serabut kolagen dan

    elastis dari dermis. Tunica dartos dapat dipengaruhi oleh suhu sekitarnya dan bertanggung jawab atas

    kedudukan relatif testis terhadap dinding tubuh. Pada derajat yang tinggi otot ini akan berelaksasi,

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    10/26

    scrotum akan meregang karena dipengaruhi oleh berat testis sehingga kedudukan testis akan menjauhi

    dinding tubuh sebaliknya terjadi apabila derajat suhu merendah.

    c. Hidung

    Planum nasale karnivora terbentuk dari penebalan dan pertandukan yang hebat dari epidermis disertai

    dengan tidak adanya kelenjar palit dan kelenjar tubuler. Planum nasale sapi dan ruminansia kecil tidak

    berbulu dan mengandung kelenjar merokrin tubuler yang melembabkan permukaannya. Epidermis

    tebal dan menanduk dengan hebat. Penandukan yang hebat dari planumrostale babi mengandung

    banyak kelenjar merokrin ubuler dan ditutupi oleh rambut yang jarang. Rambut yang halus dan kelenjar

    palit menandai kulit yang tipis di sekitar lubang hidung kuda.

    d. Meatus Accousticus Externus

    Yakni saluran yang menghubungkan antara lubang telinga dengan genderang telinga. Saluran ini dilapisi

    kulit dengan folikel rambut yang kecil, kelenjar palit dan kelenjar tubuler apokrin yang telah

    bermodifikasi (kelenjar ceruminous) dijumpai disini. Dermis dari saluran ini bercampur dengan

    perichondrium dan periosteuon tulang rawan dan penunjang telinga.

    Kulit ayam

    Secara garis besar kulit ayam sama dengan mamalia, terdiri dari epidermis dan korium. Lapisan

    epidermis agak tipis terdiri dari beberapa lapis sel. Stratum corneum jelas, papil tidak tampak . Korium

    terdiri dari dua bagian, bagian superfisial jalinan serabut kolagen lembut dan bagian profundal lebih

    kasar.

    Sub kutis tebal dan banyak mengandung lemak, oleh sebab itu gampang digeser, sedangkan

    subkutis pada kaki tipis, karena kurang bertaut erat pada tulang kecuali bantalan kaki yang agak tebal

    dan padat dengan sel lemak dengan septa dan mengandung pembuluh darah.

    2. KELENJAR-KELENJAR KULIT

    2.1 Glandula Surodifera

    Dibedakan atas dua type yakni : bentuk merokrin dan bentuk apokrin

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    11/26

    a. Bentuk Merokrin

    Bentuk kelenjar ini lebih banyak terdapat pada kulit yang sedikit atau tidak terdapat rambut misal :

    telapak kaki. Lumen ujung kelenjar agak sempit dan epithelnya berbentuk kubis, sel epithel mengandung

    lemak, glikogen dan kadang-kadang pigmen. Pada ujung kelenjarnya terdapat mioepithel yang lebih

    jarang dari bentuk apokrin. Tempat bermuaranya pada permukaan kulit dan sekretanya lebih bersifat

    cair dari pada bentuk apokrin.

    b. Bentuk Apokrin

    Banyak tersebar pada permukaan tubuh hewan piaraan karena selalu berkaitan dengan rambut.

    Disebut apokrin karena sebagian dari ujung kelenjarnya tampak lebih luas dari merokrin dan kutub

    bebasnya terlepas sebagai sekreta. Bentuk epithel silindris dan tergantung aktivitasnya keadaan

    mioepithel relatif lebih rapat.

    Type apokrin berkembang baik pada hewan piaraan terutama mamalia. Glandula sudorifera

    tersebar hampir seluruh permukaan tubuh kecuali pada : gland penis, kulit dalam preputium dan

    membrana tympani. Kelenjar ini dilengkapi dengan sel-sel mioepithel (Basketcells) yang terdapat

    diantara kutub basal epithel dan membran basal.

    Kelenjar peluh menghasilkan peluh, berbentuk cairan dengan bau khas. Sekresi kelenjar merokrin

    ternyata lebih encer. Bau khas kelenjar apokrin pada hewan ada kaitannya dengan kehidupan seks dan

    daya tarik seks. Dalam kelenjar peluh terdapat ureum pada kuda menyebabkan terjadinya busa, garam

    NaCl, Kholesterin, asam urin dan lain-lain.

    Kelenjar peluh pada berbagai hewan piara berbeda dalam beberapa aspek, kuda lebih cepat

    mengeluarkan peluh karena kelenjar merokrin relatif banyak, ruminansia besar agak kurang. Sedangkan

    kelenjar peluh pada anjing dan kucing bersifat rudimente, karenanya apabila panas lidah menjulur

    keluar untuk mengatur suhu tubuhnya. Pada daerah tertentu suhu tubuh tampak subur misal : didaerah

    ventral ekor pada domba, daerah puting susu pada babi dan daerah pinggir berambut. Pada manusia

    kelenjar merokrin tersebar seluruh tubuh sednagkan kelenjar apokrin terdapat didaerah aksilia. Kelenjar

    peluh sebenarnya adalah alat pembuang metabolit disamping sebagai termoregulator.

    2.2 Glandula Sebaceaea

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    12/26

    Disebut juga kelenjar palit, membentuk semacam lobulus yang memeiliki membran basal. Alat

    penyalurnya terdiri dari sel epithel pipih atau kubis rendah selapis dan bermuara didaerah folikel. Cara

    sekresi kelenjar ini adalah holokrin, sel-sel tua hancur dan menjadi sebum (minyak) yang berguna untuk

    meminyaki rambut atau bulu, sebum mengandung protein dan kholestrin. Bentuk kelenjar palit ini

    tergantung dari lebat atau jarangnya rambut, besar atau kecilnya rambut, jenis hewan dan daerah pada

    tubuh.

    2.3 Glandula Mammaria

    Kelenjar ini merupakan kumpulan kelenjar tubuloalveola, yakni modifikasi kelenjar keringat.

    Kelenjar ambing ini terdiri dari : puting dan ambing. Ambing terdiri dari kapsula, jaringan ikat interstitial,

    epithel pansekresi dan sistem saluran pengeluaran. Penyebaran jaringan ikat dan parenkhim berfungsi

    dalam aktivitas sekresi dari kelenjar. Kelenjar yang berlaktasi aktif mempunyai sekresi dari kelenjar.Kelenjar yang berlaktasi aktif mempunyai lebih banyak parenkhim dan sedikit jaringan ikat dan keadaan

    akan berbalik apabila kelenjar tidak berlaktasi. Dengan demikian juga struktur kelenjar ambing pada

    hewan dewasa yang inaktif (tidak menyusui) berbeda dengan yang aktif dan yang sama sekali belum

    beranak (dara).

    Ciri khas bahwa kelenjar ambing masih aktif, ditandai dengan adnaya benda kasein yang terdapat

    pada sisa alveoli, alat penyalur atau pada jaringan ikat bekas alveoli. Pengurangan ujung kelenjar secara

    progresif diimbali dengan terbentuknya jaringan ikat dan jaringan lemak. Pada permulaan laktasi

    dimulai dengan perkembangan ujung alat penyalur yang nantinya menumbuhkan ujung kelenjar

    (alveoli) yang diatur oleh pengaruh hormon progesteron selama proses kebuntingan.

    Bangun histologi kelenjar ambing adalah sebagai berikut : yakni dikenal adanya stroma dan

    parenkhim.

    a. Stroma

    Stroma disini mencakup kapsula, septa dan jaringan interstitial atau interaveolar yang semuanya terdiri

    dari jaringan ikat sebagai kernagka / penunjang.

    b. Parenkhim

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    13/26

    Mencakup ujung kelenjar yang berbentuk tubulu alveolar bercabang majemuk dan alat penyalur. Pada

    hewan muda yang belum beranak ujung kelenjarnya tidak / belum tampak yang nampak hanya alat

    penyalur dengan banyak jaringan ikat interstitial, bahkan tampak sel lemak. Pada lumen terdapat susu.

    Alveoli

    Epithelnya berbentuk kubis rendah atau silindris rendah pada yang aktif, jadi tergantung pada

    status fisiologinya. Pada permukaan epithel tampak mikrovilli dan pada sitoplasma tampak benda-benda

    golgi, butir lemak memiliki selaput ganda, protein. Pada susu sapi terdapat sekitar 3-4 %. Dan alveoli

    dikitari oleh sel-sel mioepithelium.

    Alat Penyalur

    Satu atau dua alveoli sekreta dialirkan melalui duktus intralobularis, dengan epithel kubis yang

    kitari sel mioepithelium. Epithel alat penyalur masih dapat bersekresi meskipun intensitastnya agak

    kurang. Pada saluran yang agak besar bentuk epithelnya kubis dua lapis tapi ada tanda-tanda

    bersekresi.

    Sinus Laktiferus

    Sinus ini merupakan penampung sekreta susu dari loburus atau lobus. Epitel silindris banyak baris

    dan dikitari oleh serbaut elastis dan otot polos. Sinus ini biasnaya menjulur sampai daerah puting susu

    (Papilla mamae).

    Puting Susu

    Terdiri atas empat bagian yakni :

    - Saluran puting susu

    Epithelnya pipih banyak lapis dan bertandu, selaput lendir membentuk lipatan dengan jaringan ikat

    sebagai tunica propriaa submukosa. Kuda memiliki 2-4 buah, ruminansia 1, babi 2-3 buah, kucing 4-7,

    anjing 8-20 buah dan manusia 13-24 buah.

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    14/26

    - Sinus puting Susu

    Epithel silindris atau kubis dua lapis, selaput lendir membentuk lipatan melingkar dan longitudinal,

    dengan jaringan limferetikkular pada tunica propria.

    - Stingter puting susu

    Yakni otot polos yang tersusun melingkar antara propria submukosa dan hypodermis, sering pula

    tampak otot yang yersusun memanjang.

    - Kulit puting susu

    Epithelnya pipih banyak lapis bertanduk, korium terdiri dari serabut kolagen pekat seperti kulit.

    Hypodermis relatif tipis.

    2.4 Kelenjar-kelenjar Kulit Khusus

    Kelenjar kulit khusus perlu kita kenali karena mempunyai peranan klinis yang cukup penting

    antara lain :

    a. Glandula Anales

    Pada babi sekreta bersilat mukus sedangkan pada anjing berbentuk lemak bermuara diluar zona

    collumnaris ani didaerah zona intermedia. Pada daerah peralihan anus dan rektum babi dan karnivora

    membentuk zona collumnar is ani dengan jaringan limfoid dan fleksus venosus.

    b. Sinus Paranales (anal sac)

    Terdapat pada ujung dinding lateral dubur, berbentuk kantong berisi sekreta mirip lemak berwarna

    kelabu dan busuk. Kantong ini berepithel pipih banyak lapis dan pada tunica propria terdapat kelenjar,

    folikel getah bening, otot polos dan jaringan pengisi yang bersifat fibroelastis.

    c. Glandula circumanales

    Kelenjar ini jelas terdapat pada anjing. Terdapat dua macam yakni superfisial berbentuk kelenjar palit

    dengan alat penyalur pada folikel rambut dan profundal bersifat non subaseus membentuk lobulus

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    15/26

    dengan sel-sel poligonal, berinti pucat. Butir sekretanya mengandung protein yang nantinya membentuk

    sekreta bersifat mukus.

    d. Glandula tarsalia (Kelenjar Meibom)

    Terdapat pada kelopak mata yang lebih subur pada kelopak mata atas. Disekitar alat penyalur terdapat

    lobulus yang mengelompok menghasilkan sekreta berbentuk lemak didaerah pinggir palpebra yang

    berfungsi mengurangi pengeluaran air mata.

    e. Glandula preputiales

    Berbentuk kelenjar-kelenjar kulit pada bagian dalam preputium. Kuda persebaran kelenjar ini berbentuk

    cincin. Pada babi terdapat saccus preputialis yang memiliki papil dengan banyak follikel getah bening.

    Pada manusia kelenjar ini dikenal sebagai kelenjar Tyson yang mengahsilkan smegma berbentuk keju.

    f. Glandula uropygealis

    Satu-satunya kelenjar kulit yang terdapat pada ayam (unggas), letaknya dibagian dorsal pada ruas ekor

    terakhir. Terdapat sepasang, pada unggas air pertumbuhan kelenjar ini lebih subur. Sekretanya

    berfungsi meminyaki bulu.

    3. TURUNAN KULIT

    3.1 Rambut

    Merupakan serabut epidermis yang telah bermodifikasi. Rambut juga melakukan fungsi sebagai

    alat penutup, pelindung dan penerima rangsangan. Rambut berkembang sebagai penebalan setempat

    epidermis, selanjutnya mengadakan invaginasi kedalam lapisan jaringan ikat dan kemungkinan meluas

    sampai ke hypodermis.

    Istilah rambut dan bulu untuk hewan memang sering dipakai tetapi istilah bulu dikhususkan untuk

    bangsa unggas. Hampir seluruh permukaan tubuh hewan dibungkus rambut, kecuali pada beberapa

    tempat tertentu misal : daerah moncong termasuk hidung, telapak kaki, daerah mukokuteneus dan lain-

    lain. Secara morfologis rambut terbagi atas :

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    16/26

    a. Batang rambut

    Bagian rambut yang tampak dari luar, bertanduk dan berpigmen terdiri atas : kutikula rambut,

    berbentuk epithel pipih selaras korteks, terdiri dari sel-sel yang telah bertanduk dengan sisa-sisa inti

    yang tampak. Medulla : sel-selnya sedikit mengandung pigmen tapi banyak mengandung butir

    tikhohialin.

    b. Akar rambut dan Follikel rambut

    Follikel rambut merupakan invaginasi epidermis dan korium, dibagian tengah menjulur papil rambut.

    Secara histologi dibedakan atas :

    - Selubung akar dalam : kutikula, lapis huxley, lapis henle

    - Selubung akar luar

    - Lapis basal (Glassy membrane)

    Pada follikel rambut bertaut otot polos yang disebut musculus arrectores pilorum yang berfungsi

    menegakkan rambut atau bulu pada saat marah atau ketakutan (ayam dan angsa).

    Rambut Sinus

    Rambut sinus mirip dengan rambut biasa, hanya lebih besar dan follikel rambutnya terdapat

    anyaman pembuluh darah. Pada Ungulata membentuk trabekula pada karnivora bentuk trabekula tidak

    tampak pada daerah superfisial sedangkan bagian propundal pembuluh darah sinus relatif kecil

    demikian juga pada babi.

    Siklus Rambut

    Terdiri atas tahapan yakni : anagen, katagen dan telogen. Anagen adalah periode dimana rambut

    telah tumbuh sempurna, yakni didahului dengan aktifitas mitosis sel-sel kecambah dan sel-sel kerucut

    rambut. Periode katagen ditandai dengan perubahan perlahan-lahan dalam kerucut rambut. Sel-sel

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    17/26

    kecambah berkembang dibawah rambut, batang bentukkan ini menandai periode telogen yang mungkin

    bertahan selama beberapa minggu. Jadi metosis yang berkelanjutan akan memanjangkan rambut.

    3.2 Bulu

    Bulu berasal dari epidermis dan mirip dengan rambut pada manusia, berkembang dalam folikel.

    Bulu dalam hal ini adalah bulu ayam. Bulu ayam hampir menutupi seluruh tubuh kecuali paruh, balung,

    pial dan kaki. Pada ayam dikenal tiga yakni :

    a. Bulu bentuk (contour feather)

    - Bulu elar : untuk terbang

    - Bulu ekor : untui mengatur keseimbangan waktu terbang (remics)

    o Remices primer : tumbuh dari daerah karpal dua, tiga dan digit.

    o Remices sekunder : tumbuh dari daerah sayap dan selebihnya.

    b. Bulu bawah (plumae) : lebih kecil dan halus

    c. Bulu halus (fitoplumae) : lebih halus dari plumae

    Follikel bulu ayam menembus kulit secara miring, tertanam dalam sampai subkutis disebabkan

    karena bentuk bulu yang cukup besar. Secara umum bulu mempunyai bagian-bagian sebagai berikut :

    a. Tangkai

    - Calamus : bersifat tembus cahaya dan berongga berisi udara

    - Rachys : merupakan axis dari vekillum

    b. Sayap (Vexillum / vane) : berbentuk lamel yang langsing, tumbuh secara berpasangan dis : Barbs. Dari

    barbs tumbuh lamel berpasangan yang lebih halus dis : Barbules. Barbules yang keluar dari tiao barbs

    membentuk jalinan sehingga sayap cukup rapat dan elastis yang menguntungkan waktu terbang.

    3.3 Kuku

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    18/26

    Terutama untuk karnivora disebut : kuku, teracak untuk ruminansia dan sepatu kuku untuk kuda.

    Daerah kuku dikenal adanya epidermis (kuku sebenarnya), korium (pododerm) dan sub kutis. Sayatan

    melintang dinding sepatu kuku dapat dibedakan atas :

    a. Stratum tektorium

    Merupakan ratis kuku yang paling luar dan tipis, bentuk sel sudah lenyap lebih-lebih pada kuku tua.

    Terdiri dari buluh tanduk yang masih lunak dan tidak berpigmen.

    b. Stratum medium

    Bagian kuku yang paling tebal, keras kuat karena padat. Didalamnya terdapat buluh tanduk yang

    mengandung bahan tanduk. Tiap buluh tanduk mengandung bagian cortex dan medulla. Stratum

    germinativum pada ujung dua papil didaerah kroon membentuk buluh tanduk, sedang selebihnya

    membentuk bahan tanduk intertubuler yang tumbuh kearah distal. Daerah ini berpigmen.

    c. Stratum lamellatum

    Pada kuku yang masih hidup dikenal adanya : lamel epidermal yang merupakan kuku sebenarnya dan

    lamel korium yang merupakan pododerm.

    Pododerm

    Struktur pododerm berbeda dengan korium kulit, karena pada pododerm terdapat pembuluh

    darah besar. Pododerm banyak mengandung serabut kolagen dan elastis juga terdapat stratum papilare

    dan stratum reticulare. Didaerah koroner korium paling tebal, sebaliknya dipinggiran tipis.

    Pododerm daerah dinding kuku membentuk lamine coriales, primer dan sekunder. Di bagian

    depan lamine relatif lebih subur dibandingkan dengan daerah belakang.

    Teracak

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    19/26

    Pada teracak bulb dan frog tidak ada sedangkan sol sangat kecil. Laminae epidermal sekunder

    tidak ada, sednagkan yang primer panjang, langsing dan kadang bercabang. Sedangkan kuku untuk

    karnivora mempunyai dinding kuku bilateral pipih, dan daerah pertemuan dermis dan epidermis pada

    garis tengah agak lunak.

    3.4 Tanduk

    Merupakan penjuluran os frontale yang disebut pocessus cornualis, berongga dan berhubungan

    dengan sinus frontalis. Epidermis membentuk stratum kornium yang tebal yang selanjutnya membentuk

    horn sheats dan didaerah akar tanduk berbentuk epikeras. Epikeras terdiri dari bahan tanduk lunak

    homolog dengan periopel kuku, pada tanduk terdapat buluh halus yang dibagian tengah memiliki unsur

    medulla.

    Pada tanduk sering tampak cincin tanduk yang sering dihubungkan dengan perubahan periodik

    pertumbuhan terutama : kerbau dan domba. Sednagkan sisik, paruh dna taji pada ayam secara garis

    besarnya memiliki struktur mirip kuku.

    Perbaikan Kerusakan Kulit

    Kulit merupakan subyek dari berbagai type luka atau kerusakan keutuhan anatomi abrasi,

    kontusio, laserasi punstio dan insisi. Perbaikan kulit merupakan hal yang komplek dan dinamis dan

    aktivitas selular diawali dari luka dan persambungan pada seluruh jaringan yang terluka. Walaupun

    perbaikan luka menggambarkan persambungan dari aktivitas sel-sel secara keseluruhan, untuk

    membahas proses perbaikan ini dibagi atas tahapan-tahapan yakni : perlukaan, induksi, inflamatori dan

    tahap maturasi.

    Yang terlihat dalam perbaikan kulit adalah epidermis, dermis dan hypodermis. Kebanyakan proses

    abrasi ringan pada epidermis tanpa kerusakan dermis umumnya mampu diperbaiki melalui aktivitas

    mitosis stratum basale epidermis.

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    20/26

    3. PERAN SEL EPIDERMIS DALAM MENJALANKAN FUNGSI KULIT

    Kulit manusiaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

    Kulit

    epidermis(A),dermis(B), andsubcutis(C), showing ahair

    follicle(1),sweat gland(11) &sebaceous gland(7)

    Latin cutis

    Code THH3.12.00.1.00001

    Kulit manusiaadalah lapisan luar dari tubuh. Pada manusia, itu adalah organ terbesar darisistem yg menutupi. Kulit memiliki beberapa lapisan jaringan ectodermal dan penjaga otot-ototyang mendasarinya, tulang, ligamen dan organ internal.

    [1]Kulit manusia sama dengan mamalia

    lainnya, kecuali bahwa itu tidak dilindungi oleh suatu bulu. Meskipun hampir semua kulit

    manusia ditutupi dengan folikel rambut, tampak tak berbulu. Ada dua jenis umum dari kulit,

    kulit berbulu dan tidak berbulu.[2]

    Karena antarmuka dengan lingkungan, kulit memainkan peran penting dalam melindungi tubuh

    terhadap patogen[3]

    dan kehilangan air yang berlebihan.[4]

    Fungsi lainnya adalah isolasi,pengaturan suhu, sensasi, sintesis vitamin D, dan perlindungan vitamin B folates. Kulit yang

    rusak parah akan mencoba untuk menyembuhkan dengan membentuk jaringan parut. Ini

    menyebabkan kulit sering berubah warna dan depigmentasi. Pada manusia, pigmentasi kulitbervariasi antar populasi, dan jenis kulit dapat berkisar dari kering ke berminyak. Variasi kulit

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Epidermis_%28skin%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Epidermis_%28skin%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dermis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dermis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dermis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Subcutis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Subcutis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Subcutis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hair_follicle&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hair_follicle&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hair_follicle&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hair_follicle&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sweat_gland&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sweat_gland&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sweat_gland&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sebaceous_gland&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sebaceous_gland&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sebaceous_gland&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Latinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terminologia_Histologica&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terminologia_Histologica&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-Hcare-1http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-Hcare-1http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-Hcare-1http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-lookingbill-2http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-lookingbill-2http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-lookingbill-2http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-Proksch-3http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-Proksch-3http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-Madison-4http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-Madison-4http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-Madison-4http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Skin.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-Madison-4http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-Proksch-3http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-lookingbill-2http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-Hcare-1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terminologia_Histologica&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Latinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sebaceous_gland&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sweat_gland&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hair_follicle&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hair_follicle&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Subcutis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dermis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Epidermis_%28skin%29&action=edit&redlink=1
  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    21/26

    seperti menyediakan habitat yang kaya dan beragam untuk beberapa bakteri yang kira-kira 1000

    spesies dari 19 filum.[5][6]

    Komponen kulit

    Kulit memiliki sel mesodermal, pigmentasi, atau melanin yang disediakan oleh melanosit, yangmenyerap sebagian radiasi ultraviolet berpotensi berbahaya (UV) sinar matahari. Hal ini juga

    mengandung enzim perbaikan DNA yang membantu mengurangi efek merusak UV, dan orang-

    orang yang tidak memiliki gen enzim ini mengalami potensi tinggi kanker kulit. Pigmentasi kulit

    manusia bervariasi antara populasi secara mencolok. Hal ini telah menyebabkan klasifikasi orangatas dasar warna kulit.

    [7]

    Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh manusia. Untuk manusia dewasa rata-rata, kulitmemiliki luas permukaan antara 1,5-2,0 meter persegi (16,1-21,5 sq ft), sebagian besar tebalnya

    antara 2-3 mm (0,10 inci). rata-rata 1 inci persegi (6,5 cm ) dari kulit memegang 650 kelenjar

    keringat, 20 pembuluh darah, 60.000 melanosit, dan lebih dari 1.000 ujung saraf.

    Pigmen

    Melanin : Ini berwarna coklat dan hadir dalam zona germinative dari epidermis.

    Melanoid : Ini menyerupai melanin namun hadir difus di seluruh epidermis.

    Keratin : Pigmen ini berwarna kuning sampai oranye. ini ada dalam stratum korneum sel-sel

    lemak dermis dan fasia superfisialis.

    Hemoglobin (juga dieja Hb) : Hal ini ditemukan dalam darah dan bukan merupakan pigmen kulit

    tetapi mengembangkan warna ungu.

    Oksihemoglobin : Hal ini juga ditemukan dalam darah dan bukan merupakan pigmen kulit. Ini

    mengembangkan warna merah.[8][9]

    Lapisan kulit

    Kulit terdiri dari tiga lapisan utama:

    Epidermis, yang tahan air dan berfungsi sebagai penghalang terhadap infeksi

    Dermis, yang berfungsi sebagai lokasi untuk pelengkap kulit

    Hipodermis (subkutan lapisan adiposa)

    Epidermis (Kulit Ari)

    Epidermis, "epi" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "lebih" atau "pada", adalah lapisan

    terluar dari kulit. Ini membentuk pembungkus, tahan air pelindung atas permukaan tubuh danterdiri dari epitel skuamosa berlapis dengan lamina basal yang mendasarinya.

    Epidermis tidak mengandung pembuluh darah, dan sel-sel di lapisan terdalam dipelihara oleh

    difusi dari darah kapiler memanjang hingga ke lapisan atas dari dermis. Jenis utama dari sel-sel

    yang membentuk epidermis adalah sel Merkel, keratinosit, dengan melanosit dan sel Langerhans

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-Grice-5http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-Grice-5http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-Grice-5http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-7http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-7http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-7http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-8http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-8http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-8http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-8http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-8http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-7http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-Grice-5http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia#cite_note-Grice-5
  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    22/26

    . Epidermis dapat dibagi lagi menjadi strata berikut (dimulai dengan lapisan terluar).: korneum,

    lucidum (hanya di telapak tangan dan telapak kaki),granulosum, spinosum, basale.

    Komponen

    Epidermis tidak mengandung pembuluh darah, dan dipelihara oleh difusi dari dermis. Jenisutama dari sel-sel yang membentuk epidermis keratinosit, melanosit, sel Langerhans dan sel

    Merkels. Epidermis membantu kulit untuk mengatur suhu tubuh.

    Lapisan

    Epidermis dibagi menjadi beberapa lapisan di mana sel-sel dibentuk melalui mitosis pada lapisan

    terdalam. Epidermis dibagi menjadi 5 sub bagian berikut atau strata:

    1.

    stratum korneum

    2.

    stratum lucidum

    3.

    stratum granulosum4.

    stratum spinosum

    5.

    Stratum germinativum (juga disebut "stratum basale").

    Dermis

    Dermis adalah lapisan kulit di bawah epidermis yang terdiri dari jaringan ikat dan bantal tubuhdari stres dan ketegangan. Dermis erat terhubung ke epidermis dengan membran dasar. dermis

    juga merupakan pelabuhan banyak ujung saraf yang menyediakan indera peraba dan panas.

    dermis berisi folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebaceous, kelenjar apokrin, pembuluh

    limfatik dan pembuluh darah. Pembuluh darah di dermis menyediakan makanan dan

    pembuangan sampah dari sel sendiri serta dari basale Stratum dari epidermis.

    Dermis secara struktural dibagi menjadi dua daerah: daerah yang dangkal berbatasan denganepidermis, yang disebut daerah papiler, dan area dalam tebal dikenal sebagai wilayah reticular.

    Wilayah Papiler

    Daerah papiler terdiri dari jaringan ikat longgar areolar. Ini adalah nama untuk proyeksifingerlike yang disebut papila, yang memperpanjang ke arah epidermis. Papila menyokong

    dermis dengan permukaan "bergelombang" yang interdigitates dengan epidermis, memperkuat

    hubungan antara dua lapisan kulit.

    Di telapak tangan, jari, telapak, dan jari kaki, pengaruh papila memproyeksikan ke epidermis

    membentuk kontur di permukaan kulit. Ini disebut pegunungan gesekan, karena mereka

    membantu tangan atau kaki untuk memahami dengan meningkatkan gesekan. PegununganGesekan terjadi pada pola (lihat: sidik jari) yang secara genetik dan epigenetically ditentukan dan

    karenanya unik untuk individu, sehingga memungkinkan untuk menggunakan sidik jari atau

    jejak kaki sebagai alat identifikasi.

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    23/26

    Wilayah Reticular

    Wilayah reticular terletak jauh di daerah papiler dan biasanya lebih tebal. Ini terdiri dari jaringanikat padat tidak teratur, dan menerima namanya dari padatnya konsentrasi serat kolagen, elastis,

    dan retikuler yang menenun sepanjang itu. Serat-serat protein memberikan dermis sifat kekuatan,

    dan elastisitas,.

    Selain ini juga yang terletak di wilayah retikuler adalah akar rambut, kelenjar sebaceous, kelenjar

    keringat, reseptor, kuku, dan pembuluh darah.

    Tinta tato ada di dermis. Tanda peregangan dari kehamilan juga terletak di dalam dermis.

    Hipodermis

    Hipodermis bukan merupakan bagian dari kulit, dan terletak di bawah dermis. fungsinya untukmenempelkan kulit ke tulang dan otot yang mendasarinya serta menyuplai dengan pembuluh

    darah dan saraf. Ini terdiri dari jaringan ikat longgar dan elastin. Jenis sel utama adalahfibroblast, makrofag dan sel lemak (hipodermis mengandung 50% lemak tubuh). Lemak

    berfungsi sebagai bantalan dan isolasi untuk tubuh.

    Mikroorganisme seperti Staphylococcus epidermidis mengkolonisasi permukaan kulit.Kepadatan flora kulit tergantung pada daerah kulit. Permukaan kulit didesinfeksi akan

    rekolonisasi dari bakteri yang berada di daerah yang lebih dalam folikel rambut, usus, dan

    bukaan urogenital.

    Kulit bukan saja berguna sebagai pelapis luar tubuh manusia, kulit adalah suatu organ, samaseperti jantung, paru-paru, atau hati. Di samping memberikan lapisan pelindung dari patogen,

    abrasi fisik, dan radiasi matahari, kulit mempunyai banyak fungsi termasuk berperan penting

    dalam homeostasis. Ini termasuk memelihara kekonstanan suhu tubuh lewat kegiatan berkeringatatau menggigil dan dengan membuat orang menyadari rangsangan eksternal melalui informasi

    yang diberikan dalam reseprtor sentuhan yang berada di dalam sistem integumen (kulit). Hanya

    dibutuhkan satu tinjauan singkat pada luka bakar untuk mengetahui pentingnya kulit dan

    berbagai macam komplikasi yang terjadi ketika organ ini dalam bahaya. Kita akan melihatbermacam-macam kegiatan sistem integumen dan juga komposisi kulit yang memungkinkannya

    untuk menjalankan berbagai fungsi tersebut.

    Kulit dan Fungsinya

    Kulit atau integumen dianggap sebagai organ karean terdiri atas dua jaringan yaitu jaringanepitelium dan jaringan ikat. Selain itu, organ-organ pelengkap seperti kelenjar, rambut, dan kuku

    juga terdapat di sana dan bersama dengan kulit membentuk sistem integumen. Potongan

    melintang kulit dengan berbagai macam organ pelengkap ditunjuk pada Gambar 1.

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    24/26

    Kulit terdiri atas dua lapisan, epidermis dan dermis dibawahnya. Meskipun secara teknis bukan

    merupakan bagian kulit,hipodermis (lapisan subkutan, atau fasia superfisial) berada di bawah

    dermis.

    Kulit melakukan berbagai fungsi:

    Perlindungan diberikan oleh kulit dari invasi biologi, kerusakan fisik, dan radiasi ultra violet.

    Sensasi sentuhan, rasa sakit, dan panas diberikan oleh ujung saraf,

    Termoregulasi (pengaturan suhu) ditunjang melalui berkeringat dan pengaturan aliran darah

    yang melewati kulit

    Metabolisme vitamin D terjadi di kulit.

    Penyimpanan darah yang dapat dipindahkan ke bagian tubuh yang lain ketika diperlukan terjadi

    di dalam kulit.

    Eksresi/pengeluaran garam dan sejumlah kecil zat sisa (amonia dan urea) terjadi dalam produksi

    keringat.

    Epidermis

    Epidermis terdiri atas epitelium sisik berlapis. Empat macam sel terdapat di sini:

    1.

    Keratinosit menghasilkan keratin, protein yang mengeraskan dan membuat kulit tahan air.

    Keratinosit yang sudah dewasa pada permukaan kulit tidak dapat bertumbuh lagi (mati) dan diisi

    hampir seluruhnya dengan keratin.

    2.

    Melanosit menghasilkan melanin, pigmen yang melindungi sel dari radiasi ultraviolet. Melanin

    dari melanosit dipindahkan ke keratinosit.

    3.

    Sel-sel Langerhans adalah makrofag fagosit yang berinteraksi dengan sel darah putih selama

    tanggapan imun.

    4.

    Sel-sel Merkel terletak jauh di dalam epidermis pada batas epidermis-epidermis. Sel-sel Merkrl

    membentuk cakram Merkel yang bersama dengan ujung saraf bertindak sebagai fungsi sensori

    (indra).

    Ada lima lapisan yang membentuk epidermis:

    Struktur korneum (lapisan tanduk) mengandung banyak lapisan kretinosit mati yang tidak

    berinti yang sepenuhnya diisi dengan keratin. Lapisan terluar secara terus-menerus dilepaskan.

    Stratum lusidum mengandung dua sampai tiga lapisan sel tidak berinti. Lapisan ini biasanya

    hanya terlihat pada kulit yang tebal (telapak tangan dan tumit kaki).

    Stratum granulosum mengandung dua sampai empat lapisan sel yang disatukan oleh

    desmodom. Sel-sel ini mengandung granula keratohialin yang berpengaruh dalam pembentukan

    keratin di lapisan atas epidermis. Stratum spinosum mengandung delapan sampai sepuluh lapisan sel yang dihubungkan oleh

    desmosom. Sel-sel ini cukup aktif pada mitosis.

    Stratum basal mengandung satu lapisan sel pilar yang secara aktif membelah diri secara mitosis

    untuk menghasilkan sel-sel yang berpindah kedalam lapisan-lapisan atas epidermis dan akhirnya

    ke permukaan kulit.

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    25/26

    Dermis

    Lapisan kulit kedua, dermis, mengandung bermacam-macam jaringan ikat. Seperti jaringan ikat,dermis mengandung fibroblas dan makrofag di dalam matriks gelatin yang mengandung kolagen,

    serat elastik, dan retikulum. Strukturnya memberikan kekuatan untuk memanjang (kemampuan

    untuk dapat ditarik) dan elastisitas (kemampuan untuk kembali ke wujud semula).

    Dermis terdiri atas dua lapisan:

    Lapisan papila adalah lapisan luar tipis dengan penonjolan mirip jari yang disebut papila dermis

    yang mencuat ke dalam epidermis.pada tangan dan kaki, papila dermis menghasilkan punggung

    epidermis (keringat dari pungggung epidermis meninggalkan sidik jari).

    Lapisan retikulum adalah lapisan tebal di bawah lapisan papila yang menyusun sebagian besar

    dermis.

    Hipodermis

    Hipodermis (lapisan subkutan atau fasia superfisial) terdapat di antara dermis dan jaringan serta

    organ di bawahnya. Hipodermis terdiri atas sebagian besar jaringan adiposa dan merupakan

    tempat penyimpanan sebgaian besar lemak tubuh. Hipodermis berfungsi untuk mengikatkan kulitdengan permukaan di bawahnya, menyediakan penyekatan suhu, dan menyerap guncangan dari

    benturan pada kulit.

    struktur kulit manusia

    Organ Pelengkap Kulit

    Organ-organ pelengkap di bawah ini (turunan kulit) tertanam di kulit:

    Rambut adalah filamen sel epitelium terkeratinisasi yang memanjang dan keluar dari dalam kulit

    mamalia (hewan menyusui). Rambut terdiri atas struktur berikut ini:

  • 5/19/2018 Embriologi Kulit.docx

    26/26

    1.

    Batang rambut adalah bagian rambut yang terlihat pada permukaan kulit.

    2.

    Akar rambut adalah bagian rambut yang menembus kulit (epidermis dan dermis)

    3.

    Folikel rambut adalah selaput yang mengelilingi rambut pada kulit.

    4.

    Umbi lapis (Bulb) adalah bagian dasar dari folikel rambut.

    Matriks adalah dasar folikel rambut (terdapat di dalam umbi lapis). Di sini, sel secara aktifmembelah diri, menghasilkan sel-sel rambut baru. Ketika sel-sel ini mengadakan diferensiasi,

    sel-sel tersebut menghasilkan keratin dan menyerap melanin dari melanosit terdekat. Ketika sel-sel yang lebih muda dihasilkan di bawahnya, sel-sel yang lebih tua terdorong ke atas, di mana

    sel-sel tersebut akhirnya mati. Keratin yang tertinggal berpengaruh pada pertumbuhan rambut.

    Warna rambut ditentukan oleh pigmen yang diserap dari melanosit.

    Arektor pili (otot rambut) adalah otot polos yang menempel pada folikel rambut. Ketika otot

    berinteraksi, rambut menjadi tegak; pada manusia menjadi bulu roma.

    Kuku adalah sel epitelium yang terkeratinisasi. Bagian kuku memaruh bulan (semilunar) yang

    lebih terang, lanula, adalah daerah pertumbuhan kuku baru. Di bawah lunula, matriks kuku

    secara aktif menghasilkan sel-sel kuku yang berpengaruh pada pertumbuhan kuku.

    Kelenjar keringat (sudorifer) menyekresi keringat. Keringat terdiri atas air dengan bermacam-

    macam garam dan zat lainnya. Ada empat macam kelenjar keringat:

    1.

    Kelenjar ekrin berada di bawah sebagian besar permukaan kulit dan menyekresi cairan berair

    melalui pori-pori (lubang pada permukaan kulit), yang berfungsi mendinginkan kulit ketika

    menguap.

    2.

    Kelenjar apokrin berada di bawah ketiak dan daerah publik dan, dimulai saat pubertas,

    menyekresi cairan sebagai tanggapan terhadap tekanan atau ketertarikan seksual. Cairan ini,

    yang lebih kental daripada yang disekresi kelenjar ekrin, disekresi ke dalam folikel rambut.

    3.

    Kelenjar serumin menyekresi kotoran telinga (serumen) ke dalam saluran telinga luar. Kotoran

    ini membantu mencegah masuknya benda-benda asing.

    4.

    Kelenjar susu menghasilkan susu yang dikeluarkan dari puting susu.

    Kelenjar minyak (sebasea) menyekresi sebum, zat berminyak, ke dalam folikel rambut atau

    kadang-kadang melalui pori-pori permukaan kulit. Sebum menghalangi pertumbuhan bakteri

    dan membantu dalam pengeringan rambut dan kulit. Penumpukan sebum pada duktus suatu

    kelenjar minyak menghasilkan ketombe dan ketombe warna hitam (bila sebum teroksidasi),

    serta jerawat (jika sebum terinfeksi bakteri).