Sword Art Online Jilid 11 Alicization Turning

266
Sword Art Online Jilid 11 Alicization Turning KONTEN Illustrasi Novel Bab 5 – Segel dalam Mata Kanan Part 1 Part 2 Part 3 Part 4 Part 5 Selingan III Bab 6 – Ksatria dan Tahanan Part 1 Part 2 Part 3 Catatan Pengarang

description

hs

Transcript of Sword Art Online Jilid 11 Alicization Turning

Sword Art Online Jilid 11 Alicization TurningKONTEN Illustrasi Novel Bab 5 Segel dalam Mata Kanan Part 1 Part 2 Part 3 Part 4 Part 5 Selingan III Bab 6 Ksatria dan Tahanan Part 1 Part 2 Part 3 Catatan Pengarang

Note : Taboo Index=Index Tabu=Daftar LaranganSacred Arts=Seni Suci=Sihir SuciIllustrasi Novel

Cover Depan Cover Belakang

Bab 5 Segel Dalam Mata Kanan Bulan ke-5 Kalender Dunia Manusia 380Part 1Underworld.Itu adalah nama dari dunia ini. Itu bukanlah pengetahuan yang umum, tapi yang jarang didengar, jadi banyak mahluk hidup yang tinggal tanpa mengetahui asal nama itu.Dunia manusia mengacu pada lingkaran yang sempurna dengan diameter satu dan seluas setengah dari seribu km tepat di tengah Underworld. Dan itu dikelilingi oleh Gunung tinggi di Ujung dan lebih dari itu, ada sebuah daerah dimana yang bukan manusia tinggal seperti goblins dan orcs, Dark Territory, jangan menjangkaunya adalah suatu hal yang umum, tapi sebenarnya tidak ada manusia yang dapat melihatnya dengan mata mereka sendiri.Dunia Manusia dibagi menjadi empat kerajaan dan satu yang memerintah di utara adalah Norlangarth North Empire, dengan tanah yang subur, hutan yang dalam dan banyak danau. Di ujung selatan kerajaan itu dan berbentuk seperti kipas, di bagian ujungnya. ada ibu kota kerajaan, Centoria Utara. Kerajaan lainnya memiliki struktur yang sama, jadi empat ibu kota kerajaan bersatu menjadi satu bagian, sebuah lingkaran kecil di Dunia Manusia, banyak orang menyebutnya Centoria Pusat.Sekali lagi, di pusat Centoria ada sebuah menara suci yang disebut Pusat Dunia Gereja Axiom yang memegang kekuasaan empat kerajaan, memerintah dunia manusia dengan hukum yang pasti yakni, Taboo Index, dan kekuatan militer yang pasti yang disebut, Integrity Knights. Struktur dari sebuah kemegahan hampir mencapai Solus di langit yang dapat dikatakan sebagai pusat dari Dunia Manusia, di setiap perkataan. Dengan kata lain, itu mungkin bisa disebut sebagai pusat dari Underworld.Itu adalah tentang dunia ini, yang dimengerti oleh Eugeo.Sudah dua tahun sejak dia memulai petualangannya menuju selatan bersama patnernya Kirito, dari desa kecil Rulid di ujung utara kerajaan utara hingga musim semi tahun ini.Dan mereka diberi pengangkatan menjadi penjaga regu di kota terbesar di bagian utara, lalu melanjutkan ke pusat kerajaan dengan surat rekomendasi yang ditulis oleh komandan mereka di musim semi tahun lalu. Melalui ujian masuk untuk semua swordsman terkemuka di institut pelatihan kerajaan, Akademi Master Pedang Centoria Utara, dan dengan rajin melatih diri mereka sendiri dan selama satu tahun mengabdi menjadi novice trainees, mereka bahkan masuk dalam rangking dua belas besar ujian promosi di akhir tahun.Kedua belas dari mereka tidak diberi pengangkatan sebagai advanced trainees, tapi sebagai siswa teladan yang disebut elite swordsmen-in-training. Mereka disediakan asrama dengan arena pelatihan yang sangat luas hanya untuk digunakan oleh mereka dan boleh digunakan sebanyak apapun tanpa terikat oleh peraturan akademi, menghabiskan satu tahun untuk latihan agar berpartisipasi di Turnamen Kerajaan Ilmu Pedang, adalah tujuan utama oleh semua siswa akademi.Mendengar berbagai macam pelajaran dan petunjuk ilmu pedang, dengan latihan sendiri setelahnya yang sangat susah, tapi hari itu seperti mimpi bagi Eugeo. Jika dia tidak bertemu dengan pemuda asing bernama Kirito dua tahun lalu, dia mungkin hidup dengan setiap hari mengayun kapak untuk memotong kayu dari pagi sampai malam, melanjutkan sacred task sampai mundur karena usia tua. Dia dapat melanjutkan untuk tujuannya, bersosialisasi dengan bangsawan muda di pusat kerajaan, belajar ilmu pedang dan sacred arts, meskipun hanya memiliki waktu yang sedikit.Tidak seperti muridnya, tujuan Eugeo bukanlah menjadi juara di Turnamen Persatuan Empat Kerajaan dan diangkat sebagai Integrity Knight yang terhormat.Tapi menjadi knight dan melewati pintu Katedral Gereja Axiom Pusat dimana bahkan bangsawan kelas satu tidak bisa melewatinya, dan itu untuk dapat bertemu lagi dengan, Alice Schuberg, seorang gadis yang menjadi teman masa kecilnya yang telah dibawa menuju Katedral pada saat itu.Dia pernah sekali untuk menyerah, orang yang menunjukkan untuk mengejar tujuannya sejauh apapun adalah patnernya, Kirito. Mereka dapat melalui berbagai rintangan yang menghadang mereka dengan kombinasi kekuatan mereka selama dua tahun. Dengan Eugeo mengajarkan berbagai aturan pada Kirito yang telah kehilangan ingatannya, dimulai dari Hukum Dasar Kerajaan, dan Kirito mengajarkan Eugeo tentang ilmu pedangnya yang unik, Aincrad-style, mereka bertahan sampai hari ini dengan sikap yang santai, seperti mereka adalah saudara... bukan, saudara kembar.Sampai sekarang, sebagai elite swordsmen-in-training, Eugeo dan Kirito masih tinggal di kamar yang sama tepat di asrama. Katanya, mereka hanya berbagi kamar dengan kasur yang terpisah. Eugeo masih memiliki perasaan bersalah karena meninggalkan kasur empuk yang dia tinggalkan di rumahnya di Rulid yang bahkan tidak dapat menahan lilin, sebuah pemandian mewah dimana dia dapat menggunakan air panas sebanyak dia mau dan makanan berlimpah yang disediakan di ruang makan yang dapat dipesan sesuai keinginan mereka, tapi sepertinya Kirito dapat terbiasa dengan cepat.Tapi yang menjadi masalah yang harus dihadapi Eugeo adalah.Yaitu keistimewaan yang diberikan kepada dua belas orang elite swordsmen-in-training akademi tidak hanya asrama yang eksklusif. Seorang, sebagai contoh novice trainee akan menjaga mereka sebagai valet mereka. Eugeo yang pernah menjadi seperti ini, dan membantu senior swordsman di tahun sebelumnya, dan itu bukan masalah atau mungkin, dia pikir itu sangat menyenangkan, tapi itu menjadi cerita lain bila keadaan itu diputar.Untuk trainee yang menjadi valetnya tahun ini adalah Tizei Shtolienen, lahir sebagai bangsawan kelas enam, dia seperti gadis pada umumnya yang baru memasuki umur enam belas tahun. Untuk Kirito orang yang menjadi valetnya adalah Ronie Arabel, gadis yang berumur enam belas tahun yang juga lahir sebagai bangsawan kelas enam, mereka membuat keadaan mereka yang sukar karena berasal dari desa.Dia bahkan tidak memiliki keluhan terhadap Tizei. Gadis yang memiliki rambut merah seperti api dan matanya memiliki warna yang sama yang jarang ada di utara, yang bersemangat, antusias dan rajin serta membuat banyak kejadian dimana gurunya yakni Eugeo, justru berakhir mempelajari sesuatu darinya. Tetapimenjadi orang yang ditunggu oleh seseorang yang lebih muda tiga tahun, yang tak perlu dibilang berasal dari kelas bangsawan dan juga perempuan, tidak seperti situasi yang dia biasa hadapi di waktu itu. Setiap hari dihabiskan dengan pemikiran "Aku akan mengatasi hal itu, jadi jangan khawatir" dan Tizei menjawab "Tidak, ini seharusnya dikerjakan oleh valet!"Situasi Kirito sepertinya hampir sama, sehingga dia membuat kebiasaan untuk segera menghilang ketika Ronie datang untuk merapikan kamar, itu terjadi selama satu bulantetapi.Hari ini tanggal 17 bulan 5 Kalender Dunia Manusia 380, Kirito akhirnya kembali tanpa alasan tertentu tepat saat Tizei dan Ronie selesai membersihkan kamar mereka, memegang sebuah tas besar yang ada di tangannya. Di dalamnya ada pie madu dari sebuah restoran di Jalan Selatan ketiga dan di Distrik keenam di Centoria Utara, The Deer Leap, yang sangat terkenal bagi mereka, dan Kirito mengambil dua untuk Eugeo dan dirinya sendiri sebelum menyerahkan sisanya ke Ronie dan Tizie sambil berkata "Pergilah dan bagikan ini untuk teman-temanmu yang ada di kamarmu".Novice trainees tidak pernah keluar kecuali saat istirahat, dan tentu saja mereka tidak dapat membeli makanan di luar. Kedua gadis itu tentu saja langsung senang karena diberi makanan, membuat Eugeo melihat mereka berlari ke asrama novice trainees untuk pertama kalinya.Membuat hubungan dengan valet trainees dan memberikan mereka saran umum untuk meningkatkan kemampuan ilmu pedang mereka juga bagian dari tugas swordsmen-in-training, jadi pie madu itu juga bagian dari tugas Kiritotapi mesti begitu, pikiran Eugeo sedang memandang patner berambut hitamnya yang ada disampingnya, juga sedang memakan pie itu dengan ekspresi tenang sebelum berbicara."Baiklah sekarang, Eugeo-kun, bagaimana kalau kita melakukan latihan ringan sebelum makan malam?""Aku sama sekali tidak keberatan tentang hal itu. Tapi besok adalah ujian sacred arts tingkat lanjut. Dan meskipun kau tidak pelu memikirkan tentang ujian tertulis, ada sebuah ujian praktik Elemen es yang kau tidak kuasai.""Ugh......"Tangan Kirito, pada saat hendak memegang pedang kayu yang digunakan untuk latihan, langsung terdiam setelah mengatakan hal itu. Sepertinya dia masih bimbang perkataannya, ingin melanjutkannya, tapi dengan cepat Kirito menurunkan tangannya sambil menghela nafas, sebelum bersuara dengan nada yang dalam."Huuh, kenapa aku harus belajar untuk ujian setelah berjuang sejauh ini..."Apa yang dikatakan Kirito betul, dia bahkan tidak menyangka bahwa dia harus belajar sacred arts di pusat kerajaan setelah dia mengayun kapak untuk memotong kayu di desa Rulid. Di betul-betul setuju tentang latihan pedang jauh lebih menyenangkan dibanding menghapal sihir yang rumit, tapi dengan terus gagal di ujian akademi, maka kualifikasi untuk mendapat rekomendasi masuk turnamen akan hilang meskipun sebagus apapun ilmu pedang mereka.Dan patner Eugeo yang sudah mengerti semua meskipun tanpa dia menjelaskan itu, sambil menyisir rambutnya, dia mengenakan jaket hitam sebagai seragam sekolahnya sebelum berbicara dengan nada rendah."Eugeo-kun. Aku akan berusaha belajar dengan segenap kemampuanku dari malam hingga lampu dimatikan, jadi bisakah kau membantuku untuk mengambil makananku di ruang makan?""Baiklah. ...Kau seharusnya mengatakan itu dengan suara normal.""Aku tidak bisa apa-apa selain setuju tentang masalah ini. Tetapi, ada beberapa orang yang dapat melakukan itu, kau tahu..."Setelah berkata seperti suatu filosofi, Kirito segera keluar dari ruang tamu dan menghilang menuju kamarnya melalui pintu utara.Tidak seperti asrama novice trainee yang mereka pernah tinggali satu tahun dan satu bulan yang lalu, asrama elite swordsmen-in-training berbentuk lingkaran sempurna. Itu adalah bangunan tingkat tiga dengan atrium di tengah, sebuah koridor yang membentuk cincin yang mengelilingi bagian luar, dan ruangan dimana dua belas orang swordsmen-in-training tinggal yang berjejer dari ujung selatan.Lantai pertama terdiri dari ruang makan dan pemandian, sementara lantai dua dan tiga hanya memiliki enam kamar di setiap lantainya untuk muridnya. Itu tergabung dengan ruang tamu di setiap antara dua kamar dan kamar Eugeo dan Kirito tepat di lantai tiga.Ruangan itu sudah diatur sesuai dengan nomor rangking di ujian sekolah tahun pertama, dengan ruangan pertama yakni 301, dan disebelah baratnya di lantai tiga ada ruangan ketiga yakni 302... dan itu berlanjut seperti itu, untuk murid yang kedua belas berada di kamar 206, di lantai dua. Untuk Eugeo yakni kamar 305 dan Kirito kamar 306, itu berarti Eugeo rangking 5 dari 120 novice trainees, sementara Kirito rangking 6 dengan nilainya.Keduanya sukses untuk mendapat ruangan yang tersambung dengan kemampuan, tapi setengahnya sepertinya cukup beruntung. Tentu saja, mereka bermaksud dari awal untuk mendapat rangking 1 dan 2 untuk mereka tapi mereka tidak punya pilihan lain untuk melanjutkan, meskipun mereka berusaha sekuat apapunKirito mendapat rangking 4 dengan pertandingan resmi dengan instruktur, ketika Eugeo hanya mendapat rangking 5, yang membuat mereka berakhir dengan mendapat kamar terpisah, tapi Kirito kehilangan nilai di perfoma style dan ujian sacred arts, membuatnya mendapat rangking 6.Hasilnya, tujuan untuk mendapat kamar yang terhubung telah tercapai, tapi mengkhawatirkan pelajaran lain akan tertinggal.Setelah itu, dalam waktu satu tahun...tidak, hanya tersisa sepuluh bulan sebelum upacara kelulusan mereka harus mendapat rangking 1 dan 2, supaya dapat berpartisipasi dalam Turnamen Kerajaan Ilmu Pedang. Kirito memiliki rangking 7 dan Eugeo rangking 8, ketika mereka masuk, jadi mereka meningkat, tapi memikirkan empat orang lagi yang harus dilewati, itu membuat mereka tidak dapat berpikir optimis.Tapi ditempat lain, Kirito masih tenang, terlihat seolah menjadi elite swordsman-in-training baginya seperti sudah menang, Itu tidak terlihat alasan seperti percaya diri, apa yang dapat menentukan rangking untuk swordsmen-in-training bukan melalui ujian yang memiliki nilai, melainkan pertandingan resmi yang diadakan empat kali dalam satu tahun. Pertandingan ini tidak menghadapi instruktur namun justru melawan murid, jadi kriteria seperti itu dan tidak diperhatikan, membuat kemenangan dengan mengalahkan lawan.Dan semua aspek yang tidak normal itu yang berasal dari patnernya yang membuat dirinya menang di pertandingan pertama, ketika mereka masih novice trainees dua bulan lalu, melawan pemimpin elite swordsman-in-training pada saat itu. Sebenarnya, itu berakhir seri oleh kerajaan, tapi biakn berate salah bila Kirito menang. Tidak perlu dibilang bahwa lawannya adalah instruktur dari Imperial Knight Order selama beberapa generasi, dan pengguna Mighty Sword yang tidak dapat dipercaya.Dia yang mengajarkan ilmu pedang Aincrad-style yang hanya diketahui oleh Kirito selama dua tahun sampai sekarang, membuat Eugeo tidak percaya pada kemampuanya dalam ilmu pedang. Tetapi, akan jadi lain ceritanya jika kau bertanya padanya jika dia dianggap sebangai patnernya. Hingga sekarang sebelum ujian tertulis, dia tidak ada niat untuk melewatkan latihan hariannya.Dia biasanya latihan dengan patnernya di ruangannya untuk mengasah kemampuannya selama setiap malam, jadi Eugeo tidak tertarik dengan apapun di ruangan itu, selain pedang kayunya.Di sisi lain koridor dalam membentuk suatu lingkaran besar dengan atrium yang meluas dari lantai satu sampai lantai tiga, dengan matahari terbenanam yang indah yang dapat dilihat dari ruangan itu. Tidak ada bangunan yang seindah ini di kota Zakkaria, membiarkan desa Rulid dimana dia berasal. Bahkan tiang kayunya dipoles, kayu berkualitas tinggi dan seni yang tidak bisa diukur yang terukir di tiang itu, dengan sejarah kerajaannya yang terukir.Tidak peduli bagaimana aku memberitahu mereka bahwa aku tinggal di bangunan mewah, bahkan memiliki seseorang yang terus membantuku, bahkan teman-temanku tidak akan percaya padaku, huh.Eugeo berpikir seperti itu saat dia berjalan di koridor panjang.Kami mungkin elite swordsmen-in-training, tapi level kemewahan ini sudah jauh dari pemikiran seorang siswa. Jika aku adalah swordsman berpengalaman, dan memberikan hasil bagus di Turnamen Persatuan atau lebih dari itu, satu dari Integrity Knights di Gereja Axiom, yang memiliki kuasa penuh yang bahkan melebihi empat raja, jadi cukup bayangkan saja kehidupan mewah yang harus aku jalani?"...Oof, tidak bagus."Eugeo mengetuk kepalanya sendiri dengan pedang kayunya yang dia taruh dibahunya.Setahun telah berlalu sejak dia mendaftar dan mungkin dia telah terbiasa dengan hidup di akademi, ada sebuah waktu dimana dia hampir kehilangan perasaan itu ketika dia mulai berpetualang meninggalkan desanya. Dia disini bukan untuk mendapat reputasi dan kehormatan sebagai swordsman."...Alice..."Saat dia menasihati dirinya sendiri, dia mengatakan nama orang yang sangat penting baginya.Tinggal disini, memenangkan pertandingan resmi, dan bahkan dia ingin menjadi Integrity Knight, tidak ada yang tahu hasil akhirnya, tapi dengan proses itu. Untuk mengambil kembali teman masa kecilnya yang berambut pirang, yang seharusnya masih ada di Katedral Gereja Axiom PusatSetelah turun ke lantai satu melalui tangga yang dibangun di bagian utara bangunan tersebut, Eugeo segera menuju arena pelatihan disamping asrama tersebut. Ini juga, hanya boleh digunakan untuk elite swordsmen-in-training. Dia mengayun pedang kayunya di tempat besar itu, di tempat pelatihan itu ada sebuah tempat terbuka dimana dia menggunakannya ketika dia masih menjadi novice trainee, tapi sekarang dia bisa latihan di arena pelatihan yang terang dan luas, selama yang dia mau.Membuka pintu di tempat masuk, aroma yang menyegarkan dari lantai yang diperbarui setiap tahun menyambut Eugeo. Sementara berdiri, dia mengambil nafas sebelum dia berhenti bernafas. Dia dapat merasakan pusing, bercampur dengan sensasi yang tercampur di udara.Ketika dia keluar dari ruangan kecil yang digunakan untuk berganti pakaian, menuju ke arena, perasaan pusing itu menjadi kenyataan.Dua orang murid yang tepat ada di tengah arena pelatihan yang memiliki lantai kayu itu menyadari keberadaan Eugeo dan mengarahkan pandangannya dengan pandangan marah. Mungkin mereka masih dalam latihan style, salah satu dari mereka masih memegang pedang kayu, sementara yang lain masih dalam posisi siaga, tapi keduanya langsung menurunkan kedua tangannya dengan lambat.Kau tidak perlu curiga, aku tidak akan mencuri tehnikmu, memiliki pemikiran yang seperti itu dipikirannya, Eugeo dengan cepat mengerti dan segerea menuju ujung arena. Dia berpikir mereka akan menghiraukannya, tapi karena suatu alasan, salah satunya datang dengan cepat dan segera membuka mulut mereka untuk berbicara."Oh, Swordsman-in-training Eugeo...apa kau sendirian malam ini?"Orang yang memanggilnya adalah orang yang memegang pedang, dia mengenakan seragam warna merah yang menutupi badannya dan tubuh yang tinggi dengan rambut panjang dan bergelombang yang terlihat turun. Sebuah senyuman muncul di wajahnya tanpa paksaan, tapi perkataannya terhenti setelah kata Eugeo yang memang tidak mempunyai nama keluarga karena lahir di keluarga petani.Menjawab pertanyaan dengan gangguan itu hanya akan mengurangi waktunya untuk berlatih, jadi Eugeo membalas salam dengan ekspresi yang dibuat-buat."Selamat sore, Swordsman-in-training Antinous. Ya, sebetulnya, teman sekamarku masih..."Tetapi, kata-kata itu langsung dipotong oleh siswa yang lain dengan suara yang keras."Berani sekali! Ketika memanggil Raios-dono dengan nama, pastikan gunakan juga kata Head Swordsman-in-training!"Mengalihkan pandangan kepada orang yang memakai seragam kuning dengan rambut abu-abunya yang memakai minyak, dia hanya sedikit mengeluh meskipun dia sudah tahu."Mohon maaf yang sebesar-besarnya, Swordsman-in-training Zizek."Pada saat itu, orang itu kehilangan kendalinya dan berteriak setelah mengambil langkah."Dan kau masih mengulang perkataan itu! Ketika memanggilku, kau juga harus menggunakan second-ranked! Atau kau tidak memiliki hormat terhadap sejarah dan tradisi akademi ilmu pedang yang terhormat...""Ayolah, tidak perlu bersikap formal, Humbert."Bahunya yang ditepuk dari belakang, membuat dia diam dan kembali.Mengindikasi dari kata-kata tadi, orang yang berambut abu-abu ini Humbert Zizek yang mendapat rangking dua di antara dua belas orang swordsman-in-training di asrama ini. Dan orang yang berambut pirang itu, Raios Antinous, yang menjadi head elite swordsman-in-training, dan memiliki rangking satu. Dengan kata lain, bulan lalu, Raios mengambil posisi pemimpin dari pemimpin sebelumnya yang pernah bertanding dengan Kirito, Uolo Levanteinn.Memikirkan tentang Uolo yang memiliki kepribadian militer seperti Raios, seorang yang tidak dapat dikatakan sebagai contoh pemimpin dari keluarga terpandang yang tinggi juga dengan kesombongannya, ilmu pedang mereka cenderung sama. Mungkin itu normal, mempertimbangkan mereka menggunakan, High Norkia Style, meskipun itu tidak menyenangkan untuk diketahui berpengalaman, jika berbicara tentang dia secara positif, atau lebih tepat, secara negatif, Raios dilatih dengan ilmu pedang Mighty Sword untuk mengalahkan dalam satu serangan, seperti Uolo.Kirito memberitahu di diskusi sebelumnya tentang masalah itu. Setengah dari itu mungkin dibalik pedang itu siswa yang lahir di keluarga bangsawan kelas atas pasti memiliki harga diri yang tinggi yang mereka tanamkan sejak kecil. Raios dengan kemampuan pedangnya serta latihannya mungkin tidak dapat mencapai Uolo, namun harga dirinya justru lebih tinggi. Meskipun beban yang ada di pedang Raios justru lebih besar.Tetapi, apa yang disebut dengan harga diri, mungkin bisa dibilang tingkatan? Jika mereka mempunyai harga diri yang tinggi, kenapa mereka hanya memperlihatkan sesuatu yang hanya sedikit menggangu?Ketika Eugeo bertanya seperti itu, Kirito sedikit tidak yakin menjawab setelah terdiam beberapa saat.Harga diri adalah suatu beban yang berkelanjutan untuk diri sendiri. Tapi harga diri tidak terbatas itu saja. Raios dan lainnya pasti memiliki harga diri yang tinggi yang membandingkan dengan yang lain. Karena itu, mereka menunjukkan pada kita yang tidak terlahir sebagai bangsawan atau bahkan tidak lahir di ibu kota. Atau jika memikirkan terbalik, mereka akan menunjukkan harga diri mereka tanpa melakukan itu.Kata-kata dari Kirito mungkin terlalu rumit bagi Eugeo, tapi dia mengerti sesuatu jika dia menyinggung harga diri Raios and Humbert dengan bersikap tidak sopan, maka kekuatan pedang mereka semakin kuat.Pemikirannya itu juga datang bersama dengan jawabannya tentang provokasi dan kesombongan di pikirannya, tapi tidak seperti patnernya, Eugeo selalu memikirkan dimana batas dari kekerasan yang terbentang di peraturan akademi, meskipun terjadi di pertarungan resmi dari awal.Lalu, meskipun Eugeo sedikit menyesal dengan kehidupannya sebelumnya, dia masih memiliki keberanian untuk menunjukkan rasa terima kasihnya sebelum dia menuju ujung tempat latihan itu sekali lagi.Ketika melangkah melewati lantai yang terbuat dari kayu yang baru saja dibuat dengan memotong pohon yang ada di hutan dekat ibu kota dengan banyak nyawa yang tersisa, perasaan aneh itu dengan cepat menghilang. Di ibu kota dimana bangunannya rata-rata terbuar dari batu, sebuah tempat untuk menikmati aroma dari kayu sangatlah menyenangkan.Raios dan Humbert mungkin mempelajari ilmu pedang dari private tutorsejak muda, tapi meski aku mengayun kapak untuk memotong Gigas Cedar sebanyak 2000 kali setiap hari selama tujuh tahun di hutan Rulid. Mungkin aku tidak memiliki harga diri yang cukup tinggi, tapi aku pasti memiliki harga diri. ... Hmm, meskipun aku tidak mengayun pedang melainkan kapak.Dengan pemikiran seperti itu, dia berhenti di depan sebuah tiang bermaksud untuk latihan sendiri, berdiri di samping dinding di sebelah barat.Tempat pengganti ini cukup bagus juga, pada saat yang sama di lantai, dengan tidak ada lekukan pada permukaan lantai itu.Memegang pedang kayu yang terbuat dari oak dengan kedua tangannya, dia segera menggunakan posisi dasar pertarungan dan mengatur nafasnya."Tsh!"Dia mengayun pedang kayu itu dari atas kepala dengan sedikit menghela nafas. Efek berat dari ayunan yang mengenai tiang itu dengan diameter 30cm sedikit bergetar menandakan itu mengenai tempat yang benar.Merasakan perasaan yang tidak nyaman dari tangannya, dia mengambil langkah mundur dan kali ini mengayun dari sisi kiri. Lalu, di sisi kanan, dan kiri lagi. Setelah mengayun sebanyak sepuluh kali, semuanya menghilang dari pikirannya kecuali tubuh dan pedangnya, juga tiang yang diserang itu.Latihan yang dilakukan oleh Eugeo setiap malam hari adalah melakukan ayunan dari kiri maupun kanan selama empat ratus kali. Dia tidak memiliki pemikiran tentang stylenya pada saat latihan, seperti yang tadi dilakukan oleh Raios dan temannya. Orang yang menjadi patnernya, dan pengajarnya dulu, Kirito berkata tidak perlu memerlukannya.Di dunia ini, apa yang penting adalah menaruh sesuatu di pedangmu.Ketika dia mengajar Eugeo tentang ilmu pedang, dia berkata seperti itu. Secret moves dari Norkia-style, Valtio-style, Aincrad-style kita sangat kuat. Setelahnya, kau hanya perlu untuk mengerti bagaimana cara untuk mengaktifkan metode dan pedang itu akan mengikutinya. Tetapi masalahnya terbentang sebelum itu. Jumlah pertandingan yang dimana secret moves akan menahan secret moves, seperti ketika aku melawan Uolo, mungkin seperti itu. Jika seperti itu, maka yang akan menentukan sisanya adalah beban dari pedang itu.Beban.Meskipun Eugeo mengerti maksudnya tetapi kata itu tidak menggambarkan beban dari pedang itu.Kirito yang pernah melawan, Uolo Levanteinn, yang menaruh harga diri dan tanggung jawab yang berat karena lahir sebagai bangsawan yang memimpin ilmu pedang Knight Order pada pedangnya. Senior Eugeo yang pernah membuat dia menjadi valetnya yakni, Gorgolosso Baltoh, menggunakan kepercayaan diri dari tubuh yang dia latih. Siswa yang membimbing Kirito, yakni Sortiliena Serlut, menaruh pengalamannya di tehnik yang dia pelajari. Dan yang terakhir, Raios dan Humbert mengubah harga diri mereka sebagai bangsawan kelas atas menjadi beban di pedang mereka.Lalu, apa yang harus aku taruh pada pedangku?Eugeo bertanya seperti itu tanpa berpikir dan Kirito membalas dengan senyuman. Kau harus menemukan itu sendiri, itu yang dia katakan. Tapi mungkin berpikir sendiri tidak akan mendapat jawabannya, dia melanjutkan, kau tidak akan menemukannya meskipun kau berlatih style setiap hari.Itu adalah alasan kenapa Eugeo selalu berlatih menyerang setiap hari ketika memulai perjalanan di Centoria, dan bahkan setelah mendaftar di Akademi Turnamen Pedang. Karena sebenarnya Eugeo, bukanlah seorang bangsawan ataupun swordsman, tapi yang dia memiliki pengalaman bertahun-tahun, semenjak dia mengayun kapak di hutan selatan Rulid. Tidak, sebenarnya ada satu hal.Keinginan untuk mengembalikan Alice yang diambil oleh Gereja Axiom. Meskipun dia mengayun pedang kayu sekarang, teman masa kecilnya yang berambut pirang tidak akan menghilang dari pikirannya. Dia percaya itu juga terjadi ketika dia mengayun kapak untuk memotong Gigas Cedar di hutan kampung halamannya.Itu mungkin sudah delapan tahun berlalu, semenjak musim panas itu.Ketika Integrity Knight yang memperkenalkan diri sebagai Deusolbert Synthesis Seven mengambil Alice, itu semua yang ada dalam pikirannya. Meskipun dia memegang Dragon Bone Axe yang mungkin dapat memotong besi pada waktu itu, dia tidak dapat mengangkatnya. Meskipun seseorang tepat disampingnya...seorang anak laki-laki seumur dengannya berteriak penuh penyesalan, Bertanya jika dia betul-betul menerima itu.Ah benar...siapa orang itu? Tidak ada seorang teman yang lain yang pernah memanggil namanya di setiap waktu kecuali Alice. Meski begitu, dia masih dapat mengingat ingatan itu jauh dalam pikirannya.Dengan sendirinya dia menghitung jumlah serangan yang dia buat di pikirannya, Eugeo memikirkan dalam-dalam tentang ingatan itu."Oh , Eugeo-dono selalu berlatih secara misterius, betulkan?"Suara menggangu itu berasal dari belakangnya dan membuat kosentrasi Eugeo menjadi buyar. Tekanan dari pedang itu langsung berkurang dan membuat perasaan tidak nyaman di tangannya seperti ketika dia membuat kesalahan besar ketika mengayun kapak di hari pertamanya.Memikirkan bagaimana jarak yang cukup jauh di antara Eugeo yang ada di ujung arena pelatihan dan kelompok Raios ada di tengah arena, faktanya itu sangat jelas untuk di dengar sebab mereka bermaksud memperbesar suara mereka agar membuat dia mendengar. Dia seharusnya berhenti dan mendengarkan perkataan mereka sekarang, tapi dia hanya merasa perasaan tersakiti, bahkan sampai sekarang. Hiraukan mereka, hiraukan mereka, Eugeo mencoba untuk meyakinkan dirinya tentang hal itu dan pada saat dia hendak mengayun pedang"Apa kau tidak merasa aneh tentang arti dari apa yang Eugeo-dono lakukan dari malam ke malam, mengayun kayu itu tanpa style, Humbert?""Saya setuju, Raios-dono."Percakapan mereka mencapai telinganya lagi seperti yang mereka mau, dan mereka segera pergi jauh sambil tertawa, jadi meskipun dia tidak menunjukkan kekuatannya, dia masih memberikan jawaban di hatinya.Dan kau masih menyebalkan seperti biasanya, meski hanya saat Kirito tidak ada, Raios-kun.Semenjak bulan lalu, mereka berhenti memprovokasi Kirito dan Eugeo bila mereka bersama-sama untuk suatu alasan. Sebagai gantinya, Eugeo selalu menerima hinaan ketika sendirian semakin meningkat, tapi sepertinya itu bukan karena Eugeo gampang dihina, tapi mungkin karena mereka pernah dipermalukan oleh Kirito.Mungkin, sesuatu telah terjadi antara Kirito dengan mereka ketika akhir periode novice trainee mereka, tapi patnernya hanya berkata "Cuma sedikit bertengkar" ketika dia bertanya, dan tentu saja dia tidak dapat bertanya langsung kepada Raios. Apa yang mungkin berhubungan adalah, adalah bagaimana Raios dan Humbert memiliki wajah pucat ketika mereka melihat Kirito memberikan bunga potted biru kepada Sortiliena-senpai setelah upacara kelulusan bulan lalu, tapi dia sama sekali tidak mengerti dari maksud tersebut.Bagaimanapun juga, dia sama sekali tidak dihina oleh mereka jika dia bersama Kirito, yang berarti dia tidak memiliki rasa cemas. Tetapi, dia tidak bisa terus sembunyi di balik bayangan patnernya selamanya, sekarang dia harus menjadi seorang elite swordsman-in-training.Pertandingan resmi tahun pertama akan dimulai satu bulan lagi, di tengah-tengah bulan keenam. Penentuan rangking untuk terakhir kalinya akan ditentukan sebelum upacara kelulusan, tapi kalah dengan Raios dan temannya akan membuat masa depannya hancur. Sebuah ketetepan seperti Swordswoman-in-training Sortiliena yang selalu rangking dua yang tidak dapat menandinggi , Uolo Levanteinn, adalah sesuatu yang umumatau seperti, Gorgolosso katakan dengan semangat, seperti dirinya yang biasanya.Pemimpin tahun ini, Raios, dan rangking dua, Humbert, adalah bangsawan yang menerima latihan khusus High Norkia-style sejak kecil, seperti Uolo. Kepribadian mereka jauh dari latar seorang pemimpin, tapi ilmu pedang mereka mungkin diatas dari semua siswa bangsawan. Sangat disayangkan, bahkan hanya tersisa satu bulan, dia masih belum tahu untuk menaruh apa pada pedangnya yang dapat mengimbangi Mighty Sword mereka.Tapi setidaknya, aku tidak akan kalah dalam jumlah ayunan pedang dibanding mereka.Mengakhiri pemikiran pesimisnya dan pada saat bersamaan dia mengayun pedang ke empat ratus, Eugeo perlahan meluruskan tubuhnya.Dia mengambil handuk di sabuknya dan segera mengelap pedang kayu itu. Lalu, mengelap keringat yang keluar dari dahinya ke lehernya sambil melihat ke arah belakang. Raios dan temannya yang berlatih di tengah arena, lalu mengulang kembali style masing-masing.Pada saat dia berbalik ke arah belakang dan mengambil nafas, Bell Penunjuk Waktu berbunyi di Menara Auditorium Utama Akademi dan mengeluarkan melodi 6 P.M., sama dengan bell yang menunjukkan waktu di gereja kampong halamannya. Asrama swordsmen-in-training hanya memiliki sedikit siswa, tidak seperti asrama trainee yang penuh dengan peraturan, jadi makan malam dapat diambil kapan saja asal dari jam enam sampai delapan. Meskipun, sedikit latihan lagi itu bagus, tapi dia ada janji untuk membawakan makanan untuk patnernya yang ada di kamar yang sedang berusaha belajar untuk ujian besok.Kalau dipikir lagi, Kirito tidak memberitahu tentang makanan yang dia pesan. Jika ada menu hari ini yang ada acar yang aku tidak suka. Aku akan memberi dia lebih banyak.Ketika dia menggantung handuk dan pedang kayunya di sabuknya sambil berpikir seperti itu dan mulai berjalan menuju pintu masuk, Raios menyarungkan pedang kayunya, dan berbicara dengan volume yang dapat dia dengar."Oh, sepertinya Swordsman-in-training Eugeo bermaksud menebas tiang itu, tanpa menggunakan style apapun."Tanpa jeda, Humbert segera melanjutkan."Raios-dono, dari yang pernah saya dengar, sepertinya Eugeo-dono adalah tukang kayu dari suatu desa. Mungkin dia tidak tahu tentang menghadapi sesuatu kecuali kayu sebagai lawannya?""Aku bahkan tidak tahu. Jika dia belajar seperti itu, mungkin lebih baik jika kita memberikan arahan selama beberapa menit, sebagai pemimpin asrama?""Oh, sungguh kau sangat baik, Raios-dono,kau adalah panutan dari bangsawan!"Eugeo hanya bisa menghela nafas sebagai gantinya mungkin itu sudah direncanakan dan mencoba melanjutkannya dengan caranya. Tetapi, Humbert menantangnya secara langsung, jadi dia tidak punya pilihan lain selain menghentikan langkahnya."Bagaimana, Eugeo-dono. Seperti kata Raios-dono bilang, bagaimana tentang arahannya? Kau takkan diberikan kesempatan langka ini lagi."Dengan masalah yang sudah sejauh ini, dia tidak diberikan pilihan untuk menolak dan mencoba untuk berjalan lebih juah. Menghiraukannya percakapan yang ditunjukkannya sama saja dengan tidak sopan. Di tempat itu, kekuasaan untuk menghukum yang dilakukan oleh elite swordsmen-in-training hanya bisa digunakan untuk novice dan advanced trainees, jadi Humbert tidak dapat memberikan hukuman kepada Eugeo, namun masih ada kemungkinan untuk memberikan keluhan kepada management akademi.Mungkin, Eugeo hanya berpikir untuk meninggalkan tempat itu sambil berkata, "Jangan pedulikan aku" tapi suatu ide muncul di pikirannya.Raios dan Humbert adalah pemimpin dan rangkin dua elite swordsmen-in-trainingdengan kata lain, mereka adalah yang terkuat dan terkuat kedua di antara semua murid di akademi. Bahkan Kirito berkata, "Jangan bersikap lunak pada mereka" setiap saat dan sekarang, jadi dia sama sekali tidak memiliki keinginan untuk mundur dari keinginan kuatnya. Tapi di saat bersamaan, Eugeo mengetahui Raios dan temannya menggunakan harga diri sebagai bangsawan yang tidak dapat dimengerti. Meningkatkan status sosial, meremehkan siswa yang lahir di kelas bangsawan yang ada dibawah mereka atau orang biasa, seperti mereka... akankah itu akan membuat kekuatan pada pedang mereka? Jika di menyetujui hal itu, bukankah itu bertentangan dengan perasaan menghargai dan saling membantu yang diajarkan kepadanya oleh orangtuanya, Suster Azariya dari gereja, kepala desa Gasupht, dan terakhir oleh, teman masa kecilnya, Alice, ketika dia masih muda?Sampai sekarang, ketika Eugeo sepertinya dihina, dia tidak pernah menanggapinya bahkan yang merendahkan hingga kepercayaan menjadi rendahperhatian mungkin sedikit mustahil bahkanbagi Raios dan Humbert. Tetapi, sikap itu digunakan untuk meningkatkan harga diri mereka, jika ini hanya digunakan untuk meningkatkan kekuatan pedang mereka, itu mungkin akan sia-sia bagi mereka.Seperti tujuannya, dia sama sekali tidak tertarik untuk memilih hidup yang sama dengan keduanya dan bangsawan lainnya...ini adalah hal yang dia ingin tahu sebelum pertandingan resmi satu bulan nanti. Apa yang membuat kekuatan lahir dari harga diri? Memiliki kesempatan untuk melihat arahan mereka mungkin akan menjadi kesempatan.Eugeo dengan cepat memikirkan itu di pikirannya dan berkata "Sepertinya Kirito telah memikirkan itu jauh ke depan, huh" dalam hatinya, sebelum dia membuka mulut untuk berbicara."...Mungkin ini adalah kesempatan untuk mempelajari ini. Lalu bolehkah aku menerima permintaanmu dan mendapat arahanmu, ya?"Pada saat itu, Raios dan Humbert menaikkan alisnya. Sepertinya reaksi dari Eugeo tidak mereka duga, tapi dengan cepat mereka membuat ekspresi mengejek.Pertama, Humbert membuka lebar kakinya dan memprovokasi dengan suara keras."Haha, Tentu saja itu bukan masalah! Sekarang, cepatlah dan tunjukkan pada kami kemampuanmu. Ah benar, ayo kita mulai dari dasar, coba sesuatu seperti Fierce Blaze Style, Bentuk Ketiga...""Tidak, Second-ranked Swordsman-in-training Zizek-dono."Perlahan mengangkat tangan kanannya, Eugeo berbicara dengan memilih kata secara hati-hati."Diberikan kesempatan yang langka, Saya harap dapat mendapat pengalaman Second-ranked Zizek-dono mengayun pedang dengan merasakan melalui tubuh sendiri , dibandingkan dengan penjelasan.""......Apa yang baru saja kau katakan?"Sebuah ejekan terlihat menghilang dari wajah Humbert. Sebagai gantinya, ekspresi curiga karena keinginan Eugeo membuat perasaan binatang buas yang sedang menyiksa mangsanya, yang mereka perlihatkan."Merasakan, dengan tubuhmu... kau bilang? Dengan kata lain...apa kau memiliki keinginan untuk terkena pedangku, Swordsman-in-training Eugeo?""Tentu saja, Saya akan meminta kau untuk berhenti sebelum melakukannya, tapi saya adalah orang yang meminta untuk arahan, sebenarnya. Meminta untuk lebih untuk menjadi bagianmu akan sangat tidak sopan untukku.""Oh sekarang, Aku mengerti . Jadi, kau menyarankan bahwa kita tidak akan mengakhirinya dengan satu serangan?"Dengan menyisir rambut abu-abunya dengan rapi saat mereka sedikit geram. Mata itu, menyipt bahkan di bawah suasana normal, menyipit bahkan lebih jauh lagi, dengan lirikan fokus yang dalam di mata mereka. Sepertinya Eugeo memiliki cara bicara yang terlalu sopan membuat keadaan antisipasi menjadi susah."Benar, ini hanya tugasku sebagai second-ranked swordsman-in-training dan juga sebagai bangsawan kelas empat, untuk menjawab permohonan arahanmu. Baiklah, Aku akan tunjukkan ilmu pedangku, Eugeo-dono."Setelah dia berkata seperti itu, dia menarik pedang kayunya di sisinya, tepat di sabuknya, dengan gerakkan lambat. Itu juga terbuat dari oak sama seperti pedang kayu Eugeo, tapi memiliki corak indah yang terukir di sisi pedangnya. Dengan Humbert yang berbuat seperti itu, Raios berpikir untuk mengatakan sesuatu padanya, tapi lebih baik menyimpannya dalam pikirannya, jadi dia menutup mulutnya. Mengambil langkah pendek hingga dia sejauh tiga meter, dia mengangguk dengan senyuman yang samar-samar ketika Humbert melihatnya.Mendapat pengakuan lebih dari kemampuannya, Humbert melonggarkan tangannya, menunjuk pedangnya menuju Eugeo yang sedang berdiri dan berteriak."Sekarang, aku akan mulai! Ini adalah kemampuan dari High Norkia-style...belajarlah melalui tubuhmu!"Melebarkan kakinya ke depan dan ke belakang, dia memegang pedang di atas dan memegang di atas bahunya. Posisi ini adalah gerakan rahasia dari Norkia-style, Tebasan Kecepatan Cahaya. Terbalik dari apa yang baru dia katakana, dia tidak menggunakan serangan terkuat dari High Norkia-style Ombak Pemecah Gunung Tertinggi yang mungkin tidak dapat Eugeo tahantidak, mungkin dia tidak ingin menggunakannya.Katanya, Tebasan Kecepatan Cahaya bukanlah tehnik yang bisa dianggap remeh. Bahkan dengan pedang kayu yang tumpul, itu dapat mengurangi Life orang lain hingga setengah jika terkena di kepala dan menyebabkan orang itu kehilangan kesadaran untuk sementara waktu. Tentu saja, mengurangi Life orang lain adalah kekerasan yang melanggar Taboo Index, tapi jika kedua belah pihak setuju, maka serangan maksimum dari satu serangan diperbolehkan. Dan tentu saja tujuan Humbert bukan untuk berhenti sebelum menyentuh, tapi memberikan serangan penuh.Hasil dari pengrajin yakni pedang kayu yang dimiliki second-rank swordsman-in-training mengeluarkan cahaya biru. Kecepatan dia mengaktifkan secret move, setelah dia mengambil posisi sesuai yang dia mau. Tetapi, Eugeo dapat memprediksi dimana pedang itu menebas. Sebenarnya, Tebasan Kecepatan Cahaya sangat identik dengan salah satu dari tehnik ilmu pedang Aincrad-style, Vertical."...Shrya!!"Dengan teriakan keras, pedang Humbert menyerang.Tepat di saat itu, Eugeo menggerakkan tangan kanannya juga. Menarik pedang kayunya dari pinggang kirinya, dia mengaktifkan secret move dengan kosentrasi. Dia menyerang melawan pedang musuh yang menyerang di tengah dengan tebasan bawah menuju atas.Banyak secret moves yang diajarkan oleh Kirito yang tidak dinamakan secara umum, tapi justru dinamakan secara suci, untuk suatu alasan. Sepertinya bahkan Kirito sendiri tidak tahu kenapa. Dia memang lupa karena kehilangan ingatan ketika dia muncul di desa Rulid sebagai seorang Anak hilang Vector, tapi dalam hal itu, betul-betul beruntung bahwa dia tidak melupakan ilmu pedangnya juga.Slant adalah tehnik satu serangan seperti Tebasan Kecepatan Cahaya, tapi memiliki kemampuan untuk menyerang dari dua arah, dari atas kanan ke kiri bawah, atau dari kiri bawah ke kanan atas, adalah yang terbaik. Terutama ketika sekarang, dengan posisi yang sama saat menarik pedang dari pinggangnya, itu membuat mengurangi waktu untuk mengaktifkannya.Normalnya, jika musuh berduel dengan menggunakan sebuah secret move, maka tidak akan ada waktu untuk menerimanya, jadi dia tidak memiliki pilihan selain melompat menghindar atau ke samping dengan segenap kekuatan untuk menghindarmeskipun itu jika beruntung. Tapi Slant dari Eugeo mengeluarkan cahaya biru muda saat itu terkena Tebasan Kecepatan Cahaya oleh Humbert di udara, menyebabkan suara dan bunyi yang tidak dapat dipikirkan ketika kedua pedang kayu itu saling menyerang."Nuoo...!"Humbert mengeluarkan teriakan, tapi terkejut yang dapat terlihat dari wajahnya tapi langsung berubah menjadi kemarahan dan dia berusaha menekan pedangnya dengan segenap kemampuannya. Cahaya biru dan biru muda yang diciptakan dari hantaman pedang kayu itu belum menghilang. Jika salah seorang dari mereka terdorong beberapa cm saja, secret move akan berakhir dan orang itu terlempar. Eugeo menaruh kekuatan ke kakinya, mendorong pedang itu dengan tangan kanan sekuat tenaga.Dengan suara keras, pedang Humbert terdorong 2 cm ke belakang. Cahaya biru dari Tebasan Kecepatan Cahaya bergetar, menandakan skill itu akan berhenti.Seperti yang aku duga, aku lebih baik di kekuatan sebenarnya.Itu mungkin jauh dari pemikiran, tapi mendapat kesempatan untuk membuktikan arti dari kekuatan sebenarnya bagi Eugeo. Dia tidak berharap untuk bertanding dengan bangsawan, bahkan mencoba memperluas perhatiannya ke sudut tangannya berada, tapi hanya dengan satu hal, kemampuan fisik yang ditempa dengan mengayun kapak berat selama dua ribu kali setiap hari di hutan kampong halamannya, bukanlah sesuatu yang dapat dikalahkan. Bahkan bagi Gorgolosso, yang melatih tubuhnya menjadi sekuat besi, memuji tubuh Eugeo dengan perkataan "kurus, tapi sangat terlatih".Ada beberapa siswa bangsawan yang berlatih High Norkia-style yang juga menghina Valtio-style dari Gorgolosso, yang terlahir sebagai orang biasa, sebagai ilmu pedang rendahan, tapi di samping dengan perfomanya yang sangat indah, kekuatan yang brutal sebagai senjata untuk duel. Dan dengan Aincrad-style yang dia adaptasikan dari Kirito, dia dapat mengubah situasi dengan satu tebasan pedang.Bahkan jika dia belum menemukan sesuatu untuk ditaruh di pedangnya, dengan tehnik dan kekuatan yang diasah oleh kedua orang itu, dia tidak akan kalah meskipun melawan bangsawan setinggi apapun kelasnya!Meyakinkan hal itu di hatinya, Eugeo menaruh seluruh kekuatannya di pedangnya.Tetapi, itu terjadi. Wajah Humbert, yang terlihat melalui celah dari pedang itu, menjadi sangat mengerikan yang dapat dideskripsikan sebagai orang kejam."Jangan... merasa sudah menang!"Mata dan alisnya terangkat dari posisi sipit dan lebih jauh lagi, sebuah erangan keluar dari antara giginya. Di saat yang sama, cahaya biru yang hampir menghilang kembali, bercampur dengan bayangan hitam.Creak. Kali ini pedang kayu Eugeo terdorong karena tekanan. Tekanan dari tangan kanannya membuat rasa sakit yang menjalar melalui pinggang dan bahunya. Dua cm itu telah terdorong kembali dengan cepat dan getaran dari kedua pedang kayu itu kembali dari yang mereka mulai.Kekuatan apa ini!?Baru saja itu terhenti, Eugeo membuka lebar matnya. Humbert yang tidak terlalu berkeringat dan menghabiskan banyak waktu untuk melatih style, bahkan ketika dia ada di arena pelatihan, tidak mungkin memiliki kekuatan seperti ini. Jika ini bukan kekuatan fisik ... apa ini harga diri yang sebagai sumber kekuatan yang Kirito pernah bilang? Memuji dirinya sendiri dan merendahkan orang lain, memberikan kekuatan pada pedangnya dengan sifat seperti itu, dibanding dengan harga diri Eugeo, cukup untuk melebihi hasil latihannya setiap hari?Aku tidak dapat percaya. Aku betul-betul tidak percaya bahwa Dewi Pencipta Stacia yang dapat memaafkan cara hidup seperti itu.Pada saat dimana dia ingin menolak kejadian yang terjadi di depan matanya, Humbert menyibak rambutnya dengan ekspresi kejam dan berkata."Kau pikir dapat mengalahkan pedangku dengan serangan diam-diam yang pengecut?""Pe... ngecut...?"Betul. Apa yang dapat kau katakan dengan mencoba menebas tanpa mengeluarkan sesuatu seperti skill tanpa style atau apapun itu, tapi pengecut?""Ka... Kau salah! Ini kemampuan sekolahku...ini yang disebut Aincrad-style itu!"Eugeo dengan cepat berkata seperti itu. Jika High Norkia-style adalah sekolah dimana difokuskan di kekuatan dan membuat tehnik, Aincrad-style adalah sekolah yang memfokuskan pada dasar untuk membuat tebasan dibandingkan dengan ilmu pedang lain. Seperti, berusaha mempercepat pengaktifan secret moves, bahkan memiliki skill tebasan beruntun yang sekolah lain tidak punya.Dengan kata lain, ide dibalik Aincrad-style adalah bagaimana cara hidup hanya satu dan muridnya hanya satu, Kirito sendiri, tidak menarik, tidak indah, hanya mencoba sampai ke tujuan. Tidak menyerah bahkan setelah berlari menabrak tembok, menghadapinya untuk kedua kali, ketiga kali. Jika dia tidak bersamanya, Eugeo mungkin tidak mencapai kota Zakkaria, dan membiarkan Centoria.Karena itu kenapa Eugeo marah kepada Humbert yang menganggap Aincrad-style adalah pengecut.Tetapi, getaran yang ada di hatinya bersama dengan pedannya juga, terdorong lebih jauh lagi. Itu Eugeo yang cahaya biru muda yang mengelilingi pedang kayunya yang mulai terhuyung-huyung. Dia membuka lebar kakinya dan membungkukkan tubuhnya, berusaha mencoba untuk menahan posisinya.Humbert menyeringai dan mengatakan sesuatu dengan suara seperti paku yang menggores kaca."Kemampuan dari sekolahmu itu mengalir dari penampilannu yang buruk. Kau pasti berpikir untuk mengalahkan antara Raios-dono atau aku di pertandingan resmi berikutnya...tapi itu mustahil. Aku akan hancurkan bahu kananmu dan memastikan bahwa kau tidak dapat mengayun pedang untuk beberapa waktu.""Kuh...!"Dia menggeretakkan giginya untuk menahan, tapi tekanan dari pedang Humbert terus bertambah. Sebuah secret move dari pedang akan terus berlanjut selama hanya di doronhg ke belakang saja, selama itu kembali ke posisi yang sama, tapi pedang Eugeo yang diserang oleh Tebasan Kecepatan Cahaya milik Humbert dari atas dan telah meninggalkan posisi yang sebenarnya. Jika itu di dorong satu cm, tidak, bahkan lima mili lagi, maka Slant akan batal dan sebagai gantinya, bahu kanannya akan mengalami rasa sakit yang luar biasa.Tentu saja, ada kantor pengobatan di Akademi Master Pedang, dengan berbagai macam obat yang tersimpan di sana dan healeryang terlatih dengan Sacred Arts juga ada di sana. Tetapi, ada batas dari efek obat tersebut dan Sacred Arts dan juga luka dari patah tulang tidak dapat sembuh secara cepat, bahkan meskipun Sacred Arts berbahaya yang mentransfer Life ke orang yang ingin di sembuhkan. Jika dia mendapat luka seperti itu sekarang, maka dia tidak mungkin untuk menunjukkan kemampuannya di pertandingan resmi bulan depan...Apa aku, bodoh?! Bagaimana mungkin seorang swordsman takut terluka!!Eugeo langsung menghilangkan rasa takutnya dalam hatinya dengan cepat dan mengkosentrasikan pikirannya ke pedangnya. Meskipun memiliki kesempatan untuk pergi, orang yang termakan provokasi Humbert dan memutuskan untuk duel adalah dirinya sendiri. Dia merasa bersalah pada dirinya, menjadi tergoyah dengan perkataan musuh dan menjadi takut gagal karena itu. Jika dia menarik pedang, dia akan menentukannya dengan semua skill dan kekuatannya dan membiarkan hasilnya menjadi seharusnya. Itu adalah inti dari Aincrad-style.Dan, aku masih belum menggunakan seluruh kekuatan yang aku miliki.Focus bukan pada Humbert, yang memiliki wajah sadis, tapi justru tertuju pada pedang kayu yang dia pegang di tangan kanannya. Keras dan bebannya, terbungkus di pedang kayu oak itu yang dibuat oleh mereka terbungkus di tangan kanannya dan dia merasa kekuatan di balik Slant, yang hampir menghilang, dengan geteran halus.Buatlah dirimu menjadi satu dengan pedang. Itu adalah perkataan dari eman dekatnya serta gurunya, Kirito, selalu bilang.Dia masih tidak mengerti hal itu, tapi berkat dia berlatih setiap hari mengayun pedang, dia merasa sesuatu yang sama dan terdengar suara pedang sekarang dan terus. Bukan begitu, kau seharusnya bergerak seperti ini, yang dia katakan.Dan sekarang juga, Eugeo mendengar bisikan pedangnyaatau seperti, itu yang dia pikirkan.Itu akan menjadi normal bila dia terkena serangan karena dia yang menerima serangan itu dari atas. Dia seharusnya mengganti skillnya."Uooh!"Disaat itu, Eugeo bergerak sambil berteriak yang jarang terdengar. Memutar pinggang kanannya, dia menerima serangan pedang Humbert dengan sisi kanan pedangnya. Slant telah dibatalkan dengan Tebasan Kecepatan Cahaya milik musuh yang hendak menebas bahu kanannya dengan cahaya biru gelap.Eugeo tidak melawan kekuatan itu, mengarahkan pedangnya di atas bahunya. Tanpa terjadi delay, dia mengaktifkan Aincrad-style secret move, VerticalPedang Humbert telah menyentuh bahu kanannya dan menggores baju latihannya beberapa cm di kain biru muda.Tapi pedang Eugeo langsung menyerang pedang musuh ketika ditutupi oleh cahaya biru."Nuah!"Humbert terkejut karena terkena serangan balik yang tidak diduga. Keduanya baik Humbert maupun patnernya hati-hati terhadap skill tebasan beruntun, tapi menyambung satu secret move ke lainnya jauh dari perkiraan mereka. Bahkan Eugeo tidak dapat memperkirakannya. Di hanya membiarkan tubuhnya bergerak sendiri di pertarungan.Pedang kayu Humbert langsung terdorong lima cm dan cahaya dari Tebasan Kecepatan Cahaya itu dengan cepat menghilang. Posturnya juga goyah, dengan kedua kakinya terdorong ke belakang.

Tetapi, itu yang terbaikBahu kirinya terkena tebasan dari pedang Eugeo saat dia mencoba berdiri tegak, kekuatan dari secret move, Vertical, terkena di seluruh tubuhnya dan, membuat dia terlempar ke belakang sejauh tiga meter. Jika dia terjatuh ke lantai, maka pertandingan itu akan dimenangkan oleh Eugeo, tapi dia bersikeras untuk tidak jatuh seperti yang dia inginkan dan mengambil langkah mundur. Dia membungkukkan tubuhnya sebisa mungkin, untuk menyeimbangkan tubuhnya.Aku pasti akan menang jika aku melanjutkannya, pikir Eugeo, tapi sebelum dia dapat membuat gerakan dari postur tubuhnya dengan mengayun pedang ke bawah, sebuah suara keras dapat terdengar dari arena pelatihan."Itu cukup. Duel ini sepertinya seri."Pemilik suara tegas itu adalah tentu saja, Raios Antinous, dengan mulutnya membuat senyum lemah. Setelah dapat memperbaiki posisinya, Humbert berteriak yang tidak terlihat puas."Ra-Raios-dono! Untukku yang seri dengan orang de-tidak, dengan swordsman rendahan ini...!""Humbert."Head swordsman-in-training hanya memanggil namanya dengan tenang, tapi second-ranked langsung menundukkan kepalanya. Memindahkan pedangnya ke tangan kirinya dan menaruhnya dipinggangnya, dia dengan sembarangan menaruh tangan kanannya dengan sikap hormat seperti knight dan segera membalikkan badanya di hadapan Eugeo tanpa menunggu ekspresinya.Dengan Humbert mengikutinya dari belakang di sisi kirinya, Raios tersenyum saat berhadapan dengan Eugeo dan membuat kedua tangannya bertepuk tangan saat dia berbicara."Aku sangat menikmati pertunjukan tehnikmu, Swordsman-in-training, Eugeo. Apa kau memiliki keinginan untuk bekerja di Imperial Acrobatics Troupe setelah lulus?""...Aku sangat berterima kasih karena kau telah mengakuiku, Swordsman-in-training Antinous."Dia mencoba memasukkan kata Head dan -dono saat kalimat terakhirnya, tapi sepertinya Raios tidak terlalu memikirkannya dan segera kembali dengan tenang dan mulai berjalan menuju pintu masuk. Humbert segera mengikutinya setelah melihat Eugeo dengan ujung matanya yang terangkat yang dia bisa.Dengan sepatu praktik yang dia gunakan berbunyi saat dia melangkah, Raios berhenti ketika dia melewati Eugeo yang masih berdiri di tengah arena dan bergumam dengan suara dalam."Aku akan tunjukkan kekuatan bangsawan yang sebenarnya di pertemuan berikutnya.""...Aku tidak keberatan jika itu sekarang."Dia sangat kelelahan karena latihan mengayun pedang empat ratus kali dan duel yang tak terduga, tapi Eugeo masih dapat berkata seperti itu. Tetapi, Raios hanya memperlihatkan senyuman masam sebelum berjalan lagi dan segera berbicara dengan suara yang lebih dalam."Hanya mengayun pedang kurasa bukanlah seperti pertarungan, orang tanpa nama keluarga."Di belakang head swordsman-in-training, yang bersuara parau, diikuti oleh Humbert dengan ekspresi menggertak. Tapi dia hanya melewatinya tanpa mengatakan apapun dan suara pintu terbuka dan tertutup dapat di dengar dari belakang. Di tengah suasana sepi itu yang akhirnya datang, Eugeo hanya mengambil nafas dalam dan merenung.Kekuatan dari harga diri seorang bangsawan. Yang, telah dialaminya dengan pertarungan pedang untuk pertama kalinya, mempunyai tekanan yang jauh dari perkiraannya. Jika dia tetap melanjutkannya dengan Slant, dia mungkin akan terdorong ke belakang dan mendapati dirinya terluka di bahu kanannya. Seperti apa yang diajarkan oleh pedangnya padanya, ada kerugian bila menerima serangan dari bawah, tapi bukan hanya itu. Pembawaan Humbert yang selalu menghina dan menganggap Eugeo sebagai orang kelas bawah yang terus terikat di pedang dan tubuhnya seperti kutukan.Dia selamat karena kemampuan dari Aincrad-style yang dapat membuat secret moves dari berbagai posisi kali ini, tapi duel di pertandingan resmi akan terus berlanjut hingga tahun depan, dia tidak dapat bergantung dengan serangan mendadak. Pasti ada situasi dimana dia harus lebih kuat dibanding orang lain dengan kekuatan.Sampai saat itu, Eugeo harus menemukan . Sesuatu yang harus ditaruh di pedangnya yang dapat mengalahkan kekuatan harga diri Raios dan Humbert.Ketika sedang memegang pedang kayu itu dengan tangan kanannya dan dengan lembut mengusap dengan tangan kirinya, Eugeo berkata."...Terima kasih. Tolong bantu aku lagi suatu saat nanti."Menyarungkan pedangnya di sabuk pinggangnya, terdengar suara bel yang menunjukkan waktu menunjuk waktu setengah tujuh pada saat dia hendak berjalan. Sepertinya sudah waktunya bagi Kirito, menderita kram yang serius di kamarnya, karena lapar. Menaruh pedang kayu itu di lantai dengan tergesa-gesa, Eugeo segera meninggalkan arena latihan yang kosong dan segera berlari menuju ruang makan.Melewati jalan pintas, dia segera memasuki asrama elite swordsmen-in-training. Disana tidak ada kamar di lantai pertama dan hanya memiliki, sebuah pemandian besar, ruang makan dan ruang tamu tersusun.Waktu makan di asrama novice trainee sudah pasti dan menunya harus dipilih, tapi sedikit kemudahan di berikan kepada asrama swordsmen-in-training. Itu buka dari jam enam sampai jam delapan dan semua orang dapat menyuruh juru masak untuk memasak makanan apa saja dari semua menu sehari-hari. Jadi jangan herna bila tidak ada seorangpun yang makan di ruang makan dan justru membawanya ke kamar mereka.Untunglah Raios dan Humbert memilih untuk mandi terlebih dahulu dan tidak ada tanda-tanda dari swordsmen-in-training yang lain di ruang makan. Saat dia menuju tempat memesan, dia mengecek menu hari ini di papan pemberitahuan. Itu tertulis dagging panggang, tumis ikan putih atau rebusan bakso ayam yang dapat dipilih menjadi makanan utama....Baiklah, jika aku adalah dia, dia akan memilih rebusan dengan sayur segar dengan keju dan asinan goreng, tapi aku tidak yakin jika dia mau air siral dingin untuk diminum.Dia dengan cepat dapat berpikir seperti itu dan memilki perasaan sedikit sedih bahwa dia menjadi sedikit tahu rasa masakan patnernya tanpa dia sadari, Eugeo mendekati tempat memesan dan berteriak."Selamat malam! Tolong pesan untuk dua orang, erm, makanan utama..."

Part 2Dia telah bersiap jika ada masalah yang akan datang, tapi setelah beberapa hari telah berlalu sejak duel itu, dia tidak mendengar apapun dari Raios dan temannya.Humbert memberikan ekspresi pandangan membenci ketika berpapasan dengannya di asrama swordsmen-in-training dan di pusat sekolah, tanpa kata yang terlewat satupun. Dia memberitahu Kirito tentang yang terjadi di arena latihan dan memperingatinya untuk berhati-hati, tapi sepertinya pasti tidak terjadi apa-apa pada dirinya."Ini terasa aneh... Aku tidak berpikir mereka adalah orang yang bertipe diam bahkan setelah duelnya seri. Raios bahkan mengatakan sesuatu seperti itu..."Bersandar pada sofa tua, Eugeo menyandarkan kepalanya di satu sisi dan Kirito, yang sedang duduk di posisi sebaliknnya, mulai berbicara sambil mengangkat cangkir keramik."Aku tidak percaya bila ada kesempatan bahwa mereka mengganti kepribadiaan mereka. Tapi seperti yang kita tahu, sangat sulit untuk melakukan perbuatan buruk di asrama swordsmen-in-training."Dia mengambil teh kohiru tanpa susu dan mendekatkannya ke mulut dan langsung meminumnya.Itu jam 9:30 P.M., setelah satu minggu berlatih dan akhirnya hari istirahat telah datang. Hari itu adalah dimana mereka dapat tidur pulas di kamar mereka masing-masing di hari itu, segera menyelesaikan latihan sehari-hari mereka, makan dan mandi, tapi di malam ini setiap minggu mereka berbincang tentang berbagai masalah sambil minum teh.Eugeo mengambil cangkirnya sendiri dan menyeruput teh yang berwarna hitam itu, wajahnya berubah menjadi berkerut. Patnernya yang menemukan teh bubuk hanya tersedia di kerajaan selatan dan langsung segera membuatnya menjadi teh, tapi bagi Eugeo itu sedikit pahit. Dia menuangkan susu dari teko kecil dan mengaduknya dengan sendok teh sementara kembali ke topik yang hendak dia katakan sebelum Kirito mengajukan pertanyaan yang tak terduga."Ah benar...sebagai contoh, apa kejahilan yang pernah dilakukan pada saat kecil di Rulid?"Setelah meminum seteguk teh kohiru yang sudah tidak pahit, yang hanya mempunyai aroma aneh, Eugeo langsung melonggarkan tegangan di bahunya dan menjawab."Aku yang selalu diganggu oleh mereka, itu yang sebenarnya. Dengar, apa kau ingat tentang pemimpin regu yang dipanggil Jink yang pernah menantangku duel di saat festival sebelum memulai perjalanan. Dia sedikit menggangguku...Menyembunyikan sepatuku di suatu tempat, menaruh serangga yang mengganggu di makan siangku atau mengejekku ketika bersama Alice.""Hahaha, sepertinya semua anak kecil selalu nakal di dunia mana saja....Tapi dia tidak memulai untuk mengalahkanmu atau sesuatu. Kan?"Tentu saja."Eugeo menjawab dengan mata terbuka."Tidak mungkin dia melakukan itu. Dan lagi...""Itu dilarang oleh Taboo Index. Kecuali diizinkan orang lain, kau tidak boleh mengurangi Life orang lain....Tapi tunggu, apa tidak masalah jika menyembunyikan sepatumu? Mencuri juga melanggar taboo, kan?""Mencuri adalah mengambil sesuatu yang punya orang lain menjadi milikmu. Kata suci di Stacia Window yang membuktikan pemiliknya akan mengembalikannya dalam waktu dua puluh empat jam. Karena itu meskipun suatu item dikirim tanpa izin pemiliknya, itu dapat kembali kapan saja setelah satu hari dan itu hanya berlaku jika mengambilnya tanpa izin , bukti dari kepemilikan itu takkan hilang meskipun itu ditinggalkan selain di rumah, jadi itu tidak dapat dicuri... Jangan bilang bahwa kau telah melupakan hukum dasar seperti ini, benarkan?"Eugeo langsung melihat wajah Kirito yang disebut Anak hilang Vector dan patnernya langsung tertawa malu ketika menggaruk rambutnya."Ii-Itu benar, jadi seperti itu. Tentu saja aku tidak lupa tentang itu, kemungkinan... tunggu, huh? Lalu bagaimana dengan itu? Bukankah itu membuat Bercouli melanggar hukum ketika dia mencoba untuk mencuri Blue Rose Sword dari sarang naga putih di cerita legenda itu?""Hey, naga bukanlah manusia.""O-Oh begitu...""Kembali ke topik, kejahilan seperti menyembunyikan item bukanlah pelanggaran, tapi meninggalkan itu diluar yang bukan item miliknya akan mulai kehilangan Life mereka setelah beberapa saat, jadi jika itu tidak dikembalikan dan hal itu terjadi, maka itu menjadi merusak barang orang lain. Berkat itu, sepatuku pasti kembali saat sore hari, tidak peduli apapun yang terjadi, meski begitu... tapi bagaimana ini berhubungan dengan Raios dan temannya akan lakukan?"Setelah Eugeo membaringkan kepalanya di satu sisi, Kirito yang baru mengedipkan matanya yang sepertinya dia lupa bahwa dia yang memulai pembicaraan, dan berkata."It-Itu betul. Erm, akademi ini memiliki banyak sekali peraturan dan itu juga ditambah Taboo Index, kau tahu. Dan bersama itu , ada sebuah peraturan tertulisKau tidak boleh memasuki kamar siswa lain atau guru tanpa izin. Dengan kata lain, Raios dan Humbert tidak dapat memasuki kamar ini dan semua barang akan aman bila ditaruh disini. Akan jadi cerita lain bila meninggalkan sesuatu penting tanpa dijaga di tempat umum..."Dia berhenti sebentar karena suatu alasan, tapi sepertinya Kirito langsung melanjutkan dengan penjelasan."...Dan tentu saja, kita belum pernah melakukannya. Baik, Raios dan temannya tidak dapat melakukan apa-apa dengan benda kita, seperti Jink-kun yang menggangu anak tidak berdaya, Eugeo, di desa Rulid.""Kau tidak perlu berkata tidak berdaya juga. Hmm... Aku mengerti. Aku tidak pernah berpikir seperti itu sampai sekarang, tapi betul tidak mungkin ada cara untuk mengganggu orang lain selain di asrama swordsmen-in-training ini, huh.""Dan perbuatan mengganggu itu menjadi sebuah aksi tidak menghormati dari tuntutan Hak Menghukum jika mereka melewati batas."Menambahkan itu, Kirito hanya tersenyum.Hak Menghukum adalah suatu hak yang diberikan kepada elite swordsmen-in-training yang juga tertulis di peraturan akademi yang mengizinkan mereka untuk bersikap di akademi sebagai instruktur. Ada kasus dimana tidak menghormati atau kenekatan dalam melanggar aturan atau kabur dari hukuman, swordsmen-in-training dapat memberikan hukuman mereka sendiri untuk mereka yang melakukan pelanggaran sesuai peraturan. Lalu Kirito, yamg tidak sengaja melanggar aturan, yakni membuat kotor baju seorang head swordsman-in-training sebelumnya, Uolo Levanteinn, dan dia disuruh melakukan first strike duel dengannya sebagai hukumannya masih teringat dipikirannya.Hak Menghukum yang dimiliki oleh swordsmen-in-training memiliki tujuan untuk mengarahkan novice dan advanced trainees, tapi tidak ada yang berkata bahwa trainees mengeluh terhadap peraturan akademi. Dengan kata lain, seorang swordsman-in-training menjatuhkan hukuman kepada orang lain juga bisa dan itu mungkin alasan kenapa gangguan dari Raios dan Humbert menurun dibanding dengan tahun lalu.Kirito mengkosongkan cangkirnya, jadi Eugeo menuangkan minuman itu lagi dan patnernya menuangkan susu sebelum mengaduknya. Sepertinya dia masih memikirkan sesuatu sebelum mengaduk the itu dengan jarinya secara terampil, tapi dia mengangguk sebelum berbicara."Jika mereka tidak dapat macam-macam dengan barang kita, mereka hanya akan mendatangi kita. Jika seperti itu, cara tercepat dan mudah adalah menantang kita untuk first strike match dan melukai kita dengan tebasan, tapi mereka telah mencobanya denganmu, Eugeo, dan berakhir seri. Cara lainnya, oh benar, jika aku berpikir seperti itu...mereka hanya akan memberikanku uang agar menjauhkanku dari Eugeo, Kurasa.""Eh..."Eugeo langsung mengeluarkan suara serak, mencoba untuk menutup mulutnya, tapi sepertinya Kirito tersenyum dan berkata dengan antusias."Jangan khawatir, teman. Aku pasti tidak akan meninggalkanmu.""A-Aku bukan khawatir soal itu! ...Tapi disamping uang, bagaimana jika mereka menaruh roti daging special dari toko Gottlo?""Pasti itu jebakan."Setelah menjawab pertanyaan Eugeo tanyakan dengan ekspresi dalam, dia langsung tertawa keras."Hmm, itu hanya lelucon, aku tidak terlalu khawatir terhadap apapun kecuali mereka merusak barang-barang kita atau menghadapi kita secara langsung."Tapi, ekspresi Kirito menjadi tegang dan bersuara tajam."Tapi jika kau pikir lebih jauh lagi, itu tidak akan menjadi aneh bila mereka melakukan apa saja selama tidak melanggar Taboo Index atau peraturan akademi. Mereka tidak memiliki niat sedikitpun untuk menyerahkan posisi mereka sebagai head and second-ranked, pada akhirnya... Eugeo, cobalah berpikir apapun yang telah kita lewatkan.""Ya, aku mengerti. Bahkan tidak sampai satu bulan untuk pertandingan resmi. Kita harus menjaga tubuh kita agar dapat melawan mereka dengan kondisi terbaik.""Ya ...Sepertinya, itu mungkin rencana untuk mengkhawatirkan tubuh ita bila terluka, huh. Jadi jangan lupa sikap kita dan stay cool."

Kata aneh yang terucap dari Kirito saat dia mengkosongkan cangkirnya, membuat Eugeo terkejut."Apa kau bilang? S... st...?"Ketika hendak menanyakannya kembali, patnernya hanya melihat sekelilingnya untuk suatu alasan sebelum terbatuk dan berbicara."Itu, hm, bagian pertama yang penting dari Aincrad-style. Mungkin seperti itu, jadi kita harus tenang dan melanjutkannya. Itu juga bisa digunakan sebagai perpisahan... mungkin seperti kita akan bertemu lagi, sesuatu seperti itu.""Heh. Aku mengerti, Aku akan mengingatnya. St... stay cool."Kata itu juga jarang dia dengar dan menggunakan pengucapan yang jarang didengar seperti tentu saja secret moves, yang baru didengar, tapi mereka merasa sering mendengarnya ketika dia mengatakannya. Lalu dia mengulanginya dengan suara pelan, Kirito menepuk kedua tangannya dengan ekspresi malu karena suatu alasan."Sekarang, sebentar lagi bel jam sepuluh segera berbunyi, jadi kita segera tidur. Juga, kemungkinan besok, Eugeo-kun, ada sebuah masalah yang ingin kuselesaikan jadi...""Tidak boleh, Kirito. Aku takkan membiarkanmu kabur lagi, apalagi kali ini."Ketika membereskan perkakas teh dari meja, dia segera mengerutkan dahinya dengan cepat.Sebenarnya ada rencana di hari libur besok untuk pergi keluar termasuk meningkatkan hubungan merekaseperti yang sudah diketahui, tempatnya adalah hutan di akademi, meskipunbersama dengan valet trainees, Tizei dan Ronie. Karena Kirito telah memprediksikan hal itu maka dia mencoba untuk membuat alasan untuk lari seperti sikapnya ketika dia diundang, Eugeo memberitahu dia sambil menghela nafas."Kau tahu, sebulan telah berlalu semenjak kita menjadi guru dari Tizei dan Ronie. Kau telah diberi perlakuan baik oleh Sortiliena-senpai yang kau layani sebagai valet pada saat tahun lalu juga, kan?""Di samping dengan waktu latihan pedang, pada saat itu....Itu membuatku mengingatnya lagi. Aku harap dia baik-baik saja..""Jangan mengalihkan pembicaraan. Aku bermaksud mengatakan bahwa ini giliranmu menjadi senior yang baik. Ingatlah ini mereka berdua akan datang jam sembilan besok pagi, jadi segera bersiap sebelum itu!"Ketika Eugeo menunjuk lurus padanya, Kirito hanya menjawab dengan suara terpaksa "Ya" dan bangkit dari sofa. Keduanya membawa perkakas teh menuju wastafel di sudut ruang tamu dan Kirito mencucinya sementara mengelapnya setelah itu. Dia pernah menggunakan sumur air di Rulid and Zakkaria, tapi pipa besi yang mengalirkan air bersih dengan memutarnya penyumbatnya adalah hal umum di bangunan di Centoria. Dia berpikir kalau itu adalah benda sacral, seperti Bel Penunjuk Waktu, pada saat pertama kali melihatnya, tapi itu sebenarnya hanya ditekan menggunakan sacred arts elemen angin dari sumur yang banyak di setiap distrik, mendorong air melewati pipa yang tak terhitung.Hasilnya, air mengalir dari wastafel itu selalu bersih, tanpa perlu mengkhawatirkan bahwa Lifenya akan berkurang, seperti air mengalir. Sangat beruntung bila anak yang mengambil air di desa Rulid jika pengaturannya juga seperti iniselesai mencuci ketika berpikir seperti itu, dia menyusun cangkir bersih itu di rak.Menelan air langsung dari wastafel, Kirito mengelap mulutnya sebelum dia menguap."Jadi baiklah, tolong bangunkan aku besok jam delapan. Selamat malam, Eugeo.""Jam delapan itu sudah terlalu telat, jam setengah tujuh! Selamat malam, Kirito."Menjawab dengan langsung, dia langsung memikirkan sesuatu yang muncul di pikirannya."...Stay cool."Saat memikirkan itu, patnernya yang menuju kamarnya sendiri mengangkat bahunya dan berbicara dengan senyum masam."Itu mungkin bisa digunakan sebagai perpisahan, tapi itu bukan sesuatu yang kau harus pikirkan setiap malam sebelum tidur. Gunakan jika kau hanya memiliki itu sebagai pilihan terakhir.""Hmm, itu rumit, bukan. Baiklah...jadi, sampai jumpa besok.""Ya, sampai jumpa besok."Perlahan melambaikan tangan kanannya, Kirito memasuki kamarnya di utara, sebelum Eugeo mematikan lampu dan membuka pintu dari arah yang lain. Kamar tidur itu memiliki luas hampir setengah dari sepuluh kamar di asrama novice trainee dan itu selalu dibersihkan oleh valetnya, Tizei, jadi tidak terlihat setitikpun debu. Mengganti pakaian rumahnya dengan piyama, dia membaringkan tubuhnya di kasur.Bersamaan dengan suara berdecit saat dia berbaring, tanpa sadar, dia dapat mendengar satu bagian dari percakapan sebelumnya di telinganya. Tapi jika kau pikir lebih jauh lagi, itu tidak akan menjadi aneh bila mereka melakukan apa saja selama tidak melanggar Taboo Index atau peraturan akademi.Perkataan dari Kirito untuk berhati-hati terhadap Raios dan Humbert. Sebelumnya dia mengangguk, tapi itu masih sulit untuk dipikirkan oleh Eugeo untuk langsung dipahami.Selama proses untuk datang ke sini dari sejak dia kecil, sebenarnya telah berulang kali ketika Eugeo mencari pelanggar aturan, baik itu peraturan desa Rulid, peraturan Zakkaria Guard Squadron atau peraturan Akademi Master Pedang. Tetapi, dia berpikir peraturan yang paling menantang untuk dilanggar di Dunia Manusia, Taboo Index, hanya noltidak, hanya sekali.Sekali itu hanya terjadi delapan tahun lalu, ketika Integrity Knight dari Gereja Axiom datang di desa untuk mengambil Alice. Eugeo berpikir untuk menebas Knight dengan Dragon Bone Axe yang dia pegang dengan kedua tangannya, tapi nyatanya, dia tidak mengambil langkah. Sampai sekarang, jika dia mengingat itu, ada sesuatu yang sakit di mata kanannya untuk suatu alasan.Tentu saja, dia tidak memiliki bagian dari bantahan untuk Integrity Knights atau gereja sekarang. Knight itu mengambil Alice sesuai dengan hukum yang berlaku, jadi dia harus mendapat izin untuk melewati pintu gereja dengan baik dan bertemu kembali dengan Alice. Itu adalah alasan Eugeo meninggalkan desa dan melalui berbagai rintangan untuk menjadi elite swordsman-in-training di akademi.Tetapi seperti yang Kirito katakan, jika Raios dan Humbert berpikir " apa saja selama tidak melanggar Taboo Index atau peraturan akademi"...pada akhirnya, apakah mereka akan melanggar hukum yang pasti yang menstabilkan dunia dari awal oleh Gereja Axiom? Apakah mereka merasa Taboo Index sebagai rintangan di pikiran mereka...?Meskipun itu adalah Raios dan patnernya, itu tidak mungkin terjadi. Bahkan melanggar Taboo Index tidak dapat dimaafkan, itu adalah keyakinan tak terbantahkan yang bahkan raja harus mematuhinya, itu adalah hukum yang pasti.Eugeo melihat langit-langit yang berwarna biru muda karena diterangi dengan cahaya malam. Jika pikiran itu diperbolehkan, dia bertanya apa yang dia ingin lindungi dan kenapa dia ingin melindunginya, hanya melihat tanpa mengambil langkah ketika Integrity Knight mengambil Alice, dan hanya memotong Gigas Cedar selama enam tahun sesuai dengan hukum.Pupil matanya langsung sakit dengan sensasi bergetar. Eugeo berusaha menahan rasa sakit itu dengan menutup matanya, membuang pikirannya menjauh dan membaringkan tubuhnya dan segera tertidur.Pagar tinggi yang mengelilingi Akademi Master Pedang dan sebuah hutan yang dibuat hingga menutupi tiga puluh persen dari itu. Dengan pohon yang besar, juga dengan lumut yang berwarna keemasan tumbuh disekitarnya, dan sinar matahari yang terlihat dari celah pohon, suasana hijau itu mengingatkannya hutan di dekat rumahnya, tapi Centoria Pusat jauh di selatan Rulid, ada berbagai macam hewan yang hidup di sini. Beberapa bahkan belum pernah dia lihat di daerah utara, seperti rubah kecil dan ular yang ramping dngan motif turquoise, yang sedang berjemur di matahari di mana saja dan dia melihat sekeliling meskipun sudah satu tahun sejak dia datang."Eugeo-senpai, apa kau mendengarku?"Mendengar suara dari sampingnya, Eugeo segera membalikkan kepalanya dengan bingung."Maaf, maaf, aku mendengarkan....Jadi ada apa?""Kau tidak mendengar, kan!"Gadis yang sedang menyibak rambutnya, warnanya seperti kulit apel, yang sedang memprotes adalah orang yang melayani Eugeo sebagai valet trainee, Tizei Shtolienen. Menghindari tatapan matanya yang memiliki warna yang sama dengan rambutnya, dia mencoba menghindarinya sambil berkata."Em-Emm, hutannya sangat indah aku hanya merasa...Ada hewan langka di sekitarnya juga...""Langka?"Tizei mengetahui elakkan Eugeo dan mengangkat bahunya menunjukkan tidak tertarik."Eeh, di sini hanya ada rubah kintobi, kan? Ada lebih banyak mereka di pohon yang tumbuh di sekitar distrik.""Heh...Itu mengingatkanku, kau lahir di pusat, huh, Tizei. Apa rumahmu dekat?""Rumahku di distrik kedelapan, jadi sedikit jauh dari distrik kelima dimana akademi itu berada.""Aku mengerti...nn, eh?"Eugeo langsung melihat ke arah Tizei yang ada di sampingnya. Bahkan seragam novice trainee yang pernah dia pakai dan dipikir sedikit tidak berwarna padanya tahun lalu terlihat cocok jika dipakai perempuan. Itu sudah sewajarnya, jika Tizei bukan siswa dari akademi yang sama, dia bukanlah seseorang yang Eugeo harapkan untuk dapat berbicara, karena dia anak petani."Hmm, Tizei kau lahir sebagai bangsawan, kan? Aku berpikir bahwa aku pernah mendengar bahwa rumah bangsawan terkumpul di distrik ketiga dan keempat, seperti itu..."Ketika dia bertanya dengan rendah hati, Tizei menunduk karena dia malu dan segera mengangguk sebelum menggelengkan kepalanya beberapa kali."Ayahku adalah bangsawan kelas enam setidaknya...tapi menjadi bangsawan kelas rendah juga bagus. Tinggal di rumah yang dekat dengan Administrasi Kerajaan hanyalah untuk bangsawan kelas empat atau di atasnya dan beberapa bangswan kelas lima dan enam yang tertentu. Ayahku memiliki kebiasaan berkata, 'Ini jauh lebih menyenangkan menjadi orang biasa, dapat berbicara dengan mereka tanpa takut terhadap bangsawan kelas atas dengan Hak Untuk Menghukum'... ah, Aku minta maaf, aku hanya..."Menyadari bahwa dia berbicara materi yang sulit dimengerti oleh Eugeo, yang hidup sebagai orang biasa, Tizei hanya menghela nafas sambil berjalan."Jangan khawatir dengan hal itu. Tentang hal itu...tentang Hak Menghukum, apakah semua bangsawan memilikinya?"Ketika mengingat kembali isi dari Hukum Dasar Kerajaan yang dia pelajari satu tahun yang lalu, Eugeo bertanya dan dia hanya berkata dengan suara keras "Tentu saja tidak!" sebagai balasannya."Hak Menghukum hanya diberikan untuk bangsawan kelas empat dan di atasnya, dengan bangsawan kelas lima dan dibawahnya sebagai orang yang menerima hukuman dari bangsawan kelas atas. Ayahku hanya bekerja sebagai sekertaris di Administrasi, tapi sepertinya banyak bangsawan kelas lima dan enam yang bekerja di Istana Kerajaan atau kantor umum untuk melayani bangsawan kelas atas....Sepertinya, itu adalah masalah antara orang dewasa, jadi itu kebanyakan bukan hukuman fisik, tapi mengurangi gaji dan lainnya, sepertinya.""A-aku mengerti...Itu sangat rumit juga, huh, dunia bangsawan..."Melihat ke arah Eugeo yang matanya terbuka, novice trainee yang berambut merah itu berbicara terus dengan sedikit warna merah di pipinya karena suatu alasan."Se-seperti yang aku bilang...seseorang sepertiku yang lahir sebagai bangsawan kelas enam hanya terlihat dari namanya, cara hidup kita hampir tidak jauh berbeda dengan orang biasa. ""H-Hmm..."Dengan mengeluarkan balasan yang tidak jelas antara setuju atau tidak, Eugeo merenungkan kembali struktur kerajaan sekali lagi.Hukum Dasar Kerajaan yang dibuat oleh Administrasi Kerajaan yang distabilkan dalam sistem sosial oleh Norlangarth North Empire. Sepertinya, setiap kriminal dan hukuman untuk mereka di dasari oleh suatu hukum yang pasti, Taboo Index, sementara Hukum Dasar Kerajaan dibuat untuk perjanjian untuk membagi menjadi sistem kelas. Dengan kata lain yang menjadi bangsawan dan orang biasa.Ketika dia masih menjadi novice trainee, ada suatu ketika dimana seorang guru mengajar tentang Hukum (Meskipun kelas lainnya hanyalah Sacred Arts dan Sejarah) ada seorang siswa yang berambut hitam menanyakan suatu pertanyaan. Guru, kenapa ada bangsawan dan orang biasa di Kerajaan ini, dia tanya.Guru itu yang hanyalah bangsawan kelas rendah kehilangan kata-katanya untuk sesaat, sebelum dia menjawab dengan suara lemah.Menurut ramalan yang berasal dari Gereja Axiom sejak dahulu kala, tentara kegelapan akan menginvasi dengan kekuatan dari empat jalan di Gunung tinggi di Ujung yakni... North Cave, West Gorge, South Corridor dan East Gate. Untuk membasmi demi-humans, semua yang memiliki sacred tasks imperial knights atau imperial guards dari empat kerajaan akan bertarung sebagai Tentara Dunia Manusia. Untuk menjadi kepala dari Tentara Dunia Manusia yakni sebagai komandannya ketika waktunya tiba, bangsawan meningkatkan ilmu pedang mereka, belajar sacred arts dan melatih fisik dan mental mereka.Mendengar itu, Eugeo jujur merasa kagum, meskipun merasakan perasaan tidak enak.Dua tahun lalu, bersama Kirito, Eugeo melawan grup goblin yang menginvansi dari Dark Territory yang hendak melewati North Cave yang guru tadi sebutkan. Sayangnya, dia langsung tidak sadar dari serangan pemimpin goblin di tengah pertarungan, tapi kekuatan dan penampilan menakutkan dari demi-humans, serta suaranya terus membekas di ingatannya. Setelah berdiskusi dengan Kirito, mereka memilih untuk tidak membicarakan pertarungan itu di akademi, tapi jika pertarungan itu diceritakan dengan lengkap, itu mungkin membuat setengah siswa perempuan jatuh hati.Tentu saja, bahkan Eugeo tidak ingin mengalaminya lagi. Jadi, dia kagum terhadap bangsawan yang bertarung dengan goblin menakutkan itu, juga dengan orcs dan ogre yang jauh lebih besar dan menakutkan dari mereka, di garis depan.Tapi di sisi lain. Dari waktu Dewi Pencipta Stacia membuat hidup dan Dunia Manusia, sudah tiga ratus delapan puluh tahun berlalu. Sampai sekarang, tentara kegelapan belum pernah berhasil menginvansi dengan jumlah besar bahkan sekali. Dengan kata lain, di empat kerajaan, terutama bagi bangsawan kelas atas, telah terbiasa dengan kehidupan sehari-hari mereka, hidup di rumah mewah dan menerapkan Hak Menghukum bagi bangsawan kelas rendah, dan mempersiapkan untuk menghadapi musuh yang bahkan mereka tidak pernah melihatnya sendiritanpa mengetahui kapan mereka akan datang...Dia seperti dapat melihat apa yang ada di hati Eugeo, Tizei memperlihatkan senyuman sambil berjalan di sampingnya dan berbicara."...Karena itu, ayahku ingin anak tertua mereka untuk menjadi bangsawan kelas empat, setidaknya supaya tidak menghadapi hukuman, sebelum mensukseskan keluarganya, karena itu aku mendaftar di akademi ini. Jika aku dipilih sebagai perwakilan dari akademi dan mendapat posisi bagus di Turnamen Kerajaan Ilmu Pedang, itu menjadi tujuan yang mustahil...Hmm, untukku yang hanya mendapat sebelas di ujian pendaftaran, itu mungkin menjadi mustahil seberapa kuat aku mencoba, huh."Eugeo merasa gadis ini sedang mendecak lidahnya dengan cepat dan tersenyum yang mungkin terlalu terang dan segera menutup matanya.Dibanding dengan dirinya sendiri, yang memasuki akademi untuk alasan pribadi yaitu bertemu kembali dengan teman masa kecilnya yang dibawa ke Gereja di masa lalu, di berpikir tujuan Tizei yang terus belajar ilmu pedang untuk demi meningkatkan kehormatan keluarga untuk menjadi bangsawan kelas atas."Tidak...Tizei, kau hebat. Demi ayahmu, kau bekerja keras dan menjadi dua belas besar sebagai siswa baru.""Bu-bukan seperti itu!...aku hanya beruntung karena tema dari perfoma style adalah style yang aku kuasai. Aku hanya bisa sampai segini setelah belajar dari ayahku sejak umur tiga tahun, kau lebih hebat, Eugeo-senpai. Memikirkan bagaimana sulitnya mendapat rekomendasi dari penjaga regu, dengan mudah kau mendapatkannya dan bahkan menjadi tempat kelima diantara elite swordsmen-in-training. Aku percaya bahwa ini menjadi suatu kehormatan untuk melayanimu sebagai valetmu, Eugeo-senpai.""Bu-bukan, itu..."Eugeo menyadari sikapnya untuk menundukkan kepala dan mengusap kepalanya dengan tangan kanannya hampir sama dengan Kirito, yang sedang mengikutinya di belakang, dan segera menurunkan tangannya dengan cepat.Tizei mengatakan bahwan itu adalah "kehormatan", tapi kenyataannya, alasan kenapa gadis itu menjadi valet Eugeo dan Ronie menjadi valet Kirito, dapat dikatakan sebagai bimbingan dari Dewi, Stacia atau dapat dikatakan, sebuah kebetulan.Pemilihan valet menggunakan sistem dimana dua belas orang yang akan menjadi elite swordsmen-in-training berikutnya, mereka memilih sesuai dengan rangking mereka, diantara dua belas besar murid baru. Dengan kata lain, tahun ini, yang pertama adalah Raios, memilih satu orang, lalu second-ranked Humbert memilih yang lain, sementara Eugeo dan Kirito mendapat giliran kelima dan keenam untuk memilih. Tetapi, setelah berdiskusi dengan patnernya, keduanya memutuskan untuk menukar giliran untuk memilih menjadi yang terakhir. Untuk membuat murid baru tidak diambil oleh sepuluh orang yang lain sebagai valet mereka.Hasilnya, dua papan kayu yang diberikan kepada Eugeo dan Kirito memiliki nama Tizei dan Ronie. Mereka sedikit kehilangan kata saat mereka mengetahui bahwa mereka berdua adalah siswa perempuanKirito bahkan memiliki ekspresi rumittapi akhirnya, Eugeo berpikir itu adalah hal yang bagus. Bahkan, alasan tidak adil kenapa sepuluh orang yang lain memilih mereka Tizei dan Ronie adalah hanya gadis itu yang lahir sebagai bangsawan kelas enam diantara dua belas orang.Tentu saja Tizei dan Ronie tidak tahu fakta dibalik pertemuan untuk memilih dan tidak ada alasan untuk memberitahu mereka. Eugeo berpikir bagus bila mereka menjadi valet mereka dan Kirito mungkin...juga sama.Begitulah, setelah dia terbatuk sekali, Eugeo segera mengganti topik dengan pengalamannya."...Ujian pendaftaran bukanlah sesuatu yang bisa disepelekan bahkan untuk diriku, bahkan aku sangat gugup. Aku bisa melewatinya dan menjadi swordsman-in-training tahun ini, semuanya berkat Kirito yang mengajariku banyak hal..."Setelah berkata itu, mata Tizei terbuka lebar, menunjukkan matanya yang berwarna merah seperti daun di musim gugur, dan berteriak."Eeh!? Jadi Kirito-senpai jauh lebih kuat dibandingkan dengan Eugeo-senpai?""......Itu sangat menyakitkan jika kau bertanya tentang hal itu..."Ketika Tizei tertawa riang, dia melihat ke belakang. Dia juga hanya dapat memperhatikan bagaimana patnernya mengurus valetnya. Tapi dia dapat mendengar sedikit dan bagian dari perkataan Kirito yang berkata dengan suara lembut."...Jadi, aku percaya bahwa hanya ada dua cara untuk bersiap melawan tebasan dari postur upper-level di High Norkia-style sebelum itu terjadi. Entah itu dari atas atau diagonal dari kanan atas...untuk gerakan yang lain maka akan membutuhkan langkah, jadi kau memiliki waktu untuk menangkisnya bahkan setelah melihatnya. Sejauh ini hanya antara tebasan dari atas atau diagonal kanan atas..."Baik, karena menaruh materi, Ronie sepertinya sangat antusias untuk mendengarkan juga.Membalikkan badan ke depan dengan senyuman, sebuah pemikiran muncul di kepala Eugeo.Tujuan Eugeo belajar tentang pedang adalah untuk bertemu kembali dengan Alice, sementara Tizei dan Ronie untuk menaikkan kehormatan keluarga mereka. Dan Kirito mengatakan bahwa tujuannya sama dengan Eugeo bagaimanapun dia bertanya.Tentu saja. Dia tidak memiliki keinginan untuk meragukan persahabatan mereka, tapi ada suatu prasangka yang dia tahu. Kirito tidak belajar ilmu pedang untuk demi mendapatkan sesuatu, tapi untuk menjadi master dari ilmu pedang itu sendiri. Itu sedikit berhubungan dengan manusia, Kirito, dan jenis ilmu pedang itu, Aincrad-style. Dia hanya percaya bahwa keduanya menjadi kesatuan yang sama.Sampai sekarang, Eugeo hanya dapat berpikir bahwa Raios dan Humbert akan menjadi lawannya di pertandingan resmi bulan depan. Tetapi, berpikir tentang itu, bagaimana pertandingan itu berjalan, itu akan sangat mungkin jika lawannya bukan mereka berdua, tapi patnernya dan gurunya juga, Kirito.Tentu saja, dia tidak yakin bahwa dia akan menang. Tapi sebelum itu, dia tidak dapat membayangkan situasi dimana dia harus serius mengayunkan pedang melawan Kirito. Cukup bayangkan hasilnya jika dia memegang pedang dan mengeluarkan seluruh kemampuannya."Ah, bukankah itu kolam bebek?"Tizei menunjuk dengan tangan kanannya kearah depan, membuat Eugeo sadar dari pikirannya. Mencari dimana tangan putih itu menunjuk arahnya, dia melihat kolam yang indah, dengan tanag yang tebal, dengan semak-semak yang pendek, itu sangat tepat menjadi tempat untuk makan."Ya, tempat itu bagus. Hey, Kirito, Ronie! Ayo kita makan siang di kolam bebek itu!"Ketika Eugeo berbalik dan berteriak, sebuah senyum yang biasa muncul di muka temannya yang sedang menaikkan tangan kanannya.Membuka kotak besar yang mereka terus bawa di rumput, keenpatnya duduk membentuk lingkaran."Aah...Aku lapar..."Kirito membuat sikap yang berlebihan yakni menekan di sekitar perutnya dan kedua gadis itu tertawa ketika membuka keranjang makanan yang mereka bawa, dengan cepat mengatur posisi makanan itu."Erm, kami yang membuat itu, jadi tidak tahu apakah itu sesuai dengan selera kalian atau tidak..."Dengan sikapnya yang biasa dapat dirasakan bahwa novice trainee Ronie Arabel sedikit malu ketika dia mengatur posisi piring itu. Jika gadis itu sepertinya mengerti elite swordsman-in-training yang berambut hitam tanpa cemberut saat dia pergi keluar pada hari ini, itu tidak perlu waktu yang lama untuk terbiasa dengan guru pembimbingnya.Sebuah menu mewah yang ditaruh di keranjang itu, termasuk potongan daging dan ikan dan juga keju yang dioles di roti putih, ayam goreng pedas dan kue yang dipenuhi dengan buah kering dan berry.Tizei mengecek Life dari makanan itu sementara Ronie mengtakan doa sebelum makan dan semuanya mengikutinya dengan kata, "Avi Admina"dengan Kirito yang mengambil makanan terlebih dahulu setelah berdoa. Menaruh bagian dari ayam goreng di mulutnya, dia mengunyahnya dengan mata tertutup sebelum berbicara dengan sopan."Ini, sangat lezat. Rasanya tidak terlalu sama dengan makanan dari Deer Leap, Ronie-kun, Tizei-kun.""Wah, benarkah?!"Dua gadis itu berteriak dengan wajah mereka berseri-seri, mengganti pandangannya dan tertawa senang. Eugeo perlahan mengambil juga dan menggigit ikan asap itu dan menaruhnya diantara potongan roti.Tidak seperti bekal dari Alice yang diantar padanya setiap hari, pada waktu lalu ketika dia masih mengayun kapak sendirian di hutan, rotinya memiliki rasa dari kota dengan mentega putih dioleskan. Dia tidak terbiasa dengan makanan kelas atas ketika sampai di pusat, tapi dia dapat mempertimbangkan kelezatannya sekarang. Ketika mempertimbangkan apakah dia dapat terbiasa, Eugeo mengangguk pada Tizei juga."Ya, ini sangat enak. Tapi bukankah sulit untuk mendapat banyak bahannya?""Ah...hmm, sebenarnya..."Tizei manghadap dia sekali lagi dan Ronie menjawab dengan rendah hati."Seperti yang kalian tahu, novice trainees tidak dapat pergi kecuali hari istirahat, jadi kami meminta Kirito-senpai dan dia membantu kami untuk membeli bahannya di bazaar pusat kemarin setelah sekolah. Eugeo-senpai selalu di perpustakaan, jadi...""Eh, a...aku mengerti, jadi itu yang terjadi."Tercegang, dia menatap Kirito yang sedang menghabiskan waktunya untuk menelan makanannya."Aku akan menemanimu untuk membeli jika kau memintanya...Tidak, sejak awal, jika kau telah akur dengan mereka, tidak ada alasan untuk kau bila lari sekarang! Apa yang membuat semua masalah berasal..."Tenaganya terkuras ketika hanya sedikit marah, Eugeo mengambil bagian terbesar dari kue buah dan menguyahnya."Aah, dan aku telah membuka mataku untuk hal itu...Juga, hal yang kukatakan. Aku berpikir bahwa aku yang terlalu khawatir untuk kasusmu, Swordsman-in-training Eugeo-dono.""Tidak ada kebutuhan yang kau tidak lakukan, huh..."Setelah melihat Kirito yang menyegir dari sebelahnya, dia berbalik kearah Tizei dan Ronie yang terkejut dan berbicara dengan mengeluh. "Orang ini selalu saja bersikap seperti ini sejak dulu. Itu juga sama sebelum kita mendaftar menjadi Zakkaria Guard Squadron dan perjalanan menuju Centoria, dia bertindak mencurigakan dan menakutkan saat pertama, tapi sebelum aku mengetahuinya, istri dan anak di pertanian dan penginapan menyayanginya. Jadi lebih baik kau berhati-hati dan tidak berakhir seperti itu, Ronie."Tetapi, sepertinya itu sudah terlambat saat novice trainee yang berambut merah itu menundukkan kepalanya dengan pipi yang sedikit kemerahan."Tidak, berakhir seperti itu, kau katakan...Kirito-senpai terlihat menakutkan, tapi aku menemukan bahwa dia adalah orang yang baik dan terbuka, jadi...""Ah, tentu saja, kau juga, Eugeo-senpai."Mengembalikan dengan senyuman tanpa energi kepada Tizei yang juga tersenyum, Eugeo memakan sesuap kue lainnya.Meski melakukan itu, dia terus melihat patnernya yang ada disisinya yang dengan tenang mengunyah makanan, berpikir bahwa apakah ada cara untuk menurunkan sikap pemuda ituItu ketika saat Tizei dan Ronie langsung berdiri dan membuka mulut mereka sambil berbicara dengan sopan."Erm... Eugeo-senpai, Kirito-senpai. Sebenarnya kami memiliki permintaan yang ingin kami tanya pada kalian berdua."Y-Ya? ...Apa itu?"Ketika Eugeo menggerakkan kepalanya ke sisi lain. Tizei menyibak rambutnya dan berbicara dengan dalam."Kami meminta maaf karena bertanya hal ini, tapi juga...ini tentang permintaan untuk mengganti guru pembimbing yang kau bilang waktu lalu, Swordsman-in-training Eugeo-dono, kami ingin kau untuk berbicara dengan managemen akademi untuk kepentingan kami...""Ap-Apa maksudnya?"Kehilangan kata sekali lagi, dia mencoba mengingat lagi jika dia pernah berkata seperti itu dan akhirnya mengingatnya. Itu benar, dia sepertinya mengingat berkata pada Ronie, "Aku pikir tidak apa-apa jika kau ingin aku berbicara dengan guru untukmu dan menggantir guru pembimbingmu", ketika Kirito membuatnya menunggu beberapa hari yang lalu.Jadi, apakah makanan mewah ini adalah hadiah perpisahan? Eugeo mencoba untuk mengkonfirmasinya tentang hal ini ketika membantah dengan kecemasan."Baiklah...apakah ini berarti kau keluar sebagai valetku...? Atau Kirito... atau bahkan keduanya...?"Saat mengatakan hal itu, Tizei dan Ronie mengangkat wajah mereka, memperlihatkan ekspresi bingung dengan cepat dan segera menggelengkan kepala mereka di waktu yang bersamaan. Tizei yang duduk di samping kiri Eugeo yang mulai berbicara pertama kali dab dia melakukan itu dengan panik."Itu tidak mungkin! Ini bukan untuk kami, itu sangat tidak masuk akal. Bahkan sebaliknya, ada banyak yang ingin bertukar agar bisa melayani sebagai valet kalian berdua... tidak, bukan itu yang aku inginkan, yang ingin mengganti adalah seorang gadis dari kamar kami di asrama. Namanya Frenica dan dia adalah gadis yang baik juga serius, serta