Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT....
Transcript of Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT....
![Page 1: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/1.jpg)
UNIVERSITAS INDONESIA
STRATEGI SOFTWARE PROCESS IMPROVEMENT:
STUDI KASUS PT XYZ
KARYA AKHIR
JOSHUA ROCKY TUAHTA PURBA
1506706566
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
JAKARTA
OKTOBER 2017
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 2: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/2.jpg)
UNIVERSITAS INDONESIA
STRATEGI SOFTWARE PROCESS IMPROVEMENT:
STUDI KASUS PT XYZ
KARYA AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Teknologi Informasi
JOSHUA ROCKY TUAHTA PURBA
1506706566
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
JAKARTA
OKTOBER 2017
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 3: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/3.jpg)
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya akhir ini adalah hasil karya saya sendiri,
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Joshua Rocky Tuahta Purba
NPM : 1506706566
Tanda Tangan :
Tanggal : 22 Juni 2017
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 4: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/4.jpg)
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Karya akhir ini diajukan oleh:
Nama : Joshua Rocky Tuahta Purba
NPM : 1506706566
Program Studi : Magister Teknologi Informasi
Judul Karya Akhir : Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT
XYZ
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Teknologi
Informasi pada Program Studi Magister Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu
Komputer, Universitas Indonesia.
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Dr. Ir. Eko Kuswardono Budiardjo, M.Sc. ( ........................ )
Penguji : Alex Ferdinansyah, M.Kom. ( ........................ )
Penguji : Dr.Eng. Mohamad Ivan Fanany, S.Si., M.Kom. ( ........................ )
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 22 Juni 2017
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 5: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/5.jpg)
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Akhir ini. Saya menyadari bahwa
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai
pada penyusunan Karya Akhir ini, sangatlah sulit bagi saya untuk
menyelesaikannya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Eko Kuswardono Budiardjo, M.Sc. selaku dosen pembimbing
yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran, untuk mengarahkan
saya dalam penyusunan Karya Akhir ini.
2. Bapak Alex Ferdinansyah, M.Kom. dan Bapak Dr.Eng. Mohamad Ivan
Fanany, S.Si., M.Kom. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik
konstruktif untuk revisi Karya Akhir ini.
3. Semua dosen lainnya dan staf administrasi Program Studi Magister
Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer - Universitas Indonesia atas
didikan dan bantuannya.
4. Rekan-rekan di PT XYZ, terutama Bapak RK, Bapak IWSY, Bapak IYB,
Bapak JW, dan Ibu TYS yang telah banyak membantu dalam usaha
memperoleh data yang saya perlukan.
5. Teman-teman seangkatan MTI-2015SB dan teman-teman satu bimbingan
Karya Akhir atas pertolongan, saran, dan kritiknya.
6. Ayah saya Ir. Rolettha Yahya Purba, MS dan Ibu saya Mitrawaty
Sembiring, SH atas bantuan dukungan material dan moral.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Karya Akhir ini membawa
manfaat bagi PT XYZ dan untuk pengembangan ilmu.
Jakarta, 22 Juni 2017
Penulis
( Joshua Rocky Tuahta Purba )
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 6: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/6.jpg)
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama : Joshua Rocky Tuahta Purba
NPM : 1506706566
Program Studi : Magister Teknologi Informasi
Fakultas : Fakultas Ilmu Komputer
Jenis Karya : Karya Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusive Royalty-
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT XYZ
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/
formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
memublikasikan karya akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap
mencantumkan saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 22 Juni 2017
Yang menyatakan,
( Joshua Rocky Tuahta Purba )
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 7: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/7.jpg)
vi Universitas Indonesia
ABSTRAK
Nama : Joshua Rocky Tuahta Purba
Program Studi : Magister Teknologi Informasi
Judul : Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT XYZ
Kelangsungan bisnis PT XYZ sangat tergantung pada SI/TI yang
dimanfaatkannya. Namun PT XYZ tidak memiliki proses pemeliharaan perangkat
lunak yang terdefinisi. Tidak tercapainya target pemeliharaan perangkat lunak
berpotensi menghambat pemanfaatan SI/TI, yang dapat merambat pada
terhambatnya proses bisnis yang menggunakan SI/TI tersebut.
Untuk mengatasi masalah manajemen pada pemeliharaan perangkat lunak, perlu
diketahui tingkat kematangan proses pemeliharaan terlebih dahulu, agar dapat
menyusun strategi SPI. Penelitian ini mengukur tingkat kematangan berdasarkan
S3m menggunakan S3mAssess. Strategi SPI akan disusun menggunakan tingkat
kematangan yang lebih tinggi dari saat ini.
Penelitian ini menghasilkan strategi SPI yang dapat digunakan sebagai saran
perbaikan bagi PT XYZ untuk meningkatkan kematangan proses pemeliharaan
perangkat lunaknya. Peningkatan kematangan proses tersebut diharapkan dapat
membantu dalam pencapaian visi dan misinya.
Kata Kunci : software process improvement, proses pemeliharaan perangkat
lunak, s3m, prinsip pareto
xvii + 408 halaman; 38 tabel; 22 gambar; 10 lampiran
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 8: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/8.jpg)
vii Universitas Indonesia
ABSTRACT
Name : Joshua Rocky Tuahta Purba
Study Program : Master of Information Technology
Title : Software Process Improvement Strategy: A Case Study of PT
XYZ
Business continuity of PT XYZ depends on the usage of IS/IT. However, PT XYZ
does not have defined processes for its software maintenance. Unachieved
maintenance target has potential to hamper the utilization of IS/IT, thus could
obstruct the business processes that depends on the IS/IT as well.
To solve the management problem of the software maintenance process, the
maturity level of current process need to be figured out first, so the SPI strategy
can be established. This research appraises maturity level based on S3m using
S3mAssess. The SPI strategy will be established using higher maturity level than the
current maturity level.
This research establishes the SPI strategy that will be used to as a suggestion for
improvement for PT XYZ to increase its maturity level of its software
maintenance process. The increase in maturity level is expected to help it in
achieving its vision and mission.
Keywords : software process improvement, software maintenance process, s3m,
pareto principle
xvii + 408 pages; 38 tables; 22 figures; 10 attachments
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 9: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/9.jpg)
viii Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................. v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
DAFTAR ISTILAH ............................................................................................. xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 2
1.2.1 Harapan Manajemen Terhadap Proses Pemeliharaan Perangkat
Lunak............................................................................................. 2
1.2.2 Realita Proses Pemeliharaan Perangkat Lunak ............................. 3
1.2.3 Identifikasi Masalah ...................................................................... 4
1.3 Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 8
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
1.6 Ruang Lingkup Penelitian......................................................................... 8
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................... 9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 11
2.1 Perangkat Lunak ..................................................................................... 11
2.2 Software Process ..................................................................................... 11
2.3 Pemeliharaan Perangkat Lunak ............................................................... 13
2.3.1 Software Maintenance Framework ............................................. 15
2.3.2 Proses Pemeliharaan Perangkat Lunak ....................................... 17
2.4 Software Process Improvement (SPI) ..................................................... 19
2.5 Capability Maturity Model Integration for Development (CMMI-DEV)
................................................................................................................. 20
2.5.1 Representasi Bertingkat (Staged Representation) ....................... 25
2.5.2 Representasi Berkelanjutan (Continuous Representation) ......... 27
2.6 Software Maintenance Maturity Model (S3m) ........................................ 27
2.7 Pemilihan Kerangka Kerja SPI ............................................................... 35
2.8 Appraisal atau Assessment untuk SPI ..................................................... 35
2.8.1 Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement
(SCAMPI) ................................................................................... 36
2.8.2 S3mAssess ....................................................................................... 36
2.9 Prinsip Pareto .......................................................................................... 38
2.10 Penelitian Sebelumnya ............................................................................ 40
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 10: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/10.jpg)
ix Universitas Indonesia
2.10.1 Software Maintenance Process Model and Contrastive Analysis40
2.10.2 Evaluating the Relationship Between Process Improvement and
Schedule Deviation in Software Maintenance ............................ 40
2.10.3 Critical Success Factors in Software Maintenance: A Case Study
..................................................................................................... 41
2.10.4 Beyond Productivity in Software Maintenance: Factors Affecting
Lead Time in Servicing Users' Requests ..................................... 41
2.10.5 Rangkuman Penelitian Sebelumnya ............................................ 41
2.11 Kerangka Teoretis ................................................................................... 43
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 45
3.1 Rancangan Penelitian .............................................................................. 45
3.1.1 Pengumpulan Data Awal............................................................. 47
3.1.2 Identifikasi Masalah .................................................................... 47
3.1.3 Tinjauan Pustaka ......................................................................... 47
3.1.4 Pengumpulan Data Penilaian ...................................................... 47
3.1.5 Penilaian Tingkat Kematangan ................................................... 47
3.1.6 Penyusunan Strategi SPI ............................................................. 48
3.1.7 Pembuatan Kesimpulan dan Saran .............................................. 48
3.2 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 48
3.2.1 Wawancara .................................................................................. 48
3.2.2 Studi Dokumen ........................................................................... 91
3.3 Objek Studi Kasus................................................................................... 91
3.3.1 Struktur Organisasi Departemen TI ............................................ 93
3.3.2 Fungsi Departemen Teknologi Informasi ................................... 93
3.4 Studi Kasus: Proses Pemeliharaan Perangkat Lunak ............................ 100
3.5 Jadwal Penelitian .................................................................................. 101
BAB 4 RANCANGAN DAN HASIL KAJIAN KPA S3M .............................. 103
4.1 Rancangan Kajian ................................................................................. 103
4.1.1 Pemetaan PA CMMI-SE/SW/IPPD/SS V1.1 ke KPA S3m ....... 105
4.1.2 Pemetaan PA CMMI-DEV V1.2 ke KPA S3m ......................... 107
4.1.3 Pemetaan PA CMMI-DEV V1.3 ke KPA S3m ......................... 110
4.2 Penjabaran Hasil Kajian ........................................................................ 129
4.2.1 Maintenance Process Focus (Pro1) .......................................... 129
4.2.2 Maintenance Process/Service Definition (Pro2) ....................... 140
4.2.3 Maintenance Training (Pro3) .................................................... 146
4.2.4 Maintenance Process Performance (Pro4) ............................... 151
4.2.5 Maintenance Innovation and Deployment (Pro5) ..................... 156
4.2.6 Event/Request Management (Req1) .......................................... 162
4.2.7 Maintenance Planning (Req2) .................................................. 168
4.2.8 Request/Software Monitoring and Control (Req3) ................... 184
4.2.9 SLA and Supplier Agreements Management (Req4) ................. 191
4.2.10 Predelivery and Transition Services (Evo1) ............................. 201
4.2.11 Operational Support Services (Evo2) ....................................... 212
4.2.12 Software Evolution and Correction Services (Evo3) ................ 219
4.2.13 Verification and Validation (Evo4) ........................................... 229
4.2.14 Configuration and Version Management (Sup1) ...................... 236
4.2.15 Process, Service, and Software Quality Assurance (Sup2)....... 241
4.2.16 Maintenance Measurement and Analysis (Sup3) ...................... 246
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 11: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/11.jpg)
x Universitas Indonesia
4.2.17 Causal Analysis and Problem Resolution (Sup4) ..................... 249
4.2.18 Software Rejuvenation, Migration, and Retirement (Sup5) ...... 252
4.3 Ringkasan Hasil Kajian......................................................................... 258
4.3.1 Tingkat Kematangan 0 .............................................................. 258
4.3.2 Tingkat Kematangan 1 .............................................................. 260
4.3.3 Tingkat Kematangan 2 .............................................................. 262
BAB 5 REKOMENDASI PERBAIKAN PROSES PEMELIHARAAN
PERANGKAT LUNAK ........................................................................ 267
5.1 Fase Initiating ....................................................................................... 267
5.2 Fase Diagnosing.................................................................................... 267
5.3 Fase Establishing .................................................................................. 270
5.3.1 Rekomendasi untuk Kategori Kelemahan ART (Tidak Ada
Artifak) ...................................................................................... 273
5.3.2 Rekomendasi untuk Kategori Kelemahan PRD (Tidak ada
Prosedur) ................................................................................... 275
5.3.3 Validasi Rekomendasi ............................................................... 276
5.4 Fase Acting ............................................................................................ 277
5.5 Fase Leveraging .................................................................................... 278
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 279
6.1 Kesimpulan ........................................................................................... 279
6.2 Saran ..................................................................................................... 280
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 281
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 12: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/12.jpg)
xi Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Target Aktivitas Pemeliharaan Perangkat Lunak .................................. 2
Tabel 1.2 Ringkasan Tiket Pemeliharaan Perangkat Lunak.................................. 3
Tabel 2.1 Kategori-kategori Pemeliharaan Perangkat Lunak ............................. 14
Tabel 2.2 Rangkuman Penelitian Sebelumnya .................................................... 42
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian .......................................................................... 45
Tabel 3.2 Pemilihan Narasumber Masing-masing KPA ..................................... 49
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara .......................................................... 50
Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................... 102
Tabel 4.1 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro1 ....................................... 130
Tabel 4.2 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro2 ....................................... 141
Tabel 4.3 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro3 ....................................... 147
Tabel 4.4 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro4 ....................................... 152
Tabel 4.5 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro5 ....................................... 157
Tabel 4.6 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req1 ...................................... 163
Tabel 4.7 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req2 ...................................... 169
Tabel 4.8 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req3 ...................................... 185
Tabel 4.9 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req4 ...................................... 192
Tabel 4.10 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo1 ...................................... 203
Tabel 4.11 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo2 ...................................... 213
Tabel 4.12 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo3 ...................................... 220
Tabel 4.13 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo4 ...................................... 230
Tabel 4.14 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Sup1 ...................................... 238
Tabel 4.15 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Sup2 ...................................... 242
Tabel 4.16 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Sup3 ...................................... 247
Tabel 4.17 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Sup4 ...................................... 250
Tabel 4.18 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Sup5 ...................................... 253
Tabel 4.19 Evaluasi Pencapaian Tingkat Kematangan 0 .................................... 258
Tabel 4.20 Evaluasi Pencapaian Tingkat Kematangan 1 .................................... 260
Tabel 4.21 Evaluasi Pencapaian Tingkat Kematangan 2 .................................... 262
Tabel 5.1 Praktek-praktek Tingkat Kematangan 1 Yang Tidak Tercapai
Sepenuhnya ....................................................................................... 268
Tabel 5.2 Kode dan Kategori Kelemahan Berdasarkan Kemiripan .................. 270
Tabel 5.3 Kelemahan-kelemahan yang Menyebabkan Tidak Tercapainya
Tingkat Kematangan 1 ...................................................................... 271
Tabel 5.4 Frekuensi Kumulatif Kelemahan Per Kategori ................................. 272
Tabel 5.5 Kategori Kelemahan Dipetakan Terhadap KPA ............................... 273
Tabel 5.6 Kategori Kelemahan ART dan Rekomendasinya ............................. 273
Tabel 5.7 Kategori Kelemahan PRD dan Rekomendasinya.............................. 275
Tabel 5.8 Validasi Rekomendasi dengan Kepala Departemen ......................... 276
Tabel 5.9 Dampak Rekomendasi Terhadap Kelemahan Pada Praktek-praktek di
Tingkat Kematangan 1 ...................................................................... 277
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 13: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/13.jpg)
xii Universitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram Fishbone Analisis Akar Masalah ....................................... 5
Gambar 2.1 Hubungan Antar Elemen Pemeliharaan Perangkat Lunak ............. 16
Gambar 2.2 Proses Pemeliharaan ....................................................................... 18
Gambar 2.3 Elemen-elemen Kerangka Kerja SPI .............................................. 20
Gambar 2.4 Struktur S3m Berdasarkan Deskripsi April & Abran (2008) .......... 29
Gambar 2.5 Diagram Flowchart Algoritma S3mAssess Berdasarkan Deskripsi
Paquette, April, & Abran (2006) .................................................... 37
Gambar 2.6 Kerangka Teoretis .......................................................................... 43
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian ........................................................... 46
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT XYZ .......................................................... 92
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Departemen TI................................................ 93
Gambar 4.1 Pemetaan PA dalam CMMI-SE/SW/IPPD/SS V1.1 ke KPA dalam
S3m Berdasarkan Deskripsi April & Abran (2008) ....................... 106
Gambar 4.2 Pemetaan PA dalam CMMI-DEV V1.2 ke KPA dalam S3m
Berdasarkan Pemetaan dari CMMI-SE/SW/IPPD/SS V1.1 ke S3m109
Gambar 4.3 Pemetaan PA dalam CMMI-DEV V1.3 ke KPA dalam S3m
Berdasarkan Pemetaan dari CMMI-DEV V1.2 ke S3m ................ 111
Gambar 4.4 Pemetaan SP dari QPM di CMMI-DEV V1.3 ke S3m ................. 116
Gambar 4.5 Pemetaan SP dari RSKM di CMMI-DEV V1.3 ke S3m ............... 118
Gambar 4.6 Pemetaan SP dari REQM di CMMI-DEV V1.3 ke S3m ............... 120
Gambar 4.7 Pemetaan SP dari RD di CMMI-DEV V1.3 ke S3m ..................... 123
Gambar 4.8 Pemetaan SP dari TS di CMMI-DEV V1.3 ke S3m ..................... 126
Gambar 4.9 Pemetaan SP dari DAR di CMMI-DEV V1.3 ke S3m .................. 127
Gambar 4.10 Pemetaan PA dalam CMMI-DEV V1.3 ke KPA dalam S3m
Berdasarkan Pemetaan Praktek-praktek ....................................... 128
Gambar 5.1 Kesenjangan Rating KPA Saat Ini dan Target untuk Tingkat
Kematangan 1 ............................................................................... 268
Gambar 5.2 Diagram Pareto Kelemahan Per Kategori .................................... 272
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 14: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/14.jpg)
xiii Universitas Indonesia
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Transkrip Wawancara Awal .......................................................... 284
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah .................................. 292
Lampiran C. Transkrip Wawancara Req1 ........................................................... 311
Lampiran D. Transkrip Wawancara Evo4 ........................................................... 318
Lampiran E. Transkrip Wawancara Sup2 ........................................................... 323
Lampiran F. Transkrip Wawancara Sup1 ........................................................... 325
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1, Sup2,
Sup3, Sup4, dan Sup5 .................................................................... 327
Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 .......................................... 374
Lampiran I. Transkrip Wawancara Pro1, Pro2, Pro3, Pro4, Pro5, dan Sup2 .... 389
Lampiran J. Jawaban Pertanyaan Req3 ............................................................. 405
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 15: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/15.jpg)
xiv Universitas Indonesia
DAFTAR ISTILAH
Artifak:
Bentuk nyata dari bukti objektif yang menunjukkan pekerjaan yang
dilakukan yang merupakan salah satu keluaran utama dari praktek atau
konsekuensi dari pelaksanaan praktek (Cahyadi, 2015, hal. xv).
Capability Level:
Lihat tingkat kemampuan.
Domain proses:
Pengelompokan besar dari proses-proses dalam model kematangan. Domain
proses dibagi menjadi area-area yang disebut dengan KPA. Beberapa model
kematangan akan membagi lagi KPA ke dalam road map (April & Abran,
2008, hal. 44-45).
Evo1:
KPA dalam S3m yang bernama Predelivery and Transition Services.
Evo2:
KPA dalam S3m yang bernama Operational Support Services.
Evo3:
KPA dalam S3m yang bernama Software Evolution and Correction Services.
Evo4:
KPA dalam S3m yang bernama Verification and Validation.
Key Process Area (KPA):
Sekumpulan praktek kunci yang berkaitan dengan domain aktivitas umum
yang sama (April & Abran, 2008, hal. 44).
Maintainability:
1. Kemudahan dalam melakukan pemeliharaan (Grubb & Takang, 2003,
hal. 6).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 16: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/16.jpg)
xv Universitas Indonesia
2. Kemampuan produk perangkat lunak untuk dimodifikasi. Modifikasi
termasuk koreksi, peningkatan, atau adaptasi perangkat lunak terhadap
perubahan dalam lingkungan serta perubahan requirement dan
spesifikasi fungsional (ISO/IEEE, 2006, hal. 3; IEEE Computer
Society, 2014, hal. 5-5).
Maturity Level:
Lihat tingkat kematangan.
Modification Request (MR):
Permintaan modifikasi SI/TI yang sudah ada.
Pro1:
KPA dalam S3m yang bernama Maintenance Process Focus.
Pro2:
KPA dalam S3m yang bernama Maintenance Process/Service Definition.
Pro3:
KPA dalam S3m yang bernama Maintenance Training.
Pro4:
KPA dalam S3m yang bernama Maintenance Process Performance.
Pro5:
KPA dalam S3m yang bernama Maintenance Innovation and Deployment.
Problem Report (PR):
Laporan masalah atau laporan insiden yang berhubungan dengan SI/TI.
Process Area (PA):
Sekumpulan praktek yang berkaitan dalam sebuah area yang, jika
diimplementasikan dengan benar, memenuhi sekumpulan tujuan yang
dianggap penting untuk membuat peningkatan dalam area tersebut (CMMI
Product Team, 2010, hal. ii).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 17: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/17.jpg)
xvi Universitas Indonesia
Produk kerja:
Apapun yang dihasilkan dari sebuah proses. Termasuk berkas, dokumen,
komponen, pekerjaan sedang berjalan, spesifikasi, tagihan, dan sebagainya,
yang dihasilkan selama dilakukannya proses, bukan hanya produk yang
disampaikan kepada pelanggan atau pengguna proses (April & Abran, 2008,
hal. 284).
Program comprehension:
Membaca dan memahami program-program untuk mengimplementasikan
perubahan (IEEE Computer Society, 2014, hal. 5-10).
Rating:
Angka pencapaian suatu praktek, KPA, atau domain proses dalam S3m yang
merupakan hasil kajian menggunakan metode S3mAssess.
Req1:
KPA dalam S3m yang bernama Event/Request Management.
Req2:
KPA dalam S3m yang bernama Maintenance Planning.
Req3:
KPA dalam S3m yang bernama Request/Software Monitoring and Control.
Req4:
KPA dalam S3m yang bernama SLA and Supplier Agreements Management.
S3m:
Software Maintenance Maturity Model. Merupakan model tingkat
kematangan yang dibuat khusus untuk pemeliharaan perangkat lunak
berskala kecil (yang tidak memerlukan manajemen proyek).
S3mAssess:
Metode penilaian (assessment) untuk S3m.
Sup1:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 18: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/18.jpg)
xvii Universitas Indonesia
KPA dalam S3m yang bernama Configuration and Version Management.
Sup2:
KPA dalam S3m yang bernama Process, Service and Software Quality
Assurance.
Sup3:
KPA dalam S3m yang bernama Maintenance Measurement and Analysis.
Sup4:
KPA dalam S3m yang bernama Causal Analysis and Problem Resolution.
Sup5:
KPA dalam S3m yang bernama Software Rejuvenation, Migration, and
Retirement.
Support Request (SR):
Permintaan dukungan dari pengguna SI/TI terhadap personil pemelihara
perangkat lunak, umumnya untuk ekstrak data operasional.
SWEBOK V3.0:
Guide to the Software Engineering Body of Knowledge, Version 3.0.
Tingkat kemampuan:
Pencapaian dari sebuah perbaikan proses dalam sebuah PA (CMMI Product
Team, 2010, hal. 436).
Tingkat kematangan:
1. Derajat perbaikan proses dalam sekumpulan PA yang sudah
ditentukan di mana semua tujuannya tercapai (CMMI Product Team,
2010, hal. 445). Ini adalah istilah yang digunakan dalam CMMI-DEV
V1.3.
2. Tingkat pencapaian proses dalam satu KPA. Ini adalah istilah yang
digunakan dalam S3m. Konsepnya berbeda dengan tingkat kematangan
pada CMMI-DEV V1.3, dan justru serupa dengan tingkat kemampuan
dalam CMMI-DEV V1.3.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 19: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/19.jpg)
1 Universitas Indonesia
BAB 1
PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang, identifikasi masalah, pertanyaan penelitian,
ruang lingkup, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan karya akhir ini.
1.1 Latar Belakang
PT XYZ merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang asuransi umum
di Indonesia. PT XYZ menetapkan visi yaitu “menjadi perusahaan terkemuka di
industri asuransi umum Indonesia dengan pangsa pasar yang profitable dan
menjadi pelopor dalam memberikan solusi bagi nasabah, mitra kerja dan
stakeholder di tahun 2020”. Misi-misi yang dirumuskan untuk mewujudkan visi
tersebut adalah:
1. Menyediakan solusi asuransi umum yang inovatif kepada nasabah, mitra
kerja dan stakeholder.
2. Berkomitmen untuk memberikan solusi yang bernilai tambah dengan
integritas, etika, dan layanan prima yang berstandar tinggi.
3. Terus berusaha untuk menjadi perusahaan idaman di Indonesia dengan
menghargai dan memberikan tantangan kepada karyawan kami.
Untuk mencapai visi dan misi di atas, PT XYZ memanfaatkan Sistem Informasi
(SI) dan Teknologi Informasi (TI). Salah satu SI yang dimiliki PT XYZ adalah
yang namanya disamarkan sebagai Sistem Informasi Asuransi Umum. Sistem
Informasi Asuransi Umum adalah SI core insurance, yaitu SI yang mampu
menangani seluruh proses bisnis perasuransian, antara lain: marketing,
underwriting, claim, finance, dan accounting. Sistem Informasi Asuransi Umum
bersifat key operational, yang berarti keberlangsungan bisnis PT XYZ bergantung
pada berjalannya Sistem Informasi Asuransi Umum.
Sistem Informasi Asuransi Umum dibangun oleh pihak ke-3, dan semenjak
operasionalnya Sistem Informasi Asuransi Umum di tahun 2006, semua kegiatan
pengembangan (development) perangkat lunak dan pemeliharaan (maintenance)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 20: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/20.jpg)
2
Universitas Indonesia
yang berkaitan dengan Sistem Informasi Asuransi Umum telah diserahkan
sepenuhnya kepada PT XYZ. Yang dimaksud dengan kegiatan pengembangan
perangkat lunak dan pemeliharaan di sini termasuk penambahan fitur
(pemeliharaan adaptif) dan perbaikan defect (pemeliharaan korektif). Penambahan
fitur dilakukan karena berubahnya proses bisnis PT XYZ sebagai penyesuaian
terhadap perubahan kondisi internal maupun eksternal perusahaan. Yang
dimaksud dengan perubahan kondisi internal adalah perubahan proses bisnis
karena alasan penyederhanaan proses bisnis organisasi. Yang dimaksud dengan
perubahan kondisi eksternal misalnya perubahan yang disebabkan bertambahnya
mitra bisnis yang perlu diintegrasikan proses bisnisnya ke dalam Sistem Informasi
Asuransi Umum.
1.2 Perumusan Masalah
Bagian ini menjelaskan harapan manajemen PT XYZ terhadap proses
pemeliharaan perangkat lunak yang dilakukannya, realita yang terjadi di lapangan,
dan identifikasi masalah yang terjadi karena adanya selisih antara harapan dan
realita tersebut.
1.2.1 Harapan Manajemen Terhadap Proses Pemeliharaan Perangkat Lunak
Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer Departemen TI di PT XYZ
(Lampiran B J24-J31), untuk mencapai tujuan bisnisnya, Departemen TI diberikan
target untuk proses pemeliharaan perangkat lunak berdasarkan kategori aktivitas
dan prioritas sebagai berikut:
Tabel 1.1 Target Aktivitas Pemeliharaan Perangkat Lunak
No. Kategori Prioritas Target Penyelesaian
1. Korektif Tinggi 1 hari
2. Korektif Sedang 3 hari
3. Korektif Rendah 7 hari
4. Adaptif Tinggi 30 hari
5. Adaptif Sedang 60 hari
6. Adaptif Rendah 90 hari
(Sumber: Wawancara dengan Manajer Departemen TI, telah diolah kembali)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 21: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/21.jpg)
3
Universitas Indonesia
Kategori aktivitas pada Tabel 1.1 di atas dibuat berdasarkan wawancara, yang
kemudian dikategorikan berdasarkan SWEBOK V3.0 (Guide to the Software
Engineering Body of Knowledge, Version 3.0). Berdasarkan SWEBOK V3.0
(IEEE Computer Society, 2014), pemeliharaan perangkat lunak dikelompokkan
berdasarkan aktivitas proaktif dan reaktif. Aktivitas proaktif memiliki dua
kategori, yaitu: pencegahan dan penyempurnaan. Aktivitas reaktif dibagi dua
kategori, yaitu: korektif dan adaptif. Karena aktivitas pemeliharaan perangkat
lunak yang bersifat proaktif di PT XYZ tidak diukur, maka yang memiliki target
hanya kegiatan reaktif (korektif dan adaptif).
Jika suatu aktivitas dalam pemeliharaan perangkat lunak tidak memenuhi target
penyelesaian yang diharapkan oleh manajemen di Tabel 1.1, maka hal tersebut
akan menghambat penyelesaian kegiatan pemeliharaan perangkat lunak lainnya.
Semakin banyak kegiatan pemeliharaan perangkat lunak yang tidak memenuhi
target, semakin terhambat kegiatan bisnis PT XYZ, karena bisnis perusahaan
sangat bergantung terhadap SI. Dengan terhambatnya kegiatan bisnis, maka
semakin besar potensi tidak tercapainya visi dan misi yang sudah ditentukan oleh
PT XYZ.
1.2.2 Realita Proses Pemeliharaan Perangkat Lunak
Mulai tahun 2015, Departemen TI PT XYZ menggunakan SI untuk ticketing yang
digunakan untuk melakukan pencatatan permasalahan yang perlu ditanganinya.
Berikut adalah ringkasan data tiket yang direkam dalam SI ticketing tersebut yang
berkaitan dengan pemeliharaan perangkat lunak:
Tabel 1.2 Ringkasan Tiket Pemeliharaan Perangkat Lunak
Tahun Kategori Prioritas Waktu Penyelesaian (Dalam Hari)
≤ 1 ≤ 3 ≤ 7 ≤ 30 ≤ 60 ≤ 90 > 90
2015 Korektif Sedang 142 86 127* 135* 37* 24* 60*
2015 Adaptif Sedang 0 0 1 0 1 1* 5*
2015 Adaptif Tinggi 0 0 0 0 0 0 1*
2016 Korektif Sedang 356 222 187* 153* 35* 18* 35*
2016 Adaptif Sedang 1 0 0 0 0 0 1*
2017 Korektif Sedang 38 26 33* 20* 4* 0 0
2017 Adaptif Sedang 0 0 1 0 0 0 0
(Sumber: SI Ticketing Departemen TI 17 Februari 2017, telah diolah kembali)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 22: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/22.jpg)
4
Universitas Indonesia
Dalam tabel di atas, tiket-tiket yang terlambat diberikan simbol bintang (*). Data
di Tabel 1.2 menunjukkan banyaknya tiket-tiket yang tidak terselesaikan sesuai
dengan harapan manajemen yang tertuang dalam Tabel 1.1. Di tahun 2015, yang
terlambat adalah: 383 tiket korektif prioritas sedang, 6 tiket adaptif prioritas
sedang, dan 1 tiket adaptif prioritas tinggi. Di tahun 2016, yang terlambat adalah:
428 tiket korektif prioritas sedang dan 1 tiket adaptif prioritas sedang. Di tahun
berjalan 2017, ada 57 tiket korektif prioritas sedang yang terlambat. Data ini
berarti proses pemeliharaan perangkat lunak di Departemen TI belum bisa
mencapai target yang ditentukan oleh manajemen.
1.2.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan data permasalahan di atas, maka dilakukan analis akar masalah untuk
menemukan penyebab tidak terpenuhinya ekspektasi manajemen terhadap proses
pemeliharaan perangkat lunak. Hasil analisis akar masalah diilustrasikan pada
Gambar 1.1 di bawah:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 23: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/23.jpg)
5
Universitas Indonesia
Pemeliharaan
perangkat lunak
tidak mencapai target
Produk
perangkat lunak
Proses
pemeliharaan
Lingkungan
PenggunaPersonil
pemeliharaan
Learning curve
tinggi
Requirement
kurang jelasProses masih
bersifat reaktif
Progress tidak
transparan
Backlog
jarang di-update
Tugas yang
berganti-ganti
Prioritas tugas
kurang jelas
Prioritas tugas
kurang jelas
Tool kurang
mendukung pemantauan
Program comprehension
sulit
Belum ada
standar coding
Sulit dimodifikasi
Tidak ada
standar coding
Banyak modul
yang perlu dipelajari
Jumlah personil
sedikit
Gambar 1.1 Diagram Fishbone Analisis Akar Masalah
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 24: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/24.jpg)
6
Universitas Indonesia
Domain-domain yang digunakan dalam analisis akar masalah pada Gambar 1.1
diambil dari Software Maintenance Framework (Grubb & Takang, 2003), yaitu:
pengguna, lingkungan, proses pemeliharaan, produk perangkat lunak, dan personil
pemeliharaan. Berikut penjelasan akar masalah masing-masing domain tersebut:
1.2.3.1 Pengguna
Untuk domain pengguna, masalah yang diidentifikasi adalah requirement yang
kurang jelas dan prioritas tugas yang kurang jelas. Jika requirement yang kurang
jelas, berarti hasil pengerjaannya berpotensi tidak sesuai dengan kebutuhan
pengguna, yang mengakibatkan perlunya pengerjaan ulang, dan berujung pada
terlambatnya penyelesaian tiket. Jika prioritas tugas kurang jelas, maka ada
potensi saat personil pemeliharaan mengerjakan tugas, prioritas tugas tersebut
diganti, yang mengakibatkan personil tersebut perlu berganti tugas, dan saat
kembali mengerjakan tugas awal tersebut harus melakukan program
comprehension lagi, yang berujung pada terlambatnya penyelesaian tiket.
1.2.3.2 Lingkungan
Tidak ada masalah yang berkaitan dengan domain lingkungan yang berhasil
diidentifikasi.
1.2.3.3 Proses Pemeliharaan
Untuk domain proses pemeliharaan, masalah yang diidentifikasi adalah proses
pemeliharaan yang masih bersifat reaktif, dan progress penyelesaian tiket tidak
transparan. Karena belum proses bersifat reaktif , belum mengetahui kelemahan
proses secara proaktif, maka perusahaan belum tahu area proses mana yang baik
dan mana yang buruk, yang berarti perusahaan tidak mengetahui strategi apa yang
perlu dilaksanakan untuk memperbaiki prosesnya agar target aktivitas
pemeliharaan perangkat lunak bisa dicapai. Penyebab tidak transparannya
progress adalah: maintenance backlog yang jarang di-update, dan tool yang
kurang mendukung pemantauan. Saat ini maintenance backlog hanya di-update
saat ada permintaan kepada manajer proyek Selain itu, tool yang digunakan untuk
mencatat progress maintenance backlog adalah spreadsheet Microsoft Excel, dan
project manager harus bertanya kepada masing-masing developer tentang
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 25: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/25.jpg)
7
Universitas Indonesia
progress. Hal-hal ini mengakibatkan tidak transparannya progress, baik kepada
manajer proyek maupun kepada pengguna. Progress yang tidak transparan
menghambat pemantauan dan pengendalian proses, yang berarti sulitnya
menentukan kapan harus melakukan corrective action agar target pemeliharaan
perangkat lunak tercapai.
1.2.3.4 Produk Perangkat Lunak
Untuk domain produk perangkat lunak, masalah yang diidentifikasi adalah
learning curve yang tinggi dan sulitnya melakukan modifikasi. Produk perangkat
lunak yang pemeliharaannya ditangani oleh Departemen TI, terutama SI core
insurance yang bernama Sistem Informasi Asuransi Umum, memerlukan learning
curve yang tinggi baik untuk pengguna maupun personil pemeliharaan. Hal ini
disebabkan SI tersebut mengandung modul-modul yang mencerminkan proses
bisnis dari banyak departemen (marketing, underwriting, claim, reinsurance,
accounting, dan finance). Selain itu, produk perangkat lunak tersebut juga sulit
dimodifikasi oleh personil pemeliharaan karena tidak adanya standar coding.
Tidak adanya standar coding ini mengakibatkan personil pemeliharaan
memerlukan waktu yang lama untuk melakukan program comprehension. Hal-hal
ini dapat mengakibatkan terlambatnya penyelesaian tiket, yang menyebabkan
tidak tercapainya target aktivitas pemeliharaan perangkat lunak.
1.2.3.5 Personil Pemeliharaan
Untuk domain personil pemeliharaan, masalah yang diidentifikasi adalah: jumlah
personil yang sedikit, sulitnya program comprehension, dan tugas yang berganti-
ganti. Jumlah personil yang sedikit berarti menumpuknya tiket yang harus
dikerjakan. Sulitnya program comprehension berarti personil pemeliharaan
memerlukan waktu yang lama untuk mengerti source code produk perangkat
lunak sebelum bisa melakukan perubahan, baik yang bersifat korektif maupun
adaptif. Hal ini disebabkan tidak adanya standar coding. Tugas yang berganti-
ganti disebabkan oleh kurang jelasnya prioritas pengerjaan tiket. Semua hal-hal ini
berpotensi menyebabkan tidak tercapainya target pemeliharaan perangkat lunak.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 26: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/26.jpg)
8
Universitas Indonesia
1.3 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan hasil identifikasi masalah didapat beberapa akar masalah. Akar
masalah yang diangkat dalam karya akhir ini adalah proses yang masih bersifat
reaktif. Karya akhir ini akan mengidentifikasi kelemahan proses pemeliharaan
perangkat lunak saat ini dengan cara melakukan kajian tingkat kematangan proses
tersebut. Dalam penelitiannya, Jung & Goldenson (2009) menyatakan bahwa
tingkat kematangan proses yang lebih tinggi dapat menyebabkan kinerja
pemeliharaan perangkat lunak yang lebih baik. Dengan demikian, pertanyaan
penelitian karya akhir ini adalah: “Bagaimana kondisi kematangan proses
pemeliharaan perangkat lunak di PT XYZ? Dan bagaimana strategi
perbaikan proses pemeliharaan perangkat lunak yang tepat untuk PT
XYZ?”
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Menilai kematangan proses pemeliharaan perangkat lunak di PT XYZ.
b. Mengidentifikasi kelemahan proses pemeliharaan perangkat lunak di PT
XYZ.
c. Merekomendasikan strategi Software Process Improvement (SPI) yang tepat
untuk PT XYZ.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Sebagai rekomendasi kepada PT XYZ untuk bahan perbaikan proses
pemeliharaan perangkat lunaknya, untuk membantu pencapaian visi dan
misinya.
b. Sebagai referensi tambahan untuk penelitian akademis terkait SPI.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 27: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/27.jpg)
9
Universitas Indonesia
a. Penelitian dibatasi dengan lingkup proses pemeliharaan perangkat lunak SI
core insurance Sistem Informasi Asuransi Umum yang dilakukan oleh
Departemen Teknologi Informasi PT XYZ.
b. Data yang digunakan dalam penelitian dibatasi dengan lingkup 1 Januari
2015 sampai 17 Februari 2017.
c. Implementasi dari strategi SPI yang direkomendasikan dari penelitian ini
tidak dinilai dalam penelitian ini.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya akhir ini disusun sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, identifikasi masalah,
pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang
lingkup penelitian, dan sistematika penulisan karya akhir ini.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas landasan teori yang akan digunakan, penelitian-
penelitian sebelumnya, teori tentang metodologi penelitian akan yang
digunakan, dan kerangka teoritis penelitian ini.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian
ini, yang berupa masukan, proses, dan keluaran yang diharapkan. Bab ini
juga membahas kondisi organisasi tempat studi kasus dilakukan, yaitu PT
XYZ.
BAB 4 Rancangan dan Hasil Kajian KPA S3m
Bab ini membahas analisis yang dilakukan terhadap data yang sudah
dikumpulkan, penilaian tingkat kematangan, dan profil tingkat
kematangan yang dihasilkan dari penilaian tersebut.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 28: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/28.jpg)
10
Universitas Indonesia
BAB 5 Rekomendasi Perbaikan Proses Pemeliharaan Perangkat Lunak
Bab ini membahas rekomendasi strategi SPI yang dihasilkan dari analisis
terhadap data yang sudah dikumpulkan.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyimpulkan penelitian yang sudah dilakukan dan saran
penelitian ke depan.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 29: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/29.jpg)
11 Universitas Indonesia
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas latar belakang, identifikasi masalah, pertanyaan penelitian,
ruang lingkup, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan karya akhir ini.
2.1 Perangkat Lunak
Menurut Pressman (2010, hal. 4), yang dimaksud dengan perangkat lunak adalah:
a. Kumpulan instruksi (program komputer) yang jika dieksekusi akan
menyediakan fungsi dan daya guna yang diinginkan.
b. Kumpulan struktur data yang memungkinkan program untuk memanipulasi
informasi secukupnya.
c. Informasi deskriptif baik dalam bentuk hard copy maupun formulir virtual
Kumpulan dokumen yang menggambarkan operasi dan penggunaan
program.
Menurut Sommerville (2011, hal. 6-7), terdapat dua jenis produk perangkat lunak:
a. Generic products, yang merupakan sistem stand-alone yang diproduksi oleh
organisasi pengembang dan dijual di pasar bebas kepada seluruh pelanggan
yang mampu membelinya.
b. Customized/bespoke products, merupakan sistem yang dibuat khusus atas
permintaan pelanggan tertentu.
Dalam konteks PT XYZ, SI core insurance yang dimilikinya termasuk ke kategori
perangkat lunak customized/bespoke product.
2.2 Software Process
Menurut Sommerville (2011, hal. 28) proses perangkat lunak (software process)
adalah sekumpulan aktivitas-aktivitas yang berhubungan yang berarah pada
produksi suatu produk perangkat lunak. Ada 4 aktivitas dasar yang umum pada
proses perangkat lunak (Sommerville, 2011, hal. 9), yaitu:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 30: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/30.jpg)
12
Universitas Indonesia
1. Software Specification (Spesifikasi Perangkat Lunak)
Klien dan pengembang mendefinisikan perangkat lunak yang akan
dihasilkan dan batasan-batasan operasinya.
2. Software Development (Pengembangan Perangkat Lunak)
Perangkat lunak dirancang dan diprogram.
3. Software Validation (Validasi Perangkat Lunak)
Perangkat lunak diperiksa dan dipastikan sudah sesuai dengan yang
dipersyaratkan klien.
4. Software Evolution (Evolusi Perangkat Lunak)
Perangkat lunak dimodifikasi untuk mencerminkan kebutuhan klien dan
pasar yang berubah.
Menurut Pressman (Pressman, 2010, hal. 14), proses perangkat lunak adalah
kerangka kerja untuk aktivitas, tindakan, dan tugas yang diperlukan untuk
membangun perangkat lunak berkualitas tinggi. Aktivitas bertujuan lebar,
misalnya komunikasi dengan pemangku kepentingan. Tindakan mencakup
sekumpulan tugas yang menghasilkan suatu produk kerja yang besar, misalnya
tindakan perancangan arsitektur menghasilkan rancangan model arsitektur. Tugas
berfokus pada tujuan kecil yang terdefinisi dengan baik yang memberikan hasil
nyata, contohnya melaksanakan unit test. Ada 5 aktivitas dalam kerangka kerja
proses rekayasa perangkat lunak generik (Pressman, 2010, hal. 15), yaitu:
1. Communication (Komunikasi)
Sebelum pekerjaan teknis apapun dimulai, sangat penting untuk
berkomunikasi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya.
Tujuannya adalah untuk memahami obyektif pemangku kepentingan untuk
proyek dan mengumpulkan requirement yang membantu untuk
mendefinisikan fitur dan fungsi dari perangkat lunak yang akan dibuat,
2. Planning (Perencanaan)
Membuat rencana proyek perangkat lunak (software project plan) yang
mendefinisikan pekerjaan rekayasa perangkat lunak dengan
menggambarkan tugas-tugas teknis yang harus dikerjakan, risiko yang
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 31: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/31.jpg)
13
Universitas Indonesia
mungkin, sumber daya yang diperlukan, produk kerja yang akan dihasilkan,
dan jadwal pekerjaan.
3. Modeling (Pemodelan)
Membuat model untuk meningkatkan pemahaman terhadap requirement
perangkat lunak dan untuk membuat rancangan yang dapat memenuhi
requirement tersebut.
4. Construction (Konstruksi)
Aktivitas ini merupakan gabungan dari pembuatan kode (code generation)
baik secara manual maupun berotomasi, dan pengujian yang diperlukan
untuk menyingkapkan galat dalam kode.
5. Deployment (Penyebaran/Pemasangan)
Perangkat lunak baik sebagai entitas yang lengkap maupun peningkatan
yang sebagian selesai (partially completed increment) diserahkan kepada
klien yang mengevaluasi produk tersebut dan memberikan umpan balik.
Dalam konteks SI core insurance PT XYZ, dari definisi Sommerville, saat ini
aktivitas dasar dalam proses perangkat lunak yang dilakukan adalah evolusi
perangkat lunak.
2.3 Pemeliharaan Perangkat Lunak
Menurut Edelstein (1993, hal. 94), pemeliharaan perangkat lunak adalah
modifikasi dari sebuah produk perangkat lunak setelah delivery, untuk mengoreksi
kesalahan, untuk meningkatkan kinerja atau atribut lainnya, atau sebagai
penyesuaian produk terhadap perubahan lingkungan.
Dalam ISO/IEC 14764:2006, pemeliharaan perangkat lunak didefinisikan sebagai
keseluruhan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyediakan dukungan
yang efektif biaya untuk suatu sistem perangkat lunak. Yang dimaksud dengan
keseluruhan adalah termasuk aktivitas sebelum delivery dan sesudah delivery.
Aktivitas pemeliharaan sebelum delivery antara lain: perencanaan operasi sesudah
delivery, dukungannya, dan penentuan logistiknya. Aktivitas pemeliharaan
sesudah delivery antara lain: modifikasi perangkat lunak, pelatihan, dan
mengoperasikan help desk (ISO/IEEE, 2006, hal. 4).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 32: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/32.jpg)
14
Universitas Indonesia
Berdasarkan ISO/IEC 14764:2006 dan SWEBOK V3.0, pemeliharaan perangkat
lunak dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Kategori-kategori Pemeliharaan Perangkat Lunak
Correction Enhancement
Proactive Preventive Perfective
Reactive Corrective Adaptive
Sumber: SWEBOK V3.0 (IEEE Computer Society, 2014, hal. 5-4)
Masing-masing kategori dari Tabel 2.1 di atas dijelaskan sebagai berikut (IEEE
Computer Society, 2014, hal. 5-3 -- 5-4):
a. Corrective Maintenance (Pemeliharaan Korektif), modifikasi atau perbaikan
yang bersifat reaktif yang dilakukan setelah delivery sebagai koreksi
terhadap masalah yang ditemukan.
b. Adaptive Maintenance (Pemeliharaan Adaptif), modifikasi produk
perangkat lunak setelah delivery untuk menjaga agar tetap dapat digunakan
dalam kondisi lingkungan yang berubah.
c. Perfective Maintenance (Pemeliharaan Penyempurnaan), modifikasi produk
perangkat lunak setelah delivery untuk memberikan peningkatan kepada
pengguna, meningkatkan dokumentasi program, dan coding ulang untuk
meningkatkan kinerja perangkat lunak, maintainability, atau atribut-atribut
perangkat lunak lainnya.
d. Preventive Maintenance (Pemeliharaan Pencegahan), modifikasi produk
perangkat lunak setelah delivery untuk mendeteksi dan koreksi kesalahan
laten, sebelum menjadi kesalahan operasional.
Menurut Sommerville (2011, hal. 242), pemeliharaan perangkat lunak adalah
proses umum untuk mengubah sistem setelah delivery. Menurut Sommerville ada
3 jenis pemeliharaan perangkat lunak:
1. Fault Repairs (Perbaikan Kesalahan), yaitu koreksi kesalahan baik
kesalahan coding, kesalahan perancangan, maupun kesalahan requirement.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 33: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/33.jpg)
15
Universitas Indonesia
2. Environmental Adaptation (Adaptasi Lingkungan), terjadi karena adanya
perubahan pada lingkungan dari sistem, seperti: perangkat keras, platform
sistem operasi, atau perangkat lunak pendukung lainnya.
3. Functionality Addition (Penambahan Fungsionalitas), terjadi karena sistem
harus menyesuaikan terhadap perubahan bisnis atau organisasional.
Dalam konteks PT XYZ, kategori pemeliharaan perangkat lunak berdasarkan
ISO/IEC 14764:2006 yang diukur adalah yang bersifat reaktif saja, yaitu korektif
dan adaptif. Semua jenis pemeliharaan perangkat lunak berdasarkan Sommerville
dilakukan di PT XYZ.
2.3.1 Software Maintenance Framework
Yang dimaksud dengan Software Maintenance Framework adalah konteks dan
lingkungan tempat terlaksananya aktivitas-aktivitas pemeliharaan perangkat
lunak. Elemen-elemen dari Software Maintenance Framework adalah: pengguna,
lingkungan, proses pemeliharaan, produk perangkat lunak, dan personil
pemeliharaan. Perubahan atau interaksi antara elemen-elemen tersebut
menyebabkan berevolusinya produk perangkat lunak, dan dengan demikian
menyebabkan timbulnya masalah pemeliharaan (Grubb & Takang, 2003, hal. 29).
Hubungan antara elemen-elemen tersebut diilustrasikan pada Gambar 2.1 di
bawah.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 34: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/34.jpg)
16
Universitas Indonesia
Maintenance
Process &Personnel
Organisational environment User environment
Operationalenvironment
Software
Indirect influence
Direct influence
Gambar 2.1 Hubungan Antar Elemen Pemeliharaan Perangkat Lunak
Sumber: (Grubb & Takang, 2003, hal. 30)
Tiga jenis hubungan besar yang dapat diidentifikasi dalam Software Maintenance
Framework adalah: produk dengan lingkungan, produk dengan pengguna, dan
produk dengan personil pemeliharaan. Berikut adalah penjelasan hubungan antara
masing-masing elemen tersebut (Grubb & Takang, 2003, hal. 29-31):
a. Hubungan antara produk dengan lingkungan terjadi karena produk
perangkat lunak tidak berdiri di ruang hampa, melainkan disokong oleh
lingkungan organisasi dan operasional.
b. Hubungan antara produk dengan pengguna terjadi karena salah satu tujuan
produk perangkat lunak adalah untuk memenuhi kebutuhan penggunanya.
c. Hubungan antara produk dengan personil pemeliharaan terjadi karena
personil pemeliharaan adalah medium terjadinya perubahan pada produk
perangkat lunak. Perubahan pada elemen-elemen seperti requirement
pengguna, proses pemeliharaan, atau lingkungan organisasi dan operasional,
akan menyebabkan perlunya perubahan pada produk perangkat lunak.
Namun produk perangkat lunak tidak akan berubah sampai personil
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 35: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/35.jpg)
17
Universitas Indonesia
pemeliharaan mengimplementasikan perubahan tersebut. Jenis dari proses
pemeliharaan dan sifat dari personil pemeliharaan akan mempengaruhi
kualitas dari perubahan.
2.3.2 Proses Pemeliharaan Perangkat Lunak
Menurut April, Hayes, Abran, & Dumke (2005) banyak organisasi perangkat
lunak yang tidak memiliki proses-proses yang terdefinisi untuk kegiatan
pemeliharaan perangkat lunaknya. Menurut April & Abran (2009, hal. 73), hal ini
mengakibatkan manajemen yang bergaya krisis (crisis management style) dan
tidak terencananya pemeliharaan perangkat lunak.
Proses pemeliharaan perangkat lunak menyediakan aktivitas-aktivitas yang
dibutuhkan dalam pemeliharaan perangkat lunak, dan masukan atau keluaran yang
mendetail dari aktivitas-aktivitas tersebut. Proses pemeliharaan terdiri dari:
implementasi proses, analisis masalah dan modifikasi, implementasi modifikasi,
ulasan/penerimaan pemeliharaan, migrasi, dan retirement (ISO/IEEE, 2006, hal.
5).
Proses pemeliharaan dimulai dari implementasi proses di mana perencanaan untuk
pemeliharaan dilaksanakan dan berakhir dengan dipensiunkannya produk
perangkat lunak. Tujuan dari proses pemeliharaan perangkat lunak adalah untuk
memodifikasi perangkat lunak yang sudah ada dengan mempertahankan
integritasnya (ISO/IEEE, 2006, hal. 34).
Proses pemeliharaan perangkat lunak diilustrasikan dalam Gambar 2.2 sebagai
berikut:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 36: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/36.jpg)
18
Universitas Indonesia
Process Implementation
1
Migration5
Retirement6
Problem and Modification Analysis
2
Maintenance Review/Acceptance
4
Modification Implementation
3
Gambar 2.2 Proses Pemeliharaan
Sumber: ISO/IEC 14764:2006 (ISO/IEEE, 2006, hal. 6)
Berikut adalah penjelasan masing-masing elemen dalam proses pemeliharaan
perangkat lunak:
1. Process Implementation (Implementasi Proses)
Dalam implementasi proses, maintainer menyusun rencana-rencana dan
prosedur-prosedur yang akan dieksekusi selama proses pemeliharaan
perangkat lunak. Rencana pemeliharaan perangkat lunak seharusnya dibuat
secara paralel dengan rencana pengembangan perangkat lunak. Dalam
aktivitas ini maintainer juga seharusnya membuat hubungan organisasi yang
diperlukan.
2. Problem and Modification Analysis (Analisis Masalah dan Modifikasi)
Aktivitas ini dan aktivitas-aktivitas sesudahnya diaktifkan setelah serah
terima perangkat lunak, dan akan dilaksanakan secara iteratif jika
diperlukan.
3. Modification Implementation (Implementasi Modifikasi)
Dalam aktivitas ini maintainer mengembangkan dan menguji modifikasi
untuk produk perangkat lunak.
4. Maintenance Review/Acceptance (Ulasan/Penerimaan Pemeliharaan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 37: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/37.jpg)
19
Universitas Indonesia
Aktivitas ini memastikan bahwa modifikasi terhadap sistem sudah benar dan
dilaksanakan sesuai dengan standar yang sudah disetujui dan menggunakan
metodologi yang benar.
5. Migration (Migrasi)
Sistem mungkin harus dimodifikasi agar bisa dijalankan di lingkungan yang
berbeda. Untuk memindahkan sistem ke lingkungan yang berbeda,
maintainer perlu menentukan tindakan-tindakan yang diperlukan agar
migrasi sukses, dan kemudian mengembangkan dan mendokumentasikan
langkah-langkah yang diperlukan untuk melaksanakan migrasi.
6. Retirement (Pensiun)
Saat perangkat lunak sudah mencapai akhir dari daur hidup bergunanya,
maka perangkat lunak tersebut harus dipensiunkan (retired). Diperlukan
analisis untuk membantu mengambil keputusan untuk memensiunkan
perangkat lunak. Analisis ini biasanya berupa analisis nilai ekonomi dan
bisa dimasukkan ke dalam rencana retirement. Produk perangkat lunak bisa
diganti dengan produk lain, namun dalam beberapa kasus tidak akan diganti.
Maintainer perlu mempertimbangkan cara untuk mengakses data dari
produk perangkat lunak yang dipensiunkan tersebut.
2.4 Software Process Improvement (SPI)
SPI adalah sebuah program kerja yang dirancang untuk meningkatkan kinerja dan
kematangan dari proses pengembangan perangkat lunak sebuah organisasi dan
programnya. Tujuan SPI adalah agar organisasi bisa mencapai tujuan bisnis
utamanya seperti memasarkan perangkat lunaknya secara lebih cepat, mengurangi
atau menghapus proses yang tidak penting (O'Regan, 2011).
SPI adalah suatu model framework (kerangka kerja) yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas dari produk perangkat lunak yang dibangun dengan
memperbaiki proses pengembangan menjadi lebih baik, yang kemudian
menghasilkan pembiayaan produksi yang lebih efisien serta mempercepat waktu
untuk memasarkan (time to market). Industri perangkat lunak sudah menyadari
bahwa SPI sangat memberikan kesuksesan yang sangat memberikan perubahan
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 38: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/38.jpg)
20
Universitas Indonesia
yang signifikan dalam membantu suksesnya proyek pengembangan perangkat
lunak (Unterkalmsteiner, Gorschek, Islam, Cheng, Permadi, & Feldt, 2012).
Softwareprocess
Assessment
Capability determination
Improvement strategy
Is examined
by
Identifies capabilities, strengths, and weaknesses of
Identifies changes to
Identifies maturity ofSuggests improvement approach for
Leads to Leads to
Is a foundation for
Gambar 2.3 Elemen-elemen Kerangka Kerja SPI
Sumber: (Pressman, 2010, hal. 788)
Kerangka kerja SPI pada Gambar 2.3 di atas mendefinisikan (Pressman, 2010, hal.
787):
a. Sekumpulan karakteristik yang harus ada jika ingin mencapai proses
perangkat lunak yang efektif.
b. Metode untuk memeriksa keberadaan karakteristik-karakteristik tersebut.
c. Mekanisme untuk meringkas hasil pemeriksaan.
d. Strategi untuk membantu organisasi perangkat lunak dalam
mengimplementasikan karakteristik-karakteristik proses yang masih lemah
atau yang belum ditemukan.
2.5 Capability Maturity Model Integration for Development (CMMI-DEV)
Kerangka kerja SPI memiliki beberapa model yang sering digunakan, salah
satunya adalah Capability Maturity Model Integration (CMMI) oleh Software
Engineering Institute (SEI). CMMI dapat digunakan sebagai kumpulan
karakteristik suatu proses pengembangan perangkat lunak, yang kemudian dapat
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 39: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/39.jpg)
21
Universitas Indonesia
juga dijadikan sebagai metode untuk melakukan penilaian dari proses yang
berjalan. Hasil dari penilaian tersebut disebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk
memandu organisasi untuk membuat suatu strategi SPI.
Menurut de Vasconcelos, de la Vara, Sánchez, & Pastor (2012, hal. 194), CMMI-
DEV adalah panduan untuk perbaikan proses yang berkesinambungan dalam
mengembangkan produk atau layanan. CMMI-DEV adalah salah satu model
kematangan (maturity model) yang paling banyak digunakan.
Penekanan CMMI-DEV adalah pada pekerjaan yang diperlukan untuk
membangun dan merawat produk secara keseluruhan. CMMI-DEV mencakup
praktek-praktek untuk seluruh daur hidup produk, mulai dari konsepsi, delivery,
sampai pemeliharaan (CMMI Product Team, 2010, hal. 3). CMMI-DEV
mencakup manajemen proyek, manajemen proses, rekayasa sistem (systems
engineering), rekayasa perangkat lunak (hardware engineering), rekayasa
perangkat lunak (software engineering), dan proses-proses pendukung lainnya
yang digunakan dalam pengembangan dan pemeliharaan (CMMI Product Team,
2010, hal. 8).
Ada 4 domain proses dalam CMMI-DEV:
1. Process Management
Domain proses ini mencakup aktivitas-aktivitas lintas proyek yang
berhubungan dengan mendefinisikan, perencanaan, deploying,
implementasi, pemantauan, pengendalian, penilaian, pengukuran, dan
peningkatan proses-proses. Area-area prosesnya adalah: Organizational
Process Definition (OPD), Organizational Process Focus (OPF),
Organizational Performance Management (OPM), Organizational Process
Performance (OPP), dan Organizational Training (OT).
2. Project Management
Domain proses ini mencakup aktivitas-aktivitas manajemen proyek yang
berhubungan dengan perencanaan, pemantauan, dan pengendalian proyek.
Area-area prosesnya adalah: Integrated Project Management (IPM), Project
Monitoring and Control (PMC), Project Planning (PP), Quantitative
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 40: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/40.jpg)
22
Universitas Indonesia
Project Management (QPM), Requirements Management (REQM), Risk
Management (RSKM), dan Supplier Agreement Management (SAM).
3. Engineering
Domain proses ini mencakup aktivitas-aktivitas pengembangan dan
pemeliharaan. Area-area prosesnya adalah: Product Integration (PI),
Requirements Development (RD), Technical Solution (TS), Validation
(VAL), dan Verification (VER).
4. Support
Domain proses ini mencakup aktivitas-aktivitas yang mendukung
pengembangan dan pemeliharaan. Area-area prosesnya adalah: Causal
Analysis and Resolution (CAR), Configuration Management (CM),
Decision Analysis and Resolution (DAR), Measurement and Analysis (MA),
dan Process and Product Quality Assurance (PPQA).
Ada 22 Process Area (PA) dalam CMMI-DEV (CMMI Product Team, 2010):
1. Causal Analysis and Resolution (CAR)
Tujuan dari CAR adalah untuk mengidentifikasi penyebab dari suatu akibat
dan mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja proses.
2. Configuration Management (CM)
Tujuan dari CM adalah untuk membuat dan menjaga integritas dari produk
kerja menggunakan identifikasi konfigurasi, kendali konfigurasi, accounting
status konfigurasi, dan audit konfigurasi.
3. Decision Analysis and Resolution (DAR)
Tujuan dari DAR adalah untuk menganalisis keputusan-keputusan yang
dimungkinkan dengan menggunakan proses evaluasi formal yang
mengevaluasi alternatif-alternatif yang telah teridentifikasi terhadap kriteria-
kriteria yang telah ditentukan.
4. Integrated Project Management (IPM)
Tujuan dari IPM adalah untuk menyusun dan mengatur proyek dan
keterlibatan para pemangku kepentingan yang relevan berdasarkan suatu
proses yang terintegrasi yang terdefinisi yang telah disesuaikan (tailored)
dari kumpulan proses-proses standar organisasi tersebut.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 41: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/41.jpg)
23
Universitas Indonesia
5. Measurement and Analysis (MA)
Tujuan dari MA adalah untuk mengembangkan dan menyokong suatu
kemampuan untuk mengukur yang digunakan untuk mendukung kebutuhan
informasi pihak manajemen.
6. Organizational Process Definition (OPD)
Tujuan dari OPD adalah untuk menyusun dan memelihara sekumpulan aset
proses organisasi, standar lingkungan kerja, dan aturan dan pedoman
(guidelines) yang dapat digunakan oleh tim.
7. Organizational Process Focus (OPF)
Tujuan dari OPF adalah untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan
menyebarkan perbaikan-perbaikan dari proses-proses organisasi
berdasarkan pada pemahaman yang mendalam dari kekuatan dan kelemahan
saat ini pada proses-proses organisasi dan aset-aset prosesnya.
8. Organizational Performance Management (OPM)
Tujuan dari OPM adalah untuk mengatur kinerja organisasi secara proaktif
untuk memenuhi tujuan-tujuan bisnisnya.
9. Organizational Process Performance (OPP)
Tujuan dari OPP adalah untuk menyusun dan memelihara pemahaman
kuantitatif dari kinerja proses-proses terpilih dalam kumpulan proses standar
organisasi dalam mendukung pencapaian tujuan kualitas dan kinerja proses,
dan untuk menyediakan data kinerja proses, baseline, dan model-model
untuk mengatur proyek-proyek organisasi secara kuantitatif.
10. Organizational Training (OT)
Tujuan dari OT adalah untuk mengembangkan keterampilan dan
pengetahuan dari orang-orang sehingga mereka bisa melaksanakan perannya
secara efektif dan efisien.
11. Product Integration (PI)
Tujuan dari PI adalah untuk merakit produk dari komponen-komponen
produk, memastikan bahwa produk yang terintegrasi sudah berperilaku
benar (yaitu memiliki fungsionalitas dan atribut-atribut kualitas yang
dipersyaratkan), dan men-deliver produk.
12. Project Monitoring and Control (PMC)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 42: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/42.jpg)
24
Universitas Indonesia
Tujuan dari PMC adalah untuk menyediakan pemahaman tentang progres
proyek sehingga tindakan korektif (corrective actions) yang tepat dapat
diambil saat kinerja proyek menyimpang secara signifikan dari yang
direncanakan.
13. Project Planning (PP)
Tujuan dari PP adalah untuk menyusun dan memelihara rencana-rencana
yang mendefinisikan aktivitas-aktivitas proyek.
14. Process and Product Quality Assurance (PPQA)
Tujuan dari PPQA adalah untuk menyediakan wawasan (insight) proses-
proses dan produk kerja yang berkaitan, kepada staf dan manajemen.
15. Quantitative Project Management (QPM)
Tujuan dari QPM adalah untuk mengatur secara kuantitatif proyek-proyek
untuk mencapai tujuan kualitas proyek dan kinerja proses yang telah
ditentukan.
16. Requirements Development (RD)
Tujuan dari RD adalah untuk memancing, menganalisis, dan menyusun
persyaratan pelanggan, produk, dan komponen produk.
17. Requirements Management (REQM)
Tujuan dari REQM adalah untuk mengatur persyaratan dari produk proyek
dan komponen produk untuk memastikan keselarasan antara persyaratannya
dengan rencana proyek dan produk kerja.
18. Risk Management (RSKM)
Tujuan dari RM adalah untuk mengidentifikasi potensi masalah sebelum
terjadi, sehingga aktivitas penanganan risiko dapat direncanakan dan
dilaksanakan saat dibutuhkan di sepanjang umur produk atau proyek, untuk
memitigasi dampak buruknya terhadap pencapaian tujuan.
19. Supplier Agreement Management (SAM)
Tujuan dari SAM adalah untuk mengatur akuisisi produk dan layanan dari
pemasok.
20. Technical Solution (TS)
Tujuan dari TS adalah untuk memilih, merancang, dan
mengimplementasikan solusi dari persyaratan. Solusi, rancangan, dan
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 43: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/43.jpg)
25
Universitas Indonesia
implementasi mencakup produk, komponen produk, dan proses-proses yang
berkaitan dengan siklus hidup produk.
21. Validation (VAL)
Tujuan dari VAL adalah untuk mendemonstrasikan bahwa produk atau
komponen produk memenuhi penggunaan yang semestinya (intended use),
pada saat ditempatkan pada lingkungan yang semestinya (intended
environment).
22. Verification (VER)
Tujuan dari VER adalah untuk memastikan bahwa produk kerja yang
terpilih sudah memenuhi persyaratan-persyaratan yang sudah ditentukan.
Ada dua representasi dalam CMMI-DEV, yaitu bertingkat (staged) dan
berkelanjutan (continuous). Perbedaan utama antara Staged Representation dan
Continuous Representation terletak pada PA yang dinilai. Pada Staged
Representation, semua area proses yang terdapat dalam satu tingkat kematangan
harus dipenuhi, sedangkan pada Continuous Representation area proses yang
dipenuhi dipilih tergantung pada kebutuhan organisasi.
2.5.1 Representasi Bertingkat (Staged Representation)
Representasi ini menggunakan tingkat kematangan (Maturity Level) untuk
mengukur perbaikan proses. Tingkat kematangan ini diterapkan pada organisasi
secara keseluruhan. Representasi ini memiliki 5 tingkat kematangan (CMMI
Product Team, 2010, hal. 27-29; Chrissis, Konrad, & Shrum, 2011, hal. 42-44),
yaitu:
1. Maturity Level 1: Initial
Pada tingkat kematangan 1, proses-proses biasanya ad hoc dan kacau.
Organisasi biasanya tidak menyediakan lingkungan yang stabil untuk
mendukung proses. Kesuksesan organisasi bergantung pada kompetensi dan
heroik dari orang-orang dalam organisasi dan bukan karena penggunaan
proses yang terbukti. Biarpun kacau, organisasi tingkat kematangan 1 sering
menghasilkan produk dan layanan yang bisa digunakan, tapi sering
melampaui anggaran dan jadwal yang terdokumentasi dalam rencana.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 44: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/44.jpg)
26
Universitas Indonesia
2. Maturity Level 2: Managed
Pada tingkat kematangan 2, proyek-proyek sudah memastikan bahwa
proses-proses sudah direncanakan dan dieksekusi sesuai dengan kebijakan,
proyek mempekerjakan orang yang berkeahlian dan memiliki sumber daya
yang memadai untuk menghasilkan keluaran yang terkendali, melibatkan
pemangku kepentingan yang relevan, dimonitor, dikendalikan, dan ditinjau,
dan dievaluasi kepatuhannya terhadap gambaran proses. Disiplin proses
yang dicerminkan dari tingkat kematangan 2 membantu untuk memastikan
bahwa praktek-praktek yang sudah ada terjaga saat organisasi mengalami
tekanan. Saat praktek-praktek ini terjaga, proyek-proyek dilakukan dan
dikelola sesuai dengan dokumentasi rencananya.
3. Maturity Level 3: Defined
Proses terkarakterisasi dengan baik dan dipahami, dan digambarkan dalam
standar, prosedur, tool, dan metode-metode. Kumpulan proses standar
organisasi, yang merupakan dasar dari tingkat kematangan 3, dibuat dan
ditingkatkan seiring waktu. Proses-proses standar ini digunakan untuk
membuat konsistensi di seluruh organisasi. Proyek-proyek membuat proses
terdefinisinya dengan menyesuaikan dari kumpulan proses standar
organisasi berdasarkan panduan penyesuaian.
4. Maturity Level 4: Quantitatively Managed
Pada tingkat kematangan 4, organisasi dan proyek-proyek membuat tujuan
kuantitatif untuk kualitas dan kinerja proses dan menggunakannya sebagai
kriteria dalam pengelolaan proyek. Tujuan kuantitatif berdasar pada
kebutuhan pelanggan, pengguna akhir, organisasi, dan pengimplementasi
proses. Kualitas dan kinerja proses dipahami sebagai istilah-istilah statistik
dan dikelola sepanjang berjalannya proyek.
5. Maturity Level 5: Optimizing
Pada tingkat kematangan 5, organisasi memperbaiki prosesnya secara
berkesinambungan berdasarkan pada pemahaman kuantitatif dari tujuan
bisnisnya dan kebutuhan kinerjanya. Organisasi menggunakan pendekatan
kuantitatif untuk memahami variasi yang inheren dalam proses dan
penyebab dari hasil proses.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 45: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/45.jpg)
27
Universitas Indonesia
2.5.2 Representasi Berkelanjutan (Continuous Representation)
Representasi ini menggunakan tingkat kemampuan (Capability Level) untuk
mengukur perbaikan proses. Tingkat kemampuan diterapkan pada masing-masing
area proses. Representasi ini memiliki 5 tingkat kemampuan (CMMI Product
Team, 2010, hal. 24-25; Chrissis, Konrad, & Shrum, 2011, hal. 35-36):
1. Capability Level 0: Incomplete
PA belum diterapkan atau diterapkan sebagian. Satu atau lebih specific goal
dari PA tidak terpenuhi dan tidak ada generic goal yang ada untuk tingkat
ini karena tidak ada alasan untuk menginstitusikan (institutionalize) proses
yang dilakukan sebagian.
2. Capability Level 1: Performed
Proses yang terlaksana (performed process) adalah proses yang
menyelesaikan pekerjaan untuk menghasilkan produk kerja. Specific goal
dari PA terpenuhi.
3. Capability Level 2: Managed
Proses yang dikelola (managed process) adalah proses yang dilakukan
terencana dan dieksekusi sesuai dengan kebijakan, mempekerjakan orang
yang berkeahlian yang memiliki sumber daya yang memadai untuk
menghasilkan keluaran yang terkendali, melibatkan pemangku kepentingan
yang relevan, dipantau, dikendalikan, dan ditinjau, dan dievaluasi
kepatuhannya terhadap gambaran proses.
4. Capability Level 3: Defined
Proses yang terdefinisi (defined process) adalah proses yang dikelola yang
disesuaikan (tailored) dari kumpulan proses standar milik organisasi
berdasarkan panduan penyesuaian dari organisasi, memiliki gambaran
proses, dan berkontribusi terhadap pengalaman yang berkaitan dengan
proses terhadap aset proses organisasi.
2.6 Software Maintenance Maturity Model (S3m)
S3m adalah model dengan lingkup proses-proses pemeliharaan yang langsung di
bawah kendali organisasi. Organisasi dapat menggunakan S3m untuk memulai dan
mempertahankan program perbaikan yang berkesinambungan (continuous
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 46: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/46.jpg)
28
Universitas Indonesia
improvement) dengan awalnya dengan melakukan perbandingan (benchmarking)
praktek-praktek pemeliharaan perangkat lunak mereka terhadap model ini. Hal ini
akan membantu organisasi pemeliharaan perangkat lunak mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahannya dalam memberikan layanan pemeliharaan perangkat
lunak. Dengan mengidentifikasi kesenjangan, organisasi pemeliharaan dapat
mengidentifikasi, melalui perbandingan dengan model, masalah-masalah apa yang
perlu ditangani dan bagaimana menanganinya, dan dengan demikian
meningkatkan proses pemeliharaan perangkat lunaknya (April & Abran, 2008,
hal. 69).
Skop dari model S3m terbatas untuk aktivitas-aktivitas pemeliharaan yang kecil,
dan model proses ini tidak tepat untuk proyek-proyek pemeliharaan perangkat
lunak dengan skop yang lebih besar, yang seharusnya dikelola sebagai proyek
dengan teknik-teknik manajemen proyek. Untuk beban kerja yang memerlukan
keahlian dan teknik-teknik manajemen proyek, sebaiknya CMMI dan model
kematangan lain (April & Abran, 2008, hal. 70).
S3m terdiri dari 4 domain proses, 18 Key Process Area (KPA), dan 196 praktek-
praktek (exemplary practices). Struktur S3m diilustrasikan sebagai berikut:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 47: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/47.jpg)
29
Universitas Indonesia
S3m
Process Management
Event/Request Management
Evolution Engineering
Support to Evolution
Engineering
Pro1 Pro2 Pro3 Pro4 Pro5 Req1 Req2 Req3 Req4 Evo1 Evo2 Evo3 Evo4 Sup1 Sup2 Sup3 Sup4 Sup5
Pro1.0.1
Pro1.1.1
Pro1.1.2
Pro1.2.1
Pro1.2.2
Pro1.2.3
Pro1.2.4
Pro1.2.5
Pro1.2.6
Pro1.2.7
Pro1.2.8
Pro1.2.9
Pro1.2.10
Pro1.2.11
Pro2.0.1
Pro2.1.1
Pro2.1.2
Pro2.2.1
Pro2.2.2
Pro2.2.3
Pro2.2.4
Pro3.0.1
Pro3.1.1
Pro3.1.2
Pro3.2.1
Pro3.2.2
Pro3.2.3
Pro3.2.4
Pro3.2.5
Pro3.2.6
Pro3.2.7
Pro3.2.8
Pro3.2.9
Pro3.2.10
Pro3.2.11
Pro3.2.12
Pro3.2.13
Pro3.1.3
Pro4.0.1
Pro4.1.1
Pro4.1.2
Pro4.2.1
Pro4.2.2
Pro4.2.3
Pro5.0.1
Pro5.1.1
Pro5.1.2
Pro5.2.1
Pro5.2.2
Pro5.2.3
Pro5.1.3
Pro5.0.2
Pro5.0.3
Req1.0.1
Req1.1.1
Req1.1.2
Req1.2.1
Req1.2.2
Req1.2.3
Req1.2.4
Req2.0.1
Req2.1.1
Req2.1.2
Req2.2.1
Req2.2.2
Req2.2.3
Req2.2.4
Req2.2.5
Req2.2.6
Req2.2.7
Req2.2.8
Req2.2.9
Req2.2.12
Req2.2.13
Req2.1.3
Req2.2.14
Req2.2.15
Req2.2.16
Req2.2.17
Req2.2.18
Req2.2.19
Req2.2.20
Req2.2.10
Req2.2.11
Req3.0.1
Req3.1.1
Req3.2.1
Req3.2.2
Req3.2.3
Req3.2.4
Req3.2.5
Req3.2.6
Req4.0.1
Req4.1.1
Req4.2.1
Req4.2.2
Req4.2.3
Req4.2.4
Req4.2.5
Req4.2.6
Req4.2.7
Req4.2.8
Req4.2.9
Req4.2.12
Req4.2.13
Req4.2.10
Req4.2.11
Evo1.0.1
Evo1.1.1
Evo1.2.1
Evo1.2.2
Evo1.2.3
Evo1.2.4
Evo1.2.5
Evo1.2.6
Evo1.2.7
Evo1.2.8
Evo1.2.9
Evo1.2.10
Evo1.2.11
Evo2.0.1
Evo2.1.1
Evo2.2.1
Evo2.2.2
Evo2.2.3
Evo2.2.4
Evo2.2.5
Evo2.2.6
Evo3.0.1
Evo3.1.1
Evo3.2.1
Evo3.2.2
Evo3.2.3
Evo3.2.4
Evo3.2.5
Evo3.2.6
Evo3.2.7
Evo3.2.8
Evo3.2.9
Evo3.2.10
Evo3.2.11
Evo4.0.1
Evo4.1.1
Evo4.2.1
Evo4.2.2
Evo4.2.3
Evo4.2.4
Evo4.2.5
Evo4.2.6
Evo4.2.7
Evo4.2.8
Sup1.0.1
Sup1.1.1
Sup1.2.1
Sup1.2.2
Sup1.2.3
Sup1.2.4
Sup1.2.5
Sup1.2.6
Sup1.2.7
Sup1.2.8
Sup2.0.1
Sup2.1.1
Sup2.2.1
Sup2.2.2
Sup2.2.3
Sup2.2.4
Sup2.2.5
Sup2.2.6
Sup2.2.7
Sup2.2.8
Sup2.2.9
Sup2.2.12
Sup2.2.13
Sup2.2.10
Sup2.2.11
Sup3.0.1
Sup3.1.1
Sup3.2.1
Sup3.2.2
Sup4.0.1
Sup4.1.1
Sup4.2.1
Sup4.2.2
Sup4.2.3
Sup4.2.4
Sup5.0.1
Sup5.1.1
Sup5.1.2
Sup5.2.1
Sup5.2.2
Sup5.2.3
Sup5.2.4
Sup5.2.5
Sup5.2.6
Sup5.2.7
Process Domains
(4)
Key Process Areas (18)
Level 0 Practices
(20)
Level 1 Practices
(29)
Level 2 Practices
(147)
Gambar 2.4 Struktur S3m Berdasarkan Deskripsi April & Abran (2008)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 48: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/48.jpg)
30
Universitas Indonesia
KPA dalam S3m dikelompokkan dalam 4 domain proses, yaitu:
1. Process Management, sistem manajemen untuk proses-proses pemeliharaan
perangkat lunak yang baik harus memenuhi semua kriteria pelayanan
pelanggan dan domain teknis. KPA-nya adalah: Pro1, Pro2, Pro3, Pro4, dan
Pro5.
2. Event/Request Management, sistem manajemen untuk pemeliharaan
perangkat lunak yang baik harus memenuhi semua kriteria SLA dan domain
teknis. KPA-nya adalah: Req1, Req2, Req3, dan Req4.
3. Evolution Engineering, mencakup kegiatan sebelum delivery, transisi,
dukungan operasional, dan layanan koreksi dan evolusi, dam verifikasi dan
validasi. KPA-nya adalah: Evo1, Evo2, Evo3, dan Evo4.
4. Support for the Evolution Engineering, mencakup kegiatan-kegiatan untuk
mendukung domain proses Evolution Engineering. KPA-nya adalah: Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5.
Domain proses Project Management dalam CMMI kontras terhadap
Event/Request Management dalam S3m. April & Abran (2008, hal. 76)
berargumen bahwa penamaan domain proses Project Management adalah karena
CMMI berfokus pada pengembangan perangkat lunak, sedangkan karena S3m
berfokus pada pemeliharaan maka penamaan Event/Request Management lebih
cocok sebab aktivitas-aktivitas pemeliharaan perangkat lunak lebih berupa
permintaan-permintaan kecil, bukan proyek-proyek besar. (Paquette, April, &
Abran (2006) berpendapat bahwa skop S3m terbatas untuk aktivitas pemeliharaan
berskala kecil, dan model ini tidak cocok untuk proyek pemeliharaan perangkat
lunak dengan skop yang lebih besar yang memerlukan teknik-teknik manajemen
proyek. April & Abran (2008, hal. 77) juga berargumen bahwa domain proses
Engineering dan Support dalam CMMI-DEV lebih berfokus kepada konsepsi
perangkat lunak, bukan terhadap perubahannya (evolusinya).
Ada 18 KPA dalam S3m (April & Abran, 2008, hal. 79), yaitu:
1. Maintenance Process Focus (Pro1)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 49: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/49.jpg)
31
Universitas Indonesia
KPA ini membantu organisasi dalam merencanakan perbaikan yang
berkelanjutan dengan mengumpulkan informasi dari: pelanggan, personil
pemeliharaan, kebutuhan personil pemeliharaan terhadap pengetahuan dan
kompetensi tambahan, kinerja saat ini dari proses-proses pemeliharaan,
kekuatan/kelemahan dari teknik-teknik dan tools pemeliharaan saat ini,
lingkungan kerja pemeliharaan secara keseluruhan, dan terakhir, umpan
balik dari antar muka pemeliharaan perangkat lunak.
2. Maintenance Process/Service Definition (Pro2)
Informasi dari KPA Pro1 dinilai dan diulas untuk meningkatkan kinerja dari
personil pemeliharaan dalam tugas sehari-harinya.
3. Maintenance Training (Pro3)
Mengidentifikasi kebutuhan strategis untuk pendidikan dan pelatihan,
dengan berfokus pada proses-proses dan juga pada aspek-aspek teknis.
4. Maintenance Process Performance (Pro4)
Menyusun tujuan kuantitatif untuk: tingkat kualitas dan kinerja dari
eksekusi dari proses-proses pemeliharaan, produk perangkat lunak dalam
operasi, dan produk-produk sementara (artifak) dari pemeliharaan perangkat
lunak. Melalui KPA ini, organisasi memastikan koordinasi dengan unit
organisasi SI/TI lainnya tentang implementasi dari: tujuan dari ukuran
proses/produk, definisi dari ukuran proses/produk, titik acuan (baseline)
untuk ukuran-ukuran tersebut, repository, dan penggunaan ukuran-ukuran
dalam model prediksi kinerja.
5. Maintenance Innovation and Deployment (Pro5)
Mengelompokkan praktek-praktek untuk memilih dan menyebarkan proyek-
proyek inovasi dan perbaikan. Sasaran dari proyek-proyek ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan organisasi dalam memenuhi tujuan SLA untuk
kualitas dan kinerja proses.
6. Event/Request Management (Req1)
Merupakan titik masuk, melalui help desk, untuk komunikasi dengan para
pengguna. Segala jenis permintaan pengguna (dukungan operasional, MR,
atau PR) ditangani melalui KPA ini. KPA ini akan mengidentifikasi
prioritas pelanggan dengan cepat, dan menguasai proses penanganan
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 50: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/50.jpg)
32
Universitas Indonesia
masalah dari organisasi. Tujuan dari KPA ini adalah untuk memastikan
bahwa proses-proses pemeliharaan perangkat lunak memenuhi tujuan SLA
kualitas/layanan yang sudah disepakati.
7. Maintenance Planning (Req2)
Merencanakan alokasi sumber daya terhadap permintaan individual dan
untuk menangani prioritas yang cepat berubah-ubah. KPA ini menangani
permintaan dari: pelanggan dan pengguna, tim-tim pengembangan,
subkontraktor, dan operasional komputer. Setelah diberikan prioritas dan
diotorisasi, maka butir-butir pekerjaan akan diserahkan kepada personil
pemeliharaan.
8. Request/Software Monitoring and Control (Req3)
Mengidentifikasi butir-butir pekerjaan yang perlu dikendalikan dan butir-
butir pekerjaan individual yang ditugaskan kepada sumber daya yang saat
ini lagi dalam proses.
9. SLA and Supplier Agreement Management (Req4)
Mengidentifikasi tingkat-tingkat kualitas dan kebutuhan sumber daya, dan
menegosiasikan harga-harga dengan pelanggan dan mitra-mitra layanan
(service partners). Dalam KPA ini, layanan-layanan pemeliharaan
perangkat lunak digambarkan dan dijelaskan untuk memastikan pelanggan
mengerti dan puas dengan persetujuan yang dicapai. Maintenance engineers
juga perlu memastikan bahwa para pemasok menyediakan kemitraan yang
memiliki nilai tambah dan ikut serta dalam usaha memenuhi target SLA.
10. Predelivery and Transition Services (Evo1)
Merupakan kontak pertama dari para maintenance engineer dengan
perangkat lunak yang nantinya akan mereka rawat. Tujuan utama dari KPA
ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dari para maintainer tentang
produk perangkat lunak, dan untuk mencoba mempengaruhi maintainability
dari perangkat lunak saat masih dalam tahap pengembangan (jika
dimungkinkan).
11. Operational Support Services (Evo2)
Menangani permintaan layanan yang tidak terpecahkan oleh para pengguna
super atau petugas help desk. Pengguna super adalah nama yang diberikan
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 51: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/51.jpg)
33
Universitas Indonesia
kepada pengguna yang ditugaskan untuk mendukung dan melatih pengguna
lainnya dari produk perangkat lunak. KPA ini tidak memodifikasi perangkat
lunak, melainkan memberikan layanan konsultasi seperti:
a. Menarik informasi dari sistem-sistem yang sudah ada.
b. Membuat informasi teknis dan penyuluhan kepada para pengembang
dan tim operasional.
c. Menyediakan bantuan kepada pelanggan untuk lebih memahami
perangkat lunak, transaksi, data, atau dokumentasinya.
12. Software Evolution and Correction Services (Evo3)
KPA ini menyediakan modifikasi terhadap perangkat lunak. Para
programmer pemeliharaan perlu melakukan analisis dampak modifikasi dan
membuat rancangan yang detail, melakukan modifikasi, menguji, dan
menyediakan dokumentasi. Dalam KPA ini proses-proses pemeliharaan
(dan alur kerjanya) diimplementasikan untuk masing-masing jenis
pemeliharaan (korektif, adaptif, preventif, dan penyempurnaan).
13. Verification and Validation (Evo4)
Mengendalikan permintaan modifikasi yang sudah ditugaskan kepada
sumber daya dan saat ini lagi dalam proses.
14. Configuration and Version Management (Sup1)
Merupakan proses-proses pendukung yang sering dipakai bersama-sama
oleh pengembang maupun maintainer dalam organisasi SI/TI. Sasaran
utamanya adalah untuk membangun dan mengendalikan hubungan antara
produk-produk menengah (intermediate products) yang dihasilkan dalam
suatu perubahan. KPA ini juga bertanggung jawab dalam melaksanakan
rencana versi/rilis menggunakan strategi yang diidentifikasi dalam rencana
pemeliharaan.
15. Process, Service, and Software Quality Assurance (Sup2)
Segala kegiatan yang berkaitan dengan penjaminan mutu (quality
assurance) seperti: inspeksi, ulasan, audit, dan penilaian kualitas produk
(product quality assessments).
16. Maintenance Measurement and Analysis (Sup3)
Merupakan segala kegiatan yang berkaitan dengan pengukuran dan analisis.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 52: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/52.jpg)
34
Universitas Indonesia
17. Causal Analysis and Problem Resolution (Sup4)
KPA ini menerima informasi dari proses-proses untuk mempelajari situasi
yang perlu dipahami untuk memecahkan permasalahan yang repetitif, dan
untuk memandu perbaikan dan inovasi. KPA ini melibatkan semua
organisasi pendukung SI/TI untuk memastikan bahwa ada komunikasi yang
baik untuk menemukan akar masalah dengan cepat.
18. Software Rejuvenation, Migration, and Retirement (Sup5)
Mengoptimalkan perangkat lunak untuk meningkatkan maintainability, dan
mengusulkan kegiatan seperti: dokumentasi ulang, restrukturisasi perangkat
lunak, reverse engineering, rekayasa ulang (reengineering), migrasi
perangkat lunak, dan memensiunkan perangkat lunak (software retirement).
Dalam S3m, ada 5 tingkat kematangan, yaitu tingkat 0 sampai tingkat 4. Dalam
buku referensi S3m (April & Abran, 2008), hanya ada Level 0 sampai Level 2,
sedangkan Level 3 dan 4 ditulis oleh para penulis yang sama dalam makalah
ilmiah (April & Abran, 2009) yang diterbitkan setelah terbitnya buku referensi
tersebut, dan hanya untuk KPA Pro4. Berikut 5 tingkat kematangan tersebut:
1. Level 0, proses tidak dilakukan.
2. Level 1, proses dilakukan secara tidak formal, yaitu tidak terstruktur dan
tidak berkoordinasi.
3. Level 2, proses memiliki prosedur terdokumentasi.
4. Level 3, hanya untuk Pro4.
5. Level 4, hanya untuk Pro4.
Karena tingkat 3 dan tingkat 4 yang sudah dipublikasikan baru tersedia untuk
KPA Pro4, maka dalam karya akhir ini pengukuran untuk tingkat 3 dan tingkat 4
tidak dilakukan, agar semua KPA memiliki tingkat kematangan yang sebanding.
Konsep tingkat kematangan (maturity level) di S3m berbeda dengan konsep
tingkat kematangan di CMMI-DEV V1.3. Di CMMI-DEV V1.3, suatu tingkat
kematangan diberikan apabila semua PA yang terkandung di dalamnya sudah
terpenuhi. Di S3m, tingkat kematangan diberikan ke satu KPA yang praktek-
praktek untuk tingkat kematangan tersebut sudah dipenuhi. Jadi dapat
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 53: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/53.jpg)
35
Universitas Indonesia
disimpulkan bahwa tingkat kematangan di S3m lebih mirip dengan tingkat
kemampuan (capability level) di CMMI-DEV V1.3.
2.7 Pemilihan Kerangka Kerja SPI
Berdasarkan kerangka kerja terkait dengan tingkat kematangan proses
pemeliharaan perangkat lunak yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini
mengacu kepada kerangka kerja S3m. Kerangka kerja S3m dipilih karena:
1. Lebih cocok dengan kondisi pemeliharaan perangkat lunak di lingkungan
organisasi PT XYZ, yaitu berupa permintaan-permintaan berskala kecil
yang tidak membutuhkan teknik manajemen proyek.
2. Memiliki KPA yang mencakup aktivitas-aktivitas unik pemeliharaan, yang
tidak dicakup dalam CMMI-DEV V1.3, yaitu: Predelivery and Transition
Services dan Software Rejuvenation, Migration and Retirement.
Untuk memastikan bahwa semua PA dalam CMMI-DEV V1.3 yang relevan untuk
pemeliharaan perangkat lunak memang sudah dipetakan ke KPA dalam S3m,
dilakukan analisis untuk memastikan hal ini di subbab 4.1 (Rancangan Kajian).
2.8 Appraisal atau Assessment untuk SPI
Tujuan melakukan penilaian (appraisal) adalah untuk menemukan seberapa baik
proses yang dilakukan organisasi berdasarkan dengan best practices dan
mengidentifikasi area-area di mana perbaikan dapat dilakukan. Selain itu,
penilaian juga dilakukan untuk memberikan informasi terhadap pihak luar
organisasi mengenai seberapa baik proses organisasi tersebut (Chrissis, Konrad, &
Shrum, 2011)
Tujuan utama adalah penilaian internal organisasi dan identifikasi peluang-
peluang yang mungkin untuk meningkatkan proses yang ada dalam suatu
organisasi. Jika dilakukan oleh internal organisasi, proses ini disebut assessment.
Jika dilakukan oleh pihak eksternal organisasi, proses ini disebut evaluasi. Melalui
proses penilaian, organisasi dapat mengukur tingkat kemapanan proses
pengembangan perangkat lunak. Jika kemapanan telah diketahui, dapat
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 54: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/54.jpg)
36
Universitas Indonesia
dirumuskan rekomendasi sejauh mana perbaikan proses pengembangan perangkat
lunak dapat dijalankan (Kneuper, 2009).
2.8.1 Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement
(SCAMPI)
SCAMPI adalah metode yang digunakan untuk menilai organisasi-organisasi yang
menggunakan CMMI, yang salah satu hasilnya berupa rating. Jika representasi
yang dinilai adalah representasi berkelanjutan, maka rating berupa profil tingkat
kemampuan (capability level profile). Jika representasi yang dinilai adalah
representasi bertingkat, maka rating berupa profil tingkat kematangan (maturity
level profile) (CMMI Product Team, 2010, hal. 34).
Dalam SCAMPI, ada tiga kelas appraisal, yaitu Kelas A, B, dan C. Metode
appraisal Kelas A diakui secara resmi dan merupakan metode appraisal yang
paling ketat. Metode ini merupakan satu-satunya dari ketiga kelas tersebut yang
dapat digunakan untuk benchmark rating kualitas. Metode Kelas B dan C dapat
digunakan untuk memberikan informasi perbaikan bagi organisasi yang hasilnya
tidak seformal Kelas A, namun tetap dapat membantu organisasi untuk
mengidentifikasi kesempatan untuk perbaikan (CMMI Product Team, 2010, hal.
60).
2.8.2 S3mAssess
S3mAssess adalah metode mini-assessment untuk S3m, yang dibuat untuk
mendapatkan maturity rating dari proses-proses pemeliharaan perangkat lunak
tanpa harus menghabiskan terlalu banyak usaha. Tiap praktek dalam proses yang
ditentukan dalam model kematangan digunakan untuk membangun daftar
pertanyaan yang berkaitan dengan praktek tersebut, dan seluruh kumpulan
pertanyaan tersebut disimpan dalam lembar Excel. Biasanya pertanyaan-
pertanyaan assessment tersebut dijawab melalui wawancara dengan personil
pemeliharaan dan manajemen senior (Zarour, Alarifi, Abran, & Desharnais, 2012,
hal. 2).Sesuai dengan subbab 2.7 (Pemilihan Kerangka Kerja SPI), metode ini
dipilih untuk digunakan dalam karya akhir ini karena merupakan metode yang
dibuat khusus untuk S3m.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 55: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/55.jpg)
37
Universitas Indonesia
Berikut ilustrasi algoritma S3mAssess yang dituangkan dalam bentuk diagram
Flowchart:
Mulai Selesai
Pilih domain proses
Kaji praktek-praktek tingkat kematangan 0
≥ 86%
Hitung rating rata-rata
praktek tingkat kematangan 0
Semua domain sudah
dikajiBelum
Kaji praktek-praktek tingkat kematangan 1
Hitung rating rata-rata
praktek tingkat kematangan 1
Ya
≥ 86%Kaji praktek-
praktek tingkat kematangan 2
Hitung rating rata-rata
praktek tingkat kematangan 2
Ya
≥ 86%
Ya
Sudah
Tidak
Tidak
Tidak
Gambar 2.5 Diagram Flowchart Algoritma S3mAssess Berdasarkan Deskripsi
Paquette, April, & Abran (2006)
Berikut penjelasan algoritma S3mAssess (Paquette, April, & Abran, 2006):
1. Yang pertama dilakukan adalah menentukan domain proses yang dingin
dikaji.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 56: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/56.jpg)
38
Universitas Indonesia
2. Kajian dilakukan untuk semua praktek-praktek dalam KPA dalam domain
proses tersebut untuk tingkat kematangan 0.
3. Rating tingkat kematangan 0 dari domain proses tersebut didapat dengan
cara menghitung rata-rata dari rating masing-masing praktek.
4. Jika rating tingkat kematangan 0 dari domain proses tersebut lebih kecil dari
86%, maka dinyatakan bahwa tingkat kematangan tersebut tidak tercapai,
dan tidak perlu melakukan kajian untuk tingkat kematangan berikutnya.
Langsung ulangi ke langkah pertama untuk domain proses berikutnya.
5. Jika rating tingkat kematangan 0 dari domain proses tersebut lebih besar
atau sama dengan 86%, maka dinyatakan bahwa tingkat kematangan
tersebut tercapai. Langkah 2, 3, dan 4 diulangi untuk tingkat kematangan
selanjutnya.
6. Rating tingkat kematangan 0, 1, dan 2 secara keseluruhan diperoleh dengan
cara menghitung rating rata-rata dari masing-masing domain proses pada
tingkat kematangan tersebut.
2.9 Prinsip Pareto
Iqbal & Rizwan (2009, hal. 223) menulis bahwa prinsip Pareto adalah aturan yang
dibuat oleh Vilfredo Pareto dengan mengamati bahwa 20% populasi memiliki
80% tanah yang berguna. Pareto menemukan bahwa aturan 80/20 juga berlaku
untuk proses-proses ekonomi dan alami lainnya. Observasi Pareto ini disebut
prinsip atau hukum Pareto 80/20 atau hukum banyak yang sepele dan sedikit yang
kritis (law of the trivial many and the critical few).
Dalam penelitiannya, Iqbal & Rizwan (2009, hal. 228) menyimpulkan bahwa
penerapan prinsip Pareto dalam proses perangkat lunak model Waterfall
menghasilkan peningkatan yang cukup besar yang membuat proses perangkat
lunak tersebut lebih berguna dan lebih efisien, karena mengurangi susah payah
dan meningkatkan kinerja. Dalam penelitian tersebut ada beberapa aspek
pemeliharaan perangkat lunak yang termasuk dalam 20% produktivitas sehingga
tidak diikutsertakan dalam perbaikan, yaitu:
1. Pengembangan kondisi pengujian.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 57: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/57.jpg)
39
Universitas Indonesia
2. Pembuatan data untuk pengujian.
3. Menjaga kekinian support request log.
4. Operasi paralel dalam rangka memensiunkan perangkat lunak.
5. Memensiunkan perangkat lunak itu sendiri.
Dalam penelitian tersebut, aspek pemeliharaan perangkat lunak yang termasuk
dalam 80% produktivitas sehingga perlu difokuskan untuk perbaikan yaitu:
1. Perencanaan instalasi.
2. Distribusi perangkat lunak.
3. Instalasi perangkat lunak itu sendiri.
4. Perencanaan pengujian perangkat lunak.
5. Eksekusi pengujian (oleh pengguna).
6. Penerimaan perangkat lunak dalam lingkungan operasional.
7. Operasi sistem.
8. Penyediaan bantuan teknis dan konsultasi (untuk pemeliharaan korektif saat
ada galat).
9. Memenuhi requirement pengguna untuk memperluas fungsionalitas
perangkat lunak (untuk pemeliharaan penyempurnaan).
10. Notifikasi terhadap pengguna.
Menurut Pressman (2010, hal. 439), penggunaan prinsip Pareto dalam pengujian
perangkat lunak merupakan salah satu langkah dalam penjaminan mutu perangkat
lunak (Software Quality Assurance) yang berdasarkan pada statistika. Penerapan
prinsip Pareto dalam hal ini adalah bahwa 80% defect berasal dari 20% penyebab.
Jadi dengan mengisolasi 20% dari penyebab kritis ini, 80% defect bisa diatasi.
Pressman (2010, hal. 757) juga menyatakan bahwa prinsip Pareto bisa digunakan
dalam manajemen risiko untuk proyek rekayasa perangkat lunak. Pendapat
Pressman tersebut diperkuat oleh penelitian Andersson & Runeson (2007, hal.
284) yang berhasil mereplikasi distribusi 80/20 sesuai prinsip Pareto dalam
distribusi kesalahan (fault distribution) pada modul-modul perangkat lunak.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 58: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/58.jpg)
40
Universitas Indonesia
Dalam karya akhir ini prinsip Pareto digunakan untuk menganalisis profil
kematangan proses pemeliharaan perangkat lunak untuk memilih KPA yang akan
diperbaiki.
2.10 Penelitian Sebelumnya
Bagian ini menjelaskan penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan
dengan pertanyaan penelitian dalam karya akhir ini.
2.10.1 Software Maintenance Process Model and Contrastive Analysis
Penelitian Ren, Xing, Liu, & Chen (2011) ini membandingkan 4 model
pemeliharaan, yaitu: model ubah secepatnya (Quickly Modify), model Boehm,
model IEEE 1219-1993, dan perbaikan iteratif (Iterative Enhancement). Penelitian
ini mendefinisikan langkah-langkah dalam proses pemeliharaan perangkat lunak
sebagai: persiapan, permintaan, kebutuhan analisis, ulasan analisis, implementasi
modifikasi, pengujian, verifikasi, dan upgrade. Penelitian ini berkesimpulan
bahwa:
a. Model ubah secepatnya hanya menutupi gejala permasalahan dan tidak
menjamin terpenuhinya persyaratan kehandalan proses pemeliharaan.
b. Model Boehm bisa diterapkan untuk manajemen dari organisasi
pemeliharaan, didorong dari perspektif kepentingan ekonomis.
c. Model IEEE 1219-1993 memastikan kualitas pemeliharaan melalui
pengujian sistem pengujian penerimaan (acceptance testing).
2.10.2 Evaluating the Relationship Between Process Improvement and
Schedule Deviation in Software Maintenance
Penelitian Jung & Goldenson (2009) ini, memberikan bukti empiris bahwa proses
yang lebih matang berkorelasi dengan kinerja proyek dan kualitas yang lebih baik.
Pembuktian dilakukan dengan melakukan pengujian hipotesis bahwa kematangan
yang lebih tinggi berkorelasi negatif dengan penyimpangan jadwal pemeliharaan
perangkat lunak. Penelitian ini juga menyelidiki apakah faktor ukuran organisasi
dan wilayah geografis mempengaruhi hubungan antara kematangan proses dan
penyimpangan jadwal. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ukuran organisasi
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 59: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/59.jpg)
41
Universitas Indonesia
tidak mempengaruhi hubungan tersebut, sedangkan wilayah geografis merupakan
variabel independen.
2.10.3 Critical Success Factors in Software Maintenance: A Case Study
Penelitian Sneed & Brössler (2003) ini bertujuan untuk mengidentifikasi Critical
Success Factor (CSF) dari kesuksesan operasi pemeliharaan secara umum lalu
menerapkannya dalam sebuah proyek pemeliharaan tertentu. Aplikasi dalam
proyek pemeliharaan tersebut adalah sebuah sistem perbankan yang kompleks
yang berfungsi untuk pemrosesan efek (securities). Penelitian didasarkan pada
data empiris yang dikumpulkan selama berlangsungnya proyek. Delapan CSF
berhasil diidentifikasi, yaitu: menjaga fungsionalitas, menjaga kualitas,
mengendalikan kompleksitas, mencegah naiknya volatility, mengendalikan biaya,
menjaga rilis yang teratur, mempertahankan kepuasan pengguna, dan profitabilitas
(menutup biaya).
2.10.4 Beyond Productivity in Software Maintenance: Factors Affecting Lead
Time in Servicing Users' Requests
Penelitian Chan (2000) ini mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
lead time dalam pemeliharaan perangkat lunak. Faktor-faktor yang diidentifikasi
adalah: karakteristik sistem, permintaan, dan maintainer yang bertanggung jawab
terhadap permintaan. Kompleksitas permintaan dapat memperpanjang lead time
secara signifikan. Lead time juga jadi lebih panjang karena disesuaikan dengan
target lead time internal departemen yang dibuat berdasarkan ketersediaan staf.
Faktor usia sistem ditemukan tidak mempengaruhi kegiatan pemeliharaan dan
tidak memperpanjang lead time. Faktor pengetahuan domain aplikasi tidak
membantu mempersingkat lead time jika staf sudah terlalu sibuk.
2.10.5 Rangkuman Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.2 di bawah merepresentasikan rangkuman dari kelima penelitian yang
berkaitan dengan pertanyaan penelitian dalam karya akhir ini, dengan hasil
analisis Compare, Contrast, Criticize, Summarize, dan Synthesize (3C+2S).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 60: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/60.jpg)
42
Universitas Indonesia
Tabel 2.2 Rangkuman Penelitian Sebelumnya
Aspek
Software Maintenance
Process Model and
Contrastive Analysis
Evaluating the Relationship
Between Process
Improvement and Schedule
Deviation in Software
Maintenance
Critical Success
Factors in Software
Maintenance: A Case
Study
Beyond Productivity in Software
Maintenance: Factors Affecting Lead
Time in Servicing Users' Requests
Nama
Peneliti
Ren, Xing, Liu, & Chen Jung & Goldenson Sneed & Brössler Chan
Tahun 2011 2009 2003 2000
Compare Membandingkan model
proses pemeliharaan
perangkat lunak.
Evaluasi hubungan antara
tingkat kematangan proses
dengan penyimpangan
jadwal pemeliharaan.
Mencari CSF proses
pemeliharaan sebuah
sistem perbankan yang.
Mencari faktor-faktor yang
mempengaruhi lead time dari
pemeliharaan.
Contrast Tidak ada studi kasus. Analisis terhadap 752 proyek
pemeliharaan dari 441
assessment SW-CMM.
Studi kasus perusahaan
perbankan.
Sudi kasus di organisasi nirlaba.
Criticize Masalah tidak jelas. Data SW-CMM, bukan
CMMI-DEV.
Tidak menghasilkan
strategi SPI.
Tidak menghasilkan strategi SPI.
Summarize Membandingkan model
proses pemeliharaan
perangkat lunak.
Tingkat kematangan proses
berkorelasi negatif dengan
penyimpangan jadwal
pemeliharaan.
Ada 8 CSF yang
berhasil diidentifikasi
untuk pemeliharaan
perangkat lunak.
Usia sistem tidak memperpanjang lead
time. Penguasaan domain aplikasi tidak
memperpendek lead time jika staf terlalu
sibuk. Kompleksitas permintaan
memperpanjang lead time.
Synthesize Strategi SPI untuk organisasi bisa disusun dengan mengidentifikasi CSF proses, meningkatkan tingkat kematangan proses,
memilih model proses, mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi lead time, dan aspek pemeliharaan yang penting
menurut manajemen.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 61: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/61.jpg)
43
Universitas Indonesia
2.11 Kerangka Teoretis
Dari teori-teori dan penelitian-penelitian terdahulu yang telah dibahas, disusun
kerangka teoretis (theoretical framework) berikut:
Kondisi Proses Pemeliharaan
Perangkat Lunak
S3m
S3mAssessTingkat Kematangan Proses Pemeliharaan
Perangkat Lunak
Strategi SPI Pemeliharaan
Perangkat LunakMasukan Manajemen
Analisis Pareto
Gambar 2.6 Kerangka Teoretis
Penelitian ini akan menggunakan metode appraisal S3mAssess untuk mengukur
kematangan proses pemeliharaan perangkat lunak di PT XYZ. Kegiatan
assessment akan menilai kondisi proses pemeliharaan perangkat lunak saat ini
dengan terhadap model referensi. Hasil penilaian yang berupa tingkat kematangan
akan diajukan kepada manajemen untuk memilih KPA yang akan diperbaiki.
Rekomendasi perbaikan proses untuk KPA terpilih akan disusun, lalu diajukan
kembali kepada manajemen untuk validasi, agar hasilnya diadopsi menjadi
strategi SPI yang tepat bagi PT XYZ.
Dari Gambar 2.6 dapat dilihat hal-hal yang mempengaruhi penelitian ini:
a. S3m
Karya akhir ini menggunakan S3m sebagai model referensi untuk perbaikan
proses pemeliharaan perangkat lunak.
b. S3mAssess
Metode ini digunakan dalam menilai proses pemeliharaan perangkat lunak
saat ini.
c. Kondisi Proses Pemeliharaan Perangkat Lunak
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 62: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/62.jpg)
44
Universitas Indonesia
Kondisi proses saat ini dinilai terhadap model S3m. Penilaian dilakukan
dengan menggunakan metode S3mAssess.
d. Analisis Pareto
Menggunakan prinsip Pareto untuk memilih KPA yang akan diperbaiki.
e. Masukan Manajemen
Masukan manajemen digunakan untuk validasi rekomendasi perbaikan.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 63: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/63.jpg)
45 Universitas Indonesia
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas metodologi penelitian dalam karya akhir ini, yaitu masukan,
proses, dan keluaran dari tiap-tiap langkah dari penelitian yang akan dilakukan.
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metodologi penelitian studi
kasus dan penelitian survei. Metodologi penelitian studi kasus dilakukan pada
perusahaan PT XYZ. Metodologi penelitian survei dilakukan dengan cara
wawancara dan pengumpulan dokumen. Studi kasus harus dibatasi waktu dan
aktivitas peneliti dalam mengumpulkan informasi menggunakan berbagai
prosedur pengumpulan dan pengolahan data.
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
Elemen Keterangan
Klasifikasi Studi kasus.
Paradigma Interpretivism.
Tujuan Penelitian Menyusun strategi SPI pemeliharaan perangkat lunak.
Jenis Data Teks.
Pengumpulan Data Wawancara dan studi dokumen.
Analisis Data Kualitatif.
Metode Penarikan
Kesimpulan
Induktif.
Metode Olah Data Kodifikasi hasil wawancara.
Instrumen Penelitian Daftar pertanyaan kondisi aktual organisasi, daftar
pertanyaan area proses.
Tool Olah Data Lembar Microsoft Excel dari S3mAssess.
Narasumber Kepala Departemen, Kepala Seksi, dan anggota tim-tim
yang bertugas melakukan pemeliharaan.
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini diilustrasikan pada
Gambar 3.1 di bawah:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 64: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/64.jpg)
46
Universitas Indonesia
Masukan Proses Keluaran
Data ticketing
1. Pengumpulan Data Awal
Metode: wawancara, studi dokumen, dan observasi
Kondisi saat ini dan
harapan manajemen
2. Identifikasi Masalah
Metode: analisis akar masalah
Pertanyaan penelitian
Teori dan penelitian terdahulu
3. Tinjauan Pustaka
Metode: studi literatur, 3C+2S
Kerangka teoretis
S3m
5. Penilaian Tingkat Kematangan
Metode: S3mAssess
Profil tingkat kematangan
Strategi SPIMasukan Manajemen
6. Penyusunan Strategi SPI
Metode: S3m, Pareto
Kesimpulan dan saran
7. Pembuatan Kesimpulan dan Saran
Metode: Induktif
Kondisi Proses Pemeliharaan Perangkat
Lunak Saat Ini
5. Pengumpulan Data Penilaian
Metode: wawancara, studi dokumen
Transkrip wawancara dan artifak
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian
Berikut adalah penjelasan dari Gambar 3.1 di atas:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 65: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/65.jpg)
47
Universitas Indonesia
3.1.1 Pengumpulan Data Awal
Penelitian dalam karya akhir ini dimulai dengan mengumpulkan data awal dengan
melakukan wawancara, studi dokumen, dan observasi. Data yang dikumpulkan
berupa data ticketing dan ekspektasi manajemen. Tujuan tahap ini adalah untuk
mengetahui kondisi organisasi saat ini dan ekspektasi manajemen.
3.1.2 Identifikasi Masalah
Tahap ini dilakukan dengan membandingkan kondisi saat ini terhadap ekspektasi
manajemen. Masalah dirumuskan menggunakan analisis akar masalah yang
hasilnya ditampilkan dalam bentuk diagram tulang ikan. Berikutnya salah satu
akar masalah dipilih dan dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian.
3.1.3 Tinjauan Pustaka
Untuk memperdalam pemahaman agar dapat menjawab pertanyaan penelitian,
dilakukan peninjauan pustaka. Teori-teori yang ditinjau kemudian diringkas, dan
penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini dianalisis
dengan metode 3C+2S. Dari teori-teori dan penelitian-penelitian terdahulu,
dibentuk kerangka teoretis yang diharapkan dapat membantu menyusun langkah-
langkah yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
3.1.4 Pengumpulan Data Penilaian
Wawancara dengan personil-personil yang relevan dalam proses pemeliharaan
perangkat lunak dilakukan untuk mendapatkan bukti lisan pelaksanaan praktek-
praktek dari model referensi (S3m). Studi dokumen juga dilakukan untuk
mendapatkan bukti artifak.
3.1.5 Penilaian Tingkat Kematangan
Kondisi proses pemeliharaan perangkat lunak saat ini di organisasi dinilai dengan
menggunakan S3mAssess. Evaluasi tingkat kematangan ini menghasilkan profil
tingkat kematangan saat ini.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 66: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/66.jpg)
48
Universitas Indonesia
3.1.6 Penyusunan Strategi SPI
Dilakukan analisis menggunakan prinsip Pareto untuk menentukan prioritas KPA
yang akan diperbaiki. Khusus untuk KPA yang terpilih, rekomendasi perbaikan
praktek disusun berdasarkan satu tingkat kematangan S3m di atasnya. Setelah
rekomendasi disusun, diakukan kembali ke manajemen untuk validasi
rekomendasi mana yang akan dilaksanakan. Setelah mendapatkan validasi,
rekomendasi diadopsi menjadi strategi SPI.
3.1.7 Pembuatan Kesimpulan dan Saran
Tahap terakhir penelitian adalah penarikan kesimpulan dari profil tingkat
kematangan saat ini dan strategi SPI yang cocok untuk organisasi. Selain itu,
disampaikan juga saran untuk penelitian selanjutnya.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi dokumen.
3.2.1 Wawancara
Pada penelitian ini wawancara dilakukan untuk memperoleh pandangan dari
pemangku kepentingan yang terlibat langsung dengan pemeliharaan SI/TI di
lingkungan internal PT XYZ, yaitu:
a. Bapak RK yang menjabat sebagai Kepala Departemen TI.
b. Bapak IWSY yang menjabat sebagai Kepala Seksi Application
Development.
c. Bapak IYB yang menjabat sebagai Kepala Seksi Business Analyst.
d. Bapak JW yang menjabat sebagai Kepala Seksi IT Support.
e. Ibu TYS yang merupakan staf seksi Application Development yang bertugas
sebagai System Analyst.
Wawancara melibatkan serangkaian pertanyaan yang diturunkan dari praktek-
praktek dari semua KPA dalam S3m, untuk memperoleh pandangan dari
narasumber. Tabel berikut menunjukkan narasumber dan KPA yang ditanyakan
kepadanya:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 67: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/67.jpg)
49
Universitas Indonesia
Tabel 3.2 Pemilihan Narasumber Masing-masing KPA
KPA Bapak
RK
Bapak
IWSY
Bapak
IYB
Bapak
JW
Ibu
TYS
Maintenance Process Focus
(Pro1)
Maintenance Process/Service
Definition (Pro2)
Maintenance Training (Pro3)
Maintenance Process
Performance (Pro4)
Maintenance Innovation and
Deployment (Pro5)
Event/Request Management
(Req1)
Maintenance Planning (Req2)
Request/Software Monitoring
and Control (Req3)
SLA and Supplier Agreement
Management (Req4)
Predelivery and Transition
Services (Evo1)
Operational Support Services
(Evo2)
Software Evolution and
Correction Services (Evo3)
Verification and Validation
(Evo4)
Configuration and Version
Management (Sup1)
Process, Service, and
Software Quality Assurance
(Sup2)
Maintenance Measurement
and Analysis (Sup3)
Causal Analysis and Problem
Resolution (Sup4)
Software Rejuvenation,
Migration, and Retirement
(Sup5)
Narasumber masing-masing KPA dipilih berdasarkan kesesuaian uraian tugasnya
dengan KPA tersebut. Jika suatu KPA memerlukan pendapat lebih dari satu
narasumber, maka KPA tersebut atau praktek yang bersangkutan dapat ditanyakan
ke beberapa narasumber.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 68: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/68.jpg)
50
Universitas Indonesia
Butir-butir pertanyaan dalam wawancara diturunkan dari teks praktek-praktek
dalam S3m. Berikut adalah daftar pertanyaan untuk semua KPA dan semua
praktek:
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
KPA Maintenance Process Focus (Pro1)
Pro1.0.1
The software maintenance
organization does not carry out
structured process improvement
activities leading to persistent and
controlled improvements.
Apakah Departemen TI tidak
melakukan aktivitas perbaikan
proses yang mengarah kepada
perbaikan yang terkendali dan
terus menerus?
Pro1.1.1
Within the software maintenance
organization, improvement is
carried out in an informal way.
Apakah Departemen TI
melakukan perbaikan proses
secara informal?
Pro1.1.2
Some individual improvement
initiatives aim mostly at improving
technical aspects of software
maintenance processes.
Apakah inisiatif perbaikan
proses bertujuan untuk
memperbaiki aspek teknis dari
proses perawatan perangkat
lunak?
Pro1.2.1
A quality and process improvement
program has been initiated at the
IS/IT organization level. The
software maintenance managers
are aware of this program and
have had initial quality awareness
training.
Apakah program perbaikan
proses dan kualitas sudah
dimulai di tingkat Departemen
TI? Apakah Bapak - sebagai
manajer yang bertanggung
jawab terhadap perawatan
perangkat lunak -
mengetahui/sadar akan
program ini? Apakah Bapak
sudah pernah diberikan
pelatihan kesadaran kualitas
(quality awareness training)?
Pro1.2.2
A representative of the software
maintenance organization is
assigned to plan and coordinate
improvement activities.
Adakah perwakilan dari
Departemen TI yang
ditugaskan untuk
merencanakan dan
mengoordinasikan aktivitas
perbaikan proses?
Pro1.2.3
Results of the software
maintenance products/services
customer survey is used to identify
candidate improvement.
Apakah ada survei untuk
mencari tahu tingkat kepuasan
pengguna terhadap proses
perawatan perangkat lunak
(misalnya korektif atau
adaptif)? Kalau ada, apakah
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 69: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/69.jpg)
51
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
hasil survei tersebut digunakan
untuk mengidentifikasi
kandidat perbaikan proses?
Pro1.2.4
The observations, comments, and
complaints from users/customers
and interface groups (developers,
operations, help desk,
subcontractors, etc.) are used to
collect data for identifying
candidate improvements.
Adakah pengumpulan pendapat
dari tim Developer, tim
Hardware & Infrastructure,
dan tim Help Desk, tentang
proses perawatan perangkat
lunak? Kalau ada, apakah
pendapat-pendapat tersebut
digunakan untuk
mengidentifikasi kandidat
perbaikan proses?
Pro1.2.5
Comparisons of application
software profiles and relevant
internal benchmarks are used to
identify candidate improvements.
Apakah Departemen TI
melakukan profiling atau
benchmarking aplikasi secara
berkala?
Pro1.2.6
The data on software failures is
collected and used to identify
candidate improvements to
maintenance processes/products
and also to the many interfaces
with the other interface groups
(developers, operations, help desk,
subcontractors, etc.)
Adakah pengumpulan data
kesalahan perangkat lunak?
Kalau ada, apakah data tersebut
digunakan untuk perbaikan
proses atau perbaikan
perangkat lunak tersebut?
Kalau ada, untuk apakah data
tersebut digunakan?
Pro1.2.7
The maintenance organization is
subject to internal audits from
internal auditor (e.g., COBIT. ISO
90003 4.2.4 e or other types of
audits) and the results are used to
identify candidate improvements.
Apakah Departemen TI sudah
pernah diaudit terhadap suatu
standar, misalnya untuk
COBIT, ISO 90003, dsb.?
Kalau sudah, apakah hasilnya
digunakan untuk
mengidentifikasi kandidat
perbaikan proses?
Pro1.2.8
A maturity assessment of some
processes has been performed. At
least one maintenance organization
has conducted a process maturity
assessment and the results are used
to identify candidate improvements.
Apakah Departemen TI sudah
pernah dikaji/dinilai (assess)
terhadap suatu model referensi
(misalnya menggunakan
SCAMPI terhadap CMMI-
DEV V1.3)? Kalau sudah,
apakah hasilnya digunakan
untuk mengidentifikasi
kandidat proses?
Pro1.2.9 A list of candidate improvements,
ordered by priorities, is developed
Apakah Departemen TI ada
membuat daftar kandidat
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 70: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/70.jpg)
52
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
and used as a guide for developing
the software maintenance
improvement program.
perbaikan, yang diurutkan
berdasarkan prioritas? Apakah
daftar tersebut digunakan
sebagai panduan dalam
mengembangkan program
perbaikan proses perawatan
perangkat lunak?
Pro1.2.10
The list of the top 10 possible
improvements is discussed, and
actions plans are drawn up by
middle and senior management.
The planned improvement
activities/projects are funded within
the annual budgets and current
operations.
Apakah manajemen senior ada
membuat dan mendiskusikan
rencana tindakan (action plan)
yang berisi 10 perbaikan proses
tertinggi (top 10 improvement)
untuk perawatan perangkat
lunak? Apakah rencana
aktivitas/proyek perbaikan
proses perawatan perangkat
lunak tersebut didanai dari
anggaran tahunan?
Pro1.2.11
Improvements to some processes
have been initiated. The annual
plan, of each maintenance
organization, includes both the
improvement activities planned and
carried out during the year.
Apakah ada perbaikan proses
yang sudah dimulai? Apakah
rencana tahunan dari
Departemen TI memiliki
kegiatan yang direncanakan
untuk perbaikan proses
perawatan perangkat lunak?
Apakah rencana tersebut
dilaksanakan?
KPA Maintenance Process/Service Definition (Pro2)
Pro2.0.1
The software maintenance
organization does not carry out
process/services definition
activities. It does not provide a list
or directory of services to its
customers.
Apakah Departemen TI tidak
melakukan aktivitas
mendefinisikan proses atau
layanan? Apakah Departemen
TI tidak menyediakan daftar
atau direktori layanan kepada
para pengguna?
Pro2.1.1
The maintenance
processes/services are informal and
based on the experience of
individuals.
Apakah proses atau layanan
bersifat tidak formal dan
berdasarkan pada pengalaman
individu saja?
Pro2.1.2
Individual initiatives, for defining
maintenance processes/services,
mainly address technical aspects of
the software or describe, in a local
format, the activities of a specific
Apakah inisiatif individu dalam
mendefinisikan proses atau
layanan ini utamanya untuk
mengatasi aspek teknis?
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 71: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/71.jpg)
53
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
maintenance organization.
Pro2.2.1
There is at least one description of
maintenance processes/services
that is used by the customer and
offered by the maintenance
organization.
Apakah Departemen TI (atau
salah satu seksinya)
mendefinisikan dan
mendokumentasikan proses
standarnya yang digunakan
untuk menggambarkan
aktivitasnya? Apakah dokumen
tersebut dibagikan kepada
pengguna? Apakah pengguna
menggunakan dokumen
tersebut?
Pro2.2.2
Portions of the maintenance
processes/services/resources are
documented and deployed in the
software maintenance organization.
Apakah Departemen TI
memiliki dokumentasi proses
perawatan perangkat lunak,
baik layanannya maupun
sumber dayanya (personil, tool,
perangkat lunak, lingkungan
kerja, standar pemrograman,
naming conventions)? Apakah
dokumen tersebut dijaga up-to-
date? Apakah dokumen
tersebut digunakan orang yang
bertugas memelihara perangkat
lunak?
Pro2.2.3
There are activities under way, at
the organization unit level, to
document and standardize software
maintenance processes/services.
Apakah Departemen TI
memiliki aktivitas untuk
mendokumentasikan dan
menstandarkan proses atau
layanan perawatan perangkat
lunak?
Pro2.2.4
Software maintenance management
acknowledges and promotes the use
of standard processes/services and
the use of external standards
relevant to software maintenance.
Apakah Bapak - sebagai
manajer yang bertanggung
jawab untuk pemeliharaan
perangkat lunak - mengakui
dan mempromosikan
(acknowledges and promotes)
penggunaan proses atau
layanan yang terstandarisasi,
dan penggunaan standar
eksternal yang relevan untuk
perawatan perangkat lunak
(seperti ISO 9001, ISO 12207,
ISO 14764)?
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 72: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/72.jpg)
54
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
KPA Maintenance Training (Pro3)
Pro3.0.1
Software maintenance organization
do not have structured training
activities that address predelivery
and transition, the software
maintained and its technical
environment, the maintenance
processes/services or the engineers'
morale career plans.
Apakah Departemen TI tidak
memiliki kegiatan pelatihan
yang terstruktur yang
mengatasi:
1. predelivery and transition,
2. perangkat lunak yang
dirawat dan lingkungan
teknisnya,
3. proses atau layanan
perawatan perangkat lunak
yang disediakan, dan
4. rencana karier atau semangat
kerja personil.
Pro3.1.1
Technical training in the software
maintenance organization is
provided when there is an urgent
need.
Apakah Departemen TI baru
memberikan pelatihan dalam
perawatan perangkat lunak saat
ada keperluan mendesak?
(Misalnya pada saat ada
perubahan platform,
infrastruktur, proses, atau saat
ada perangkat lunak yang
selesai pengembangannya dan
transisi ke perawatan)
Pro3.1.2
Individual training initiatives are
aimed mainly at the technical
aspects of software maintenance
and the products they support. A
pairing process appears where a
senior staff member is assigned to a
junior employee as a mentor and to
answer his or her questions.
Apakah sasaran utama
pelatihan adalah aspek teknis
dari perawatan perangkat lunak
dan dukungan produk saja?
Apakah ada proses di mana staf
senior ditugaskan sebagai
mentor bagi karyawan junior,
untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaannya?
Pro3.1.3
The training plans for new
engineers address generic topics
about management, processes, and
software maintenance activities.
Apakah rencana pelatihan bagi
karyawan yang bertugas untuk
pemeliharaan perangkat lunak
mengatasi topik-topik umum
tentang manajemen, proses,
dan aktivitas pemeliharaan
perangkat lunak?
Pro3.2.1
Maintenance engineers become
proficient and periodically update
their proficiency with the software
they maintain and its
Apakah karyawan yang
bertugas untuk pemeliharaan
perangkat lunak diberikan
pelatihan secara periodik
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 73: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/73.jpg)
55
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
infrastructure. sehingga menjadi mahir dalam
struktur perangkat lunak
(komponen internalnya dan
pemrosesan datanya)? Apakah
ada kegiatan diskusi yang
terencana dengan pengguna
tentang bagaimana cara mereka
menggunakan perangkat lunak
tersebut?
Pro3.2.2
The maintenance engineer is
trained and motivated to perform
well when using the
process/services and their support
role.
Apakah Departemen TI:
1. Mengidentifikasi pelatihan
mana yang perlu diadakan?
2. Mengidentifikasi kelemahan
dari pelatihan saat ini?
3. Mengulas dokumen
pelatihan saat ini?
4. Menilai pengetahuan
personil tentang proses
pemeliharaan perangkat lunak?
5. Mengundang personil
pemeliharaan perangkat lunak
untuk memberikan saran untuk
perbaikan dalam pelatihan
untuk proses pemeliharaan
perangkat lunak?
Pro3.2.3
Training on communication with
customers is offered to software
maintenance engineers.
Apakah Departemen TI ada
memberi pelatihan bagi
personil pemeliharaan
perangkat lunak tentang
komunikasi dengan pengguna?
Pro3.2.4
Use of internal benchmarking data
to guide the training of
maintenance resources.
Apakah Departemen TI
menggunakan data benchmark
internal untuk memandu
pelatihan bagi personil
pemeliharaan perangkat lunak?
Pro3.2.5
Financial resources are available
to maintenance managers for the
education and training of each
maintenance engineer.
Apakah Departemen TI
memiliki anggaran untuk
pelatihan? Apakah ada
dokumentasi tentang:
1. Pelatihan yang sudah
selesai?
2. Aktivitas pelatihan internal
yang diikuti?
3. Rencana pelatihan ke
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 74: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/74.jpg)
56
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
depannya?
Pro3.2.6
There are plans and record that
describe the education and training
needed for each maintenance
engineering position and
application software. This training
plan documents the training needs,
the courses offered, and related
material, credits, resources
available, and the schedule of
education and training activities.
Apakah ada rencana atau
catatan tentang pendidikan atau
pelatihan yang dibutuhkan bagi
setiap posisi pemeliharaan
perangkat lunak? Apakah di
dokumennya ada:
1. Daftar pelatihan yang
diperlukan?
2. Daftar pelatihan yang
ditawarkan?
3. Ketersediaan material,
sumber daya, dan jadwal?
Pro3.2.7 Training time is planned.
Apakah karyawan yang
bertugas untuk pemeliharaan
perangkat lunak diberikan
waktu khusus untuk pelatihan?
Kalau ya, berapa jam dalam
seminggu?
Pro3.2.8
Senior maintainers familiarize new
employees and prospective
maintainers with the maintenance
of the software for which they are
responsible.
Apakah staf maintainer senior
membiasakan karyawan
prospektif maintainer baru
terhadap pemeliharaan
perangkat lunak?
1. Dokumentasi dan library
yang digunakan.
2. Editor, tools termasuk untuk
membandingkan source code,
compiler, debuggers, static
source code analyzers, test
tools, documentation tools,
configuration management,
dan DBMS.
3.Operasional dukungan
(support) dan jam dukungan.
Pro3.2.9
For each development project to be
transitioned to software
maintenance, the training needs are
defined for both the technical and
management responsibilities (e.g.,
nature of training, identification of
the staff to be trained, timing of
trainings, etc.)
Apakah jika ada transisi proyek
ke pemeliharaan, ada proses
identifikasi kebutuhan
pelatihan, baik teknis maupun
manajemen? (Misalnya
identifikasi pelatihan apa yang
diperlukan, siapa yang perlu
diberi pelatihan, kapan, dst.)
Apakah saat dalam proses
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 75: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/75.jpg)
57
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
pengembangan, pihak
pengembang (developer)
mengidentifikasi kebutuhan
pelatihan bagi pengguna?
Apakah ada komunikasi antara
pengembang dan pemelihara
tentang kebutuhan pelatihan
pengguna?
Pro3.2.10
People who work on the
predelivery and transition of a
project to maintenance receive the
training deemed appropriate by the
software developer.
Apakah pihak manajemen
(Bapak, sebagai manajer yang
bertanggung jawab dalam
pemeliharaan perangkat lunak)
memastikan para maintainer
mendapatkan pelatihan sesuai
dengan apa yang menurut
developer merupakan keahlian
yang dibutuhkan untuk
memelihara perangkat lunak?
Pro3.2.11
The end-user training material is
designed in accordance with a
locally documented procedure.
Apakah materi pelatihan untuk
pengguna sudah sesuai dengan
dokumentasi prosedur yang
dilaksanakan saat ini? Apakah
Departemen TI memiliki
prosedur pembuatan
dokumentasi atau prosedur
pembuatan materi pelatihan?
Pro3.2.12
The user (and some other
stakeholders) receives enough
education and training to allow for
autonomous use of the application
software.
Apakah pengguna diberikan
pelatihan atau pendidikan yang
cukup untuk dapat
mengoperasikan atau
menggunakan perangkat lunak
tanpa bantuan Departemen TI?
Pro3.2.13
Users receive information and
training on the maintenance and
support processes for all their
supported application software.
Apakah Departemen TI
memiliki prosedur untuk
melakukan pengadaan
pelatihan bagi pengguna?
Apakah para pengguna tahu
prosedur ini?
KPA Maintenance Process Performance (Pro4)
Pro4.0.1
The software maintenance
organization does not have
activities organized to measure the
performance of its processes,
services, products and resources.
Apakah Departemen TI tidak
memiliki aktivitas yang
terorganisasi untuk pengukuran
kinerja prosesnya, layanannya,
produknya, dan sumber
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 76: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/76.jpg)
58
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
dayanya?
Pro4.1.1
Some initiatives for measuring
process, services, or products are
carried out by individuals who have
an interest in measurement.
Apakah pengukuran proses,
layanan, atau produk
merupakan inisiatif individu,
atau memang inisiatif
organisasi? Kalau individu,
apakah ini berarti data yang
dikumpulkan tidak dibagikan
dengan personil lainnya?
Pro4.1.2
Some qualitative measures of
maintenance processes, services,
and products are collected.
Apakah data yang
dikumpulkan berupa kualitatif
atau kuantitatif? Yang diukur
apa? Kepuasan pelanggan?
Atau kecepatan transaksi?
Pro4.2.1
Some key maintenance processes,
services, and products have
measures. They are defined and
used locally.
Apakah Departemen TI
memiliki ukuran-ukuran untuk
proses pemeliharaan perangkat
lunak:
1. Persentase ukuran kepuasan
pengguna, berdasarkan survei?
2. Formulir untuk rekam
penggunaan waktu berdasarkan
aktivitas atau sumber daya?
3. Jumlah panggilan telepon
berdasarkan jenis layanan?
4. Jumlah pengguna?
5. Jumlah jam pekerjaan dan
pekerjaan lembur?
6. Jumlah permintaan yang
ditutup untuk suatu periode,
permintaan yang baru dibuka,
permintaan yang dibawa dari
periode sebelumnya ke periode
berikutnya (carry forward),
dan permintaan yang lagi
menunggu?
7. Jumlah sumber daya
(personil) untuk tiap produk
aplikasi perangkat lunak?
8. Pengukuran untuk evolusi
proses (misalnya menggunakan
model perbaikan dan/atau ISO
9001)?
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 77: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/77.jpg)
59
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
Pro4.2.2
Measurement baselines on the
quality and performance of
processes, services, and products,
are collected, stored, reviewed, and
used with the various stakeholders
(customers, users, sponsors,
program manager, maintenance
engineers, and interface groups).
They are used for improving the
current processes, services, and
products.
Apa acuan pengukuran kinerja
dan kualitas dari proses,
layanan, dan produk di
Departemen TI (yang relevan
untuk pemeliharaan perangkat
lunak)? Bagaimana acuan
tersebut dikumpulkan,
disimpan, dan diulas? Apakah
para pemangku kepentingan
tahu/paham tentang acuan
tersebut? Untuk apa acuan
tersebut digunakan?
Pro4.2.3
The maintenance organization has
set some performance and quality
objectives.
Apakah Departemen TI ada
menentukan tujuan/obyektif
kinerja dan kualitas?
KPA Maintenance Innovation and Deployment (Pro5)
Pro5.0.1
The software maintenance
organization does not collect
information, for improvement
purposes, from its stakeholders,
end users, customers, and other
interface groups.
Apakah Departemen TI
mengumpulkan informasi
untuk tujuan perbaikan proses?
Dari siapa saja informasi
tersebut dikumpulkan?
(pemangku kepentingan,
pengguna, pelanggan, grup
antar muka lainnya?)
Pro5.0.2
The software maintenance
organization does not study
improvement or innovation
proposals.
Apakah Departemen TI ada
mengumpulkan proposal
inovasi proses? Apakah
proposal tersebut dipelajari?
Pro5.0.3
The software maintenance
organization does not assess the
impact of an innovation or
improvement on the processes,
services, and products.
Apakah Departemen TI
mengkaji dampak dari suatu
inovasi atau perbaikan dari
proses, layanan, dan produk?
Caranya bagaimana?
Pro5.1.1
The maintenance organization
informally evaluates the benefits of
its improvement and innovation
projects.
Apakah Departemen TI
mengevaluasi manfaat dari
proyek-proyek perbaikan dan
inovasinya? Secara formal atau
tidak formal?
Pro5.1.2
Individual initiatives for
improvement and innovation target
mainly the technical aspects of
software maintenance.
Apakah inisiatif perbaikan
proses dari Departemen TI atau
secara individual? Apa target
utama perbaikan? Aspek teknis
atau manajemen?
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 78: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/78.jpg)
60
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
Pro5.1.3
Assessments of new processes,
technologies, methodologies, and
tools for maintenance are
performed informally.
Jika ada proses, teknologi baru,
metodologi baru, dan tools
baru untuk pemeliharaan
perangkat lunak, apakah dikaji
secara formal (misalnya masuk
ke dalam daftar kegiatan TI
yang dinilai untuk kemajuan
karier)? Ataukah secara tidak
formal?
Pro5.2.1
New processes, services,
technologies, methodologies, and
tools are identified and investigated
for their potential use in software
maintenance.
Apakah Departemen TI secara
proaktif mencari atau
mengidentifikasi proses,
layanan, teknologi, metodologi,
dan tools baru berdasarkan
potensi penggunaannya di
pemeliharaan perangkat lunak?
Apakah ada personil yang
ditugaskan untuk mencari hal-
hal tersebut?
Pro5.2.2
New processes, services,
technologies, methodologies, and
tools are assessed and introduced
at the request level.
Apakah proses, layanan,
teknologi, metodologi, dan
tools baru tersebut dinilai dan
diperkenalkan/ditangani
sebagai suatu permintaan
pemeliharaan noncritical?
(Misalnya dimasukkan ke
dalam ticketing, jadi
kegiatannya juga terekam)
Pro5.2.3
Improvements to some maintenance
processes, services, technologies,
,methodologies, and tools have
been initiated, in a controlled way,
locally.
Apakah ada
peningkatan/perbaikan dari
proses pemeliharaan perangkat
lunak, layanan, teknologi,
metodologi, dan tools yang
sudah diterapkan secara
terkendali?
KPA Event/Request Management (Req1)
Req1.0.1
The software maintenance
organization does not manage
(record, assign, control, and
measure) the events and incoming
service requests.
Apakah Departemen TI ada
menugaskan, merekam,
mengendalikan, mengukur,
kejadian-kejadian dan
permintaan layanan?
Req1.1.1
Customer requests and system
events, inside the software
maintenance organization, are
Kalau ya, apakah pengaturan
tersebut secara informal?
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 79: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/79.jpg)
61
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
managed informally.
Req1.1.2
An individual approach for
management of customer requests
and of system events exists. It is
mainly based on the personal
relationship between the
maintenance programmer and a
resources in the customer/user
organization. Customers/users
interact differently based on the
nature of this contract.
Apakah penanganan kejadian
atau permintaan dari pengguna
berbeda-beda oleh tiap
petugas? Ataukah ada
standarisasi alur penanganan?
Apakah penanganan tersebut
tergantung relasi/hubungan
antara petugas dengan
pengguna? Apakah interaksi
antara pengguna dengan
petugas berbeda-beda
tergantung hubungan mereka?
Req1.2.1
Each customer/user and system has
a documented contact point that
provides maintenance services.
Apakah Departemen TI
memiliki contact person
khusus untuk tiap tipe
pengguna dan sistem? Apakah
terdokumentasi?
Req1.2.2
Each customer request and system
incident is recorded by the
maintenance organization or its
agent (i.e., the help desk) and
generates a support request (SR), a
modification request (MR), or a
problem report (PR).
Apakah tiap permintaan atau
insiden direkam dalam suatu
sistem (misalnya oleh help
desk)? Apakah setelah itu
diterbitkan Support Request
(SR), Modification Request
(MR), atau Problem Report
(PR)?
Req1.2.3
Each customer request and event is
first accepted or rejected, and then,
if accepted, is assigned a service
category, a priority, and a
preliminary estimate of its size and
scope.
Apakah ada penyaringan atas
permintaan yang masuk,
misalnya help desk menerima
atau penolak permintaan?
Kalau diterima, apakah
diberikan kategori layanan,
prioritas, dan perkiraan ukuran
dan lingkup kerja?
Req1.2.4
The accepted modification requests
are assigned, in a preliminary way,
to a future version of the software.
Apakah suatu MR ditentukan
akan dirilis ke versi perangkat
lunak yang mana?
KPA Maintenance Planning (Req2)
Req2.0.1
The maintenance organization does
not conduct planning activities and
does not produce and publish
plans.
Apakah Departemen TI
melakukan perencanaan
(misalnya tahunan) yang
berkaitan dengan pemeliharaan
(misalnya penyempurnaan atau
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 80: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/80.jpg)
62
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
juga preventif)?
Req2.1.1
Planning in the organization for
software maintenance is carried
out in an informal way.
Jika ya, apakah perencanaan
tersebut secara informal?
(Tidak terstruktur, bersifat
reaktif, predelivery and
transition baru dilakukan saat-
saat terakhir, perencanaan
dibuat sporadis dan tidak
konsisten. Perencanaan ada,
tapi hanya sedikit yang
dilaksanakan)
Req2.1.2
Individual initiatives for planning
are mainly aimed at informing
customers, verbally, of the
possibility of processing a specific
and ad-hoc request.
Apakah perencanaan baru di
tingkat individual (bukan
tingkat departemen)? Misalnya
personil memberitahukan
secara verbal terhadap
pengguna tentang
kemungkinan pemrosesan
permintaan ad-hoc.
Req2.1.3
Customer requests and project
predelivery and transition are
processed in a reactive way, as
opposed to a planned way.
Apakah pemrosesan
permintaan pelanggan dan
project predelivery and
transition dilakukan secara
reaktif, bukan secara
terencana?
Req2.2.1
There is a planning policy at the
organizational level. Software
maintenance publishes a
maintenance plan for a 1-to 3-year
view. This plans includes the
objects, scope, goals, objectives,
and deliverables, and some others
which are important software
maintenance planning subjects
concerning services, processes,
resources, and products.
Apakah Departemen TI ada
membuat rencana pemeliharaan
(misalnya 1 sampai 3 tahun)?
Apakah di dalam rencana
tersebut ada objek
pemeliharaan, skop, tujuan dan
sasaran, dan deliverable, dll.?
Req2.2.2
The maintenance plan (1 to 3
years) is elaborated and updated
yearly, according to a documented
procedure.
Apakah ada jadwal reguler
untuk memperbaharui rencana
pemeliharaan tersebut? Apakah
ada prosedur terdokumentasi
untuk perbaharuan tersebut?
Req2.2.3
The maintenance planning
activities follow the standards of
the organization and are
Apakah kegiatan perencanaan
pemeliharaan mengikuti
standar perencanaan
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan) Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 81: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/81.jpg)
63
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
coordinated/aligned with its key
support interfaces (i.e., developers
and operations).
organisasi? Apakah
terkoordinasi dengan
pengembang (developers) dan
operasi (operations)?
Req2.2.4
Maintenance planning (1 to 3
years) considers the possibilities of
rejuvenation of the software
portfolio.
Apakah kegiatan perencanaan
pemeliharaan ada
mempertimbangkan
peremajaan portofolio
perangkat lunak? Apakah ada
studi kasus yang menjelaskan
kegiatan peremajaan seperti
apa yang bisa menguntungkan
perusahaan? Apakah studi
kasus tersebut dipresentasikan
kepada pemangku kepentingan
untuk mendapatkan persetujuan
mereka?
Req2.2.5
The maintenance plan (1 to 3
years) considers the resources
needs (personnel, infrastructure,
and tools).
Apakah rencana pemeliharaan
mempertimbangkan kebutuhan
sumber daya (seperti personil,
infrastruktur, dan tools)?
Req2.2.6
Pre-delivery and transition
planning are included and initiated
during the early stages of an IS/IT
project.
Apakah kegiatan predelivery
and transition sudah
direncanakan dari tahap awal
proyek SI/TI?
Req2.2.7
Every software project stakeholder
is aware of the need to plan pre-
delivery and transition activities.
Apakah para maintainer sudah
ikut serta dalam perencanaan
awal untuk predelivery and
transition bersama dengan
developer? Apakah unit-unit
yang berkepentingan sudah
diundang dalam rapat
predelivery and transition?
Req2.2.8
The predelivery and transition
activities are part of the developer's
main project schedule.
Apakah rencana transisi dibuat
bersamaan dengan rencana
pengembangan lainnya?
Apakah standar untuk rencana
transisi sama dengan standar
untuk pengembangan lainnya?
Apakah rencana transisi sudah
diturunkan dari rencana
pengembangan? Apakah
rencana transisi, jika ada
perubahan, dijaga agar tetap
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 82: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/82.jpg)
64
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
relevan dibandingkan dengan
rencana pengembangan?
Req2.2.9
The predelivery and transition plan
describes the relationship with the
other development and
infrastructure deployment plans.
Apakah rencana predelivery
and transition jelas
hubungannya dengan rencana-
rencana tahunan, transisi, atau
penanganan permintaan?
1. Hubungannya dengan
rencana infrastruktur dan tools
untuk mendukung perangkat
lunak baru?
2. Hubungannya dengan
rencana pelatihan dari HR?
3. Hubungannya dengan
rencana configuration
management, rencana kualitas,
rencana pengujian?
Req2.2.10
Maintenance test and support
activities, techniques and tools
needed for the new software are
defined in the predelivery and
transition plans.
Apakah rencana predelivery
and transition sudah merinci
kegiatan pengujian, dukungan,
teknik dan tools yang akan
digunakan?
Req2.2.11
The predelivery and transition plan
assesses, documents, and approves
the risks linked to technical aspects,
the costs (hardware, software, and
licenses), human resources
requirements and final transition
schedule.
Apakah dalam rencana
predelivery and transition
sudah ada risk assessment yang
berkaitan dengan aspek teknis,
biaya, SDM , dan jadwal
transisi?
Req2.2.12
Every maintained software product
identifies whether or not a disaster
recovery service is offered. The
maintainer has identified,
documented, and communicated its
testing role (application recovery
vs. platform recovery), testing
frequency, and the limits to his
responsibilities.
Apakah masing-masing SI
sudah diidentifikasi kebutuhan
layanan disaster recovery-nya?
Apakah maintainer sudah
mengidentifikasi,
mendokumentasikan, dan
menginformasikan perannya
dalam: pengujian, frekuensi
pengujian, dan batas tanggung
jawabnya?
Req2.2.13
The data, programs, scripts, and
critical documentation are copied
and stored outside the maintenance
site, and this is done on a regular
basis.
Apakah Departemen TI sudah
membuat salinan dari data,
program, script, dokumentasi
kritis, dan menyimpan
salinannya di luar Departemen
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 83: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/83.jpg)
65
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
TI? Apakah dilakukan secara
reguler?
Req2.2.14
A disaster recovery service may be
offered. When offered, the detailed
disaster recovery plan is tested
(including the business recovery
and data center recovery, if
available) and reviewed as per the
terms indicated in the agreements.
Apakah layanan pemulihan
bencana (disaster recovery)
merupakan bagian dari layanan
Departemen TI? Kalau ya,
apakah rencana pemulihan
bencana sudah diuji dan diulas
kesesuaiannya terhadap SLA?
Req2.2.15
The software versions and
upgrades are produced, by the
maintainer, as soon as possible.
Apakah perbaikan terhadap
kesalahan langsung
dilaksanakan? Untuk MR,
apakah maintainer memberi
tahu pengguna terlebih dahulu
sebelum
mengimplementasikannya?
Req2.2.16
The maintenance manager
dynamically assigns the request
workload.
Apakah ada orang yang
bertugas:
1. Sebagai contract person
dengan pengguna?
2. Memberikan masukan pada
prioritas pengerjaan
berdasarkan:
2.a. perubahan infrastruktur
dan operasi/prosedur?
2.b. Proyek-proyek dalam
pengembangan atau transisi?
2.c. Siklus produksi tahunan?
2.d. Kesalahan/kegagalan
sistem saat ini?
2.e. Kesepakan kontraktual
dengan mitra atau pemasok?
2.f. Masukan dari manajer
Departemen TI?
3. Melakukan analisis dampak
(impact analysis) dan verifikasi
hasil analisis tersebut dengan
para programmer?
4. Memastikan SDM
pemeliharaan paham tentang
prioritas yang sudah diatur
tersebut?
5. Memastikan SDM
pemeliharaan bekerja
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 84: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/84.jpg)
66
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
berdasarkan prioritas yang
sudah diatur tersebut?
6. Memastikan proses-proses
pemeliharaan diikuti?
Req2.2.17
The operational maintenance plan
is used to track the status of each
customer request and to
communicate the status of the work
load.
Apakah daftar kegiatan dalam
rencana pemeliharaan
digunakan untuk melacak
status dari tiap permintaan
pengguna, dan untuk
menginformasikan beban
kerja?
Req2.2.18
The customer request priority is
assigned in close collaboration
with the end user, according to a
documented procedure.
Apakah daftar kegiatan
tersebut didiskusikan dengan
para pengguna? Apakah
persetujuan mereka untuk
daftar tersebut didaftarkan?
Apakah ada prosedur
terdokumentasi untuk kegiatan
ini? Apakah
mempertimbangkan aspek
finansial? (misalnya
menggunakan cost benefit
analysis)
Req2.2.19
PRs are rerouted to the appropriate
support group only when the
current holder has documented its
intervention. Intergroup
relationships and processes are
documented and negotiated.
Jika ada PR (Problem Report)
yang penyelesaiannya akan
mempengaruhi banyak
pengguna, apakah persetujuan
mereka untuk penyelesaian
tersebut didapatkan? Ada
prosedur terdokumentasi? Atau
maintainer langsung
melakukan perbaikan, dan
hanya melakukan sosialisasi
setelah selesai?
Req2.2.20
A support and modification request
capacity plan is created. The plan
takes into account the maintenance
plan (1 to 3 years) and the
individual SLAs.
Apakah Departemen TI
memiliki rencana kapasitas
permintaan (request capacity
plan)? Apakah rencana tersebut
mempertimbangkan rencana
pemeliharaan (yang 1 sampai 3
tahun) dan semua SLA?
KPA Request/Software Monitoring and Control (Req3)
Req3.0.1 The software maintenance
organization does not track or
Apakah Departemen TI
melacak atau memantau
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 85: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/85.jpg)
67
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
monitor its service/product
commitments.
komitmen layanan atau
produknya?
Req3.1.1
The software maintenance
service/product tracking and
monitoring is carried out
informally.
Kalau ya, apakah secara
informal? (Misalnya masing-
masing maintainer melakukan
pemantauan sendiri-sendiri,
tanpa kendali dari manajemen)
Req3.2.1
The maintenance engineer ensures
that the software is monitored and
that the activities for solving
technical problems of production
software are coordinated.
Apakah para maintainer
diberikan tanggung jawab
memantau perangkat lunak
produksi? Apakah ada jadwal
dukungan di luar jam kerja
yang sudah disetujui
manajemen? Apakah ada
prosedur terdokumentasi untuk
dukungan antar grup
(pengguna, infrastruktur,
pengembang, pemasok, dan
help desk)?
Req3.2.2
The commitments of various
stakeholders, as agreed upon in the
maintenance plans, are tracked on
a periodic basis.
Apakah ada sesi ulasan
(review) dengan pengguna
untuk urusan pemeliharaan
secara berkala? Apakah
komitmen pengguna untuk
urusan pemeliharaan dipastikan
oleh manajer? Apakah
perubahan komitmen pengguna
dilacak (tracked)?
Req3.2.3
A review of each production
software service level, monitored
by maintenance engineers, is
presented at the weekly
maintenance management meeting.
Apakah ada rapat berkala
(misalnya mingguan) untuk
mengulas hasil pemantauan
tingkat layanan (SLA)?
Misalnya untuk mendiskusikan
nilai availability, panggilan
telepon di luar jam kerja, dan
untuk permintaan yang lagi
dalam proses dan yang lagi
menunggu? Apakah ada
diskusi /antisipasi tentang
kasus-kasus yang tidak akan
memenuhi SLA? Apakah hasil
rapat didokumentasikan?
Req3.2.4 External and internal maintenance
commitments are managed and
Apakah komitmen
pemeliharaan eksternal dan
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 86: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/86.jpg)
68
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
reviewed periodically with software
maintenance management.
internal diatur, dan diulas
secara periodik dengan
manajemen pemeliharaan?
Apakah jika diminta,
Departemen TI bisa
menunjukkan saat itu juga
status kerja pemeliharaan yang
dalam proses untuk semua
layanan, permintaan pengguna,
predelivery and transition,
upgrade, pemulihan bencana,
dst., dan bisa dibandingkan
dengan rencana dan komitmen?
Apakah saat diskusi, statusnya
sangat berbeda antara manajer,
maintainer, dan pengguna?
Req3.2.5
The transition plan, including its
schedule, is subject to tracking and
corrective actions, which are
performed if needed.
Apakah rencana transisi
(termasuk jadwalnya) dilacak
perubahannya, dan dilakukan
tindakan korektif (corrective
actions) jika diperlukan?
1. Apakah maintainer memiliki
salinan jadwal predelivery and
transition?
2. Apakah maintainer meninjau
progres aktivitas
mingguan/bulanannya?
3. Apakah maintainer
berpartisipasi dalam rapat
bulanan untuk
menginformasikan kemajuan
prosesnya (telat, on track, on
early)?
4. Apakah maintainer negosiasi
rencana tindakan (yang
disepakati bersama) untuk
tindakan perbaikan masalah?
5. Apakah maintainer meminta
informasi tentang
perbaikan/perubahan terakhir
terhadap kegiatan predelivery
and transition?
Req3.2.6 The maintenance commitments are
tracked and renegotiated, if needed.
Jika ada perubahan komitmen,
apakah maintainer memastikan
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 87: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/87.jpg)
69
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
kesepakatan semua pemangku
kepentingan?
KPA SLA and Supplier Agreements Management (Req4)
Req4.0.1
Software maintenance management
has not yet recognize the need for
formal contracts and SLAs.
Apakah ada yang bertugas
untuk menentukan dan
memantau tingkat layanan
(SLA)? Apakah ada prosedur
untuk membuat kontrak dan
SLA dengan pemasok dan
pengguna/pelanggan? Apakah
ada ukuran kepuasan terhadap
pemasok atau terhadap layanan
pemeliharaan Departemen TI?
Apakah ada survei kepuasan?
Dengan apa manajemen
mengamati indikator kualitas
layanan?
Req4.1.1
The agreements with clients,
subcontractors, and outsourcers
are elaborated from templates,
documents, and contracts from
suppliers and subcontractors.
Apakah ada template untuk
kontrak dengan pengguna /
klien, subkontraktor,
outsourcer, dll.? Bagaimana
cara mengukur kepuasan
(kualitatif/kuantitatif)? Apakah
tugas memantau dan
mengendalikan
permintaan/perangkat lunak
bersifat informal? Apakah ada
laporan kinerja personil atau
untuk keseluruhan Departemen
TI? Untuk apa laporan tersebut
digunakan? Apakah digunakan
untuk pengambilan keputusan?
Apakah Departemen TI
menegosiasikan kesepakatan
dengan pemasok (jadi bukan
hanya menerima)? Apakah jika
Departemen TI tidak sepakat
dengan pemasok, maka
negosiasi atau langsung ganti
pemasok?
Req4.2.1
Preliminary discussions are held
on the introduction of a more
formal SLA and contracts.
Apakah Departemen TI ada
mengadakan pengenalan apa
itu kontrak/SLA formal?
Apakah ada ditunjukkan
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 88: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/88.jpg)
70
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
manfaat dari kontrak/SLA
formal?
Req4.2.2
A maintenance engineer is assigned
as an account manager to plan and
coordinate the customer account
management activities.
Apakah ada maintainer yang
ditugaskan sebagai account
manager? Apakah pekerjaan
tersebut bersifat penuh waktu,
ataukah persentase dari
pekerjaan?
Req4.2.3
The stakeholders (customers, end
users, maintainers, developers,
operations, and suppliers) agree on
the necessity for more formal SLAs
and contracts concerning software
maintenance.
Apakah para pemangku
kepentingan (pengguna,
pelanggan, maintainer,
pengembang, operasi, dan
pemasok) setuju akan
kebutuhan penggunaan SLA
dan kontrak formal dalam
pemeliharaan perangkat lunak?
Sudah adakah kesepakatan
antara pengguna / pelanggan
tentang definisi layanan,
tingkat kinerja, dan cara
pengukurannya? Apakah ada
rapat berkala (misalnya
tahunan) untuk mendiskusikan
dan negosiasi berdasarkan
perubahan proses dan tools?
Apakah sudah ditentukan
petugas untuk komunikasi
pengguna dengan maintainer?
Apakah ada proses untuk
memperbaiki uraian pekerjaan?
Apakah ada proses untuk
menangani permintaan layanan
yang tidak termasuk dari
layanan pemeliharaan?
Req4.2.4
The maintainer selects and
reassesses suppliers and
subcontractors. The selection and
assessment is based on assessment
of their capabilities to meet the
specified conditions and
established criteria stated in the
SLAs.
Apakah pemilihan
pemasok/vendor berdasarkan
kapabilitas mereka untuk
memenuhi kriteria yang sudah
kita tentukan dan untuk
memenuhi SLA kita? Ada
prosedur untuk pemilihan
vendor?
Req4.2.5 A maintenance SLA, supplier, and
subcontractor contract template is
Ada dokumen template kontrak
untuk SLA pemeliharaan,
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 89: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/89.jpg)
71
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
defined, documented, and
approved.
untuk pemasok, dan
subkontraktor?
Req4.2.6
The SLA concluded between the
maintainer and the customer
establishes the foundation of the
management of the relationship.
Apakah sebelum SLA
disepakati, acuan kinerja saat
ini sudah terdokumentasi?
Apakah Departemen TI bisa
mengukur kapabilitas yang
diatur dalam SLA? Apa
indikator kinerja (KPI) dan
bagaimana cara mengukurnya?
Req4.2.7
The modifications to the scope of
work given to the subcontractors,
to modalities of the contract for
subcontracting, and the SLAs are
made according to a documented
procedure. Changes to
commitments are reviewed and
agreed between stakeholders.
Apakah sudah ada prosedur
untuk modifikasi skop kerja
yang diberikan ke
subkontraktor? Sudah ada
prosedur terdokumentasi untuk
meninjau, mengadaptasi,
mengoordinasikan informasi
kontraktual?
Req4.2.8
Formal reviews on the execution
and results of services provided are
conducted at selected milestones,
according to a documented
procedure.
Apakah ada tinjauan formal
terhadap hasil eksekusi layanan
pada milestone yang dicapai?
Ada prosedur terdokumentasi?
Dilakukan secara berkala (4
kali setahun)? Apakah ada
diskusi tindakan korektif
(corrective action) jika kinerja
menyimpang secara signifikan?
Req4.2.9
The maintenance organization
establishes a policy for billing
services.
Apakah Departemen TI
memiliki kebijakan untuk
menagih (secara internal)
terhadap layanan yang
dilakukannya?
Req4.2.10
Internal customers who are bound
to the services of the internal IS/IT
maintainer will engage in a
simulated billing.
Apakah ada simulasi tagihan
untuk layanan pemeliharaan?
Req4.2.11
The maintenance organization
designs, documents and presents its
bill to its many service customers.
Apakah Departemen TI
memiliki sistem tagihan
(billing system) yang
digunakan untuk membuat
tagihan terhadap layanannya?
Req4.2.12 The SLA indicators are used for
billing purposes.
Apakah proses pengukuran
SLA dan laporan kinerja juga
digunakan untuk tagihan
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 90: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/90.jpg)
72
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
layanan Departemen TI?
Req4.2.13
Raw data describing costs are
available for some maintenance
resources (personnel, systems,
contracts/licenses). Maintenance
billing captures, presents, and
explains the most important cost
elements.
Apakah Departemen TI mampu
membuat laporan tentang
biaya-biaya yang digunakan
dalam kegiatan pemeliharaan?
Apakah bisa dibagi
berdasarkan kategori
pemeliharaan?
KPA Predelivery and Transition Services (Evo1)
Evo1.0.1
The software maintenance
organization does not carry out
activities of software predelivery
and transition before the handover
of a software.
Apakah Departemen TI
melakukan kegiatan
predelivery and transition
sebelum serah terima perangkat
lunak dari pengembang ke
pemelihara?
Evo1.1.1
Pre-delivery and transition, within
the software maintenance
organization, is carried out in an
informal way.
Jika ada, apakah secara
informal? Apakah ada prosedur
terdokumentasi? Apakah ada
kebijakan yang mengharuskan
hal tersebut? Atau berupa
inisiatif pribadi?
Evo1.2.1
The software maintenance
organization communicates with
the developer to clarify and agree
on predelivery and transition
activities required for the software.
Apakah maintainer
berkomunikasi dengan
developer mengenai kegiatan
predelivery and transition?
Pada tahap life-cycle apa
maintainer mulai terlibat dalam
proyek? Dalam TOT antara
developer dengan maintainer,
apa saja yang ditransfer
(produk intermediate, tools,
pengetahuan)? Apa kriteria
yang digunakan untuk
menentukan sudah saatnya
melakukan transisi?
Evo1.2.2
The software maintenance
organization manages the
relationship with the developer and
the customer proactively. The
objective is that there be no conflict
or resistance regarding software
predelivery and transition
activities.
Apakah maintainer secara
proaktif mengangkat isu
predelivery and transition ke
hadapan developer dan
pelanggan/pengguna/pemangku
kepentingan?
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 91: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/91.jpg)
73
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
Evo1.2.3
The software maintenance
organization communicates
proactively with the purchasing
organization (or directly with the
developers) to ensure that software
maintenance predelivery and
transition considerations are
included in the contract, as well as
in the project development plan and
schedule.
Apakah maintainer secara
proaktif mengangkat isu
predelivery and transition ke
hadapan orang yang bertugas
untuk pengadaan, di tahap awal
proyek pengembangan?
Apakah maintainer
menyampaikan requirement
yang berkaitan dengan
maintainability dan predelivery
and transition?
Evo1.2.4
The software maintenance
organization communicates with
the customer to ensure that the
predelivery and final transition
activities are well understood. In
addition, this communication
activity is used to introduce the
basic notions of the software.
Apakah Departemen TI
melakukan sosialisasi kegiatan
predelivery and transition
kepada pelanggan/pengguna?
Atau apa yang dilakukan
Departemen TI untuk
memastikan
pelanggan/pengguna paham
tentang apa yang akan mereka
alami selama transisi? Apakah
pengguna diberi tahu tentang
masalah yang masih belum
diselesaikan dalam
pengembangan yang akan
diserahkan kepada maintainer?
Apakah ada sosialisasi proses
dukungan? Apakah ada
sosialisasi kepada pengguna
tentang layanan apa saja yang
nantinya akan disediakan oleh
Departemen TI untuk
pemeliharaan perangkat lunak,
dan siapa saya yang bertugas
sebagai pemelihara? Apakah
ada sosialisasi tentang SLA?
Evo1.2.5
The software maintenance
organization develops, adapts, and
uses a checklist to follow up on
deliverables and key activities of
the predelivery and transition of
software.
Apakah Departemen TI
membuat, mengadaptasi, dan
menggunakan checklist untuk
memastikan kebenaran
deliverable dan aktivitas-
aktivitas predelivery and
transition? Apakah Departemen
TI membuat - berdasarkan
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 92: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/92.jpg)
74
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
pengalaman - daftar kegiatan
predelivery and transition, dan
hal-hal penting yang
berkontribusi terhadap transisi
yang mulus dan efektif?
Apakah checklist ini juga
digunakan sebagai alat
komunikasi dengan pemangku
kepentingan?
Evo1.2.6
The software maintenance
engineers assigned to support the
software obtain information and
knowledge to facilitate the final
transition of the software from
development to maintenance.
Apakah maintainer sudah
diberikan pelatihan, informasi,
dan pengetahuan sesuai dengan
yang dinyatakan oleh
developer, untuk memfasilitasi
transisi perangkat lunak dari
pengembangan ke
pemeliharaan?
Evo1.2.7
The software maintenance
organization ensures the
effectiveness of maintenance
training (on infrastructure,
architecture, software, and
documentation) provided by the
developer before final transition.
Apakah Departemen TI
memastikan pelatihan untuk
pemeliharaan (untuk
infrastruktur, arsitektur,
perangkat lunak, dan
dokumentasi) yang diberikan
oleh pengembang memang
efektif? Apakah ada
perbandingan antara tujuan
pelatihan terhadap hasil
pelatihan? Kalau tidak sesuai,
apa tindakan perbaikannya?
Evo1.2.8
The software maintenance
organization evaluates and
discusses the efficiency and
effectiveness of the user training
undertaken by the customer (in
terms of access, functionality, help
function, and user documentation)
and recommended by the
developer. This must be done
before the final software transition.
Apakah sebelum transisi,
Departemen TI mengevaluasi
dan mendiskusikan efisiensi
dan efektivitas pelatihan untuk
pengguna/pelanggan?
Evo1.2.9
Software maintenance engineers,
who are responsible for conducting
the final transition, ensure that the
product documentation is obtained,
that they understand its interfaces,
Apakah maintainer
membuat/menjaga kekinian
inventori lisensi, pengguna,
lingkungan, dan dokumen
teknis? Apakah maintainer
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 93: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/93.jpg)
75
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
data, and operational environment,
and that they update the
outstanding problems log before
final transition.
mengerti antar muka, data, dan
lingkungan operasional?
Apakah daftar masalah yang
belum diselesaikan selama
pengembangan di-update?
Evo1.2.10
Software maintenance engineers,
who are responsible for conducting
the final transition, ensure that the
final configuration of the source
code that will be used to evolve the
software after final transition is
obtained.
Apakah maintainer sudah
memastikan bahwa
konfigurasi/versi source code
yang dimilikinya adalah
konfigurasi/versi yang akan
digunakan untuk evolusi
perangkat lunak setelah transisi
akhir? Apakah maintainer
sudah memastikan dia bisa
membuat perubahan perangkat
lunak, compile, menguji, dan
memindahkan perubahan
tersebut ke sistem produksi?
Evo1.2.11
The software maintenance
engineers, who are responsible for
conducting the final transition,
ensure that the official list of
outstanding problems found during
systems testing and acceptance
testing are obtained. For each
problem, he/she will record their
categories, priority, and status in
order to identify and make visible,
to the customer, the extent of the
request backlog that is being
transferred from development to
maintenance after the final
transition.
Apakah maintainer, dalam
menjaga kekinian daftar
masalah yang belum
diselesaikan dalam
pengembangan,
mengelompokkan berdasarkan
kategori, prioritas, dan status,
agar pengguna/pelanggan
paham tentang luasnya backlog
yang ditransfer oleh
pengembang kepada
pemelihara setelah transisi
akhir? (Tujuannya adalah
untuk menjaga ekspektasi
pengguna, dan untuk
memastikan skop pekerjaan
awal maintainer)
KPA Operational Support Services (Evo2)
Evo2.0.1
The maintenance organization does
not provide operational support
services.
Apakah Departemen TI
menyediakan layanan
dukungan operasional?
Evo2.1.1
The operational support service, in
the software maintenance
organization, is offered informally.
Apakah dukungan tersebut
bersifat informal? Apakah
definisi layanan dukungan
operasional jelas? Apakah
kegiatannya direkam/dicatat?
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 94: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/94.jpg)
76
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
Apakah SLA ini ditentukan?
Evo2.2.1
A software operation schedule
(online and batch) exists and is
established on the basis of resource
capability and software workload.
Apakah maintainer memiliki
jadwal operasi perangkat lunak
(misalnya untuk batch update,
script update, update untuk
perangkat lunak,
transfer/sinkronisasi data antar
sistem)?
Apakah maintainer
memastikan bahwa dia selalu
memiliki jadwal yang terbaru,
perubahan terbaru, update
terakhir? Apakah maintainer
memonitor perubahan perilaku
perangkat lunak?
Evo2.2.2
The maintenance engineer and the
operations organization are aware
of their mutual responsibilities for
monitoring of each piece of
operational software. The
maintenance engineers monitor the
software proactively in conjunction
with the computer operations that
typically monitor infrastructure
(memory, communication links, and
disk space).
Apakah pembagian tugas
pemantauan perangkat lunak
jelas? Bagaimana cara
Departemen TI membagi tugas
memantau perangkat lunak?
Yang mana seperti apa yang
dipantau bagian operasi (tim
infrastruktur dan tim help
desk)? Yang seperti apa yang
dipantau tim developer (yang
juga merupakan maintainer di
Departemen TI)? Misalnya:
tugas untuk backup, defrag,
clustering, database
administration, proses
pengujian perangkat lunak
setelah pemulihan dari
kegagalan/kesalahan (berbeda
dengan unit testing dan UAT),
dan tugas meng-update jadwal
otomatis.
Evo2.2.3
The maintainer produces
monitoring reports on the key
characteristics for each service and
of each piece of operational
software.
Apakah maintainer membuat
laporan pemantauan
berdasarkan karakteristik kunci
dari tiap layanan dan masing-
masing perangkat lunak
operasional?
Laporan ini bisa digunakan
untuk manajemen SLA,
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 95: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/95.jpg)
77
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
komunikasi dengan
pelanggan/pengguna, dan
melihat tren untuk
mencegah/memperbaiki
kerusakan/kegagalan.
Evo2.2.4
The support schedule is created,
updated, and published. It is built
to ensure a service coverage as
agreed upon and described in the
SLAs.
Apakah ada jadwal dukungan
sistem? Apakah di-update dan
dipublikasikan (internal)?
Yang dimaksud dengan jadwal
adalah daftar personil yang bisa
dihubungi, yang dalam jam
kerja, dan yang di luar jam
kerja.
Apakah ada prosedur
terdokumentasi untuk
menghubungi maintainer
dalam kasus
kegagalan/kesalahan sistem di
dalam dan di luar jam kerja?
Evo2.2.5
The maintenance engineer has
functional and business rule
expertise about the software he/she
maintains.
Apakah maintainer mampu
menjawab pertanyaan
pengguna tentang
fungsionalitas dan aturan bisnis
(business rules) untuk
perangkat lunak yang
dipeliharanya? Apakah
maintainer mampu
mengevaluasi source code lalu
memberikan gambaran /
menjelaskan kepada pengguna
tentang jalannya program?
Apakah manajemen paham
tentang usaha yang diperlukan
untuk kegiatan ini (berarti hal
ini dianggap sebagai satu
kategori layanan Departemen
TI)?
Evo2.2.6 The maintenance engineer offers ad
hoc services on demand.
Apakah maintainer:
1. dapat membantu pengguna
untuk lebih memahami data
atau aturan ekstraksi data?
2. merancang dan
mengeksekusi laporan ad-hoc?
(yang hanya hasilnya langsung
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 96: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/96.jpg)
78
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
diberikan ke pengguna, berarti
programnya bukan
dikategorikan sebagai program
operasional atau tidak di-
deploy)
3. Membuat program laporan
yang bisa dijalankan pengguna
kapan pun mereka mau?
4. Bekerja bersama dengan tim
operasi (infrastruktur atau help
desk) yang memerlukan
pengetahuan dalam perangkat
lunak?
Apakah usaha-usaha ini diakui
sebagai layanan Departemen
TI? Berarti dipublikasikan,
didokumentasikan, dan diukur,
sama seperti layanan
pemeliharaan perangkat lunak
lainnya?
KPA Software Evolution and Correction Services (Evo4)
Evo3.0.1
The software maintenance
organization does not provide
correction and evolution services
for software.
Apakah Departemen TI
menyediakan layanan koreksi
dan evolusi perangkat lunak?
Evo3.1.1
The software maintenance
organization provides informal
correction and evolution services
for software.
Apakah layanan tersebut
bersifat informal? Apakah
proses koreksi mengikuti suatu
prosedur yang terdokumentasi,
atau terserah maintainer?
Apakah ada prosedur
pemilihan maintainer untuk
masing-masing tipe permintaan
koreksi/evolusi?
Evo3.2.1
The detailed design elaborates the
requirements of the user, and it is
developed according to a
documented procedure.
Apakah requirement dalam
MR (modification request)
untuk pemeliharaan cukup
detail?
Apakah ada mengidentifikasi
komponen apa saja yang harus
diubah? Apakah
mengidentifikasi dokumentasi
apa saja yang harus diubah?
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 97: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/97.jpg)
79
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
Evo3.2.2
The activities of investigation and
design associated with a failure
(documented in a PR) are
performed according to a
documented procedure.
Apakah PR diproses seperti
CR/MR?
Seharusnya tidak, karena tidak
ada analisis dampak dan tidak
ada permintaan otorisasi untuk
deployment kepada pelanggan,
karena maintainer harus
bekerja dengan cepat untuk
memperbaiki kesalahan, lalu
mendokumentasikan
perubahannya setelah itu.
Apakah ada prosedur
terdokumentasi untuk
penyelesaian PR?
Evo3.2.3
The activities of implementation
(programming) are performed
according to a documented
procedure.
Apakah ada prosedur
terdokumentasi untuk untuk
implementasi/programming?
Misalnya: programming and
naming conventions, life-cycle
stages?
Evo3.2.4
The roles and responsibilities
concerning operational data
modifications are formally defined
for the maintenance engineer.
Apakah ada prosedur
terdokumentasi untuk
modifikasi data operasional?
Apakah perlu minta izin
pemilik data terlebih dahulu?
Apakah pemangku kepentingan
diberi tahu bahwa akan/sudah
ada perubahan data? Apakah
maintainer menyimpan berkas-
berkas komunikasi/otorisasi
untuk permintaan modifikasi
data operasional tersebut?
Evo3.2.5
The original programming
languages of the software
maintained are used for the
corrections and evolution of the
software.
Apakah evolusi perangkat
lunak yang dipelihara,
menggunakan bahasa
pemrograman yang sama
dengan dengan saat perangkat
lunak tersebut dikembangkan?
Apakah ada kasus di mana
tidak demikian? Kenapa
(misalnya karena cost benefit
analysis)? Apakah ada
prosedur yang digunakan untuk
menentukan kapan boleh tidak
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 98: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/98.jpg)
80
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
menggunakan bahasa
pemrograman yang sama?
Evo3.2.6
The interrelationships (traceability)
between the administrative
procedures, the modules, the
processes, and the data are
updated when the software is
corrected and evolved.
Apakah dalam evolusi
perangkat lunak, dokumentasi
yang perlu di-update
diidentifikasi? Apakah bisa
dilacak antara PR/MR dengan
prosedur/proses yang mana,
modul yang mana, data yang
dimodifikasi? Apakah bisa
backtracking/rollback
perubahan perangkat lunak
atau data? Ada prosedurnya?
Ada tool untuk melacak ini?
Evo3.2.7
The unit tests must be performed
for each component that is the
subject of a modification.
Apakah ada unit test untuk
tiap-tiap modifikasi? Apakah
ada rencana unit test? Apakah
ada prosedur pembuatan data
untuk pengujian?
Tujuannya untuk memastikan
perubahan sudah sesuai dengan
requirements.
Apakah hasil unit testing
didokumentasikan?
Tujuannya adalah untuk
membuktikan perubahan tidak
mendestabilisasi perangkat
lunak.
Evo3.2.8
The integration and regression
tests must be performed for each
component that is the subject of a
modification.
Apakah ada integration test?
Regression test? Apakah
dilakukan untuk tiap
perubahan? Apakah ada
rencana integration test dan
regression test? Apakah ada
prosedur pembuatan data untuk
pengujian ini?
Tujuannya adalah untuk
meminimalisasi efek samping
yang tidak diinginkan setelah
adanya perubahan perangkat
lunak
Evo3.2.9
The documentation of the user is
submitted for testing by the
maintainer during the unit tests and
Apakah dokumentasi untuk
pengguna di juga diuji saat
unit/integration/regression
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 99: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/99.jpg)
81
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
the integration tests. testing?
Jika iya, dan jika ditemukan
kesalahan di dokumentasi
pengguna, apa yang dilakukan?
Evo3.2.10
The internal documentation of the
software is modified and kept up to
date according to a documented
procedure.
Apakah dokumentasi internal
juga diperbaharui saat ada
perubahan/evolusi perangkat
lunak? Ada prosedurnya?
Evo3.2.11
The external documentation of the
software is modified and kept up to
date according to a documented
procedure.
Apakah dokumentasi eksternal
juga diperbaharui saat ada
perubahan/evolusi perangkat
lunak? Ada prosedurnya?
Seharusnya ada:
1. Apa masalah yang
dipecahkan oleh modifikasi
ini?
2. Apa struktur data / algoritma
yang berubah? Seperti apa
sebelum dan sesudah?
3. Apa perubahan alur data?
KPA Verification and Validation (Evo4)
Evo4.0.1
The software maintenance
organization does not perform
verification and validation
activities on the maintained
software.
Apakah ada kegiatan verifikasi
dan validasi untuk
pemeliharaan perangkat lunak?
Evo4.1.1
The software maintenance
organization does not perform
activities for verification and
validation in a structured and
coordinated way.
Kalau ada, apakah secara
terstruktur dan terkoordinasi?
Apakah pengujian dibuat
secara sporadis dan tidak
terencana?
Artinya, apakah rencana
pengujian baru dibuat setelah
perubahan perangkat lunak
selesai dibuat? Apakah ada
personil khusus untuk
pengujian? Apakah
menggunakan tools khusus
pengujian (misalnya
otomatisasi skenario, atau tool
untuk load testing)? Apakah
ada lingkungan khusus untuk
pengujian? Apakah dalam
pengembangan, para
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 100: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/100.jpg)
82
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
pengembang
mempertimbangkan cara-cara
pengujian perangkat lunak,
yang nantinya akan transisi ke
pemelihara?
Apakah kegiatannya
terdokumentasi?
Apakah debugging dianggap
sebagai proses testing?
Evo4.2.1
The verification and validation
activities are documented, known,
and planned. The plans are
documented according to a
documented procedure.
Apakah ada rencana-rencana
untuk kegiatan verifikasi dan
validasi? Apakah kegiatan
yang sudah dijalankan
didokumentasikan? Apakah
ada prosedurnya? Apakah ada
template untuk membuat
rencana verifikasi/validasi?
Apakah kegiatan ini dilakukan
untuk setiap MR?
Evo4.2.2
Reviews and verification/validation
are performed, selectively, after the
production of some key
intermediate products.
Apakah tinjauan dan
verifikasi/validasi dilakukan
setelah produk intermediate
(produk setengah jadi)
dihasilkan?
Evo4.2.3 Supplier maintenance activities are
selectively reviewed at given steps.
Apakah ada prosedur
peninjauan aktivitas
pemeliharaan oleh
pemasok/vendor?
Evo4.2.4
The acceptance test is performed
according to a documented
procedure to show that the
modified product conforms to and
meets the customer's requirements.
Apakah pengujian (acceptance,
functional, performance,
installation, UAT) sudah ada
prosedurnya?
Evo4.2.5
Regression tests are systematically
and formally performed on all parts
of the software affected by
modifications, including
corrections.
Apakah regression test
dilakukan untuk tiap
modifikasi, termasuk koreksi?
Evo4.2.6
The coordination of the installation
of the test on-site and the software
maintenance with the user are
carried out according to a
documented procedure.
Apakah implementasi
dilakukan dengan persetujuan
pelanggan/pengguna? Ada
prosedur terdokumentasi?
Evo4.2.7 The practices surrounding the Apakah kegiatan modifikasi
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 101: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/101.jpg)
83
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
installation of software
modifications (including the
installation documentation) are
designed to reduce interruptions of
the daily work of the system.
dirancang untuk mengurangi
interupsi kerja pengguna?
Evo4.2.8
The maintenance engineer
participates in acceptance tests
during the final transition of
software from the subcontractor
and supplier, according to a
documented procedure.
Apakah maintenance engineer
berpartisipasi dalam
acceptance test saat transisi
akhir? Ada prosedurnya (sesuai
prosedurkah)?
KPA Configuration and Version Management (Sup1)
Sup1.0.1
The software maintenance
organization does not perform
software configuration
management activities.
Apakah Departemen TI
melakukan manajemen
konfigurasi?
Sup1.1.1
The software maintenance
organization unit does not perform
software configuration
management activities in a
structured and coordinated
manner.
Apakah dilakukan secara
terstruktur dan terkoordinasi?
Apakah maintainer konfigurasi
sendiri berdasarkan struktur
direktori, tanpa bantuan tool
untuk CM?
Sup1.2.1
Modification requests are
documented, prioritized, and
authorized by the customers before
implementing a change to the
application software.
Apakah MR
didokumentasikan,
diprioritisasi, dan diotorisasi
oleh pelanggan/pengguna
sebelum implementasi
perubahan perangkat lunak?
Sup1.2.2
The configuration management
plan, documented and approved by
the developer (if available), is used
as a basis for starting the
maintainer's configuration
management activities.
Apakah ada rencana CM dari
pengembang? Apakah
digunakan sebagai dasar
kegiatan CM oleh pemelihara?
Apa tool yang digunakan?
Apakah konfigurasi didapat
sebelum transisi akhir?
Sup1.2.3
Configuration management systems
are used to handle production
versions of the software
maintained.
Apakah maintainer
menggunakan perangkat lunak
pendukung yang terotomatisasi
untuk mendukung CM dari
perangkat lunak aplikasi versi
produksinya?
Sup1.2.4
The maintained source code is
handled by configuration
management control.
Apakah maintainer
menggunakan kendali CM
untuk source code perangkat
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 102: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/102.jpg)
84
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
lunak aplikasi?
Sup1.2.5
Documentation management is in
place in the maintenance
organization for each MR
(creation, modification, version,
archiving, diffusion, destruction,
and validation).
Apakah ada manajemen
dokumentasi di Departemen
TI? Apakah untuk tiap MR ada
pencatatan untuk: kapan dibuat,
dimodifikasi, versi, arsip,
penghapusan, dan validasi?
Sup1.2.6
Configuration elements and the
configuration image are modified
formally, according to a
documented procedure.
Apakah ada prosedur
terdokumentasi untuk
modifikasi elemen
terkonfigurasi?
Sup1.2.7
There is traceability between the
CRs, the requirements, the detailed
designs, and the source code at one
end, and the integration testing sets
at the other.
Apakah bisa dilacak
(traceability) antara CR,
requirement, rancangan, source
code, terhadap integration test?
Sup1.2.8
Standardized reports that document
configuration management
activities and the content of the
images produced are developed
and made available to the
concerned groups and people.
Apakah Departemen TI ada
membuat laporan yang
terstandarisasi untuk urusan
CM? Apakah ada mekanisme
untuk menyebarluaskan
konfigurasi terhadap pihak
yang berkepentingan?
KPA Process, Service and Software Quality Assurance (Sup2)
Sup2.0.1
Quality assurance is not performed
by the software maintenance
organization.
Apakah Departemen TI
melakukan kegiatan/proses
penjaminan mutu (quality
assurance) yang independen?
Sup2.1.1
The maintenance organization
performs quality assurance
activities informally.
Apakah kegiatan penjaminan
mutu dilaksanakan secara
informal? Apakah satu seksi
menjalankan penjaminan mutu
secara terpisah dan tidak
terkoordinasi dengan seksi
lain? Apakah kegiatan ini
hanya dijalankan setelah
masalah terjadi? Apakah
maintainer memiliki kualifikasi
untuk penjaminan mutu?
Apakah ketidaksesuaian /
ketidakpatuhan terhadap proses
didokumentasikan untuk
tinjauan eksternal yang
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 103: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/103.jpg)
85
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
independen (independent
external review)?
Sup2.2.1
Responsibility, authority, and the
relationships between individuals
in charge of managing, executing,
and verifying the work who have an
influence on quality, are defined.
Apakah Departemen TI
mendefinisikan tanggung
jawab, otoritas, dan hubungan
antara individu-individu yang
bertugas untuk mengatur,
mengeksekusi, dan verifikasi
pekerjaan yang ada
pengaruhnya terhadap kualitas
proses, layanan, dan perangkat
lunak?
Sup2.2.2
A quality assurance plan that
includes the software maintenance
processes/services is established,
documented, approved, and
monitored.
Apakah Departemen TI
membuat rencana penjaminan
mutu? Apakah di dalamnya
termasuk proses/layanan
perawatan perangkat lunak, dan
didokumentasikan, disetujui
(oleh manajemen), dan
dipantau?
Sup2.2.3
Independent conformity reviews are
performed on critical products or
major changes.
Apakah Departemen TI
melaksanakan tinjauan
kepatuhan independen terhadap
produk-produk kritis atau
terhadap perubahan besar?
Sup2.2.4
Quality assurance activities are
performed in accordance with the
maintenance methodology criteria.
Apakah Departemen TI
melakukan kegiatan
penjaminan mutu sesuai
dengan kriteria metodologi
pemeliharaan perangkat lunak?
Sup2.2.5
The maintenance organization is
audited to ensure their conformity
with the defined and accepted
process.
Apakah Departemen TI diaudit
untuk memastikan
kepatuhannya terhadap proses
yang sudah didefinisikan dan
diterima?
Sup2.2.6
Product configuration management
audits are performed in accordance
with a documented procedure.
Apakah audit CM produk
dilakukan sesuai dengan
prosedur?
Sup2.2.7
Products are maintained in
accordance with a documented
procedure, covered by the quality
system.
Apakah produk-produk
dipelihara sesuai dengan
prosedur yang terdokumentasi?
Apakah dicakup dalam
penjaminan mutu?
Sup2.2.8 The maintenance organization Apakah Departemen TI
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 104: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/104.jpg)
86
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
monitors the suppliers' and
developers' quality assurance
activities, in accordance with a
documented procedure.
memantau kegiatan penjaminan
mutu pemasok dan
pengembang? Apakah ada
prosedur terdokumentasi?
Sup2.2.9
Sample of immediate and final
maintenance products are reviewed
for their conformity to customer
request requirements.
Apakah ada tinjauan terhadap
sampel dari produk
pemeliharaan, untuk diperiksa
kepatuhan/kesesuaian terhadap
requirement permintaan dari
pengguna/pelanggan?
Sup2.2.10
Nonconformances observed in
maintenance activities are
documented and handled locally, in
accordance with a documented
procedure.
Apakah ada prosedur untuk
menangani
ketidaksesuaian/ketidakpatuhan
terhadap proses? Apakah
ditangani secara lokal?
Sup2.2.11
Results of quality assurance
activities are the object of
periodical reports presented to the
maintenance management and
engineers.
Apakah hasil QA dimasukkan
dalam laporan berkala yang
dipresentasikan terhadap
manajemen pemeliharaan dan
para maintainer?
Sup2.2.12
Independent conformity review
results are periodically reviewed
with upper management.
Apakah hasil tinjauan
kepatuhan independen ditinjau
secara berkala oleh manajemen
atas?
Sup2.2.13
The maintenance engineers who
manage, execute, and verify work
that has an impact on quality has
the necessary liberty and authority
to report quality issues.
Apakah maintainer bebas dan
berwewenang untuk
melaporkan masalah kualitas?
Biasanya dalam bentuk:
1. Mengambil tindakan untuk
mencegah ketidaksesuaian.
2. Mengidentifikasi dan
mencatat/merekam masalah
kualitas.
3. Mendapatkan,
merekomendasikan, dan
menyediakan solusi
menggunakan saluran
komunikasi yang sudah ada.
4. Verifikasi implementasi
solusi.
5. Mengelola penanganan,
delivery, dan instalasi dari
produk yang tidak sesuai
dengan proses, sampai elemen
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 105: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/105.jpg)
87
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
yang tidak sesuai berhasil
dikoreksi.
KPA Maintenance Measurement and Analysis (Sup3)
Sup3.0.1
The maintenance organization does
not measure process/services,
software or personnel.
Apakah Departemen TI
mengukur dan menganalisis
proses, layanan, perangkat
lunak, atau personil
pemeliharaannya? Apakah ada
pelacakan untuk perkiraan
waktu pengerjaan, sasaran
waktu pengerjaan, atau waktu
pengerjaan sebenarnya?
Sup3.1.1
Measurement and analysis, in the
maintenance organization is
performed individually by each
manager.
Apakah kegiatan pengukuran
dan analisis untuk
pemeliharaan perangkat lunak
dijalankan secara individu
(oleh manajer pemeliharaan
atau kepala seksi yang bertugas
untuk pemeliharaan)? Atau
kegiatan pengukuran sudah
ada, tapi tidak untuk
pemeliharaan?
Sup3.2.1
The maintainer has defined basic
operational measurements that
meet software maintenance
measurement objectives.
Apakah maintainer sudah
menentukan ukuran-ukuran
dasar operasional untuk
memenuhi tujuan pengukuran
pemeliharaan perangkat lunak?
Sup3.2.2
The maintainer performs, analyzes
and produces reports to address
specific requests.
Apakah maintainer bisa
membuat dan menganalisis
laporan untuk kegiatan
pemeliharaan perangkat lunak?
KPA Causal Analysis and Problem Resolution (Sup4)
Sup4.0.1
The maintenance organization does
not recognize the need for a
problem resolution and causal
analysis process.
Apakah Departemen TI paham
akan perlunya proses analisis
penyebab dan penyelesaian
masalah?
Sup4.1.1
The maintenance organization
recognizes the need to have a
problem resolution and causal
analysis process.
Apakah Departemen TI
melakukan kegiatan mencari
akar permasalahan untuk
memecahkan permasalahan
secara permanen? Apakah
Departemen TI sadar bahwa
kegiatan ini merupakan proses
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 106: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/106.jpg)
88
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
yang dilakukan antar seksi?
Apakah kegiatan ini dilakukan
atas inisiatif personil, dan
bukan merupakan kegiatan
yang diperintahkan oleh
manajemen Departemen TI?
Apakah jika permasalahan dan
akar permasalahan berhasil
diidentifikasi, maka
didokumentasikan dan disebar
ke pihak yang berkepentingan?
Sup4.2.1
The software maintenance
organization documents its
problems resolution and causal
analysis process.
Apakah Departemen TI
mendokumentasikan proses
analisis penyebab dan
penyelesaian masalah? Apakah
antar muka masalah dengan
seksi/organisasi lain
diidentifikasi? Apakah
prosesnya berbeda-beda antar
seksi?
Sup4.2.2
Maintenance management analyzes
quality, customer, and performance
data regularly.
Apakah manajemen
menganalisis data kualitas,
pelanggan/pengguna, dan
kinerja secara reguler untuk
mengidentifikasi dan
menganalisis penyebab
masalah?
Sup4.2.3
Upper managers analyze the
results of surveys and develop and
implement an action plan based on
their analysis. These results and the
action plan are communicated to
all personnel.
Apakah manajer tingkat atas
menganalisis hasil dari survei
(misalnya kepuasan
maintainer) dan membuat
rencana tindakan berdasarkan
hasil analisis tersebut? Apakah
hasil analisis dan rencana
tindakan tersebut
dikomunikasikan kembali ke
personil yang terkena
dampaknya?
Sup4.2.4
Process analysis and reports are
produced and distributed to the
concerned groups.
Apakah Departemen TI
melakukan analisis proses, dan
laporannya dibuat dan
didistribusikan ke kelompok-
kelompok yang
berkepentingan?
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 107: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/107.jpg)
89
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
KPA Software Rejuvenation, Migration, and Retirement (Sup5)
Sup5.0.1
The software maintenance
organization does not perform
rejuvenation activities on the
maintained software.
Apakah Departemen TI
melakukan aktivitas
peremajaan terhadap perangkat
lunak yang dipeliharanya?
Sup5.1.1
In the software maintenance
organization, rejuvenation is
performed informally, during a
specific change, without any prior
planning.
Apakah peremajaan dilakukan
secara informal, bersamaan
dengan suatu perubahan (MR
atau PR), tanpa perencanaan
sebelumnya? Apakah atas
inisiatif individu? Apakah
diakui oleh pelanggan /
pengguna?
Sup5.1.2
Retirement of a feature or
application is carried out by
leaving all software component
infrastructures in place and
preventing its execution.
Apakah dalam memensiunkan
(retirement) suatu fitur atau
aplikasi, komponen perangkat
lunak/infrastrukturnya
dibiarkan saja? Hanya
mencegah eksekusinya?
Sup5.2.1
Maintained product
redocumentation is only performed
for components subjected to a
change or correction.
Apakah redokumentasi
dilakukan? Apakah hanya
untuk komponen yang berubah
/ dikoreksi?
Sup5.2.2
Maintained product restructuring is
only performed for components
subjected to a change or
correction.
Apakah restrukturisasi produk
yang dipelihara dilakukan?
Apakah hanya untuk
komponen yang berubah /
dikoreksi?
Sup5.2.3
Maintained product reverse
engineering is only performed for
components subjected to a change,
a correction, or an operational
support request.
Apakah reverse engineering
produk yang dipelihara
dilakukan? Apakah hanya
untuk komponen yang berubah
/ dikoreksi? Apakah maintainer
mengekstrak business rules
dari perubahan-perubahan /
koreksi-koreksi, untuk
membantu pelanggan mengerti
lebih dalam tentang bagaimana
perangkat lunak berfungsi?
Sup5.2.4
Maintained product reengineering
is only performed for components
subjected to a change, a correction,
or an operational support request.
Apakah rekayasa ulang
(reengineering) produk yang
dipelihara dilakukan? Apakah
hanya untuk komponen yang
berubah / dikoreksi?
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 108: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/108.jpg)
90
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Pertanyaan
Wawancara
Sup5.2.5
The maintenance organization
develops a migration plan and
communicates it to the customers
for approval.
Apakah Departemen TI
membuat rencana migrasi dan
menginformasikannya pada
pelanggan/pengguna untuk
mendapatkan persetujuan
mereka?
Apakah maintainer sudah
mempertimbangkan operasi
paralel? Apakah ada pelatihan
untuk pengguna dalam periode
transisi? Apakah produk lama
dan baru diarsipkan (termasuk
source code, dokumentasi,
dll.)? Apakah maintainer
melakukan revisi setelah sistem
baru online, dengan tujuan
membuat data sistem lama bisa
diakses, aman (secure), dan
terlindung dalam sistem yang
baru?
Sup5.2.6
Software tools are used to support
migration from one technological
platform to another.
Apakah dalam migrasi
platform menggunakan tool?
Apakah dapat mengotomatisasi
proses (biarpun hanya
sebagian)?
Sup5.2.7
The maintenance organization
develops a software retirement plan
and communicates it to the
customers for approval.
Apakah Departemen TI
membuat rencana untuk
memensiunkan perangkat lunak
(software retirement plan)?
Apakah rencana tersebut
dikomunikasikan kepada
pengguna/pelanggan untuk
mendapatkan persetujuan
mereka?
Penulisan nomor praktek dalam Tabel 3.3 di atas sudah penulisan nomor praktek
dalam S3m. Dalam S3m, nomor praktek dituliskan sebagai berikut: KpaX.Y.Z.
KpaX merupakan singkatan dari KPA yang bersangkutan. Y merupakan tingkat
kematangan. Z merupakan nomor praktek dalam tingkat kematangan tersebut. Jadi
untuk contoh nomor praktek Sup5.2.7, penomoran tersebut berarti: praktek untuk
Tabel 3.3 Pointer Pertanyaan Wawancara (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 109: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/109.jpg)
91
Universitas Indonesia
KPA Software Rejuvenation, Migration, and Retirement (Sup5), praktek ke-7,
untuk tingkat kematangan 2.
Dengan informasi yang diperoleh dari jawaban atas pointer pertanyaan
wawancara di atas, dapat dilakukan kajian untuk mengukur tingkat kematangan
proses pemeliharaan perangkat lunak di PT XYZ.
3.2.2 Studi Dokumen
Dokumen yang dikumpulkan akan dijadikan acuan sebagai kelengkapan evaluasi
tingkat kematangan kondisi saat ini dari proses pemeliharaan perangkat lunak di
PT XYZ. Dokumen-dokumen acuan tersebut dijadikan bukti (artifak) bahwa suatu
praktek dari model referensi sudah benar-benar dilakukan.
3.3 Objek Studi Kasus
Berikut adalah struktur organisasi PT XYZ secara keseluruhan.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 110: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/110.jpg)
92
Universitas Indonesia
General Meeting of Shareholders
Board of Commissioners
Audit Committee Risk Monitoring Committee
President Director
Internal Audit Legal Advisor
Corporate Risk Management
Corporate Secretary
Office of Strategy Management Marketing Support
HR & GA Director IT Director Marketing & Sales Retail Director
Marketing & Sales Corporate Director Technical Director Finance &
Accounting Director
HR Development Dept.
HR Admin Dept.
GA Dept.
Compliance Dept.
IT Dept. Marketing & Sales Retail Dept.
Marketing & Sales Corporate Dept.
UR Treaty & Admin Dept.
UR MV & HE Dept.
UR Property & Engineering Dept.
UR Marine & Misc. Oil & Gas Dept.
Claim MV & HE Dept.
Technical
Corporate Actuary Dept.
Investment Committee
Finance Dept.
Accounting Dept.
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT XYZ
Sumber: SK No. 029/SK/DIR/VII/2012 (PT XYZ, 2012), telah diolah kembali
PT XYZ dipimpin oleh seorang Presiden Direktur (President Director) yang
bertanggung jawab terhadap Dewan Komisioner (Board of Commissioners) yang
berfungsi sebagai wakil dari Pemegang Saham (Shareholders). Presiden Direktur
diawasi oleh Komite Audit (Audit Committee) dan Komite Pemantauan
Risiko.(Risk Monitoring Committee). Dalam melaksanakan tugasnya, Presiden
Direktur dibantu oleh Audit Internal (Internal Audit), Penasihat Hukum (Legal
Advisor), Manajemen Risiko Korporat (Corporate Risk Management), Sekretaris
Korporat (Corporate Secretary), Kantor Manajemen Strategis (Office of Strategy
Management), dan Dukungan Pemasaran (Marketing Support). Bawahan
langsung dari Presiden Direktur adalah Direktur SDM dan Urusan Umum (HR &
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 111: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/111.jpg)
93
Universitas Indonesia
GA Director), Direktur TI (IT Director), Direktur Pemasaran dan Penjualan Ritel
(Marketing & Sales Retail Director), Direktur Pemasaran dan Penjualan Korporat
(Marketing & Sales Corporate Director), Direktur Teknis (Technical Director),
dan Direktur Akunting dan Keuangan (Finance & Accounting Director).
3.3.1 Struktur Organisasi Departemen TI
IT Director
IT Department Head
Application Development Section Head IT Support Section Head Report Development
Section HeadBusiness Analyst Section
Head
IT Software Developer
System Analyst
Hardware & Infrastructure
Help Desk Hardware
Help Desk Application
Report Development
Database Administrator
Business Analyst
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Departemen TI
Sumber: SK No. 029/SK/DIR/VII/2012 (PT XYZ, 2012), telah diolah kembali
Departemen TI terdiri atas 1 Direktur, 1 Kepala Departemen, dan 4 Seksi, yaitu:
Application Development, IT Support, Report Development, dan Business Analyst.
Masing-masing Seksi memiliki 1 Kepala Seksi yang membawahi beberapa orang
personil dalam beberapa uraian tugas (job description).
3.3.2 Fungsi Departemen Teknologi Informasi
Fungsi Departemen TI di PT XYZ tercermin di uraian tugas Kepala Departemen
TI. Fungsi utama dari uraian tugas ini adalah untuk merencanakan strategi
pengembangan, pengendalian pengembangan, dan operasional dari SI/TI untuk
menunjang tujuan bisnis perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Departemen
TI bertanggung jawab kepada Direktur TI melalui Kepala Departemen TI. Berikut
dijelaskan fungsi dari masing-masing Seksi dalam Departemen TI.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 112: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/112.jpg)
94
Universitas Indonesia
3.3.2.1 Seksi Application Development
Seksi ini berfungsi untuk merencanakan, mengoordinir, memantau, dan
melaksanakan proyek-proyek pengembangan aplikasi SI perusahaan. Ada 2 uraian
tugas dalam Seksi ini, yaitu:
1. IT Software Developer
Uraian tugas ini memiliki fungsi utama membuat program dan melakukan
pemeliharaan modul SI/TI perusahaan. Tanggung jawab uraian tugas ini
adalah:
a. Terlaksananya pembuatan dan deploy modul SI/TI perusahaan.
b. Terselenggaranya kegiatan dukungan sistem (system support) atas
operasional SI/TI perusahaan.
Tugas-tugas pokok uraian tugas ini adalah:
a. Melaksanakan pemrograman atas user requirement dan system
requirement specification.
b. Melaksanakan kegiatan deploy modul SI/TI perusahaan.
c. Melakukan pemantauan terhadap kinerja aplikasi dan memelihara
aplikasi.
d. Menyiapkan aplikasi untuk keperluan pelatihan pengguna.
e. Memperbaiki galat aplikasi.
2. System Analyst
Uraian tugas ini memiliki fungsi utama melakukan identifikasi dan
merancang system requirement specification. Tanggung jawab uraian tugas
ini adalah:
a. Tersedianya rancangan system requirement specification.
b. Terlaksananya tata dokumen system requirement specification.
Tugas-tugas pokok uraian tugas ini adalah:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 113: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/113.jpg)
95
Universitas Indonesia
a. Mengumpulkan data dan menganalisa rancangan modul aplikasi yang
akan dikembangkan maupun SI/TI perusahaan secara keseluruhan.
b. Membuat system requirement specification.
c. Melakukan ulasan dan membuat rekomendasi perbaikan atas system
requirement specification yang berjalan.
d. Melakukan pengujian terhadap modul SI/TI yang di- deploy.
3.3.2.2 Seksi IT Support
Seksi ini berfungsi untuk merencanakan, mengoordinir, dan melaksanakan
pemantauan terhadap penggunaan perangkat keras, jaringan, dan dukungan
terhadap pengguna (user support) dari SI/TI perusahaan. Ada 3 uraian tugas
dalam Seksi ini, yaitu:
1. Hardware & Infrastructure
Uraian tugas ini memiliki fungsi utama memantau penggunaan dan
pemeliharaan perangkat keras dan jaringan SI/TI perusahaan. Tanggung
jawab uraian tugas ini adalah:
a. Terpantaunya penggunaan dan pemeliharaan perangkat keras.
b. Terpantaunya operasi jaringan SI/TI perusahaan.
c. Terlaksana dan terpantaunya kegiatan persiapan perangkat SI/TI
perusahaan.
Tugas-tugas pokok uraian tugas ini adalah:
a. Melakukan inventarisasi masa dan kapasitas pakai perangkat keras.
b. Membuat laporan dan rekomendasi penggantian atau perbaikan
perangkat keras.
c. Melakukan atau mengoordinasi perbaikan atas kerusakan perangkat
keras.
d. Memeriksa spesifikasi perangkat keras yang telah dibeli perusahaan.
e. Memantau kinerja jaringan.
f. Melakukan koordinasi dengan penyedia jaringan untuk perbaikan
jaringan.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 114: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/114.jpg)
96
Universitas Indonesia
g. Melaksanakan dan memantau instalasi perangkat lunak di komputer
pengguna, seperti: sistem operasi, aplikasi, antivirus, dan sebagainya.
h. Melaksanakan dan memantau instalasi perangkat lunak di komputer
server, seperti: sistem operasi, email server, file server, proxy server,
DNS server, dan antivirus server.
i. Melaksanakan dan memantau pemasangan perangkat komputer dan
kelengkapannya di Head Office (Kantor Pusat), Regional Office
(Kantor Regional), dan Sales Office (Kantor Penjualan).
j. Memantau pemasangan dan pengujian jaringan serta membuat
laporannya.
2. Help Desk Hardware
Uraian tugas ini memiliki fungsi utama memelihara perangkat keras
meliputi server, jaringan, antarmuka ke internet, proses backup dan recovery
SI/TI. Tanggung jawab uraian tugas ini adalah:
a. Terpeliharanya perangkat keras.
b. Terpantaunya operasi jaringan SI/TI perusahaan.
c. Terlaksana dan terpantaunya kegiatan persiapan perangkat SI/TI
perusahaan.
Tugas-tugas pokok uraian tugas ini adalah:
a. Melakukan perbaikan atas kerusakan perangkat keras.
b. Mengganti perangkat keras yang sudah ketinggalan teknologi.
c. Analisis masalah pada server dan jaringan untuk memperbaikinya.
d. Memilih jaringan alternatif untuk meminimalkan risiko gangguan
perangkat keras.
e. Melaksanakan pengaturan akses pengguna ke LAN (Local Area
Network) dan WAN (Wide Area Network).
f. Memantau pelaksanaan persiapan dan pengujian jaringan serta
membuat laporannya.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 115: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/115.jpg)
97
Universitas Indonesia
g. Melaksanakan dan memantau instalasi perangkat lunak di komputer
server, seperti: sistem operasi, email server, file server, proxy server,
DNS server, dan antivirus server.
h. Melakukan pemasangan antarmuka ke internet.
3. Help Desk Application
Uraian tugas ini memiliki fungsi utama memberikan informasi dan solusi
kepada pengguna dalam implementasi SI/TI dan SOP. Tanggung jawab
uraian tugas ini adalah:
a. Tersedianya solusi/informasi atas pertanyaan pengguna tentang SI/TI
dan SOP.
b. Terlaksananya administrasi permasalahan pengguna dan
penyelesaiannya.
Tugas-tugas pokok uraian tugas ini adalah:
a. Menerima dan menanggapi pertanyaan sehari-hari pengguna tentang
permasalahan implementasi SI/TI dan SOP.
b. Melakukan konsultasi ke atasan untuk penyelesaian atas pertanyaan
sehari-hari pengguna tentang permasalahan implementasi SI/TI dan
SOP.
c. Melakukan korespondensi dengan Seksi terkait di Departemen TI
untuk penyelesaian permasalahan pengguna.
d. Mencatat setiap pertanyaan sehari-hari pengguna tentang
permasalahan implementasi SI/TI dan SOP.
e. Mengarsipkan dokumen yang berkaitan dengan pertanyaan sehari-hari
pengguna tentang permasalahan implementasi SI/TI dan SOP dan
solusinya.
3.3.2.3 Seksi Report Development
Seksi ini berfungsi untuk merencanakan, mengoordinir, memantau, dan
melaksanakan proyek-proyek pengembangan aplikasi pelaporan dan pengelolaan
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 116: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/116.jpg)
98
Universitas Indonesia
basis data yang digunakan dalam SI/TI perusahaan. Ada 2 uraian tugas dalam
Seksi ini, yaitu:
1. Report Development
Uraian tugas ini memiliki fungsi utama melaksanakan proyek
pengembangan aplikasi pelaporan, pemeliharaan basis data, dan kegiatan
pemrosesan data. Tanggung jawab uraian tugas ini adalah:
a. Terlaksananya proyek pengembangan aplikasi pelaporan.
b. Terlaksananya pemrosesan data untuk pembuatan laporan ad hoc.
c. Terlaksananya administrasi program pembuatan laporan ad hoc.
Tugas-tugas pokok uraian tugas ini adalah:
a. Membuat rancangan data laporan SI/TI perusahaan.
b. Membuat aplikasi pelaporan dan laporan ad hoc.
c. Melaksanakan proses pembuatan/pemrosesan data laporan ad hoc.
d. Menyiapkan fasilitas dan sistem penyimpanan laporan.
e. Melakukan penyimpanan berkas program pembuatan laporan.
2. Database Administrator
Uraian tugas ini memiliki fungsi utama mengelola dan memelihara basis
data SI/TI perusahaan. Tanggung jawab uraian tugas ini adalah:
a. Terlaksananya program kegiatan pemeliharaan basis data, server basis
data, dan report server secara berkala.
b. Termonitornya ketersediaan kapasitas penyimpanan data untuk
operasional SI/TI.
Tugas-tugas pokok uraian tugas ini adalah:
a. Menyelesaikan permasalahan dan hambatan operasional basis data,
server basis data, dan report server.
b. Melaksanakan kegiatan backup basis data.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 117: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/117.jpg)
99
Universitas Indonesia
c. Memantau kondisi basis data, server basis data, dan report server.
d. Melaksanakan migrasi data sesuai keperluan.
e. Melaksanakan kegiatan pembersihan data.
f. Membuat laporan periodik pemakaian dan ketersediaan kapasitas
basis data dan report server.
g. Membuat rekomendasi penyesuaian kapasitas basis data dan report
server.
3.3.2.4 Seksi Business Analyst
Hanya ada 1 uraian tugas dalam Seksi ini, yaitu: Business Analyst. Uraian tugas
ini memiliki fungsi utama mengumpulkan data pendukung untuk pengembangan
model bisnis (business model) dan proses bisnis (business process) perusahaan,
serta tata administrasi yang berurusan dengan hal ini. Tanggung jawab uraian
tugas ini adalah:
a. Tersedianya data pendukung untuk pengembangan model bisnis dan proses
bisnis perusahaan.
b. Tersedianya tata administrasi yang berhubungan dengan model bisnis dan
proses bisnis perusahaan.
Tugas-tugas pokok uraian tugas ini adalah:
a. Mengumpulkan data dan membuat laporan rangkumannya tentang
perkembangan cara transaksi atau cara operasional berbagai Departemen di
Head Office, Regional Office, maupun di Sales Office.
b. Mengumpulkan data dan membuat laporan rangkumannya tentang
perkembangan alur kerja operasional di Head Office, Regional Office,
maupun di Sales Office.
c. Melakukan ulasan dan membuat konsep model bisnis.
d. Melakukan ulasan dan identifikasi kebutuhan perubahan proses bisnis atas
dasar ulasan model bisnis saat ini.
e. Membuat konsep rancangan proses bisnis baru, ataupun memperbaharui
rancangan yang sudah ada.
f. Menyiapkan tools untuk pengumpulan data.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 118: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/118.jpg)
100
Universitas Indonesia
g. Menyusun jadwal dan menyelenggarakan rapat yang berhubungan dengan
pengumpulan data untuk penyusunan model bisnis dan proses bisnis.
h. Membuat jadwal dan menyiapkan kebutuhan sosialisasi proses bisnis ke
pihak terkait.
i. Melakukan pengarsipan seluruh dokumen kerja.
3.4 Studi Kasus: Proses Pemeliharaan Perangkat Lunak
Salah satu SI yang dimiliki PT XYZ adalah Sistem Informasi Asuransi Umum.
Sistem Informasi Asuransi Umum adalah SI core insurance, yaitu SI yang mampu
menangani seluruh proses bisnis perasuransian, antara lain: marketing,
underwriting, claim, finance, dan accounting. Sistem Informasi Asuransi Umum
bersifat key operational, yang berarti keberlangsungan bisnis PT XYZ bergantung
pada berjalannya Sistem Informasi Asuransi Umum.
Sistem Informasi Asuransi Umum dibangun oleh pihak ke-3, dan semenjak
operasionalnya Sistem Informasi Asuransi Umum di tahun 2006, semua kegiatan
pengembangan (development) perangkat lunak dan pemeliharaan (maintenance)
yang berkaitan dengan Sistem Informasi Asuransi Umum telah diserahkan
sepenuhnya kepada PT XYZ. Yang dimaksud dengan kegiatan pengembangan
perangkat lunak dan pemeliharaan di sini termasuk penambahan fitur
(pemeliharaan adaptif) dan perbaikan defect (pemeliharaan korektif). Penambahan
fitur dilakukan karena berubahnya proses bisnis PT XYZ sebagai penyesuaian
terhadap perubahan kondisi internal maupun eksternal perusahaan. Yang
dimaksud dengan perubahan kondisi internal adalah perubahan proses bisnis
karena alasan penyederhanaan proses bisnis organisasi. Yang dimaksud dengan
perubahan kondisi eksternal misalnya perubahan yang disebabkan bertambahnya
mitra bisnis yang perlu diintegrasikan proses bisnisnya ke dalam Sistem Informasi
Asuransi Umum.
Saat ini penanganan permintaan modifikasi (modification request, disingkat MR)
atau yang secara lokal disebut change request (CR), laporan permasalahan
(problem report, disingkat PR), dan permintaan dukungan (support request,
disingkat SR) yang berkaitan dengan Sistem Informasi Asuransi Umum,
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 119: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/119.jpg)
101
Universitas Indonesia
semuanya ditangani oleh Departemen TI. Semua seksi dari Departemen TI terlihat
dalam penanganan ini.
Untuk MR, alurnya dimulai dari seksi Business Analyst yang mendapatkan
requirement dari pengguna dan untuk validasi. Seksi Application Development
dan Report Development yang implementasi dan verifikasi requirement tersebut.
Seksi IT Support bertugas untuk melakukan pengadaan dan pemeliharaan
perangkat keras dan infrastruktur, dan sebagai pintu masuk permintaan dari
pengguna. Seksi Business Analyst akan meminta masukan dari Application
Development dan Report Development untuk membuat perkiraan ukuran dan
waktu. Dalam prakteknya, MR dibagi menjadi dua jenis berdasarkan perkiraan
ukuran dan waktunya, yaitu MR besar dan MR kecil. MR besar akan masuk ke
dalam antrean proyek, sedangkan MR kecil akan langsung dieksekusi.
Untuk PR, alurnya dimulai dari seksi IT Support yang mendapatkan laporan
kegagalan (failure) dari pengguna. IT Support akan memastikan bahwa
permasalahan benar-benar terjadi, dan meneruskannya ke seksi Application
Development atau Report Development. Perbaikan dilakukan, dilakukan pengujian
bahwa masalah sudah selesai.
Untuk SR, alurnya dimulai dari seksi IT Support yang mendapatkan laporan
kegagalan (failure) dari pengguna. IT Support akan meneruskannya ke seksi
Report Development atau Application Development. Kegiatan dukungan
dilakukan (biasanya berupa ekstrak data dalam bentuk laporan), laporan atau data
disampaikan ke pengguna, dan SR dianggap selesai.
3.5 Jadwal Penelitian
Berikut jadwal pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan dalam karya akhir ini.
Penelitian dilakukan mulai dari tahapan pengumpulan data awal, identifikasi
masalah, peninjauan pustaka, perancangan penelitian, dilanjutkan dengan
pengumpulan data kondisi pemeliharaan perangkat lunak saat ini (evaluasi tingkat
kematangan), analisis data, penyusunan strategi SPI, dan penulisan laporan
penelitian. Jadwal penelitian ini sudah mempertimbangkan batas waktu
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 120: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/120.jpg)
102
Universitas Indonesia
pengumpulan laporan karya akhir siap sidang yang ditentukan oleh sekretariat
MTI UI, yaitu 5 Juni 2017.
Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
1. Pengumpulan
data awal
2. Identifikasi masalah
3. Peninjauan
pustaka
4. Perencanaan penelitian
5. Evaluasi
tingkat kematangan
6. Analisis data
7. Penyusunan
strategi SPI
8. Penulisan laporan
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 121: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/121.jpg)
103 Universitas Indonesia
BAB 4
RANCANGAN DAN HASIL KAJIAN KPA S3M
Bab ini menjelaskan rancangan kajian (assessment) yang dilakukan di objek studi
kasus, dan hasil kajian semua KPA dari S3m yang telah dipilih sesuai rancangan.
4.1 Rancangan Kajian
Sebelum melakukan kajian berdasarkan S3m menggunakan S3mAssess, penulis
merasa perlu untuk melakukan pemetaan dari S3m ke CMMI-DEV V1.3 karena
sedikitnya studi kasus yang dipublikasikan yang menggunakan S3m. Penulis hanya
berhasil menemukan satu karya ilmiah yang menggunakan S3m untuk studi kasus,
yaitu karya ilmiah oleh Paquette, April, & Abran (2006). Dengan demikian demi
memastikan kelayakan penggunaan S3m dalam karya akhir ini, perlu dipastikan
bahwa KPA dalam S3m dapat dipetakan ke PA dalam CMMI-DEV V1.3 yang
relevan untuk pemeliharaan perangkat lunak.
Para pembuat kerangka kerja S3m merancang domain-domain proses dan KPA-
nya agar selaras dengan proses-proses domain dan PA dalam CMMI (April &
Abran, 2008, hal. 70), yaitu CMMI-SE/SW/IPPD/SS V1.1 (CMMI for Systems
Engineering, Software Engineering, Integrated Product and Process Development,
and Supplier Sourcing, Version 1.1). Keselarasan ini dirancang dengan tujuan
agar para manajer yang melaksanakan SPI dalam bidang pengembangan tidak
mendapatkan banyak perbedaan terminologi saat melakukan kegiatan yang serupa
untuk pemeliharaan. Saat S3m dibuat, CMMI-DEV V1.3 belum diterbitkan,
sehingga agar pemetaan antara PA dalam CMMI-DEV V1.3 ke KPA dalam S3m
dapat diperoleh, perlu dilakukan terlebih dahulu pemetaan dari CMMI-
SE/SW/IPPD/SS V1.1 ke S3m, lalu dari CMMI-DEV V1.2 ke S3m, dan yang
terakhir CMMI-DEV V1.3 ke S3m. Tujuan melakukan pemetaan ini adalah untuk
memastikan bahwa semua PA di CMMI-DEV V1.3 sudah benar-benar
dipertimbangkan di dalam S3m.
Setelah pemetaan dari KPA di S3m ke PA dalam CMMI-DEV V1.3 diperoleh,
akan dilakukan kajian terhadap tiap-tiap KPA dalam S3m untuk mendapatkan
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 122: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/122.jpg)
104
Universitas Indonesia
tingkat kematangan proses pemeliharaan perangkat lunak di Departemen TI PT
XYZ. Kajian ini mempertimbangkan bukti lisan (afirmasi) atau bukti tulisan (jika
wawancara via email), dan bukti artifak. Metode kajian yang digunakan adalah
S3mAssess. Dalam S3mAssess, pencapaian tingkat kematangan dibagi sebagai berikut
(Zarour, Alarifi, Abran, & Desharnais, 2012; Paquette, April, & Abran, 2006):
N : Not Achieved (tidak tercapai), rating tingkat kematangan 0%-15%, berarti
tidak terbukti bahwa tujuan proses terpenuhi.
P : Partially Achieved (tercapai sebagian), rating tingkat kematangan 16%-
50%, berarti beberapa tujuan proses terpenuhi.
L : Largely Achieved (tercapai sebagian besar), rating tingkat kematangan 51%-
85%, berarti sebagian besar tujuan proses terpenuhi.
F : Fully Achieved (tercapai sepenuhnya), rating tingkat kematangan 86%-
100%, tujuan proses terpenuhi seluruhnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa jika rating tingkat kematangan mencapai 86%,
maka tingkat kematangan tersebut tercapai.
Untuk pencapaian praktek, untuk mengurangi kemungkinan subjektivitas karena
kurangnya pengalaman si penilai, pemenuhan praktek tingkat 1 dan 2 diberi nilai
sebagai berikut (Zarour, Alarifi, Abran, & Desharnais, 2012; Paquette, April, &
Abran, 2006):
N : Not Achieved, rating 0%.
P : Partially Achieved, rating 33%.
L : Largely Achieved, rating 68%.
F : Fully Achieved, rating 93%.
Untuk praktek tingkat 0, jika jawaban pertanyaan adalah “Ya” maka diberi rating
0%, sedangkan jika dijawab “Tidak” maka diberi rating 100% (Zarour, Alarifi,
Abran, & Desharnais, 2012; Paquette, April, & Abran, 2006).
Karena S3mAssess tidak memberikan kriteria untuk membedakan praktek N, P, L,
dan F, maka penulis menyusun kriteria penilaian sebagai berikut:
N : Praktek sama sekali tidak dilakukan atau tujuannya tidak tercapai.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 123: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/123.jpg)
105
Universitas Indonesia
P : Praktek dilakukan tapi memiliki kelemahan (termasuk tidak didukung
artifak) yang menyebabkan tujuannya tidak tercapai.
L : Praktek dilakukan dan memiliki kelemahan (termasuk tidak didukung
artifak), tapi tujuannya tercapai.
F : Praktek dilakukan dan tidak ada kelemahan yang teridentifikasi.
4.1.1 Pemetaan PA CMMI-SE/SW/IPPD/SS V1.1 ke KPA S3m
Berikut ilustrasi pemetaan dari PA di CMMI-SE/SW/IPPD/SS V1.1 ke KPA di
S3m:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 124: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/124.jpg)
106
Universitas Indonesia
Gambar 4.1 Pemetaan PA dalam CMMI-SE/SW/IPPD/SS V1.1 ke KPA
dalam S3m Berdasarkan Deskripsi April & Abran (2008)
Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa semua PA dalam domain proses Process
Management dari CMMI dipetakan ke KPA dalam domain proses Process
Management di S3m. Menurut April & Abran (2008, hal. 78), PA dalam Process
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 125: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/125.jpg)
107
Universitas Indonesia
Management di CMMI relevan untuk pemeliharaan perangkat lunak, jadi
penamaannya hanya diubah sedikit.
Perbedaan paling besar terlihat pada domain proses Project Management dari
CMMI dibandingkan dengan Event/Request Management di S3m. PA Project
Planning menjadi KPA Maintenance Planning, PA Project Monitoring and
Control menjadi KPA Request/Software Monitoring and Control, dan PA yang
berhubungan dengan pemasok dikelompokkan menjadi KPA SLA and Supplier
Agreements Management (April & Abran, 2008, hal. 79). April & Abran tidak
menyebutkan secara eksplisit PA Integrated Project Management, Risk
Management, Quantitative Project Management, dan Integrated Teaming
dipetakan ke mana.
Dalam domain proses Engineering dari CMMI ke Evolution Engineering di S3m,
hanya PA Verification dan Validation yang secara eksplisit dipetakan, yaitu ke
KPA Verification and Validation (April & Abran, 2008, hal. 80). PA Product
Integration, Requirements Management, Requirements Development, dan
Technical Solution tidak secara eksplisit dipetakan.
Dalam domain proses Support dari CMMI ke Support to Evolution Engineering di
S3m, PA Configuration Management dipetakan ke KPA Configuration and
Versioning Management, PA Process and Product Quality Assurance dipetakan
ke KPA Process, Service and Software Quality Assurance, PA Measurement and
Analysis dipetakan ke KPA Maintenance Measurement and Analysis, dan PA
Causal Analysis and Resolution dipetakan ke KPA Causal Analysis and Problem
Resolution (April & Abran, 2008, hal. 80). April & Abran tidak membahas
pemetaan PA Decision Analysis and Resolution dan Organizational Environment
for Integration.
4.1.2 Pemetaan PA CMMI-DEV V1.2 ke KPA S3m
Pemetaan dari CMMI-DEV V1.2 ke S3m perlu dilakukan agar pemetaan CMMI-
DEV V1.3 ke S3m dapat dilakukan. Sebelum PA dari CMMI-DEV V1.2 dipetakan
ke S3m, terlebih dahulu didaftarkan perubahan PA dari CMMI-SE/SW/IPPD/SS
V1.1 ke CMMI-DEV V1.2, yaitu:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 126: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/126.jpg)
108
Universitas Indonesia
1. Integrated Supplier Management digabung ke dalam Supplier Agreement
Management (CMMI Product Team, 2006, hal. vi; Kneuper, 2009, hal.
102).
2. Integrated Teaming digabung ke dalam Integrated Project Management
(Phillips, 2007, hal. 5; Kneuper, 2009, hal. 102).
3. Organizational Environment for Integration digabung ke dalam
Organizational Process Definition (Phillips, 2007, hal. 5; Kneuper, 2009,
hal. 102).
Ini berarti CMMI-DEV 1.2 memiliki 22 PA dibandingkan dengan 25 PA pada
CMMI-SE/SW/IPPD/SS V1.1. Pemetaan dari CMMI-DEV V1.2 ke S3m menjadi
sebagai berikut:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 127: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/127.jpg)
109
Universitas Indonesia
Gambar 4.2 Pemetaan PA dalam CMMI-DEV V1.2 ke KPA dalam S3m
Berdasarkan Pemetaan dari CMMI-SE/SW/IPPD/SS V1.1 ke S3m
Dapat dilihat di Gambar 4.2 bahwa untuk domain proses Process Management
tidak ada perubahan pemetaan. Untuk domain proses Project Management, karena
dari sisi CMMI-DEV V1.2 Integrated Supplier Management digabung ke
Supplier Agreement Management, maka pemetaan berubah menjadi dari Supplier
Agreement Management ke SLA and Supplier Agreements Management di domain
proses Event/Request Management pada S3m. Dari domain proses Engineering di
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 128: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/128.jpg)
110
Universitas Indonesia
CMMI-DEV V1.2 ke domain proses Evolution Engineering di S3m tidak ada
perubahan pemetaan. Dari domain proses Support di CMMI-DEV V1.2 ke
domain proses Support to Evolution Engineering di S3m juga tidak ada perubahan.
4.1.3 Pemetaan PA CMMI-DEV V1.3 ke KPA S3m
Dengan mempertimbangkan pemetaan dari CMMI-DEV V1.2 ke S3m, maka akan
dilakukan pemetaan dari CMMI-DEV V1.3 ke S3m. Sebelum PA di CMMI-DEV
V1.3 dipetakan ke S3m, terlebih dahulu didaftarkan perubahan PA dari CMMI-
DEV V1.2 ke CMMI-DEV V1.3, yaitu:
1. Organizational Innovation and Deployment diganti namanya menjadi
Organizational Performance Management (CMMI Product Team, 2010,
hal. iv).
2. Requirements Management dipindahkan dari domain proses Engineering ke
Project Management (CMMI Product Team, 2010, hal. 43).
Ini berarti CMMI-DEV V1.3 memiliki jumlah PA yang sama dengan CMMI-
DEV V1.2, yaitu 22 PA. Pemetaan dari CMMI-DEV V1.3 ke S3m, menjadi
sebagai berikut:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 129: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/129.jpg)
111
Universitas Indonesia
Gambar 4.3 Pemetaan PA dalam CMMI-DEV V1.3 ke KPA dalam S3m
Berdasarkan Pemetaan dari CMMI-DEV V1.2 ke S3m
Dapat dilihat di Gambar 4.3, dalam proses domain Process Management di
CMMI-DEV V1.3, pemetaan diubah menjadi dari Organizational Performance
Management ke Maintenance Innovation and Deployment di S3m. Untuk domain-
domain proses Project Management dan Engineering di CMMI-DEV V1.3,
perubahannya adalah Requirements Management dipindah dari Engineering ke
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 130: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/130.jpg)
112
Universitas Indonesia
Project Management. Untuk pemetaan dari domain proses Support ke Support to
Evolution Engineering tidak ada perubahan.
Karena pemetaan yang tidak eksplisit oleh April & Abran (2008), pemetaan-
pemetaan berikut perlu dilakukan, yaitu dari PA: (i) dari PA Integrated Project
Management, (ii) Quantitative Project Management, (iii) Risk Management, (iv)
Requirements Management, (v) Product Integration, (vi) Requirements
Development, (vii) Technical Solution, dan (viii) Decision Analysis and
Resolution. Untuk mendapatkan pemetaan dari semua PA tersebut, dilakukan
perbandingan praktek-prakteknya (SP) dengan praktek-praktek (exemplary
practices) di S3m.
4.1.3.1 Integrated Project Management (IPM)
Untuk memetakan PA IPM dari CMMI ke KPA di S3m, pertama-tama SG dan SP
dari PA IPM didaftarkan dulu, lalu di S3m dicari praktek yang mencakup hal yang
serupa. Berikut SG dan SP dari IPM:
SG 1: Use the Project’s Defined Process
SP 1.1: Establish the Project’s Defined Process
SP 1.2: Use Organizational Process Assets for Planning Project Activities
SP 1.3: Establish the Project’s Work Environment
SP 1.4: Integrate Teams
SP 1.5: Manage the Project Using Integrated Plans
SP 1.6: Establish Teams
SP 1.7: Contribute to Organizational Process Assets
SG 2: Coordinate and Collaborate with Relevant Stakeholders
SP 2.1: Manage Stakeholders Involvement
SP 2.2: Manage Dependencies
SP 2.3: Resolve Coordination Issues
Dalam S3m, April & Abran tidak memetakan secara eksplisit PA IPM dari CMMI.
Untuk mencari pemetaannya ke KPA di S3m, dilakukan pencarian ke praktek
terhadap kata-kata kunci yang diturunkan dari SP, sebagai berikut: defined
process, process asset, work environment, integrate team, integrated plan,
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 131: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/131.jpg)
113
Universitas Indonesia
establish team, manage stakeholder, stakeholder involvement, manage
dependencies, coordination.
Hanya kata kunci work environment yang ditemukan, dalam penjelasan KPA
Maintenance Process/Service Definition (Pro2), praktek Pro2.0.1:
“The software maintenance organization does not carry out process/services
definition activities. It does not provide a list or directory of services to its
customers.” (April & Abran, 2008, hal. 135)
Berikut adalah penjelasan yang menggunakan kata kunci work environment (cetak
tebal tambahan penulis):
“The only available documentation, and related maintenance work environment,
has been provided to developers, suppliers, and subcontractors.” (April & Abran,
2008, hal. 136)
Penjelasan di atas membahas bahwa lingkungan kerja disediakan kepada
pengembang, pemasok, dan subkontraktor, tapi tidak menyebutkan maintainer
secara eksplisit, dan dalam konteks penjelasan praktek yang tidak dilakukan
(Tidak 0). Hal ini sesuai dengan pernyataan-pernyataan dalam S3m bahwa:
a. Manajemen proyek hanya diperlukan untuk proyek-proyek pemeliharaan
besar, dan bukan untuk permintaan-permintaan pemeliharaan. Untuk kasus-
kasus spesifik dari proyek-proyek pemeliharaan besar, sebaiknya
menggunakan model CMMI. (April & Abran, 2008, hal. 193, 197)
b. Beban kerja pemeliharaan tidak diatur menggunakan teknik-teknik
manajemen proyek, melainkan menggunakan teknik-teknik manajemen
antrean. (April & Abran, 2008, hal. 12, 72)
c. Perubahan ini diperkenalkan untuk mencerminkan manajemen
kejadian/permintaan pemeliharaan perangkat lunak yang berbeda dengan
manajemen proyek yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak.
Model kematangan yang diajukan berfokus pada aktivitas-aktivitas
pemeliharaan yang berdasarkan pada permintaan-permintaan pemeliharaan
kecil, bukan proyek-proyek besar. (April & Abran, 2008, hal. 76)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 132: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/132.jpg)
114
Universitas Indonesia
Berarti dapat disimpulkan bahwa PA IPM tidak dapat dipetakan ke KPA dalam
S3m.
4.1.3.2 Quantitative Project Management (QPM)
Untuk memetakan PA QPM dari CMMI ke KPA di S3m, pertama-tama SG dan SP
dari PA QPM didaftarkan dulu, lalu di S3m dicari praktek yang mencakup hal
yang serupa. Berikut SG dan SP dari QPM:
SG 1: Prepare for Quantitative Management
SP 1.1: Establish the Project’s Objectives
SP 1.2: Compose the Defined Process
SP 1.3: Select Subprocesses and Attributes
SP 1.4: Select Measures and Analytic Techniques
SG 2: Quantitatively Manage the Project
SP 2.1: Monitor the Performance of Selected Subprocesses
SP 2.2: Manage Project Performance
SP 2.3: Perform Root Cause Analysis
Dalam S3m, April & Abran tidak memetakan secara eksplisit PA QPM dari
CMMI. Untuk mencari pemetaannya ke KPA di S3m, dilakukan pencarian ke
praktek terhadap kata-kata kunci yang diturunkan dari SP, sebagai berikut:
quantitative management, project objective, defined process, subprocess,
attribute, measure, analytic technique, monitor performance, manage
performance, root cause analysis.
Kata kunci quantitative management ditemukan dalam road map yang berjudul
Quantitative Management Road Map (cetak tebal tambahan penulis) dalam KPA
Maintenance Process Performance (Pro4), praktek Pro4.2.3:
“The maintenance organization has set some performance and quality
objectives.” (April & Abran, 2008, hal. 146)
Berikut teks penjelasannya (garis bawah tambahan penulis):
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 133: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/133.jpg)
115
Universitas Indonesia
“By setting up objectives for the quality and performance of processes, services,
and products of the maintenance portfolio SP1.1 under their control, middle
managers can forecast expected levels of services and analyze historical data to
help set up mode realistic objectives. With historical data available, initial
objectives can be revised SP2.2. At this maturity level, the maintenance
organization has identified basic objectives for management purposes SP1.1.
Maintenance middle managers collect and present performance information at
weekly management meetings SP1.3, SP1.4, SP2.1 and meetings with customers (for
example, the availability percentage of the software, say, 96%; the percentage of
customer satisfaction; or the number of overtime hours SP1.3.” (April & Abran,
2008, hal. 146)
Jadi dapat disimpulkan bahwa SP 1.1, SP 1.3, SP 1.4, SP 2.1, dan SP 2.2 dari
QPM sudah dicakup dalam praktek ini.
Untuk kata kunci measure, ditemukan dalam Definition of Maintenance Measures
Road Map, praktek Pro4.2.1:
“Some key maintenance processes, services, and products have measures. They
are defined and used locally.” (April & Abran, 2008, hal. 144)
Teks penjelasannya adalah sebagai berikut:
“At this maturity level, the maintenance organization has identified the basic
measures that are to be used by its management and customers SP1.4. Maintenance
managers use the information at (a) weekly management meetings and (b) at
customer meetings.” (April & Abran, 2008, hal. 145)
Berikut hasil pemetaan SP di QPM ke praktek di S3m:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 134: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/134.jpg)
116
Universitas Indonesia
Gambar 4.4 Pemetaan SP dari QPM di CMMI-DEV V1.3 ke S3m
Dapat dilihat bahwa SP 1.2 dan SP 2.3 tidak dapat dipetakan ke praktek di S3m.
Pernyataan-pernyataan di S3m yang telah ditulis di pembahasan mengenai IPM
sebelumnya juga berlaku untuk QPM, bahwa S3m lebih cocok untuk permintaan-
permintaan pemeliharaan yang tidak membutuhkan teknik manajemen proyek.
4.1.3.3 Risk Management (RSKM)
Untuk memetakan PA RSKM dari CMMI ke KPA di S3m, pertama-tama SG dan
SP dari PA RSKM didaftarkan, lalu di S3m dicari praktek yang mencakup hal
yang serupa. Berikut SG dan SP dari RSKM:
SG 1: Prepare for Risk Management
SP 1.1: Determine Risk Sources and Categories
SP 1.2: Determine Risk Parameters
SP 1.3: Establish a Risk Management Strategy
SG 2: Identify and Analyze Risks
SP 2.1: Identify Risks
SP 2.2: Evaluate, Categorize, and Prioritize Risks
SG 3: Mitigate Risks
SP 3.1: Develop Risk Mitigation Plans
SP 3.2: Implement Risk Mitigation Plans
Dalam S3m, April & Abran (2008) tidak memetakan secara eksplisit PA RSKM
dari CMMI. Penanganan risiko ada disebutkan secara eksplisit dalam KPA
Maintenance Planning (Req2), praktek Req2.2.11 (cetak tebal tambahan penulis):
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 135: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/135.jpg)
117
Universitas Indonesia
“The predelivery and transition plan assesses, documents, and approves the risks
linked to technical aspects, the costs (hardware, software, and licenses), human
resources requirements, and final transition schedule.” (April & Abran, 2008, hal.
155).
Selain itu, dalam praktek Req2.2.11 juga ada menyatakan perlunya
menggarisbawahi risiko-risiko yang berdampak langsung pada pelanggan,
perlunya mendapatkan pendapat pengembang dalam penilaian risiko, perlunya
mendapatkan konsensus pada persepsi terhadap risiko-risiko (kualitatif dan
kuantitatif), dan perlunya memasukkan hasil penilaian risiko ke dalam rencana
transisi (transition plan) (April & Abran, 2008, hal. 155-156). Berarti dapat
disimpulkan bahwa manajemen risiko yang berkaitan dengan proses pemeliharaan
sebelum delivery (predelivery) dan transisi ditangani dalam KPA Req2.
Penanganan risiko juga ada dalam pembahasan terhadap KPA Requests/Software
Monitoring and Control (Req3), praktek Req3.2.2:
“The commitments of various stakeholders, as agreed upon in the maintenance
plans, are tracked on periodic basis.” (April & Abran, 2008, hal. 160)
Dalam pembahasannya, untuk memastikan bahwa komitmen terpenuhi maka
tindakan yang perlu dilakukan antara lain: mengulas komitmen permintaan yang
paling penting atau paling berisiko dengan manajer pemeliharaan, dan
mengidentifikasi dan mendokumentasikan perbedaan, masalah, dan pertanyaan
atau dampak yang signifikan tentang komitmen yang tidak bisa dipenuhi (April &
Abran, 2008, hal. 160). Berarti dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko yang
berkaitan dengan permintaan-permintaan pemeliharaan ditangani pada KPA Req3.
Penanganan risiko juga ada dalam pembahasan praktek Req3.2.3:
“A review of each production software service level, monitored by maintenance
engineers, is presented at the weekly maintenance management meeting.” (April
& Abran, 2008, hal. 160)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 136: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/136.jpg)
118
Universitas Indonesia
Dalam pembahasannya, ada disebutkan bahwa: kasus-kasus yang tidak memenuhi
SLA dan yang berisiko tidak memenuhi komitmen diidentifikasi (April & Abran,
2008, hal. 160). Berarti dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko yang
berkaitan dengan SLA ditangani dalam KPA Req3.
Berikut hasil pemetaan antara praktek-praktek dari RSKM di CMMI-DEV V1.3
ke S3m:
Gambar 4.5 Pemetaan SP dari RSKM di CMMI-DEV V1.3 ke S3m
Dapat dilihat bahwa SP 3.2 tidak dapat dipetakan ke S3m. S3m tidak membahas
secara eksplisit tentang implementasi dari rencana mitigasi risiko. Selain itu,
manajemen risiko dalam praktek Req2.2.11, Req3.2.2, dan Req3.2.3 sudah
dibatasi untuk: kegiatan sebelum delivery dan transisi, komitmen pemangku
kepentingan tentang permintaan-permintaan pemeliharaan, dan dalam hal
pemenuhan SLA.
Justifikasi April & Abran tidak memetakan RSKM secara eksplisit adalah bahwa
tidak ada yang khusus dalam proses analisis risiko untuk pemeliharaan perangkat
lunak, sehingga dapat disesuaikan (tailored) sebagai pendekatan generik,
misalnya dari PMBOK (April & Abran, 2008, hal. 155-156).
4.1.3.4 Requirements Management (REQM)
Untuk memetakan PA REQM dari CMMI ke S3m, pertama-tama SG dan SP dari
PA REQM didaftarkan dulu, lalu di S3m dicari praktek yang mencakup hal yang
serupa. Berikut SG dan SP dari REQM:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 137: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/137.jpg)
119
Universitas Indonesia
SG 1: Manage Requirements
SP 1.1: Understand Requirements
SP 1.2: Obtain Commitment to Requirements
SP 1.3: Manage Requirements Changes
SP 1.4: Maintain Bidirectional Traceability of Requirements
SP 1.5: Ensure Alignment Between Project Work and Requirements
Dalam S3m, April & Abran tidak memetakan secara eksplisit PA REQM dari
CMMI. Untuk mencari pemetaannya ke KPA di S3m, dilakukan pencarian praktek
terhadap kata-kata kunci yang diturunkan dari SP, sebagai berikut: manage
requirement, understand requirement, commitment, change management,
traceability, alignment.
Untuk SP 1.1 ditemukan pada KPA Operational Support Services (Evo2),
Business Rules and Functional Support Road Map, praktek Evo2.2.5:
“The maintenance engineer has functional and business rules expertise SP1.1 about
the software he/she maintains.” (April & Abran, 2008, hal. 177)
Untuk kata kunci change management, ditemukan di KPA Configuration and
Version Management (Sup1), Change Management Road Map, praktek Sup1.2.1:
“Modification requests are documented, prioritized, and authorized, by the
customers before implementing a change SP1.3 to the application software.” (April
& Abran, 2008, hal. 189)
Dapat disimpulkan bahwa praktek di atas memenuhi SP 1.3.
Untuk kata kunci traceability, ditemukan di KPA Configuration and Version
Management (Sup1), praktek Sup1.2.7:
“There is traceability between CR, the requirements, the detailed designs, and the
source code at one end, end the integration testing sets at the other SP1.4.” (April
& Abran, 2008, hal. 190)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 138: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/138.jpg)
120
Universitas Indonesia
Praktek di atas tidak menyebutkan apakah traceability merupakan dua arah
(bidirectional).
Berikut hasil pemetaan SP di REQM ke praktek di S3m:
Gambar 4.6 Pemetaan SP dari REQM di CMMI-DEV V1.3 ke S3m
Jadi dapat disimpulkan bahwa dari PA REQM di CMMI, hanya SP 1.1, SP 1.3
dan SP 1.4 yang ditemui di S3m.
4.1.3.5 Product Integration (PI)
Untuk memetakan PA PI dari CMMI ke S3m, pertama-tama SG dan SP dari PA PI
didaftarkan dulu, lalu di S3m dicari praktek yang mencakup hal yang serupa.
Berikut SG dan SP dari PI:
SG 1: Prepare for Product Integration
SP 1.1: Establish an Integration Strategy
SP 1.2: Establish the Product Integration Environment
SP 1.3: Establish Product Integration Procedures and Criteria
SG 2: Ensure Interface Compatibility
SP 2.1: Review Interface Descriptions for Completeness
SP 2.2: Manage Interfaces
SG 3: Assemble Product Components and Deliver Final Product
SP 3.1: Confirm Readiness of Product Components for Integration
SP 3.2: Assemble Product Components
SP 3.3: Evaluate Assembled Product Components
SP 3.4: Package and Deliver the Product or Product Component
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 139: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/139.jpg)
121
Universitas Indonesia
Dalam S3m, April & Abran tidak memetakan secara eksplisit PA PI dari CMMI.
Untuk mencari pemetaannya ke KPA di S3m, dilakukan pencarian praktek
terhadap kata-kata kunci yang diturunkan dari SP, sebagai berikut: integration
strategy, integration environment, interface, manage interfaces, confirm
readiness, product components, assemble product components, package.
Kata kunci interface dalam konteks integrasi produk ditemukan dalam KPA
Predelivery and Transition Services (Evo1), praktek Evo1.2.9 (cetak tebal
tambahan penulis):
“Software maintenance engineers, who are responsible for conducting the final
transition, ensure the product documentation is obtained, that they understand its
interfaces, data, and operational environment, and that they update the
outstanding problems log before final transition.” (April & Abran, 2008, hal.
174)
Dapat dilihat dari praktek Evo1.2.9 di atas bahwa KPA Evo1 lebih membahas ke
arah pemahaman terhadap antar muka produk dan lingkungan produk, bukan ke
arah pembuatan dan pengaturan antar muka seperti di PA PI. Hal ini berarti tidak
ada SP yang dapat dipetakan ke praktek ini. Karena tidak ada SP yang dapat
dipetakan, maka dapat disimpulkan bahwa PA PI tidak dapat dipetakan ke KPA di
S3m.
4.1.3.6 Requirement Development (RD)
Untuk memetakan PA RD dari CMMI ke S3m, pertama-tama SG dan SP dari PA
RD didaftarkan dulu, lalu di S3m dicari praktek yang mencakup hal yang serupa.
Berikut SG dan SP dari RD:
SG 1: Develop Customer Requirements
SP 1.1: Elicit Needs
SP 1.2: Transform Stakeholder Needs into Customer Requirements
SG 2: Develop Product Requirements
SP 2.1: Establish Product and Product Component Requirements
SP 2.2: Allocate Product Component Requirements
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 140: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/140.jpg)
122
Universitas Indonesia
SP 2.3: Identify Interface Requirements
SG 3: Analyze and Validate Requirements
SP 3.1: Establish Operational Concepts and Scenarios
SP 3.2: Establish a Definition of Required Functionality and Quality
Attributes
SP 3.3: Analyze Requirements
SP 3.4: Analyze Requirements to Achieve Balance
SP 3.5: Validate Requirements
Dalam S3m, April & Abran tidak memetakan secara eksplisit PA RD dari CMMI.
Untuk mencari pemetaannya ke KPA di S3m, dilakukan pencarian praktek
terhadap kata-kata kunci yang diturunkan dari SP, sebagai berikut: elicit,
stakeholder needs, customer requirements, establish requirements, allocate
requirements, interface requirements, operational concept, scenario, required
functionality, quality attributes, analyze requirement, achieve balance, validate
requirements.
Kata kunci requirements of the user ditemukan dalam KPA Software Evolution
and Correction Services (Evo3), Detailed Design Road Map, praktek Evo3.2.1:
“The detailed design elaborates the requirements of the user SP1.2, and it is
developed according to documented procedure SP1.1.” (April & Abran, 2008, hal.
179)
Kata kunci customer’s requirements ditemukan dalam KPA Verification and
Validation (Evo4), praktek Evo4.2.4:
“The acceptance test is performed according to a documented procedure to show
that the modified product conforms to and meets the customer’s requirements
SP3.5.” (April & Abran, 2008, hal. 185)
Praktek di atas membahas tentang uji penerimaan (acceptance test) yang
dilakukan untuk validasi dari pelanggan bahwa modifikasi perangkat lunak sudah
sesuai dengan persyaratannya. Jadi SP 3.5 dipetakan ke praktek Evo4.2.4.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 141: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/141.jpg)
123
Universitas Indonesia
Untuk SP 3.4 ditemukan di KPA SLA and Supplier Agreements Management
(Req4), Report, Explain, and Bill Services Road Map, praktek, Req4.2.13:
“Raw data describing costs are available for some maintenance resources,
(personnel, systems, and contract/licenses). Maintenance billing captures,
presents, and explains the most important cost elements.” (April & Abran, 2008,
hal. 168)
Dalam PA RD, Konteks SP 3.4 adalah untuk mendapatkan keseimbangan antara
kebutuhan pemangku kepentingan dengan keterbatasan (constraints) seperti biaya,
jadwal, dan kinerja produk atau proyek (CMMI Product Team, 2010, hal. 339).
Dalam KPA Req4, konteks praktek Req4.2.13 adalah untuk membantu memahami
aspek biaya dari pekerjaan yang telah dilakukan berdasarkan kategori
pemeliharaan. Perbedaan utama antara SP 3.4 dengan Req4.2.13 adalah: dalam SP
3.4 pemahaman terhadap constraints dilakukan sebelum pekerjaan dilakukan,
sedangkan dalam Req4.2.13 dilakukan setelah pekerjaan dilakukan.
Berikut hasil pemetaan SP di RD ke praktek di S3m:
Gambar 4.7 Pemetaan SP dari RD di CMMI-DEV V1.3 ke S3m
Hanya SP 1.1, SP 1.2, dan SP 3.5 yang ditemukan dalam S3m.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 142: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/142.jpg)
124
Universitas Indonesia
4.1.3.7 Technical Solution (TS)
Untuk memetakan PA TS dari CMMI ke S3m, pertama-tama SG dan SP dari PA
TS didaftarkan dulu, lalu di S3m dicari praktek yang mencakup hal yang serupa.
Berikut SG dan SP dari TS:
SG 1: Select Product Component Solutions
SP 1.1: Develop Alternative Solutions and Selection Criteria
SP 1.2: Select Product Component Solutions
SG 2: Develop the Design
SP 2.1: Design the Product or Product Components
SP 2.2: Establish a Technical Data Package
SP 2.3: Design Interfaces Using Criteria
SP 2.4: Perform Make, Buy, or Reuse Analyses
SG 3: Implement the Product Design
SP 3.1: Implement the Design
SP 3.2: Develop the Product Support Documentation
Dalam S3m, April & Abran tidak memetakan secara eksplisit PA TS dari CMMI.
Untuk mencari pemetaannya ke KPA di S3m, dilakukan pencarian praktek
terhadap kata-kata kunci yang diturunkan dari SP, sebagai berikut: alternative
solution, selection criteria, product design, technical data package, design
interface, make analysis, buy analysis, reuse analysis, design implementation,
support documentation.
Kata kunci documentation dalam konteks produk, ditemukan dalam penjelasan
KPA Software Evolution and Correction Services (Evo3), Detailed Design Road
Map, praktek Evo3.2.1:
“The detailed design elaborates the requirements of the user, and it is developed
according to documented procedure.” (April & Abran, 2008, hal. 179)
Berikut teks penjelasannya:
“For example, once the detailed design on the RMs for maintenance has
identified the affected components in the software SP2.1, the maintainer modifies
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 143: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/143.jpg)
125
Universitas Indonesia
the documentation for these components SP3.2, builds test cases for verification,
validates new design, (including the questions about security and safety),
identifies and creates the test cases for regression, and finally, updates the
documentation with the list of modifications SP3.2.” (April & Abran, 2008, hal.
179)
Konteks dokumentasi di Evo3 memiliki perbedaan dengan TS. Dalam SP 3.2
konteksnya adalah pembuatan dokumentasi, sedangkan dalam Evo3.2.1,
konteksnya adalah modifikasi dari dokumentasi yang sudah ada.
Kata kunci documentation juga ditemukan dalam Documentation Road Map,
praktek Evo3.2.10:
“The internal documentation of the software is modified and kept up to date SP2.2
according to a documented procedure.” (April & Abran, 2008, hal. 181)
Karena praktek Evo3.2.10 membahas tentang dokumentasi internal, praktek ini
dapat dipetakan ke SP 2.2 yang membahas tentang paket data teknis (technical
data package) seperti: gambaran arsitektur produk, gambaran komponen produk,
dll. Ada perbedaan konteks antara CMMI dan S3m, yaitu dalam CMMI membahas
tentang pembuatan paket data teknis, sementara dalam S3m adalah untuk
menjaganya tetap kini (up to date).
Selain itu, dokumentasi juga dibahas dalam Evo3.2.11:
“The external documentation of the software is modified and kept up to date SP3.2
according to a documented procedure.” (April & Abran, 2008, hal. 182)
Karena praktek Evo3.2.11 membahas tentang dokumentasi eksternal, maka
praktek tersebut dipetakan dengan SP 3.2 di TS.
Untuk SP 3.1 ditemukan dalam Evolution/Correction Road Map, praktek
Evo3.2.3:
“The activities of implementation (programming) are performed SP3.1 according to
a documented procedure.” (April & Abran, 2008, hal. 179)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 144: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/144.jpg)
126
Universitas Indonesia
Berikut hasil pemetaan SP di TS ke praktek di S3m:
Gambar 4.8 Pemetaan SP dari TS di CMMI-DEV V1.3 ke S3m
Dapat dilihat bahwa tidak semua SP dalam TS dapat dipetakan ke praktek di S3m.
4.1.3.8 Decision Analysis and Resolution (DAR)
Untuk memetakan PA DAR dari CMMI ke S3m, pertama-tama SG dan SP dari PA
DAR didaftarkan dulu, lalu di S3m dicari praktek yang mencakup hal yang serupa.
Berikut SG dan SP dari TS:
SG 1: Evaluate Alternatives
SP 1.1: Establish Guideline for Decision Analysis
SP 1.2: Establish Evaluation Criteria
SP 1.3: Identify Alternate Solutions
SP 1.4: Select Evaluation Methods
SP 1.5: Evaluate Alternative Solutions
SP 1.6: Select Solutions
Dalam S3m, April & Abran tidak memetakan secara eksplisit PA DAR dari
CMMI. Untuk mencari pemetaannya ke KPA di S3m, dilakukan pencarian praktek
terhadap kata-kata kunci yang diturunkan dari SP, sebagai berikut: decision
analysis, establish guideline, evaluation criteria, alternate solutions, evaluation
methods, evaluate alternative, select solution.
Kata kunci decisional analysis ditemukan di KPA Causal Analysis and Problem
Resolution (Sup4), Identify and Analyze Causes Road Map, praktek Sup4.2.2:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 145: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/145.jpg)
127
Universitas Indonesia
“Maintenance management analyzes quality, customer, and performance data
regularly.” (April & Abran, 2008, hal. 196)
Berikut teks penjelasannya:
“To meet this practice, decisional analysis activities on general quality,
performance, and satisfaction data are identified SP1.3. Results are communicated
and can be the object of specific problem resolution assignments.” (April &
Abran, 2008, hal. 196)
Kata kunci decisional analysis juga ditemukan di penjelasan praktek Sup4.2.3:
“Upper managers analyze the results of surveys and develop and implement an
action plan based on their analysis SP1.5, SP1.6. These results and the action plan
are communicated to all personnel.” (April & Abran, 2008, hal. 197)
Berikut teks penjelasannya:
“To meet this practice, decisional analysis activities on general maintenance
personnel satisfaction data are identified SP1.3. Results are communicated and can
be the object of specific problem resolution assignments.” (April & Abran, 2008,
hal. 197)
Berikut hasil pemetaan SP di DAR ke praktek di S3m:
Gambar 4.9 Pemetaan SP dari DAR di CMMI-DEV V1.3 ke S3m
Dapat dilihat bahwa SP 1.1, SP 1.2, dan SP 1.4 tidak dapat dipetakan ke S3m.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 146: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/146.jpg)
128
Universitas Indonesia
Setelah semua PA yang tidak dipetakan secara eksplisit dalam April & Abran
(2008) dilakukan, maka berikut hasil pemetaannya:
Gambar 4.10 Pemetaan PA dalam CMMI-DEV V1.3 ke KPA dalam S3m
Berdasarkan Pemetaan Praktek-praktek
Dapat dilihat bahwa ada 2 PA di CMMI-DEV V1.3 yang tidak bisa dipetakan ke
S3m, yaitu: Integrated Project Management dan Product Integration. PA
Integrated Project Management tidak relevan untuk pemeliharaan perangkat
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 147: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/147.jpg)
129
Universitas Indonesia
lunak dengan skop permintaan (request), karena dalam skop permintaan kecil
tersebut teknik manajemen proyek tidak diperlukan. PA Product Integration tidak
relevan untuk penelitian ini karena objek studi kasus terbatas pada satu SI.
Sedangkan di sisi S3m, ada 3 KPA yang tidak memiliki pasangan di CMMI-DEV
V1.3, yaitu: Event/Request Management, Predelivery and Transition Services, dan
Software Rejuvenation, Migration and Retirement. KPA Event/Request
Management merupakan adaptasi dari manajemen proyek tapi untuk skala
permintaan atau kejadian, yang ukurannya kecil, cepat muncul, dan cepat
ditangani. KPA Predelivery and Transition Services dan KPA Software
Rejuvenation, Migration, and Retirement mencakup proses-proses yang unik
untuk pemeliharaan perangkat lunak. Ketiga KPA ini dinilai sehingga wajar jika
tidak dicakup dalam CMMI-DEV V1.3 yang fokusnya adalah organisasi dan
proyek-proyek pengembangan perangkat lunak.
Jadi dapat disimpulkan bahwa semua KPA dalam S3m sudah mencakup area-area
proses di CMMI-DEV V1.3 yang relevan dalam bidang pemeliharaan perangkat
lunak. Berdasarkan kesimpulan ini, maka kajian terhadap objek studi kasus
dilakukan dengan menggunakan metode S3mAssess.
4.2 Penjabaran Hasil Kajian
Bagian ini membahas hasil wawancara dan hasil penilaian dari masing-masing
KPA dalam S3m. Kajian dilakukan dengan melakukan wawancara kepada
narasumber di Tabel 3.2 (Pemilihan Narasumber Masing-masing KPA), dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang diturunkan dari praktek-praktek dalam
S3m di Tabel 3.3 (Pointer Pertanyaan Wawancara), lalu mencari artifak
pendukungnya.
4.2.1 Maintenance Process Focus (Pro1)
Tujuan dari KPA ini adalah memastikan tanggung jawab untuk mengumpulkan
informasi yang diperlukan untuk perbaikan yang dibutuhkan, mengembangkan
wawasan untuk menganalisanya, dan mengidentifikasi solusi perbaikan
berdasarkan prioritas, tujuan, dan batasan (April & Abran, 2008, hal. 86).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 148: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/148.jpg)
130
Universitas Indonesia
Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber beserta respons mereka yang berkaitan dengan KPA ini:
Tabel 4.1 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro1
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Pro1.0.1
Apakah Departemen TI tidak melakukan
aktivitas perbaikan proses yang mengarah
kepada perbaikan yang terkendali dan terus
menerus?
Lampiran I (J3-J4):
“...metode implementasi di mana kita
melihat dari seluruh user response ...
application response, kita matriks ...
terus kita ambil rata-ratanya. Nah,
terus untuk yang tidak memenuhi
dengan SLA itu, kita lihat kenapa. Itu
dilakukan terus-menerus.”
- No
(100%)
Pro1.1.1 Apakah Departemen TI melakukan perbaikan
proses secara informal?
Lampiran I (J5):
“Informal, belum ada blueprint,
belum ada SOP-nya ...”
Belum ada petunjuk
pelaksanaannya.
Largely
Achieved
(68%)
Pro1.1.2
Apakah inisiatif perbaikan proses bertujuan
untuk memperbaiki aspek teknis dari proses
perawatan perangkat lunak?
Lampiran I (J10-J11):
“Job description pasti.”
“Tidak secara harfiah ...”
1. Tujuan utamanya
bukan aspek teknis.
2. Tidak artifak
pendukung.
Partially
Achieved
(33%)
Pro1.2.1
Apakah program perbaikan proses dan kualitas
sudah dimulai di tingkat Departemen TI?
Apakah Bapak - sebagai manajer yang
bertanggung jawab terhadap perawatan
perangkat lunak - mengetahui/sadar akan
program ini? Apakah Bapak sudah pernah
diberikan pelatihan kesadaran kualitas (quality
Lampiran I (J12-J14):
“Kalau quality awareness belum.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 149: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/149.jpg)
131
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
awareness training)?
Pro1.2.2
Adakah perwakilan dari Departemen TI yang
ditugaskan untuk merencanakan dan
mengoordinasikan aktivitas perbaikan proses?
Lampiran I (J15-J16):
“... kita lagi mau untuk ... ini kan mau
ikut training, beberapa saya sudah
tunjuk untuk mau ikut training ...”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Pro1.2.3
Apakah ada survei untuk mencari tahu tingkat
kepuasan pengguna terhadap proses perawatan
perangkat lunak (misalnya korektif atau
adaptif)? Kalau ada, apakah hasil survei tersebut
digunakan untuk mengidentifikasi kandidat
perbaikan proses?
Lampiran I (J17-J18):
“Belum. Paling yang ada adalah
mereka kan belum ada surveinya ...”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Pro1.2.4
Adakah pengumpulan pendapat dari tim
Developer, tim Hardware & Infrastructure, dan
tim Help Desk, tentang proses perawatan
perangkat lunak? Kalau ada, apakah pendapat-
pendapat tersebut digunakan untuk
mengidentifikasi kandidat perbaikan proses?
Lampiran I (J19-J20):
“...sekarang kita mau implementasi
user portal sendiri untuk user
submission ...”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Pro1.2.5 Apakah Departemen TI melakukan profiling
atau benchmarking aplikasi secara berkala?
Lampiran I (J22-J25):
“Dulu disimpan.”
“Nggak, yang ini nggak secara
berkala.”
Data yang bukan untuk
perbaikan proses.
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Pro1.2.6
Adakah pengumpulan data kesalahan perangkat
lunak? Kalau ada, apakah data tersebut
digunakan untuk perbaikan proses atau
Lampiran I (J26-28):
“Kalau mau laporan iya. Maksudnya
secara periodik kita mau lapor ke
Data tidak digunakan
untuk mengidentifikasi
masalah dan kandidat
Largely
Achieved
(68%)
Tabel 4.1 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro1 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 150: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/150.jpg)
132
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
perbaikan perangkat lunak tersebut? Kalau ada,
untuk apakah data tersebut digunakan?
steering committee ...” perbaikan proses.
Pro1.2.7
Apakah Departemen TI sudah pernah diaudit
terhadap suatu standar, misalnya untuk COBIT,
ISO 90003, dsb.? Kalau sudah, apakah hasilnya
digunakan untuk mengidentifikasi kandidat
perbaikan proses?
Lampiran I (J29):
“Belum.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Pro1.2.8
Apakah Departemen TI sudah pernah
dikaji/dinilai (assess) terhadap suatu model
referensi (misalnya menggunakan SCAMPI
terhadap CMMI-DEV V1.3)? Kalau sudah,
apakah hasilnya digunakan untuk
mengidentifikasi kandidat proses?
Lampiran I (J30):
“Belum.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Pro1.2.9
Apakah Departemen TI ada membuat daftar
kandidat perbaikan, yang diurutkan berdasarkan
prioritas? Apakah daftar tersebut digunakan
sebagai panduan dalam mengembangkan
program perbaikan proses perawatan perangkat
lunak?
Lampiran I (J31-J32):
“...kita punya list improvement.”
“Dalam bentuk project plan.”
-
Fully
Achieved
(93%)
Pro1.2.10
Apakah manajemen senior ada membuat dan
mendiskusikan rencana tindakan (action plan)
yang berisi 10 perbaikan proses tertinggi (top 10
improvement) untuk perawatan perangkat
lunak? Apakah rencana aktivitas/proyek
Lampiran I (J33):
“Mungkin bukan top 10, tapi ada
kriterianya ...”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Tabel 4.1 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro1 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 151: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/151.jpg)
133
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
perbaikan proses perawatan perangkat lunak
tersebut didanai dari anggaran tahunan?
Pro1.2.11
Apakah ada perbaikan proses yang sudah
dimulai? Apakah rencana tahunan dari
Departemen TI memiliki kegiatan yang
direncanakan untuk perbaikan proses perawatan
perangkat lunak? Apakah rencana tersebut
dilaksanakan?
Lampiran I (J34-J35):
“Ada. Itu yang sedang kita berusaha
implementasi.”
“Bukan berarti sudah dijalankan, baru
kita mengarah ke sana ...”
Sudah masuk program
kerja, tapi belum
dilaksanakan.
Partially
Achieved
(33%)
Penjelasan dari setiap praktek-praktek di Tabel 4.1 di atas dijelaskan di subbab 4.2.1.1 sampai 4.2.1.14 untuk memaparkan kelemahan yang
diidentifikasi dan justifikasi pemberian nilai (rating) bagi praktek-praktek dalam KPA Maintenance Process Focus (Pro1).
Tabel 4.1 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro1 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 152: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/152.jpg)
134
Universitas Indonesia
4.2.1.1 Praktek Pro1.0.1
Praktek : The software maintenance organization does not carry out
structured process improvement activities leading to persistent
and controlled improvements.
Sumber Lisan : Lampiran I (J3-J4)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, pernyataan negatif untuk praktek ini tidak dipenuhi. Saat
ini salah satu kegiatan Departemen TI untuk perbaikan proses yang akan adalah
mengadopsi metodologi agile, yang dinilai dapat memberikan perbaikan yang
menetap (persistent) dan terkontrol.
4.2.1.2 Praktek Pro1.1.1
Praktek : Within the software maintenance organization, improvement is
carried out in an informal way.
Sumber Lisan : Lampiran I (J5)
Artifak : Program Kerja Departemen TI (Pro1.1.1 - IT Raker 2016 -
v2.pptx)
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, pernyataan untuk praktek ini
dipenuhi. Biarpun pengenalan metodologi yang dinilai dapat memperbaiki proses
sudah masuk ke dalam program kerja departemen, program tersebut belum
dilaksanakan, dan belum ada petunjuk pelaksanaannya. Berarti dapat disimpulkan
bahwa praktek ini tercapai sebagian besar (Largely Achieved).
4.2.1.3 Praktek Pro1.1.2
Praktek : Some individual improvement initiatives aim mostly at
improving technical aspects of software maintenance processes.
Sumber Lisan : Lampiran I (J10-J11)
Artifak : -
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 153: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/153.jpg)
135
Universitas Indonesia
Berdasarkan bukti lisan, ada inisiatif pribadi – yang dianggap sebagai pemenuhan
uraian tugas – yang bertujuan untuk meningkatkan perbaikan proses. Kekurangan
praktek ini adalah tujuan utamanya bukan aspek teknis, dan tidak didukung bukti
artifak. Berarti dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian (Partially
Achieved).
4.2.1.4 Praktek Pro1.2.1
Praktek : A quality and process improvement program has been initiated
at the IS/IT organization level. The software maintenance
managers are aware of this program and have had initial
quality awareness training.
Sumber Lisan : Lampiran I (J12-J14)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, belum ada kegiatan quality awareness. Kegiatan
berkaitan awareness yang dilakukan terbatas pada penjelasan strategic initiative
perusahaan, dan tidak kepada seluruh Departemen TI. Jadi dapat disimpulkan
bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.1.5 Praktek Pro1.2.2
Praktek : A representative of the software maintenance organization is
assigned to plan and coordinate improvement activities.
Sumber Lisan : Lampiran I (J15-J16)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini yang menjadi koordinator kegiatan perbaikan
proses adalah Kepala Departemen TI sendiri. Kepala Departemen TI berencana
untuk memberikan tugas koordinasi tersebut ke stafnya, tapi belum dilaksanakan,
penyampaiannya secara lisan, dan rencana penugasannya belum secara tertulis.
Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 154: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/154.jpg)
136
Universitas Indonesia
4.2.1.6 Praktek Pro1.2.3
Praktek : Results of the software maintenance products/services customer
survey is used to identify candidate improvement.
Sumber Lisan : Lampiran I (J17-J18)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini tidak ada survei untuk mengidentifikasi kandidat
perbaikan proses. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not
Achieved).
4.2.1.7 Praktek Pro1.2.4
Praktek : The observations, comments, and complaints from
users/customers and interface groups (developers, operations,
help desk, subcontractors, etc.) are used to collect data for
identifying candidate improvements.
Sumber Lisan : Lampiran I (J19-J20)
Artifak : Email Tiket (Pro1.2.4 - Ticket #21495 Follow Up Proses
Program B2C Marine Cargo PT ANTAM (Persero) Tbk -
Spiceworks.msg)
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, pengumpulan komentar dan
komplain dari pengguna yang berkaitan dengan proses maintenance dilakukan
melalui sistem ticketing. Hal ini berarti perlakuannya tidak dibedakan dengan tiket
laporan insiden (problem report), permintaan modifikasi aplikasi (modification
request), dan dengan permintaan dukungan (support request). Kekurangan
praktek ini adalah manajemen akan kesulitan untuk memisahkan masukan atau
komplain dari PR, MR, dan SR. Selain itu, tujuan utama dari pengumpulan data
ini bukan untuk perbaikan proses, melainkan untuk memperbaiki kerusakan atau
kesalahan sistem, demi pencapaian SLA. Bottleneck proses diidentifikasi bukan
dengan menggunakan data ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tidak
tercapai (Not Achieved).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 155: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/155.jpg)
137
Universitas Indonesia
4.2.1.8 Praktek Pro1.2.5
Praktek : Comparisons of application software profiles and relevant
internal benchmarks are used to identify candidate
improvements.
Sumber Lisan : Lampiran I (J22-J25)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, Departemen TI melakukan stress test untuk menguji SI,
tapi bukan untuk perbaikan proses. Kegiatan profiling SI belum dilakukan secara
berkala, tapi sudah ada rencana tidak tertulis untuk ini. Hasil profiling disimpan
tapi tidak dijaga kekiniannya sehingga tidak bisa digunakan sebagai indikator
terhadap peningkatan atau penurunan kinerja proses. Jadi dapat disimpulkan
bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.1.9 Praktek Pro1.2.6
Praktek : The data on software failures is collected and used to identify
candidate improvements to maintenance processes/products and
also to the many interfaces with the other interface groups
(developers, operations, help desk, subcontractors, etc.)
Sumber Lisan : Lampiran I (J26-28)
Artifak : Laporan dari Dashboard (Pro1.2.6 - Laporan Dashboard.png)
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, saat ini dilakukan
pengumpulan data kegagalan atau kerusakan perangkat lunak. Data yang
dikumpulkan digunakan untuk perbaikan produk dan sebagai laporan terhadap
steering committee perusahaan. Data ini juga digunakan untuk meminimalkan
kesalahan oleh pengguna, dengan cara mengubah aplikasi. Kelemahan dari
praktek ini adalah data tersebut belum digunakan untuk mengidentifikasi masalah
dan kandidat perbaikan dalam proses pemeliharaan perangkat lunak itu sendiri.
Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek tercapai sebagian besar (Largely Achieved).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 156: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/156.jpg)
138
Universitas Indonesia
4.2.1.10 Praktek Pro1.2.7
Praktek : The maintenance organization is subject to internal audits from
internal auditor (e.g., COBIT, ISO 90003 4.2.4 e or other types of
audits) and the results are used to identify candidate
improvements.
Sumber Lisan : Lampiran I (J29)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini Departemen TI belum pernah diaudit terhadap
suatu standar. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.1.11 Praktek Pro1.2.8
Praktek : A maturity assessment of some processes has been performed.
At least one maintenance organization has conducted a process
maturity assessment and the results are used to identify
candidate improvements.
Sumber Lisan : Lampiran I (J30)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, Departemen TI belum pernah melakukan penilaian
kematangan terhadap suatu model referensi. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini
tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.1.12 Praktek Pro1.2.9
Praktek : A list of candidate improvements, ordered by priorities, is
developed and used as a guide for developing the software
maintenance improvement program.
Sumber Lisan : Lampiran I (J31-J32)
Artifak : Daftar Kandidat Perbaikan
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 157: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/157.jpg)
139
Universitas Indonesia
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, saat ini Departemen TI sudah
memiliki daftar kandidat perbaikan proses. Jika perbaikan proses tersebut dinilai
besar, maka akan dijadikan suatu proyek perbaikan proses. Jadi disimpulkan
bahwa praktek ini tercapai sepenuhnya (Fully Achieved).
4.2.1.13 Praktek Pro1.2.10
Praktek : The list of the top 10 possible improvements is discussed, and
actions plans are drawn up by middle and senior management.
The planned improvement activities/projects are funded within
the annual budgets and current operations.
Sumber Lisan : Lampiran I (J33)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, belum ada diskusi mengenai daftar perbaikan proses
pemeliharaan perangkat lunak dengan pihak manajemen. Jadi disimpulkan bahwa
praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.1.14 Praktek Pro1.2.11
Praktek : Improvements to some processes have been initiated. The
annual plan, of each maintenance organization, includes both
the improvement activities planned and carried out during the
year.
Sumber Lisan : Lampiran I (J34-J35)
Artifak : Program Kerja Departemen TI (Pro1.2.11 - IT Raker 2016 -
v2.pptx)
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, belum ada perbaikan proses
yang terlaksana. Saat ini ada perbaikan proses yang masuk ke dalam program
kerja tahun berjalan dari Departemen TI, tapi belum dilaksanakan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian (Partially Achieved).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 158: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/158.jpg)
140
Universitas Indonesia
4.2.2 Maintenance Process/Service Definition (Pro2)
Tujuan dari KPA ini adalah untuk membangun, mendokumentasikan, merancang,
dan memelihara proses-proses yang memiliki standar. Termasuk di dalamnya
adalah pembangunan infrastruktur untuk mendukung proses-proses ini, misalnya
gambaran dari request life cycle untuk tiap jenis pemeliharaan, kebijakan dan
kriteria untuk penyesuaian (customization) proses, gudang (repository) proses
perusahaan (April & Abran, 2008, hal. 87).
Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber beserta respons
mereka yang berkaitan dengan KPA ini:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 159: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/159.jpg)
141
Universitas Indonesia
Tabel 4.2 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro2
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Pro2.0.1
Apakah Departemen TI tidak melakukan aktivitas
mendefinisikan proses atau layanan? Apakah Departemen
TI tidak menyediakan daftar atau direktori layanan kepada
para pengguna?
Lampiran I (J38):
“…ada SOP-nya.” - No (100%)
Pro2.1.1 Apakah proses atau layanan bersifat tidak formal dan
berdasarkan pada pengalaman individu saja?
Lampiran I (J39):
“Iya.”
1. Proses baru
didefinisikan saat ada
masalah.
2. Tidak ada artifak
pendukung.
Partially
Achieved
(33%)
Pro2.1.2 Apakah inisiatif individu dalam mendefinisikan proses atau
layanan ini utamanya untuk mengatasi aspek teknis?
Lampiran I (J41, J63):
“Dokumen nggak disebar
...”
“Iya.”
-
Fully
Achieved
(100%)
Pro2.2.1
Apakah Departemen TI (atau salah satu seksinya)
mendefinisikan dan mendokumentasikan proses standarnya
yang digunakan untuk menggambarkan aktivitasnya?
Apakah dokumen tersebut dibagikan kepada pengguna?
Apakah pengguna menggunakan dokumen tersebut?
Lampiran I (J40-J41):
“Business Analyst.”
“Dokumen nggak disebar
...”
1. Dokumen-dokumen
standar proses tidak
disebar.
2. Tidak ada artifak
pendukung. Praktek
tidak dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Pro2.2.2
Apakah Departemen TI memiliki dokumentasi proses
perawatan perangkat lunak, baik layanannya maupun
sumber dayanya (personil, tool, perangkat lunak,
lingkungan kerja, standar pemrograman, naming
conventions)? Apakah dokumen tersebut dijaga up-to-date?
Lampiran I (J42):
“Kalau khusus
maintenance nggak ada.”
Lampiran G (J168):
“Nggak.”
1. Pernyataan yang
berlawanan.
2. Tidak ada artifak
pendukung.
Not
Achieved
(0%)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 160: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/160.jpg)
142
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Apakah dokumen tersebut digunakan orang yang bertugas
memelihara perangkat lunak?
Pro2.2.3
Apakah Departemen TI memiliki aktivitas untuk
mendokumentasikan dan menstandarkan proses atau
layanan perawatan perangkat lunak?
Lampiran I (J43):
“Ada. Sudah ada functional
spec-nya, harus tanda
tangan siapa gitu.”
Tidak disediakan
tempat dan struktur
khusus untuk gudang
(repository) praktek
standar.
Largely
Achieved
(68%)
Pro2.2.4
Apakah Bapak - sebagai manajer yang bertanggung jawab
untuk pemeliharaan perangkat lunak - mengakui dan
mempromosikan (acknowledges and promotes) penggunaan
proses atau layanan yang terstandarisasi, dan penggunaan
standar eksternal yang relevan untuk perawatan perangkat
lunak (seperti ISO 9001, ISO 12207, ISO 14764)?
Lampiran I (J44):
“Tidak. Saya justru lebih ke
metodologinya dulu
daripada ini. Saya mau ke
agile. Itu yang saya pikir
lebih benefit.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Penjelasan dari setiap praktek-praktek di Tabel 4.2 di atas dijelaskan di subbab 4.2.2.1 sampai 4.2.2.7 untuk memaparkan kelemahan yang
diidentifikasi dan justifikasi pemberian nilai (rating) bagi praktek-praktek dalam KPA Maintenance Process/Service Definition (Pro2).
Tabel 4.2 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro2 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 161: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/161.jpg)
143
Universitas Indonesia
4.2.2.1 Praktek Pro2.0.1
Praktek : The software maintenance organization does not carry out
process/services definition activities. It does not provide a list or
directory of services to its customers.
Sumber Lisan : Lampiran I (J38)
Artifak : Standar Data Upload (Pro2.0.1 - Standar Data Up Load -
PA.docx)
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, pernyataan negatif praktek ini
tidak dipenuhi. Kegiatan mendefinisikan proses dan layanan pemeliharaan
perangkat lunak sudah dilakukan secara formal, karena sudah ada SOP.
4.2.2.2 Praktek Pro2.1.1
Praktek : The maintenance processes/services are informal and based on
the experience of individuals.
Sumber Lisan : Lampiran I (J39)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, proses dibuat secara formal, tapi bersifat reaktif. Proses
baru didefinisikan saat ada masalah yang teridentifikasi dan berlanjut.
Kekurangan lainnya praktek ini adalah tidak adanya bukti artifak yang
mendukung pernyataan. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai
sebagian (Partially Achieved).
4.2.2.3 Praktek Pro2.1.2
Praktek : Individual initiatives, for defining maintenance
processes/services, mainly address technical aspects of the
software or describe, in a local format, the activities of a
specific maintenance organization.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 162: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/162.jpg)
144
Universitas Indonesia
Sumber Lisan : Lampiran I (J41, J63)
Artifak : Standar Data Upload (Pro2.1.2 - Standar Data Up Load -
PA.docx)
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, sudah ada inisiatif untuk
mendefinisikan proses atau layanan pemeliharaan perangkat lunak. Hal ini
didukung dengan bukti artifak berupa prosedur standar untuk unggah data ke
dalam SI dan format standar datanya. Prosedur dan format ini spesifik untuk tim
support. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini sudah tercapai secara penuh
(Fully Achieved).
4.2.2.4 Praktek Pro2.2.1
Praktek : There is at least one description of maintenance
processes/services that is used by the customer and offered by
the maintenance organization.
Sumber Lisan : Lampiran I (J40-J41)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, yang bertugas untuk membuat dokumen standar proses
adalah Business Analyst. Kekurangan praktek ini adalah dokumen-dokumen
standar proses tidak disebar ke seluruh bagian PT XYZ. Jadi pada prakteknya
personil help desk yang melakukan pengisian formulir atau dokumen standar
berdasarkan tiket. Selain itu, kekurangan lainnya adalah tidak adanya artifak yang
menunjukkan daftar proses dan layanan yang disediakan oleh Departemen TI. Hal
ini berarti para pengguna tidak memiliki pemahaman terhadap proses atau layanan
standar pemeliharaan perangkat lunak yang disediakan oleh Departemen TI. Jadi
dapat disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.2.5 Praktek Pro2.2.2
Praktek : Portions of the maintenance processes/services/resources are
documented and deployed in the software maintenance
organization.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 163: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/163.jpg)
145
Universitas Indonesia
Sumber Lisan : Lampiran I (J42), Lampiran G (J168)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan Lampiran I (J42), ada dokumentasi untuk pemrograman
yang digunakan sehari-hari dalam proses pemeliharaan perangkat lunak.
Kekurangannya adalah hal ini kontras dengan bukti lisan di Lampiran G (J168),
dan tidak adanya artifak yang mendukung bukti lisan Lampiran I (J42). Jadi dapat
disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.2.6 Praktek Pro2.2.3
Praktek : There are activities under way, at the organization unit level, to
document and standardize software maintenance
processes/services.
Sumber Lisan : Lampiran I (J43)
Artifak : Folder Elektronik Kepala Seksi Business Analyst (Pro2.2.3 -
Folder Kepala Seksi Business Analyst.png)
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, saat ini sudah ada aktivitas
untuk mendokumentasikan dan menstandarkan proses pemeliharaan perangkat
lunak. Kekurangan praktek ini adalah tidak disediakan tempat dan struktur khusus
untuk gudang (repository) praktek standar. Saat ini repository tersebut berbentuk
suatu folder elektronik yang isinya bercampur dengan dokumen pekerjaan Kepala
Seksi Business Analyst. Hal ini akan menyulitkan pencarian dokumen baik oleh
Kepala Seksi Business Analyst tersebut maupun oleh personil lain. Jadi dapat
disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian besar (Largely Achieved).
4.2.2.7 Praktek Pro2.2.4
Praktek : Software maintenance management acknowledges and promotes
the use of standard processes/services and the use of external
standards relevant to software maintenance.
Sumber Lisan : Lampiran I (J44)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 164: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/164.jpg)
146
Universitas Indonesia
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini Departemen TI tidak mengakui dan tidak
mempromosikan standar eksternal yang relevan untuk pemeliharaan perangkat
lunak. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.3 Maintenance Training (Pro3)
Tujuan dari KPA ini adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan
perencanaan pelatihan, dan untuk mengidentifikasi profil personil yang diperlukan
untuk perangkat lunak baru di tahap predelivery. Komitmen individu terhadap
pendidikan mereka sendiri adalah sesuatu yang penting dan harus dipromosikan.
Karyawan baru harus terlatih dan diawasi saat bergabung ke dalam tim
pemeliharaan. Pelatihan di sini termasuk untuk proses, dan juga untuk perangkat
lunak dan teknologi (April & Abran, 2008, hal. 89).
Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber beserta respons
mereka yang berkaitan dengan KPA ini:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 165: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/165.jpg)
147
Universitas Indonesia
Tabel 4.3 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro3
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Pro3.0.1
Apakah Departemen TI tidak memiliki kegiatan pelatihan yang terstruktur
yang mengatasi:
1. predelivery and transition,
2. perangkat lunak yang dirawat dan lingkungan teknisnya,
3. proses atau layanan perawatan perangkat lunak yang disediakan, dan
4. rencana karier atau semangat kerja personil.
Lampiran I (J45-
J47):
“Belum sih.”
Praktek tidak
dilakukan.
Yes
(100%)
Pro3.1.1
Apakah Departemen TI baru memberikan pelatihan dalam perawatan
perangkat lunak saat ada keperluan mendesak? (Misalnya pada saat ada
perubahan platform, infrastruktur, proses, atau saat ada perangkat lunak
yang selesai pengembangannya dan transisi ke perawatan)
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Pro3.1.2
Apakah sasaran utama pelatihan adalah aspek teknis dari perawatan
perangkat lunak dan dukungan produk saja? Apakah ada proses di mana
staf senior ditugaskan sebagai mentor bagi karyawan junior, untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaannya?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Pro3.1.3
Apakah rencana pelatihan bagi karyawan yang bertugas untuk
pemeliharaan perangkat lunak mengatasi topik-topik umum tentang
manajemen, proses, dan aktivitas pemeliharaan perangkat lunak?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Pro3.2.1
Apakah karyawan yang bertugas untuk pemeliharaan perangkat lunak
diberikan pelatihan secara periodik sehingga menjadi mahir dalam struktur
perangkat lunak (komponen internalnya dan pemrosesan datanya)? Apakah
ada kegiatan diskusi yang terencana dengan pengguna tentang bagaimana
cara mereka menggunakan perangkat lunak tersebut?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Pro3.2.2 Apakah Departemen TI: (Tidak ditanyakan - Not
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 166: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/166.jpg)
148
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
1. Mengidentifikasi pelatihan mana yang perlu diadakan?
2. Mengidentifikasi kelemahan dari pelatihan saat ini?
3. Mengulas dokumen pelatihan saat ini?
4. Menilai pengetahuan personil tentang proses pemeliharaan perangkat
lunak?
5. Mengundang personil pemeliharaan perangkat lunak untuk memberikan
saran untuk perbaikan dalam pelatihan untuk proses pemeliharaan
perangkat lunak?
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
Achieved
(0%)
Pro3.2.3 Apakah Departemen TI ada memberi pelatihan bagi personil pemeliharaan
perangkat lunak tentang komunikasi dengan pengguna?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Pro3.2.4 Apakah Departemen TI menggunakan data benchmark internal untuk
memandu pelatihan bagi personil pemeliharaan perangkat lunak?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Pro3.2.5
Apakah Departemen TI memiliki anggaran untuk pelatihan? Apakah ada
dokumentasi tentang:
1. Pelatihan yang sudah selesai?
2. Aktivitas pelatihan internal yang diikuti?
3. Rencana pelatihan ke depannya?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Pro3.2.6
Apakah ada rencana atau catatan tentang pendidikan atau pelatihan yang
dibutuhkan bagi setiap posisi pemeliharaan perangkat lunak? Apakah di
dokumennya ada:
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
-
Not
Achieved
(0%)
Tabel 4.3 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro3 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 167: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/167.jpg)
149
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
1. Daftar pelatihan yang diperlukan?
2. Daftar pelatihan yang ditawarkan?
3. Ketersediaan material, sumber daya, dan jadwal?
dilakukan)
Pro3.2.7
Apakah karyawan yang bertugas untuk pemeliharaan perangkat lunak
diberikan waktu khusus untuk pelatihan? Kalau ya, berapa jam dalam
seminggu?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Pro3.2.8
Apakah staf maintainer senior membiasakan karyawan prospektif
maintainer baru terhadap pemeliharaan perangkat lunak?
1. Dokumentasi dan library yang digunakan.
2. Editor, tools termasuk untuk membandingkan source code, compiler,
debuggers, static source code analyzers, test tools, documentation tools,
configuration management, dan DBMS.
3.Operasional dukungan (support) dan jam dukungan.
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Pro3.2.9
Apakah jika ada transisi proyek ke pemeliharaan, ada proses identifikasi
kebutuhan pelatihan, baik teknis maupun manajemen? (Misalnya
identifikasi pelatihan apa yang diperlukan, siapa yang perlu diberi
pelatihan, kapan, dst.) Apakah saat dalam proses pengembangan, pihak
pengembang (developer) mengidentifikasi kebutuhan pelatihan bagi
pengguna? Apakah ada komunikasi antara pengembang dan pemelihara
tentang kebutuhan pelatihan pengguna?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Pro3.2.10
Apakah pihak manajemen (Bapak, sebagai manajer yang bertanggung
jawab dalam pemeliharaan perangkat lunak) memastikan para maintainer
mendapatkan pelatihan sesuai dengan apa yang menurut developer
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
-
Not
Achieved
(0%)
Tabel 4.3 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro3 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 168: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/168.jpg)
150
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
merupakan keahlian yang dibutuhkan untuk memelihara perangkat lunak? dilakukan)
Pro3.2.11
Apakah materi pelatihan untuk pengguna sudah sesuai dengan dokumentasi
prosedur yang dilaksanakan saat ini? Apakah Departemen TI memiliki
prosedur pembuatan dokumentasi atau prosedur pembuatan materi
pelatihan?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Pro3.2.12
Apakah pengguna diberikan pelatihan atau pendidikan yang cukup untuk
dapat mengoperasikan atau menggunakan perangkat lunak tanpa bantuan
Departemen TI?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Pro3.2.13 Apakah Departemen TI memiliki prosedur untuk melakukan pengadaan
pelatihan bagi pengguna? Apakah para pengguna tahu prosedur ini?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Penjelasan dari setiap praktek-praktek di Tabel 4.3 di atas dijelaskan di subbab 4.2.3.1 untuk memaparkan kelemahan yang diidentifikasi
dan justifikasi pemberian nilai (rating) bagi praktek-praktek dalam KPA Maintenance Training (Pro3).
Tabel 4.3 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro3 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 169: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/169.jpg)
151
Universitas Indonesia
4.2.3.1 Praktek Pro3.0.1
Praktek : Software maintenance organization do not have structured
training activities that address predelivery and transition, the
software maintained and its technical environment, the
maintenance processes/services or the engineers' morale career
plans.
Sumber Lisan : Lampiran I (J45-J47)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, pernyataan negatif praktek ini dipenuhi. Saat ini
Departemen TI belum memiliki kegiatan untuk pelatihan personil pemeliharaan
perangkat lunak. Berdasarkan terpenuhinya pernyataan negatif praktek ini, maka
untuk praktek level 1 dan 2 tidak ditanyakan lagi ke narasumber.
4.2.4 Maintenance Process Performance (Pro4)
Tujuan dari KPA ini adalah untuk mendapatkan dan memelihara gambaran
kuantitatif dari kinerja aktivitas-aktivitas kunci dari proses-proses pemeliharaan
perangkat lunak. Ini akan membantu menjelaskan kinerja proses atau layanan saat
ini dan untuk menentukan target. Target kualitas ditentukan dengan
berkomunikasi dan negosiasi berdasarkan usulan target dengan
mempertimbangkan pencapaian tingkat layanan saat ini (April & Abran, 2008,
hal. 90).
Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber beserta respons
mereka yang berkaitan dengan KPA ini:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 170: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/170.jpg)
152
Universitas Indonesia
Tabel 4.4 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro4
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Pro4.0.1
Apakah Departemen TI tidak memiliki aktivitas yang
terorganisasi untuk pengukuran kinerja prosesnya,
layanannya, produknya, dan sumber dayanya?
Lampiran I (J48-J49):
“Iya sih, kalau untuk ini.”
“Penyelesaian bug-bug itu.
Rentang waktunya. Berapa
cepat penanganannya.”
- No (100%)
Pro4.1.1
Apakah pengukuran proses, layanan, atau produk
merupakan inisiatif individu, atau memang inisiatif
organisasi? Kalau individu, apakah ini berarti data yang
dikumpulkan tidak dibagikan dengan personil lainnya?
Lampiran I (J50-J51):
“Belum formal sih, masih
nonformal.”
“Nggak formal yang kita
kerjakan terus menerus.
Kalau ada masalah baru
kita perhatikan.”
1. Hasil pengukuran
tidak digunakan
untuk perbaikan
proses.
2. Tidak ada artifak
pendukung.
Largely
Achieved
(68%)
Pro4.1.2
Apakah data yang dikumpulkan berupa kualitatif atau
kuantitatif? Yang diukur apa? Kepuasan pelanggan? Atau
kecepatan transaksi?
Lampiran I (J51-J52):
“Ada cuma belum pernah
review.”
“Kita cuma ada menyimpan
jumlah tiketnya.”
Hanya
mengumpulkan PR.
Not
Achieved
(0%)
Pro4.2.1
Apakah Departemen TI memiliki ukuran-ukuran untuk
proses pemeliharaan perangkat lunak:
1. Persentase ukuran kepuasan pengguna, berdasarkan
survei?
2. Formulir untuk rekam penggunaan waktu berdasarkan
aktivitas atau sumber daya?
3. Jumlah panggilan telepon berdasarkan jenis layanan?
Lampiran I (J53-J56):
“Kalau lembur mungkin
nggak. Cuma berapa hari
saja resolve-nya.”
“Ada.”
“Bentuknya report dari
sistem ticketing.”
1. Tidak memiliki
survei kepuasan
pelanggan.
2. Tidak mencatat
waktu lembur untuk
pemeliharaan.
3. Jumlah SDM per
Partially
Achieved
(33%)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 171: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/171.jpg)
153
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
4. Jumlah pengguna?
5. Jumlah jam pekerjaan dan pekerjaan lembur?
6. Jumlah permintaan yang ditutup untuk suatu periode,
permintaan yang baru dibuka, permintaan yang dibawa dari
periode sebelumnya ke periode berikutnya, dan permintaan
yang lagi menunggu?
7. Jumlah personil untuk tiap SI?
8. Pengukuran untuk evolusi proses (misalnya
menggunakan model perbaikan dan/atau ISO 9001)?
“Yang di-update nggak sih.
Tapi penunjukannya ada.
Nggak ada surat
penunjukan. Lisan.”
proses tidak tertulis.
Pro4.2.2
Apa acuan pengukuran kinerja dan kualitas dari proses,
layanan, dan produk di Departemen TI (yang relevan untuk
pemeliharaan perangkat lunak)? Bagaimana acuan tersebut
dikumpulkan, disimpan, dan diulas? Apakah para
pemangku kepentingan tahu/paham tentang acuan tersebut?
Untuk apa acuan tersebut digunakan?
Lampiran I (J57):
“Belum sih.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(100%)
Pro4.2.3 Apakah Departemen TI ada menentukan tujuan/obyektif
kinerja dan kualitas?
Lampiran I (J58):
“Target kinerja ada, KPI.” -
Fully
Achieved
(100%)
Penjelasan dari setiap praktek-praktek di Tabel 4.4 di atas dijelaskan di subbab 4.2.4.1 sampai 4.2.4.6 untuk memaparkan kelemahan yang
diidentifikasi dan justifikasi pemberian nilai (rating) bagi praktek-praktek dalam KPA Maintenance Process Performance (Pro4).
Tabel 4.4 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro4 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 172: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/172.jpg)
154
Universitas Indonesia
4.2.4.1 Praktek Pro4.0.1
Praktek : The software maintenance organization does not have activities
organized to measure the performance of its processes, services,
products and resources.
Sumber Lisan : Lampiran I (J48-J49)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, pernyataan negatif praktek ini tidak dipenuhi. Saat ini
Departemen TI sudah memiliki kegiatan untuk mengukur kinerja proses, layanan,
produk, dan sumber daya.
4.2.4.2 Praktek Pro4.1.1
Praktek : Some initiatives for measuring process, services, or products
are carried out by individuals who have an interest in
measurement.
Sumber Lisan : Lampiran I (J50-J51)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, sudah ada inisiatif individu untuk pengukuran proses,
layanan, atau produk. Pengukuran ini dilakukan secara informal karena tidak ada
review-nya. Hasil pengukuran tidak digunakan untuk perbaikan proses.
Kekurangan praktek ini adalah tidak adanya artifak pendukung. Jadi dapat
disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian besar (Largely Achieved)
4.2.4.3 Praktek Pro4.1.2
Praktek : Some qualitative measures of maintenance processes, services,
and products are collected.
Sumber Lisan : Lampiran I (J51-J52)
Artifak : -
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 173: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/173.jpg)
155
Universitas Indonesia
Berdasarkan bukti lisan, belum ada pengukuran kualitatif tentang proses, layanan,
dan produk. Pengumpulan data dalam bentuk tiket dilakukan tapi hanya untuk
permasalahan (PR). Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not
Achieved).
4.2.4.4 Praktek Pro4.2.1
Praktek : Some key maintenance processes, services, and products have
measures. They are defined and used locally.
Sumber Lisan : Lampiran I (J53-J56)
Artifak : Laporan Tiket (Pro4.2.1 - Laporan Tiket.png)
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, saat ini Departemen TI sudah
bisa membuat laporan yang berisi jumlah permintaan yang ditutup dalam suatu
periode dan permintaan yang dibawa ke periode berikutnya. Kelemahannya
adalah, berdasarkan bukti lisan, saat ini Departemen TI tidak memiliki survei
kepuasan pelanggan dan tidak mencatat waktu lembur yang terjadi karena proses
pemeliharaan. Selain itu, ukuran penting berupa jumlah SDM per proses tidak
tertulis, karena penunjukannya lisan. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini
tercapai sebagian (Partially Achieved).
4.2.4.5 Praktek Pro4.2.2
Praktek : Measurement baselines on the quality and performance of
processes, services, and products, are collected, stored,
reviewed, and used with the various stakeholders (customers,
users, sponsors, program manager, maintenance engineers, and
interface groups). They are used for improving the current
processes, services, and products.
Sumber Lisan : Lampiran I (J57)
Artifak : -
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 174: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/174.jpg)
156
Universitas Indonesia
Berdasarkan bukti lisan, Departemen TI tidak memiliki acuan kinerja baik untuk
proses, layanan, dan produk. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai
(Not Achieved).
4.2.4.6 Praktek Pro4.2.3
Praktek : The maintenance organization has set some performance and
quality objectives.
Sumber Lisan : Lampiran I (J58)
Artifak : KPI (Pro4.2.3 - IT Dept Head - Pasca Meeting 2.xlsx)
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, Departemen TI sudah
memiliki target kinerja dalam bentuk KPI. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini
tercapai sepenuhnya (Fully Achieved).
4.2.5 Maintenance Innovation and Deployment (Pro5)
Tujuan dari KPA ini adalah untuk mengidentifikasi dan menerapkan inovasi dan
perbaikan yang akan memiliki dampak yang dapat diukur dan signifikan terhadap
kinerja, kualitas, dan profitabilitas dari proses, layanan, atau teknologi
pemeliharaan perangkat lunak (perbaikan kecil tidak ditangani di sini). Kriteria
pemilihan diidentifikasi untuk dikaji terhadap proposal-proposal yang bersaing.
Manfaat yang diharapkan dianalisis dalam perbandingan dengan investasi yang
perlukan. Aktivitas-aktivitas perbaikan mendukung tujuan kinerja proses dan
kualitas yang diturunkan dari tujuan bisnis organisasi (April & Abran, 2008, hal.
91).
Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber beserta respons
mereka yang berkaitan dengan KPA ini:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 175: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/175.jpg)
157
Universitas Indonesia
Tabel 4.5 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro5
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Pro5.0.1
Apakah Departemen TI mengumpulkan informasi
untuk tujuan perbaikan proses? Dari siapa saja
informasi tersebut dikumpulkan? (pemangku
kepentingan, pengguna, pelanggan, grup antar muka
lainnya?)
Lampiran I (J59):
“Biasanya informal dulu kan. Kalau
mau perbaikan proses dari seluruh
company. Misalnya perbaikan proses
penerbitan polis. Itu turun ke kita,
gimana caranya beberapa modul
yang perlu diperbaiki, ...”
- No (100%)
Pro5.0.2 Apakah Departemen TI ada mengumpulkan proposal
inovasi proses? Apakah proposal tersebut dipelajari?
Lampiran I (J67):
“Tukar pikiran iya. Biasanya ada
arahan dari saya, ada teknologi baru,
tolong dilihat.”
- No (100%)
Pro5.0.3
Apakah Departemen TI mengkaji dampak dari suatu
inovasi atau perbaikan dari proses, layanan, dan
produk? Caranya bagaimana?
Lampiran I (J67):
“Biasanya ada arahan dari saya, ada
teknologi baru, tolong dilihat.
Bandingkan, secara teknologi make
sense nggak di kita? Baru panggil
vendor, jadikan proyek.”
- No (100%)
Pro5.1.1
Apakah Departemen TI mengevaluasi manfaat dari
proyek-proyek perbaikan dan inovasinya? Secara
formal atau tidak formal?
Lampiran I (J66-J67):
“Secara formal belum sih.”
Tidak ada artifak
pendukung.
Partially
Achieved
(33%)
Pro5.1.2
Apakah inisiatif perbaikan proses dari Departemen TI
atau secara individual? Apa target utama perbaikan?
Aspek teknis atau manajemen?
Lampiran I (J61-J64):
“Biasanya yang berkaitan dengan
problem sih, misalnya hardware
failure.”
Tidak ada artifak
pendukung.
Largely
Achieved
(68%)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 176: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/176.jpg)
158
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Pro5.1.3
Jika ada proses, teknologi baru, metodologi baru, dan
tools baru untuk pemeliharaan perangkat lunak, apakah
dikaji secara formal (misalnya masuk ke dalam daftar
kegiatan TI yang dinilai untuk kemajuan karier)?
Ataukah secara tidak formal?
Lampiran I (J66-J69):
“Belum saya tuangkan secara formal
... nggak dituangkan secara formal
untuk review, belum.”
Tidak ada artifak
pendukung.
Largely
Achieved
(68%)
Pro5.2.1
Apakah Departemen TI secara proaktif mencari atau
mengidentifikasi proses, layanan, teknologi,
metodologi, dan tools baru berdasarkan potensi
penggunaannya di pemeliharaan perangkat lunak?
Apakah ada personil yang ditugaskan untuk mencari
hal-hal tersebut?
Lampiran I (J67):
“Secara formal belum sih. Tukar
pikiran iya. Biasanya ada arahan dari
saya, ada teknologi baru, tolong
dilihat. Bandingkan, secara teknologi
make sense nggak di kita?”
Tidak ada
tinjauan formal.
Tidak ada artifak
pendukung.
Partially
Achieved
(33%)
Pro5.2.2
Apakah proses, layanan, teknologi, metodologi, dan
tools baru tersebut dinilai dan diperkenalkan/ditangani
sebagai suatu permintaan pemeliharaan noncritical?
(Misalnya dimasukkan ke dalam ticketing, jadi
kegiatannya juga terekam)
Lampiran I (J70):
“Belum ada untuk itu.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Pro5.2.3
Apakah ada peningkatan/perbaikan dari proses
pemeliharaan perangkat lunak, layanan, teknologi,
metodologi, dan tools yang sudah diterapkan secara
terkendali?
Lampiran I (J35):
“Bukan berarti sudah dijalankan,
baru kita mengarah ke sana, ...”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Penjelasan dari setiap praktek-praktek di Tabel 4.5 di atas dijelaskan di subbab 4.2.5.1 sampai 4.2.5.9 untuk memaparkan kelemahan yang
diidentifikasi dan justifikasi pemberian nilai (rating) bagi praktek-praktek dalam KPA Maintenance Innovation and Deployment (Pro5).
Tabel 4.5 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Pro5 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 177: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/177.jpg)
159
Universitas Indonesia
4.2.5.1 Praktek Pro5.0.1
Praktek : The software maintenance organization does not collect
information, for improvement purposes, from its stakeholders,
end users, customers, and other interface groups.
Sumber Lisan : Lampiran I (J59)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, pernyataan negatif praktek ini dipenuhi. Saat ini tidak ada
kegiatan pengumpulan informasi untuk tujuan perbaikan proses oleh Departemen
TI.
4.2.5.2 Praktek Pro5.0.2
Praktek : The software maintenance organization does not study
improvement or innovation proposals.
Sumber Lisan : Lampiran I (J67)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, pernyataan negatif praktek ini tidak dipenuhi. Saat ini
sudah ada inisiatif dari Kepala Departemen TI untuk mempelajari inovasi atau
perbaikan proses.
4.2.5.3 Praktek Pro5.0.3
Praktek : The software maintenance organization does not assess the
impact of an innovation or improvement on the processes,
services, and products.
Sumber Lisan : Lampiran I (J67)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, pernyataan negatif praktek ini tidak dipenuhi. Saat ini
inovasi atau perbaikan proses, layanan, dan produk, tidak dikaji dampaknya. Saat
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 178: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/178.jpg)
160
Universitas Indonesia
ini pengkajian dilakukan dalam bentuk perbandingan manfaat, tapi tidak terhadap
dampak.
4.2.5.4 Praktek Pro5.1.1
Praktek : The maintenance organization informally evaluates the benefits
of its improvement and innovation projects.
Sumber Lisan : Lampiran I (J66-J67)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini sudah ada penugasan secara lisan kepada staf
Departemen TI untuk meninjau suatu teknologi atau metodologi. Kelemahan
praktek ini tidak ada bukti artifak yang mendukung pernyataan ini. Dokumen
perbandingan manfaat yang disebutkan dalam wawancara tidak berhasil
ditemukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian (Partially
Achieved).
4.2.5.5 Praktek Pro5.1.2
Praktek : Individual initiatives for improvement and innovation target
mainly the technical aspects of software maintenance.
Sumber Lisan : Lampiran I (J61-J64)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saran perbaikan dari staf adalah untuk perbaikan
perangkat keras dan perangkat lunak, bukan untuk proses. Sedangkan inisiatif dari
Kepala Departemen TI tentang tinjauan teknologi baru, masih bersifat penunjukan
lisan dan tidak didukung bukti artifak. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini
dilakukan sebagian besar (Largely Achieved).
4.2.5.6 Praktek Pro5.1.3
Praktek : Assessments of new processes, technologies, methodologies, and
tools for maintenance are performed informally.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 179: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/179.jpg)
161
Universitas Indonesia
Sumber Lisan : Lampiran I (J66-J69)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, pengkajian terhadap metodologi, teknologi, dan tool
untuk pemeliharaan perangkat lunak dilakukan secara tidak formal. Kekurangan
praktek ini bersifat tidak formal. Kekurangan praktek ini adalah artifak berupa
dokumen hasil pengkajian tidak berhasil ditemukan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa praktek ini dilakukan sebagian besar (Largely Achieved).
4.2.5.7 Praktek Pro5.2.1
Praktek : New processes, services, technologies, methodologies, and tools
are identified and investigated for their potential use in software
maintenance.
Sumber Lisan : Lampiran I (J67)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini kegiatan untuk mengidentifikasi teknologi,
metodologi, dan tool sudah dilakukan. Kepala Departemen TI sendiri mengikuti
seminar-seminar untuk memperluas wawasan dan mengidentifikasi inovasi dan
perbaikan proses yang mungkin. Kekurangan praktek ini adalah tidak ada tinjauan
formal untuk inovasi dan perbaikan proses tersebut, dan tidak ada bukti artifak
pendukung. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian (Partially
Achieved).
4.2.5.8 Praktek Pro5.2.2
Praktek : New processes, services, technologies, methodologies, and tools
are assessed and introduced at the request level.
Sumber Lisan : Lampiran I (J70)
Artifak : -
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 180: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/180.jpg)
162
Universitas Indonesia
Berdasarkan bukti lisan, saat ini calon inovasi dan perbaikan proses belum
diperlakukan sebagai permintaan pemeliharaan tidak kritis (noncritical
maintenance request). Ini karena penugasan untuk meninjau calon inovasi dan
perbaikan proses baru bersifat lisan. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak
tercapai (Not Achieved).
4.2.5.9 Praktek Pro5.2.3
Praktek : New processes, services, technologies, methodologies, and tools
are assessed and introduced at the request level.
Sumber Lisan : Lampiran I (J35)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, salah satu inovasi atau perbaikan proses sudah
direncanakan, tapi belum dilaksanakan. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak
tercapai (Not Achieved).
4.2.6 Event/Request Management (Req1)
Tujuan dari KPA ini adalah agar kegagalan, permasalahan, dan permintaan untuk
dukungan operasional dan evolusi perangkat lunak, secara proaktif diidentifikasi,
ditentukan prioritasnya, dibagikan, atau diproses dengan cara yang memenuhi
(atau melampaui) ketentuan SLA pelanggan (April & Abran, 2008, hal. 97).
Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber beserta respons
mereka yang berkaitan dengan KPA ini:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 181: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/181.jpg)
163
Universitas Indonesia
Tabel 4.6 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req1
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Req1.0.1
Apakah Departemen TI ada menugaskan,
merekam, mengendalikan, mengukur, kejadian-
kejadian dan permintaan layanan?
Lampiran C (J3-J4):
“Ada.” -
No
(100%)
Req1.1.1 Kalau ya, apakah pengaturan tersebut secara
informal?
Lampiran C (J5):
“Iya, sekarang ini memang ada, di job
description masing-masing section itu sudah
disebutkan secara detail ...”
-
Fully
Achieved
(93%)
Req1.1.2
Apakah penanganan kejadian atau permintaan
dari pengguna berbeda-beda oleh tiap petugas?
Ataukah ada standarisasi alur penanganan?
Apakah penanganan tersebut tergantung
relasi/hubungan antara petugas dengan
pengguna? Apakah interaksi antara pengguna
dengan petugas berbeda-beda tergantung
hubungan mereka?
Lampiran C (J6):
“...sudah ada standarisasi untuk alur
penanganan suatu change request atau
permintaan perubahan, dan itu karena
framework-nya sudah standar, siapa pun yang
menjalankan itu, baik dia masuk ke level
section, atau ke level officer, dia akan
menerima bentuk layanan yang sama ...”
-
Fully
Achieved
(93%)
Req1.2.1
Apakah Departemen TI memiliki contact
person khusus untuk tiap tipe pengguna dan
sistem? Apakah terdokumentasi?
Lampiran C (J6-J8):
“Iya, di kita ada yang menjadi counterpart
yang kita sebutnya module owner. Jadi setiap
ada permintaan perubahan aplikasi oleh user,
bagian Business Analyst akan berkonsultasi,
akan berdiskusi dengan module owner
tersebut. Kita terbagi menjadi beberapa
kategori besar, di masing-masing sudah ada
PIC-nya, untuk underwriting dan claim,
PIC dari sisi
Departemen TI
tidak berupa
penugasan
resmi.
Largely
Achieved
(68%)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 182: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/182.jpg)
164
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
kemudian untuk finance, accounting, dan
untuk marketing.”
Req1.2.2
Apakah tiap permintaan atau insiden direkam
dalam suatu sistem (misalnya oleh help desk)?
Apakah setelah itu diterbitkan Support Request
(SR), Modification Request (MR), atau
Problem Report (PR)?
Lampiran C (J9):
“Proses recording yang kita gunakan ada dua
nih sebetulnya. Yang pertama yang kita kenal
sebagai sistem ticketing. Dan bug tracker.”
-
Fully
Achieved
(93%)
Req1.2.3
Apakah ada penyaringan atas permintaan yang
masuk, misalnya help desk menerima atau
penolak permintaan? Kalau diterima, apakah
diberikan kategori layanan, prioritas, dan
perkiraan ukuran dan lingkup kerja?
Lampiran C (J10-J12):
“Nah, nanti untuk keputusan ini kita biasanya
akan berkonsultasi dengan departemen
terkait, atau dengan Dept. Head IT, atau
dengan user-nya sendiri. Keputusannya ada di
mereka, jadi di Business Analyst tidak
menolak atau menerima permintaan, bukan di
situ. Tapi kita memberikan analisisnya
dilengkapi dengan plus minus-nya.”
Tidak ada
artifak
pendukung.
Largely
Achieved
(68%)
Req1.2.4 Apakah suatu MR ditentukan akan dirilis ke
versi perangkat lunak yang mana?
Lampiran C (J14):
“Untuk versi berapa perangkat lunak yang
akan dirilis, itu juga kita tidak ada statement
khusus kepada user kita.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Penjelasan dari setiap praktek-praktek di Tabel 4.6 di atas dijelaskan di subbab 4.2.6.1 sampai 4.2.6.7 untuk memaparkan kelemahan yang
diidentifikasi dan justifikasi pemberian nilai (rating) bagi praktek-praktek dalam KPA Event/Request Management (Req1).
Tabel 4.6 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req1 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 183: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/183.jpg)
165
Universitas Indonesia
4.2.6.1 Praktek Req1.0.1
Praktek : The software maintenance organization does not manage
(record, assign, control, and measure) the events and incoming
service requests.
Sumber Lisan : Lampiran C (J3-J4)
Artifak : Uraian tugas Business Analyst (Req1.0.1 - Business Analyst.pdf)
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, pernyataan negatif praktek ini
tidak dipenuhi. Pengelolaan requirement dilaksanakan oleh seksi Business Analyst
sebagai bagian dari uraian tugas mereka.
4.2.6.2 Praktek Req1.1.1
Praktek : Customer requests and system events, inside the software
maintenance organization, are managed informally.
Sumber Lisan : Lampiran C (J5)
Artifak : Uraian tugas Business Analyst (Req1.1.1 - Business Analyst.pdf)
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, praktek pengelolaan
requirement dilakukan secara formal karena merupakan bagian dari uraian tugas
Business Analyst. Kekurangannya adalah tidak ada petunjuk pelaksanaan untuk
pengukuran dan pengendaliannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini
sudah dilaksanakan secara sepenuhnya (Fully Achieved).
4.2.6.3 Praktek Req1.1.2
Praktek : An individual approach for management of customer requests
and of system events exists. It is mainly based on the personal
relationship between the maintenance programmer and a
resource in the customer/user organization. Customers/users
interact differently based on the nature of this contract.
Sumber Lisan : Lampiran C (J6)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 184: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/184.jpg)
166
Universitas Indonesia
Artifak : Dokumen Alur Proses CR (Flow of Correspondence_change
request.pdf)
Berdasarkan bukti lisan dan yang dihasilkan, praktek pengelolaan requirement
tidak dilakukan berdasarkan relasi antara seorang Business Analyst dengan
pelanggan/pengguna. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini sudah
dilaksanakan secara sepenuhnya (Fully Achieved).
4.2.6.4 Praktek Req1.2.1
Praktek : Each customer/user and system has a documented contact point
that provides maintenance services.
Sumber Lisan : Lampiran C (J6-J8)
Artifak : SK Penentuan Module Owner
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, praktek pengelolaan
requirement saat ini sudah memiliki orang yang bertanggung jawab (Person in
Charge, disingkat PIC), baik di sisi Departemen TI maupun di sisi
pelanggan/pengguna. PIC dari sisi pelanggan/pengguna disebut sebagai module
owner, yang memiliki wewenang untuk otorisasi permintaan modifikasi.
Pemberian peran module owner sudah diatur berdasarkan surat keputusan (SK)
yang ditandatangani oleh seorang Direktur. Kekurangan praktek ini adalah PIC
dari sisi Departemen TI tidak berupa penugasan resmi. Jadi dapat disimpulkan
bahwa praktek ini dilakukan sebagian besar (Largely Achieved).
4.2.6.5 Praktek Req1.2.2
Praktek : Each customer request and system incident is recorded by the
maintenance organization or its agent (i.e., the help desk) and
generates a support request (SR), a modification request (MR),
or a problem report (PR).
Sumber Lisan : Lampiran C (J9)
Artifak : Tiket (Req1.2.2 - Contoh Tiket.png)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 185: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/185.jpg)
167
Universitas Indonesia
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, praktek pengelolaan
requirement saat ini sudah melakukan pencatatan untuk setiap SR, MR, dan PR,
yang bisa direkam ke dalam sistem bug tracker dan sistem ticketing, baik oleh
user sendiri, maupun oleh help desk. Baik bug tracker maupun ticketing
digunakan sebagai pintu masuk SR, MR, dan PR, bedanya adalah bug tracker
digunakan untuk komunikasi internal, sedangkan ticketing langsung menangkap
keluhan dan permintaan dari pengguna. Keluaran dari bug tracker berupa nomor
bug, sedangkan keluaran dari ticketing adalah nomor tiket. Jadi dapat disimpulkan
bahwa praktek ini dilakukan sepenuhnya (Fully Achieved).
4.2.6.6 Praktek Req1.2.3
Praktek : Each customer request and event is first accepted or rejected,
and then, if accepted, is assigned a service category, a priority,
and a preliminary estimate of its size and scope.
Sumber Lisan : Lampiran C (J10-J12)
Artifak : Tiket (Req1.2.3 - Contoh Tiket.png)
Berdasarkan bukti lisan yang dihasilkan, praktek penyaringan permintaan sudah
dilakukan. Penyaringan awal dilakukan oleh help desk, untuk menyaring
permintaan yang berakitan dengan TI perusahaan dan memberikan kategori
permintaan. Penyaringan berikutnya dilakukan oleh seksi Business Analyst, untuk
menentukan PIC di seksi tersebut. Seksi Business Analyst tidak berwenang untuk
memutuskan apakah suatu permintaan itu disetujui atau ditolak, hanya module
owner dan kepala Departemen TI yang memiliki wewenang tersebut. Seksi
Business Analyst akan berkonsultasi dengan module owner untuk mendapatkan
persetujuan tersebut, lalu berkonsultasi dengan System Analyst dan Software
Developer untuk mendapatkan perkiraan ukuran dan lingkup kerja. Kekurangan
praktek ini adalah tidak didukung dengan bukti artifak. Jadi dapat disimpulkan
bahwa praktek ini tercapai sebagian besar (Largely Achieved).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 186: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/186.jpg)
168
Universitas Indonesia
4.2.6.7 Praktek Req1.2.4
Praktek : The accepted modification requests are assigned, in a
preliminary way, to a future version of the software.
Sumber Lisan : Lampiran C (J14)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan yang dihasilkan, Departemen TI tidak memberikan
perkiraan kepada pengguna tentang MR akan masuk ke perangkat lunak versi
yang mana. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tidak dilaksanakan (Not
Achieved).
4.2.7 Maintenance Planning (Req2)
Tujuan dari KPA ini adalah untuk memastikan pembuatan dan penjagaan kekinian
dari rencana-rencana yang menggambarkan aktivitas-aktivitas pemeliharaan
perangkat lunak saat ini dan di masa depan (April & Abran, 2008, hal. 98).
(atau melampaui) ketentuan SLA pelanggan (April & Abran, 2008, hal. 97).
Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber beserta respons
mereka yang berkaitan dengan KPA ini:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 187: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/187.jpg)
169
Universitas Indonesia
Tabel 4.7 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req2
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Req2.0.1
Apakah Departemen TI melakukan perencanaan
(misalnya tahunan) yang berkaitan dengan
pemeliharaan (misalnya penyempurnaan atau juga
preventif)?
Lampiran G (J18):
“Yang ter-schedule sih, Pak
RK space-nya cuma project
plan ...”
- No
(100%)
Req2.1.1
Jika ya, apakah perencanaan tersebut secara informal?
(Tidak terstruktur, bersifat reaktif, predelivery and
transition baru dilakukan saat-saat terakhir,
perencanaan dibuat sporadis dan tidak konsisten.
Perencanaan ada, tapi hanya sedikit yang dilaksanakan)
Lampiran G (J18):
“Yang ter-schedule sih, Pak
RK space-nya cuma project
plan ...”
-
Fully
Achieved
(93%)
Req2.1.2
Apakah perencanaan baru di tingkat individual (bukan
tingkat departemen)? Misalnya personil
memberitahukan secara verbal terhadap pengguna
tentang kemungkinan pemrosesan permintaan ad-hoc.
Lampiran G (J18):
“Yang ter-schedule sih, Pak
RK space-nya cuma project
plan ...”
-
Fully
Achieved
(93%)
Req2.1.3
Apakah pemrosesan permintaan pelanggan dan project
predelivery and transition dilakukan secara reaktif,
bukan secara terencana?
Lampiran G (J18):
“Yang ter-schedule sih, Pak
RK space-nya cuma project
plan, biasanya nggak di-
state jelas-jelas bahwa ini
harus begini, itu belum. Itu
jadi kayak task sampingan.”
-
Fully
Achieved
(93%)
Req2.2.1
Apakah Departemen TI ada membuat rencana
pemeliharaan (misalnya 1 sampai 3 tahun)? Apakah di
dalam rencana tersebut ada objek pemeliharaan, skop,
tujuan dan sasaran, dan deliverable, dll.?
Lampiran G (J18):
“Yang ter-schedule sih, Pak
RK space-nya cuma project
plan ...”
Tidak menggambarkan
objek pemeliharaan,
lingkup pengerjaan, dan
tujuan pemeliharaan.
Partially
Achieved
(33%)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 188: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/188.jpg)
170
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Req2.2.2
Apakah ada jadwal reguler untuk memperbaharui
rencana pemeliharaan tersebut? Apakah ada prosedur
terdokumentasi untuk perbaharuan tersebut?
Lampiran G (J21-J22):
“...ada sih, di-update.
Memang sudah kita plan,
nanti kita launch, karena
terkait dengan third party
juga, cuma waktunya kapan
belum ditentukan.”
“Belum ada sih.”
Tidak dilakukan secara
berkala.
Largely
Achieved
(68%)
Req2.2.3
Apakah kegiatan perencanaan pemeliharaan mengikuti
standar perencanaan organisasi? Apakah terkoordinasi
dengan pengembang (developers) dan operasi
(operations)?
Lampiran G (J28-J30):
“Nggak.” Praktek tidak dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Req2.2.4
Apakah kegiatan perencanaan pemeliharaan ada
mempertimbangkan peremajaan portofolio perangkat
lunak? Apakah ada studi kasus yang menjelaskan
kegiatan peremajaan seperti apa yang bisa
menguntungkan perusahaan? Apakah studi kasus
tersebut dipresentasikan kepada pemangku kepentingan
untuk mendapatkan persetujuan mereka?
Lampiran G (J24):
“Itu pun tanpa
perencanaan.”
Praktek tidak dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Req2.2.5
Apakah rencana pemeliharaan mempertimbangkan
kebutuhan sumber daya (seperti personil, infrastruktur,
dan tools)?
Lampiran G (J28-J30):
“Nggak.” Praktek tidak dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Req2.2.6 Apakah kegiatan predelivery and transition sudah
direncanakan dari tahap awal proyek SI/TI?
Lampiran G (J19):
“Kita mau rilis nih, itu yang Praktek tidak dilakukan.
Not
Achieved
Tabel 4.7 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req2 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 189: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/189.jpg)
171
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
belum ...” (0%)
Req2.2.7
Apakah para maintainer sudah ikut serta dalam
perencanaan awal untuk predelivery and transition
bersama dengan developer? Apakah unit-unit yang
berkepentingan sudah diundang dalam rapat predelivery
and transition?
Lampiran G (J35):
“Belum.” Praktek tidak dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Req2.2.8
Apakah rencana transisi dibuat bersamaan dengan
rencana pengembangan lainnya? Apakah standar untuk
rencana transisi sama dengan standar untuk
pengembangan lainnya? Apakah rencana transisi sudah
diturunkan dari rencana pengembangan? Apakah
rencana transisi, jika ada perubahan, dijaga agar tetap
relevan dibandingkan dengan rencana pengembangan?
Lampiran G (J38):
“Belum ada.” Praktek tidak dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Req2.2.9
Apakah rencana predelivery and transition jelas
hubungannya dengan rencana-rencana tahunan, transisi,
atau penanganan permintaan?
1. Hubungannya dengan rencana infrastruktur dan tools
untuk mendukung perangkat lunak baru?
2. Hubungannya dengan rencana pelatihan dari HR?
3. Hubungannya dengan rencana configuration
management, rencana kualitas, rencana pengujian?
Lampiran G (J39):
“Sudah, kalau itu sudah.
Formalnya sih nggak ada,
email doang. Hanya dalam
bentuk tanya jawab lewat
email.”
Tidak ada tinjauan
formal terhadap rencana
pengembangan
infrastruktur. Tidak ada
artifak pendukung.
Partially
Achieved
(33%)
Req2.2.10
Apakah rencana predelivery and transition sudah
merinci kegiatan pengujian, dukungan, teknik dan tools
yang akan digunakan?
Lampiran G (J48):
“Belum ada.” Praktek tidak dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Tabel 4.7 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req2 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 190: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/190.jpg)
172
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Req2.2.11
Apakah dalam rencana predelivery and transition sudah
ada risk assessment yang berkaitan dengan aspek
teknis, biaya, SDM , dan jadwal transisi?
Lampiran G (J49-J50):
“...nggak di-state dalam satu
dokumen.”
“...bentuknya, ngobrol-
ngobrol.”
Praktek tidak dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Req2.2.12
Apakah masing-masing SI sudah diidentifikasi
kebutuhan layanan disaster recovery-nya? Apakah
maintainer sudah mengidentifikasi,
mendokumentasikan, dan menginformasikan perannya
dalam: pengujian, frekuensi pengujian, dan batas
tanggung jawabnya?
Lampiran G (J51-J55):
“Dari server juga nggak ada
sih.”
“Kalau jeblok pasti nggak
bisa ngapa-ngapain.”
“Nggak ada.”
Praktek tidak dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Req2.2.13
Apakah Departemen TI sudah membuat salinan dari
data, program, script, dokumentasi kritis, dan
menyimpan salinannya di luar Departemen TI? Apakah
dilakukan secara reguler?
Lampiran G (J51, J56):
“Kalau Sistem Informasi
Asuransi Umum itu, sampai
saat ini saya tidak tahu
posisi DRC-nya itu.”
“Belum.”
Tidak diketahui apakah
program, skrip, dan
dokumentasi kritis juga
ikut disalin dan di
gudang arsip.
Partially
Achieved
(33%)
Req2.2.14
Apakah layanan pemulihan bencana (disaster recovery)
merupakan bagian dari layanan Departemen TI? Kalau
ya, apakah rencana pemulihan bencana sudah diuji dan
diulas kesesuaiannya terhadap SLA?
Lampiran G (J51-52):
“Kalau Sistem Informasi
Asuransi Umum itu, sampai
saat ini saya tidak tahu
posisi DRC-nya itu.”
“Belum rutin.”
Praktek tidak dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Req2.2.15 Apakah perbaikan terhadap kesalahan langsung Lampiran G (J24): Praktek tidak dilakukan. Not
Tabel 4.7 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req2 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 191: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/191.jpg)
173
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
dilaksanakan? Untuk MR, apakah maintainer memberi
tahu pengguna terlebih dahulu sebelum
mengimplementasikannya?
“Itu pun tanpa
perencanaan.”
Achieved
(0%)
Req2.2.16
Apakah ada orang yang bertugas:
1. Sebagai contract person dengan pengguna?
2. Memberikan masukan pada prioritas pengerjaan
berdasarkan:
2.a. perubahan infrastruktur dan operasi/prosedur?
2.b. Proyek-proyek dalam pengembangan atau transisi?
2.c. Siklus produksi tahunan?
2.d. Kesalahan/kegagalan sistem saat ini?
2.e. Kesepakan kontraktual dengan mitra atau
pemasok?
2.f. Masukan dari manajer Departemen TI?
3. Melakukan analisis dampak (impact analysis) dan
verifikasi hasil analisis tersebut dengan para
programmer?
4. Memastikan SDM pemeliharaan paham tentang
prioritas yang sudah diatur tersebut?
5. Memastikan SDM pemeliharaan bekerja berdasarkan
prioritas yang sudah diatur tersebut?
6. Memastikan proses-proses pemeliharaan diikuti?
Lampiran G (J62-J65):
“Iya, help desk.”
“Nggak bisa.”
“Belum ada prosedurnya.”
“Nggak ada.”
Praktek tidak dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Req2.2.17 Apakah daftar kegiatan dalam rencana pemeliharaan
digunakan untuk melacak status dari tiap permintaan
Lampiran G (J67-J68):
“Yang sudah karena -
Fully
Achieved
Tabel 4.7 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req2 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 192: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/192.jpg)
174
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
pengguna, dan untuk menginformasikan beban kerja? ditagih.” (100%)
Req2.2.18
Apakah daftar kegiatan tersebut didiskusikan dengan
para pengguna? Apakah persetujuan mereka untuk
daftar tersebut didaftarkan? Apakah ada prosedur
terdokumentasi untuk kegiatan ini? Apakah
mempertimbangkan aspek finansial? (misalnya
menggunakan cost benefit analysis)
Lampiran G (J64, J69-J71):
“Belum ada prosedurnya.”
“Prosedur tertulis sih nggak
ada.”
Praktek tidak dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Req2.2.19
Jika ada PR (Problem Report) yang penyelesaiannya
akan mempengaruhi banyak pengguna, apakah
persetujuan mereka untuk penyelesaian tersebut
didapatkan? Ada prosedur terdokumentasi? Atau
maintainer langsung melakukan perbaikan, dan hanya
melakukan sosialisasi setelah selesai?
Lampiran G (J72-J73):
“Wah, itu saya kurang
tahu.”
Praktek tidak dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Req2.2.20
Apakah Departemen TI memiliki rencana kapasitas
permintaan (request capacity plan)? Apakah rencana
tersebut mempertimbangkan rencana pemeliharaan
(yang 1 sampai 3 tahun) dan semua SLA?
Lampiran G (J74):
“...apa on-track atau tidak
itu lain lagi”
Praktek tidak dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Penjelasan dari setiap praktek-praktek di Tabel 4.7 di atas dijelaskan di subbab 4.2.7.1 sampai 4.2.7.24 untuk memaparkan kelemahan yang
diidentifikasi dan justifikasi pemberian nilai (rating) bagi praktek-praktek dalam KPA Maintenance Planning (Req2).
Tabel 4.7 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req2 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 193: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/193.jpg)
175
Universitas Indonesia
4.2.7.1 Praktek Req2.0.1
Praktek : The maintenance organization does not conduct planning
activities and does not produce and publish plans.
Sumber Lisan : Lampiran G (J18)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, pernyataan negatif dari
praktek ini tidak tercapai. Saat ini sudah ada aktivitas perencanaan, dan rencana-
rencana tersebut sudah dipublikasikan.
4.2.7.2 Praktek Req2.1.1
Praktek : Planning in the organization for software maintenance is
carried out in an informal way.
Sumber Lisan : Lampiran G (J18)
Artifak : Rencana Pemeliharaan
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, perencanaan pemeliharaan
perangkat lunak bukan hanya dilakukan secara informal, melainkan secara formal.
Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sepenuhnya (Fully Achieved).
4.2.7.3 Praktek Req2.1.2
Praktek : Individual initiatives for planning are mainly aimed at
informing customers, verbally, of the possibility of processing a
specific and ad-hoc request.
Sumber Lisan : Lampiran G (J18)
Artifak : Rencana Pemeliharaan
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, perencanaan pemeliharaan
perangkat lunak bukan hanya dilakukan secara inisiatif individu dan bukan hanya
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 194: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/194.jpg)
176
Universitas Indonesia
bersifat lisan. Rencana pemeliharaan perangkat lunak dipublikasikan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sepenuhnya (Fully Achieved).
4.2.7.4 Praktek Req2.1.3
Praktek : Customer requests and project predelivery and transition are
processed in a reactive way, as opposed to a planned way.
Sumber Lisan : Lampiran G (J18)
Artifak : Rencana Pemeliharaan
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, sudah ada permintaan
pengguna dan kegiatan predelivery and transition yang diproses secara terencana,
bukan reaktif. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sepenuhnya
(Fully Achieved).
4.2.7.5 Praktek Req2.2.1
Praktek : There is a planning policy at the organizational level. Software
maintenance publishes a maintenance plan for a 1-to 3-year
view. This plans includes the objects, scope, goals, objectives,
and deliverables, and some others which are important software
maintenance planning subjects concerning services, processes,
resources, and products.
Sumber Lisan : Lampiran G (J18)
Artifak : Rencana Pemeliharaan
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, sudah ada rencana
pemeliharaan tahunan yang dipublikasikan. Kekurangan praktek ini adalah
rencana tersebut tidak menggambarkan objek pemeliharaan, lingkup pengerjaan,
dan tujuan pemeliharaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai
sebagian (Partially Achieved).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 195: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/195.jpg)
177
Universitas Indonesia
4.2.7.6 Praktek Req2.2.2
Praktek : The maintenance plan (1 to 3 years) is elaborated and updated
yearly, according to a documented procedure.
Sumber Lisan : Lampiran G (J21-J22)
Artifak : Rencana Pemeliharaan
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, kegiatan rencana
pemeliharaan sudah dilakukan. Kekurangan praktek ini adalah kegiatan tersebut
tidak dilakukan secara berkala. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai
sebagian besar (Largely Achieved).
4.2.7.7 Praktek Req2.2.3
Praktek : The maintenance planning activities follow the standards of the
organization and are coordinated/aligned with its key support
interfaces (i.e., developers and operations).
Sumber Lisan : Lampiran G (J28-J30)
Artifak : -
Narasumber ragu untuk menjawab pertanyaan ini. Mempertimbangkan jabatan
narasumber sebagai Kepala Seksi Application Development, dapat disimpulkan
bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.7.8 Praktek Req2.2.4
Praktek : Maintenance planning (1 to 3 years) considers the possibilities
of rejuvenation of the software portfolio.
Sumber Lisan : Lampiran G (J24)
Artifak : -
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 196: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/196.jpg)
178
Universitas Indonesia
Berdasarkan bukti lisan, saat ini kegiatan peremajaan perangkat lunak yang
dilakukan tidak terencana, melainkan reaktif. Jadi dapat disimpulkan bahwa
praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.7.9 Praktek Req2.2.5
Praktek : The maintenance plan (1 to 3 years) considers the resources
needs (personnel, infrastructure, and tools).
Sumber Lisan : Lampiran G (J28-J30)
Artifak : -
Narasumber ragu untuk menjawab pertanyaan ini. Mempertimbangkan jabatan
narasumber sebagai Kepala Seksi Application Development, dapat disimpulkan
bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.7.10 Praktek Req2.2.6
Praktek : Pre-delivery and transition planning are included and initiated
during the early stages of an IS/IT project.
Sumber Lisan : Lampiran G (J19)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, praktek ini tidak dilakukan dengan alasan di seksi
Application Development personilnya terbatas, di mana pengembang (developer)
dan pemelihara (maintainer) sering kali orangnya sama. Justifikasi narasumber
adalah karena orangnya sama, maka tidak perlu dokumen. Kelemahan dari
justifikasi ini adalah jika ada keperluan menggunakan maintainer yang bukan
developer dari aplikasi, maka akan mengganggu transisi. Jadi dapat disimpulkan
bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.7.11 Praktek Req2.2.7
Praktek : Every software project stakeholder is aware of the need to plan
pre-delivery and transition activities.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 197: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/197.jpg)
179
Universitas Indonesia
Sumber Lisan : Lampiran G (J35)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, narasumber lebih memperhatikan peran seksi IT Support
dalam perencanaan predelivery and transition, dan tidak membahas tentang
pemangku kepentingan dari sisi bisnis. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini
tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.7.12 Praktek Req2.2.8
Praktek : The predelivery and transition activities are part of the
developer's main project schedule.
Sumber Lisan : Lampiran G (J38)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini belum ada rencana untuk kegiatan predelivery
and transition yang diturunkan dari rencana proyek. Jadi disimpulkan bahwa
praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.7.13 Praktek Req2.2.9
Praktek : The predelivery and transition plan describes the relationship
with the other development and infrastructure deployment plans.
Sumber Lisan : Lampiran G (J39)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini koordinasi dengan tim infrastruktur dilaksanakan
melalui tanya jawab lewat email. Kelemahan dari praktek ini adalah tidak ada
tinjauan formal terhadap rencana pengembangan infrastruktur, dan bukti artifak
korespondensi tersebut tidak dapat ditemukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
praktek ini tercapai sebagian (Partially Achieved).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 198: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/198.jpg)
180
Universitas Indonesia
4.2.7.14 Praktek Req2.2.10
Praktek : Maintenance test and support activities, techniques and tools
needed for the new software are defined in the predelivery and
transition plans.
Sumber Lisan : Lampiran G (J48)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini perencanaan untuk kegiatan predelivery and
transition belum ada rincian untuk pengujian, dukungan, teknik, dan tool yang
akan digunakan. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not
Achieved).
4.2.7.15 Praktek Req2.2.11
Praktek : The predelivery and transition plan assesses, documents, and
approves the risks linked to technical aspects, the costs
(hardware, software, and licenses), human resources
requirements and final transition schedule.
Sumber Lisan : Lampiran G (J49-J50)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini penilaian risiko predelivery and transition dari
aspek teknis, biaya, dan SDM, baru dilakukan dalam bentuk dialog lisan.
Kekurangan praktek ini adalah hasil diskusi tidak tertuang dalam bentuk tertulis,
sehingga tidak ada bukti artifak. Karena potensi para pemangku kepentingan tidak
mengetahui atau tidak ingat risiko-risiko tersebut, maka disimpulkan bahwa
praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.7.16 Praktek Req2.2.12
Praktek : Every maintained software product identifies whether or not a
disaster recovery service is offered. The maintainer has
identified, documented, and communicated its testing role
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 199: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/199.jpg)
181
Universitas Indonesia
(application recovery vs. platform recovery), testing frequency,
and the limits to his responsibilities.
Sumber Lisan : Lampiran G (J51-J55)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini belum ada identifikasi terhadap keperluan
layanan pemulihan terhadap bencana, baik identifikasi, dokumentasi, dan
komunikasi peran dan tanggung jawab. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak
tercapai (Not Achieved).
4.2.7.17 Praktek Req2.2.13
Praktek : The data, programs, scripts, and critical documentation are
copied and stored outside the maintenance site, and this is done
on a regular basis.
Sumber Lisan : Lampiran G (J51, J56)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat sudah ada salinan data yang disimpan di gudang
arsip di luar PT XYZ. Narasumber tidak mengetahui apakah program, skrip, dan
dokumentasi kritis juga ikut disalin dan di gudang arsip tersebut.
Mempertimbangkan posisi narasumber sebagai Kepala Seksi Application
Development, maka dapat disimpulkan bahwa program, skrip, dan dokumentasi
kritis tersebut tidak ikut disalin dan disimpan di gudang arsip. Jadi dapat
disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian (Partially Achieved).
4.2.7.18 Praktek Req2.2.14
Praktek : A disaster recovery service may be offered. When offered, the
detailed disaster recovery plan is tested (including the business
recovery and data center recovery, if available) and reviewed as
per the terms indicated in the agreements.
Sumber Lisan : Lampiran G (J51-52)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 200: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/200.jpg)
182
Universitas Indonesia
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, narasumber tidak mengetahui posisi DRC dan
berpendapat bahwa pengujian DRP tidak rutin. Mempertimbangkan jabatan
narasumber sebagai Kepala Seksi Application Development, disimpulkan bahwa
praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.7.19 Praktek Req2.2.15
Praktek : The software versions and upgrades are produced, by the
maintainer, as soon as possible.
Sumber Lisan : Lampiran G (J24)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, upgrade versi perangkat lunak tidak terencana dan tidak
berkala. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.7.20 Praktek Req2.2.16
Praktek : The maintenance manager dynamically assigns the request
workload.
Sumber Lisan : Lampiran G (J62-J65)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini belum ada prosedur untuk penugasan permintaan
yang berdasarkan prioritas, yang berarti pertimbangan penugasan seperti:
memastikan personil pemeliharaan paham tentang prioritas pengerjaan dan
bekerja sesuai dengan urut prioritas juga tidak dilakukan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.7.21 Praktek Req2.2.17
Praktek : The operational maintenance plan is used to track the status of
each customer request and to communicate the status of the
work load.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 201: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/201.jpg)
183
Universitas Indonesia
Sumber Lisan : Lampiran G (J67-J68)
Artifak : Rencana Pemeliharaan
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, saat ini rencana pemeliharaan
sudah digunakan untuk melacak (track) status dari permintaan-permintaan
pengguna dan untuk mengomunikasikan beban kerja. Jadi disimpulkan bahwa
praktek ini tercapai sepenuhnya (Fully Achieved).
4.2.7.22 Praktek Req2.2.18
Praktek : The customer request priority is assigned in close collaboration
with the end user, according to a documented procedure.
Sumber Lisan : Lampiran G (J64, J69-J71)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini belum ada prosedur untuk kolaborasi dengan
pengguna untuk menentukan prioritas permintaan pengguna. Jadi disimpulkan
bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.7.23 Praktek Req2.2.19
Praktek : PRs are rerouted to the appropriate support group only when
the current holder has documented its intervention. Intergroup
relationships and processes are documented and negotiated.
Sumber Lisan : Lampiran G (J72-J73)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, narasumber tidak mengetahui pelaksanaan praktek ini.
Mempertimbangkan jabatan narasumber sebagai Kepala Seksi Application
Development, dapat disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 202: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/202.jpg)
184
Universitas Indonesia
4.2.7.24 Praktek Req2.2.20
Praktek : A support and modification request capacity plan is created.
The plan takes into account the maintenance plan (1 to 3 years)
and the individual SLAs.
Sumber Lisan : Lampiran G (J74)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, narasumber tidak mengetahui pelaksanaan praktek ini.
Mempertimbangkan jabatan narasumber sebagai Kepala Seksi Application
Development, dapat disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.8 Request/Software Monitoring and Control (Req3)
Tujuan dari KPA ini adalah untuk memastikan bahwa target SLA tercapai.
Pemelihara perangkat lunak harus memantau kesenjangan dalam tingkat layanan
secara proaktif, membuat penyesuaian yang diperlukan, dan meninjau atau
membuat kesepakatan baru untuk penyampaian tingkat layanan saat dibutuhkan
(April & Abran, 2008, hal. 100).
Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber beserta respons
mereka yang berkaitan dengan KPA ini:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 203: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/203.jpg)
185
Universitas Indonesia
Tabel 4.8 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req3
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Req3.0.1 Apakah Departemen TI melacak atau memantau
komitmen layanan atau produknya?
Lampiran J (J1):
“Iya” -
No
(100%)
Req3.1.1
Kalau ya, apakah secara informal? (Misalnya masing-
masing maintainer melakukan pemantauan sendiri-
sendiri, tanpa kendali dari manajemen)
Lampiran J (J2) :
“Secara formal dilakukan, setiap
aplikasi (berikut perubahannya)
selalu dilengkapi dengan guidance
user bahkan training untuk
menjalankannya ...”
Tidak ada artifak
pendukung.
Largely
Achieved
(68%)
Req3.2.1
Apakah para maintainer diberikan tanggung jawab
memantau perangkat lunak produksi? Apakah ada
jadwal dukungan di luar jam kerja yang sudah disetujui
manajemen? Apakah ada prosedur terdokumentasi
untuk dukungan antar grup (pengguna, infrastruktur,
pengembang, pemasok, dan help desk)?
Lampiran J (J3):
“Diberikan tanggung jawab iya ...”
“Tidak ada jadwal dukungan di
luar jam kerja normal.”
“Tidak ada prosedur yang
terdokumentasi untuk dukungan
antar group tersebut.”
Tidak ada artifak
pendukung. Tidak
ada pendekatan
terstruktur untuk
kendali.
Partially
Achieved
(33%)
Req3.2.2
Apakah ada sesi ulasan (review) dengan pengguna
untuk urusan pemeliharaan secara berkala? Apakah
komitmen pengguna untuk urusan pemeliharaan
dipastikan oleh manajer? Apakah perubahan komitmen
pengguna dilacak (tracked)?
Lampiran J (J4):
“Review secara berkala memang
tidak dilakukan, namun review
pasca perubahan aplikasi sering
kali dilakukan, terutama jika masih
ada gap antara kebutuhan user
dengan aplikasi yang di-deliver.”
Tinjauan belum
dilakukan secara
berkala.
Largely
Achieved
(68%)
Req3.2.3 Apakah ada rapat berkala (misalnya mingguan) untuk
mengulas hasil pemantauan tingkat layanan (SLA)?
Lampiran J (J5):
“Tidak ada meeting berkala
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 204: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/204.jpg)
186
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Misalnya untuk mendiskusikan nilai availability,
panggilan telepon di luar jam kerja, dan untuk
permintaan yang lagi dalam proses dan yang lagi
menunggu? Apakah ada diskusi /antisipasi tentang
kasus-kasus yang tidak akan memenuhi SLA? Apakah
hasil rapat didokumentasikan?
khususnya dalam hal SLA.” (0%)
Req3.2.4
Apakah komitmen pemeliharaan eksternal dan internal
diatur, dan diulas secara periodik dengan manajemen
pemeliharaan? Apakah jika diminta, Departemen TI
bisa menunjukkan saat itu juga status kerja
pemeliharaan yang dalam proses untuk semua layanan,
permintaan pengguna, predelivery and transition,
upgrade, pemulihan bencana, dst., dan bisa
dibandingkan dengan rencana dan komitmen? Apakah
saat diskusi, statusnya sangat berbeda antara manajer,
maintainer, dan pengguna?
Lampiran J (J6) :
“Jika diperlukan, Departemen TI
bisa menunjukkan schedule
internal saja, kecuali jika suatu
proses pemeliharaan termasuk
penjadwalannya dilakukan
bersama-sama dengan pihak
eksternal.”
-
Fully
Achieved
(93%)
Req3.2.5
Apakah rencana transisi (termasuk jadwalnya) dilacak
perubahannya, dan dilakukan tindakan korektif
(corrective actions) jika diperlukan?
1. Apakah maintainer memiliki salinan jadwal
predelivery and transition?
2. Apakah maintainer meninjau progres aktivitas
mingguan/bulanannya?
3. Apakah maintainer berpartisipasi dalam rapat
Lampiran J (J7-J12):
“Iya.”
“Setiap proyek yang di-handle ke
depannya harus dilengkapi dengan
project plan.”
“Iya.”
“Iya.”
“Sering kali dilakukan.”
Tidak ada artifak
pendukung.
Largely
Achieved
(68%)
Tabel 4.8 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req3 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 205: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/205.jpg)
187
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
bulanan untuk menginformasikan kemajuan prosesnya
(telat, on track, on early)?
4. Apakah maintainer negosiasi rencana tindakan (yang
disepakati bersama) untuk tindakan perbaikan masalah?
5. Apakah maintainer meminta informasi tentang
perbaikan/perubahan terakhir terhadap kegiatan
predelivery and transition?
“Selalu dilakukan demikian.”
Req3.2.6
Jika ada perubahan komitmen, apakah maintainer
memastikan kesepakatan semua pemangku
kepentingan?
Lampiran J (J13):
“Iya.”
Tidak ada artifak
pendukung.
Largely
Achieved
(68%)
Penjelasan dari setiap praktek-praktek di Tabel 4.8 di atas dijelaskan di subbab 4.2.8.1 sampai 4.2.8.8 untuk memaparkan kelemahan yang
diidentifikasi dan justifikasi pemberian nilai (rating) bagi praktek-praktek dalam KPA Request/Software Monitoring and Control (Req3).
Tabel 4.8 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req3 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 206: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/206.jpg)
188
Universitas Indonesia
4.2.8.1 Praktek Req3.0.1
Praktek : The software maintenance organization does not track or
monitor its service/product commitments.
Sumber Lisan : Lampiran J (J1)
Artifak : -
Berdasarkan bukti tulisan, pernyataan negatif praktek ini tidak dipenuhi. Saat ini
pelacakan atau pemantauan komitmen layanan atau produk sudah dilakukan.
4.2.8.2 Praktek Req3.1.1
Praktek : The software maintenance service/product tracking and
monitoring is carried out informally.
Sumber Lisan : Lampiran J (J2)
Artifak : -
Berdasarkan bukti tulisan, praktek ini sudah dilaksanakan secara formal.
Perubahan aplikasi dipantau dan dilengkapi dengan panduan kepada pengguna
dan pelatihan terhadap yang menjalankannya. Kekurangan praktek ini adalah
tidak didukung bukti artifak. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai
sebagian besar (Largely Achieved).
4.2.8.3 Praktek Req3.2.1
Praktek : The maintenance engineer ensures that the software is
monitored and that the activities for solving technical problems
of production software are coordinated.
Sumber Lisan : Lampiran J (J3)
Artifak : -
Berdasarkan bukti tulisan, sudah ada pemantauan terhadap perangkat lunak
produksi. Untuk perubahan perangkat lunak, tim Business Analyst melakukan
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 207: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/207.jpg)
189
Universitas Indonesia
pemantauan terhadap layanan, lalu ada transisi ke tim Help Desk. Kekurangan
praktek ini adalah tidak ada bukti artifak yang ditemukan dan tidak adanya
pendekatan terstruktur untuk kendali, seperti: jadwal dukungan, proses dukungan
antar grup (customer dan user, help desk, operations, developer, supplier, dan
maintainer sendiri), kebijakan pelaporan penggunaan waktu, dan proses eskalasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian (Partially Achieved).
4.2.8.4 Praktek Req3.2.2
Praktek : The commitments of various stakeholders, as agreed upon in the
maintenance plans, are tracked on a periodic basis.
Sumber Lisan : Lampiran J (J4)
Artifak : -
Berdasarkan bukti tulisan, tidak ada peninjauan (review) secara berkala untuk
komitmen pemangku kepentingan. Tinjauan yang sudah dilakukan adalah pasca
perubahan perangkat lunak oleh Business Analyst untuk melihat kesenjangan
kebutuhan pengguna dengan aplikasi yang disampaikan. Saat ini perubahan
komitmen pengguna dilacak melalui email, bug tracker, dan ticketing. Jadi dapat
disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian besar (Largely Achieved).
4.2.8.5 Praktek Req3.2.3
Praktek : A review of each production software service level, monitored
by maintenance engineers, is presented at the weekly
maintenance management meeting.
Sumber Lisan : Lampiran J (J5)
Artifak : -
Berdasarkan bukti tulisan, tidak ada rapat untuk peninjauan secara berkala tentang
pencapaian SLA. Jadi disimpulkan bahwa praktek tidak tercapai (Not Achieved).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 208: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/208.jpg)
190
Universitas Indonesia
4.2.8.6 Praktek Req3.2.4
Praktek : External and internal maintenance commitments are managed
and reviewed periodically with software maintenance
management.
Sumber Lisan : Lampiran J (J6)
Artifak : Laporan Tiket (Req3.2.4 - Laporan Tiket.png)
Berdasarkan bukti tulisan dan artifak yang dihasilkan, status pekerjaan
maintenance untuk semua layanan bisa dihasilkan, sehingga pencapaian
komitmen dapat ditinjau oleh manajemen jika diminta. Jadi dapat disimpulkan
bahwa praktek ini tercapai sepenuhnya (Fully Achieved).
4.2.8.7 Praktek Req3.2.5
Praktek : The transition plan, including its schedule, is subject to tracking
and corrective actions, which are performed if needed.
Sumber Lisan : Lampiran J (J7-J12)
Artifak : Rencana Pemeliharaan
Berdasarkan bukti tulisan, saat ini rencana transisi termasuk jadwalnya sudah
dilacak perubahannya, dan dilakukan tindakan korektif jika diperlukan. Business
Analyst melakukan peninjauan progres aktivitas secara mingguan atau bulanan,
dan berpartisipasi dalam rapat untuk komunikasi kemajuan progres ini. Sering kali
terjadi negosiasi rencana tindakan untuk tindakan korektif jika progres tidak
sesuai rencana. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian besar
(Largely Achieved).
4.2.8.8 Praktek Req3.2.6
Praktek : The maintenance commitments are tracked and renegotiated, if
needed.
Sumber Lisan : Lampiran J (J13)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 209: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/209.jpg)
191
Universitas Indonesia
Artifak : -
Berdasarkan bukti tulisan, saat ini Business Analyst memastikan kesepakatan
pemangku kepentingan jika ada perubahan komitmen. Kekurangan praktek ini
adalah tidak ada bukti artifak yang mendukung. Jadi dapat disimpulkan bahwa
praktek ini tercapai sebagian besar (Largely Achieved).
4.2.9 SLA and Supplier Agreements Management (Req4)
Ada dua tujuan utama dari KPA ini. Yang pertama adalah tentang manajemen
rekening pelanggan, yang dipenuhi dengan membuat dan melacak tingkat layanan
secara formal. Kesepakatan menggambarkan ketentuan layanan dan membuat
resmi (a) jumlah layanan pemeliharaan yang perlu disampaikan, (b) biaya tiap
layanan, (c) kualitas dan efisiensi dari produk dan layanan, dan (d) pembuatan
ukuran standar untuk pengukuran kinerja dari masing-masing kontrak dan laporan
untuk pelanggan. Tujuan kedua adalah untuk pembuatan kontrak-kontrak individu
dengan pemasuk untuk mendefinisikan komitmen timbal balik yang dihubungkan
dengan LSA. Prosedur-prosedur untuk eksekusi dan melacak SLA dan kinerja
kontrak dengan pemasok juga diperlukan (April & Abran, 2008, hal. 101-102).
Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber beserta respons
mereka yang berkaitan dengan KPA ini:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 210: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/210.jpg)
192
Universitas Indonesia
Tabel 4.9 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req4
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Req4.0.1
Apakah ada yang bertugas untuk menentukan
dan memantau tingkat layanan (SLA)? Apakah
ada prosedur untuk membuat kontrak dan SLA
dengan pemasok dan pengguna/pelanggan?
Apakah ada ukuran kepuasan terhadap pemasok
atau terhadap layanan pemeliharaan Departemen
TI? Apakah ada survei kepuasan? Dengan apa
manajemen mengamati indikator kualitas
layanan?
Lampiran H (J2):
“. Saat ini untuk pemantauan itu
dilakukan secara manual …”
- No
(100%)
Req4.1.1
Apakah ada template untuk kontrak dengan
pengguna / klien, subkontraktor, outsourcer, dll.?
Bagaimana cara mengukur kepuasan
(kualitatif/kuantitatif)? Apakah tugas memantau
dan mengendalikan permintaan/perangkat lunak
bersifat informal? Apakah ada laporan kinerja
personil atau untuk keseluruhan Departemen TI?
Untuk apa laporan tersebut digunakan? Apakah
digunakan untuk pengambilan keputusan?
Apakah Departemen TI menegosiasikan
kesepakatan dengan pemasok (jadi bukan hanya
menerima)? Apakah jika Departemen TI tidak
sepakat dengan pemasok, maka negosiasi atau
langsung ganti pemasok?
Lampiran H (J2, J10):
“...tapi kalau andai kata template kontrak
dengan third party, itu ada.”
-
Fully
Achieved
(93%)
Req4.2.1 Apakah Departemen TI ada mengadakan Lampiran H (J18): Tidak ada artifak Largely
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 211: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/211.jpg)
193
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
pengenalan apa itu kontrak/SLA formal? Apakah
ada ditunjukkan manfaat dari kontrak/SLA
formal?
“Tentu. Kalau kita ngomong SLA sebuah
software, kita harus ngomong ke anak
buah.”
pendukung. Achieved
(68%)
Req4.2.2
Apakah ada maintainer yang ditugaskan sebagai
account manager? Apakah pekerjaan tersebut
bersifat penuh waktu, ataukah persentase dari
pekerjaan?
Lampiran H (J19):
“Jadi sampai dengan saat ini kalau saya
melihat, itu hanya terjadinya itu hanya
apabila kita sudah mempunyai
segmentasi. Kalau belum mempunyai
segmentasi seperti saat ini, berarti
contact person-nya adalah saya. Apabila
tidak ada saya, berarti ke bawah.”
Belum ada yang
bertugas sebagai
account manager.
Tidak ada artifak
pendukung.
Partially
Achieved
(33%)
Req4.2.3
Apakah para pemangku kepentingan (pengguna,
pelanggan, maintainer, pengembang, operasi,
dan pemasok) setuju akan kebutuhan penggunaan
SLA dan kontrak formal dalam pemeliharaan
perangkat lunak? Sudah adakah kesepakatan
antara pengguna / pelanggan tentang definisi
layanan, tingkat kinerja, dan cara
pengukurannya? Apakah ada rapat berkala
(misalnya tahunan) untuk mendiskusikan dan
negosiasi berdasarkan perubahan proses dan
tools? Apakah sudah ditentukan petugas untuk
komunikasi pengguna dengan maintainer?
Apakah ada proses untuk memperbaiki uraian
Lampiran H (J20-22):
“Kalau untuk software yang digunakan
oleh client dan di-hosting-nya di data
center, infrastrukturnya PT XYZ, maka
kita kembalikan lagi kepada customer-
nya.”
Tidak ada artifak
pendukung.
Largely
Achieved
(68%)
Tabel 4.9 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req4 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 212: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/212.jpg)
194
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
pekerjaan? Apakah ada proses untuk menangani
permintaan layanan yang tidak termasuk dari
layanan pemeliharaan?
Req4.2.4
Apakah pemilihan pemasok/vendor berdasarkan
kapabilitas mereka untuk memenuhi kriteria yang
sudah kita tentukan dan untuk memenuhi SLA
kita? Ada prosedur untuk pemilihan vendor?
Lampiran H (J23):
“Tidak ada sih, saat ini.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Req4.2.5
Ada dokumen template kontrak untuk SLA
pemeliharaan, untuk pemasok, dan
subkontraktor?
Lampiran H (J24):
“Tentunya kalau ditanya sanggup, tidak
bisa dimonitor secara manual, karena
dihitung dari departemen yang ada ...”
-
Fully
Achieved
(93%)
Req4.2.6
Apakah sebelum SLA disepakati, acuan kinerja
saat ini sudah terdokumentasi? Apakah
Departemen TI bisa mengukur kapabilitas yang
diatur dalam SLA? Apa indikator kinerja (KPI)
dan bagaimana cara mengukurnya?
Lampiran H (J2, J7-J8, J24):
“Bisa, tapi di PT XYZ belum
diimplementasikan karena adanya
beberapa indikasi biaya yang perlu
diimplementasikan.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Req4.2.7
Apakah sudah ada prosedur untuk modifikasi
skop kerja yang diberikan ke subkontraktor?
Sudah ada prosedur terdokumentasi untuk
meninjau, mengadaptasi, mengoordinasikan
informasi kontraktual?
Lampiran H (J25-J28):
“Kalau software itu tidak ada yang perlu
kita isi, tapi kita mengajukan proposal.”
“Ada, kita diberikan sebuah dokumen.
Ada dokumentasinya.”
“Kalau review tidak perlu meeting, ...”
Tidak ada rapat
dengan vendor
untuk review
pencapaian SLA.
Partially
Achieved
(33%)
Req4.2.8 Apakah ada tinjauan formal terhadap hasil
eksekusi layanan pada milestone yang dicapai?
Lampiran H (J27):
“Kalau review tidak perlu meeting, ...”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
Tabel 4.9 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req4 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 213: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/213.jpg)
195
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Ada prosedur terdokumentasi? Dilakukan secara
berkala (4 kali setahun)? Apakah ada diskusi
tindakan korektif (corrective action) jika kinerja
menyimpang secara signifikan?
(0%)
Req4.2.9
Apakah Departemen TI memiliki kebijakan
untuk menagih (secara internal) terhadap layanan
yang dilakukannya?
Lampiran H (J33):
“Tidak ada.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Req4.2.10 Apakah ada simulasi tagihan untuk layanan
pemeliharaan?
Lampiran H (J33):
“Tidak ada.” Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Req4.2.11
Apakah Departemen TI memiliki sistem tagihan
(billing system) yang digunakan untuk membuat
tagihan terhadap layanannya?
Lampiran H (J33):
“Tidak ada.” Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Req4.2.12
Apakah proses pengukuran SLA dan laporan
kinerja juga digunakan untuk tagihan layanan
Departemen TI?
Lampiran H (J33):
“Tidak ada.” Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Req4.2.13
Apakah Departemen TI mampu membuat laporan
tentang biaya-biaya yang digunakan dalam
kegiatan pemeliharaan? Apakah bisa dibagi
berdasarkan kategori pemeliharaan?
Lampiran H (J34-J35):
“Anggaran tahunan kita itu dibagi dua,
opex sama capex.”
“Saya sih baru buat ya.”
-
Fully
Achieved
(100%)
Penjelasan dari setiap praktek-praktek di Tabel 4.9 di atas dijelaskan di subbab 4.2.9.1 sampai 4.2.9.15 untuk memaparkan kelemahan yang
diidentifikasi dan justifikasi pemberian nilai (rating) bagi praktek-praktek dalam KPA SLA and Supplier Agreements Management (Req4).
Tabel 4.9 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Req4 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 214: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/214.jpg)
196
Universitas Indonesia
4.2.9.1 Praktek Req4.0.1
Praktek : Software maintenance management has not yet recognize the
need for formal contracts and SLAs.
Sumber Lisan : Lampiran H (J2)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, pernyataan negatif praktek ini tidak dipenuhi. Saat
pemantauan tingkat layanan sudah dilakukan secara manual.
4.2.9.2 Praktek Req4.1.1
Praktek : The agreements with clients, subcontractors, and outsourcers
are elaborated from templates, documents, and contracts from
suppliers and subcontractors.
Sumber Lisan : Lampiran H (J2, J10)
Artifak : Template Kontrak dengan Pihak Ketiga
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, saat ini sudah ada template
untuk pembuatan kontrak dengan pihak ketiga. Jadi disimpulkan bahwa praktek
ini tercapai sepenuhnya (Fully Achieved).
4.2.9.3 Praktek Req4.2.1
Praktek : Preliminary discussions are held on the introduction of a more
formal SLA and contracts.
Sumber Lisan : Lampiran H (J18)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini sudah ada kegiatan di seksi Hardware &
Infrastructure untuk pengenalan SLA dan kontrak formal. Hal ini dilakukan
dengan justifikasi agar tidak hanya Kepala Seksi yang paham dengan ketentuan-
ketentuan layanan. Kekurangan dari praktek ini adalah tidak ada bukti artifak
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 215: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/215.jpg)
197
Universitas Indonesia
yang mendukung. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian
besar (Largely Achieved).
4.2.9.4 Praktek Req4.2.2
Praktek : A maintenance engineer is assigned as an account manager to
plan and coordinate the customer account management
activities.
Sumber Lisan : Lampiran H (J19)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini belum ada orang yang ditugaskan sebagai
account manager. Praktek saat ini adalah Kepala Seksi IT Support bertindak
sebagai contact person, dan jika berhalangan maka turun ke stafnya. Kepala Seksi
IT Support juga sudah menginformasikan ke vendor siapa saja rekan kerjanya,
untuk mengambil alih kegiatan koordinasi jika Kepala Seksi berhalangan.
Kelemahan dari praktek ini adalah tidak ada artifak yang mendukung. Jadi dapat
disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian (Partially Achieved).
4.2.9.5 Praktek Req4.2.3
Praktek : The stakeholders (customers, end users, maintainers,
developers, operations, and suppliers) agree on the necessity for
more formal SLAs and contracts concerning software
maintenance.
Sumber Lisan : Lampiran H (J20-22)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini ada dua jenis SLA yang ditangani oleh
Departemen TI. Yang berkaitan dengan infrastruktur, dan yang berkaitan dengan
SI. Untuk yang berkaitan dengan SI, SLA ditentukan dengan kesepakatan
pengguna. Untuk yang berkaitan dengan infrastruktur, SLA ditentukan oleh
Departemen TI sendiri. Kekurangan praktek ini adalah tidak ada bukti artifak
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 216: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/216.jpg)
198
Universitas Indonesia
yang mendukung. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian
besar (Largely Achieved).
4.2.9.6 Praktek Req4.2.4
Praktek : The maintainer selects and reassesses suppliers and
subcontractors. The selection and assessment is based on
assessment of their capabilities to meet the specified conditions
and established criteria stated in the SLAs.
Sumber Lisan : Lampiran H (J23)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini belum ada prosedur formal untuk pemilihan
vendor. Kriteria pemilihan yang digunakan adalah harga dan kredibilitas vendor.
Tidak ada checklist untuk memeriksa tawaran jasa oleh vendor. Jadi dapat
disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.9.7 Praktek Req4.2.5
Praktek : A maintenance SLA, supplier, and subcontractor contract
template is defined, documented, and approved.
Sumber Lisan : Lampiran H (J24)
Artifak : Template Kontrak dengan Pihak Ketiga
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, saat ini sudah ada template
untuk pembuatan kontrak dengan pihak ketiga. Jadi disimpulkan bahwa praktek
ini tercapai sepenuhnya (Fully Achieved).
4.2.9.8 Praktek Req4.2.6
Praktek : The SLA concluded between the maintainer and the customer
establishes the foundation of the management of the
relationship.
Sumber Lisan : Lampiran H (J2, J7-J8, J24)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 217: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/217.jpg)
199
Universitas Indonesia
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini belum ada prosedur pemilihan indikator kinerja
secara formal untuk menentukan pencapaian SLA. Pemantauan SLA juga
dilakukan secara manual, yang karena tidak ada indikator resminya, berarti
dilakukan atas inisiatif pribadi. Pemantauan SLA ada bantuan terotomatisasi
karena pertimbangan biaya. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tidak
tercapai (Not Achieved).
4.2.9.9 Praktek Req4.2.7
Praktek : The modifications to the scope of work given to the
subcontractors, to modalities of the contract for subcontracting,
and the SLAs are made according to a documented procedure.
Changes to commitments are reviewed and agreed between
stakeholders.
Sumber Lisan : Lampiran H (J25-J28)
Artifak : Prosedur Perubahan Skop Kerja
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, saat ini sudah ada prosedur
perubahan skop kerja vendor. Kelemahan dari praktek ini adalah tidak ada rapat
dengan vendor untuk review pencapaian SLA. Justifikasi tidak ada rapat tersebut
adalah karena laporan pencapaian SLA yang ditinjau adalah yang diberikan dari
vendor. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian (Partially
Achieved).
4.2.9.10 Praktek Req4.2.8
Praktek : Formal reviews on the execution and results of services
provided are conducted at selected milestones, according to a
documented procedure.
Sumber Lisan : Lampiran H (J27)
Artifak : -
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 218: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/218.jpg)
200
Universitas Indonesia
Berdasarkan bukti lisan, saat ini tidak ada tinjauan formal terhadap pencapaian
SLA. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.9.11 Praktek Req4.2.9
Praktek : The maintenance organization establishes a policy for billing
services.
Sumber Lisan : Lampiran H (J33)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini belum ada kebijakan untuk tagihan internal
terhadap layanan dari Departemen TI. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak
tercapai (Not Achieved).
4.2.9.12 Praktek Req4.2.10
Praktek : Internal customers who are bound to the services of the internal
IS/IT maintainer will engage in a simulated billing.
Sumber Lisan : Lampiran H (J33)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini belum ada kebijakan untuk tagihan internal
terhadap layanan dari Departemen TI. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak
tercapai (Not Achieved).
4.2.9.13 Praktek Req4.2.11
Praktek : The maintenance organization designs, documents and presents
its bill to its many service customers.
Sumber Lisan : Lampiran H (J33)
Artifak : -
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 219: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/219.jpg)
201
Universitas Indonesia
Berdasarkan bukti lisan, saat ini belum ada kebijakan untuk tagihan internal
terhadap layanan dari Departemen TI. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak
tercapai (Not Achieved).
4.2.9.14 Praktek Req4.2.12
Praktek : The SLA indicators are used for billing purposes.
Sumber Lisan : Lampiran H (J33)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini belum ada kebijakan untuk tagihan internal
terhadap layanan dari Departemen TI. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak
tercapai (Not Achieved).
4.2.9.15 Praktek Req4.2.13
Praktek : Raw data describing costs are available for some maintenance
resources (personnel, systems, contracts/licenses). Maintenance
billing captures, presents, and explains the most important cost
elements.
Sumber Lisan : Lampiran H (J34-J35)
Artifak : Contoh Pengeluaran Tahunan OPEX dan CAPEX
Berdasarkan bukti lisan, saat ini ada pembagian pengeluaran berdasarkan sifatnya
OPEX (operational expenditure, belanja operasional) atau CAPEX (capital
expenditure, belanja modal). Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai
sepenuhnya (Fully Achieved).
4.2.10 Predelivery and Transition Services (Evo1)
Tujuan dari KPA ini adalah untuk meningkatkan pemahaman pemelihara
perangkat lunak, dan untuk mempengaruhi maintainability dari perangkat lunak
saat masih dalam pengembangan. (April & Abran, 2008, hal. 109).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 220: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/220.jpg)
202
Universitas Indonesia
Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber beserta respons
mereka yang berkaitan dengan KPA ini:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 221: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/221.jpg)
203
Universitas Indonesia
Tabel 4.10 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo1
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Evo1.0.1
Apakah Departemen TI melakukan kegiatan predelivery
and transition sebelum serah terima perangkat lunak dari
pengembang ke pemelihara?
Lampiran G (J75):
“Iya.” -
No
(100%)
Evo1.1.1
Jika ada, apakah secara informal? Apakah ada prosedur
terdokumentasi? Apakah ada kebijakan yang
mengharuskan hal tersebut? Atau berupa inisiatif pribadi?
Lampiran G (J76-J77):
“Ah, maksud saya
terdokumentasi ada yang
tidak.”
Tidak ada artifak
pendukung.
Partially
Achieved
(33%)
Evo1.2.1
Apakah maintainer berkomunikasi dengan developer
mengenai kegiatan predelivery and transition? Pada tahap
life-cycle apa maintainer mulai terlibat dalam proyek?
Dalam TOT antara developer dengan maintainer, apa saja
yang ditransfer (produk intermediate, tools, pengetahuan)?
Apa kriteria yang digunakan untuk menentukan sudah
saatnya melakukan transisi?
Lampiran G (J78-J79):
“Iya, karena full stack kan
selalu gue lagi gue lagi.”
“Iya, not applicable.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Evo1.2.2
Apakah maintainer secara proaktif mengangkat isu
predelivery and transition ke hadapan developer dan
pelanggan/pengguna/pemangku kepentingan?
Lampiran G (J80-J82):
“Idealnya sih memang
diikutkan, tapi itu sangat
susah sekali.”
“Kita terlalu kecil mungkin
ya.”
“Nggak ada sih, ...”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Evo1.2.3
Apakah maintainer secara proaktif mengangkat isu
predelivery and transition ke hadapan orang yang bertugas
untuk pengadaan, di tahap awal proyek pengembangan?
Lampiran G (J83):
“Belum ada.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 222: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/222.jpg)
204
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Apakah maintainer menyampaikan requirement yang
berkaitan dengan maintainability dan predelivery and
transition?
Evo1.2.4
Apakah Departemen TI melakukan sosialisasi kegiatan
predelivery and transition kepada pelanggan/pengguna?
Atau apa yang dilakukan Departemen TI untuk memastikan
pelanggan/pengguna paham tentang apa yang akan mereka
alami selama transisi? Apakah pengguna diberi tahu
tentang masalah yang masih belum diselesaikan dalam
pengembangan yang akan diserahkan kepada maintainer?
Apakah ada sosialisasi proses dukungan? Apakah ada
sosialisasi kepada pengguna tentang layanan apa saja yang
nantinya akan disediakan oleh Departemen TI untuk
pemeliharaan perangkat lunak, dan siapa saya yang
bertugas sebagai pemelihara? Apakah ada sosialisasi
tentang SLA?
Lampiran G (J86-J88):
“Ada yang kemarin sih
ada.”
“Selama masa transisi
kontak ininya langsung
nih, bisa direct.”
“Ada formal itu juga, tapi
dikirim dalam distribusi
email ...”
Tidak ada artifak
pendukung.
Largely
Achieved
(68%)
Evo1.2.5
Apakah Departemen TI membuat, mengadaptasi, dan
menggunakan checklist untuk memastikan kebenaran
deliverable dan aktivitas-aktivitas predelivery and
transition? Apakah Departemen TI membuat - berdasarkan
pengalaman - daftar kegiatan predelivery and transition,
dan hal-hal penting yang berkontribusi terhadap transisi
yang mulus dan efektif? Apakah checklist ini juga
digunakan sebagai alat komunikasi dengan pemangku
Lampiran G (J93-J95):
“Ya checklist lah, bisa
dibilang checklist itu kan.”
“Ada. Tanggal segitu udah
harus deploy.”
Tidak ada artifak
pendukung.
Largely
Achieved
(68%)
Tabel 4.10 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo1 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 223: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/223.jpg)
205
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
kepentingan?
Evo1.2.6
Apakah maintainer sudah diberikan pelatihan, informasi,
dan pengetahuan sesuai dengan yang dinyatakan oleh
developer, untuk memfasilitasi transisi perangkat lunak dari
pengembangan ke pemeliharaan?
Lampiran G (J99):
“Nggak ada.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Evo1.2.7
Apakah Departemen TI memastikan pelatihan untuk
pemeliharaan (untuk infrastruktur, arsitektur, perangkat
lunak, dan dokumentasi) yang diberikan oleh pengembang
memang efektif? Apakah ada perbandingan antara tujuan
pelatihan terhadap hasil pelatihan? Kalau tidak sesuai, apa
tindakan perbaikannya?
Lampiran G (J99);
“Nggak ada.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Evo1.2.8
Apakah sebelum transisi, Departemen TI mengevaluasi dan
mendiskusikan efisiensi dan efektivitas pelatihan untuk
pengguna/pelanggan?
Lampiran J (J2):
“...setiap aplikasi (berikut
perubahannya) selalu
dilengkapi dengan
guidance user bahkan
training untuk
menjalankannya, ...”
Pelatihan dilakukan
tapi tidak dievaluasi
efisiensi dan
efektivitasnya.
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Evo1.2.9
Apakah maintainer membuat/menjaga kekinian inventori
lisensi, pengguna, lingkungan, dan dokumen teknis?
Apakah maintainer mengerti antar muka, data, dan
lingkungan operasional? Apakah daftar masalah yang
belum diselesaikan selama pengembangan di-update?
Lampiran G (J102-J107):
“Nggak ada.”
“Awal-awal semua orang
di PT XYZ ini sebagai
maintainer, Jos. Jadi nggak
perlu dokumen itu. Karena
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Tabel 4.10 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo1 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 224: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/224.jpg)
206
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
sudah tahu semua, gitu.”
Evo1.2.10
Apakah maintainer sudah memastikan bahwa
konfigurasi/versi source code yang dimilikinya adalah
konfigurasi/versi yang akan digunakan untuk evolusi
perangkat lunak setelah transisi akhir? Apakah maintainer
sudah memastikan dia bisa membuat perubahan perangkat
lunak, compile, menguji, dan memindahkan perubahan
tersebut ke sistem produksi?
Lampiran G (J111-J116):
“Sudah sih itu.”
Tidak ada prosedur
yang mengharuskan
dilakukannya praktek
ini.
Partially
Achieved
(33%)
Evo1.2.11
Apakah maintainer, dalam menjaga kekinian daftar
masalah yang belum diselesaikan dalam pengembangan,
mengelompokkan berdasarkan kategori, prioritas, dan
status, agar pengguna/pelanggan paham tentang luasnya
backlog yang ditransfer oleh pengembang kepada
pemelihara setelah transisi akhir? (Tujuannya adalah untuk
menjaga ekspektasi pengguna, dan untuk memastikan skop
pekerjaan awal maintainer)
Lampiran G (J117):
“Daftar saja sih.”
Tidak ada artifak
pendukung.
Partially
Achieved
(33%)
Penjelasan dari setiap praktek-praktek di Tabel 4.10 di atas dijelaskan di subbab 4.2.10.1 sampai 4.2.10.13 untuk memaparkan kelemahan
yang diidentifikasi dan justifikasi pemberian nilai (rating) bagi praktek-praktek dalam KPA Predelivery and Transition Services (Evo1).
Tabel 4.10 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo1 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 225: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/225.jpg)
207
Universitas Indonesia
4.2.10.1 Praktek Evo1.0.1
Praktek : The software maintenance organization does not carry out
activities of software predelivery and transition before the
handover of a software.
Sumber Lisan : Lampiran G (J75)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, pernyataan negatif dari praktek ini tidak terpenuhi. Saat
ini sudah ada aktivitas predelivery and transition sebelum serah terima perangkat
lunak dari pengembang ke pemelihara.
4.2.10.2 Praktek Evo1.1.1
Praktek : Pre-delivery and transition, within the software maintenance
organization, is carried out in an informal way.
Sumber Lisan : Lampiran G (J76-J77)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini predelivery and transition dijalankan secara tidak
formal. Kekurangan dari praktek ini adalah tidak ada bukti artifak yang
mendukung. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian
(Partially Achieved).
4.2.10.3 Praktek Evo1.2.1
Praktek : The software maintenance organization communicates with the
developer to clarify and agree on predelivery and transition
activities required for the software.
Sumber Lisan : Lampiran G (J78-J79)
Artifak : -
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 226: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/226.jpg)
208
Universitas Indonesia
Berdasarkan bukti lisan, narasumber berpendapat bahwa tidak diperlukan
komunikasi antara pengembang dengan pemelihara karena sering kali orangnya
sama. Kekurangan praktek ini adalah jika saat transisi proyek ternyata orangnya
dibedakan, maka operasional dan penanganan permintaan pemeliharaan dapat
terhambat. Kekurangan lainnya adalah karena orangnya sering sama, maka isu-isu
yang belum terselesaikan saat delivery tidak tercatat. Jadi dapat disimpulkan
bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.10.4 Praktek Evo1.2.2
Praktek : The software maintenance organization manages the
relationship with the developer and the customer proactively.
The objective is that there be no conflict or resistance regarding
software predelivery and transition activities.
Sumber Lisan : Lampiran G (J80-J82)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, belum ada pengelolaan hubungan antara pemelihara
dengan pengembang dan pengguna. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak
tercapai (Not Achieved).
4.2.10.5 Praktek Evo1.2.3
Praktek : The software maintenance organization communicates
proactively with the purchasing organization (or directly with
the developers) to ensure that software maintenance predelivery
and transition considerations are included in the contract, as
well as in the project development plan and schedule.
Sumber Lisan : Lampiran G (J83)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, belum ada hubungan antara pemelihara dengan
pengadaan. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 227: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/227.jpg)
209
Universitas Indonesia
4.2.10.6 Praktek Evo1.2.4
Praktek : The software maintenance organization communicates with the
customer to ensure that the predelivery and final transition
activities are well understood. In addition, this communication
activity is used to introduce the basic notions of the software.
Sumber Lisan : Lampiran G (J86-J88)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, sudah ada sosialisasi aktivitas predelivery and transition
dengan pengguna. Contoh aktivitas yang dilakukan adalah melakukan conference
call dengan pengguna di cabang lain. Kekurangan praktek ini adalah tidak
didukung dengan artifak. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai
sebagian besar (Largely Achieved).
4.2.10.7 Praktek Evo1.2.5
Praktek : The software maintenance organization develops, adapts, and
uses a checklist to follow up on deliverables and key activities of
the predelivery and transition of software.
Sumber Lisan : Lampiran G (J93-J95)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, sudah ada daftar kegiatan yang dianggap sebagai
checklist yang berupa jadwal untuk sosialisasi kegiatan transisi dengan cabang
lain. Kekurangan praktek ini adalah email daftar kegiatan tersebut (artifaknya)
tidak berhasil ditemukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai
sebagian besar (Largely Achieved).
4.2.10.8 Praktek Evo1.2.6
Praktek : The software maintenance engineers assigned to support the
software obtain information and knowledge to facilitate the final
transition of the software from development to maintenance.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 228: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/228.jpg)
210
Universitas Indonesia
Sumber Lisan : Lampiran G (J99)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, tidak ada daftar keahlian dan daftar pelatihan bagi
pemelihara untuk mendukung transisi proyek. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini
tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.10.9 Praktek Evo1.2.7
Praktek : The software maintenance organization ensures the
effectiveness of maintenance training (on infrastructure,
architecture, software, and documentation) provided by the
developer before final transition.
Sumber Lisan : Lampiran G (J99)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, tidak ada pelatihan bagi pemelihara untuk mendukung
transisi proyek. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.10.10 Praktek Evo1.2.8
Praktek : The software maintenance organization evaluates and discusses
the efficiency and effectiveness of the user training undertaken
by the customer (in terms of access, functionality, help function,
and user documentation) and recommended by the developer.
This must be done before the final software transition.
Sumber Lisan : Lampiran J (J2)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, pelatihan untuk pengguna saat adanya perubahan
aplikasi, bukan hanya saat transisi. Namun belum ada evaluasi dan diskusi
efisiensi dan efektivitas pelatihan tersebut. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini
tidak tercapai (Not Achieved).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 229: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/229.jpg)
211
Universitas Indonesia
4.2.10.11 Praktek Evo1.2.9
Praktek : Software maintenance engineers, who are responsible for
conducting the final transition, ensure that the product
documentation is obtained, that they understand its interfaces,
data, and operational environment, and that they update the
outstanding problems log before final transition.
Sumber Lisan : Lampiran G (J102-J107)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini belum ada kegiatan untuk memastikan
dokumentasi produk diperoleh dan agar pemelihara mengerti antar muka, data,
dan lingkungan operasional, serta agar mereka memperbaharui daftar
permasalahan sebelum transisi. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai
(Not Achieved).
4.2.10.12 Praktek Evo1.2.10
Praktek : Software maintenance engineers, who are responsible for
conducting the final transition, ensure that the final
configuration of the source code that will be used to evolve the
software after final transition is obtained.
Sumber Lisan : Lampiran G (J111-J116)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini pemelihara sudah memastikan bahwa kode
sumber yang digunakannya adalah memang yang digunakan di produksi.
Kekurangannya adalah hal ini merupakan inisiatif pribadi, tidak ada prosedur
yang mengharuskan pemelihara untuk memastikan hal ini. Jadi disimpulkan
bahwa praktek ini tercapai sebagian (Partially Achieved).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 230: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/230.jpg)
212
Universitas Indonesia
4.2.10.13 Praktek Evo1.2.11
Praktek : The software maintenance engineers, who are responsible for
conducting the final transition, ensure that the official list of
outstanding problems found during systems testing and
acceptance testing are obtained. For each problem, he/she will
record their categories, priority, and status in order to identify
and make visible, to the customer, the extent of the request
backlog that is being transferred from development to
maintenance after the final transition.
Sumber Lisan : Lampiran G (J117)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini pemelihara sudah membuat daftar masalah yang
belum diselesaikan saat pengembangan, dan sudah disosialisasikan ke pengguna.
Kekurangannya daftar tersebut (artifak dari praktek ini) tidak berhasil ditemukan.
Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian (Partially Achieved).
4.2.11 Operational Support Services (Evo2)
Tujuan dari KPA ini adalah untuk memastikan definisi yang jelas, identifikasi,
dan fasilitas untuk merekam waktu pengerjaan atau tagihan dari aktivitas-aktivitas
dukungan operasional. KPA ini juga menekankan dukungan pemeliharaan yang
memadai (setelah jam kerja biasa) untuk memperjelas atau mencatat usaha yang
dilakukan terhadap berbagai macam aktivitas dukungan operasional. Aktivitas-
aktivitas dukungan operasional ini sangat memakan waktu sehingga harus diakui,
tapi justru sering diabaikan. Pentingnya aktivitas-aktivitas ini harus
diinformasikan kepada para pemangku kepentingan (April & Abran, 2008, hal.
111).
Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber beserta respons
mereka yang berkaitan dengan KPA ini:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 231: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/231.jpg)
213
Universitas Indonesia
Tabel 4.11 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo2
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Evo2.0.1 Apakah Departemen TI menyediakan layanan dukungan
operasional?
Lampiran G (J118):
“Iya.” - No (100%)
Evo2.1.1
Apakah dukungan tersebut bersifat informal? Apakah definisi
layanan dukungan operasional jelas? Apakah kegiatannya
direkam/dicatat? Apakah SLA ini ditentukan?
Lampiran G (J119-J120):
“Iya.”
“Formal.”
-
Fully
Achieved
(93%)
Evo2.2.1
Apakah maintainer memiliki jadwal operasi perangkat lunak
(misalnya untuk batch update, script update, update untuk
perangkat lunak, transfer/sinkronisasi data antar sistem)?
Apakah maintainer memastikan bahwa dia selalu memiliki
jadwal yang terbaru, perubahan terbaru, update terakhir? Apakah
maintainer memonitor perubahan perilaku perangkat lunak?
Lampiran G (J121-J127):
“Jadwal maksudnya? Ada.”
“Ada, walaupun nggak resmi
kan bisa.”
Tidak ada
artifak
pendukung.
Largely
Achieved
(68%)
Evo2.2.2
Apakah pembagian tugas pemantauan perangkat lunak jelas?
Bagaimana cara Departemen TI membagi tugas memantau
perangkat lunak? Yang mana seperti apa yang dipantau bagian
operasi (tim infrastruktur dan tim help desk)? Yang seperti apa
yang dipantau tim developer (yang juga merupakan maintainer
di Departemen TI)? Misalnya: tugas untuk backup, defrag,
clustering, database administration, proses pengujian perangkat
lunak setelah pemulihan dari kegagalan/kesalahan (berbeda
dengan unit testing dan UAT), dan tugas meng-update jadwal
otomatis.
Lampiran G (J128-J134):
“Kalau terkait database ya
Pak INS, kalau aplikasi saya.”
-
Fully
Achieved
(93%)
Evo2.2.3
Apakah maintainer membuat laporan pemantauan berdasarkan
karakteristik kunci dari tiap layanan dan masing-masing
perangkat lunak operasional?
Lampiran G (J138):
“Nggak.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 232: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/232.jpg)
214
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Laporan ini bisa digunakan untuk manajemen SLA, komunikasi
dengan pelanggan/pengguna, dan melihat tren untuk
mencegah/memperbaiki kerusakan/kegagalan.
Evo2.2.4
Apakah ada jadwal dukungan sistem? Apakah di-update dan
dipublikasikan (internal)?
Yang dimaksud dengan jadwal adalah daftar personil yang bisa
dihubungi, yang dalam jam kerja, dan yang di luar jam kerja.
Apakah ada prosedur terdokumentasi untuk menghubungi
maintainer dalam kasus kegagalan/kesalahan sistem di dalam
dan di luar jam kerja?
Lampiran G (J143-J146):
“Nggak ada di kita. Karena by
default kan kita nggak 24
hours kan. Jadi, jadinya nggak
di-formalized itunya.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Evo2.2.5
Apakah maintainer mampu menjawab pertanyaan pengguna
tentang fungsionalitas dan aturan bisnis (business rules) untuk
perangkat lunak yang dipeliharanya? Apakah maintainer mampu
mengevaluasi source code lalu memberikan gambaran /
menjelaskan kepada pengguna tentang jalannya program?
Apakah manajemen paham tentang usaha yang diperlukan untuk
kegiatan ini (berarti hal ini dianggap sebagai satu kategori
layanan Departemen TI)?
Lampiran G (J147-J149):
“...mencari pembuktian itu
yang lebih nyata artifact-nya
kan dari source code.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Evo2.2.6
Apakah maintainer:
1. dapat membantu pengguna untuk lebih memahami data atau
aturan ekstraksi data?
2. merancang dan mengeksekusi laporan ad-hoc? (yang hanya
hasilnya langsung diberikan ke pengguna, berarti programnya
bukan dikategorikan sebagai program operasional atau tidak di-
Lampiran G (J151, J157-
J158):
“Ada, tapi tiket itu
kebanyakan request sih,
bukan bug. Itu yang ad hoc
sih. Kalau yang reguler kan
-
Fully
Achieved
(93%)
Tabel 4.11 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo2 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 233: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/233.jpg)
215
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
deploy)
3. Membuat program laporan yang bisa dijalankan pengguna
kapan pun mereka mau?
4. Bekerja bersama dengan tim operasi (infrastruktur atau help
desk) yang memerlukan pengetahuan dalam perangkat lunak?
Apakah usaha-usaha ini diakui sebagai layanan Departemen TI?
Berarti dipublikasikan, didokumentasikan, dan diukur, sama
seperti layanan pemeliharaan perangkat lunak lainnya?
sudah di deploy langsung, bisa
dipakai terus.”
Penjelasan dari setiap praktek-praktek di Tabel 4.11 di atas dijelaskan di subbab 4.2.11.1 sampai 4.2.11.8 untuk memaparkan kelemahan
yang diidentifikasi dan justifikasi pemberian nilai (rating) bagi praktek-praktek dalam KPA Operational Support Services (Evo2).
Tabel 4.11 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo2 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 234: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/234.jpg)
216
Universitas Indonesia
4.2.11.1 Praktek Evo2.0.1
Praktek : The maintenance organization does not provide operational
support services.
Sumber Lisan : Lampiran G (J118)
Artifak : Uraian tugas Software Developer (Evo2.0.1 - Software
Developer.pdf)
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, pernyataan negatif dari
praktek ini tidak terpenuhi. Saat ini sudah ada layanan untuk dukungan
operasional.
4.2.11.2 Praktek Evo2.1.1
Praktek : The operational support service, in the software maintenance
organization, is offered informally.
Sumber Lisan : Lampiran G (J119-J120)
Artifak : Uraian tugas Software Developer (Evo2.1.1 - Software
Developer.pdf)
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, saat ini layanan dukungan
operasional bukan hanya bersifat informal, melainkan sudah merupakan bagian
dari uraian tugas. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sepenuhnya (Fully
Achieved).
4.2.11.3 Praktek Evo2.2.1
Praktek : A software operation schedule (online and batch) exists and is
established on the basis of resource capability and software
workload.
Sumber Lisan : Lampiran G (J121-J127)
Artifak : -
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 235: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/235.jpg)
217
Universitas Indonesia
Berdasarkan bukti lisan, saat ini layanan dukungan operasional yang migrasi data
dan perbaikan dijadwalkan di luar jam atau hari kerja. Penjadwalan di luar jam
atau hari kerja tersebut dilakukan agar operasional bisnis tidak terganggu.
Kekurangan praktek ini adalah praktek ini dilakukan karena perintah lisan,
sehingga tidak ada bukti artifak yang mendukung. Jadi dapat disimpulkan bahwa
praktek ini tercapai sebagian besar (Largely Achieved).
4.2.11.4 Praktek Evo2.2.2
Praktek : The maintenance engineer and the operations organization are
aware of their mutual responsibilities for monitoring of each
piece of operational software. The maintenance engineers
monitor the software proactively in conjunction with the
computer operations that typically monitor infrastructure
(memory, communication links, and disk space).
Sumber Lisan : Lampiran G (J128-J134)
Artifak : Uraian tugas Software Developer (Evo2.1.1 - Software
Developer.pdf), Uraian tugas Kepala Seksi IT Support (Evo2.2.2
- IT Support Section Head.pdf)
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, saat pembagian tugas dan
tanggung jawab antara bagian operasional (seksi IT Support) dan pemelihara
(seksi Application Development) untuk memonitor perangkat lunak, dilakukan
berdasarkan uraian tugas. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai
sepenuhnya (Fully Achieved).
4.2.11.5 Praktek Evo2.2.3
Praktek : The maintainer produces monitoring reports on the key
characteristics for each service and of each piece of operational
software.
Sumber Lisan : Lampiran G (J138)
Artifak : -
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 236: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/236.jpg)
218
Universitas Indonesia
Berdasarkan bukti lisan, saat ini para pemelihara tidak ada membuat laporan
pemantauan karakteristik kunci layanan dari perangkat lunak operasional. Jadi
disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.11.6 Praktek Evo2.2.4
Praktek : The support schedule is created, updated, and published. It is
built to ensure a service coverage as agreed upon and described
in the SLAs.
Sumber Lisan : Lampiran G (J143-J146)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, tidak ada jadwal dukungan luar jam kerja. Justifikasinya
adalah karena PT XYZ bukan bisnis 24 jam. Dukungan di luar jam kerja
dilakukan hanya jika diperlukan. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak
tercapai (Not Achieved).
4.2.11.7 Praktek Evo2.2.5
Praktek : The maintenance engineer has functional and business rule
expertise about the software he/she maintains.
Sumber Lisan : Lampiran G (J147-J149)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, pemelihara perlu mengerti tentang proses bisnis dari
perangkat lunak yang dipeliharanya. Kekurangan dari praktek ini adalah tidak
adanya indikasi bahwa sudah ada usaha untuk mengevaluasi pemahaman para
pemelihara tentang proses bisnis perusahaan. Yang terjadi di lapangan justru
sebaliknya, pemahaman proses bisnis dicari dari kode sumber. Jadi dapat
disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.11.8 Praktek Evo2.2.6
Praktek : The maintenance engineer offers ad hoc services on demand.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 237: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/237.jpg)
219
Universitas Indonesia
Sumber Lisan : Lampiran G (J151, J157-J158)
Artifak : Uraian Tugas Kepala Seksi Report Development (Evo2.2.6 -
Report Development Section Head.pdf)
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, saat ini layanan sesuai
permintaan (on demand) sudah disediakan, baik yang berupa ekstrak data satu
kali, maupun ekstrak data yang bisa dilakukan berulang kali oleh pengguna
sendiri. Permintaan layanan on demand tersebut sudah masuk ke dalam sistem
ticketing. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sepenuhnya (Fully
Achieved).
4.2.12 Software Evolution and Correction Services (Evo3)
KPA ini berisi aktivitas-aktivitas untuk memodifikasi perangkat lunak aplikasi.
Aktivitas-aktivitas tersebut terdiri dari perancangan yang mendetail, evolusi
(adaptif, preventif, dan penyempurnaan), koreksi, dan pengujian. Aktivitas-
aktivitas tersebut menggunakan proses-proses pemeliharaan yang berstandar dan
dipublikasikan. Aktivitas-aktivitas dalam KPA ini mirip dengan aktivitas-aktivitas
para pengembang. Untuk layanan koreksi, para pemelihara bisa memilih untuk
mengimplementasikan solusi sementara untuk mengembalikan layanan lalu
kemudian dilanjutkan dengan MR untuk menyelesaikan masalahnya secara
permanen (April & Abran, 2008, hal. 111).
Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber beserta respons
mereka yang berkaitan dengan KPA ini:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 238: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/238.jpg)
220
Universitas Indonesia
Tabel 4.12 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo3
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Evo3.0.1 Apakah Departemen TI menyediakan layanan
koreksi dan evolusi perangkat lunak?
Lampiran G (J159):
“Ada pasti.” -
No
(100%)
Evo3.1.1
Apakah layanan tersebut bersifat informal? Apakah
proses koreksi mengikuti suatu prosedur yang
terdokumentasi, atau terserah maintainer? Apakah
ada prosedur pemilihan maintainer untuk masing-
masing tipe permintaan koreksi/evolusi?
Lampiran G (J160):
“Iya. Formal. Cuma
perencanaannya yang ...
sebenarnya punya cuma tidak
jalannya seperti yang
semestinya. Banyak kendala.
Yang begini plan lengkap sih.
Ya mungkin tidak semua
terlaksana. Banyak proyek yang
menyusup.”
-
Fully
Achieved
(93%)
Evo3.2.1
Apakah requirement dalam MR (modification
request) untuk pemeliharaan cukup detail?
Apakah ada mengidentifikasi komponen apa saja
yang harus diubah? Apakah mengidentifikasi
dokumentasi apa saja yang harus diubah?
Lampiran G (J161-164):
“...kalau dokumen nggak ada.”
Tidak merinci daftar
dokumentasi yang
perlu diubah. Tidak
ada artifak pendukung.
Partially
Achieved
(33%)
Evo3.2.2
Apakah PR diproses seperti CR/MR?
Seharusnya tidak, karena tidak ada analisis dampak
dan tidak ada permintaan otorisasi untuk deployment
kepada pelanggan, karena maintainer harus bekerja
dengan cepat untuk memperbaiki kesalahan, lalu
mendokumentasikan perubahannya setelah itu.
Apakah ada prosedur terdokumentasi untuk
Lampiran G (J165-J167):
“Nggak sih.”
Prosedur tidak tertulis.
Tidak ada artifak
pendukung.
Largely
Achieved
(68%)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 239: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/239.jpg)
221
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
penyelesaian PR?
Evo3.2.3
Apakah ada prosedur terdokumentasi untuk untuk
implementasi/programming?
Misalnya: programming and naming conventions,
life-cycle stages?
Lampiran G (J168-J169):
“Ada itu, dokumen resmi.”
Tidak ada prosedur
standar tahapan
pemrograman.
Partially
Achieved
(33%)
Evo3.2.4
Apakah ada prosedur terdokumentasi untuk
modifikasi data operasional? Apakah perlu minta izin
pemilik data terlebih dahulu? Apakah pemangku
kepentingan diberi tahu bahwa akan/sudah ada
perubahan data? Apakah maintainer menyimpan
berkas-berkas komunikasi/otorisasi untuk permintaan
modifikasi data operasional tersebut?
Lampiran G (J170-J172):
“Prakteknya sih begitu.
Formalnya nggak tahu. Mungkin
ada edarannya, tapi kita nggak
tahu.”
Tidak ada prosedur
modifikasi data
operasional.
Partially
Achieved
(33%)
Evo3.2.5
Apakah evolusi perangkat lunak yang dipelihara,
menggunakan bahasa pemrograman yang sama
dengan dengan saat perangkat lunak tersebut
dikembangkan? Apakah ada kasus di mana tidak
demikian? Kenapa (misalnya karena cost benefit
analysis)? Apakah ada prosedur yang digunakan
untuk menentukan kapan boleh tidak menggunakan
bahasa pemrograman yang sama?
Lampiran G (J173-J175):
“Nggak.”
Tidak ada prosedur
yang mengatur
penggunaan bahasa
pemrograman.
Largely
Achieved
(68%)
Evo3.2.6
Apakah dalam evolusi perangkat lunak, dokumentasi
yang perlu di-update diidentifikasi? Apakah bisa
dilacak antara PR/MR dengan prosedur/proses yang
mana, modul yang mana, data yang dimodifikasi?
Lampiran G (J176):
“Nggak ada.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Tabel 4.12 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo3 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 240: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/240.jpg)
222
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Apakah bisa backtracking/rollback perubahan
perangkat lunak atau data? Ada prosedurnya? Ada
tool untuk melacak ini?
Evo3.2.7
Apakah ada unit test untuk tiap-tiap modifikasi?
Apakah ada rencana unit test? Apakah ada prosedur
pembuatan data untuk pengujian?
Tujuannya untuk memastikan perubahan sudah
sesuai dengan requirements.
Apakah hasil unit testing didokumentasikan?
Tujuannya adalah untuk membuktikan perubahan
tidak mendestabilisasi perangkat lunak.
Lampiran G (J180):
“Nggak ada.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Evo3.2.8
Apakah ada integration test? Regression test?
Apakah dilakukan untuk tiap perubahan? Apakah ada
rencana integration test dan regression test? Apakah
ada prosedur pembuatan data untuk pengujian ini?
Tujuannya adalah untuk meminimalisasi efek
samping yang tidak diinginkan setelah adanya
perubahan perangkat lunak
Lampiran G (J181-J184):
“Nggak ada. Orang yang
integration test.”
“Prosedurnya nggak ada.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Evo3.2.9
Apakah dokumentasi untuk pengguna di juga diuji
saat unit/integration/regression testing?
Jika iya, dan jika ditemukan kesalahan di
dokumentasi pengguna, apa yang dilakukan?
Lampiran G (J185):
“User guide-nya? Dibaca itu. Di-
update sih. Pak IYB sih rajin
update-nya. Tapi yang koboi,
yang tiba-tiba, nggak sempat.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Evo3.2.10 Apakah dokumentasi internal juga diperbaharui saat Lampiran G (J186-J187): Praktek tidak Not
Tabel 4.12 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo3 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 241: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/241.jpg)
223
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
ada perubahan/evolusi perangkat lunak? Ada
prosedurnya?
“Nah itu nggak ada.” dilakukan. Achieved
(0%)
Evo3.2.11
Apakah dokumentasi eksternal juga diperbaharui saat
ada perubahan/evolusi perangkat lunak? Ada
prosedurnya?
Seharusnya ada:
1. Apa masalah yang dipecahkan oleh modifikasi ini?
2. Apa struktur data / algoritma yang berubah?
Seperti apa sebelum dan sesudah?
3. Apa perubahan alur data?
Lampiran G (J188):
“Kayaknya beberapa ada.
Mungkin beberapa nggak ada.”
Praktek tidak seragam
dilakukan. Tidak ada
prosedur yang
mengharuskan
dokumentasi eksternal
dijaga kekiniannya.
Partially
Achieved
(33%)
Penjelasan dari setiap praktek-praktek di Tabel 4.12 di atas dijelaskan di subbab 4.2.12.1 sampai 4.2.12.13 untuk memaparkan kelemahan
yang diidentifikasi dan justifikasi pemberian nilai (rating) bagi praktek-praktek dalam KPA Software Evolution and Correction Services
(Evo3).
Tabel 4.12 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo3 (sambungan) Tabel 4.11 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo2 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 242: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/242.jpg)
224
Universitas Indonesia
4.2.12.1 Praktek Evo3.0.1
Praktek : The software maintenance organization does not provide
correction and evolution services for software.
Sumber Lisan : Lampiran G (J159)
Artifak : Uraian Tugas Software Developer (Evo3.0.1 - Software
Developer.pdf)
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, pernyataan negatif dari
praktek ini tidak terpenuhi. Saat ini sudah ada layanan evolusi dan koreksi
perangkat lunak.
4.2.12.2 Praktek Evo3.1.1
Praktek : The software maintenance organization provides informal
correction and evolution services for software.
Sumber Lisan : Lampiran G (J160)
Artifak : Uraian Tugas Software Developer (Evo3.0.1 - Software
Developer.pdf)
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, saat ini layanan evolusi dan
koreksi perangkat lunak bersifat formal karena merupakan bagian dari uraian
tugas dari seksi Application Development. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini
tercapai sepenuhnya (Fully Achieved).
4.2.12.3 Praktek Evo3.2.1
Praktek : The detailed design elaborates the requirements of the user, and
it is developed according to a documented procedure.
Sumber Lisan : Lampiran G (J161-164)
Artifak : -
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 243: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/243.jpg)
225
Universitas Indonesia
Berdasarkan bukti lisan, saat ini rancangan yang mendetail sudah menguraikan
requirement dari pengguna, dan sudah merinci daftar komponen yang perlu
diubah. Kekurangan praktek ini adalah tidak merinci daftar dokumentasi aplikasi
yang perlu diubah, dan tidak didukung dengan bukti artifak. Jadi disimpulkan
bahwa praktek ini tercapai sebagian (Partially Achieved).
4.2.12.4 Praktek Evo3.2.2
Praktek : The activities of investigation and design associated with a
failure (documented in a PR) are performed according to a
documented procedure.
Sumber Lisan : Lampiran G (J165-J167)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini kegiatan koreksi yang dilakukan untuk
penyelesaian kegagalan (failure) sudah memiliki prosedur yang berbeda dengan
MR, yaitu tidak perlu persetujuan dari pengguna atau pemangku kepentingan.
Kekurangan praktek ini adalah prosedur tersebut tidak tertulis, jadi tidak
ditemukan artifak pendukungnya. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tercapai
sebagian besar (Largely Achieved).
4.2.12.5 Praktek Evo3.2.3
Praktek : The activities of implementation (programming) are performed
according to a documented procedure.
Sumber Lisan : Lampiran G (J168-J169)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini sudah ada prosedur standar tahapan pemrograman
(life cycle). Kekurangan praktek ini adalah tidak adanya konvensi penamaan
(naming convention) untuk standarisasi penamaan variabel dan struktur kode
sumber. Kekurangan lainnya adalah prosedur standar tahapan pemrograman
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 244: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/244.jpg)
226
Universitas Indonesia
tersebut (artifak dari praktek ini) tidak berhasil ditemukan. Jadi disimpulkan
bahwa praktek ini tercapai sebagian (Partially Achieved).
4.2.12.6 Praktek Evo3.2.4
Praktek : The roles and responsibilities concerning operational data
modifications are formally defined for the maintenance
engineer.
Sumber Lisan : Lampiran G (J170-J172)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, tidak ada prosedur standar untuk modifikasi data
operasional. Dalam praktek di lapangan, modifikasi data memerlukan persetujuan
dari pemilik data terlebih dahulu, dengan persetujuan tersebut direkam di dalam
sistem ticketing. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian (Partially
Achieved).
4.2.12.7 Praktek Evo3.2.5
Praktek : The original programming languages of the software
maintained are used for the corrections and evolution of the
software.
Sumber Lisan : Lampiran G (J173-J175)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini bahasa pemrograman yang digunakan untuk
evolusi dan koreksi perangkat lunak adalah sama dengan yang dipergunakan
dengan pada saat pengembangan. Kekurangan praktek ini adalah tidak ada
prosedur yang mengharuskan penggunaan bahasa pemrograman yang sama, dan
tidak ada kriteria kapan boleh menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda.
Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian besar (Largely Achieved).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 245: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/245.jpg)
227
Universitas Indonesia
4.2.12.8 Praktek Evo3.2.6
Praktek : The interrelationships (traceability) between the administrative
procedures, the modules, the processes, and the data are
updated when the software is corrected and evolved.
Sumber Lisan : Lampiran G (J176)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini tidak ada kegiatan untuk mengidentifikasi
dokumentasi atau prosedur yang perlu dikoreksi saat ada perubahan perangkat
lunak. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.12.9 Praktek Evo3.2.7
Praktek : The unit tests must be performed for each component that is the
subject of a modification.
Sumber Lisan : Lampiran G (J180)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini tidak ada prosedur yang mengharuskan
pembuatan dan pelaksanaan pengujian unit (unit test) untuk setiap modifikasi.
Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.12.10 Praktek Evo3.2.8
Praktek : The integration and regression tests must be performed for each
component that is the subject of a modification.
Sumber Lisan : Lampiran G (J181-J184)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini tidak ada prosedur yang mengharuskan
pembuatan dan pelaksanaan pengujian integrasi dan regresi (integration and
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 246: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/246.jpg)
228
Universitas Indonesia
regression test) untuk setiap komponen yang dimodifikasi. Jadi disimpulkan
bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.12.11 Praktek Evo3.2.9
Praktek : The documentation of the user is submitted for testing by the
maintainer during the unit tests and the integration tests.
Sumber Lisan : Lampiran G (J185)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini tidak ada prosedur yang mengharuskan
pembuatan dan pelaksanaan pengujian unit, integrasi dan regresi, yang berarti
dokumentasi juga tidak diperiksa. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak
tercapai (Not Achieved).
4.2.12.12 Praktek Evo3.2.10
Praktek : The internal documentation of the software is modified and kept
up to date according to a documented procedure.
Sumber Lisan : Lampiran G (J186-J187)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini tidak ada prosedur yang mengharuskan agar
dokumentasi internal dijaga agar tetap diperbaharui. Jadi disimpulkan bahwa
praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.12.13 Praktek Evo3.2.11
Praktek : The external documentation of the software is modified and kept
up to date according to a documented procedure.
Sumber Lisan : Lampiran G (J188)
Artifak : Contoh Dokumentasi Yang Dijaga Kekiniannya
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 247: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/247.jpg)
229
Universitas Indonesia
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, saat ini sudah ada
dokumentasi eksternal yang dijaga agar tetap diperbaharui. Kekurangan praktek
ini adalah menurut narasumber hal ini tidak seragam dilakukan, dan tidak ada
prosedur yang mengharuskan agar dokumentasi eksternal tetap dijaga
kekiniannya. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian (Partially
Achieved).
4.2.13 Verification and Validation (Evo4)
Tujuan dari KPA ini adalah untuk memastikan bahwa layanan atau permintaan
pemeliharaan sudah sesuai dengan requirement dan memang benar-benar
memenuhi kebutuhan pengguna (April & Abran, 2008, hal. 113).
Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber beserta respons
mereka yang berkaitan dengan KPA ini:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 248: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/248.jpg)
230
Universitas Indonesia
Tabel 4.13 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo4
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Evo4.0.1 Apakah ada kegiatan verifikasi dan validasi
untuk pemeliharaan perangkat lunak?
Lampiran D (J1):
“...saya melakukannya terutama untuk
proyek-proyek yang besar.”
- No
(100%)
Evo4.1.1
Kalau ada, apakah secara terstruktur dan
terkoordinasi? Apakah pengujian dibuat secara
sporadis dan tidak terencana?
Artinya, apakah rencana pengujian baru dibuat
setelah perubahan perangkat lunak selesai
dibuat? Apakah ada personil khusus untuk
pengujian? Apakah menggunakan tools khusus
pengujian (misalnya otomatisasi skenario, atau
tool untuk load testing)? Apakah ada lingkungan
khusus untuk pengujian? Apakah dalam
pengembangan, para pengembang
mempertimbangkan cara-cara pengujian
perangkat lunak, yang nantinya akan transisi ke
pemelihara?
Apakah kegiatannya terdokumentasi?
Apakah debugging dianggap sebagai proses
testing?
Lampiran D (J4-J9):
“Biasanya ada proyek besar, ada
permintaan-permintaan dadakan, ad hoc
tadi. Kalau proyek besar yang memang dari
awal ada meeting-nya, biasanya saya buat.
Kecuali kalau ad hoc yang kecil-kecil.
Karena biasanya kalau ad hoc itu harus
segera, karena dibutuhkan secepatnya. Nah
untuk itu biasanya tidak dilakukan secara
formal. Mungkin hanya lewat tiket, atau
lewat email. Tidak benar-benar formal yang
ada dokumentasi tertulis. Kalau yang besar
kan ada tanda tangan.”
-
Fully
Achieved
(93%)
Evo4.2.1
Apakah ada rencana-rencana untuk kegiatan
verifikasi dan validasi? Apakah kegiatan yang
sudah dijalankan didokumentasikan? Apakah
ada prosedurnya? Apakah ada template untuk
Lampiran D (J13-J17):
“Iya. Kebanyakan seperti itu. Kasusnya
banyak.”
“Kadang terencana kadang tidak.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 249: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/249.jpg)
231
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
membuat rencana verifikasi/validasi? Apakah
kegiatan ini dilakukan untuk setiap MR?
Evo4.2.2
Apakah tinjauan dan verifikasi/validasi
dilakukan setelah produk intermediate (produk
setengah jadi) dihasilkan?
Lampiran D (J13-J18):
“Iya. Kebanyakan seperti itu. Kasusnya
banyak.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Evo4.2.3 Apakah ada prosedur peninjauan aktivitas
pemeliharaan oleh pemasok/vendor?
Lampiran H (J37):
“Vendor akan menjelaskan seperti apa
langkah-langkah, tapi secara detail kita tidak
bisa mengetahuinya.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Evo4.2.4
Apakah pengujian (acceptance, functional,
performance, installation, UAT) sudah ada
prosedurnya?
Lampiran D (J23):
“Ini lebih ke test scenario kan? Itu
bagiannya Business Analyst. Tapi ada.”
Tidak ada
prosedur tertulis
untuk UAT.
Tidak ada artifak
pendukung.
Partially
Achieved
(33%)
Evo4.2.5 Apakah regression test dilakukan untuk tiap
modifikasi, termasuk koreksi?
Lampiran D (J24-J26):
“Secara formal tidak ada kewajiban tertulis
harus dilakukan, tapi biasanya saya
melakukannya untuk melihat oh ini masih
error apa nggak.”
“Biasanya pengujian berdasarkan apabila
bug yang kemarin, saya uji ulang.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Evo4.2.6
Apakah implementasi dilakukan dengan
persetujuan pelanggan/pengguna? Ada prosedur
terdokumentasi?
Lampiran D (J27-J29):
“Harus ada persetujuan.”
“Kalau untuk permintaan kecil nggak.
Tidak ada
prosedur
tertulisnya.
Partially
Achieved
(33%)
Tabel 4.13 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo4 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 250: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/250.jpg)
232
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Nggak tertulis.”
“Nggak ada prosedur yang mengharuskan
...”
Tidak ada artifak
pendukung.
Evo4.2.7 Apakah kegiatan modifikasi dirancang untuk
mengurangi interupsi kerja pengguna?
Lampiran D (J30):
“Iya seperti itu.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Evo4.2.8
Apakah maintenance engineer berpartisipasi
dalam acceptance test saat transisi akhir? Ada
prosedurnya (sesuai prosedurkah)?
Lampiran D (J31-J32):
“Tidak, tidak ada alasan untuk itu.”
“Iya oleh saya. Tapi developer tidak ikut.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Penjelasan dari setiap praktek-praktek di Tabel 4.13 di atas dijelaskan di subbab 4.2.13.1 sampai 4.2.13.10 untuk memaparkan kelemahan
yang diidentifikasi dan justifikasi pemberian nilai (rating) bagi praktek-praktek dalam KPA Verification and Validation (Evo4).
Tabel 4.13 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Evo4 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 251: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/251.jpg)
233
Universitas Indonesia
4.2.13.1 Praktek Evo4.0.1
Praktek : The software maintenance organization does not perform
verification and validation activities on the maintained software.
Sumber Lisan : Lampiran D (J1)
Artifak : Uraian Tugas System Analyst (Evo4.0.1 - System Analyst.pdf)
Berdasarkan bukti lisan dan artifak yang dihasilkan, pernyataan negatif praktek ini
tidak dipenuhi. Praktek ini dilakukan oleh seorang System Analyst sebagai bagian
dari uraian tugasnya, yaitu melakukan pengujian sistem.
4.2.13.2 Praktek Evo4.1.1
Praktek : The software maintenance organization does not perform
activities for verification and validation in a structured and
coordinated way.
Sumber Lisan : Lampiran D (J4-J9)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini praktek validasi dan verifikasi dilakukan secara
tidak terstruktur dan tidak terkoordinasi. Tidak ada prosedur formal untuk validasi
dan verifikasi. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sepenuhnya (Fully
Achieved).
4.2.13.3 Praktek Evo4.2.1
Praktek : The verification and validation activities are documented,
known, and planned. The plans are documented according to a
documented procedure.
Sumber Lisan : Lampiran D (J13-J17)
Artifak : -
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 252: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/252.jpg)
234
Universitas Indonesia
Berdasarkan bukti lisan, saat ini praktek validasi dan verifikasi tidak terencana
dan tidak memiliki prosedur dokumentasi. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini
tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.13.4 Praktek Evo4.2.2
Praktek : Reviews and verification/validation are performed, selectively,
after the production of some key intermediate products.
Sumber Lisan : Lampiran D (J13-J18)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, narasumber tidak mengetahui pelaksanaan praktek ini.
Mempertimbangkan posisi narasumber sebagai System Analyst, yang dalam uraian
tugasnya bertugas untuk melakukan pengujian sistem, dapat disimpulkan bahwa
praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.13.5 Praktek Evo4.2.3
Praktek : Supplier maintenance activities are selectively reviewed at given
steps.
Sumber Lisan : Lampiran H (J37)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, tidak ada peninjauan terhadap kegiatan pemeliharaan
vendor. Saat ini yang dilakukan hanya mendapatkan indikasi waktu pengerjaan.
Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.13.6 Praktek Evo4.2.4
Praktek : The acceptance test is performed according to a documented
procedure to show that the modified product conforms to and
meets the customer's requirements.
Sumber Lisan : Lampiran D (J23)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 253: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/253.jpg)
235
Universitas Indonesia
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, sudah ada user acceptance test (UAT) yang dilakukan
oleh seksi Business Analyst. Kelemahan praktek ini adalah tidak ada prosedur
tertulis untuk melakukan UAT dan ditemukan artifak pendukung. Jadi
disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian besar (Partially Achieved).
4.2.13.7 Praktek Evo4.2.5
Praktek : Regression tests are systematically and formally performed on
all parts of the software affected by modifications, including
corrections.
Sumber Lisan : Lampiran D (J24-J26)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini praktek uji regresi (regression test) kadang-
kadang dilakukan sebagai inisiatif pribadi dari System Analyst. Tidak ada prosedur
tertulis yang mewajibkan aktivitas ini untuk semua bagian dari perangkat lunak
yang terpengaruh modifikasi dan koreksi Jadi disimpulkan bahwa praktek ini
tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.13.8 Praktek Evo4.2.6
Praktek : The coordination of the installation of the test on-site and the
software maintenance with the user are carried out according to
a documented procedure.
Sumber Lisan : Lampiran D (J27-J29)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat melakukan instalasi maupun pengujian di produksi,
harus dengan persetujuan pengguna (module owner). Kekurangan praktek ini
adalah tidak ada prosedur tertulisnya, dan tidak ada artifak pendukung. Jadi dapat
disimpulkan bahwa praktek ini tercapai sebagian (Partially Achieved).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 254: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/254.jpg)
236
Universitas Indonesia
4.2.13.9 Praktek Evo4.2.7
Praktek : The practices surrounding the installation of software
modifications (including the installation documentation) are
designed to reduce interruptions of the daily work of the system.
Sumber Lisan : Lampiran D (J30)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat instalasi tidak dirancang untuk mengurangi interupsi
operasional bisnis. Praktek saat ini saat melakukan deployment maka SI mati dan
tidak bisa diakses dari semua cabang. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini
tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.13.10 Praktek Evo4.2.8
Praktek : The maintenance engineer participates in acceptance tests
during the final transition of software from the subcontractor
and supplier, according to a documented procedure.
Sumber Lisan : Lampiran D (J31-J32)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat melakukan UAT, tidak ada partisipasi dari
maintainer. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not
Achieved).
4.2.14 Configuration and Version Management (Sup1)
Tujuan utama dari KPA ini adalah untuk membuat hubungan antara produk-
produk setengah jadi yang berbeda-beda (different intermediate products) selama
perubahan. Jadi pemelihara dapat mengikuti progres perubahan mulai dari
permintaan awal, ke requirements, ke analisis dampak, ke detail rancangan, ke
pemrograman, ke pengujian, ke dokumentasi teknis, dan akhirnya, ke penggunaan
oleh sang pengguna sendiri. Aspek pertama dari konfigurasi disebut traceability.
Aspek lain dari manajemen konfigurasi adalah penggunaan perangkat lunak
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 255: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/255.jpg)
237
Universitas Indonesia
pendukung untuk reservasi komponen perangkat lunak yang lagi dikerjakan.
Aktivitas ini memastikan tidak ada yang melakukan perubahan tanpa sadar akan
perubahan yang dibuat oleh rekan kerjanya. Pengembang dan pemelihara juga
membuat citra (image) dari perangkat lunak pada tiap langkah kritis dengan
menggunakan tool tersebut. Mereka selalu bisa mengembalikan ke citra ini jika
pekerjaannya rusak. Jadi bisa dibayangkan bahwa salinan untuk backup juga
merupakan citra dari konfigurasi perangkat lunak (April & Abran, 2008, hal. 120).
Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber beserta respons
mereka yang berkaitan dengan KPA ini:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 256: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/256.jpg)
238
Universitas Indonesia
Tabel 4.14 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Sup1
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Sup1.0.1 Apakah Departemen TI melakukan manajemen
konfigurasi?
Lampiran G (J192):
“Iya.” - No (100%)
Sup1.1.1
Apakah dilakukan secara terstruktur dan terkoordinasi?
Apakah maintainer konfigurasi sendiri berdasarkan
struktur direktori, tanpa bantuan tool untuk CM?
Lampiran G (J193-J194):
“Ada tempatnya, cuma
nggak ada yang taruh di
situ.”
Lampiran F (J4-J7):
“Disimpan tapi tidak
secara terstruktur. ... Jadi
tanpa version.”
“SVN tidak untuk
dokumentasi saat ini. ...
cuma punya BaliCamp
dulu.”
“Jadi apabila ada
perubahan-perubahan
tidak di-update di
dokumentasi itu.”
Dokumentasi SI tidak
dianggap sebagai
configurable item.
Program pembuatan
laporan tidak dianggap
sebagai configurable
item.
Tidak ada artifak
pendukung.
Partially
Achieved
(33%)
Sup1.2.1
Apakah MR didokumentasikan, diprioritisasi, dan
diotorisasi oleh pelanggan/pengguna sebelum
implementasi perubahan perangkat lunak?
(Tidak ditanyakan karena
praktek tingkat 1 tidak
tercapai)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup1.2.2 Apakah ada rencana CM dari pengembang? Apakah
digunakan sebagai dasar kegiatan CM oleh pemelihara?
(Tidak ditanyakan karena
praktek tingkat 1 tidak -
Not
Achieved
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 257: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/257.jpg)
239
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Apa tool yang digunakan? Apakah konfigurasi didapat
sebelum transisi akhir?
tercapai) (0%)
Sup1.2.3
Apakah maintainer menggunakan perangkat lunak
pendukung yang terotomatisasi untuk mendukung CM
dari perangkat lunak aplikasi versi produksinya?
(Tidak ditanyakan karena
praktek tingkat 1 tidak
tercapai)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup1.2.4 Apakah maintainer menggunakan kendali CM untuk
source code perangkat lunak aplikasi?
(Tidak ditanyakan karena
praktek tingkat 1 tidak
tercapai)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup1.2.5
Apakah ada manajemen dokumentasi di Departemen TI?
Apakah untuk tiap MR ada pencatatan untuk: kapan
dibuat, dimodifikasi, versi, arsip, penghapusan, dan
validasi?
(Tidak ditanyakan karena
praktek tingkat 1 tidak
tercapai)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup1.2.6 Apakah ada prosedur terdokumentasi untuk modifikasi
elemen terkonfigurasi?
(Tidak ditanyakan karena
praktek tingkat 1 tidak
tercapai)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup1.2.7
Apakah bisa dilacak (traceability) antara CR,
requirement, rancangan, source code, terhadap
integration test?
(Tidak ditanyakan karena
praktek tingkat 1 tidak
tercapai)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup1.2.8
Apakah Departemen TI ada membuat laporan yang
terstandarisasi untuk urusan CM? Apakah ada
mekanisme untuk menyebarluaskan konfigurasi
terhadap pihak yang berkepentingan?
(Tidak ditanyakan karena
praktek tingkat 1 tidak
tercapai)
-
Not
Achieved
(0%)
Tabel 4.14 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Sup1 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 258: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/258.jpg)
240
Universitas Indonesia
Penjelasan dari setiap praktek-praktek di Tabel 4.14 di atas dijelaskan di subbab
4.2.14.1 sampai 4.2.14.2 untuk memaparkan kelemahan yang diidentifikasi dan
justifikasi pemberian nilai (rating) bagi praktek-praktek dalam KPA
Configuration and Version Management (Sup1).
4.2.14.1 Praktek Sup1.0.1
Praktek : The software maintenance organization does not perform
software configuration management activities.
Sumber Lisan : Lampiran G (J192)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, pernyataan negatif dari praktek ini tidak terpenuhi. Saat
ini sudah ada aktivitas manajemen konfigurasi perangkat lunak, khususnya untuk
kode sumber.
4.2.14.2 Praktek Sup1.1.1
Praktek : The software maintenance organization unit does not perform
software configuration management activities in a structured
and coordinated manner.
Sumber Lisan : Lampiran G (J193-J194), Lampiran F (J4-J7)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini manajemen konfigurasi perangkat lunak hanya
dilakukan untuk kode sumber. Untuk dokumentasi perangkat lunak dan untuk
laporan-laporan yang bisa digunakan berulang-ulang oleh pengguna, tidak
dianggap sebagai configurable item. Selain itu tidak ada dukungan artifak untuk
praktek ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek ini hanya tercapai sebagian
(Partially Achieved). Berdasarkan pertimbangan ini, tidak diajukan pertanyaan-
pertanyaan untuk level 2 KPA ini.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 259: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/259.jpg)
241
Universitas Indonesia
4.2.15 Process, Service, and Software Quality Assurance (Sup2)
Tujuan dari KPA ini adalah untuk memberikan dukungan untuk penyampaian
(delivery) produk dan layanan berkualitas tinggi dengan cara memberikan para
pemeliharaan wewenang untuk angkat bicara dalam aplikasi proses, prosedur, dan
aturan-aturan yang digunakan dalam pekerjaan pemeliharaan sehari-hari. KPA ini
merinci praktek-praktek untuk memastikan proses-proses berstandar direncanakan
dan digunakan sepanjang penanganan permintaan (April & Abran, 2008, hal.
122).
Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber beserta respons
mereka yang berkaitan dengan KPA ini:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 260: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/260.jpg)
242
Universitas Indonesia
Tabel 4.15 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Sup2
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Sup2.0.1 Apakah Departemen TI melakukan kegiatan/proses penjaminan mutu
(quality assurance) yang independen?
Lampiran E (J3):
“Pernah dengar
tapi tidak tahu
secara detail.”
Lampiran G (J45-
J47, J197-J202):
“Belum.”
Lampiran I (J72-
J77):
“Audit belum.”
Praktek tidak
dilakukan. Yes (0%)
Sup2.1.1
Apakah kegiatan penjaminan mutu dilaksanakan secara informal? Apakah
satu seksi menjalankan penjaminan mutu secara terpisah dan tidak
terkoordinasi dengan seksi lain? Apakah kegiatan ini hanya dijalankan
setelah masalah terjadi? Apakah maintainer memiliki kualifikasi untuk
penjaminan mutu? Apakah ketidaksesuaian / ketidakpatuhan terhadap proses
didokumentasikan untuk tinjauan eksternal yang independen (independent
external review)?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup2.2.1
Apakah Departemen TI mendefinisikan tanggung jawab, otoritas, dan
hubungan antara individu-individu yang bertugas untuk mengatur,
mengeksekusi, dan verifikasi pekerjaan yang ada pengaruhnya terhadap
kualitas proses, layanan, dan perangkat lunak?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup2.2.2 Apakah Departemen TI membuat rencana penjaminan mutu? Apakah di (Tidak ditanyakan - Not
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 261: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/261.jpg)
243
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
dalamnya termasuk proses/layanan perawatan perangkat lunak, dan
didokumentasikan, disetujui (oleh manajemen), dan dipantau?
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
Achieved
(0%)
Sup2.2.3 Apakah Departemen TI melaksanakan tinjauan kepatuhan independen
terhadap produk-produk kritis atau terhadap perubahan besar?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup2.2.4 Apakah Departemen TI melakukan kegiatan penjaminan mutu sesuai dengan
kriteria metodologi pemeliharaan perangkat lunak?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup2.2.5 Apakah Departemen TI diaudit untuk memastikan kepatuhannya terhadap
proses yang sudah didefinisikan dan diterima?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup2.2.6 Apakah audit CM produk dilakukan sesuai dengan prosedur?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup2.2.7 Apakah produk-produk dipelihara sesuai dengan prosedur yang
terdokumentasi? Apakah dicakup dalam penjaminan mutu?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup2.2.8 Apakah Departemen TI memantau kegiatan penjaminan mutu pemasok dan (Tidak ditanyakan - Not
Tabel 4.15 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Sup2 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 262: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/262.jpg)
244
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
pengembang? Apakah ada prosedur terdokumentasi? karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
Achieved
(0%)
Sup2.2.9
Apakah ada tinjauan terhadap sampel dari produk pemeliharaan, untuk
diperiksa kepatuhan/kesesuaian terhadap requirement permintaan dari
pengguna/pelanggan?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup2.2.10 Apakah ada prosedur untuk menangani ketidaksesuaian/ketidakpatuhan
terhadap proses? Apakah ditangani secara lokal?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup2.2.11 Apakah hasil QA dimasukkan dalam laporan berkala yang dipresentasikan
terhadap manajemen pemeliharaan dan para maintainer?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup2.2.12 Apakah hasil tinjauan kepatuhan independen ditinjau secara berkala oleh
manajemen atas?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup2.2.13
Apakah maintainer bebas dan berwewenang untuk melaporkan masalah
kualitas? Biasanya dalam bentuk:
1. Mengambil tindakan untuk mencegah ketidaksesuaian.
2. Mengidentifikasi dan mencatat/merekam masalah kualitas.
3. Mendapatkan, merekomendasikan, dan menyediakan solusi menggunakan
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Tabel 4.15 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Sup2 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 263: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/263.jpg)
245
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
saluran komunikasi yang sudah ada.
4. Verifikasi implementasi solusi.
5. Mengelola penanganan, delivery, dan instalasi dari produk yang tidak
sesuai dengan proses, sampai elemen yang tidak sesuai berhasil dikoreksi.
Penjelasan dari setiap praktek-praktek di Tabel 4.15 di atas dijelaskan di subbab 4.2.15.1 untuk memaparkan kelemahan yang diidentifikasi
dan justifikasi pemberian nilai (rating) bagi praktek-praktek dalam KPA Process, Service, and Software Quality Assurance (Sup2).
Tabel 4.15 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Sup2 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 264: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/264.jpg)
246
Universitas Indonesia
4.2.15.1 Praktek Sup2.0.1
Praktek : Quality assurance is not performed by the software maintenance
organization.
Sumber Lisan : Lampiran E (J3), Lampiran G (J45-J47, J197-J202), Lampiran I
(J72-J77)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, pernyataan negatif dari praktek ini terpenuhi. Saat ini
belum ada aktivitas penjaminan mutu yang dilakukan di Departemen TI.
4.2.16 Maintenance Measurement and Analysis (Sup3)
Tujuan dari KPA ini adalah untuk memastikan semua kebutuhan informasi
pemeliharaan perangkat lunak didefinisikan, dan untuk menentukan apa ukuran ,
teknik analisis, aktivitas pengumpulan data, gudang informasi (repository), dan
laporan-laporan yang akan digunakan oleh karyawan pemeliharaan perangkat
lunak, pelanggan, dan manajer (April & Abran, 2008, hal. 123).
Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber beserta respons
mereka yang berkaitan dengan KPA ini:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 265: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/265.jpg)
247
Universitas Indonesia
Tabel 4.16 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Sup3
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Sup3.0.1
Apakah Departemen TI mengukur dan menganalisis proses, layanan,
perangkat lunak, atau personil pemeliharaannya? Apakah ada
pelacakan untuk perkiraan waktu pengerjaan, sasaran waktu
pengerjaan, atau waktu pengerjaan sebenarnya?
Lampiran G (J203-
J205):
“Estimasi sekarang kan
dilakukan.”
- No (100%)
Sup3.1.1
Apakah kegiatan pengukuran dan analisis untuk pemeliharaan
perangkat lunak dijalankan secara individu (oleh manajer
pemeliharaan atau kepala seksi yang bertugas untuk pemeliharaan)?
Atau kegiatan pengukuran sudah ada, tapi tidak untuk pemeliharaan?
Lampiran G (J206-209):
“Resmi. Iya, kalau user-
nya rajin, kalau sudah
lewat estimasi, ditagih.”
“Nggak. Itu cuma untuk
... informal aja. Kalau
CR sih biasanya
ditanya.”
Tidak ada
artifak
pendukung.
Largely
Achieved
(68%)
Sup3.2.1
Apakah maintainer sudah menentukan ukuran-ukuran dasar
operasional untuk memenuhi tujuan pengukuran pemeliharaan
perangkat lunak?
Lampiran G (J210-
J212)
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Sup3.2.2 Apakah maintainer bisa membuat dan menganalisis laporan untuk
kegiatan pemeliharaan perangkat lunak? Lampiran G (J213)
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Penjelasan dari setiap praktek-praktek di Tabel 4.16 di atas dijelaskan di subbab 4.2.16.1 sampai 4.2.16.4 untuk memaparkan kelemahan
yang diidentifikasi dan justifikasi pemberian nilai (rating) bagi praktek-praktek dalam KPA Maintenance Measurement and Analysis
(Sup3).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 266: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/266.jpg)
248
Universitas Indonesia
4.2.16.1 Praktek Sup3.0.1
Praktek : The maintenance organization does not measure
process/services, software or personnel.
Sumber Lisan : Lampiran G (J203-J205)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, pernyataan negatif dari praktek ini tidak terpenuhi. Saat
ini sudah ada aktivitas pengukuran terhadap proses atau layanan, perangkat lunak,
atau personil.
4.2.16.2 Praktek Sup3.1.1
Praktek : Measurement and analysis, in the maintenance organization is
performed individually by each manager.
Sumber Lisan : Lampiran G (J206-209)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini kegiatan estimasi yang merupakan salah satu
wujud dari pengukuran dan analisis sudah dilakukan secara resmi untuk CR
(change request), dan secara tidak resmi untuk permintaan selain CR. Kekurangan
praktek ini adalah tidak didukung bukti artifak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
praktek ini sudah tercapai sebagian besar (Largely Achieved).
4.2.16.3 Praktek Sup3.2.1
Praktek : The maintainer has defined basic operational measurements
that meet software maintenance measurement objectives.
Sumber Lisan : Lampiran G (J210-J212)
Artifak : -
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 267: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/267.jpg)
249
Universitas Indonesia
Berdasarkan bukti lisan, belum ada ukuran operasional dasar untuk pemeliharaan.
Belum ada survei, observasi kualitatif, benchmark internal, maupun data profiling
aplikasi. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.16.4 Praktek Sup3.2.2
Praktek : The maintainer performs, analyzes and produces reports to
address specific requests.
Sumber Lisan : Lampiran G (J213)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, para pemelihara belum bisa menganalisis dan
menghasilkan laporan kegiatan spesifik pemeliharaan perangkat lunak. Jadi
disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.17 Causal Analysis and Problem Resolution (Sup4)
Tujuan dari KPA ini adalah untuk mengidentifikasi prioritas dan memberikan
analisis perbaikan dan rekomendasi. Tujuan yang dimaksud adalah untuk
mengidentifikasi penyebab kegagalan (failure) dan untuk mengeliminasinya.
Meningkatkan kualitas juga termasuk tujuan (April & Abran, 2008, hal. 125).
Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber beserta respons
mereka yang berkaitan dengan KPA ini:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 268: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/268.jpg)
250
Universitas Indonesia
Tabel 4.17 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Sup4
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Sup4.0.1 Apakah Departemen TI paham akan perlunya proses analisis
penyebab dan penyelesaian masalah?
Lampiran G
(J215-J216):
“Ada lah pasti
kalau itu.”
- No (100%)
Sup4.1.1
Apakah Departemen TI melakukan kegiatan mencari akar
permasalahan untuk memecahkan permasalahan secara permanen?
Apakah Departemen TI sadar bahwa kegiatan ini merupakan proses
yang dilakukan antar seksi? Apakah kegiatan ini dilakukan atas
inisiatif personil, dan bukan merupakan kegiatan yang diperintahkan
oleh manajemen Departemen TI? Apakah jika permasalahan dan
akar permasalahan berhasil diidentifikasi, maka didokumentasikan
dan disebar ke pihak yang berkepentingan?
Lampiran G
(J215-J226):
“”
Tidak ada prosedur
untuk analisis
penyebab masalah
dan resolusi masalah.
Partially
Achieved
(33%)
Sup4.2.1
Apakah Departemen TI mendokumentasikan proses analisis
penyebab dan penyelesaian masalah? Apakah antar muka masalah
dengan seksi/organisasi lain diidentifikasi? Apakah prosesnya
berbeda-beda antar seksi?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup4.2.2
Apakah manajemen menganalisis data kualitas, pelanggan/pengguna,
dan kinerja secara reguler untuk mengidentifikasi dan menganalisis
penyebab masalah?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Sup4.2.3
Apakah manajer tingkat atas menganalisis hasil dari survei (misalnya
kepuasan maintainer) dan membuat rencana tindakan berdasarkan
hasil analisis tersebut? Apakah hasil analisis dan rencana tindakan
tersebut dikomunikasikan kembali ke personil yang terkena
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 269: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/269.jpg)
251
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
dampaknya?
Sup4.2.4
Apakah Departemen TI melakukan analisis proses, dan laporannya
dibuat dan didistribusikan ke kelompok-kelompok yang
berkepentingan?
(Tidak ditanyakan
karena praktek
tingkat 0 tidak
dilakukan)
-
Not
Achieved
(0%)
Penjelasan dari setiap praktek-praktek di Tabel 4.17 di atas dijelaskan di subbab 4.2.17.1 sampai 4.2.17.2 untuk memaparkan kelemahan
yang diidentifikasi dan justifikasi pemberian nilai (rating) bagi praktek-praktek dalam KPA Causal Analysis and Problem Resolution
(Sup4).
Tabel 4.17 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Sup4 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 270: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/270.jpg)
252
Universitas Indonesia
4.2.17.1 Praktek Sup4.0.1
Praktek : The maintenance organization does not recognize the need for a
problem resolution and causal analysis process.
Sumber Lisan : Lampiran G (J215-J216)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, pernyataan negatif dari praktek ini tidak terpenuhi. Saat
ini sudah ada perintah untuk mencari akar permasalahan dengan tujuan untuk
mengeliminasinya.
4.2.17.2 Praktek Sup4.1.1
Praktek : The maintenance organization recognizes the need to have a
problem resolution and causal analysis process.
Sumber Lisan : Lampiran G (J215-J226)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini sudah ada perintah untuk mencari akar
permasalahan tapi tidak ada resolusi untuk mengeliminasi akar masalah. Praktek
yang dilakukan baru berupa mengidentifikasi data yang bermasalah dan untuk
mengatasinya dilakukan dengan koreksi data. Kelemahan lainnya adalah tidak ada
prosedur untuk analisis penyebab masalah dan resolusi masalah. Jadi disimpulkan
bahwa praktek ini tercapai sebagian (Partially Achieved). Dengan pertimbangan
hanya tercapainya sebagian praktek ini, maka untuk level 2 tidak diajukan
penilaian.
4.2.18 Software Rejuvenation, Migration, and Retirement (Sup5)
Tujuan dari KPA ini adalah untuk agar penggunaan teknik-teknik peremajaan saat
diperlukan sudah dikonfirmasikan dan disetujui dengan perencanaan
pemeliharaan: (a) redokumentasi perangkat lunak, (b) restrukturisasi perangkat
lunak, atau (c) melakukan reverse engineering perangkat lunak (April & Abran,
2008, hal. 126).
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 271: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/271.jpg)
253
Universitas Indonesia
Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber beserta respons mereka yang berkaitan dengan KPA ini:
Tabel 4.18 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Sup5
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Sup5.0.1 Apakah Departemen TI melakukan aktivitas peremajaan terhadap
perangkat lunak yang dipeliharanya?
Lampiran G (J228-J230):
“Ada.” - No (100%)
Sup5.1.1
Apakah peremajaan dilakukan secara informal, bersamaan dengan
suatu perubahan (MR atau PR), tanpa perencanaan sebelumnya?
Apakah atas inisiatif individu? Apakah diakui oleh pelanggan /
pengguna?
Lampiran G (J236):
“Tidak ada sih. Contoh
memecah tabel juga tidak
ada, cuma memperbaiki.
Dan informal.”
Tidak ada
artifak
pendukung.
Largely
Achieved
(68%)
Sup5.1.2
Apakah dalam memensiunkan (retirement) suatu fitur atau aplikasi,
komponen perangkat lunak/infrastrukturnya dibiarkan saja? Hanya
mencegah eksekusinya?
Lampiran G (J231-J232,
J251):
“Nggak, sih. Dihapus.”
Tidak ada
artifak
pendukung.
Largely
Achieved
(68%)
Sup5.2.1 Apakah redokumentasi dilakukan? Apakah hanya untuk komponen
yang berubah / dikoreksi?
Lampiran G (J235):
“Belum.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Sup5.2.2 Apakah restrukturisasi produk yang dipelihara dilakukan? Apakah
hanya untuk komponen yang berubah / dikoreksi?
Lampiran G (J236-J237):
“Tidak ada sih. Contoh
memecah tabel juga tidak
ada, cuma memperbaiki.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Sup5.2.3
Apakah reverse engineering produk yang dipelihara dilakukan?
Apakah hanya untuk komponen yang berubah / dikoreksi? Apakah
maintainer mengekstrak business rules dari perubahan-perubahan /
koreksi-koreksi, untuk membantu pelanggan mengerti lebih dalam
tentang bagaimana perangkat lunak berfungsi?
Lampiran G (J238, J240):
“Nggak, cuma ngetes
doang.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 272: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/272.jpg)
254
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Pointer Pertanyaan
(Dari Tabel 3.3) Respons Kelemahan
Nilai
(Rating)
Sup5.2.4
Apakah rekayasa ulang (reengineering) produk yang dipelihara
dilakukan? Apakah hanya untuk komponen yang berubah /
dikoreksi?
Lampiran G (J241-J242):
“Sudah ada ancang-
ancang ke situ.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Sup5.2.5
Apakah Departemen TI membuat rencana migrasi dan
menginformasikannya pada pelanggan/pengguna untuk
mendapatkan persetujuan mereka?
Apakah maintainer sudah mempertimbangkan operasi paralel?
Apakah ada pelatihan untuk pengguna dalam periode transisi?
Apakah produk lama dan baru diarsipkan (termasuk source code,
dokumentasi, dll.)? Apakah maintainer melakukan revisi setelah
sistem baru online, dengan tujuan membuat data sistem lama bisa
diakses, aman (secure), dan terlindung dalam sistem yang baru?
Lampiran G (J248):
“Nggak ada itu, cuma
lempar-lemparan data
doang, di-replicate.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Sup5.2.6 Apakah dalam migrasi platform menggunakan tool? Apakah dapat
mengotomatisasi proses (biarpun hanya sebagian)?
Lampiran G (J248):
“Nggak ada itu, cuma
lempar-lemparan data
doang, di-replicate.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Sup5.2.7
Apakah Departemen TI membuat rencana untuk memensiunkan
perangkat lunak (software retirement plan)? Apakah rencana
tersebut dikomunikasikan kepada pengguna/pelanggan untuk
mendapatkan persetujuan mereka?
Lampiran G (J249-J254):
“Wah, itu belum ada.”
“Belum. Source code-nya
nggak dicabut, tapi di
menu user-nya tidak bisa
di akses.”
Praktek tidak
dilakukan.
Not
Achieved
(0%)
Tabel 4.18 Ringkasan Penilaian Praktek-praktek Sup5 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 273: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/273.jpg)
255
Universitas Indonesia
Penjelasan dari setiap praktek-praktek di Tabel 4.18 di atas dijelaskan di subbab
4.2.18.1 sampai 4.2.18.10 untuk memaparkan kelemahan yang diidentifikasi dan
justifikasi pemberian nilai (rating) bagi praktek-praktek dalam KPA Software
Rejuvenation, Migration, and Retirement (Sup5).
4.2.18.1 Praktek Sup5.0.1
Praktek : The software maintenance organization does not perform
rejuvenation activities on the maintained software.
Sumber Lisan : Lampiran G (J228-J230)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, pernyataan negatif dari praktek ini tidak terpenuhi. Saat
ini sudah ada kegiatan peremajaan perangkat lunak secara informal.
4.2.18.2 Praktek Sup5.1.1
Praktek : In the software maintenance organization, rejuvenation is
performed informally, during a specific change, without any
prior planning.
Sumber Lisan : Lampiran G (J236)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini sudah ada kegiatan peremajaan yang dilakukan
secara tidak formal, tidak terjadwal, yang berarti tidak terencana. Kekurangan
praktek ini adalah tidak ada dukungan artifak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
praktek ini tercapai sebagian besar (Largely Achieved).
4.2.18.3 Praktek Sup5.1.2
Praktek : Retirement of a feature or application is carried out by leaving
all software component infrastructures in place and preventing
its execution.
Sumber Lisan : Lampiran G (J231-J232, J251)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 274: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/274.jpg)
256
Universitas Indonesia
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini jika ada fitur yang perlu dipensiunkan
(retirement) maka praktek yang dilakukan adalah membuat menu di aplikasi
menjadi tidak muncul lagi, sedangkan kode programnya tidak diubah. Kelemahan
dari praktek ini adalah tidak ada dukungan artifak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
praktek ini tercapai sebagian besar (Largely Achieved).
4.2.18.4 Praktek Sup5.2.1
Praktek : Maintained product redocumentation is only performed for
components subjected to a change or correction.
Sumber Lisan : Lampiran G (J235)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini tidak ada aktivitas redokumentasi perangkat
lunak. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.18.5 Praktek Sup5.2.2
Praktek : Maintained product restructuring is only performed for
components subjected to a change or correction.
Sumber Lisan : Lampiran G (J236-J237)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini tidak ada aktivitas restrukturisasi perangkat
lunak. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.18.6 Praktek Sup5.2.3
Praktek : Maintained product reverse engineering is only performed for
components subjected to a change, a correction, or an
operational support request.
Sumber Lisan : Lampiran G (J238, J240)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 275: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/275.jpg)
257
Universitas Indonesia
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini tidak ada aktivitas reverse engineering perangkat
lunak. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.18.7 Praktek Sup5.2.4
Praktek : Maintained product reengineering is only performed for
components subjected to a change, a correction, or an
operational support request.
Sumber Lisan : Lampiran G (J241-J242)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini belum ada aktivitas rekayasa ulang
(reengineering) perangkat lunak. Jadi disimpulkan bahwa praktek ini tidak
tercapai (Not Achieved).
4.2.18.8 Praktek Sup5.2.5
Praktek : The maintenance organization develops a migration plan and
communicates it to the customers for approval.
Sumber Lisan : Lampiran G (J248)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini belum ada rencana migrasi perangkat lunak. Jadi
disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.18.9 Praktek Sup5.2.6
Praktek : Software tools are used to support migration from one
technological platform to another.
Sumber Lisan : Lampiran G (J248)
Artifak : -
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 276: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/276.jpg)
258
Universitas Indonesia
Berdasarkan bukti lisan, karena saat ini belum ada rencana migrasi perangkat
lunak, berarti belum ada rencana penggunaan tool untuk dukungan migrasi. Jadi
disimpulkan bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.2.18.10 Praktek Sup5.2.7
Praktek : The maintenance organization develops a software retirement
plan and communicates it to the customers for approval.
Sumber Lisan : Lampiran G (J249-J254)
Artifak : -
Berdasarkan bukti lisan, saat ini belum ada pengembangan rencana untuk
memensiunkan perangkat lunak, termasuk untuk rencana untuk memensiunkan
fitur. Praktek saat ini adalah dengan mencabut akses ke menu. Jadi disimpulkan
bahwa praktek ini tidak tercapai (Not Achieved).
4.3 Ringkasan Hasil Kajian
Bagian ini menyajikan tingkat kematangan berdasarkan penjabaran hasil kajian di
atas.
4.3.1 Tingkat Kematangan 0
Tabel berikut menyajikan ringkasan pencapaian praktek-praktek tingkat 0 untuk
tiap KPA, dengan menggunakan format tabel dari (Paquette, April, & Abran,
2006):
Tabel 4.19 Evaluasi Pencapaian Tingkat Kematangan 0
KPA Tabel
Referensi
Praktek
Tingkat 0
Evaluasi
Tingkat 0 %
Maintenance process focus Tabel 4.1 Pro1.0.1 No 100
Maintenance process/service
definition Tabel 4.2 Pro2.0.1 No 100
Maintenance training Tabel 4.3 Pro3.0.1 Yes 0
Maintenance process
performance Tabel 4.4 Pro4.0.1 No 100
Maintenance innovation and
deployment Tabel 4.5
Pro5.0.1 Yes 0
Pro5.0.2 No 100
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 277: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/277.jpg)
259
Universitas Indonesia
KPA Tabel
Referensi
Praktek
Tingkat 0
Evaluasi
Tingkat 0 %
Pro5.0.3 No 100
Rating domain proses Process Management 71,43
Event/request management Tabel 4.6 Pro1.0.1 No 100
Maintenance planning Tabel 4.7 Pro2.0.1 No 100
Requests/software monitoring and
control Tabel 4.8 Pro3.0.1 No 100
SLA and supplier agreements
management Tabel 4.9 Pro4.0.1 No 100
Rating domain proses Event/Request Management 100
Predelivery and transition
services Tabel 4.10 Req1.0.1 No 100
Operational support services Tabel 4.11 Req2.0.1 No 100
Software evolution and correction
services Tabel 4.12 Req3.0.1 No 100
Verification and validation Tabel 4.13 Req4.0.1 No 100
Rating domain proses Evolution Engineering 100
Configuration and version
management Tabel 4.14 Evo1.0.1 No 100
Process, service and software
quality assurance Tabel 4.15 Evo2.0.1 Yes 0
Maintenance measurement and
analysis Tabel 4.16 Evo3.0.1 No 100
Causal analysis and problem
resolution Tabel 4.17 Evo4.0.1 No 100
Software rejuvenation, migration
and retirement Tabel 4.18 Evo5.0.1 No 100
Rating domain proses Support to Evolution Engineering 80
Rating tingkat kematangan 0 87,86
Tabel 4.19 di atas menjabarkan penilaian untuk tiap-tiap praktek tingkat 0 di
Departemen TI PT XYZ. Kolom Praktek Tingkat 0 berisi nomor praktek untuk
tiap KPA yang dinilai. Kolom Evaluasi Tingkat 0 berisi penilaian berdasarkan
S3mAssess. Kolom “%” berisi nilai persentase rating (pencapaian) berdasarkan
kolom Evaluasi Tingkat 0 sesuai dengan S3mAssess.
Metode S3mAssess memberikan cara evaluasi bagi seorang penilai yang tidak
berpengalaman. Pernyataan praktek tingkat 0 adalah dalam bentuk negatif.
Pernyataan praktek ini mencoba mengonfirmasi absennya proses pemeliharaan
perangkat lunak tertentu. Misalnya pernyataan “organisasi pemelihara perangkat
Tabel 4.19 Evaluasi Pencapaian Tingkat Kematangan 0 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 278: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/278.jpg)
260
Universitas Indonesia
lunak tidak mengelola permintaan pengguna,” jawaban “Ya” (Yes dalam tabel di
atas) akan mendapatkan rating 0%, sedangkan jawaban “Tidak” (No dalam tabel
di atas) akan mendapatkan rating 100% (Zarour, Alarifi, Abran, & Desharnais,
2012; Paquette, April, & Abran, 2006).
Cara perhitungan rating domain proses adalah dengan menghitung rata-rata rating
dari semua praktek di dalamnya. Cara perhitungan total rating tingkat kematangan
0 adalah dengan menghitung rata-rata rating dari semua domain proses. Dapat
dilihat bahwa rating tingkat kematangan 0 untuk proses pemeliharaan perangkat
lunak di Departemen TI PT XYZ adalah 87,86%. Karena nilai rating melewati
86%, maka berarti tingkat kematangan ini sudah tercapai sepenuhnya.
4.3.2 Tingkat Kematangan 1
Tabel berikut menyajikan ringkasan pencapaian praktek-praktek tingkat 1 untuk
tiap KPA, dengan menggunakan format tabel dari (Paquette, April, & Abran,
2006):
Tabel 4.20 Evaluasi Pencapaian Tingkat Kematangan 1
KPA Tabel
Referensi
Praktek
Tingkat 1
Evaluasi
Tingkat 1 %
Maintenance process focus Tabel 4.1 Pro1.1.1 L 68
Pro1.1.2 P 33
Maintenance process/service
definition Tabel 4.2
Pro2.1.1 P 33
Pro2.1.2 F 93
Maintenance training Tabel 4.3
Pro3.1.1 N 0
Pro3.1.2 N 0
Pro3.1.3 N 0
Maintenance process
performance Tabel 4.4
Pro4.1.1 L 68
Pro4.1.2 N 0
Maintenance innovation and
deployment Tabel 4.5
Pro5.1.1 P 33
Pro5.1.2 L 68
Pro5.1.3 L 68
Rating domain proses Process Management 38,67
Event/request management Tabel 4.6 Req1.1.1 F 93
Req1.1.2 F 93
Maintenance planning Tabel 4.7
Req2.1.1 F 93
Req2.1.2 F 93
Req2.1.3 F 93
Requests/software monitoring and Tabel 4.8 Req3.1.1 L 68
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 279: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/279.jpg)
261
Universitas Indonesia
KPA Tabel
Referensi
Praktek
Tingkat 1
Evaluasi
Tingkat 1 %
control
SLA and supplier agreements
management Tabel 4.9 Req4.1.1 F 93
Rating domain proses Event/Request Management 89,43
Predelivery and transition
services Tabel 4.10 Evo1.1.1 P 33
Operational support services Tabel 4.11 Evo2.1.1 F 93
Software evolution and correction
services Tabel 4.12 Evo3.1.1 F 93
Verification and validation Tabel 4.13 Evo4.1.1 F 93
Rating domain proses Evolution Engineering 78
Configuration and version
management Tabel 4.14 Sup1.1.1 P 33
Process, service and software
quality assurance Tabel 4.15 Sup2.1.1 N 0
Maintenance measurement and
analysis Tabel 4.16 Sup3.1.1 L 68
Causal analysis and problem
resolution Tabel 4.17 Sup4.1.1 P 33
Software rejuvenation, migration
and retirement Tabel 4.18
Sup5.1.1 L 68
Sup5.1.2 L 68
Rating domain proses Support to Evolution Engineering 45
Rating tingkat kematangan 1 64,96
Tabel 4.20 di atas menjabarkan penilaian untuk tiap-tiap praktek tingkat 1 di
Departemen TI PT XYZ. Kolom Praktek Tingkat 1 berisi nomor praktek untuk
tiap KPA yang dinilai. Kolom Evaluasi Tingkat 1 berisi penilaian berdasarkan
S3mAssess. Kolom “%” berisi nilai persentase rating (pencapaian) berdasarkan
kolom Evaluasi Tingkat 1 sesuai dengan S3mAssess.
Metode S3mAssess memberikan cara evaluasi bagi seorang penilai yang tidak
berpengalaman. Dalam penilaian tingkat 1 dan 2, untuk memfasilitasi perhitungan
persentase dan untuk mengurangi kemungkinan subjektivitas karena kurangnya
pengalaman si penilai (assessor), nilai 0% diberikan jika praktek tidak dilakukan
(Not Achieved, N dalam tabel). Nilai 33% diberikan jika praktek dilakukan
sebagian (Partially Achieved, P dalam tabel). Nilai 68% diberikan jika praktek
dilakukan sebagian besar (Largely Achieved, L dalam tabel). Nilai 93% diberikan
Tabel 4.20 Evaluasi Pencapaian Tingkat Kematangan 1 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 280: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/280.jpg)
262
Universitas Indonesia
jika praktek dilakukan sepenuhnya (Fully Achieved, F dalam tabel) (Zarour,
Alarifi, Abran, & Desharnais, 2012; Paquette, April, & Abran, 2006).
Cara perhitungan rating domain proses dan total rating tingkat kematangan 1
adalah sama dengan cara perhitungan tingkat 0. Dapat dilihat bahwa rating tingkat
kematangan 1 untuk proses pemeliharaan perangkat lunak di Departemen TI PT
XYZ adalah 64,96%. Karena nilai rating di bawah 86%, maka berarti tingkat
kematangan ini tidak sepenuhnya tercapai, melainkan baru tercapai sebagian
besar.
4.3.3 Tingkat Kematangan 2
Biarpun tingkat kematangan proses pemeliharaan perangkat lunak di Departemen
TI PT XYZ belum memenuhi sepenuhnya tingkat kematangan 1, informasi
mengenai pencapaian praktek-praktek di tingkat 2 tetap berguna untuk keperluan
perbaikan proses. Tabel berikut menyajikan ringkasan pencapaian praktek-praktek
tingkat 2 untuk tiap KPA, dengan menggunakan format tabel dari (Paquette,
April, & Abran, 2006):
Tabel 4.21 Evaluasi Pencapaian Tingkat Kematangan 2
KPA Tabel
Referensi
Praktek
Tingkat 2
Evaluasi
Tingkat 2 %
Maintenance process focus Tabel 4.1
Pro1.2.1 N 0
Pro1.2.2 N 0
Pro1.2.3 N 0
Pro1.2.4 N 0
Pro1.2.5 N 0
Pro1.2.6 L 68
Pro1.2.7 N 0
Pro1.2.8 N 0
Pro1.2.9 F 93
Pro1.2.10 N 0
Pro1.2.11 P 33
Maintenance process/service
definition Tabel 4.2
Pro2.2.1 N 0
Pro2.2.2 N 0
Pro2.2.3 L 68
Pro2.2.4 N 0
Maintenance training Tabel 4.3
Pro3.2.1 N 0
Pro3.2.2 N 0
Pro3.2.3 N 0
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 281: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/281.jpg)
263
Universitas Indonesia
KPA Tabel
Referensi
Praktek
Tingkat 2
Evaluasi
Tingkat 2 %
Pro3.2.4 N 0
Pro3.2.5 N 0
Pro3.2.6 N 0
Pro3.2.7 N 0
Pro3.2.8 N 0
Pro3.2.9 N 0
Pro3.2.10 N 0
Pro3.2.11 N 0
Pro3.2.12 N 0
Pro3.2.13 N 0
Maintenance process
performance Tabel 4.4
Pro4.2.1 P 33
Pro4.2.2 N 0
Pro4.2.3 F 93
Maintenance innovation and
deployment Tabel 4.5
Pro5.2.1 P 33
Pro5.2.2 N 0
Pro5.2.3 N 0
Rating domain proses Process Management 12,38
Event/request management Tabel 4.6
Req1.2.1 L 68
Req1.2.2 F 93
Req1.2.3 L 68
Req1.2.4 N 0
Maintenance planning Tabel 4.7
Req2.2.1 P 33
Req2.2.2 L 68
Req2.2.3 N 0
Req2.2.4 N 0
Req2.2.5 N 0
Req2.2.6 N 0
Req2.2.7 N 0
Req2.2.8 N 0
Req2.2.9 P 33
Req2.2.10 N 0
Req2.2.11 N 0
Req2.2.12 N 0
Req2.2.13 P 33
Req2.2.14 N 0
Req2.2.15 N 0
Req2.2.16 N 0
Req2.2.17 F 93
Req2.2.18 N 0
Req2.2.19 N 0
Req2.2.20 N 0
Requests/software monitoring and
control Tabel 4.8
Req3.2.1 P 33
Req3.2.2 L 68
Tabel 4.21 Evaluasi Pencapaian Tingkat Kematangan 2 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 282: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/282.jpg)
264
Universitas Indonesia
KPA Tabel
Referensi
Praktek
Tingkat 2
Evaluasi
Tingkat 2 %
Req3.2.3 N 0
Req3.2.4 F 93
Req3.2.5 L 68
Req3.2.6 P 33
SLA and supplier agreements
management Tabel 4.9
Req4.2.1 L 68
Req4.2.2 P 33
Req4.2.3 L 68
Req4.2.4 N 0
Req4.2.5 F 93
Req4.2.6 N 0
Req4.2.7 P 33
Req4.2.8 N 0
Req4.2.9 N 0
Req4.2.10 N 0
Req4.2.11 N 0
Req4.2.12 N 0
Req4.2.13 F 93
Rating domain proses Event/Request Management 27,26
Predelivery and transition
services Tabel 4.10
Evo1.2.1 N 0
Evo1.2.2 N 0
Evo1.2.3 N 0
Evo1.2.4 L 68
Evo1.2.5 L 68
Evo1.2.6 N 0
Evo1.2.7 N 0
Evo1.2.8 N 0
Evo1.2.9 N 0
Evo1.2.10 P 33
Evo1.2.11 P 33
Operational support services Tabel 4.11
Evo2.2.1 L 68
Evo2.2.2 F 93
Evo2.2.3 N 0
Evo2.2.4 N 0
Evo2.2.5 N 0
Evo2.2.6 F 93
Software evolution and correction
services Tabel 4.12
Evo3.2.1 P 33
Evo3.2.2 L 68
Evo3.2.3 P 33
Evo3.2.4 P 33
Evo3.2.5 L 68
Evo3.2.6 N 0
Evo3.2.7 N 0
Evo3.2.8 N 0
Tabel 4.21 Evaluasi Pencapaian Tingkat Kematangan 2 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 283: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/283.jpg)
265
Universitas Indonesia
KPA Tabel
Referensi
Praktek
Tingkat 2
Evaluasi
Tingkat 2 %
Evo3.2.9 N 0
Evo3.2.10 N 0
Evo3.2.11 P 33
Verification and validation Tabel 4.13
Evo4.2.1 N 0
Evo4.2.2 N 0
Evo4.2.3 N 0
Evo4.2.4 P 33
Evo4.2.5 N 0
Evo4.2.6 P 33
Evo4.2.7 N 0
Evo4.2.8 N 0
Rating domain proses Evolution Engineering 21,94
Configuration and version
management Tabel 4.14
Sup1.2.1 N 0
Sup1.2.2 N 0
Sup1.2.3 N 0
Sup1.2.4 N 0
Sup1.2.5 N 0
Sup1.2.6 N 0
Sup1.2.7 N 0
Sup1.2.8 N 0
Process, service and software
quality assurance Tabel 4.15
Sup2.2.1 N 0
Sup2.2.2 N 0
Sup2.2.3 N 0
Sup2.2.4 N 0
Sup2.2.5 N 0
Sup2.2.6 N 0
Sup2.2.7 N 0
Sup2.2.8 N 0
Sup2.2.9 N 0
Sup2.2.10 N 0
Sup2.2.11 N 0
Sup2.2.12 N 0
Sup2.2.13 N 0
Maintenance measurement and
analysis Tabel 4.16
Sup3.2.1 N 0
Sup3.2.2 N 0
Causal analysis and problem
resolution Tabel 4.17
Sup4.2.1 N 0
Sup4.2.2 N 0
Sup4.2.3 N 0
Sup4.2.4 N 0
Software rejuvenation, migration
and retirement Tabel 4.18
Sup5.2.1 N 0
Sup5.2.2 N 0
Sup5.2.3 N 0
Sup5.2.4 N 0
Tabel 4.21 Evaluasi Pencapaian Tingkat Kematangan 2 (sambungan) Tabel 4.21 Evaluasi Pencapaian Tingkat Kematangan 2 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 284: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/284.jpg)
266
Universitas Indonesia
KPA Tabel
Referensi
Praktek
Tingkat 2
Evaluasi
Tingkat 2 %
Sup5.2.5 N 0
Sup5.2.6 N 0
Sup5.2.7 N 0
Rating domain proses Support to Evolution Engineering 0
Rating tingkat kematangan 2 15,4
Tabel 4.21 di atas menjabarkan penilaian untuk tiap-tiap praktek tingkat 2 di
Departemen TI PT XYZ. Penjelasan kolom-kolom, pemberian nilai huruf dan
persentase rating tingkat 2 sudah dijelaskan di subbab 4.3.2 (Tingkat Kematangan
1). Cara perhitungan rating domain proses dan total rating tingkat kematangan 2
adalah sama dengan cara perhitungan tingkat 0 dan 1.
Dapat dilihat bahwa rating tingkat kematangan 2 untuk proses pemeliharaan
perangkat lunak di Departemen TI PT XYZ adalah 15,4%. Hal ini berarti tujuan
tingkat kematangan 2 tidak tercapai.
Jadi untuk pertanyaan penelitian yang pertama: “Bagaimana kondisi
kematangan proses pemeliharaan perangkat lunak di PT XYZ?” jawabannya
adalah saat ini proses pemeliharaan perangkat lunak di Departemen TI PT XYZ
berada di tingkat kematangan 0. Menurut Paquette, April, & Abran (2006) hal ini
berarti penerapan proses masih belum konsisten, tidak terkendali, dan akan
berdampak pada kualitas layanan kepada pelanggan.
Tabel 4.21 Evaluasi Pencapaian Tingkat Kematangan 2 (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 285: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/285.jpg)
267 Universitas Indonesia
BAB 5
REKOMENDASI PERBAIKAN PROSES PEMELIHARAAN
PERANGKAT LUNAK
Bab ini menjelaskan rekomendasi perbaikan proses pemeliharaan perangkat lunak
yang disusun berdasarkan hasil kajian dari Bab 4. Model acuan dalam perbaikan
proses pemeliharaan perangkat lunak di Departemen TI PT XYZ adalah model
IDEAL. Berikut adalah lima fase dalam model IDEAL yang dilaksanakan dalam
karya akhir ini:
5.1 Fase Initiating
Ini merupakan langkah awal dalam model IDEAL. Dalam fase ini, manajemen
senior dari organisasi pertama-tama memahami kebutuhan akan SPI, berkomitmen
terhadap program SPI, dan mendefinisikan konteks SPI (McFeely, 1996). Dalam
karya akhir ini, organisasi sudah disadarkan akan kebutuhan SPI di subbab 1.2.3
(Identifikasi Masalah).
5.2 Fase Diagnosing
Organisasi harus memahami baseline proses perangkat lunak saat ini agar dapat
mengembangkan rencana yang akan mencapai perubahan-perubahan bisnis yang
ditentukan dalam tujuan SPI organisasi. Aktivitas menentukan baseline yang
dilakukan di fase ini akan menyediakan informasi untuk proses perencanaan dan
prioritisasi SPI (McFeely, 1996).
Dalam karya akhir ini, fase ini sudah dilakukan di subbab 4.2 (Penjabaran Hasil
Kajian). Tingkat kematangan yang sudah tercapai adalah tingkat 0. Sesuai dengan
subbab 3.1 (Rancangan Penelitian), maka rekomendasi yang akan diberikan
adalah satu tingkat di atasnya. Berikut adalah daftar KPA yang tidak memenuhi
rating 86% untuk tingkat kematangan 1:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 286: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/286.jpg)
268
Universitas Indonesia
Gambar 5.1 Kesenjangan Rating KPA Saat Ini dan Target untuk Tingkat
Kematangan 1
Di Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa rating target untuk setiap KPA adalah 93%
untuk praktek-praktek tingkat kematangan 1. Nilai target bukan 100% karena
menggunakan target praktek-praktek adalah tercapai secara penuh (Fully
Achieved) yang nilai rating-nya adalah 93%. Jadi pada dasarnya rekomendasi
yang dibuat perlu memenuhi semua praktek-praktek untuk masing-masing KPA
pada tingkat kematangan 1. Tabel di bawah ini menunjukkan kondisi pencapaian
praktek-praktek tingkat 1 untuk KPA terpilih, dan jumlah kelemahannya:
Berikut adalah daftar praktek-praktek tingkat kematangan 1 yang tidak tercapai
sepenuhnya (Fully Achieved):
Tabel 5.1 Praktek-praktek Tingkat Kematangan 1 Yang Tidak Tercapai
Sepenuhnya
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Evaluasi
Tingkat 1 %
Pro1.1.1 Within the software maintenance organization,
improvement is carried out in an informal way. L 68
Pro1.1.2
Some individual improvement initiatives aim mostly
at improving technical aspects of software
maintenance processes.
P 33
Pro2.1.1 The maintenance processes/services are informal
and based on the experience of individuals. P 33
Pro3.1.1 Technical training in the software maintenance N 0
50,5
63
0
34
56,33
68
33 33
0
68
33
68
86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
0
20
40
60
80
100
Pro1 Pro2 Pro3 Pro4 Pro5 Req3 Evo1 Sup1 Sup2 Sup3 Sup4 Sup5
Rating (%) Target (%)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 287: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/287.jpg)
269
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Evaluasi
Tingkat 1 %
organization is provided when there is an urgent
need.
Pro3.1.2
Individual training initiatives are aimed mainly at
the technical aspects of software maintenance and
the products they support. A pairing process
appears where a senior staff member is assigned to
a junior employee as a mentor and to answer his or
her questions.
N 0
Pro3.1.3
The training plans for new engineers address
generic topics about management, processes, and
software maintenance activities.
N 0
Pro4.1.1
Some initiatives for measuring process, services, or
products are carried out by individuals who have an
interest in measurement.
L 68
Pro4.1.2 Some qualitative measures of maintenance
processes, services, and products are collected. N 0
Pro5.1.1
The maintenance organization informally evaluates
the benefits of its improvement and innovation
projects.
P 33
Pro5.1.2
Individual initiatives for improvement and
innovation target mainly the technical aspects of
software maintenance.
L 68
Pro5.1.3
Assessments of new processes, technologies,
methodologies, and tools for maintenance are
performed informally.
L 68
Req3.1.1 The software maintenance service/product tracking
and monitoring is carried out informally. L 68
Evo1.1.1
Pre-delivery and transition, within the software
maintenance organization, is carried out in an
informal way.
P 33
Sup1.1.1
The software maintenance organization unit does
not perform software configuration management
activities in a structured and coordinated manner.
P 33
Sup2.1.1 The maintenance organization performs quality
assurance activities informally. N 0
Sup3.1.1
Measurement and analysis, in the maintenance
organization is performed individually by each
manager.
L 68
Sup4.1.1
The maintenance organization recognizes the need
to have a problem resolution and causal analysis
process.
P 33
Sup5.1.1 In the software maintenance organization, L 68
Tabel 5.1 Praktek-praktek Tingkat Kematangan 1 Yang Tidak Tercapai
Sepenuhnya (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 288: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/288.jpg)
270
Universitas Indonesia
Nomor
Praktek
Teks Praktek
(April & Abran, 2008)
Evaluasi
Tingkat 1 %
rejuvenation is performed informally, during a
specific change, without any prior planning.
Sup5.1.2
Retirement of a feature or application is carried out
by leaving all software component infrastructures in
place and preventing its execution.
L 68
Tabel 5.1 menunjukkan ada 19 praktek untuk tingkat kematangan 1 yang tidak
mencapai rating 93% ke atas (tidak berhasil tercapai sepenuhnya/Fully Achieved).
Untuk kolom Evaluasi Tingkat 1 dan kolom %, nilai-nilainya dirujuk dari Tabel
4.20 (Evaluasi Pencapaian Tingkat Kematangan 1). Berarti agar semua KPA bisa
mencapai tingkat kematangan 1 (rating KPA 86% ke atas), maka perlu dibuat
rekomendasi agar tiap-tiap praktek bisa tercapai sepenuhnya (Fully Achieved).
Agar praktek-praktek bisa tercapai sepenuhnya, rekomendasi harus bisa mengatasi
semua kelemahan-kelemahan dalam praktek-praktek tersebut.
5.3 Fase Establishing
Pembuatan rencana tindakan strategis (strategic action plan) untuk SPI adalah
salah satu dari inisiatif paling penting dalam SPI – dan juga yang paling sering
diabaikan. Pada fase ini tim manajemen mengembangkan atau memperbaharui
sebuah rencana tindakan strategis SPI berdasarkan visi organisasi, rencana bisnis,
dan upaya-upaya perbaikan yang sudah pernah dilakukan, bersama dengan
temuan dari kegiatan baselining dari fase diagnosing (McFeely, 1996).
Berikut kelompok kelemahan dari praktek-praktek di Tabel 5.1 yang dibuat
berdasarkan kemiripannya.
Tabel 5.2 Kode dan Kategori Kelemahan Berdasarkan Kemiripan
Kode Kategori Kelemahan Kategori Kelemahan
ART Tidak ada artifak.
CI Configurable item.
DAT Data tidak cukup untuk digunakan.
PRC Praktek tidak dilakukan.
PRD Tidak ada prosedur.
Tabel 5.1 Praktek-praktek Tingkat Kematangan 1 Yang Tidak Tercapai
Sepenuhnya (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 289: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/289.jpg)
271
Universitas Indonesia
Kategori kelemahan dan kodenya digunakan untuk mengelompokkan kelemahan-
kelemahan yang sudah teridentifikasi. Berikut kelemahan-kelemahan pada
praktek-praktek tersebut di proses pemeliharaan perangkat lunak di PT XYZ saat
ini:
Tabel 5.3 Kelemahan-kelemahan yang Menyebabkan Tidak Tercapainya
Tingkat Kematangan 1
Tabel
Referensi
Nomor
Praktek Kelemahan
Kode
Kategori
Tabel 4.1
Pro1.1.1 Belum ada petunjuk pelaksanaannya. PRD
Pro1.1.2 Tujuan utamanya bukan aspek teknis. PRD
Tidak artifak pendukung. ART
Tabel 4.2 Pro2.1.1 Proses baru didefinisikan saat ada masalah. PRD
Tidak ada artifak pendukung. ART
Tabel 4.3
Pro3.1.1 Praktek tidak dilakukan. PRC
Pro3.1.2 Praktek tidak dilakukan. PRC
Pro3.1.3 Praktek tidak dilakukan. PRC
Tabel 4.4 Pro4.1.1
Hasil pengukuran tidak digunakan untuk
perbaikan proses. DAT
Tidak ada artifak pendukung. ART
Pro4.1.2 Hanya mengumpulkan PR. DAT
Tabel 4.5
Pro5.1.1 Tidak ada artifak pendukung. ART
Pro5.1.2 Tidak ada artifak pendukung. ART
Pro5.1.3 Tidak ada artifak pendukung. ART
Tabel 4.8 Req3.1.1 Tidak ada artifak pendukung. ART
Tabel 4.10 Evo1.1.1 Tidak ada artifak pendukung. ART
Tabel 4.14 Sup1.1.1
Dokumentasi SI tidak dianggap sebagai
configurable item. CI
Program pembuatan laporan tidak
dianggap sebagai configurable item. CI
Tidak ada artifak pendukung. ART
Tabel 4.15 Sup2.1.1 Praktek tidak dilakukan. PRC
Tabel 4.16 Sup3.1.1 Tidak ada artifak pendukung. ART
Tabel 4.17 Sup4.1.1 Tidak ada prosedur untuk analisis
penyebab masalah dan resolusi masalah. PRD
Tabel 4.18 Sup5.1.1 Tidak ada artifak pendukung. ART
Sup5.1.2 Tidak ada artifak pendukung. ART
Berdasarkan pengelompokan kelemahan di tabel Tabel 5.3 di atas, untuk analisis
Pareto, dilakukan pengurutan berdasarkan frekuensi kemunculan kelemahan, lalu
dihitung frekuensi kumulatif kemunculan kelemahan dan persentasenya. Berikut
hasilnya:
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 290: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/290.jpg)
272
Universitas Indonesia
Tabel 5.4 Frekuensi Kumulatif Kelemahan Per Kategori
Kode
Kategori
Frekuensi
Kelemahan
Frekuensi
Kumulatif
Persentase
Kumulatif (%)
ART 12 12 50,00
PRD 4 16 66,67
PRC 4 20 83,33
DAT 2 22 91,67
CI 2 24 100,00
Nilai frekuensi, frekuensi kumulatif, dan persentase kumulatif dari Tabel 5.4 di
atas kemudian digunakan untuk membuat diagram Pareto di bawah ini.
Gambar 5.2 Diagram Pareto Kelemahan Per Kategori
Dari Gambar 5.2 dapat dilihat proporsi kelemahan yang harus diatasi dalam
rekomendasi yang akan disusun. Untuk mengimplementasikan prinsip Pareto,
sedikit rekomendasi harus bisa mengatasi banyak kelemahan. Dengan menerapkan
aturan 80/20 dari prinsip Pareto, dipilih kategori-kategori kelemahan yang bersifat
critical few, yang persentase kumulatifnya di bawah garis batas 80%, yaitu ART
(tidak ada artifak) dan PRD (tidak ada prosedur). Dalam penerapan ini, kategori-
kategori kelemahan ART dan PRD persentase kumulatifnya adalah 66,67%,
sehingga artinya dengan menerapkan rekomendasi perbaikan untuk 2 kategori
kelemahan, dapat menyelesaikan 66,67% kelemahan.
12
4 4
2 2
50,00%
66,67%
83,33%
91,67%
100,00%
0%
80%
0
6
12
18
24
ART PRD PRC DAT CI
Frekuensi Kelemahan Persentase Kumulatif (%)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 291: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/291.jpg)
273
Universitas Indonesia
Rekomendasi perbaikan yang diberikan untuk kategori kelemahan yang terpilih
dapat dilihat dalam Tabel 5.5 berikut.
Tabel 5.5 Kategori Kelemahan Dipetakan Terhadap KPA
Pro1 Pro2 Pro3 Pro4 Pro5 Req3 Evo1 Sup1 Sup2 Sup3 Sup4 Sup5
ART × ×
× × × × ×
×
×
PRD × ×
×
PRC
×
×
DAT
×
CI
×
Keterangan: PRC, DAT, dan CI tidak diberikan rekomendasi perbaikan karena di luar batas 80%
dari prinsip Pareto.
Berdasarkan Tabel 5.5, dapat dilihat bahwa perlu disusun rekomendasi untuk
mengatasi kelemahan pada kategori kelemahan ART (tidak ada artifak) dan PRD
(tidak ada prosedur), untuk KPA yang terpilih berdasarkan penerapan prinsip
Pareto. Dalam Tabel 5.5 dapat dilihat bahwa untuk kategori kelemahan PRC,
DAT, dan CI, tidak disusun rekomendasinya, karena berdasarkan prinsip Pareto
ketiga kategori kelemahan ini merupakan trivial many.
5.3.1 Rekomendasi untuk Kategori Kelemahan ART (Tidak Ada Artifak)
Rekomendasi untuk kategori kelemahan ini bertujuan untuk menutupi kelemahan
tidak adanya artifak pendukung praktek-praktek dalam proses pemeliharaan
perangkat lunak saat ini. Berikut kelemahan dan rekomendasi yang diberikan:
Tabel 5.6 Kategori Kelemahan ART dan Rekomendasinya
Tabel
Referensi
Nomor
Praktek Kelemahan Rekomendasi
Tabel 4.1 Pro1.1.2
Tidak ada artifak
pendukung inisiatif
perbaikan aspek teknis
proses pemeliharaan
perangkat lunak.
Membuat:
1. Naming convention yang
digunakan untuk
pemeliharaan.
2. Daftar library, tool,
dokumentasi, script, dan
script yang digunakan untuk
pemeliharaan.
Tabel 4.2 Pro2.1.1
Tidak ada artifak
pendukung definisi
proses atau layanan
pemeliharaan perangkat
Membuat daftar proses
terdefinisi yang bisa diakses
oleh personil pemeliharaan
perangkat lunak.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 292: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/292.jpg)
274
Universitas Indonesia
Tabel
Referensi
Nomor
Praktek Kelemahan Rekomendasi
lunak.
Tabel 4.4 Pro4.1.1
Tidak ada artifak
pendukung pengukuran
proses, layanan, atau
produk yang dilakukan
berdasarkan inisiatif
pribadi.
Membuat dokumentasi hasil
pengukuran proses, layanan,
atau produk, yang nantinya
bisa disebarkan ke seluruh
personil pemelihara.
Tabel 4.5
Pro5.1.1
Tidak ada artifak
pendukung evaluasi
manfaat dari proyek
perbaikan dan inovasi.
Membuat dokumen
evaluasi/perbandingan
manfaat dari proyek
perbaikan dan inovasi.
Pro5.1.2
Tidak ada artifak
pendukung perbaikan
aspek teknis yang
dilakukan secara pribadi.
Membuat dokumen kegiatan
perbaikan aspek teknis
proses pemeliharaan.
Pro5.1.3
Tidak ada artifak
pendukung penilaian
proses, teknologi,
metodologi, dan tool
untuk pemeliharaan.
Membuat laporan penilaian
proses, teknologi, dan tool
untuk pemeliharaan.
Tabel 4.8 Req3.1.1
Tidak ada artifak
pendukung untuk
pelacakan dan
pemantauan layanan atau
produk.
Membuat laporan berkala
kegiatan pelacakan dan
pemantauan layanan atau
produk.
Tabel 4.10 Evo1.1.1
Tidak ada artifak
pendukung untuk
kegiatan predelivery and
transition.
Membuat:
1. Rencana dan laporan
berkala kegiatan predelivery
and transition.
2. Daftar proyek yang lagi
dalam tahap predelivery.
3. Daftar proyek yang akan
segera memasuki transition.
4. Checklist kegiatan
predelivery and transition.
Tabel 4.14 Sup1.1.1
Tidak ada artifak
pendukung kegiatan
configuration
management.
Membuat laporan
configuration management
yang berisi baseline
perangkat lunak saat ini.
Tabel 4.16 Sup3.1.1
Tidak ada artifak
pendukung kegiatan
pengukuran dan analisis
oleh manajer untuk tiket
selain CR.
Membuat laporan
pengukuran dan analisis
untuk tiket selain CR.
Tabel 5.6 Kategori Kelemahan ART dan Rekomendasinya (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 293: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/293.jpg)
275
Universitas Indonesia
Tabel
Referensi
Nomor
Praktek Kelemahan Rekomendasi
Tabel 4.18
Sup5.1.1
Tidak ada artifak
pendukung kegiatan
peremajaan
(rejuvenation).
Membuat:
1. Rencana peremajaan.
2. Laporan komponen yang
sudah diremajakan.
Sup5.1.2
Tidak ada artifak
pendukung kegiatan
memensiunkan
(retirement) perangkat
lunak.
Membuat:
1. Rencana untuk menilai
fitur atau perangkat lunak
yang sudah tidak digunakan
oleh pengguna, untuk
mengidentifikasi kandidat
untuk dipensiunkan.
2. Laporan fitur atau
perangkat lunak yang sudah
dipensiunkan, yang sudah
tidak bisa diakses lagi, tapi
kode sumbernya tidak
dihapus.
Dengan menerapkan rekomendasi dari Tabel 5.6 di atas, diharapkan semua
kelemahan praktek-praktek dengan kategori kelemahan ART dapat ditangani.
5.3.2 Rekomendasi untuk Kategori Kelemahan PRD (Tidak ada Prosedur)
Rekomendasi untuk kategori kelemahan ini bertujuan untuk menutupi kelemahan
tidak adanya prosedur untuk praktek-praktek dalam proses pemeliharaan
perangkat lunak saat ini. Berikut kelemahan dan rekomendasi yang diberikan:
Tabel 5.7 Kategori Kelemahan PRD dan Rekomendasinya
Tabel
Referensi
Nomor
Praktek Kelemahan Rekomendasi
Tabel 4.1
Pro1.1.1 Belum ada petunjuk
pelaksanaannya.
Membuat petunjuk
pelaksanaan program kerja
pengenalan metodologi
Scrum.
Pro1.1.2 Tujuan utamanya bukan
aspek teknis.
Membuat prosedur untuk
mengatur perbaikan aspek
teknis proses pemeliharaan
perangkat lunak.
Tabel 4.2 Pro2.1.1 Proses baru didefinisikan
saat ada masalah.
Membuat prosedur untuk
mendefinisikan proses
pemeliharaan perangkat
Tabel 5.6 Kategori Kelemahan ART dan Rekomendasinya (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 294: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/294.jpg)
276
Universitas Indonesia
Tabel
Referensi
Nomor
Praktek Kelemahan Rekomendasi
lunak, sehingga tidak perlu
menunggu terjadi masalah.
Tabel 4.17 Sup4.1.1
Tidak ada prosedur untuk
analisis penyebab
masalah dan resolusi
masalah.
Membuat prosedur untuk
analisis penyebab masalah
dan resolusi masalah, di
mana penyebab masalah
dan resolusinya dicatat
dalam suatu gudang
informasi yang bisa diakses
oleh semua personil
pemeliharaan.
Dengan menerapkan rekomendasi dari Tabel 5.7 di atas, diharapkan semua
kelemahan praktek-praktek dengan kategori kelemahan PRD dapat ditangani.
5.3.3 Validasi Rekomendasi
Dari rekomendasi Tabel 5.6 dan Tabel 5.7 yang dihasilkan, dilakukan validasi
dengan Kepala Departemen TI untuk mengetahui rekomendasi mana yang
diterima dan mana yang ditolak. Berikut adalah hasil validasi rekomendasi:
Tabel 5.8 Validasi Rekomendasi dengan Kepala Departemen
Kode
Kategori
Pengelompokan
Rekomendasi Komentar
ART
Membuat dokumen-dokumen
untuk merencanakan dan
merekam kegiatan yang
berkaitan dengan praktek-
praktek.
OK. Perlu koordinasi antara Seksi
Application Development dengan
Seksi Business Analyst untuk
pembagian tugas. Dilakukan
bertahap.
PRD
Membuat daftar proses
terdefinisi yang bisa diakses
oleh personil pemeliharaan
perangkat lunak.
OK. Perlu dibuat contoh dokumen
prosedur-prosedur yang
direkomendasikan tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa semua rekomendasi perbaikan diterima oleh Kepala
Departemen TI.
Tabel 5.7 Kategori Kelemahan PRD dan Rekomendasinya (sambungan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 295: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/295.jpg)
277
Universitas Indonesia
5.4 Fase Acting
Dalam fase ini perbaikan-perbaikan dikembangkan, dipraktekkan, dan
diimplementasikan di seluruh organisasi. Berbagai perbaikan-perbaikan yang
sudah dikembangkan sudah lengkap dan nilainya dibuktikan kepada organisasi
dengan merintisnya (McFeely, 1996). Fase ini tidak termasuk ke dalam lingkup
pengerjaan karya akhir ini. Asumsi karya akhir ini adalah rekomendasi yang
sudah diterima di subbab 5.3 (Fase Establishing) semuanya akan dilakukan.
Dampak jika semua rekomendasi yang sudah diterima tersebut dilakukan adalah
sebagai berikut:
Tabel 5.9 Dampak Rekomendasi Terhadap Kelemahan Pada Praktek-
praktek di Tingkat Kematangan 1
KPA Kelemahan Kelemahan
Diatasi
Kelemahan
Diatasi (%)
Maintenance Process Focus (Pro1) 3 3 100,00%
Maintenance Process/Service
Definition (Pro2) 2 2 100,00%
Maintenance Training (Pro3) 3 0 0,00%
Maintenance Process Performance
(Pro4) 3 1 33,33%
Maintenance Innovation and
Deployment (Pro5) 3 3 100,00%
Request/Software Monitoring and
Control (Req3) 1 1 100,00%
Predelivery and Transition Services
(Evo1) 1 1 100,00%
Configuration and Version
Management (Sup1) 3 1 33,33%
Process, Service, and Software
Quality Assurance (Sup2) 1 0 0,00%
Maintenance Measurement and
Analysis (Sup3) 1 1 100,00%
Causal Analysis and Problem
Resolution (Sup4) 1 1 100,00%
Software Rejuvenation, Migration,
and Retirement (Sup5) 2 2 100,00%
Jadi dapat disimpulkan bahwa jika semua rekomendasi yang sudah divalidasi
tersebut diterapkan, maka semua KPA yang 100% kelemahannya sudah diatasi
akan mencapai tingkat kematangan 1, yaitu: Pro1, Pro2, Pro5, Req3, Evo1, Sup3,
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 296: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/296.jpg)
278
Universitas Indonesia
Sup4, dan Sup5. Ini juga berarti tetap ada KPA yang tertinggal pada tingkat
kematangan 0, yaitu: Pro3, Pro4, Sup1, dan Sup2.
5.5 Fase Leveraging
Setelah organisasi menyelesaikan satu siklus dari IDEAL, perlu untuk meninjau
apa yang terjadi dalam siklus tersebut dan bersiap-siap untuk siklus berikutnya
dari model ini. Daripada masuk ulang melalui fase initiating di siklus berikutnya,
dengan melakukan aktivitas fase leveraging ini, fase berikutnya yang akan
dimasuki adalah fase diagnosing. Fase ini, selain merupakan persiapan untuk
siklus berikutnya, memberikan kesempatan untuk menyesuaikan (tune up) proses
SPI sebelum dimulai lagi. Kemungkinan ada permulaan yang salah saat memulai
siklus sebelumnya, ada yang tidak dilakukan, aktivitas-aktivitas yang semestinya
dilakukan di siklus sebelumnya. Karena manajemen sudah terus melacak
pelajaran yang dipelajari (lesson learned) dari tiap aktivitas SPI sebelumnya,
sekarang manajemen bisa menerapkannya saat fase leveraging untuk membuat
proses SPI bisa bekerja lebih baik untuk siklus berikutnya (McFeely, 1996). Fase
ini tidak masuk ke dalam lingkup pengerjaan karya akhir ini.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 297: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/297.jpg)
279 Universitas Indonesia
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran yang diperoleh dari penelitian ini.
Penelitian ini sudah menghasilkan rating tingkat kematangan proses pemeliharaan
perangkat lunak di Departemen TI PT XYZ. Setelah rating tingkat kematangan
dibuat, maka masukan manajemen untuk pemilihan KPA yang akan diperbaiki
diperoleh. Setelah itu rekomendasi perbaikan proses pemeliharaan perangkat
lunak dihasilkan untuk memperbaiki KPA terpilih tersebut.
6.1 Kesimpulan
Berikut butir-butir kesimpulan yang diambil dari penelitian ini.
a. Organisasi menyadari adanya keperluan untuk perbaikan proses perangkat
lunak (SPI) karena adanya target pemeliharaan perangkat lunak yang tidak
tercapai.
b. S3m dipilih sebagai model referensi karena khusus untuk pemeliharaan
perangkat lunak.
c. Karena organisasi belum pernah melakukan penilaian serupa sebelumnya,
maka organisasi memilih untuk melakukan penilaian untuk semua KPA
dalam S3m.
d. Hasil kajian terhadap semua KPA dalam S3m memperoleh tingkat
kematangan organisasi, yaitu tingkat kematangan 0. Tingkat kematangan ini
berarti penerapan proses pemeliharaan perangkat lunak masih belum
konsisten, tidak terkendali, dan akan berdampak pada kualitas layanan
kepada pelanggan. Hal ini mengonfirmasi masalah tidak tercapainya target
pemeliharaan perangkat lunak oleh organisasi.
e. Kelemahan-kelemahan dalam praktek-praktek pada KPA yang tidak
mencapai tingkat kematangan 1 dapat dikelompokkan dalam 5 kategori,
yaitu: tidak ada artifak, configurable item, data tidak cukup untuk
digunakan, praktek tidak dilakukan, dan tidak ada prosedur.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 298: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/298.jpg)
280
Universitas Indonesia
f. Dengan melakukan analisis Pareto, kategori kelemahan yang merupakan
critical few adalah: tidak ada artifak dan tidak ada prosedur. Kedua kategori
ini kemudian dibuatkan rekomendasi untuk mengatasi kelemahannya.
g. Rekomendasi diajukan kepada Kepala Departemen untuk validasi. Hasilnya
adalah semua rekomendasi diterima.
h. Jika semua rekomendasi dilaksanakan, maka KPA yang masih tertinggal
pada tingkat kematangan 0 adalah Pro3, Pro4, Sup1, dan Sup2.
6.2 Saran
Untuk perbaikan proses pemeliharaan perangkat lunak berikutnya di Departemen
TI PT XYZ, peneliti memberikan saran-saran berikut:
a. Agar Departemen TI PT XYZ benar-benar melakukan rekomendasi
perbaikan proses, sehingga akar masalah awal yang diidentifikasi bisa
dikurangi atau dieliminasi.
b. Agar melakukan penilaian berkala terhadap KPA pemeliharaan perangkat
lunak berdasarkan model S3m. Hal ini disarankan agar progres perbaikan
dapat dilacak, sehingga manfaat awal yang diperoleh tidak hilang.
c. Agar KPA yang tertinggal pada tingkat kematangan 0 untuk selanjutnya
juga dibuatkan rencana perbaikannya agar bisa mencapai tingkat 1 juga.
d. Setelah tingkat kematangan yang ditargetkan di karya akhir ini tercapai
(tingkat 1), agar dilanjutkan ke tingkat berikutnya (tingkat 2), sehingga
manfaat yang diperoleh dari inisiatif SPI bisa menjadi lebih besar bagi
organisasi, supaya dapat lebih membantu pencapaian visi dan misi
perusahaan.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 299: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/299.jpg)
281 Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Andersson, C., & Runeson, P. (2007). A Replicated Quantitative Analysis of Fault
Distributions in Complex Software Systems. IEEE Transactions on
Software Engineering, 33(5), 273-286.
April, A., & Abran, A. (2008). Software Maintenance Management: Evaluation
and Continuous Improvement. Hoboken, NJ, USA: John Wiley & Sons.
April, A., & Abran, A. (2009). A Software Maintenance Maturity Model (S3M):
Measurement Practices at Maturity Levels 3 and 4. Electronic Notes in
Theoretical Computer Science, 233, 73-87.
April, A., Hayes, J. H., Abran, A., & Dumke, R. (2005, Mei 23). Software
Maintenance Maturity Model (SMmm): The software maintenance process
model. Journal of Software Maintenance and Evolution: Research and
Practice, 17(3), 197-223.
Cahyadi, A. H. (2015). Evaluasi dan Perbaikan Proses Pengembangan Perangkat
Lunak Menggunakan Kerangka Kerja CMMI-DEV dan Scrum: Studi
Kasus PT. Gemawidia Solusi Komputer. Fakultas Ilmu Komputer,
Magister Teknologi Informasi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Chan, T. (2000). Beyond Productivity in Software Maintenance: Factors Affecting
Lead Time in Servicing Users' Requests. International Conference on
Software Maintenance (hal. 228-235). San Jose: IEEE.
Chrissis, M. B., Konrad, M., & Shrum, S. (2011). CMMI for Development:
Guidelines for Process Integration and Product Improvement (3rd ed.).
Upper Saddle River, New Jersey, USA: Addison-Wesley.
CMMI Product Team. (2006, Agustus). CMMI for Development, Version 1.2.
Dipetik Mei 7, 2017, dari SEI CMU Digital Library:
https://www.sei.cmu.edu/reports/06tr008.pdf
CMMI Product Team. (2010, November). CMMI for Development, Version 1.3.
Dipetik Oktober 8, 2015, dari SEI CMU Digital Library:
https://www.sei.cmu.edu/reports/10tr033.pdf
de Vasconcelos, A. M., de la Vara, J. L., Sánchez, J., & Pastor, Ó. (2012).
Towards CMMI-Compliant Business Process-Driven Requirements
Engineering. 8th International Conference on the Quality of Information
and Communications Technology (QUATIC) (hal. 193-198). Lisbon,
Portugal: IEEE.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 300: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/300.jpg)
282
Universitas Indonesia
Edelstein, D. V. (1993). Report on the IEEE STD 1219 - 1993 - Standard for
Software Maintenance. SIGSOFT Software Engineering Notes, 18(4), 94-
95.
Grubb, P., & Takang, A. A. (2003). Software Maintenance: Concepts and
Practice (2nd ed.). River Edge, NJ, USA: World Scientific.
IEEE Computer Society. (2014, Januari 17). Guide to the Software Engineering
Body of Knowledge, Version 3.0. (P. Bourque, & R. E. Fairley, Penyunt.)
Dipetik Februari 13, 2017, dari IEEE Computer Society:
https://www.computer.org/web/swebok/v3
Iqbal, M., & Rizwan, M. (2009). Application of 80/20 Rule in Software
Engineering Waterfall Model. 2009 International Conference on
Information and Communication Technologies (hal. 223-228). Karachi,
Pakistan: IEEE.
ISO/IEEE. (2006, Mei 19). ISO/IEC 14764:2006 - Software Engineering —
Software Life Cycle Processes — Maintenance. Dipetik Februari 21, 2017,
dari IEEE Xplore:
http://ieeexplore.ieee.org/servlet/opac?punumber=11168
Jung, H.-W., & Goldenson, D. R. (2009). Evaluating the relationship between
process improvement and schedule deviation in software maintenance.
Information and Software Technology, 51(2), 351-361.
Kneuper, R. (2009). CMMI: Improving Software and Systems Development
Processes Using Capability Maturity Model Integration (CMMI-DEV) (1st
ed.). Santa Barbara, California, USA: Rocky Nook.
McFeely, B. (1996, Februari). IDEAL: A User's Guide for Software Process
Improvement. Dipetik April 13, 2017, dari SEI CMU Digital Library:
https://resources.sei.cmu.edu/library/asset-view.cfm?assetID=12449
O'Regan, G. (2011). Introduction to Software Process Improvement. London, UK:
Springer.
Paquette, D.-A., April, A., & Abran, A. (2006). Assessment results using the
Software Maintenance Maturity Model (S3m). 16th International
Workshop on Software Measurement (IWSM-MetriKon) (hal. 147-160).
Postdam: Shaker Verlag.
Phillips, M. (2007). CMMI V1.2: What Has Changed and Why. The Journal of
Defense Software Engineering, 4-7.
Pressman, R. S. (2010). Software Engineering: A Practitioner's Approach (7th
ed.). Crawfordsville, IN, USA: McGraw-Hill.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 301: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/301.jpg)
283
Universitas Indonesia
PT XYZ. (2012, Juli 16). Struktur Organisasi Information Technology (IT)
Department. SK No. 029/SK/DIR/VII/2012. Jakarta Selatan, DKI Jakarta,
Indonesia: PT XYZ.
Ren, Y. C., Xing, T., Liu, Z., & Chen, X. (2011). Software Maintenance Process
Model and Contrastive Analysis. International Conference on Information
Management, Innovation Management and Industrial Engineering (ICII).
3, hal. 169-172. Shenzhen, China: IEEE.
Sneed, H. M., & Brössler, P. (2003). Critical Success Factors in Software
Maintenance: A Case Study. International Conference on Software
Maintenance (ICSM) (hal. 190-198). Amsterdam, Netherlands: IEEE.
Sommerville, I. (2011). Software Engineering (9th ed.). Boston, MA, USA:
Addison-Wesley.
Unterkalmsteiner, M., Gorschek, T., Islam, A. M., Cheng, C. K., Permadi, R. B.,
& Feldt, R. (2012). Evaluation and Measurement of Software Process
Improvement—A Systematic Literature Review. IEEE Transactions on
Software Engineering, 38(2), 398-424.
Zarour, M., Alarifi, A., Abran, A., & Desharnais, J.-M. (2012). Evaluating the
Assessment Method of the Software Maintenance Maturity Model. 2012
International Conference on Information Technology and e-Services (hal.
1-8). Sousse, Tunisia: IEEE.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 302: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/302.jpg)
284
Universitas Indonesia
LAMPIRAN
Lampiran A. Transkrip Wawancara Awal
Tanggal : 7 Februari 2017
Tempat : Ruang Kepala Departemen TI
Narasumber : Bapak RK (Kepala Departemen TI)
Masa Kerja : 14 tahun
Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan latar belakang pembuatan SI core
insurance Sistem Informasi Asuransi Umum.
P-1 : Selamat sore, Pak RK. Saya ada beberapa pertanyaan untuk tujuan
penelitian Karya Akhir. Bapak RK adalah Manajer IT di PT XYZ.
Kita mulai dari pertanyaan nomor satu, Pak. Dulu Sistem Informasi
Asuransi Umum dibuat, tujuannya apa Pak?
J-1 : Tujuannya itu adalah untuk membuat satu aplikasi yang terintegrasi untuk
sistem core asuransi, yang terintegrasi antara marketing, underwriting,
terus claim, finance, dan accounting. Itu tujuannya. Dulu sudah ada
sistemnya, cuma kita upgrade supaya juga, dulu client-server application,
waktu Sistem Informasi Asuransi Umum dibuat itu kita mau beralih ke
web-based application. Begitu, tujuannya itu.
P-2 : Berarti sebelumnya sudah ada tapi berbasis web.
J-2 : Belum berbasis web dan belum seluruhnya terintegrasi. Masih modular,
begitu.
P-3 : OK, belum terintegrasi. Berarti tidak terintegrasinya itu adalah suatu
masalah, begitu? Kita ingin … integrasi itu sebetulnya apa yang
dicapai?
J-3 : Contohnya dulu kalau accounting system itu berbeda. Jadi setiap, kalau
tidak salah setiap hari itu ada proses pemindahan antara core system dan
accounting system. Jadi tidak terintegrasi. Dia harus ada batch processing
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 303: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/303.jpg)
285
Universitas Indonesia
antara dua sistem ini. Itu salah satunya. Terus, dulu juga karena belum
online seluruh cabang, itu harus ada batch processing juga mengambil dari
data-data cabang, kemudian mengakumulasi, mengompilasi di server yang
pusat setiap sebulan sekali. Itu juga kan data-datanya telat, jadi kita tidak
bisa tahu misalnya produksi cabang, yang seperti sekarang langsung pada
saat ini juga kita bisa tahu, datanya belum terintegrasi secara in one place,
begitu.
P-4 : Berarti salah satu permasalahan yang mau dipecahkan itu adalah
dulu data produksi itu tidak bisa langsung diketahui, begitu?
J-4 : Iya.
P-5 : Harus diproses batch-nya?
J-5 : Jadi kan island. Masing-masing cabang punya server sendiri-sendiri.
Kalau dulu, lain server, biarpun bisa sebenarnya di pusat. Cuma kan
network dulu juga susah. Masing-masing cabang punya server masing-
masing, kemudian baru ditarik setiap ada, setiap beberapa, apa namanya,
ada interval lah. Saya lupa, dulu dua minggu sekali apa sebulan sekali.
Buat direkonsiliasi di pusat, begitu.
P-6 : Berarti salah satunya juga yang mengurangi pekerjaan karyawannya
yang harus rekonsiliasi itu di perusahaan?
J-6 : Iya, iya.
P-7 : Baik. Itu untuk masalah yang dihadapi sistem sebelum Sistem
Informasi Asuransi Umum. Berikutnya adalah, tentunya Sistem
Informasi Asuransi Umum itu dibuat bukan hanya untuk mengatasi
sebuah permasalahan saja. Pasti dia ada kepingin menggapai sebuah
opportunity bisnis, business opportunity yang ingin dicapai. Sesuatu
yang dengan sistem sebelumnya belum bisa.
Lampiran A. Transkrip Wawancara Awal (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 304: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/304.jpg)
286
Universitas Indonesia
J-8 : Sekarang bisa.
P-9 : Tapi setelah ada sistem ini bisa, tapi bukan mengatasi permasalahan,
mau menggapai business opportunity. Itu, seperti itu apa saja?
J-9 : Contohnya salah satu itu dulu kita nggak bisa, ini menurut cerita manajer
IT yang dulu ya, kita nggak bisa provide B2B, apa namanya, Business to
Business secara gampang. Maksudnya secara gampang, secara ter-
integrated gitu. Jadi salah satu tantangan bisnisnya itu kita mau connect ke
misalnya partner kita leasing company gitu. Leasing company itu mau
mengirimkan datanya lewat satu pintu, kemudian menyebar ke seluruh
cabangnya. Dulu itu kita nggak bisa karena kan sistemnya island-island.
Bisa sebenarnya, cuma membutuhkan waktu, effort dan yang cukup besar.
Kalau sekarang kan kita bisa gitu. Upload di sistem, di pusat, langsung
semua cabang langsung dapat. Itu salah satu keunggulannya sih. Dan
business opportunities yang dapat. Karena itu kita entry juga tidak usah
entry, karena datanya sudah di-feed oleh partner asuransi kita. Kemudian
semua apa namanya, prosedur juga sudah kita lakukan di sistem.
Kemudian tinggal cabang-cabang print.
P-10 : OK.
J-10 : Itu salah satunya.
P-11 : Salah satunya. Selain itu masih ada lagi, Pak? Yang utama gitu, yang
paling …
J-11 : Salah satunya juga, kalau dulu kita belum ada workflow ya namanya.
P-12 : Workflow?
J-12 : Di sistem ini kita juga implementasi workflow. Contohnya marketing
entry, kemudian dengan parameter tertentu dia bisa di-approve oleh kantor
cabang itu sendiri, atau langsung butuh approval di kantor pusat. Jadi ada
Lampiran A. Transkrip Wawancara Awal (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 305: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/305.jpg)
287
Universitas Indonesia
semacam workflow-nya lah gitu. Untuk workflow dan limit-limit tertentu
masing-masing dulu tidak ada, hanya data entry saja. Jadi kita
implementasi di Sistem Informasi Asuransi Umum juga.
P-13 : Oh, berarti dulu itu pembuatan polis …
J-13 : Mereka approval-nya harus manual dulu.
P-14 : OK.
J-14 : Manual di kertas dulu, setelah polisnya OK jadi, baru di-entry.
P-15 : Oh OK.
J-15 : Kalau sekarang dilakukan, di-entry dulu, approval juga di sini.
P-16 : Baik. Berarti pertanyaan itu terjawab. Berikutnya adalah apakah
sejauh ini tujuan-tujuan tersebut, yang tadi Bapak sebutkan …
J-16 : Iya.
P-17 : Tujuan awal itu tercapai? Tadi salah satunya adalah integrasi semua
cabang.
J-17 : Iya, itu tercapai.
P-18 : Tercapai.
J-18 : Kemudian kita juga lebih mudah integrasi dengan business partner kita.
P-19 : B2B tadi.
J-19 : Tercapai karena teknologinya lebih baru kan? Karena yang dulu juga agak
lama, sekarang lebih baru. Tercapai. Ya, pasti kalau dibilang tercapai
100%, nggak, nggak, apa ya, pasti ada room for improvement lah, room for
improvement. Justru sistem ini sekarang yang kita lakukan selalu ada room
for improvement kita.
Lampiran A. Transkrip Wawancara Awal (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 306: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/306.jpg)
288
Universitas Indonesia
P-20 : OK. Nah, yang room for improvement itu contohnya yang mana ya
Pak? Berarti kan ada sesuatu yang seharusnya masih bisa kita capai
dengan Sistem Informasi Asuransi Umum sekarang ini, tetapi kita
belum, atau entah alasan apapun.
J-20 : Ya, seiring kemajuan teknologi pasti kan selalu ada room for improvement,
ya?
P-21 : Iya.
J-21 : Room for improvement. Jadi, sekarang juga kita melihat teknologinya
kalau dulu lima tahun, sepuluh tahun lalu belum ada tablet, contohnya
begitu. Sekarang orang nggak hanya duduk di komputer saja, entry mau
jalan-jalan lewat bisa misalnya survei lewat tablet, gitu. Jadi, jadi dia
nggak usah bawa PC atau nggak bawa laptop, dia hanya khusus bawa
tablet kemudian bisa berinteraksi dengan customer atau interaksi dengan
apa namanya, business partner. Nah, itu tujuan seperti itu yang kita mau
improve. Jadi mobility-lah, mobility, mobility-nya itu yang kita mau
improve. Juga usability dari sistem ini kita mau tingkatkan terus supaya
lebih mudah, lebih mudah, gitu. Contohnya kita mau upgrade UI kita yang
sudah, UI itu user interface, supaya lebih mudah lagi buat pengguna,
dengan menggunakan teknologi-teknologi yang baru, gitu.
P-22 : OK, itu contoh improvement yang bisa kita lakukan ya Pak ya?
J-22 : Iya.
P-23 : Nah, sekarang ini, sebelumnya kita sudah pernah diskusi tentang
masalah utama yang dihadapi …
J-23 : OK.
P-24 : Organisasi yang berkaitan dengan jadwal …
J-24 : Nah iya itu.
Lampiran A. Transkrip Wawancara Awal (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 307: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/307.jpg)
289
Universitas Indonesia
P-25 : Proyek …
J-25 : Karena room buat improvement itu kan ada banyak ya.
P-26 : Iya.
J-26 : Justru itu ada banyak, kemudian kita juga punya banyak input-an dari
user-user. Itu create semacam backlog lah, kasarnya gitu, backlog. Jadi
kita butuh improvement yang banyak dan cepat untuk backlog-nya. Kita
selama ini mengerjakan sesuai dengan kemampuan kita dan standar
framework yang saya bilang standar, standar framework gitu aja yang
seperti, ada permintaan kemudian kita masukkan dalam list, kemudian kita
kerjakan sesuai dengan format SDLC lah, standard software life …
development cycle, gitu. Kita merasa ini kita kurang, kurang apa ya
namanya, kurang cepat dan kurang, kurang agile lah kalau dibilang
sekarang itu. Kurang agile untuk dengan perubahan. Karena seiring
perubahan itu, setiap perubahan pasti juga, apa namanya, nggak 100% itu
kita tahu dari awal perubahan apa yang kita harus perbuat, problem-nya
salah satunya itu. Jadi misalnya kita mau bikin A nih, feature A gitu. Nah
feature A itu kita belum tahu 100% feature A ini maunya seperti apa. Di
tengah-tengah jalan bisa berubah. Kita sudah develop 20%, 30%, eh tiba-
tiba “kayaknya nggak begini nih feature yang kita mau”. Untuk user kita
mesti ubah, gitu. Nah, sudah gitu ditambah lagi dengan banyaknya feature-
feature request yang ada. Kita agak kesulitan untuk me-manage itu dan
untuk segampang itu berubah di tengah jalan, untuk, untuk apa namanya,
memfasilitasi request-request itu.
P-27 : OK. Jadi itu salah satu permasalahan yang dihadapi.
J-27 : Iya.
P-28 : Kita kurang agile, gitu?
J-28 : Ya kurang cepat dan kurang ini dengan perubahan lah, gitu.
Lampiran A. Transkrip Wawancara Awal (lanjutan) Lampiran A. Transkrip Wawancara Awal (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 308: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/308.jpg)
290
Universitas Indonesia
P-29 : OK, jadi kalau misalnya dari user kita mengajukan permintaan terus
kita mau, biasanya kan kalau dalam tahap Software Development Life
Cycle itu ada requirement gathering …
J-29 : Iya requirement gathering …
P-30 : Baru nanti ya coding-nya …
J-30 : Coding.
P-31 : Baru setelah itu diujikan lagi ke user untuk validasi, seperti itu?
Selama ini kita kurang di bagian situ ya Pak?
J-31 : Iya.
P-32 : Kalau di bagian progress-nya itu sendiri, Pak? Soalnya kalau misalnya
Manajer Marketing kan kadang-kadang mau nanya tuh ... “yang B2B
ini sudah sampai mana ya?”
J-32 : Nah itu juga kita agak kurang dalam dokumentasi yang itu karena kita
nggak punya tools … ya kita punya semacam Excel tools gitu tapi kita
satu nggak punya tools untuk yang collaboration lah gitu. Nggak punya
framework untuk collaboration untuk … update status ini sendiri hanya
dilakukan oleh satu orang Project Manager-nya. Kemudian kalau Project
Manager-nya lupa update, ya nggak ke-update itu statusnya semua, gitu.
Jadi update secara berkala, dan tidak dilakukan berkalanya secara cepat
untuk update status. Nah itu problem justru kita. Kadang-kadang backlog
itu lupa sampai kelamaan lah, kasarnya.
P-33 : OK itu tentang masalah backlog ya Pak ya. Kalau boleh diklarifikasi,
Pak, sebetulnya yang bertugas sebagai Project Manager di
Departemen IT di sini siapa Pak?
Lampiran A. Transkrip Wawancara Awal (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 309: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/309.jpg)
291
Universitas Indonesia
J-33 : Sekarang kita, sebenarnya nggak ada PMO murni, Project Management
Office murni, tapi sekarang tanggung jawabnya yang handle project ini
adalah, yang list project itu ada di Business Analyst.
P-34 : OK, di bagian Business Analyst ya Pak. OK Pak, kayaknya itu aja
dulu.
J-34 : Cukup?
P-35 : Untuk saat ini. Terima kasih Pak atas klarifikasinya.
J-35 : Iya, terima kasih kembali.
Lampiran A. Transkrip Wawancara Awal (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 310: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/310.jpg)
292
Universitas Indonesia
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah
Tanggal : 16 Februari 2017
Tempat : Ruang Kepala Departemen TI
Narasumber : Bapak RK (Kepala Departemen TI)
Masa Kerja : 14 tahun
Wawancara ini bertujuan untuk mencari tahu:
1. Sejauh apa PT XYZ bergantung pada SI/TI.
2. Pengaruh kegiatan software maintenance pada bisnis PT XYZ.
3. Harapan manajemen terhadap kegiatan software maintenance.
4. Realita kegiatan software maintenance.
5. Akar permasalahan yang mempengaruhi kegiatan software maintenance.
P-1 : OK, selamat sore Bapak RK. Kita melanjutkan tentang wawancara
topik karya akhir saya, Software Process Improvement untuk PT XYZ.
J-1 : OK.
P-2 : OK Pak, kita langsung aja Pak, ke pertanyaan pertama Pak. PT XYZ
sejauh apa ketergantungannya terhadap SI atau TI?
J-2 : Sejak diberlakukannya Sistem Informasi Teknologi yang baru di 2005-an
gitu, PT XYZ sudah sangat sekali tergantung Sistem Informasi ini yang
kita namakan Sistem Informasi Asuransi Umum. Jadi semua transaksi
sudah tercatat secara sistematis di Sistem Informasi ini, dan tidak ada
informasi yang dicatat secara manual. Maksudnya dengan Excel atau
dengan apapun, semuanya udah dalam sistem. Jadi kalau ditanya
tergantung apa tidak, ya sangat tergantung lah.
P-3 : Sangat tergantung, Pak. Ini pertanyaan kalau-kalau saja Pak, kalau
Sistem Informasi Asuransi Umum kita tidak bisa diakses, katakanlah
matilah ini, Sistem Informasi Asuransi Umumnya.
J-3 : Mati.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 311: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/311.jpg)
293
Universitas Indonesia
P-4 : Dampaknya itu kira-kira apa?
J-4 : Dampaknya ya pasti tidak bisa membukukan premi, tidak bisa membayar,
semua … ya semua tidak bisa apa-apa lah kasarnya gitu.
P-5 : Kalau gitu, misalnya saya bilang, kalau Sistem Informasi Asuransi
Umum mati, maka bisnis PT XYZ itu stop total?
J-5 : Iya, walaupun kita punya contingency plan. Itu ada.
P-6 : Baik Pak. Kalau begitu saya lanjutkan lagi ke pertanyaan berikutnya
adalah, saat ini aplikasi, atau Sistem Informasi di Lintas … , eh di PT
XYZ itu apa aja ya Pak? Atau paling tidak, daftarnya itu yang
megang sekarang siapa, Pak?
J-6 : Daftar aplikasi kita, sebenarnya aplikasinya itu namanya … untuk core
application ya, untuk sistem itu satu, namanya Sistem Informasi Asuransi
Umum. Nah dalam Sistem Informasi Asuransi Umum itu terdiri beberapa
modul. Ada modul marketing, modul underwriting, ada modul claim, ada
modul reinsurance, ada accounting, ada finance, dan ada modul fixed asset
sedikit gitu. Jadi tujuh modul ini core insurance dan accounting system,
semua udah di-integrated. Untuk sistem yang lain-lain, e-mail, server, dan
itu pasti punya sendiri lah, tapi itu standar, bukan core insurance begitu.
P-7 : Berarti kalau misalnya saya simpulkan bahwa: yang paling penting
itu dari aplikasi-aplikasi yang kita pegang sekarang ini adalah Sistem
Informasi Asuransi Umum itu sendiri.
J-7 : Iya itu core system-nya lah gitu.
P-8 : Baik, baik. Kalau gitu pertanyaan tiga sudah terjawab. OK, kalau
gitu, ini penegasan aja ya Pak, klarifikasi aja ya. Yang bertugas untuk
maintenance dan operasional aplikasi-aplikasi ini di PT XYZ itu tim-
tim apa saja, Pak?
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 312: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/312.jpg)
294
Universitas Indonesia
J-8 : Jadi kita ada dibagi beberapa tim di sini. Jadi ada tim development, itu
developer, kemudian tim help desk dan infrastructure, kemudian tim MIS,
satu lagi tim business analyst. Jadi yang help desk itu tujuannya pasti
untuk support aplikasi, help desk application dan help desk hardware ya.
Jadi help desk application tugasnya untuk men-support Sistem Informasi
Asuransi Umum ini, gitu. Dia yang mencatat kalau ada error, ada problem,
mereka yang catat. Kemudian, tim business analyst untuk … biasanya act
as a second level support dan juga ... kalau dia business analyst untuk new
feature request, gitu. Nah, pasti yang untuk pengerjaannya di tim
developer, tim developer. Dan MIS khususnya untuk penyediaan data-
data, untuk reporting lah. Itu aja.
P-9 : Oh, tim MIS itu istilah resminya, saya pikir selama ini itu tim report.
J-9 : Iya.
P-10 : Tim MIS. Baik.
J-10 : Iya, report plus MIS lah.
P-11 : Baik Pak. Kalau gitu berikutnya adalah, untuk kegiatan development
atau maintenance, kita sekarang sudah ada SOP nya Pak?
J-11 : SOP secara baku belum ada. Jadi dulu pernah ada flowchart-nya
bagaimana meng-handle, meng-handle ada request masuk mesti ke mana
dulu, itu ada sebenarnya. Tapi untuk SOP bener-bener kalau ada kayak
knowledge based management-nya belum ada sih.
P-12 : Oh, baik. Tapi itu sudah lama ya?
J-12 : Iya sudah lama.
P-13 : Itu sepertinya, masih ada dulu organisasi, suborganisasi, yang
namanya BSD ya?
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 313: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/313.jpg)
295
Universitas Indonesia
J-13 : Iya.
P-14 : Sekarang sudah dilebur dengan Departemen IT ya?
J-14 : Iya dilebur.
P-15 : Bisa dibilang sudah out of date ya?
J-15 : Waktu kita lebur, itu di-revisit sih sebenarnya.
P-16 : Oh.
J-16 : Itu di-revisit di … apa namanya … di ini ulang, di-revisit ulang. Sekarang
masih berlaku, cuma kurang di-update aja.
P-17 : Jadi sebetulnya ada, masih berlaku …
J-17 : Iya, ada, masih berlaku, tapi udah ketinggalan, belum di-revisit lagi.
Mungkin udah dua, tiga tahun belum di-revisit lagi.
P-18 : OK, baik Pak. Kita lanjut lagi. Kalau KPI, Pak. KPI itu ada level
organisasi, ada level orang. Kalau di level organisasinya itu kita sudah
ada belum KPI untuk mengukur kinerja development dan
maintenance.
J-18 : Jadi KPI secara organisasi kita udah ada. Kemudian KPI turunan-
turunannya itu sedang dibuat. Bukan sedang dibuat, sedang disusun.
Dalam tahap akhir, gitu. Memang selama ini, untuk KPI ini masih
bergantung pada … belum diselaraskan lah gitu. Diselaraskan ke KPI
perusahaan. Tapi kalau yang dimaksud KPI itu cara penilaian kerja dan …
apa namanya … individual itu ada masing-masing itunya. Cuma belum
terlalu detail. Kemudian biasanya kita di sini berjalan dengan project plan
kalau untuk dari sisi departemental.
P-19 : Baik. Itu tadi tentang pengukuran kinerja ya, Pak.
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 314: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/314.jpg)
296
Universitas Indonesia
J-19 : Iya.
P-20 : Baik. Berikutnya adalah, ekspektasi manajemen terhadap proses,
SOP, dan kinerja itu tadi, untuk development atau maintenance itu …
Bapak sebagai manajer IT, berarti Bapak di sini kan punya
wewenang, diberikan wewenang oleh Direksi untuk menentukan
ekspektasi dari bagian IT ini seperti apa. Bapak, harapan Bapak
terhadap bagian IT itu valid. Nah, tapi itu seperti apa harapannya
Pak? Ini saya udah sempat bikin ini, kasar aja Pak, tabelnya kayak
begini. Ada untuk new ... tadi kan kita udah sempat diskusi ya Pak.
Untuk new feature itu dia perlakuannya berbeda dengan untuk bug,
tapi kategorisasinya di sini bisa dibagi untuk yang sama. Ada critical,
high, medium, low, tapi mungkin berbeda di masanya. Misalnya untuk
new feature sekian hari, maka di bug biarpun dia critical tapi mungkin
toleransinya lebih tinggi.
J-20 : Iya, iya, iya, benar. Jadi kalau bug itu kita, dulu sejak development Sistem
Informasi Asuransi Umum ini sudah, sudah ada. Jadi critical itu satu hari,
sebenarnya.
P-21 : Bug ya Pak, ya?
J-21 : Iya, bug, untuk bug. Kemudian untuk medium kalau nggak salah …
P-22 : Ada high, ada medium, ada low, Pak. Yang high ini berarti nggak valid
ya Pak?
J-22 : Iya, nggak valid.
P-23 : OK, baik berarti …
J-23 : Critical atau high itu lah.
P-24 : Oh, critical itu high. Siap Pak.
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 315: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/315.jpg)
297
Universitas Indonesia
J-24 : Jadi definisi critical juga, misalnya dia blocker, transaksi blocking gitu.
Jadi nggak ada cara lain melakukan transaksi daripada membetulkan
programnya gitu. Itu 1 hari, 1 × 24 jam. Kemudian medium itu kita
kategorikan bisa ada cara lain tapi … ya … apa namanya … tidak bisa
dibiarkan berlarut-larut.
P-25 : Karena memperlambat begitu ya?
J-25 : Ya, itu 3 hari. Untuk yang low itu 7 hari.
P-26 : 7 hari. Itu untuk bug ya?
J-26 : Iya, bug.
P-27 : Kalau untuk new feature atau new product?
J-27 : Nah, new feature atau product ini memang dari dulu belum ada ininya …
belum ada apa namanya … SLA-nya benar-benar, gitu. Tapi ekspektasinya
ini adalah, berdasarkan pengalaman itu kalau misalnya kita mau bilang
new feature lah, new product, itu pengalamannya itu dalam hitungan
bulan. Satu atau dua bulan, gitu.
P-28 : Satu atau dua bulan.
J-28 : Itu pengalamannya, tapi untuk ekspektasinya sekarang, sekarang kayaknya
sudah berubah. Jaman makin berkembang, dengan teknologi berkembang,
itu kita bisa ini harus dalam … implementasi dalam waktu mingguan.
Dalam waktu minggu gitu, less than 1 bulan. Itu new features gitu.
P-29 : Kita bisa bilang standarnya makin tinggi?
J-29 : Makin tinggi.
P-30 : Dan hitungan minggu itu, dua minggu kah? Satu minggu?
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 316: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/316.jpg)
298
Universitas Indonesia
J-30 : Ya lebih cepat lebih baik. Tapi dalam hitungan nggak boleh, nggak bisa go
live, kita mau new product, kita butuh waktu 3 bulan, nggak bisa. Mungkin
1 bulan itu maksimum sekarang gitu. Jadi new feature bisa aja mungkin 1
bulan ekspektasinya yang high. Yang medium 2 bulan. Dan 3 bulan gitu.
P-31 : Low itu berarti 3 bulan paling lama ya?
J-31 : Ya mungkin nggak se-simple itu. Mesti di itu ya. Tapi mesti di … ada
definisi-definisinya gitu.
P-32 : Karena memang menentukan itu bukan exact science tadi yang Bapak
bilang.
J-32 : Iya.
P-33 : Setiap feature itu juga tentunya ada yang critical tapi mungkin nggak
bisa 1 bulan selesai.
J-33 : Iya.
P-34 : Jadi case by case juga sebenarnya ya?
J-34 : Iya.
P-35 : Baik. Berikutnya. Tadi tentang ekspektasi terhadap SOP dan KPI.
Berikutnya adalah, kalau di atas itu, yang 1 bulan, 1 hari, dimulainya,
dimulai start begitu mulai identifikasi atau mulai pengerjaan, Pak?
Kan bisa beda ya? Jadi, kita identifikasi hari ini, tapi kita masukkan
ke dalam … apa namanya … ke dalam antrean dulu.
J-35 : Iya. Itu mulai pengerjaan.
P-36 : Mulai pengerjaan ya? Bukan mulai identifikasi. Baik, Pak.
Berikutnya adalah, itu tadi kalau untuk new feature atau product dan
bug. Kalau tentang jumlah item di backlog, kita yang tadi sempat
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 317: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/317.jpg)
299
Universitas Indonesia
diskusi ada sekitar 80 ya Pak, ya? Itu apakah ada angka maksimum
toleransinya?
J-36 : Untuk saat ini, kita belum punya. Belum punya. Pasti idealnya kan maunya
0. Tapi untuk maksimumnya … kita mesti lihat lagi. Belum ada sih
sekarang ini.
P-37 : Belum ada ya?
J-37 : Saya juga agak susah menemukannya, berapa yang harus backlog gitu.
Tergantung priority dan tergantung ininya juga.
P-38 : Dan bisa jadi juga item banyak di backlog juga sebetulnya tidak
dianggap masalah.
J-38 : Iya.
P-39 : Itu kan tergantung.
J-39 : Iya, again, backlog-nya ada yang nice to have, ada yang critical, ada yang
itu, itu. Berapa yang … mesti dipecahin satu-satu lagi.
P-40 : Baik, baik, baik. Kalau misalnya kita persempit nih, jangan backlog
total. Itu yang critical. Itu ada angka toleransinya? Misalnya 1 bulan
maksimum sekian, gitu? Untuk critical, kalau semua tadi kan ada
banyak ya? Ada yang nice to have. Belum ada juga ya nggak apa-apa.
J-40 : Belum ada sih sekarang.
P-41 : Baik. OK kita lanjut ke pertanyaan berikutnya, Pak. Apakah saat ini
sudah ada SOP … tadi tentang kinerja, kalau yang ini untuk
memperkirakan resource, Pak? Baik itu man-hour ataupun budget
dalam proses development atau maintenance.
J-41 : SOP belum ada, tapi memang biasanya dilakukan adalah dengan estimasi
berdasarkan expertise masing-masing. Jadi expertise. Misalnya
Department Head IT estimasi, kemudian kita confirm dulu ke bagian
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 318: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/318.jpg)
300
Universitas Indonesia
business analyst-nya, kemudian kita confirm juga ke bagian developer-
nya. Biasanya cara counter check-nya begitu. Biasanya kita bikin … saya
sebagai IT Head bikin plan dulu, secara mungkin plan tahunan, atau plan
lima tahunan, tapi kemudian kita turunkan ke bagian masing-masing.
P-42 : OK. Seperti itu prosedurnya ya Pak, ya?
J-42 : Ya.
P-43 : Jadi sebenarnya ada, tapi berdasarkan experience.
J-43 : Betul.
P-44 : Valid sih sebetulnya. Ada di sini.
J-44 : Oh gitu.
P-45 : Dia bilang di nomor satunya. OK. Berikutnya adalah, kalau untuk
item backlog itu, yang tadi siang dikirim ke Bapak. Itu tadi kan saya
melihat ada beberapa item yang belum ada dia tanggal … tanggal …
eh bukan tanggalnya, maksudnya prioritasnya, Pak. Jadi ada
beberapa item yang prioritasnya belum bisa ditentukan.
J-45 : Iya.
P-46 : Itu saya tertarik di sini, kita ada nggak menentukan berapa
maksimum waktu yang diperlukan untuk analisis prioritas?
Katakanlah mungkin bukan backlog, tapi di …
J-46 : Prioritas ya?
P-47 : Iya, jadi ada item di tiket nih kita melihat ini kayaknya rumit tiket ini.
Jadi kita bingung menentukan … ini prioritasnya tinggikah?
Rendahkah? Nah jadi itu, kita menentukan prioritas itu …
J-47 : Dari mana?
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 319: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/319.jpg)
301
Universitas Indonesia
P-48 : Ditentukan nggak waktunya?
J-48 : Biasanya kan gini, kalau ada project bukan yang … kalau yang high
project itu kita ada prioritas namanya, sekarang ya mulai ada, kita untuk
yang strategic project.
P-49 : Strategic project?
J-49 : Strategic project itu pasti udah di-approve manajemen, dan saya udah di
ini, itu high priority. Makanya yang udah ada tanggal-tanggalnya biasanya
itu strategic project yang kita pandang high priority dan strategic. Itu
datangnya dari … ini apa namanya … hasil meeting dengan bagian-bagian
lain. Itu satu project. Timnya pun ada tim strategic management yang
koordinir. Nah bagian IT yang mengerjakan. Nah, yang belum ada,
biasanya ini adalah yang feature-feature request yang diminta direct dari
… business user. Nah business user ini minta "oh, saya minta begini dong"
dan kita udah review, oh valid ini permintaannya. Cuma memang kita
belum bisa justify apakah ini high priority atau tidak. Makanya, makanya
… mungkin low lah berarti ya? Kalau yang ini low priority. Makanya
kalau ada nganggur baru dikerjain.
P-50 : OK.
J-50 : Nah problem-nya sekarang nganggurnya jarang-jarang, kan gitu. Selalu
ada strategic project, makanya saya, kita mau menentukan gimana caranya
membagi tim atau membagi apa namanya … metode yang bisa
mengakomodir dua-duanya, yang high juga dijalanin, yang low ini sedikit-
sedikit juga dikerjain.
P-51 : OK Pak. Berarti sebetulnya kita ada cara analisis prioritasnya ya?
Paling gampang yang namanya strategis pasti langsung high gitu?
J-51 : Iya.
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 320: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/320.jpg)
302
Universitas Indonesia
P-52 : Terus yang dari business user komunikasi langsung, kalau kita susah
menjustifikasi apakah itu high atau low ya, kemungkinan besar bukan
high ya?
J-52 : Iya.
P-53 : Sebetulnya bisa begitu ya? Baik Pak. Kalau begitu berarti ada
caranya. Baik.
J-53 : Ada caranya tapi nggak didokumentasikan, nggak di-SOP-kan. Itu
mungkin kekurangan kita.
P-54 : Baik, baik. OK berikutnya, Pak. Di sini kalau kita melihat ke … ini
saya membahas sedikit tentang literatur ya Pak. Ada yang namanya
Software Engineering Body of Knowledge. Nah itu dari IEEE. Salah
satu kegiatan untuk maintenance, yang kalau perusahaannya
keterbatasan di staf, biasanya itu akan dilakukan yang namanya
outsourcing Pak.
J-54 : Iya.
P-55 : Nah, outsourcing itu … kita ada kegiatan outsourcing? Untuk
maintenance dan development. Jadi saya kepingin menyempitkan
dulu. Bukan, bukan yang di luar ini, bukan.
J-55 : Tidak. Untuk outsourcing ini belum. Dulu pernah dicoba. Kita hire
outsourcing, two resources. Tapi, kayak pekerja lepas outsourcing, bukan
pekerja lepas ya … apa namanya … ya kita outsource tapi bukan full
project outsource gitu. Cuma tambahin material, orangnya kita hire. Itu
kendalanya dulu apa ya? Kendalanya, mungkin kendala resources-nya
juga, tapi itu nggak work out buat kita, gitu. Nggak berjalan mulus lah.
Nah kita stop, akhirnya semua internal process, internal resource.
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 321: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/321.jpg)
303
Universitas Indonesia
P-56 : Berarti kenapa sekarang tidak ada outsource untuk maintenance dan
development alasannya ini … apa namanya …
J-56 : Udah pernah dicoba.
P-57 : Lesson learned?
J-57 : Iya, lesson learned.
P-58 : OK.
J-58 : Udah pernah dicoba, ternyata nggak gampang juga. Apa ya? Nggak
gampang juga suruh ngejahitin program kita sama orang lain, gitu. Butuh
learning curve yang cukup tinggi ternyata.
P-59 : Baik … oh … berarti itu salah satunya ya, learning curve-nya tinggi
…
J-59 : Iya.
P-60 : … untuk program kita yang ini. Baik. OK itu pertanyaan nomor dua
belas. Tadinya saya mau nanya ini, ada target kinerjanya nggak,
cuman kan ternyata ke depannya sudah tidak lagi seperti itu. Baik,
kalau begitu ini pertanyaan terakhir, Pak. Cuman memang panjang,
Pak.
J-60 : Ya nggak apa-apa.
P-61 : Untuk ekspektasi manajemen yang sebelumnya dibahas. Yang ini
tadi. Yang ini barusan. Kan memang selama ini belum tertulis.
J-61 : Iya.
P-62 : Jadi, saya kepingin tahu, kalau menurut Bapak nih, karena memang
tidak dalam bentuk tertulis berarti kan kita susah melakukan tracking
nih … ini berapa yang terpenuhi? Berapa yang tidak? Gitu ya?
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 322: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/322.jpg)
304
Universitas Indonesia
J-62 : Nah.
P-63 : Menurut Bapak itu tercapai nggak selama ini?
J-63 : Tidak optimal.
P-64 : Tidak optimal?
J-64 : Iya. Tercapai, yang critical-critical kita bisa. Makanya ini problemnya
justru yang critical-critical kita bisa selesaikan, tapi yang non-critical ini
rasanya pending-nya cukup banyak, makanya punya 80 list, ranging antara
2 week sampai dua, tiga bulan project-nya yang 80-an itu. Belum optimal
lah, kasarnya. Tercapai untuk yang critical doang kita bisa kerjain gitu,
tapi untuk yang ini kita nggak bisa kerjain. Makanya kita cari metodologi
baru, gimana caranya.
P-65 : Baik.
J-65 : Selain itu, kita juga mau udah diperbaiki secara ... secara company ini …
punya KPI yang jelas. KPI yang jelas ya. Pasti harus ada rencana yang
jelas, dan metodologi yang baru. Ini bareng-barengan kita mau apa
namanya … kita mau revamp. Makanya pilihan agile … kita kepikiran
bilang agile, apakah bisa membantu kita mencapai tujuan itu?
P-66 : Itu, itu bisa menjadi pertanyaan penelitian itu Pak. Baik, ini tadi
sebetulnya saya ingin drill down itu alasannya. Barusan kan tidak
optimal karena alasan utamanya kalau saya menangkap, yang critical
itu aja udah banyak, kita resource-nya sudah terpakai untuk itu, terus
muncul yang non-critical, biarpun sebetulnya valid dan penting untuk
bisnis PT XYZ, tapi jadi tidak tertangani karena banyaknya yang
critical, gitu. Berarti utamanya kan kalau saya melihat dari … people.
Dari, kalau kita melihat faktor-faktor yang mempengaruhi
kesuksesan atau keterlambatan proyek … jadi di sini saya bukan
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 323: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/323.jpg)
305
Universitas Indonesia
ngomong khusus untuk maintenance aja tapi udah ke proyeknya. Kan
ada 4 utamanya, ada people, process, technology …
J-66 : OK.
P-67 : Ini yang umum, tapi untuk yang baru itu ada ditambah satu,
organizational. Ini kultur. Nah, kalau untuk domain people, ini tadi
sepertinya Bapak udah membahas sedikit tentang … sewaktu saya
bertanya tentang outsourcing ya? Di sini dia people itu salah satunya
adalah kompetensi pegawai itu sendiri. Kompetensi pegawai di sini
bisa dalam beberapa … bisa di-drill down lagi contohnya keahlian
dia. Misalnya coding. Bukan hanya coding tapi juga program
comprehension yang Bapak bilang tadi, learning curve-nya ternyata
tinggi.
J-67 : Iya.
P-68 : Nah, terus kemauan belajar dia, dan kemauan berbagi informasi juga
penting. Itu mempengaruhi nggak Pak? Apakah ini selama ini
menjadi …
J-68 : Mempengaruhi tapi bukan … apa ya … mungkin kita problem yang lebih
besarnya bukan di people, kalau menurut saya. Dari segi technical ya,
banyak yang … apa namanya … sudah cukup advanced dan cukup ini
memenuhi, gitu. Tapi secara tugas, kadang-kadang priority-nya itu yang
bikin tim kita agak changing tugas. Kalau changing tugas kan otomatis
harus mengulang beberapa, gitu. Itu satu. Saya lebih ke proses sih.
P-69 : OK.
J-69 : Makanya kenapa itu proses, prosesnya ini ... apa ya namanya ... prosesnya
belum optimal kalau menurut saya.
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 324: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/324.jpg)
306
Universitas Indonesia
P-70 : OK. Itu faktor kedua adalah proses. Kalau di dalam software
development atau maintenance itu, pertanyaan yang biasa
dipertanyakan itu adalah: apakah kita ada metodologi yang baku
yang diikuti? Jadi setiap proyek itu, biasanya, ada semacam template
gitu. Yang namanya proses kan ada kegiatan, activity, ada input, kita
masukkan, dan ada output, kan kasarnya begitu.
J-70 : Iya.
P-71 : Terus proses dideretin, harapannya kita nanti masukkan sesuatu di
awal, di akhir keluarlah hasil yang kita inginkan.
J-71 : Iya.
P-72 : Idealnya … ada yang namanya kematangan. Awalnya kan seperti itu
ya kasarnya: input, process, output, dideretin. Yang lebih matang
sedikit, input, process, output, di antara masing-masing proses ini
diukur. Waktunya, tanggalnya, gitu. Terus nanti kematangan lebih
tinggi lagi, hambatannya apa di masing-masing proses ini? Yang lebih
tinggi lagi, hambatannya apa, itu dijadikan lesson learned, untuk ke
proses berikutnya, yang namanya continuous improvement. Nah itu
contohnya. Ada lagi, misalnya, kalau dalam proses development,
mungkin ada dia proses yang diikuti, yang baku, tapi begitu selesai,
hand over, terus mungkin dianggap sudah terlalu kaku gitu untuk
maintenance. Itu kita dulu ada nggak? Seperti itu?
J-72 : Justru untuk maintenance dan software development mungkin kita kurang
adalah dalam proses … apa ya … OK pasti ada lah prosesnya. Ada
gathering analysis, gathering requirement, bikin technical spec, terus,
bikin functional spec, eh bikin functional spec dulu, bikin technical spec,
kemudian coding, UAT, eh testing dulu baru UAT. Itu normal behavior
untuk software development gitu. Yang belum ada memang mungkin yang,
satu, belum ada yang seperti Jos bilang, belum ada orang yang melihat
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 325: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/325.jpg)
307
Universitas Indonesia
bahwa "kekurangannya di mana sih?", "lesson learned-nya apa?", "apa
yang perlu improvement?", itu belum ada. Satu. Kemudian, belum ada juga
standar, orang development kan mengerjakan satu, misalnya coding gitu.
Dia belum ada standarnya coding-nya mesti bagaimana. Kita ada
framework, tapi kan coding kan kayak … apa ya? Menulis juga gitu. Kalau
menulis kan mesti ada, misalnya mesti ada pembuka, penutup, akhir. Akhir
itu harus consist of ini, ini, ini aja. Pembuka ini, ini, ini. Kita belum ada
juga. walaupun udah punya framework, misalnya framework MVP1. Oh
yang EJB ini ada di sini. Misalnya apa ya, kalau secara technical SQL
harus ada di EJB ini, gitu. Cuma, bener-bener standarnya yang harus ada
di sini itu apa, belum ada kita gitu. Mungkin itu yang perlu kita, kita bikin
juga.
P-73 : Baik Pak. Itu dari proses ya. Tapi ini, ini sebenarnya sudah terjawab
sih, tapi saya mau minta klarifikasi aja Pak. Kita sebelumnya pernah
melakukan pengukuran kematangan proses?
J-73 : Belum.
P-74 : Belum? Kalau boleh tahu Pak, itu kenapa belum ya Pak? Apakah
memang dipandang …
J-74 : Karena, ya belum … belum kepikiran, dan pasti hasilnya jelek. Jadi ini
belum ada process improvement lah gitu. Biasanya gitu.
P-75 : Sebetulnya Pak, salah satu tujuan dari pengukuran kematangan ini,
bukan untuk mencari jeleknya Pak. Justru untuk mencari bagusnya
di mana, jadi kita poin positifnya gitu ketahuan. Jadi bisa
dioptimalkan.
J-75 : Mungkin bisa direkomendasikan.
1 Maksudnya MVC (model-view-controller).
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah (lanjutan) Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 326: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/326.jpg)
308
Universitas Indonesia
P-76 : Baik. Kita lanjutkan ke pertanyaan berikutnya. SOP untuk
dokumentasi. OK ini sudah terjawab. Nah itu tadi ada people, process,
dan berikutnya adalah …
J-76 : Teknologi.
P-77 : Technology, ini barusan, bukan barusan, minggu lalu dengan Pak
IYB, Pak IYB ada menunjukkan saya Excel yang tadi Bapak
tunjukkan aku. Terus aku ingat Pak IYB pernah bilang itu mau di-
update ke depannya supaya bentuknya jangan seperti itu supaya
mudah tracking. Jadi saya menangkapnya, dengan dibilangnya,
dengan pernyataan seperti itu, berarti tool-nya itu, spreadsheet-nya
itu, sekarang ini kurang memfasilitasi untuk tracking Pak.
J-77 : Iya kita biasanya kan pakai, biasanya kita taruh di Excel dulu baru
kemudian naikin ke project plan, Microsoft Project. Itu kita mau upgrade
ke tools-tools yang ada sekarang ini yang lebih, lebih apa namanya …
lebih integrated dan lebih mumpuni lah, semacam … ya itu related juga
dengan metodologi yang kita mau pakai itu. Yang agile technology itu kan
ada tools-nya. Tools untuk development dan project management itu.
Contohnya tools yang kita lagi lihat itu, Bitrix, terus apa lagi, ya ada lah
yang kita mau upgrade ke situ. Kalau dari segi tools ya kita belum update
teknologi tapi mau update teknologi ke sana, gitu.
P-78 : Baik. Itu tadi dari sisi dukungan tools terhadap pemantauan proyek.
Nah kalau pemantauan proses development sendiri setahu saya baru
ada, kita udah ada, yang namanya Bugtracker. Tapi dia
kekurangannya, ya sama dengan file Excel itu, tidak ada … apa
namanya … tanggal ekspektasi selesainya. Terus dia tidak bisa di-
tracking itu perkiraan berapa persen selesainya.
J-78 : Nah iya, itu juga including, termasuk yang itu, metodologinya kita mau
upgrade sesuai dengan yang ini. Jadi collaboration. Collaboration tools
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 327: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/327.jpg)
309
Universitas Indonesia
yang … dia plan dengan collaboration juga supaya developer-developer
ini bisa update langsung. Kalau sekarang kan mesti tunggu project
manager-nya dulu tanyain "berapa persen sih you?" Nah ini bisa langsung
update.
P-79 : Kita mau developernya proaktif lah gitu ya?
J-79 : Proaktif. Ada yang integrated, katanya ada yang bisa kalau deploy itu
ketahuan, ke-track gitu. Nah yang gitu.
P-80 : Baik, baik.
J-80 : Cuma dari segi teknologi agak ketinggalan juga.
P-81 : Itu kalau boleh tahu Pak, selama ini kenapa seperti itu prakteknya ya
Pak, ya? Biasanya kan ada hambatan. Apakah budget? Apakah
memang tool-nya selama ini dianggap sudah cukup?
J-81 : Ya, antara kebiasaan, dianggap sudah cukup. Sekarang cuma ininya aja …
apa … demand-nya naik, jadi kita perlu.
P-82 : Oh, karena ada yang 80 itu ya?
J-82 : Iya, iya.
P-83 : Makin ter-highlight ya, kalau tool-nya perlu di-upgrade, gitu ya? Baik
Pak. Itu tadi dia dari people, process, technology. Sekarang yang,
faktor yang baru juga nih, organisasi Pak. Kultur di organisasi.
Paling gampang itu … kalau ini udah bukan ngomong tentang IT lagi
ya Pak, ya. Tentang Quality Assurance. Misalnya produk asuransi kita
itu, ada prosesnya nggak Pak selama ini?
J-83 : Belum. Nggak ada.
P-84 : Oh? Di luar IT …
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 328: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/328.jpg)
310
Universitas Indonesia
J-84 : Iya, di luar IT memang.
P-85 : Kayak … kalau nggak salah namanya ISO 9001?
J-85 : Iya, belum kita. Kita belum ke arah sana.
P-86 : Belum ke arah situ. Jadi secara strategi kita memang belum
mengarahkan ke situ?
J-86 : Belum. Belum ke arah situ.
P-87 : Baik. Udah terjawab semua ini. OK. Tadi kita salah satunya adalah
ada 80, gitu ya? Eh udah terjawab juga itu Pak. OK kalau gitu Pak.
Kita akhiri aja Pak, soalnya udah terjawab ini tadi. Ini udah terjawab
semua. Iya, OK itu aja dulu Pak. Terima kasih atas bantuannya Pak.
J-87 : OK. Terima kasih, sama-sama.
Lampiran B. Transkrip Wawancara Identifikasi Masalah (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 329: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/329.jpg)
311
Universitas Indonesia
Lampiran C. Transkrip Wawancara Req1
Tanggal : 24 Mei 2017
Tempat : Ruang Rapat Lantai 4
Narasumber : Bapak IYB (Kepala Seksi Business Analyst)
Masa Kerja : 5 tahun
Wawancara ini bertujuan untuk mencari tahu apakah praktek-praktek untuk KPA
Event/Request Management (Req1) dilakukan di Departemen TI.
P-1 : Selamat siang Bapak IYB, saya ingin bertanya tentang karya akhir
saya yang topiknya adalah software maintenance. Bapak adalah
kepala seksi dari Business Analyst. Kita bisa mulai?
J-1 : Silakan, Pak Jos.
P-2 : Baik. Pertanyaan saya adalah tentang KPA yang namanya
Event/Request Management.
J-2 : Iya.
P-3 : Req1.0.1 Pertanyaan pertama saya adalah apakah Departemen TI ada
menugaskan, merekam, mengendalikan, mengukur hal-hal yang
berkaitan dengan kejadian-kejadian, atau permintaan layanan dari
user?
J-3 : Ada.
P-4 : Req1.0.1 Ada?
J-4 : Iya.
P-5 : Req1.1.1 OK, saya lanjut pertanyaannya. Karena ada, apakah
pengaturan tersebut secara formal atau informal?
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 330: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/330.jpg)
312
Universitas Indonesia
J-5 : Iya, sekarang ini memang ada, di job description masing-masing section
itu sudah disebutkan secara detail, apa-apa yang menjadi tugas dan
tanggung jawab di section-nya. Ada juga, apa namanya, instruksi detail
mengenai pengukurannya. Nah, kalau dibilang formal, saya akan jawab itu
formal, karena pengaturannya jelas di job description. Tetapi, peraturan
pelaksanaan dari job description-nya itu sendiri yang menjelaskan lebih
detail, bagaimana itu harus diukur, bagaimana itu harus dikendalikan, itu
yang selama ini belum ada.
P-6 : Req1.1.2, Req1.2.1 Baik kita lanjut lagi. Pertanyaan berikutnya adalah
penanganan kejadian atau permintaan dari pengguna berbeda-beda
oleh setiap petugas? Ataukah ada standarisasi alur penanganan?
Apakah ada penanganan di mana tergantung pada relasi antara
petugas – dalam hal ini bisa dalam arti Business Analyst atau
programmer-nya – relasinya dengan pengguna yang meminta? Atau
apakah interaksi antara pengguna dengan organisasi maintenance itu
berbeda-beda tergantung antara hubungan pribadi mereka?
Bagaimana menurut Bapak?
J-6 : Iya, kalau, saya akan jawab untuk standarisasi alur penanganannya dulu.
Iya, di kita kan sudah ada standarisasi untuk alur penanganan suatu change
request atau permintaan perubahan, dan itu karena framework-nya sudah
standar, siapa pun yang menjalankan itu, baik dia masuk ke level section,
atau ke level officer, dia akan menerima bentuk layanan yang sama dari
Business Analyst. Kemudian, kalau ada perbedaan dari penanganan kita,
itu yang lebih dominan biasanya terjadi apabila permintaannya dari level
manajemen. Apalagi kalau perubahannya itu sudah dalam bentuk
kebijakan perusahaan. Biasanya kita akan naikkan prioritasnya menjadi
lebih tinggi. Selama itu tidak ada perbedaan tersebut, penanganan kita bisa
dibilang first in first out. Yang membedakan adalah bobot project-nya.
Kita menyusun prioritas berdasarkan bobot project-nya dan impact-nya.
Semakin tinggi atau semakin luas impact-nya maka prioritasnya akan naik.
Lampiran C. Transkrip Wawancara Req1 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 331: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/331.jpg)
313
Universitas Indonesia
Itu saja yang membedakan. Nggak ada perbedaan perlakuan berdasarkan
kedekatan hubungan antara user kita dengan kami di Business Analyst.
P-7 : Req1.2.1 Baik kita lanjut ke pertanyaan berikutnya. Apakah antara
Departemen TI dan masing-masing pengguna atau pelanggannya itu
sudah memiliki contact person masing-masing untuk tiap-tiap layanan
maintenance? Bagaimana menurut Bapak?
J-7 : Iya, di kita ada yang menjadi counterpart yang kita sebutnya module
owner. Jadi setiap ada permintaan perubahan aplikasi oleh user, bagian
Business Analyst akan berkonsultasi, akan berdiskusi dengan module
owner tersebut. Kita terbagi menjadi beberapa kategori besar, di masing-
masing sudah ada PIC-nya, untuk underwriting dan claim, kemudian
untuk finance, accounting, dan untuk marketing.
P-8 : Req1.2.1 Kalau begitu saya bertanya, itu ada dokumentasinya Pak?
Misalnya dalam bentuk file Excel, jadi departemen ini contact person
di departemen itu adalah si anu, tapi di Departemen TI contact
person-nya adalah si anu. Jadi kelihatan jelas antara departemen –
katakanlah marketing dengan IT – masing-masing contact person-nya
siapa. Ketahuan nggak?
J-8 : Iya, ada. Kita bisa lihat, karena sudah di-SK-kan dari perusahaan. Jadi
sudah ada aturan tertulisnya mengenai siapa akan handle apa. Jadi SK itu
berkesinambungan, pada waktu ada module owner – misalnya – berhenti
karena pensiun, itu sudah ada SK penunjukan baru yang menggantikan
module owner tersebut. Jadi dari sisi perusahaan juga sudah
mendokumentasikan itu dalam bentuk surat keputusan.
P-9 : Req1.2.2 Baik. OK, pertanyaan berikutnya. Apakah tiap permintaan
oleh pengguna, atau tiap-tiap insiden, direkam dalam suatu sistem
kita. Misalnya oleh help desk-nya atau user-nya itu sendiri untuk
merekamkan permintaan itu sendiri.
Lampiran C. Transkrip Wawancara Req1 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 332: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/332.jpg)
314
Universitas Indonesia
J-9 : Iya. Di kita ada. Proses recording yang kita gunakan ada dua nih
sebetulnya. Yang pertama yang kita kenal sebagai sistem ticketing. Dan
bug tracker. Sistem ticketing ini cara kita untuk melakukan dokumentasi
terhadap permintaan user, jadi interaksinya dari user ke kita nanti ada
petugas yang melakukan split masuk ke bagian mana-mana. Yang kedua,
yang kita sebut sebagai bug tracker itu lebih ke komunikasi internal antara
Business Analyst dengan Development, Business Analyst dengan System
Analyst, yang di situ juga ada framework cara penggunaannya. Biasanya
kita mencantumkan inti dari permintaan user seperti apa. Di sana juga kita
berikan, kita jelaskan, perubahan itu harus ditanggapi oleh IT dalam
bentuk aplikasi yang seperti apa. Itu ada dokumentasinya.
P-10 : Req1.2.3 Berarti dari dalam bug tracker atau dalam ticketing kita, itu kita
sanggup nggak – kita maksudnya Departemen TI – sanggup nggak,
kita membedakan yang mana yang merupakan support request, yang
mana yang merupakan modification/change request, mana yang
merupakan problem report atau incident report, itu bisa atau nggak?
J-10 : Bisa, karena di masing-masing problem yang masuk ke IT itu nanti sudah
ada pengategorian dari masing-masing ininya, masing-masing
permasalahannya. Jadi setiap user sudah bisa langsung tahu apakah
permintaan itu permintaan maintenance, biasa atau permintaan perubahan.
Bahkan permintaan seperti ... apa ... ada gangguan terhadap jaringan,
error, itu juga sudah bisa terkategorisasi di sana.
P-11 : Req1.2.3 Baik. Pertanyaan yang berikutnya. Pada saat ada permintaan
dari pengguna, atau dari stakeholder lainnya, itu apakah kita ada
penyaringan, dalam arti itu kalau diterima apakah, oh maksudnya
apakah kalau permintaan masuk, kita bisa memutuskan ini diterima,
apa ditolak, ada prosedurnya? Terus kalau diterima, itu apakah akan
disebar lagi ke masing-masing seksi, atau setelah itu kategori
layanannya, baru misalnya ditentukan prioritasnya, baru misalnya
Lampiran C. Transkrip Wawancara Req1 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 333: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/333.jpg)
315
Universitas Indonesia
setelah itu ditentukan perkiraan ukuran dan lingkup kerjanya? Terus
yang melakukan itu sudah ditentukan belum, siapa yang melakukan
perkiraan-perkiraan ini?
J-11 : Iya, kalau di awal tadi kita sudah pernah sampaikan, itu kan ada yang
namanya sistem ticketing. Sistem ticketing, splitter-nya itu dilakukan oleh
help desk. Dia yang akan mengategorikan permasalahan, kemudian kalau
sudah masuk ke Business Analyst, di kami juga ada penyaringan lagi. Di
section, itu akan melihat apakah di masing-masing officer itu project in
hand-nya masih memungkinkan untuk diberikan tambahan project baru.
Kemudian, kita juga sebetulnya sudah bagi, officer A itu akan handle
untuk masalah-masalah yang berkaitan dengan – misalnya – finance
accounting, officer B akan handle masalah-masalah yang berkaitan dengan
marketing dan underwriting. Nah, kita akan lihat, apakah permasalahan
atau permintaan itu masuk dalam kategori itu dulu apa tidak. Akan terpisah
berdasarkan kategorinya dan PIC yang meng-handle-nya. Itu yang
pertama. Yang kedua, kita juga akan melihat prioritasnya. Untuk
pertanyaan mengenai apakah permintaan yang masuk itu akan diterima
atau ditolak, wewenang tidak ada di kita. Biasanya Business Analyst
memberikan opsi terhadap setiap permintaan perubahan itu, dan biasanya
juga sudah kita lengkapi dengan apa advantage-nya dan apa faktor
minusnya. Jadi kelebihannya apa kalau opsi itu dipilih, dan apa
kekurangannya opsi itu jika dilakukan. Nah, nanti untuk keputusan ini kita
biasanya akan berkonsultasi dengan departemen terkait, atau dengan Dept.
Head IT, atau dengan user-nya sendiri. Keputusannya ada di mereka, jadi
di Business Analyst tidak menolak atau menerima permintaan, bukan di
situ. Tapi kita memberikan analisisnya dilengkapi dengan plus minus-nya.
P-12 : Req1.2.3 Baik. Sama perkiraan ukuran dan lingkup kerja, ini yang
menentukan juga dari Business Analyst ya Pak?
Lampiran C. Transkrip Wawancara Req1 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 334: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/334.jpg)
316
Universitas Indonesia
J-12 : Untuk perkiraan selesainya permintaan biasanya kita konsultasi dengan
System Analyst dan Development. Jadi mereka yang akan menghitung
apakah pekerjaan tertentu ini alokasi waktunya, resource-nya perlu berapa
orang, itu di Business Analyst tidak ada, tidak sampai ke sana. Jadi
Business Analyst hanya menyampaikan kepada user, setelah berdiskusi
internal dengan System Analyst dan Development.
P-13 : Baik. Saya ingin klarifikasi sedikit di sini Pak. Kita kan menggunakan
istilah project tadi ya? Di sini maksudnya permintaan dari user itu,
apakah akan dikategorikan yang mana yang akan menjadi project,
atau mana yang akan dianggap sebagai suatu permintaan ad-hoc?
J-13 : Kalau suatu permintaan itu sudah masuk ke budget IT, jadi sudah
disampaikan satu tahun, sebelum tahun berjalan, maka permintaan
perubahan yang disampaikan itu disusun dalam annual planning. Itu kita
sebut project. Yang ad-hoc adalah permintaan-permintaan yang
disampaikan dalam tahun berjalan, yang memang belum ada atau belum
termasuk dalam permintaan yang disampaikan dalam tahun sebelumnya.
Biasanya project itu yang sifatnya strategic. Sedangkan yang ad-hoc
biasanya atas dasar operasional, misalnya tiba-tiba ada perubahan regulasi,
atau kebijakan internal perusahaan.
P-14 : Req1.2.4 Baik. Kita lanjut ke pertanyaan berikutnya. Apakah jika ada
suatu change request atau modification request, apakah kita
menentukan itu akan dirilis ke versi perangkat lunak berapa?
Apakah ditentukan tanggalnya? Jadi apakah kita memberikan suatu
kepastian kepada para pengguna atau para pelanggan kita bahwa
permintaan mereka yang sudah disepakati, yang sudah disetujui, itu
akan kapan mereka bisa mengaksesnya, bisa menggunakannya?
J-14 : Untuk penetapan delivery permintaan itu kapan, kita harus berdiskusi
internal dengan System Analyst dan Development. Untuk versi berapa
Lampiran C. Transkrip Wawancara Req1 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 335: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/335.jpg)
317
Universitas Indonesia
perangkat lunak yang akan dirilis, itu juga kita tidak ada statement khusus
kepada user kita.
P-15 : Baik. Itu mengakhiri wawancara kita tentang KPA Event/Request
Management. Terima kasih Pak IYB.
J-15 : Sama-sama.
Lampiran C. Transkrip Wawancara Req1 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 336: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/336.jpg)
318
Universitas Indonesia
Lampiran D. Transkrip Wawancara Evo4
Tanggal : 24 Mei 2017
Tempat : Ruang Rapat Lantai 4
Narasumber : Ibu TYS (Staf System Analyst)
Masa Kerja : 7,5 tahun
Wawancara ini bertujuan untuk mencari tahu apakah praktek-praktek untuk KPA
Verification and Validation (Evo4) dilakukan di Departemen TI.
P-1 : Evo4.0.1 Di sini saya akan bertanya kepada Ibu tentang topiknya yang
namanya Verification & Validation. Pertanyaan pertama, apakah
Departemen TI melakukan kegiatan verifikasi dan validasi untuk
pemeliharaan perangkat lunaknya?
J-1 : Kalau untuk saya sendiri saya melakukannya terutama untuk proyek-
proyek yang besar.
P-2 : Berarti dilakukan Ibu ya. Baik. Pertanyaan berikutnya adalah
apakah kegiatan verifikasi dan validasi – tadi katanya kita melakukan
– apakah itu dilakukan secara terstruktur dan terkoordinasi?
J-2 : Untuk proyek-proyek yang dilakukan, terstruktur dan terkoordinasi.
P-3 : OK. Saya perlu klarifikasi sedikit, yang dimaksud dengan proyek
termasuk yang ad hoc? Yang muncul tiba-tiba, request dari user.
J-3 : Bukan proyek besar maksudnya?
P-4 : Evo4.1.1 Iya, skopnya di sini soalnya request.
J-4 : Tergantung.
P-5 : Evo4.1.1 Berarti ada yang dilakukan, ada yang tidak?
J-5 : Iya, ada yang dilakukan, ada yang tidak.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 337: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/337.jpg)
319
Universitas Indonesia
P-6 : Evo4.1.1 Apakah verifikasi dan validasi itu ada rencananya? Artinya kita
sudah tahu apa yang mau dibangun, apa yang ingin divalidasi? Dan
kita sudah ada daftar requirement, yang akan diverifikasi? Itu sudah
ada dari awal?
J-6 : Ada.
P-7 : Evo4.1.1 Itu bentuknya seperti apa ya?
J-7 : Dokumentasi, biasanya sih dalam dokumentasi Excel atau Word.
P-8 : Evo4.1.1 Tapi itu tidak semua ya? Sebagian?
J-8 : Kalau saya, sebagian.
P-9 : Evo4.1.1 Sudah ada cara, kriteria untuk membagikan mana yang
dilakukan, mana yang tidak? Seperti apa request yang perlu divalidasi
dan diverifikasi? Seperti apa request yang sudah langsung digolkan?
J-9 : Biasanya ada proyek besar, ada permintaan-permintaan dadakan, ad hoc
tadi. Kalau proyek besar yang memang dari awal ada meeting-nya,
biasanya saya buat. Kecuali kalau ad hoc yang kecil-kecil. Karena
biasanya kalau ad hoc itu harus segera, karena dibutuhkan secepatnya. Nah
untuk itu biasanya tidak dilakukan secara formal. Mungkin hanya lewat
tiket, atau lewat email. Tidak benar-benar formal yang ada dokumentasi
tertulis. Kalau yang besar kan ada tanda tangan.
P-10 : Ini konteksnya tidak harus ada tanda tangan sih. Lebih ke arah, itu
sebetulnya dilakukan nggak verifikasi dan validasinya untuk yang
kecil-kecil.
J-10 : Kalau yang kecil-kecil biasanya melalui tiket atau email. Ada permintaan
lewat situ.
P-11 : Ada permintaan lewat situ, diverifikasi, divalidasi?
Lampiran D. Transkrip Wawancara Evo4 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 338: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/338.jpg)
320
Universitas Indonesia
J-11 : Divalidasi.
P-12 : Sebagian?
J-12 : Sebagian. Kalau yang harus buru-buru, biasanya lebih, saya tes terus
mereka harus cepat, kalau nggak ada waktu.
P-13 : Evo4.2.1, Evo4.2.2 Klarifikasi sedikit ya? Untuk yang kecil-kecil, sebagian
diverifikasi?
J-13 : Iya.
P-14 : Evo4.2.1, Evo4.2.2 Yang kecil-kecil itu kita nggak minta ke user untuk
validasi, tapi hanya Ibu yang yang melakukan verifikasi?
J-14 : Iya. Kebanyakan seperti itu. Kasusnya banyak.
P-15 : Evo4.2.1, Evo4.2.2 Berarti pertanyaan berikutnya, apakah pengujian
dilakukan secara sporadis, sudah terjawab.
J-15 : Ha ha.
P-16 : Evo4.2.1, Evo4.2.2 Tidak terencana juga sudah terjawab.
J-16 : Kadang terencana kadang tidak.
P-17 : Evo4.2.1, Evo4.2.2 Tergantung besar kecil tadi ya?
J-17 : Iya.
P-18 : Evo4.2.2 Sebetulnya skopnya di sini adalah yang kecil-kecil, yang ad hoc
request itu. Berikutnya adalah, apakah rencana pengujian baru dibuat
setelah perubahan itu selesai? Dari awal sudah tahu apa yang mau
diuji? Dalam bentuk dokumentasi tertulis?
J-18 : Iya. Rencananya ada. Tidak dalam bentuk dokumentasi tertulis.
Lampiran D. Transkrip Wawancara Evo4 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 339: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/339.jpg)
321
Universitas Indonesia
P-19 : Pengujian itu pakai tool khusus, apa manual?
J-19 : Iya manual.
P-20 : Pengujian itu pakai tool khusus, apa manual?
J-20 : Iya manual.
P-21 : Kegiatan debugging itu dianggap testing apa maintenance?
J-21 : Bukan testing itu.
P-22 : Saat ada produk setengah jadi, apakah ada verifikasi dan validasi?
Saat ada intermediate product dihasilkan? Ada checklist-nya? Jadi
produk setengah jadi tersebut ada, requirement ini sudah dipenuhi, itu
belum, begitu?
J-22 : Itu lebih tepat ditanyakan ke Software Developer.
P-23 : Evo4.2.4 Untuk acceptance test, apakah dilakukan berdasarkan prosedur
yang terdokumentasi?
J-23 : Ini lebih ke test scenario kan? Itu bagiannya Business Analyst. Tapi ada.
P-24 : Evo4.2.5 Untuk regression test, kita ada nggak?
J-24 : Secara formal tidak ada kewajiban tertulis harus dilakukan, tapi biasanya
saya melakukannya untuk melihat oh ini masih error apa nggak.
P-25 : Evo4.2.5 Berarti berdasarkan inisiatif sendiri ya?
J-25 : Iya.
P-26 : Evo4.2.5 Sudah ada daftar hal-hal yang perlu diuji, atau berdasarkan
perasaan saja?
J-26 : Biasanya pengujian berdasarkan apabila bug yang kemarin, saya uji ulang.
Lampiran D. Transkrip Wawancara Evo4 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 340: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/340.jpg)
322
Universitas Indonesia
P-27 : Evo4.2.6 Pada saat kita melakukan deployment, itu sudah dengan
persetujuan pengguna? Misalnya saat ada change request.
J-27 : Harus ada persetujuan. Bisa lewat telepon.
P-28 : Evo4.2.6 Bisa lewat telepon. Ada isi formulir, untuk permintaan kecil?
J-28 : Kalau untuk permintaan kecil nggak. Nggak tertulis.
P-29 : Evo4.2.6 Prosedurnya ada nggak, untuk memintakan persetujuan itu?
J-29 : Nggak ada prosedur yang mengharuskan “tanya dulu”. Inisiatif sih.
P-30 : Evo4.2.7 Saat deployment, apakah itu mengganggu orang? Apa dari
semua cabang jadi tidak bisa akses? Sistemnya mati, saat itu sama
sekali tidak ada yang bisa akses?
J-30 : Iya seperti itu.
P-31 : Evo4.2.8 Saat UAT, maintainer ikut partisipasi? Menyaksikan?
J-31 : Tidak, tidak ada alasan untuk itu.
P-32 : Evo4.2.8 Setelah deployment, apakah diuji apa fitur baru memang sudah
bisa dipakai?
J-32 : Iya oleh saya. Tapi developer tidak ikut.
P-33 : Baik. Terima kasih atas partisipasinya. Ini mengakhiri pertanyaan di
topik verifikasi dan validasi. Terima kasih dan selamat siang Ibu TYS.
J-33 : Selamat siang.
Lampiran D. Transkrip Wawancara Evo4 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 341: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/341.jpg)
323
Universitas Indonesia
Lampiran E. Transkrip Wawancara Sup2
Tanggal : 24 Mei 2017
Tempat : Ruang Rapat Lantai 4
Narasumber : Ibu TYS (Staf System Analyst)
Masa Kerja : 7,5 tahun
Wawancara ini bertujuan untuk mencari tahu apakah praktek-praktek untuk KPA
Process, Service, and Software Quality Assurance (Sup2) dilakukan di
Departemen TI.
P-1 : Baik, Ibu TYS. Saya lanjutkan pertanyaannya untuk topik Process,
Service, and Software Quality Assurance. Skop adalah software
maintenance, di mana permintaan yang kita handle adalah
permintaan yang kecil, jadi bukan proyek.
J-1 : OK.
P-2 : Pertanyaan pertama, apakah Departemen TI melakukan kegiatan
atau proses penjaminan mutu atau quality assurance? Setahu Ibu?
J-2 : Kalau saya sih, tidak.
P-3 : Sup2.0.1 Tidak dilakukan setahu Ibu. Baik, Ibu kalau tentang quality
assurance itu sendiri pernah dengar ya?
J-3 : Pernah dengar tapi tidak tahu secara detail.
P-3 : Departemen TI pernah nggak bertanya-tanya tentang quality
assurance?
J-3 : Setahu saya tidak, tapi lebih tepat ditanyakan ke Pak IWYS2.
2 Kepala seksi Application Development.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 342: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/342.jpg)
324
Universitas Indonesia
P-4 : Baik. Itu mengakhiri pembahasan kita tentang topik Process, Service,
and Software Quality Assurance. Terima kasih.
Lampiran E. Transkrip Wawancara Sup2 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 343: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/343.jpg)
325
Universitas Indonesia
Lampiran F. Transkrip Wawancara Sup1
Tanggal : 24 Mei 2017
Tempat : Ruang Rapat Lantai 4
Narasumber : Ibu TYS (Staf System Analyst)
Masa Kerja : 7,5 tahun
Wawancara ini bertujuan untuk mencari tahu apakah praktek-praktek untuk KPA
Configuration and Version Management (Sup1) dilakukan di Departemen TI.
P-1 : Baik, Ibu TYS. Berikutnya adalah tentang topik Configuration and
Version Management. Ibu TYS setahu saya ada menyimpan dokumen-
dokumen bahan pengembangan Sistem Informasi Asuransi Umum
dari dulu ya, dari awal ya?
J-1 : Khusus proyek reinsurance.
P-2 : Khusus proyek reinsurance saja?
J-2 : Iya.
P-3 : Yang lain-lain?
J-3 : Yang lain-lain saya belum ikut.
P-4 : Sup1.1.1 Kalau dokumentasi non reinsurance yang baru-baru ada di
situ?
J-4 : Disimpan tapi tidak secara terstruktur. Hanya simpan biasa. Nggak lewat
SVN, nggak lewat CVS. Jadi tanpa version.
P-5 : Sup1.1.1 Itu Ibu TYS menyimpan ke dalam SVN, ada sosialisasi ke
developer bahwa ada versi yang disimpan ke dalam SVN itu?
J-5 : SVN tidak untuk dokumentasi saat ini. SVN itu yang terstruktur dan
terkoordinasi cuma punya BaliCamp dulu.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 344: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/344.jpg)
326
Universitas Indonesia
P-6 : Sup1.1.1 Dulu. Berarti setelah selesai BaliCamp, jadi setelah handover
Sistem Informasi Asuransi Umum ke kita itu sudah tidak di-update
lagi?
J-6 : Tidak, karena itu menurut saya itu porsinya BaliCamp. Yang update harus
orang-orang BaliCamp. Jadi apabila ada perubahan-perubahan tidak di-
update di dokumentasi itu.
P-7 : Sup1.1.1 Baik. Saya perlu klarifikasi, bahwa dokumentasi kita itu
sebenarnya sudah masuk SVN?
J-7 : Belum masuk. Kalau dokumentasi nggak ada yang di SVN. Yang
reinsurance tadi itu punya BaliCamp. Jadi kalau yang sekarang ini,
misalnya ada CR, itu tidak masuk ke SVN. Kalaupun ada bug reinsurance,
itu tidak meng-update SVN BaliCamp.
P-8 : Baik sudah terjawab. Itu mengakhiri wawancara kita tentang
Configuration and Version Management. Terima kasih atas
partisipasinya.
J-8 : Terima kasih sama-sama.
Lampiran F. Transkrip Wawancara Sup1 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 345: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/345.jpg)
327
Universitas Indonesia
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5
Tanggal : 24 Mei 2017
Tempat : Ruang Rapat Lantai 4
Narasumber : Bapak IWYS (Kepala Seksi Application Development)
Masa Kerja : 1,5 tahun
Wawancara ini bertujuan untuk mencari tahu apakah praktek-praktek untuk KPA
berikut dilakukan di Departemen TI:
1. Maintenance Process Focus (Pro1)
2. Maintenance Planning (Req2)
3. Predelivery and Transition Services (Evo1)
4. Operational Support Services (Evo2)
5. Software Evolution and Correction Services (Evo3)
6. Configuration and Version Management (Sup1)
7. Process, Service, and Software Quality Assurance (Sup2)
8. Maintenance Measurement and Analysis (Sup3)
9. Causal Analysis and Problem Resolution (Sup4)
10. Software Rejuvenation, Migration, and Retirement (Sup5)
P-1 : Saya ingin mewawancarai Bapak dengan beberapa, bukan
beberapa, banyak pertanyaan yang berhubungan dengan software
maintenance.
J-1 : Baik.
P-2 : Di sini kita ada beberapa topik – yang saya sebutnya sebagai KPA –
ada 10 topik.
J-2 : Wah.
P-3 : Kita mulai dengan Maintenance Process/Service Definition.
Pertanyaan pertama, apakah Departemen TI ada melakukan
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 346: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/346.jpg)
328
Universitas Indonesia
aktivitas untuk mendefinisikan proses atau layanan? Silakan Pak.
Kalau kurang jelas boleh ditanya, Pak.
J-3 : Nah, maksudnya?
P-4 : Maksudnya begini, Pak. Kita di Departemen TI, ada nggak yang
bertugas untuk mendefinisikan kita ini sebenarnya yang dikerjai ini,
ini, ini, gitu, layanannya ini, ini, ini, SI yang diurus oleh kita yang
ini, yang ini, yang ini, kaya gitu.
J-4 : Secara itunya dari job description sih saya lihat di ininya. Itu bisa disebut
sebagai itu nggak?
P-5 : Bisa.
J-5 : Ada berarti.
P-6 : Ada ya. Baik. Untuk itu formal berarti ya karena sudah ada di job
description.
J-6 : Iya.
P-7 : Tapi itu berarti kalau tidak ada di job description kita lakukan apa
nggak?
J-7 : Ada yang dilakukan ... istilahnya ya kemarin itu ya ... yang sudah kayak
... apa namanya ... keseharian gitu. Tapi biasanya sih ada di job
description, mostly sih ada di job description yang sekarang ini.
P-8 : OK, berarti kalau misalnya saya ringkas, di Departemen TI layanan
apa yang kita – secara departemen – menyediakan kepada para
pengguna kita, baik internal maupun eksternal, itu lihatnya dari job
description masing-masing posisi ya?
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 347: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/347.jpg)
329
Universitas Indonesia
J-8 : Iya
P-9 : Baik. Saya lanjut ke pertanyaan berikutnya. Masing-masing orang,
layanan yang diberikan itu bersifat teknis apa tidak, Pak? Misalnya
Bapak sebagai Software Developer. Untuk dalam hal maintenance ini
layanannya berupa layanan teknis, atau Bapak juga menyediakan –
misalnya – kalau dipanggil, bisa tolong jelaskan alur program ini,
gitu?
J-9 : Lebih ke teknisnya. Kalau di development.
P-10 : Baik. Berikutnya adalah, kita ada nggak seksinya atau misalnya
orangnya yang bertugas untuk mendefinisikan standar aktivitas
kita, Pak? Gampangnya gini, kalau misalnya developer mau tambah
fitur, yang membuat prosedurnya seperti apa itu siapa ya?
J-10 : Ada sih, dari BA seharusnya. Dia yang sebagai pintu masuk sebenarnya.
P-11 : Kalau di kita?
J-11- : Iya di kita. Kalau kita section head Pak IYB, kalau di PT XYZ.
P-12 : Kita ada nggak, dokumentasi proses perawatan perangkat lunak?
Misalnya daftar personil kita siapa saja. Daftar tools yang kita pakai
apa saja. Perangkat lunak yang kita maintain apa saja. Lingkungan
kerja kita yang tersedia apa saja. Istilahnya, inventor kita ada
nggak?
J-12- : Nah, ini nih yang belum ada.
P-13 : Nggak ada ya Pak?
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 348: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/348.jpg)
330
Universitas Indonesia
J-13- : Belum terdokumentasi. Ininya ada, sebenarnya di level 1 kayak yang Jos
bilang tadi, tapi kita melakukan masing-masing. Belum terorganisir
ininya.
P-14 : Baik kalau begitu. Jadi kalau dibilang di seksi Application
Development, belum ada orang yang ditunjuk sebagai koordinator
dokumentasi misalnya?
J-14- : Belum.
P-15 : Baik. Lanjut. Bapak di sini sebagai kepala seksi bertanggung jawab
untuk pemeliharaan perangkat lunak. Itu Bapak ada mendukung
semacam, misalnya mempromosikan ke bawahan, atau
memperkenalkan ke atasan, tentang standar-standar yang berkaitan
dengan pemeliharaan perangkat lunak? Contoh: ISO 9001, ISO
12207, yang beginilah, ini ada daftarnya. Nggak harus yang ISO
seperti ini, misalnya framework seperti CMMI-DEV. Ada nggak
Bapak memperkenalkan seperti itu, entah ke atasan atau ke
bawahan?
J-15- : Masih informal. Kalau ISO itu hanya ini saja, kita nggak terapkan secara
baku ininya dalam suatu prosedur gitu. Masih pengenalan-pengenalan.
P-16 : Kalau ISO ini ada yang pakai audit, dan ada yang tidak pakai audit,
hanya memberi tahu itu perlu dilakukan seperti ini, seperti ini,
terserah kita mau memenuhi apa tidak, dan tidak ada auditnya.
Berarti yang Bapak maksud, sudah diperkenalkan, tapi tidak
diterapkan secara formal.
J-16 : Bisa dibilang begitu. Karena yang sehari-hari kita lakukan sebenarnya
sudah itu kan, cuma kita nggak mengacu satu standar yang baku.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 349: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/349.jpg)
331
Universitas Indonesia
P-17 : Dan demikian, itu sudah selesai untuk satu topik, Maintenance
Process/Service Definition. Kita lanjut ke topik berikutnya. Yang
namanya Maintenance Planning. Pada saat kita melakukan
maintenance, itu kalau berdasarkan framework ini idealnya adalah
ada perencanaannya. Perencanaan tahunan, misalnya tahun ini
akan melakukan maintenance sistem ini, sistem ini, sistem ini. Kita
ada nggak seperti itu?
J-17 : Maintenance dalam arti upgrading atau menambah fitur CR?
P-18 : Req2.0.1, Req2.1.1, Req2.1.2, Req2.1.3, Req2.2.1 Termasuk. Ini menurut saya
termasuk upgrading. Contoh kegiatannya ada yang restrukturisasi,
reengineering, redocumentation, dan reverse engineering. Jadi
misalnya ini ada software yang sudah lambat, banyak yang
komplain, terus kita mau bilang “OK, tahun depan kita akan
melakukan suatu kegiatan restrukturisasi atau reengineering supaya
dia jalannya lebih cepat.”
J-18 : Untuk sekarang sih belum. Tapi sudah mengarah ke situ, artinya dari
beberapa bagian kan, terutama semenjak akan dimulai KPI itu, jadinya
itu sudah menjadi tuntutan, gitu. Yang ter-schedule sih, Pak RK space-
nya cuma project plan, biasanya nggak di-state jelas-jelas bahwa ini
harus begini, itu belum. Itu jadi kayak task sampingan. Bukan dari major.
Kalau major kan yang bisnis, permintaan-permintaan user, tapi tidak
memperbaiki secara menyeluruh. Belum sih.
P-19 : Req2.2.6 Itu yang kalau versi tahunan. Nah kalau ini misalnya,
konsepnya proyek, bukan request, ada yang namanya predelivery and
transition. Contoh predelivery adalah, sebelum proyek itu deliver,
sudah ada yang namanya perencanaan maintenance. Yang
direncanakan itu misalnya, bagaimana cara menguji, bagaimana
cara rollback, bagaimana saat mau diserahkan dari developer ke
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 350: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/350.jpg)
332
Universitas Indonesia
maintainer itu perlu ilmu apa saja yang dia paham. Terus dia perlu
tahu tool apa saja. Terus struktur file seperti apa saja. Itu contoh
kegiatan predelivery. Contoh kegiatan transisi, saat betul-betul sudah
diserahkan ke maintainer, dia akan mendapatkan daftar outstanding
defect, daftar masalah yang belum dipecahkan tapi karena software
sudah harus online maka dia harus mendapatkan masalah
istilahnya. Terus user juga harus paham bahwa dalam masa transisi
programnya nggak akan bisa 100% kapasitas, gitu. Dan lagi nanti
saat transisi itu orang support juga harus paham dia akan
mendapatkan bug dengan kategori baru. Itu ada direncanakan
nggak, sebelum proyek selesai.
J-19 : Ada. Yang terkait pengembangan di seksi kita orangnya terbatas, saya
dan saya juga orangnya. Yang melakukan ya nggak perlu dokumen,
karena sudah ada di kepala. Tapi terkait untuk isu-isu itu sudah ada
dokumennya. Kita mau rilis nih, itu yang belum, a, b, c, d, itu sudah kita
state ketika kita mau live itu yang ini nggak bisa, ini nggak bisa, ini
nggak bisa gitu ke user. Jadi kalau ada yang ini, dilakukan apa itu
sebelum di-launch, itu sudah ada, entah di-share dokumennya. Kalau ada
x, maka lakukan ini, gitu. Kalau tidak terpecahkan, maka kontak support.
P-20 : Berarti sebenarnya sudah dilakukan, baik. Berarti sudah dilakukan
secara terencana. Dalam rencana maintenance misalnya untuk
kegiatan predelivery and transition, sudah ada rincian-rincian obyek
yang perlu dipelihara itu. Itu kan tidak harus SI itu sendiri, tapi bisa
juga database-nya ini, tabelnya ini, gitu. Skopnya bagaimana, tujuan
dan sasaran dari rencana itu ada, gitu. Deliverable dari maintenance
itu apa saja. Istilahnya, ada formalnya nggak sih?
J-20 : Nggak ada.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 351: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/351.jpg)
333
Universitas Indonesia
P-21 : Req2.2.2 Ada nggak, jadwal reguler untuk memperbaharui rencana
pemeliharaan tersebut. Jadi rencana pemeliharaan itu di-update
nggak? Secara berkala?
J-21 : Kalau yang kemarin, ada sih, di-update. Memang sudah kita plan, nanti
kita launch, karena terkait dengan third party juga, cuma waktunya
kapan belum ditentukan.
P-22 : Req2.2.2 Berarti kita nggak ada kegiatan berkala untuk update
maintenance plan?
J-22 : Belum ada sih.
P-23 : Baik.
J-23 : Karena yang kita punya ini kebanyakan ... apa istilahnya ya ... barang-
barang yang jalan di tempat gitu, bukan sesuatu yang bisa bertambah
terus.
P-24 : Req2.2.4, Req2.2.15 Sebenarnya ada Pak, kita sudah Java 7 sekarang.
J-24 : Itu pun tanpa perencanaan. Mestinya kan regular update. Itu karena takut
tidak compatible. Kemarin itu sudah harus, mungkin. Karena meng-
upgrade ininya kan ... app server-nya itu, sudah naik versi sudah nggak
bisa lagi running pakai runtime yang lama.
P-25 : Alasan upgrade ke 10g dulu apa ya?
J-25 : DB-nya juga sudah naik, itu satu paket.
P-26 : Berarti alasan Java mesti di-upgrade karena app server 10g mesti
dinaikkan. App server 10g mesti dinaikkan karena DB-nya mesti
dinaikkan. DB-nya mesti dinaikkan karena?
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 352: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/352.jpg)
334
Universitas Indonesia
J-26 : Fitur-fitur barunya, enterprise management. DB-nya itu ada enterprise
manager istilahnya.
P-27 : Berarti karena ada satu fitur yang kita perlu manfaatnya. Manfaat
bagus, gitu?
J-27 : Iya.
P-28 : Req2.2.3, Req2.2.5 Baik kalau gitu itu terjawab. Kalau gitu saya minta
penjelasan tentang enterprise manager itu, EM itu. Kita ada nggak
melakukan semacam studi, keuntungannya apa saja sih fitur ini?
Apakah memang sedemikian besarnya kelebihannya sampai kita
melakukan upgrade.
J-28 : Nggak.
P-29 : Req2.2.3, Req2.2.5 Nggak sampai kayak gitu?
J-29 : Nggak. Sepertinya sih sudah dilakukan Pak INS3 mungkin ya. Dulu kita
masih 9i, padahal Oracle sudah 11, dan 10g itu sendiri banyak sekali
improvement dari sisi performance database, secara arsitekturnya dia.
Untuk peningkatan speed sih alasannya mungkin.
P-30 : Req2.2.3, Req2.2.5 Berarti sebenarnya Bapak nggak bisa menjawab
pertanyaan ini?
J-30 : Iya.
P-31 : Baik. Pertanyaan berikutnya adalah, pada saat kita membuat
rencana pemeliharaan, kita sudah mempertimbangkan sumber
daya? Maksudnya personil, infrastruktur, atau tool. Itu sudah
termasuk di dalamnya?
3 Staf Database Administrator.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 353: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/353.jpg)
335
Universitas Indonesia
J-31 : Kayaknya belum deh. Saya masih ragu dengan itu.
P-32 : Baik. Berarti di sini kita belum melakukan. Nah OK, apakah
kegiatan predelivery and transition sudah direncanakan dari tahap
awal, tadi sudah Bapak jawab iya dilakukan. Berikutnya adalah
apakah para maintainer sudah ikut serta dalam kegiatan predelivery
and transition bersamaan dengan developer? Seperti Bapak bilang
tadi, karena kita kecil sebenarnya orangnya sama, berarti bisa
dibilang iya, bisa dibilang tidak, bisa dibilang not applicable karena
orangnya sama?
J-32 : Iya.
P-33 : Ada nggak, kasus di mana developer dan maintainer beda orangnya?
J-33 : Belum ada saat ini.
P-34 : Jadi sebenarnya praktek ini belum diperlukan?
J-34 : Sebenarnya diperlukan. Sekarang sudah ada dua orang, ke depannya kita
perlu itu, biar nggak mesti satu orang. Yang jelas, yang ada dokumennya.
P-35 : Req2.2.7 Selama ini kalau misalnya dalam kegiatan predelivery and
transition ada nggak diundang, beberapa orang selain developer?
Misalnya saya diundang supaya maintenance tahu apa saja yang
perlu dilakukan.
J-35 : Belum.
P-36 : Belum ada ya?
J-36 : Iya. Untuk maintainer belum, yang ada support.
P-37 : Oh, orang support sudah?
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 354: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/354.jpg)
336
Universitas Indonesia
J-37 : Iya.
P-38 : Req2.2.8 Berarti ini sudah dilakukan sebagian, cuma maintainer saja
yang belum ikut serta. Baik berikutnya adalah, untuk rencana
transisi, sudah dibuat bersamaan dengan rencana pengembangan?
Bisa dibilang, project plan sudah ada transition plan-nya?
J-38 : Belum ada.
P-39 : Req2.2.9 Rencana predelivery and transition ini sudah
mempertimbangkan rencana infrastruktur? Infrastruktur kita kan
berubah terus. Ada yang ditambah, ada yang dikurangi. Atau paling
tidak, sudah diskusi belum dengan orang infra?
J-39 : Sudah, kalau itu sudah. Formalnya sih nggak ada, email doang. Hanya
dalam bentuk tanya jawab lewat email.
P-40 : Ada nggak hubungannya dengan rencana pelatihan? Kalau
orangnya beda kan ilmunya beda?
J-41 : Dulu sih sudah ada rencana pelatihan. Ini training user atau ...
P-42 : Bisa dua-duanya Pak.
J-42 : Untuk user ada.
P-43 : Untuk maintainer?
J-43 : Belum ada.
P-44 : Untuk configuration management sudah termasuk?
J-44 : Belum.
P-45 : Sup2.0.1 Rencana kualitas? Untuk quality assurance?
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 355: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/355.jpg)
337
Universitas Indonesia
J-45 : Belum.
P-46 : Sup2.0.1 Kita sebetulnya ada quality assurance nggak sih?
J-46 : Belum ada.
P-47 : Sup2.0.1 Kita sebetulnya ada quality assurance nggak sih?
J-47 : Belum ada.
P-48 : Req2.2.10 Baik. Berikutnya adalah, apakah rencana predelivery and
transition sudah ada merinci kegiatan pengujian, dukungan, teknik
dan tool yang akan digunakan?
J-48 : Belum ada.
P-49 : Req2.2.11 Kalau risk assessment sudah ada belum? Dari aspek teknis,
dampaknya bagaimana, biaya dampaknya bagaimana, SDM?
J-49 : Ada sih, cuma nggak di-state dalam satu dokumen.
P-50 : Req2.2.11 Berarti ini informal, atas inisiatif Bapak sendiri?
J-50 : Percakapan begitu bentuknya, ngobrol-ngobrol, tapi tidak dalam suatu ...
apa sih ... work product-nya tidak ada. Artifaknya nggak ada.
P-51 : Req2.2.12, Req2.2.14 Itu tadi dari sisi risk assessment. Apakah sudah ada
assessment untuk keperluan disaster recovery?
J-51 : Kalau dari sisi infrastruktur nggak tahu ya. Dari server juga nggak ada
sih. Kalau Sistem Informasi Asuransi Umum itu, sampai saat ini saya
tidak tahu posisi DRC-nya itu.
P-52 : Req2.2.12, Req2.2.14 Kalau saya dengar dari Pak RK sebenarnya ada, cold
site. Terus backup kita juga sebenarnya sudah ada, tapi yang saya
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 356: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/356.jpg)
338
Universitas Indonesia
yakin kita belum ada itu disaster recovery plan. Mungkin kita punya
kapabilitas untuk disaster recovery, tapi tidak terorganisasi. Idealnya
kan ada pengujian untuk ini.
J-52 : Belum rutin. Kalau jeblok pasti nggak bisa ngapa-ngapain. Dan cold site
itu kan nggak seperti itu, seharusnya hanya dalam hitungan jam.
Seharusnya hardware itu sudah ready cuma data mungkin harus di-
restore dari backup. Katakanlah backup disimpan di remote site,
kopiannya kan mesti didatangkan.
P-53 : Req2.2.12 Kalau dari sudut pandang personil. Kalau misalnya ada
disaster nih, sudah jelas belum contact person-nya siapa?
J-53 : Pak INS ha ha ha, belum ada sih. Kalau di kita kan support pintunya.
P-54 : Req2.2.12 Kalau dari sudut pandang personil. Kalau misalnya ada
disaster nih, sudah jelas belum contact person-nya siapa?
J-54 : Kontak yang di kita support sebagai pintu ininya.
P-55 : Req2.2.12 Berarti kalau saya klarifikasi pertanyaan saya, kita ada
nggak dokumen yang menyatakan “in the event of a disaster, please
call xyz”. Jadi misalnya tanggung jawab kalau ada disaster, terus
kita mau disaster recovery, tanggung jawab untuk ini siapa, untuk ini
si anu. Seperti itu belum ada ya?
J-55 : Nggak ada.
P-56 : Req2.2.13 Kita sudah ada belum, mengidentifikasi skrip, dokumentasi,
program, dan data yang kritis. Dalam arti kalau dia nggak ada,
maka Sistem Informasi Asuransi Umum nggak jalan, maka bisnis
stop. Sudah diidentifikasi, Pak?
J-56 : Belum
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 357: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/357.jpg)
339
Universitas Indonesia
P-57 : Apakah Departemen TI secara formal menyatakan bahwa layanan
pemulihan dari bencana, atas data dan layanan, itu merupakan
bagian dari layanan yang disediakan TI? Kalau ada bencana,
apakah Departemen TI langsung menyatakan untuk bertanggung
jawab untuk memperbaiki – nggak masalah itu tadi yang bikin
masalah siapa – pokoknya langsung bertugas untuk memperbaiki?
Ada nggak seperti itu?
J-57 : Nggak tahu.
P-58 : OK, berarti ini saya harus bertanya ke Pak RK.
J-58 : Ha ha ha.
P-59 : Kalau ada change request nih, kita ada diwajibkan untuk
menghubungi si user, apa kita langsung commit saja?
J-59 : Maksudnya?
P-60 : Ini untuk change request, delivery-nya, kita mau deploy? Wajib?
J-60 : Wajib.
P-61 : Ini ada dokumennya?
J-61 : Formulir UAT biasanya. Formalnya ada sih untuk itu.
P-62 : Req2.2.16 Ada nggak orang yang bertugas sebagai contact person untuk
pengguna?
J-62 : Iya, help desk.
P-63 : Req2.2.16 Orang help desk bisa nggak membantu untuk prioritisasi?
J-63 : Nggak bisa.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 358: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/358.jpg)
340
Universitas Indonesia
P-64 : Req2.2.16, Req2.2.18 Prioritisasi kita itu berdasarkan apa ya? Ini
konteksnya request, bukan proyek. Apa belum ada prosedurnya?
J-64 : Belum ada prosedurnya. Itu berdasarkan jabatan.
P-65 : Req2.2.16 Baik belum ada prosedur, jadi pertanyaan berikutnya tidak
perlu. Itu valid, Pak. Berdasarkan jabatan pun. Yang penting ada
prosedurnya. Tapi nggak ada prosedurnya ya?
J-65 : Nggak ada.
P-66 : Berarti sekarang penentuan prioritas adalah berdasarkan inisiatif
sendiri, yang berdasarkan pada jabatan.
J-66 : Iya.
P-67 : Req2.2.17 Untuk daftar rencana pemeliharaan tadi, digunakan nggak
untuk melacak status permintaan dari pengguna? Terus digunakan
nggak untuk mengomunikasikan beban kerja, baik itu untuk
manajemen maupun pengguna?
J-67 : Sebagian sih kayaknya sudah. Yang sudah karena ditagih.
P-68 : Req2.2.17 Ada dokumennya?
J-68 : Ada, sama Pak IYB4.
P-69 : Req2.2.18 Dalam maintenance plan, kita biasanya ada membuat daftar,
ada step-step-nya, terus bisa dipecah-pecah, itu kan ada daftar
kegiatan? Sudah mendapatkan persetujuan pelanggan atau
pengguna? Apa kita bikin, bahkan nggak ditanya ke mereka?
J-69 : Belum pernah ditanya kayaknya.
4 Kepala seksi Business Analyst.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 359: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/359.jpg)
341
Universitas Indonesia
P-70 : Req2.2.18 Tapi mereka paham, nggak. Maksudnya, nanti kita akan
melakukan ini, ini, ini.
J-70 : Kalau ada impact-nya sih dikasih tahu.
P-71 : Req2.2.18 Ada prosedurnya nggak? Kasus seperti apa kita perlu
memberitahukan orang?
J-71 : Prosedur tertulis sih nggak ada. Inisiatif pribadi itu.
P-72 : Req2.2.19 Kalau ada problem report, terus kita mau ada perbaikan, kita
rupanya mempengaruhi banyak orang. Misalnya ada yang critical,
kita harus perbaiki saat itu juga. Kita mesti deploy saat itu juga,
sistem mesti dibawa down dulu, itu kita melakukan sosialisasi setahu
aku, pakai running text di Sistem Informasi Asuransi Umum.
Sebetulnya itu ada prosedurnya nggak?
J-72 : Wah, itu saya kurang tahu. Kita boleh nge-down itu juga belum ada ...
P-73 : Req2.2.19 Belum tahu yang punya wewenang siapa?
J-73 : Iya.
P-74 : Req2.2.20 Apakah Departemen TI memiliki rencana kapasitas
permintaan (request capacity plan)? Jadi kita melakukan
pengukuran untuk menentukan tren masa depan, jadi kita bisa tahu
misalnya resource-nya menjadi seperti ini, perlu ditambah RAM,
perlu tambah orang sekian. Ada nggak seperti itu?
J-74 : Pak RK kayaknya ada yang begitu. Seharusnya dia punya, tapi apa on-
track atau tidak itu lain lagi.
P-75 : Evo1.0.1 Itu mengakhiri pertanyaan mengenai Maintenance Planning.
Berikutnya adalah Predelivery and Transition Services. Ini
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 360: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/360.jpg)
342
Universitas Indonesia
pertanyaan pertama adalah, apakah kita melakukan kegiatan itu.
Tapi Bapak sudah menjawab bahwa iya sudah melakukan.
J-75 : Iya.
P-76 : Evo1.1.1 Apakah itu bersifat formal.
J-76 : Ada yang formal, ada yang tidak. Campur-campur sih.
P-77 : Evo1.1.1 Sebentar, kalau formal berarti sudah diperintahkan dari
manajemen. Kalau Bapak bilang ada yang formal, berarti ...
J-77 : Ah, maksud saya terdokumentasi ada yang tidak.
P-78 : Evo1.2.1 Apakah maintainer berkomunikasi dengan developer? Ini
sebenarnya banyak pertanyaan yang duplikat ya Pak? Apa karena
maintainer dan developer itu sering kali orang yang sama, maka
tidak perlu berkomunikasi?
J-78 : Iya, karena full stack kan selalu gue lagi gue lagi.
P-79 : Evo1.2.1 Ini sepertinya not applicable, saya lanjut saja ya?
J-79 : Iya, not applicable.
P-80 : Evo1.2.2 Ada nggak ketentuan pada life cycle apa maintainer mulai
terlibat pada proyek? Idealnya kan jangan pas transisi baru
maintainer dilibatkan, tiba-tiba saja maintainer dikasih software,
bingunglah dia.
J-80 : Idealnya sih memang diikutkan, tapi itu sangat susah sekali. Bahkan di
tempat yang besar sekalipun. Kalau jelas developer itu siapa, maintainer
itu siapa, bisa lempar bola ke situ.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 361: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/361.jpg)
343
Universitas Indonesia
P-81 : Evo1.2.2 Kalau konsepnya dalam framework ini, sebelum transisi
developer, setelah transisi maintainer. Jadi asumsinya dalam
framework ini, developer dengan maintainer itu orangnya beda.
J-81 : Kita terlalu kecil mungkin ya. Tapi secara dokumen seharusnya ada.
P-82 : Evo1.2.2 Kita ada nggak prosedur yang menentukan proyek yang siap
untuk transisi itu yang seperti apa? Apakah kalau diperintahkan
transisi ya transisi. Ada nggak kriterianya?
J-82 : Wah saya belum tahu. Biasanya di akhir-akhir saat mulai user training,
itu sudah mulai transisi. Nggak ada sih, itu kan artinya sudah ada duluan
duduk bareng. Idealnya sih maintainer ikut duduk.
P-83 : Evo1.2.3 Ada nggak selama ini maintainer secara mengangkat isu
predelivery and transition? Katakanlah dia diikutsertakan, ada nggak
dia bertanya secara proaktif tentang kebutuhan maintenance. Secara
proaktif di sini karena dia ada wewenang untuk bertanya hal
tersebut. Jadi bukan atas inisiatif saja. Memang itu kewajiban dia,
mengangkat isu yang belum dibahas, menyangkut predelivery and
transition.
J-83 : Belum ada.
P-84 : OK. Berikutnya adalah ... OK ini sudah terjawab ... dia belum ada
mengangkat isu predelivery and transition baik ke hadapan developer
maupun ke hadapan petugas pengadaan infrastruktur itu ya?
J-84 : Belum.
P-85 : Baik. Apakah Departemen TI melakukan sosialisasi kegiatan
predelivery and transition kepada pelanggan ataupun pengguna? Di
sini dia membedakan pelanggan dengan pengguna. Pelanggan orang
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 362: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/362.jpg)
344
Universitas Indonesia
yang memerintahkan, pengguna ya yang memakai. Ada nggak,
kegiatan sosialisasi predelivery and transition?
J-85 : Contohnya apa itu?
P-86 : Evo1.2.4 Misalnya, kita kasih tahu ke user, “nanti kita akan melakukan
online, dan setelah online ... dua bulan setelah online masa
handholding-nya selesai, saya akan menyerahkan ke si anu,
kedepannya bisa menghubungi si anu.” Itu kan jelas nanti saat kita
bilang seperti itu kita memberitahukan ke user pada dasarnya
operasionalnya itu akan terhambat sedikit selama masa transisi itu.
J-86 : Ada yang kemarin sih ada.
P-87 : Evo1.2.4 Ada ya? Itu contohnya apa itu?
J-87 : Waktu itu kan kita con-call juga, secara itunya, menyampaikannya, even
yang regional ... Surabaya itu apa ya? Timur ya? Timur itu Pak RK5 yang
menyampaikan langsung kalau di situ. Akan ada ini bla bla bla itu kan.
Ya kita di sini support Skype, waktu itu sempat itu ikutan conference call
dengan wajah, nggak hanya ditelepon. Selama masa transisi kontak
ininya langsung nih, bisa direct. Kan kita belum tahu yang bagian tiket-
tiket itu kan, bisa telepon saja. Dua minggu setelah live, itu bisa direct
contact, kalau ada problem, direct call atau apa gitu. Setelah itu ya ... kita
serahkan ke yang tiket tadi. Kalau ada problem masukin ke IT Support.
P-88 : Evo1.2.4 OK. Berarti ada ya?
J-88 : Ada. Ada formal itu juga, tapi dikirim dalam distribusi email, seperti itu.
P-89 : Kalau SLA, kita ada komunikasikan nggak?
5 Kepala Departemen TI.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 363: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/363.jpg)
345
Universitas Indonesia
J-89 : SLA, belum.
P-90 : Belum ya? Baik.
J-90 : Kita belum punya SLA yang resmi.
P-91 : Baik. Berikutnya adalah ...
J-91 : Baru mau dibikin.
P-92 : Baru mau dibikin. Kita dalam kegiatan predelivery and transition itu
ada semacam checklist nggak?
J-92 : Checklist?
P-93 : Evo1.2.5 Daftar kegiatan yang mau dilakukan? “Oh ini sudah
dilakukan, oh ini sudah dilakukan, ini belum dilakukan.”
J-93 : Hmm ada nggak ya?
P-94 : Evo1.2.5 Yang pas Bapaklah? Pas Bapak predelivery and transition ada
nggak? Bentuknya kan nggak klop harus checklist gitu.
J-94 : Ada sih kemarin itu. Work ininya sih udah ... waktu kita mau deploy itu
kita udah bikin ininya kan ... planning ininya nih. Ya checklist lah, bisa
dibilang checklist itu kan. Tanggal berapa tanggal berapa itu neleponin
orang regional.
P-95 : Evo1.2.5 Oh, ada berarti?
J-95 : Ada. Tanggal segitu udah harus deploy.
P-96 : Dokumennya sama siapa?
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 364: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/364.jpg)
346
Universitas Indonesia
J-96 : Ada di Pak IYB6 sih.
P-97 : Ada di Pak IYB ya? Baik.
J-97 : Ini ngirimnya dalam bentuk email sih. Tapi emailnya isinya panjang gitu.
Bisa di-save ke dalam dokumen.
P-98 : Korespondensi berarti. Baik. Ini dalam kasus maintainer dengan
developer-nya beda ya Pak ya. Apa pada saat developer bilang “OK
nanti yang maintain ini perlu skill ini, ini, ini, gitu” diadakan nggak
training?
J-98 : Nggak ada.
P-99 : Evo1.2.6, Evo1.2.7 Nggak ada. Baik. Karena tidak ada maka pertanyaan
berikutnya juga lewat. Tapi memberikan rekomendasi training itu
ada nggak? Maksudnya “nanti dia perlu skill ini, ini, ini,” itu ada
nggak didaftarkan. Dalam bentuk daftar?
J-99 : Nggak ada.
P-100 : Nggak ada juga ya. Baik. Berarti ini ada tiga lewat.
J-100 : Dulu sih ada, cuma masih dari sisi yang sana. Kayak Nia7 itu dilibatkan
tujuannya kan itu sebenarnya. Kayak Pak Vinno8, Pak Dody9, kan cuma
6 bulan di Bali. Itu untuk maintain ini, tujuannya untuk transisi sih
sebenarnya. Mungkin bisa dibilang ada tapi tidak kontinu kali ya? Karena
tidak sering dilakukan. Waktu mau rilis, deploy itu kan ada semua nih, kit
training ini entah apa namanya. Dulu sempat mereka kan training Java di
sini. Dari luar itunya.
6 Kepala Seksi Business Analyst. 7 Software Developer. 8 Dulu Software Developer. 9 Dulu Software Developer.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 365: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/365.jpg)
347
Universitas Indonesia
P-101 : Didatangkan dari luar trainer-nya?
J-101 : Jadi sore gitu mereka training. Saya sih nggak ikutan. Nia itu, mungkin
memperdalam lagi lah. Sempat itu kayaknya dua mingguan itu kayaknya.
P-102 : Evo1.2.9 Baik. Saya lanjut aja ya Pak? Itu tadi untuk Training and
Knowledge Transfer Control. Berikutnya adalah persiapan transisi
final. Maintainer ada nggak, dia menjaga up to date inventori lisensi,
pengguna ... inventori pengguna, lingkungannya itu seperti apa,
misalnya Blitz, Flash, dokumen teknis yang ada itu apa aja? Ada
nggak dia membuat inventori dan menjaga up to date?
J-102 : Nggak ada.
P-103 : Evo1.2.9 Nggak ada ya?
J-103 : Even saya sendiri bingung Flash sama Blitz itu apa ha ha ha.
P-104 : Evo1.2.9 Tapi maintainer ngerti nggak dia dengan interface? Interface
di sini bukan graphical user interface tapi interface ... sistem yang ini
interface dengan sistem yang mana aja. Terus data itu strukturnya
seperti apa? Lingkungan operasional, berarti maksudnya si user itu
nanti akan memakainya seperti apa? Itu ada nggak diinformasikan
kepada maintainer?
J-105 : Nggak ada
P-106 : Evo1.2.9 Nggak ada juga ya? Baik.
J-106 : Karena, apa ya? Kalau dalam kasus Sistem Informasi Asuransi Umum itu
dalam, dalam, apa namanya? Awal-awal semua orang di PT XYZ ini
sebagai maintainer, Jos. Jadi nggak perlu dokumen itu. Karena sudah
tahu semua, gitu.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 366: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/366.jpg)
348
Universitas Indonesia
P-107 : Evo1.2.9 Yang kayak gitu kan perlunya kalau ada orang keluar masuk.
J-107 : Iya. Waktu itu ya semua, satu kotak yang develop report sekarang itu kan
maintainer. Karena timnya nggak berubah-ubah dari itu kan ... even
katakanlah sekarang ini katakanlah kita nggak mau transisi ke mana-
mana ya jadinya stuck saja di situ sudah.
P-108 : Baik. Tapi ini sepertinya ini Bapak sudah jawab tadi. Daftar
masalah yang belum diselesaikan selama pengembangan transisi ke
maintainer. Itu berarti dijaga up to date ya?
J-108 : Dijaga kalau itu.
P-109 : Dokumennya di ... Pak IYB?
J-109 : Di Pak IYB.
P-110 : Baik.
J-110 : Pak RA10 juga simpan.
P-111 : Evo1.2.10 Baik. Apakah maintainer sudah memastikan – ini berarti
dalam arti maintenance engineer seperti kita nih – dia sudah
memastikan belum, source code yang dimilikinya itu adalah source
code yang akan digunakan untuk produksi? Gampangnya begini,
Pak. Itu CVS kita itu versi produksinya yang mana sih?
J-111 : Sudah sih itu.
P-112 : Evo1.2.10 Sudah? Itu tahunya dari mana gitu Pak? Apa kita selama klik
kanan, update, dijamin itu yang dipakai di produksi?
J-112 : Dijamin.
10 Staf Help Desk Application.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 367: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/367.jpg)
349
Universitas Indonesia
P-113 : Evo1.2.10 Nah, OK, baik.
J-113 : Karena yang di deployer-nya kan get dari HEAD terus.
P-114 : Evo1.2.10 OK. Nah pada saat predelivery and transition apakah
maintainer itu sudah memastikan dia bisa belum, check out, versi
dari yang terakhir tadi? Terus dia sudah memastikan belum, bisa
compile? Dia sudah memastikan belum, kalau sudah di-compile, itu
bisa diuji nggak? Maksudnya dimasukkan ke dalam sistem produksi
terus di-testing dulu, oh ini sudah nyala. Ada nggak kayak begitu?
J-114 : Ada.
P-115 : Evo1.2.10 Ada? Memang dilakukan ya? Ada prosedurnya? Memang
diminta seperti itu?
J-115 : Nggak.
P-116 : Evo1.2.10 Inisiatif sendiri?
J-116 : Iya.
P-117 : Evo1.2.11 OK ini pertanyaan terakhir untuk topik yang ini Pak.
Maintainer ada nggak dia bisa, sorry, dia bisa nggak mengategorikan
masalah yang belum diselesaikan tadi. Jadi, bisa nggak dia
mengatakan, katakanlah ini oh yang kategorinya seperti ini,
prioritasnya itu yang seperti ini, statusnya itu sekarang apa,
katakanlah menunggu input dari user. Apakah masalah teknis?
Apakah masalah arsitektur? Yang seperti itu ada nggak? Bisa, ada
kategorisasinya nggak? Apa cuma daftar saja?
J-117 : Daftar saja sih.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 368: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/368.jpg)
350
Universitas Indonesia
P-118 : Evo2.0.1 Baik. Disosialisasikan ... oh sudah, sudah tadi. Disosialisasikan
ke pengguna. Baik. Topik berikutnya adalah Operational Support
Services. Kita Departemen TI kan umumnya menyediakan layanan
dukungan operasional. Iya ya, di Departemen TI PT XYZ?
Menyediakan ya Pak ya?
J-118 : Iya.
P-119 : Evo2.1.1 Dukungan kita itu memang bagian dari job description?
J-119 : Iya.
P-120 : Evo2.1.1 Formal ya?
J-120 : Formal.
P-121 : Evo2.2.1 Baik. Ada nggak kita, jadwal operasi perangkat lunak yang
khusus untuk batch update? Untuk script update? Maksudnya update,
script-nya mau diubah gitu. Ada nggak jadwal untuk update
perangkat lunak? Atau sinkronisasi, atau transfer data antar
sistem? Jadwal khusus untuk itu ada nggak?
J-121 : Sepertinya ada.
P-122 : Evo2.2.1 Ada?
J-122 : Jadwal maksudnya? Ada. Backup-backup, Pak INS. Biasanya malam.
P-123 : Evo2.2.1 OK, itu jadwal backup sama jadwal deploy. Kalau misalnya
jadwal update perangkat lunak? Misalnya nih, Pak. Kita mau bring
down sistem karena mau untuk update setiap ...
J-123 : Sabtu.
P-124 : Evo2.2.1 Sabtu? Oh ada jadwalnya?
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 369: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/369.jpg)
351
Universitas Indonesia
J-124 : Ada, walaupun nggak resmi kan bisa.
P-125 : Evo2.2.1 Oh. Berarti bisa dibilang nih ... katakanlah kita perlu
melakukan update, biasanya dilakukan Sabtu.
J-125 : Iya. Bukan office hour lah.
P-126 : Evo2.2.1 Baik. Tapi itu bukan kebijakan ya? Maksudnya, inisiatif?
J-126 : Itu perintah sih.
P-127 : Evo2.2.1 Perintah?
J-127 : Iya.
P-128 : Evo2.2.2 Baik. Sudah diperintahkan seperti itu. Baik. Berikutnya
adalah, kita ada nggak memonitor, misalnya kita, aku menambah
fitur. Kita ada memonitor nggak, fiturnya itu nanti efeknya di
produksi apa? Atau jangan fitur dah. Bilangnya gini. Aku ada
restrukturisasi, tujuannya adalah mempercepat transaksi. Benar
nggak kita melakukan apa namanya, pemantauan sebelum dan
sesudah deploy? Sesuatu yang tadinya kita klaim mempercepat itu,
benar nggak kita monitor? Ini bukan mengatakan apakah benar-
benar makin cepat, tapi pertanyaannya adalah, apakah kita
memonitor?
J-128 : Monitor sih biasanya. Kalau saya selalu monitor. Sebelum dan sesudah
deploy. Cuma nggak resmi aja.
P-129 : Evo2.2.2 Nggak resmi ya Pak ya? Baik. Bapak memonitornya dalam
bentuk apa, Pak? Caranya?
J-129 : Tergantung. Kalau kecepatan ya dilihat, dicoba, atau kalau fitur ininya
sudah benar apa nggak, dicek sih di live. Datanya kek, atau sudah benar-
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 370: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/370.jpg)
352
Universitas Indonesia
benar ter-deploy juga kan, karena kita scheduler, harus dicek juga kan?
Paginya nambah kolom belum nongol. Atau kalau terkait speed sih
dicobain.
P-130 : Evo2.2.2 Itu wajib dilakukan? Memonitor penambahan, apa namanya,
kecepatan, apa jangan-jangan makin lambat.
J-130 : Wajib sih. Itu harus.
P-131 : Evo2.2.2 Yang bertugas siapa Pak?
J-131 : Biasanya saya. Sama Pak INS.
P-132 : Evo2.2.2 Memang bagian dari job description?
J-132 : Nanti akan menjadi bagian dari KPI.
P-133 : Evo2.2.2 Nanti, tapi? Baik. Pertanyaan berikutnya, ini masih berkaitan
di pemantauan ya. Ada nggak pembagian tugasnya? Tadi kan Bapak
bilang “biasanya saya dengan Pak INS.” Yang membedakan tugas
Bapak dengan tugasnya Pak INS dalam hal pemantauan itu seperti
apa? Pembagian tugasnya itu?
J-133 : Nggak ada sih? Yang jelas. Kalau pembagian tugas nggak ada.
P-134 : Evo2.2.2 Jadi Bapak tahu itu kerjaannya siapa? Apa tergantung
ketersediaannya saja? Siapa yang ada, begitu?
J-134 : Iya lebih ke situ juga. Sama ininya, jenis ininya, cuma nggak ini sih.
Kalau terkait database ya Pak INS, kalau aplikasi saya. Begitulah.
P-135 : Yang tugas untuk backup itu kita siapa ya Pak? Backup, clustering?
J-135 : Pak INS itu.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 371: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/371.jpg)
353
Universitas Indonesia
P-136 : Ini yang terakhir untuk topik ini. Itu kita kan ada jadwal-jadwal
otomatis, Pak. Jadwal deploy, ada lagi jadwal report yang kecil-kecil
aku itu. Itu sebetulnya tugas siapa sih Pak? Yang administrasi itu?
Kalau membikinnya kan otomatis tugas kita. Kita developer. Tapi
administrasinya nih. Katakanlah Bapak kepingin SOA tuh “jalanin
dong.” Itu seharusnya ke siapa, berdasarkan job description. Apa
jangan-jangan ...
J-136 : Nggak ada job description-nya itu.
P-137 : Jadi-jadian, berarti?
J-137 : Iya.
P-138 : Evo2.2.3 Baik. Pertanyaan berikutnya adalah, Bapak bilang kan tadi
sebetulnya Bapak dengan Pak INS itu tugasnya untuk memantau
operasionalnya seperti apa. Bapak bikin laporan nggak untuk itu?
Hari ini, atau minggu ini, jalannya seperti ini. Entah gimana
ceritanya minggu ini dia lambat, pemrosesan hanya 50% kapasitas
normal.
J-138 : Nggak.
P-139 : Nggak sampai kayak begitu ya?
J-139 : Nggak.
P-140 : Baik.
J-140 : Kita belum ada itu. Sudah diminta sih.
P-141 : Oh sudah diminta?
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 372: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/372.jpg)
354
Universitas Indonesia
J-141 : Maksudnya biar bisa ngeluarin itu. Kan pengukuran itunya Jos.
Katakanlah KPI speed itunya kan.
P-142 : Transaksi?
J-142 : Transaksi.
P-143 : Evo2.2.4 OK. Baik. Tadi itu tentang pemantauan. Berikutnya adalah
dukungan setelah jam kerja. Kita ada nggak sebenarnya dukungan
setelah jam kerja? Kayaknya kan tidak formal ya? Seolah-olah tidak
ada orang yang bertugas untuk itu. Menurut Bapak?
J-143 : Nggak ada di kita. Karena by default kan kita nggak 24 hours kan. Jadi,
jadinya nggak di-formalized itunya. Jadinya ad hoc itunya, occasional,
kalau ada keperluan saja.
P-144 : Evo2.2.4 Oh tapi untuk yang ad hoc itu ditentukan nggak orangnya?
J-144 : Itu terkait masalah.
P-145 : Evo2.2.4 Baik. Berarti kalau misalnya saya bilang ini belum ada
kebijakannya ...
J-145 : Kalau kita 24 hours kan seharusnya ada yang on duty.
P-146 : Evo2.2.4 Berarti kita nggak ada jadwal support, yang perlu dihubungi
siapa? Nggak ada berarti ya?
J-146 : Nggak ada.
P-147 : Evo2.2.5 Berikutnya sedikit tentang bisnisnya nih. Bapak sebagai
developer dan maintainer, kepala seksi bisnis, eh kepala seksi
Software Developer nih. Maintainer itu mampu nggak menjawab
pertanyaan seputar fungsionalitas dan aturan bisnis untuk
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 373: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/373.jpg)
355
Universitas Indonesia
perangkat lunak yang dipeliharanya? Artinya, maintainer-nya ini
sebenarnya ngerti nggak sih, bisnisnya?
J-147 : Harus ngerti sih. Tapi ini maintenance ya? Ya harus ngerti juga.
Berdasarkan pengalaman, orang support itu lebih pintar dari developer.
Bukan coding ya, apa namanya, entah bolong-bolongnya, entah cara
kerjanya.
P-148 : Evo2.2.5 Kalau misalnya saya bilang begini, Pak. Developer atau
maintainer tidak diwajibkan mengerti business rule, hanya perlu
secara minimal paham business rule, karena bisa langsung
berhubungan dengan tim support, tim help desk. Benar nggak
pernyataan itu?
J-148 : Mereka juga nggak paham-paham amat. Paham hanya kalau terkait isu
doang. Kalau nggak itu, kadang tahu, kadang nggak.
P-149 : Evo2.2.5 Baik pertanyaan berikutnya ya Pak. Tadi tentang business
rule, sudah terjawab, kecuali satu. Bapak sebagai developer, atau
anak buah Bapak, dianggap nggak sebagai layanan, kalau misalnya
ada orang bertanya “tolong ekstrak business rule dari source code.”
Reverse engineering pada dasarnya itu dianggap layanan nggak?
Formal?
J-149 : Bukan layanan sih. Tapi kadang mencari, apa namanya, mencari
pembuktian itu yang lebih nyata artifact-nya kan dari source code. Jadi
sering terjadi sih memang. Nggak ada dalam bentuk dokumen sih.
Katakanlah dokumen sudah hilang, kan bingung tuh, di code nggak ada
nih, “dulu nggak minta.” Bisa menjadi pembelaan.
P-150 : Apakah maintenance engineer ada nggak kita menyediakan layanan
untuk membantu pengguna lebih memahami data? Kalau misalnya
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 374: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/374.jpg)
356
Universitas Indonesia
ada report, terus ditanya “kenapa datanya begini?” jawabnya “dari
sistem memang begini.” Ditanyalah kita “kenapa seperti itu?”
J-150 : Nggak, paling ditanya ini datanya dari tabel mana. Masalah isi sih nggak.
P-151 : Evo2.2.6 Setahu saya kita ada menyediakan layanan laporan ad hoc
kan? Tim report itu ya? Tim MIS kalau Pak RK bilangnya. Ada ya?
Ada juga membuat laporan yang bisa diulangi oleh mereka? Ada
ya? Dua-dua ada ya?
J-151 : Ada.
P-152 : Terus kita ada nggak bekerja sama dengan tim operasi, dalam hal
ini orang infrastruktur dan help desk, untuk misalnya mereka perlu
pengetahuan tentang bagian dalam perangkat lunak kita? Misalnya
versi Java-nya berapa, biar diketahui itu nanti server-nya mesti
yang kayak apa.
J-152 : Belum sih. Diserahkan sepenuhnya ke kita yang proses itunya.
P-153 : Baik. Jadi tugas kita sebetulnya ya?
J-153 : Iya.
P-154 : Makanya tidak perlu bekerja sama dengan, sori, makanya ...
J-154 : Kita cuma nggak mengeluarkan dokumentasi aja.
P-155 : Usaha-usaha yang kita bahas ini dianggap sebagai layanan TI
nggak?
J-155 : Sebagai layanan sih.
P-156 : OK. Karena dianggap sebagai layanan berarti dipublikasikan ya?
Maksudnya, ada catatannya berarti?
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 375: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/375.jpg)
357
Universitas Indonesia
J-156 : Maksudnya apanya?
P-157 : Evo2.2.6 Katakanlah kita mau buat laporan yang bisa diulangi tadi oleh
user. Itu dianggap sebagai kegiatan formal, dicatat dalam ticketing?
J-157 : Iya.
P-158 : Evo2.2.6 Ada kategorinya sendiri berarti?
J-158 : Ada, tapi tiket itu kebanyakan request sih, bukan bug. Itu yang ad hoc
sih. Kalau yang reguler kan sudah di deploy langsung, bisa dipakai terus.
P-159 : Evo3.0.1 Itu mengakhiri pertanyaan tentang layanan dukungan
operasional. Berikutnya adalah, ini sebenarnya core-nya kita nih.
Layanan evolusi perangkat lunak dan koreksi perangkat lunak. Ada
nggak Software Evolution and Correction Services di PT XYZ?
J-159 : Ada pasti.
P-160 : Evo3.1.1 Ha ha ha, ini pasti formal ya. Memang job description kita
begitu. Mengubah dan memperbaiki. Formal ini.
J-160 : Iya. Formal. Cuma perencanaannya yang ... sebenarnya punya cuma
tidak jalannya seperti yang semestinya. Banyak kendala. Yang begini
plan lengkap sih. Ya mungkin tidak semua terlaksana. Banyak proyek
yang menyusup.
P-161 : Evo3.2.1 Kita saat membuat change request nih dari user, itu
requirement-nya sudah cukup detail, belum? Untuk keperluan kita.
Apa kita sering mesti menebak-nebak lagi sebetulnya si user itu
maunya apa sih.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 376: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/376.jpg)
358
Universitas Indonesia
J-161 : Kalau kita kan, lebih confirm-nya ke BA, mereka yang mencari tahu
itunya. Kalau yang kita terima sih, sudah jelas. Ya kalau kita menerima
dari user sudah pasti tidak jelas.
P-162 : Evo3.2.1 Ada nggak kita kegiatannya mengidentifikasi komponen apa
saja yang harus diubah?
J-162 : Ada.
P-163 : Evo3.2.1 Ada? Dokumentasi yang harus diubah?
J-163 : Nggak ada.
P-164 : Evo3.2.1 Nggak Ada? Baik.
J-164 : Ha ha ha kalau dokumen nggak ada.
P-165 : Evo3.2.2 Apakah problem report diproses seperti change request.
Problem report itu laporan insiden.
J-165 : Nggak sih.
P-166 : Evo3.2.2 Beda ya caranya?
J-166 : Beda.
P-167 : Evo3.2.2 Baik. Berarti kalau problem report nih, ada insiden gitu, kita
mau fix. Katakanlah ada salah perhitungan programnya. Itu masih
perlu approval si user nggak?
J-167 : Nggak.
P-168 : Pro2.2.2, Evo3.2.3 Nggak ya? Baik. Ada nggak prosedur terdokumentasi
untuk programming? Contohnya naming convention, life cycle apa
aja, gitu. Kita punya naming convention?
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 377: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/377.jpg)
359
Universitas Indonesia
J-168 : Nggak.
P-169 : Evo3.2.3 Kalau daftar life cycle stage kita ada nggak?
J-169 : Ada itu, dokumen resmi. Artifaknya ada itu.
P-170 : Evo3.2.4 Kita ada nggak, prosedur terdokumentasi, untuk modifikasi
data operasional. Katakanlah diminta “tolong dong edit data begini,
begini begini,” ada prosedurnya nggak apa yang harus dilakukan?
Ada ya? Prosedurnya itu terdokumentasi Pak?
J-170 : Ada, dari email biasanya approval-nya.
P-171 : Evo3.2.4 Oh, berarti ada prosedur yang menyatakan bahwa kita harus
meminta approval, by email atau apalah? Yang barusan itu kan
prakteknya.
J-171 : Prakteknya sih begitu. Formalnya nggak tahu. Mungkin ada edarannya,
tapi kita nggak tahu.
P-172 : Evo3.2.4 Kita ada nggak menyimpan secara formal approval-nya itu?
J-172 : Di tiket sih ada. Email juga ada.
P-173 : Evo3.2.5 Berikutnya, evolusi perangkat lunak ... ini sebenarnya sudah
terjawab, tapi saya tetap harus bertanya. Bahasa pemrograman
untuk maintenance sama nggak dengan waktu development?
J-173 : Sama.
P-174 : Evo3.2.5 Sama. Baik. Ada nggak kasus di mana bahasa
pemrogramannya berbeda?
J-174 : Belum, sih.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 378: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/378.jpg)
360
Universitas Indonesia
P-175 : Evo3.2.5 Kita ada nggak semacam kriteria, kapan boleh menggunakan
bahasa pemrograman yang tidak standar kita?
J-175 : Nggak.
P-176 : Evo3.2.6 Ada nggak dalam koreksi atau evolusi, kita diwajibkan untuk
memperbaiki dokumentasi? Atau jangan langsung ngomong
memperbaiki deh. Diidentifikasi nggak, dokumen apa aja yang perlu
diperbaiki? Nggak ada ya?
J-176 : Nggak ada.
P-177 : Kita bisa nggak, rollback perubahan perangkat lunak atau data?
J-177 : Bisa.
P-178 : Prosedurnya ada?
J-178 : Nggak ada.
P-179 : Bisa, tapi nggak ada prosedur.
J-179 : Ini kayaknya dokumen perlu kita centralized. Ada banyak dokumen-
dokumen, di mana, siapa yang simpan, nggak tahu.
P-180 : Evo3.2.7 Kita ada nggak, unit test untuk masing-masing modifikasi?
J-180 : Nggak ada.
P-181 : Evo3.2.8 Baik. Kalau integration test?
J-181 : Nggak ada. Orang yang integration test.
P-182 : Evo3.2.8 Nggak apa-apa. Di sini dia nggak ada bilang terotomatisasi,
Pak.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 379: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/379.jpg)
361
Universitas Indonesia
J-182 : Ada, berarti.
P-183 : Evo3.2.8 Ada, ya? Ada prosedurnya nggak?
J-183 : Nggak ada.
P-184 : Evo3.2.8 Nggak ada, ya? Baik. Kalau regression test? TYS bilang ada
sih. Prosedurnya ada nggak?
J-184 : Prosedurnya nggak ada.
P-185 : Evo3.2.9 Ibu TYS juga bilang begitu, tadi. Dia melakukan atas inisiatif
dia sendiri. Baik, berikutnya adalah, apakah dokumentasi untuk
pengguna juga diuji. Nah, dokumentasi diuji. Jadi, dari Business
Analyst misalnya, ada guideline untuk menjalankan program. Itu
sewaktu pengujian, dokumentasi itu dibaca juga nggak? Untuk
memastikan itu masih benar apa tidak.
J-185 : User guide-nya? Dibaca itu. Di-update sih. Pak IYB sih rajin update-nya.
Tapi yang koboi, yang tiba-tiba, nggak sempat. Kalau yang formal sih
biasanya ada di list CR. Biasanya sih ditambahin. Jadi misalnya ada
program versi dua, dia ditambah di bawahnya, tambahan fitur. Yang
ditambah ini.
P-186 : Evo3.2.10 Baik. Dokumentasi internal juga diperbaiki nggak? Atau
gampangnya begini deh, kita ada nggak prosedur perbaikan
dokumentasi internal?
J-186 : Nah itu nggak ada.
P-187 : Evo3.2.10 Nggak ada ya?
J-187 : Itu nggak ada.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 380: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/380.jpg)
362
Universitas Indonesia
P-188 : Evo3.2.11 Baik. Kalau dokumentasi eksternal? Tadi Bapak bilang user
guide diperbaharui oleh Pak IYB. Kita ada nggak – misalnya kalau
diperbaharui – kita tulis, versi satu, di-update karena ada ini, ini, ini,
yang memecahkan masalah ini? Jadi istilahnya, user tahu nggak?
“Ini versi baru, kenapa ada versi baru?”
J-188 : Kayaknya beberapa ada. Mungkin beberapa nggak ada. Kurang tahu
juga.
P-189 : Baik. Nah itu sudah mengakhiri diskusi kita tentang Software
Evolution and Correction Services. Kita lanjut ke topik berikutnya.
Configuration and Version Management. Ini sebenarnya sudah
ditanya ke TYS.
J-189 : TYS yang lebih tahu tuh. Dia yang lebih tahu harusnya.
P-190 : Baik. Kalau begitu saya bertanya ke Bapak sederhana saja, Bapak
mengerti nggak dengan konsep Configuration Management?
J-190 : Dulu sempat baca, tapi sudah lupa.
P-191 : Jadi kalau misalnya saya mengajukan pertanyaan ke Bapak nih,
tentang Configuration Management, itu relevan nggak? Maksudnya,
pada tempatnya nggak saya mengajukan pertanyaan ke Bapak
untuk topik ini?
J-191 : Ya coba dulu pertanyaannya apa saja?
P-192 : Sup1.0.1 Baik. Apakah Departemen TI melakukan kegiatan
Configuration and Version Management? Kalau bagi kita developer,
bentuknya yang paling gampang dimengerti adalah source code
management. Kalau di kita memakai CVS. Ada yang pakai SVN, Git.
Setahu saya kita memakai, untuk source code kita.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 381: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/381.jpg)
363
Universitas Indonesia
J-192 : Iya.
P-193 : Sup1.1.1 Kalau untuk item-item dokumentasi, Pak?
J-193 : Ada tempatnya, cuma nggak ada yang taruh di situ.
P-194 : Sup1.1.1 Ibu TYS juga bilang tadi begitu. Dia ada taruh di SVN, tapi
terbatas khusus untuk reinsurance, dan itu peninggalan dari
BaliCamp, dan dia tidak update itu. Karena bukan kerjaan dia
katanya. Berarti kalau saya bilang kita melakukan ... Setahu Bapak
kalau tentang report-report kita, file-file RDF itu, nggak masuk ke
dalam ...
J-194 : Itu yang saya ributkan. Selalu ribut.
P-195 : OK. Kalau begitu saya akhiri diskusi tentang Configuration and
Version Management.
J-195 : Ini mestinya ada ... apa sih namanya ... CMP, Configuration Management
Plan, isinya aturan mainnya. Pasal-pasal, ininya begini, letaknya di sini.
P-196 : Sebetulnya ada perangkat lunaknya Pak. Sudah terotomatisasi.
J-196 : Ya jadinya continuous integration itu.
P-197 : Sup2.0.1 Karena memang inti utama dari Configuration Management
ini adalah integritas product. OK tapi karena kita sudah jelas ke
mana arahnya itu, ya sudah kita lewat. Berikutnya Process, Service,
and Quality Assurance. Saya sebelum masuk ke sini saya ada
pertanyaan dulu ...
J-197 : Apakah ini departemen QA?
P-198 : Sup2.0.1 Iya. Jadi ...
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 382: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/382.jpg)
364
Universitas Indonesia
J-198 : Di departemen ini nggak ada.
P-199 : Sup2.0.1 Nggak ada, ya?
J-199 : Seharusnya mungkin merangkap, kali ya? Pak IYB itu menyangkut QA
sih harusnya.
P-200 : Sup2.0.1 Harusnya, ya? Tapi gini deh. Kalau misalnya aku tanya ke
Bapak nih. Menurut Bapak, Departemen TI melakukan yang
namanya QA nggak?
J-200 : Belum sih, testing iya, tapi QA kan lebih ke ininya kan? Audit aturan. Ya
audit sedikit biarpun nggak audit benar-benar. Meneliti kelengkapan?
P-201 : Sup2.0.1 Iya, memang tentang itu Pak. Berarti tidak dilakukan?
J-201 : SQA? Nggak ada SQA.
P-202 : Sup2.0.1 OK kalau begitu kita akhiri topik tentang Process, Service, and
Quality Assurance. Berikutnya Maintenance Measurement and
Analysis. Apakah Departemen TI ada mengukur, menganalisis,
proses, layanan, perangkat lunak, atau personil maintenance-nya?
Apakah ada tracking untuk perkiraan waktu pengerjaan? Jadi kalau
perkiraan waktunya berubah-ubah, ada di-track nggak? Sasaran
waktu pengerjaannya, kalau berubah-ubah ada di-track nggak?
Waktu pengerjaan sebenarnya, ada di-track nggak?
J-202 : Belum.
P-203 : Sup3.0.1 OK kalau begitu kita akhiri topik tentang Process, Service, and
Quality Assurance. Berikutnya Maintenance Measurement and
Analysis. Apakah Departemen TI ada mengukur, menganalisis,
proses, layanan, perangkat lunak, atau personil maintenance-nya?
Apakah ada tracking untuk perkiraan waktu pengerjaan? Jadi kalau
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 383: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/383.jpg)
365
Universitas Indonesia
perkiraan waktunya berubah-ubah, ada di-track nggak? Sasaran
waktu pengerjaannya, kalau berubah-ubah ada di-track nggak?
Waktu pengerjaan sebenarnya, ada di-track nggak?
J-203 : Di-track belum.
P-204 : Sup3.0.1 OK, kalau di-track belum. Tapi kalau pengukurannya?
J-204 : Ada.
P-205 : Sup3.0.1 Ada, ya?
J-205 : Estimasi sekarang kan dilakukan.
P-206 : Sup3.1.1 Itu, estimasi itu sebenarnya di ... istilahnya ... resmi nggak sih?
Pembuatan estimasi?
J-206 : Kalau yang agak-agak CR sih, resmi. Tapi itu bukan CR ya?
P-207 : Sup3.1.1 Nggak apa-apa. CR juga termasuk.
J-207 : Termasuk? Itu resmi.
P-208 : Sup3.1.1 Oh, yang CR resmi?
J-208 : Resmi. Iya, kalau user-nya rajin, kalau sudah lewat estimasi, ditagih.
P-209 : Sup3.1.1 Kalau yang non-CR gitu? Perkiraan, waktu perkiraan untuk
pengerjaan nggak diwajibkan untuk dibuat?
J-209 : Nggak. Itu cuma untuk ... informal aja. Kalau CR sih biasanya ditanya.
Berapa lama ininya sih. Itu tergantung kapan mulai dikerjakan. User sulit
membedakan man month dengan month.
P-210 : Sup3.2.1 Oh, OK. Jadi kita kan sudah ada ticketing, bisa tracking dari
situ, sebenarnya. Bisa diukur dari situ? Tapi itu kan untuk request
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 384: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/384.jpg)
366
Universitas Indonesia
itu sendiri ya? Kalau pengukuran untuk data kepuasan maintainer
ada nggak? Survei, atau misalnya, kepuasan pengguna atas layanan
maintenance? Observasi kualitatif ...
J-210 : Belum itu.
P-211 : Sup3.2.1 Benchmark internal ada nggak? Ini dalam arti, “modul A
dengan modul B, kok kayaknya modul A lelet banget?” Ada nggak?
J-211 : Internal ... belum sih.
P-212 : Sup3.2.1 Ada bikin profil perangkat lunak? Yang paling banyak
digunakan oleh user itu modul ini ... belum ada ya?
J-212 : Nggak.
P-213 : Sup3.2.2 Belum ada, ya? Baik. Kalau begitu ini sisanya saya langkahi.
Yang terakhir untuk Maintenance Measurement and Analysis,
sebagai maintainer, kita bisa nggak, membuat dan menganalisis
laporan perangkat lunak ... yang seperti Bapak bilang tapi Pak INS
diminta. Itu Pak INS sudah bisa belum menyajikan datanya? On
demand?
J-213 : Belum. Itu ada di fitur sih katanya. Kalau secara ininya sih ada, cuma
nggak detail. Nggak bisa dipecah-pecah per ini.
P-214 : Itu pertanyaan terakhir untuk Maintenance Measurement and
Analysis. Topik berikutnya adalah yang namanya Causal Analysis
and Problem Resolution. Ini konsepnya adalah mengeliminasi
problem.
J-214 : Causal, cause-nya apa, gitu?
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 385: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/385.jpg)
367
Universitas Indonesia
P-215 : Sup4.0.1, Sup4.1.1 Ada nggak kita lakukan itu, Pak? Gampangnya gini,
Pak. Kalau misalnya ada permintaan yang dari user, dalam satu
bulan ada 20 kali permintaan “tolong dong, dibikinkan report PDF
yang ini, karena sewaktu dicek, nggak masuk ke FTP.” Kita ada
nggak, dilakukan, secara formal, diperintahkan sama Pak RK,
“tolong dong itu dicari masalahnya apa?”
J-215 : Ada.
P-216 : Sup4.0.1, Sup4.1.1 Ada? Terus disediakan nggak ... disediakan waktu
khusus untuk itu nggak?
J-216 : Ada lah pasti kalau itu.
P-217 : Sup4.1.1 Tadi perintah ya. Tapi itu bukan ... maksudnya gini Pak. Kita
ada nggak, semacam kriteria, kalau masalah ini berulang sekian
kali, maka kita harus mencari akar permasalahannya? Ada
kriterianya?
J-217 : Ada sih. Banyak yang sudah ketemu akar permasalahannya, cuma nggak
tahu cara memecahkannya.
P-218 : Sup4.1.1 Berarti causal analysis-nya sudah, problem resolution belum?
J-218 : Iya. Contohnya tembak data tembak data itu.
P-219 : Sup4.1.1 Kalau akar permasalahannya ditemukan, diinformasikan
nggak ke user? Kalau akar permasalahannya bukan teknis,
misalnya. Diinformasikan?
J-219 : Ya disebar.
P-220 : Sup4.1.1 Yang menyebar itu siapa?
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 386: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/386.jpg)
368
Universitas Indonesia
J-220 : Pak IYB biasanya.
P-221 : Sup4.1.1 Proses Causal Analysis and Problem Resolution itu sendiri ada
prosedurnya nggak, Pak?
J-221 : Nggak ada.
P-222 : Sup4.1.1 Berarti beda-beda antar orang?
J-222 : Iya.
P-223 : Sup4.1.1 Baik. OK, berikutnya adalah, Bapak sebagai kepala seksi ada
nggak analisis data kualitas atau data pelanggan, pengguna, dan
kinerja kita secara berkala untuk mengidentifikasi penyebab
masalah? Jadi intinya pertanyaan ini adalah, apakah manajemen
atau paling tidak orang yang didelegasikan untuk hal itu, mencari
tempat yang bermasalah, secara proaktif?
J-223 : Belum. Karena urusan lain masih banyak.
P-224 : Sup4.1.1 Baik. Kita berarti kalau kayak tadi, kepuasan maintainer itu
belum ada ya, sama sekali ya? Ini kan sudah ditanya tadi ya? Baik.
Tindakan analisis proses itu tadi juga, oh ini sorry, tadi kan analisis
masalah. Kalau proses ada nggak, dianalisis, Pak? Ini bottleneck di
mana?
J-224 : Proses apa nih?
P-225 : Sup4.1.1 Seperti misalnya, business rule.
J-225 : Proses bisnisnya?
P-226 : Sup4.1.1 Iya.
J-226 : Nggak ada sih.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 387: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/387.jpg)
369
Universitas Indonesia
P-227 : Baik. Ini mengakhiri pertanyaan mengenai Causal Analysis and
Problem Resolution. Berikutnya adalah, ini kegiatan unique untuk
software maintenance. Kegiatan unique, yaitu Software Rejuvenation,
Migration, and Retirement.
J-227 : Oh, server-nya mau dimatikan, gitu?
P-228 : Sup5.0.1 Iya. Termasuk. Kita ada nggak melakukan kegiatan
peremajaan terhadap terhadap perangkat lunak? Peremajaan.
J-228 : Ada.
P-229 : Sup5.0.1 Ada, ya?
J-229 : Iya.
P-230 : Sup5.0.1 Formal? Dalam arti ada jadwalnya ...
J-230 : Nggak.
P-231 : Sup5.1.2 OK. Tidak formal. Katakanlah kalau memensiunkan
perangkat lunak, ini ada perangkat lunak yang kita tidak ingin
memakai lagi, atau fitur yang tidak akan dipakai lagi. Sudah tidak
relevan, misalnya. Itu sewaktu kita memensiunkannya, itu apa
infrastrukturnya dibiarkan begitu saja? Misalnya source code cuma
di-comment.
J-231 : Nggak, sih. Dihapus.
P-232 : Sup5.1.2 Dihapus?
J-232 : Ya tergantung. Kadang sih nggak di level itu juga sih. Tapi secara fitur
sih suka ada yang dipensiunkan juga. Kayak menu, kalau sudah tidak
dipakai, ya ... dihilangkan kan? Sudah ada beberapa.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 388: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/388.jpg)
370
Universitas Indonesia
P-233 : Soalnya Pak, kalau saya lihat, untuk submodul yang tidak dipakai
lagi, masih ada di situ source code yang tidak dipakai lagi.
J-233 : Kalau kayak begitu sih masih ada di situ.
P-234 : Masih menambah kompleksitas di kode. Bahkan tidak di-comment.
J-234 : Ini masih dipakai apa sudah nggak dipakai, apa belum dipakai, itu masih
nggak jelas.
P-235 : Sup5.2.1 Nah OK. Baik. Kita ada nggak, kegiatan redokumentasi, Pak?
J-235 : Belum.
P-236 : Sup5.1.1, Sup5.2.2 Oh, baik. Langsung lewat. Belum melakukan. Apakah
kita ada restrukturisasi produk? Gampangnya gini. Ada tabel nih,
kita lihat tabelnya tidak efisien lagi. Misalnya terlalu denormalized.
Kita ingin normalisasi menjadi tiga tabel. Itu kan nggak cuma ubah
tabel aja. Programnya juga select-nya mesti diubah, insert, update
diubah. Ini konsepnya request, setelah transisi. Sesudah di
maintenance. Kalau seperti itu di development kan jelas-jelas
dilakukan.
J-236 : Tidak ada sih. Contoh memecah tabel juga tidak ada, cuma memperbaiki.
Dan informal. Begitu sih.
P-237 : Sup5.2.2 Itu tadi tabel. Kalau source code, misalnya ingin refactor,
disediakan waktu khusus untuk itu?
J-237 : Nggak.
P-238 : Sup5.2.3 OK, kalau begitu saya lanjut bertanya, reverse engineering.
Beda ya, yang tadi restrukturisasi, sekarang reverse engineering.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 389: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/389.jpg)
371
Universitas Indonesia
Reverse engineering itu gampangnya, mendapatkan desain dari
source code.
J-238 : Nggak.
P-239 : Baik, langsung lewat.
J-239 : Bisa, sih. Tapi hasilnya akan sangat kusut sekali.
P-240 : Sup5.2.3 Sudah pernah dilakukan? Ada perintah?
J-240 : Nggak, cuma ngetes doang.
P-241 : Sup5.2.4 Oh, inisiatif untuk test? Baik kalau begitu saya lanjut. Kalau
reengineering?
J-241 : Reengineering, akan.
P-242 : Sup5.2.4 Reengineering akan dilakukan. Baik. Berarti belum pernah?
Saat ini belum pernah?
J-242 : Sudah ada ancang-ancang ke situ.
P-243 : Baik, berarti pertanyaan yang ini saya lewatkan. Berikutnya ini
adalah migrasi, Pak. Migrasi ini kita ada nggak yang namanya studi
requirement.
J-243 : Studi requirement?
P-244 : Ini migrasi bukan migrasi data saja ya, tapi migrasi perangkat lunak
juga. Data dan perangkat lunak.
J-244 : Dulu sih ada.
P-245 : Studi requirement maksudnya?
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 390: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/390.jpg)
372
Universitas Indonesia
J-245 : Iya.
P-246 : Ada diverifikasi nggak? Diuji. Sudah persis dengan requirement. Itu
kapan sih?
J-246 : Dulu pertama-tama. Setelah live ada ganti server. Ada capacity planning.
Ada proyeknya dulu itu. Ada stress test.
P-247 : Tapi dulu banget, ya?
J-247 : Iya. Kalau ganti software iya.
P-248 : Sup5.2.5, Sup5.2.6 Kalau dalam konteks migrasi perangkat lunak ini, ada
nggak ditentukan itu perangkat lunak yang lama mau didukung
sampai kapan? Contohnya, modul claim kita kan sudah integrasi
dengan layanan luar nih, berarti kan ada semacam migrasi. Itu
diverifikasi, nggak?
J-248 : Nggak ada itu, cuma lempar-lemparan data doang, di-replicate.
P-249 : Sup5.2.7 Baik, kalau gitu saya lanjut yang ini. Berikutnya adalah
software retirement.
J-249 : Wah, itu belum ada.
P-250 : Sup5.2.7 Itu kalau software. Kalau fitur?
J-250 : Fitur ada.
P-251 : Sup5.1.2, Sup5.2.7 Ada prosedurnya? Misalnya “source code yang sudah
tidak relevan lagi harus dicabut bersih.”
J-251 : Belum. Source code-nya nggak dicabut, tapi di menu user-nya tidak bisa
di akses.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 391: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/391.jpg)
373
Universitas Indonesia
P-252 : Sup5.2.7 Level-nya di situ, berarti?
J-252 : Iya. Itu misalnya kalau bisnisnya sudah berubah.
P-253 : Sup5.2.7 Itu feature retirement ya. Kalau misalnya yang ada fitur
penggantinya, sudah pernah ada yang ada fitur pengganti belum?
J-253 : Ada.
P-254 : Sup5.2.7 Ada, ya. Berarti kan sebetulnya kita mengganti ya, yang A ke
B, gitu ya? Waktu mengganti dari A ke B, ada nggak dinyatakan
“dukungan untuk sistem yang lama ... dukungan sistem yang baru?”
Biasanya yang kayak gitu kan dibikin paralel dulu. Jangan langsung
dimatikan.
J-254 : Nggak ada itu.
P-255 : Baik. Itu mengakhiri pertanyaan untuk Bapak. Semua pertanyaan
sudah berakhir. Kalau begitu saya akhiri dulu. Terima kasih atas
partisipasinya, Bapak IWYS.
J-255 : Terima kasih sama-sama.
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Lampiran G. Transkrip Wawancara Pro2, Req2, Evo1, Evo2, Evo3, Sup1,
Sup2, Sup3, Sup4, dan Sup5 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 392: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/392.jpg)
374
Universitas Indonesia
Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4
Tanggal : 26 Mei 2017
Tempat : Ruang Departemen TI
Narasumber : Bapak JW (Kepala Seksi IT Support)
Masa Kerja : 0,5 tahun
Wawancara ini bertujuan untuk mencari tahu apakah praktek-praktek untuk KPA
berikut dilakukan di Departemen TI:
1. SLA and Supplier Agreement Management (Req4)
2. Verification and Validation (Evo4)
P-1 : Saya pagi Pak JW. Kita di sini akan melakukan wawancara dengan
topik utama adalah SLA and Supplier Agreements Management dan
beberapa topik lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan Bapak,
untuk pemeliharaan perangkat lunak di Departemen TI PT XYZ.
Sudah siap Pak, untuk pertanyaan pertama?
J-1 : Siap.
P-2 : Req4.0.1, Req4.1.1, Req4.2.6 Kita di PT XYZ ada nggak yang bertugas untuk
menentukan dan memantau tingkat layanan? Maksudnya SLA. Ada
nggak, prosedur untuk membuat kontrak dan SLA dengan supplier,
atau dengan pengguna, atau dengan pelanggan? Ada nggak, ukuran
kepuasan terhadap supplier? Terhadap layanan pemeliharaan. Ada
nggak, survei kepuasan ke pengguna? Atau ke dalam Departemen TI
juga boleh. Yang penting dia survei kepuasan deh. Manajemen
mengamati ... indikator kualitas layanan itu pakai apa? Silakan Pak.
J-2 : Yang pertama, pertanyaannya adalah, apakah ada yang bertugas untuk
menentukan dan memantau tingkat layanan. Saat ini untuk pemantauan itu
dilakukan secara manual, di mana apabila ada gangguan terhadap SLA-nya
itu maka kita akan melakukan eskalasi kepada tim internal support dulu.
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 393: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/393.jpg)
375
Universitas Indonesia
Apabila tim internal support melihat failure itu pada sisi pihak ke-3, maka
kita akan eskalasi lagi pada pihak ke-3. Tapi tentunya di sini secara
agreement itu, yang ditanyakan adalah berbasis apa? Apakah dia berbasis
jaringan? Apakah dia berbasis software? Apakah dia berbasis hardware?
Karena berbeda. Ini harus ditentukan saja nih. Nah, kalau saya lihat kan
berarti dari software. Nah di sini pun, software pun, ada dua macam kalau
menurut saya. Yang sifatnya dibangun secara built in internal departemen,
ataupun sekarang ini belinya third party software sudah jadi. Jadi kalau
andai kata jawabannya sekarang ini third party software, ada beberapa
software yang kita melakukan renewal maintenance tiap tahunnya, ada
yang tidak. OK, berarti itu sudah menjawab pertanyaan pertama nih ya?
P-3 : Iya.
J-3 : Nomor dua, apakah ada prosedur untuk membuat kontrak dan SLA dengan
pemasok dan pengguna/pelanggan, ini pun ada dua jawaban. Misalnya
seperti ini, ada yang sifatnya itu, untuk SLA-nya itu, dijamin, dan ada yang
tidak dijamin. Mengapa seperti itu? Ada yang one time purchase, artinya
adalah kita melakukan pembelian satu kali beli, tapi kita tidak melakukan
renewal untuk setiap tahunnya. Itu diperbolehkan. Berarti adalah kita
membeli sekali, one time purchase, apabila nanti ada kendala, kita bisa
posting di grup atau mereka punya support. Nanti mereka akan jawab. Ada
lagi yang yang nomor dua. Nomor dua adalah untuk melakukan one time
purchase lalu ada renewal setiap tahunnya. Nah renewal itulah yang
membuat kita mempunyai privilege sebagai client untuk kita melakukan
diskusi apabila kita mengalami issue terhadap SLA aplikasi yang kita
gunakan. Nah itu menjawab pertanyaan nomor dua. Jadi ada yang ada, dan
ada yang tidak. Tergantung dengan aplikasi apa yang kita gunakan.
P-4 : OK.
J-4 : Nah, poin ke tiga. Apakah ada ukuran kepuasan terhadap supplier? Berarti
indikasinya adalah kita melihat ke supplier?
Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 394: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/394.jpg)
376
Universitas Indonesia
P-5 : Iya, betul.
J-5 : Saya rasa sampai saat ini tidak ada. Kenapa? Karena mereka menciptakan
sebuah produk itu bukan berdasarkan customization. Mereka menciptakan
sebuah produk itu berdasarkan dari sifatnya itu general, umum. Mereka
kalau andai kata melihat itu dapat digunakan di masyarakat, dan bisa
dipakai secara umum, diimplementasikan di berbagai macam bidang, maka
tingkat ukuran untuk ... terhadap supplier itu ditentukannya itu adalah ...
sebetulnya dilihatnya itu ... ketika digunakan apakah ada bug atau tidak.
Ketika ada bug tersebut kita laporkan, tapi secara yearly, monthly, atau
weekly, tidak pernah ada informasi yang kita berikan kepada mereka.
Karena sifatnya ini adalah menggunakan aplikasi tetapi tidak berdasarkan
dari kepuasan pelanggan yang ada survei setiap minggu. Atau setiap bulan,
atau setiap tahun. Tidak ada seperti itu. Karena dia kan software. Jadi
mereka akan mengerjakan sesuatu berdasarkan dari laporan/kendala yang
dialami ketika kita melakukannya itu pada saat operasional bisnis. Poin
berikutnya. Apakah ada survei kepuasan ...
P-6 : Sepertinya ini barusan Bapak sudah jawab.
J-6 : Sudah jawab ya?
P-7 : Req4.2.6 Yang bawahnya saja.
J-7 : Dengan apa manajemen mengamati ... indikator kualitas layanan. Nah
kalau andai kata ini, balik ke poin nomor satu yang sudah saya bilang.
Kalau andai kata kita melakukan one time purchase, tidak ada support,
maka kita tidak bisa memaksakan kehendak, harus beres dengan timeline
... seperti apa misalnya. Ada tingkatannya, low, medium, critical atau high
misalnya gitu ya. Kalau andai kata kategorinya itu misalnya critical harus
diselesaikan dalam waktu satu jam, atau dua jam. Tetapi tidak ada indikasi
seperti itu. Kalau yang namanya software itu biasanya indikasinya itu
membutuhkan waktu untuk mereka debugging kembali. Mereka mesti
Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 395: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/395.jpg)
377
Universitas Indonesia
melihat dulu, biasanya itu bukan hanya dari satu aspek saja, tapi ada
beberapa aspek. Contohnya, misalnya kita menggunakan sebuah software,
software tersebut digunakan di platform-nya, OS-nya apa? Lalu hardware-
nya apa? Versinya apa? Bagaimana cara melakukan update-nya? Jadi
indikator kualitas layanan tersebut, itu tidak bisa diputuskan terhadap
sebuah software yang kita gunakan, karena ada banyak aspek. Tergantung.
Kecuali kita sudah melakukan pemetaan. Misalnya yang kita tanyakan ini
adalah software yang sudah berbasisnya itu, tingkat SLA-nya tinggi.
Contoh yang paling nge-top saat ini adalah web based application. Itu
adalah sebuah layanan yang melakukan penjualan jasa, software, tapi tidak
melakukan instalasi pada hardware lokal, tetapi menggunakan basis
koneksi internet, lalu koneksi internet tersebut terhubung dengan mereka
punya data center. Nah itulah yang menggunakan indikator kualitas.
Indikator kualitas itu adalah yang disebut dengan SLA. Layanan yang
diberikan dari si penyedia jasa, kepada customer itu, tersedianya itu,
berapa lama dalam waktu seminggu, dalam waktu sebulan, atau dalam
waktu setahun. Karena kan biasanya dikurangi dengan maintenance,
downtime seperti itu. Itu jawabannya.
P-8 : Req4.2.6 Baik. Berarti pada dasarnya, tergantung pada banyak aspek?
J-8 : Betul sekali.
P-9 : Baik. Kalau begitu saya lanjutkan ke pertanyaan berikutnya. Kita
pada saat ... maaf ... Bapak pada saat membuat persetujuan atau
kesepakatan dengan pemasok, dengan subkontraktor ... kita pakai
subkontraktor nggak ya?
J-9 : Subkontraktor tidak ada. Saat ini kan aplikasi yang dibangun ... ini kita
ngomong software ya?
P-10 : Iya.
Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 396: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/396.jpg)
378
Universitas Indonesia
J-10 : Software tersebut kan kita cuma melihat ada dua aspek, yaitu aspek yang
dibuat customization berdasarkan operasional bisnis PT XYZ, yaitu dibuat
secara internal ... dalam arti kata plus vendor. Jadi internal bekerja sama
dengan vendor. Ada lagi yang nomor dua, adalah yang kita memang beli
aplikasi third party yang memang sudah fixed, sudah jadi. Gitu. Jadi kalau
kontrak, saya kurang tahu yang terkait dengan internal developer plus
vendor, tapi kalau andai kata template kontrak dengan third party, itu ada.
Akan tetapi, tergantung pada one time purchase apa dengan renewal.
P-11 : Baik. Berarti tergantung pada suatu kriteria ... apakah renewal atau
one time purchase gitu ya?
J-11 : Betul.
P-12 : Baik. Kalau misalnya jenis yang renewal berarti, itu ada cara
penentuan kepuasannya? Baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
J-12 : Ada. Kalau kita melakukan sebuah renewal, terhadap aplikasi yang kita ...
IT sebutnya itu maintenance ya ... itu ada penilaiannya. Penilaian itu kita
sebut sebagai kualitatif sih, bukan kuantitatif. Kita melihat seberapa cepat
vendor itu membantu kita dalam menyelesaikan sebuah masalah, dan
bagaimana cara mereka merespon masalah tersebut. Apakah dengan
melakukan investigasi secara menyeluruh? Apakah mereka langsung
sudah pernah, mengetahui oh apabila terjadi issue atau insiden seperti ini
maka resolusinya seperti ini. Nah jadi saya melihat dari knowledge
management si vendor. Kalau kuantitatif, angka, kurang bisa dipakai.
Karena biasanya itu yang pertama kali dikirim sudah professional
engineer. Tapi yang kedua kalinya, dilihat yang ini lagi sibuk nih, proyek
ke tempat lain, saya kirim newbie aja deh. Yang baru kerja setahun saya
kirim. Jadi kalau menurut saya, lebih condong menilai secara kualitatif.
P-12 : Baik. Berarti ada ya, caranya.
Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 (lanjutan) Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 397: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/397.jpg)
379
Universitas Indonesia
J-12 : Ada. Ada caranya.
P-13 : Kita ada laporan kinerja saat ini? Laporan kinerja personil atau
keseluruhan Departemen TI, yang berhubungan dengan software
maintenance?
J-13 : Secara dampak tidak ada. Yang adanya pengukuran terhadap personil IT.
Karena kalau kita mau melihat tolak ukurnya itu terhadap dampak yang
ada dalam personil IT, itu dilihat dari, secara, per tahunnya saja. Biasanya
kan yang namanya software itu kan ada dua. Ada yang monthly based kita
bayar jasanya. Ada yang yearly based kita bayar jasanya. Nah, kalau andai
kata kita ingin melihat yang namanya pengukuran kinerja, itu biasanya
dilihat dari, seberapa tanggapnya kita, atau seberapa detailnya kita, dalam
kita itu, melakukan perpanjangan. Misalnya, kita jangan sampai
melakukan perpanjangan terhadap sebuah third party software, aplikasi,
itu telat. Karena ada dua dampak yang terjadi. Pertama, bisa saja aplikasi
tersebut diblokir oleh si pemilik aplikasi. Kedua, adanya penalty yang
diberikan, dari si penyedia jasa kepada si pengguna. Jadi menurut saya
laporan yang sekarang ini kita buat adalah berdasarkan dari adanya ...
achieve atau tidak achieve kita dalam melakukan monthly or yearly
contract. Seperti itu.
P-14 : Kita saat ini sudah ada semacam checklist belum, Pak? Daftar yang
perlu dilakukan.
J-14 : Checklist yang ada saat ini ... itu sudah saya mulai buatkan. Tetapi kan
setiap data yang ada itu harus divalidasi lagi, apakah data tersebut betul.
Contohnya adalah kita bisa melihat rujukannya itu, terhadap invoice setiap
tahunnya. Contoh, kita memiliki tiga domain. Masing-masing itu
kontraknya beda-beda. Ada yang per tiga tahun, per lima tahun, ada yang
kontraknya itu per satu tahun. Nah dengan adanya perbedaan seperti itu,
maka, kita harus melihat invoice-nya. Kita melihat invoice itu kan, kalau
andai kata tiga tahun kan, berarti kan, nggak mungkin setiap tahun muncul,
kan? Kita mesti investigasi lagi kapan kita terakhir melakukan
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 398: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/398.jpg)
380
Universitas Indonesia
perpanjangan dengan vendor tersebut. Kita lihat, kita belinya itu
perpanjangannya untuk berapa lama. Apakah setahun? Apakah tiga tahun?
Apakah lima tahun? Seperti itu. Jadi bisa dibilang datanya itu sedang di-
assess kembali. Berarti diinvestigasi dan divalidasi.
P-15 : Baik. Tadi kan Bapak bilang kita sudah ada template kontrak, untuk
yang jenis subscription ya. Itu kalau dari supplier-nya mereka kasih
ketentuan ternyata berbeda dengan yang ada di template, itu kita
negosiasikan supaya jadi sama dengan punya kita atau gimana?
J-15 : Ini maksudnya kontrak awal, atau pelanggaran kontrak ya?
P-16 : Kontrak awal.
J-16 : Kontrak awal setiap penyedia jasa, mereka itu mempunyai template yang
sifatnya itu umum. Juga, pengalaman saya ada beberapa vendor penyedia
jasa itu, dia itu membagi kontraknya itu dari bidang bisnis. Karena
berbeda-beda. Contohnya bisnis banking dan ada lagi dengan yang
bergerak di distribusi FMCG itu berbeda-beda. Jadi mereka sudah punya
template. Akan tetapi template tersebut apakah valid atau tidak bisa
digunakan terhadap sebuah perusahaan yang nanti mau join dengan
mereka, belum tentu juga. Mereka itu mempunyai framework bisa kita edit
sesuai dengan kita punya kemauan. Akan tetapi dikembalikan lagi kepada
vendor, apakah vendor tersebut mau peraturan main yang kita inginkan
tentunya kan kita sebagai pengguna jasa itu kan menginginkan untuk yang
senyaman mungkin dan fleksibel. Karena kita kan bisa dibilang adalah,
pembeli adalah raja. Konsepnya di Indonesia adalah seperti itu. Nah,
tentunya dengan fleksibilitas yang kita inginkan, belum tentu semua
penyedia jasa itu bisa memenuhinya. Jadi tentunya ada kedua belah pihak
yang harus sama-sama setuju dengan kita tahu apa keuntungan dari
kontrak tersebut dan apa kekurangan dari kontrak tersebut. Jadi, secara
menyeluruh, tidak mungkin, kesepakatan itu hanya terjadi oleh satu belah
pihak saja tetapi oleh kedua belah pihak. Tetapi kalimatnya adalah
Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 399: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/399.jpg)
381
Universitas Indonesia
mengetahui, bahasa Inggrisnya adalah acknowledgement, mengetahui
bahwa di dalam kontrak tersebut akan ada yang namanya penyempurnaan.
Karena setiap kontrak balik lagi dilihat dari bidang-bidang bisnis yang
dilakukan oleh masing-masing pengguna jasa. Seperti itu. Contoh: ada
yang bisnis bergerak 24×7, ada yang hanya 8×7, ada lagi yang 7×5. Itu
membuat perbedaan-perbedaan.
P-17 : Kalau misalnya dalam kontrak awalnya ini ada ketentuan dari
supplier, ada ketentuan dari PT XYZ, tidak terjadi kesepakatan , itu
kita utamanya ganti pemasok, apa mencari kompromi? Ini dari sudut
pandang kita, bukan dari sudut pandang supplier.
J-17 : Kalau sampai ada ketidaksepakatan, kita melihat dulu adalah secara risiko.
Karena kalau kita melihat vendor itu, kita melihat bukan vendor yang
dapat berkata kepada kita “apa yang Bapak inginkan kita sepakat.” Kita
harus melihat dari segi profesionalisme mereka, kredibilitas mereka.
Tentunya vendor itu, setiap tahun itu ada review-nya. Kita lihat dari
portfolio company mereka. Berapa banyak client, besar ataupun kelas
small to medium business, yang mereka pegang. Tentunya itu akan
menjadi tolak ukur. Kalau misalnya negosiasinya itu tidak bisa mencapai
kesepakatan, maka kita melihat ukurannya dulu. Ukurannya seperti ini.
Kita melihat vendor yang pertama adalah vendor yang terbaik di
Indonesia. Lalu kita melihat vendor ini sepertinya apabila kita panggil
mereka untuk berdiskusi, setelah kontrak terjadi, agak susah nih. Alot,
tidak bisa berjalan dengan lancar. Makanya kita mesti melihat opsi nomor
dua. Urutan nomor dua yang terbaik. Jadi kalau risiko dengan pihak nomor
satu terlalu tinggi, kita lihat pihak nomor dua yang lebih fleksibel. Jadi kita
melihat dari yang terbaik, lalu ke nomor dua, nomor tiga, nomor empat,
sampai dengan yang memenuhi kebutuhan kita. Kita lihat dari fleksibilitas
mereka punya bisnis. Kalau di bidang software ada yang namanya gold
partner, silver partner, platinum partner. Itu award yang mereka dapat
berdasarkan dari berapa banyak konsumen yang mereka bisa dapatkan.
Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 400: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/400.jpg)
382
Universitas Indonesia
Jadi principal mereka melakukan review setiap tahun dan memberikan
award kepada mereka. Jadi negosiasi dengan vendor itu banyak sekali
aspeknya. Belum tentu vendor terbaik cocok dengan kita sebagai kita
pengguna jasa. Seperti itu.
P-18 : Req4.2.1 Baik. Bapak ada melakukan sosialisasi SLA atau kontrak
formal ke anak buah Bapak?
J-18 : Tentu. Kalau kita ngomong SLA sebuah software, kita harus ngomong ke
anak buah. Karena vendor akan bertanya ke kita “Pak, kita boleh minta
alamat email Bapak?” Email yang diminta ini adalah email yang akan
ditaruh sebagai alamat kontak, untuk vendor atau principal menghubungi
kita. Atau, agar kita bisa membuat tiket pada support mereka. Maka
pengenalan terhadap kontrak itu perlu kita informasikan. Dengan ada
pengenalan kontrak tersebut, maka tim, anak buah kita, rekan kerja kita,
akan mengetahui apabila kita punya kontrak hanya 8×7, berarti kan itu
office hour ya, apabila terjadi sesuatu kendala dalam operasional bisnis,
melewati dari basis jam kerja tersebut, maka harus menunggu di besoknya.
Jadi pengenalan SLA terhadap sebuah produk itu harus dilakukan. Harus
dibaca kontrak demi ... poin demi poin, dan kita melihat apakah itu sesuai
dengan kita punya operasional atau tidak.
P-19 : Req4.2.2 Baik. Adakah maintainer yang ditugaskan sebagai account
manager? Itu dari bagian Bapak, ada nggak orang yang ditugaskan
misalnya Pak A untuk kontrak dengan vendor X, kalau dengan vendor
Y maka si B orangnya dari kita.
J-19 : Itu apabila sebuah perusahaan sudah mempunyai divisi IT, sudah
menerapkan konsep ITIL dan ITSM. Artinya sudah ada segmentasi dalam
pembagian kerja. Contohnya divisi IT itu dibagi menjadi beberapa
departemen, ada departemen services, kedua infrastruktur, ketiga untuk
database. Di bawah services ada beberapa unit, yaitu help desk, support,
dan asset management. Di bawah infrastruktur, ada sysadmin, lalu data
Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 (lanjutan) Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 401: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/401.jpg)
383
Universitas Indonesia
center, lalu security, ada network. Nah itu bisa dialokasikan per masing-
masing unit sebagai PIC berdasarkan job description mereka. Di PT XYZ
saat ini tidak ada segmentasi untuk departemen dan unit. Di divisi IT, ada
support dengan orang yang mempunyai multi skill, di mana mereka
bertanggung jawab untuk semua operasional baik itu services maupun
infrastruktur. Jadi sampai dengan saat ini kalau saya melihat, itu hanya
terjadinya itu hanya apabila kita sudah mempunyai segmentasi. Kalau
belum mempunyai segmentasi seperti saat ini, berarti contact person-nya
adalah saya. Apabila tidak ada saya, berarti ke bawah. Dan mulai tahun
2017, saya selalu menginformasikan kepada vendor, atau principal, rekan
kerja saya siapa saja, apabila saya tidak ada, silakan berhubungan dengan
rekan-rekan kerja saya.
P-20 : Req4.2.3 Baik. Sewaktu kita mau melakukan kontrak yang berdasarkan
subscription, untuk SLA kita meminta pendapat dari para pemangku
kepentingan nggak?
J-20 : Kalau untuk software yang digunakan oleh client dan di-hosting-nya di
data center, infrastrukturnya PT XYZ, maka kita kembalikan lagi kepada
customer-nya. Kita untuk PT XYZ operasional bisnis itu ada dua
segmentasi. Kita sebagai fasilitator network, hardware, data center, kita
instalasi, kita siapkan operating system-nya, platform dasarnya, tetapi
untuk aplikasi, SLA-nya itu ditentukan kepada pengguna. Jadi bisa
dibilang kita hanya penyedia jasa untuk hosting. Kecuali kita penyedia jasa
sekaligus pengguna. Misalnya Active Directory. Itu SLA-nya saya yang
memutuskan. Tetapi kalau yang IT hanya menyediakan jasa yang sifatnya
jaringan, infrastruktur, maka aplikasi itu SLA-nya dikembalikan kepada si
pengguna dan pembuat aplikasi tersebut. Sehingga kesepakatan yang harus
dilakukan antara vendor, dengan si pengguna atau si pembuat, itu di antara
mereka. IT tidak ikut campur tangan di situ.
Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 402: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/402.jpg)
384
Universitas Indonesia
P-21 : Req4.2.3 Kalau misalnya yang kita hosting ... misalnya Sistem Informasi
Asuransi Umum, Bapak kan menyediakan server, jadi kalau misanya
perlu tambah memori nih, itu kan bagian Bapak berarti?
J-21 : Iya.
P-22 : Req4.2.3 Misalnya waktu mau tambah memori Sistem Informasi
Asuransi Umum harus dimatikan dulu. Itu Bapak melakukan
sosialisasi kepada para pengguna?
J-22 : Oh tentu. Itu ada planned outage dan unplanned outage. Kalau planned
outage berarti kan ada change management yang harus dijalankan. Harus
ada persetujuan apakah aplikasi ini bisa dimatikan terlebih dahulu, dari
jam berapa sampai jam berapa, di hari apa. Tentunya kita izin dulu. Dan
itupun, misalnya permintaan-permintaan peningkatan performa, itukan
biasanya datang dari pengguna, setelah mereka melihat operasionalnya
seperti apa, atau mungkin diskusi dengan vendor dampaknya seperti apa.
Baru disampaikan ke kita. Jadi apabila tidak ada request dari end user,
atau apabila tidak ada hardware failure yang terjadi unplanned, maka kita
tidak akan melakukan perubahan apapun. Kecuali kalau ada audit yang
dilakukan, findings yang dihasilkan, kita akan melakukan patching. Berarti
itu dari sisi kita. Kita yang melakukan request kepada pengguna maupun
penyedia jasa, vendor, bahwa kita ingin melakukan patching. Kita ngobrol
dulu dengan mereka. Itu tetap kategorinya planned outage. Kalau
unplanned, contohnya hardware failure. Contoh: power supply rusak,
listrik mati, UPS tidak merespon, kerusakan motherboard, kerusakan disk,
seperti itu.
P-23 : Req4.2.4 Baik. Pada dasarnya ada dua jenis outage ya? Jadi sosialisasi
juga tergantung pada jenis outage. Kita ada prosedur pemilihan
vendor nggak, Pak? Kriteria maksudnya. Kita membuat kriteria, baru
dicari balance-nya yang mana vendor yang cocok dengan kita?
Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 (lanjutan) Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 403: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/403.jpg)
385
Universitas Indonesia
J-23 : Tidak ada sih, saat ini. Saat ini kita dicari yang paling murah. Tentunya
vendor yang kredibilitas Tbk dengan perusahaan yang belum berbasis Tbk,
tentunya akan mempunyai tawaran untuk kontrak yang berbeda. Karena
yang dilihat bukan hanya produk yang ditawarkan, tapi juga kredibilitas
mereka sebagai penyedia jasa. Sampai dengan saat ini, tidak ada checklist
untuk vendor yang akan menyediakan jasa untuk kita.
P-24 : Req4.2.5, Req4.2.6 Baik. Apakah ada template kontrak ... tadi sudah dijawab
... kita lanjut saja. Kita sanggup memonitor SLA, Pak?
J-24 : Tentunya kalau ditanya sanggup, tidak bisa dimonitor secara manual,
karena dihitung dari departemen yang ada, yang saya bilang belum
tersegmentasi unitnya. Bisa, tapi di PT XYZ belum diimplementasikan
karena adanya beberapa indikasi biaya yang perlu diimplementasikan. Itu
tidak bisa diimplementasikan secara berbarengan dalam setahun karena
biaya investasinya cukup tinggi.
P-25 : Req4.2.7 Baik. Kalau misalnya kita mau mengadakan perubahan skop
kerja ke vendor, kita sudah ada prosedur dalam hal itu? Ini kita
ngomong prosedurnya Pak.
J-25 : Prosedural apa ini? Latar belakang atau eksekusi. Kalau eksekusi, ada form
yang mesti diisi. Kalau software itu tidak ada yang perlu kita isi, tapi kita
mengajukan proposal. Misalnya saat ini kita aplikasi yang layanannya per
bulan, paket standar, kita mau naikkan ke paket profesional. Biasanya ada
proposal yang mesti kita ajukan, alasannya mengapa, mesti diisi. Kalau
yearly mesti diisi. Kalau monthly tidak ada, tinggal menunggu per
bulannya habis, bulan berikutnya kita perpanjang pilih yang paket
profesional. Kalau jaringan, biasanya kontrak lama di-terminate, kita
ajukan proposal kontrak baru. Itu biasanya kalau sudah melewati batas
waktu yang ditentukan dalam kontrak ya, karena kalau di bawah batas
waktunya, biasanya ada penalty yang mesti kita tanggung.
Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 404: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/404.jpg)
386
Universitas Indonesia
P-26 : Req4.2.7 Kalau untuk jaringan ini, prosedur terdokumentasinya belum
ada ya?
J-26 : Ada, kita diberikan sebuah dokumen. Ada dokumentasinya.
P-27 : Req4.2.7, Req4.2.8 Ada ya. Baik. Kita ada meeting tinjauan formal ...
review?
J-27 : Kalau review tidak perlu meeting, karena setiap bulannya itu selalu
diberikan informasi dari berapa layanan yang kita gunakan itu, berapa
persentase SLA yang diberikan. Setiap bulan. Dari target 99% bulan ini
terjadi downtime beberapa kali, di beberapa tempat, diinformasikan,
berdasarkan dari persentase. Kalau jaringan sifatnya per bulan kalau kita
minta.
P-28 : Req4.2.7 Laporan SLA berarti datang dari vendor ke kita? Tinjauan
berdasarkan laporan dari vendor?
J-28 : Betul. Iya.
P-29 : Baik. Kalau misalnya tidak tercapai nih, SLA dari vendor ... sudah
pernah kejadian belum, tidak tercapai?
J-29 : Sudah, sudah pernah.
P-30 : Itu tindakan korektif dari kita apa ya? Bukan dari mereka, dari kita.
J-30 : Tindakan korektif apa nih sifatnya?
P-31 : Misalnya kita kepingin supaya itu ke depan tercapai. Tidak terjadi
lagi.
J-31 : Kayaknya kalau kita menggunakan jasa, dari vendor, kita harus melihat
dulu job description dan scope of work mereka dulu. Misalnya mereka
menyediakan jaringan kabel sampai kantor kita, dan mereka menyediakan
router. Dari bagian kita, listrik, rak, UPS, kita mesti lihat dulu. Kalau kita,
Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 405: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/405.jpg)
387
Universitas Indonesia
di cabang-cabang ada yang listriknya kurang stabil. Jadi kalau perangkat
dipasang, tidak akan bisa bertahan 24×7. Kita mesti lihat, introspeksi diri
kita juga. Kita mesti menyediakan standar minimum mereka. Misalnya
mereka bilang “Pak, kalau saya mau meminjamkan alat ke Bapak, Bapak
mau menggunakan jasa kita, bisa. Tapi Bapak mesti menyediakan satu, rak
dulu, supaya aman, tidak ada orang yang bisa sentuh langsung hardware-
nya. Kedua availability untuk listrik. Kalau sampai listrik ada gangguan,
kita ada UPS bisa menyediakan daya sampai 2 jam. Besaran SLA sebesar
ini.” Jadi harus ada hubungan timbal balik berdasarkan dari kontraknya.
Jadi bisa dibilang, kerja sama tetap harus dilakukan antara kedua belah
pihak. Kalau andai kata korektif, itu tergantung dari kita. Kita yang
penting asal jalan, atau kita punya standarisasi yang akan kita
implementasikan tiap kantor?
P-32 : Standarisasi antar cabang kita belum ada ya?
J-32 : Belum ada saat ini. Di cabang ada yang mengikuti standarnya kita, ada
juga yang nggak.
P-33 : Req4.2.9, Req4.2.10, Req4.2.11, Req4.2.12 Kita menyediakan layanan kepada
internal, atau cabang, itu ada semacam billing internal nggak, Pak?
J-33 : Tidak ada. Pertanyaan kamu itu berhubungan dengan yang namanya cost
center dan profit center. Itu konsepnya mengeluarkan uang bukan dari
budget IT, melainkan dari budget mereka. Kalau billing, itu berarti kita
menyediakan fasilitas dan jasa kepada mereka. Nah itu belum berjalan di
sini.
P-34 : Req4.2.12 Baik. Berarti pertanyaan tentang simulasi tagihan tidak perlu,
sistem tagihan tidak perlu, pengukuran SLA dan laporan kinerja
untuk tagihan juga tidak perlu, dan laporan biaya-biaya ...yang ini
sepertinya masih nyambung Pak. Kita ada nggak, laporan-laporan
Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 406: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/406.jpg)
388
Universitas Indonesia
tentang pengeluaran IT untuk infrastruktur, software, mingguan atau
bulanan, yang dikarenakan maintenance?
J-34 : Anggaran tahunan kita itu dibagi dua, opex sama capex. Pertanyaan ini
menyangkut opex. Ini biaya jaringan per bulan, biaya renewal.
P-35 : Req4.2.12 Berarti ada catatan untuk hal itu?
J-35 : Saya sih baru buat ya. Sebelumnya nggak ada.
P-36 : Oh, baik. Itu bisa dibagi berdasarkan kategori pemeliharaan?
Misalnya kelihatan yang karena insiden ...
J-36 : Oh, nggak ada. Sifatnya itu satu kontrak maintenance untuk semuanya.
P-37 : Evo4.2.3 Baik sekarang kita keluar dari SLA and Supplier Agreements
Management. Berikutnya masuk ke Verification and Validation. Hanya
satu pertanyaan yang langsung berkaitan dengan Bapak. Kita
melakukan peninjauan aktivitas maintenance oleh supplier atau
vendor, apa tidak? Bapak meninjau nggak, langkah-langkah dari
mereka itu apa?
J-37 : Itu saya melakukan interview saat mereka bilang “Pak ini membutuhkan
waktu satu sampai dua bulan”. Kita bisa bertanya kepada mereka, secara
prosedural eskalasinya, untuk perbaikan seperti apa. Vendor akan
menjelaskan seperti apa langkah-langkah, tapi secara detail kita tidak bisa
mengetahuinya. Hanya indikasi waktu berapa lama yang dibutuhkan.
P-38 : Baik, itu saja pertanyaan untuk Bapak. Saya akhiri wawancaranya,
terima kasih atas partisipasinya Bapak JW. Selamat siang.
J-38 : Selamat siang.
Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 (lanjutan) Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 (lanjutan) Lampiran H. Transkrip Wawancara Req4 dan Evo4 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 407: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/407.jpg)
389
Universitas Indonesia
Lampiran I. Transkrip Wawancara Pro1, Pro2, Pro3, Pro4, Pro5, dan Sup2
Tanggal : 26 Mei 2017
Tempat : Ruang Departemen TI
Narasumber : Kepala Departemen TI
Masa Kerja : 14 tahun
Wawancara ini bertujuan untuk mencari tahu apakah praktek-praktek untuk KPA
berikut dilakukan di Departemen TI:
1. Maintenance Process Focus (Pro1)
2. Maintenance Process/Service Definition (Pro2)
3. Maintenance Training (Pro3)
4. Maintenance Process Performance (Pro4)
5. Maintenance Innovation and Deployment (Pro5)
6. Process, Service, and Software Quality Assurance (Sup2)
P-1 : Selamat sore Pak RK, saya ingin melakukan wawancara dengan
Bapak yang berkaitan dengan topik karya akhir saya, software
maintenance. Di sini Bapak ada banyak topiknya, saya akan bertanya
satu demi satu. Siap?
J-1 : Iya, siap.
P-2 : OK Bapak RK, pertanyaan pertama adalah untuk topik Maintenance
Process Focus. Jadi inti dari banyak pertanyaan ini adalah, apakah
kita di Departemen TI ada yang namanya fokus untuk proses
maintenance. Fokusnya itu, dia dalam arti improvement.
J-2 : Improvement, iya OK.
P-3 : Pro1.0.1 Terus apakah dia dilakukan secara formal atau tidak formal.
Yang formal itu maksudnya yang periodik, ada jadwalnya, termasuk
dalam program kerja Bapak misalnya. Untuk yang pertama, apakah
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 408: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/408.jpg)
390
Universitas Indonesia
kita melakukan aktivitas perbaikan proses, yang mengarah kepada
perbaikan yang terkendali dan terus-menerus Pak?
J-3 : Perbaikan proses, pertanyaannya lebih ke melakukan aktivitas perbaikan
proses, saya jelaskan yang ada dulu aja mungkin. Nanti itu dinilai ke sana
apa bukan. Yang ada sekarang di kita itu adalah satu, kita punya KPI untuk
kecepatan aplikasi. Jadi kecepatan aplikasi kita punya KPI, rata-rata user
klik ... user response-nya ... ada beberapa matriksnya lah gitu. Itu memang
baru hampir dua tahun kita punya KPI itu, sejalan dengan ininya
perusahaan. Itu metode implementasi di mana kita melihat dari seluruh
user response ... application response, kita matriks ... terus kita ambil rata-
ratanya. Nah, terus untuk yang tidak memenuhi dengan SLA itu, kita lihat
kenapa. Itu dilakukan terus-menerus. Mungkin itu yang satu, yang
memenuhi kriteria perbaikan yang terus-menerus. Yang kedua, sebenarnya
yang kita lakukan adalah kita adakan beberapa forum-forum. Contohnya
setiap tahun itu sebenarnya ada dua forum ... marketing dan underwriting,
yang baru kita lakukan kita ada beberapa software modul, tapi yang inti
core system kita adalah untuk policy administration. Nah yang untuk
policy administration itu kita biasanya ada forum setahun dua kali,
bersama dengan business user, untuk melihat apakah ada kendala-kendala
yang ada di sistem kita. Nah, itu diinventori, dijadikan semacam list untuk
enhancement. Itu tapi memang dibagi dua, itu satu yang kita nilai besar,
dijadikan proyek, yang user requirement yang bisa kita kerjakan langsung
kita kerjakan langsung.
P-4 : Pro1.0.1 Bapak pernah membawa topik yang namanya agile methodology
ke saya. Itu termasuk salah satu perbaikan proses?
J-4 : Iya, itu kita mau lihat ... kita kan pasti review juga setiap tahun, kita ada
berapa proyek. Secara involvement-nya berapa, secara pengerjaannya kita
Lampiran I. Transkrip Wawancara Pro1, Pro2, Pro3, Pro4, Pro5, dan
Sup2 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 409: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/409.jpg)
391
Universitas Indonesia
speed-nya berapa, gitu. Dengan metodologi itu, yang kita baca-baca, kita
ketahui bisa improve untuk proses itu.
P-5 : Pro1.1.1 Baik. Berarti sebetulnya bisa dibilang kalau ...
J-5 : Secara konsep iya, tapi informal iya. Informal, belum ada blueprint, belum
ada SOP-nya untuk Kanban dan lain-lain. Belum ada itu.
P-6 : Baik. Agile methodology itu seingat saya sudah masuk ke dalam
program Bapak sebetulnya.
J-6 : Iya.
P-7 : Jadi sudah direncanakan dari tahun lalu?
J-7 : Sudah direncanakan.
P-8 : Itu Bapak memang ada sasaran, misalnya ya, tahun depan kita akan
perbaikan proses, bukan maintenance, misalnya untuk tim reporting
kita perlu diperbaiki kira-kira dengan menggunakan jalan ini.
Misalnya setelah itu untuk help desk kita perlu diperbaiki dengan
jalan ini. Sudah ada itu?
J-8 : Blueprint-nya sebenarnya sudah ada. Blueprint-nya mau ke mana mau ke
mana lima tahun ... salah satunya itu. Meningkatkan proses, sebenarnya
nggak hanya di IT-nya, tapi proses secara keseluruhan. Contohnya kita
juga mau ada proyek besar lagi untuk revamp Sistem Informasi Asuransi
Umum, core system kita.
P-9 : Baik. Tapi itu sepertinya proyek besar ya?
J-9 : Iya, tapi barangkali ada yang kecil. Maksudnya itu.
Lampiran I. Transkrip Wawancara Pro1, Pro2, Pro3, Pro4, Pro5, dan
Sup2 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 410: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/410.jpg)
392
Universitas Indonesia
P-10 : Pro1.1.2 Perbaikan proses itu tadi sebetulnya masuk ke dalam job
description Bapak, atau inisiatif Bapak?
J-10 : Job description pasti.
P-11 : Pro1.1.2 Baik, berarti bagian dari job description Bapak.
J-11 : Tidak secara harfiah, tapi ...
P-12 : Pro1.2.1 Baik. Kita sudah ada, sudah pernah belum, misalnya kalau kita
mau meningkatkan, memperbaiki proses, itu pada dasarnya
meningkatkan kualitasnya pelayanan kepada pengguna kita. Itu
sudah pernah melakukan pelatihan kesadaran kualitas bagi anggota
tim? Ini maksudnya bukan secara formal, misalnya dikumpulkan
secara meeting baru Bapak menjabarkan sasaran kita itu seperti apa.
J-12 : Kalau quality awareness belum. Kalau yang ada itu, “oh kita punya target
seperti ini.” Sekarang company punya strategic initiative, kita di IT kena
yang mana aja. Kemudian apa yang harus kita inikan secara perannya.
Tapi secara awareness ini sayangnya belum.
P-13 : Pro1.2.1 Itu yang Bapak bilang strategic objective itu Bapak
sosialisasikan ke personil Bapak, staf Bapak?
J-13 : Yang kita tunjuk sebagai pelaksana proyek saja. Nggak seluruh tim IT
memang.
P-14 : Pro1.2.1 Baik, berarti yang Bapak anggap relevan secara pencapaian
langsung, begitu ya?
J-14 : Iya, iya, iya.
P-15 : Pro1.2.2 Baik. Untuk kegiatan koordinasi atau perencanaan perbaikan
proses ini, misalnya kayak agile methodology tadi, itu Bapak ada
Lampiran I. Transkrip Wawancara Pro1, Pro2, Pro3, Pro4, Pro5, dan
Sup2 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 411: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/411.jpg)
393
Universitas Indonesia
menunjuk person in charge-nya nggak? Apa Bapak misalnya Bapak
sendirilah orangnya? Atau misalnya Bapak ada menunjuk anak buah
Bapak?
J-15 : Sekarang saya ambil tanggung jawab sendiri. Tapi memang kita lagi mau
untuk ... ini kan mau ikut training, beberapa saya sudah tunjuk untuk mau
ikut training, begitu. Kira-kira saya sudah bilang bahwa, you sebagai
product owner-nya, ini sebagai Scrum Master-nya.
P-16 : Pro1.2.2 Berarti pada dasarnya, kalau misalnya kalau saya ringkas,
untuk tahap awal sekarang ini, PIC Bapak sendiri, tapi ke depan
nanti setelah training itu, diharapkan peserta training itu menjadi
PIC?
J-16 : Iya.
P-17 : Pro1.2.3 Baik. Di Departemen TI, kita ada survei untuk kepuasan
pengguna terhadap proses perawatan perangkat lunak, Pak?
Misalnya ...
J-17 : Belum. Paling yang ada adalah mereka kan belum ada surveinya tapi kita
bisa lihat sedikit, kita kan punya semacam ticketing. Berarti kalau ada
iteration berarti ada missing link di situ. Tapi secara formal untuk ini ...
P-18 : Pro1.2.3 Survei formal belum ada?
J-18 : Belum.
P-19 : Pro1.2.4 Kalau survei terhadap tim Bapak sendiri? Misalnya
menanyakan ini misalnya bottleneck-nya di mana? Ini tidak harus
semua, bisa jadi Bapak hanya menunjuk hanya kepala seksi.
J-19 : Kita lagi berusaha menjamin SLA. Membangun SLA. Berapa banyak yang
tidak memenuhi SLA pasti kita review. Kenapa ini tidak terpenuhi.
Lampiran I. Transkrip Wawancara Pro1, Pro2, Pro3, Pro4, Pro5, dan
Sup2 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 412: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/412.jpg)
394
Universitas Indonesia
P-20 : Pro1.2.4 Berarti sebetulnya Bapak ada mengumpulkan data untuk
pencapaian SLA. Kalau untuk memperbaiki proses? Misalnya dengan
memperbaiki proses harapannya SLA tercapai. Ada seperti itu?
J-20 : Ya kadang-kadang ada. Misalnya sekarang kita mau implementasi user
portal sendiri untuk user submission. Sekarang itu ada bottleneck harus
ada orang yang assign ke kategori-kategori tertentu. Satu orang assign.
Kita mau hilangkan itu, supaya langsung bisa automatic assign. Jadi
digantikan dengan software.
P-21 : Baik Pak. Kita ada melakukan profiling terhadap perangkat lunak
kita. Maksudnya Sistem Informasi Asuransi Umum itu I/O-nya
seperti apa, penggunaan hard disk-nya …
J-21 : Oh, sudah. Ada. Kita namanya stress test. Itu kita punya benchmark-nya.
Kita punya tool untuk benchmark. Kalau misalnya kita ganti perangkat
lunak, perangkat keras, atau server. Cara kita test kita pump kita punya
transaction. Nggak semua transaction, kita bikin sendiri tool-nya. Itu nanti
hasilnya berapa rata-rata transaction. Kalau kita pump 20 transaksi per
detik, berapa responsnya. Kalau 5 transaksi per detik berapa responsnya.
Begitu.
P-22 : Pro1.2.5 Hasil dari profiling atau benchmarking itu disimpan?
J-22 : Dulu disimpan.
P-23 : Pro1.2.5 Secara berkala?
J-23 : Nggak, yang ini nggak secara berkala. Yang secara berkala itu yang
sedangkan kita lakukan ... mau kita lakukan.
P-24 : Pro1.2.5 Targetnya ke depan ini kita lakukan secara berkala?
Lampiran I. Transkrip Wawancara Pro1, Pro2, Pro3, Pro4, Pro5, dan
Sup2 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 413: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/413.jpg)
395
Universitas Indonesia
J-24 : Yang kayak tadi, SLA. Application response time. Itu kita sedang hitung
rata-ratanya berapa. Kita punya target semua rata-rata itu under 5 seconds.
Itu globalnya tapi kan memang ada bagian aplikasi yang cepat, dan ada
yang lambat.
P-25 : Pro1.2.5 Baik. Kalau perbandingan antar modul ada nggak? Misalnya
modul accounting rata-ratanya, dibandingkan dengan finance, atau
dibandingkan dengan claim.
J-25 : Nggak, itu belum.
P-26 : Pro1.2.6 Baik. Kita ada mengumpulkan data kesalahan. Kesalahan di
sini failure. Maksudnya bisa dalam bentuk bug, outage, ada
dikumpulkan?
J-26 : Iya.
P-27 : Pro1.2.6 Direkap?
J-27 : Kalau mau laporan iya. Maksudnya secara periodik kita mau lapor ke
steering committee kita lapor berapa bug yang kita kerjakan, turun apa
naik gitu.
P-28 : Pro1.2.6 Itu digunakan untuk pengambilan keputusan perbaikan proses,
Pak?
J-28 : Iya. Jadi misalnya, kenapa ada problem yang berulang, ini masalahnya
apa? Oh, kita mesti betulkan software-nya. Karena kesalahan user
misalnya, harus ada intervensi dari IT untuk perbaikan data. Kita juga
perbaiki gimana caranya supaya si user nggak usah ... kesalahannya bisa
diminimalkan.
P-29 : Pro1.2.7 Kita sudah pernah audit terhadap standar, Pak. Misalnya ISO
9001 ...
Lampiran I. Transkrip Wawancara Pro1, Pro2, Pro3, Pro4, Pro5, dan
Sup2 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 414: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/414.jpg)
396
Universitas Indonesia
J-29 : Belum.
P-30 : Pro1.2.8 Kita sudah pernah dikaji terhadap suatu model referensi,
seperti CMMI-DEV?
J-30 : Belum.
P-31 : Pro1.2.9 Bapak ada membuat daftar kandidat perbaikan?
J-31 : Ada. Itu biasanya kita punya list improvement. Ada yang secara aplikasi
harus ada perbaikan besar, dalam bentuk proyek. Kalau minor change
request, itu nggak berdasarkan proyek.
P-32 : Pro1.2.9 Baik. Itu dokumennya dalam bentuk apa ya, Pak?
J-32 : Dalam bentuk project plan. Bukan project plan, list lah.
P-33 : Pro1.2.10 Apakah kita ada top 10 improvement yang berdasarkan
pentingnya, prioritasnya? Ini tadi Bapak sudah jawab ya? Sudah
dilakukan.
J-33 : Mungkin bukan top 10, tapi ada kriterianya satu, dua, tiga. Satu itu very
important kita langsung kerjain. Dua hold off dulu. Tiga ...
P-34 : Pro1.2.11 Baik. Rencana perbaikan proses yang sudah dimulai ada?
J-34 : Ada. Itu yang sedang kita berusaha implementasi. Lagi baru first starting,
cari metodenya dulu.
P-35 : Pro1.2.11, Pro5.2.3 Sudah dijalankan, ya?
J-35 : Bukan berarti sudah dijalankan, baru kita mengarah ke sana, lagi mau
proses, implementasi ke sana.
Lampiran I. Transkrip Wawancara Pro1, Pro2, Pro3, Pro4, Pro5, dan
Sup2 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 415: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/415.jpg)
397
Universitas Indonesia
P-36 : Itu mengakhiri topik Maintenance Process Focus. Berikutnya
Maintenance Process/Service Definition. Intinya adalah layanan kita,
atau proses-proses yang ada di Departemen TI yang berhubungan
dengan maintenance itu ada nggak yang bertugas untuk menentukan
apa aja layanannya, prosesnya seperti apa, yang perlu diikuti itu
prosedurnya seperti apa?
J-36 : Itu belum kayaknya.
P-37 : Atau misalnya, bisa jadi sebagian sudah ada.
J-37 : Mendefinisikan proses layanan ... contohnya seperti apa ya?
P-38 : Pro2.0.1 Misalnya Bapak menentukan, kalau orang mau meminta
perubahan, CR, itu prosesnya seperti apa. Harus dari mana dulu,
formulir apa yang perlu diisi. Yang seperti apa yang benar layak
menjadi CR. Ada kategorinya.
J-38 : Ada sih. Jadi misalnya, kita punya module owner, kita punya Business
Analyst, ada SOP-nya. Kalau misalnya ada bug, bagaimana. Kalau bug kan
lebih simpel, ya. Kalau misalnya berasa lambat, itu ada prosedur.
P-39 : Pro2.1.1 Baik. Apakah itu formal atau informal? Tapi ini sudah ada
SOP, berarti formal ya?
J-39 : Iya.
P-40 : Pro2.1.1, Pro2.2.1 Inisiatif individu juga sudah terjawab. Karena formal
bukan inisiatif individu. Nah, yang bertugas untuk merancang
dokumen standar, itu Bapak?
J-40 : Business Analyst.
P-41 : Pro2.1.2, Pro2.2.1 Itu disebar ke pengguna nggak dokumennya?
Lampiran I. Transkrip Wawancara Pro1, Pro2, Pro3, Pro4, Pro5, dan
Sup2 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 416: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/416.jpg)
398
Universitas Indonesia
J-41 : Dokumen nggak disebar, tapi orang sudah tahu bahwa kalau mau ada
misalnya CR, itu masuk user ticket aja, lalu nanti kita yang proses. Sesuai
dengan itu.
P-42 : Pro2.2.2 Kita ada dokumentasi yang berisi daftar resource? Dalam hal
ini personil, tool, perangkat lunak pembantu, lingkungan kerja seperti
misalnya Flash atau Blitz, standar pemrograman. Contoh standar
pemrograman itu naming convention. Ini kita ada semacam
inventorinya nggak Pak?
J-42 : Kalau standar programming ada. Kalau khusus maintenance nggak ada.
P-43 : Pro2.2.3 Kita ada aktivitas untuk mendokumentasikan dan
menstandarkan proses pemeliharaan perangkat lunak, Pak?
J-43 : Ada. Sudah ada functional spec-nya, harus tanda tangan siapa gitu.
P-44 : Pro2.2.4 Baik. Bapak sebagai manajer, ada mempromosikan standar
nggak? Maksudnya ISO 9001 atau yang lain. Ke bawahan Bapak.
J-44 : Tidak. Saya justru lebih ke metodologinya dulu daripada ini. Saya mau ke
agile. Itu yang saya pikir lebih benefit.
P-45 : Pro3.0.1 Baik. Itu mengakhiri pertanyaan tentang topik Maintenance
Process/Service Definition. Topik berikutnya adalah yang namanya
Maintenance Training. Yang dimaksud di sini training sekitar
maintenance. Apakah Departemen TI memiliki kegiatan pelatihan
yang terstruktur, yang mengatasi kegiatan predelivery and transition,
pelatihan yang berkaitan dengan perangkat lunak yang dirawat
sekarang, pelatihan yang berkaitan dengan proses perawatan
perangkat lunak, dan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan
rencana karier atau semangat kerja personil?
Lampiran I. Transkrip Wawancara Pro1, Pro2, Pro3, Pro4, Pro5, dan
Sup2 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 417: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/417.jpg)
399
Universitas Indonesia
J-45 : Belum sih.
P-46 : Pro3.0.1 Baik. Kalau begitu ini satu topik saya skip.
J-46 : Eh, di bawah-bawah itu pertanyaannya apa? Bisa dicoba dulu?
P-47 : Pro3.0.1 Apakah topik pelatihannya tentang manajemen maintenance?
Proses maintenance? Aktivitas maintenance? Apakah kita sudah
mengidentifikasi pelatihan apa yang perlu diadakan, dan kelemahan
pelatihannya itu apa? Semua fokusnya ke maintenance.
J-47 : Belum sih. Belum.
P-48 : Pro4.0.1 Baik. Itu mengakhiri tentang Maintenance Training. Berikutnya
adalah Maintenance Process Performance. Kita ada aktivitas untuk
mengukur kinerja proses, Pak?
J-48 : Iya sih, kalau untuk ini. Misalnya ... khusus untuk software maintenance
ya?
P-49 : Pro4.0.1 Iya.
J-49 : Lebih ke bug-bug itu sih. Penyelesaian bug-bug itu. Rentang waktunya.
Berapa cepat penanganannya.
P-50 : Pro4.1.1 Pengukurannya itu formal, apa berupa inisiatif individu? Jadi
kalau formal sudah ada cara pengukuran yang diakui untuk satu
departemen.
J-50 : Belum formal sih, masih nonformal. Maksudnya kalau nggak ada user
yang komplain, ya nggak terukur.
P-51 : Pro4.1.1, Pro4.1.2 Pengukuran kuantitatif ada?
Lampiran I. Transkrip Wawancara Pro1, Pro2, Pro3, Pro4, Pro5, dan
Sup2 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 418: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/418.jpg)
400
Universitas Indonesia
J-51 : Ada cuma belum pernah review. Kita monitor, cuma nggak formal. Nggak
formal yang kita kerjakan terus menerus. Kalau ada masalah baru kita
perhatikan.
P-52 : Pro4.1.2 Kita ada nggak mencatat jumlah panggilan telepon yang
berkaitan dengan masalah atau insiden.
J-52 : Kita cuma ada menyimpan jumlah tiketnya. Karena email langsung masuk
tiket.
P-53 : Pro4.2.1 Kita ada mencatat jam pengerjaan, Pak? Misalnya lembur
ketahuan?
J-53 : Kalau lembur mungkin nggak. Cuma berapa hari saja resolve-nya.
P-54 : Pro4.2.1 Kita bisa tahu permintaan yang ditutup dalam satu periode
berapa? Permintaan yang carry forward untuk periode berikutnya
berapa?
J-54 : Ada.
P-55 : Pro4.2.1 Itu bentuknya apa, Pak?
J-55 : Bentuknya report dari sistem ticketing.
P-56 : Pro4.2.1 Kalau jumlah sumber daya untuk tiap aplikasi perangkat
lunak? Misalnya Sistem Informasi Asuransi Umum sekian orang. Kita
ada spreadsheet-nya yang dijaga up to date?
J-56 : Yang di-update nggak sih. Tapi penunjukannya ada. Nggak ada surat
penunjukan. Lisan.
P-57 : Pro4.2.2 Acuan pengukuran kinerja ada?
J-57 : Belum sih.
Lampiran I. Transkrip Wawancara Pro1, Pro2, Pro3, Pro4, Pro5, dan
Sup2 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 419: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/419.jpg)
401
Universitas Indonesia
P-58 : Pro4.2.3 Kita ada menentukan target kinerja dan kualitas?
J-58 : Target kinerja ada, KPI. Kualitas ... agak susah juga menentukan kualitas.
Justru itu, mungkin belum.
P-59 : Pro5.0.1 Itu mengakhiri pertanyaan yang berkaitan dengan Maintenance
Process Performance. Berikutnya topik Maintenance Innovation and
Deployment. Kita ada proses formal untuk mendapatkan masukan
perbaikan proses, semacam formulir untuk ...
J-59 : Nggak ada. Biasanya informal dulu kan. Kalau mau perbaikan proses dari
seluruh company. Misalnya perbaikan proses penerbitan polis. Itu turun ke
kita, gimana caranya beberapa modul yang perlu diperbaiki, itu turun ke
user requirement, baru ke functional spec, baru ke pengerjaan.
P-60 : Oh, itu kalau ...
J-60 : Itu kita kategorikan lagi sebagai proyek dan sebagai request, tergantung
besarnya.
P-61 : Pro5.1.2 Bapak ada mendapatkan masukan dari misalnya Application
Development, atau misalnya meminta proposal untuk upgrade server?
J-61 : Kalau yang itu, beberapa ada meminta.
P-62 : Pro5.1.2 Itu dari Bapak inisiatifnya? Yang dari anak buah Bapak ada
inisiatif seperti itu? Kalau mau mengajukan perbaikan proses?
J-62 : Biasanya yang berkaitan dengan problem sih, misalnya hardware failure.
P-63 : Pro2.1.2, Pro5.1.2 Berarti aspek teknisnya ya?
J-63 : Iya.
P-64 : Pro5.1.2 Kalau proposal perbaikan proses dari anak buah Bapak?
Lampiran I. Transkrip Wawancara Pro1, Pro2, Pro3, Pro4, Pro5, dan
Sup2 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 420: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/420.jpg)
402
Universitas Indonesia
J-64 : Ada juga sih. Kita kan ada tim MIS. “Oh, saya banyak user yang error di
sini nih Pak. Mestinya aplikasinya begini.” Itu ada sih.
P-65 : Misalnya Bapak lagi deploy suatu innovation di proses ... perbaikan itu
Bapak ada cara evaluasi? Dari awal maksudnya, bukan nanti setelah
di-deploy? Jadi misalnya Bapak memilih innovation yang akan di-
deploy, nah indikator keberhasilan deployment-nya apa Pak?
J-65 : Iya, itu sedang di-design sekarang. Pastinya kan peningkatan kualitas dan
kuantitas yang bisa diukur. Itu kita mau ukur. Tapi belum diukur.
P-66 : Pro5.1.1, Pro5.1.3 Pengkajian innovation itu dalam bentuk formal?
Misalnya ada case study?
J-66 : Belum saya tuangkan secara formal sih, berdasarkan ikut seminar, ngobrol
sama orang. Tapi nggak dituangkan secara formal untuk review, belum.
P-67 : Pro5.0.2, Pro5.0.3, Pro5.1.1, Pro5.1.3, Pro5.2.1 Bapak ada menugaskan anak buah
Bapak untuk mencari berbagai macam cara untuk meningkatkan
kinerja proses kita?
J-67 : Secara formal belum sih. Tukar pikiran iya. Biasanya ada arahan dari saya,
ada teknologi baru, tolong dilihat. Bandingkan, secara teknologi make
sense nggak di kita? Baru panggil vendor, jadikan proyek.
P-68 : Pro5.1.3 Hasil perbandingannya ini apa, Pak?
J-68 : Dalam bentuk lisan, tapi ada beberapa yang dalam bentuk dokumen.
P-69 : Pro5.1.3 Itu dokumen diarsipkan?
J-69 : Ada sih, kalau mau dicari.
Lampiran I. Transkrip Wawancara Pro1, Pro2, Pro3, Pro4, Pro5, dan
Sup2 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 421: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/421.jpg)
403
Universitas Indonesia
P-70 : Pro5.2.2 Kalau orang mau memberi saran perbaikan proses, dicatat?
Daftar masukan perbaikan proses dari siapa saja ada? Mungkin nanti
ada review-nya. Apakah proses, layanan, teknologi, metodologi, dan
tool baru tersebut diperlakukan sebagai suatu noncritical maintenance
request?
J-70 : Belum ada untuk itu.
P-71 : Penerapan perbaikan proses ini sudah ada jadwalnya?
J-71 : Roughly.
P-72 : Sup2.0.1 Itu mengakhiri Maintenance Process Innovation and
Deployment. Yang terakhir. Sebenarnya di awal dulu saya sudah
pernah tanya. Tapi ini tetap saya masukkan di wawancara ini. Kita
sudah ada penjaminan mutu, quality assurance?
J-72 : Seperti apa ya?
P-73 : Sup2.0.1 Ide utamanya adalah, kalau proses atau prosedur diikuti,
variasinya minimal, maka kualitasnya seragam. Jadi ada nggak
mengambil sampel misalnya di ticketing, terus melihat apakah
penanganannya sudah sesuai dengan SOP?
J-73 : Secara periodik tidak. Kita melihat sewaktu mau deploy perubahan, ada
kelengkapannya nggak? Tanda tangannya, hasil meeting dengan user-nya.
Tapi secara periodik itu belum sih.
P-74 : Sup2.0.1 Kita sudah ada petugas yang memiliki kualifikasi quality
assurance?
J-74 : Secara sertifikasi nggak sih. Formal training nggak.
P-75 : Sup2.0.1 Sudah ada audit untuk quality assurance sebelumnya?
Lampiran I. Transkrip Wawancara Pro1, Pro2, Pro3, Pro4, Pro5, dan
Sup2 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 422: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/422.jpg)
404
Universitas Indonesia
J-75 : Audit belum.
P-76 : Sup2.0.1 Kita ada prosedur untuk menangani ketidaksesuaian atau
ketidakpatuhan terhadap proses, Pak?
J-76 : Belum. Kalau yang secara whole company, secara sudah ada.
P-77 : Sup2.0.1 Baik. Berarti kalau saya bertanya laporan quality assurance
berkala IT ...
J-77 : Belum.
P-78 : Kalau maintainer melihat ketidaksesuaian terhadap proses
maintenance, sudah ada prosedur, mau dilaporkan ke siapa?
J-78 : Prosedur formal belum. Jadi lapor ke saya.
P-79 : Itu mengakhiri pertanyaan ke Bapak. Kita akhiri wawancaranya Pak.
Terima kasih atas partisipasinya Pak RK.
J-79 : Sama-sama.
Lampiran I. Transkrip Wawancara Pro1, Pro2, Pro3, Pro4, Pro5, dan
Sup2 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 423: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/423.jpg)
405
Universitas Indonesia
Lampiran J. Jawaban Pertanyaan Req3
Tanggal : 29 Mei 2017
Tempat : melalui email
Narasumber : Bapak IYB (Kepala Seksi Business Analyst)
Masa Kerja : 5 tahun
Wawancara via email ini bertujuan untuk mencari tahu apakah praktek-praktek
untuk KPA Request/Software Monitoring and Control (Req3) dilakukan di
Departemen TI.
P-1 : Req3.0.1 Apakah Departemen TI melacak atau memantau komitmen
layanan atau produknya?
J-1 : Iya.
P-2 : Req3.1.1, Evo1.2.8 Apakah secara informal? Misalnya masing-masing
maintainer melakukan pemantauan terhadap komitmen secara
sendiri-sendiri, tanpa kendali dari manajemen.
J-2 : Secara formal dilakukan, setiap aplikasi (berikut perubahannya) selalu
dilengkapi dengan guidance user bahkan training untuk menjalankannya,
hanya saja pelanggaran terhadap prosedur belum disertai sanksi.
P-3 : Req3.2.1 Apakah para maintainer diberikan tanggung jawab memantau
perangkat lunak produksi? Apakah ada jadwal dukungan di luar jam
kerja yang sudah disetujui manajemen? Apakah ada prosedur
terdokumentasi untuk dukungan antar grup (pengguna,
infrastruktur, pengembang, supplier, dan help desk)?
J-3 : Diberikan tanggung jawab iya, idealnya Business Analyst melakukan
maintenance hingga beberapa saat setelah perubahan aplikasi deploy, ada
masa transisi dengan user support sampai aplikasi benar-benar beroperasi
dan tanggung jawabnya beralih. Tidak ada jadwal dukungan di luar jam
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 424: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/424.jpg)
406
Universitas Indonesia
kerja normal. Tidak ada prosedur yang terdokumentasi untuk dukungan
antar group tersebut.
P-4 : Req3.2.2 Apakah ada sesi review dengan pengguna untuk urusan
pemeliharaan secara berkala? Apakah komitmen pengguna untuk
urusan pemeliharaan dipastikan oleh manajer? Apakah perubahan
komitmen pengguna dilacak (tracked)?
J-4 : Review secara berkala memang tidak dilakukan, namun review pasca
perubahan aplikasi sering kali dilakukan, terutama jika masih ada gap
antara kebutuhan user dengan aplikasi yang di-deliver. Business Analyst
mempunyai kewajiban report ke manajer termasuk dalam komitmen
pengguna. Perubahan komitmen pengguna bisa dilacak menggunakan:
komunikasi via email, bug tracker, dan tiket.
P-5 : Req3.2.3 Apakah ada meeting berkala (misalnya mingguan) untuk
mengulas hasil pemantauan tingkat layanan (SLA)? Misalnya untuk
mendiskusikan nilai availability, panggilan telepon di luar jam kerja,
dan untuk permintaan yang lagi dalam proses dan yang lagi
menunggu? Apakah ada diskusi /antisipasi tentang kasus-kasus yang
tidak akan memenuhi SLA? Apakah hasil meeting
didokumentasikan?
J-5 : Tidak ada meeting berkala khususnya dalam hal SLA. Jika ada diskusi
(tidak terbatas soal SLA) BA mendokumentasikan dalam Minute of
Meeting yang diedarkan lagi ke peserta meeting untuk review ulang.
P-6 : Req3.2.4 Apakah komitmen pemeliharaan eksternal dan internal diatur,
dan diulas secara periodik dengan manajemen pemeliharaan?
Apakah jika diminta, Departemen TI bisa menunjukkan saat itu juga
status kerja pemeliharaan yang dalam proses untuk semua layanan,
permintaan pengguna, predelivery and transition, upgrade, pemulihan
bencana, dan seterusnya, dan bisa dibandingkan dengan rencana dan
Lampiran J. Jawaban Pertanyaan Req3 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 425: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/425.jpg)
407
Universitas Indonesia
komitmen? Apakah saat diskusi, statusnya sangat berbeda antara
manajer, maintainer, dan pengguna?
J-6 : Tidak ada schedule khusus untuk pemeliharaan eksternal. Jika diperlukan,
Departemen TI bisa menunjukkan schedule internal saja, kecuali jika suatu
proses pemeliharaan termasuk penjadwalannya dilakukan bersama-sama
dengan pihak eksternal.
P-7 : Req3.2.5 Apakah rencana transisi (termasuk jadwalnya) dilacak
perubahannya, dan dilakukan tindakan korektif (corrective actions)
jika diperlukan?
J-7 : Iya.
P-8 : Req3.2.5 Apakah maintainer memiliki salinan jadwal predelivery and
transition?
J-8 : Setiap proyek yang di-handle ke depannya harus dilengkapi dengan
project plan.
P-9 : Req3.2.5 Apakah maintainer meninjau progres aktivitas mingguan atau
bulanannya?
J-9 : Iya.
P-10 : Req3.2.5 Apakah maintainer berpartisipasi dalam meeting bulanan untuk
komunikasi kemajuan prosesnya (telat, on track, on early)?
J-10 : Iya.
P-11 : Req3.2.5 Apakah maintainer negosiasi rencana tindakan (yang disepakati
bersama) untuk tindakan perbaikan masalah?
J-11 : Sering kali dilakukan.
Lampiran J. Jawaban Pertanyaan Req3 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017
![Page 426: Strategi Software Process Improvement: Studi Kasus PT. XYZlib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20468223-TA-Joshua...Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Strategi Software](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022012001/608d3530f2206248e33a5598/html5/thumbnails/426.jpg)
408
Universitas Indonesia
P-12 : Req3.2.5 Apakah maintainer meminta informasi tentang
perbaikan/perubahan terakhir terhadap kegiatan predelivery and
transition?
J-12 : Selalu dilakukan demikian.
P-13 : Req3.2.6 Jika ada perubahan komitmen, apakah maintainer memastikan
kesepakatan semua pemangku kepentingan?
J-13 : Iya.
Lampiran J. Jawaban Pertanyaan Req3 (lanjutan)
Strategi software process..., Joshua Rocky Tuahta Purba, FASILKOM, 2017