SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR …...contoh, misalkan dalam proses pendaftaran nikah...

15
1 SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN BUKIT INTAN Belgia Sistem Informasi STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Jl.Jend.Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel ABSTRAKSI The data processing system of Marriage At the Office of the District KUA DIAMOND HILL is one very important factor sekali.Pada The data processing system processes Marriage At the Office of the District KUA this DIAMOND HILL processing the data is still done manually, causing a variety of problems, such as delays in presenting the report to the leadership , data storage is not good so wasteful of time in the grouping of data. The author in analyzing beriontasi system objects using methods such as UML use case diagrams, activity diagrams, class diagrams and charts seuquence. In designing system using ERD author and LRS. To display screen design Ofiice author uses Microsoft Visio 2007. And for the database I use Microsoft Ofiice 2007. The purpose of writing this thesis is expected to help the District Office Bukit Intan Pangkalpinang to improve the existing system in the hope of processing and presentation that had been done manually can be facilitated with the making of the design of a computerized information system, will be expected to support the achievement of objectives such as the ease of use of the system in presenting quality reports as well as meet the needs of management, and efficient time in presenting the report to the leadership Kata Kunci Elementary School Number 4 Of Sungailiat, data proccessing of the value, school administration 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Pada Era Globalisasi sekarang ini banyak sekali perusahaan atau instansi baik itu pemerintahan atau swasta berlomba lomba membuat sebuah Sistem Informasi yang baik guna menunjang proses bisnis yang ada pada perusahaan atau instansi tersebut agar dapat beroperasi lebih efektif,efisien dan terkendali. Sistem Informasi yang baik dapat menyampaikan, mengolah dan menyajikan data menjadi sebuah informasi yang akurat, cepat, tepat serta lengkap. Penggunaan teknologi informasi melalui Sistem Informasi bukan saja akan meningkatkan kualitas serta kecepatan informasi yang dihasilkan bagi manajemen, akan tetapi dengan Teknologi Informasi yang tepat sesuai, maka akan dapat menciptakan suatu bentuk

Transcript of SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR …...contoh, misalkan dalam proses pendaftaran nikah...

Page 1: SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR …...contoh, misalkan dalam proses pendaftaran nikah diKantor Urusan Agama. Dengan sistem informasi yang baik dapat mempermudah baik

1

SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN

PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA)

KECAMATAN BUKIT INTAN

Belgia Sistem Informasi STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG

Jl.Jend.Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel

ABSTRAKSI

The data processing system of Marriage At the Office of the District KUA DIAMOND HILL is one very important factor sekali.Pada The data processing system processes Marriage At the Office of the District KUA this DIAMOND HILL processing the data is still done manually, causing a variety of problems, such as delays in presenting the report to the leadership , data storage is not good so wasteful of time in the grouping of data. The author in analyzing beriontasi system objects using methods such as UML use case diagrams, activity diagrams, class diagrams and charts seuquence. In designing system using ERD author and LRS. To display screen design Ofiice author uses Microsoft Visio 2007. And for the database I use Microsoft Ofiice 2007. The purpose of writing this thesis is expected to help the District Office Bukit Intan Pangkalpinang to improve the existing system in the hope of processing and presentation that had been done manually can be facilitated with the making of the design of a computerized information system, will be expected to support the achievement of objectives such as the ease of use of the system in presenting quality reports as well as meet the needs of management, and efficient time in presenting the report to the leadership

Kata Kunci

Elementary School Number 4 Of Sungailiat, data proccessing of the value, school administration

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Pada Era Globalisasi sekarang ini

banyak sekali perusahaan atau

instansi baik itu pemerintahan atau

swasta berlomba – lomba membuat

sebuah Sistem Informasi yang baik

guna menunjang proses bisnis yang

ada pada perusahaan atau instansi

tersebut agar dapat beroperasi lebih

efektif,efisien dan terkendali.

Sistem Informasi yang baik dapat

menyampaikan, mengolah dan

menyajikan data menjadi sebuah

informasi yang akurat, cepat, tepat

serta lengkap. Penggunaan

teknologi informasi melalui Sistem

Informasi bukan saja akan

meningkatkan kualitas serta

kecepatan informasi yang

dihasilkan bagi manajemen, akan

tetapi dengan Teknologi Informasi

yang tepat sesuai, maka akan dapat

menciptakan suatu bentuk

Page 2: SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR …...contoh, misalkan dalam proses pendaftaran nikah diKantor Urusan Agama. Dengan sistem informasi yang baik dapat mempermudah baik

2

kumpulan informasi yang mampu

meningkatkan integrasi di bidang

informasi dan operasional diantara

berbagai pihak yang ada disuatu

organisasi, baik organisasi lokal

maupun organisasi global.

1.3 Dengan Sistem Informasi yang

baik, dapat memudahkan setiap

proses komputerisasi baik dalam

proses penginputan data maupun

pembuatan laporan. Sehingga

proses pengolahan data menjadi

lebih cepat dan akurat. Sebagai

contoh, misalkan dalam proses

pendaftaran nikah diKantor Urusan

Agama. Dengan sistem informasi

yang baik dapat mempermudah

baik pemohonatau petugas

pencatatan dalam proses

pendaftaran nikah.

1.4 Di Kantor Urusan Agama

Kecamatan bukit intan, proses

pencatatan pernikahan baik ketika

proses nikah, dan rujuk masih

bersifat manual dan belum

terkomputerisasi, sehingga dalam

setiap proses pencatatan, pencarian

data, dan penyimpanan data

menjadi kurang efektif dan efisien.

Serta bentuk penyimpanan data

yang masih berupa dokumen-

dokumen yang di arsipkan

menjadikan proses pencarian data

menjadi lambat. Hal tersebut akan

menghambat kualitas pelayanan

terhadap masyarakat. Sama halnya

dalam proses pembuatan laporan

bulanan, triwulan, semester

maupun tahunan, sistem yang

berjalan saat ini di Kantor Urusan

Agama Kecamatan bukit intan

membuat proses tersebut menjadi

memerlukan waktu yang cukup

lama karena proses pembuatannya

harus mengecek dari data arsip

yang ada.

1.5 Dengan dilakukannya penelitian ini

diharapkan kebutuhan – kebutuhan

sistem terkini dan masalah-masalah

yang sering terjadi pada proses

pengolahan data pernikahan di

Kantor Urusan Agama Kecamatan

bukit intan bisa teratasi dengan

baik, sehingga dapat meningkatkan

kinerja dari pihak - pihak yang

terlibat dalam proses pengolahan

data pernikahan yang berupa data

nikah dan rujuk. Serta dapat pula

meningkatkan kinerja pelayanan

Kantor Urusan Agama Kecamatan

bukit intan kepada masyarakat pada

khususnya. Berdasarkan uraian

diatas, penulis merasa tertarik

untuk mengambil bahasan tersebut

dengan judul “Sistem Pengolahan

data Pernikahan pada Kantor

Urusan Agama(KUA)

Kecamatan bukit intan“ dengan

Page 3: SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR …...contoh, misalkan dalam proses pendaftaran nikah diKantor Urusan Agama. Dengan sistem informasi yang baik dapat mempermudah baik

3

tujuan agar dengan adanya

penelitian ini dapat memecahkan

masalah yang timbul di intansi

tersebut, yang dalam hal ini adalah

Kantor Urusan Agama Kecamatan

bukit intan.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Secara umum yang dimaksud

sistem adalah sekumpulan unsur / elemen

yang saling berkaitan dan saling

mempengaruhi dalam melakukan kegiatan

bersama untuk mencapai suatu tujuan

Definisi sistem berkembang sesuai dengan

konteks dimana pengertian sistem itu

digunakan.

Menurut L. Ackof sistem adalah

setiap kesatuan secara konseptual atau

fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam

keadaan saling tergantung satu sama

lainnya. Ludwig Von Bartalanfy

mendefinisikan sistem merupakan

seperangkat unsur yang saling terikat

dalam suatu antar relasi diantara unsur-

unsur tersebut dengan lingkungan.

Sedangakan menurut Scott system teridiri

dari unsur-unsur seperti masukan (input),

pengolahan (proses), serta keluaran

(output).

2.1.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang dirubah

menjadi bentuk yang lebih berguna dan

berarti bagi pihak yang menerimanya.

Sedangkan data adalah suatu kenyataan

yang menggambarkan suatu kejadian-

kejadian dari kesatuan nyata.

Menurut Barry E. Cushing,

informasi didefinisikan sebagai hasil dari

pengolahan data yang diorganisasikan dan

berguna bagi orang atau pihak yang

menerimanya. Informasi dikatakan

berguna apabila mempunyai kualitas yang

baik dalam membantu seorang menejer

mengambil keputusan dan dapat

menentukan kebijaksanaanguna mencapai

tujuan organisasi.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Sebuah sistem informasi

merupakan kumpulan dari perangkat keras

dan perangkat lunak komputer serta

perangkat manusia yang akan mengolah

data menggunakan perangkat keras dan

perangkat lunak tersebut. Selain itu data

juga memegang peranan yang penting

dalam sistem informasi. Data yang akan

dimasukkan dalam sebuah sistem

informasi dapat berupa formulir-formulir,

prosedur-prosedur dan bentuk data

lainnya.

2.1.4 Pengertian Kantor Urusan Agama

(KUA)

Keputusan Menteri Agama No. 517

Tahun 2001 tentang Penataan Organisasi

Kantor Urusan Agama Kecamatan bukit

Page 4: SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR …...contoh, misalkan dalam proses pendaftaran nikah diKantor Urusan Agama. Dengan sistem informasi yang baik dapat mempermudah baik

4

intan, tugas KUA adalah melaksanakan

sebagian tugas Kantor Kementrian Agama

Kabupaten dan Kota dibidang Urusan

Agama Islam dalam wilayah Kecamatan.

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut,

maka KUA melaksanakan fungsi :

a. Menyelenggarakan pendataan dan

dokumentasi,

b. Menyelenggarakan surat menyurat,

kearsipan, pengetikan, dan rumah

tangga KUA Kecamatan; dan

c. melaksanakan pencatatan nikah, rujuk,

mengurus dan membina masjid, zakat,

wakaf, baitul maal dan ibadah sosial,

kependudukan dan pengembangan

keluarga sakinah sesuai dengan

kebijaksanaan yang ditetapkan oleh

Dirjen Bimas Islam berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

2.2 Pengertian Analisa Berorientasi

Objek

2.2.1 Activity Diagram

Diagram memodelkan alur kerja

(work flow) sebuah proses bisnis dan

urutan aktivitas pada suatu proses.

Diagram ini sangat mirip dengan flow

chart karena kita dapat memodelkan

prosedur logika, proses bisnis dan alur

kerja. Perbedaan utamanya adalah flow

chart dibuat untuk menggambarkan alur

kerja dari sebuah sistem, sedangkan

aktivity diagram dibuat untuk

menggambarkan aktivitas dari aktor.

Menurut Munawar (2004:109)

“Activity diagram adalah teknik untuk

mendeskripsikan logika prosedural, proses

bisnis dan aliran kerja dalam banyak

kasus”.

Activity diagram mempunyai pesan

seperti halnya flow chart, akan tetapi

perbedanya dengan flow chart adalah

aktivity diagram bisa mendukung perilaku

paralel sedangkan flow chart tidak bisa.

Simbol – simbol yang sering di gunakan

pada saat pembuatan activity diagram :

a. Start Point (initial node),

diletakkan pada pojok kiri atas dan

merupakan awal aktivitas.

b. End Point (Activity Final Node),

akhir aktivitas.

c. Activities, menggambarkan proses

bisnis dan dikenal sebagai

activitystate.

Jenis – jenis activity :

1) Black Hole Activities, ada

masukan dan tidak ada

keluaran.

2) Miracle Activities, tidak ada

masukan dan ada keluaran dan

dipakai waktu start point.

3) Parallel Activities, activity

yang berjalan secara bersamaan

terdiri dari:

a) Fork (percabangan)

Page 5: SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR …...contoh, misalkan dalam proses pendaftaran nikah diKantor Urusan Agama. Dengan sistem informasi yang baik dapat mempermudah baik

5

Mempunyai 1 transisi

masuk dan 2 atau lebih

transisi keluar.

b) Join (penggabungan)

Mempunyai 2 atau lebih

transisi masuk dan hanya

1 transisi keluar.

d. Transition menggambarkan aliran

perpindahan kontrol antara state.

e. Decission Point

Digambarkan dengan lambang

wajik/belah ketupat mempunyai transisi

(sebuah garis dari/ke decision point).

Setiap transisi yang ada harus mempunyai

guard (kunci).

a. Swimlane

Sebuah cara untuk

mengelompokkan activity berdasarkan

actor (mengelompokkan activity dalam

sebuah urutan yang sama). Actor bisa

ditulis nama actor ataupun sekaligus

dalam lambang actor (stick figure) pada

use case diagram. Swimlane digambar

secara vertical, walaupun kadang - kadang

digambar secara horizontal.

g. Swimarea

Ketika sebuah activity diagram

mempunyai banyak swimlane, perlu

dipikirkan dengan pendekatan swimarea.

Swimarea mengelompokkan activity

berdasarkan kegiatan didalam use case.

2.2.2 Analisa Dokumen Keluaran

Menurut Sutopo (2002:12) “Analisa

keluaran adalah analisa mengenai

dokumen – dokumen keluaran yang

dihasilkan dari sebuah sistem”.

2.2.3 Analisa Dokumen Masukan

Menurut Sutopo (2002:12) “Analisa

masukkan adalah bagian dari pengumpulan

informasi tentang sistem yang sedang

berjalan”.

Tujuan analisa masukkan adalah

memahami prosedur berjalan.

2.2.4 Use Case Diagram

Use Case Diagram menggambarkan

sebuah fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem dan bagaimana sistem

berinteraksi dengan dunia luar.

Yang ditekankan dalam Use Case

Diagram adalah “apa” yang diperbuat

sistem, dan bukan “bagaimana” sistem itu

melakukannya. Sebuah Use Case

merepresentasikan sebuah interaksi antara

actor dengan sistem. Use Case Diagram

juga menjelaskan manfaat sistem jika

dilihat menurut pandangan orang yang

berada diluar sistem (actor). Use Case

merupakan sebuah pekerjaan tertentu,

misalnya login ke sistem, mengcreate

sebuah daftar belanja, dan sebagainya.

Secara umum Use Case Diagram

terdiri dari :

a. Actor

Menurut Munawar (2004:64) “Actor

adalah abstraction dari orang atau sistem

Page 6: SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR …...contoh, misalkan dalam proses pendaftaran nikah diKantor Urusan Agama. Dengan sistem informasi yang baik dapat mempermudah baik

6

yang lain uang mengaktifkan fungsi dari

target sistem”.

Untuk mengidentifikasikan actor

harus ditentukan pembagian kerja dan

tugas-tugas yang berkaitan dengan peran

pada konteks target sistem. Actor

dilukiskan dengan peran yang mereka

mainkan dalam use case, seperti staff

penjualan, pelanggan, dll.

b. Use Case

Menurut Munawar (2004:62) “Use

case adalah deskripsi fungsi dari sebuah

sistem dari persfektif pengguna”.

Use case dibuat berdasarkan

keperluan actor, merupakan “apa” yang

dikerjakan sistem bukan “bagaimana”

sistem mengerjakannya. Setiap use case

harus diberi nama yang menyatakan apa

hal yang dicapai dari hasil interaksinya

dengan actor. Nama use case boleh terdiri

dari beberapa kata dan tidak boleh ada dua

use case yang memiliki nama yang sama.

c. Relationship (Relasi) / Association

(Asosiasi)

Menurut Jeffery L.Whitten

(2004:274) “Asosiasi adalah sebuah relasi

antara actor dengan use case dimana

sebuah interaksi terjadi diantara mereka.”

Relasi (relationship) digambarkan

sebagai bentuk garis antara dua simbol

dalam use case diagram.

Ada empat jenis relasi / asosiasi

yang dapat timbul pada use case diagram,

yaitu :

1) Asosiasi antara Actor dan

Use Case

Ujung panah pada

association antara actor dan

use case mengindikasikan

siapa / apa yang meminta

interaksi dan bukannya

mengindikasikan aliran data.

Sebaiknya gunakan garis

tanpa panah untuk

association antara actor dan

use case. Association antar

actor dan use case yang

menggunakan panah terbuka

untuk mengindikasikan bila

actor berinteraksi secara

pasif dengan sistem.

2) Asosiasi antara Use Case

Relasi antara use case dengan

use case :

a) Include, menggambarkan

suatu use case termasuk

di dalam use case lain

(diharuskan). Contohnya

adalah pemanggilan

sebuah fungsi program.

Digambarkan dengan

garis lurus berpanah

dengan tulisan

<<include>>.

b) Extend, digunakan ketika

hendak menggambarkan

variasi pada kondisi

Page 7: SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR …...contoh, misalkan dalam proses pendaftaran nikah diKantor Urusan Agama. Dengan sistem informasi yang baik dapat mempermudah baik

7

perilaku normal dan

menggunakan lebih

banyak control form dan

mendeklarasikan

ekstension pada use case

utama atau dengan kata

lain adalah perluasan

dari use case lain jika

syarat atau kondisi

terpenuhi. Digambarkan

dengan garis lurus

berpanah dengan tulisan

<<extend>>.

c) Generalization /

Inheritance antar Use

Case dipakai ketika ada

sebuah perlakuan khusus

(single condition) dan

merupakan pola

hubungan base-parent

use case. Digambarkan

dengan generalization /

inheritance antar use

case secara vertikal

dengan inheriting use

case dibawah base /

parent use case.

d) Generalization /

Inheritance antar Actors,

digambarkan

generalization antar

actors secara vertikal

dengan inheriting actor

dibawah base / parent

use case.

2.2.5 Deskripsi Use Case ( Use Case

Description)

Deskripsi use case adalah resume

langkah atau tahapan dalam usecase.

Kegunaannya untuk mendeskripsikan

secara rinci mengenai usecase diagram.

Deskripsi usecase diagram memiliki tiga

komponen yang umum, yaitu :

a. Use case, berisi nama use case.

b. Actor, berisi nama actor yang

menjalankan sistem.

c. Deskripsi, menjelaskan bagaimana

sistem berjalan.

2.3 Perancangan Berorientasi Objek

Menurut Jeffery L. Whitten

(2004:686) “Perancangan sistem

berorientasi obyek (Object-Oriented

Design) adalah suatu pendekatan yang

digunakan untuk mensfesifikasikan

kebutuhan – kebutuhan sistem dengan

mengkolaborasikan obyek – obyek, atribut

–atribut dan metode – metode yang ada”.

Fokus dari desain objek adalah

perencanaan struktur data dan algoritma

yang diperlukan untuk implementasi setiap

kelas.

Adapun diagram - diagram UML

yang digunakan penulis dalam merancang

sistem berorientasi objek adalah :

2.3.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Page 8: SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR …...contoh, misalkan dalam proses pendaftaran nikah diKantor Urusan Agama. Dengan sistem informasi yang baik dapat mempermudah baik

8

Menurut Jeffery L. Whitten et al

(2004:295) “Diagram-ER adalah sebuah

model data yang menggunakan beberapa

notasi untuk menggambarkan data dalam

hal entitas dan relasi yang digambarkan

oleh data tersebut”.

Yang pertama kali mendeskripsikan

diagram-ER adalah Peter Chan yang

dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak

case. Model ERD adalah suatu penyajian

data dengan menggunakan entity dan

relationship. Diagram-ER menggambarkan

hubungan antara data yang ada dan tidak

menggambarkan proses – proses yang

terjadi.

Simbol – simbol / notasi yang biasa

digunakan dalam ERD, antara lain :

a. Menurut Jeffery L.Whitten et al

(2004:295) “Entity (entitas) adalah

sebuah kelas dari orang, tempat

obyek, kejadian dan sebagainya atau

sebuah konsep yang mana kita

perlukan untuk menagkap dan

menyimpan data”.

Pada entity terdapat dua jenis, yaitu :

1) Strong Entity adalah entity

yang memiliki primary key

2) Weak Entity adalah suatu entity

yang tidak memiliki primary

key dan keberadaan entity

tersebut tergantung dari

keberadaan entity lain. Entity

yang merupakan induknya

disebut identifying owner dan

relasinya disebut identifying

relationship.

b. Relationship ( Hubungan / relasi ),

menunjukkan adanya hubungan

diantara sejumlah entitas yang

berbeda

c. Cardinality / Kardinalitas

Cardinality adalah tingkat hubungan

atau derajat relasi. Tingkat

cardinality yang terjadi pada sebuah

ERD adalah sebagai berikut :

1) One To One ( 1 : 1 )

Hubungan relasi one to one

yaitu setiap entitas pada

himpunan entitas A

berhubungan paling banyak

dengan satu entitas pada

himpunan entitas B.

2) One To Many ( 1 : M )

Setiap entitas pada himpunan

entitas A dapat berhubungan

dengan banyak entitas pada

himpunan entitas B, tetapi

setiap entitas pada entitas B

dapat berhubungan dengan

satu entitas pada himpunan

entitas A.

3) Many To One ( M : 1 )

Setiap entitas pada himpunan

entitas B dapat berhubungan

dengan banyak entitas pada

himpunan entitas A, tetapi

Page 9: SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR …...contoh, misalkan dalam proses pendaftaran nikah diKantor Urusan Agama. Dengan sistem informasi yang baik dapat mempermudah baik

9

setiap entitas pada entitas A

dapat berhubungan dengan

satu entitas pada himpunan

entitas B.

4) Many To Many ( M : M )

Setiap entitas pada himpunan

entitas A dapat berhubungan

dengan banyak entitas pada

himpunan entitas B, begitu

juga sebaliknya.

d. Menurut Jeffery L. Whitten et al

(2004:298) “Atribut adalah suatu

deskripsi karakteristik dari entitas”.

Nilai atribut merupakan suatu data

aktual atau informasi yang disimpan

pada suatu atribut dalam suatu entity

atau relationship.

Terdapat dua jenis atribut, yaitu :

1) Identifier (key), menentukan

entity secara unik (beda antara

satu sama lain dan tidak

mungkin sama).

2) Descriptor (non key atribut),

menentukan entity yang tidak

unik.

Atribut relationship sangat

ditentukan oleh cardinality,

yaitu :

a) Jika cardinality 1 : 1 dan

1 : M, atribut

relationship diambil dari

identifier dari entitas di

kiri dan kanan.

b) Jika cardinality M : N,

atribut relationship

diambil dari identifier

dari entitas di kiri dan

kanan ditambah dengan

atribut lain yang bukan

milik entitas di kiri

ataupun di kanan.

3) Garis, sebagai penghubung

antara relasi dengan entitas,

relasi dan entitas dengan

atribut.

2.3.2 Logical Record Structure (LRS)

Diagram-ER (ERD) harus dikonversi

kebentuk structure (struktur record secara

logik). Sebuah model sistem yang

digambarkan dengan sebuah Diagram-ER

akan mengikuti pola/aturan pemodelan

tertentu. Dalam kaitannya dengan konversi

ke LRS, maka perubahan yang terjadi

adalah mengikuti aturan-aturan berikut ini

:

a. Setiap entitas akan diubah kebentuk

kotak

b. Sebuah relationship kadang

disatukan dalam sebuah kotak

bersama entitas jika hubungan yang

terjadi pada Diagram-ER 1:M (relasi

bersatu dengan cardinality M) atau

tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu

dengan cardinality yang paling

membutuhkan referensi), sebuah

relationship dipisah dalam sebuah

Page 10: SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR …...contoh, misalkan dalam proses pendaftaran nikah diKantor Urusan Agama. Dengan sistem informasi yang baik dapat mempermudah baik

10

kotak tersendiri jika tingkat

hubungannya M:N (Many to many).

2.3.3 Tabel / Relasi

Tabel adalah koleksi objek yang

terdiri dari sekumpulan elemen yang

diorganisasi secara kontigu, artinya

memori yang dialokasi antara satu elemen

dengan elemen yang lainnya mempunyai

adress yang berurutan.

Untuk transformasi LRS ke table /

relasi, berpedoman pada hal - hal sebagai

berikut :

a. Tiap satu LRS akan menjadi satu

tabel

b. Nama LRS menjadi satu tabel

c. Tiap 1 ( satu ) atribut akan menjadi 1

( satu ) kolom

d. Nama atribut akan menjadi nama

kolom.

2.3.4 Spesifikasi Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari

data yang saling berhubungan satu dengan

yang lain dan tersimpan di luar komputer

serta digunakan perangkat lunak ( software

) tertentu untuk memanipulasinya.

Sedangkan sistem berbasis data

adalah suatu sistem penyusunan dan

pengelolaan record - record dengan

menggunakan komputer dengan tujuan

untuk menyimpan atau merekam serta

melihat data operasional lengkap pada

sebuah organisasi, sehingga mampu

menyediakan informasi yang diperlukan

untuk kepentingan proses pengambilan

keputusan.

2.4 Teori Pendukung

Perkawinan atau nikah menurut

bahasa ialah berkumpul dan bercampur.

Menurut istilah syarak pula ialah ijab dan

qabul („aqad) yang menghalalkan

persetubuhan antara lelaki dan perempuan

yang diucapkan oleh kata-kata yang

menunjukkan nikah, menurut peraturan

yang ditentukan oleh Islam. Perkataan

zawaj digunakan di dalam al-Quran

bermaksud pasangan dalam

penggunaannya perkataan ini bermaksud

perkahwinan Allah s.w.t. menjadikan

manusia itu berpasang-pasangan,

menghalalkan perkahwinan dan

mengharamkan zina. Adapun nikah

menurut syari‟at nikah juga berarti akad.

Sedangkan pengertian hubungan badan itu

hanya metafora saja.

Islam adalah agama yang syumul

(universal). Agama yang mencakup semua

sisi kehidupan. Tidak ada suatu masalah

pun, dalam kehidupan ini, yang tidak

dijelaskan. Dan tidak ada satu pun masalah

yang tidak disentuh nilai Islam, walau

masalah tersebut nampak kecil dan sepele.

Itulah Islam, agama yang memberi rahmat

bagi sekalian alam. Dalam masalah

Page 11: SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR …...contoh, misalkan dalam proses pendaftaran nikah diKantor Urusan Agama. Dengan sistem informasi yang baik dapat mempermudah baik

11

perkawinan, Islam telah berbicara banyak.

Dari mulai bagaimana mencari kriteria

calon calon pendamping hidup, hingga

bagaimana memperlakukannya kala resmi

menjadi sang penyejuk hati. Islam

menuntunnya. Begitu pula Islam

mengajarkan bagaimana mewujudkan

sebuah pesta pernikahan yang meriah,

namun tetap mendapatkan berkah dan

tidak melanggar tuntunan sunnah

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam,

begitu pula dengan pernikahan yang

sederhana namun tetap penuh dengan

pesona. Melalui makalah yang singkat ini

insyaallah kami akan membahas

perkawinan menurut hukum islam.

Pernikahan adalah sunnah karuniah

yang apabila dilaksanakan akan mendapat

pahala tetapi apabila tidak dilakukan tidak

mendapatkan dosa tetapi dimakruhkan

karna tidak mengikuti sunnah rosul.

Arti dari pernikahan disini adalah

bersatunya dua insane dengan jenis

berbeda yaitu laki-laki dan perempuan

yang menjalin suatu ikatan dengan

perjanjian atau akad. Suatu pernikahan

mempunyai tujuan yaitu ingin membangun

keluarga yang sakinah mawaddah

warohmah serta ingin mendapatkan

keturunan yang solihah. Keturunan inilah

yang selalu didambakan oleh setiap orang

yang sudah menikah karena keturunan

merupakan generasi bagi orang tuanya.

4.1 Use case Diagram

Gambar 4.1

Use case

a Use case Diagram Transaksi

Gambar 4.2

Use case Transaksi

b Use case Diagram Laporan

Entry data calon istri

entry data wali

Entry Data Pendaftaran

Entry Data Saksi

Petugsa KUA

Entry Data calon suami

Cetak Piagam

Cetak Buku NikahPetugas KUA

Cetak Akta Nikah

Petugas KUACetak Laporan Data Nikah

Page 12: SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR …...contoh, misalkan dalam proses pendaftaran nikah diKantor Urusan Agama. Dengan sistem informasi yang baik dapat mempermudah baik

12

Gambar 4.3

Use case Laporan Data Nikah

4.2 ERD (Entity Relatonship Diagrams)

Tanggal nikahJumlah Hari

Bukit Intan

Gambar 4.4

Entity Relatonship Diagrams (ERD)

4.3 Struktur Tampilan

SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN

PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA)

KECAMATAN BUKIT INTAN

Pendataan Transaksi Cetak Laporan Data Nikah

Entry Data

Suami

Entry Data

Istri

Entry Data

Wali

Entry Data

Pendaftaran

Entry Data

Saksi

Cetak

Piagam

Cetak Akta

Nikah

Cetak Buku

Nikah

Gambar 4.5

Struktur Tampilan

4.4 Rancangan Layar

A.Rancangan Layar Entry Data Calon

Suami Entry Data Calon Suami

NIK Suami

Nama Suami

TTL Suami

Kewarganegaraan

Agama

Pendidikan

Pekerjaan

Simpan Ubah Hapus Batal Keluar

Alamat

Nama Ayah Suami

TTL Ayah Suami

Agama

Pekerjaan

Nama Ibu Suami

Alamat

TTL Ibu Suami

Pekerjaan

Agama

Alamat

Status Sebelum Nikah

Nama

Alamat

Bukti Cerai

Instansi

Tanggal

No Akta Nikah

Nama Istri 1

Tanggal Akta Nikah

Nama Istri 2

No Akta Nikah

Tanggal Akta Nikah

Nama Istri 3

No Akta Nikah

Tanggal Akta Nikah

Izin Pengadilan

No Pengadilan

Tanggal Pengadilan

Nikah Ke

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

Pilih

Pilih

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

Gambar 4.6

Rancangan Layar Entry Data Calon

Suami

B.Rancangan Layar Entry Data Calon Istri

Entry Data Calon istri

NIK Istri

Nama Istri

TTL Istri

Kewarganegaraan

Agama

Pendidikan

Pekerjaan

Simpan Ubah Hapus Batal Keluar

Alamat

Nama Ayah Istri

TTL Ayah Istri

Agama

Pekerjaan

Nama Ibu Istri

Alamat

TTL Ibu Istri

Pekerjaan

Agama

Alamat

Status Sebelum Nikah

Nama Berkas Suami

Alamat Berkas Suami

Bukti Cerai

Instansi

Nomor

Pernikahan Ke

Tanggal

Jika Belum 16 Th

Izin Pengadilan

Nomor

Tanggal

Jika Belum 21 Th

Nama wali

Hub Keluarga

Tanggal Surat input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

Pilih

Pilih

Gambar 4.7

Rancangan Layar Entry Data Calon Istri

Page 13: SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR …...contoh, misalkan dalam proses pendaftaran nikah diKantor Urusan Agama. Dengan sistem informasi yang baik dapat mempermudah baik

13

C.Rancangan Layar Entry Data Wali

Entry Data Wali

Kewarganegaraan

Agama

Nama Wali

Tanggal Wali

Hubungan Wali

Sebab Menjadi wali

NIK Wali

Satus Wali

Simpan Ubah Hapus Batal Keluar

Pekerjaan

Alamat input

input

input

input

input

input

input

input

input

pilih

Gambar 4.8

Rancangan Layar Entry Data Wali

D.Rancangan Layar Entry Pendaftaran

Entry Pendaftaran

Tempat Nikah

Tanggal Nikah

Wali Nikah

Hari Daftar

Hari Nikah

No Pendaftaran

Tanggal Pendaftaran

Simpan Batal Keluar

Jabatan Penghulu

Nama Instansi

Nama Penghulu

Tanggal Perjanjian

Isi Perjanjian

Mas Kawin

No Perjanjian

NIK Wali

Nama Wali

NIK Istri

Nama Istri

NIK Suami

Nama Suami

Display

Pilih

Display

Pilih

Display

Pilih

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

input

Gambar 4.9

Rancangan Layar Pendaftaran

E.Rancangan Layar Cetak Laporan Nikah

Cetak Laporan Nikah

Periode

Dari Tanggal

Cetak Batal Keluar

pilih s/d pilih

Rancangan Layar Cetak Laporan Nikah

Gambar 4.10

4.5 Sequence Diagram

a. SequenceDiagramEntry Data Calon suami

Gambar 4.11

SequenceDiagramEntry Data Calon Suami

b. Sequence DiagramEntry Data Calon istri

Gambar 4.12

Sequence DiagramEntry Data Calon Istri

c. Sequence DiagramEntry Data Wali

: Petugas KUA : FormSuami : CtrlSuami : Suami

Keluar()

Keluar()

Keluar()

Kosong()

Batal()

Batal()

Hapus()

Hapus()

Hapus()

Ubah()

Ubah()

Ubah()

Simpan()

Simpan()

Simpan()

input Suami()

input Suami()

Open()

Open()

: Petugas KUA : FormIstri : CtrlIstri : Istri

Simpan()

Simpan()

Simpan()

Ubah()

Ubah()

Ubah()

Hapus()

Hapus()

Hapus()

: Petugas KUA

Batal()

Batal()

Keluar()

Keluar()

Keluar()

Open()

Open()

Input Istri()

Input Istri()

Kosong()

: Petugas KUA : FormWali : CtrlWali : Wali

Keluar()

Keluar()

Keluar()

Kosong()

Batal()

Batal()

Hapus()

Hapus()

Ubah()

Ubah()

Ubah()

Simpan()

Simpan()

Simpan()

Input Istri()

Input Istri()

Open()

Open()

Hapus()

Page 14: SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR …...contoh, misalkan dalam proses pendaftaran nikah diKantor Urusan Agama. Dengan sistem informasi yang baik dapat mempermudah baik

14

Gambar 4.13

Sequence DiagramEntry Data Wali

d. Sequence Diagram Pendaftaran

Gambar 4.14

Sequence Diagram Pendaftaran

5. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Dari uraian dan penjelasan serta

pembahasan keseluruhan materi pada bab-bab

sebelumnya dan dalam mengakhiri

pembahasan “Sistem Pengolahan data

Pernikahan pada Kantor Urusan Agama(KUA)

Kecamatan Bukit intan” maka penyusun

mengambil kesimpulan bahwa :

a. Pengolahan data pernikahan di KUA

kecamatan Bukit intan masih bersifat

manual sehingga dalam penyajian

informasi masih kurang cepat dan akurat

serta dalam penyimpanan data masih

kurang begitu aman.

b. Dengan adanya sistem ini pengolahan data

akan lebih aman dan layak karena semua

data akan disimpan pada tabel-tabel yang

ada di database.

c. Penggunaan sistem baru ini juga akan

mempercepat penyajian informasi yang

dibutuhkan oleh petugas maupun Kepala

KUA.

d. Dengan sistem baru dapat membantu

memperkecil pengeluaran instansi tersebut.

e. Dengan sistem baru dapat menghemat

waktu untuk melakukan pengecekan, dan

menghemat ruang untuk penyimpanan

back-up an data.

5.2 Saran

. Rancangan sistem yang diusulkan layak

dipergunakan dan diharapkan sistem ini dapat

membantu mengatasi permasalahan walaupun

penulis menyadari sistem ini masih jauh dari

kesempurnaan. Adapun saran yag diusulkan

untuk pengembangan sistem ini adalah :

a. Di sistem ini belum terdapat pengolahan

data talak, diharapkan peneliti selanjutnya

dapat mengembangkan sistem ini dengan

menambahkan pengolahan data talak cerai.

b. Pencarian data nikah, belum disertai

dengan menu pencarian data, pencarian

data hanya disajikan pada menu cetak

laporan itupun hanya terdapat pencarian

data per periode. Diharapkan

pengembangan sistem ini dapat

menambahkan pencarian data berdasarkan

: Petugas KUA : FormPendaftaran : CtrlPendaftaran Pendaftaran : Suami : Istri : Wali

Keluar

Keluar

Keluar

Kosong

Batal()

Batal()

Simpan()

Simpan()

Simpan()

Pilih Wali()

Get Wali()

Get Wali()

GetIstri()

GetIstri()

Pilih Istri()

Display data Wali()

Display data Istri ()

Pilih Suami()

Get Suami()

Get Suami()

Display data Suami ()

Input Pendaftaran ()

Input Pendaftaran ()

Open ()

Open ()

Page 15: SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR …...contoh, misalkan dalam proses pendaftaran nikah diKantor Urusan Agama. Dengan sistem informasi yang baik dapat mempermudah baik

15

nama suami/istri atau berdasarkan nomer

akta.

c. Sistem informasi ini hanya bisa dijalankan

pada sistem operasi Windows karena

terdapat script program yang hanya bisa di

eksekusi pada sistem operasi Windows.

Bagi pengembang program diharapkan

sistem informasi ini bisa dikembangkan ke

dalam berbagai sistem operasi.

d. Perlu adanya pengembangan atau

perbaikan sstem berikutnya untuk

pengolahan data pernikahan, cerai, dan

rujuk yang sesuai dengan aturan agama,

dan lebih lengkap.

Demikian kesimpulan dan saran yang

dapat penyusun sampaikan. Penyusun berharap

sistem yang diusulkan ini dapat membantu

dalam proses pencatatan data, pencarian data

dan pengolahan data serta pembuatan laporan

data pernikahan. Sehingga dapat menghasilkan

informasi dengan cepat dan akurat yang

berguna dalam pengambilan keputusan bagi

kemajuan Kantor Urusan Agama Kecamatan

Bukit intan.

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan

Perancangan Sistem Informasi.

Yogyakarta: Andi Offset

Arief, M. Rudyanto. 2006. Pemrograman

Basis Data Menggunakan Transact-SQL

dengan Microsoft

SQL Server 2000. Yogyakarta: Andi

Offset

Jogiyanto, HM. 1999 Analisis dan Desain

Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur

Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.

Yogyakarta: Andi Offset

Kusrini. 2006. Strategi Perancangan dan

Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta:

Andi Offset

Kusrini. 2007. Tuntunan Praktis

membangun sistem informasi akuntansi

dengan Visual basic dan microsoft SQL

Server 2000. Yogyakarta: Andi Offset

Kristanto, Andri. 2004. Rekayasa

Perangkat Lunak (konsep dasar).

Yogyakarta: Gava Media

Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman

Database dengan Visual Basic dan

Microsoft

SQL. Yogyakarta: Andi Offset