RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN ...

16
Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vo1.15, No.3 September 2011, hlm. 376-391 Terakreditasi SK. No. 64a/DIKTI/Kep/Z010 RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEMILlKAN TERHADAP RlSlKO INVESTASI - Siti Komariah Julenah - M. qhudori Universitas Widyatama JI. Cikutra No. 204A Bandung, 40125 Abstract: The economic crisis in Indonesia had an impact on the declining performance of the company'sfindamentals on the stock market. This degradation was caused by afailure in risk management, especially the unsystem- atic risk. Many companies could not manage their debt policy, investment decision, earnings management, liquidity, and ownership structure that had implications for the risk. The objective of this research was to investigate the effect of stock return, inflation and ownersip stucture to investment risk of manufacturer industries in 2003-2009. Population of this research was manufacturing companies listed in BEI. The sam- pling method used in this research was purposive sampling and the results were 126 companies based on the criteria of the sample. Polling data method and judgment sampling were used to collect the data and two stage least squares (2 SLS) were as the analysis method. Based on the hypothesis test, it could be summarized that all predictors had a significant eflect simultaneously. Result of the I" model showed that only investment and profitability effect to stock return partially ; 2" model, SBI, KURS, and M2 had an effect to the inflation partially; 3* model was only dividend payout ratio and debt to equity ratio effected to ownership structure partially; 4" model showed that only return variable signijicantly influenced to investment risk partially. Key words: stock return, inflation, ownership structure, investment risk Sebagaimana dipahami, pasar modal merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perda'gangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek tersebut. Pasar modal bertindak sebagai peng- hubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusipemerintah melalui perdagangan sekuritas. Di dalam teori investasi dikatakan bahwa setiap sekuritas akan menghasilkan return dan risiko. Return merupakan tingkat pengembalian dari nilai investasi yang diserahkan oleh investor, sedangkan risiko adalah perbedaan return yang diharapkan dengan return yang terelisasi dari sekuritas tersebut. Orang seringkali mengibarat- kan return dan risiko sebagai dua sisi dalam mata uang dimana return yang tinggi akan mempunyai risiko yang tinggi dan return yang rendah akan mempunyai risiko yang rendah juga (Haryanto & Riyatno, 2007). Korespondensi dengan Penulis: Siti Komariah: Telp. + 62 22 727 5855 Ext. 258; Faks. +62 22 720 2997 E-mail: [email protected]

Transcript of RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN ...

Page 1: RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN ...

Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vo1.15, No.3 September 2011, hlm. 376-391 Terakreditasi SK. No. 64a/DIKTI/Kep/Z010

RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN TERHADAP RlSlKO INVESTASI

- Siti Komariah Julenah -

M. qhudori

Universitas Widyatama JI. Cikutra No. 204A Bandung, 40125

Abstract:

The economic crisis in Indonesia had an impact on the declining performance of the company'sfindamentals on the stock market. This degradation was caused by a failure in risk management, especially the unsystem- a tic risk. Many companies could not manage their debt policy, investment decision, earnings management, liquidity, and ownership structure that had implications for the risk. The objective of this research was to investigate the effect of stock return, inflation and ownersip stucture to investment risk of manufacturer industries in 2003-2009. Population of this research was manufacturing companies listed in BEI. The sam- pling method used in this research was purposive sampling and the results were 126 companies based on the criteria of the sample. Polling data method and judgment sampling were used to collect the data and two stage least squares (2 SLS) were as the analysis method. Based on the hypothesis test, it could be summarized that all predictors had a significant eflect simultaneously. Result of the I" model showed that only investment and profitability effect to stock return partially ; 2" model, SBI, KURS, and M2 had an effect to the inflation partially; 3* model was only dividend payout ratio and debt to equity ratio effected to ownership structure partially; 4" model showed that only return variable signijicantly influenced to investment risk partially.

Key words: stock return, inflation, ownership structure, investment risk

Sebagaimana dipahami, pasar modal merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perda'gangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek tersebut. Pasar modal bertindak sebagai peng- hubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan sekuritas.

Di dalam teori investasi dikatakan bahwa setiap sekuritas akan menghasilkan return dan

risiko. Return merupakan tingkat pengembalian dari nilai investasi yang diserahkan oleh investor, sedangkan risiko adalah perbedaan return yang diharapkan dengan return yang terelisasi dari sekuritas tersebut. Orang seringkali mengibarat- kan return dan risiko sebagai dua sisi dalam mata uang dimana return yang tinggi akan mempunyai risiko yang tinggi dan return yang rendah akan mempunyai risiko yang rendah juga (Haryanto & Riya tno, 2007).

Korespondensi dengan Penulis:

Sit i Komariah: Telp. + 62 22 727 5855 Ext. 258; Faks. +62 22 720 2997 E-mail: [email protected]

Page 2: RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN ...

Return Saham, lnflasi, dan Struktur Kepemilikan terhadap Risiko !nvestasi

Siti Komariah, Julenah, @ M, Chudori

Memahami seluk-beluk investasi sangatpenting bagi para investor. Selain return saham,terdapat faktor makro nasional yang dapat meme-ngaruhi risiko investasi. Inflasi juga memengaruhinilai uang yang diinvestasikan oleh investor. Inllasiitu akan menggerus keunfungan investasi para in-vestor. Kombinasi ekonomi yang buruk dan pe-ningkatan biaya produksi membuat kine{a perusa-haan itu juga memburuk. Dalam Pengujian-peng-ujian yang dilakukan pada pasar modal di Indo-nesia banyak diilhami oleh penelitian-penelitianterdahulu yang dilakukan di negara lain, sepertipenelitian Tandelilin (1997) yang ingin membuk-tikan bahwa variabel makro memengaruhi risiko.Penelitian lain yang membuktikan bahwa variabelekonomi memengaruhi risiko investasi ditunjuk-kan oleh Widjaja (2004). Widjaja (2004) membukti-kan bahwa variabel inflasi memengaruhi risikoinvestasi.

Selain faktor return saham dan inflasi, struk-hrr kepemillkan (ownership structure) juga sangatberpengaruh terhadap besar kecilnya risko inves-tasi. Para pemegang saham, melalui manajemerybisa menyebabkan perusahaan memufu skan untukmelaksanakan sebuah proyek investasi baru yangmemiliki tingkat risiko yang lebih besar dari yangdiharapkan oleh kreditor dan dengan ekspektasikeuntungan yang lebih besar pula. Kenaikan risikoini akan menyebabkan return yang diharapkan (re-quired rate of return) atas utang semakin tinggi yangpada gilirannya akan membuat nilai atas suratutang yang diterbitkan perusahaan menurun. Jikaproyek investasi berhasil, maka semua keuntunganakan mengalir kepada pemegang saham, karenareturn yang diterima keditor tetap. Sebaliknya jikaproyek gagal, maka kreditor menerima bagian ataskegagalan tersebut. Karena kreditor melalui per-ianjian utang akan cenderung membatasi dividenmaka diharapkan terdapat hubungan negatif antara

$cncy problemyang terjadi antara kreditor denganpemegang saham dengan dividen.

Industri manufaktur boleh jadi merupakansosok yang paling menggambarkan problematika

perekonomian Indonesia dewasa ini. Di era duniadatar (flat world) yang dipicu oleh globalisasi danliberalisasl industri manufaktur berada di lini ter-depan dalam pertarungan menghadapi persaingan.Hal ini disebabkan industri manufaktur merupakansatu dari tiga sektor tuadables. Dua sektor lainnyaialah pertanian serta pertambangan & galian.

HIPOTESIS

Pengaruh Kebijakan Pendanaan (DER) terhadapReturn Saham .t

Setiap perusahaan menginginkan adanya ke-langsungan operasinya dan pertumbuhan di masayang akan datang. Salah satu keputusan pentingyang harus dilakukan manajer (keuangan) dalamkaitannya dengan kelangsungan operasi perusaha-an adalah keputusan pendanaan atau kepufusanstruktur modal. Menurut De Angelo & Masulis(1980), menyatakan bahwa pendanaan dapatmeningkatkan nilai perusahaan. Apabila pendana-an didanai melalui utang, peningkatan tersebut ter-jadi akibat dari efek tax deductible. Arttnya, perusa-haan yang memiliki utang akan membayar bungapinjaman yang dapat mengurangi penghasilan kenapajak, dan dapatmemberi manfaatbagi pemegangsaham. Selain itu, penggunaan dana ekstemal akanmenambah pendapatan perusahaan yang nantinyaakan digunakan untuk kegiatan investasi yang meng-untungkan bagi perusahaan. Hal ini tenfunya akanmeningkatan harga saham perusahaan. Pemyataanini sesuai dengan penelitian Haruman (2006) danUlupui (2006), Pribawanti (200n. Dari penjelasantersebut, maka penulis mengambil hipoEsis seba-

gai berikut -

Hr: Kepritusan pendanaan (DER) berpengaruhterhadap return saham

Pengaruh lnvestasi terhadap Return Saham

Persoalan mengenai investasi berhubungandengan masalah sumber dana unfuk investasi,umur ekonomis dari investasi tersebut, dan yang

1377 |r0

Page 3: RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN ...

Jurnal Keuangandan Perbankan I KEUANGAN

Vol. 15, No. 3, September 2017: 375-391

paling penting adalah mengenai exp ected return dariinvestasi tersebut. Setiap perusahaan tentunya ti-dak ingin dana atau modal yang dimiliki terbuangpercuma tanpa mendapatkan hal yang sesuai de-ngan yang diharapkan. Sehingga kebijakan me-ngenai investasi sangat berpengaruh terhadap nilaiperusahaan. Jika salah dalam mengambil kebijakandalam investasi maka akan mengakibatkan kinerjamenurun. Investasi yang dilakukan perusahaanpada dasarnya adalah untuk meningkatkan per-tumbuhan perusahaan dan mencapai tujuan per-usahaan di dalam mensejahterakan para pemegangsaham sehingga nilai perusahaan dapat meningkat.Myers (1977) menyatakan bahwa nilai perusahaanyang dibentuk melalui indikator nilai pasar sahamsangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasidan pengeluaran discretionary di masa yang akandatang. Fama (1978) menyatakan bahwa nilai per-usahaan semata-mata ditenfukan oleh keputusaninvestasi. Sehingga, hubungan investasi denganreturn saham adalah positif sesuai dengan hasilpenelitian Yuniningsih (2002) dan Haruman (2006).

Dari penjelasan tersebut, maka penulis mengambilhipotesis sebagai berikut:

Hr: Investasi berpengaruh terhadap return saham

Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap ReturnSaham

Untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu me-maksimumkan kesejahteraan para pemegangsaham atau nilai perusahaan, manajer akan meng-ambil keputusNr(corporate action) sesuai dengan apayang menurut manajer benar, salah satunya de-ngan membagikan dividen atau menahan laba.Semakin besar dividen yang dibagikan kepada pe-megang saham, maka kinerja emiten atau perusa-haan akan dianggap semakin baik pula dan padaakhirnya perusahaan yang memiliki kinerja yangbaik dianggap menguntungkan dan tentunya peni-laian terhadap perusahaan tersebut akan semakinbaikpula (Sujoko dan Soebiantoro, 2007 dan Murhadi,2008). Persepsi investor tersebut akan memengaruhi

nilai perusahaan. Hal ini didukung oleh Gordon(7963) dan Bhattacharya (7979) dengan bird in the

hand theory yang menjelaskan bahwa investor me-nyukai dividen yang tinggi karena dividen yangditerima seperti burung di tangan yang risikonyalebih kecil dibandingkan dengan dividen yang ti-dak dibagikan. Berbeda dengan teori tersebut,Modigliani dan Miller berpendapat bahwa dividentidak relevan terhadap nilai perusahaan. Dari pen-jelasan tersebut maka penulis mengambil hipotesissebagai berikut:

H.: Kebijakan dividbn (DPR) berpengaruh ter-hadap retutnsaham

Pengaruh Likuiditas terhadap Return Saham

Likuiditas merupakan rasio yang menggam-barkan kemampuan perusahaan di dalam memba-yarkan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.Semakin tinggi rasio ini, maka semakin lancar se-

buah perusahaan membayarkan kewajiban-kewa-jibannya. Apabila likuiditas perusahaan tinggi,maka persepsi investor terhadap perusahan akansemakin baik. Jika persepsi ini terus bertahan,maka hal ini akan meningkatkan permintaan saham

terhadap perusahaan sehingga harga saham per-usahaan akan semakin tings.Jika tahun ke tahunharga saham meningkat maka retunr sahampunakan tinggi (Agung, 2004 dan Zttlvita,2006).Pengaruhlikuiditas terhadap return saham ini dite-liti juga oleh Ulupui (2007) dengan hasil ber-pengaruh positif. Hal ini mengindikasikan bahwapemodal akan memper oleh returnyang lebih tinggijika kemampuan perusahaanmemenuhi kewajibanjangka pendeknya semakin ri.gtr. Dari penjelasandi atas, maka penulis mengambil hipotesis sebagai

berikut:

Hn: Likuiditas berpengaruh terhad ap return saham

Pengaruh Profatabilitas terhada p Return Saham

ROA adalah salah satu faktor untuk menen-

tukan suatu keuntungan (return) yang diharapkan

13781

Page 4: RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN ...

i l.j F,-r rs 1-: L_- ., , ::_---E*t,Peturn Saham, lnflasl, dan Struktur Kep€trrunc,r

Siti Komariah, Julenah, 0 M, Chudori

pa.da suatu perusahaan dengan risiko yang melekatpada saham tersebut. Nilai inilah yang diestimasiolehpara pemodal atau analis, dan hasil dari estimasiini dibandingkan dengan nilai saham pasar seka-

rang(currentmarketpice)sehinggadapatdiketahuisaham-saham yang oaerprice maupun yangunder-pricc.Penelitian oleh Haryanto & Sugiharto (2003)

mengatakan bahwa profitabilitas perusahaan ada-lahsalah satu cara untukmenilai secara tepatsejauhmana tingkat pengembalian yang akan didapat dariaktivitas investasinya. ]ika kondisi perusahaandikategorikan menguntungkan atau mmjanjikankeuntungan di masa mendatang maka banyak in-vestor'yang akan menanamkan dananya unfukmembeli saham perusahaan tersebut. Dan hal itutentu saja mendorong harga saham naik menjaditingg. Karena harga saham merupakan refleksidari nilai perusahaan yang bersangkutary maka de-

ngan harga saham yang naik dapat dikatakan nilaiperusahaan tersebut pun tinggi. Sehingga profita-bilitas memiliki pengaruh positif dengan return sa-

ham sesuai dengan hasil penelitian Soejoto (2001),

Kennedy (2003), Pribawanti (200n, dan Sujoko &Soebiantoro (200n. Dari penjelasan tersebut, makapenulis mengambil hipotesis sebagai berikut:

Hr: Profitabilitas berpengaruh terhadap returnsaham

Pengaruh Suku Bunga terhadap lnflasi

Di Indonesia sampai dengan saat ini, sukubunga SBI masih merupakan rujukan bagi perkem-bangan suku bunga di pasar uan& terutama sukubunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) selain sukubunga dana berupa $ro, tabungan dan deposito.Dalam mencapai tujuan akhir pencapaian targetinflasi maka pemahaman akan perilaku sukubunga sangat dibutuhkan. Kebijakan moneter yangmenetapkan inJlasi sebagai sasaran target akan di-respon oleh masyarakat melalui ekspektasi inJlasi.Apabila target yang ditetapkan bank sentral terca-pai maka tingkat ekspektasi masyarakat juga akan

mengarah pada target inflasi tersebut. Denganpertimbangan bahwa dengan tingginya suku bungadalam negeri maka akan menyebabkan adanyaaliran modal dari luar negeri ke Indonesia. Aliranmodal ini pada gilirannya akan menyebabkan be-samya permintaan rupiah sehingga akan menaik-kan harga rupiah itu sendiri, dapat meningkatkanuang yang beredar di masyarakat sehingga dapatmenimbulkan inJlasi. Hal ini menunjukan bahwaSBI memiliki pengaruh dengan arah hubunganpositif dengan inflasi. Hal ini sesuai dengan peneli-tian Ardiansyah (2003), Andrianus & Niko (2006),

dan Endri (2008). Dari penjelasan tersebu! makapenulis mengambil hipotesis sebagai berikut:

Hu: Suku bunga berpengaruh terhadap inflasi

Perigaruh Nilai Tukar Rp terhadap US$ (Kurs)

terhadap lnflasi

Perubahan-perubahan nilai tukar secara lang-sung dapat memengaruhi harga-harga domestikmelalui perubahan-perubahan harga barang-ba-rang konsumsi yang diimpor, dan secara tidak lang-sung memengaruhi harga produsen dan konsumendomestik yang menyebabkan perubahan-peruba[-an biaya produksi melalui harga input yang di-impor. Pergerakan-pergerakan nilai tukar jugamenyebabkan perubahan-perubahan harga relatifmelalui pergeseran permintaan terhadap barang-barang luar negeri (barang-barang dalam negeri)terhadap barang-barang dalam negeri (barang-ba-rang luar negeri) dan pergeseran-pergeseran per-mintaan tersebut memengaruhi harga domestik(Kim, 1995). Dampak kenaikan perpintaan ini padaakhimya-akan menaikan harga. Kenaikan hargaseeara serempak ini memicu terjadinya inflasi. Halini sesuai dengan hasil penelitian Sasana (2004),

Rahmat (2008), dan Endri (2008). Dari penjelasantersebut, maka penulis mengambil hipotesis se-

bagai berikut:

Hr: Nilai tukar Rp terhadap US$ (kurs) berpenga-ruh terhadap inflasi

l37sl

Page 5: RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN ...

Jurnall(anangan dan Perbankan I KEUANGAN

YoL 15, No, 3, September 2017: 375-391

Pergaruh tlang Beredar (M2) terhadap tnflasi

Pemerintah melalui Bank Sentral mempunyaituiuan untuk mencapai dan memelihara kestabilanharga, yang tercermin dari tingkat inflasi yangren-dah dan stabil. Untuk memenuhi kewajibannya ter-sebut, bank sentral menjalankan serangkaian kebi-jrkao moneter guna mengendalikan jumlah uangberedar dalam perekonomian. Perubahan jumlahuang beredar akan memengaruhi permintaanmasyarakat terhadap barang dan jasa secaraagregat. Di samping itu, jumlah uang beredar yangberlebihan dalam perekonomian ylng menganutsistem nilai tukar fleksibel akan memberikan tekan-an terhadap nilai tukar mata uang domestik terha-dap mata uang asing. Nilai tukar yang terdepresiasiakan menimbulkan substitusi impor dan mening-katkan permintaan luar negeri terhadap produkdomestik. Kondisi permintaan agregat apabilatidak dapat dipenuhi oleh penawaran agregat,akan mendorong terjadinya kenaikan harga. ]um-lah uang beredar yang berlebihan dalam perekono-mian yang menganut sistem nilai tukar fleksibelakan memberikan tekanan terhadap nilai tukarmata uang domestik terhadap mata uang asing.Nilai tukar yang terdepresiasi akan menimbulkansubstitusi impor dan meningkatkan permintaanluar negeri terhadap produk domestik. Kondisipermintaan agregat yang tidak dapat diimbangidengan penawaran agre9at, akan mendorong ter-jadinya kenaikan harga (Sasana, 2004; Rahmat,2008; dan Yunan, 2009). Dari penjelasan terseJout,

maka penulis mengambil hipotesis sebagai berikut:

Hr: Jumlah uang yang beredar (M2) berpengaruhterhadap inflasi

Pengaruh Keputusan Pendanaan terhadapStruktur Kepemilikan

Mannj erial ua ner ship dan investor institusionaldapat urernenBaruhi keputusan pencarian danaapakah melalui utang ataurightissue. Jika pendana-an diperoleh melalui utang berarti rasio utang

terhadap equity akan meningkat, sehingga akhirnyaakan meningkatkan risiko. Chen & Steiner (1999)yang menambahkan bahwa kepemilikan manajerialmenyebabk.rn penurunan utang karena adanyasubstiqusi monitoring. Sehingga kepemilikan rnarul-jerial bisa menggantikan perananutang dalam me-ngurangi agency cost, Friend & Lang (1988), menun-jukkan bahwa debt ratio mempunyai hubungan ne-gatif dengan kepemilikan manajerial. Ini menunjuk-kan bahwa penggunaan utang akan semakin ber-kurang seiring dengan meningkatnya kepemilikanmanajerial didalam per{sahaan. Kim & Sorensen(1986), serta Mehran (1992) menguji pengaruh ke-pemilikan manajerial terhadap rasio utang perusa-haan, hasilnya terdapat hubungan yang positifantara kepemilikan manajer dengan rasio utang.Namun, penelitian yang dilakukan oleh ]ensen, ef

al. (1992), menyatakan bahwa terdapat hubungan.. negatif antara persentase kepemilikan manajer de-

ngan rasio utang. Hasil inipun konsisten denganpenelitian Mardiyah (2002). Berbeda dengan Suranta& Midiastuti (2003) dan Rahayu & Faisal (2005).

Hasil penelitiannya menunjukan hubungan positifantara struktur modal dengan struktur kepemilik-an. Dari penjelasan tersebut, maka penulis meng-ambil hipotesis sebagai berikut:

Hr: Keputusan pendanaan (DER) berpengaruhterhadap struktur kepemilikan

Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap StrukturKepemilikan

Rozeff (1982) menyatakan bahwa pembayar-an dividen adalahbagian dari monitoring. Perusa-haan cenderung untuk membayai dividen yangtinggi jika manajer memiliki proporsi saham yanglebih rendah. Rozeff (1982) dan Easterbrook (1984)

menyatakan bahwa pembayaran dividen pada pe-

megang saham akan mengurangi sumber-sumberdana yang dikend,a\ikan o\eh manajer, sehinggamengurangi kekuasaan manajer dan membuatpembayaran dividen mirip dengan monitoring capi-

tal market yarrg terjadi jika perusahaan memperoleh

I38ol

Page 6: RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN ...

Return Saham, lnflasirdan Struktur Kepemilikan terhadap Risiko lnvestasi

SitiKomariah, Julenah, &M. Chdon

modal baru: Jensen, et al. (7992) menguji pengaruhinsider ownership dan kebijakan dividen terhadapkebUakan utang (debt ratio), hasil lainnya bahwainsider ownership akan menyebabkan penurunanrasio pembayaran dividen. Hasil penelitian Chen& Steiner (1999) menyebutkan bahwa managerial

outnership memiliki hubungan yang negatif denganilebt dan dividen. Hasil ini mengindikasikan bahwadcbt dan dividen sebagai rnonitoring agen yangdapat mereduksi agency cost, sedangkan hasil Turi-yasingura (2000) menyebutkan bahwa hubunganantara managbrial ownership secara signifikan berhu-bungan positif. Berbeda dengan hasil penelitianMurhadi (2008), Kebijakan dividen tidak berpenga-ruh terhadap struktur kepemilikan. Dari penjelasantersebut, maka penulis mengambil hipotesis se-

bagai berikut:

H.o: Kebijakan dividen (DPR) berpengaruh terha-dap struktur kepemilikan

Pengaruh Agency Cost terhadap StrukturKepemilikan

Perusahaan yang manajemerurya juga sebagai

pemegang saham (manajer pemilik) menyebabkankonllik kebijakan dividen semakin kecil. Jensen &Meckling (1976) berpendapat bahwa pemilik akandapat meyakinkan dirinya bahwa agen akan mem-buat keputusan yang optimal bila diberikan insen-tif yang memadai. Salah satu carannya adalah de-ngan memberikan kepemilikan kepada manajemen.Biaya keagenan dalam suatu perusahaan yangdikelola oleh manajer pemilik akan lebih rendahkarena ada kepentingan yang sama antara perfie-gang saham dan manajemen (Jensen & Meckling,197 6). Kondisi ini disebabkan oleh manajer pemiliktidak terlalu terbebani dengan kewajiban untukmengatur laba (yan g bers if .at mo r al ha z ar d) . D emsetz& Lehn (1985) menyimpulkan bahwa konsentrasikepemilikan digunakan perusahaan untuk menghi-langkan masalah keagenan. Crutchley & Hansen(1989), Bathala, Moon, & Rao (1994) menyimpulkanbahwa level kepemilikan manajerial yang lebih

tingg dapat digunakan untuk mengurangi masalahkeagenan. Namun, menurut Faisal (2005), agency

cost yangdiukur oleh perputaran aktiva tidak ber-hubungan dengan kepemilikan. Berdasarkan pen-jelasan tersebut, dapat dikembangkan hipotesisberikut.

Hrr Agmcy cosf berpengaruh terhadap struktur ke-pemilikan

Pengaruh Return Saham terhadap Risikolnvestasi

Prasetyo (2003) melakukan penelitian yangbertujuan untuk mengetahui kinerja perusahaanyang terdaftar dalam JII (lakarta Islamic Index).Penelitian ini menghasilkan kesimpulan tentangreturn dari perusahaan-perusahaan dan juga ti"gkatrisikonya jika kita melakukan investasi di dalam-nya. Tingkat pengembalian rata-rata saham syariahperiode Juli-Desember 2003 sebesar 7,67o/o dantingkat risiko rata-rata sebesar 72,40%. Hasil se-

rupa diberikan oleh penelitian Limbong (2007);

Dewantoro & Sinaga (2009) yang menjelaskan bah-wa kenaikan return saham akanmemicu kenaikanrisiko di dalamnya. Berdasarkan penjelasan ter-sebut, dapat dikembangkan hipotesis berikut.

Hrr:Return saham bqrpengaruh terhadap risikoinvestasi

Pengaruh lnflasi terhadap Risiko lnvestasi

Aliya (2002) melakukan penelitian tentangfaktor makro dan mikro terhadap risiko investasisaham property di BEI. Dari hasil analisis regresibergand:a yang digunakan dalaryi"penelitian, dapatdisimpulkan bahwa variabel bebas yang mem-punyai pengaruh signifikan terhadap risiko inves-tasi sahamp roperty adalahfaktor makro yang terdi-ri dari nilai tukar dollar, tingkat inflasi, dan tingkatsuku bunga. Penelitian yang telah dilakukan Tan-delilin (7997) mengenai penentuan faktor-faktoryang memengaruhi risiko sistematik yang terjadidi Indonesia. Hasil dari penelitian tersebut adalah

!3811

Page 7: RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN ...

Jurnal Keuangan dan Perbankan I KEUANGAN

Vol. 75, No. 3, September 2011: 376-391

variabel-variabel ekonomi makro seperti, tingkatinflasi, tingkat suku bunga, dan perubahan GDPsecara bersama-sama tidak berpengaruh signifikanterhadap risiko sistematik. Berdasarkan penjelasantersebut, dapat dikembangkan hipotesis sebagaiberikut.

Hr.: Inllasi berpengaruh terhadap risiko investasi

Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadapRisiko lnvestasi

Manajemen pada umumnya merupakan ke-panjangan tangan dari golongan pemegang sahammayoritas tersebut. Dengan kondisi demikian, per-

Tabel 1. Operasional Variabel

usahaan publik khususnya di lingkungan pasar mo-dal di Indonesia bisa dikatakan tidak atau belummemiliki makna sebagaimana namanya. Di dalamsebuah perusahaan selalu terdapat agency conflictantara manajemen dan pemilik. Terkadang ke-inginan pemilik dan manajemen berbeda. Manaje-men sering melakukan tindakan opportunistik yangmengabaikan kepentingan para pemegang saham.Hal ini jelas akan berpengaruh pada nilai perusaha-an yang tercermin dari harga saham. Jika perkem-bangan harga saham naik maka akan berpengaruhpadareturn saham dan akan meningkatkan risikoinvestasi. Untuk itu penurunan risiko dapat diper-kecil dengan pengelolaan agency conflict yang ter-

Variabel Pengertian Perhitungan

Risikoinuestasi

Returnsaham

Managerialownership(ovvN)

Inaestasi

0Nv)

Debt toequity ratio(DER)

Dioidendpayout ratio(DPR)Profitability(PRO)

Liquidity(LIQ)

TingkatinflasiONFL)

Potensi kerugian yang diakibatkan oleh Rasiopenyimpangan tingkat pengembalian yangdiharapkan dengan tingkat pengembalian aktual

Tingkat keuntungan dari perubahan hargasaham

Tingkat kepemilikan saham pihak manajemenyang secara aktif ikut dalam pengambilankeputusan, diukur oleh proporsi saham yangdimiliki manajer pada akhir tahun yangdinyatakan dalam %

Pertumbuhan total aset perusahaan dari tahunke tahun yang menunjukkan perkembanganinvestasi perusahaan.Rasio untuk menentukan pembelanjaan atasaktiva dan sekaligus menggambarkan kebijakanutang.Rasio pendistribusian laba yang dibagikankepada pemegang saham.

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkankeuntungan dari modal yang diinvestasikinnya.

Kemampuan perusahaan untuk membayarkewajiban-kewajibannya yang segera harusdipenuhi.Perbandingan tingkat harga pada satu tahundengan tahun yang lainnya

1- 1-'1-'

Persentase kepemilikan sahamoleh manajerial perusahaan

Tolal Assels - Tolal Assets ,_,

Tolal Assels,_,

Total Debt

Total Equity

Dividen Per Lembar Soham

EPS

EAT

TACurrent Assels - Inventory

Current Liabilities

4 x100

Po

Rasio

Rasio

Rasio

Rasio

Rasio

Rasio

.,E(R,) }

!3821

Page 8: RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN ...

Return Saham; lnflasi, dan Strulrtur Kepemilikan terhadap Risiko lnvestasi

Siti Komaiah, Julenah, 0 M. Chudori

jadi di dalam perusahaan. Pengelolaanagency con-

.flict indapat dilakukan dengan pengurangan agency

cosf dengan pensejajaran kepemilikan oleh mana-jemen. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat di-kembangkan hipotesis berikut.

Hrr: Struktur kepemilikan berpengaruh terhadaprisiko investasi

METODE

Populasi pada penelitian ini adalah perusaha-an industri manufaktur yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI) pada tahun 2003-2009. Kriteria pe-nentuan sampel perusahaan adalah: (1) perusaha-an yang telah terdaftar di BEI sejak tahun 2003 danmasih aktif sampai dengan tahun 2009, dan (2)menyampaikan laporan keuangan dan data lain didalam lndonesia Capital Market Directory (ICMD).Berdasarkan kriteria tersebut maka terdapat 128

perusahaan.

Variabel-variabel yang dioperasionalisasi-kan adalah semua variabel yang terkandung dalamhipotesis yang telah dirumuskan. Penelitian ini ter-diri dari tujuh variabel utama: (1) risiko investasiTRISK); (2) return saham (RETURN) (3) inflasirINF); dan (4) struktur kepemilikan (OWN), se-

dangkan variabel lain yangbertindak sebagai vari-abel control, adalah: (1) debt to equity ratio (DER) ;

' 2) dit:idend payout ratio (DPR) (3) proftabil,fy (PRO),{)investasi (INySD; (5) likuiditas (LIQ); (6) sukubunga (SBI); (7) nilai tukar Rp terhadap US$KtnS); dan (8) jumlahuangberedar (M2) ; (9)biaya

i<eagenan (COST).

Untuk mendapatkan kejelasan variabel dan

-nentuan data yangdiperlukan, maka dari uraian:€ntang variabel-variabel penelitian di atas secara

-engkap dapat dioperasionalisasikan sebagaimanaJitunjukkan pada Tabel 1..

Model Persamaan Simultan

Model penelitian ini menggunakan two-stage-zL<t square (2SLS) dimana persamaan pada model

- dan model 2 dan model3 diregresikan kembali

ke model4. Berdasarkan kerangka pemikiran danhipotesis penelitian, keterkaitan antar variabeldalam penelitian ini dapat disusun 4 (model) modelanalisis dengan formulasi sebagai berikut:

Model l

RETURN = Fro+FrrDER+pu INV + pBDPR + plaPRO + psLlQ+

erModel2

Model2

NFL = p2e+p21SBl + p22 KURS + ppM2+e2

Model3

OWN = 9ro+ PSTDER + p32DPR + pseCOST + eg

Model4

RISK = p+o+p+r E_RETURN + p42 E_INFL + Brr E_OWN +er

Keterangan:

RISK =Risiko investasi (variabel endogenus)

RETURN =Return saham (variabel endogenus)

INFL = Inflasi (variabel endogenus)

OWN =Kepemilikan manajerial (variabelendogenus)

DER =Keputusan pendanaan (variabel ekso-genus)

INV = Keputusan investasi (variabel ekso-genus)

DPR = Kebijakan dividen (variabel eksogenus)

PRO -=Profitabilifur(variabelekisogenus)LIq =Liquidity (variabel eksogenus)

COST = Biaya agency (variabel eksogenus)

SBI =Sertifikat Bank Indonesia (variabeleksogenus)

KURS =Nilai tukar Rp terhadap US$ (variabeleksogenus)

l\/12 =Jumlah uang beredar (variabel ekso-genus)

13831

Page 9: RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN ...

Jurna! Keuangandan Perbankan I KEUANGAN

Vol. 15, No. 3, September 20L1: 376-391

B. =intersep/konstanta pada persamaanke-i

B, =koefisien regresi untuk regressor ke-jpada persamaan ke-i

p, = error termunlrtk persamaan ke-i

Dari formulasi tersebut, variabel-variabel re-turn saham (RETURN), inflasi (INFL) dan sffukturkepemilikan (O\ /N) bersifat saling menjelaskan ataumerupakan variabel-variabel endogenus (jointlydep rn dent a aiab el s) . D engar. r egr es sor yang terdiri darivariabel endogenus maka risiko juga merupakanvariabel endogenus. Adanya variabel-variabel endo-genus ini membuat model membentuk suatu modelpersamaan simultan.

HASIL

Pengujian Asumsi Klasik

Dari keempat model (Tabel2), semua terbe-bas dari masalah normalitas, linieritas, multiko-

Tabel 2. Pengujian Asumsi Klasik

linieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas, se-

hingga pengujian model regresi dapat dilakukan.

Deskriptif Statistik

Berdasarkan pengolahan data, maka hasil pe-

ngolahan statistik disajikan pada Tabel3.

Pada modd return saham terlihat bahwa se-

cara simultan variabel investasi, DE& DP& likui-ditas dan ROI berpengaruh terhadap return saham,

sedangkan secara parsial hanya investasi, dan ROIyang berpengaruh terhadap return saham.

Pada model inflasi terlihat bahwa secara si-

multan dan parsial, variabel uangberedar, SBI dankurs berpengaruh terhadap inflasi.

Pada model ownership terlihat bahwa secara

simultan variabel DP& DER dan agency cost ber-pengaruh terhadap ownership, sedangkan secara

parsial hanya DPR dan DERyang berpengaruhter-hadap ownership.

Penguiian Model l Model2 Model3 Model4Normalitas

LinieritasMultikolinieritasAutokorelasi

Heteroskedastisitas

BerdistribusiNormalLinierVIF<5Berada di daerahpenolakanScaterplotmenyebar

BerdistribusiNormalLinierVIF<5Berada di daerahpenolakanScaterplotmenyebar

BerdistribusiNormalLinierVIF<5Berada di daerahpenolakanScaterplotmenyebar

BerdistribusiNormalLinierVIF<5Berada di daerahpenolakanScaterplotmenyebar

Tabel 3. Variabel Dependen; Return Saham

Variabel Correlations Coefficients Nilai t Sig.tConstantaInvestasiDERDPR

0,073-0,0090,033

0,0030,092

0,1880,050

-0,0020,003

0,00005580,017

7,178L,960-0,2560,1,05

0,0L42,352

0,000

0,0040,5998

0,1.59

0,7890,029

LIQROIR = 0,756; Adi R Square = 0,572; Sis. F = 0,043

13841

Page 10: RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN ...

I

Return Saham, lnflasi, dan Strukur Kepemilikan terhadap Risiko lnvestasi

Siti Komariah, Julenah, b M. Chudori

Pada model risiko investasi terlihat bahwasecara simultan variabel return saham, ownership

dan inflasi berpengaruh terhadap ownership, se-

dangkan secara parsial hanya return saham yangberpengaruh terhadap risiko investasi.

PEMBAHASAN

Pengaruh lnvestasi, Debt to Equity Ratio,Dividend Payout Rotio, Liquitity dan Return on

lnvestment terhadap Return Saham

Investasi memiliki pengaruh positif terhadapreturn saham. Apabila tingkat investasi di sebuahperusahaan tinggi, maka akan meningkatkan keper-cayaan investor terhadap perusahaan tersebutkarena pertumbuhan investasi tersebut dapat di-persepsikan sebagai goo dnews bagi investor. Selainitu, peningkatan investasi ini akan dianggap seba-

gai pertumbuhan perusahaan di masa yang akandatang. Myers (1977) menyatakan bahwa nilai per-

Ebd4. Variabel Dependen; lnflasi

usahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pa-sar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluanginvestasi dan pengeluaran discretionary di masa yangakan datang. Fama (L978) menyatakan bahwa nilaiperusahaan semata-mata ditenfukan oleh kepufus-an investasi. Pendapat tersebut dapat diartikanbahwa kepufu san investasi itu penting, karena un-tuk mencapai tujuan perusahan hanya akan diha-silkan melalui kegiatan investasi perusahaan(Modigliani & Miller, 1958). Untuk itu, perusahaanharus terus meningkatkan kegiatan investasinyamelalui peningkatan nilai total aktivanya. Pertum-buhan aktiva ini mengindikasikan bahwa kegiataninvestasi yang dapat dilihat dari sisi aset perusaha-an selalu berkembang. Dan perkembangan aset iniakan menarik minat investor unfuk menanamkanmodalnya di dadm pertlsahaan.

. DER tidak memengaruhi nilai perusahaan.

Apabila dilihat dari data terbuktibahwa utangper-usahaan yang tinggi tidak memengaruhi fluktuasi

Variabel Correlations Coefficients Nilai t Sig.tConstantaM258IKurs

-0,20;0,9170,549

-30,732

-0,0000244L,6570,003

-69,609-27,63376,66845,817

0,0000,0000,0000,000

R = 0,979; Adi R Square = 0,959; Sig F = 0,000

Ed 5. Variabel Dependen; Struktur Kepemilikan

Variabel Colrelations Coefficients Nilai t Sig.tConstantaDPRDER

8,4632,8893,007

-0,0g;0,002

L,7560,050

0,00L

0,0000,0290,040

Aggncy Cost -0,005 -0,0il- '0,143 . : 0,886

B.= 0,474; Adi R Square = 0,221.; Siq. F = 0,044

U 5. Variabel Dependen; Risiko lnvestasi

Variabel Corelations Coefficients Nilai t Sig.tC-qrstantaburn Sahaml{esi

1,000

0,0420,011

0,5740,0530,005

19,0323,9973

0,270

0,0000,045

0,8340,176Struktur Kepemilikan 0,035 0,043 1,354

I38sl

l= 0,590 ; Adi R Square = 0,473 ; Sig. F = 0,033

Page 11: RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN ...

I

Jurnal Keuangan dan Perbankan I KEUANGAN

Vol. 75, No. 3, September 2011: 375-391

rehfin saham. Return saham cenderung stabil wa-laupun ada kecenderungan menurun. Semakinti.gA utang tidak selalu dianggap oleh investorsebagai kegagalan pengelolaan keuangan perusa-haan. Sebaliknya rendahnya utang tidak berartiperusahaan kekurangan dana. Investor akan meli-hat industri manufaktur itu sendiri. Terbukti per-usahaan ya!g-bergerak di industri mdnufakturkhususnya food and beaerage memiliki kontribusiyang tinggi terhadap IHSG dibandingkan denganindustri lainnya. Namun, bukan berarti bahwa in-vestor dapat mengabaikan rasio debt suafu perusa-haan. Sering kali kondi si financial distress yarrg diha-dapi perusahaan disebabkan oleh kegagalan dalammembayar utang. Proporsi utang yang seqrakintinggr menyebabk an fxed p ayment y angtinggi danakan menimbulkan risiko kebangkrutan (Natarsyah,2002).

DPR tidak berpengaruh terhadap return sa-

ham. Hal ini menunjukan bahwa tinggi rendahnyadividen yang dibagikan kepada investor, tidakmemengaruhi return sahanperusahaan. Jika dilihatdari hasil sebelumnya, investor lebih melihat inves-tasi sebagai good nalsba$ mereka. Pertumbuhaninvestasi yang tinggi merupakan signal positif yangdapat meningkatkan pendapatan mereka. Hasil inisesuai dengan teori Modigliani & Miller (MM) yangmenyebutkan bahwa nilai perusahaan tidak dipenga-ruhi oleh pembayaran dividery tapi nilai perusaha-an dipengaruhi oleh kegiatan investasi perusahaan.

Likuiditas tidak berpengaruh terhadap rc-

turn saham. Tinggi rendahnya likuiditas perusaha-an tidak berpengaruh terhadap return saham. Likui-ditas adalah rasio kemampuan perusahaan di da-lam membayar kewajiban jangka pendeknya.Sesuai dengan hasil sebelumnya, investor tidakme-lihat pada sumber pendanaan perusahaan namunpada investasi perusahaan. Pada perusahaan sektormanufaktur, likuiditas lebih direalisasikan padapada pembelian aktiva yang permanen guna me-malf aatkan kesempatan investasi

Profitabilitas memiliki pengaruh positif ter-hadap return saham. Hal ini mengindikasikanbah-

wa semakin tinggr profitabilitas maka akan mening-katkan return saham. Hasil ini konsisten denganteori dan pendapat Mogdiliani dan Miller (MM)yang menyatakan bahwa nilai perusahaan diten-tukan oleh earnings power dari aset perusahaan.Hasil yang positff menunjukkan bahwa semakintinggi earnings power semakin efisien perputaranaset dan atau semakin tinggi profitmarginymgdi-peroleh oleh perusahaan. Hal ini berdampak padapeningkatan nilai perusahaan yang dalam hal inireturn saham safu tahun ke depan. Temuan pene-litian inipun mendukung signaling theory, Batta-charya (1979) yang menyatakan bahwa perusahaanyang mempunyai earningyang semakin meningkatmerupakan signalbahwa perusahaan tersebut mem-punyai prospek bagus di masa yang akan datang.Kesimpulan ini juga mendukung hasil penelitianterdahulu, antara lain Silalahi (2001), Natarsyah(2002), Kennedy (2003) dan Sujoko & Soebiantoro(2007).

Pengaruh SBl, Kurs dan Uang Beredar terhadaplnflasi

]umlah uang beredar berpengaruh signifikanterhadap inflasi dengan arah hubungan negatif.Hasil ini bertentangan dengan pernyataan Ardian-syah (2003), Sasana (2004), Rahmat (2008), dan de-ngan "Teori Kuantitas dan Sisa Tunai" dan'f ModelMonetarist" yang menyebutkan bahwa pada dasar-nya inflasi disebabkan oleh ekspansi moneter (per-tambahan penawaran uang).

SBI memiliki pengaruh dengan arah hubung-an positif terhadap inflasi. Hasil ini sesuai denganpernyataan Ferdian (2001), Ardiansyah (2003), danBank Indonesia (2009). Kebijakan Bank Indonesiadalam menetapkan suku bunga SBI akan diresponoleh bank-bank yang mengeluarkan suku bungadeposito, sehingga pergerakan suku bunga depo-sito sesuai dengan SBI. Dengan meningkahiya SBI,mengakibatkan invbstasi pada sektor riil meng-alami penurunan yang berdampak pada penurunanoutput sehingga tingkat suku bunga mempunyai

13861

Page 12: RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN ...

Return Saham, lnflasl, dan StrulCur Kepemilikan terhadap Risiko lnvestasi

Siti Komariah, lulenah, (y M. Chudori

hubungan yang positif dengan tingkat inflasi, lnflasiyang terjadi karena cost push inflation. Penggunaansuku bunga elspektasi inflasi sejalan dengan kebu-tuhan akan suatu instrumenyang secara efektif da-pat menjelaskan fenomena pergerakan inJlasi se-

bagai sasaran akhir bagi kebijakan moneter.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerikamemiliki pengaruh dengan arah hubungan positif .

Hasil ini sesuai dengan pemyataan Sasana (2004)dan Rahmat (2008). Dampak perubahan nilai tukarterhadap inflasi melalui impor barang konsumsi,adalah karena harga impornya dapat langsung me-mengaruhi harga jual produk dimaksud di dalamnegeri (kelompok ini mempunyai elastisitas yangti.ggi terhadap perubahan nilai tukar), sedangkandampak melalui impor bahan baku dan barang mo-dal yaitu pembentukan harganya melalui prosesproduksi terlebih dahulu. Sementara itu, jalurtransmisi tidak langsung terjadi melalui doronganpermintaan (demand pull), dimarra kenaikan hargaluar negeri ataupun kenaikan nilai mata uang asingmengakibatkan peningkatan penghasilan produseneksportir dalam negeri sehingga dapat meningkat-kan permintaan mereka akan barang dan jasa didalam negeri. Dampak kenaikan permintaan inipada akhirnya akan menaikan harga. Bagi negarayang masih banyak mengimpor bahan baku mau-pun barang modal dari negara lain, depresiasi matauang domestik tersebut akan berdampak negatifbagi perkonomian domestik, yaitu adanya pening-katan biaya produksi yang disebabkan oleh kenaik-an harga bahan baku maupun barang modal sehing-ga menimbulkan kenaikan barang-barang produksidan berpotensi menimbulkan inflasi.

Pengaruh Dividend Poyout Rotio, Debtto EquttyRotio dan Agency Cost terhadap StrukturKepemilikan

DPR berpengaruh terhadap struktur kepe-milikan dengan arah hubungan positif. Hal ini me-nunjukan bahwa semakin tirgg komposisi pem-bagran dividen, maka akan meningkatkan struktur

kepemilikan. Investor institusional menginginkanpembagian dividen yang tinggi, karena dividenmerupakan salah satu pendapatan yang dapat dite-rima oleh investor. Namun hal ini bertentangandengan penelitian yang dilakukan oleh Murhadi(2008).

DER berpengaruh terhadap struktur kepemi-likan dengan arah hubungan positif. Hal ini me-nunjukan bahwa tingg*ya komposisi utang akanmeningkatkan kepemilikan perusahaan oleh insti-tusional. Tingginya utang tidak selalu diindikasi-kan sebagai bad naas bagi para investor institusi.Tingginya utang dapat mendatangkan beberapakeuntungan, yaifu dapat menambah modal untukkepentingan investasi, dan ada juga tax deductible

effect yaitu efek utang dapat menurunkan bebanpajak perusahaan akibat adanya biaya bunga.

Agency cosf tidak berpengaruh terhadapstruktur kepemilikan. Hal ini dapat diartikan bah-wa tinggi rendahnya agency cosf, tidak meme-ngaruhi kepemilikan institusional sebuah perusa-haan. Berdasarkan hasil sebelurrnya, para pemilikinstitusional hanya melihat besarnya modal yangdimiliki perusahaan dan besarnya pendapatan yangbisa diperoleh. Lrvestor tidak melihat tingginya biayakonflik perusahaan karena keinginan investoruntuk memperoleh pendapatan dan menambahmodal dengan utang untuk kepentingan investasidi masa mendatang sudah terpenuhi.

Pengaruh Return Saham, lnflasi dan StrukturKepemilikan terhadap Risiko !nvestasi

Return saham berpengaruhdengan arah hu-bun$an positif terhadap risiko.investasi. Semakintlnggi return saham,. akan meningkatkan risikoinvestasi. Hal ini sesuai dengan prinsip portofoliokeuangan yaitul high risk high return begitupunsebaliknya. Pada investasi jenis saham, return yangakan diperoleh jauh lebih tinggi dibandingkandengan investasi jenis lain, misalnya deposito.Namun, risiko yang ditimbulkanpun relatif lebihbesar dibandingkan dengan yang lainnya. Hasil ini

13871

Page 13: RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN ...

Jurnal Keuangan dan Perbankan I KEUANGAN

Vol. 75, No, 3, September 2077: 376-391

se*rai dmgan penelitian Habbibu:mhman, Limbong(N7) dan Dewantoro & Sinaga (2009).

Inflasi tidak berpengaruh terhadap returnsaham. Inflasi yang mewakili variabel moneter ter-nyata tidak memengaruhi risiko investasi. Risikoinvestasi di dalam pasar modal lebih banyak di-pengaruhi oleh pemain saham itu sendiri dan jugakinerja perusahaan yang diwakili oleh tinggi ren-dahnya harga saham. Apabila seorang investoratau pemain saham memiliki kemampuan analisisyang sangat baik termasuk menganalisis keadaanmoneter di suatu negara/ maka mereka dapatmemperkecil bahkan menghindari risiko investasi.Seperti hasil sebelumnya, risiko investasi lebihbanyak dipengaruhi oleh perkembangan harga sa-ham itu sendiri. Hasil ini sesuai dengan penelitianZttbaidah.

Struktur kepemilikan tidak berpengaruh ter-hadap risiko investasi. Hal ini menunjukan bahwarisiko investasi tidak dipengaruhi besar kecilnyakomposisi kepemilikan manajerial perusahaan.Risiko investasi dipengaruhi oleh pergerakan hargasaham. Pergerakan harga saham ini sangat me-mengaruhi return khususnya bagi para investoryang tujuannya jangka pendek dalam perolehancapital gain, sedangkan para pemilik manajerial padaumumnya memiliki tujuan jangka panjang dalambentuk dividen. Sehingga hal ini tidak memenga-ruhi risiko investasi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifi-kasi pengaruh return saham, inflasi, dan strukturkepemilikan terhadap risiko investasi pada perusa-haan manufaktur. Hasil penelitian menunjukkaninvestasi, DER, DPR, likuiditas dan ROI secara ber-sama (simultan) berpengaruh terhad ap return saltam.

Pengaruh secara parsial yang diberikanmasing-masing variabel sebagai berikut investasiberpengaruh positif terhadap returnsaham. Pening-katan investasi akan dianggap sebagai pertumbuh-

an perusahaan di masa yang akan datang. Apabilatingkat investasi di sebuah perusahaan tinggi, ma-ka akan meningkatkan kepercayaan investor ter-hadap perusahaan karena pertumbuhan investasitersebut dapat dipersepsikan sebagai good nats bagS

investor sehingga dapat meningkatkan harga sa-

ham. DER tidak berpengaruh terhadap return sa-

ham. Semakin tinggi utang tidak selalu dianggapoleh investor sebagai kegagalan pengelolaan ke-uangan perusahaan. Sebaliknya rendahnya utangtidak berarti perusahaan kekurangan dana. Inves-tor akan melihat industri manufaktur itu sendiri.DPR tidak berpengaruh terhadap return saham.Hasil ini sesuai dengan teori Modigliani & Miller(MM) yang menyebutkanbahwa nilai perusahaantidak dipengaruhi oleh pembayaran dividen, tapinilai perusahaan dipengaruhi oleh kegiatan inves-tasi perusahaan. Likuiditas tidak berpengaruh ter-hadap return saham. Pada perusahaan sektormanufaktur, likuiditas lebih direalisasikan padapada pembelian aktiva yang perm:rnen guna me-manfaatkan kesempatan investasi. Investasi ber-pengaruh positif terhad ap return saham. Perusaha-an yang mempunyai earningyarrg semakin mening-kat merupakan signal bahwa perusahaan tersebutmempunyai prospek bagus di masa yang akan da-tang. Semakin tinggi earnings power semakin efisienperputaran aset dan atau semakin tings profit mar-

gin yang diperoleh oleh perusahaan. Hal ini ber-dampak pada peningkatan nilai perusahaan yangdalam hal ini return saham satu tahun ke depan.

Tingkat suku bunga SBI, nilai tukar Rupiahterhadap US$ (kurs) dan jumlah uang beredar se-

cara bersama (simultan) berpengaruh terhadapinflasi. Adapun pengaruh secara parsial yang dibe-rikan masing-masing variabel tersebut adalah se-

bagai berikut: jumlah uangberedar (M2) berpengaruhnegatif terhadap inflasi. Hal ini mengindikasikanbahwa semakin banyak uang beredar di masyara-kat, maka akan menaikkan menurunkan tingkatinflasi. Uang beredar di dalam penelitian ini adalahM2, yaitu uang beredar yang umum dipegang olehmasyarakat, sedangkan untuk indushi manufaktur

!3881

Page 14: RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN ...

Return Saham, lnflasi, dan Struktur Kepemilikan tefiadap Rislko lnvestasi

Siti Kotnaiah, Julenab, (v M, Chudoi

sendiri, diindikasikan lebih banyak menggunakanM1. Tingkat suku bunga SBI berpengaruh positifterhadap inflasi. Penggunaan suku bunga ekspek-tasi inflasi sejalan dengan kebufuhan akan suatuinstrumen yang secara efektif dapat menjelaskanfenomena pergerakan inflasi sebagai sasaran akhirbagi kebijakan moneter. Nilai tukar Rupiah terha-dap US$ (Kurs) berpengaruh positif terhadap inflasi.Naiknya nilai mata uang Rupiah terhadap dolarAmerika (depresiasi mata uang domestik) berdam-pak pada peningkatan biaya produksi yang dise-babkan oleh kenaikan harga bahan baku maupunbarang modal sehingga menimbulkan kenaikanbarang-barang produksi dan berpotensi menim-bulkan inflasi.

DP& DER dan agency cosf secara bersama(simultan) berpengaruh terhadap return saham.Adapun pengaruh secara parsial yang diberikan

."

masing-masing variabel tersebut adalah sebagaiberikut DPR berpengaruh positif terhadap struk-tur kepemilikan. Investor institusional mengingin-kan pembagian dividen yan Btrngg:., karena dividenmerupakan salah satu pendapatanyang dapatdite-rima oleh investor. DERberpengaruh positif terha-dap struktur kepemilikan. Tingginya utang tidakselalu diindikasikan sebagai bad nats bagi para in-vestor institusi. Agency cosf tidak berpengaruh ter-hadap struktur kepemilikan. Investor tidak meli-hat tingginya biaya konllik perusahaan karena ke-inginan investor untuk memperoleh pendapatandan menambah modal dengan utang untuk kepen-tingan investasi di masa mendatang sudah terpe-nuhi.

Return saham, inflasi, dan struktur kepemi-likan secara bersama (simultan) berpengaruh ter-hadap risiko investasi. Adapun pengaruh secara

parsial yang diberikan masing-masing variabel se-

bagai berikut: return saham berpengaruh positifterhadap risiko investasi. Hal ini sesuai denganprinsip portofolio keuangan yaitu high risk high re-

turnbg;rrryun sebaliknya. Infl asi tidak berpengaruhterhadaprisiko investasi. Risiko investasi di dalampasar modal lebih banyak dipengaruhi oleh pemain

saham itu sendiri dan juga kinerja perusahaan yangdiwakili oleh tinggi rendahnya harga saham. Apa-bila seorang investor atau pemain saham memilikikemampuan analisis yang sangat baik termasukmenganalisis keadaan moneter di suatu negar&maka mereka dapat memperkecil bahkan meng-hindari risiko investasi. Struktur kepemilikan tidakberpengaruh terhadap risiko investasi. Risikoinvestasi dipengaruhi oleh pergerakan hargasaham. Pergerakan harga saham ini sangat meme-ngaruhi return khususnya bagi para investor yangtujuannya jangka pendek dalam perolehan capital

gain, sedangkan para pemilik manajerial padaumunrnya memiliki tujuan jangka panjang dalambentuk dividen.

Saran

Emiten sebaiknya memperhatikan faktor-faktor yang dapat memengaruli return sahamnya,karena hanya return yang memengaruhi risikoinvestasi perusahaan. Hal ini sesuai dengan prinsipportofolio yang menyatakan high 'isk high rcturn.

Sebaiknya pemerintah lebih berhati-hati da-lam menjalankan kebijakan moneternya, karenasetiap kebijakan moneter yang diambil akan ber-dampak pada inflasi.

Penelitian ini mendukung keterbatasan-ke-

terbatasan baik pada variabel-variabel penelitian,unit observasi, maupun instrumen penelitian. Padapenelitian lanjutan dapat memperluas dengan me-nambahkan hal-hal berikut perusahaan yang dite-liti tidak hanya terbatas pada satu industri sajatetapi mencangkup banyak industri sehingga hasildapat nielingkupi seluruh perusahaan yang listingdi,i BEI, sehingga tidak hanya indeks harga saham

sektoral yang dapat diteliti, namun indeks hargasaham gabungan. Variabel nilai perusahaan dapatmenggunakan ukuran lain, tidak hanya sebatas

pada risiko investasi saja, tapi bisa dikaji atau di-lengkapi dengan risiko perusahaan, risiko moneter,

dan lain-lain. Untuk variabel struktur kepemilikan,lebih baik dikaji dengan beberapa jenis struktur

l38el

Page 15: RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN ...

kepemilikan, misalnya institutional dan public own-ership, sehingga dapat dilakukan perbandinganhasil dan analisis.

DAFTAR PUSTAKA

Andrianus, F. & Niko, A. 2006. Analisa Faktor-Faktoryang Mempengaruhi Inflasi di Periode 1997. lurnalEkonomi Pembangunan, 2:2.

Ardiansyah, M. 2003. Pengaruh Variabel Keuanganterhadap Retum Awal dan Retum 15 Hari SetelahIPO di Bursa Efek ]akarta. Prosiding. SimposiumNasional Akuntansi IV.

Bank Indonesia. Laporan Triwulanan Bank Indonesia.Berbagai Edisi.

Bank Indonesia. Statistik Ekonomi KeuanganIn donesi a.B erba gai Edisi.

Bhattacharya, S. 1979. Imperfect Informatiory DividendPolicy and The Bird In The Hand Fallary. Bell l6ur-nal of Economics, 10:259-270.

Cheru R.C. & Steiner,T, l99.Marragerial Ownership andAgency Conflicts: A Nonlinear SimultaneousEquation Analysis of Managerial Ownership, RiskTaking, Debt Policy, and Dividend Poliry. Finnn-cial Rasiaa, 34: 179-137.

Crutchley, C.E & Hansen, R.S. 1989. A Test of the AgencyTheory of Managerial Ownership, Corporate Le-verage/ and Corporate Dividends. Financial Mana-gement (Winter), 3645.

Dewantoro, M.A. & Sinaga 1.8.V.20W. Analysis of In-vestment Holding-Period, Retum, and Risk. BAL

Endri. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang MempengaruhiInflasi di Indonesia, lurnal Pembangunan Ekonomi,13(1).

Fama, E.F. 1978.The Effect of The Firm's Invesment andFinancing Decision on the Welfare of it SecurityHolders. Ameican Economics Raiew, 8:2722&,-

Friend, I. & Lang L.H.P. 1988. An Empirical Test of theImpact of Managerial Self-Interest on CorporateCapital Structure. The lournal of Finance, 43:271,-282.

Gordory M.J. 1953. Optimal Invesment and FinancingPoliry. lournal of Finance,2U-272.

Jurnal Keuangan dan Perbankan ! KEUANGAN

Vol. 15, No. 3, September 2077: 376-391

Hadi, S.S. & Taufik, A. 2005. Analisis Faktor-Faktor yangMempengaruhi Tingkat Pengembalian HargaSaham Sektor Perdagangan pada Bursa Efek]akarta, lurnal Ekonomi STE,L:

Haruman, T., Komariah, S., & Henry, 1.2006 AnalisisBeberapa Variabel yang Mempengaruhi KebijakanDividen dan Pengaruhnya terhadap NilaiPerusahaan pada Industri Barang KonsumsiTahun 199+2003. Prosiding, Seminar and Call forPapers on Knowledge Management. UniversitasWidyatama dan Institut Teknologi Bandung.

Haruman, T. 2006. Pengaruh Keputusan Keuanganterhadap Nilai Rerusahaan Berdasarkan StrataStruktur Kepemilikan Studi Kasus pada IndustriManufaktur. Prosiding. Semiloka Nasional BetterManagement to Support Good Corporate Gover-nance, Kontribusi Pendidikan Ti.gg Manajemendalam Peningkatan Daya Saing Usaha NasionalPasca Krisis. Fakultas Ekonomi dan ManajemenInstitut Pertanian Bogor.

Haryanto & Sugiharto,T. 2003. Pengaruh RasioProfitabilitas terhadap Harga Saham padaPerusahaan Industri di Bursa Efek Indonesia.lurnal Ekonomi dan Bisnis, 3:'1,47-154.

Haryanto, D., & Riyanto.2007. Pengaruh Suku BungaSertifikat Bank Indonesia dan Nilai Kurs terhadapRisiko Sistematik Saham Perusahaan diBEl. lurnalKeuangan dan Bisnis, S(1)t 2a - a0.

Institute for Economic and Financial Research. 2008. ln-donesian Capital Market Directory 2003-2007.

Iensery G.R., Solberg, D.P. , &Zorn T.S.1D2. SimultineousDetermination of Insider Ownership, Debt. andDividends Policies. lournal of Financial and Quanti-tatioe Analysis, 247 -263.

Kim, W.S. & Sorensery E.G. 1986. Evidence on the Impactof the Agency Cost of Debt on Corporate DebtPolicy. lournal of Finance ilnd Quantitatioe Analysis,2'1.:121.-1,44.

Mardiyah A.A. 2002. Pengaruh Informasi Asimetri danDisclosure terhadap Cost of Capital. lumal RisetAkuntansi Indonesia, 5(2): 229 -?56.

Mehran, H., 1992. Executive Insentive Plans, CorporateControl and Capital Structure. lournal of Finance

and Quantitatiae Analysis, 27: 539-560.

l3eol

Page 16: RETURN SAHAM, INFLASI, DAN STRUKTUR KEPEM ILlKAN ...

Return Saham, lnflasl, dan Struktur Kepemillkan terhadap Risiko lnvestasl

Siti Komariah, lulenah, 6 IvL Cbudoi

Murhadi W. 2008. Studi Kebijakan Dividen: Anteseden Sujoko & Soebiantorc. 2007. Pengaruh Strukturdan Dampaknya terhadap Harga Saham.lurnalManajemen dan Kewirausaluan, 70(7\.

Myers, 5.C.79n. Determinants of Corporate Borrowing.lournal of Financial Economics, 5:747-775.

Natarsyah. Syahib. 2000. Analisis Pengaruh BeberapaFaktor Fundamental dan Risiko Sistematisterhadap Harga Saham, lurnal Ekonomi dan BisnisIndonesia, Vol 15. No. 3.294-312

Prasetyo, R. 2003. Analisis Saham Syariah dalam RangkaPengambilan Keputusan Investasi Syariah diPasar Modal. Skipsi. Universitas MuhammadiyahMalang.

Pribawanti, T.M. 2007. Analisis Pengaruh RasioKeuangan terhadap Total Return Saham padaPerusahaan Industri Manufaktur yangMembagikan Dividen di Bursa Efek ]akarta. Skipsi.(Tidak Dipublikasikan). Universitas NegeriSemarang.

Rahayu, D. S. & Faisal. 2005. Pengaruh KepemilikanManajerial dan krstitusional pada Struktur ModalPerusahaan. lurnal Bisnis dan Akuntansi, 7(2): 19G203.

Rahmat, A.A. 2008. Analisis Faktor-Faktor yangMempengaruhi Inflasi di Indonesia. Skipsi. Uni-versitas Islam Indonesia Fakultas Ekonomi.Yogyakarta.

kznff, M. 1982. Growth, Beta, and Agency Cost as Deter-minanb of Dividend Payout Ratios. lournal of Fi-nancial Researc.h, 77(5): 24%?59.

Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intem danFaktor Ekstem terhadap Nilai Perusahaan. lurnalMnnaj emea dnn Kcwirausahaan, 9(1): 4748.

Suranta, E. & Midiastuti, P. 2m3. Hubungan KepemilikanManajerial, Nilai Perusahaan dan Investasidengan Model Persamaan Linier Simultan. JumalRi*t Akuntansi Indonuia, 6Ql.

Tandelilin, 8.7997. Determinant of Systematic Risk: TheExperience of Some Indonesia Common Stock.I(elola, 16(4): 107-77a.

Ulupui I. G. K. A. 2009. A4alisis Pengaruh RasioLikuiditas, Ieverage, Aktivitas, dan Profitabilitasterhadap Retum Saham (Studi pada PerusahaanMakanan dan Minuman dengan Kategori IndustriBarang Konsumsi di BED. lurnal Elconomi Univer-sitas Udayana.

Widjaja, E. 2004. Analisi Pengaruh Inflasi terhadapTingkat Risiko Saham (Studi Kasus pada Saham-

'' Saham Kategori LQ 45 Tahun 2001,-2002).Atmajaya, XVIX(1): 55-57.

Yunan. 2009. Analisis Faktor-faktor yang MempengaruhiPertumbuhan Ekonomi di Indonesia. TLusis. (TidakDipublikasikan). Universitas Sumatra Utara,Medan.

Yuniningsih. 2002. lnterdepedensi antara Kebijakan Divi-dend Payout Ratio, Financial Leverage, danInvestasi pada Perusahaan Manufaktur yangListed. lurnal Bisnis dan Ekonomi.

I3s1l