Retinoblastoma annajmi
-
Upload
annajmi-anna -
Category
Documents
-
view
250 -
download
1
description
Transcript of Retinoblastoma annajmi
RETINOBLASTOMA
Oleh :Annajmi, S. Ked
1408465582
Pembimbing:dr. R. Handoko Pratomo, Sp M
BAGIAN ILMU PENYAKIT MATAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU2015
Laporan Kasus
Pendahuluan Retinoblastoma (RB) suatu bentuk keganasan intra okuler
primer, ditemukan pada bayi dan anak-anak.
Insidensi : 1:15.000 hingga 1: 20.000 kelahiran hidup 4% dari seluruh keganasan pada anak.
Gejala RB bervariasi sesuai stadium penyakit.Negara maju RB terdiagnosis saat tumor masih di intraokular.
Perkembangan metode diagnostik dan tatalaksana RB berkembang. Survival rate negara maju 90% dan negara berkembang 50%.
Metode skirining belum berkembang sehingga penegakan diagnosis dini sangat penting.
Anatomi & Histologi
Patofisiologi
Diagnosis
Tatalaksana
Definisi & Klasifikasi
PendahuluanDefinisi & Epidemiologi
Anatomi & Histologi
Patofisiologi
Diagnosis
Tatalaksana
Retinoblastoma merupakan tumor ganas yang berkembang dari sel-sel retinoblast.
RB terjadi baik familial (40%) atau sporadik (60%).
Kasus familial biasanya multipel atau bilateral, walaupun dapat juga unifokal atau unilateral. Kasus sporadik biasanya unilateral atau unifokal.1-2
Retinoblastoma terjadi 1 : 15.000 sampai 1 : 20.000 kelahiran hidupRB unilateral ≥ RB bilateral80% pasien terdiagnosis sebelum usia 3 tahun
PendahuluanDefinisi & Klasifikasi
Anatomi & Histologi
Patofisiologi
Diagnosis
Tatalaksana
Pendahuluan
Definisi & Klasifikasi
Anatomi & Histologi
Patofisiologi
Diagnosis
Tatalaksana
Pendahuluan
Definisi & Klasifikasi
Etiologi & PatogenesisDiagnosis
Tatalaksana
Anatomi & Histologi
Delesi gen kromosom
13q14Protein anti-onkogen
atau supresor
Embriogenesis Fertilisasi
Mutasi sel germinal
Mutasi somatik
RB Bilateral RB unilateral
Pendahuluan
Definisi & Klasifikasi
Etiologi & PatogenesisDiagnosis
Tatalaksana
Anatomi & Histologi Pola perumbuhan
Endofitik Eksofitik
Tumor dengan infiltrasi difus
Invasi saraf optikus
Pendahuluan
Definisi & Klasifikasi
Etiologi & PatogenesisDiagnosis
Tatalaksana
Anatomi & Histologi
Stad.
Leukokoria
Stad. Glaukomatosa
Stad.
Ekstraokuler
Stad. Metastasis
STADIUM
Pendahuluan
Definisi & Klasifikasi
Etiologi & PatogenesisDiagnosis
Tatalaksana
Anatomi & Histologi
Anamnesis • Kesehatan anak secara
keseluruhan.• Gejala klinis retinoblastoma
Pemeriksaan fisik
• Penurunan visus• Injeksi • Leukokoria• Hifema atau hipopion• Peningkatan tekanan intraokuler• Funduskopi
Pemerksaan penunjang
• Ultrasonografi orbital• CT/MRI Scan
Pendahuluan
Definisi & Klasifikasi
Etiologi & PatogenesisDiagnosis
Tatalaksana
Anatomi & Histologi
Gejala Jumlah (%)
1. Leukocoria 56%
2. Strabismus 20%
3. Mata merah dan nyeri 7%
4. Glaukoma 7%
5. Gangguan penglihatan 5%
6. Asimptomatis 3%
7. Selulitis orbital 3%
8. Midriasis unilateral 2%
9. Heterochromia iridis 1%
10. Hifema 1%
Pendahuluan
Definisi & Klasifikasi
Diagnosis
Klasifikasi
Tatalaksana
Anatomi & Histologi
Group A Tumor kecil (< 3 mm) di luar macula
Group B Tumor lebih besar (> 3 mm) atau tumor di macula, atau tumor di subretina
Group C Tumor terlokalisir di subretina atau vitreus
Group D Tumor menyebar di subretina atau vitreus
Group E Tumor mengenai lensa, glaucoma neovaskuler, tumor di depan korpus vitreus termasuk korpus siliaris atau kamera okuli anterior, diffuse infiltrating RB, nekrosis tumor dengan selulitis orbital asepstik, dan phthisis bulbi
International classification of intraocular retinoblastoma
Pendahuluan
Definisi & Klasifikasi
Patofisiologi
Diagnosis
Tatalaksana
Anatomi & Histologi
Tujuan
Utama : Mempertahankan kehidupan.
Sekunder & Tersier Mempertahankan organ dan fungsi penglihatan
Pendahuluan
Definisi & Klasifikasi
Patofisiologi
Diagnosis
Tatalaksana
Anatomi & Histologi
Terapi fokal • Krioterapi • Laser • Plaque brachyterapi
Terapi local • Enukleasi • External beam radiotherapy/ EBR
Terapi sistemik • Kemoterapi
Terapi suportif • Pemasangan prosthesis atau mata buatan setelah enukleasi• Dukungan psikologis
Pendahuluan
Definisi & Klasifikasi
Patofisiologi
Diagnosis
Tatalaksana
Anatomi & Histologi
Hari pertama Vincristine + Etoposide + Carboplatin
Hari kedua Etoposide
Dosis standar (3 mingguan, 6 siklus) : Vincristine 1,5 mg/m2 (0,05 mg/kguntuk anak ≤ 36 bulan dengan dosis maksimum 2 mg),Etoposide 150 mg/m2 (5 mg/kg untuk anak ≤ 36 bulan),Carboplantin 560 mg/m2 (18,6 mg/kg untuk anak ≤ 36bulan)
Dosis tinggi 3 mingguan, 6-12 siklus) : Vincristine 0,025 mg/kg,Etoposide 12 mg/kg, Carboplatin 28 mg/kg
Alloanamnesis KU: Mata kanan bengkak
RPS :
Sejak 1 minggu sebelum berobat ke poli mata, ibu pasien mengeluhkan mata kanan anaknya bengkak dan terlihat lebih menonjol dari mata kiri. Ibu pasien juga mengeluhkan mata anak nya susah dibuka dan terlihat kabur (tidak jernih), mata merah (-) dan anak menjadi lebih rewel
Sebelumnya 3 bulan sebelum berobat ke poli mata, ibu pasien menyadari tampak warna putih terang pada mata kanan anaknya seperti mata kucing terutama pada malam hari. Namun mata kanan tidak merah, tidak menonjol, dan anak tidak tampak kesakitan
Ibu pasien sudah membawa anaknya berobat ke RS Dumai, namun dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad.
Riwayat kehamilan dan Persalinan :
•Pasien lahir secara spontan di rumah bidan setelah umur kehamilan 9 bulan.•Berat badan lahir anak 3000 gr•Selama kehamilan ibu pasien tidak pernah menderita sakit dan mengkonsumsi obat-obatan.•Ibu teratur memeriksakan kehamilan.
Riwayat Pengobatan: (-)
RPK:Pasien merupakan anak pertamaTidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama dari pihak ayah dan ibu.
LAPORAN KASUSAn. S , 3 bulan, RM : 00896949
WD/ Retinoblastoma stadium glaukomatosa OD
Pemeriksaan Fisik:Tanda vital :CM, baik, N: 105x/m, S:36,7 Status generalis :Dalam batas normal
Status oftamologi
Foto klinis mata pasien :
LAPORAN KASUSAn. S , 3 bulan, RM : 00896949
WD/ Retinoblastoma stadium glaukomatosa OD
OD OSSulit dinilai Visus Tanpa
KoreksiKesan ada,
mengikuti objekTidak dilakukan Visus Dengan
Koreksi Tidak dilakukan
Esothropia Posisi Bola Mata Orthoporia
Sulit dinilai Gerakan Bola Mata Sulit dinilai
Meningkat (palpasi) Tekanan Bola Mata Normal (palpasi)
Proptosis (+) Bulbus oculi Tidak ada kelainan
Injeksi siliar (+), injeksi
konjungtiva (-)Konjungtiva
Injeksi siliar (-), injeksi konjungtiva
(-)
Keruh Kornea JernihDangkal COA Dalam
Bulat, sentral, ± Ø 5 mm, refleks cahaya
-/-Iris/Pupil
Bulat, sentral, Ø 2 mm,
refleks cahaya +/+Jernih Lensa Jernih
++
Refleks fundusLeukokori
+-
Pemeriksaan Penunjang : -CT Scan
Hasil pemeriksaan CT Scan :Tampak pembesaran orbital globe kanan dengan kalsifikasi kasar yang dense uk. 1,6 x 1,5 cm. Tak tampak infiltrasi massa ke retina. Kesan : Retinoblastoma occulo dextra
KESIMPULAN: Ibu pasien anak laki-laki, 3 bulan datang ke poli mata RSUD AA dengan keluhan mata kanan bengkak sejak 1 minggu sebelum berobat ke poli mata. Mata kanan terlihat kabur (tidak jernih) dan susah dibuka. 3 bulan sebelum nya, tampak warna putih terang pada mata kanan seperti mata kucing terutama pada malam hari. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Status ofthalmologi didapatkan tekanan bola mata meningkat, injeksi siliar (+), kornea keruh, COA dangkal, dan leukokori (+). Pada pemeriksaan CT-Scan didapatkan hasil tampak pembesaran orbital globe kanan dengan kalsifikasi kasar yang dense uk. 1,6 x 1,5 cm. Tak tampak infiltrasi massa ke retina dengan kesan retinoblastoma occulo dextra.
Diagnosis kerja:Retinoblastoma Stadium Glaukomatosa OD
Prognosis:Quo ad vitam : DubiaQuo ad functionam : Dubia ad malamQuo ad kosmetikum : Dubia ad malam
Pemeriksaan anjuran lanjutan :•Konsul bagian anak.•Persiapan untuk enukleasi
LAPORAN KASUSAn. S , 3 bulan, RM : 00896949
WD/ Retinoblastoma stadium glaukomatosa OD
Daerah kalsifikasi
TERIMAKASIH