Resume Anfis Sistem Persarafan
-
Upload
husna-ardiana -
Category
Documents
-
view
236 -
download
0
Transcript of Resume Anfis Sistem Persarafan
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
1/20
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Sistem saraf adalah serangkaian organ kompleks dan bersambung serta terdiri dari
terutama jaringan saraf. Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel
saraf terdiri atas badan sel saraf !abang dendrit dan !abang akson !abang-!abang inilah
"ang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf. Berdasarkan
struktur dan fungsin"a sel saraf dapat dibagi menjadi # kelompok "aitu Sel saraf sensoriSel
saraf motor dan sel saraf intermediet $asosiasi%. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf
sadar dan sistem saraf tak sadar $sistem saraf otonom%.Sistem saraf sadar mengontrol
akti&itas "ang kerjan"a diatur oleh otak sedangkan saraf otonom mengontrol akti&itas "ang
tidak dapat diatur otak antara lain den"ut jantung gerak saluran pen!ernaan dan sekresi
keringat. Sistem saraf sadar "aitu sistem saraf "ang mengatur segala gerakan "ang dilakukan
se!ara sadar atau diba'ah koordinasi saraf pusat atau otak.
Berdasarkan asaln"a sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua "aitu( sistem saraf
kepala $!ranial% dan sistem saraf tulang belakang $spinal%. Berdasarkan sifat kerjan"a saraf
tak sadar dibedakan menjadi dua "aitu( saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Sistem saraf
otonom disusun oleh serabut saraf "ang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang
belakang dan menuju organ "ang bersangkutan Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem
saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan
parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempun"ai ganglion "ang terletak
di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempun"ai
urat pra ganglion pendek sedangkan saraf parasimpatik mempun"ai urat pra ganglion "ang
panjang karena ganglion menempel pada organ "ang dibantu.
Seluruh akti&itas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini "ang
mengintegrasikan dan mengolah semua pesan "ang masuk untuk membuat keputusan atau
perintah "ang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf pusat meliputi otak $ensefalon%
dan sumsum tulang belakang $)edula spinalis%. *eduan"a merupakan organ "ang sangat
lunak dengan fungsi "ang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan
ruas-ruas tulang belakang otak juga dilindungi # lapisan selaput meninges.
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
2/20
1.+ Tujuan
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
3/20
BAB +
Tinjauan Pustaka
+.1 Sel-sel pada Sistem Saraf
Sistem persarafan terdiri atas sel saraf $neuron% dan sel pen"okong $neuroglia dan sel
S!h'ann%. *edua jenis sel tersebut demikian erat berkaitan dan terintegrasi satu sama lain
sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit. ,euron adalah suatu sel saraf dan
merupakan unit anatomi dan fungsional sistem persarafan. Sedangkan neuroglia adalah sel
pen"okong untuk neuron-neuron SSP sedangkan sel S!h'ann menjalankan fungsi tersebut
pada SST.,euroglia men"usun &olume otak dan medula spinalis. ,euroglia jumlahn"a
lebih ban"ak dari sel-sel neuron dengan perbandingan sekitar 1 ( 1. Ada empat sel neuroglia
"ang berhasil diidentifikasi "aitu mikroglia ependimal astroglia $astrodit% dan
oligodendroglia $oligodendrosit% $Arif )utta0in+%.
Struktur ,euron "ang mempun"ai berbagai bentuk dan ukuran "ang berbeda(salah satun"a
adalah tipe neuron multipolar "ang merupakan jenis "ang paling ban"ak terdapat didalam
sistem s"araf pusat. Sekitar 2 dari sel-sel glia di SSP adalah mikroglia. )ikroglia
mempun"ai sifat fagosit3bila jaringan s"araf rusak maka sel-sel ini bertugas untuk men!erna
sisa-sisa jaringan "ang rusak. Sel jenis ini ditemukan diseluruh SSP dan dianggap berperan
penting dalam proses mela'an infeksi $Arif )utta0in+%.
4ambar +.1 ma!am-ma!am neuron
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
4/20
,euron terdiri atas tiga bagian ( dendrit "aitu tonjolan memanjang "ang menerima
informasi dari lingkungan atau dari neuron lain3 badan sel "ang mengandung nukleus dan
akson "ang panjangn"a dapat men!apai 1 meter dan menghantarkan impuls ke otot kelenjar
atau neuron lain. 5ungsi utama neuron adalah menerima memadukan dan men"alurkan
informasi ke sel lain $4anong 6illiam 5. +1+%. Setiap neuron "ang han"a memiliki akson
tunggal. pada ujung distal akson terbagi menjadi beberapa !abang terminal "ang masing-
masing berakhir dengan apa "ang disebut terminal bouton "ang membuat kontak dengan
neuron berikutn"a. proses perifer panjang neuron pseudo-unipolar dari ganglia spinal
merupakan kasus khusus "ang penting. ini adalah serat "ang men"ampaikan informasi
mengenai sentuhan n"eri dan suhu dari permukaan tubuh ke SSP $)athias Baehr +1+%.
1. 7endrit adalah perluasan saraf dari badan sel. 7endrit adalah bagian neuron "ang
menerima stimulasi dari saraf lain. setiap neuron memiliki ban"ak !abang dendrit
+. Badan Sel mengandung organel tipikal sel manusia. ,ukleus "ang mengandung
informasi genetik neuron mengarahkan produksi protein en8im dan neuro
transmiter "ang diperlukan oleh saraf untuk fungsi tepatn"a.
#. Akson
Tonjolan dari badan sel adalah akson bagian pangkaln"a disebut segmen inisial
atau 8ona pemi!u. Akson adalah serabut panjang tempat le'atn"a sin"al listrik
"ang dimulai di dendrit dan badan sel.. Sinapsis
Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit $akson% di sel saraf satu dan ujung
dendrit di sel saraf lainn"a. Pada setiap sinapsis terdapat !elah sinapsis. Pada
bagian ujung akson terdapat kantong "ang disebut bulbus akson. *antong tersebut
berisi 8at kimia "ang disebut neurotransmiter. ,eurotransmiter dapat berupa
asetilkolin dan kolinesterase "ang berfungsi dalam pen"ampaian impuls saraf
pada sinapsis.
2. )ielin
)"elin merupakan suatu kompleks protein lemak ber'arna putih "ang melapisi
tonjolan saraf. )"elin menghalangi aliran ion natrium dan melintasi membrane
neuronal dengan hampir sempurna. Selubung m"elin tidak kontinu di sepanjang
tonjolan saraf dan terdapat !elah !elah tanpa m"elin "ang disebut nodus
9an&ier$S"li&ia pri!e +:%.
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
5/20
+.+ Saraf Pusat
Susunan saraf manusia terdiri dari + "aitu susunan s"araf pusat dan susunan s"araf
perifer. Susunan s"araf pusat sendiri terdiri dari ;tak dan Sumsum tulang belakang $medula
spinalis%. Sistem saraf pusat meliputi otak dan medulla spinalis. otak terdiri atas serebrum
serebelum batang otak dan struktur primitif "ang terletak diba'ah serebrum "aitu
diensefalon s"stem limbik serta sistem akti&asi retikuler $9AS reti!ular a!ti&ating s"stem%.
)edulla spinalis merupakan lintasan primer untuk men"ampaikan pesan-pesan diantara
daerah perifer tubuh dan otak medulla spinalis juga mengantarai reflek.
1. Sereberum (
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
6/20
didalam s"stem saraf. ner&us kranialis berasal dari pons mesensefalon dan medulla
oblongata.
2. Pons ( menghubungkan serebelum dengan sereberum dan mesensefalon dengan
medulla oblongata pons mengandung satu dari beberapa pusat pernapasan.
:. mesensefalon $midbrain% ( mengantarai refle= auditorius dan &isual.>. medulla oblongata ( mengatur fungsi respirasi &asomotor dan kardiak
$*o'alak+11%.
Tiga materi esensial "ang ada pada bagian sumsum tulang belakang serta otak antara
lain "aitu (
1. Substansi grissea atau bagian materi kelabu "ang terbentuk dari badan sel.
+. Substansi alba atau bagian materi putih "ang terbentuk dari serabut saraf.
#. Jaringan ikat atau sel-sel neuroglia "ang ada di dalam s"stem saraf pusat tepatn"a diantara sel-sel saraf "ang ada
+.# Saraf Perifer
Susunan s"araf perifer terdiri dari susunan s"araf somatik dan susunan s"araf otonom
"ang meliputi susunan s"araf simpatis dan parasimpatis
1. Sistem Saraf Simpatis
Sistem s"araf simpatis berfungsi membantun proses kedaruratan.Stress fisik maupunemosional akan men"ebabkan peningkatan impuls simpatis.Tubuh siap untuk
berespon fight or fligh jika ada an!aman.Sebagai akibatn"a bronkiolus berdilatasi
untuk pertukaran gas "ang mudahkontraksi jantung menjadi lebih kuat dan
!epatterjadi dilatasiateri menuju jantung dan otot otot &olunter "ang memba'a lebih
ban"ak darah ke jantung3 kontraksi pembuluh darah perifer "ang men"ebabkan kulit
pada kaki dingin tetapi memirau $shunting% darah ke organ penting "ang aktifdilatasi
pupilrambut berdiri dan peningkatan pengeluaran keringat.Pelepasan simpatis "ang
meningkat !epat sama seperti ketika tubuh disuntik adrenalin.;leh karena itu stadium
sistem s"araf adrenergik kadang kadang dipakai jika menunjukkan kondisi seperti
pada sistem s"araf simpatis.
+. Sistem Saraf Parasimpatis
5ungsi sistem s"araf parasimpatis merupakan pengontrol dominan pada keban"akan
efektor &iseral dalam 'aktu lama?Selama keadaan diamkondisi tanpa stessimpuls
dari serabut-serabut parasimpatis $kolenergik% "ang menonjol.Serabut-serabut
parasimpatis terletak pada dua bagian "aitu batang otak dan segmen spinal di ba'ah
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
7/20
Lumbal + *arena lokasi serabut-serabut tersebut sistem parasimpatis dihubungkan ke
daerah kraniosakral bila dibedakan dari daerah thorakolumbal $simpatis% dari SS;.
Parasimpatis kranial mun!ul dari mesenfalon dan medula oblongata.serabut dari sel-
sel pada mesenfalon berjalan dengan s"araf okulomotorisketiga menuju
gangliasiliaris dimana serabut-serabut post ganglion pada daerah ini berhubungan
dengan sistem simpatis lain "ang mengontrol bagian posisi "ang berla'anan antara
keduan"a pada satu kesatuan 'aktu.
Sistem perifer terdiri atas ner&us kranial $,*% ner&us spinalis dan sistem saraf
otonom. ,er&us *ranialis ke 1+ pasang ner&us kranialis menstramisikan pesan motorik atau
sensorik atau keduan"a terutama di antara otak atau batang otak dan kepala serta leher.
ke!uali ner&us olfaktorius dan optikus. ner&us kranialis merupakan saraf sensorik motorik
atau !ampuran keduan"a.
Saraf ,ama saraf Sifat saraf
,er&us olfaktorius $,* @% Sensorik (Bau
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
8/20
,er&us fasialis $,* @@% Sensorik ( reseptor indera
penge!ap
;tot lidah menggerakkan
lidah dan selaput lendir
rongga mulut
,er&us glosofaringeus $,* @% )otorik ( gerakan menelan.
Sensorik ( rasa pada
tenggorok.
Telinga rangsangan
pendengaran
,er&us &agus $,* % )otorik ( gerakan palatum
gerakan menelan
5aring tonsil dan lidah
rangsangan !ita rasa
,er&us asesorius spinalis $,*
@%
)otorik ( gerakan bahu
rotasi kepala
Jantung lambung usus
halus laring
,er&us hipoglosus $,* @@% )otorik ( gerakan lidah. Lidah !ita rasa da otot
lidah
+. Pengkajian sistem Persarafan
Pengkajian kepera'atan sistem persarafan meliputi anamnesis pemeriksaan
kesehatan pemeriksaan diagnostik konsultasi dengan tim kesehatan lain dan studi literatur.
7imana anamnesis se!ara umum meliputi pengumpulan informasi tentang status kesehatan
klien "ang men"eluruh mengenai fisik psikologis sosial buda"a spiritual kognitif tingkat
perkembangan status ekonomi kemampuan fungsi dan ga"a hidup klien.
Pengkajian umum neurologis meliputi identitas umum keluhan utama ri'a"at
pen"akit sekarang ri'a"at pen"akit dahulu dan ri'a"at pen"akit keluarga "ang berhubungan
dengan gangguan neurologis klien. Pera'at perlu memahami proses pengkajian tersebut
dengan baik dan terstruktur agar pengkajian "ang komprehensif dapat ter!apai.
7imana pada pengkajian neurologis dimulai saat pertemuan pertama. Per!akapandengan klien dan keluarga adalah sumber "ang amat penting dari data "ang dibutuhkan untuk
menge&aluasi fungsi se!ara keseluruhan. Pemahaman tentang neuroanatomi dan
neurofisiologi sangat penting diketahui oleh pera'at "ang melakukan pengkajian disamping
keterampilan dan pengalaman lama dalam mengasuh klien dengan gangguan neurologis dapat
membantu pera'at dalam melakukan pengkajian "ang komprehensif.
7alam pengumpulan informasi tersebut pera'at juga harus menan"akan pertan"aan
"ang diarahkan untuk mendeteksi masalah-masalah neurologis dan efekn"a pada klien.
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
9/20
Berbi!ara tentang pengkajian keluhan utama klien juga perlu kita kaji. *eluhan
utama pada klien gangguan sistem saraf biasan"a akan terlihat bila sudah terjadi disfungsi
neurologis. *eluhan "ang sering didapatkan meliputi kelemahan anggota gerak sebelah
badan bi!ara pelo tidak dapat berkomunikasi kon&ulsi$kejang% sakit kepala "ang hebat
n"eri otot kaku kuduk sakit punggung tingkat kesadaran menurun $4CSD12% ekstremitas
dingin dan ekspresi rasa takut.
Bila klien mengeluh n"eri perlu ditinjau penilaian rasa n"eri dengan pengkajian n"eri
PE9ST meliputi(
1. Pro&oking @n!ident $insidens pemi!u%( Peristi'a "ang menjadi faktor pen"ebab n"eri.
+. Eualit" of pain( 9asa n"eri "ang dirasakan atau digambarkan klien $apakah seperti
terbakar berden"ut tajam atau menusuk%.#. 9egion radiation relief( Lokasi n"eri harus ditunjukkan dengan tepat oleh klien $apakah
rasa sakit bisa reda menjalar atau men"ebar%.
. Se&erit" $s!ale% of pain( Sebesar apa rasa n"eri "ang dirasakan klien bisa berdasarkan
skala n"eri/gradasi dan klien menerangkan sejauh mana rasa sakit mempengaruhi
kemampuan fungsin"a.
2. Time( Berapa lama n"eri berlangsung kapan apakah bertambah buruk pada malam hari
atau siang hari.
Sumber( Arif )utta0in+.Buku ajar asuhan kepera'atan klien dengan gangguan sistem
persarafan.Salemba )edika.
Selain itu pada tiap penderita pen"akit saraf harus pula dijajaki kemungkinan adan"a
keluhan atau kelainan diba'ah ini dengan mengajukan pertan"aan-pertan"aan berikut(
1. ,"eri kepala ( Apakah anda menderita sakit kepalaF Bagaimana sifatn"a dalam bentuk
serangan atau terus menerusF 7imana lokasin"aF Apakah progresif makin lama makin
berat atau makin seringF Apakah sampai mengganggu akti&itas sehari-hariF+. )untah ( Apakah disertai rasa mual atau tidakF Apakah muntah ini tiba-tiba mendadak
seolah-olah isi perut di!ampakkan keluar $pro"ektil%F
#. ertigo ( Pernahkah anda merasakan seolah sekeliling anda bergerak berputar atau anda
merasa diri anda "ang bergerak atau berputarF Apakah rasa tersebut ada hubungann"a
dengan perubahan sikapF Apakah disertai rasa mual atau muntahF Apakah disertai tinitus
$telinga berdenging berdesis%F
. 4angguan penglihatan $&isus% ( Apakah ketajaman penglihatan anda menurun pada satu
atau kedua mataF Apakah anda melihat dobel $diplopia%F
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
10/20
2. Pendengaran ( Adakah perubahan pada pendengaran andaF Adakah tinitus $bun"i
berdenging/berdesis pada telinga%F
:. Saraf otak lainn"a ( Adakah gangguan pada pen!iuman penge!apan sali&asi
$pengeluaran air ludah% lakrimasi $pengeluaran air mata% dan perasaan di 'ajahF Adakah
kelemahan pada otot 'ajahF Apakah bi!ara jadi !adel dan peloF Apakah suara anda
berubah jadi serak atau bindeng $disfonia% atau jadi menge!il/hilang $afonia%F Apakah
bi!ara jadi !adel dan pelo $disartria%F Apakah sulit menelan $disfagia%F
>. 5ungsi luhur ( Bagaimana dengan memoriF Apakah anda jadi pelupaF Apakah anda
menjadi sukar mengemukakan isi pikiran anda $disfasia afasia motorik% atau memahami
pembi!araan orang lain $disfasia afasia sensorik%F Bagaimana dengan kemampuan
memba!a $aleksia%F Apakah menjadi sulit memba!a dan memahami apa "ang anda ba!aF
Bagaimana dengan kemampuan menulis apakah kemampuan menulis berubah bentuk tulisan berubahF
. *esadaran ( Pernahkah anda mendadak kehilangan kesadaran tidak mengetahui apa "ang
terjadi di sekitar andaF Pernahkah anda mendadak merasa lemah dan seperti mau pingsan
$sinkop%F
G. )otorik ( Adakah bagian tubuh anda "ang menjadi lemah atau lumpuh $tangan lengan
kaki tungkai%F Bagaimana sifatn"a hilang-timbul menetap atau berkurangF Apakah
gerakan anda menjadi tidak !ekatanF Adakah gerakan pada bagian tubuh atau ekstremitas
badan "ang abnormal dan tidak dapat anda kendalikan $khorea tremor tik%F1. Sensibilitas ( Adakah perubahan atau gangguan perasaan pada bagian tubuh atau
ekstremitasF Adakah rasa baal semutan seperti ditusuk seperti dibakarF 7imana
tempatn"aF Adakah rasa tersebut menjalarF
11. Saraf otonom ( Bagaimana buang air ke!il $miksi% buang air besar $defekasi% dan nafsu
seks $libido% andaF Adakah retensio atau inkontinesia urin atau al&iF
Sumber( )ardjono )ahar dan Sidharta Priguna. +. neurologi *linis 7asar. 7ian
9ak"at(Jakarta
Pada pemeriksaan fisik sistem pers"arafan ditujukan pada area fungsi ma"or "ang
meliputi tingkat kesadaran fungsi serebral saraf kranial sistem motorik respon refleks dan
sistem sensoris.
1. Tingkat *esadaran
*esadaran dapat didefinisikan sebagai keadaan "ang men!erminkan
pengintegrasian impuls eferen dan aferen. *eseluruhan dari impuls aferen dapat disebut
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
11/20
input susunan saraf pusat dan keseluruhan dari impuls eferen dapat disebut output
susunan saraf pusat.
*esadaran "ang sehat dan adekuat dikenal sebagai ke'aspadaan dimana aksi dan
reaksi terhadap apa "ang diserap $dilihat didengar dihidu dike!ap dan seterusn"a%
sesuai dan tepat. *eadaan dimana aksi sama sekali tidak dibalas dengan reaksi dikenal
sebagai koma.
Pada keadaan pera'atan sesungguhn"a 'aktu mengumpulkan data untuk
penilaian tingkat kesadaran sangat terbatas. Skala Coma 4lasgo' $4CS% dapat
memberikan jalan pintas "ang berguna. Skala tersebut memungkinkan pemeriksa
membuat peringkat tiga respon utama klien terhadap lingkungan(
a. )embuka mata
b. )engu!apkan
!. 4erakan
Sumber( )utta0in Arif. +1. Pengkajian *epera'atan( Aplikasi pada Praktik *linik.
Jakarta( Salemba )edika.
Pemeriksaan kesadaran dengan menggunakan Glasgow Coma Scale ( GCS)
7idasarkan pada respon dari mata pembi!araan dan motorik dimana masing-
masing mempun"ai Hs!oringH mulai dari "ang paling baik $normal% sampai dengan "ang
paling jelek. Jumlah Htotal s!oringH paling jelek adalah # $tiga% sedangkan paling baik
$normal% adalah 12 $lima belas%.
Adapun s!oring tersebut adalah (
a. )embuka mata
S!oring
1% Spontan I
+% Terhadap suara membuka mata I #
#% Terhadap n"eri membuka mata I +
% )enutup mata terhadap segala jenis rangsang I 1
b. 9espon Bi!ara
S!oring
1% Berorientasi baik I 2
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
12/20
+% Bingung $bisa membentuk kalimat tapi arti keseluruhan ka!au% I
#% Bisa membentuk kata tetapi tidak mampu mengu!apkan suatu kalimat I #
% Bisa mengeluarkan suara "ang tidak pun"a arti $groaning% I +
2% Suara ( tidak ada I 1
!. 9espon )otorik
S!oring
1% )enurut perintah I :
+% 7apat melokalisir rangsangan sensorik di kulit $raba% I 2
#% )enolak rangsangan n"eri pada anggota gerak $'ithdra'% I
% )enjauhi ragsangan n"eri $ fle=ion% I #
2% kstensi spontan I +
:% Tidak ada gerakan I 1
Skala dari 4lasgo' ini disamping untuk menentukan tingkat kesadaran juga berguna
untuk menentukan prognosis pera'atan suatu pen"akit $misaln"a !ontusio serebri%.
Sumber ( Ju'ono T. 1GG. Pemeriksaan *linik ,eurologik 7alam Praktek. Jakarta. 4C
+. 5ungsi Serebral
5ungsi serebral "ang tidak normal dapat men"ebabkan gangguan dalam
komunikasi fungsi intelektual dan dalam pola tingkah laku emosional. Pemeriksaan
fungsi serebral se!ara ringkas meliputi(
a. Pemeriksaan Status )ental
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
13/20
Adapun segi-segi pelaksanaan intelektual "ang diteliti adalah(
1% @ngatan atau memori
+% Pengetahuan umum
#% Berhitung atau kalkulasi
% Pengenalan persamaan dan perbedaan2% Pertimbangan
!. Pemeriksaan 7a"a Pikir
Alam pikiran atau jalan pikiran han"a dapat dinilai dari u!apan-u!apann"a. Ada
kalan"a alam pikiran tersembun"i dalam satu sikap "ang kurang 'ajar. Pengkajian
kemampuan berpikir klien sangat penting untuk dilakukan selama melaksanakan
kegiatan 'a'an!ara
d. Pemeriksaan Status emosional
Status emosional klien dapat dinilai dari reaksin"a terhadap pertan"aan "ang
diberikan pera'at terhadap tindak tanduk orang-orang disekelilingn"a atau terhadap
keadaan dan perasaan fisik diri sendiri. Se!ara ringkas pengkajian status emosional
klien dapat dilakukan pera'at adalah sebagai berikut(
1% Apakah tingkah laku klien alamiah datar peka pemarah !emas apatis atau
euphoriaF
+% Apakah alam perasaann"a berubah-ubah se!ara normal atau iraman"a tidak dapat
diduga dari gembira menjadi sedih selama 'a'an!araF#% Apakah tingkah lakun"a sesuai dengan kata-kata atau isi dari pemikirann"aF
% Apakah komunikasi &erbal sesuai dengan tampilan komunikasi non &erbalF
e. Pemeriksaan *emampuan bahasa
Pada pengkajian ini pera'at mungkin menemukan suatu disartria $kesulitan
artikulasi% atau disfonia $kualitas suara "ang berubah akibat pen"akit pada pita suara%
atau disfasial afasia $defisiensi fungsi bahasa akibat lesi/kelainan korteks serebri%.
1% 7isfasia. )a!am-ma!am disfasia(a% 7isfasia reseptif $posterior% dimana klien tidak dapat memahami bahasa lisan
atau bahasa tertulis. Bi!aran"a lan!ar tetapi tidak terorganisir. *elainan ini
terjadi karena adan"a lesi $infark perdarahan atau tumor% pada hemisfer "ang
dominan pada bagian posterior dari girus temporalis superior $area 6erni!ke%.
b% 7isfagia ekspresif $anterior% bila klien tidak dapat mengerti tetapi tidak dapat
menja'ab dengan tepat. Bi!aran"a tidak lan!ar kelainan ini terjadi karena
adan"a lesi pada bagian posterior dari girus frontalis inferior $area Bro!a%.
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
14/20
!% 7isfasia nominal ( klien tidak mampu men"ebutkan benda tetapi aspek-aspek
lain dari fungsi bi!ara klien normal.disebabkan oleh lesi pada daerah
temporoparietal posterior kiri.
d% 7isfasia konduktif ( klien tidak dapat mengulang kalimat-kalimat dan sulit
men"ebutkan nama benda tetapi dapat mengikuti perintah disebabkan oleh
lesi pada fasikulus arkuatus.
+% 7isartia "aitu kesulitan artikulasi pen"ebab tersering adalah intoksikasi alkohol
pen"akit serebelum kehilangan koordinasi $bi!ara pelo%.
#% 7isfonia "aitu kualitas suara berubah $parau% dengan &olume ke!il akibat pen"akit
pada pita suara
Pemeriksaan fungsi serebral juga bisa dilakukan pada fungsi setiap lobus serebral.
Pemeriksaan fungsi serebral tersebut meliputi(
a% 5ungsi lobus parietal
b% 5ungsi lobus frontal
!% 5ungsi lobus temporal
Sumber ( )uta00inarif +.buku ajar Asuhan kepera'atan klien dengan gangguan
sistem pers"arafan.Salemba medika.jakarta.
#. Saraf Cranial
Pemeriksaan saraf kranial dimulai dengan mengatur posisi klien sehingga duduk di tepi
tempat tidur bila memungkinkan perhatikan kepala 'ajah dan leher. Catat apakah
terdapat hidrosefalus $kepala dan 'ajah men"erupai segitiga terbalik% atau akromegali.
. Sistem )otorik
Pemeriksaan "ang teliti pada sistem motorik meliputi inspeksi umum $postur ukuran
otot gerakan abnormal dan kulit% fasikulasi tonus otot kekuatan otot reflekskoordinasi dan keseimbangan.
a. @nspeksi Kmum
Cara pemeriksaan(
Pertama pera'at mundur sebentar dan memperhatikan adan"a postur "ang abnormal
misaln"a pada klien dengan hemiphlegia akibat stroke. Pada pemeriksaan ini anggota
badan atas dalam posisi fleksi dan lengan dalam posisi aduksi dan pronasi sedangkan
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
15/20
anggota badan ba'ah dalam posisi ekstensi. *emudian !arilah atrofi otot "ang
menunjukkan adan"a denerfasi otot pen"akit otot primer atau disuse atroph".
Bandingkan satu sisi dengan lainn"a untuk menentukan adan"a atropi dan tentukan
kelompok-kelompok otot mana "ang terkena. Selanjutn"a lakukan inspeksi adan"a
gerakan-gerakan abnormal seperti tremor pergelangan tangan atau lengan. @nspeksi
kulit untuk melihat kelainan seperti
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
16/20
kekuatan otot berdasarkan grade bisa dijadikan a!uan bagi pera'at untuk melakukan
penilaian.
2. 9espon 9efleks
9efleks adalah ja'aban terhadap suatu perangsangan. 4erakan "ang timbul
dinamakan gerakan reflektorik. Setiap suatu rangsangan dija'ab dengan bangkitn"a suatu
gerakan menandakan bah'a antara daerah "ang dirangsang dan otot "ang bergerak
se!ara reflektorik itu terdapat hubungan. Lintasan "ang menghubungkan reseptor dan
efektor itu dikenal sebagai busur refleks.
Terdapat dua pemeriksaan refleks "aitu(
a. Pemeriksaan 9efleks 7alam
Teknik pemeriksaan reflek dalam(
4erakan reflektorik "ang timbul akibat perangsangan terhadap otot dapat dilakukan
dengan pengetukan pada tendon ligamentum atau periosteum. )aka dari itu
pembangkitan dan penilaiann"a harus tepat. Penilaian ini selalu berarti penilaian
se!ara banding antara sisi kiri dan sisi kanan. 9espons terhadap suatu perangsangan
tergantung pada intensitas pengetukan. 7i samping itu posisi anggota gerak "ang
sepadan pada 'aktu perangsangan dilakukan harus sama juga. )aka dari itu teknik
untuk membangkitkan refleks tendon harus sempurna. Pokok-pokok "ang harus
diperhatikan adalah tehnik pengetukan.
b. Pemeriksaan 9efleks Patologis
9efleks patologis adalah refleks-refleks "ang tidak dapat dibangkitkan pada
orang-orang "ang sehat ke!uali pada ba"i dan anak ke!il. *eban"akan merupakan
gerakan reflektorik defensif atau postural pada orang de'asa "ang sehat terkelola dan
ditekan oleh akti&itas susunan piramidal. Anak ke!il umur antara -: tahun masih
belum memiliki susunan piramidal "ang sudah bermielinisasi penuh sehingga
akti&itas susunan piramidaln"a masih belum sempurna. )aka dari itu gerakan
reflektorik "an dinilai sebagai refleks patologis pada orang de'asa tidak selaman"a
patologik jika dijumpai pada anak-anak ke!il. Tetapi pada orang de'asa refleks
patologik selalu merupakan tanda lesi K),.
9eflek patologis bersifat profunda dan sebagian lain"a bersifat reflek
superfi!ial. )a!am reflek patologis antara lain (
1% 9eflek plantar
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
17/20
Penggoresan terhadap kulit telapak kaki. 9espons abnormal "aitu ekstensi serta
pengembangan jari-jari kaki dan ele&asi ibu jari kaki
+% 4erakan sekutu
4erakan tidak &olunter dan reflektorik "ang selalu timbul pada setiap gerakan
&olunteer.
#% 4erakan tidak &olunter
a% Tremor
4erakan "ang tidak dikehendaki "ang terdiri dari satu seri gerakan bolak-balik
se!ara ritmis
b% Ti!
4erakan otot in&olunter berupa kontraksi otot setempat sejenak namun
berkali-kali atau berbentuk majemuk
!% Spasme
*ejang otot setempat "ang timbul se!ara in&olunter
d% 7iskinesia dan distonia
Suatu gerakan in&olunter "ang menunjukkan gerakan berbelit-belit denga
tonus otot meningkat
Teknik pemeriksaan reflek patologis(
Palu refleks tidak boleh dipegang se!ara keras. 4agang palu refleks dipegang dengan
ibu jari dan jari telunjuk sedemikian rupa sehingga palu dapat dia"un se!ara bebas.
Pengetukan tidak boleh dilakukan seolah-olah memotong atau menebas ka"u
melainkan menjatuhkan se!ara terarah kepala palu refleks ke tendon atau periosteum.
7alam hal ini gerakan pengetukan berpangkal pada sendi pergelangan tangan.
Tanganlah "ang mengangkat palu refleks bukann"a lengan kemudian tangan
menjatuhkan kepala palu refleks dengan tepat ke tendon atau periosteum.
:. Sistem Sensoris
Sistem sensorik lebih kompleks dari sistem motorik karena modalitas dari sensori
mempun"ai perbedaan traktus lokasi pada bagian "ang berbeda pada medulla spinalis.
Pengkajian sensori dinilai se!ara subjektif dengan luas dan membutuhkan kerja sama
klien. 7ianjurkan penguji mengenali pen"ebaran saraf perifer "ang berasal dari medulla
spinalis.
Sumber ()utta0in Arif. +1. Pengkajian *epera'atan( Aplikasi pada Praktik *linik.
Jakarta( Salemba )edika.
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
18/20
Pada sistem sensorik sendiri ada 2 "aitu(
a. Sensasi Taktil
Sensasi taktil dilakukan dengan !ara men"entuh dengan lembut pada masing-masing
tubuh. Tujuann"a "aitu untuk membandingkan sensiti&itas ekstremitas proksimaldengan distal.
b. Sensasi ,"eri dan Suhu
Sensasi n"eri dan suhu di transmisi bersama dibagian lateral medulla spinalis
sehingga tidak perlu menguji sensasi suhu dalam keadaan ini. ,"eri superfisial dapat
dikaji dengan menentukan sensiti&itas klien terhadap objek "ang tajam. *lien
diinstruksikan untuk memejamkan mata dan membedakan antara ujung "ang tajam
dan tumpul dengan menggunakan lidi kapas "ang dipatahkan atau spatel lidah. Kntuk
keamanan hindari penggunaan peniti karena dapat merusak integritas kulit. *edua sisi
objek tajam dan tumpul digunakan dengan intensitas "ang sama pada semua
pelaksanaan dan kedua sisi diuji dengan simetris.
!. ibrasi dan Propriosepsi
ibrasi propriosepsi "aitu melakukan pemeriksaan menggunakan garbu tala "ang
berrgetar pada tulang "ang menonjol.
d. )erasakan Posisi
e. @ntegritas Sensasi
Sumber( 7amhudi.+. Jurnal( fektifitas pengkajian dengan metode ,@
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
19/20
Pada pasien koma "ang harus diperiksa. Caran"a ( kepala penderita di gerakkan
dengan !epat $mendadak% ke arah lateral kanan dan kiri sementara dokter melihat gerakan
bola mata pasien.
Pada keadaan normal $tidak ada kelemahan saraf otak # dan :% maka bola mata
akan bergerak ke arah "ang berla'anan dengan gerakan kepala.
Bila ada gangguan pada sistem saraf otak # dan : atau gangguan Mga8eN maka
akan timbul gerakan d"s!on"ugate e"e mo&ement de&iasi !onjugate ke arah kanan kiri
dan bola mat fi=ed/ diam di tengah berarti doll head e"e phenomenon negatif.
#. 9efleks batang otak
a. 9efleks muntah
b. 9efleks menelan
!. 9efleks batuk
d. 9efleks kornea
e. 9efleks !ilio-spinal
f. 9efleks pupil
Sumber( Ju'ono. +11.Pemeriksaan klink neurologik dalam praktek.Jakarta. 4C
-
8/19/2019 Resume Anfis Sistem Persarafan
20/20
DAFTAR PUSTAKA
1. 7amhudi.+. Jurnal: Efektifitas Pengkajian dengan Metode NIHSS dan ESS . 5@*
K@.
+. Ju'ono T. 1GG. Pemeriksaan Klinik Neurologik dalam Praktek . Jakarta( 4C.
#. OOOOOO.. +11. Pemeriksaan Klink Neurologik dalam Praktek . Jakarta( 4C.
. )ardjono )ahar dan Sidharta Priguna. +. Neurologi Klinis Dasar . Jakarta( 7ian
9ak"at.
2. )uta00in A. +. Buku Ajar Asuhan Keperaatan Klien dengan !angguan Sistem
Pers"arafan. Jakarta( Salemba medika.
:. OOOOOOOO.. +1. Pengkajian Keperaatan: Aplikasi pada Praktik Klinik .
Jakarta( Salemba )edika.