REFRAT ENSEFALITIS

24
+ ENSEFALITIS PEMBIMBING : 1. DR. PERWITASARI, SP.S 2. DR. ENY WAENINGSIH, SP.S MKES

description

a

Transcript of REFRAT ENSEFALITIS

Page 1: REFRAT ENSEFALITIS

+

ENSEFALITISPEMBIMBING :1. DR. PERWITASARI, SP.S2. DR. ENY WAENINGSIH, SP.S MKES

Page 2: REFRAT ENSEFALITIS

+PENDAHULUAN

Ensefalitis adalah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikroorganisme yang disertai disfungsi dari neurofisiologi fokal.

Terjadi peradangan jaringan otak yang dapat mengenai selaput pembungkus otak dan medula spinalis

Page 3: REFRAT ENSEFALITIS

+EPIDEMIOLOGI

Menurut data statistik di Indonesia dari 214 pasien ensefalitis 54% (115 orang) dari penderitanya adalah anak-anak. Virus yang paling sering ditemukan adalah virus herpes simpleks (31%).

Page 4: REFRAT ENSEFALITIS

+ANATOMI

Cerebrum (Telencephalon) Cerebral Hemisper

Pada dasarnya terdiri dari dua struktur: dua cerebral hemisfer dan beberapa ganglia basalis.

Kedua cerebral hemisfer dipisahkan oleh fisura longitudinal dan terdiri dari bagian utama dari substansi yang terlihat pada otak.

Page 5: REFRAT ENSEFALITIS

+

Page 6: REFRAT ENSEFALITIS

+

Lobus Cerebral

Permukaan otak dibentuk oleh gyri yang dipisahkan oleh sulcus. Kedua sulcus lateral dan sulcus sentralis dapat membagi hemisfer menjadi empat lobus : - Lobus frontal - Lobus parietalis - Lobus temporal - Lobus occipital

Page 7: REFRAT ENSEFALITIS

+

Page 8: REFRAT ENSEFALITIS

+

Diencephalon Wilayah otak yang terletak di antara cerebral hemisfer dan

mengelilingi ventrikel ketiga Terdiri dari thalamus, yang merupakan pusat sentral jalur

sensorik (nyeri, suhu, tekanan, sentuhan, serta pendengaran) dan hipotalamus di bawahnya.

Midbrain (Mesencephalon) Bagian terkecil dari otak Terletak di antara diencephalon dan pons yang memberikan

jalur refleks akustik dan optik ke sumsum tulang belakang.

Page 9: REFRAT ENSEFALITIS

+

Pons dan Cerebellum Pons dan cerebellum bersama-sama membentuk

bagian metencephalon dari otak belakang (rhombencephalon).

Fungsi otak kecil adalah mengkoordinasikan aktivitas otot (koordinasi antagonis otot kelompok, e. g., fleksor / ekstensor).

Page 10: REFRAT ENSEFALITIS

+PATOFISIOLOGI

Page 11: REFRAT ENSEFALITIS

+ETIOLOGI

Ensefalitis mempunyai dua bentuk, yang dikategorikan oleh dua cara virus dapat menginfeksi otak : Ensefalitis primer. Virus langsung menyerang otak

dan saraf tulang belakang Ensefalitis sekunder. Hal ini terjadi ketika virus

pertama menginfeksi bagian lain dari tubuh kemudian memasuki otak.

Page 12: REFRAT ENSEFALITIS

+VIRUS HERPES

Herpes simplex virus

HSV tipe 1 (HSV-1) lebih sering menyebabkan

cold sores lepuh demam atau sekitar mulut

HSV tipe 2 (HSV-2) lebih sering menyebabkan herpes genital

Page 13: REFRAT ENSEFALITIS

+

Varicella-zoster

virus

Virus ini bertanggung jawab untuk cacar air dan herpes zoster

Dapat menyebabkan

ensefalitis pada orang dewasa

dan anak-anak, tetapi

cenderung ringan

Page 14: REFRAT ENSEFALITIS

+

Infeksi pada Anak

Campak (rubeola), Mumps, Campak Jerman (rubella)

Dalam kasus tersebut ensefalitis mungkin disebabkan karena

reaksi hipersensitivitas -

reaksi yang berlebihan dari sistem kekebalan tubuh untuk suatu zat

asing / antigen.

Page 15: REFRAT ENSEFALITIS

+FAKTOR RESIKO

Umur Sistem kekebalan tubuh semakin lemah Geografis daerah Musim

Page 16: REFRAT ENSEFALITIS

+DIAGNOSIS

Trias Ensefaliti

s

Demam

KejangPenuruna

n Kesadara

n

Page 17: REFRAT ENSEFALITIS

+PEMERIKSAAN PENUNJANG

• CSS jernih, jumlah sel 20-500 / ml, kadang-kadang bisa mencapai 2000/lebih.

• Kadar protein meningkat sampai 80-100 mg%, sementara kadar glukosa dan klorida normal.

Pungsi lumbal

• Perubahan tidak spesifik menyeluruh. Gambaran melambatnya aktivitas otak.EEG

• perubahan parenkimal, odem otak dan daerah lesi yang densitasnya berbeda dengan parenkim otak

• CT scan berguna untuk menunjukkkan adanya komplikasi (perdarahan, hidrocephalus, atau herniasi)

CT Scan Kepala

Page 18: REFRAT ENSEFALITIS

+PEMERIKSAAN PENUNJANG

• MRI lebih sensitive daripada CT scan dalam mengidentifikasi ensefalitis virus

MRI

Page 19: REFRAT ENSEFALITIS

+DIAGNOSIS BANDING

Meningitis bakterial Stroke Tumor otak Abses ekstradural Abses subdural Infiltrasi neoplasma Trauma kepala pada daerah epidemi Ensefalopati

Page 20: REFRAT ENSEFALITIS

+PENATALAKSANAAN

Farmakologis1. Mengatasi kejang → Diazepam (0,1-0,2 mg/kgBB) IV, dalam

bentuk bolus perlahan selama 3 menit.2. Memperbaiki homeostatis : infus cairan D5 - 1/2 S (tergantung

umur) dan pemberian oksigen.3. Mengurangi edema serebri dan akibat yang ditimbulkan oleh

anoksia serebrim : Deksametason 0,15-1,0 mg/kgBB/hari i.v dibagi dalam 3 dosis.

4. Menurunkan tekanan intracranial : Manitol diberikan intravena dengan dosis 1,5-2,0 g/kgBB selama 30-60 menit, diulang setiap 8-12 jam.

5. Pengobatan kausatif. Sebelum berhasil menyingkirkan etiologi bakteri diberikan antibiotik parenteral. Pengobatan untuk ensefalitis karena infeksi virus herpes simplek Acyclovir intravena, 10 mg/kgbb sampai 30 mg/kgbb per hari selama 10 hari.

Page 21: REFRAT ENSEFALITIS

+PENATALAKSANAAN

Non Farmakologis1. Fisioterapi dan upaya rehabilitative2. Makanan tinggi kalori protein

Page 22: REFRAT ENSEFALITIS

+KOMPLIKASI

Susunan saraf pusat : kecerdasan, motoris, psikiatris, epileptik, penglihatan dan pendengaran

Gejala sisa berupa defisit neurologik maupun gangguan mental sering terjadi

Komplikasi pada bayi biasanya berupa hidrosefalus, epilepsi, retardasi mental, dan cerebral palsy karena kerusakan SSP berat

Page 23: REFRAT ENSEFALITIS

+PENCEGAHAN

Imunisasi, seperti MMR atau HiB Status gizi juga harus baik Melindungi diri dari organisme vektor. Vektor utama nyamuk

Culex dengan memusnahkan nyamuk dewasa dan tempat pembiakannya. Vektor komponen fisik/alam (udara dan air) memastikan tidak terpapar langsung

Operasi Seksio sesaria pada ibu dengan infeksi HSV

Page 24: REFRAT ENSEFALITIS

+PROGNOSIS

Prognosis sulit diprediksi tergantung pada kecepatan dan ketepatan pertolongan dan penyulit yang muncul.

1. Sembuh tanpa gejala sisa

2. Sembuh dengan gangguan tingkah laku/gangguan mental

3. Kematian bergantung pada etiologi penyakit dan usia penderita