REFLEKSI PERAN PEREMPUAN DALAM NOVEL INDONESIA …

12
REFLEKSI PERAN PEREMPUAN DALAM NOVEL INDONESIA 1900–2000 Else Liliani dan Esti Swatika Sari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta e-mail: [email protected] Abstract This study aims to describe women’s roles, problems, and ways to solve the problems reflected in Indonesian novels in the period of 1900–2000. The data sources were 20 top novels published in that period. The data were collected through reading and analyzed by relating them to several elements as their contexts and using the analytical construct in the feminist literary criticism. The results are as follows. First, women’s public roles include their participation in the movements, education, and business and their domestic roles are as wife and mother. Second, their domestic problems are related to psychological problems, nationality, gender construction, domestic violence, and financial dependence. Third, the problems result from differences in nationality, society’s patriarchal culture, religious interpretation, gender construction, politics, and financial dependence. Fourth, the characters’ aitudes to the problems are in the form of submission, opposition, and escapism. Keywords: women’s roles, public and domestic roles, gender construction PENDAHULUAN Dalam perkembangannya, perju- angankaumperempuanIndonesiameng- alami perubahan. Dimulai dengan per- juangan melawan penjajah sampai pada isu pendidikan dan persamaan hak bagi perempuan. Satu per satu organisasi pe- rempuan muncul dengan ideologinya masing-masing, misalnya Aisjijah (1917) yang merupakan organisasi Islam, Jong Java (1915) yang bersifat nonreligius, Poetri Boedi Soedjati (1919) nonreligius yang merupakan seksi wanita Pemoeda Indonesia, Wanita Oetomo (1921) non- religius dan nasionalis, Wanita Kentjono (1928) nonreligius dan tujuan-tujuan- nya sangat konservatif. Organisasi ter- sebut pun berkembang pesat dengan mempunyai cabang di berbegai dae- rah, misalnya Aisjijah pada tahun 1930 mempunyai 5000 ribu anggota dengan 47 cabang dan 50 kelompok, atau Wa- nita Oetomo yang pada tahun 1939 di- nyatakan telah memiliki 290 angota dan sekitar 10 cabang. Dalam pandangan feminisme, pembagian peran antara laki-laki dan perempuan dapat dipetakan menjadi dua macam. Pertama, karena karakte- ristik psikologis perempuan (nature). Kedua, karena konstruk sosial (nurture). Paham teori nature beranggapan bahwa perbedaan psikolohis antara lelaki dan perempuan disebabkan oleh faktor bio- logis, sedangkan paham teori nurture beranggapan bahwa perbedaan peran tersebut berangkat dari proses belajar dari lingkungan. John Stuart Mill dalam The Subjection of Women berpendapat bah- wa sifat kewanitaan adalah hasil dari konstruksi masyarakat melalui sistem pendidikan. Usaha untuk membedakan peran mereka merupakan tindakan po- litik yang terencanakan (Mills, 1929:9). Teori nature ini terutama ber- kembang atas dasar pemikiran psiko- analisa Sigmund Freud yang berpenda- pat bahwa karena adanya penis envy, perempuan sejak kecil telah memahami bahwa dalam diri mereka terdapat ke- 40

Transcript of REFLEKSI PERAN PEREMPUAN DALAM NOVEL INDONESIA …

Page 1: REFLEKSI PERAN PEREMPUAN DALAM NOVEL INDONESIA …

REFLEKSI PERAN PEREMPUAN DALAM NOVEL INDONESIA 1900–2000

Else Liliani dan Esti Swatika SariFakultasBahasadanSeniUniversitasNegeriYogyakarta

e-mail:[email protected]

AbstractThisstudyaimstodescribewomen’sroles,problems,andwaystosolvethe

problemsreflectedinIndonesiannovelsintheperiodof1900–2000.Thedatasourceswere20topnovelspublishedinthatperiod.Thedatawerecollectedthroughreadingandanalyzedbyrelatingthemtoseveralelementsastheircontextsandusingtheanalyticalconstructinthefeministliterarycriticism.Theresultsareasfollows.First,women’spublicrolesincludetheirparticipationinthemovements,education,andbusinessand theirdomestic rolesareaswifeandmother.Second, theirdomesticproblemsare related topsychologicalproblems,nationality, gender construction,domestic violence, and financial dependence. Third, the problems result fromdifferences in nationality, society’s patriarchal culture, religious interpretation,gender construction, politics, and financial dependence. Fourth, the characters’attitudestotheproblemsareintheformofsubmission,opposition,andescapism. Keywords:women’sroles,publicanddomesticroles,genderconstruction

PENDAHULUANDalamperkembangannya,perju-

angankaumperempuanIndonesiameng-alamiperubahan.Dimulaidenganper-juanganmelawanpenjajahsampaipadaisupendidikandanpersamaanhakbagiperempuan.Satupersatuorganisasipe-rempuan muncul dengan ideologinyamasing-masing,misalnyaAisjijah(1917)yangmerupakanorganisasiIslam,JongJava (1915) yang bersifat nonreligius,PoetriBoediSoedjati(1919)nonreligiusyangmerupakanseksiwanitaPemoedaIndonesia,Wanita Oetomo (1921) non-religiusdannasionalis,WanitaKentjono(1928) nonreligius dan tujuan-tujuan-nya sangat konservatif. Organisasi ter-sebut pun berkembang pesat denganmempunyai cabang di berbegai dae-rah,misalnyaAisjijahpada tahun1930mempunyai 5000 ribu anggota dengan47 cabang dan 50 kelompok, atauWa-nitaOetomoyangpada tahun1939di-nyatakantelahmemiliki290angotadansekitar10cabang.

Dalam pandangan feminisme,pembagian peran antara laki-laki danperempuan dapat dipetakan menjadidua macam. Pertama, karena karakte-ristik psikologis perempuan (nature).Kedua,karenakonstruksosial(nurture).Pahamteorinatureberanggapanbahwaperbedaanpsikolohis antara lelaki danperempuandisebabkanolehfaktorbio-logis, sedangkan paham teori nurtureberanggapan bahwa perbedaan perantersebut berangkat dari proses belajardarilingkungan.JohnStuartMilldalamThe Subjection of Womenberpendapatbah-wa sifat kewanitaan adalah hasil darikonstruksi masyarakat melalui sistempendidikan.Usahauntukmembedakanperanmerekamerupakantindakanpo-litikyangterencanakan(Mills,1929:9).

Teori nature ini terutama ber-kembang atas dasar pemikiran psiko-analisaSigmundFreudyangberpenda-pat bahwa karena adanya penis envy,perempuansejakkeciltelahmemahamibahwadalamdirimereka terdapat ke-

40

Page 2: REFLEKSI PERAN PEREMPUAN DALAM NOVEL INDONESIA …

41

kurangan, dibandingkan dengan anaklaki-laki. Karenanya, muncul inferiori-tasdalamdirimereka.Sewaktudewasa,keinginan memiliki kelamin laki-lakiberubah menjadiu keinginan memilikibayi. KateMillet membantah teori ini,danmengatakanbahwateoriFreudinijustrumendomestikkanperempuanka-renaFreudberpendapatbahwaperem-puanyangbaikadalahperempuanyangmenjalankan fungsinya sebagai mesinreproduksi atau pengembang keturun-an.

TeorinurturedikembangkanolehpahamFungsionalisdanMarxis.Dalampaham teori fungsionalis, pembagianperan antara laki-laki dan perempuandalam masyarakat pada hakikatnyamerupakan pembagian secara seksual.Pahamfungsionalislebihbanyakmem-bicarakanperanperempuandalamkelu-arga. Bagi paham fungsionalis, fungsikeluarga selalu sama, yakni hubunganseksual yang mendapat pengesahanmasyarakat, fungsi ekonomi, fungsipengembangan keturunan, dan fungsipendidikan bagi anak yang dilahirkandalam keluarga tersebut (Mardock viaBudiman,1982:15).Engelsberpendapatbahwapembagianperansecaraseksualmemang memungkinkan masing-ma-sing pihak (laki-laki dan perempuan)mendapakan keuntungan darinya.Na-mun, ini membuat laki-laki lebih bisamemanfaatkan dan menjadikannya se-bagaikesempatanuntukmengembang-kankekuasaannya.

Adaberbagaisumberyangdapatmenjadiacuanuntukmelihatbagaima-na perkembangan peran perempuan,antara lain dengan sastra. Sastra bisadikatakan sebagai “dokumen” (WellekdanWarren, 1990:87). Sastra merekamsejarahdengancaranyayangunik,yaknimerekamrealitasdimasyarakatdenganmembuatnarasiterhadapnya(Damono,1979:35).Atau dengan kata lain, sastramerekam kenyataan dan merepresen-

tasikannya kembali dengan cara yangmenyenangkandanmenghibur(Teeuw,2003:89).

Penelitian ini mengkaji peranperempuan seperti yang terefleksi da-lamnovel-noveldiIndonesiasejak1900hingga2000.Denganmelihatkarya-ka-rya puncak di setiap dekadenya, diha-rapkanpenelitianinidapatmemberikangambaran mengenai bagaimana per-kembangan peran perempuan dalammasyarakat. Selain itu, penelitian inihendak mengupas problematika yangdialami perempuan dalam menjalan-kan perannya. Hasil penelitian ini di-harapkandapatdisumbangkansebagaisalahsatubahanuntukmenyusunataumembantumerekonstruksisejarahper-kembangan peran perempuan Indone-sia.

Penelitian-penelitian yang ber-tujuanmembahasperanperempuandiIndonesia sejak tahun 1900an hinggasekarangperludilakukan.Selainmere-konstruksi sejarah perkembangannya,penelitian-penelitian itu dapat diman-faatkanuntukmengenalkandanmena-namkan peran penting perempuanbagikehidupankepadagenerasimuda.Denganmengenalkannilai perempuankepada masyarakat maupun generasimuda,diharapkanmunculsikapmeng-hargai dan menghormati keberadaanperempuan. Sehingga, tidak ada lagipandangan miring bahwa keberadaanperempuan hanya sekedar kanca wing-kingatausekedarpelengkapsaja,mela-inkanmemilkiperanyangpentingdanmenduduki posisi yang sama denganlelaki.

Kritik sastra feminis merupakansalahsatuupayamembacadanmema-hamisastradenganperspektifperempu-an.Dengankatalain,reading as a woman (CullerdalamSugihastutidanSuharto,2002:5).Kritiksastrafeministidaksamadengan(seorang)pengritikperempuan,ataukritiktentangperempuan,ataukri-

RefleksiPeranPerempuandalamNovelIndonesia1900-2000

Page 3: REFLEKSI PERAN PEREMPUAN DALAM NOVEL INDONESIA …

42

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

tikterhadapseorangpengarangperem-puan.Kritiksastrafeminisadalahsuatukajian karya sastra yang mendasarkanpadapandanganfeminismeyangmeng-inginkan adanya keadilan dalam me-mandang eksistensi perempuan, baiksebagai penulis maupun dalam karya-karya sastranya (Djajanegara, 2000:15).Secara leksikal, feminisme merupakangerakankaumperempuanyangmenun-tut persamaan hak sepenuhnya antarakaumperempuandanlaki-laki.Persama-an itumeliputi semua aspek kehidup-an,baikdalambidangpolitik,ekonomi,maupun sosial budaya. Dalam kritiksastra feminis, studi sastra mengarah-kanfokusanalisisnyapadaperempuan.

Keberadaan kritik sastra feminisini tidak bisa dipisahkan dari adanyagerakan feminis. Gerakan feminis sen-dirimunculkarenaadanyaupayauntukmembebaskan tubuh perempuan dariberbagaipasunganyangdiciptakandandansenantiasadiinternalisasikandalambudayapatriarkimelaluipembodohan,pemasungan kebebasan perempuan,danpenyangkalandirisecarasistematismelalui lembaga ekonomi, sosial, danpolitik(Lie,2005:48).Budayapatriarkatdisinimerupakansebuahsistemsosialyangmengaturrelasiantaraperempuandanlaki-lakisedemikianrupasehinggamenyangkal kebebasan perempuan se-bagai subjekdanketerbatasan laki-lakisebagaiobjek.Masalah feminisme jugatidakbisaterlepasdarimasalahbudayadanetnisitasBrooks(2005:25)

Menurut Fakih (dalam Bainar,1998:27), bentuk-bentuk ketidakadilanyang dialami oleh kaum perempuanantara lain marginalisasi atau prosespemiskinan ekonomi, subordinasi atauadanya anggapan tidak penting dalamsuatu keputusan politik, stereotyping dandikriminasiataupelabelannegatif,kekerasan (violence) baik fisik maupunnonfisik,danbekerjalebihpanjangdan

lebihbanyak(double burden). Perjuanganpersamaan hak dan kewajiban antarakaumlelakidanperempuanmelaluiper-spektif feminisdalam suatukaryabisatercermin dalam konflik. Dalam suatupermasalahanyangdialamiolehtokoh,makaakanterlihatrefleksidariadanyapemikirandanpemahamantentang(to-koh)perempuan.Konflikyangterdapatdalam suatu karya sastra merupakangambaran hubungan kausalitas antaraapayangtengahdanakanterjadipadaperempuan.

METODE Penelitian ini dilakukan dengan

memanfaatkan pustaka sebagai objekkajiannya.Olehkarenaitu, jenispene-litian ini adalah deskriptif kualitatif.Penelitianinimencobamendeskripsikandanmenganalisis peran, problematika,serta sikap perempuan dalam menga-tasi problematika yang muncul terkaitperannya dalam masyarakat. Setelahdata-datayangterkaitdenganrumusanmasalahpenelitianituditemukan,datatersebut dianalisis secara kualitatif de-nganmelakukanpemaknaanterhadap-nya.

Untuk mengkaji peran perem-puan yang terefleksi dalam novel-no-vel Indonesia 1900-2000, penelitian inimenggunakan kurang lebih 20 novelkaryapuncakyangakandipilihsebagaisumber data. Yang dimaksud dengannovelpuncakadalahnovelyangdinilaimemiliki keunikandanberbedadalamhal estetika dan ekstra-estetik diban-dingkan novel-novel yang terbit padamasanya seperti yang dikemukakanolehUmarJunusdalambukunyayangberjudul Perkembangan Novel-novel In-donesia (1974)danRingkasan dan Ulasan Novel Indonesia ModernkaryaMamanSMahayana,Oyon Sofyan, danAchmadDian(2007).Karya-karyayangakandi-kajidisajikandalamtabel1.

Page 4: REFLEKSI PERAN PEREMPUAN DALAM NOVEL INDONESIA …

43

RefleksiPeranPerempuandalamNovelIndonesia1900-2000

Tabel1Karya-karyayangDijadikanSumberData No. Periode Judul Karya Pengarang 1. 1990-an Boenga Roos dari Tjikembang

Nyai Soemirah Kwee Tek Hoay Thio Tjin Boen

2. 1910-an Student HidjoHikayat SIti Mariah

Marco Martodikromo Haji Mukti

3. 1920-an Siti NurbayaAzab dan Sengsara

Marah Rusli Merari Siregar

4. 1930-an BelengguLayar Terkembang

Armijn Pane Sutan Takdir Alisjahbana

5. 1940-an Atheis Aoh Kartamohardja 6. 1950-an Perburuan

Jalan Tak Ada Ujung Pramoedya Ananta Toer Mochtar Lubis

7. 1960-an Kemarau AA Navis 8. 1970-an Pada Sebuah Kapal

Khotbah di Atas Bukit NH Dini Kuntowijoyo

9. 1980-an CantingRonggeng Dukuh Paruk

Arswendo Atmowiloto Ahmad Tohari

10. 1990-an SamanPara Priyayi

Ayu Utami umar Kayam

11. 2000-an Perempuan Berkalung SorbanTanah Tabu

Abidah EL Khalieqy Anindita S Thayf

1

Teknik pengumpulan data di-lakukandengan teknik baca dan catat.Analisis data dilakukan dengan teknikdeskriptif kualitatif. Data-data yangtelahdikumpulkanberdasarkanrumus-anpermasalahan.Setelahdikumpulkan,data tersebut diinterpretasikan, kemu-diandilakukaninferensi.Inferensidigu-nakan untuk menginterpretasikan danmenyimpulkan hasil penelitian sesuaidenganpermasalahanpenelitian.Pene-litianinimenggunakanvaliditasseman-tikuntukmengukurkesesuaianmaknadatayangditemukandengan rumusanmasalah yangdiajukan. Proses analisisdatadiujidenganvaliditaskonstrukyai-tudenganmelakukananalisisterhadapketerkaitan antardata dengan berbagaiunsur yang menjadi konteksnya, yang

dalam kasus penelitian ini mendasar-kanpadakonstrukanalisiskritiksastrafeminis. Selanjutnya, reliabilitas hasilpenelitian diuji dengan teknik intrarat-ter dan interrater. Peneliti jugamelaku-kandiskusidenganrekansejawatyangberkompetensesuaidenganfokuspene-litian.

HASIL DAN PEMBAHASAN Peran Perempuan yang Terefleksi dalam Novel-­­novel Indonesia 1900–2000

Novel-novel yang dikaji dalampenelitian ini menggambarkan kebera-gaman peran perempuan. Ada yangmenggambarkanperempuandibidangpublik saja, domestik saja, dan adapula yang menggambarkan di antara

Page 5: REFLEKSI PERAN PEREMPUAN DALAM NOVEL INDONESIA …

��

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

keduanya. Peran-peran perempuan dibidang publik sebenarnya telah dite-mukan pada novel Indonesia periode1900an,yaknipadakaryaCerita Nyai So-emirahkaryaThioTjinBoen(1917).To-kohNyai Soemirahdalamnovel karyaThioTjinBoeninimemilikiaksesuntukmendapatkan pendidikan karena diaadalah seorang keturunan bangsawandiJawaBarat.Bahkan,pengarangmem-berikan gambaran bahwa Nyai Soe-mirah adalah perempuan yang cerdasdanberani,karenasanggupmenentangdominasidariArdi(seorangpembunuh)kemudianmelaporkannyakeLandraad(pengadilan Eropa). Peran perempuandi bidang pendidikan juga ditemuidalamnovelStudentHidjo,sepertiyangditunjukkanolehRadenAjengWungu.Namun, RadenAjengWungu ini jugabukan perempuan sembarangan, diaadalahketurunanbangsawan.Peraninimasihberlangsungpadaperiode1920an,dengan tampilnya tokoh Siti NurbayadalamnovelSitiNurbayayang berha-sil mengenyam pendidikan (meskipuntingkatpendidikannyamasihharusadadibawahlelaki)karenaketurunanbang-sawan. Akses perempuan di bidangpendidikan paling banyak ditemukankarenafaktorketurunan.TokohAnnisadalamnovelPerempuan Berkalung Sorban juga mendapatkan akses pendidikankarena orang tuanya adalah seorangkyai(orangterpandang).

Mulai periode 1930an, aksesperempuan di bidang pendidikan ti-dak hanya semata-mata didasarkanpada keturunan bangsawan, melain-kan oleh factor ekonomi. Seorang TutidalamnovelLayar TerkembangdanKar-tinidalamnovelAtheisadalahcontoh-contohtokohperempuanyangberhasilmengenyampendidikankarenaberasaldari keluarga yang ekonominya mam-pu.DemikianjugapadatokohFatimahdalamnovelJalan Tak Ada Ujung danto-kohSridalamPada Sebuah Kapal.

Peran perempuan di bidang pu-blik lainnnya juga ditemukan dalamtokohPopidalamKhotbah di Atas Bukit dan Srintil dalamRonggeng Dukuh Pa-ruk.Namun, sayangnya, peranmerekaadalah peran-peran yang sebenarnyaadalah bentuk dominasi dari pengua-saan lelaki di bidang publik. Popi danSrintil sama-sama memiliki peran se-bagai penghibur bagi laki-laki.Merekaditerima di dunia laki-laki, namun ha-nya sebatas menghibut. Pada hakikat-nya,derajatmerekatetapsamarendah-nya. Sedangkan peran perempuan dibidangpubliksekaligusdomestikdapatditemukandalamnovelTjerita Nyai So-emirah, Student Hidjo, Siti Nurbaya, Be-lenggu, Layar Terkembang, Atheis, Jalan Tak Ada Ujung, Pada Sebuah Kapal, Khotbah di Atas Bukit, Canting, Ronggeng Dukuh Pa-ruk, sertaPerempuan Berkalung Sorban.

Peran perempuan di bidangdomestik biasanya berkaitan dengankerja-kerja kerumahtanggaan, seperti(terutama) melayani suami, merawatanak dan suami, mengerjakan bebera-papekerjaan rumah tangga (memasak,membersihkan rumah, mencuci, dst).Gambaran mengenai perempuan yangintensmengerjakanperannyadibidangdomestik dapat ditemui dalam novelCanting karyaArswendoAtmowiloto.

“Namunhalitujarang.BuBeipasti ke kamar mandi. Bu Bei su-dah menyediakan air hangat yangdijerang di atas kompior. Tinggalmembawadanmenuangkankebakember.Lalumenuangkanairdingindari bak kamar mandi yang besarsekali. Menyentuh denga tangan-nyauntukmerasakanbahwaairnyavukup hangat –tidak terlalu dingindantidakterlalupanas.UjungkukuBuBeibisamengetahuipersissuamyang dikehendaki Pak Bei. Sepertijuga kepekaan Bu Bei bisa menge-tahui handuk apa yang dipilih saatitu, kain sarung tenun yang mana,

Page 6: REFLEKSI PERAN PEREMPUAN DALAM NOVEL INDONESIA …

45

atauopnkausdanpiyamaapayangdipilih. Semua telah dipersiapkan,digantungkan di dinding pintu ka-marmandi.Jugaobatkeramasyangdibuat sendiri oleh tangannya, darimerang padi. Sabun kesukaan PakBei pun tak pernah tinggal sedikit.BuBeisangatpahambahwasuami-nyatakmenyukaisabunyangkecik,karena suka meloncat kalau dipe-gang.Atausandalpilihannyauntukdikenakandidalamrumah.PakBeipaling benci dengan sandal jepit.Yangdianggapsandalpalingkurangajar, paling tidakberbudaya, palingkampungan. Pak Bei menyebutnyasebagai “sandal abrik”, istilah bar-bar,takmengenalkomnpromisamasekali.Semua istilahyangdikaitkandengan“pabrik”memunyaikonota-siyangtidakberbudaya,tidaksopan,tidaketis.OlehBuBeiiniditerjemah-kan sebagai aturan kepada anak-anaknya.(Atmowiloto,1987:32–33).

Peranperempuandibidangpub-liksekaligusdomestikyangbegitubesarsebenarnyaadalahbentukdouble burdenatau beban ganda yang biasa dialamioleh perempuan-perempuan pekerja.Tidakjarang,bebangandaininantinyajuga dapat menimbulkan masalah dirumahtangganya,sepertiyangdialamiolehTinidalamnovelBelenggu.

Peran perempuan di bidangpublik ditunjukkan oleh keaktifan TutidalambergabungdenganPuteriSedar.Peranperempuandibidangpublik takhanyaditemukandiduniapendidikan,namunjugadiduniaperekonomiandanjurnalisme.SeorangBuBeidalamnovelCanting menjalankan roda perusahaankeluarganya. Demikian pula denganLaila dan Yasmin dalam novel Saman.PeranperempuandibidangsosialatauLSM yang melindungi perempuan,dapat ditemui dalam novel Perempuan

Berkalung Sorban karyaAbidahelKhalie-qy.Namun,peranAnnisa(tokohutamadalam novel Perempuan Berkalung Sor-ban) untukmendapatkankebebasannyadari Samsuddin, suaminya, bukanlahsuatuhalyangmudah.Annisamenjadiaktif ketika sudah bercerai dari suamipertamanya,untukkemudianmenikahdenganKhudori,lelakiyangsebenarnyadicintainya.

Permasalahan yang Dialami oleh Perempuan

Karena tokoh-tokoh perempuandalam keduapuluh novel yang dikajisebagian besar lebih banyak bergerakdalam bidang domestik, maka perma-salahan yang ditemuinya pun banyakyang berkaitan dengan urusan rumahtangga. Permasalahan yang palingbanyak ditemui adalah permasalahanterkait dengan psikologis (37, 5%), ke-kerasandalamrumahtangga(28,125%),konstruksi gender di masyarakat (18,75%),kebangsaan(9,375%),danpolitiksertaketergantunganekonomi(masing-masingsebesar3,125%).

Perasaancinta tokohperempuankepada pasangan mereka masing-ma-singadalahsumberpermasalahanyangbanyak ditemui. Tokoh Marsiti, SitiMariah, dan Soemirah, misalnya. Per-masalahan mereka hamper sama. Ter-jebak pada cinta kepada lelaki asing,kemudianharusberpisahsecarapaksa.Dalamkasusini,persoalancintamerekaberbalutdenganpersoalankebangsaan.

Berikut adalah contoh kutipandari tokohSitiMariahdalamnovelHi-kayat Siti Mariah yangmengalami per-masalahanterkaitdenganstatusnyase-bagainyai(gundik)dariseorangEropabernamaHenryDam.

”Ya, Allah, Henri, jantunghatiku. Memang, Henri, saya jugakuatir.Setelahsayadengarmaksud-maksud nyonya besarm hatiku jadikacau, tiba-tiba, kuatir, berat untuk

RefleksiPeranPerempuandalamNovelIndonesia1900-2000

Page 7: REFLEKSI PERAN PEREMPUAN DALAM NOVEL INDONESIA …

46

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

dirasa. Saya dikehendaki dibuang,diceraikan dari suami, dipisahkandarianak.Oo,GustiAllah,apagunahidupdi dunia ini lagi? Seribu kalilebihbaikhanyutdiKaliSerayu.BiarkuserahkanjiwakupadaGustiAllah.YaAllah,Henriku.Kautahusendiribetapa besar cintaku padamu, teru-tama pada Ari. Kalau cinta bolehdibandingkan dengan dunia, bisadikatakan cintaku sebesar gunung,sedang dunia Cuma sebesar semut.Cinta sebesar itu mau dibikin jadicair, mau dimusnahkan, dihancur-kan?O,Allah.MustahilkalauGustiAllah tak hendak melindungi. Ya,Henri,yabapakku.Sayamerasawas-wasdalamhati.Hanyabisamemujipada Tuhan semoga diberi kese-lamatan seperti yang sudah-sudah.Ya,Ari,anakku,mamamestiterpisahdarinyoo?OoAllah,jatuhgilatentumamamuini...”(hlm.152-153)

Temuan yang cukup menarikdari penelitian ini adalahmasih terbe-lenggunya perempuan oleh persoalanpsikologis, meski dia adalah seorangyang maju dan berpendidikan tinggipada masanya. Fenomena ini banyakditemuidalamnovelberjudulBelenggu, Layar Terkembang, Jalan Tak Ada Ujung,dan Pada Sebuah Kapal.

Munculnya permasalahan-per-masalahan psikologis dalam perem-puan-perempuan yang eksis di bidangpublikdandomestikmenunjukkanbah-waperempuan-perempuandalamnovelyangditemukanitumasihdicitrakanse-bagai perempuan yang lemah.Merekaboleh jadi telahmendapat pendidikan,aksesyangsamadenganlelaki,namunpersoalancintamembuatmerekamen-jadi jatuh juga.Akhirnya, stereotipisasiperempuan sebagai kaum yang lemahkembali diperkuat dalam novel-novelini.

Selain persoalan psikologis yangmenonjol, permasalahankekerasanda-lam rumah tangga (KDRT) tampaknyaadalahsuatupermasalahanyangsudahsejak dahulu dialami oleh perempuan.Permasalahan KDRT (terutama fisik)dapat ditemukan pada novel periode1920an hingga 2000an. Pada periode2000an,adaSitiNurbayayangmendapatperlakukan keji dari suaminya, DatukMaringgih yang cemburu kepadanya.SitiNurbayahendakdiracunoleh sua-minyasendiri.

Padaperiode1940an,ditemukanpula bentuk kekerasan dalam rumahtangga,yangdialamiolehtokohKartini.Lagi-lagi,pelakunyataklainadalahsua-minyasendiri.Danpenyebabnya,adalahHasanyangterbakarolehapicemburukepadaisteridansahabatnya.

Bentukpelecehanseksualyangdi-lakukanolehsuamidapatditemuidalamnovelberjudulPerempuan Berkalung Sor-ban.Kekerasanfisikolehsuamikepadaistri juga ditemukan dalam novel ber-judulTanah Tabu.NoveliniadalahnovelpemenangsayembaraDewanKesenianJakarta. Novel ini bersettingkan tanahPapua.Sepertihalnyaperempuan lain-nya,tokohMamaHeldajugamengalamikekerasan dari suaminya sendiri. Bah-kan,terkadang,anak-anakmerekajugamenjadikorbanKDRTolehpapanya.

Selain kekerasan dalam rumahtangga (KDRT), permasalahan yangdialami oleh tokoh perempuan dalamnovel-novel yang dikaji adalah perma-salahanyangterkaitdengankonstruksigenderyangdibentukolehmasyarakat.Masyarakatyangditemuidalamnovel-novel yang dianalisis adalah masyara-kat yang tipenya patriarchal. Beberapaaturan pembagian kerja didasarkanpada perbedaan seksual. Jika lelakimencarinafkah,makatugasperempuanadalahdirumah.

Perempuan adalah gambaranmakhluk serupa malaikat yang diberi

Page 8: REFLEKSI PERAN PEREMPUAN DALAM NOVEL INDONESIA …

47

wewenang dan tanggung jawab untukmengurusi rumah tangga.Olehkarenaitu, tanggung jawabnya terhadap ke-luarga sangatlah besar. Tak heran,me-ngapaperempuanmenjaditakberhargalagiketikadiamulaimeninggalkantu-gas-tugasnya sebagai seorang ibu atauisteri. Persoalan-persoalan terkait de-ngan konstruksi gender cukup banyakditemukan.Konstruksigendermenjadisumberpermasalahan, terutamadalamnovel Layar Terkembang, Saman, danPerempuan Berkalung Sorban.

Konstruksi gender umumnyaberupa paradigm yang dibangun olehmasyarakat mengenai tugas-tugasperempuan. Perempuan dalam kon-strukyangditemukan,adalahmemilikitugasmerawatanakdansuami,menye-nangkanhatisuami,tundukdanpatuhpada perintah suami. Oleh karena itu,semaju, semodern apapunperempuan,jikabelummenjalankantugasnya,makahidupnya belumlah dapat dikatakansempurna. Gambaran itu dipertegasoleh Sutan Takdir Alisjahbana dalamnovelnya yang berjudul Layar Terkem-bang.

Konstruk budaya patriarki yangmembentuk dan menempatkan lelakisebagaikelasyangmendominasiadalahsumber permasalahan, yang akhirnyamerembet ke mana-mana. Karena pe-mikiran ini, maka peran perempuanselaku isteri kadang tak ubahnya se-perti pembantu bagi suaminya. Beber-apa novel, malah justru menunjukkanbahwakulturseperti itumenempatkanhubungansuamiisterimenjadihubung-an majikan dan budak; lelaki sebagaimajikan dan perempuan sebagai bu-daknya.InidapatditemuidalamnovelTanah TabudanPerempuan Berkalung Sor-ban.

Dari beberapa uraian di atas,dapat disimpulkan bahwa permasala-han-permasalahan yang dialami olehtokoh perempuan adalah permasalah-

anyangtidakberdirisendiri.Konstrukgenderyangdibentukolehmasyarakatmembentukkulturbudayayangakhir-nya menempatkan relasi laki-laki danperempuanmenjadisubordinatatauti-daksetara.Relasiyangtakseimbanginisecara tidaksadarmenempatkan lelakisebagaikelaspertama,danperempuansebagaikelaskedua.Penepatanperem-puansebagaikelaskeduamenyebabkanmunculnya konflik-konflik baru dalamdiri perempuan, baik ketikadia belumberstatus sebagai isteri/ibu maupunsesudah menjadi isteri/ibu. Akhirnya,konflik-konflik psikologis atau konfliklainnya (ketergantungan ekonomi, ke-kerasan dalam rumah tangga) pun takbisa dihindari. Terbukti, karena ikatanpsikologis yang kuat antara lelaki danperempuan,makaperempuanakantu-rut mendapatkan masalah dari lelakiyangdicintainya,sepertitokohNgaisahdalamPara Priyayi danNingsih dalamPerburuan.

Penyebab Permasalahan yang Dialami oleh Perempuan

Dari rumusan permasalahan ke-dua penelitian ini, didapatkan temuanbahwa permasalahan yang dialamiolehperempuanadalahpermasalahan-permasalahan yang berkaitan denganpsikologis,perbedaankebangsaan,kon-struksigender,kekerasandalamrumahtangga, politik, serta ketergantunganekonomi.Penyebabdaripermasalahan-permasalahan tersebut di atas adalahperbedaan kebangsaan, kultur budaya,interpretasi agama, konstruksi gender,politik,danketergantunganekonomi.

Dari sekian penyebab perma-salahan,kulturbudayaternyataadalahpenyebab permasalahan terbesar darisekianpermasalahanyangada.Perem-puandalamhal ini adalah bagiandarisystem masyarakat. Kebetulan, ma-syarakat yang ada dalam novel-novelyangdianalisisadalahmasyarakatyang

RefleksiPeranPerempuandalamNovelIndonesia1900-2000

Page 9: REFLEKSI PERAN PEREMPUAN DALAM NOVEL INDONESIA …

48

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

patriarkis. Masyarakat patriarkis inimenempatkanperempuansebagaikelaskedua.

Kultur masyarakat yang patriar-kisjugamenyebabkanperempuanyangmeskipun sudahmendapatkan kesem-patan untuk mengakses dunia publikakhirnya bertekuk lutut. Tokoh TutidalamLayar Terkembang danTiniadalahBelenggu adalahgambaranperempuan-perempuanmodern.Namun,kemajuanmerekatidakdiimbangidengankesuk-sesan terkait dengan ruang domestikyangdipersiapkanolehmasyarakatun-tuk mereka. Meski berhasil memasukidunia publik, Tuti merasakan keko-songan dalam hidup karena diamem-butuhkancintadariseoranglelaki.Tinitakberhasilmembinarumahtangganyadengan Sukartono, suaminya. Tingkahlakunya sebagai perempuan modern,yangtidakbiasadenganwantasejaman-nyamembuatdiabanyakmendapatkancibiran.

Apa katanya tadi? Tentangperempuan sekarang? Perempuansekarang hendak sama haknya de-ngankaumlaki-laki.Apayanghen-dak disamakan. Hak perempuanialah mengurus anak suaminya,mengurus rumah tangga. Perem-puan sekarang Cumameminta haksajapandai.Kalausuaminyapulangdari kerja, benardia sukamenyam-butnya, tetapi dia lupa mengajaksuaminyaduduk,biarditanggalkan-nya sepatunya.Tak tahukahperem-puansekarang,kalaudiabersimpuhdihadapansuaminyaakanmenang-galkansepatunyabukankahitutan-da kasih, tanda setia?Apa lagi hakperempuan, lain dari memberi hatipadalaki-laki?(hlm.17)

Kultur budaya yang menem-patkan perempuan sebagai subalternsebagai kelas yang terdominasi mem-

buat perempuan banyak mengalamikekerasandalamrumahtangga.Perem-puan menjadi pihak yang pasif, ba-nyak mengalami tekanan justru dariorang-orang terdekatnya, yakni suami.Tokoh Annisa dalam novel Perempuan Berkalung Sorban,misalnya.Annisa ter-dominasi oleh suaminya sendiri, Sam-suddin. Dia mendapatkan perlakuankasar dan pelecehan seksual dari sua-minya. Namun, Annisa lebih memilihdiamketikamenghadapipersoalanitu.Ini diperparah dengan pemanfaatantafsir agamauntuk terusmendominasiperempuan.

Ustad Ali mulai mensitir se-buah hadist yang diriwayatkanoeh seorang sahabat Nabi bernamaAbdullah bin Mas’ud r.a yang ber-bunyi, ”Perempuanmana saja yangdiajaksuaminyauntukberjimaklaluiamenunda-nundahinggasuaminyatertidur,makaiaakandilaknatolehAllah.”...

”Bagaimanajikaistrinyamen-gajak ke tempat tidur dan suamimenunda-nunda hingga istri terti-dur, apa suami juga dilaknat olehAllah?”

Dengantegasdansedikitka-get yang berusaha ditutupinya,ustadzAliceatmenyahut.

”Tidak. Sebab tak ada hadisyang menyatakan seperti itu. Lagi-pula mana ada seorang istri yangmengajaklebihduluketempattidur.Seorang istri biasanya pemalu danbersikapmenunggu.”(hal.80)

Kultur budaya demikian jugamenyebabkan Mariamin menanggungkekerasandalamrumahtanggayangdi-lakukanolehsuaminya,Kasibun.Mari-amin pun tak melakukan perlawananyangberartikarenadiamemilikiketer-gantungan ekonomi. Ini diperparahdengan psikologis Kasibun yang suka

Page 10: REFLEKSI PERAN PEREMPUAN DALAM NOVEL INDONESIA …

49

cemburu.Perlakuanperempuansebagaipropertibagisuamisehinggamenimbul-kansikapcemburudarisangsuamijugaditemukandalamnovelAtheis.Kartiniadalahseorangperempuanyangterjunke bidang politik. Kedekatannya de-ngan kawan-kawan lelakinya menye-babkan suaminya, Hasan, cemburu.Kartinidinilai lalaidalammenjalankantugas-tugasnya sebagai seorang isteri.Hasan mencemburui kedekatannyadengan kawan seperjuangan, Anwar.Akibatnya,Hasanseringmelakukanke-kerasanterhadapKartini.

Kultur budaya, interpretasi aga-ma,sertaketergantunganekonomimen-dasari konstruk gender yang diba-ngunolehmasyarakat.Olehkarenafisikperempuandinilai lemah,maka tugas-nya selalu dikaitkan dengan tugas-tu-gaskerumahtanggaan,mengurusanak,mengurussuami.Olehkarenafisik-bio-logisperempuanyangmemilikipayuda-radanrahim,makaperempuanditem-patkan sebagai seorang calon ibuyangmestimerawatanakdanbersikap lem-but. Karena pendomestifikasian, makaperempuanmengalamiketergantunganekonomiterhadapsuaminya.Sehingga,seringkali ini menjadi masalah dalamrumahtangga.Perempuanyangterlaluaktif di ruang publikmenjadimasalahtersendiri,karenadengandemikiandiadinilai akan mengabaikan tugas-tugaskerumahtanggaannya.

Cara Penyelesaian Masalah Menghadapi permasalahan-per-

masalahan yang dialami oleh tokohperempuan,penelitimenemukanbahwaada tiga cara yang umumnya ditemuidalam penelitian ini. Pertama, adalaheskapisme atau pelarian terhadap ma-salah.Kedua,pasrahatautundukterha-dap permasalahan itu. ketiga,melaku-kanperlawanan.

Eskapisme terutama dilakukanoleh tokoh-tokoh perempuan yang

merasa tak bisa melakukan perlawan-an. Untuk melawan, dia tak berdaya.Namununtuktundukterhadapperma-salahan itu, dia tak mau. Oleh karenaitu,jalansatu-satunyayangdipiliholehperempuanadalahlaridaripermasalah-an itu. Meskipun, hal ini sebenarnyajugabukanmerupakancarapenyelesai-ansuatumasalah.

Tini adalah tokoh perempuanyangunik.Diadigambarkanmaju, be-rani,daneksisdenganpengetahuandancarahidupnyayangbanyakterpengaruholehbarat.Namun,padaakhirnya,Tinipun berhasil dikalahkan dan memilihuntukmenyerahdanlari.Tono,suami-nyayanglebihmemilihYah,sertacibir-an dari masyarakat akan dirinya yangdinilai kelewatan batas membuat TinilebihmemilihuntukpergidariTono.

Tak banyak tokoh perempuanyang melakukan perlawanan. Merekayang melakukan perlawanan biasanyaberasal dari masyarakat kelas sosialtinggi, atau berpendidikan. Hal inilahyang Nampak pada novel Tjerita Nyai Soemirah, Perempuan Berkalung Sorban, Saman, Atheis, serta Perburuan. TokohSoemirah berani menentang dominasilelaki (Arkum) dengan mengadukan-nyakepengadilan.TokohSoemirahinibukan tokoh perempuan biasa. LatarbelakangpendidikanBelanda-nya,sertalatar belakang sosial bangsawan yangdimilikinya memungkinkannya untukmenempuhjaluritu.

BerbedadenganSoemirah,tokohAnnisa,YasmindanLaila,Kartini,sertaNingsih melakukan perlawanan lebihkarena latar belakang pendidikannya.Annisa adalah seoranganakkyai yangcerdas. Sedangkan Yasmin dan Lailadibesarkan dalam keluarga yang kaya,sehinggaaksespendidikanmerekapuntinggi.Ningsihadalahseoranggurudananggota dari pergerakan perempuan.Latar belakang pengalaman, pendidik-an, serta keberanian merekalah yang

RefleksiPeranPerempuandalamNovelIndonesia1900-2000

Page 11: REFLEKSI PERAN PEREMPUAN DALAM NOVEL INDONESIA …

50

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

membuat tokoh-tokoh tersebut beranimelakukanperlawanan.

Sikappasrah, tunduk,menyerahterhadap permasalahan yang dialamiperempuanmenyebabkanmerekaterbe-lenggu oleh permasalahan-permasala-hanitu.Sikapsepertiinipalingbanyakditemuidalamnovel-novelyangdikaji,misalnyaCanting, Kemarau, Student Hid-jo, Siti Nurbaya, Azab dan Sengsara, Layar Terkembang, Tanah Tabu, Para Priyayi, Jalan Tak Ada Ujung, Pada Sebuah Kapal, Khotbah di Atas Bukit, dan Ronggeng Du-kuh Paruk.

Sikap-sikap pasrah, menyerah,dan tunduk terhadap permasalahanumumnya terjadi pada perempuan-perempuanyangtakmemilikilatarbe-lakang pendidikan, mengalami keter-gantunganekonomi,sertaberadadalamtekanan masyarakat patriarkis yangsangat hebat. Tokoh Srintil dalam no-vel RonggengDukuh Paruk,misalnya.Desakan keluarganya untuk menjadironggeng,sertatekananmasyarakatter-hadap dirinya membuat Srintil pasrahmenerima perannya sebagai seorangronggeng (wanita penghibur) di ma-syarakatnya.Sikappasrahatau tundukinilah yang akhirnya menyebabkanSrintil tak henti-hentinya mengalamipelecehan seksual, karena melakukantugas-tugas pelayanan kebutuhan sek-suallelakitanpadidasarirasacinta.

SIMPULANDari analisis terhadap keempat

permaslahan, yakni peran perempuan,permaslaahan perempuan, penyebabpermasalahanyangdialamiperempuan,dancarapenyelesaiandalamduapuluhnovel Indonesia periode 1900–2000,dapatdisimpulkansebagaiberikut.

Pertama, peran perempuan yangditemukandalamnovel-novelyangdi-kaji adalah peran yang dikembangkanberdasarkan perbedaan jenis kelamin.Pembedaan peran masih sebatas pub-

lik dan domestik. Peran perempuandi bidang publik antara lain ditunjuk-kan dengan keikutsertaan perempuandalampergerakan,pendidikan,sertadiduniausaha.Perempuandibidangdo-mestikterlihatdariperan-peranperem-puansebagaiseorangisteriyangbertu-gasmelayanikebutuhansuamidanse-bagaiseorang ibuyangbertugasmera-watanak-anaksertamelakukanbebera-papekerjaanrumahtangga.

Kedua, permasalahan yang dite-mukanadalahpermasalahanyangteri-katdenganperanmereka.Persoalando-mestikyangditemukanadalahpersoal-an psikologis, kebangsaan, konstruksigender yang merugikan perempuan,kekerasan dalam rumah tangga, poli-tik,sertaketergantunganekonomi.Per-soalanpsikologisdankekerasandalamrumah tangga adalah bentuk perma-salahanyangpalingbanyakditemui.

Ketiga,permasalahan-permasalah-anyangdialamiolehtokohperempuanterutama disebabkan oleh adanya per-bedaan kebangsaan, kultur budayamasyarakat yang patriarkis sehinggamenguntungkan laki-laki dan banyakmerugikan perempuan, tafsir agamayang dimanfaatkan untuk menekankaum perempuan, konstruksi genderyang tidak menempatkan perempuansejajar dengan laki-laki, hingga politikdanketergantunganekonomi.

Keempat, sikap tokoh dalammenghadapi permasalahan terdiri daritiga hal, pasrah, melakukan perlawan-an, serta melakukan ekspaisme ataumelarikan diri dari masalah. Belenggukulturbudayapatriarkisdankonstruksigender yang demikian kuat biasanyamenyebabkan tokoh perempuan lebihmemilih pasrah atau eskapis. Hanyamereka yang berlatar belakang sosialtinggi,berpendidikan,sertaberkarakterlah yang memiliki kemampuan untukmelawannya.

Page 12: REFLEKSI PERAN PEREMPUAN DALAM NOVEL INDONESIA …

51

UCAPAN TERIMA KASIHArtikel ini diangkat dari pene-

litian yang dilaksanakan pada tahun2009dengananggaranDIPAPenelitianKajianWanita.Olehkarenaitu,ucapanterimakasihdisampaikankepadaLem-bagaPenelitianUNYyangtelahmenda-naipenyelenggaraanpenelitian,seminarproposaldanhasilpenelitian.Selanjut-nya ucapan terima kasih disampaikankepadaduarevieweranonimyangtelahmembaca, mengoreksi dan memberimasukanterhadapartikelini.

DAFTAR PUSTAKAAminuddin. 2002. Pengantar Apresiasi

Karya Sastra.Bandung:SinarBaruAlgensindo.

Blackburn, Susan. 2007.Kongres Perem-puan Pertama: Tinjauan Ulang. Ja-karta:YayasanOborIndonesia.

Brooks, Ann. 2005. Posfeminisme dan Cultural Studies, Sebuah Pengantar Paling Komperehensif.Yogyakarta:Jalasutra.

Budiman, Arief. 1982. Pembagian Kerja secara Seksual: Sebuah Pembahasan Sosiologis tentang Peran Wanita di dalam Masyarakat.Jakarta:Grame-dia.

Djajanegara,Soenarjati.2000.Kritik Sas-tra Feminis: Sebuah Pengantar. Ja-karta:Gramedia.

Lie, Shirley. 2005. Pembebasan Tubuh Perempuan, Gugatan Etis Simeone de Beauvoir terhadap Budaya Patri-arkat.Jakarta:Grasindo.

Mills,JohnStuart.1929.The Subjection of Women.London:Longman.

SugihastutidanSuharto.2002.Kritik Sas-tra Feminis: Teori dan Aplikasinya.Yogyakarta:PustakaPelajar.

Teeuw,A.2003.Sastera dan Ilmu Sastera.Jakarta:PustakaJaya.

Wellek dan Warren, Rene dan Austin.1990. Teori Kesusastraan (diindo-nesiakan oleh Melani Budianta).Jakarta:Gramedia.

RefleksiPeranPerempuandalamNovelIndonesia1900-2000